BAB 2 LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Pengertian Manajemen Menurut Sapre (dalam Usman, 2013:6) menyebutkan, Manajemen adalah serangkaian kegiatan yang diarahkan langsung untuk penggunaan sumber daya organisasi secara efektif dan efisien dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Manajemen adalah sesuatu yang berkenaan dengan efisiensi, perencanaan, kertas kerja, prosedur, pelaksanaan regulasi, pengawasan dan konsistensi. (Hughes, et al, dalam Usman, 2013:6). Jadi dapat disimpulkan bahwa manajemen ada sebuah kegiatan perencanaan, pengorganisasian dan juga penggunaan sumber daya organisasi yang bertujuan untuk agar tercapainya sasaran yang dituju secara efektif dan efisien. 2.2 Sumber Daya Manusia Pengertian Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia merupakan bagian penting di dalam sebuah perusahaan atau organisasi. Sumber daya manusia adalah suatu hal yang sudah terikat di dalam sebuah perusahaan. Tanpa adanya sumber daya manusia yang, meskipun perusahaan memiliki peralatan canggih sekalipun, maka kegiatannya tidak akan dapat berjalan. Maka dari itu, sangatlah diperlukan peningkatan peran karyawankaryawan yang ada di dalam perusahaan. Dan ada kemungkinan bila peran karyawan-karyawan tersebut tidak ditingkatkan dapat menghasilkan karyawan yang apatis, tidak percaya, dan resistensi. 9

2 10 Fathoni (2006:8) menyebutkan bahwa, Sumber daya manusia merupakan modal dan kekayaan terpenting dari setiap kegiatan manusia. Berdasarkan penelitian, sumber daya manusia adalah Seseorang yang siap, mau dan mampu memberi sumbangan usaha pencapaian tujuan organisasi atau perusahaan. (Rivai 2005:6). Jadi, sumber daya manusia adalah modal yang paling penting dari setiap kegiatan manusia, untuk menciptakan sebuah kemampuan yang padu antara daya pikir serta daya fisik yang dimiliki seseorang, dan pada akhirnya akan membuat manusia tersebut dapat memberikan kemampuannya untuk disumbangkan untuk kepentingan tercapainya tujuan perusahaan. 2.3 Manajemen Sumber Daya Manusia Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan kegiatan - kegiatan pengadaan, pengembangan, pemberian pengintegrasian, pemeliharaan dan pelepasan sumber daya manusia agar tercapai beberapa tujuan individu, organisasi dan masyarakat. (Edwin F. Flippo dalam Sunyoto, 2015:1). Westover (2014:1) menyatakan bahwa, Manajemen sumber daya manusia adalah proses strategi yang berhubungan dengan susunan kepegawaian, kompensasi, penyimpanan, pelatihan dan undang udang tenaga kerja dan kebijakan sisi bisnis. Dapat disimpulkan bahwa manajemen sumber daya manusia adalah sebuah ilmu yang berfokus pada tenaga kerja yang ada di dalam perusahaan, untuk dikembangkan lagi. Dan juga, agar dapat bekerja secara efektif dan efisien, sehingga bisa dengan mudah tercapainya tujuan dari perusahaan.

3 Kompetensi Pengertian Kompetensi Kompetensi adalah kemampuan untuk melaksanakan atau melakukan sebuah pekerjaan yang diberikan atas dasar petimbangan keterampilan dan pengetahuan serta didukung oleh sikap kerja yang dituntut dari sebuah pekerjaan. Spencer dan Spencer (dalam Wibowo, 2007:272) menyatakan bahwa Kompetensi merupakan landasan dasar karkteristik orang dan mengindikasikan cara berperilaku atau berpikir, menyamakan situasi dan mendukung untuk periode waktu cukup lama. Deardorff (2006), menyatakan kompetensi adalah kemampuan mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang mengarah ke perilaku dan komunikasi yang efektif dan tepat dalam interaksi antarbudaya. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Sanjaya dan Indrawati (2014), kompetensi dapat memiliki pengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan. Ini membuktikan bahwa kompetensi dan kinerja karyawan memiliki hubungan Karakteristik Kompetensi Karakteristik kompetensi terbagi menjadi 5 (Lima), yaitu: 1) Motif Sesuatu yang secara konsisten dipikirkan atau diinginkan orang menyebabkan sebuah tindakan. 2) Sifat Karakteristik fisik dan respons konsisten terhadap situasi atau informasi. 3) Konsep Diri Sikap, nilai-nilai, atau citra diri seseorang.

4 12 4) Pengetahuan Informasi yang dimiliki seseorang dalam bidang yang spesifik. 5) Keterampilan Kemampuan mengerjakan tugas fisik atau mental tertentu. Sumber : Spencer dan Spencer (dalam Priansa, 2014:258) Gambar Model Arus Sebab Akibat Kompetensi Armstrong dan Baron (dalam Wibowo, 2007:273) menyatakan, Kompetensi merupakan dimensi perilaku yang berada dibelakang kinerja kompeten. Sering dinamakan kompetensi perilaku karena dimaksudkan untuk menjelaskan bagaimana seseorang berperilaku ketika menjalankan perannya. Klasifikasi perilaku sebagai kompetensi, antara lain: 1) Memahami apa yang perlu dilakukan 2) Membuat pekerjaan dilakukan melalui dorongan prestasi 3) Membawa serta orang dengan motivasi Tipe-Tipe Kompetensi 1) Kompetensi Perencanaan Dikaitkan dengan tidankan tertentu seperti menentukan tujuan. 2) Kompetensi Mempengaruhi Dikatikan dengan tindakan yang dapat memberikan dampak bagi orang lain.

