PENTINGNYA INVENTORY CONTROL BAHAN BAKU UNTUK MEMPERLANCAR PROSES PRODUKSI PADA PERUSAHAAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENTINGNYA INVENTORY CONTROL BAHAN BAKU UNTUK MEMPERLANCAR PROSES PRODUKSI PADA PERUSAHAAN"

Transkripsi

1 PENTINGNYA INVENTORY CONTROL BAHAN BAKU UNTUK MEMPERLANCAR PROSES PRODUKSI PADA PERUSAHAAN Oleh : Drs. HARIYANTO 1 ) I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap bidang usaha atau perusahaan pada umumnya selalu memiliki tujuan untuk memperoleh keuntungan yang setinggi-tingginya, namun seringkali hal ini tidaklah seperti yang diharapkan karena suatu saat setiap bidang usaha mengalami kemerosotan produksi yang salah satunya disebabkan menurunnya volume penjualan. Dengan tidak terkendalinya volume penjualan dapat menyebabkan konsumen beralih ke produk alternatif. Hal ini dapat mengakibatkan terganggu atau terhambatnya perkembangan perusahaan itu sendiri. Adapun penurunan volume penjualan salah satunya disebabkan karena adanya hambatan atau gangguan dalam proses produksi. Suatu proses produksi akan dapat berjalan lancar apabila dalam perusahaan tersedia bahan baku yang cukup dan terkendali. Dengan demikian perusahaan dituntut untuk selalu memenuhi kebutuhan bahan baku yang tepat. Inventory Control bahan baku mempunyai peranan yang sangat penting bagi suatu perusahaan. Hal ini disebabkan dengan adanya Inventory Control yang tepat dapat memperlancar kegiatan proses produksi. Dengan adanya Inventory Control yang sangat efektif berarti membantu pengawasan isi gudang secara tepat. Juga sangat besar manfaatnya bagi pengaturan keluar masuknya bahan baku di dalam gudang secara akurat, sehingga setiap saat dapat diketahui stok bahan baku yang ada, serta tidak kalah pentingnya dapat diketahui jumlah bahan baku yang dibutuhkan oleh perusahaan dalam suatu proses produksi. Tanpa adanya Inventory Control bahan baku yang baik, dapat mengakibatkan terjadinya hal-hal seperti : Over stock atau sebaliknya minimum stock, bahkan yang lebih vital lagi berdasarkan data perhitungan masih ada sisa barang namun kenyataannya barang sudah habis atau sebaliknya. Hal seperti inilah yang sangat dikhawatirkan atau tidak dikehendaki oleh setiap bidang usaha atau perusahaan. Di dalam menentukan besar kecilnya jumlah persediaan seringkali terjadi kontradiksi, artinya perusahaan tidak menghendaki adanya jumlah persediaan yang terlalu besar atau yang terlalu kecil, bahkan lebih parah lagi terjadi kekurangan bahan. Jika jumlah persediaan terlalu besar, maka banyak modal yang tertanam di dalam persediaan bahan baku yang secara otomatis mempengaruhi modal usaha perusahaan itu sendiri. Dengan terendapnya modal terlalu banyak pada persediaan akan mengakibatkan terganggunya bidang yang lain, atau sebaliknya jumlah persediaan terlalu kecil/minim dapat mengakibatkan kontinuitas perusahaan terganggu. B. Perumusan Masalah Berdasarkan pada uraian latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan, yaitu : 1 ) Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Kadiri 1

2 Bagaimanakah cara melaksanakan penyediaan bahan baku yang tepat agar proses produksi berjalan dengan lancar dan tepat guna II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Inventory Control Terdapat beberapa pengertian tentang Inventory Control, diantaranya menurut Sofyan Assauri dalam bukunya Management Produksi (1980;185). Pengawasan persediaan merupakan salah satu kegiatan dari urutan kegiatan yang bertautan satu sama lain dalam seluruh operasi perusahaan tersebut sesuai dengan apa yang telah direncanakan terlebih dahulu, baik waktu, jumlah, kualitas maupun biayanya. Menurut John F. Magee dalam bukunya Production, Planning and Inventory Control (1967;468) : Inventory Control the tehnique of maintaining stock keeping items at desired levels wheter they be raw materials, goods in process or finished product. (Pengawasan persediaan, adalah suatu teknik pengendalian bahanbahan persediaan pada tingkat yang diinginkan, beberapa bahan mentah, barang dalam proses dan barang jadi). Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pengawasan persediaan adalah suatu kegiatan management yang bertautan satu sama lain, yang menentukan besar dan susunannya dari persediaan yang harus ada di gudang untuk menunjang kegiatan proses produksi. Di dalam pengawasan persediaan yang penting adalah menjaga persediaan supaya tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Apabila persediaan terlalu besar, maka dana, resiko serta biaya penyimpanan akan menjadi tinggi. Walaupun kelancaran jalannya operasi perusahaan tidak efisien, karena dengan persediaan terlalu besar berarti dana yang terikat dalam persediaan secara otomatis akan melambung. Begitu juga sebaliknya apabila persediaan terlalu kecil akan berakibat targanggunya proses produksi. Agar persediaan tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil, maka diperlukan Inventory Control bahan baku yang baik. B. Karakteristik a. Pentingnya Inventory Control. Dalam hubungannya dengan proses produksi, pentingnya pengawasan persediaan dalam pabrik adalah untuk menjamin kelancaran proses produksi dan menjagai kontinuitas perusahaan serta menjaga agar jangan sampai kehabisan persediaan. Kelancaran jalannya proses produksi terjamin karena bahan-bahan yang diperlukan telah tersedia dalam gudang. Hal ini sesuai dengan pendapat Spengler dan Klien dalam bukunya Introduction to Business, yang dikutip oleh Hasrono (1984;88) sebagai berikut : Inventory Control, adalah untuk menghindari kekurangan material atau barang-barang yang dipakai dengan tidak terlalu banyak modal yang terikat padanya. Dalam hubungannya dengan proses produksi, pentingnya pengawasan persediaan dalam pabrik ialah untuk menjamin kelancaran proses produksi dan kontinuitas pabrik supaya jangan sampai kehabisan persediaan. Sedangkan Sofyan Assauri dalam bukunya Management Produksi (1987;187) berpendapat, bahwa : 2

