BAB I PENDAHULUAN. Manusia saat ini dituntut oleh tingkat mobilitas yang tinggi secara
|
|
- Hamdani Budiono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 9 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia saat ini dituntut oleh tingkat mobilitas yang tinggi secara rutinitas. Salah satu sarana yang mendukung lancarnya kegiatan manusia itu sendiri adalah alat transportasi. Alat transportasi sangat dibutuhkan dalam menunjang aktivitas seseorang, bahkan dapat dikatakan aktivitas seseorang dapat tertunda jika alat transportasinya tidak mendukung. Salah satu alat transportasi yang berkembang saat ini adalah sepeda motor. Tingginya permintaan terhadap sepeda motor didorong oleh harga sepeda motor yang terjangkau oleh masyarakat, semakin mudahnya cara memiliki sepeda motor dan mudah dalam perawatan. Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) memberikan keterangan pertumbuhan produksi sepeda motor yang mengalami kenaikan, tahun 2008 lalu produksi sepeda motor sejumlah 4,7 unit, pada tahun 2009 mengalami kenaikan menjadi 5,8 juta unit, dan pada tahun 2010 diprediksi akan naik menjadi 6,3 juta unit ( tanggal 11 April 2010). Terjadinya kenaikan produksi sepeda motor juga akan menaikkan kebutuhan pada oli sepeda motor sebagai kebutuhan mesin agar tetap terjaga dengan baik. Sepeda motor yang dirawat dengan baik dan tertatur merupakan faktor penting dalam menjaga kondisi kendaraan yang baik. Salah satu yang perlu diperhatikan adalah oli sebagai pelumas yang berada pada mesin kendaraan. Perawatan yang tergolong sederhana tetapi sangat vital adalah penggantian rutin oli pelumas.
2 10 Merek pelumas yang berbagai macam jenis tersedia di pasaran. Jumlah pesaing di pasar yang semakin meningkat akan menimbulkan ketajaman persaingan diantara merek-merek meningkat. Data menyebutkan, ada 198 produsen pelumas lokal dan impor yang menjajakan sekitar 250 merek. Tetapi dari ratusan merek itu yang terdistribusi secara nasional dan memiliki volume penjualan cukup besar, yakni Mesran, Prima XP, Fastron, Enduro 4T, Evalube, Top-1, Federal, Pennzoil, Agip, Castrol, Shell Helix, Fuchs Oli, Total, dan Motul ( tanggal 11 April 2010). Pelumas yang dibutuhkan sangat tinggi. Di Indonesia belum ada lembaga yang menghitungnya secara detail. Namun, beberapa sumber menyebutkan kebutuhan pelumas secara nasional diperkirakan sekitar 700 juta kiloliter per tahun. Melihat potensi pasar pelumas yang besar itu, banyak perusahaan pelumas yang turut memperebutkan pasar. Tabel 1.1 Volume Penjualan Oli di Indonesia Jenis Volume Penjualan Pertamina 54% Penzzoil 12% TOP-1 11% Castrol 5% Shell 3% Agip 3% Yamalube 2,4% Motul 1% Sumber : (diakses tanggal 26 Mei 2010) Tabel di atas menjelaskan tingkat volume penjualan secara nasional beberapa Oli di Indonesia. Menurut data dari Asosiasi Pelumnas Indonesia (Aspelindo), Pertamina sampai saat ini masih mendominasi pasar sampai sekitar 54% pasar konsumsi produk seperti Fastron, Mesran, Mesran Super, Mesran
3 11 Prima, Meditran, Prima XP, Federal, 2T Enviro, Rored dan lain-lain. Bahkan merk Mesran dari Pertamina merupakan penguasa terbesar pasar pelumas Indonesia, terutama untuk mencukupi kebutuhan sepeda motor. Setelah Pertamina disusul pemain utama lainnya yaitu Penzzoil (12%), Evalube(12%), Top 1 (11%), Castrol (5%), Shell (3%), Agip (3%), Motul (1%) ( Sedangkan penjualan Oli Yamalube berhasil menembus angka 2,4 % ( Yamaha Indonesia terus mengalami kenaikan nilai penjualan dari tahun ke tahun. Hal ini merupakan fenomena pasar yang sangat luar biasa. Sebagai pabrikan sepeda motor yang tak pernah berhenti berinovasi, Yamaha memiliki tekad untuk menjadi no.1 di hati konsumen Indonesia. Hal ini dikarenakan Yamaha yang mengutamakan kepuasan konsumen dalam hal ini tidak hanya berkonsentrasi untuk menjual produknya, tetapi sadar betul bahwa tingkat pelayanan after sales service sangat besar pengaruhnya pada nilai guna sepeda motor itu sendiri. Pasar oli yang diperebutkan beberapa persaingan ini tentunya tidak terlepas dari pertumbuhan pasar sepeda motor dan peningkatan produksi sepeda motor. Produsen kendaraan khususnya sepeda motor semakin bijak dengan menyesuaikan produksi oli sesuai dengan tipe sepeda motor yang diproduksi, salah satunya adalah Oli Yamalube. Seiring dengan lajunya perkembangan teknologi Yamaha, serta meningkatnya kebutuhan konsumen terhadap oli pelumas yang berkualitas, Yamalube sebagai oli berstandar kualitas dari Yamaha Motor Co. Japan, diformulasi khusus untuk sepeda motor Yamaha. Adapun keunggulan yang
