PROSES KONSELING KRISIS. Adhyatman Prabowo, M.Psi

Transkripsi

1 PROSES KONSELING KRISIS Adhyatman Prabowo, M.Psi

2 Crisis Intervention Crisis intervention is a short term helping process. It Focuses on resolution of immediate problem through the use of personal, social and enviromental resources Crisis counseling is a time limited aspect of crisis resolusion focusing on the emotional, cognitive and behavioral ramifications of the crisis Successful crisis intervention involves helping people take advantage of the opportunity and avoid the danger inherent in crisis

3 1. Mengupayakan Intervensi Segera Crisis dapat diartikan dalam keadaan bahaya ; suatu kondisi kacau yang dialami klien atau suatu tingkat distress yang tinggi. Orang yang sedang krisis umumnya tidak dapat menahan stressnya dalam jangka waktu lama. Mereka butuh intervensi segera.

4 Prosedur Intervensi dasar Mendengarkan Mengukur Normalisasi Meyakinkan kembali Mendukung Merencanakan intervensi Mengajari Monitoring Next. Usaha-usaha ini dalam rangka mengupayakan kembali keseimbangan mereka.

5 2. Mengambil Tindakan Orang yang dalam keadaan krisis cenderung berperilaku termangu-mangu; bingung; oleh karena itu perlu mengarahkan mereka ke perilaku yang berarti dan bertujuan. Tahap ini bukan waktu yang tepat untuk meminta mereka mengisi kuesioner, memberikan tes psikologi atau mengeskplorasi riwayat hidup mereka. Konselor perlu aktif dan berpartisipasi terhadap masalah klien. Mendengarkan adalah hal yang sangat penting dalam mengumpulkan informasi. Penting: ketrampilan berkomuniksi; mempertimbangkan persepsi, tindakan alternatif, memperhatikan perasaan klien.

6 3. Mengembalikan Keseimbangan Tahap ini bukan untuk mengubah kepribadian namun mengembalikan keseimbangan klien dan menghindari/mencegah kondisi yang lebih buruk. Cara: memperhatikan informasi-informasi yang klien berikan dan menunjukkan kemampuan-kemampuan atau kekuatan dirinya.

7 4. Membantu Mengembangkan Harapan dan Kemungkinan Positif Karena orang yang krisis merasa tak berdaya dan tak punya harapan, penting untuk membantu mereka menumbuhkan harapan. Jangan beri mereka janji-janji, namun dorong mereka untuk mengatasi masalahnya. Keyakinan konselor terhadap kemampuan klien untuk mengatasi masalahnya adalah penting!!

8 5. Memberikan Dukungan Intervensi krisis meliputi pemberian dukungan. Awalnya, mungkin kita sebagai konselor adalah satu-satunya orang yang memberikan dukungan itu. Namun klien perlu diajak untuk mengembangkan jaringan dukungan dari orang lain juga misalnya: sahabat, orang tua dan sebagainya.

9 6. Fokuskan Pada Problem Solving Problem solving merupakan tulang punggung dari konseling krisis. Konselor dan klien mencoba menetapkan problem utama yang menyebabkan krisis, kemudian membantu klien merencanakan dan mengimplementasikan caracara tersebut.

10 7. Memahami dan mengukur self image Klien diminta untuk mengukur dan memahami konsep dirinya setelah mengalami krisi dan bagaimana ia memahami, mengukur dan menghadapi situasi krisis yang telah dilaluinya. Hal ini dilakukan dalam rangka untuk terminalisasi dengan konselor.

11 8. Resilisiensi diri I Have I Can I Am

12 Yang perlu dilakukan : Brainstrorming alternatif-alternatif pemecahan masalah yang mungkin Menolong klien mempertimbangkan konsekuensi dari alternatif-alternatif yang ada, baik sisi positif maupun sisi negatif. Biarkan klien yang melakukan terlebih dahulu, baru konselor. Menolong klien untuk menetapkan tindakan. Konselor perlu mendorong bahkan mungkin mendesak klien untuk menetapkan tindakan. Minta komitmen dari klien atas keputusan/pilihan tindakan yang diambilnya misalnya: mulai kapan dan bagaimana dia akan melakukannya. Membantu klien menghadapi perasaan sakit. Lakukan secara gradual, yang membuat klien merasa aman dan nyaman dalam menghadapi kenyataan sepenuhnya. Konselor perlu menanamkan kepercayaan diri dan perasaan bernilai/harga diri klien bahwa dirinya mampu menghadapi persoalannya. Hindari klien bergantung pada konselor; tumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap dirinya sendiri.