3 Pengawasan persediaan, adalah salah satu fungsi yang penting suatu perusahaan untuk memungkinkan perusahaan dapat mencapai tujuannya yaitu untuk kelangsungan hidup perusahaan dan berkembang. b. Tujuan Inventory Control. Suatu pengawasan persediaan yang dijalankan oleh suatu perusahaan pasti mempunyai tujuan tertentu. Dengan kata lain tercapainya tujuan suatu perusahaan. Menurut Sofyan Assauri alam bukunya Management Produksi (1978;186), bahwa tujuan pengawasan persediaan adalah sebagai usaha untuk : 1) Menjaga jangan sampai perusahaan kehabisan persediaan, sehingga mengakibatkan terhentinya kegiatan produksi. 2) Menjaga supaya pembentukan persediaan oleh perusahaan tidak terlalu besar atau berlebihan, sehingga biaya-biaya yang timbul dalam persediaan tidak terlalu besar. 3) Menjaga agar pembelian secara kecilkecilan dapat dihindari karena ini akan berakibat biaya pemesanan menjadi bear. Menurut Sukanto Reksodiprojo dan Harsono Ronohadiwidjojo dalam bukunya Perencanaan dan Pengawasan Produksi (1981;89) mengemukakan, bahwa yang dikerjakan dalam pengawasan persediaan adalah : 1) Jangan sampai kehabisan bahan atau komponen maupun. 2) Jangan sampai menumpuk barang dengan jumlah yang terlalu besar dalam persediaan, ongkosnya mahal. 3) Jangan sampai mengadakan pemasanan kecil-kecilan yang memakan biaya besar. Dari pendapatan tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan pengawasan persediaan adalah : 1) Dengan adanya Inventory Control yang baik, kehabisan atau kekurangan persediaan dapat dicegah sehingga kelancaran proses produksi dapat berjalan lancar. Hal ini berarti menjamin kontinuitas perusahaan. 2) Dengan Inventory Control yang baik, pengawasan proses produksi dan keuangan atau modal dapat digunakan dengan efektif. C. Hubungan Variabel Pada Judul Bahasan Bila kita membahas Inventory Control kita tidak dapat lepas dari pengawasan produksi, karena kedua faktor tersebut mempunyai hubungan yang erat satu dengan yang lainnya. Untuk hal tersebut dikemukakan pendapat dari para sarjana tentang pengertian Introduction Control. Menurut Sofyan Assauri dalam bukunya Management Produksi (1978;19-50), Pengawasan produksi merupakan suatu usaha yang kontinue agar hasil produksi yang dikehendaki dapat diproduksi dengan cara yang paling baik dan paling murah sehingga kualitas dan kuantitas barang yang dihasilkan sesuai dengan yang dikehendaki dan dalam waktu itu pula. Sedangkan tujuan daripada Production Control adalah sebagai berikut : a. On Time, artinya Production Control menghendaki agar pabrik di dalam melaksanakan aktifitas produksinya dapat dilaksanakan tepat pada waktunya. Secara praktis pelaksanaan aktifitas produksi yang tepat ini akan memberikan jaminan adanya penyerahan produk kepada konsumen dengan tepat pula. 3

4 b. Economically, yang berarti bahwa pembuatan barang oleh pabrik haruslah ekonomis. Ini berarti menimbulkan konsekuensi bagi pabrik untuk dapat mengalokasikan biaya-biaya produksinya secara seimbang dan efisien. c. Acceptable Goods, yang berarti bahwa production control menghendaki agar pabrik dapat memproduksi barang yang dapat diterima oleh konsumen baik kualitas maupun kuantitas, sehingga dengan demikian selera konsumen akan benar-benar terpenuhi. Ketiga tujuan tersebut merupakan satu kesatuan dalam arti harus ada kombinasi yang seimbang antar tujuan yang satu dengan tujuan yang lainnya. Akan tetapi dilain pihak untuk mencapai tujuan tersebut proses produksi lancar, sehingga dalam hal ini peranan penyediaan kebutuhan bahan baku sangat diperlukan. Jadi untuk merealisir tujuan tersebut di atas haruslah diadakan pengawasan terhadap bahan baku, sehinggga rencana yang telah ditetapkan dapat dicapai. Berdasarkan uraian di atas, maka sudah jelas, bahwa antara Production Control dengan Inventory Control tidak dapat dipisahkan karena keduanya mempunyai hubungan yang erat sekali, yang hal ini disebabkan untuk memproduksi barang yang on time, economicallu dan acceptable goods haruslah didukung oleh pelaksanaan Inventory Control yang efektif. III. PEMBAHASAN Pada bagian ini akan dikemukakan uraian tentang cara yang dapat dipakai untuk mengadakan pengawasan persediaan dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan dalam Inventory Control, dimana perusahaan harus melaksanakan tindakan atau langkah yang tepat. Adapun cara-cara untuk memecahkan masalah adalah sebagai berikut : a. Menentukan Minimum Inventory atau Safety Stock. Yang dimaksud dengan persediaan minimum adalah jumlah persdiaan yangharus ada untuk mencegah kehabisan persediaan, sehingga persediaan ini tidak akan dipergunakan apabila tidak terpaksa. Persediaan minimum ini merupakan cadangan agar proses produksi tetap terjamin, oleh karena itu persediaan ini disebut juga persediaan penyelematan (Safety Stock). Menurut Bambang Riyanto dalam bukunya Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan (1979;63), Safety Stock merupakan persediaan menimum dari bahan mentah yang harus dipertahankan untuk menjamin kontinuitas perusahaan. Sedangkan maksud diadakannya persediaan penyelamatan ini adalah untuk menghindari kerugian yang ditimbulkan karena adanya stock out (kekurangan bahan) yang mana hal ini dapat disebabkan karena penggunaan bahan baku yang lebih besar dari perkiraan semula atau keterlambatan dalam penerimaan bahan baku yang dipesan. Keputusan mengenai besarnya persediaan penyelamat yang optimum akan dipengaruhi oleh faktor-faktor, sebagai berikut : 4

5 1. Penggunaan bahan baku ratarata. Hal ini berarti adanya ketidaktentuan dalam proses produksi, jadi jumlah bahan baku yang dipakai dalam proses produksi tidak tetap, sehingga harus dicari dahulu penggunaan bahan baku rata-rata. 2. Datanya bahan baku tidak tetap. Untuk memperjelas tentang Safety Stock, maka berikut ini akan disajikan contoh perhitungannya. Diketahui : a. Kebutuhan bahan baku satu tahun kg b. Rata-rata kebutuhan bahan baku per bulan kg/12 = 1250 kg. c. Rata-rata hari kerja per bulan 25 hari d. Kebutuhan bahan baku per hari 1250 kg/25 = 50 kg e. Lead Time (jangka waktu pemesanan dengan datangnya bahan baku) = 6 Safety Stock = Lead Time x Rata-rata pemakaian bahan baku = (6). (5) kg = 300 kg b. Menentukan Reorder Point. Reorder Point merupakan saat dimana pemesanan terhadap bahan baku harus dilakukan, dengan harapan agar tidak terjadi kekurangan bahan baku selama lead time. Dalam menentukan Reorder Point ini yang perlu diperhatikan adalah besarnya bahan baku yang diperlukan selama tenggang waktu untuk mendapatkan barang pesanan, juga besarnya safety stock. Reorder Point dapat ditetapkan dengan berbagai cara. Menurut Bambang Riyanto dalam bukunya Dasar-dasar Pembelajaan Perusahaan (1978;74): 1) Menetapkan jumlah penggunaan selama lead time dan ditambah dengan prosentase tertentu. Misalnya ditetapkan safety stock sebesar 50 % dari penggunaan selama lead time dan ditetapkan bahwa lead timenya 5 minggu, sedangkan kebutuhan material setiap minggunya adalah 40 unit. Reorder Point = (50) (40) + (50%) (5)(40) = = 300 unit 2) Dengan menetapkan penggunaan selama lead time dan ditambah penggunaan selama periode tertentu sebagai safety stock, misalnya kebutuhan selama 4 minggu. 3) Reorder Point = (5)(4) + (4) (4) = = 360 Selain itu besar kecilnya Reorder Point tergantung pada mudahnya atau tidak untuk mendapatkan bahan baku, makin mudah mendapatkan bahan baku, maka Reorder Point mendekati titik minimum dan sebaliknya apabila bahan baku sukar didapat, maka titik Reorder Point jatuh dari titi minimum. c. Menentukan pembelian yang paling ekonomis. Dalam menentukan besarnya jumlah pembelian yang optimal hendaknya memperhatikan atau mempertimbangkan komponen biaya yang ada di dalamnya, biayabiaya yang dimaksud adalah : 1) Biaya Pemesanan (Ordering Cost). Yang dimaksud dengan biaya pemesanan ini, adalah biaya- 5

