BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Semua partisipan dalam penelitian ini berjenis kelamin wanita dan berusia

Transkripsi

1 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Demografis Jenis kelamin dan usia Semua partisipan dalam penelitian ini berjenis kelamin wanita dan berusia antara tahun. Tabel 4.1. Usia Partisipan Usia Jumlah Berdasarkan tabel 4.1, partisipan wanita berusia tahun sebanyak 50 individu (50%), usia tahun sebanyak 36 individu (46%), dan usia tahun sebanyak 14 individu (14%) Status pernikahan Tabel 4.2. Status Pernikahan Menikah Belum Menikah 85 partisipan 15 partisipan Tabel di atas memberikan informasi mengenai jumlah partisipan berdasarkan status pernikahan. Pada penelitian ini, terdapat 85 partisipan wanita yang menikah (85%) dan 15 partisipan yang belum menikah (15%).

2 Status pekerjaan Tabel 4.3. Status Pekerjaan Bekerja Tidak Bekerja 49 partisipan 51 partisipan Tabel 4.3 di atas memberikan informasi mengenai jumlah partisipan berdasarkan status pekerjaan. Dalam penelitian ini terdapat 49 partisipan wanita yang bekerja atau memiliki penghasilan sendiri (49%) dan 51 partisipan wanita yang tidak bekerja (51%). 4.2 Hasil Pengolahan Data Uji normalitas Uji normalitas sampel menggunakan bantuan program SPSS dengan taraf signifikasnsi (α) 0,05. Dari hasil perhitungan dengan metode Kolmogorov- Smirnov, didapat signifikansi data belanja impulsif >0,05, maka dapat dikatakan bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Sedangkan data locus of control memiliki signifikansi <0,05, maka dapat dikatakan bahwa sampel bukan berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Tabel 4.4. Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Statistik df Sig. Belanja Impulsif Locus of Control internal Locus of Control eksternal

3 4.2.2 Uji linearitas Uji linearitas antara variabel belanja impulsif dan variabel locus of control menggunakan bantuan program SPSS dengan taraf signifikansi (α) 0,05. Apabila signifikansi nilai F<0,05, maka uji hipotesis menggunakan metode regresi tidak linear. Jika nilai F>0,05, maka uji hipotesis dilakukan dengan metode regresi linear. Hasil perhitungannya adalah sebagai berikut: Tabel 4.5. Uji Linearitas F Sig. Belanja Impulsif dan Locus of Control (Combined) Linearity Deviation from Linearity Hasil perhitungan menunjukan signifikansi linearitas adalah 0,003. Signifikansi <0,05 menunjukkan bahwa pola hubungan antara belanja impulsif dan locus of control adalah linear. Sedangkan nilai F adalah 1,446 dengan signifikansi 0,150 menunjukkan bahwa uji hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan model regresi linear Uji Hipotesis Berdasarkan uji linearitas, analisis data dilakukan dengan tujuan menguji hipotesis menggunakan metode regresi linear. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS. Berikut adalah hasil perhitungannya:

4 Tabel 4.6. Besar Pengaruh Locus of Control terhadap Belanja Impulsif R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Tabel di atas menunjukan bahwa nilai R square sebesar 0,080. Artinya, pengaruh locus of control terhadap belanja impulsif sebesar 8%. Tabel 4.7. Pengaruh Locus of Control terhadap Belanja Impulsif Standardized Coefficients t Sig. Locus of Control Berdasarkan tabel di atas, nilai signifikansi sebesar 0,004. Nilai signifikansi <0,05 menunjukan bahwa locus of control memiliki pengaruh yang signifikan terhadap belanja impulsif. Berarti, Ho ditolak dan Ha diterima Uji Korelasi Uji korelasi digunakan untuk melihat hubungan antara locus of control internal dengan belanja impulsif, dan locus of control eksternal dengan belanja impulsif, serta arah hubungannya. Pengolahan data menggunakan bantuan program SPSS.

5 Tabel 4.8. Hubungan Locus of Control dengan Belanja Impulsif Belanja Impulsif Locus of Control Pearson Correlation Sig. (1-tailed) Belanja Impulsif Locus of Control Belanja Impulsif Locus of Control Berdasarkan tabel di atas, nilai korelasi yang didapat sebesar 0,284 dengan nilai signifikansi 0,004. Jika niai signifikansi < 0,05, berarti dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara belanja impulsif dan locus of control. 4.3 Norma Norma belanja impulsif Nilai Tabel 4.9. Norma Belanja Impulsif Kategori Frekuensi Non-impulsif sampai tingkat ringan 29 partisipan Tingkat impulsif sedang 68 partisipan Impulsif murni atau tingkat impulsif tinggi 3 partisipan Tabel di atas menunjukan bahwa 29 partisipan melakukan belanja nonimpulsif sampai tingkat rendah (29%), 68 peserta melakukan belanja impulsif sedang (68%), dan 3 partisipan melakukan belanja impulsif murni atau tingkat tinggi (3%).