5 13 3) Kompetensi Berkomunikasi Bentuk kemampuan bicara, mendengarkan orang lain dan komunikasi verbal maupun non verbal. Menurut Freeman (dalam Hyun, Kang dan Yoonn, 2014:109), menyatakan bahwa kompetensi berkomunikasi adalah kompetensi tambahan personal untuk pengembangan hubungan sosiointerpersonal 4) Kompetensi Interpersonal Bentuk kemampuan membangun rasa empati, persuasi, negosiasi, diplomasi dan manajemen konflik. 5) Kompetensi Berpikir Berkaitan dengan berpikir strategis, analitis dan memberi gagasan kreatif. 6) Kompetensi Organisasional Meliputi kemampuan perencanaan pekerjaan, mengorganisasi sumber daya, serta mengambil resiko yang diperhitungkan 7) Kompetensi SDM Kemampuan dalam bidang membangun tim dan mendorong partisipasi serta pengembangan bakat 8) Kompetensi Kepemimpinan Kecakapan membangun visi, orientasi strategis dan merencanakan masa depan. 9) Kompetensi Pelayanan Mengidentifikasi dan menganalisis pelanggan, orientasi pelayanan dan bekerja dengan pelanggan 10) Kompetensi Bisnis Meliputi manajemen keuangan, keterampilan pengambilan keputusan, bekerja dalam sistem.

6 14 11) Kompetensi Manajemen Individu Kompetensi berkaitan dengan motivasi diri, percaya diri dan inisiatif. 12) Kompetensi Teknis Bekerja dengan teknologi dan mendemostrasikan keahlian teknis seta professional Kategori Kompetensi Michael Zwell (dalam Wibowo, 2007: ), memberikan 5 (Lima) kategori kompetensi yang terdiri dari: 1) Task Achievement Kategori yang berhubungan dengan kinerja baik, seperti orientasi hasil, fleksibilitas, inisiatif, inovasi dan peduli pada kualitas. 2) Relationship Kategori yang berhubungan dengan komunikasi dan bekerja baik dengan orang lain, seperti kepedulian pribadi, kerja sama dan orientasi pelayanan. 3) Personal Attribute Kategori yang berhubungan dengan intrinsik individu, seperti integritas, kejujuran, ketegasan dan pengembangan diri. 4) Managerial Kategori yang berhubungan dengan kompetensi dalam pengelolaan, pengawasan dan mengembangkan orang, seperti memotivasi, memberdayakan dan mengembangkan orang lain. 5) Leadership Kategori yang berhubungan dengan memimpin organisasi dan orang untuk mencapai visi dan misi, seperti kepemimpinan visioner, berpikir strategis dan membangun komitmen organisasi.

7 Faktor Yang Memengaruhi Kompetensi Michael Zwell (dalam Wibowo, 2007: ) mengungkapkan bahwa terdapat beberapa faktor yang memengaruhi kecakapan kompetensi seseorang, yaitu: 1) Keyakinan dan Nilai-Nilai Apabila seseorang tidak percaya mereka kreatif dan inovatif, mereka tidak akan berusaha berpikir cara baru atau berbeda dalam melakukan sesuatu. Dan itu akan selalu menjadi keyakinan orang tesebut. 2) Keterampilan Keterampilan mempunyai banyak peran dalam kompetensi. Dan pengembangan keterampilan dapat berdampak baik bagi budaya organisasi dan kompetensi individual. 3) Pengalaman Pengalaman seseorang dalam melakukan sesuatu, seperti mengornganisasi orang, komunikasi di depan kelompok dan problem solving, merupakan kompetensi yang baik bagi perusahaan maupun individu. 4) Karateristik Kepribadian Kepribadian adalah sesuatu yang sulit untuk diubah. Namun, faktor kepribadian sangat memengaruhi kompetensi, misalkan kepribadian seorang manajer mempunyai kompetensi dalam penyelesaian konflik. 5) Motivasi Motivasi merupakan faktor kompetensi yang mudah berubah. Dengan memberikan dorongan pada motivasi seorang karyawan akan menyelaraskan kebutuhan perusahaan. 6) Isu Emosional Emosi seseorang dapat memengaruhi penguasaan kompetensi, seperti takut membuat kesalahan, menjadi malu dan lain-lain.

8 16 7) Kemampuan Intelektual Kemampuan intelektual seperti konseptual dan pemikiran analitis dapat memengaruhi kompetensi seseorang. 8) Budaya Organisasi Ada beberapa budaya organisasi yang memengaruhi kompetensi karyawannya, seperti: a) Praktik rekrutmen b) Sistem reward pada kompetensi yang dimiliki karyawan c) Pengambilan keputusan memengaruhi kompetensi karyawan d) Filosofi organisasi serta visi dan misi e) Prosedur informasi kepada karyawan tentang kompetensi yang diharapkan f) Pelatihan dan pengembangan tentang kompetensi karyawan g) Proses organisasi yang mengembangkan pemimpin memengaruhi kompetensi kepemimpinan Key Performance Indicator (KPI) Soemohadiwidjojo (2015:28), menyatakan bahwa, Key performance indicator adalah serangkaian indikator kunci yang bersifat terukur dan memberikan informasi sejauh mana sasaran strategis yang dibebankan kepada suatu organisasi sudah berhasil dicapai. 2.5 Lingkungan Kerja Pengertian Lingkungan Kerja Lingkungan kerja dapat mempengaruhi kinerja dari seorang karyawan yang bekerja di sebuah perusahaan. Lingkungan kerja yang baik, sangat diperlukan untuk tetap memotivasi kinerja karyawan. Semakin baik lingkungan kerja, maka semakin baik pula kinerja mereka dan begitu pula

