BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PEMILIHAN BIDANG DAN OBJEK. Perkembangan dunia lembaga pembiayaan beberapa tahun terakhir ini semakin

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PEMILIHAN BIDANG DAN OBJEK KULIAH KERJA PRAKTEK Tempat yang mempunyai fungsi pokok sebagai agen pembangunan merupakan salah satu faktor pendukung perkembangan dunia usaha. Perkembangan dunia lembaga pembiayaan beberapa tahun terakhir ini semakin pesat. Fungsi usaha bertambah dengan semakin meningkatnya permintaan efektifitas penggunaan sumber daya masyarakat. Salah satunya dengan pemberian kredit yang ditawarkan oleh lembaga pembiayaan dan hal ini pula yang sering menyebabkan lembaga pembiayaan mengalami kebangkrutan. Pemberian kredit memang merupakan kegiatan yang beresiko tinggi dan harus mampu menganalisa dan memprediksi suatu permohonan kredit yang diajukan untuk meninimalkan resiko yang terkandung dalam pemberian kredit tersebut. Informasi tentang calon debitur merupakan faktor penting dalam menentukan tingkat resiko yang akan dihadapi oleh lembaga pembiayaan. Untuk itu lembaga pembiayaan harus mampu menganalisis latar belakang konsumen atau perusahaan, prospek usahanya, jaminan yang diberikan, dan faktor faktor lainnya. Sistem informasi debitur adalah salah satu langkah yang dilakukan oleh lembaga pembiayaan untuk menganalisis kelayakan suatu permohonan kredit yang diajukan, dengan melakukan pengecekan informasi kredit yang berhubungan dengan calon debitur. Data yang di hasilkan berupa informasi kredit mengenai lembaga pembiayaan

2 atau lembaga pemberi kredit, nilai fasilitas kredit yang telah diperoleh, kelancaran pembayaran, serta informasi lain yang terkait dengan fasilitas kredit tersebut. Menurut Astiko (1996:5) mengemukakan bahwa Kredit ialah penyediaan uang, atau tagihan-tagihan yang dapat disamakan dengan itu berdasarkan persetujuan pinjam-meminjam antara bank dan lain pihak dalam hal, pihak peminjam berkewajiban untuk mengembalikan sejumlah uang yang dipinjam beserta bunganya sesuai dengan kesepakatan. Dalam praktek sehari hari pinjaman kredit dinyatakan dalam bentuk perjanjian tertulis baik dibawah tangan maupun secara materiil. Dan sebagai jaminan pengaman, pihak peminjam akan memenuhi kewajiban dan menyerahkan jaminan baik bersifat kebendaan maupun bukan kebendaan. Langkah yang dilakukan PT Federal Iinternational Finance (FIF) sehingga menjadi besar dalam pembiyaan sepeda motor adalah membantu para nasabah untuk dapat merealisasikan impiannya memerlukan upaya besar dibelakang layar. Penyelarasan antara pendanaan dan pembiayaan, pengelolaan resiko secara mantap peringkat kredit yang baik, otomasi yang efektif dan jaringan dealer yang bersemangat. Dimana kegiatan usaha perusahaan pembiayaan adalah ; sewa guna usaha/leasing, anjak piutang, usaha kartu kredit dan pembiayaan konsumen. Pada saat ini kegiatan yang dilakukan PT Federal Internasional Finance (FIF) adalah kegiatan usaha pembiayaan konsumen. Yang dimaksud kegiatan pembiayaan konsumen adalah pembiayaan untuk pengadaan barang berdasarkan kebutuhan konsumen dengan sistem angsuran atau berkala oleh konsumen. PT. Federal Internasional Finance Daerah Jawa Tengah sebagai salah satu yang terkemuka

3 mempunyai misi dalam mendorong pertumbuhan perekonomian di daerah dan pemerataan pembangunan daerah disegala bidang untuk mencapai taraf hidup rakyat banyak. Oleh karena itu, salah satu produk yang diberikan oleh PT. Federal Internasional Finance Daerah Jawa Tengah merupakan bentuk fasilitas dan layanan yang selalu memberikan kemudahan bagi konsumennya. Berdasarkan uraian di atas, maka penulisan ini mengambil judul Prosedur Pemberian Kredit Multiguna Pada PT. Federal Internasional Finance. 1.2 TUJUAN KULIAH KERJA PRAKTEK Laporan Kuliah Kerja Praktek ini mempunyai dua tujuan : Tujuan Umum Untuk mengetahui prosedur pemberian secara kredit pada PT. Federal Internasional Finance Tujuan Khusus : 1. Untuk mengetahui latar belakang diadakannya aktivitas kredit pada perusahaan. 2. Untuk mengetahui proses kredit multiguna pada PT. Federal Internasional Finance. 3. Untuk mengetahui kendala kendala yang dialami dalam proses kredit. 4. Untuk memberikan solusi dalam mengatasi kendala kendala dalam proses kredit.