6 biaya yang dikeluarkan berkenaan dengan pemesanan barang-barang atau bahan-bahan dari penjual, sejak dari pemesanan barang-barang atau bahan-bahan dari penjual, sejak dari pemesanan dibuat dan dikirimkan ke penjual sampai barang-barang atau bahan-bahan tersebut dikirimkan dan diserahkan serta diperiksa di gudang. Yang termasuk dalam biaya pemesanan ini adalah semua biaya yang dikeluarkan dalam rangka mengadakan pemesanan bahan tersebut. Adapun biaya-biaya yang dimaksud adalah : a. Biaya administrasi pembelian dan penempatan pesanan. b. Biaya pengangkutan dan bongkar muat. c. Biaya penerimaan dan pemeriksaan. 2) Biaya yang terjadi dari adanya persediaan (Carrying Cost). Yang dimaksud dengan carrying cost, adalah biaya-biaya yang berkenaan dengan diadakannya persediaan yang meliputi seluruh pengeluaranpengeluaran biaya yang digunakan perusahaan sebagai pengeluaran-pengeluaran biaya yang dipergunakan perusahaan sebagai akibat adanya sejumlah persediaan. Besar kecilnya biaya ini tergantung dari tingkat rararata persediaan yang selalu terdapat di gudang. Yang termasuk biaya ini adalah semua biaya yang timbul karena barang disimpan, yaitu : a. Biaya sewa gudang. b. Biaya pemeliharaan material. c. Biaya asuransi. d. Pajak dari stock dan lainnya. Cara untuk menghitung berapa besarnya jumlah pesanan yang paling optimal dapat digunakan rumus, sebagai berikut : EOQ = 2 RS PI Keterangan : R = Jumlah yang dibutuhkan selama satu periode tertentu. S = Biaya pemesanan setiap kali pesan. P = Harga pembelian per unit yang dibayar I = Biaya penyimpanan dan pemeliharaan di gudang, dinyatakan dalam prosentase. Untuk lebih jelasnya penggunaan rumus di atas akan penulis berikan contoh perhitungan sebagai berikut : Diketahui : a. Jumlah bahan yang dibutuhkan selama satu tahun unit b. Harga per unit Rp. 50,- c. Order cost setiap kali pesan Rp. 150,- d. Carrying cost ditetapkan 40 % dari average inventory. Maka dapat dihitung sebagai berikut : R = unit - P = Rp. 50,- I = 40 % - S = Rp. 150,- Dijawab : 6

7 EOQ = (2)(15.000)(150) (50)(40%) = 20 = = 474 (dibulatkan) Berdasarkan perhitungan tersebut di atas, maka pembelian yang paling ekonomis sebesar 474 unit setiap kali pesan. Jadi untuk memenuhi kebutuhan bahan baku sebesar unit dengan biaya minimum perusahaan harus melakukan pembelian bahan sebanyak : = 32 (dibulatkan) 474 dengan jumlah 474 unit setiap kali pembelian. d. Menentukan Maksimum Inventory. Persediaan maksimum, adalah batas jumlah persediaan yang paling besar yang didasarkan atas kemampuan perusahaan, terutama kemampuan keuangan perusahaan, kemampuan gudang yang ada dan juga didasarkan pada sifat-sifat atau kerusakan bahan tersebut. Akan tetapi juga perlu diperhatikan, bahwa dalam pembelian bahan sebagai persediaan maksimum hendaknya berdasarkan atas pertimbanganpertimbangan ekonomis, dengan maksud untuk menghindari kerugian-kerugian yang disebabkan karena persediaan yang berlebihan. Untuk menghindari hal tersebut dalam menentukan persediaan maksimum dapat dipergunakan formula : Maksimum Inventory = EOQ + Safety Stock. Jadi perusahaan harus bisa menentukan persediaan maksimum yang dapat ditentukan dengan menambah persediaan minimum dan EOQ. Perhitungan terhadap persediaan maksimum dapat dilihat pada contoh berikut : 1. Safety Stock = EOQ = 474 Maksimum inventory = Safety stock + EOQ = = 774 unit e. Mentukan Alokasi Pemakaian Bahan. Dalam hal ini adalah mengatur alokasi daripada bahan-bahan. Di sini digunakan sistem alokasi bahan, yaitu suatu cara untuk mengalokasikan bahan-bahan yang ada, artinya menetapkan berapa jumlah kebutuhan alokasi pada waktu-waktu tertentu, sehingga penggunaan bahan tersebut dapat dilaksanakan secara teratur dan tepat guna. Adapun tujuannya, antara lain : 7

8 1. Mencegah adanya pemborosan penggunaan bahan. 2. Mengusahakan agar bahan selalu tersedia sesuai dengan jumlah bahan yang dibutuhkan. 3. Untuk menghindari kemungkinan-kemungkinan kerusak-an bahan. f. Penyusunan Neraca Gudang. Penggunaan neraca gudang mempunyai peranan penting di dalam pengawasan persediaan, karena dengan neraca gudang dapat diketahui berapa besarnya bahanbahan yang telah digunakan dan berasa sisanya. Maka dapat dikatakan, bahwa neraca gudang adalah alat untuk mengontrol keadaan bahan di gudang. Adapun tujuannya adalah : 1. Mencegah penggunaan bahan yang tidak sesuai dengan kebutuhan. 2. Mencegah agar bahan yang dibutuhkan tersebut tidak kehabisan. 3. Mencegah terjadinya penyimpangan dalam pengadaan bahan tersebut. Kegiatan dilakukan dalam penyusunan neraga gudang adalah pencatatan terhadap pengeluaran dan pemasukan bahan-bahan dari dan ke dalam gudang, sehingga pada suatu saat terdapat kekeliruan, maka dapat diatasi dengan engadakan pengecekan kembali terhadap jumlah persediaan yang ada. Pengecekan ini dapat dilakukan secara periodik atau dengan tenggang waktu yang tidak tentu, hal ini dimaksudkan agar dapat diketahui apabila terjadi penyelewengan-penyelewengan terhadap persediaan bahan yang ada di gudang. IV. KESIMPULAN Di dalam bab-bab terdahulu telah diuraikan dengan panjang lebar, maka dalam bab ini akan ditarik kesimpulan yang merupakan inti sari dari uraian terdahulu. 1. Dalam melaksanakan kegiatan produksinya, suatu perusahaan biasanya mengalami masalah pengadaan bahan baku yang kurang tepat, dimana bahan baku yang tersedia tidak sesuai dengan yang dibutuhkan, sehingga menimbulkan proses produksi terhambat. Hal ini disebabkan karena tidak adanya inventory control bahan baku yang tepat. 2. Untuk mengatasi masalah agar tidak terjadi akibat seperti tersebut di atas, maka perlu menghindari penyebabpenyebabnya, yaitu dengan jalan menentukan langkah pemecahan. Agar tidak terjadi kekurangan bahan baku, maka perlu adanya langkah-langkah sebagai berikut : a. Membuat perencanaan pengadaan bahan baku yang tepat. b. Menentukan pembelian dan pengadaan bahan baku yang tepat jumlahnya. c. Menentukan waktu pembelian dan pengadaan bahan baku dengan tepat. d. Menentukan pemesanan kembali bahan baku dengan tepat. 8