9 17 sebaliknya. Bila lingkungan kerja tidak baik dan memadai, akan membuat karyawan kehilangan motivasi. Jadi, diperlukan lingkungan kerja yang baik agar karyawan lebih termotivasi dalam bekerja dan hal tersebut akan berpengaruh besar terhadap kinerja karyawan dan juga akan berdampak pada perkembangan perusahaan. Menurut Alex S. Nitisemito (dalam Sunyoto, 2015:38), Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada di sekitar pekerja dan yang dapat memengruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan, misalnya kebersihan, musik, penerangan dan lain-lain. Menurut Sedarmayanti (2009: 26) lingkungan kerja adalah keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan sekitarnya dimana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh M. Imran Malik, dkk (2011), didapatkan hasil bahwa lingkungan kerja dapat memengaruhi kinerja dari karyawan. Lingkungan kerja yang dimaksud adalah yang fisik atau nyata Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Lingkungan Kerja Menurut Sedarmayanti (2009: 31) lingkungan kerja karyawan dipengaruhi oleh: 1. Penerangan/cahaya ditempat kerja 2. Sirkulasi udara di tempat kerja 3. Kebisingan di tempat kerja 4. Dekorasi di tempat kerja 5. Tata warna ditempat kerja 6. Aroma/Baau tidak sedap di tempat kerja 7. Keamanan di tempat kerja

10 Pelatihan Pengertian Pelatihan Pelatihan merupakan pembelajaran yang disediakan dalam rangka meningkatkan kinerja terkait dengan pekerjaan saat ini. (Chan dalam Priansa, 2014:175). Menurut Rivai (2009:212) Pelatihan adalah proses secara sistematis mengubah tingkah laku pegawai untuk mencapai tujuan organisasi. Pelatihan berkaitan dengan keahlian dan kemampuan pegawai untuk melaksanakan pekerjaan saat ini. Faktor faktor yang menunjang kearah keberhasilan pelatihan menurut Rivai (2009:204), yaitu: 1. Materi 2. Metode 3. Kemampuan Instruktur 4. Sarana 5. Peserta 6. Evaluasi Tujuan Pelatihan Sikula (dalam Priansa, 2014: ) menyatakan bahwa tujuan dari pelatihan adalah: 1) Produktivitas Dengan pelatihan, karyawan dapat meningkatkan kemampuan, pengetahuan dan perubahan tingkah laku serta keterampilan, untuk meningkatkan produktivitas organisasi atau perusahaan. 2) Kualitas Pelatihan dapat meningkatkan kualitas dari karyawan dan juga menimalkan kesalahan yang dilakukan dalam bekerja. 3) Perencanaan Tenaga Kerja Pelatihan akan membuat karyawan bisa dengan mudah mengisi kekosongan yang ada di dalam perusahaan.

11 19 4) Moral Pelatihan diyakini akan membuat kinerja dari karyawan akan meningkat dari sebelumnya. Dengan begitu, upah atau gaji yang diterima akan meningkat dan tentu hal tersebut akan meningkatkan moril kerja karyawan untuk lebih bekerja keras dan bertanggung jawab. 5) Kompensasi Tidak Langsung Karyawan yang mengikuti pelatihan, berarti akan lebih bisa mengembangkan dirinya. Pelatihan seperti balas jasa perusahaan kepada karyawan atas raihan yang telah dicapai pada masa lalu. 6) Keselamatan dan Kesehatan Pelatihan akan bisa mengembangkan diri karyawan, dan tentu hal itu akan berpengaruh pada keselamatan dan kesehatan karyawan tersebut. Artinya, karyawan akan semakin teliti dalam bekerja agar tidak terjadi kesalahan. 7) Pencegahan Kadaluarsa Hal ini membuat karyawan dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi, dengan cara mendorong insiatif dan juga kreatifitas. 8) Perkembangan Pribadi Pelatihan memberikan karyawan kesempatan untuk meningkatkan kemampuan dan berkembang secara pribadi dan juga dengan kemampuannya Manfaat Pelatihan Simamora (dalam Priansa, 2014:179) menjelaskan bahwa manfaat dari pelatihan adalah: 1) Meningkatkan kualitas dan kuantitas produktivitas 2) Mengurangi waktu belajar yang diperlukan karyawan untuk mencapai standar kinerja yang dapat diterima

12 20 3) Menciptakan sikap, loyalitas dan kerjasama di seluruh bagian perusahaan 4) Memenuhi persyaratan perencanaan SDM 5) Mengurangi jumlah dan biaya kecelakaan kerja dalam perusahaan 6) Membantu karyawan meningkatkan dan mengembangkan pribadi Jenis Jenis Pelatihan Pelatihan dirancang untuk memenuhi tujuan yang berbeda beda dan bisa diklasifikasikan ke berbagai cara. Menurut Mathis dan Jackson (dalam Priansa, 2014:179) jenis pelatihan dibagi menjadi 4 (Empat), yaitu: Tabel Jenis Jenis Pelatihan No. Jenis Penjelasan 1 Pelatihan Rutin Pelatihan yang dibutuhkan dan rutin dilakukan untuk memenuhi berbagai syarat. 2 Pelatihan Teknis Pelatihan yang memungkinan karyawan untuk melakukan pekerjaan, tugas dan tanggung jawab. Misal : Pengetahuan tentang produk 3 Pelatihan Antar Pribadi dan Pemecahan Masalah 4 Pelatihan Perkembangan dan Inovatif Pelatihan untuk mengatasi masalah operasional dan antar pribadi, serta meningkatkan hubungan dalam organisasi atau perusahaan. Fokus jangka panjang dengan meningkatkan kapabilitas individu dan organisasi. Sumber: Mathis dan Jackson (2014)

13 Coaching Menurut Wibowo (2007:378), Coaching adalah proses interaktif melalui manajer dan supervisor dengean tujuan penyelesaian masalah kinerja atau mengembangkan kemapuan manusianya. Cara Coaching memperbaiki kinerja ada dalam dua cara, yaitu 1) Coaching Sehari-hari, apabila timbul kebutuhan yang melandasi hubungan manajer dan karyawan. 2) Membantu pekerja menjalankan rencana perbaikan kinerja yang dijadikan sebagai review kerja Manfaat Coaching 1) Mengatasi masalah kinerja 2) Membangung keterampilan kerja 3) Meningkatkan produktivitas 4) Menyiapkan bawahan yang dapat dipromosikan 5) Memperbaiki ikatan 6) Memperkuat buadaya kerja positif Mentoring Proses dimana karyawan yang lebih senior atau berpengalaman memberikan saran, nasihat, bimbingan dan sebaliknya meningkatkan pengembangan professional karyawan baru. Pekerja kurang berpengalaman yang menerima bantuan dari mentor dinamakan protégé. (Greenberg dan Baron dalam Wibowo, 2007:397). Seorang mentor adalah penasihat yang bijak dan dapat dipercaya, seseorang yang akan membanatu orang lain untuk mempelajari sesuatu yang kurang dipelajari dengan baik sebelumnya, lebih lambat atau tidak sama sekali apabila dibiarkan sendiri. (Bell dalam Wibowo, 2007:397).

