BAB I PENDAHULUAN. pahlawan bukanlah sosok pejuang yang membela negara demi meraih kemerdekaan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. pahlawan bukanlah sosok pejuang yang membela negara demi meraih kemerdekaan"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Jika seorang guru mendapatkan gelar sebagai pahlawan tanpa tanda jasa maka kini telah muncul istilah lain untuk menyebut sosok pahlawan. Kini, sosok pahlawan bukanlah sosok pejuang yang membela negara demi meraih kemerdekaan dari tangan penjajah. Namun kini, sosok pahlawan adalah sosok yang membela negara dalam segi pendapatan. Tenaga Kerja Indonesia atau TKI telah mendapatkan gelar sebagai pahlawan devisa. Hal ini terjadi karena salah satu sumber pendapatan devisa negara terbesar berasal dari para Tenaga Kerja Indonesia. Dalam Laporan Neraca Pembayaran Indonesia yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia pada Februari 2012, hingga triwulan IV tahun 2011 tercatat surplus sebesar USD 1,2 milliar atau lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar USD 1 miliar dan penerimaan atas remitansi dari Tenaga Kerja Indonesia membukukan arus masuk sebesar USD 1,7 miliar. Fenomena pahlawan devisa tumbuh seiring dengan perkembangan kemajuan ekonomi yang tidak seimbang antara negara yang satu dengan yang lainnya hingga berimbas pada ketersediaan lapangan pekerjaan. Hal tersebut mendorong terjadinya migrasi penduduk atau tenaga kerja antar negara demi untuk mencari tingkat dan taraf penghidupan yang lebih baik. Berita resmi dari Badan Pusat Statistik tentang keadaan ketenagakerjaan Februari 2012 memaparkan bahwa jumlah angkatan kerja di Indonesia pada Februari 2012 sebesar 117,4 juta orang atau bertambah sebesar 1,0 juta orang dibandingkan pada

2 bulan Februari Sedangkan jumlah penduduk yang bekerja di Indonesia pada bulan Februari 2012 mencapai 112,8 juta orang atau bertambah 1,5 juta orang dibandingkan keadaan pada bulan Februari Keadaan ketenagakerjaan di Indonesia pada bulan Februari 2012 menunjukkan adanya perbaikan melalui peningkatan jumlah angkatan kerja maupun jumlah penduduk bekerja. Seiring dengan pertumbuhan jumlah tenaga kerja dan perkembangan migrasi tenaga kerja maka penerimaan atas remitansi yang berupa aliran kiriman uang dari para Tenaga Kerja Indonesia di luar negeri kepada sanak saudaranya di Indonesia juga turut dan terus berkembang hingga menjadi peluang bisnis yang besar bagi industri perbankan dalam menyediakan produk dan layanan jasa remitansi. Pada umumnya, jasa layanan pengiriman uang banyak digunakan oleh Tenaga Kerja Indonesia atau migrant workers, dalam hal ini digunakan sebagai sarana pengirman dana dari Tenaga Kerja Indonesia yang bekerja di luar negeri kepada keluarganya di Indonesia. Namun demikian, pengguna layanan jasa ini dapat juga dilakukan oleh turis mancanegara, pelajar Indonesia di luar negeri, dan sebagainya. Sedangkan berdasarkan cakupan transaksi pengirman uang dibedakan menjadi: transaksi pengiriman uang dari luar wilayah ke dalam wilayah Indonesia, dari dalam wilayah ke luar wilayah Indonesia dan di dalam wilayah Indonesia atau domestik. Persentase terbesar dari transaksi kiriman uang berada pada transaksi pemgiriman uang dari luar wilayah ke dalam wilayah Indonesia, khususnya transaksi kiriman uang dari para Tenaga Kerja Indonesia. Menurut komposisi negaranya, jumlah Tenaga Kerja Indonesia yang bekerja di wilayah Asia Pasifik hingga akhir bulan Desember 2011 sebagian besar

3 terkonsentrasi di Malaysia, yakni sebesar 76 persen, di Hongkong sebesar 7 persen, di Taiwan dan di Singapura sebesar 6 persen (Gambar 1.1). Sedangkan untuk kawasan Timur Tengah dan Afrika jumlah konsentrasi terbesar berada di Arab Saudi, yakni sebesar 83 persen, diikuti Uni Emirat Arab sebesar 8 persen dan Yordania sebesar 3 persen (Gambar 1.2). Sumber: Laporan Neraca Pembayaran Indonesia, Realisasi Triwulan IV-2011 Gambar 1.1 Komposisi Jumlah TKI di Kawasan Asia Pasifik Sumber: Laporan Neraca Pembayaran Indonesia, Realisasi Triwulan IV-2011 Gambar 1.2 Komposisi Jumlah TKI di Kawasan Timur Tengah dan Afrika Metrotvnews.com, republika.co.id, detik finance dan situs resmi BNP2TKI pada tanggal 12 Maret 2013 melansir berita bahwa Kuwait akan membuka lowongan kerja untuk sektor formal sebanyak (dua ribu) sedangkan Bloomberg

4 Businessweek edisi bahasa Indonesia No.09/07-13 Maret 2013 dalam artikelnya yang berjudul Banjir Pekerja Asing di Kores Selatan mengemukakan bahwa: Korea Selatan, dengan populasi yang menua dengan cepat, telah berubah dari negara dengan tenaga kerja berlimpah menjadi defisit. Kini negara itu mencari pekerja asing untuk bekerja di pabrik dan sawah. (p.16) Lansiran berita tersebut menunjukkan prospek positif dari pertumbuhan jumlah tenaga kerja dan perkembangan migrasi tenaga kerja yang berimbas pada besarnya potensi pasar dari bisnis remitansi hingga membuat hampir seluruh bank di Indonesia memiliki dan menawarkan produk dan layanan jasa remitansi. Termasuk diantaranya 4 (empat) bank terbesar di Indonesia berdasarkan jumlah aset yang dimiliki yaitu: PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., PT Bank Central Asia dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Besaran persentase pendapatan atas transaksi remitansi tahun 2011 dari 4 (empat) bank tersebut dapat dilihat pada Gambar 1.3. PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK. 25% PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. 5% PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. 40% PT BANK CENTRAL ASIA 30% DALAM JUTA USD SUMBER: ANNUAL REPORT 2011 (DARI MASING-MASING BANK) Gambar 1.3 Persentase Pendapatan Transaksi Remitansi Tahun 2011 dari 4 (Empat) Bank Terbesar di Indonesia Berdasarkan Jumlah Aset Pada tahun 2011 pendapatan bisnis remitansi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. mencapai Rp.123 miliar dengan volume mencapai item (sumber:

5 annual report PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. tahun 2011, p.85). Langkah strategis yang diambil oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. untuk memperkuat daya saing adalah dengan memanfaatkan potensi perkembangan ekonomi Cina dengan menjadi bank pertama dari Indonesia yang membuka kantor cabang di Shanghai, Cina yang beroperasi secara penuh sejak tanggal 17 November PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. juga melakukan investasi pengembangan sistem Mandiri Advance Remittance System, yakni fasilitas aplikasi berbasis web yang dapat digunakan oleh nasabah corporate atau remittance service provider yang bekerjasama dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. untuk melakukan transaksi bulk remittance berupa pencairan tunai, pindah buku dan transaksi pihak ketiga ke bank lain. Transaksi remitansi dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. melalui layanan produk BRIfast Remittance selama kurun waktu tahun 2011 juga mengalami peningkatan. Jumlah total transaksi remitansi pada tahun 2011 meningkat sebesar 52,82 persen dibandingkan dengan tahun 2010 dengan total pendapatan untuk transaksi incoming sebesar Rp.109,64 triliun (sumber: annual report PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. tahun 2011). Peningkatan tersebut adalah hasil dari upaya kerjasama antara PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. dengan pihak bank maupun lembaga keuangan non bank yang tersebar di seluruh negara tujuan para Tenaga Kerja Indonesia dan hasil dari menempatkan Remittance Representative Officers atau perwakilan dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. di Arab Saudi, Uni Arab Emirat dan Malaysia yang bertanggung jawab dalam mengembangkan bisnis remitansi melalui usaha pemasaran langsung guna mendorong terciptanya hubungan yang lebih dekat dengan pihak bank maupun

6 lembaga keuangan non bank dan pihak-pihak terkait lainnya. BRIfast Remittance adalah produk layanan kiriman uang berbasis web. Keuntungan dari BRIfast Remittance adalah kiriman uang dari luar negeri dapat diterima di Indonesia dalam hitungan detik dan aplikasi yang berbasis web tidak harus dipasang di setiap unit komputer sehingga akan memudahkan pihak bank maupun lembaga keuangan non bank dalam melakukan proses pengiriman uang. Sedangkan PT Bank Central Asia untuk memanfaatkan potensi perkembangan ekonomi Cina pada akhir tahun 2011 menawarkan layanan Yuan Remittance berdenominasi yuan Cina. Melalui layanan tersebut, nasabah dapat menerima pengiriman uang dalam mata uang yuan Cina dengan nilai penuh pada hari yang sama. PT Bank Central Asia juga menawarkan layanan China Today, di mana nasabah dapat mengirimkan dana dalam mata uang dolar Amerika ke Cina dan diterima pada hari yang sama. Tahun 2011, PT Bank Central Asia memperluas layanan transaksi perbankan yang memungkinkan transaksi pengiriman uang dari dalam dan ke luar negeri menjadi lebih efektif dan nyaman melalui fasilitas Internet Banking. Sejalan dengan upaya tersebut, dalam beberapa tahun terakhir PT Bank Central Asia telah menjadi salah satu bank dengan volume layanan pengiriman uang terbesar di Indonesia, meningkat 29,7 persen atau sebesar USD 81,9 juta pada tahun 2011 (sumber: annual report PT Bank Central Asia tahun 2011). Untuk memperkuat bisnis pengiriman uang PT Bank Central Asia memiliki 900 (sebilan ratus) mitra keuangan yang tersebar di wilayah Timur Tengah dan Asia Pasifik dengan memanfaatkan sistem pengiriman uang berbasis

7 internet atau FIRe (Finance Institution Remittance), didukung oleh (seribu sembilan ratus tiga puluh tujuh) bank koresponden di 107 (seratus tujuh) negara. PT Bank Central Asia juga menawarkan jasa keuangan dalam 14 (empat belas) jenis mata uang dan untuk memperluas layanan telah bekerja sama dengn MoneyGram dan PT Pos Indonesia. Selama periode tahun 2011, kinerja bisnis remitansi dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. melalui produk BNI Smart Remitance terus mengalami peningkatan kinerja secara konsisten. Pada tahun 2011, PT Bank Negara Indoensia (Persero) Tbk. tercatat telah memproses sebanyak 2,5 juta transaksi remitansi, baik incoming transfer (kiriman uang masuk ke Indonesia) maupun outgoing transfer (kiriman uang keluar Indonesia) dengan total nilai sebesar USD 68,9 juta. Jumlah tersebut merupakan peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2010 dengan 2,3 juta transaksi dengan total nilai sebesar USD 52,4 juta (sumber: annual report PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. tahun 2011). Untuk meningkatkan kinerja bisnisnya PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. melakukan perluasan jaringan kerja sama dengan perusahan penyedia jasa remitansi di beberapa negara serta dengan perusahaan-perusahaan yang tidak bergerak di bidang keuangan seperti 7-Eleven, SingPost, Genkin Kakitome (Japan Post Office), PT Pos Indonesia dan juga dengan Dompet Dhuafa. Dengan harapan dapat menghadirkan lebih banyak keluasaan bagi para Tenaga Kerja Indonesia di luar negeri untuk mengirimkan uang ke seluruh wilayah Indonesia, termasuk untuk melakukan pembayaran zakat.

8 Selain melakukan perluasan jaringan, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. juga melakukan berbagai pengembangan layanan dan infrastruktur, seperti: implementasi sistem Payent-versus-Payment dengan kantor cabang luar negeri Hongkong yang memungkinkan penyelesaian transaksi valuta asing dari dolar Amerika ke rupiah pada hari yang sama melalui central clearing dolar Amerika di Hongkong; pengembangan fitur Multi Currencies Transfer yang memungkinkan nasabah untuk mengirim dana ke luar negeri dan diterima dalam mata uang lokal di 125 (seratus dua puluh lima) negara di dunia; meningkatkan penetrasi bisnis remitansi di kawasan Asia dan Timur Tengah melalui penempatan Remittance Representative di Malaysia, Brunei, Taiwan, Saudi Arabia, Uni Emirat Arab, Katar dan Kuwait; serta melakukan relokasi kantor cabang luar negeri London dan merenovasi kantor cabang luar negeri Hongkong untuk memberikan tingkat pelayanan yang lebih baik. BNI Smart Remittance adalah sebuah sistem untuk menyediakan layanan pengiriman uang dari bank koresponden dan remittance agencies yang antara lain berlokasi di Singapura, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Yordania, Katar, Oman, Kuwait, Bahrain, Malaysia, Brunei dan Taiwan Rumusan Masalah Data dalam Laporan Neraca Pembayaran Indonesia, realisasi triwulan IV Bank Indonesia Februari 2012 menyebutkan bahwa penempatan Tenaga Kerja Indonesia baru, pada triwulan IV tahun 2011 mencapai jiwa, lebih rendah 15,3 persen dari triwulan sebelumnya yang berjumlah jiwa. Pada Tabel 1.1 terlihat perkembangan jumlah total keseluruhan dari penempatan Tenaga Kerja Indonesia sedikit menurun pada akhir bulan Desember 2011 yakni

