PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI : KOTA YOGYAKARTA BULAN OKTOBER 2010 MENGALAMI INFLASI SEBESAR 0,28 PERSEN

Transkripsi

1 1 BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 26/07/34/Th.XII, 02 Agustus No. 39/11/34/Th.XII, 1 November PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI : KOTA YOGYAKARTA BULAN OKTOBER MENGALAMI INFLASI SEBESAR 0,28 PERSEN Kota Yogyakarta pada bulan Oktober mengalami inflasi sebesar 0,28 persen. Inflasi ini disebabkan adanya kenaikan harga-harga yang ditunjukkan oleh naiknya angka indeks harga konsumen. Enam kelompok pengeluaran mengalami kenaikan indeks harga, yaitu kelompok bahan makanan naik 0,37 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau naik 0,79 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar naik 0,25 persen; kelompok sandang naik 1,40 persen; kelompok kesehatan naik 0,18 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga naik sebesar 0,78 persen. Sebaliknya kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan turun sebesar 1,08 persen. Dari 66 kota yang dihitung angka inflasinya pada bulan Oktober, 32 kota mengalami inflasi dan 34 kota lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di kota Batam yaitu sebesar 1,02 persen, sedangkan inflasi terendah yaitu 0,01 persen dialami kota T ernate. Sebaliknya kota Palu mengalami deflasi terbesar 1,84 persen dan deflasi terkecil terjadi di kota Sibolga sebesar 0,01 persen. Laju inflasi tahun kalender ( Oktober terhadap Desember 2009 ) sebesar 5,95 persen. Sedangkan laju inflasi year on year ( Oktober terhadap Oktober 2009 ) sebesar 6,30 persen. A. PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN Mengantisipasi faktor/kondisi iklim yang tidak menentu dan adanya bencana alam di beberapa wilayah di negeri ini, dalam membangun dan memperbaiki tingkat perekonomian daerah khususnya di Yogyakarta, Pemerintah Daerah menyelenggarakan berbagai event baik bertaraf regional, nasional maupun internasional. Event tersebut ditengarai berdampak pada terjadinya inflasi. Indikasi ini tercermin dari hasil pemantauan harga-harga yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa selama bulan Oktober, kota Yogyakarta mengalami inflasi sebesar 0,28 persen dengan angka indeks 123,58 relatif lebih tinggi bila dibandingkan dengan keadaan indeks pada bulan September yang mencapai angka indeks 123,24. Sehingga laju inflasi pada tahun kalender ( Oktober terhadap Desember 2009 ) mencapai 5,95 persen. Dari tujuh kelompok pengeluaran konsumsi yang dihitung Indeks Harga Konsumen ( IHK ) nya, seluruh kelompok pengeluaran mengalami kenaikan angka indeks, kecuali kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan yang mengalami penurunan sebesar 1,08 persen. Kelompok bahan makanan naik sebesar 0,37 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau naik 0,79 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar naik 0,25 persen; kelompok sandang sebesar Berita Resmi Statistik Provinsi D. I. Yogyakart a No.39/11/34/ Th. XII, 1 Novemb er 1

2 naik 1,40 persen; kelompok kesehatan naik 0,18 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga naik sebesar 0,78 persen. Komoditas yang mengalami kenaikan harga sehingga memberikan sumbangan terhadap inflasi umum antara lain : bawang merah naik sebesar 62,22 persen dengan memberi andil inflasi sebesar 0,14 persen, nasi (putih) naik 2,31 persen dengan memberi andil inflasi sebesar 0,08 persen; tarif rekreasi naik 15,71 persen dengan memberi andil sebesar 0,07 persen; gula pasir, beras dan emas perhiasan masingmasing naik 5,48 persen, 1,87 persen dan 4,63 persen dengan memberi andil inflasi