9 e. Perlu penentuan jumlah maksimum dan minimum dari persediaan bahan baku, agar terjadi jumlah persediaan yang berlebihan sehingga menambah beban perusahaan, baik tempat maupun biaya dan tidak pula terjadi kekurangan bahan baku. f. Menentukan alokasi pemakaian bahan baku. g. Membuat neraca gudang. 3. Peningkatan Inventory Control bahan baku seefektif mungkin akan menjamin kelancaran proses produksi dan dapat memberikan keuntungan yang layak bagi perusahaan. 4. Dengan melaksanakan ketentuan di atas, maka masalah yang dihadapi perusahaan akan dapat ditanggulangi, sehingga tujuan perusahaan tercapai. DAFTAR PUSTAKA Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta. F. Magee, Jgn, Production Planning and Inventory Control, Mc Graw Hill Bok Co. New York Toronto, London Sydney. Harsono, Management Pabrik, Penerbit Balai Aksara, Jakarta. Riyanto, Bambang, Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, Yayasan Penerbit Gajah Mada, Yogyakarta. Ronohadiwidjojo, Harsono dan Reksohadiprojo, Sukanto, Perencanaan dan Pengawasan Produksi, Penerbit Fakultas Ekonomi Gajah Mada, Yogyakarta. Spengler dan Klien, Introduction to Bussiness, Yang Dikutip Harsono, Penerbit Balai Aksara, Jakarta. Assauri, Sofyan, 1978, Management Produksi, Lembaga Penerbitan 9

10 10

PENENTUAN KUANTITAS PERSEDIAAN BAHAN BAKU GUNA MENUNJANG KELANCARAN PRODUKSI (Studi Kasus di Pt Indonesia Rubber Pandaan Pasuruan) Suharmiaty

PENENTUAN KUANTITAS PERSEDIAAN BAHAN BAKU GUNA MENUNJANG KELANCARAN PRODUKSI (Studi Kasus di Pt Indonesia Rubber Pandaan Pasuruan) Suharmiaty PENENTUAN KUANTITAS PERSEDIAAN BAHAN BAKU GUNA MENUNJANG KELANCARAN PRODUKSI (Studi Kasus di Pt Indonesia Rubber Pandaan Pasuruan) (Determination of Raw Material Inventory Quantity for Supporting Production

Lebih terperinci

Berupa persediaan barang berwujud yang digunakan dalam proses produksi. Diperoleh dari sumber alam atau dibeli dari supplier

Berupa persediaan barang berwujud yang digunakan dalam proses produksi. Diperoleh dari sumber alam atau dibeli dari supplier Hand Out Manajemen Keuangan I Disusun oleh Nila Firdausi Nuzula Digunakan untuk melengkapi buku wajib Inventory Management Persediaan berguna untuk : a. Menghilangkan resiko keterlambatan datangnya bahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan adalah untuk mendapat keuntungan dengan biaya

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan adalah untuk mendapat keuntungan dengan biaya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laju perekonomian yang semakin meningkat dan tingkat persaingan yang semakin tajam, suatu perusahaan harus lebih giat dalam mencapai tujuan. Tujuan perusahaan

Lebih terperinci

BAB 6 MANAJEMEN PERSEDIAAN

BAB 6 MANAJEMEN PERSEDIAAN BAB 6 MANAJEMEN PERSEDIAAN Perusahaan memiliki persediaan dengan tujuan untuk menjaga kelancaran usahanya. Bagi perusahaan dagang persediaan barang dagang memungkinkan perusahaan untuk memenuhi permintaan

Lebih terperinci

ANALISIS PERHITUNGAN ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENGENDALIAN PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN

ANALISIS PERHITUNGAN ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENGENDALIAN PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN JURNAL Akuntansi & Keuangan Vol. 2, No. 2, September 2011 Halaman 303-316 ANALISIS PERHITUNGAN ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENGENDALIAN PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN (Studi Kasus

Lebih terperinci

ANALISIS MANAJEMEN PERSEDIAAN PADA PT. KALIMANTAN MANDIRI SAMARINDA. Oleh :

ANALISIS MANAJEMEN PERSEDIAAN PADA PT. KALIMANTAN MANDIRI SAMARINDA. Oleh : ANALISIS MANAJEMEN PERSEDIAAN PADA PT. KALIMANTAN MANDIRI SAMARINDA Oleh : Boys Bidil Noor Fakultas Ekonomi, Univeritas 17 agustus Samarinda Email : boy.aidil@gmail.com ABSTRAKSI Penelitian ini untuk bertujuan

Lebih terperinci

Persediaan adalah barang yang sudah dimiliki oleh perusahaan tetapi belum digunakan

Persediaan adalah barang yang sudah dimiliki oleh perusahaan tetapi belum digunakan Persediaan adalah barang yang sudah dimiliki oleh perusahaan tetapi belum digunakan Persediaan merupakan faktor yang penting dalam mencapai tujuan perusahaan, karena kekurangan/kelebihan persediaan akan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Arti dan Fungsi Persediaan 2.1.1 Pengertian Persediaan Pengertian persediaan menurut Handoko (1996) adalah suatu istilah umum yang menunjukkan segala sesuatu atau sumberdaya-sumberdaya

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Pengendalian Persediaan Setiap perusahaan, apakah itu perusahaan dagang, pabrik, serta jasa selalu mengadakan persediaan, karena itu persediaan sangat penting. Tanpa adanya

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Persediaan merupakan suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha tertentu, atau persediaan barang-barang yang masi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini ditandai dengan menjamurnya

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini ditandai dengan menjamurnya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini ditandai dengan menjamurnya perusahaan-perusahaan di berbagai bidang. Hal ini mendorong banyak pengusaha untuk lebih

Lebih terperinci

BAB II KONSEP PERSEDIAAN DAN EOQ. menghasilkan barang akhir, termasuk barang akhirnya sendiri yang akan di jual

BAB II KONSEP PERSEDIAAN DAN EOQ. menghasilkan barang akhir, termasuk barang akhirnya sendiri yang akan di jual BAB II KONSEP PERSEDIAAN DAN EOQ II.1 Pengertian Persediaan Persediaaan adalah semua sediaan barang- barang untuk keperluan menghasilkan barang akhir, termasuk barang akhirnya sendiri yang akan di jual

Lebih terperinci

INVESTASI DALAM PERSEDIAAN

INVESTASI DALAM PERSEDIAAN INVESTASI DALAM PERSEDIAAN Persediaan (Inventory) mrpk elemen utama dari Modal Kerja karena : 1. Jml persediaan paling besar dj dibanding dg Modal Kerja lainnya 2. Aktiva yg selalu dlm keadaan berputar,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan antar perusahaan tidak terbatas hanya secara lokal,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan antar perusahaan tidak terbatas hanya secara lokal, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan antar perusahaan tidak terbatas hanya secara lokal, tetapi mencakup kawasan regional dan global sehingga setiap perusahaan berlomba untuk terus mencari

Lebih terperinci

Pertemuan 7 MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY MANAGEMENT)

Pertemuan 7 MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY MANAGEMENT) Pertemuan 7 MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY MANAGEMENT) Objektif: 12. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian dan jenis-jenis persediaan. 13. Mahasiswa dapat menghitung biaya-biaya dalam persediaan. 14.