9 sebesar jiwa dibandingkan dengan posisi pada akhir bulan September 2011 yang sebesar jiwa. Sumber: Laporan Neraca Pembayaran Indonesia Triwulan IV-2011 Tabel 1.1 Neraca Pembayaran IndonesiaTransaksi Berjalan-Tranfer Berjalan (Dalam Juta USD) Data dari Kemenakertrans dan BNP2TKI yang dihimpun oleh Bank Indonesia menunjukkan bahwa di tengah penurunan jumlah Tenaga Kerja Indonesia baru khususnya di Arab Saudi, penempatan Tenaga Kerja Indonesia di wilayah Malaysia, Brunei dan Singapura tetap mengalami peningkatan, hal serupa juga terjadi di Bahrain, Katar dan Oman meskipun dengan total porsi penempatan yang relatif kecil jika dibandingkan dengan porsi penempatan Tenaga Kerja Indonesia di Malaysia, Brunei dan Singapura. Penurunan jumlah Tenaga Kerja Indonesia memberikan dampak terhadap transaksi remitansi Tenaga Kerja Indonesia seperti pada Gambar 1.4 yang memperlihatkan perkembangan remitansi yang tidak terlalu signifikan. Penurunan jumlah penempatan Tenaga Kerja Indonesia antara lain disebabkan oleh kebijakan pemerintah dalam memperketat penempatan Tenaga Kerja Indonesia dan adanya

10 moratorium dengan pihak pemerintah Arab Saudi terkait perbaikan penempatan dan perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Arab Saudi seperti persyaratan pelatihan bagi calon Tenaga Kerja Indonesia dan pengetatan persyaratan kesehatan. Sumber: Laporan Neraca Pembayaran Indonesia, Realisasi Triwulan IV-2011 Gambar 1.4 Perkembangan Remitansi Tenaga Kerja Melalui moratorium diharapkan Tenaga Kerja Indonesia memiliki kualitas kerja yang lebih baik sehingga terhindar dari berbagai risiko pekerjaan. Moratorium antara pihak pemerintah Indonesia dengan Arab Saudi telah menciptakan perlindungan terhadap Tenaga Kerja Indonesia namun moratorium tersebut juga membuat jumlah penempatan Tenaga Kerja Indonesia baru di Arab Saudi menjadi berkurang. Pendapatan transaksi remitansi dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. di tahun 2010 hingga tahun 2011 mengalami peningkatan, total nilai dari transaksi remitansi mencapai angka sebesar USD 68,9 juta, meningkat dibandingkan total nilai transaksi remitansi pada tahun 2010 dengan total nilai

11 Jan-10 Feb-10 Mar-10 Apr-10 May-10 Jun-10 Jul-10 Aug-10 Sep-10 Oct-10 Nov-10 Dec-10 Jan-11 Feb-11 Mar-11 Apr-11 May-11 Jun-11 Jul-11 Aug-11 Sep-11 Oct-11 Nov-11 Dec-11 sebesar USD 52,4 juta (sumber: annual report PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. tahun 2011). Namun, berdasarkan sumber data transaksi internal dari unit MIS (Management Information System) di Divisi Internasional pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. selama kurun waktu tahun 2010 hingga tahun 2011 (Gambar 1.5), berdasarkan besaran volume transaksi per slip transaksi remintansi dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. cenderung stabil dan tidak mengalami lonjakan yang signifikan kecuali pada saat hari raya Lebaran. 300, , , , ,000 50,000 - Sumber: Data Internal Unit MIS (Management Information System), Divisi Internasional, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Gambar 1.5 Total Slip Transaksi Remitansi Tahun Kestabilan besaran volume per slip dan tidak adanya lonjakan yang signifikan dari transaksi remintasi PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. selama kurun waktu tahun 2010 hingga tahun 2011 serupa dengan gambar pada Gambar 1.4 yang memperlihatkan stabilnya perkembangan transaksi remitansi dari Tenaga Kerja Indonesia. Namun, dalam corporate presentation-full year 2011 (Gambar 1.6), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. menyatakan bahwa moratorium antara pihak pemerintah Indonesia dan Arab Saudi hanya memberikan dampak yang kecil

12 terhadap transaksi kiriman uang masuk, moratorium program has minimum impact to the Incoming Transfer Remittance (ITR) transaction. Sumber: Corporate Presentation, Full Year-2011, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Gambar 1.6 Perkembangan Transaksi Remitansi Terkait isu tersebut, maka muncul pertanyaan: Apakah strategi bisnis remitansi dari Divisi Internasional pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. telah sesuai dengan kondisi lingkungan internal dan eksternal perusahaan? Strategi bisnis yang unggul merupakan sinergi akan kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan dan peluang yang ada hingga dapat meminimalisir dampak dari kelemahan yang ada dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan. Jika Divisi Internasional pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. telah melakukan ketidaksesuaian dalam memetakan strategi bisnis remitansi dan mengingat masih besarnya potensi pasar dari bisnis remitansi seiring dengan dibukanya (dua ribu) lowongan pekerjaan di Kuwait dan terjadinya defisit tenaga kerja usia muda

13 di Korea Selatan maka akan ada beberapa ancaman kerugian yang dapat timbul, baik kerugian secara finansial maupun non finansial, seperti kerugian atas berkurangnya laba pendapatan, kerugian akan berkurangnya jumlah nasabah hingga kerugian akan hilangnya reputasi sebagai salah satu bank terbesar, terkemuka dan terpercaya di Indonesia Pertanyaan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, terkait besaran jumlah transaksi remitansi per slip dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. selama kurun waktu tahun 2010 hingga tahun 2011 yang cenderung stabil dan tidak seimbang jika dibandingkan dengan semakin meningkatnya jumlah penempatan Tenaga Kerja Indonesia di wilayah Malaysia, Brunei dan Singapura, maka pertanyaan yang hendak dijawab oleh penulis terkait penelitiannya di Divisi Internasional pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. adalah: Apakah strategi bisnis remitansi dari Divisi Internasional pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. telah sesuai dengan kondisi lingkungan internal dan eksternal perusahaan? 1.4. Tujuan Penelitian Terkait isu jumlah transaksi remitansi per sip dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. selama kurun waktu tahun 2010 hingga tahun 2011 yang cenderung stabil dan tidak seimbang jika dibandingkan dengan semakin meningkatnya jumlah penempatan Tenaga Kerja Indonesia di Malaysia, Brunei dan Singapura. Maka tujuan yang hendak dicapai dari penelitian analisis strategi bisnis remitansi di Divisi Internasional pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. adalah melakukan analisis terhadap lingkungan internal dan lingkungan

