Katalog BPS : STATISTIK DAERAH. DISTRIK WAYER BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SORONG SELATAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Katalog BPS : STATISTIK DAERAH. DISTRIK WAYER BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SORONG SELATAN"

Transkripsi

1 Katalog BPS : STATISTIK DAERAH DISTRIK WAYER 2013 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SORONG SELATAN

2 STATISTIK DAERAH DISTRIK WAYER 2013

3 STATISTIK DAERAH DISTRIK WAYER 2013 ISSN : - No. Publikasi : XX Katalog BPS : XXX Ukuran Buku : 17.6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : v + 64 halaman Naskah : Koordinator Statistik Kecamatan (KSK) Wayer Badan Pusat Statistik Kabupaten Sorong Selatan Gambar Kulit : Seksi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik Badan Pusat Statistik Kabupaten Sorong Selatan Diterbitkan Oleh : Badan Pusat Statistik Kabupaten Sorong Selatan Boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya

4 Kata Sambutan Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, saya menyambut baik penerbitan publikasi Statistik Daerah Kecamatan yang dilakukan oleh Koordinator Statistik Kecamatan (KSK) yang bertugas di kecamatan masingmasing. Penyusunan publikasi Statistik Daerah Kecamatan ini merupakan inovasi dan pengembangan kegiatan perstatistikan serta penyebarluasan informasi sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan visi BPS sebagai pelopor data statistik terpercaya untuk semua. Publikasi Statistik Daerah Kecamatan Tahun 2013 yang diterbitkan ini untuk melengkapi publikasi statistik yang sudah terbit secara rutin setiap tahun, yaitu Distrik Dalam Angka. Berbeda dengan publikasi tersebut, publikasi Statistik Daerah Kecamatan lebih menekankan pada analisis. Materi yang disajikan dalam Statistik Daerah Kecamatan Tahun 2013 memuat berbagai informasi/indikator terpilih yang terkait dengan pembangunan di berbagai sektor di kecamatan masing-masing dan diharapkan dapat menjadi bahan rujukan/kajian dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan pembangunan. Kritik dan saran konstruktif berbagai pihak kami harapkan untuk penyempurnaan penerbitan mendatang. Semoga publikasi ini mampu memenuhi tuntutan kebutuhan data statistik, baik oleh instansi/dinas pemerintah, swasta, kalangan akademisi maupun masyarakat luas. Teminabuan, Desember 2013 Kepala BPS Kabupaten Sorong Selatan Ir. Nurhaida Sirun i STATISTIK DAERAH DISTRIK WAYER TAHUN 2013

5 Kata Pengantar Publikasi Statistik Daerah Distrik Wayer 2013 diterbitkan pertama kalinya oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Sorong Selatan yang berisi Wayer yang dianalisis secara sederhana untuk membantu para pengguna data terutama yang berkepentingan bagi kemajuan daerah ini memahami perkembangan pembangunan dan potensi yang ada di Wayer. Dengan publikasi ini diharapkan potret pembangunan di Distrik Wayer dapat digambarkan sesuai dengan fakta lapangan. Publikasi Statistik Daerah Distrik Wayer Tahun 2013 yang diterbitkan ini untuk melengkapi publikasi statistik yang sudah terbit secara rutin setiap tahun, yaitu Distrik Wayer Dalam Angka. Berbeda dengan publikasi tersebut, publikasi Statistik Daerah Distrik Wayer lebih menekankan pada analisis. Materi yang disajikan dalam Statistik Daerah Distrik Wayer 2013 memuat berbagai informasi/indikator terpilih yang terkait dengan pembangunan di berbagai sektor di Distrik Wayer dan diharapkan dapat menjadi bahan rujukan/kajian dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan pembangunan. Kritik dan saran konstruktif berbagai pihak kami harapkan untuk penyempurnaan penerbitan mendatang. Semoga publikasi ini mampu memenuhi tuntutan kebutuhan data statistik, baik oleh instansi/dinas pemerintah, swasta, kalangan akademisi maupun masyarakat luas. Teminabuan, November 2013 Koordinator Statistik Kecamatan Distrik Wayer, Mersi Homer, SE STATISTIK DAERAH DISTRIK WAYER TAHUN 2013 ii

6 Statistik Kunci No. Uraian Satuan Jumlah penduduk 1 orang Jumlah penduduk usia belum produktif 1 orang Jumlah penduduk usia produktif 1 orang Jumlah penduduk usia tidak produktif 1 orang Jumlah Rumah Tangga RT Jumlah Penduduk yang Lahir 2 orang Jumlah Penduduk yang Mati 2 orang Jumlah Rumah Tangga Miskin RT... 9 Jumlah Penduduk Laki-laki orang Jumlah Penduduk Perempuan orang Persentase Kelulusan Murid SD persen Persentase Kelulusan Murid SLTP persen Jumlah Tenaga Medis orang Jumlah Puskesmas/Pustu unit Jumlah rumah permanen unit Jumlah rumah semi permanen unit Jumlah rumah tidak permanen unit Jumlah Penyandang Cacat orang Jumlah PNS orang Jumlah Rumah Tangga Perikanan Rakyat RT Catatan: 1. Berdasarkan Hasil Proyeksi SP 2000 dan Sensus Penduduk Tahun 2010 STATISTIK DAERAH DISTRIK WAYERTAHUN 2013 iii

7 Penjelasan Teknis Daerah administrasi adalah wilayah administrasi yang sudah memiliki dasar hukum yang sah menurut Departemen Dalam Negeri. Angka Kematian Balita adalah probabilita bayi meninggal sebelum mencapai usia lima tahun, dinyatakan dalam per seribu kelahiran. Desa pesisir/tepi laut adalah desa/kelurahan termasuk nagari atau lainnya yang memiliki wilayah yang berbatasan langsung dengan garis pantai/laut (atau merupakan desa pulau). Desa bukan pesisir adalah desa/kelurahan termasuk nagari atau lainnya yang tidak berbatasan langsung dengan laut atau tidak mempunyai pesisir. Kepadatan Penduduk adalah jumlah penduduk di suatu daerah dibagi dengan luas daratan daerah tersebut, biasanya dinyatakan sebagai penduduk per Km 2. Laju pertumbuhan penduduk adalah rata-rata tahunan laju perubahan jumlah penduduk di suatu daerah selama periode waktu tertentu. Angkatan Kerja adalah penduduk usia 15 tahun ke atas yang bekerja atau sementara tidak bekerja, dan yang sedang mencari pekerjaan. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja adalah perbandingan antara jumlah angkatan kerja dengan jumlah penduduk usia kerja. Tingkat Pengangguran Terbuka adalah Angka Harapan Hidup pada waktu lahir adalah perkiraan lama hidup rata-rata penduduk dengan asumsi tidak ada perubahan pola mortalitas menurut umur. Rata-rata Lama Sekolah adalah rata-rata jumlah tahun yang dihabiskan oleh penduduk berusia 15 tahun ke atas untuk menempuh semua jenis pendidikan formal yang pernah dijalani. Angka Melek Huruf Dewasa adalah perbandingan antara jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas yang dapat membaca dan menulis, dengan jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas. Angka Partisipasi Murni adalah proporsi anak sekolah pada satu kelompok usia tertentu yang bersekolah pada jenjang yang sesuai dengan kelompok usianya. perbandingan antara jumlah pencari kerja dengan jumlah angkatan kerja. Angka Partisipasi Sekolah (APS) adalah perbandingan antara jumlah penduduk kelompok usia sekolah (7-12 th; th; th) yang bersekolah terhadap seluruh penduduk kelompok usia sekolah (7-12 th; th; th). Bersekolah adalah mereka yang perlu mengikuti pendidikan di jalur formal (SD/MI, SMP/MTs, SMA/ SMK/MA atau PT) maupun non formal (paket A, paket B atau paket C). STATISTIK DAERAH DISTRIK WAYERTAHUN 2013 iv

8 IPM adalah indeks komposit dari gabungan 4 (empat) indikator yaitu angka harapan hidup, angka melek huruf, rata-rata lama sekolah dan pengeluaran per kapita. Industri Pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan mengubah suatu barang dasar secara mekanis, kimia, atau dengan tangan sehingga menjadi barang jadi atau setengah jadi atau barang yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya, dan sifatnya lebih kepada pemakai akhir. Angka Koefisien Gini adalah ukuran kemerataan pendapatan yang dihitung berdasarkan kelas pendapatan. Angka koefisien Gini terletak antara 0 (nol) dan 1 (satu). Nol mencerminkan kemerataan sempurna dan satu menggambarkan ketidakmerataan sempurna. Garis kemiskinan adalah besarnya nilai rupiah pengeluaran per kapita setiap bulan untuk memenuhi kebutuhan dasar minimum makanan dan nonmakanan yang dibutuhkan oleh seorang individu untuk tetap berada pada kehidupan yang layak. tinggi ketimpangan pengeluaran diantara penduduk miskin. Indeks Harga Konsumen adalah angka/indeks yang menunjukkan perbandingan relatif antara tingkat harga (konsumen/eceran) pada saat bulan survei dan harga tersebut pada bulan sebelumnya. Inflasi adalah indikator yang dapat memberikan informasi tentang dinamika perkembangan harga barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat. Nilai Tukar Petani (NTP) adalah perbandingan antara indeks harga yang diterima petani dengan indeks harga yang dibayar petani yang dinyatakan dalam persentase. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu wilayah dalam suatu periode tertentu. Produk Domestik Regional Bruto Per Kapita adalah Produk Domestik Regional Bruto dibagi dengan penduduk pertengahan tahun. Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) merupakan ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran masingmasing penduduk miskin terhadap garis kemiskinan. Semakin tinggi nilai indeks, semakin jauh rata-rata pengeluaran penduduk dari garis kemiskinan. Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) memberikan gambaran mengenai penyebaran pengeluaran diantara penduduk miskin. Semakin tinggi nilai indeks, semakin PDRB Harga Berlaku adalah nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada setiap tahun. PDRB Harga Konstan adalah nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada satu tahun tertentu sebagai tahun dasar. STATISTIK DAERAH DISTRIK WAYERTAHUN 2013 v

9 Daftar Isi Kata Sambutan i Kata Pengantar ii Statistik Kunci Penjelasan Teknis Daftar Isi 1 Geografi dan Iklim 1 7 Perumahan dan Lingkungan 15 2 Pemerintahan 3 8 Pertanian 16 3 Penduduk 5 9 Pertambangan dan Energi 17 4 Ketenagakerjaan Hotel dan Pariwisata 18 5 Pendidikan Transportasi dan Komunikasi 19 6 Kesehatan Perbandingan Regional 20 Lampiran Tabel 22 iii iv vi STATISTIK DAERAH DISTRIK WAYERTAHUN 2013 vi

