BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN. Viskositas yang ada pada Bab II persamaan (2.3). Prosedur pengambilan. Tabel 4.1 waktu jatuh bola (detik)

Transkripsi

1 BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penghitungan Viskositas Oli Untuk mengetahui Viskositas suatu merk oli digunakan rumus Viskositas yang ada pada Bab II persamaan (2.3). Prosedur pengambilan data telah dijelaskan pada Bab III. Yang dimana pengambilan data utamanya adalah t. Jadi hasil perhitungan viskositas ada pada table dibawah ini : Tabel 4.1 waktu jatuh bola (detik) Merk Pelumas Enduro Top 1 Action SEA BM 1 Federal Motul Scooter Castrol Activ Temperatur Waktu pengujian (dt) pengujian Rerata 27 c c c c c c c c c c c c

2 Tabel 4.2 kecepatan terminal (cm/dt), harga kekentalan pelumas (µ) dan persentase penurunan (%) Merk Pelumas Enduro Top 1 Action SEA BM 1 Federal Motul Scooter Castrol Activ Temperatur pengujian vm (cm/dt) µ (poise) 27 c c c c c c c c c c c c Presentase Penurunan (%)

3 Viscositas (Poise) B. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Viskositas Oli Standart a. Viskositas Pada Suhu kamar (27 ) MPX 2 1W- 3 YAMALUBE MATIC SEA 2W-4 SGO MATIC Gambar 4.1 Grafik viskositas oli standart suhu kamar (27 ) Berdasarkan grafik pada gambar (4.1) Ketiga oli standart dengan memiliki viskositas yang tidak begitu jauh. Tetapi Yamalube matic 2W-4 memiliki viskositas yang tinggi pada suhu kamar (27 ) yaitu.964 poise. SGO matic viskositas pada suhu kamar (27 ) yaitu.81 poise dan MPX 2 memiliki viskositas pada suhu kamar (27 ) yaitu.774 poise. Jadi dari ketiga oli standart hampir memiliki viskositas yang sama. Hal ini di mungkinkan ketiga oli standart 25

4 Viscositas (poise) tersebut menerapkan standatrisasi yang sama yaitu Sociaty of Automotive Enginers (). b. Viskositas Pada Suhu MPX 2 YAMALUBE MATIC SEA 2W-4 SGO MATIC Gambar 4.2 Grafik viskositas oli standart suhu 85 Berdasarkan grafik pada gambar (4.2) dari ketiga oli standart yang telah mendapatkan kenaikan suhu 85 viskositas masingmasing oli terlihat sangat berjauhan. MPX 2 setelah mendapatkan kenaikan suhu viskositasnya adalah.18 poise, Yamalube 2W-4 adalah.263 poise dan SGO adalah.22 poise. Antara Yamalube dan Mpx 2 jarak viskositas keduanya cukup jauh, sedangkan antara Yamalube dan SGO matic viskositasnya hampir sama. Untuk Mpx 2 dan SGO keduanya memiliki viskositas yang hampir sama. Hal ini mungkin saat melakukan suhu kerja 85 Mpx 2 memberikan perlindungan yang extra kepada mesin, sedangkan Yamalube 26

5 Viscositas (poise) dan SGO mereka juga memberikan perlindungan kepada mesin yang baik namun keduanya akan bekerja extra bila memerlukan kinerja extra pada mesin. c. Perbandingan Viskositas oli standart pada suhu kamar (27 ) dan suhu MPX 2 YAMALUBE MATIC SEA 2W-4 SGO MATIC Gambar 4.3 Grafik perbandingan viskositas oli standart suhu kamar (27 ) dan suhu 85 Berdasarkan grafik pada gambar (4.3) ketiga oli standart memiliki model grafik yang sama. Ketiganya juga mengalami penurunan dari suhu kamar (27 ) ke suhu kerja 85 yang relatif sama juga. MPX 2 pada suhu kamar (27 ) viskositasnya.774 poise menjadi.18 poise pada suhu kerja 85. Yamalube 2W-4 pada suhu kamar (27 ) viskositasnya.964 poise menjadi.263 poise pada suhu kerja 85. SGO pada suhu kamar (27 ) 27

