ANALISIS PENERAPAN SUNSET POLICY TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN (PPh) PADA KANTOR PELAYANANPAJAK PRATAMA MAKASSAR SELATAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS PENERAPAN SUNSET POLICY TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN (PPh) PADA KANTOR PELAYANANPAJAK PRATAMA MAKASSAR SELATAN"

Transkripsi

1 ANALISIS PENERAPAN SUNSET POLICY TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN (PPh) PADA KANTOR PELAYANANPAJAK PRATAMA MAKASSAR SELATAN Andi Batary Citta STIMLasharan Jaya Makassar andibataricitta@yahoo.co.id ABSTRAK Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Penerapan Sunset Policy terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Makassar Selatan.Untuk membahas masalah yang dikemukakan dalam penelitian ini,metode analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif komparatif. Adapun yang dibandingkan adalah penerimaan pajak penghasilan sebelum dan setelah Sunset Policy. Data yang dianalisis merupakan data kuantitatif yakni data berupa angka-angka penerimaan pajak penghasilan selama empat tahun masing-masing untuk tahun Kemudian membandingkan penerimaan pajak penghasilan sebelum adanya Sunset Policyyakni dari tahun dengan setelah adanya Sunset Policyyakni tahun Angka tersebut disajikan dalam bentuk Rupiah maupun dengan menggunakan persen (%).Hasil yang dicapai dengan adanya Sunset Policy, akan meningkatkan penerimaan pajak penghasilan dari tahun ke tahun. Kata Kunci :Sunset Policy, Pajak Penghasilan ANALYSIS OF APPLICATION OF SUNSET POLICY AGAINST TAX RECEIPTS INCOME TAX OFFICE PRIMARY IN SOUTH MAKASSAR Andi Batary Citta STIMLasharan Jaya Makassar andibataricitta@yahoo.co.id ABSTRACT The purpose of this research is to find out the Application of Sunset Policy Against Tax Receipts Income Tax Office Primary In South Makassar. To discuss the issues raised in this study, the data analysis method used is comparative descriptive method, as for the comparison is the income tax revenue before and after sunset policy. The analyzed data is quantitative data including data of the numbers of income tax revenue for four years each for the years Then compare their income tax revenue before sunset policy, ie from the year after the sunset policy with the Figure the amount presented in the form and using the percent (%). The results achieved by the sunset policy, will increase tax revenue from year to year. Key Words: Sunset Policy, Income Taxes PENDAHULUAN Pajak penghasilan merupakan suatu pungutan resmi yang ditujukan kepada masyarakat yang dikenakan terhadap penghasilan yang diterima dan diperolehnya dalam tahun pajak. Dimana pajak ini dipergunakan untuk kepentingan negara dan masyarakat dalam hidup berbangsa dan bernegara. Berdasarkan dengan hal tersebut di atas, maka pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan penerimaan tersebut. Dan salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan membuat suatu kebijakan baru yang disebut Sunset Policy. Sebagaimana diatur dalam Pasal 36 ayat (1) huruf a UU KUP 11

2 yang mengatur bahwa Direktur Jenderal Pajak karena jabatan atau atas permohonan wajib pajak dapat mengurangkan atau menghapuskan sanksi administrasi berupa bunga, denda dan kenaikan yang terutang sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan perpajakan dalam hal tersebut dikenakan karena kekhilafan wajib pajak atau bukan karena kesalahannya. Sunset Policy ini dalam penerapannya banyak pihak mengatakan bahwa kebijakan Sunset Policy berpengaruh terhadap penerimaan pajak. Diantaranya adalah perkataan Darmin Nasution mengatakan bahwa penerimaan pajak pada paruh tahun pertama ini merupakan penerimaan pajak tertinggi dalam lima tahun terakhir, hal ini disebabkan oleh upaya-upaya yang dilakukan pemerintah diantaranya adalah Sunset Policy. Dalam website kantor pajak, pernyataan yang senada juga diungkapkan oleh Bambang bahwa penerimaan pajak mengalami peningkatan,dari penerimaan pajak tersebut sumber penerimaan pajak yang paling besar adalah dari pajak penghasilan. Selain dari dua pendapat di atas,rony Bako yang merupakan seorang pengamat pajak dari Universitas Pelita Harapan (UPH), mengatakan dengan kondisi ekonomi yang melambat, penurunan penerimaan pajak sulit dihindari, namun terobosan pemerintah, termasuk Sunset Policydinilai mampu meningkatkan penerimaan pajak ditengah yang sulit ini. Data dari Ditjen Pajak dalam websitenya (2009 : 1), melaporkan bahwa realisasi penerimaan pajak kuartal mencapai 127,96 triliun yang merupakan rekor baru kenaikan pajak dalam lima tahun terakhir. Realisasi total penerimaan pajak pada kuartal naik 49,9% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang hanya 85,35 triliun. Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penjualan dan Barang Mewah (PPnBM) dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), memberikan kontribusi yang besar terhadap penerimaan pajak, tapi yang paling besar adalah Pajak Penghasilan, sebagaimana dalam tabel dibawah ini. Tabel 1. Realisasi Peneriman Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Makassar Selatan Tahun 2015 Jumlah Penerimaan Jenis Penerimaan Pajak Penghasilan PPN dan PPnBM PBB Pajak Lain-lain (Rp) Sumber : Data diolah tahun 2016 Upaya pemerintah untuk terus memaksimalkan kegiatan ekonomi dan ekspor non migas telah menjadikan pajak penghasilan sebagai sumber penerimaan pajak dengan kontribusi paling besar melebihi penerimaan pajak pertambahan nilai dan pajak penjualan barang mewah. Pajak penghasilan itu sendiri dapat dimanfaatkan untuk mengatur kebijakan negara, karena pajak penghasilan merupakan pajak langsung. Dalam hal ini mampu mengurangi kesenjangan sosial dalam masyarakat dimana yang kaya akan membayar pajak yang besar dan yang kurang mampu akan membayar pajak yang kecil. Jadi bagi wajib pajak yang penghasilannya diterimanya, kurang dari batas penghasilan yang ditetapkan oleh pemerintah sebagai penghasilan tidak kena pajak, maka dapat dibebaskan dari pengenaan pajak penghasilan. Kondisi seperti ini terus diupayakan oleh pemerintah agar mampu menciptakan azas keadilan dalam pemungutan pajak pada masyarakat. 12