14 Fungsi Mentoring Fungsi dari mentoring adalah untuk pengembangan karir individu ataupun psikososial. Fungsi sebagai karir, yaitu : 1) Sponsorship Mentor menyediakan diri untuk mendukung bawahannya 2) Coaching Mentor mengajar dan memberi umpan balik pada bawahannya 3) Protection Mentor mendukung dan melindungi bawahannya 4) Challenge Mentor mendorong bawahnnya untuk berpikir dan bertindak baru 5) Exposure and Viability Mentor mengarahkan bawahannya dalam penugasan Counselling Konseling adalah dimaksudkan sebagai setiap aktivitas yang terjadi di tempat pekerjaan, dimana seorang individu memikul tanggung jawab atas dan mengelola pengambilan keputusan sendiri, baik yang bersifat ada hubungan dengan pekerjaan atau bersifat pribadi. (Armstrong dan Baron dalam Wibowo, 2007:404) Pendekatan Konseling 1) Memerhatikan dengan cerdas dan memahami 2) Menghindari sifat menghakimi 3) Mendefinisikan masalah 4) Mengubah perspektif 5) Waspada dan Fleksibel 6) Mengamati perilaku

15 23 7) Menyimpulkan pertemuan 2.7 Kinerja Pengertian Kinerja Kinerja adalah sebuah perwujudan atau bentuk dari kemampuan yang dimiliki oleh seseorang dalam bentuk nyata. Dan dalam perusahaan berarti kinerja adalah hasil kerja dari dicapai oleh karyawan setelah melaksanakan tugas yang diberikan oleh perusahaan tersebut. Kinerja adalah perilaku yang nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan. (Rivai dan Sagala dalam Priansa, 2014:269). Menurut pendekatan perilaku dalam manajemen, kinerja adalah kuantitas atau kualitas sesuatu yang dihasilkan atau jasa yang diberikan oleh seseorang yang melakukan pekerjaan. (Luthans, 2005:165) Kinerja adalah suatu tingkat yang digunakan untuk mengukur pekerjaan seorang karyawan yang berupa sesuatu yang nyata dan ditampilkan, baik yang dilakukan maupun yang tidak dilakukan Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Kinerja Gibson, Ivancevich dan Donnely (dalam Priansa, 2014:270) mengatakan, Faktor-faktor yang memengaruhi kinerja karyawan adalah variabel individu, psikologis, maupun organisasi. Variabel individu meliputi kemampuan dan keterampilan fisik maupun mental, psikologis mencakup persepsi, sikap, kepribadian dan lainlain, sementara organisasi fokus kepada sumber daya, imbalan, desain pekerjaan dan lainnya.

16 24 Keith Davis (dalam Priansa, 2014:270) menyatakan faktor-faktor yang memengaruhi kinerja karyawan adalah: Human Performance = Abilty + Motivation Motivation = Attitude + Situation Ability = Knowldege + Skill Pengukuran Kinerja Kinerja karyawan pada dasarnya diukur sesuai dengan kepentingan perusahaan, sehingga indicator yang digunakan harus cocok dengan kepentingan dari perusahaan. Mondy, Noe, Premeaux (dalam Priansa, 2014:271) menyatakan bahwa pengukuran kinerja dapat dilakukan dengan beberapa dimensi, yaitu: 1) Kuantitas Pekerjaan Mengukur kinerja karyawan berdasarkan jumlah pekerjaan dan produktivitasnya dalam satu kurun waktu. 2) Kualitas Pekerjaan Kinerja yang diukur berdasarkan ketelitian, presisi, kerapian dan kelengakapan dalam penanganan tugas 3) Kemandirian Kinerja diukur berdasarkan kemampuan mengerjakan tugas dengan minimnya bantuan orang lain serta komitmen dalam bekerja 4) Insiatif Mempertimbangkan kemandirian, fleksibilitas berfikir dan kesediaan untuk mendapatkan tanggung jawab. 5) Adaptabilitas Kemampuan untuk beradaptasi dengan situasi yang ada di perusahaan. 6) Adaptabilitas Kemampuan untuk beradaptasi dengan situasi yang ada di perusahaan.

17 Penilaian Kinerja Menurut Mathis dan Jackson (dalam Priansa, 2014:272) menyatakan bahwa, Penilaian kinerja adalah proses mengevaluasi seberapa baik karyawan melakukan pekerjaan mereka jika dibandingkan dengan seperangkat standar dan kemudian mengkomunikasikan informasi tersebut kepada karyawan Tujuan Penilaian Kinerja Werther dan Davis (dalam Priansa, 2014: ) menyatakan bahwa beberapa tujuan dari penilaian kerja terhadap karyawan adalah: 1) Peningkatan Kinerja Memungkinkan manajer dan karyawan mengambil keputusan demi peningkatan kinerja. 2) Penyesuaian Kompensasi Membantu decision makers menentukan kompensasi setiap karyawan. 3) Keputusan Penempatan Memberi masukan tentang promosi, transfer dan demosi karyawan. 4) Kebutuhan Pengembangan dan Pelatihan Mengetahui kebutuhan pelatihan dan pengembangan bagi karyawan. 5) Perencanaan dan Pengembangan Karir Menentukan jenis dan potensi karir yang bisa dicapai. 6) Prosedur Perekrutan Mempengaruhi prosedur perekrutan karyawan. 7) Kesalahan Desain Pekerjaan dan Ketidakakuratan Informasi Menjelaskan kesalahan-kesalahan dalam manajemen SDM 8) Kesempatan yang Sama Menentukan keputusan penempatan tidak diskriminatif 9) Tantangan Eksternal Mengetahui bagaimana faktor eksternal mempengaruhi kinerja karyawan.