4 12 dimiliki Oli Yamalube yaitu dapat menjadikan performa mesin lebih tinggi, bersifat ramah lingkungan, efisien, dan tahan lama. Keputusan membeli seseorang merupakan hasil suatu hubungan yang saling mempengaruhi antara faktor-faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologi. Hal ini sangat berguna untuk mengidentifikasikan pembeli-pembeli yang mungkin memiliki minat terbesar trerhadap suatu produk. Konsumen menjadi fokus perhatian pabrik. Konsumen merupakan pusat dari seluruh usaha pemasaran. Pemasar harus melihat lebih jauh bermacam-macam faktor yang mempengaruhi konsumen dan mengembangkan pemahaman konsumen melakukan keputusan pembelian untuk meraih keberhasilan. Para pemasar harus mendalami berbagai pengaruh terhadap para pembeli dan mengembangkan suatu pemahaman mengenai bagaimana sebenarnya para konsumen membuat keputusan pembelian mereka ( Kotler: 2000:246), dalam hal ini positioning dan brand awareness merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan dalam melakukan pembelian terhadap suatu perusahaan. Positioning sering disebut sebagai strategi untuk memenangi dan menguasai benak pelanggan melalui produk yang kita tawarkan (Kartajaya: 2004:11). Kartajaya mempunyai definisi sendiri, positioning didefinisikan sebagai the strategy to lead your customer credible, yaitu upaya mengarahkan pelanggan anda secara kredibel atau dengan kata lain untuk membangun dan mendapatkan kepercayaan pelanggan. Semakin kredibel anda di mata pelanggan, semakin kukuh pula positioning anda.
5 13 Brand awareness (kesadaran akan merk) dari perusahaan tersebut, dimana apabila suatu perusahaan yang sudah berdiri lama dan memiliki reputasi yang baik dimata pelanggan maka nama dari perusahaan tersebut akan menimbulkan loyalitas tersendiri di dalam hati para pelanggan, sehingga pelanggan akan melakukan pembelian pada perusahaan tersebut secara berulang-ulang. Suatu perusahaan terutama perusahaan jasa akan mendapatkan nilai yang baik oleh para pelanggannya di sebabkan oleh faktor-faktor pendukung yang biasa digunakan dalam bauran pemasaran jasa, seperti kualitas pelayanan yang baik, fasilitasfasilitas yang memadai sehingga menciptakan kenyamanan. Positioning dan brand awareness merupakan persepsi pelanggan terhadap pembelian secara keseluruhan. Persepsi pelanggan terhadap positioning dan brand awareness yang dimiliki oleh Oli Yamalube akan dapat memberikan dampak positif bagi pelanggan yang kemudian akan menciptakan minat bagi pelanggan untuk mengambil keputusan melakukan pembelian Oli Yamalube. Pemberian atau pelayanan jasa oleh perusahaan akan dapat mengalami kegagalan dalam memberikan kepuasan kepada pelanggan apabila perusahaan tidak mengetahui bentuk layanan yang sebenarnya diinginkan pelanggan. Hal ini harus dapat dihindari oleh perusahaan-perusahaan karena dalam membangun positioning dan brand awareness yang baik dimata pelanggan perusahaan harus menciptakan kesan yang baik pula tentu saja dengan mengetahui bentuk layanan yang diinginkan oleh pelanggan.
6 14 Berikut ini adalah data jumlah konsumen yang melakukan pembelian Oli Yamalube pada CV. Mitra Prima Lestari (Dealer Yamaha). Tabel 1.2 Jumlah Penjualan Oli Yamalube pada CV. Mitra Prima Lestari No. Tahun Jumlah Pembelian 1 Januari botol 2 Februari botol 3 Maret botol Sumber: CV. Mitra Prima Lestari (Dealer Yamaha) (2010) Tabel di atas menunjukkan terjadinya kenaikan pembelian Oli Yamalube setiap bulan. Pada bulan Februari terjadi kenaikan sebesar 29 unit dari bulan Januari, begitu juga pada bulan Maret terjadi kenaikan sebesar 56 unit dari bulan Februari. Sehingga dapat diasumsikan bahwa pembelian Oli Yamalube meningkat. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: Analisis Pengaruh Positioning dan Brand awareness Terhadap Keputusan Pembelian Oli Yamalube pada CV. Mitra Prima Lestari (Dealer Yamaha) B. Perumusan Masalah Pada penelitian ini permasalahan yang muncul adalah: Apakah faktor positioning dan brand awareness mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian Oli Yamalube pada CV. Mitra Prima Lestari (Dealer Yamaha)?