3 Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang Analisis Penerapan Sunset Policyterhadap Penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Makassar Selatan. Variabel Penelitian Adapun variabel yang terkait dengan penelitian ini adalah : 1. Sunset Policy merupakan variabel bebas yang disimbolkan dengan (X). 2. Pajak Penghasilan (PPh) merupakan variabel terikat yang disimbolkan dengan (Y). POPULASI DAN SAMPEL Populasi Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah penerimaan pajak penghasilan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Makassar Selatan dikota Makassar. Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah realisasi penerimaan pajak penghasilan tahun Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Observasi adalah dengan pengamatan dan peninjauan langsung pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Makassar Selatan untuk mendapatkan informasi dan data yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. 2. Dokumentasi yakni pengumpulan data sekunder dengan melihat laporan-laporan yang berkaitan dengan jumlah wajib pajak dan penerimaan pajak penghasilan atau data-data (PPh) dari Kantor Pelayanan Pajak Pratama Makassar Selatan. Teknik Analisis Data Untuk membahas masalah yang dikemukakan dalam penelitian ini,metode analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif komparatif (Hasan Ikbal,2004:116),yakni dengan membandingkan dua variabel yang memiliki sampel yang sama yaitu penerimaan pajak penghasilan sebelum dan setelah Sunset Policy. Data yang dianalisis merupakan data kuantitatif yakni data berupa angka-angka penerimaan pajak penghasilan selama empat tahun masing-masing untuk tahun Kemudian membandingkan penerimaan pajak penghasilan sebelum adanya Sunset Policy yakni dari tahun dengan setelah adanya Sunset Policyyakni tahun Angka tersebut disajikan dalam bentuk Rupiah maupun dengan menggunakan persen (%). Hasil Penelitian Dengan melihat datatahun dapat diketahui berapa besar selisih realisasi penerimaan pajak penghasilan dari sektor non migas dan migas pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Makassar Selatan pada periode tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 dan dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 2. Selisih Antara Realisasi Penerimaan Pajak Penghasilan Migas dan Non Migas Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Makassar Selatan Tahun Selisih PPh Non Migas (Rp) Persentase (%) Selisih PPh Migas (Rp) Persentase (%) % % % (33.73)% % (10.03)% % % Sumber : Data Diolah Tahun

4 Dari hasil data yang ditampilkan diatas, menunjukkan bahwa penerimaan pajak penghasilan dari sektor non migas mengalami peningkatan setiap tahun dan pada tahun 2015 mengalami peningkatan yang signifikan. Namun dari penerimaan pajak penghasilan dari sektor migas dari tahun 2011 ke tahun 2014 mengalami naik turun. Dan realisasi penerimaan pajak penghasilan dari sektor non migas dari tahun 2011 sampai ketahun 2015 mengalami peningkatan yang begitu signifikan. Pada tahun 2015 penerimaan pajak penghasilan di sektor migas juga mengalami peningkatan yang signifikan. Dari hasil data yang menunjukkan bahwa penerimaan pajak penghasilan dari tahun 2011 sampai tahun 2015 selalu mengalami peningkatan, hal ini disebabkan karena setiap tahunnya masyarakat atau wajib pajak semakin bertambah pula yang memiliki NPWP.Yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3. Jumlah Wajib Pajak Yang Memiliki NPWP Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Makassar Selatan Tahun Jumlah Wajib Pajak Sumber : Data Diolah Tahun Akan tetapi dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2014 wajib pajak mengalami peningkatan, tapi di tahun 2015 mengalami penurunan. Ini disebabkan karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk mendaftarkan diri.data tabel diatas menjelaskan bahwa dari tahun wajib pajak yang terdaftar terus mengalami peningkatan namun di tahun 2015 mengalami penurunan. Namun penerimaan pajak penghasilan terus meningkat karena wajib pajak yang aktif melakukan pembayaran secara rutin karena adanya Sunset Policyatau kebijakan penghapusan sanksi administrasi. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Penerimaan Pajak Penghasilan Sebelum Diterapkan Kebijakan Sunset Policy Tahun Penerimaan pajak penghasilan setiap tahunnya dinilai sangat rendah apabila dilihat darijumlah wajib pajak dinegara kita.apa lagi wajib pajak yang terdaftar di tahun 2015 menurun. Dan penerimaan pajak setiap tahunnya di negara kita masih kurang maksimal dari target penerimaan negara dari sektor perpajakan. Penerimaan pajak penghasilan setiap tahunnya mengalami peningkatan tapi belum sampai target. Sampel dari tahun 2011 sampai tahun 2015 rata-rata penerimaan pajak penghasilan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Makassar Selatan hanya berkisar % dan data penerimaan pajak tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 pada tabel diatas belum signifikan. Peningkatan penerimaan pajak penghasilan belum signifikan karena disebabkan oleh beberapa hal seperti kurangnya masyarakat yang mendaftarkan NPWPnya, kondisi perekonomian masyarakat yang tidak menentu dan juga banyaknya wajib pajak yang melaporkan kewajiban perpajakan secara tidak benar, wajib pajak yang melaporkan SPTnya tidak sebagai mestinya. Maka dari itu pemerintah melakukan berbagai upaya guna memaksimalkan penerimaan pajak dengan membuat suatu kebijakan pengurangan dan penghapusan. Penerimaan Pajak Penghasilan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Makassar Selatan Pada Saat Adanya Sunset Policy Tahun 2015 Dalam memaksimalkan penerimaan pajak, maka pemerintah mengeluarkan suatu kebijakan yang disebut dengan namasunset Policy dengan tujuan penerimaan pajak bisa maksimal. Dan kebijakan Sunset Policy diatur dalam pasal 36 ayat (1) huruf a UU KUP yang mengatur bahwa Direktur Jenderal Pajak karena jabatan atau atas 14