6 Partisipan penelitian dapat dikategorisasikan berdasarkan status pernikahan dan status pekerjaan, seperti berikut: Tabel Kategori Non-impulsif sampai Tingkat Ringan Status Pekerjaan Bekerja Tidak Bekerja Status Pernikahan Menikah 10 partisipan 14 partisipan Tidak Menikah 5 partisipan - Tabel 4.10 menunjukan jumlah partisipan non-impulsif sampai tingkat ringan berdasarkan status pekerjaan dan status pernikahan. Terdapat 10 partisipan wanita menikah dan bekerja (34,48%), 14 partisipan wanita menikah tidak bekerja (48,28%), 5 partisipan wanita tidak menikah dan bekerja (17,24%), serta tidak ada partisipan wanita tidak menikah dan tidak bekerja yang termasuk kategori nonimpulsif sampai tingkat ringan. Tabel Kategori Tingkat Impulsif Sedang Status Pekerjaan Bekerja Tidak Bekerja Status Pernikahan Menikah 26 partisipan 28 partisipan Tidak Menikah 10 partisipan 4 partisipan Tabel 4.13 menunjukan jumlah partisipan yang melakukan belanja impulsif sedang berdasarkan status pekerjaan dan status pernikahan. Terdapat 26 partisipan wanita menikah dan bekerja (38,23%), 28 partisipan wanita menikah yang tidak

7 bekerja (41,18%), 10 partisipan wanita tidak menikah dan bekerja (14,71%), serta 4 partisipan wanita tidak menikah dan tidak bekerja (5,88%). Tabel 4.12.Kategori Impulsif Murni atau Tingkat Tinggi Status Pekerjaan Bekerja Tidak Bekerja Status Pernikahan Menikah 2 partisipan 1 partisipan Tidak Menikah - - Tabel di atas menunjukan ada 2 partisipan wanita menikah dan bekerja (66,67%), serta 1 partisipan menikah yang tidak bekerja (33,33%) melakukan belanja impulsif murni atau tingkat tinggi Norma locus of control Tabel Norma Locus of Control Internal Nilai Kategori Frekuensi 5 9 Locus of control internal rendah Locus of control internal sedang 21 partisipan Locus of control internal tinggi 47 partisipan Berdasarkan tabel di atas, terdapat 68 partisipan yang memiliki kecenderungan pada locus of control internal. 69,12% memiliki locus of control internal yang tinggi, sedangkan 30,88% lainnya memiliki locus of control internal tingkat sedang.

8 Tabel Norma Locus of Control Eksternal Nilai Kategori Frekuensi 6 11 Locus of control eksternal rendah Locus of control eksternal sedang 16 partisipan Locus of control eksternal tinggi 14 partisipan Tabel di atas menunjukan bahwa 30 partisipan memiliki kecenderungan pada locus of control eksternal. 46,67% memiliki locus of control eksternal yang tinggi, sedangkan 53,33% lainnya memiliki locus of control eksternal tingkat sedang. Namun, ada 2 partisipan wanita yang memiliki nilai yang sama pada kecenderungan locus of control internal maupun locus of control eksternal. Oleh karena itu, kedua partisipan tersebut tidak dapat dikategorisasikan. 4.4 Tabel Silang Locus of Control dan Belanja Impulsif Tabel Tabel Silang Locus of Control dan Belanja Impulsif Locus of Control Locus of Control Locus of Control Internal Setara Eksternal Non-impulsif sampai tingkat ringan Tingkat impulsif sedang Impulsif murni atau tingkat impulsif tinggi 21 partisipan - 8 partisipan 45 partisipan 2 partisipan 21 partisipan 2 partisipan - 1 partisipan

9 Berdasarkan tabel di atas, sebanyak partisipan 72,41% non-impulsif atau tingkat ringan memiliki locus of control internal, dan 27,59% lainnya memiliki locus of control eksternal. Sedangkan 66,18% partisipan yang melakukan belanja impulsif tingkat sedang memiliki locus of control internal, 2,94% memiliki kecenderungan pada kedua locus of control, dan 30,88% lainnya memiliki kecenderungan pada locus of control eksternal. Kemudian, belanja impulsif murni atau tingkat tinggi dilakukan 66,67% partisipan dengan locus of control internal dan 33,33% memiliki locus of control eksternal. 4.5 Uji Tambahan Uji T Uji tambahan dilakukan pada status pekerjaan partisipan. Uji T digunakan untuk melihat ada atau tidak ada perbedaan antara kelompok wanita bekerja dengan wanita tidak bekerja yang melakukan belanja impulif. Berikut hasil perhitungannya: Tabel Mean pada Partisipan Bekerja dan Tidak Bekerja Status Pekerjaan N Mean Std. Deviation Tidak Bekerja Bekerja Berdasarkan tabel di atas, terdapat 51 partisipan wanita tidak bekerja yang mempunyai rata-rata belanja impulsif sebesar 31,27 dan juga terdapat 49 partisipan wanita bekerja dengan rata-rata belanja impulsif sebesar 31,00.