7 15 C. Kerangka Konseptual Kerangka konseptual adalah pondasi utama dimana sepenuhnya proyek ditujukan, dimana hal ini merupakan jaringan antar variabel yang secara logis diterangkan, dikembangkan, dari perumusan yang telah diidentifikasi melalui proses wawancara, observasi dan survey literatur (Kuncoro, 2003). Keputusan pembelian merupakan keputusan yang diambil oleh konsmen untuk membeli merek yang disukai setelah mengetahui informasi yang didapat (Kotler, 2001: 221). Lupiyoadi (2001 : 48) mengemukakan positioning mencakup perancangan penawaran dan citra perusahaan agar target pasar mengetahui dan menganggap penting posisi perusahaan di antara pesaing. Dinamika pesaing bisnis yang semakin ketat antara berbagai perusahaan dalam menghasilkan dan menjual produknya memberikan pengaruh terhadap pandangan bahwa perusahaan harus memberitahukan dan memperkenalkan produknya kepada masyarakat agar masyarakat terdorong untuk membeli produk perusahaan. Positioning bertujuan untuk membedakan persepsi perusahaan berikut produk dan jasanya dari pesaing. Istilah positioning mengacu pada upaya penempatan atau menggerakkan suatu produk ke suatu tingkatan yang diinginkan dan sesuai dengan perhatian konsumen. Aaker (1997 : 90) mengemukakan brand awareness merupakan kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu. Kesadaran merek membutuhkan jangkauan dari perasaan yang tidak pasti bahwa merek
8 16 tertentu dikenal menjadi keyakinan bahwa produk tersebut merupakan satusatunya dalam kelas produk bersangkutan. Pada penelitian ini ada dua faktor yang diteliti dalam pengambilan keputusan pembelian factor tersebut adalah positioning dan brand awareness dari perusahaan tersebut. Berdasarkan hal tersebut maka secara sederhana kerangka konseptual penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut : Positioning (X1) Keputusan Pembelian (Y) Brand Awareness (X2) Gambar 1.1: Kerangka Konseptual Penelitian Sumber: Aaker (1997), Kotler (2001), Lupiyoadi (2001), Kuncoro (2003) diolah oleh penulis D. Hipotesis Dari permasalahan yang dikemukakan di atas, hipotesis penelitian dapat disimpulkan yaitu Faktor positioning dan brand awareness berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengambilan keputusan pembelian Oli Yamalube pada CV. Mitra Prima Lestari (Dealer Yamaha). E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh faktor positioning dan brand awareness terhadap pengambilan keputusan untuk
9 17 melakukan pembelian Oli Yamalube pada CV. Mitra Prima Lestari (Dealer Yamaha). 2. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut: a. Bagi perusahaan Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan yang dapat dijadikan acuan untuk menciptakan minat melakukan pembelian Oli Yamalube. b. Bagi peneliti lain Sebagai referensi yang dapat menjadi bahan perbandingan dalam melakukan penelitian dimasa yang akan datang, khususnya penelitian yang berkaitan dengan positioning dan brand awareness terhadap keputusan melakukan pembelian. c. Bagi penulis Memberikan kontribusi bagi pemikiran untuk memperluas cakrawala berpikir dalam bidang pemasaran, khususnya yang berkaitan dengan dengan positioning dan brand awareness terhadap keputusan melakukan pembelian. F. Metode Penelitian 1. Batasan Operasional Penelitian ini mengkhususkan pembahasan mengenai pengaruh positioning (X1) dan brand awareness (X2) sebagai variabel independen terhadap keputusan pembelian (Y) sebagai variabel dependen pada CV. Mitra Prima Lestari (Dealer Yamaha).
10 18 2. Definisi Operasional Variabel Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel yang diteliti, yaitu: a. Variabel Positioning (X1) Positioning merupakan segala upaya mendesain produk dan merek agar dapat menempati sebuah posisi yang unik dibenak konsumen, apakah faktor harga, kualitas, berbeda, dan pelayanan dapat menjadi alasan melakukan pembelian. b. Variabel Brand Awareness (X2) Brand awareness adalah ukuran kesadaran akan suatu merek perusahaan oleh konsumen menggunakan faktor-faktor pendukung diantaranya mudah dikenal, berbeda, familiar, dan memiliki sifat komitmen. c. Variabel Pengambilan Keputusan Pembelian (Y) Pengambilan Keputusan untuk melakukan pembelian adalah perilaku yang muncul sebagai respon terhadap objek. Dalam penelitian ini pengambilan keputusan untuk melakukan pembelian Oli Yamalube.