5 permohonan wajib pajak dapat mengurangkan atau menghapuskan sanksi administrasi berupa bunga,denda dan kenaikan yang terutang sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan perpajakan dalam hal sanksi tersebut dikenakan karena kekhilafan wajib pajak atau bukan karena kesalahannya. Data penerimaan pajak penghasilan dari Kantor Pelayanan Pajak Pratama Makassar Selatan seperti pada table diatas menunjukkan bahwa penerimaan pajak penghasilan pada tahun 2015 dari sektor non migas mengalami peningkatan yang signifikan dan dari sektor migas juga mengalami peningkatan yang signifikan pula.dengan terjadinya peningkatan yang signifikan disebabkan oleh adanya fasilitas Sunset Policy yang telah diberikan oleh pemerintah kepada para wajib pajak yang telah memenuhi syarat. Dan dengan adanya SunsetPolicy para wajib pajak berlomba-lomba melaporkan surat SPTnya secara benar yang merupakan salah satu syarat untuk memanfaatkan Sunset Policy. Maka dari sinilah pelaporan SPT secara benar maka kewajiban pembayaran oleh wajib pajak akan benar juga, sehingga penerimaan pajak juga meningkat. Namun wajib pajak yang mendaftarkan diri menurun pada tahun 2015 dibanding tahun sebelumnya. Dengan sebab ini pembayaran pajak juga menurun dan walaupun penerapan Sunset Policy ini bertujuan untuk meningkatkan penerimaan pajak terutama pajak penghasilan akan tetapi kebijakan hanya sebatas kebijakan saja yang masih banyak masyarakat yang tidak memanfaatkannya. Perbandingan Penerimaan Pajak Penghasilan Sebelum dan Pada Saat Adanya Penerapan Sunset Policy Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Makassar Selatan Berdasarkan hipotesis yang diajukan bahwa penerapan SunsetPolicy dapat meningkatkan penerimaan pajak penghasilan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Makassar Selatan. Dan untuk lebih jelasnya pada tabel dibawah ini perbandingan antara sebelum dan sesudah adanya kebijakan Sunset Policy yaitu sebagai berikut : Tabel4. Perbandingan Penerimaan Pajak Penghasilan Pada Kantor Pelayanan Pajak PratamaMakassar Selatan Sebelum dan Sesudah Adanya Sunset Policy Sebelum Adanya Sunset Policy Setelah Adanya Sunset Policy (Tahun ) (Tahun 2015) Kenaikan rata-ratanya % Kenaikan rata-ratanya % Sumber : Data Diolah Tahun 2016 Berdasarkan data diatas, menunjukkan bahwa setelah pemberlakuan Sunset Policy terjadi peningkatan yang signifikan dibandingkan sebelum adanya Sunset Policy ini. Dengan terjadinya peningkatan ini disebabkan oleh banyaknya wajib pajak yang melaporkan SPTnya secara benar agar dapat memanfaatkan fasilitas ini.kebijakan ini memberikan beberapa manfaat seperti wajib pajak dapat pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi berupa bunga, denda dan kenaikan yang terutang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan; mengurangkan atau membatalkan surat ketetapan pajak yang tidak benar; dan membatalkan hasil pemeriksaan pajak atau surat ketetapan pajak hasil pemeriksaan yang dilaksanakan tanpa penyampaian surat pemberitahuan hasil pemeriksaan atau pembahasan akhir hasil pemeriksaan dengan wajib pajak. Maka dari itu banyak wajib pajak memanfaatkan fasilitas ini, karena dengan menggunakan kebijakan ini oleh wajib pajak, maka secara otomatis diyakini bahwa pembayaran pajak yang dilakukan masyarakat atau wajib pajak adalah benar. Dengan melakukan pembayaran secara benar dan rutin, maka penerimaan pajak bagi negara akan maksimal utamanya pajak penghasilan sebagai pajak banyak memberikan kontribusi kepada negara. Dan berdasarkan hipotesis yang diajukan bahwa 15

6 diduga penerapan Sunset Policy dapat meningkatkan pajak penghasilan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Makassar Selatan. Dan setelah pembahasan diatas, maka ditarik kesimpulan bahwa hipotesis tersebut diterima karena penerimaan pajak penghasilan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Makassar selatan mengalami peningkatan yang signifikan. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis perbandingan yang telah dikemukakan, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Penerimaan pajak penghasilan dari tahun ketahun mengalami peningkatan. 2. Penerimaan pajak penghasilan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Makassar Selatantertinggi pada tahun Dengan melakukan pelaporan SPT yang benar dan sesuai ketentuan atau persyaratan, maka pembayaran pajak penghasilan oleh wajib pajak maka penerimaan pajak penghasilan akan maksimal. 4. Meningkatnya penerimaan pajak penghasilan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Makassar Selatan pada tahun 2015 disebabkan karena adanya sunset policy yang dikeluarkan oleh pemerintah dan diatur oleh UU KUP pasal 36 ayat (1). DAFTAR PUSTAKA Alfiani Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi terhadap PenerimaanPajak di KPP Pratama. Surabaya Krembengan. Ardiani, Mira Novan Pengaruh Kebijakan Sunset Policy terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Study Kasus di KANWIL DJP Jawa Timur Surabaya). Arikunto S Prosedur Penelitian. Jakarta : Penerbit Rineka Cipta. Bintoro, Wardiyanto Tax Amnesty Policy (The Frame Work Prospective Of Sunset Policy Implemention Based On The Act No. 28 Of 2007). Boediono. B Perpajakan Indonesia. Jakarta : Diadit Media. Danardono, Donny.Perpajakan. Jakarta. depkop.go.id diakses 22/08/2016 Diaztika, Anggina Dampak Sunset Policy terhadap Penerimaan Pajak dan Kepatuhan Menyelesaikan/Membetulkan (Studi di KPP Pratama Blitar) Fakultas ekonomi, Universitas Negeri Malang. Ditjen Pajak Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. Dudi Kebijakan Perpajakan. Jakarta. Gunadi Akuntansi Pajak. Cetakan Ke 7. Jakarta : Gramedia. Herlad, Galingga Digital Library Universitas Sebelas Maret. Jakarta. http//repository.maranatta,edu.jurnal.perbanas.id/index.ph.diakses 21/08/ /pajak-penghasilan/penghasilan-harta-npwp-spt-sunset policy. html. Pengertian Manajemen Keuangan.com, diakses 06/02/ /02/2016 http;//bisnis.liputan 6.com/mcd/227.rget.pajak/diakses 11/08/2016 http;//hindityo.com/2008/03/23/sunsetpolicy-pengampunan-pajak-di-uu.kup.2008/pdf., diakses22/08/2016 Iqbal, Hasan Analisis Data Penelitian Dengan Statistik, Jakarta : P.T. Bumi Aksara. Mardiasmo Perpajakan.Edisi Revisi, Andi, Yogyakarta. Munawir, H. S Perpajakan. Yogyakarta. Liberty. Nasution, Darmin Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. Direktorat Jenderal Pajak. Resmi, Siti Perpajakan. Jakarta: Salemba Empat. 16

7 Rony, Bako Kebijakan-Kebijakan Perpajakan. Jakarta. Safri, Nurmanto Pengantar Perpajakan, Edisi 2. Jakarta : Granit. Suandy, Erly Perpajakan. Jakarta : Salemba Empat. Sugiono Metode Penelitian Bisnis. Bandung. Alfabeta. Tjahyono Indonesia: Jakarta: P.T. Raja Grafindo Persada. Undang-Undang Republik Indonesia. Nomor 28 tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. Vanessa, Tatiani Rantung dan Priyo Hadi Dampak Program Sunset Policy terhadap Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemauan Membayar. Waluyo, dkk Perpajakan Indonesia, Edisi Revisi, Salemba Empat, Jakarta. Waluyo Perpajakan Indonesia. Jakarta: Salemba Empat Restrukturisasi Perusahaan dalam Berbagai BentukPemajakannya. Penerbit P.T. Salemba Empat, Jakarta Undang-Undang Pajak Lengkap. Jakarta : Mitra Wacana Media Perpajakan 1, Edisi 9, Yogyakarta. 17

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan seluruh aktivitasnya membutuhkan manusia lain untuk saling

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan seluruh aktivitasnya membutuhkan manusia lain untuk saling BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di dalam kehidupan di sebuah Negara, manusia merupakan organ terpenting yang harus ada. Manusia merupakan makhluk sosial yang dalam melaksanakan seluruh aktivitasnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memaksimalkan target pemasukan sumber dana negara. Pemasukan sumber

BAB I PENDAHULUAN. memaksimalkan target pemasukan sumber dana negara. Pemasukan sumber BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Untuk memenuhi kewajiban pembangunan bangsa, maka pemerintah harus memaksimalkan target pemasukan sumber dana negara. Pemasukan sumber dana negara salah satunya yaitu