4 1.3 MANFAAT KULIAH KERJA PRAKTEK Laporan Kuliah Kerja Praktek ini diharapkan lebih memberikan wawasan tentang prosedur penjualan secara kredit yang ada pada semua perusahaan pada umumnya dan PT. Federal Internasional Finance.

5 BAB III METODE PENULISAN LAPORAN KERJA PRAKTEK 3.1 Sumber Data Jenis data menurut para ahli dan cara memperolehnya dalam pembahasan ini ada 2 (dua) yaitu : 1. Data Primer Data primer merupakan data yang langsung diperoleh dari lapangan melalui percobaan, survey dan observasi, Marzuki(2000:55). Data primer diperoleh langsung dari sumber peneliti dengan menggunakan alat pengukur atau alat pengambilan data langsung pada subjek sebagai sumber informasi yang dicari. Data primer ini dapat disebut juga dengan data tangan pertama. Dalam hal ini penulis mendapatkan data langsung dari sumber yang terkait yaitu dengan melakukan pembicaraan langsung kepada Kepala Unit PT. Federal Internasional Finance. 2. Data sekunder Data sekunder diperoleh dari data primer, biasanya dalam publikasi, Marzuki(2000:55). Data sekunder ini bisa disebut juga dengan data tangan kedua. Data sekunder biasanya berwujud data dokumentasi atau data laporan yang telah tersedia. Seperti sumber referensi dan sumber lain yang berkaitan dengan penelitian secara tidak langsung atau dari sumber lain tetapi masih ada hubungannya dengan masalah yang akan dibahas.

6 Data sekunder yang diperoleh oleh penulis yaitu data sekunder internal yang disediakan oleh perusahaan yang menjadi objek KKP ini seperti data profil perusahaan, sejarah perusahaan, struktur organisasi perusahaan dan data data perusahaan lainnya yang digunakan oleh PT. Federal Internasional Finance. 3.2 Metode Pengumpulan Data Dalam pelaksanaan KKP, untuk memperoleh data yang diperlukan dalam pembuatan laporan ini dilakukan dengan cara pengumpulan data melalui teknik teknik sebagai berikut : 1. Metode Observasi Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain yaitu wawancara dan kuisioner. Karena observasi tidak selalu dengan objek manusia tetapi juga objek objek alam yang lain. Menurut Supardi (2006:88), mengemukakan bahwa Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses proses pengamatan dan ingatan. Dari segi proses pelaksanaanya, observasi dapat dibedakan menjadi 2 yaitu : Observasi Berperan Serta dan Non Partisipan. Cara pengumpulan data dengan terjun dan melihat langsung kelapangan, yaitu melakukan pengamatan langsung atau melakukan observasi di PT. Federal Internasional Finance.

7 2. Metode wawancara Merupakan alat rechecking atau pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya. Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah wawancara mendalam. Wawancara mendalam adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara Tanya jawab sambil bertatap muka langsung antara pewawancara dengan informan atau orang yang memberikan informasi dengan atau tanpa menggunakan pedoman wawancara, dimana pewawancara dan informan terlihat dalam kehidupan social yang relatif lama, menurut Sugiono (2009:317). Data yang diperoleh yaitu dengan cara mewawancarai atau menginterview kepala bagian Cabang PT. Federal Internasional Finance Semarang secara langsung untuk memperoleh data yang akurat. 3.3 Studi Pustaka Metode ini menggunakan buku buku, berkas berkas dan laporan yang berkaitan dengan judul yang diangkat sebagai referensi. Buku buku tersebut diambil dari berbagai sumber, baik dari perpustakaan kampus maupun dari dalam perusahaan. Sehingga penulis dapat mengumpulkan data data yang sekiranya dibutuhkan untuk menyusun laporan ini.