11 19 Tabel 1.3 Definisi Operasional Variabel Variabel Definisi Indikator Skala Positioning (X 1 ) Segala upaya mendesain produk dan merek agar dapat menempati sebuah posisi yang unik dibenak konsumennya. a. Harga b. Kualitas c. Pelayanan d. Positioning dipersepsikan secara positif oleh konsumen Pengukuran Skala Likert Brand Awareness (X 2 ) Keputusan Pembelian (Y) Sejauh mana sebuah merek dikenal atau tinggal di benak konsumen Mengenai cara konsumen mengetahui kebutuhan, mencari informasi, dan menganalisis alternatif dalam memilih produk yang akan dibeli Sumber: Aaker (1997), Kotler (2001) a. Mudah dikenal b. Memiliki ciri khas c. Rasa suka d. Memiliki sifat komitmen a. Harga b. Kualitas c. Berbeda d. Pelayanan e. Mudah dikenal f. Familiar g. Memiliki sifat komitmen Skala Likert Skala Likert 3. Skala Pengukuran Variabel Skala pengukuran dan dalam penelitian ini adalah Skala Likert sebagai alat utuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam melakukan penelitian terhadap variabel-variabel yang akan diuji, pada setiap jawaban akan diberikan skor (Sugiono, 2005: 86). Kriteria pengukuran variabelnya adalah sebagai berikut : Variabel bebas yaitu persepsi kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan diukur dengan skala likert dengan menggunakan angka 1 sampai dengan angka 5. Tingkatan indikator dengan skala Likert ini adalah: 5 = Sangat Setuju
12 20 4 = Setuju 3 = Kurang Setuju 2 = TidakSetuju 1 = Sangat Tidak Setuju 4. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di CV. Mitra Prima Lestari (Dealer Yamaha) yang berlokasi di Jl. Letda Sujono No Medan. Penelitian dimulai dari bulan April 2010 sampai dengan bulan Juni Populasi dan Sampel Populasi adalah sekelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang, objek atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajari suatu objek penelitian (Kuncoro, 2003 : 103). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah rata-rata dari konsumen CV. Mitra Prima Lestari (Dealer Yamaha) yang pernah melakukan transaksi pembelian produk Oli Yamalube sejak bulan Januari 2010 sampai dengan Maret 2010 yang berjumlah 1153 orang. Sampel adalah suatu bagian dari populasi yang akan diteliti dan dianggap dapat menggambarkan populasinya ( Situmorang dan Ginting 2008:151). Teknik pengambilan sampel menggunakan rumus Slovin (dalam Umar, 2004: 78), yaitu: n = N 1+Ne²
13 21 Dimana: n = Jumlah Sampel N = Jumlah Populasi e = Taraf Kesalahan = 10% Sehingga: n = (0.1)² n = 92,019 dan digenapkan menjadi 92 orang Berdasarkan rumus Slovin tersebut, peneliti menetapkan sampel sebanyak 92 orang dengan taraf kesalahan 10%. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan kriteria dan tujuan tertentu, yaitu : a. Kriteria bahwa konsumen yang pernah melakukan transaksi pembelian minimal dua kali pada bulan Februari sampai dengan Maret terhadap produk Oli Yamalube pada CV. Mitra Prima Lestari (Dealer Yamaha). b. Pelanggan berumur tahun, karena dianggap berada pada usia yang sudah mampu mengambil keputusan. Tujuan dari penetapan kriteria ini adalah dengan mempertimbangkan pengalaman pelanggan yang cukup dan usia yang dianggap mampu menilai kualitas pelayanan dan kepuasan pada CV. Mitra Prima Lestari (Dealer Yamaha). 6. Jenis dan Sumber Data a. Data Primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari obyek penelitian melalui kuesioner dan wawancara terstruktur kepada responden.
14 22 b. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari sumber-sumber lain yang telah mengolah informasi terlebih dahulu seperti data CV. Mitra Prima Lestari (Dealer Yamaha), jurnal, buku-buku pendukung, dan sebagainya. 7. Teknik Pengumpulan Data a. Wawancara Yaitu pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab dengan responden maupun dengan para karyawan dan manajer CV. Mitra Prima Lestari (Dealer Yamaha). b. Kuesioner Yaitu pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan melalui daftar pertanyaan tertulis untuk diisi responden. c. Studi Dokumentasi Yaitu pengumpulan data dengan cara membaca dan mempelajari data CV. Mitra Prima Lestari (Dealer Yamaha), jurnal, buku-buku pendukung, dan sebagainya yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. 8. Uji Validitas dan realibilitas Uji validitas dan reliabilitas kuesioner dilakukan untuk menguji apakah kuesioner layak digunakan sebagai instrumen penelitian. Valid artinya data yang diperoleh melalui kuesioner dapat menjawab tujuan penelitian. Apabila r hitung > r tabel, maka pernyataan dinyatakan valid. Sebaliknya, bila r hitung < r tabel, maka pernyataan dinyatakan tidak valid. Reliabel artinya data yang diperoleh melalui kuesioner hasilnya konsisten bila digunakan peneliti lain.
15 23 Bila r hitung > r tabel, maka kuesioner dinyatakan reliabel. Sebaliknya, bila r hitung < r tabel, maka kuesioner dinyatakan tidak reliabel. Adapun tempat untuk menguji validitas dan reliabilitas tersebut adalah di Dealer Yamaha Medan Barat. Uji validitas dan reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini menggunakan bantuan aplikasi software SPSS 15.0 for Windows. 9. Metode Analisis Data a. Metode Deskriptif Metode ini merupakan uraian atau penjelasan dari hasil pengumpulan data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh sejumlah responden penelitian sehingga mendapat gambaran umum. b. Uji Asumsi Klasik Sebelum melakukan analisis regresi, agar dapat perkiraan yang tidak bias dan efisiensi maka dilakukan pengujian asumsi klasik. Ada beberapa kriteria persyaratan asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu: 1. Uji Normalitas Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal (Situmorang et al, 2008:55). Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan kolmogrov smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5% maka jika nilai Asymp.Sig. (2-tailed) diatas nilai signifikan 5% artinya variabel residual berdistribusi normal (Situmorang et al, 2008:62).
