Perancangan Model Credit Collection Dashboard System Berbasis Spreadsheet Untuk Pengelolaan Kinerja. Oleh : Sinta Candra Sari (NRP: )

Transkripsi

1 Perancangan Model Credit Collection Dashboard System Berbasis Spreadsheet Untuk Pengelolaan Kinerja Perusahaan Pembiayaan Oleh : Sinta Candra Sari (NRP: )

2 TINJAUAN PUSTAKA METODOLOGI PENELITIAN PENGOLAHAN DATA & ANALISA NUMERIK KESIMPULAN & SARAN

3 TINJAUAN PUSTAKA METODOLOGI PENELITIAN PENGOLAHAN DATA & ANALISA NUMERIK KESIMPULAN & SARAN

4 Mengapa penelitian ini perlu dibuat PENDAHULUAN

5 Overview Jumlah Pembiayaan : 640 juta/bulan Collection rate : 82% Jumlah Karyawan : 100 orang

6 Memiliki 123 Cabang dengan didukung Payment of Service (POS) sekitar 500 titik

7 Sebagai perusahaan pembiayaan, FIF membiayai beberapa produk seperti sepeda motor Honda, motor bekas, dan elektronik. Dan jenis pembiayaan berupa konvensional dan syariah. Alur bisnis proses yang terjadi adalah sebagai berikut : Marketing Credit Management Collection Management Recovery Management Didukung oleh Bussiness Support Division yang terdiri dari: General Affair, HRD, Finance

8 Credit Management cabang Konfirmasi hasil ke dealer, dan dilakukan data entry sebagai database rejection order Data entry Hasil komite NO POS Data entry konsumen Credit staff Surveyor Credit analyst Finance staff dealer Data entry Terbitkan PO sebagai tanda persetujuan pengiriman barang ke konsumen, ke dealer Berkas tagihan lengkap beserta PO

9 Collection & Recovery Management Bulan M M + 1 M + 2 M + 3 M + 4 M + 5 M + 6 M + 7 Pinjaman yg dikucurkan di bulan tsb C 0 C 0 C 0 C 0 C 0 C 0 C 0 C 1 C 1 C 1 C 1 C 1 C 1 C 2 C 2 C 2 C 2 C 2 C 3 C 3 C 3 C 3 C 4 C 4 C 4 C 5 C 5 C X

10 dimana : C0 = cycle overdue (keterlambatan pembayaran) 0 7 hari C1 = cycle overdue 8 30 hari C2 = cycle overdue hari C3 = cycle overdue hari C4 = cycle overdue hari C5 = cycle overdue hari CX = cycle overdue lebih dari 150 hari Performance cycle, yang disebut collection rate adalah prosentase jumlah bunga (dalam rupiah) yang diperoleh dibandingkan dengan total jumlah bunga yang harus ditagih. Indikatornya adalah semakin tinggi nilai collection rate maka semakin bagus performance collection tersebut.

11 Diagram cycle overdue diatas dapat dijelaskan sebagai berikut : - Setelah credit mengucurkan dana piutang kepada konsumen di bulan M, maka proses yang terjadi adalah bahwa konsumen-konsumen tersebut mulai melakukan kewajiban pembayaran angsuran 1 bulan kemudian yaitu di bulan M+1. Besarnya semua tagihan konsumen di M+1 berada pada posisi Cycle 0(C0). - Jika di bulan M+2 ada beberapa konsumen yang tidak melakukan pembayaran angsuran, maka selanjutnya dia berada di C1. Dan di bulan M+2 tersebut juga ada C0, yang merupakan konsumen-konsumen hasil pengucuran kredit di bulan M+1. - Demikian selanjutnya mengalir terus hingga ke CX. - Penanganan collection dan recovery management ini adalah berusaha sebaik mungkin menahan aliran ke cycle yang lebih tinggi dan berusaha membawanya ke cycle yang lebih rendah. Hal ini akan dijelaskan lebih lanjut dalam materi berikutnya.