Lebih terperinci

Booklet Direktorat Jendral Pajak, Seputar Sunset Policy

Booklet Direktorat Jendral Pajak, Seputar Sunset Policy DAFTAR PUSTAKA Booklet Direktorat Jendral Pajak, Seputar Sunset Policy Bintoro Wardiyanto, 2008. Tax Amnesty Policy Implementation Based on the Act No. 28 of 2007. http://pdfqueen.com//journals, diakses

Lebih terperinci

Ika Vikni Nawang Risma Yuniar Sindy Sukmamulya Ramadhani

Ika Vikni Nawang Risma Yuniar Sindy Sukmamulya Ramadhani Ika Vikni Nawang Risma Yuniar Sindy Sukmamulya Ramadhani A. Pengertian-pengertian dalam KUP 1. Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekstensifikasi (peningkatan jumlah wajib pajak) dan intensifikasi (peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. ekstensifikasi (peningkatan jumlah wajib pajak) dan intensifikasi (peningkatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara untuk mendukung pembiayaan dalam menjalankan fungsi pemerintahan seperti yang tertuang dalam UU No. 28 Tahun 2007

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Alm, James Tax Policy Analysis: The Intoruction of a Russian Tax Amnesty, International Studies Program.Working Paper.

DAFTAR PUSTAKA. Alm, James Tax Policy Analysis: The Intoruction of a Russian Tax Amnesty, International Studies Program.Working Paper. DAFTAR PUSTAKA Alm, James. 1998. Tax Policy Analysis: The Intoruction of a Russian Tax Amnesty, International Studies Program.Working Paper. Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu instrumen suatu negara termasuk Indonesia dalam. memperoleh pendapatan untuk melaksanakan kegiatan pemerintahan adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu instrumen suatu negara termasuk Indonesia dalam. memperoleh pendapatan untuk melaksanakan kegiatan pemerintahan adalah 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Salah satu instrumen suatu negara termasuk Indonesia dalam memperoleh pendapatan untuk melaksanakan kegiatan pemerintahan adalah dengan memungut pajak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penjualan atas Barang Mewah (PPN & PPnBM), Pajak Lain, dan Surat

BAB I PENDAHULUAN. Penjualan atas Barang Mewah (PPN & PPnBM), Pajak Lain, dan Surat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber-sumber penerimaan Negara Indonesia berasal dari berbagai sektor, dimana semua hasil penerimaan tersebut akan digunakan untuk membiayai pembangunan dan meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pemerintah selalu ingin mensejahterakan rakyatnya dan ini dapat dilihat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pemerintah selalu ingin mensejahterakan rakyatnya dan ini dapat dilihat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemerintah selalu ingin mensejahterakan rakyatnya dan ini dapat dilihat dengan usaha pemerintah dalam melakukan pembangunan nasional. Pembangunan nasional adalah

Lebih terperinci

ANALISIS PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA CV INDAH UTAMA 171

ANALISIS PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA CV INDAH UTAMA 171 ANALISIS PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA CV INDAH UTAMA 171 Suryanto Kanadi (Suryanto_Kanadi@yahoo.com) Lili Syafitri (Lili.Syafitri@rocketmail.com) Jurusan Akuntansi STIE MDP Abstrak Tujuan dari penelitian

Lebih terperinci

Pengaruh Program Pengampunan Pajak Terhadap Efektivitas Penerimaan Pajak di Indonesia

Pengaruh Program Pengampunan Pajak Terhadap Efektivitas Penerimaan Pajak di Indonesia Akuntabilitas: Jurnal Ilmu Akuntansi Volume 10 (1), April 2017: 61-70 P-ISSN: 1979-858X; E-ISSN: 2461-1190 DOI: 10.15408/akt.v10i1.6115 Pengaruh Program Pengampunan Pajak Terhadap Efektivitas Penerimaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada keadilan sosial. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, negara harus

BAB I PENDAHULUAN. kepada keadilan sosial. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, negara harus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tujuan negara yang disepakati oleh para pendiri awal negara ini adalah menyejahterakan rakyat dan menciptakan kemakmuran yang berasaskan kepada keadilan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata-kata kunci: kebijakan sunset policy 2015, keterlambatan pembayaran pajak, pembetulan SPT

ABSTRAK. Kata-kata kunci: kebijakan sunset policy 2015, keterlambatan pembayaran pajak, pembetulan SPT ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak pelaksanaan Sunset Policy dalam pemenuhan perpajakan. Tujuan utama dari kebijakan Sunset Policy ini berhubungan dengan pengampunan pajak. Data-data

Lebih terperinci

Evaluasi Pelaksanaan Pajak Pertambahan Nilai di PT IO

Evaluasi Pelaksanaan Pajak Pertambahan Nilai di PT IO Evaluasi Pelaksanaan Pajak Pertambahan Nilai di PT IO ABSTRAK Dari segi ekonomi, pajak merupakan pemindahan sumber daya dari sektor perusahaan ke sektor publik. Salah satu pajak yang sangat mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber penerimaan negara berasal dari berbagai sektor, baik sektor internal

BAB I PENDAHULUAN. Sumber penerimaan negara berasal dari berbagai sektor, baik sektor internal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber penerimaan negara berasal dari berbagai sektor, baik sektor internal maupun eksternal. Salah satu sumber penerimaan negara dari sektor internal adalah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisis Dampak Pelaksanaan Program Kebijakan Sunset Policy terhadap Jumlah Penyampaian SPT Tahunan pada KPP Pratama Tangerang Timur Program Kebijakan Sunset

Lebih terperinci

KUP PELAPORAN DAN PENYETORAN PAJAK

KUP PELAPORAN DAN PENYETORAN PAJAK KUP PELAPORAN DAN PENYETORAN PAJAK PELAPORAN PELAPORAN PAJAK KE KPP DOMISILI MENGGUNAKAN SPT. Surat Pemberitahuan (SPT) merupakan dokumen yang menjadi alat kerja sama antara wajib Pajak dan administrasi

Lebih terperinci

ANALYSYS OF INCOME TAX RECEIPTS CORPORATE TAXPAYERS BEFORE AND AFTER THE TAX AUDIT (A Case Study at KPP Pratama Bandung Karees)

ANALYSYS OF INCOME TAX RECEIPTS CORPORATE TAXPAYERS BEFORE AND AFTER THE TAX AUDIT (A Case Study at KPP Pratama Bandung Karees) ANALYSYS OF INCOME TAX RECEIPTS CORPORATE TAXPAYERS BEFORE AND AFTER THE TAX AUDIT (A Case Study at KPP Pratama Bandung Karees) Muhammad Irsan Ramadhan 113403193 Email: irsan.ramadhan@gmail.com Program

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Mata : Perpajakan Bobot Mata : 2 Sks GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Deskripsi Mata : KUP, PPh umum, PPh pasal 21 sampai 26, PPh WR orang pribadi ba, PPN PPn BM, PBB serta bea materai. Perte