Lebih terperinci

MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY)

MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY) MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY) KONSEP DASAR Salah satu fungsi manajerial yang sangat penting dalam operasional suatu perusahaan adalah pengendalian persediaan (inventory control), karena kebijakan persediaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Persediaan Persediaan (inventory) adalah sumber daya ekonomi fisik yang perlu diadakan dan dipelihara untuk menunjang kelancaran produksi, meliputi bahan baku (raw

Lebih terperinci

Manajemen Keuangan. Pengelolaan Persediaan. Basharat Ahmad, SE, MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen

Manajemen Keuangan. Pengelolaan Persediaan. Basharat Ahmad, SE, MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen Manajemen Keuangan Modul ke: Pengelolaan Persediaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Basharat Ahmad, SE, MM Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Pengelolaan Persediaan Materi Pembelajaran Persediaan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian dan Tujuan Pengendalian Persediaan Setiap perusahaan, apakah perusahaan itu perusahaan perdagangan ataupun pabrik selalu memerlukan persediaan. Tanpa adanya persediaan,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Persediaan Persediaan dapat diartikan sebagai aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode tertentu, atau persediaan

Lebih terperinci

MODUL PERKULIAHAN MANAJEMEN KEUANGAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Helsinawati, SE, MM Bisnis

MODUL PERKULIAHAN MANAJEMEN KEUANGAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Helsinawati, SE, MM Bisnis MODUL PERKULIAHAN MANAJEMEN KEUANGAN MANAJEMEN PERSEDIAAN Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi dan Manajemen 84008 Helsinawati, SE, MM Bisnis S! 12 Abstract Berdasarkan Analisa

Lebih terperinci

BAB II ECONOMIC ORDER QUANTITY

BAB II ECONOMIC ORDER QUANTITY BAB II ECONOMIC ORDER QUANTITY II. 1. Persediaan II. 1. 1. Pengertian Persediaan Setiap perusahaan baik perusahaan jasa, perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur selalu berusaha untuk mengadakan persediaan.

Lebih terperinci

Akuntansi Biaya. Materials : Controlling, Costing, and Planning. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen S1

Akuntansi Biaya. Materials : Controlling, Costing, and Planning. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen S1 Akuntansi Biaya Modul ke: Materials : Controlling, Costing, and Planning Fakultas FEB Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Program Studi Manajemen S1 www.mercubuana.ac.id Definisi Bahan Baku adalah Bahan yang secara

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Selama kurang lebih 1 (satu) bulan terhitung sejak 05 Juli s/d 13 Agustus 2010 penulis melaksanakan kerja praktek di Balai Besar Bahan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persediaan 2.1.1 Pengertian Persediaan Masalah umum pada suatu model persediaan bersumber dari kejadian yang dihadapi setiap saat dibidang usaha, baik dagang ataupun industri.

Lebih terperinci

Manajemen Keuangan. Idik Sodikin,SE,MBA,MM MENGELOLA PERSEDIAAN PERUSAHAAN. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi Akuntansi

Manajemen Keuangan. Idik Sodikin,SE,MBA,MM MENGELOLA PERSEDIAAN PERUSAHAAN. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi Akuntansi Modul ke: 12 MENGELOLA PERSEDIAAN PERUSAHAAN Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Program Studi Akuntansi Idik Sodikin,SE,MBA,MM Manajemen persediaan Kriteria persediaan o Persediaan pada perusahaan dagang Persediaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Persediaan 2.1.1 Pengertian Persediaan Pada setiap perusahaan, baik perusahaan kecil, perusahaan menengah maupun perusahaan besar, persediaan sangat penting bagi kelangsungan

Lebih terperinci

Akuntansi Biaya. Bahan Baku: Pengendalian, Perhitungan Biaya, dan Perencanaan. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke:

Akuntansi Biaya. Bahan Baku: Pengendalian, Perhitungan Biaya, dan Perencanaan. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke: Akuntansi Biaya Modul ke: Bahan Baku: Pengendalian, Perhitungan Biaya, dan Perencanaan Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis Program Studi Akuntansi Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

Pengelolaan Persediaan

Pengelolaan Persediaan Modul ke: Pengelolaan Persediaan Factor-faktor yang mempengaruhi besarnya persediaan. Biaya-biaya yang berhubungan dengan persediaan. Pengolahan persediaan dengan teknik ABC dan EOQ Fakultas EKONOMI Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada perusahaan dagang dan industri, persediaan merupakan aktiva lancar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada perusahaan dagang dan industri, persediaan merupakan aktiva lancar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada perusahaan dagang dan industri, persediaan merupakan aktiva lancar yang relatif besar di neraca dan sebagian aktivitas utama perusahaan berhubungan dengan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Arti dan Peranan Pengendalian Persediaan Produksi

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Arti dan Peranan Pengendalian Persediaan Produksi BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Arti dan Peranan Pengendalian Persediaan Produksi Persediaan dapat diartikan sebagai bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahan baku merupakan salah satu masalah yang cukup dominan di bidang produksi selain masalah keuangan, kepegawaian dan sebagainya. Perusahaan selalu menghendaki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sistem Pengendalian Manajemen ( Management Control System ) adalah 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sistem Pengendalian Manajemen ( Management Control System ) adalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah adalah 1 Sistem Pengendalian Manajemen ( Management Control System ) proses dan struktur yang tertata secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. untuk mengetahui penilaian kinerja persediaan produk Trigger Coil pada PT. ETB

BAB IV METODE PENELITIAN. untuk mengetahui penilaian kinerja persediaan produk Trigger Coil pada PT. ETB 46 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Jenis rancangan penelitian yang digunakan adalah observasi analitik yaitu untuk mengetahui penilaian kinerja persediaan produk Trigger Coil pada PT.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. optimal sesuai dengan pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. optimal sesuai dengan pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang, sehingga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam memasuki perkembangan dunia ekonomi yang semakin luas saat ini, setiap perusahaan yang tumbuh dan berkembang memerlukan suatu pengendalian intern persediaan

Lebih terperinci

Prinsip-Prinsip Manajemen Persediaan Tujuan perencanaan dan pengendaliaan persediaan:

Prinsip-Prinsip Manajemen Persediaan Tujuan perencanaan dan pengendaliaan persediaan: Prinsip-Prinsip Manajemen Persediaan Penentuan jumlah dan jenis barang yang disimpan haruslah sedemikian rupa sehingga produksi dan operasi perusahaan tidak terganggu, tetapi dilain pihak sekaligus harus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan karena hal tersebut sangat berpengaruh terhadap laba yang diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan karena hal tersebut sangat berpengaruh terhadap laba yang diperoleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masalah produksi merupakan masalah yang sangat penting bagi perusahaan karena hal tersebut sangat berpengaruh terhadap laba yang diperoleh perusahaan. Apabila

Lebih terperinci

ANGGARAN BAHAN BAKU. Penjabaran anggaran produksi adalah anggaran bahan baku yang mengenai jumlah dan jenis bahan baku yang digunakan dalam produksi.