14 eksternal Divisi Intenasional pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari bisnis remitasi yang dijalankan. Melalui analisis strategis bisnis remitansi di harapkan Divisi Internasional pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. akan selalu menjadi bank yang unggul, terkemuka dan terdepan dalam layanan dan kinerja, sesuai dengan visi dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Manfaat Penelitian Manfaat dari dilakukannya penelitian terhadap strategi bisnis remitansi dari Divisi Internasional pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. adalah sebagai berikut: A. Bagi akademisi diharapkan akan memperoleh wacana yang lebih luas terkait analisis bisnis industri perbankan di Indonesia. B. Bagi para praktisi khususnya para praktisi perbankan diharapkan melalui hasil penelitian ini, dapat memberikan bantuan dalam merancang sebuah strategi bisnis yang baik dan sesuai dengan kondisi lingkungan internal maupun eksternal perusahaan, khusunya strategi dalam bisnis remitansi Ruang Lingkup atau Batasan Penelitian Dalam melakukan penelitian analisis bisnis remitansi di Divisi Internasional pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. terdapat beberapa batasan yakni: A. Data transaksi remitansi dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. yang digunakan hanya data selama kurun waktu tahun 2010 hingga tahun 2011 mengingat pada saat mulai dilakukan penelitian, laporan tahunan tahun 2012 belum dikeluarkan dan belum terpublikasikan.

15 B. Dikarenakan ketebatasan waktu maka periode waktu penelitian hanya berkisar pada awal tahun 2013 hingga medio tahun C. Dikarenakan keterbatasan akses data dan waktu maka data eksternal terkait Tenaga Kerja Indonesia hanya berupa data yang bersumber pada hasil Survei Akses Terhadap Keuangan Rumah Tangga TKI tahun 2009 dari World Bank Sistematika Penulisan BAB I. Pendahuluan Bagian pendahuluan adalah bab pertama yang akan mengantarkan pembaca untuk mengetahui siapa dan apa yang diteliti, mengapa dan untuk apa diteliti, kapan diteliti dan dimana penelitian tersebut dilakukan melalui uraian dalam latar belakang masalah, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup atau batasan penelitian dan sistematika penulisan. BAB II. Landasan Teori Secara sistematis diuraikan beberapa teori yang dipergunakan, yakni: konsep dan pengertian strategi, konsep dari manajemen strategis, teori terkait analisis lingkungan internal dan lingkungan eksternal, teori Resource Based View atau RBV, teori STEEPLE, teori analisis SWOT serta pengertian tentang kegiatan usaha pengiriman uang atau money remittance. BAB III. Metode Penelitian Bab tiga terdiri atas: rancangan atau desain penelitian yang memuat penjelasan singkat tentang cara dan metode yang digunakan dalam menjawab pertanyaan penelitian analisis strategi bisnis remitansi di Divisi Internasional pada PT Bank

16 Negara Indonesia (Persero) Tbk.; populasi dan sampel berisi nama-nama orang yang menjadi responden dalam penelitian analisis strategi bisnis remitansi di Divisi Internasional pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. berserta dengan alasan dipilih dan karakteristik dari responden; metode pengumpulan data yang menjelaskan tentang bagaimana data dikumpulkan dalam penelitian analisis strategi bisnis remitansi di Divisi Internasional pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.; serta metode analisa data yang berisi jenis metode analisis data yang digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian. BAB IV. Pembahasan Berisi pembahasan dari hasil penelitian analisis strategi bisnis remitansi di Divisi Internasional pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. BAB V. Simpulan dan Saran Bab lima terdiri atas: simpulan, berisi intisari pembahasan yang relevan dan dapat memperkaya hasil temuan penelitian; keterbatasan yang memaparkan keterbatasan yang dihadapi oleh peneliti dalam melaksanakan penelitian analisis strategi bisnis remitansi di Divisi Internasional pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.; implikasi, mencakup implikasi teoritis yang berhubungan dengan kontribusi bagi perkembangan teori-teori ilmu yang ada dan implikasi praktis berkaitan dengan kontribusi temuan dalam penelitian terhadap penguatan pelaksanaan manajerial di luar lingkungan pendidikan dalam hal ini, yakni bagi industri perbankan khususnya bagi bisnis remitansi; dan saran yang berisi saran-saran dari penulis terkait hasil penelitian analisis strategi bisnis remitansi di Divisi Internasional pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. yang dilakukan.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian analisis strategi bisnis remitansi di Divisi

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian analisis strategi bisnis remitansi di Divisi BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Dari hasil penelitian analisis strategi bisnis remitansi di Divisi Internasional pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. disimpulkan bahwa strategi bisnis remitansi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bentuk piramida penduduk Indonesia yang expansif menyebabkan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Bentuk piramida penduduk Indonesia yang expansif menyebabkan Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang berpenduduk terbanyak nomor empat di dunia setelah China (RRC), India dan Amerika Serikat. Pada tahun 2010, sebanyak 237.641.326

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE KOTA BATAM FEBRUARI 2016

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE KOTA BATAM FEBRUARI 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BATAM No. 11/04/2171/Th. IV, 1 April 2016 PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE KOTA BATAM FEBRUARI 2016 Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Kota Batam pada bulan

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA BARAT JULI 2017

PROVINSI JAWA BARAT JULI 2017 BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR No. 050/09/32/Th.XIX, 4 September 2017 PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT JULI 2017 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR JULI 2017 MENCAPAI USD 2,59

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE KOTA BATAM JANUARI 2016

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE KOTA BATAM JANUARI 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BATAM No. 08/03/2171/Th. IV, 1 Maret 2016 PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE KOTA BATAM JANUARI 2016 Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Kota Batam pada bulan

Lebih terperinci

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT DESEMBER 2016 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR DESEMBER 2016 MENCAPAI USD 2,29 MILYAR No. 08/02/32/Th.XIX, 01

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE KOTA BATAM MARET 2015

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE KOTA BATAM MARET 2015 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BATAM No. 51/05/2171/Th. III, 4 Mei 2015 PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE KOTA BATAM MARET 2015 Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Kota Batam pada bulan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE KOTA BATAM DESEMBER 2015

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE KOTA BATAM DESEMBER 2015 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BATAM No. 05/02/2171/Th. IV, 1 Februari 2016 PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE KOTA BATAM DESEMBER 2015 Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Kota Batam pada

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE KOTA BATAM APRIL 2015

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE KOTA BATAM APRIL 2015 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BATAM No. 54/06/2171/Th. III, 1 Juni 2015 PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE KOTA BATAM APRIL 2015 Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Kota Batam pada bulan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN DAN VOLATILITAS NILAI TUKAR RUPIAH