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem pemungutan pajak yang digunakan di Indonesia adalah sistem self assessment. Sistem pemungutan self assessment ini telah digunakan sejak reformasi perpajakan pertama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. uang sebanyak-banyaknya untuk kas negara. Semakin tinggi pemasukan pajak

BAB I PENDAHULUAN. uang sebanyak-banyaknya untuk kas negara. Semakin tinggi pemasukan pajak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pajak dilihat dari sudut pandang pemerintah merupakan salah satu sumber penerimaan untuk membiayai pengeluaran baik rutin maupun pembangunan. Sebagai sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berasal dari ekspor dan berbagai jenis bantuan dari luar negeri masih dirasa

BAB I PENDAHULUAN. yang berasal dari ekspor dan berbagai jenis bantuan dari luar negeri masih dirasa 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk menjalankan fungsi pemerintahan dan pembangunan, pemerintah memerlukan dana yang tidak sedikit, sedangkan penerimaan negara dari devisa yang berasal dari ekspor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan

BAB I PENDAHULUAN. Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap Wajib Pajak wajib mendaftarkan diri pada kantor Direktorat Jenderal Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan Wajib

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sumber penerimaan negara di peroleh dari berbagai sektor, baik sektor

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sumber penerimaan negara di peroleh dari berbagai sektor, baik sektor BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber penerimaan negara di peroleh dari berbagai sektor, baik sektor internal maupun eksternal. Sumber penerimaan internal adalah pendapatan pajak sedangkan eksternal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sampai dengan tahun 2012 terlihat pada tabel berikut ini: Tabel 1.1 Perkembangan Penerimaan Pajak (triliun rupiah)

BAB I PENDAHULUAN. sampai dengan tahun 2012 terlihat pada tabel berikut ini: Tabel 1.1 Perkembangan Penerimaan Pajak (triliun rupiah) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tahun Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara terbesar dari dalam negeri. Berdasarkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2013, menunjukkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Indonesia memiliki berbagai permasalahan perpajakan yang umumnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Indonesia memiliki berbagai permasalahan perpajakan yang umumnya A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Indonesia memiliki berbagai permasalahan perpajakan yang umumnya juga ditemui di negara lain, misalnya rendahnya kepatuhan pajak, rendahnya penerimaan pajak,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, pemerintah mengandalkan sumber-sumber penerimaan negara. Nota Keuangan dan APBN Indonesia tahun 2015 yang diunduh dari

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, pemerintah mengandalkan sumber-sumber penerimaan negara. Nota Keuangan dan APBN Indonesia tahun 2015 yang diunduh dari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebagai negara berkembang, Indonesia terus melaksanakan pembangunan di segala bidang demi mewujudkan kesejahteraan rakyat. Dalam melaksanakan pembangunan,

Lebih terperinci

PAJAK DAN KEPATUHAN WAJIB PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA KEBAYORAN BARU SATU SKRIPSI. Program Studi Akuntansi

PAJAK DAN KEPATUHAN WAJIB PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA KEBAYORAN BARU SATU SKRIPSI. Program Studi Akuntansi DAMPAK KEBIJAKAN SUNSET POLICY TERHADAP PENERIMAAN PAJAK DAN KEPATUHAN WAJIB PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA KEBAYORAN BARU SATU SKRIPSI Program Studi Akuntansi Nama : ASEP FARID TURMUDI

Lebih terperinci

Magdalena Judika Siringoringo. Dosen Fakultas Ekonomi Universitas HKBP Nommensen

Magdalena Judika Siringoringo. Dosen Fakultas Ekonomi Universitas HKBP Nommensen PENERAPAN TAX AMNESTY PADA KANWIL DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SUMUT I Magdalena Judika Siringoringo Dosen Fakultas Ekonomi Universitas HKBP Nommensen The research aims to describe the application of the

Lebih terperinci

Rafni Nistiari, Murtedjo. Binus University, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27 Jakarta 11480, ,

Rafni Nistiari, Murtedjo. Binus University, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27 Jakarta 11480, , PERBANDINGAN KEPEMILIKAN NPWP WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DAN BADAN TERHADAP JUMLAH PENINGKATAN PAJAK PENGHASILAN DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA TIGARAKSA TANGERANG Rafni Nistiari, Murtedjo Binus University,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PAJAK 1. Pengertian Pajak Menurut S.I.Djajadiningrat (Resmi,2009:1) Pajak sebagai suatu kewajiban menyerahkan sebagian dari kekayaan ke kas negara yang disebabkan suatu keadaan,

Lebih terperinci

Definisi. SPT (Surat Pemberitahuan)

Definisi. SPT (Surat Pemberitahuan) Definisi SPT (Surat Pemberitahuan) Saiful Rahman Yuniarto adalah surat yang oleh Wajib Pajak (WP) digunakan untuk melaporkan penghitungan dan atau pembayaran pajak, objek pajak dan atau bukan objek pajak

Lebih terperinci

SPT (Surat Pemberitahuan) Saiful Rahman Yuniarto

SPT (Surat Pemberitahuan) Saiful Rahman Yuniarto SPT (Surat Pemberitahuan) Saiful Rahman Yuniarto Definisi adalah surat yang oleh Wajib Pajak (WP) digunakan untuk melaporkan penghitungan dan atau pembayaran pajak, objek pajak dan atau bukan objek pajak

Lebih terperinci

ANALISIS KEPATUHAN WAJIB PAJAK SEBELUM DAN SESUDAH PELAKSANAAN SUNSET POLICY DI BADAN PELAYANAN PAJAK DAERAH KOTA MALANG. Lailatul ilma Aulia,

ANALISIS KEPATUHAN WAJIB PAJAK SEBELUM DAN SESUDAH PELAKSANAAN SUNSET POLICY DI BADAN PELAYANAN PAJAK DAERAH KOTA MALANG. Lailatul ilma Aulia, ANALISIS KEPATUHAN WAJIB PAJAK SEBELUM DAN SESUDAH PELAKSANAAN SUNSET POLICY DI BADAN PELAYANAN PAJAK DAERAH KOTA MALANG Lailatul ilma Aulia, Afifudin dan M. Cholid Mawardi Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN) ATAS KEGIATAN MEMBANGUN SENDIRI (KMS) (Studi Pada Kpp Pratama Malang Utara)

ANALISIS PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN) ATAS KEGIATAN MEMBANGUN SENDIRI (KMS) (Studi Pada Kpp Pratama Malang Utara) ANALISIS PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN) ATAS KEGIATAN MEMBANGUN SENDIRI (KMS) (Studi Pada Kpp Pratama Malang Utara) Sofiyana Yen Maras Wilopo Eko Supriatno Program Studi Perpajakan,

Lebih terperinci

ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 ATAS KARYAWAN PADA PT. BUMI SRIWIJAYA ABADI

ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 ATAS KARYAWAN PADA PT. BUMI SRIWIJAYA ABADI ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 ATAS KARYAWAN PADA PT. BUMI SRIWIJAYA ABADI Metta Vanna Citra ( Metta_honeey@yahoo.co.id ) Kardinal ( Kardinal@stie_mdp.ac.id ) Jurusan Akuntansi STIE MDP