10 GEOGRAFI DAN IKLIM 1 Distrik Wayer terletak di sebelah timur Distrik Teminabuan yang merupakan ibu kota distrik Kabupaten Sorong Selatan. Distrik Wayer sebagian besar wilayahnya, sebanyak 5 kampung, 2 kampung berada didataran dan 1 kampung berada di lembah.ibu kota Distrik Wayer, yaitu Kampung Wayer. Adapun batas-batas wilayahnya adalah: Utara : Distrik Ayamaru Kabupaten Maybrat Selatan : Distrik Kais Barat : Distrik Teminabuan Timur : Distrik Moswaren Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2013 bahwa luas wilayah Kabupaten Sorong Selatan adalah sekitar 7,789,911 Km 2 setelah terjadi pemekaran Kabupaten Maybrat pada tahun Berdasarkan distriknya, Wayer memiliki luas wilayah sebesar Km 2 atau sebesar 4,08 persen dari total luas wilayah Kabupaten Sorong Selatan. Kampung Wardik merupakan daerah terluas di Distrik Wayer, yaitu 83,69 Km 2 atau 22.3 % dari total Distrik Wayer. sedangkan Kampung Wayer merupakan daerah terkecil,yaitu 10,42 km 2 atau 3,28 % dari total luas Distrik Wayer. Gambar 1.1 Peta Distrik Wayer Gambar 1.2 Persentase Luas Wilayah Distrik Wayer Sumber: Permendagri No.6 Tahun 2008 (diolah sendiri) Distrik Wayer memiliki luas wilayah terbesar Sembilan dari tiga belas Distrik yang ada di Kabupaten Sorong Selatan ( Km 2 ). 1 STATISTIK DAERAH DISTRIK WAYERTAHUN 2013

11 1 GEOGRAFI DAN IKLIM Sebagian Besar Wilayah Wayer Adalah Lereng/Punggung Bukit Gambar 1.3 Persentase Desa/Kelurahan Berdasarkan Topografi Wilayah % 2,25% Sumber: Kantor Distrik Wayer 2012 Tabel 1.1 Banyaknya Desa/Kelurahan Berdasarkan Topografi Wilayah di Distrik Wayer Tahun 2012 Uraian Satuan 2012 Desa Pesisir desa 0 Desa Bukan Pesisir desa 0 Desa di Lembah DAS desa 1 Desa di Lereng/Gunung desa 5 Desa di Dataran desa 2 Sumber: Kantor Distrik Wayer, ,62 Lereng/Punggung Bukit Lembah/DAS Dataran Berdasarkan topografi wilayah, Kampung Wayer yang merupakan ibukota distrik berada di dataran. Kampung ini berdekatan dengan Kampung Sungguer. Sedangkan kampung yang terjauh dari ibukota distrik adalah Kampung Sesor dan Wardik, yang bahkan mencapai jarak sekitar + 16 Km. Tidak semua Kampung dapat ditempuh dengan menggunakan transportasi dari dan ke ibukota distrik melalui jalur laut maupun jalur darat. Kampung Wardik ditempuh dengan jalur laut sementara 4 kampung antara lain Kampung Bagaraga, Kampung Waigo, Kampung Sungguer dan Kampung Boldon ditempuh dengan jalur darat dan 2 Kampung yakni Kampung Sesor dan Kampung Unggi masih belum terdapat akses dari dan ke ibu kota Distrik. Akses dari dan ke Kabupaten Sorong Selatan hanya terdapat 5 Kampung yaitu Kampung Boldon, Kampung Sungguer, Kampung Wayer dan Kampung Waigo dan Kampung Bagaraga. Tidak ada desa yang wilayahnya berbatasan langsung dengan laut (pesisir pantai). Kampung Wardik memiliki luas wilayah terbesar di Distrik Wayer dengan persentase sebesar 26 persen, namun hanya memiliki jumlah penduduk terbesar ketiga setelah Kampung Sungguer (1) dan Kampung Waigo (2). Topografi wilayah Distrik Wayer ini menyebabkan transportasi darat yang mendominasi akses Distrik Wayer dari dan ke luar distrik. Ada beberapa desa yang berdekatan sehingga dapat dicapai oleh masyarakat untuk keluar-masuk, yaitu Kampung Sungguer - Wayer, Kampung Waigo - Bagaraga. STATISTIK DAERAH DISTRIK WAYERTAHUN

12 PEMERINTAHAN Tidak Ada Pemekaran Kampung Pada Tahun2012 belum ada pemekaran kampung sehingga total Kampung di Distrik Wayer tidak bertambah 2 Wayer merupakan hasil pemekaran dari Distrik Teminabuan berdasarkan Perda Kabupaten Sorong Selatan No. 23 Tahun Distrik ini beribukota di Kampung Wayer. Tahun 2012, Wayer tidak mengalami pemekaran kampung. Wilayahnya masih mencakup 8 kampung. Struktur hierarki dalam pembagian administrasi pemerintahan digolongkan menjadi kecamatan (distrik), kelurahan, dan desa (kampung). Sejarah pembentukan Wayer diawali dari terdapat pemekaran dari distrik induknya, yaitu Distrik Teminabuan yang terbentuk sebelum Kabupaten Sorong Selatan terbentuk pada tahun Sejak pembentukannya, Distrik Wayer terdiri dari 8 kampung. Aparat pemerintahan kampung di Wayer terdiri dari 8 orang kepala kampung, 8 orang sekretaris kampung, 8 orang Ketua Baperkam (Badan Permusyawaratan Kampung), 32 orang aparat kampung dan masing - masing 11 ketua RT dan ketua RW. Dari keseluruhan aparat kampung tersebut yang berstatus pegawai negeri sebanyak 11 orang dengan rincian golongan I sebanyak 5 orang dan golongan II sebanyak 3 orang. Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Distrik Wayer berjumlah 19 orang.dengan rincian golongan I sebanyak 6 (enam) orang, golongan II sebnayak 9 (sembilan) orang dan golongan III sebanyak 4 (empat) orang. Berdasarkan jenis kelamin jumlah PNS laki - laki di Distrik Wayer sebanyak 17 orang dan perempuan sebanyak 2 orang. Dari komposisinya terlihat bahwa jumlah PNS laki-laki sangat dominan. Hal ini berarti bahwa kesetaraan gender belum terlaksana. Ada praktek ketimpangan gender di Distrik Wayer. Jumlah PNS di Distrik Wayer di tahun 2012 berjumlah 11 orang atau masih tetap sama seperti tahun Gambar 2.2 Banyaknya Aparat Kampung di Distrik Wayer Tahun 2012 Sumber: Kantor Distrik Kais, 2012 Gambar 2.1 Banyaknya SLS (RT) di Distrik wayer Tahun SLS RT SLS RW Sumber: Kantor Distrik Wayer, Distrik Wayer memiliki jumlah PNS terbanyak kedelapan di Kabupaten Sorong Selatan. 3 STATISTIK DAERAH DISTRIK WAYERTAHUN 2013

13 2 PEMERINTAHAN Jumlah PNS Laki-Laki Sangat Dominan Dari 19 orang yang berstatus PNS di Wayer, yang terdiri dari 17 orang berjenis kelamin Laki- Laki atau sekitar 89 persen dan 2 orang yang berjenis kelamin perempuan. Gambar 2.3 Persentase PNS Distrik Wayer menurut Golongan dan jenis Kelamin, 2012 Sumber: Badan Kepegawaian Daerah Sorong Selatan, 2012 Gambar 2.4 Persentase PNS Distrik Wayer menurut Tingkat Pendidikan III 21% II 47% 26,32 I 32% 42,11 LAKI LAKI 15,79 11% Sumber: Badan Kepegawaian Daerah Sorong Selatan, % PEREMPUAN 15,79 SD SMP SMU DIPLOMA SARJANA Samuel Karsau merupakan Kepala Distrik Wayer yang pertama setelah W a y e r m e k a r d a ri D i s t ri k Teminabuan. Hingga tahun 2012 terjadi 5 kali pergantian Kepala Distrik. Berdasarkan kualitas PNS dilihat dari tingkat pendidikan yang ditamatkan, dapat dikatakan bahwa PNS di Distrik Wayer tergolong SDM yang berkualitas cukup baik. Sekitar 36,84 persen PNS berpendidikan sarjana, sementara untuk PNS yang berlatar belakang pendidikan SMU 36,84 persen, sedangkan PNS yang berlatar pendidikan SD dan SMP masing - masing 15,79 dan 10,53 persen. Untuk PNS yang diploma menurun menjadi 0 persen. Selama tahun terjadi peningkatan kualitas PNS dari sisi tingkat pendidikannya. Pada tahun 2012, PNS berpendidikan sarjana mengalami penurunan dari 36,84 persen di tahun 2011 menjadi sebesar 26,32 persen. Sementara PNS yang berlatar pendidikan SMU yang meningkat dari sebesar 36,84 persen pada tahun 2011 menjadi sebesar 42,11 persen. Sedangkan PNS dengan tingkat pendidikan DIPLOMA masih tetap 0 persen di tahun 2011 dan 2012, sementara PNS yang berpendidikan SLTP meningkat di tahun 2012 sebesar 15,79 persen dari 10,53 persen di tahun Hal ini mungkin disebabkan banyak PNS yang memilih pindah atau mutasi. Untuk PNS dengan tingkat pendidikan rendah SD tidak mengalami perubahan di tahun yaitu sebesar 15,79 persen. STATISTIK DAERAH DISTRIK WAYER

14 PENDUDUK Jumlah Penduduk Wayer sebanyak Jiwa Jumlah penduduk Wayer tahun 2012 tercatat 1,587 jiwa, sedikit meningkat dibanding tahun 2011 yang besarnya jiwa. Kontribusi ini tergolong stabil yaitu sekitar 5,03 persen terhadap jumlah penduduk Kabupaten Sorong Selatan. 3 Kependudukan salah satu aspek pembangunan yang penting karena penduduk adalah subjek sekaligus objek pembangunan. Perencanaan pembangunan dapat efektif, efisien, dan tepat sasaran bila didukung dengan data kependudukan. Jumlah penduduk yang terus meningkat dengan laju pertumbuhan penduduk yang cepat akan menimbulkan permasalahan ekonomi dan sosial sehingga dengan adanya data, pemerintah dapat menangani masalah kependudukan dalam upaya pengendalian jumlah penduduk dan perbaikan kualitas sumber daya manusia. Jumlah penduduk Distrik Wayer berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2010 sebanyak jiwa.pada tahun 2011 dan 2012 jumlah penduduk Wayer sedikit meningkat dari jiwa di tahun 2010 menjadi jiwa (bertambah 56 jiwa) di tahun 2011 dan jiwa di tahun Ini berarti penduduk Distrik Wayer dalam setahun terakhir bertambah sebanyak 76 jiwa saja. Dengan demikian rata-rata sebulan terjadi penambahan sebanyak 5-6 orang di Distrik Wayer. Hal ini juga berarti kemungkinan penambahan tersebut karena jumlah kelahiran dan migrasi. Jumlah penduduk di suatu wilayah sangat dipengaruhi oleh fertilitas, mortalitas dan migrasi/ perpindahan penduduk. Ketiga faktor tersebutlah yang menentukan tinggi rendahnya pertumbuhan penduduk. Gambar 3.1 Jumlah Penduduk Distrik Wayer Tahun Jumlah penduduk (Jiwa) Gambar 3.1 Jumlah Penduduk Distrik Wayer Tahun Sumber: BPS (Hasil Proyeksi SP 2000, dan SP2010) 1587 Jumlah penduduk laki-laki di Distrik Wayer lebih dominan dibanding perempuan yaitu 875 (jiwa) penduduk laki-laki dan 712 (jiwa) penduduk perempuan.hal ini di duga karena jumlah kelahiran lebih banyak lakilaki. 5 STATISTIK DAERAH DISTRIK WAYERTAHUN 2013