18 26 10) Umpan Balik Memberikan umpan balik bagi karyawan dalam perusahaan Manajemen Kinerja Manajemen kinerja adalah sebuah proses komunikasi yang dilakukan secar terus menerus dalam kemitraan antara atasan dan bawahan secara langsung (Bacal dalam Wibowo, 2007:7). Sedangkan menurut Armstrong (dalam Wibowo, 2007:8), manajemen kinerja adalah sebuah sarana untuk mendapat hasil yang lebih baik dari organisasi, tim maupun individu dengan cara memahami serta mengelola kinerja dalam satu kerangka tujuan, standar dan persyaratan yang disetujui bersama Model Manajemen Kinerja (Deming) Rencana Review Tindakan Monitor Sumber : Michael Armstrong dan Angela Baron (dalam Wibowo, 2007:24) Gambar Model Manajemen Kinerja Deming Deming (dalam Wibowo, 2007:24) menyatakan Proses dari manajemen kinerja dimulai dari penyusunan rencana, melaksanakan tindakan atau kegiatan, memonitori jalannya kinerja serta hasilnya dan melakukan review. Kegiatan monitoring dan review diperlukan untuk mengetahui perkembangan kinerja. Namun, monitoring dan review juga digunakan untuk mengetahui ada atau tidak adanya deviasi atau penyimpangan antara rencana dan kemajuan yang dicapai.

19 Kerangka Pemikiran Kompetensi T-1 Pelatihan T-2 Kinerja Karyawan Lingkungan Kerja T-3 T-4 Sumber : Penulis (2015) Hipotesis: 1. T-1 Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara kompetensi dengan kinerja karyawan. Ha : Kompetensi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan. 2. T-2 Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara lingkungan kerja dengan kinerja karyawan. Ha : Lingkungan kerja memiliki pengaruh yang signifikan dengan kinerja karyawan. 3. T-3 Ho : Tidak ada pengaruh signifikan antara pelatihan dengan kinerja karyawan. Ha : Pelatihan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan. 4. T-4 Ho : Tidak ada pengaruh signifikan antara kompetensi, lingkungan kerja dan pelatihan terhadap kinerja karyawan. Ha : Kompetensi, lingkungan kerja dan pelatihan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karaywan.

20 28

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, HIPOTESIS. pengaruh antara variabel bebas (Lingkungan Kerja, Kompetensi, dan

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, HIPOTESIS. pengaruh antara variabel bebas (Lingkungan Kerja, Kompetensi, dan 12 II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, HIPOTESIS Bab ini akan membahas beberapa hal yang berkaitan dengan tinjauan pustaka, pengaruh antara variabel bebas (Lingkungan Kerja, Kompetensi, dan Pemberdayaan)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Kompetensi a. Pengertian Kompetensi Menurut Wibowo (2011:95) kompetensi adalah suatu kemampuan untuk melaksanakan atau melakukan suatu pekerjaan atau tugas

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Achievement Motivation Theory atau Teori Motivasi Berprestasi dikemukakan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Achievement Motivation Theory atau Teori Motivasi Berprestasi dikemukakan BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Achievement Motivation Theory Achievement Motivation Theory atau Teori Motivasi Berprestasi dikemukakan oleh David C.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Teori Manajemen Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Teori Manajemen Manajemen Sumber Daya Manusia BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Teori Dalam rangka memperoleh suatu pedoman guna lebih memperdalam masalah, maka perlu dikemukakan suatu kajian teori yang bersifat ilmiah. Dalam kajian teori ini dikemukakan

Lebih terperinci

Manajemen Kinerja dan Kompensasi

Manajemen Kinerja dan Kompensasi Penempatan School of Communication Pegawai & Business Manajemen Kinerja dan Kompensasi Hari Keenam Bagian 2 Peran Manajer Lini Dalam Penilaian Kinerja Coaching, Monitoring dan Counselling Pengertian Coaching

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengertian performance sebagai hasil kerja atau prestasi kerja. Namun,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengertian performance sebagai hasil kerja atau prestasi kerja. Namun, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kinerja 2.1.1 Defenisi Kinerja Kinerja berasal dari pengertian performance. Ada pula yang memberikan pengertian performance sebagai hasil kerja atau prestasi kerja. Namun, sebenarnya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka Penelitian ini mengacu pada bagaimana analisis pengaruh budaya organisasi, kompetensi karyawan dan komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan. 2.1.1 Budaya Organisasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kompetensi Setiap organisasi dibentuk untuk mencapai tujuan tertentu untuk mencapai keberhasilan, untuk mencapai keberhasilan diperlukan landasan yang kuat berupa Kompetensi

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI Pengertian Kompetensi Sumber Daya Manusia. merupakan dimensi perilaku yang berada di belakang kinerja kompeten.

BAB II KERANGKA TEORI Pengertian Kompetensi Sumber Daya Manusia. merupakan dimensi perilaku yang berada di belakang kinerja kompeten. BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Kompetensi Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Kompetensi Sumber Daya Manusia Menurut Armstrong dan Baron (dalam Wibowo, 2007: 88) Kompetensi merupakan dimensi perilaku yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dicapainya. Tujuan tersebut diraih dengan mendayagunakan sumber-sumber

BAB II LANDASAN TEORI. dicapainya. Tujuan tersebut diraih dengan mendayagunakan sumber-sumber BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Setiap organisasi tentunya mempunyai berbagai tujuan yang hendak dicapainya. Tujuan tersebut diraih dengan mendayagunakan sumber-sumber dayanya yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoretis 2.1.1 Kompetensi 1. Pengertian Kompetensi Kompetensi sebagai kemampuan seseorang untuk menghasilkan pada tingkat yang memuaskan di tempat kerja, termasuk diantaranya