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Nama Mata : Perpajakan Kode Mata : KA 013 Bobot Kredit : 2 SKS Semester Penempatan : IV Kedudukan Mata : Mata Keilmuan Keterampilan Mata Prasyarat : - Penanggung Jawab Mata

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan analisis yang dilakukan mengenai perhitungan penyetoran dan pelaporan PPN sehubungan dengan kegiatan penjualan dan pembelian pada CV X selama

Lebih terperinci

PENGARUH PMK NO.91/PMK.03/2015 DAN PMK NO. 197/PMK.03/2015 TERHADAP PENERIMAAN PAJAK DI KPP PRATAMA JAKARTA KEBON JERUK SATU

PENGARUH PMK NO.91/PMK.03/2015 DAN PMK NO. 197/PMK.03/2015 TERHADAP PENERIMAAN PAJAK DI KPP PRATAMA JAKARTA KEBON JERUK SATU JURNAL BISNIS DAN AKUNTANSI ISSN: 1410-9875 Vol. 19, No. 1a, November 2017, Issue 3, Hlm. 177-184 http://jurnaltsm.id/index.php/jba PENGARUH PMK NO.91/PMK.03/2015 DAN PMK NO. 197/PMK.03/2015 TERHADAP PENERIMAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu sumber kas negara yang digunakan untuk pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu sumber kas negara yang digunakan untuk pembiayaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah salah satu negara yang mengandalkan penerimaan pajak sebagai salah satu sumber kas negara yang digunakan untuk pembiayaan pembangunan negara,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah mengandalkan berbagai pemasukan negara sebagai sumber

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah mengandalkan berbagai pemasukan negara sebagai sumber BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia yang notabenenya masih tergolong sebagai negara berkembang tentunya masih berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya melalui

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. A. Pembahasan Masalah. Tahun 2015 ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pajak sebagai

BAB III PEMBAHASAN. A. Pembahasan Masalah. Tahun 2015 ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pajak sebagai 44 44 BAB III PEMBAHASAN A. Pembahasan Masalah Tahun 2015 ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pajak sebagai Tahun Pembinaan Wajib Pajak (TPWP). Pihak-pihak atau objek yang dibina oleh DJP adalah kelompok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk pembangunan negara. Meskipun pendapatan negara dari

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk pembangunan negara. Meskipun pendapatan negara dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pajak merupakan kontribusi terbesar pemasukan negara yang digunakan untuk pembangunan negara. Meskipun pendapatan negara dari sektor pajak paling tinggi dibandingkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan penerimaan dari sektor pajak sangatlah penting, karena dana

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan penerimaan dari sektor pajak sangatlah penting, karena dana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pajak sebagai sumber penerimaan negara digunakan untuk membiayai pengeluaran rutin dan juga membiayai pembangunan. Oleh karena itu upaya untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara. Dengan kemampuan kapasitas fiskal tinggi suatu negara akan

BAB I PENDAHULUAN. negara. Dengan kemampuan kapasitas fiskal tinggi suatu negara akan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pajak sebagai pendapatan utama untuk pembangunan ekonomi suatu negara. Dengan kemampuan kapasitas fiskal tinggi suatu negara akan dapat memiliki kemampuan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 32 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Atas Pelaksanaan Sunset Terhadap Jumlah Wajib Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Senen Program Sunset diberlakukan pada awal Januari 2008

Lebih terperinci

Analisis Restitusi Pajak Pertambahan Nilai pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Palembang Ilir Barat

Analisis Restitusi Pajak Pertambahan Nilai pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Palembang Ilir Barat Analisis Restitusi Pajak Pertambahan Nilai pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Palembang Ilir Barat Metta Karina (cassi_metta@yahoo.co.id) Siti Khairani (siti.khairani@mdp.ac.id) Jurusan Akuntansi S1 STIE

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, pemerintah membutuhkan dana yang tidak sedikit. Pajak

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, pemerintah membutuhkan dana yang tidak sedikit. Pajak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pajak merupakan salah satu faktor penting yang berperan bagi kelangsungan hidup negara. Dalam menjalankan pemerintahan dan pembangunan, pemerintah membutuhkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kesejahteraan rakyat kecil baik materiil maupun spiritual. Untuk dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. kesejahteraan rakyat kecil baik materiil maupun spiritual. Untuk dapat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan Nasional adalah kegiatan yang berlangsung secara terusmenerus dan berkesinambungan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat kecil baik materiil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tujuan nasional, sebagaimana tertuang dalam alinea II Pembukaan Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. tujuan nasional, sebagaimana tertuang dalam alinea II Pembukaan Undang-Undang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan nasional adalah upaya untuk meningkatkan seluruh aspek kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara yang sekaligus merupakan proses pengembangan keseluruhan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Pajak merupakan iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal balik (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan, dan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kenyataannya Indonesia tidak bisa memanfaatkan berbagai potensi itu. Bisa dilihat

BAB I PENDAHULUAN. kenyataannya Indonesia tidak bisa memanfaatkan berbagai potensi itu. Bisa dilihat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sebagai Negara yang berkembang,sebenarnya Indonesia memiliki berbagai macam potensi untuk menjadi Negara yang lebih maju. Akan tetapi pada kenyataannya Indonesia

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PAJAK 1. Pengertian Pajak Menurut Undang-Undang No. 27 Tahun 2007, pajak adalah kontribusi wajib kepada Negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa

Lebih terperinci

MANAJEMEN PERPAJAKAN

MANAJEMEN PERPAJAKAN MANAJEMEN PERPAJAKAN MODUL 9 Dosen : Jemmi Sutiono Ruang : B-305 Hari : Minggu Jam : 13:30 16:00 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2011 Manajemen Perpajakan Jemmi Sutiono Pusat

Lebih terperinci

SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) DAN BATAS PEMBAYARAN PAJAK

SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) DAN BATAS PEMBAYARAN PAJAK SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) DAN BATAS PEMBAYARAN PAJAK Pengertian Surat Pemberitahuan (SPT) Surat Pemberitahuan (SPT) adalah surat yang oleh Wajib Pajak (WP) digunakan untuk melaporkan penghitungan dan atau

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pelaksanaan dan pembangunan nasional tersebut serta bertujuan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. pelaksanaan dan pembangunan nasional tersebut serta bertujuan untuk BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Di Indonesia salah satu penerimaan Negara yang sangat penting bagi pelaksanaan dan pembangunan nasional tersebut serta bertujuan untuk meningkatkan kemakmuran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. wilayah Asia Tenggara dengan jumlah penduduk mencapai lebih dari 250 juta

BAB I PENDAHULUAN. wilayah Asia Tenggara dengan jumlah penduduk mencapai lebih dari 250 juta BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang berada di wilayah Asia Tenggara dengan jumlah penduduk mencapai lebih dari 250 juta jiwa 1. Sedangkan usia produktif