PERKEMBANGAN DAN VOLATILITAS NILAI TUKAR RUPIAH PERKEMBANGAN DAN VOLATILITAS NILAI TUKAR RUPIAH Asumsi nilai tukar rupiah terhadap US$ merupakan salah satu indikator makro penting dalam penyusunan APBN. Nilai tukar rupiah terhadap US$ sangat berpengaruh

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE KOTA BATAM JUNI 2015

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE KOTA BATAM JUNI 2015 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BATAM No. 60/08/2171/Th. III, 3 Agustus 2015 PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE KOTA BATAM JUNI 2015 Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Kota Batam pada bulan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara dengan populasi penduduk yang

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara dengan populasi penduduk yang 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara dengan populasi penduduk yang sangat besar, hal ini terlihat dari jumlah penduduk yang menduduki peringkat ke empat di dunia dengan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Keputusan migrasi didasarkan pada perbandingan untung rugi yang berkaitan

I. PENDAHULUAN. Keputusan migrasi didasarkan pada perbandingan untung rugi yang berkaitan 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Migrasi merupakan perpindahan orang dari daerah asal ke daerah tujuan. Keputusan migrasi didasarkan pada perbandingan untung rugi yang berkaitan dengan kedua daerah

Lebih terperinci

Setiap negara memiliki kelebihan dan kekurangan akan faktor tenaga kerja, negara berkembang membutuhkan tenaga kerja ahli dengan kemampuan khusus, dim

Setiap negara memiliki kelebihan dan kekurangan akan faktor tenaga kerja, negara berkembang membutuhkan tenaga kerja ahli dengan kemampuan khusus, dim BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hubungan antara negara adalah bentuk dari perdamaian dunia, negaranegara melakukan hubungan kerjasama satu sama lain demi memenuhi kepentingan nasional masing-masing

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100.00% Deposito

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT JANUARI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT JANUARI 2017 BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT JANUARI 2017 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR JANUARI 2017 MENCAPAI USD 2,30 MILYAR No. 16/03/32/Th.XIX, 01 Maret

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peran perbankan dalam masa pembangunan saat ini sangatlah penting dan

BAB I PENDAHULUAN. Peran perbankan dalam masa pembangunan saat ini sangatlah penting dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah. Peran perbankan dalam masa pembangunan saat ini sangatlah penting dan dibutuhkan untuk menunjang kegiatan usaha di Indonesia, hal ini terlihat dari besarnya

Lebih terperinci

Manulife Investor Sentiment Index Study Q Indonesia. Februari 2016

Manulife Investor Sentiment Index Study Q Indonesia. Februari 2016 Manulife Investor Sentiment Index Study Q4 2015 Indonesia Februari 2016 1 TENTANG MANULIFE INVESTOR SENTIMENT INDEX (MISI) Apakah Manulife Investor Sentiment Index (MISI)? Kelas aset utama Dana tunai/

Lebih terperinci

INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN III-2014

INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN III-2014 No. 65/11/63/Th. XVIII/5 November 2014 INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN III-2014 Penjelasan Umum Indeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah indikator perkembangan ekonomi terkini yang dihasilkan Badan Pusat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan merupakan industri yang sangat berkembang cepat

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan merupakan industri yang sangat berkembang cepat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri perbankan merupakan industri yang sangat berkembang cepat dan memiliki tingkat persaingan yang sangat tinggi. Fenomena ini menuntut perbankan mengembangkan

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata saat ini telah menjadi salah satu motor penggerak ekonomi dunia terutama dalam penerimaan devisa negara melalui konsumsi yang dilakukan turis asing terhadap

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA BARAT JUNI 2017

PROVINSI JAWA BARAT JUNI 2017 BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR No. 43/08/32/Th.XIX, 01 Agustus 2017 PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT JUNI 2017 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR JUNI 2017 MENCAPAI USD 1,95 MILYAR

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI BENGKULU

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI BENGKULU No.3 /1/17/Th.VII, 4 Januari 2016 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI BENGKULU Total Ekspor Provinsi Bengkulu mencapai nilai sebesar US$ 9,7233 juta, yang tercatat 23,76 % diantaranya transaksi ekspor

Lebih terperinci

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT NOVEMBER 2016 No. 04/01/32/Th.XIX, 03 Januari 2017 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR NOVEMBER 2016 MENCAPAI USD

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan aset sebesar Rp 500 triliun

BAB 1 PENDAHULUAN. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan aset sebesar Rp 500 triliun BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan aset sebesar Rp 500 triliun merupakan bank terbesar di Indonesia saat ini. Bank Mandiri memiliki 6 (enam)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di dunia. Sedangkan total aset perbankan Syariah di dunia mencapai 1,72

BAB I PENDAHULUAN. di dunia. Sedangkan total aset perbankan Syariah di dunia mencapai 1,72 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan persaingan Bank Syariah Global 2013-2014, enam negara Islam mengalami pertumbuhan pasar perbankan secara signifikan. Enam negara tersebut adalah Qatar,

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU DESEMBER 2011

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU DESEMBER 2011 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU No. 10/02/21/Th. VII, 1 Februari 2012 PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU DESEMBER Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung

Lebih terperinci

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT MEI 2017 No. 38/07/32/Th.XIX, 3 Juli 2017 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR MEI 2017 MENCAPAI USD 2,45 MILYAR

Lebih terperinci

Analisis Kinerja Perdagangan Indonesia: Defisit Neraca Perdagangan Mei 2012 Dapat Ditekan

Analisis Kinerja Perdagangan Indonesia: Defisit Neraca Perdagangan Mei 2012 Dapat Ditekan SIARAN PERS Pusat Hubungan Masyarakat Gd. I Lt. 2, Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta 10110 Telp: 021-3860371/Fax: 021-3508711 www.kemendag.go.id Analisis Kinerja Perdagangan Indonesia: Defisit Neraca

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan mata rantai yang penting dalam melakukan bisnis karena. melaksanakan fungsi produksi, oleh karena itu agar

BAB I PENDAHULUAN. merupakan mata rantai yang penting dalam melakukan bisnis karena. melaksanakan fungsi produksi, oleh karena itu agar BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perbankan merupakan tulang punggung dalam membangun sistem perekonomian dan keuangan Indonesia karena dapat berfungsi sebagai intermediary institution yaitu

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN PAPARAN PUBLIK INVESTOR SUMMIT AND CAPITAL MARKET EXPO 2014 TANGGAL 17 SEPTEMBER 2014 PT BANK MANDIRI PERSERO TBK

DAFTAR PERTANYAAN PAPARAN PUBLIK INVESTOR SUMMIT AND CAPITAL MARKET EXPO 2014 TANGGAL 17 SEPTEMBER 2014 PT BANK MANDIRI PERSERO TBK DAFTAR PERTANYAAN PAPARAN PUBLIK INVESTOR SUMMIT AND CAPITAL MARKET EXPO 2014 TANGGAL 17 SEPTEMBER 2014 PT BANK MANDIRI PERSERO TBK Bagaimana kinerja PT Bank Mandiri Persero (Tbk) dari awal 2014 sampai