ANGGARAN BAHAN BAKU. Penjabaran anggaran produksi adalah anggaran bahan baku yang mengenai jumlah dan jenis bahan baku yang digunakan dalam produksi. ANGGARAN BAHAN BAKU Penjabaran anggaran produksi adalah anggaran bahan baku yang mengenai jumlah dan jenis bahan baku yang digunakan dalam produksi. Bahan baku digunakan proses produksi tersendiri dari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kekurangan atau kelebihan persediaan merupakan faktor yang memicu peningkatan biaya. Jumlah persediaan yang terlalu banyak akan berakibat pemborosan dalam biaya simpan,

Lebih terperinci

BAB X MANAJEMEN PERSEDIAAN

BAB X MANAJEMEN PERSEDIAAN BAB X MANAJEMEN PERSEDIAAN 10.1. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Besarnya Persediaan Perusahaan Manufaktur pada umumnya mempertahankan 3 jenis persediaan: a. Persediaan Bahan Baku, Faktor- faktor yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persediaan Penilaian atas persediaan akan memberikan akibat langsung terhadap penentuan income dan penyajian arus kas. Persediaan merupakan salah satu aktiva yang sangat penting

Lebih terperinci

MANAJEMEN PRODUKSI- OPERASI

MANAJEMEN PRODUKSI- OPERASI INVENTORY MANAGEMENT MANAJEMEN PRODUKSI- OPERASI Manajemen Persediaan Manajemen persediaan merupakan suatu cara untuk mengelola dan mengendalikan persediaan agar dapat melakukan pemesanan yang tepat sehingga

Lebih terperinci

MANAJEMEN PERSEDIAAN MANAJEMEN PERSEDIAAN

MANAJEMEN PERSEDIAAN MANAJEMEN PERSEDIAAN MANAJEMEN PERSEDIAAN Manajemen Investasi dan Pasokan Julius Nursyamsi MANAJEMEN PERSEDIAAN Persediaan membentuk hubungan antara produksi dan penjualan produk Persediaan dikelompokan : 1. Bahan baku 2.

Lebih terperinci

Proudly present. Manajemen Persediaan. Budi W. Mahardhika Dosen Pengampu MK.

Proudly present. Manajemen Persediaan. Budi W. Mahardhika Dosen Pengampu MK. Proudly present Manajemen Persediaan Budi W. Mahardhika Dosen Pengampu MK 081-331-529-764 www.bwmahardhika.com INVENTORY MANAGEMENT UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA Manajemen Persediaan Terkait dengan

Lebih terperinci

MANAJEMEN PERSEDIAAN. Heizer & Rander

MANAJEMEN PERSEDIAAN. Heizer & Rander MANAJEMEN PERSEDIAAN Persediaan : stok dari elemen-elemen/item-item untuk memenuhi kebutuhan di masa yang akan datang atau bahan/barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. Persediaan bahan baku dalam perusahaan industri memegang peranan yang

Bab 1. Pendahuluan. Persediaan bahan baku dalam perusahaan industri memegang peranan yang Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar belakang penelitian Persediaan bahan baku dalam perusahaan industri memegang peranan yang sangat penting. Dalam perusahaan industri masalah perencanaan, pengaturan serta pengendalian

Lebih terperinci

MANAJEMEN PERSEDIAAN. Asti Widayanti S.Si M.T

MANAJEMEN PERSEDIAAN. Asti Widayanti S.Si M.T MANAJEMEN PERSEDIAAN Asti Widayanti S.Si M.T Pengertian Persediaan Persediaan merupakan bagian dari modal kerja yang tertanam dalam bahan baku, barang setengah jadi, maupun berupa barang jadi tergantung

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melalui proses penyusunan anggaran. Oleh karena itu dibutuhkan suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melalui proses penyusunan anggaran. Oleh karena itu dibutuhkan suatu BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengendalian Dalam pengelolaan perusahaan, manajemen menetapkan tujuan dan sasaran perusahaan dan kemudian membuat rencana kegiatan untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut.

Lebih terperinci

Pengendalian Persediaan Bahan Baku untuk Waste Water Treatment Plant (WWTP) dengan

Pengendalian Persediaan Bahan Baku untuk Waste Water Treatment Plant (WWTP) dengan Petunjuk Sitasi: Fatimah, Syukriah, & Nurul, A. (2017). Pengendalian Persediaan Bahan Baku untuk Waste Water Treatment Plant (WWTP) dengan. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. H137-142). Malang: Jurusan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE EOQ. Hanna Lestari, M.Eng

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE EOQ. Hanna Lestari, M.Eng ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE EOQ Hanna Lestari, M.Eng 1 Masalah produksi merupakan hal penting bagi perusahaan karena berkaitan dengan pencapaian laba perusahaan. Jika proses

Lebih terperinci

Manajemen Persediaan (Inventory Management)

Manajemen Persediaan (Inventory Management) Manajemen Persediaan (Inventory Management) 1 A. PERSEDIAAN (INVENTORY) Persediaan adalah bahan/barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu misalnya untuk proses produksi atau

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pentingnya Persediaan Bagi Perusahaan Suatu perusahaan akan selalu mempunyai persediaan, baik persediaan berupa persediaan bahan baku, persediaan barang setengah jadi ataupun persediaan

Lebih terperinci

MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY)

MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY) MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY) KONSEP DASAR Salah satu fungsi manajerial yang sangat penting dalam operasional suatu perusahaan adalah pengendalian persediaan (inventory controll), karena kebijakan persediaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan ekonomi dewasa ini, dunia usaha tumbuh dengan semakin pesat. Sehingga menuntut perusahaan untuk bekerja dengan lebih efisien dalam menghadapi persaingan

Lebih terperinci

BAB III METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DAN PERIOD ORDER QUANTITY

BAB III METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DAN PERIOD ORDER QUANTITY BAB III METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DAN PERIOD ORDER QUANTITY A. Penentuan Ukuran Pemesanan (Lot Sizing) Lot sizing merupakan teknik dalam meminimalkan jumlah barang yang akan dipesan, sehingga dapat

Lebih terperinci

MANAJEMEN PERSEDIAAN

MANAJEMEN PERSEDIAAN MANAJEMEN PERSEDIAAN PERSEDIAAN: TIPE, MANFAAT DAN BIAYA Jenis Persediaan: a. Persediaan bahan mentah. Bahan mentah adalah bahan yang akan digunakan untuk memproduksi barang dagangan. b. Persediaan barang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Produksi dan Operasi Produksi, diartikan sebagai kegiatan yang dapat menimbulkan tambahan manfaat atau penciptaan faedah baru. Faedah atau manfaat ini dapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Produksi dan Operasi Manajemen produksi terdiri dari dua kata yaitu manajemen dan produksi maka dari itu sebelum mengetahui mengenai manajemen produksi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Fungsi Pengendalian Persediaan Masalah pengendalian persediaan merupakan salah satu masalah penting yang dihadapi oleh perusahaan. Kekurangan bahan baku akan mengakibatkan adanya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dengan suatu sistem. Menurut Jogiyanto (1991:1), Sistem adalah

BAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dengan suatu sistem. Menurut Jogiyanto (1991:1), Sistem adalah BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Dalam perancangan sistem terlebih dahulu harus mengerti sub sistem. Sub sistem yaitu serangkaian kegiatan yang dapat ditentukan identitasnya, yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Persediaan pada Supply Chain Persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk proses produksi atau perakitan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan yang ketat antar perusahaan baik perusahaan nasional maupun perusahaan asing yang diakibatkan oleh faktor globalisasi menuntut perusahaan untuk dapat bertahan

Lebih terperinci

MANAJEMEN PERSEDIAAN

MANAJEMEN PERSEDIAAN Modul ke: MANAJEMEN PERSEDIAAN Fakultas FEB MEILIYAH ARIANI, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi http://www.mercubuana.ac.id MANAJEMEN PERSEDIAAN Persediaan membentuk hubungan antara produksi dan penjualan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Persediaan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Persediaan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Persediaan Menurut Pardede (2005), persediaan (inventory) adalah sejumlah barang atau bahan yang tersedia untuk digunakan sewaktu-waktu di masa yang akan datang. Sediaan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Persediaan 2.1.1 Pengertian Persediaan Setiap perusahaan, apakah perusahaan itu perusahaan jasa ataupun perusahaan manufaktur, selalu memerlukan persediaan. Tanpa adanya persediaaan,

Lebih terperinci

B I A YA B A H AN A. Perencanaan Bahan Tujuan perencanaan bahan Masalah yang timbul dalam perencanaan bahan

B I A YA B A H AN A. Perencanaan Bahan Tujuan perencanaan bahan Masalah yang timbul dalam perencanaan bahan 1 B I A YA B A H AN Masalah yang dihadapi manajemen yang berhubungan dengan bahan adalah keterlambatan tersedianya bahan akan mempengaruhi kelancaran kegiatan produksi, sedangkan persediaan bahan yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Berdasarkan jenis operasi perusahaan, persediaan dapat diklasifikasikan

BAB II LANDASAN TEORI. Berdasarkan jenis operasi perusahaan, persediaan dapat diklasifikasikan 4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Persediaan (Inventory) 2.1.1 Pengertian Persediaan Berdasarkan jenis operasi perusahaan, persediaan dapat diklasifikasikan menjadi 2 (dua): 1. Pada perusahaan manufaktur yang

Lebih terperinci

PENGENDALIAN PERSEDIAN : INDEPENDEN & DEPENDEN

PENGENDALIAN PERSEDIAN : INDEPENDEN & DEPENDEN PENGENDALIAN PERSEDIAN : INDEPENDEN & DEPENDEN M A N A J E M E N O P E R A S I O N A L M I N G G U K E S E P U L U H B Y. M U H A M M A D W A D U D, S E., M. S I. F A K U L T A S E K O N O M I U N I V.

Lebih terperinci

MANAJEMEN PERSEDIAAN. ERLINA, SE. Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi Universitas Sumatera Utara

MANAJEMEN PERSEDIAAN. ERLINA, SE. Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi Universitas Sumatera Utara MANAJEMEN PERSEDIAAN ERLINA, SE. Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi Universitas Sumatera Utara A. Pendahuluan Manajemen persediaan merupakan hal yang mendasar dalam penetapan keunggulan kompetatif

Lebih terperinci

INVENTORY Klasifikasi Bahan Baku :

INVENTORY Klasifikasi Bahan Baku : INVENTORY Model ini digunakan untuk memecahkan kasus yang berhubungan dengan persediaan barang untuk proses produksi dan biaya produksi dalam kaitannya dengan permintaan pelanggan terhadap suatu produk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Sistem Persediaan Yang Digunakan Oleh PT Garuda Makmur Mandiri 4.1.1 Pengadaan Barang Dalam pencapaian tujuan dari suatu perusahaan diperlukan adanya efektifitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORETIS

BAB II TINJAUAN TEORETIS BAB II TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Sistem informasi akuntansi persediaan merupakan sebuah sistem yang memelihara catatan persediaan dan memberitahu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Persediaan Persediaan merupakan komponen penting dalam suatu kegiatan produksi maupun distribusi suatu perusahaan. Persediaan digunakan sebagai cadangan atau simpanan pengaman

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bagian bab ini memuat teori-teori dari para ahli yang dijadikan sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bagian bab ini memuat teori-teori dari para ahli yang dijadikan sebagai BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bagian bab ini memuat teori-teori dari para ahli yang dijadikan sebagai pendukung teori adanya penelitian ini. Teori-teori yang menjadi bahan rujukan berkaitan tentang manajemen

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 engertian engendalian ersediaan ersediaan dapat diartikan sebagai bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk proses produksi

Lebih terperinci

Persediaan. Ruang Lingkup. Definisi. Menetapkan Persediaan. Keuntungan & Kerugian Persediaan

Persediaan. Ruang Lingkup. Definisi. Menetapkan Persediaan. Keuntungan & Kerugian Persediaan EMA402 - Manajemen Rantai Pasokan EMA-402 Manajemen Rantai Pasokan Materi #11 Manajemen Persediaan Definisi Persediaan Sekumpulan produk fisik pada berbagai tahap proses transformasi dari bahan mentah

Lebih terperinci

Syukriah, Putri Narisa Lia. Jurusan Teknik Industri, Universitas Malikussaleh, Lhokseumawe, Indonesia

Syukriah, Putri Narisa Lia. Jurusan Teknik Industri, Universitas Malikussaleh, Lhokseumawe, Indonesia PENGENDALIAN PENGOLAHAN BIJI KOPI MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDERQUANTITY(EOQ) PADA PABRIK KOPERASI BAITUL QIRADH (KBQ) BABURRAYYAN TAKENGON ACEH TENGAH Syukriah, Putri Narisa Lia Jurusan Teknik Industri,

Lebih terperinci

MANAJEMEN KEUANGAN. Kemampuan Dalam Mengelola Persediaan Perusahaan. Dosen Pengampu : Mochammad Rosul, Ph.D., M.Ec.Dev., SE. Ekonomi dan Bisnis

MANAJEMEN KEUANGAN. Kemampuan Dalam Mengelola Persediaan Perusahaan. Dosen Pengampu : Mochammad Rosul, Ph.D., M.Ec.Dev., SE. Ekonomi dan Bisnis MANAJEMEN KEUANGAN Modul ke: 12 Kemampuan Dalam Mengelola Persediaan Perusahaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen Keuangan www.mercubuana.ac.id Dosen Pengampu : Mochammad Rosul, Ph.D.,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maju. Hal ini dikarenakan industri mempunyai kontribusi yang sangat besar

BAB I PENDAHULUAN. maju. Hal ini dikarenakan industri mempunyai kontribusi yang sangat besar BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sektor industri saat ini merupakan faktor yang berpengaruh terhadap perekonomian suatu negara, baik itu negara berkembang maupun negara maju. Hal ini dikarenakan