Lebih terperinci

ANALISIS PEMERIKSAAN PAJAK DALAM UPAYA OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA KEMAYORAN

ANALISIS PEMERIKSAAN PAJAK DALAM UPAYA OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA KEMAYORAN ANALISIS PEMERIKSAAN PAJAK DALAM UPAYA OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA KEMAYORAN DIMAS WIBISONO Jalan Taruna III no. 8 Kelurahan Serdang Jakarta Pusat, 08561808586,

Lebih terperinci

PENGARUH TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK PPH 21 TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MAKASSAR UTARA

PENGARUH TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK PPH 21 TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MAKASSAR UTARA PENGARUH TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK PPH 21 TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MAKASSAR UTARA SKRIPSI YOSEFA LEBUKAN A31107093 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Sunset Policy Terhadap Jumlah Wajib Pajak Terdaftar

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Sunset Policy Terhadap Jumlah Wajib Pajak Terdaftar 36 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Sunset Policy Terhadap Jumlah Wajib Pajak Terdaftar Prinsip dasar utama dari Sunset Policy adalah penegakan sistem self assessment seutuhnya, yang berarti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. infrastruktur dan lainnya, tidak terkecuali dengan Negara Indonesia. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. infrastruktur dan lainnya, tidak terkecuali dengan Negara Indonesia. Untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Suatu Negara membutuhkan dana yang cukup untuk melakukan pembangunan infrastruktur dan lainnya, tidak terkecuali dengan Negara Indonesia. Untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Indonesia dengan cara memungut iuran yang telah ditentukan oleh Undang-Undang

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Indonesia dengan cara memungut iuran yang telah ditentukan oleh Undang-Undang BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Ruang lingkup Perpajakan 2.1.1.1 Pengertian Pajak Pajak merupakan sebuah aktivitas pembangunan nasional yang berlangsung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sumber penerimaan negara terbesar adalah berasal dari sektor

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sumber penerimaan negara terbesar adalah berasal dari sektor BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu sumber penerimaan negara terbesar adalah berasal dari sektor pajak. Penerimaan tersebut akan digunakan untuk membiayai keperluan-keperluan rumah tangga

Lebih terperinci

B. REKOMENDASI Berdasarkan permasalahan permasalahan yang dihadapi KPP Pratama Sukoharjo dalam memanfaatkan e-filling serta dalam rangka meningkatkan

B. REKOMENDASI Berdasarkan permasalahan permasalahan yang dihadapi KPP Pratama Sukoharjo dalam memanfaatkan e-filling serta dalam rangka meningkatkan BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN Berdasarkan analisis dan pembahasan data yang telah penulis jabarkan tentang evaluasi pemanfaatan e-filling dan tingkat kepatuhan wajib pajak orang pribadi dalam menyampaikan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN TERJADINYA PENGAJUAN KEBERATAN DAN BANDING YANG DILAKUKAN OLEH PT. Z

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN TERJADINYA PENGAJUAN KEBERATAN DAN BANDING YANG DILAKUKAN OLEH PT. Z ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN TERJADINYA PENGAJUAN KEBERATAN DAN BANDING YANG DILAKUKAN OLEH PT. Z Oleh: Lilis Saryani ) Abstract The objective of this research was to provide a general overview

Lebih terperinci

RechtsVinding Online

RechtsVinding Online PENGAMPUNAN PAJAK (TAX AMNESTY) SUATU SOLUSI MENINGKATKAN PENERIMAAN PAJAK Oleh: Wiwin Sri Rahyani * Naskah diterima: 31 Agustus 2016; disetujui: 15 September 2016 Dalam rapat paripurna DPR RI 28 Juni

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang ada di Asia Tenggara.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang ada di Asia Tenggara. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan negara berkembang yang ada di Asia Tenggara. Salah satu tujuan nasional negara Indonesia yaitu mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sumber pendapatan terbesar yang dimiliki suatu Negara

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sumber pendapatan terbesar yang dimiliki suatu Negara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu sumber pendapatan terbesar yang dimiliki suatu Negara adalah pajak. Pajak merupakan iuran kepada Negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. membayar pajak secara langsung maupun tidak langsung. negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat (Tansuria, 2010).

BAB 1 PENDAHULUAN. membayar pajak secara langsung maupun tidak langsung. negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat (Tansuria, 2010). BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Indonesia merupakan negara dengan jumlah peduduk yang cukup banyak. Dimana setiap warga negara yang memenuhi syarat secara hukum, wajib untuk membayar pajak secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah kepada masyarakat yang akan digunakan untuk membiayai keperluan

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah kepada masyarakat yang akan digunakan untuk membiayai keperluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kalangan awam memahami pajak sebagai sebuah pungutan yang dilakukan oleh Pemerintah kepada masyarakat yang akan digunakan untuk membiayai keperluan Pemerintah dan

Lebih terperinci

FORMULA PENGHITUNGAN INDIKATOR KINERJA PELAYANAN. Realisasi pelayanan NPWP tepat waktu X 100% Jumlah penerbitan NPWP. Realisasi pelayanan pengukuhan

FORMULA PENGHITUNGAN INDIKATOR KINERJA PELAYANAN. Realisasi pelayanan NPWP tepat waktu X 100% Jumlah penerbitan NPWP. Realisasi pelayanan pengukuhan LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : SE-97/PJ/2010 TENTANG : PETUNJUK PENGUKURAN, PELAPORAN, DAN MONITORING KINERJA LAYANAN UNGGULAN DIREKTORAT JENDERAL PAJAK FORMULA PENGHITUNGAN INDIKATOR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak merupakan salah satu pendapatan negara yang cukup besar, maka pemerintah berusaha untuk meningkatkan penerimaan dari sektor pajak ini. Sehingga target dari tahun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini pembangunan di Indonesia telah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Perkembangan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat

Lebih terperinci

Lamhot, S.E., M.Si Dosen Tetap Politeknik Mandiri Bina Prestasi ABSTRAKSI

Lamhot, S.E., M.Si Dosen Tetap Politeknik Mandiri Bina Prestasi ABSTRAKSI PERANAN PEMERIKSAAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI TERHADAP JUMLAH PENYAMPAIAN SURAT PEMBERITAHUAN TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI LEBIH BAYAR PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN BARAT Lamhot,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 45 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Rencana penerimaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) di Kantor Pelayanan Pajak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan melihat semakin bertambahnya jumlah penduduk. perpajakan, Indonesia menganut system self assessment yang

BAB I PENDAHULUAN. dengan melihat semakin bertambahnya jumlah penduduk. perpajakan, Indonesia menganut system self assessment yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pajak merupakan penerimaan negara terbesar. Kurang lebih 2/3 penerimaan negara saat ini dihasilkan dari pajak. Pajak sebagai sumber penerimaan merupakan satu hal yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah tentunya berusaha untuk dapat meningkatkan dan meratakan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah tentunya berusaha untuk dapat meningkatkan dan meratakan tingkat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Negara Republik Indonesia merupakan Negara Kepulauan terbesar didunia. Dengan besar dan luasnya wilayah Negara Republik Indonesia yang dimiliki, pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kewajiban pajaknya. Perubahan sistem pemungutan pajak ini merupakan