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Herfina (2006), Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pengaruhnya

BAB II URAIAN TEORITIS. Herfina (2006), Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pengaruhnya BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Herfina (2006), Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pengaruhnya Terhadap Perkembangan Kinerja di Balai Ternak Embrio Bogor. Hasil penelitian ini menunjukkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Kinerja Karyawan a. Pengertian Kinerja Karyawan Istilah kinerja berasal dari kata Job Performance prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penerimaan Karyawan Merupakan kenyataan bahwa dalam suatu organisasi selalu terbuka kemungkinan untuk terjadinya berbagai lowongan dengan aneka ragam penyebabnya. Lowongan bisa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Gaya Kepemimpinan Fungsi kepemimpinan dalam suatu organisasi, tidak dapat dibantah merupakan suatu fungsi yang sangat penting bagi keberadaan dan kemajuan organisasi yang bersangkutan.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Mathis dan Jackson (2006:3), Manajemen Sumber Daya Manusia adalah rancangan sistem-sistem formal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Dharma (2007) meneliti tentang pengaruh penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 terhadap kinerja karyawan PT. Asuransi Jasa Raharja Cabang Sumatera

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia mulai dikenal sejak abad 20, terutama setelah terjadi revolusi industri,

Lebih terperinci

PERAN MANAJEMEN KINERJA DAN IMBALAN/KOMPENSASI DALAM RANGKA MENINGKATKAN DAN MENUMBUHKAN PERFORMANCE SUMBER DAYA MANUSIA

PERAN MANAJEMEN KINERJA DAN IMBALAN/KOMPENSASI DALAM RANGKA MENINGKATKAN DAN MENUMBUHKAN PERFORMANCE SUMBER DAYA MANUSIA PERAN MANAJEMEN KINERJA DAN IMBALAN/KOMPENSASI DALAM RANGKA MENINGKATKAN DAN MENUMBUHKAN PERFORMANCE SUMBER DAYA MANUSIA Disusun Oleh : Kelompok 2 Petrus Rafendo L. 115030207111092 Andre Aprilliansyah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen sumber daya manusia hanya akan terselenggara dengan efisien

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen sumber daya manusia hanya akan terselenggara dengan efisien BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manajemen sumber daya manusia hanya akan terselenggara dengan efisien dan efektif apabila dalam seluruh proses manajemen tersebut terjadi interaksi positif

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Suatu perusahaan atau organisasi dibentuk dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu, dan tujuan utama dari suatu perusahaan adalah untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 7 BAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia sebagai salah satu unsur dalam organisasi dapat diartikan sebagai manusia

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Hasibuan (2009:10) manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian-penelitian terdahulu berfungsi sebagai pendukung untuk melakukan

BAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian-penelitian terdahulu berfungsi sebagai pendukung untuk melakukan BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian-penelitian terdahulu berfungsi sebagai pendukung untuk melakukan penelitian. Berdasarkan Penelitian yang dilakukan oleh Anggia (2005), dengan judul

Lebih terperinci

KAJIAN PUSTAKA. Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya

KAJIAN PUSTAKA. Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya II. KAJIAN PUSTAKA 2.1 Definisi Manajemen Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Menurut Terry (2006), manajemen adalah sebuah proses yang melibatkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Menurut Terry (2006), manajemen adalah sebuah proses yang melibatkan BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Manajemen 2.1.1.1 Definisi Manajemen Menurut Terry (2006), manajemen adalah sebuah proses yang melibatkan pengarahan suatu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Setelah mengemukakan latar belakang penelitian yang diantaranya memuat rumusan masalah dan ruang lingkup

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses organisasi yang dimulai dari perencanaan, rekrutmen dan seleksi, orientasi, pelatihan dan pengembangan,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia merupakan bagian dari manajemen umum yang memfokuskan diri sebagai pengelola organisasi atau perusahaan. Manajemen

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Manajemen Robbins & Coulter (2011) manajemen melibatkan aktivitas aktivitas koordinasi dan pengawasan terhadap pekerjaan orang lain, sehingga pekerjaan tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam khasanah totalitas mekanisme kerja keorganisasian, dari sekian

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam khasanah totalitas mekanisme kerja keorganisasian, dari sekian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di dalam khasanah totalitas mekanisme kerja keorganisasian, dari sekian banyak sumber potensi yang mendukung keberhasilan organisasi, sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Ada berberapa pendapat para ahli mengenai pengertian manajemen sumber daya manusia seperti: Menurut Hasibuan (2013:10), Manajemen Sumber

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Komitmen Organisasi 2.1.1.1 Pengertian Komitmen Organisasi Porter et al mendefinisikan komitmen organisasi sebagai suatu keyakinan yang kuat dan penerimaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja 2.1.1. Pengertian Kinerja Kinerja pada dasarnya memiliki banyak arti berdasarkan sudut pandang atau pendapat para ahli. Menurut Hardiyanto (2003), kinerja adalah hasil

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI SDM. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

SISTEM INFORMASI SDM. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. SISTEM INFORMASI SDM WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. PERTEMUAN 5 SI SDM Subsistem Manajemen Tenaga Kerja Keahlian / Kompetensi. Suksesi. Relokasi / Rotasi. Keahlian / Kompetensi Susanto (2003) mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Sebagai bahan perbandingan dalam Penelitian terdahulu yang berjudul Gaya

BAB II URAIAN TEORITIS. Sebagai bahan perbandingan dalam Penelitian terdahulu yang berjudul Gaya BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Sebagai bahan perbandingan dalam Penelitian terdahulu yang berjudul Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan, diantaranya dikemukakan oleh Rizky Putra

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kinerja merupakan salah satu alat ukur dari keberhasilan sebuah