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% Deposito

Lebih terperinci

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN I. Ekonomi Dunia Pertumbuhan ekonomi nasional tidak terlepas dari perkembangan ekonomi dunia. Sejak tahun 2004, ekonomi dunia tumbuh tinggi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akibat inflasi di masa depan. Dari semua hal di atas, dapat disimpulkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. akibat inflasi di masa depan. Dari semua hal di atas, dapat disimpulkan bahwa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tujuan utama seseorang melakukan investasi adalah adanya kebutuhan yang direncanakan di masa depan yang ingin dipenuhi dari hasil investasi. Investasi juga

Lebih terperinci

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT APRIL 2017 No. 34/06/32/Th.XIX, 2 Juni 2017 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR APRIL 2017 MENCAPAI USD 2,24 MILYAR

Lebih terperinci

Antar Kerja Antar Negara (AKAN)

Antar Kerja Antar Negara (AKAN) Antar Kerja Antar Negara (AKAN) Antar kerja antar Negara (AKAN) juga tidak kalah penting untuk dianalisis mengingat kontribusi pekerja kategori ini yang umumnya dikenal dengan TKI terhadap perekonomian

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR JULI 2012

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR JULI 2012 BPS PROVINSI JAWA TIMUR No.57/09/35/Th. X, 3 September PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR JULI Selama bulan Juli jumlah wisman dari pintu masuk Juanda dan TPK Hotel Berbintang di Jawa Timur masing-masing

Lebih terperinci

Pelemahan Rupiah: Haruskah Kita Panik? Mohammad Indra Maulana (Alumni FEB UGM)

Pelemahan Rupiah: Haruskah Kita Panik? Mohammad Indra Maulana (Alumni FEB UGM) Pelemahan Rupiah: Haruskah Kita Panik? Mohammad Indra Maulana (Alumni FEB UGM) 12/14/2014 Pertanyaan 1: Benarkah selalu melemah selama Desember? 12/14/2014 M. Indra Maulana 2 Nilai tukar Rupiah saat ini

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN DESEMBER 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN DESEMBER 2016 No. 08/02/36/Th.XI, 1 Februari 2017 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN DESEMBER A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR DESEMBER TURUN 0,08 PERSEN MENJADI US$940,56 JUTA Nilai ekspor Banten pada turun 0,08 persen

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% Obligasi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU No. 82/10/21/Th. XI, 3 Oktober 2016 PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2016 Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung

Lebih terperinci

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT JULI 2016 No. 51/09/32/Th.XVIII, 01 September 2016 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR JULI 2016 MENCAPAI USD 1,56

Lebih terperinci

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT FEBRUARI 2017 No. 20/04/32/Th XIX, 3 April 2017 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR FEBRUARI 2017 MENCAPAI USD 2,21

Lebih terperinci

Kondisi Perekonomian Indonesia

Kondisi Perekonomian Indonesia KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI INDONESIA Kondisi Perekonomian Indonesia Tim Ekonomi Kadin Indonesia 1. Kondisi perekonomian dunia dikhawatirkan akan benar-benar menuju jurang resesi jika tidak segera dilakukan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR AGUSTUS 2012

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR AGUSTUS 2012 BPS PROVINSI JAWA TIMUR No.62/10/35/Th. X, 1 Oktober PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR AGUSTUS Selama bulan Agustus jumlah wisman dari pintu masuk Juanda dan TPK Hotel Berbintang di Jawa Timur masing-masing

Lebih terperinci

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT JUNI 2016 No. 42/08/32/Th.XVIII, 01 Agustus 2016 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR JUNI 2016 MENCAPAI USD 2,48

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% RD Pasar

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU MEI 2016

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU MEI 2016 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI No. 53/07/21/Th.XI, 01 Juli PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU MEI Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Provinsi Kepulauan Riau

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA BARAT MARET 2017

PROVINSI JAWA BARAT MARET 2017 BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR No. 25/05/32/Th.XIX, 02 Mei 2017 PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT MARET 2017 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR MARET 2017 MENCAPAI USD 2,49 MILYAR

Lebih terperinci

Perkembangan Nilai Ekspor dan Impor Industri Pengolahan Tahun 2016

Perkembangan Nilai Ekspor dan Impor Industri Pengolahan Tahun 2016 Ringkasan Eksekutif Perkembangan Ekspor dan Impor Industri Pengolahan Bulan Desember 2016 A. Pertumbuhan Ekspor Impor Industri Pengolahan 12.000 10.000 8.000 6.000 4.000 2.000 0 Perkembangan Nilai Ekspor

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI JANUARI 2012

PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI JANUARI 2012 Jan-07 Apr-07 Jul-07 Oct-07 Jan-08 Apr-08 Jul-08 Oct-08 Jan-09 Apr-09 Jul-09 Oct-09 Jan-10 Apr-10 Jul-10 Oct-10 Jan-11 Apr-11 Jul-11 Oct-11 PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI JANUARI 2012 I. TOTAL

Lebih terperinci

Kinerja CARLISYA PRO SAFE

Kinerja CARLISYA PRO SAFE 29-Jan-16 NAV: (netto) vs per December 2015 () 5.15% 6.92% Total Dana Kelolaan 395,930,218.07 10 0-100% Kinerja - Inflasi (Jan 2016) 0.51% Deskripsi Jan-16 YoY - Inflasi (YoY) 4.14% - BI Rate 7.25% Yield

Lebih terperinci

BELI. Kang Iman cari. Perbankan Tresuri dan Internasional. Tinjauan Bisnis. 01 Ikhtisar Data Keuangan. 03 Profil Perusahaan. 05 Tata Kelola Perusahaan

BELI. Kang Iman cari. Perbankan Tresuri dan Internasional. Tinjauan Bisnis. 01 Ikhtisar Data Keuangan. 03 Profil Perusahaan. 05 Tata Kelola Perusahaan 01 Ikhtisar Data 02 Laporan 03 Profil Tinjauan Bisnis 04 04 Analisis dan Pembahasan 05 Tata Kelola 06 Tanggung Jawab Sosial Pendukung Bisnis Tinjauan Perbankan Tresuri dan Internasional Kang Iman cari

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JANUARI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JANUARI 2017 No. 16/03/36/Th. XI, 1 Maret 2017 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JANUARI 2017 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR JANUARI 2017 TURUN 3,84 PERSEN MENJADI US$904,45 JUTA Nilai ekspor Banten pada turun 3,84

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang yang berada dikawasan Asia Tenggara dan memiliki peringkat keempat dengan jumlah penduduk terbesar setelah