6 Viscositas (poise) viskositasnya.81 poise menjadi.22 poise pada suhu kerja 85. Penurunan ketiga oli standart tersebut yang relatif sama menandakan bahwa masing-masing oli memakai standart produksi yang sama. Masing-masing memiliki keunggulan dalam melindungi mesin dan memberikan respon mesin yang sama baiknya. Dari segi penurunan setelah di berikan kenaikan suhu kerja 85 Yamalube dan SGO memiliki viskositas yang baik. Penurunan viskositas MPX 2 mungkin tidak sebaik Yamalube dan SGO tetapi penurunannya tidak berbeda jauh. 2. Viskositas Oli Uji a. Viskositas pada suhu kamar (27 ) c.2 Enduro Top 1 Action SEA BM 1 Federal Motul Scooter Castrol Activ Gambar 4.4 Grafik viskositas suhu kamar (27 ) 28

7 Berdasarkan grafik pada gambar (4.4) keenam merk oli memiliki viskositas saat suhu kamar (27 ) yang sedikit berbeda meskipun masing-masing memiliki yang sama. Enduro pada suhu kamar (27 ) adalah.1131 poise, Top 1 Action adalah.728 poise, BM 1 adalah.81 poise, Federal adalah.677 poise, Motul Scooter adalah.665 poise dan Castrol Activ adalah.681 poise. Dari keenam merk tersebut Enduro memiliki viskositas yang tinggi pada suhu kamar (27 ). BM 1 dan Top 1 memiliki selisih viskositas yang berdekatan suhu kamar (27 ), sedangkan Federal, Motul Scooter dan Castrol Activ memiliki kesamaan viskositas yang sama pada suhu kamar (27 ). Hal ini menunjukkan meskipun keenam merk memiliki yang sama namun viskositas mereka sangat jauh berbeda satu sama lainnya. 29

8 Viscositas (poise) b. Viskositas Pada Suhu Enduro Top 1 Action SEA BM 1 Federal Motul Scooter Castrol Activ 85 c Gambar 4.5 Grafik viskositas suhu 85 Berdasarkan grafik pada gambar (4.5) Keenam mek oli setelah diberikan kenaikan suhu kerja 85 memiliki viskositas sebagai berikut : Enduro adalah.346 poise, Top 1 Action adalah.24 poise, BM 1 adalah.24 poise, Federal adalah.191 poise, Motul Scooter adalah.193 poise dan Castrol Activ adalah.213 poise. Setelah kenaikan suhu kerja 85 Enduro memiliki viskositas yang baik. Top 1 dan BM 1 viskositas setelah kenaikan suhu 85 sama, Federal dan Motul Scooter pun viskositasnya hampir sama, sedangkan Castrol Activ viskositasnya lebih tinggi di banding Federal dan Motul 3

9 Viscositas (Poise) Scooter. Hal ini menunjukkan meskipun menggunakan stardart yang sama masing-masing dari merk oli matic memiliki viskositas yang berdeda saat dalam suhu kerja. c. Perbandingan Viskositas Suhu Kamar (27 ) dan Suhu c 85 c Enduro Top 1 Action SEA BM 1 Federal Motul Scooter Castrol Activ Gambar 4.6 Grafik perbandingan viskositas suhu kamar (27 ) dan suhu 85 Berdasarkan grafik pada gambar (4.6) pola grafik suhu kamar (27 ) dan suhu kerja 85 terlihat adanya penurunan yang cukup signifikan. Penurunan suhu kamar (27 ) menjadi 85 oli Enduro adalah.1131 poise menjadi.346 poise, Top 1 Action adalah.728 poise menjadi.24 poise, BM 1 adalah.81 poise menjadi.24 poise, Federal adalah.677 poise menjadi.191 poise, Motul Scooter 31