16 24 2. Uji Heteroskedastisitas Adanya varians variabel independen (homokedastisitas). Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan uji Glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan secara statistik mempegaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadinya heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5% dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas. 3. Uji Multikolinearitas Artinya variabel indepen yang satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikololinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF (Varience Inflation Factor) melalui program SPSS. Tolerance mengukur variabilitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance > 0,1 atau nilai VIF < 5, maka tidak terjadi multikolinearitas (Situmorang et al, 2008:104). Metode Statistik yang digunakan peneliti untuk menganalisis adalah dengan menggunakan metode analisis regresi linier berganda. Analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini menggunakan bantuan aplikasi software SPSS 15.0 for Windows. Adapun model persamaan yang digunakan adalah:
17 25 Y=a+b1X1+b2X2+e Dimana: Y = Keputusan Pembelian a = Konstanta b1 = Koefisien Regresi X1 X1 = Persepsi Positioning b2 = Koefisien Regresi X2 X2 = Brand Awreness e = Standart Error Dalam analisis regresi ada tiga jenis kriteria ketepatan yaitu: 1. Uji F, yaitu untuk membuktikan hipotesis awal tentang pengaruh persepsi kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan terhadap minat pembelian konsumen. Dengan rumus hipotesis sebagai berikut: Ho: b1 = b2 = 0, artinya variabel bebas (X1,X2) secara serentak tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (Y). Ha: b1 b2 0, artinya variabel be bas (X1,X2) secara serentak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (Y). Kriteria Pengambilan Keputusan: Ho diterima jika F hitung < F tabel pada α = 5% Ha diterima jika F hitung > F tabel pada α = 5% 2. Uji t, yaitu untuk menguji apakah variabel bebas secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap nilai variabel terikat dengan rumusan hipotesis sebagai berikut:
18 26 Ho: b1, b2 = 0, artinya variabel bebas (X1,X2) secara parsial tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel terikat (Y). Ha: b1, b2 0, artinya variabel bebas (X1,X2) secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel terikat (Y). Kriteria Pengambilan Keputusan: Ho diterima jika t hitung < t tabel pada α = 5% Ha diterima jika t hitung > t tabel pada α = 5% 3. Koefisien Determinan (R²) Dari perhitungan r (korelasi) dapat dilihat hubungan variabel bebas (X1,X2) dan variabel terikat (Y) positif atau negatif hubungan tersebut. Determinan digunakan untuk melihat kontribusi variabel bebas (X1,X2) terhadap variabel terikat (Y).
BAB I PENDAHULUAN. persaingan harga, namun poduk juga harus unggul dalam hal kualitas. Konsumen
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Dalam era globalisasi sekarang ini pemasaran berperan penting dalam menunjang keberhasilan suatu produk untuk diminati konsumen dan laku di pasaran, diperlukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jasa adalah tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif, dimana tujuannya untuk menganalisa pengaruh variabel motivasi, persepsi, dan sikap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. saja dalam jangka panjang dapat menaikkan tingkat kepuasan, oleh karena
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelanggan-pelanggan yang mengeluh memberi perusahaan suatu peluang untuk memperbaiki masalah yang mungkin tidak diketahui oleh perusahaan. Hal ini dapat memulihkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian Indonesia yang tidak stabil menyebabkan daya beli
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kondisi perekonomian Indonesia yang tidak stabil menyebabkan daya beli masyarakat menurun dan akibatnya konsumen lebih berorientasi pada harga. Orientasi konsumen pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri konveksi dewasa ini sangat pesat. Industri
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan industri konveksi dewasa ini sangat pesat. Industri konveksi saat ini dianggap sebagai suatu lahan yang sangat menjanjikan bagi para pengusaha. Kini pakaian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan tidak terlepas dari bermacam perubahan baik itu yang bersumber dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesulitan pihak manajemen perusahaan untuk meramalkan, memperkirakan dan memastikan keadaan di masa mendatang ialah terjadinya perubahan. Kehidupan perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha saat ini telah membawa para pelaku dunia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha saat ini telah membawa para pelaku dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan konsumen. Berbagai pendekatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha saat ini telah diwarnai dengan berbagai macam persaingan di segala bidang, baik produksi maupun jasa. Kondisi tersebut menyebabkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemasaran pada dasarnya adalah membangun merek di pikiran konsumen. Kekuatan merek terletak pada kemampuannya untuk mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT TELKOM merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa telekomunikasi, termasuk jaringan internet. Sejalan dengan banyaknya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. (2008), yaitu penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif menurut Ginting & Situmorang (2008), yaitu penelitian yang menghubungkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melakukan keputusan. Nasabah melakukan kegiatan-kegiatan dalam mencapai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keputusan menunjukkan arti kesimpulan terbaik individu nasabah untuk melakukan keputusan. Nasabah melakukan kegiatan-kegiatan dalam mencapai kesimpulan terbaik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki tujuan untuk dapat. konsumen yang bervariatif dan semakin meningkat.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki tujuan untuk dapat menghasilkan laba sehingga dapat bertahan dan berkembang pesat. Oleh karena itu setiap perusahaan dituntut
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini dunia bisnis memasuki perekonomian global yang cepat berubah.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini dunia bisnis memasuki perekonomian global yang cepat berubah. Demikian pula halnya dengan perubahan konsep pemasaran yang mendasari cara sebuah perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perbankan pada dasarnya merupakan organisasi (badan usaha) yang. membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil dan kompeten.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perbankan pada dasarnya merupakan organisasi (badan usaha) yang digerakkan oleh sumber daya manusia untuk mencapai suatu tujuan. Perbankan membutuhkan Sumber Daya Manusia
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di CV. Akar Daya Mandiri yang berlokasi di Jalan
III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di CV. Akar Daya Mandiri yang berlokasi di Jalan Pangeran Emir M. Noor No.4A Bandar Lampung mulai bulan Juli 2011. B. Jenis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. eksplanatori. Menurut Singarimbun dan Efendi (1997), penelitian eksplanatori