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kinerja merupakan salah satu alat ukur dari keberhasilan sebuah BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Pengertian Kinerja Kinerja merupakan salah satu alat ukur dari keberhasilan sebuah perusahaan. Ketika kinerja dari karyawan meningkat maka bisa dipastikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Proyek Konstruksi Menurut Ervianto (2005), suatu proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kecerdasan Emosional 2.1.1 Pengertian Kecerdasan Emosional Secara umum kecerdasan emosional adalah kemampuan merasakan dan memahami secara lebih efektif terhadap daya kepekaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. penulis mengemukakan beberapa definisi dari beberapa ahli yaitu :

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. penulis mengemukakan beberapa definisi dari beberapa ahli yaitu : 13 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk mendapat pengertian tentang Manajemen Sumber Daya Manusia, maka penulis mengemukakan beberapa definisi dari beberapa ahli yaitu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Berdasarkan penelitian terdahulu (Nanang, 2007) dengan judul Pengaruh Gaya Kepemimpian terhadap Prestasi Kerja Karyawan Bagian Produksi pada Perusahaan Pengolahan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN PROPOSISI

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN PROPOSISI BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN PROPOSISI 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Kepemimpinan 1. Pengertian kepemimpinan Kepemimpinan memiliki arti yang lebih dalam daripada sekedar label atau jabatan yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Motivasi Terbentuknya persepsi positif pekerja terhadap organisasi, secara teoritis merupakan determinan penting terbentuknya motivasi kerja yang tinggi. Para pekerja adalah manusia

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Menurut Stephen P. Robbins dan Mary Coulter dalam bukunya

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Menurut Stephen P. Robbins dan Mary Coulter dalam bukunya BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Manajemen Menurut Stephen P. Robbins dan Mary Coulter dalam bukunya Manajemen (edisi ketujuh, 2004, p6), manajemen adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Organizational Citizenship Behavior. Menurut Organ, Podsakoff, & MacKinzie (2006), organizational

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Organizational Citizenship Behavior. Menurut Organ, Podsakoff, & MacKinzie (2006), organizational BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Organizational Citizenship Behavior 2.1.1. Pengertian Organizational Citizenship Behavior Menurut Organ, Podsakoff, & MacKinzie (2006), organizational citizenship behavior

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Strategi Manajemen SDM Dewasa ini dalam dunia praktik, manajer SDM semakin terlibat dalam komite strategis untuk menentukan arah strategis perusahaan. Manajemen SDM telah menjadi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Fungsi Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen Organisasi merupakan suatu sistem sosial yang terdiri dari berbagai individu yang memiliki berbagai tingkah laku,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun internasional harus bekerja secara kompetitif dengan meningkatkan efektifitas dan efisiensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk bersaing menunjukan yang terbaik, karena yang terbaiklah yang akan

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk bersaing menunjukan yang terbaik, karena yang terbaiklah yang akan 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Sumber daya manusia pada hakikatnya merupakan salah satu modal dasar untuk pembangunan nasional. Dalam era globalisasi saat ini, segala aspek kehidupan dituntut untuk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen 2.1.1 Manajemen sumber daya manusia Menurut Robert L. Mathis dan John H. Jackson (2011: 5) Manajemen sumber daya manusia adalah nilai kolektif dari kemampuan, pengetahuan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Samsudin (2006: 22) Manajemen Sumber Daya Manusia (Human Resources Management) adalah suatu kegiatan pengelolaan yang meliputi

Lebih terperinci

PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM

PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM Setelah kita mempelajari proses perencanaan, kemudian dilakukan proses rekrutmen, seleksi, selanjutnya yang akan kita bahas adalah tentang pelatihan dan pengembangan karyawan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kepuasan Kerja. sebuah evaluasi karakteristiknya. Rivai & Sagala (2009) menjelaskan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kepuasan Kerja. sebuah evaluasi karakteristiknya. Rivai & Sagala (2009) menjelaskan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepuasan Kerja 1. Kepuasan Kerja Guru Robbins & Judge (2012) mendefinisikan kepuasan kerja sebagai suatu perasaan positif tentang pekerjaan seseorang yang merupakan hasil dari

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pelatihan 2.1.1 Definisi Pelatihan Menurut Robert L. Mathis dan John H. Jackson (2006:301) pelatihan merupakan sebuah proses dimana orang orang mendapatkan kapabilitas untuk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Gaya Kepemimpinan Transaksional Definisi Gaya kepemimpinan Transaksional

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Gaya Kepemimpinan Transaksional Definisi Gaya kepemimpinan Transaksional BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Gaya Kepemimpinan Transaksional 2.1.1 Definisi Gaya kepemimpinan Transaksional Menurut Bass dalam Robbins & Judge (2009:90) gaya kepemimpinan transaksional adalah model kepemimpinan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Pengertian Kinerja Kinerja karyawan merupakan suatu hasil yang dicapai oleh pekerja dalam pekerjaannya menurut kriteria tertentu yang berlaku untuk suatu pekerjaan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Pengertian dan Fungsi-Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia Karyawan merupakan unsur yang penting dalam suatu perusahaan, sehingga harus dikelola dengan sebaik-baiknya agar tujuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia merupakan aset penting dan berperan sebagai faktor penggerak utama dalam pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. yang menitik beratkan perhatiannya terhadap masalah yang berhubungan

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. yang menitik beratkan perhatiannya terhadap masalah yang berhubungan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia merupakan salah satu manajemen yang menitik beratkan perhatiannya terhadap

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang antara lain termasuk (1) kuantitas keluaran, (2) kualitas keluaran, (3) jangka

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang antara lain termasuk (1) kuantitas keluaran, (2) kualitas keluaran, (3) jangka BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kinerja 2.1.1 Pengertian Kinerja Mathis dan Jackson (2006: 378), mendefinisikan kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan dan tidak dilakukan karyawan. Kinerja karyawan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. didukung oleh sikap kerja yang dituntut oleh pekerjaan tersebut. Dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. didukung oleh sikap kerja yang dituntut oleh pekerjaan tersebut. Dengan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Pengertian Kompetensi Kompetensi adalah suatu kemampuan untuk melaksanakan atau melakukan suatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi atas keterampilan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Suatu perusahaan atau organisasi didirikan dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan utama dari suatu perusahaan adalah mencapai tujuan yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Kinerja Karyawan Kinerja berasal dari pengertian performance. Ada pula yang memberikan pengertian performance sebagai hasil kerja atau prestasi kerja. Namun