10 adalah.665 poise menjadi.193 poise dan Castrol Activ adalah.681 poise menjadi.213 poise. Enduro mengalami penurunan viskositas yang drastis saat terjadi suhu kerja 85 padahal sebelum suhu kerja Enduro memiliki vikositas yang sangat tinggi. Sementara itu Top 1, Bm 1, Federal, Motul Scooter dan Castrol Activ memiliki penurunan viskositas yang tergolong stabil. Padahal setiap merk menggunakan standarisasi yang sama tetapi memiliki perubahan pengaruh kerja yang berbeda. Berdasarkan hasil dari pengolahan data yang ada walaupun keenam merk memiliki yang sama penurunan viskositas masing-masing pelumas ada yang sama ada yang tidak. Hal tersebut mungkin dikarenakan dalam memproduksi oli sudah mengacu pada standar yang telah ditetapkan untuk pengunaan sepeda motor matic, tetapi pada saat terjadi suhu kerja masing-masing mengalami perubahan yang berbeda. Perubahan kekentalan sangat penting dalam grade pelumasan untuk mengoptimalkan pelumasan ke semua komponen engine, jadi produsen pelumas harus mengikuti standarisasi yang sudah ada. (Effendi & Adawiyah, 214). 32

11 Viscositas (Poise) 3. Viskositas Oli Standart dan Oli Uji Sebagai Rekomendasi a. MPX 2 dengan Oli Uji c.8 85 c Enduro Top 1 Action SEA BM 1 Federal Motul Castrol Scooter Activ MPX 2 1W- 3 (27 c) MPX 2 1W- 3 (85 c) Gambar 4.7 Grafik perbandingan viskositas MPX 2 dengan Oli Uji Berdasarkan grafik pada gambar (4.7) terlihat bahwa Federal, Motul Scooter dan Castrol Activ viskositasnya sama dengan MPX 2 1W- 3. Viskositas Enduro, Top 1 Action dan BM 1 melebihi viskositas dari MPX 2. Jadi keenam oli tersebut sangat cocok dengan motor matic honda. Apalagi Enduro, Top 1 Action dan BM 1 viskositasnya jauh melebihi dari MPX 2, Sedangkan Federal, Motul Scooter dan Castrol Activ viskositasnya sama dengan MPX 2. 33

12 Viscositas (Poise) b. Yamalube dengan Oli Uji c 85 c Enduro Top 1 Action BM 1 SEA Federal Motul Scooter Castrol Activ YAMALUBE MATIC SEA 2W-4 (27 c ) YAMALUBE MATIC SEA 2W-4 (85 c) Gambar 4.8 Grafik perbandingan viskositas Yamalube dengan Oli Uji Berdasarkan grafik pada gambar (4.8) terlihat bahwa Enduro viskositasnya lebih tinggi dari Yamalube. Top 1 Action dan BM 1 viskositasnya mendekati Yamalube. Federal, Motul Scooter dan Castrol Activ viskositasnya di bawah Yamalube, Jadi dari keenam Oli tersebut, Top 1 Action dan BM 1 memberikan performa yang hampir sama dengan Yamalube, sedangkan Enduro 2W-4 memberikan performa yang sangat baik untuk motor matic Yamaha. 34

13 Viscositas (Poise) c. SGO dengan Oli Uji c 85 c.4.2 Enduro Top 1 Action BM 1 SEA Federal Motul Scooter Castrol Activ SGO MATIC 1W- 4 (27 c) SGO MATIC 1W- 4 (85 c ) Gambar 4.9 Grafik perbandingan viskositas SGO dengan Oli Uji Berdasarkan grafik pada gambar (4.9) terlihat bahwa Enduro viskositasnya lebih tinggi dari SGO. Top 1 Action, BM 1 dan Castol Activ viskositasnya sama dengan SGO. Federal dan Motul viskositasnya di bawah SGO. Jadi dari keenam oli tersebut Enduro memberikan performa yang sangat baik untuk motor matic Suzuki. Top 1 Action, BM 1 dan Castol Activ yang memiliki viskositas yang sama dengan SGO memberikan performa yang sama dengan SGO. 35