15 3 PENDUDUK Jumlah Penduduk Wayer berada pada peringkat ke-11 Jumlah penduduk Distrik Wayer relative kecil atau lebih sedikit di banding Distrik Teminabuan yang ada di urutan pertama diikuti dengan Distrik Kokoda dan Distrik Kais ditahun2012. Tabel 3.1 Indikator Kependudukan Uraian Jumlah Penduduk (jiwa) Pertumbuhan Penduduk (%) 27,83 3,85 5,03 Sex Ratio (%) ,89 Jumlah Rumah Tangga (ruta) Rata-rata ART (jiwa/ruta) 4,62 4,62 4,70 Penduduk menurut Kelompok ,40 33,36 32, ,33 64,46 64, ,27 2,25 2,33 Sumber: Hasil Proyeksi SP 2000, Sensus Penduduk 2010 Gambar 3.2 Persentase Distribusi Rumah Tangga 2012 Sumber: Hasil Proyeksi Sensus Penduduk 2010 Pertumbuhan penduduk yang disebabkan oleh fertilitas terutama terkait dengan kemampuan dalam mengontrol jumlah kelahiran. Angka kelahiran tinggi salah satu faktor yang memicu ledakan penduduk. Mortalitas terutama terkait dengan angka kematian bayi (infant mortality rate) dan angka kematian ibu (maternal mortality rate) yang tinggi. Disamping itu peran migrasi juga sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan penduduk yang tinggi. Pertumbuhan penduduk Distrik Wayer diduga penyebabnya adalah angka kelahiran. Angka pertumbuhan yang tinggi akan menyebabkan ledakan penduduk jika tidak dikendalikan. Hal ini akan menyebabkan terjadinya masalah-masalah sosial. Ditinjau dari laju pertumbuhan penduduk, Distrik Wayer tergolong fluktuatif. Pada tahun 2010 laju pertumbuhan penduduk sebesar 27,83 persen, namun di tahun 2011 laju pertumbuhan menurun yaitu sebanyak 3,85 persen dan di tahun 2012 sedikit meningkat yaitu 5,03 persen. Berdasarkan kelompok umur di Distrik Wayer, persentase jumlah penduduk terbanyak pada Kampung Sungguer memiliki jumlah penduduk terbanyak di Distrik Wayer sedangkan Kampung Wayer yang menjadi ibukota distrik menempati urutan keempat terbesar pada tahun kelompok umur tahun yang tergolong penduduk usia produktif. Jumlah rumah tangga terbanyak di Distrik Wayer adalah Kampung Sungguer yaitu sebanyak 72 rumah tangga atau mencapai 21,30 persen. Sedangkan Kampung yang paling sedikit jumlah rumah tangganya, yaitu Kampung Sesor sebanyak 18 rumah tangga atau, hanya sekitar 5,33 persen dari total seluruh rumah tangga di Distrik Wayer. STATISTIK DAERAH DISTRIK WAYER

16 PENDUDUK Penduduk Terpadat Distrik Wayer di Kampung Sungguer Meski bukan ibukota distrik, namun Kampung Sungguer memiliki jumlah penduduk terbanyak dengan distribusi sebesar 21,68 persen dari total penduduk Distrik Wayer. Sedangkan Kampung Wayer yang merupakan ibukota distrik memiliki jumlah penduduk terpadat keempat pada tahun Sebaran penduduk Distrik Wayer menurut kampung dominan di dua wilayah yaitu di Kampung Sungguer (21,68%) dan Kampung Waigo (19,09%). Lima kampung di Distrik Wayer yang memiliki fasilitas sarana dan prasarana tergolong lebih lengkap dan maju dibandingkan tiga kampung lainnya di Distrik Wayer,hal ini di karenakan aksesnya mudah terjangkau dengan kendaraan roda dua maupun roda empat. Distribusi sebaran penduduk yang terkecil terdapat di Kampung Sesor, hanya sekitar 3,84 persen saja. Hal ini diduga karena jumlah penduduk di Kampung Sesor paling sedikit dan infrastruktur seperti kesehatan dan pendidikan masih sangat terbatas. Kepadatan penduduk terbesar di Distrik Wayer berada di Kampung Sungguer yaitu sekitar jiwa per Km 2 meskipun kampung ini bukan ibukota distrik karena Kampung Sungguer memiliki jumlah penduduk terbesar pertama dengan luas wilayah terkecil kedua diantara 8 kampung lainnya di Distrik Wayer. Sementara kepadatan penduduk terkecil adalah di Kampung Sesor yaitu 1-2 jiwa per Km 2. Kampung Wardik memiliki luas wilayah terbesar dengan jumlah penduduk terbesar ketiga setelah Kampung Sungguer dan Waigo. Namun kepadatan penduduk di kampung ini menempati urutan keenam setelah Kampung Sungguer, Wayer, Boldon, Waigo dan Unggi. Gambar 3.3 Persentase Distribusi Sebaran Penduduk 2012 Sumber: Hasil Sensus Penduduk Kabupaten Sorong Selatan, 2010 Gambar 3.4 Kepadatan Penduduk Distrik Wayer Tahun 2012 Sungguer Sorong Selatan Wayer Boldon Waigo Unggi Wardik Bagaraga Sesor Sumber: Luas: Permendagri No 6 Thn 2008 (diolah) Jumlah Penduduk: Hasil Sensus Penduduk Kampung Sungguer memiliki rata-rata kepadatan penduduk per Kilo meter persegi terbesar (29 jiwa/km 2 ) di Distrik Wayer pada tahun STATISTIK DAERAH DISTRIK WAYERTAHUN 2013

17 3 PENDUDUK Penduduk Laki-laki 55 Persen Lebih Banyak daripada Perempuan. Berdasarkan Sex Ratio yang mencapai 122,89 persen, terlihat bahwa penduduk laki-laki 55 persen lebih banyak daripada penduduk perempuan. Salah satu penyumbangnya diduga akibat migrasi masuk lebih banyak berasal dari penduduk laki-laki dan kelahiran. Wardik Sesor Sungguer Unggi Distrik Wayer Boldon Bagaraga Wayer Waigo Gambar 3.5 Sex Ratio Distrik Wayer 2012 Sumber: Hasil Proyeksi Sensus Penduduk 2010 Kabupaten Sorong Selatan. Gambar 3.6 Piramida Penduduk Distrik Wayer 2012 Sumber: Hasil Proyeksi Sensus Penduduk 2010,Kabupaten Sorong Selatan Rasio Jenis Kelamin (sex ratio) penduduk Distrik Wayer (123 persen) lebih besar dari sex ratio Kabupaten Sorong Selatan (110,23 persen) Waigo Wayer Bagaraga Boldon Distrik Wayer Unggi Sungguer Sesor Wardik Berdasarkan rasio jenis kelamin (sex ratio), jumlah penduduk Distrik Wayer berjenis kelamin lakilaki lebih banyak dibandingkan dengan jumlah penduduk berjenis kelamin perempuan. Hal ini dapat dilihat dari nilai sex ratio yang lebih besar dari 100 (122,86 persen). Tahun 2012, untuk setiap 100 penduduk perempuan terdapat 123 jiwa penduduk laki -laki. Menurut kampung, sex ratio tertinggi di Kampung Wardik (189,02 persen) dan terendah di Kampung Waigo dimana jumlah penduduk perempuan lebih banyak dibandingkan penduduk laki-laki. Jumlah penduduk laki-laki di Distrik Wayer yang lebih banyak dari jumlah penduduk perempuan salah satunya diduga disebabkan tingginya kelahiran untuk penduduk jenis kelamin laki-laki daripada perempuan. Struktur dan komposisi penduduk dapat dilihat dari piramida penduduk menurut kelompok umur di wilayah tersebut. Dari komposisi sebaran penduduk menurut kelompok umur tersebut, Distrik Wayer termasuk sebagai struktur penduduk muda. Hal ini tampak dari bentuk piramida penduduk dimana penduduk lebih banyak terdistribusi ke dalam kelompok umur 0-14 tahun. Pada model piramida tersebut, jumlah penduduk memiliki kecenderungan meningkat dengan angka kelahiran tinggi dan angka kematian cukup rendah. Bila pengendalian jumlah penduduk tidak dilakukan akan terjadi ledakan jumlah penduduk. Dengan kata lain, aparat pemerintah distrik perlu menetapkan kebijakan berupa pengendalian angka kelahiran. STATISTIK DAERAH DISTRIK WAYER

18 PENDUDUK Fertilitas di Wayer Tergolong Cukup Tinggi Pada kelompok umur 0-4 tahun hingga tahun dalam piramida penduduk terlihat lebih lebar. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat fertilitas tinggi sehingga struktur piramida penduduk adalah struktur umur muda sementara sekitar 55 orang masih ditanggung penduduk produktif. 3 Selain itu dilihat dari besarnya median umur, Distrik Wayer tergolong pada struktur penduduk muda. Dari piramida penduduk Distrik Wayer terlihat perkembangan arah pertumbuhan penduduk pada kelompok umur 5-9 tahun dan tahun. Pada kelompok umur 5-9 tahun mempunyai jumlah yang lebih banyak daripada kelompok umur 0-4 tahun. Hal ini berarti bahwa pertumbuhan penduduk yang tinggi dari faktor fertilitas belum mampu terkontrol dengan baik. Strukur piramida penduduk Distrik Wayer adalah struktur umur muda yang berdampak pada tingkat beban ketergantungan (dependency ratio) yang tinggi. Rasio ketergantungan (dependency ratio) digunakan sebagai indikator yang secara kasar dapat mengindikasikan keadaan ekonomi suatu daerah tergolong sebagai daerah maju atau daerah sedang berkembang. Pada tahun 2012, persentase penduduk usia produktif sebesar 64,71 persen sedangkan sisanya adalah penduduk yang belum produktif sebanyak 32,96 persen dan penduduk tidak produktif sebesar 2,33 persen. Besarnya rasio ketergantungan Distrik Wayer adalah persen. Artinya dari 100 orang yang masih produktif (15-64 tahun) harus menanggung beban hidup sekitar 55 orang yang belum produktif (0-14 tahun) dan tidak produkstif (65 tahun ke atas). Distrik Wayer memiliki Persentase penduduk Usia Produktif 64,71 persen lebih Besar di bandingkan penduduk usia Non produktif, sehingga penduduk usia produktif harus menanggung bebab hidup penduduk usia non produktif. Gambar 3.7 Persentase Penduduk menurut Kelompok Umur Produktif dan Non Produktif Laki-Laki Perempuan L+P Sumber: Hasil Sensus Penduduk 2010 Gambar 3.8 Dependency Ratio menurut Jenis Kelamin Distrik Wayer Tahun L P L+P Sumber: Hasil Sensus Penduduk STATISTIK DAERAH DISTRIK WAYERTAHUN 2013