35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Berdasarkan jenis data, maka penelitian ini merupakan jenis penelitian eksplanatori. Menurut Singarimbun dan Efendi (1997), penelitian eksplanatori merupakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel. adalah keputusan pembelian sepeda motor yamaha (Y)
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 1. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini variable-variabel yang akan dianalisis adalah harga (X1), promosi (X2),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mobilitas manusia terus mengalami peningkatan yang sangat signifikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mobilitas manusia terus mengalami peningkatan yang sangat signifikan dari tahun ke tahun. Perkembangan mobilitas manusia saat ini juga berpengaruh terhadap perkembangan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi responden disini akan menganalisa identitas para konsumen yang menjadi sampel dalam penelitian mengenai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembang semakin pesat. Hal ini menyebabkan munculnya suatu peluang dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini, persaingan bisnis dalam dunia pemasaran telah berkembang semakin pesat. Hal ini menyebabkan munculnya suatu peluang dan tantangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern seperti sekarang ini, sarana transportasi telah menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada zaman modern seperti sekarang ini, sarana transportasi telah menjadi bagian yang penting dari kehidupan manusia. Hal ini dikarenakan transportasi merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jumlah penduduk yang besar akan membawa implikasi penting bagi. tersebut adalah kebutuhan pangan dalam jumlah besar untuk memenuhi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jumlah penduduk yang besar akan membawa implikasi penting bagi kehidupan sosial ekonomi masyarakat Indonesia. Salah satu implikasi penting tersebut adalah kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti trend yang berkembang di pasar. Oleh karena itu, para pemasar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sifat manusia cenderung konsumtif, yang berarti bahwa konsumen selalu mengkonsumsi produk atau jasa sepanjang waktu. Perilaku konsumtif ini muncul selain dikarenakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Koperasi Mahasiswa UMY. Subyek yang digunakan yaitu konsumen Koperasi
BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Obyek yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah TOKO KU Koperasi Mahasiswa UMY. Subyek yang digunakan yaitu konsumen Koperasi Mahasiswa UMY B.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan untuk menjelaskan kedudukan-kedudukan dari
III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Pada penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian yang bersifat eksplanasi. Menurut Sugiyono (2013), penelitian eksplanasi adalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN. 3.. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Malang.Dilakukan di FE UIN Malang, untuk memudahkan peneliti mengambil sampel dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel penelitian yang digunakan dan definisi operasional dalam penelitian ini adalah : I. Variabel bebas (independent), yaitu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang menjadi keinginan dari konsumen. Perkembangan teknologi informasi memberikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kedudukan konsumen semakin penting dalam hubungannya dengan organisasi atau perusahaan, konsumen menuntut tidak terbatas terpenuhinya kebutuhan tetapi juga yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Globalisasi menyebabkan hilangnya batas-batas suatu negara untuk saling
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi menyebabkan hilangnya batas-batas suatu negara untuk saling bekerja sama dalam rangka pemenuhan kebutuhan negaranya. Kemajuan teknologi, informasi dan transportasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian asosiatif. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lembaga pembiayaan investasi dan modal kerja maupun sebagai lembaga yang
10 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perbankan merupakan industri jasa yang sangat penting dalam menunjang program pembiayaan pembangunan, baik sebagai penghimpun dana, sebagai lembaga pembiayaan investasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Direksi PT. Perkebunan Nusantara III (Persero), Jalan Sei Batanghari, Medan, Sumatera Utara. Waktu penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mahasiswa dan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey, dengan mengumpulkan data melalui pemberian daftar pertanyaan (kuesioner) kepada mahasiswa
Lebih terperinci36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada bulan September-Desember 2014. Penelitian ian ini dilaksanakan pada CV.Sumber Buah Serang, Jl. Cinanggung
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini merupakan studi kasus yang dilakukan di Desa Manyarejo Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik. Pemilihan lokasi didasarkan atas wilayah Kecamatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek dari penelitian ini adalah pengguna sepatu Converse, dan lokasi dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang. 3.2 Populasi dan Sampel
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN. juga terdapat data-data yang berasal dari pihak Solo Grand Mall dan
BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif, dimana perhitungan dengan angka-angka diperkirakan lebih obyektif karena untuk menentukan kesimpulan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan penjelasan diatas, dapat diketahui bahwa penelitian asosiatif yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah merupakan penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif yaitu
32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan kesadaran merek, asosiasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang digunakan untuk mengetahui nilai variabel X yakni keunggulan asosiasi merek,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masalah. Kebanyakan konsumen, baik konsumen individu maupun pembeli. Pada proses pengambilan keputusan biasanya konsumen
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengambilan keputusan pada dasarnya merupakan proses pemecahan masalah. Kebanyakan konsumen, baik konsumen individu maupun pembeli organisasi melalui proses
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian pada penelitian ini adalah penelitian eksplanasi asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yang menjadi tempat penelitian ini yakni di Toko Nusa Kurnia Gorontalo.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Yang menjadi tempat penelitian ini yakni di Toko Nusa Kurnia Gorontalo. Penempatan lokasi dan pengambilan data tersebut berdasarkan pada beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar 1945 pasal 27 ayat (2) menetapkan bahwa Setiap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang Dasar 1945 pasal 27 ayat (2) menetapkan bahwa Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Yang dimaksud dengan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang terlibat langsung di