masing-masing 0,06 persen, jeruk dan bayam masing-masing naik sebesar 11,18 persen dan 30,47 persen dengan andil sebesar 0,05 persen; sawi hijau dan upah pembantu RT masing-masing naik sebesar 59,37 persen dan 1,25 persen dengan memberikan andil terhadap inflasi 0,03 persen. Sebaliknya komoditas yang mengalami penurunan harga sehingga memberikan andil negatif diantaranya : angkutan udara turun 7,26 persen dengan memberi andil sebesar 0,08 persen; angkutan antar kota turun sebesar 14,71 persen dengan memberikan andil -0,06 persen; telur ayam ras, salak, cabe hijau dan daging ayam ras, masing-masing turun 4,03 persen, 24,25 persen dan 44,14 persen dan 1,76 persen dengan memberi andil masing-masing sebesar -0,03 persen; petai, kelapa dan bawang putih masing-masing turun sebesar, 24,58 persen, 11,33 persen dan 3,13 persen dengan andil inflasi masing-masing -0,02 persen. Gambar 1 Perkembangan Inflasi Kota Yogyakarta dan Nasional, Oktober 2009 Oktober Okt'09 Nov '09 Des'09 Jan'10 Feb'10 Maret'10 April'10 Mei'10 Juni'10 Juli'10 Agust'10 Sept'10 Okt' Yogyakarta Nasional Tabel 1 Sumbangan Inflasi Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Kota Yogyakarta Bulan Oktober Kelompok Pengeluaran Persentase Sumbangan Inflasi [1] [2] Umum 1. Bahan Makanan 2. Makanan Jadi, Minuman,Rokok & Tembakau 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar 4. Sandang 5. Kesehatan 6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 0,28 0,06 0,16 0,07 0,07 0,01 0,07-0,16 2 Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No.39/11/34/Th.XII, 1 November

3 Tabel 2 IHK dan Laju Inflasi Kota Yogyakarta Oktober dan Tahun ke Tahun menurut Kelompok Pengeluaran I H K ( 2007=100 ) Kelompok Pengeluaran Des 2009 Okt 2009 Sept Okt Inflasi Okt *) Laju Inflasi Tahun **) Laju Inflasi Tahun ke Tahun ***) (1) (2) (3) (5) (6) (7) (8) (9) Umum 116,64 116,26 123,24 123,58 0,28 5,95 6,30 1. Bahan Makanan 127,24 129,11 143,28 143,81 0,37 13,02 11,39 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 120,37 118,67 124,84 125,82 0,79 4,53 6,03 3. Perumahan 118,34 118,13 123,76 124,07 0,25 4,84 5,03 4. Sandang 119,19 116,45 121,98 123,69 1,40 3,78 6,22 5. Kesehatan 112,27 111,97 114,21 114,42 0,18 1,92 2,19 6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 114,49 114,51 118,52 119,45 0,78 4,33 4,31 7. Transpor dan Komunikasi 102,03 101,38 108,80 107,62-1,08 5,48 6,16 *) Persentase perubahan IHK Oktober terhadap bulan September **) Persentase perubahan IHK Oktober terhadap bulan Desember 2009 ***) Persentase perubahan IHK Oktober terhadap bulan Oktober 2009 Gambar 2 Laju Inflasi Kota Yogyakarta Tahun Kalender menurut Kelompok Pengeluaran P e r s e n Umum Bahan Makanan 4.53 Mak. Jadi,Min, Rok & Temb Perumahan Sandang Kesehatan Pendidikan Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan Berita Resmi Statistik Provinsi D. I. Yogyakart a No.39/11/34/ Th. XII, 1 Novemb er 3

4 B. PERUBAHAN INDEKS HARGA DI KOTA YOGYAKARTA MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN 1. Bahan Makanan Pada bulan ini kelompok bahan makanan mengalami kenaikan angka indeks sebesar 0,37 persen sehingga besaran angka indeks menjadi 143,81 relatif lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang mencapai 143,28. Dari 11 sub kelompok pengeluaran yang ada, tercatat empat sub kelompok mengalami kenaikan angka indeks dan tujuh sub kelompok lainnya mengalami penurunan angka indeks. Sub kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan angka indeks yaitu : sub kelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya naik 1,58 persen; sub kelompok ikan diawetkan naik sebesar 0,19 persen; sub kelompok