19 4 KETENAGAKERJAAN Peningkatan Angkatan Kerja Perlu Diwaspadai Struktur piramida penduduk Distrik Wayer adalah struktur muda sehingga kemungkinan akan terjadi peningkatan angkatan kerja karena pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi. Angkatan kerja yang bertambah bila tidak diatasi akan menyebabkan tingginya angka pengangguran. Bekerja Angkatan Kerja Mencari Pekerjaan Sedang Bekerja Pengangguran Kritis (< 15 Jam) Gambar 4.1 Skema Ketenagakerjaan Pengangguran Usia Kerja ( 15 tahun) Mempersiapkan Usaha Sementara Tidak Bekerja Setengah Pengangguran (15-34 (< Jam) PENDUDUK Bukan Angkatan Kerja Bukan Usia Kerja Sekolah Mengurus rumah Tangga Lainnya Putus asa: Merasa Tidak Mungkin Mendapatkan Pekerjaan Jam Kerja Normal ( 35 Jam) Sudah Mempunyai Pekerjaan Tetapi Belum Mulai Bekerja Bekerja adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh seseorang dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan, paling sedikit 1 jam (tidak terputus) dalam seminggu yang lalu. Kegiatan tersebut termasuk pula kegiatan tidak dibayar yang membantu dalam suatu usaha/kegiatan ekonomi. Wayer memiliki potensi kayu karena wilayahnya banyak terdapat area hu ta n, se hi ngga se ba gia n masyarakat mengusahakan kayu. Pada dasarnya ketenagakerjaan di suatu wilayah dengan struktur penduduk usia muda ditandai dengan peningkatan penduduk usia kerja. Sesuai dengan struktur penduduk Distrik Wayer yang tergolong dalam struktur penduduk usia muda, maka perkembangan penduduk usia kerja (15 tahun keatas) akan tumbuh relatif cepat. Pasar tenaga kerja di Distrik Wayer sangat dominan di sektor pertanian. Bahkan semua rumah tangga di Distrik Wayer adalah rumah tangga pertanian, yang berarti minimal satu anggota dalam rumah tangga tersebut bekerja di sektor pertanian. Penduduk usia kerja adalah penduduk yang berumur 15 tahun ke atas sehingga terdapat jiwa yang termasuk dalam usia kerja. Namun penduduk berumur 65 tahun ke atas memiliki kecenderungan tidak produktif lagi dalam bekerja, sehingga penduduk usia kerja menjadi 1027 jiwa. Dari penduduk usia kerja tersebut terdiri dari angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Secara umum, penghasilan utama sebagian besar penduduk di sektor pertanian dengan komoditi tanaman palawija (keladi,ubi jalar, ubi kayu) dan hortikultura (buah-buahan, sayur-sayuran). Selain sektor pertanian, ada sebagian kecil penduduk yang bekerja di sektor jasa misalnya guru dan tenaga medis, serta subsektor pemerintahan. STATISTIK DAERAH DISTRIK WAYER

20 PENDIDIKAN Belum Seluruh Desa Memiliki Fasilitas Sekolah Dasar Dari sekitar 8 desa di Distrik Wayer, jumlah sekolah SD yang telah berdiri hanya sebanyak 4 unit sekolah dan satu gedumg SLTP. Artinya belum seluruh desa memiliki fasilitas Sekolah. 5 Kualitas pendidikan perlu ditunjang oleh ketersediaan fasilitas pendidikan terutama gedung sekolah dan ketercukupan guru. Ketersediaan sekolah turut berperan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Jarak ke sekolah terdekat dan keterbatasan sarana transportasi merupakan salah satu hambatan dalam pendidikan. Pada tahun 2012, jumlah sekolah SD/sederajat di Distrik Wayer sebanyak 4 unit, dengan jumlah siswa sebanyak 305 siswa dan 18 guru. Jumlah bangunan gedung sekolah untuk tingkat SD hanya berjumlah 4 unit ini berarti bahwa belum semua desa memiliki fasilitas SD karena jumlah desa mencapai 8 buah. Sedangkan untuk tingkat SLTP terdapat satu gedung sekolah, 11 guru dan 74 murid. Hal ini berarti untuk semua kampung di Distrik Wayer hanya tersedia satu gedung SLTP padahal jarak antar kampung dalam distrik tersebut ada empat Kampung yang berjauhan. Sementara pada level pendidikan SLTA/sederajat, tidak ada fasilitas gedung sekolah sehingga sebagian besar anak usia sekolah memilih tidak meneruskan sekolah hingga ke tingkat pendidikan SLTA. Semakin tinggi jenjang pendidikan maka beban seorang guru semakin sedikit. Hal ini ditunjukkan oleh rasio jumlah murid terhadap guru. Pada tingkat pendidikan SD, seorang guru rata-rata mengajar sebanyak orang. Sedangkan seorang guru SLTP mempunyai beban mengajar rata-rata sebanyak 6-7 orang. Hal ini cukup ideal ditinjau dari beban mengajar, namun belum tentu dari sisi kualitas dalam- Uraian Tabel 5.1 Indikator Pendidikan 2012 SD/MI SLTP/ MTs Jumlah Sekolah Jumlaj Guru Jumlah Murid Rasio Murid Sekolah 76, Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Sorong Selatan 2010 Rasio Murid Guru 16,95 6,73 0 Gambar 5.1 Rasio Murid Sekolah dan Rasio Murid Guru Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Sorong Selatan 2011 SMU/ MA/SMK Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Sorong Selatan Kelulusan siswa SLTP Distrik Wayer tahun 2012 merupakan kelulusan perdana. 11 STATISTIK DAERAH DISTRIK WAYERTAHUN 2013

21 5 PENDIDIKAN Persentase Kelulusan SD Selama tahun , dari sebanyak siswa yang mengikuti Ujian Akhir Nasional (UAN), semuanya seratus persen lulus. Gambar 5.2 Angka Kelulusan Sekolah Dasar Tahun Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Sorong Selatan 2010 Gambar 5.3 Persentase Kelulusan menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2012 Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Sorong Selatan 2012 pengajaran. Terutama karena semakin tinggi tingkat pendidikan, maka mata pelajaran juga bertambah dan lebih kompleks Pada tahun 2012, tingkat pendidikan SD menglami peningkatan sebanyak 36 siswa yang lulus dibandingkan tahun 2011 dan 2010 yang masingmasing 35 dan 32 siswa. Kelulusan untuk SD Negeri lebih sedikit yaitu sebanyak 4 orang ditahun 2010,ditahun 2011 sebanyak 5 orang dan 3 orang siswa ditahun Sementara untuk SD Swasta meningkat lebih baik dari 28 orang siswa di tahun 2010 dan ditahun 2011 sebanyak 30 orang siswa menjadi 33 orang siswa di tahun Hal ini disebabkan karena jumlah SD Swasta lebih banyak, yaitu 3 sekolah sedangkan SD Negeri sebanyak 1 sekolah. Meskipun demikian, persentase kelulusan untuk tingkat pendidikan SD negeri dan SD swasta di Distrik Wayer tergolong sangat baik. Di tingkat SD, dari sebanyak 36 siswa yang mengikuti ujian akhir nasional, semuanya lulus tanpa kecuali. Selama tahun persentase kelulusan SD sebesar 100 persen. Untuk Tingkat SLTP di tahun 2012 sebanyak 20 siswa yang mengikuti ujian dengan persentase kelulusan 100 persen merupakan ujian pertama kali yang di selenggarakan di Distrik Wayer. Jumlah SD terbanyak di Distrik Wayer adalah SD swasta yang berjumlah tiga. STATISTIK DAERAH DISTRIK WAYER

22 KESEHATAN Hanya ada Satu Unit Puskesmas di Wayer Sejak tahun 2012, hanya ada satu unit puskesmas dan terdapat di ibukota distrik, Kampung Wayer. Sementara sarana penunjang kesehatan seperti pustu, belum semua kampung memiliki pustu,bahkan puskesmas keliling pun belum ada.. 6 Dari 8 desa di Distrik Wayer hanya terdapat 1 puskesmas sehingga rasio penduduk terhadap puskemas tercatat yaitu 1 : 1.587, artinya satu puskemas di Distrik Wayer harus melayani sebanyak penduduk. Hal ini belum ideal karena cakupan wilayah yang luas dan letak geografis Distrik Wayer yang sebagian sedikit sulit dapat menghambat pelayanan kesehatan untuk masyarakat. Fasilitas kesehatan lain seperti puskesmas pembantu (pustu) sangat diperlukan untuk menunjang kualitas kesehatan masyarakat sampai pada level wilayah administrasi kampung. Dari total 8 Kampung di Wayer ternyata jumlah pustu hanya mencapai 4 unit. Jumlah tersebut belum ideal dengan jumlah desa di Wayer yang mencapai 8 Kampung, artinya rata-rata satu pustu harus melayani 2 Kampung. Sementara keberadaan puskesmas keliling untuk melayani masyarakat yang belum terlayani di puskesmas atau pustu juga belum ada. Program puskesmas keliling yang dicanangkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sorong Selatan belum ada di Distrik Wayer. Ketersediaan tenaga kesehatan juga merupakan kebutuhan yang bersifat urgen selain fasilitas sarana kesehatan. Hal ini sangat tidak ideal sehingga pelayanan kesehatan untuk Masyarakat tidak maksimal. Tabel 6.1 Indikator Kesehatan Uraian Jumlah Puskesmas Jumlah Pustu Jumlah Balai Pengobatan Jumlah Tenaga Medis Jumlah Tenaga Non Medis Sumber: Puskesmas Distrik Wayer,2012 Gambar 6.1 Distribusi Puskesmas dan Pustu menurut Kampung Tahun 2012 Wardik Waigo Sungguer Boldon aunggi Sesor Bagaraga Wayer Pustu Sumber: Puskesmas Distrik Wayer 2012 Puskesmas Jumlah siswa SD dan SLTP yang mengiktui UAN di tahun 201 semua lulus seratus persen. 13 STATISTIK DAERAH DISTRIK WAYERTAHUN 2013

23 6 KESEHATAN Semua Desa Memiliki Minimal Tiga Orang Dukun Bayi Jumlah tenaga Non medis tahun 2012 berjumlah 44 orang.sedangkan tenaga medis berjumlah lima belas orang. Gambar 6.2 Persentase Tenaga Kesehatan menurut Keahlian di Distrik Wayer Tahun Sumber: Puskesmas Distrik Wayer 1 Dokter Perawat Non Medis Tenaga medis di Distrik wayer berjumlah lima belas orang. 14 Untuk ketersediaan tenaga kesehatan lain seperti dokter hanya 1 orang dan 10 perawat. Hal ini berarti seorang perawat rata-rata harus melayani sebanyak 159 jiwa sedangkan seorang dokter harus melayani 1587 jiwa dan seorang bidan dapat melayani 529 jiwa. Untuk penolong kelahiran bayi, terdapat sebanyak 24 dukun bayi sementara bidan hanya ada tiga orang saja sehingga diduga masyarakat lebih suka meminta bantuan dukun bayi untuk menolong proses kelahiran. Semua desa di Distrik Wayer rata-rata memiliki dukun bayi dengan rata-rata setiap desa minimal memiliki 3 orang dukun bayi. Keberadaan dukun bayi tersebut dapat dikatakan penting peranannya dalam menolong proses kelahiran mengingat ketersediaan tenaga medis sangat minim. Pada tahun 2012 terjadi penambahan tenaga medis sebanyak 2 orang yang terdiri dari satu orang dokter dan satu orang perawat, terjadi peningkatan di banding tahun 2011 yang hanya terdapat 9 orang perawat dan tidak ada dokter. STATISTIK DAERAH DISTRIK WAYER