III. METODE PENELITIAN 3.1 Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang terlibat langsung di dalam penelitian. 2. Objek Penelitian Objek penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Variabel bebas atau Independen
38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan mempunyai tujuan utama yaitu mendapatkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan mempunyai tujuan utama yaitu mendapatkan keuntungan. Hal ini dilakukan untuk kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka panjang. Salah satu
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
40 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data 3.1.1 Penelitian Kepustakaan 1. Study literatur atau studi kepustakaan, yaitu dengan mendapatkan berbagai literatur dan referensi tentang manajemen
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. untuk membahas permasalahan yang diambil dalam penelitian. Selain itu,
BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini, menjelaskan tentang langkah-langkah yang digunakan untuk membahas permasalahan yang diambil dalam penelitian. Selain itu, dibagian ini juga dijelaskan mengenai alat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian (Riduwan, 2012).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Alfa, Indomaret, Makro, Carrefour, Giant, Hypermarket dan lainnya. Adanya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perdagangan eceran (ritel) pada pasar moderen di Indonesia mengalami pertumbuhan dan persaingan pesat dengan masuknya perusahaan besar seperti Alfa, Indomaret,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi masyarakat dan tumbuhnya lembaga-lembaga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi masyarakat dan tumbuhnya lembaga-lembaga keuangan yang menawarkan jasa sejenis dengan jasa yang ditawarkan koperasi seperti jasa simpan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN A. KERANGKA PEMIKIRAN
III. METODE PENELITIAN A. KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka pemikiran penelitian ini diawali dengan memahami terlebih dahulu definisi Marketing Public Relations sebagai salah satu bentuk bauran promosi dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Selatpanjang yang terletak di JL.Diponegoro, No. 85 A B Selatpanjang Kab.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu penelitian Lokasi tempat penelitian ini dilakukan di CV. Istana Motor Selatpanjang yang terletak di JL.Diponegoro, No. 85 A B Selatpanjang Kab. Kepulauan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengembangan karier atau Carrier development adalah suatu kondisi yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengembangan karier atau Carrier development adalah suatu kondisi yang menunjukkan adanya peningkatan-peningkatan status seseorang dalam suatu organisasi dalam
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian merupakan bagian dari isi laporan yang menjelaskan pendekatan dan metode penelitian yang sedang dilaporkan, beberapa hal yang biasanya pada bagian ini
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 1. Rumah makan bebek goreng H. Slamet merupakan rumah makan franchise
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian di laksanakan di rumah makan bebek goreng H.Slamet yang berlokasi di Jl. Jend, Sudirman No 201 (depan SPBU wonosari), dengan pertimbangan : 1.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini bisnis makanan berkembang dengan semakin banyaknya. dalam industri ini demi mencapai tujuan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini bisnis makanan berkembang dengan semakin banyaknya tempat-tempat makan dengan berbagai macam konsep. Sejalan dengan perkembangan ini, para pelaku
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tingkat persaingan dunia usaha di Indonesia sangat ketat karena setiap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingkat persaingan dunia usaha di Indonesia sangat ketat karena setiap perusahaan senantiasa berusaha untuk dapat meningkatkan pangsa pasar dan meraih konsumen baru.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini penulis mencoba menganalisa bagaimana pengaruh kepemimpinan transformasional dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. objektif, valid, dan reliabel tentang suatu hal (variabel tertentu). Subjek adalah
BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Objek penelitian menurut Sugiyono (2012) adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal objektif,
Lebih terperinciPengaruh Faktor Psikologis Terhadap Keputusan Pembelian Pocari Sweat Pada Mahasiswa Universitas Gunadarma. Destri Andini,
Pengaruh Faktor Psikologis Terhadap Keputusan Pembelian Pocari Sweat Pada Mahasiswa Universitas Gunadarma Destri Andini, 11208460 LATAR BELAKANG Perkembangan usaha saat ini telah diwarnai dengan berbagai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Mitsubishi Colt Diesel FE 74 HD PT. Suka Fajar di Pekanbaru.
BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Lokasi dan Objek Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan pada PT. Suka Fajar yang beralamat jalan Soekarno Hatta Kav. 140 Pekanbaru, dan Objek penelitian adalah konsumen
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang sistematis
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pendekatan yang dilakukan pada penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang sistematis terhadap hubungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kecil yang memiliki batasan tertentu. Menurut Undang-undang No 9 Tahun 1995,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usaha kecil adalah sebuah usaha atau kegiatan perekonomian berskala kecil yang memiliki batasan tertentu. Menurut Undang-undang No 9 Tahun 1995, batasan usaha kecil
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, digunakan jenis penelitian explanatory research dengan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, digunakan jenis penelitian explanatory research dengan pendekatanya yaitu kuantitatif. Menurut Sugiyono (2014), metode explanatory research
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Objek Penelitian Penelitian berlokasi di lingkungan Fakultas Ekonomi, Universitas Hasanuddin, Makassar dan obyek penelitian adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Subjek pada penelitian ini adalah konsumen yang pernah membeli di toko Elizabeth. Objek pada penelitian ini yaitu produk yang dijual pada toko Elizabeth
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. fungsi variabel dalam hubungan antar variabel, yaitu: Variabel Independen (Independent Variable)
33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian Menurut Nur Indriantoro dan Bambang Supomo (2002 : 63), variabel penelitian dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa pendekatan, salah satunya adalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Lokasi penelitian bertempat di PT. Pelabuhan Tanjung Priok (Pelindo II) Jl. Pasoso No.1 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Ruang lingkup penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yang rasional, empiris, dan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Menurut Sugiyono (2005;01), Metode Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu, dan penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok.