Lebih terperinci

INVENTORY CONTROL. Slide prepare By; Iman P. Hidayat

INVENTORY CONTROL. Slide prepare By; Iman P. Hidayat INVENTORY CONTROL Slide prepare By; Iman P. Hidayat Pendahuluan Dalam suatu perusahaan harus ada pengaturan jumlah persediaan baik bahan baku atau barang jadi agar kebutuhan proses produksi maupun kebutuhan

Lebih terperinci

MOHAMAD VIKRAMUL AINUN NA IM

MOHAMAD VIKRAMUL AINUN NA IM ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) TERHADAP KELANCARAN PRODUKSI PADA INDUSTRI PEMBUATAN TEMPE AL-HIDAYAH GONDANGLEGI PRAMBON NGANJUK SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persediaan Semua jenis perusahaan baik itu perusahaan manufaktur, perusahaan jasa dan perusahaan dagang memiliki persediaan sebagai aktiva lancar. Persediaan bagi perusahaan

Lebih terperinci

1. Profil Sistem Grenda Bakery Lianli merupakan salah satu jenis UMKM yang bergerak di bidang agribisnis, yang kegiatan utamanya adalah memproduksi

1. Profil Sistem Grenda Bakery Lianli merupakan salah satu jenis UMKM yang bergerak di bidang agribisnis, yang kegiatan utamanya adalah memproduksi 1. Profil Sistem Grenda Bakery Lianli merupakan salah satu jenis UMKM yang bergerak di bidang agribisnis, yang kegiatan utamanya adalah memproduksi roti dan bermacam jenis kue basah. Bahan baku utama yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persediaan 2.1.1 Pengertian Persediaan Setiap perusahaan, apakah perusahaan itu perusahaan jasa ataupun perusahaan manufaktur, selalu memerlukan persediaan. Tanpa adanya persediaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap usaha yang dijalankan perusahaan bertujuan mencari laba atau

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap usaha yang dijalankan perusahaan bertujuan mencari laba atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap usaha yang dijalankan perusahaan bertujuan mencari laba atau profit, seperti usaha dagang, usaha jasa maupun manufaktur berupaya mencapai tujuan yaitu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan setiap waktu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan setiap waktu. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Persediaan Bahan Baku 2.1.1.1. Pengertian Persediaan Persediaan bahan baku merupakan aktiva perusahaan yang digunakan untuk proses produksi didalam suatu

Lebih terperinci

MANAJEMEN PERSEDIAAN

MANAJEMEN PERSEDIAAN MANAJEMEN PERSEDIAAN PERSEDIAAN: BAHAN / BARANG YG DISIMPAN & AKAN DIGUNAKAN UTK MEMENUHI TUJUAN TERTENTU MISAL UTK PROSES PRODUKSI / PERAKITAN, UNTUK DIJUAL KEMBALI & UTK SUKU CADANG DR SUATU PERALATAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang diinginkan perusahaan tidak akan dapat tercapai.

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang diinginkan perusahaan tidak akan dapat tercapai. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara agraris, pengendalian persediaan merupakan fungsi-fungsi yang sangat penting, karena dalam persediaan melibatkan Investasi rupiah terbesarnya

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. dagang maupun manufaktur. Bagi perusahaan manufaktur, persediaan menjadi. berpengaruh pada kegiatan produksi dan penjualan.

BAB II BAHAN RUJUKAN. dagang maupun manufaktur. Bagi perusahaan manufaktur, persediaan menjadi. berpengaruh pada kegiatan produksi dan penjualan. BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Persediaan 2.1.1 Pengertian Persediaan Semua jenis perusahaan memiliki persediaan, baik itu perusahaan jasa, dagang maupun manufaktur. Bagi perusahaan manufaktur, persediaan menjadi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ristono (2009) persediaan adalah barang-barang yang disimpan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ristono (2009) persediaan adalah barang-barang yang disimpan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persediaan Menurut Ristono (2009) persediaan adalah barang-barang yang disimpan untuk digunakan atau dijual pada masa atau periode yang akan datang. Persediaan terdiri dari persediaan

Lebih terperinci

Optimasi Pengendalian Persediaan Bahan Baku Dengan Analisis Reorder Point

Optimasi Pengendalian Persediaan Bahan Baku Dengan Analisis Reorder Point ISSN: 2089-3787 1187 Optimasi Pengendalian Persediaan Bahan Baku Dengan Analisis Reorder Point Nidia Rosmawanti 1, Khairullah 2 Program Studi Sistem Informasi, STMIK Banjarbaru Jl. Jend. A. Yani Km 33,5

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 19 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian, Jenis Jenis dan Biaya-Biaya Persediaan 1. Pengertian Persediaan Perusahaan didalam menjalankan operasoinalnya tentu memliki persediaan, baik itu perusahaan dagang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN 3.1 KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODE PENELITIAN 3.1 KERANGKA PEMIKIRAN III. METODE PENELITIAN 3.1 KERANGKA PEMIKIRAN Bahan baku merupakan salah satu faktor yang memiliki pengaruh besar dalam memperlancar proses produksi. Banyaknya yang tersedia akan menentukan besarnya penggunaan

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1 Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan adalah data yang didapat dari bulan Mei 2007 sampai bulan Juli 2007 yaitu berupa data-data yang berkaitan dengan perencanaan

Lebih terperinci

Manajemen Persediaan. Persediaan Pengaman. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen

Manajemen Persediaan. Persediaan Pengaman. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen Modul ke: 06 Manajemen Persediaan Persediaan Pengaman Fakultas FEB Program Studi Manajemen Safety Stock Tujuan safety stock adalah meminimalkan terjadinya stock out dan mengurangi penambahan biaya penyimpanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat di indonesia, pengusaha dituntut untuk bekerja dengan lebih efisien

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat di indonesia, pengusaha dituntut untuk bekerja dengan lebih efisien BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan ekonomi dewasa ini dimana dunia usaha tumbuh dengan pesat di indonesia, pengusaha dituntut untuk bekerja dengan lebih efisien dalam menghadapi

Lebih terperinci

Bab 8 Manajemen Persediaan

Bab 8 Manajemen Persediaan Dasar Manajemen Keuangan 110 Bab 8 Manajemen Persediaan Mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menjelaskan tentang pengertian dan jenis persediaan, cara menghitung tingkat perputaran persediaan, jenis

Lebih terperinci

ANALISIS KETERSEDIAAN BAHAN BAKU DI PT. GALIC BINA MADA. Rizki Ramadhoni

ANALISIS KETERSEDIAAN BAHAN BAKU DI PT. GALIC BINA MADA. Rizki Ramadhoni ANALISIS KETERSEDIAAN BAHAN BAKU DI PT. GALIC BINA MADA Rizki Ramadhoni 16210147 Latar Belakang Masalah Perekonomian dan perkembangan dunia bisnis dewasa ini telah berkembang dengan sangat pesat seiring

Lebih terperinci

Anggaran Bahan Baku. Deskripsi Materi :

Anggaran Bahan Baku. Deskripsi Materi : Anggaran Bahan Baku Deskripsi Materi : Mampu menghitung kebutuhan bahan langsung dan membuat anggaran biaya dan pembelian bahan langsung Pemahaman mengenai anggaran rencana dan pengendalian Bahan Baku

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEOI 2.1 Pengertian Pengendalian Persediaan Persediaan dapat diartikan sebagai bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk proses produksi

Lebih terperinci