24 PERUMAHAN DAN LINGKUNGAN Masih Banyak Rumah Tangga yang Belum Memiliki Rumah Pada tahun 2012, dari sebanyak 328 rumah tangga di Distrik Wayer,belum semua memiliki rumah sendiri. 7 Perumahan atau tempat tinggal yang layak merupakan salah satu kebutuhan dasar hidup manusia. Rumah dikategorikan sebagai kebutuhan dasar karena pengaruhnya sangat krusial bagi kelangsungan hidup seseorang. Salah satu indikator untuk penghitungan garis kemiskinan adalah kebutuhan dasar akan tempat tinggal. Di Distrik Wayer, dari sebanyak 259 rumah yang tersebar di desa-desa, hanya 47 unit yang tergolong permanen atau sekitar 18,15 persen dari total rumah. Sedangkan masih terdapat sebesar 81,85 persen rumah yang masih belum permanen. Hal ini berarti sebagian besar rumah tangga di Distrik Wayer masih belum memiliki rumah yang layak huni karena rumah jenis tidak permanen berciri-ciri jenis dinding bukan tembok, belum memiliki fasilitas buang air besar, belum ada listrik. Pada tahun 2012, masih banyak rumah tangga di Wayer yang belum memiliki rumah sendiri. Sebagai contoh terdapat 72 rumah tangga di Kampung Sungguer, namun hanya terdapat sebanyak 39 rumah sehingga diduga bahwa sebanyak 33 rumah tangga menumpang di rumah orang tua, sanak saudara atau famili. Fenomena menarik dapat ditemui pada Kampung Unggi dimana semua rumah tangga telah memiliki rumah sendiri. Bahkan kemungkinan masih terdapat rumah yang belum dihuni rumah tangga. Untuk jenis rumah permanen terbanyak di Kampung Wayer sedangkan rumah tidak permanen terbanyak justru di Kampung Boldon. Gambar 7.1 Persentase Rumah menurut Jenis Rumah Tahun Sumber: Kantor Kampung se-distrik Wayer, 2012 Gambar 7.2 Jumlah Rumah menurut Kampung di Distrik Wayer Sumber: Kantor Kampung se-distrik Wayer Permanen Semi permanen Tidak Permanen Kampung Wayer merupakan kampung yang memiliki rumah jenis permanen terbanyak dengan persentase 25,53 persen atau 12 rumah dari 47 rumah permanen yang tersebar di kampungkampung. 15 STATISTIK DAERAH DISTRIK WAYERTAHUN 2013

25 8 PERTANIAN Populasi Ternak Babi Meningkat Populasi ternak babi mengalami peningkatan ditahun 2012,sebanyak 91 ekor. Gambar 8.1 Produksi Tanaman Jagung,Ubi Kayu,Ubi Jalar dan Kacang (ton) dan opulasi Ternak (ekor) Akhir Tahun 2012 Sumber: Dinas Pertanian, Kabupaten Sorong Selatan 2012 Gambar 8.2 Populasi Ternak Unggas Distrik Wayer Tahun 2012 (Ekor) Sumber: Dinas Pertanian, Kabupaten Sorong Selatan, Di sektor pertanian, sebagian besar penduduk di Distrik Wayer menanam Ubi jalar atau petatas yang biasa di kenal masyarakat sebanyaknya 75 (ton) dibandingkan ubi kayu/singkong 50 (ton), Jagung 30 (ton) dan kacang 1 (ton). Untuk tanaman ubi jalar, ubi kayu dan jagung mengalami peningkatan di tahun 2012 di banding tahun 2011 yaitu masing-masing 44 ton (ubi jalar), 30 ton (ubi kayu) dan 14 ton Jagung. Dari hasil tersebut sebagian dijual dan sebagian dikonsumsi sendiri. Jenis sayur-sayuran juga banyak ditanam. Kebanyakan masyarakat lebih suka menanm sayur gedi. Sementara untuk jenis buah-buahan, pisang adalah komoditi yang paling banyak dijumpai di semua desa di Distrik Wayer. Dari subsektor peternakan, peningkatan terjadi pada ternak babi. Ternak babi meningkat dari 83 ekor di tahun 2011 menjadi 90 ekor di tahun Peningkatan jumlah ini meningkat diduga karena perkembangbiakan ternak ini cenderung cepat. Pada ternak sapi dan kambing populasinya maing-masing bertambah yaitu 49 dan 14 dari di tahun Masyarakat Wayer lebih banyak menanam ubi jalar atau yang di kenal dengan petatas 75 (ton) di banding komoditi lain seperti ubi kayu dan kacang. Untuk ternak unggas, hanya ada jenis ayam kampung yang tersebar di semua desa di Distrik Wayer. Populasi ternak ini menigkat dari ekor ayam di tahun 2011 menjadi sebesar ekor ayam di tahun Selain bercocok tanam, sebagian kecil masyarakat juga ada yang mengusahakan kayu. STATISTIK DAERAH DISTRIK WAYER

26 PERTAMBANGAN DAN ENERGI Seluruh Desa Belum Teraliri Listrik PLN Belum ada akses listrik PLN di Distrik Wayer sehingga masyarakat menggunakan pelita sebagai sumber penerangan. Hal ini menjadi salah satu penyebab sulit berkembangnya Distrik Wayer dari segi ekonomi maupun sosial. 9 Sumber pertambangan tidak ditemukan di Distrik Wayer. Demikian juga untuk sumber penggalian. Struktur tanah dan geografis wilayah diduga kuat sebagai penyebab tidak adanya sumber pertambangan maupun penggalian di daerah tersebut. Sebagai sumber penerangan, listrik memegang peranan vital dalam aktivitas dan kegiatan ekonomi masyarakat. Namun semua desa di Distrik Wayer tidak memiliki akses listrik karena listrik PLN belum dapat dibangun instalasinya atau belum dapat terjangkau. Penerangan di jalan utama di setiap desa juga tidak ada. Masyarakat menggunakan pelita pada malam hari. Kondisi tersebut sangat memprihatinkan terutama bagi anak sekolah yang kemungkinan sulit untuk belajar dengan penerangan pelita yang seadanya. Minimnya fasiltas sarana dan prasarana serta tidak adanya akses listrik PLN diduga menjadi penyebabnya Distrik Wayer sedikit sulit untuk berkembang pada hal Distrik Wayer berdekatan dengan Distrik Teminabuan yang merupakan ibukota Kabupaten Sorong Selatan. Untuk itu, perlu dipikirkan oleh pemerintah daerah Kabupaten Sorong Selatan dalam memajukan Distrik Wayer dari sisi pemanfaatan energi. Distrik Wayer,Konda, Saifi, Seremuk, Sawiat dan Fkour, merupakan daerah yang belum memiliki akses listrik PLN untuk daerah Darat di Kabupaten Sorong Selatan sehingga menggunakan pelita sebagai sumber penerangan pelita. Penggunaan Pelita yang dominan sebagai sumber penerangan di Distrik Kais Sumber: Dokumentasi Lapangan 17 STATISTIK DAERAH DISTRIK WAYERTAHUN 2013

27 PERBANDINGAN REGIONAL Jumlah Penduduk Wayer Terbanyak Kesepuluh Dari jumlah penduduk sebanyak 41,291 jiwa di Kabupaten Sorong Selatan, sekitar 4 persen terdapat di Distrik Wayer yang menenmpati urutan kesepuluh terbanyak di tahun Kabupaten Sorong Selatan merupakan bagian dari wilayah Provinsi Papua Barat adalah pemekaran dari Kabupaten Sorong pada tahun Pada tahun 2012 terdapat 119 desa/kelurahan sebagai dampak adanya pemekaran desa/kelurahan pada tahun Diantara 119 desa/kkelurahan di Kabupaten Sorong Selatan, Distrik Teminabuan memiliki jumlah penduduk terbesar, yaitu jiwa dengan persentase penduduk sebesar 31 persen. Sedangkan jumlah penduduk terkecil adalah Distrik Fkour, yaitu 819 jiwa. Sementara Distrik Wayer memiliki jumlah penduduk yang menempati urutan ke-11 dari 13 Distrik yang ada di Kabupaten Sorong Selatan. Untuk menunjang pembangunan suatu daerah diperlukan manusia sebagai penggerak aktivitas ekonomi. Aktivitas perekonomian akan berjalan bila semakin beragam jenis pekerjaan dan semakin banyak penduduk yang bekerja. Namun untuk bekerja, manusia memiliki kemampuan yang dibatasi oleh umur. Manusia memiliki usia produktif untuk bekerja antara usia tahun. Jumlah penduduk usia produktif di Kabupaten Sorong Selatan sebanyak 23,721 orang. Sedangkan Distrik Teminabuan memiliki jumlah penduduk usia produktif terbanyak dan Distrik Fkour merupakan distrik yang pealing sedikit memiliki jumlah penduduk usia produktif. Sementara Distrik Wayer masih menempati urutan kesepuluh terbanyak memiliki jumlah penduduk usia produktif. Gambar 10.1 Jumlah Penduduk Sorong Selatan menurut Distrik Tahun 2012 Sumber: Hasil Sensus Penduduk 2010 Gambar 10.2 Jumlah Penduduk Usia Produktif Sorong Selatan menurut Distrik Tahun 2012 Sumber: Hasil Sensus Penduduk 2010 Rasio Beban Ketergantungan di Distrik Teminabuan adalah yang terendah dibandingkan distrik lain di Kabupaten Sorong Selatan pada tahun STATISTIK DAERAH DISTRIK WAYER

28 Lampiran Tabel 22 STATISTIK DAERAH DISTRIK WAYERTAHUN 2013

29 Wayer Bagaraga Unggi Boldon Sesor Sungguer Waigo Wardik Kampung Tabel 1.1 Luas Wilayah Distrik Wayer menurut Kampung 2012 Sumber: Peraturan Menteri Dalam Negeri No 18 Tahun 2013 Tabel 1.2 Jumlah Penduduk Distrik Wayer menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2012 Sumber: Hasil Sensus Penduduk 2010 Luas (Km 2 ) Rasio Terhadap Total (%) (1) (2) (3) 10,42 70,89 30,75 24,77 35,87 11,96 49,53 83,69 3,28 22,30 9,67 7,79 11,28 3,76 15,58 26,33 Jumlah 317, ,00 Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Jumlah (1) (2) (3) (4) Jumlah STATISTIK DAERAH DISTRIK WAYER

30

BADAN PUSAT STATISTIK

BADAN PUSAT STATISTIK Katalog BPS : STATISTIK DAERAH DISTRIK INANWATAN 2013 BADAN PUSAT STATISTIK STATISTIK DAERAH DISTRIK INANWATAN 2013 STATISTIK DAERAH DISTRIK INANWATAN 2013 ISSN : - No. Publikasi : 9106.12.XX Katalog

Lebih terperinci

ISSN : - No. Publikasi : 9106.14.55 Katalog BPS : 1102002.9106073 Ukuran Buku : 17.6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : vii + 21 halaman Naskah : Badan Pusat Statistik Kabupaten Sorong Selatan Gambar Kulit :

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KABUPATEN SORONG SELATAN 2011 STATISTIK DAERAH KABUPATEN SORONG SELATAN 2011 ISSN : - No. Publikasi : 9106.11.05 Katalog BPS : 1101001.9106 Ukuran Buku : 17.6 cm x 25 cm Jumlah Halaman

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN KEPULAUAN SEMBILAN 2013 STATISTIK DAERAH KECAMATAN KEPULAUAN SEMBILAN 2013 i STATISTIK DAERAH KECAMATAN KEPULAUAN SEMBILAN 2013 ISSN : - No. Publikasi : 91080.13.33 Katalog BPS

Lebih terperinci

ISSN : - No. Publikasi : 9106.14.47 Katalog BPS : 1102002.9106011 Ukuran Buku : 17.6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : vii + 24 halaman Naskah : Koordinator Statistik Kecamatan (KSK) Metamani Badan Pusat Statistik

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT.