44 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan survey yaitu penelitian yang mengambil sampel dari populasi dan menggunakan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Pada skripsi ini informasi yang diperoleh dari penelitian dikelola dengan
III. METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Pada skripsi ini informasi yang diperoleh dari penelitian dikelola dengan penelitian kuantitatif. Menurut Kountur (2007) penelitian kuantitatif adalah penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel penelitian yang digunakan dan definisi operasional dalam penelitian ini adalah : I. Variabel bebas, yang terdiri dari
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1 Variabel penelitian Variabel penelitan adalah suatu atribut atau sifat nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. gambaran penjelasan mengenai hasil penelitian serta penelitian ini. dari responden dengan menggunakan kuesioner.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yakni pendekatan penelitian dengan menyajikan data-data yang bersifat deskriptif berupa gambaran penjelasan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel yaitu mengubah konsep-konsep yang masih berupa abstrak dengan kata-kata yang menggambarkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. bulan Maret 2014 hingga bulan Agustus Jenis dan Sumber data dalam penelitian ini berupa :
36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada salah satu outlet Rabbani yang beralamat di jalan Tuanku Tambusai No. 52 Pekanbaru. Penelitian ini dimulai sejak
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif adalah penelitian yang menggabungkan dua variabel
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Juni 2013 sampai dengan bulan Agustus Berdasarkan jenis masalah yang
33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Kudus. Penelitian ini dimulai dari bulan Juni 2013 sampai dengan bulan Agustus 2013. Berdasarkan jenis masalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada awal era industri sekitar tahun 1900-an, para produsen tidak terlalu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada awal era industri sekitar tahun 1900-an, para produsen tidak terlalu memperhatikan konsumen. Apa pun yang diproduksi pasti akan dibeli, kata Ford. Pernyataan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian yang akan dicapai maka jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research atau penelitian penjelasan.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dikatakan metode kuantitatif karena penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 JENIS PENELITIAN Desain dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, dikatakan metode kuantitatif karena penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang pernah berkunjung dan membeli motor Yamaha.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di dealer motor Yamaha yang berada di Yogyakarta. Dalam penelitian ini yang menjadi responden adalah mereka yang pernah berkunjung dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
28 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada Yamaha Garputala Motor. Dealer ini berlokasi di JL. Citra Raya Bouluevard, Blok E.I/17R, Cikupa. Sedangkan waktu
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan toko roti Shereen Cakes & Bread yang menjual
III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan toko roti Shereen Cakes & Bread yang menjual berbagai Bakery, Cupcake Shop, and Gourmet Shop berlokasikan di Jl. Jenderal Sudirman
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah deskriptif (explanatory) dengan verifikatif
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah deskriptif (explanatory) dengan verifikatif (quantitative). Adapun tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskripsi,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini peneliti akan membahas beberapa metode dalam penelitian, seperti objek dan subjek penelitian, teknik pengambilan sampel, teknik pengumpulan data, identifikasi variabel,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap perusahaan dituntut agar dapat bersaing dan kompeten agar tetap dapat eksis dan berkembang serta bersaing dengan perusahaan yang lain. Perusahaan dituntut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perubahan dalam dunia usaha yang semakin cepat mengharuskan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perubahan dalam dunia usaha yang semakin cepat mengharuskan perusahaan untuk merespon setiap perubahan yang terjadi di dalam segala bidang, baik produksi maupun jasa.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
1 BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Desain Penelitian Jenis Penelitian yang digunakan merupakan penelitian kausalitas. Dengan penelitian kausalitas ini selain mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ketat, oleh karena itu bagi perusahaan yang mempunyai keinginan untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis dalam dunia pemasaran semakin berkembang dengan ketat, oleh karena itu bagi perusahaan yang mempunyai keinginan untuk memenangkan persaingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah Kebutuhan manusia didasari oleh tiga hal yaitu sandang, pangan, dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Kebutuhan manusia didasari oleh tiga hal yaitu sandang, pangan, dan papan, karena hal itu dibutuhkan setiap saat bagi manusia untuk melangsungkan kehidupannya.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan ditempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian, perumusan masalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Center lantai 4 No. 1006, Jl. Asia Afrika Pintu IX-Gelora Senayan Jakarta 10270
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian 1. Waktu Penelitian Dalam penulisan skripsi ini, penulis melakukan penelitian di perusahaan tempat penulis bekerja yaitu PT XC Cleanindo yang berlokasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil
BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Berdasarkan metode penelitian, jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian survei. Penelitian survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Aktivitas masyarakat saat ini yang semakin tinggi menyebabkan pola konsumsi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aktivitas masyarakat saat ini yang semakin tinggi menyebabkan pola konsumsi pangan masyarakat berubah. Perubahan pola atau gaya hidup masyarakat yang sudah semakin
Lebih terperinci