sayur-sayuran naik 2,00 persen dan sub kelompok bumbu-bumbuan naik 8,17 persen. Sebaliknya sub kelompok daging dan hasil-hasilnya turun 1,69 persen; sub kelompok ikan segar turun 5,78 persen, sub kelompok telur, susu dan hasil-hasilnya turun 1,31 persen; sub kelompok kacang-kacangan turun 0,66 persen, sub kelompok buah-buahan turun 0,69 persen; sub kelompok lemak dan minyak turun sebesar 1,16 persen dan sub kelompok bahan makanan lainnya turun sebesar 0,57 persen. Beberapa komoditas bahan makanan yang mengalami kenaikan harga sehingga memberikan andil positif terhadap angka inflasi umum antara lain : bawang merah naik sebesar 62,22 persen dengan memberi andil 0,14 persen; beras naik 1,87 persen dengan memberikan andil sebesar 0,06 persen; jeruk dan bayam masing-masing naik sebesar 11,18 persen dan 30,47 persen dengan memberi andil 0,05 persen; sawi hijau naik 59,37 persen dengan memberi andil sebesar 0,03 persen, kacang panjang naik 23,30 persen dengan memberikan andil sebesar 0,02 persen. Sebaliknya komoditas yang mengalami penurunan harga pada kelompok ini sehingga menghambat lajunya angka inflasi antara lain : telur ayam ras, salak, cabe hijau dan daging ayam ras masing-masing turun 4,03 persen, 24,25 persen, 44,14 persen dan 1,76 persen dengan memberikan andil masing-masing sebesar 0,03 persen; petai, kelapa, bawang putih, nangka muda dan wortel masing-masing turun sebesar 24,58 persen, 11,33 persen, 3,13 persen, 23,52 persen dan persen dengan memberikan andil masing-masing sebesar 0,02 persen. 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Pada bulan Oktober kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau mengalami inflasi sebesar 0,79 persen dengan memberi andil terhadap angka inflasi umum sebesar 0,16 persen. Angka indeks pada bulan ini sebesar 125,82 lebih tinggi dibanding angka indeks pada bulan sebelumnya yaitu sebesar 124,84. Dari tiga sub kelompok pengeluaran pada kelompok ini, seluruh sub kelompok mengalami kenaikan angka indeks, yaitu sub kelompok makanan jadi naik sebesar 0,57 persen; sub kelompok minuman yang tidak beralkohol naik 2,04 persen dan sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol naik sebesar 0,42 persen. Komoditas yang mengalami kenaikan harga sehingga memberikan andil positif terhadap angka inflasi antara lain : nasi putih naik sebesar 2,31 persen dengan memberi andil sebesar 0,08 persen; gula pasir naik 5,48 persen dengan andil 0,06 persen; rokok kretek filter naik 0,59 persen dengan memberi andil 0,01 persen; rokok putih dan sirop masing-masing naik 0,55 persen dan 3,01 persen. Sebaliknya komoditas yang mengalami penurunan harga sehingga menghambat laju inflasi diantaranya adalah biskuit turun sebesar 0,13 persen. 4 Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No.39/11/34/Th.XII, 1 November

5 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar Pada bulan ini kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar mengalami inflasi sebesar 0,25 persen dengan angka indeks 124,07 lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 123,76. Dari 4 sub kelompok pengeluaran yang ada, seluruh sub kelompok mengalami kenaikan angka indeks harga, yaitu sub kelompok biaya tempat tinggal naik 0,23 persen, sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air naik sebesar 0,01 persen, sub kelompok perlengkapan rumahtangga dan sub kelompok penyelenggaraan rumahtangga masing-masing naik sebesar 0,06 persen dan 0,92 persen Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga serta memberikan andil positif di antaranya : upah pembantu RT naik 1,25 persen dengan memberi andil 0,03 persen; kontrak rumah naik 0,43 