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT. STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT 214 Statistik Daerah Kecamatan Air Dikit 214 Halaman ii STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT 214 STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT 214 Nomor ISSN : - Nomor Publikasi

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN RAJA AMPAT.

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN RAJA AMPAT. BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN RAJA AMPAT STATISTIK DAERAH KECAMATAN SALAWATI BARAT 2012 STATISTIK DAERAH KECAMATAN SALAWATI BARAT 2012 STATISTIK DAERAH KECAMATAN SALAWATI BARAT 2012 No.Publikasi : 91080.12.37

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUNGURAN UTARA 2015 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUNGURAN UTARA 2015 ISSN : - Katalog BPS : 1101002.2103.041 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : 10 halaman Naskah :

Lebih terperinci

w tp :// w ht ja.r a w.g.b ps ab tk pa am o. id STATISTIK DAERAH KECAMATAN MISOOL BARAT 2014 STATISTIK DAERAH KECAMATAN MISOOL BARAT 2014 ISSN : - No. Publikasi : 91080.14.29 Katalog BPS : 1102001.9108.012

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR MANJUNTO

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR MANJUNTO STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR MANJUNTO 2014 Statistik Daerah Kecamatan Air Manjunto 2014 Halaman i STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR MANJUNTO 2014 Statistik Daerah Kecamatan Air Manjunto 2014 Halaman i

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KABUPATEN SORONG SELATAN 2014 ISSN : 2303-3479 No. Publikasi : 9106.14.07 Katalog BPS : 1102002.9106 Ukuran Buku : 17.6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : x + 65 halaman Naskah : Seksi Neraca

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUNGURAN BARAT 2015

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUNGURAN BARAT 2015 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUNGURAN BARAT 2015 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUNGURAN BARAT 2015 ISSN : - Katalog BPS : 1101002.2103.040 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : 10 halaman Naskah :

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SEKUPANG

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SEKUPANG STATISTIK DAERAH KECAMATAN SEKUPANG 2015 STATISTIK DAERAH KECAMATAN SEKUPANG 2015 No Publikasi : 2171.15.27 Katalog BPS : 1102001.2171.060 Ukuran Buku : 24,5 cm x 17,5 cm Jumlah Halaman : 14 hal. Naskah

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SERASAN STATISTIK DAERAH KECAMATAN SERASAN ISSN : - Katalog BPS : 1101002.2103.060 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : 10 halaman Naskah : Seksi Neraca Wilayah dan

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BENGKONG

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BENGKONG STATISTIK DAERAH KECAMATAN BENGKONG 2015 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BENGKONG 2015 No Publikasi : 2171.15.31 Katalog BPS : 1102001.2171.081 Ukuran Buku : 24,5 cm x 17,5 cm Jumlah Halaman : 11 hal. Naskah

Lebih terperinci

w tp :// w ht ja.r a w.g.b ps ab tk pa am o. id STATISTIK DAERAH KECAMATAN SALAWATI TENGAH 214 STATISTIK DAERAH KECAMATAN SALAWATI TENGAH 214 ISSN : No. Publikasi : 918.14.35 Katalog BPS : 1112.918.33

Lebih terperinci

kaurkab.bps.go.id Statistik Daerah Kecamatan Padang Guci Hilir 2016 Halaman i

kaurkab.bps.go.id Statistik Daerah Kecamatan Padang Guci Hilir 2016 Halaman i Statistik Daerah Kecamatan Padang Guci Hilir 2016 Halaman i STATISTIK KECAMATAN PADANG GUCI HILIR 2016 Halaman ii Statistik Daerah Kecamatan Padang Guci Hilir 2016 STATISTIK DAERAH KECAMATAN PADANG GUCI

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN KOTA MUKOMUKO

STATISTIK DAERAH KECAMATAN KOTA MUKOMUKO STATISTIK DAERAH KECAMATAN KOTA MUKOMUKO 2014 STATISTIK DAERAH KECAMATAN KOTA MUKOMUKO 2014 STATISTIK DAERAH KECAMATAN KOTA MUKOMUKO 2014 Nomor ISSN : Nomor Publikasi : 1706.1416 Katalog BPS : 4102004.1706040

Lebih terperinci

Statistik Daerah Kabupaten Bintan

Statistik Daerah Kabupaten Bintan Statistik Daerah Kabupaten Bintan 2012 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BINTAN TIMUR 2014 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BINTAN TIMUR 2014 ISSN : No. Publikasi: 21020.1418 Katalog BPS : 1101001.2102.060 Ukuran Buku

Lebih terperinci

i STATISTIK DAERAH KABUPATEN SORONG SELATAN TAHUN 2013 STATISTIK DAERAH KABUPATEN SORONG SELATAN TAHUN 2013 i STATISTIK DAERAH KABUPATEN SORONG SELATAN 2013 ISSN : 2303-3479 No. Publikasi : 9106.13.02

Lebih terperinci

Statistik Daerah Kabupaten Bintan

Statistik Daerah Kabupaten Bintan Statistik Daerah Kabupaten Bintan 2012 STATISTIK DAERAH KECAMATAN GUNUNG KIJANG 2014 ISSN : No. Publikasi: 21020.1419 Katalog BPS : 1101001.2102.061 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : Naskah:

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN LEMBEH UTARA

STATISTIK DAERAH KECAMATAN LEMBEH UTARA STATISTIK DAERAH KECAMATAN LEMBEH UTARA 2016 B A D A N P U S AT S TAT I S T I K KO TA B I T U N G Statistik Kecamatan Lembeh Utara 2016 Statistik Kecamatan Lembeh Utara 2016 No. Publikasi : 7172.1616 Katalog

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN JEKAN RAYA 2013

STATISTIK DAERAH KECAMATAN JEKAN RAYA 2013 Katalog BPS : 1101002.6271012 STATISTIK DAERAH KECAMATAN JEKAN RAYA 2013 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PALANGKA RAYA STATISTIK DAERAH KECAMATAN JEKAN RAYA 2013 STATISTIK DAERAH KECAMATAN JEKAN RAYA 2013

Lebih terperinci

Statistik Daerah Kabupaten Bintan

Statistik Daerah Kabupaten Bintan Statistik Daerah Kabupaten Bintan 2012 STATISTIK DAERAH KECAMATAN TAMBELAN 2014 STATISTIK DAERAH KECAMATAN TAMBELAN 2014 ISSN : No. Publikasi: 21020.1423 Katalog BPS : 1101001.2102.070 Ukuran Buku : 17,6

Lebih terperinci

Katalog BPS : BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PALANGKA RAYA

Katalog BPS : BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PALANGKA RAYA Katalog BPS : 1101002.6271012 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PALANGKA RAYA STATISTIK DAERAH KECAMATAN JEKAN RAYA 2014 ISSN : 2089-1725 No. Publikasi : 62710.1415 Katalog BPS : 1101002.6271012 Ukuran Buku

Lebih terperinci

LOGO BPS BADAN PUSAT STATISTIK

LOGO BPS BADAN PUSAT STATISTIK Katalog BPS : STATISTIK DAERAH DISTRIK TEMINABUAN 2013 LOGO BPS BADAN PUSAT STATISTIK STATISTIK DAERAH DISTRIK TEMINABUAN 2013 STATISTIK DAERAH DISTRIK TEMINABUAN 2013 ISSN : - No. Publikasi : 9106.12.XX

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUNGURAN TIMUR 2015 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUNGURAN TIMUR 2015 ISSN : - Katalog BPS : 1101002.2103.050 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : 10 halaman Naskah :

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BATAM KOTA

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BATAM KOTA STATISTIK DAERAH KECAMATAN BATAM KOTA 2015 Statistik Daerah Kecamatan Batam Kota Kota Batam 2014 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BATAM KOTA 2015 No Publikasi : 2171.14.26 Katalog BPS : 1102001.2171.051 Ukuran

Lebih terperinci

ii KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, BPS Kabupaten Teluk Bintuni telah dapat menyelesaikan publikasi Distrik Weriagar Dalam Angka Tahun 203. Distrik Weriagar

Lebih terperinci

https://rotendaokab.bps.go.id

https://rotendaokab.bps.go.id STATISTIK DAERAH KECAMATAN ROTE SELATAN 2016 STATISTIK DAERAH KECAMATAN ROTE SELATAN 2016 ISSN : No. Publikasi: 5314.1617 Katalog BPS : 1101002.5314041 Ukuran Buku: 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : iv

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUKIT BATU 2013

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUKIT BATU 2013 Katalog BPS : 1101002.6271020 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUKIT BATU 2013 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PALANGKA RAYA STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUKIT BATU 2013 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUKIT BATU 2013

Lebih terperinci

i STATISTIK DAERAH KECAMATAN WAIGEO BARAT KEPULAUAN 2012 STATISTIK DAERAH KECAMATAN WAIGEO BARAT KEPULAUAN 2012 ISSN : - No. Publikasi : 91080.12.46 Katalog BPS : 1101001.9108.051 Ukuran Buku : 17.6 cm

Lebih terperinci

Statistik Daerah Kabupaten Bintan

Statistik Daerah Kabupaten Bintan Statistik Daerah Kabupaten Bintan 2012 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BINTAN PESISIR 2014 ISSN : No. Publikasi: 21020.1421 Katalog BPS : 1101001.2102.063 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : 12

Lebih terperinci

https://rotendaokab.bps.go.id

https://rotendaokab.bps.go.id STATISTIK DAERAH KECAMATAN ROTE BARAT DAYA 2016 STATISTIK DAERAH KECAMATAN ROTE BARAT DAYA 2016 ISSN : No. Publikasi: 5314.1613 Katalog BPS : 1101002.5314010 Ukuran Buku: 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman

Lebih terperinci

https://rotendaokab.bps.go.id

https://rotendaokab.bps.go.id STATISTIK DAERAH KECAMATAN ROTE BARAT LAUT 2016 STATISTIK DAERAH KECAMATAN ROTE BARAT LAUT 2016 ISSN : No. Publikasi: 5314.1614 Katalog BPS : 1101002.5314020 Ukuran Buku: 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SAGULUNG

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SAGULUNG STATISTIK DAERAH KECAMATAN SAGULUNG 2015 STATISTIK DAERAH KECAMATAN SAGULUNG 2015 No Publikasi : 2171.15.24 Katalog BPS : 1102001.2171.041 Ukuran Buku : 24,5 cm x 17,5 cm Jumlah Halaman : 9 hal. Naskah

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN TERAS TERUNJAM 2014

STATISTIK DAERAH KECAMATAN TERAS TERUNJAM 2014 STATISTIK DAERAH KECAMATAN TERAS TERUNJAM 2014 Statistik Daerah Kecamatan Teras Terunjam 2014 Halaman i STATISTIK DAERAH KECAMATAN TERAS TERUNJAM 2014 STATISTIK DAERAH KECAMATAN TERAS TERUNJAM 2014 Nomor