12 Penanganan collection & recovery management sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya dapat digambarkan sebagai berikut : RB 1 RB 2 RB 3 RB 4 RB 5 RB X C 0 C 1 C 2 C 3 C 4 C 5 C X R1 R2 R3 R4 R5 RX Dimana : R1 = rolling rate dari cycle 0 menuju ke cycle 1 R2 = rolling rate dari cycle 1 menuju ke cycle 2...begitu selanjutnya RB1 = rolling back dari cycle 1 menuju ke cycle 0 RB2 = rolling back dari cycle 2 menuju ke cycle 1...begitu selanjutnya

13 Rolling rate adalah prosentase banyaknya pokok hutang yang mengalir ke cycle yang lebih tinggi dibandingkan dengan total jumlah beban pokok hutang di cycle sebelumnya. Rolling back adalah prosentase banyaknya pokok hutang yang kembali dari cycle yang lebih tinggi ke cycle yang lebih rendah dibandingkan dengan total jumlah beban pokok hutang di cycle sebelumnya. Indikator kinerjanya adalah semakin tinggi nilai rolling rate maka semakin buruk performance collection nya. Dan semakin tinggi nilai rolling back maka semakin bagus performance collectionnya. Sehingga jika kita ambil contoh di C1, jika R2 nya kecil dan RB 2 nya besar maka collection rate di C1 tersebut akan bagus dan menyebabkan pendapatan bunga di C1 semakin banyak perolehannya. Dengan kata lain semakin banyak jumlah bunga (dalam rupiah) yang berhasil ditagih oleh kolektor.

14 Dari credit management, collection dan recovery management didapatkan bahwa tujuan perusahaan tak lain dan tak bukan adalah PROFIT. Berikut ini adalah skema parameter penyusun profit: Biaya COF Pendapatan bunga Biaya marketing Pendapatan administrasi Biaya LOR PROFIT Biaya Write Off Biaya Adm Umum Pendapatan denda Biaya Karyawan Pendapatan recovery

15 Pendapatan bunga sebagai pembentuk total income digambarkan dalam diagram dibawah ini : Diagram causal loop collection rate Collection rate + Pendapatan bunga + Jumlah Collector + Total Income - Collection Cost RB RR

16 Collection rate meningkat maka RB pun meningkat, seiring pula dengan menurunnya nilai RR. Collection rate bertambah dapat meningkatkan pendapatan bunga. Pendapatan bunga semakin meningkat maka kebutuhan kolektor pun akan bertambah. Sehingga bertambah pula collection cost dan hal ini berarti mengurangi nett income. Dari hubungan tersebut nyatalah bahwa parameter-parameter tersebut saling terkait satu dengan lainnya. Dan hingga saat ini di perusahaan pembiayaan belum adanya suatu tools atau alat bantu untuk mengoptimalkan pendapatan bunga.

17 Perumusan Masalah Bagaimana membuat model hubungan antara collection rate dengan jumlah kolektor dengan menggunakan data di masa lampau Bagaimana membuat dashboard management system sebagai alat bantu dalam mengambil keputusan Bagaimana mengembangkan skenario-skenario yang ada untuk mengalokasikan jumlah kolektor yang optimal dalam perolehan pendapatan bunga dengan menggunakan dashboard management system

18 a. Membuat model hubungan antara collection rate dengan jumlah kolektor berdasarkan data yang lampau b. Membuat Dashboard Management System sebagai alat bantu dalam mengambil keputusan c. Mengembangkan skenario-skenario yang ada untuk mengalokasikan jumlah kolektor yang optimal dalam perolehan pendapatan bunga dengan menggunakan Dashboard Management System

19 Manfaat Penelitian Suatu perusahaan pembiayaan dapat menggunakan system modelling ini untuk mengetahui bagaimana memaksimalkan revenue dan meminimalkan biaya

20 TINJAUAN PUSTAKA METODOLOGI PENELITIAN PENGOLAHAN DATA & ANALISA NUMERIK KESIMPULAN & SARAN