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kewajiban pajaknya. Perubahan sistem pemungutan pajak ini merupakan 1 A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Pada mulanya pajak merupakan suatu pemberian secara cuma-cuma (upeti) namun sifatnya merupakan suatu kewajiban yang dipaksakan dan harus dilaksanakan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pajak adalah kontribusi wajib kepada Negara yang terutang oleh pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang undang. Pembayar pajak tidak mendapat

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan oleh penulis atas perhitungan pajak terhutang beserta sanksi atau denda yang dikenakan terhadap Wajib

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 43/PJ/2017 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 43/PJ/2017 TENTANG KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 43/PJ/2017 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENGURANGAN DENDA ADMINISTRASI PAJAK BUMI DAN BANGUNAN

Lebih terperinci

Oleh: Dwi Sudaryati 1), Gerlan Hehanusa 1) UPN Veteran Yogyakarta ABSTRACT

Oleh: Dwi Sudaryati 1), Gerlan Hehanusa 1)   UPN Veteran Yogyakarta ABSTRACT PENGARUH PENERAPAN SELF ASSESMENT SYSTEM DAN KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH DI KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA Oleh: Dwi Sudaryati 1), Gerlan Hehanusa

Lebih terperinci

EVALUASI PENERAPAN e-spt TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

EVALUASI PENERAPAN e-spt TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK EVALUASI PENERAPAN e-spt TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK (Studi Kasus Pada KPP Pratama Surakarta) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan

Lebih terperinci

MANFAAT MEMBAYAR PAJAK DAN PENGISIAN SPT BAGI WAJIB PAJAK. Oleh: Amanita Novi Yushita, M.Si.

MANFAAT MEMBAYAR PAJAK DAN PENGISIAN SPT BAGI WAJIB PAJAK. Oleh: Amanita Novi Yushita, M.Si. MANFAAT MEMBAYAR PAJAK DAN PENGISIAN SPT BAGI WAJIB PAJAK Oleh: Amanita Novi Yushita, M.Si. amanitanovi@uny.ac.id *Makalah disampaikan pada Program Pengabdian Pada Masyarakat Pelatihan tentang Implementasi

Lebih terperinci

Sebagai salah satu negara yang berkembang, Indonesia pasti sedang gencargencarnya. melaksanakan pembangunan nasional guna mewujudkan masyarakat yang

Sebagai salah satu negara yang berkembang, Indonesia pasti sedang gencargencarnya. melaksanakan pembangunan nasional guna mewujudkan masyarakat yang ANALISIS PENERIMAAN PAJAK PADA KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK WAJIB PAJAK BESAR SETELAH PEMBERLAKUAN KENAIKAN PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK Novita Erawati Farnika Universitas Negeri Surabaya e-mail:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun pembangunan. Self assessment system merupakan suatu sistem pemungutan

BAB I PENDAHULUAN. maupun pembangunan. Self assessment system merupakan suatu sistem pemungutan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu fungsi pajak ialah fungsi Budgetair yang artinya pajak merupakan salah satu sumber penerimaan pemerintah untuk membiayai pengeluaran baik rutin maupun pembangunan.

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 DAN PASAL 4 AYAT (2) PADA PT BHANDA GHARA REKSA (PERSERO)

ANALISIS PENERAPAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 DAN PASAL 4 AYAT (2) PADA PT BHANDA GHARA REKSA (PERSERO) ANALISIS PENERAPAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 DAN PASAL 4 AYAT (2) PADA PT BHANDA GHARA REKSA (PERSERO) Nikhen Hendra Damayanti, Hery Gunawan Universitas Bina Nusantara Jl. K. H. Syahdan No. 9, Kemanggisan,

Lebih terperinci

RANGKUMAN TUGAS AKHIR

RANGKUMAN TUGAS AKHIR ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM PELAPORAN SURAT PEMBERITAHUAN TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA TUBAN RANGKUMAN TUGAS AKHIR Oleh : PUTRI SELVIANDA DWI PRIHATINI NIM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pemungutan pajak di Indonesia saat ini menganut sistem Self

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pemungutan pajak di Indonesia saat ini menganut sistem Self 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Sistem pemungutan pajak di Indonesia saat ini menganut sistem Self Assessment, suatu sistem dimana Wajib Pajak diharuskan menghitung, memperhitungkan, membayar,

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-40/PJ/2015 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 91/PMK.03/2015

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan implementasi tax planning pajak penghasilan (PPh) pasal 21 yang dilakukan oleh PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) untuk meminimalkan pajak penghasilan

Lebih terperinci

EVALUASI PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) SETELAH PENETAPAN UU NO

EVALUASI PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) SETELAH PENETAPAN UU NO EVALUASI PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) SETELAH PENETAPAN UU NO. 28 TAHUN 2009 SERTA KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2010-2014) PUBLIKASI ILMIAH

Lebih terperinci

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PAKUAN BOGOR

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PAKUAN BOGOR ANALISIS PERHITUNGAN DAN PELAPORAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (STUDI KASUS PADA PT. ANGGADA KARSA UTAMA) PERIODE TAHUN 2014 s/d 2015 E-Jurnal Dibuat Oleh: Muhamad Idrus 022112269 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

1

1 0 1 2 3 4 SOAL TEORI KUP Menurut Pasal 1 UU KUP, Penelitian adalah serangkaian kegiatan menilai kelengkapan Surat Pemberitahuan dan lampiran-lampirannya, termasuk penilaian kebenaran penulisan dan perhitungannya.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka Berikut akan diuraikan mengenai teori-teori yang menjadi landasan dalam penelitian : 1) Teori Atribusi (Atribution Theory) Teori

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 118/PMK.03/2016 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENGAMPUNAN PAJAK

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 118/PMK.03/2016 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENGAMPUNAN PAJAK PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 118/PMK.03/2016 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENGAMPUNAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK

Lebih terperinci

PENGARUH TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI PADA KPP PRATAMA CIBINONG

PENGARUH TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI PADA KPP PRATAMA CIBINONG PENGARUH TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI PADA KPP PRATAMA CIBINONG Patar Simamora Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan Lecturer

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pajak dapat memperbaiki hal tersebut dan menjadi solusi yang efektif.

BAB 1 PENDAHULUAN. pajak dapat memperbaiki hal tersebut dan menjadi solusi yang efektif. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai salah satu negara berkembang sebenarnya memiliki banyak potensi untuk menjadi negara yang lebih maju. Tetapi pada kenyataannya, Indonesia belum bisa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran

BAB I PENDAHULUAN. langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat di paksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK Yth. : 1. Para Kepala Kantor Wilayah DJP 2. Para Kepala Kantor Pelayanan Pajak 3. Para Kepala Kantor Pelayanan, Penyuluhan, dan Konsultasi

Lebih terperinci