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% Obligasi

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK KOTA TANJUNGPINANG PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE KOTA TANJUNGPINANG JULI 2017 Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Kota Tanjungpinang pada bulan Juli 2017 mencapai

Lebih terperinci

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT SEPTEMBER 2016 No. 60/11/32/Th.XVIII, 1 November 2016 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR SEPTEMBER 2016 MENCAPAI

Lebih terperinci

TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER

TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER 1 1 2 3 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Jan-12 Mar-12 May-12 Jul-12 Sep-12 Nov-12 Jan-13 Mar-13 May-13 Jul-13 Sep-13 Nov-13 Jan-14 Mar-14 May-14 Jul-14 Sep-14 Nov-14 Jan-15 35.0 30.0

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Bank merupakan lembaga keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Bank merupakan lembaga keuangan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perbankan merupakan lembaga keuangan yang berperan penting dalam perekonomian suatu negara. Bank merupakan lembaga keuangan yang berfungsi sebagai intermediasi antara

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK KOTA TANJUNGPINANG PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE KOTA TANJUNGPINANG SEPTEMBER 2016 Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Kota Tanjungpinang pada bulan 2016 mencapai

Lebih terperinci

Realisasi Asumsi Dasar Ekonomi Makro APBNP 2015

Realisasi Asumsi Dasar Ekonomi Makro APBNP 2015 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nov Des Asumsi Dasar Ekonomi Makro 2015 Asumsi Dasar Ekonomi Makro Tahun 2015 Indikator a. Pertumbuhan ekonomi (%, yoy) 5,7 4,7 *) b. Inflasi (%, yoy) 5,0 3,35

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Investasi merupakan sebuah komitmen, yang dapat berupa uang atau resources. a. Kehidupan yang lebih layak di masa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. Investasi merupakan sebuah komitmen, yang dapat berupa uang atau resources. a. Kehidupan yang lebih layak di masa yang akan datang. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Investasi merupakan sebuah komitmen, yang dapat berupa uang atau resources lainnya dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa yang akan datang (Bodie

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR JUNI 2012

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR JUNI 2012 BPS PROVINSI JAWA TIMUR No.48/08/35/Th. X, 1 Agustus PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR JUNI Selama bulan Juni jumlah wisman dari pintu masuk Juanda dan TPK Hotel Berbintang di Jawa Timur masing-masing

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 13/10/PBI/2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 12/19/PBI/2010 TENTANG GIRO WAJIB MINIMUM BANK UMUM PADA BANK INDONESIA DALAM RUPIAH DAN VALUTA ASING

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR JUNI 2013

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR JUNI 2013 5 Jan Jul 2 BPS PROVINSI JAWA TIMUR No.49/8/35/Th. XI, 1 Agustus 213 PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR JUNI 213 Selama bulan Juni 213 jumlah wisman dari pintu masuk Juanda dan TPK hotel berbintang di

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. 10-Mar-2004 Pasar Uang 100% Obligasi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MEI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MEI 2017 No. 38/07/36/Th.XI, 3 Juli PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MEI A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR MEI NAIK 9,95 PERSEN MENJADI US$1.001,75 JUTA Nilai ekspor Banten naik 9,95 persen dibanding ekspor April,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. GAMBAR 1.1 LOGO PT. BANK CIMB NIAGA TBK. Sumber :www.cimbniaga.com

BAB I PENDAHULUAN. GAMBAR 1.1 LOGO PT. BANK CIMB NIAGA TBK. Sumber :www.cimbniaga.com BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak di sektor keuangan subsektor perbankan milik swasta yang terdaftar

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JULI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JULI 2017 No. 52/09/36/Th.XI, 4 September PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JULI A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR JULI NAIK 29,23 PERSEN MENJADI US$990,19 JUTA Nilai ekspor Banten naik 29,23 persen dibanding ekspor

Lebih terperinci

Ikhtisar Perekonomian Mingguan

Ikhtisar Perekonomian Mingguan 18 May 2010 Ikhtisar Perekonomian Mingguan Neraca Pembayaran 1Q-2010 Fantastis; Rupiah Konsolidasi Neraca Pembayaran 1Q-2010 Fantastis, Namun Tetap Waspada Anton Hendranata Ekonom/Ekonometrisi anton.hendranata@danamon.co.id

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT MEI 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT MEI 2016 BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT MEI 2016 No.37/07/32/Th.XVIII, 01 Juli 2016 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR MEI 2016 MENCAPAI US$ 2,08 MILYAR

Lebih terperinci

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A20110 TENTANG

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A20110 TENTANG PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A20110 TENTANG PENGAMBILALIHAN (AKUISISI) PT BANK AGRONIAGA, TBK OLEH PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) I. LATAR BELAKANG 1.1 Pada tanggal 13 Oktober 2010,

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA JULI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA JULI 2017 No. 49/09/Th. VIII, 4 September PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA JULI Nilai ekspor Sulawesi Tenggara pada bulan Juli tercatat US$43,04 juta atau mengalami kenaikan sebesar 117,04 persen

Lebih terperinci

BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU

BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU No. 135/09/21/Th. IV, 1 September 2009 PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU JULI 2009 Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Provinsi Kepri

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK KOTA TANJUNGPINANG No. 10/05/2172/Th.II, 2 Mei 2017 PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE KOTA TANJUNGPINANG MARET 2017 Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Kota Tanjungpinang

Lebih terperinci

V. DESKRIPSI PERKEMBANGAN MIGRASI, PASAR KERJA DAN PEREKONOMIAN INDONESIA. penting untuk diteliti secara khusus karena adanya kepadatan dan distribusi

V. DESKRIPSI PERKEMBANGAN MIGRASI, PASAR KERJA DAN PEREKONOMIAN INDONESIA. penting untuk diteliti secara khusus karena adanya kepadatan dan distribusi 131 V. DESKRIPSI PERKEMBANGAN MIGRASI, PASAR KERJA DAN PEREKONOMIAN INDONESIA 5.1. Migrasi Internal Migrasi merupakan salah satu faktor dari tiga faktor dasar yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk. Peninjauan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari keadaan ekonomi negara lain. Suatu negara akan sangat tergantung dengan

BAB I PENDAHULUAN. dari keadaan ekonomi negara lain. Suatu negara akan sangat tergantung dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan ekonomi suatu negara pada dewasa ini tidak dapat dipisahkan dari keadaan ekonomi negara lain. Suatu negara akan sangat tergantung dengan negara lain

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN NOVEMBER 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN NOVEMBER 2016 No. 03/01/36/Th.XI, 3 Januari 2017 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN NOVEMBER A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR NOVEMBER NAIK 20,01 PERSEN MENJADI US$941,27JUTA Nilai ekspor Banten pada naik 20,01 persen