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN MISOOL TIMUR

STATISTIK DAERAH KECAMATAN MISOOL TIMUR STATISTIK DAERAH KECAMATAN MISOOL TIMUR 2012 STATISTIK DAERAH KECAMATAN MISOOL TIMUR 2012 ISSN : - No. Publikasi : 91080.12.33 Katalog BPS : 1101002.9108.022 Ukuran Buku : 17.6 cm x 25 cm Jumlah Halaman

Lebih terperinci

Katalog : pareparekota.bps.go.id

Katalog : pareparekota.bps.go.id Katalog : 1101002.7372011 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BACUKIKI BARAT TAHUN 2014 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BACUKIKI BARAT TAHUN 2014 ISSN : Katalog BPS : 1101002.7372011 Ukuran Buku : 21 cm x 14,8 cm Jumlah

Lebih terperinci

ISSN : - No. Publikasi : 9106.12.XX Katalog BPS : 1101001.9106XXX Ukuran Buku : 17.6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : vi + 24 halaman Naskah : Koordinator Statistik Kecamatan (KSK) Teminabuan Badan Pusat Statistik

Lebih terperinci

https://rotendaokab.bps.go.id

https://rotendaokab.bps.go.id STATISTIK DAERAH KECAMATAN LANDU LEKO 2016 STATISTIK DAERAH KECAMATAN LANDU LEKO 2016 ISSN : No. Publikasi: 5314.1620 Katalog BPS : 1101002.5314061 Ukuran Buku: 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : iv + 9

Lebih terperinci

BAB II. GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN SUMBA BARAT

BAB II. GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN SUMBA BARAT BAB II. GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN SUMBA BARAT 2.1. Gambaran Umum 2.1.1. Letak Geografis Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu Kabupaten di Pulau Sumba, salah satu

Lebih terperinci

KABUPATEN ACEH UTARA. Katalog BPS : BADAN PUSAT STATISTIK

KABUPATEN ACEH UTARA. Katalog BPS : BADAN PUSAT STATISTIK Katalog BPS : 4102004.1111 Badan Pusat Statistik Kabupaten Aceh Utara Jl. T. Chik Di Tiro No. 5 Telp/Faks. (0645) 43441 Lhokseumawe 24351 e-mail : bpsacehutara@yahoo.co.id, bps1111@bps.go.id BADAN PUSAT

Lebih terperinci

Katalog BPS :

Katalog BPS : Katalog BPS : 1101002.1218.050 Badan Pusat Statistik Kabupaten Serdang Bedagai Jalan Negara Medan Tebing Tinggi Kompleks Instansi Vertikal Sei Rampah 20695 Telepon 0621-441805/Fax. 0621-441806 E-mail :

Lebih terperinci

pekanbarukota.bps.go.id

pekanbarukota.bps.go.id Katalog BPS : 1101002.1471.010 2014 Statistik Daerah Kecamatan Tampan Tahun 2014 i STATISTIK DAERAH KECAMATAN TAMPAN TAHUN 2014 STATISTIK DAERAH KECAMATAN TAMPAN TAHUN 2014 Katalog BPS : 1101002.1471.1

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BALARAJA 2015 Badan Pusat Statistik Kabupaten Tangerang Katalog BPS : 1101002.3603.130 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BALARAJA TAHUN 2015 Badan Pusat Statistik Kabupaten Tangerang

Lebih terperinci

https://rotendaokab.bps.go.id

https://rotendaokab.bps.go.id STATISTIK DAERAH KECAMATAN ROTE TENGAH 2016 STATISTIK DAERAH KECAMATAN ROTE TENGAH 2016 ISSN : No. Publikasi: 5314.1616 Katalog BPS : 1101002.5314040 Ukuran Buku: 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : iv +

Lebih terperinci

w tp :// w ht ja.r a w.g.b ps ab tk pa am o. id STATISTIK DAERAH KECAMATAN WAIGEO BARAT KEPULAUAN 2014 STATISTIK DAERAH KECAMATAN WAIGEO BARAT KEPULAUAN 2014 ISSN : - No. Publikasi : 91080.14.46 Katalog

Lebih terperinci

STATISTIK KECAMATAN MUARA SAHUNG 2016

STATISTIK KECAMATAN MUARA SAHUNG 2016 STATISTIK KECAMATAN MUARA SAHUNG 2016 S t a t i s t i k K e c a m a t a n M u a r a S a h u n g 2 0 1 6 i ii S t a t i s t i k K e c a m a t a n M u a r a S a h u n g 2 0 1 6 Statistik Kecamatan Muara

Lebih terperinci

KATALOG BPS:

KATALOG BPS: KATALOG BPS: 1101002.190 STATISTIK DAERAH KECAMATAN GIRI 2013 Katalog BPS : 1101002.3510190 Ukuran Buku : 18,2 cm x 25,7 cm Jumlah Halaman : vi + 14 Halaman Pembuat Naskah : Koordinator Statistik Kecamatan

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KABUPATEN SORONG SELATAN 2010 STATISTIK DAERAH KABUPATEN SORONG SELATAN ISSN : - No. Publikasi : 9106.10.06 Katalog BPS : 1101001.9106 Ukuran Buku : 17.6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : vi

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN WAIGEO BARAT 2013 STATISTIK DAERAH KECAMATAN WAIGEO BARAT 2013 ISSN : - No. Publikasi : 91080.13.44 Katalog BPS : 1101001.9108.050 Ukuran Buku : 17.6 cm x 25 cm Jumlah Halaman

Lebih terperinci

w tp :// w ht ja.r a w.g.b ps ab tk pa am o. id STATISTIK DAERAH KECAMATAN WAIGEO BARAT 2014 STATISTIK DAERAH KECAMATAN WAIGEO BARAT 2014 ISSN : - No. Publikasi : 91080.14.45 Katalog BPS : 1101001.9108.050

Lebih terperinci

Katalog : Statistik Daerah Kecamatan Weliman belukab.bps.go.id BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BELU

Katalog : Statistik Daerah Kecamatan Weliman belukab.bps.go.id BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BELU Katalog : 1101002.5321030 Statistik Daerah Kecamatan Weliman 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BELU Katalog : 1101002.5321030 Statistik Daerah Kecamatan Weliman 2016 STATISTIK DAERAH KECAMATAN WELIMAN

Lebih terperinci

STATISTIK KECAMATAN MAJE 2016 Statistik Daerah Kecamatan Maje 2016 Halaman i STATISTIK DAERAH KECAMATAN MAJE 2016 Nomor ISSN : Nomor Publikasi : 17040.1619 Katalog BPS : 1101002.1704020 Ukuran Buku : 25,00

Lebih terperinci

Boleh dikutip dengan mencantumkan sumbernya

Boleh dikutip dengan mencantumkan sumbernya INDIKATOR KESEJAHTERAAN MASYARAKAT PROVINSI ACEH 2016 Nomor Publikasi : 11522.1605 Katalog BPS : 4102004.11 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : xvii + 115 Halaman Naskah Gambar Kulit Diterbitkan

Lebih terperinci

https://probolinggokab.bps.go.id

https://probolinggokab.bps.go.id STATISTIK DAERAH KECAMATAN TONGAS 2015 STATISTIK DAERAH KECAMATAN TONGAS 2015 Katalog BPS : 1101002.3513.230 Ukuran Buku : 17,6 X 25 cm Jumlah Halaman Naskah : : iv + 10 halaman Koordinator Statistik Kecamatan

Lebih terperinci

Kecamatan Selat Nasik

Kecamatan Selat Nasik Katalog BPS: 1101001.1902063 Statistik Daerah Kecamatan Selat Nasik 2015 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BELITUNG STATISTIK DAERAH KECAMATAN SELAT NASIK 2015 ISSN : 2407-2869 No. Publikasi : 19020.1507

Lebih terperinci

2 Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2016 STATISTIK DAERAH KABUPATEN RAJA AMPAT 2016 ISSN : 2089-0214 No. Publikasi : 91080.1626 Katalog BPS : 1101002.9108 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN LOBALAIN 2016

STATISTIK DAERAH KECAMATAN LOBALAIN 2016 STATISTIK DAERAH KECAMATAN LOBALAIN 2016 STATISTIK DAERAH KECAMATAN LOBALAIN 2016 ISSN : No. Publikasi: 5314.1615 Katalog BPS : 1101002.5314030 Ukuran Buku: 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : iv + 8 halaman

Lebih terperinci

PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS

PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS Kecamatan Tomoni memiliki luas wilayah 230,09 km2 atau sekitar 3,31 persen dari total luas wilayah Kabupaten Luwu Timur. Kecamatan yang terletak di sebelah

Lebih terperinci

Katalog BPS :

Katalog BPS : Katalog BPS : 1101002.3510071 STATISTIK DAERAH KECAMATANTEGALSARI 2015 Katalog BPS : 1101002.3510071 Ukuran Buku : 18,2 cm x 25,7 cm Jumlah Halaman : vi + 16 Halaman Pembuat Naskah : Koordinator Statistik

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BATU AMPAR 2015

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BATU AMPAR 2015 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BATU AMPAR 2015 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BATU AMPAR 2015 ISSN : No Publikasi : 2171.15.30 Katalog BPS : 1102001.2171.080 Ukuran Buku: 25 cm x 17,5 cm Jumlah Halaman : 11 hal.

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BATANTA SELATAN

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BATANTA SELATAN w tp :// w ht ja.r a w.g.b ps ab tk pa am o. id STATISTIK DAERAH KECAMATAN BATANTA SELATAN 2012 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BATANTA SELATAN 2012 ISSN : - No. Publikasi : 91080.12.38 Katalog BPS : 1101001.9108.035

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BACUKIKI BARAT 2012

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BACUKIKI BARAT 2012 Katalog : 1101002.7372011 1101002 i STATISTIK DAERAH KECAMATAN BACUKIKI BARAT 2012 ISSN : Katalog BPS : 1101002.7372011 Ukuran Buku : 21 cm x 14,8 cm Jumlah Halaman : 20 halaman Naskah : Koordinator Statistik

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KABUPATEN RAJA AMPAT 2013 STATISTIK DAERAH KABUPATEN RAJA AMPAT 2013 ISSN : 2089-0214 No. Publikasi : 91080.13.27 Katalog BPS : 1101002.9108 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman

Lebih terperinci

Katalog : STATISTIK DAERAH KECAMATAN BOTIN LEOBELE DALAM ANGKA

Katalog : STATISTIK DAERAH KECAMATAN BOTIN LEOBELE DALAM ANGKA Katalog :1101002.5321080 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BOTIN LEOBELE DALAM ANGKA 2016 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BOTIN LEOBELE DALAM ANGKA 2016 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BOTIN LEOBELE DALAM ANGKA 2016 ISSN

Lebih terperinci

Statistik Daerah. Kecamatan Barus Utara. Katalog BPS :

Statistik Daerah. Kecamatan Barus Utara. Katalog BPS : Katalog BPS : 1101002.1204.073 Statistik Daerah Kecamatan Barus Utara Makam Tuan Ambar Badan Pusat Statistik Kabupaten Tapanuli Tengah Jalan N. Daulay No. Pandan, Telp. 371082 Email : bps1204@bps.go.id

Lebih terperinci

4 GAMBARAN UMUM KOTA BOGOR

4 GAMBARAN UMUM KOTA BOGOR 44 Keterbatasan Kajian Penelitian PKL di suatu perkotaan sangat kompleks karena melibatkan banyak stakeholder, membutuhkan banyak biaya, waktu dan tenaga. Dengan demikian, penelitian ini memiliki beberapa