10 Tabel Uji T pada Partisipan Bekerja dan Tidak Bekerja Signifikansi Levene's Test t df Uji T Sig. (2- Mean tailed) Difference Std. Error Difference Equal variances assumed Hasil uji Levene s menunjukan nilai signifikansi sebesar 0,054. Jika nilai signifikansi > 0,05, artinya varians antara wanita bekerja dan tidak bekerja adalah sama,serta signifikansi uji t independen yang digunakan adalah signifikansi pada equal variances assumed. Hasil uji t independen menunjukan nilai t sebesar 0,234 dan nilai signifikansi sebesar 0,816. Berarti, secara statistik tidak ada perbedaan rata-rata belanja impulsif pada wanita yang bekerja maupun tidak bekerja. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa wanita bekerja dan wanita tidak bekerja samasama melakukan belanja impulsif Uji Linearitas Tambahan Uji linearitas tambahan dilakukan untuk memisahkan linearitas antara locus of control internal dan locus of control eksternal. Berikut hasil pengolahannya: Tabel Uji Linearitas Locus of Control Internal F Sig. Belanja Impulsif dan Locus of Control Internal (Combined) Linearity Deviation from Linearity

11 Tabel di atas menunjukan bahwa nilai F adalah 0,819 dengan signifikansi 0,574. Maka, dapat dikatakan bahwa nilai F > 0,05 dan analisis data locus of control internal dilakukan dengan model regresi linear. Tabel Uji Linearitas Locus of Control Eksternal F Sig. Belanja Impulsif dan Locus of (Combined) Control Eksternal Linearity Deviation from Linearity Tabel di atas menunjukan bahwa nilai F adalah 1,423 dengan signifikansi 0,183. Maka, dapat dikatakan bahwa nilai F > 0,05 dan analisis data locus of control eksternal penelitian dilakukan dengan model regresi linear Uji Hipotesis Tambahan Uji hipotesis tambahan dilakukan untuk melihat pengaruh locus of control internal terhadap belanja impulsif, dan pengaruh locus of control eksternal terhadap belanja impulsif. berikut hasil perhitungannya dengan menggunakan program SPSS: Tabel Besar Pengaruh Locus of Control Internal terhadap Belanja Impulsif R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Berdasarkan R square, dapat diketahui besar sebesar pengaruh locus of control internal terhadap belanja impulsif sebesar 4,9%.

12 Tabel Besar Pengaruh Locus of Control Eksternal terhadap Belanja Impulsif R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Berdasarkan R square, dapat diketahui besar sebesar pengaruh locus of control eksternal terhadap belanja impulsif sebesar 6,7%. Tabel Signifikansi Pengaruh Locus of Control Internal dan Eksternal pada Belanja Impulsif Model t Sig. (Constant) Locus of Control internal (Constant) Locus of Control Eksternal Tabel di atas menunjukan nilai signifikansi locus of control internal sebesar 0,026, sedangkan nilai signifikansi locus of control eksternal sebesar 0,009. Kedua nilai signifikansi tersebut < 0,05, berarti locus of control internal dan locus of control eksternal memiliki pengaruh yang signifikan terhadap belanja impulsif Uji Korelasi Tambahan Uji korelasi tambahan dilakukan untuk melihat korelasi dari locus of control berdasarkan masing-masing kontinum. Berikut hasil pengolahannya: Tabel Hubungan Locus of Control Internal dan Eksternal dengan Belanja Impulsif

13 Locus of Control Internal Locus of Control Belanja Impulsif Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Locus of Control Eksternal Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Hasil perhitungan data menunjukkan nilai korelasi antara belanja impulsif dan locus of control internal sebesar -0,222 dengan nilai signifikansi 0,026. Taraf signifikansi < 0,05 menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan, serta antara belanja impulsif dan locus of control internal memiliki hubungan yang negatif. Artinya, semakin tinggi locus of control internal, semakin rendah belanja impulsif, dan semakin rendah locus of control internal, maka semakin tinggi belanja impulsif. Sedangkan antara locus of control eksternal dan belanja impulsif memiliki nilai korelasi sebesar 0,258 dengan nilai signifikansi 0,009. Taraf signifikansi <0,05 menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan, serta antara belanja impulsif dan locus of control eksternal memiliki hubungan yang positif. Artinya, semakin tinggi locus of control eksternal, semakin tinggi belanja impulsif, dan semakin rendah locus of control eksternal, maka semakin rendah belanja impulsif.