Lebih terperinci

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT APRIL 2016 No.32/06/32/Th.XVIII, 01 Juni 2016 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR APRIL 2016 MENCAPAI US$ 2,10 MILYAR

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN SEPTEMBER 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN SEPTEMBER 2016 No. 61/11/36/Th.X, 1 November PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN SEPTEMBER A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR SEPTEMBER TURUN 5,17 PERSEN MENJADI US$729,59 JUTA Nilai ekspor Banten pada September turun 5,17

Lebih terperinci

10,3% Perbankan Tresuri dan Internasional. Tinjauan Bisnis. Rp 162,5 triliun

10,3% Perbankan Tresuri dan Internasional. Tinjauan Bisnis. Rp 162,5 triliun Ikhtisar Data Keuangan Laporan Manajemen Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan Tinjauan Bisnis Perbankan Tresuri dan Internasional Perbankan

Lebih terperinci

Perkembangan Nilai Ekspor dan Impor Industri Pengolahan Tahun 2016

Perkembangan Nilai Ekspor dan Impor Industri Pengolahan Tahun 2016 Ringkasan Eksekutif Perkembangan Ekspor dan Impor Industri Pengolahan Bulan Oktober 2016 A. Pertumbuhan Ekspor Impor Industri Pengolahan 12.000 10.000 8.000 6.000 4.000 2.000 0 Perkembangan Nilai Ekspor

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MARET 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MARET 2017 No. 24/05/36/Th.XI, 2 Mei PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MARET A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR MARET NAIK 9,30 PERSEN MENJADI US$995,96 JUTA Nilai ekspor Banten pada Maret naik 9,30 persen dibanding

Lebih terperinci

Grafik 1. Permintaan Kredit Baru (SBT, %)

Grafik 1. Permintaan Kredit Baru (SBT, %) Grafik 1. Permintaan Kredit Baru (SBT, %) 1 (Miliar Rp) Grafik 2. Realisasi Penyaluran Kredit Januari-November 2013 250,000 200,000 150,000 100,000 50,000 0 KPR/KPA KKB-Mobil KKB-Sepeda Motor KTA + Multiguna

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN FEBRUARI 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN FEBRUARI 2016 No. 21/04/36/Th. X, 1 April PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN FEBRUARI A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR FEBRUARI TURUN 2,06 PERSEN MENJADI US$669,68 JUTA Nilai ekspor Banten pada turun 2,06 persen dibanding

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia bisa disebut dengan small open economy imbas dari

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia bisa disebut dengan small open economy imbas dari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia bisa disebut dengan small open economy imbas dari masa krisis ekonomi global yang mempengaruhi kondisi ekonomi dalam negeri. Salah satu dampak

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA NOVEMBER 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA NOVEMBER 2016 No. 03/01/Th. VIII, 3 Januari 2017 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA NOVEMBER 2016 Nilai ekspor Sulawesi Tenggara pada bulan November 2016 tercatat US$ 12,00 juta atau mengalami penurunan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU No. 89/11/21/Th. XI, 1 November 2016 PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU SEPTEMBER 2016 Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JANUARI 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JANUARI 2016 No. 15/03/36/Th.X, 1 Maret 2016 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JANUARI 2016 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR JANUARI 2016 TURUN 6,81 PERSEN MENJADI US$683,74 JUTA Nilai ekspor Banten pada 2016 turun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada awal masa pembangunan Indonesia dimulai, perdagangan luar negeri

BAB I PENDAHULUAN. Pada awal masa pembangunan Indonesia dimulai, perdagangan luar negeri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada awal masa pembangunan Indonesia dimulai, perdagangan luar negeri Indonesia bertumpu kepada minyak bumi dan gas sebagai komoditi ekspor utama penghasil

Lebih terperinci

MEDIA BRIEFING Pusat HUMAS Departemen Perdagangan Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta Tel: /Fax:

MEDIA BRIEFING Pusat HUMAS Departemen Perdagangan Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta Tel: /Fax: KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA MEDIA BRIEFING Pusat HUMAS Departemen Perdagangan Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta 10110 Tel: 021-23528446/Fax: 021-23528456 www.depdag.go.id Prospek Ekspor

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK KOTA TANJUNGPINANG PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE KOTA TANJUNGPINANG JULI 2016 Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Kota Tanjungpinang pada bulan mencapai 6.932

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA AGUSTUS 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA AGUSTUS 2015 No. 02/10/Th. VI, 1 Oktober 2015 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA AGUSTUS 2015 Nilai ekspor Sulawesi Tenggara pada bulan Agustus 2015 tercatat US$ 11,48 juta atau mengalami penurunan sebesar

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Bulanan

Laporan Kinerja Bulanan DANA INVESTASI UNIT LINK PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA AGGRESSIVE MULTI PLUS TENTANG PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA Capital konvensional Sun Life mencapai 758% (unaudited), jauh melebihi rasio minimum

Lebih terperinci

Luncurkan Kartu JARING, BNI Perluas Pembiayaan Sektor Kelautan & Perikanan

Luncurkan Kartu JARING, BNI Perluas Pembiayaan Sektor Kelautan & Perikanan Luncurkan Kartu JARING, BNI Perluas Pembiayaan Sektor Kelautan & Perikanan Malang, 13 November 2015. Sukses dengan penyaluran pendanaan kepada para nelayan di Takalar, Sulawesi Selatan pada saat meluncurkan

Lebih terperinci

Kinerja CARLISYA PRO FIXED

Kinerja CARLISYA PRO FIXED 29-Jan-16 NAV: Total Dana Kelolaan 1,728,431,985.66 Pasar Uang 0-80% Deposito Syariah 6.12% 93.88% Infrastruktur 87.50% Disetahunkaluncuran Sejak pe- Deskripsi Jan-16 YoY Keuangan 12.50% Yield 0.64% 7.66%

Lebih terperinci

Pertumbuhan Ekonomi Dunia, (dalam persen)

Pertumbuhan Ekonomi Dunia, (dalam persen) 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Beberapa tahun belakangan ini pertumbuhan ekonomi dunia mengalami

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROPINSI KEPRI

BADAN PUSAT STATISTIK PROPINSI KEPRI BADAN PUSAT STATISTIK PROPINSI KEPRI No.100/03/21/Th. IV, 2 Maret 2009 PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROPINSI KEPULAUAN RIAU JANUARI 2009 Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Propinsi

Lebih terperinci

Ikhtisar Perekonomian Mingguan

Ikhtisar Perekonomian Mingguan 20 January 2011 Ikhtisar Perekonomian Mingguan Keluarnya Modal Asing Menekan Rupiah dan Obligasi Di AS, pertumbuhan ekonomi mulai memiliki momentum, namun inflasi kembali meningkat seiring dengan kenaikan

Lebih terperinci