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SILIRAGUNG 2013 Katalog BPS : 1101002.3510011 Ukuran Buku Jumlah Halaman : 25,7 cm x 18,2 cm : vi + 14 Halaman Pembuat Naskah : Koordinator Statistik Kecamatan Siliragung Badan

Lebih terperinci

Katalog BPS

Katalog BPS Katalog BPS 1403.8271.012 Kecamatan Pulau Batang Dua Dalam Angka 2012 PULAU BATANG DUA DALAM ANGKA 2012 Nomor Katalog : 1403.8271.012 Nomor Publikasi : 8271.000 Ukuran Buku : 15 cm x 21 cm Jumlah Halaman

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SUMEDANG SELATAN 2016

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SUMEDANG SELATAN 2016 STATISTIK DAERAH KECAMATAN SUMEDANG SELATAN 2016 STATISTIK DAERAH KECAMATAN SUMEDANG SELATAN 2016 ISSN : No. Publikasi : 3211.1608 Katalog BPS : 1102001.3211050 Ukuran Buku : 17,6 cm 25 cm Jumlah Halaman

Lebih terperinci

KATALOG BPS BADANPUSATSTATISTIK KABUPATENACEHSELATAN

KATALOG BPS BADANPUSATSTATISTIK KABUPATENACEHSELATAN KATALOG BPS1101002.1103011 BADANPUSATSTATISTIK KABUPATENACEHSELATAN STATISTIK DAERAH KECAMATAN TRUMON TIMUR 2015 STATISTIK DAERAH KECAMATAN TRUMON TIMUR 2015 ISSN : No. Publikasi : Katalog BPS : 1101002.1103011

Lebih terperinci

NO KATALOG :

NO KATALOG : NO KATALOG : 1101002.3510210 STATISTIK DAERAH KECAMATAN WONGSOREJO 2013 Katalog BPS : 1101002.3510210 Ukuran Buku Jumlah Halaman : 25,7 cm x 18,2 cm : vi + Halaman Pembuat Naskah : Koordinator Statistik

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN PARMAKSIAN 2016 STATISTIK DAERAH KECAMATAN PARMAKSIAN 2016 ISBN : 978-602-6431-04-2 No. Publikasi : 12060.1532 Katalog BPS : 1101002.1206073 Ukuran Buku : 17,6 x 25 cm Jumlah

Lebih terperinci

w tp :// w ht ja.r a w.g.b ps ab tk pa am o. id STATISTIK DAERAH KECAMATAN MISOOL SELATAN 2014 STATISTIK DAERAH KECAMATAN MISOOL SELATAN 2014 ISSN : - No. Publikasi : 91080.14.28 Katalog BPS : 1102001.9108.011

Lebih terperinci

https://probolinggokab.go.id

https://probolinggokab.go.id STATISTIK DAERAH KECAMATAN KREJENGAN 2015 STATISTIK DAERAH KECAMATAN KREJENGAN 2014 Katalog BPS : 1101002.3513.160 Ukuran Buku : 17,6 X 25 cm Jumlah Halaman Naskah : : iv + 10 halaman Koordinator Statistik

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KABUPATEN RAJA AMPAT 2014 STATISTIK DAERAH KABUPATEN RAJA AMPAT 2014 ISSN : 2089-0214 No. Publikasi : 91080.14.27 Katalog BPS : 1101002.9108 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH DISTRIK KLAMONO 2014 STATISTIK DAERAH DISTRIK KLAMONO 2014 ISSN : 2302-2302 No. Publikasi : 9107.13.30 Katalog BPS : 1102001.9107111 Ukuran Buku : 17.6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : vi +

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH. Kecamatan Sukajadi Kota Bandung Tahun 2015 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BANDUNG. Katalog BPS nomor :

STATISTIK DAERAH. Kecamatan Sukajadi Kota Bandung Tahun 2015 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BANDUNG. Katalog BPS nomor : Katalog BPS nomor : 9213.3273.240 RSUP HASAN SADIKIN BANDUNG KECAMATAN SUKAJADI MAJU STATISTIK DAERAH Kecamatan Sukajadi Kota Bandung Tahun 2015 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BANDUNG STATISTIK DAERAH KECAMATAN

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN MALINAU. Kabupaten Malinau terletak di bagian utara sebelah barat Provinsi

BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN MALINAU. Kabupaten Malinau terletak di bagian utara sebelah barat Provinsi BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN MALINAU Kabupaten Malinau terletak di bagian utara sebelah barat Provinsi Kalimantan Timur dan berbatasan langsung dengan Negara Bagian Sarawak, Malaysia. Kabupaten Malinau

Lebih terperinci

Katalog BPS :

Katalog BPS : Katalog BPS : 1101002.6409010 Statistik Daerah Kecamatan Babulu 2015 Statistik Daerah Kecamatan Babulu No. Publikasi : 6409.550.1511 Katalog BPS : 1101002.6409010 Naskah : Seksi Statistik Neraca Wilayah

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BONDOWOSO 2015

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BONDOWOSO 2015 Katalog BPS : 1101002.3511100 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BONDOWOSO 2015 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BONDOWOSO STATISTIK DAERAH KECAMATAN BONDOWOSO 2015 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BONDOWOSO 2015 ISSN

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SABANGAU 2013

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SABANGAU 2013 Katalog BPS : 1101002.6271011 STATISTIK DAERAH KECAMATAN SABANGAU 2013 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PALANGKA RAYA STATISTIK DAERAH KECAMATAN SABANGAU 2013 STATISTIK DAERAH KECAMATAN SABANGAU 2013 ISSN :

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN WAY JEPARA TAHUN 2015

STATISTIK DAERAH KECAMATAN WAY JEPARA TAHUN 2015 STATISTIK DAERAH KECAMATAN WAY JEPARA TAHUN 2015 Badan Pusat Statistik Kabupaten Lampung Timur STATISTIK DAERAH KECAMATAN WAY JEPARA TAHUN 2015 STATISTIK DAERAH KECAMATAN WAY JEPARA 2015 ISBN : No. Publikasi

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH PROVINSI PAPUA BARAT 2010 STATISTIK DAERAH PROVINSI PAPUA BARAT 2010 ISSN : - No. Publikasi : 91300.10.13 Katalog BPS : 1101001.9100 Ukuran Buku : 17.6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : vi

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN PAHANDUT 2013

STATISTIK DAERAH KECAMATAN PAHANDUT 2013 Katalog BPS : 1101002.6271010 STATISTIK DAERAH KECAMATAN PAHANDUT 2013 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PALANGKA RAYA STATISTIK DAERAH KECAMATAN PAHANDUT 2013 STATISTIK DAERAH KECAMATAN PAHANDUT 2013 ISSN :

Lebih terperinci

Kecamatan Bojongloa Kaler

Kecamatan Bojongloa Kaler Katalog BPS nomor : 9213.3273.030 Kecamatan Bojongloa Kaler 2015 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BANDUNG STATISTIK DAERAH Kecamatan Bojongloa Kaler 2015 ISSN : - No. Publikasi : 3273.1536 Katalog BPS : 9213.3273.030

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SUKAJADI 2016 ISSN : - No. Publikasi : Katalog BPS : Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SUKAJADI 2016 ISSN : - No. Publikasi : Katalog BPS : Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman Katalog BPS nomor : 9213.3273.240 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BANDUNG STATISTIK DAERAH KECAMATAN SUKAJADI 2016 ISSN : - No. Publikasi : 3273. 1660 Katalog BPS : 9213.3273.240 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 -

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 - IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI 4.1 Kondisi Geografis Kota Dumai merupakan salah satu dari 12 kabupaten/kota di Provinsi Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37-101 o 8'13

Lebih terperinci

Katalog :

Katalog : Katalog : 1101002.7372020 STATISTIK DAERAH KECAMATAN UJUNG 2016 ISSN : Katalog BPS : 1101002.7372020 No.Publikasi : 73720.1609 Ukuran Buku : 21 cm x 14,8 cm Jumlah halaman : 21 halaman Naskah : Seksi Neraca

Lebih terperinci

pelalawankab.bps.go.id

pelalawankab.bps.go.id ISBN : 979 484 622 8 No. Publikasi : 25 Katalog BPS : 1101002.1404041 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : 12 + iii Naskah : Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Gambar Kulit : Seksi Integrasi

Lebih terperinci

KATALOG BPS BADANPUSATSTATISTIK KABUPATENACEHSELATAN

KATALOG BPS BADANPUSATSTATISTIK KABUPATENACEHSELATAN KATALOG BPS1101002.1103031 BADANPUSATSTATISTIK KABUPATENACEHSELATAN STATISTIK DAERAH KECAMATAN KLUET TIMUR 2015 STATISTIK DAERAH KECAMATAN KLUET TIMUR 2015 ISSN : No. Publikasi : Katalog BPS : 1101002.1103031

Lebih terperinci

KATALOG BPS BADANPUSATSTATISTIK KABUPATENACEHSELATAN

KATALOG BPS BADANPUSATSTATISTIK KABUPATENACEHSELATAN KATALOG BPS1101002.1103022 BADANPUSATSTATISTIK KABUPATENACEHSELATAN STATISTIK KECAMATAN KOTA BAHAGIA 2015 STATISTIK DAERAH KECAMATAN KOTA BAHAGIA 2015 ISSN : No. Publikasi : Katalog BPS : 1101002.1103022

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BULANG

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BULANG STATISTIK DAERAH KECAMATAN BULANG 2015 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BULANG 2015 ISSN : No Publikasi : 2171.15.21 Katalog BPS : 1102001.2171.020 Ukuran Buku: 24,5 cm x 17,5 cm Jumlah Halaman : 20 hal. Naskah

Lebih terperinci

GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian

GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian Curah hujan Kecamatan Babulu rata-rata 242,25 mm pada tahun 2010 Kecamatan Babulu memiliki luas 399,46 km 2. Secara geografis berbatasan

Lebih terperinci

pelalawankab.bps.go.id

pelalawankab.bps.go.id ISBN : 979 484 615 5 No. Publikasi : 18 Katalog BPS : 1101002.1404020 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : 12 + iii Naskah : Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Gambar Kulit : Seksi Integrasi

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Analisis kesenjangan pembangunan antara Kabupaten Lampung Barat dan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Analisis kesenjangan pembangunan antara Kabupaten Lampung Barat dan IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Analisis kesenjangan pembangunan antara Kabupaten Lampung Barat dan Kabupaten Pringsewu bisa dimulai dengan mengenal lebih dekat karakteristik kedua kabupaten. Sebelum

Lebih terperinci

https://probolinggokab.bps.go.id

https://probolinggokab.bps.go.id STATISTIK DAERAH KECAMATAN PAJARAKAN 2015 STATISTIK DAERAH KECAMATAN PAJARAKAN 2015 Katalog BPS : 1101002.3513.170 Ukuran Buku : 17,6 X 25 cm Jumlah Halaman Naskah : : iv + 10 halaman Koordinator Statistik

Lebih terperinci

ta ko :// tp ht m ob o. id s.g bp a. uk ot ag ta ko :// tp ht m ob o. id s.g bp a. uk ot ag STATISTIK DAERAH KECAMATAN KOTAMOBAGU UTARA 216 ISBN : 62-17-361-2 No. Publikasi : 71746.1619 Katalog : 1112.71744

Lebih terperinci