persen dengan memberikan andil sebesar 0,02 persen; genteng dan batubata/batu tela masing-masing naik sebesar 3,78 persen dan 1,01 persen dengan memberikan andil masing-masing 0,01 persen; kayu balokan, pengharum cucian/pelembut dan keramik masing-masing naik sebesar 1,15 persen, 4,03 persen dan 0,41 persen. Sebaliknya komoditas yang mengalami penurunan harga sehingga memberikan andil negatif terhadap angka inflasi umum diantaranya besi beton turun sebesar 1,07 persen; sabun detergent bubuk turun 1,23 persen; pompa listrik, batu, kulkas/lemari es dan mesin cuci masing-masing turun sebesar 0,64 persen, 0,24 persen, 0,16 persen dan 0,08 persen. 4. Sandang Kelompok sandang pada bulan Oktober mengalami inflasi sebesar 1,40 persen dengan angka indeks sebesar 123,69 lebih tinggi dari angka indeks bulan lalu yang tercatat sebesar 121,98. Kenaikan angka indeks pada kelompok ini disebabkan oleh naiknya angka indeks pada sub kelompok sandang lakilaki naik 0,23 persen, sub kelompok sandang wanita naik 0,07 persen, sub kelompok sandang anak-anak naik 0,66 persen dan sub kelompok barang pribadi dan sandang lain naik sebesar 3,55 persen. Beberapa jenis barang dan jasa yang mengalami kenaikan harga pada kelompok ini antara lain emas perhiasan naik 4,63 persen dengan andil sebesar 0,06 persen; celana panjang jeans anak-anak naik 7,89 persen; kaos oblong laki-laki dewasa dan BH katun masing-masing naik sebesar 2,25 persen dan 2,07 persen. Sebaliknya komoditas yang mengalami penurunan harga, yaitu kemeja panjang katun, blus, pampers dan kaos kutang anak-anak masing-masing turun sebesar 0,99 persen, 0,94 persen, 0,31 persen dan 0,40 persen. 5. Kesehatan Kelompok kesehatan pada bulan Oktober mengalami kenaikan angka indeks sebesar 0,18 persen. Angka indeks kelompok ini pada bulan Oktober mencapai 114,42, relatif lebih tinggi dari angka indeks bulan sebelumnya yang mencapai besaran 114,21. Sub kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks yaitu sub kelompok obat-obatan naik 0,12 persen dan sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetik naik sebesar 0,58 persen, sedangkan sub kelompok jasa kesehatan dan sub kelompok jasa perawatan jasmani pada bulan ini tidak mengalami perubahan angka indeks. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada kelompok ini diantaranya : pasta gigi, shampo, hand body lotion dan jamu masing-masing naik sebesar 2,51 persen, 0,85 persen, 1,54 persen dan 1,51 persen. Sebaliknya komoditas yang mengalami penurunan harga diantaranya sabun mandi dan kapas masing-masing turun sebesar 1,17 persen dan 1,77 persen. Berita Resmi Statistik Provinsi D. I. Yogyakart a No.39/11/34/ Th. XII, 1 Novemb er 5

6 6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga Kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga pada bulan Oktober mengalami kenaikan angka indeks sebesar 0,78 persen. Angka indeks pada bulan ini sebesar 119,45 jauh lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang mencapai besaran 118,52. Sub kelompok yang mengalami kenaikan angka indeks pada kelompok ini ialah sub kelompok perlengkapan/peralatan pendidikan, sub kelompok rekreasi dan sub kelompok olahraga masing-masing naik sebesar 0,18 persen, 4,55 persen dan 0,60 persen. Sedangkan sub kelompok pendidikan dan sub kelompok kursus/pelatihan relatif sama dengan bulan sebelumnya. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada bulan Oktober antara lain : biaya rekreasi naik 15,71 persen dengan memberikan andil 0,07 persen; buku pelajaran SD, buku tulis bergaris, raket, buku pelajaran SLTA, tas sekolah dan tinta print masing-masing naik sebesar 1,11 persen, 0,90 persen, 3,39 persen, 2,09 persen, 1,00 persen dan 5,88 persen. Sebaliknya komoditas yang mengalami penurunan harga diantaranya buku pelajaran SLTP, flash disk, televisi berwarna, personal komputer/desktop dan laptop/notebook masing-masing turun sebesar 3,92 persen, 7,11 persen, 0,37 persen, 0,56 persen dan 0,14 persen. 7. Transportasi, Komunikasi dan Jasa Keuangan Angka Indeks Harga Konsumen kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan pada bulan Oktober tercatat sebesar 107,62 atau mengalami penurunan angka indeks sebesar 1,08 persen dibanding bulan sebelumnya yang mencapai angka 108,80. Dari hasil penghitungan selama bulan Oktober, sub kelompok yang mengalami penurunan angka indek yaitu sub kelompok transpor dan sub kelompok komunikasi dan pengiriman masing-masing turun sebesar 1,67 persen dan 0,12 persen. Sebaliknya sub kelompok sarana dan penunjang transpor mengalami kenaikan angka indeks sebesar 0,01 persen, sedangkan sub kelompok jasa keuangan pada bulan ini tidak mengalami perubahan angka indeks. Komoditas yang mengalami penurunan harga pada kelompok ini diantaranya angkutan udara turun 7,26 persen dengan memberikan andil sebesar -0,08 persen; angkutan antar kota turun 14,71 persen dengan memberi andil -0,06 persen; kendaraan carter turun 9,94 persen dengan andil sebesar 0,02 persen; tarif kereta api turun sebesar 4,10 persen dan telepon seluler turun 0,83 persen. Sebaliknya komoditas yang mengalami kenaikan harga diantaranya busi, helm, ban luar mobil dan bahan pelumas/oli masing-masing sebesar 4,01 persen, 0,92 persen, 0,68 persen dan 0,09 persen. C. PERBANDINGAN INFLASI KOTA YOGYAKARTA DENGAN KOTA LAIN DI INDONESIA DAN NASIONAL Pada bulan Oktober dari 66 kota yang dihitung Indeks Harga Konsumennya, 32 kota mengalami inflasi dan 34 kota lainnya mengalami deflasi. Kota yang mengalami inflasi tertinggi yaitu kota Batam dengan inflasi sebesar 1,02 persen, sedangkan inflasi terendah, yaitu sebesar 0,01 persen terjadi di kota Ternate. Sebaliknya kota yang mengalami deflasi terbesar yaitu kota Palu 1,84 persen, dan kota Sibolga mengalami deflasi terkecil sebesar 0,01 persen Di wilayah Sumatera, kota Batam mengalami inflasi tertinggi sebesar 1,02 persen, sedangkan inflasi terendah sebesar 0,02 persen terjadi di kota Pematang Siantar. Sebaliknya kota Bengkulu 6 Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No.39/11/34/Th.XII, 1 November

7 mengalami deflasi terbesar yaitu 1,03 persen, dan deflasi terkecil terjadi di kota Sibolga sebesar 0,01 persen. Di pulau Jawa, dari 23 kota IHK, 19 kota mengalami inflasi dan 4 kota lainnya deflasi. Kota Tangerang tercatat mengalami inflasi tertinggi, yaitu sebesar 0,61 persen dan inflasi terendah sebesar 0,02 persen terjadi di kota Semarang, Probolinggo dan Surabaya. Sebaliknya kota Sumenep mengalami deflasi terbesar 0,07 persen dan deflasi terkecil terjadi di kota Tasikmalaya yaitu 0,02 persen. Untuk wilayah Kalimantan, kota-kota IHK mengalami deflasi kecuali kota Sampit yang mengalami inflasi sebesar 1,01 persen. Kota Pontianak mengalami deflasi terkecil sebesar 0,15 persen dan deflasi terbesar terjadi di kota Singkawang yaitu 1,65 persen. Kota-kota lain di wilayah luar Jawa, Sumatera dan Kalimantan, inflasi tertinggi terjadi di kota Mamuju yaitu sebesar 0,86 persen dan inflasi terendah dialami kota Ternate sebesar 0,01 persen. Sebaliknya kota Palu mengalami deflasi terbesar yaitu 1,84 persen dan deflasi terkecil terjadi di kota Sorong sebesar 0,05 persen. Berita Resmi Statistik Provinsi D. I. Yogyakart a No.39/11/34/ Th. XII, 1 Novemb er 7

8 Tabel 3 Indeks Harga Konsumen Kota Yogyakarta bulan Agustus dan September, Perubahannya serta Sumbangan Inflasi (2007=100) KODE KELOMPOK / SUB KELOMPOK September IHK Oktober Inflasi Oktober (%) ANDIL INFLASI [1] [2] [3] [4] [5] [6] UMUM 123,24 123,58 0,28 0, BAHAN MAKANAN 143,28 143,81 0,37 0, Padi-padian,umbi2-an & hasilnya 129,52 131,57 1,58 0, Daging dan hasil-hasilnya 145,69 143,23-1,69-0, Ikan Segar 143,31 135,03-5,78-0, Ikan Diawetkan 154,29 154,59 0,19 0, Telur,susu,dan hasil-hasilnya 134,56 132,80-1,31-0, Sayur-sayuran 163,86 167,14 2,00 0, Kacang-kacangan 173,13 171,98-0,66-0, Buah-buahan 153,21 152,15-0,69-0, Bumbu-bumbuan 178,59 193,18 8,17 0, Lemak dan minyak 118,71 117,33-1,16-0, Bahan makanan lainnya 109,38 108,76-0,57 0, MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU 124,84 125,82 0,79 0,16 0 Makanan jadi 123,89 124,59 0,57 0, Minuman yang tdk beralkohol 127,82 130,43 2,04 0, Tembakau dan minuman beralkohol 126,14 126,67 0,42 0, PERUMAHAN 123,76 124,07 0,25 0, Biaya tempat tinggal 121,76 122,04 0,23 0, Bh.bakar,penerangan dan air 139,97 139,99 0,01 0, Perlengkapan Rumahtangga 117,62 117,69 0,06 0, Penyelenggaraan Rumahtangga 110,40 111,42 0,92 0, SANDANG 121,98 123,69 1,40 0, Sandang laki-laki 106,44 106,69 0,23 0, Sandang wanita 109,65 109,73 0,07 0, Sandang anak-anak 110,57 111,30 0,66 0, Barang pribadi dan lainnya 158,66 164,29 3,55 0, KESEHATAN 114,21 114,42 0,18 0, Jasa kesehatan 109,75 109,75 0,00 0, Obat-obatan 125,66 125,81 0,12 0, Jasa Perawatan Jasmani 123,36 123,36 0,00 0, Perawatan jasmani & kosmetika 111,72 112,37 0,58 0, PENDIDIKAN,REKREASI,OLAH RAGA 118,52 119,45 0,78 0, Jasa Pendidikan 123,88 123,88 0,00 0, Kursus-kursus/Pelatihan 112,04 112,04 0,00 0, Perlengkapan/peralatan pendidikan 113,99 114,19 0,18 0, Rekreasi 106,62 111,47 4,55 0, Olahraga 106,37 107,01 0,60 0, TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN 108,80 107,62-1,08-0, Transpor 113,37 111,48-1,67-0, Komunikasi dan pengiriman 75,89 75,80-0,12 0, Sarana & penunjang transpor 169,86 169,87 0,01 0, Jasa Keuangan 108,99 108,99 0,00 0,00 8 Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No.39/11/34/Th.XII, 1 November

9 Tabel 4 Perbandingan Indeks Harga Konsumen dan Inflasi Oktober untuk 66 Kota No. KOTA IHK Inflasi No. KOTA IHK Inflasi (1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4) 1 BANDA ACEH 119,53 0,08 35 MADIUN 126, LHOKSEUMAWE 121,52 0,28 36 SURABAYA 121, SIBOLGA 125,15-0,01 37 SERANG 127, PEMATANG SIANTAR 122,13 0,02 38 TANGERANG 124, MEDAN 122,93 0,45 39 CILEGON 124, PADANG SIDEMPUAN 121,99 0,26 40 DENPASAR 123, PADANG 123,48 0,06 41 MATARAM 130, PEKAN BARU 120,08-0,02 42 BIMA 129, DUMAI 125,83 0,41 43 MAUMERE 135, JAMBI 126,08-0,02 44 KUPANG 131, PALEMBANG 123,08-0,06 45 PONTIANAK 129, BENGKULU 127,73-1,03 46 SINGKAWANG 125, BANDAR LAMPUNG 133,02 0,70 47 SAMPIT 124, PANGKAL PINANG 130,02-0,17 48 PALANGKA RAYA 125, BATAM 119,53 1,02 49 BANJARMASIN 127, TANJUNG PINANG 123,86-0,02 50 BALIKPAPAN 126, JAKARTA 121,59 0,22 51 SAMARINDA 128, BOGOR 124,97 0,09 52 TARAKAN 138, SUKABUMI 123,87 0,06 53 MANADO 122, BANDUNG 119,07-0,09 54 PALU 125, CIREBON 128,51 0,14 55 WATAMPONE 137, BEKASI 122,03-0,09 56 MAKASSAR 123, DEPOK 122,16 0,25 57 PAREPARE 125, TASIKMALAYA 124,65-0,02 58 PALOPO 130, PURWOKERTO 122,47 0,28 59 KENDARI 127, SURAKARTA 116,11 0,10 60 GORONTALO 125, SEMARANG 122,86 0,02 61 MAMUJU 126, TEGAL 124,74 0,06 62 AMBON 126, YOGYAKARTA 123,58 0,28 63 TERNATE 124, JEMBER 123,96 0,20 64 MANOKWARI 134, SUMENEP 119,90-0,70 65 SORONG 145, KEDIRI 121,96 0,03 66 JAYAPURA 120, MALANG 122,93 0,19 34 PROBOLINGGO 127,25 0,02 N A S I O N A L Berita Resmi Statistik Provinsi D. I. Yogyakart a No.39/11/34/ Th. XII, 1 Novemb er 9