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. job performance atau actual performance (prestasi kerja atau prestasi

BAB II LANDASAN TEORITIS. job performance atau actual performance (prestasi kerja atau prestasi BAB II LANDASAN TEORITIS A. Uraian Teoritis 1. Pengertian dan Penilaian Prestasi Kerja a. Pengertian Prestasi Kerja Kinerja sumber daya manusia merupakan istilah yang berasal dari kata job performance

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Istilah kinerja berasal dari kata Job Performance atau Actual Performance

BAB II LANDASAN TEORI. Istilah kinerja berasal dari kata Job Performance atau Actual Performance BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Kinerja Istilah kinerja berasal dari kata Job Performance atau Actual Performance yang berarti prestasi kerja atau prestasi yang sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen dapat diartikan sebagai sistem kerja, maksudnya adalah bahwa di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen dapat diartikan sebagai sistem kerja, maksudnya adalah bahwa di BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen dapat diartikan sebagai sistem kerja, maksudnya adalah bahwa di dalam setiap aktifitas suatu organisasi perlu memiliki kerjasama harmonis, melalui

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karyawan selama periode tertentu dibandingkan dengan berbagai kemungkinan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karyawan selama periode tertentu dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.2 Prestasi Kerja Pegawai 2.2.1 Definisi Prestasi Kerja Pegawai Prestasi kerja seorang karyawan pada dasarnya adalah hasil kerja seorang karyawan selama periode

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia sesuai dengan

BAB II LANDASAN TEORI. upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia sesuai dengan BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Pendidikan dan Pelatihan 2.1.1. Pengertian Pendidikan dan Pelatihan Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan merupakan salah salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas sumber

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan Fungsi Manajemen Personalia Pengertian Manajemen Personalia telah banyak dikemukakan oleh beberapa ahli manajemen baik dari dalam maupun luar negeri. Berikut ini

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Karyawan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Karyawan 27 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karyawan 1. Pengertian Karyawan Menurut Abdullah (2014) karyawan itu adalah sumberdaya manusia atau penduduk yang bekerja di suatu institusi baik pemerintah maupun swasta/bisnis.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Manajemen Sumberdaya Manusia Manajemen Sumber daya Manusia merupakan bagian dari manajemen umum yang memfokuskan diri pada unsur sumberdaya manusia. Perhatian ini mencakup fungsi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Prestasi Kerja

II. TINJAUAN PUSTAKA Prestasi Kerja II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Prestasi Kerja Kinerja merupakan istilah yang berasal dari kata Job Performance atau Actual Performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang).

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. organisasi memiliki tenaga kerja yang bermotivasi dan berkinerja tinggi, serta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. organisasi memiliki tenaga kerja yang bermotivasi dan berkinerja tinggi, serta BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Kompensasi Salah satu tujuan manajemen sumber daya manusia, yaitu memastikan organisasi memiliki tenaga kerja yang bermotivasi dan berkinerja tinggi, serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tercapai produktivitas kerja karyawan. Kinerja karyawan yang tinggi sangatlah

BAB I PENDAHULUAN. tercapai produktivitas kerja karyawan. Kinerja karyawan yang tinggi sangatlah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini perekonomian dan teknologi secara terus-menerus berkembang dan bangsa Indonesia dituntut untuk meningkatkan kinerja disegala sektor usaha agar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kinerja Setiap manusia mempunyai potensi untuk bertindak dalam berbagai bentuk ativitas. Brahmasari (2004) mengemukakan bahwa kinerja adalah pencapaian atas tujuan organisasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kepuasan Kerja 2.1.1 Pengertian Kepuasan Kerja Kepuasan kerja bukanlah berarti seberapa keras atau seberapa baik seseorang bekerja, melainkan seberapa jauh seseorang menyukai

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIS

BAB II KERANGKA TEORITIS BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1. Teori tentang Kinerja Banyak faktor yang mempengaruhi kinerja individu dari seorang karyawan, mengacu dari sejumlah studi empiris, beberapa ahli berpendapat sebagai berikut

Lebih terperinci

KINERJA COMPILED BY: IY

KINERJA COMPILED BY: IY KINERJA COMPILED BY: IY PENGERTIAN Kinerja merupakan istilah yang berasal dari Job Performance atau Actual Performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai seseorang) Kinerja adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan kerja (job satisfaction) merupakan sasaran penting dalam. yang memiliki lebih sedikit jumlah pegawai yang puas.

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan kerja (job satisfaction) merupakan sasaran penting dalam. yang memiliki lebih sedikit jumlah pegawai yang puas. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepuasan kerja (job satisfaction) merupakan sasaran penting dalam manajemen Sumber Daya Manusia (SDM), karena secara langsung maupun tidak langsung akan berpengaruh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Organisasi menghadapi perubahan seiring dengan perkembangan bisnis, perubahan lingkungan bisnis, serta tuntutan yang semakin tinggi dari pelanggan. Organisasi dihadapkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Penelitian ini mengacu pada bagaimana motivasi berprestasi menurut Spence dan

BAB II LANDASAN TEORI. Penelitian ini mengacu pada bagaimana motivasi berprestasi menurut Spence dan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori Penelitian ini mengacu pada bagaimana motivasi berprestasi menurut Spence dan Helmreich yang terdiri dari mastery of needs, work orientation dan competition akan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia memiliki arti penting sebagai salah satu fungsi manajemen, dimana manajemen sumber daya manusia meliputi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Pelatihan Sumber Daya Manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Pelatihan Sumber Daya Manusia 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pelatihan Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia dalam hal ini karyawan merupakan sumber daya terpenting yang dimiliki oleh organisasi dan merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumberdaya Manusia Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur peraturan dilakukan melalui proses dan dilakukan berdasarkan urutan dan fungsi-fungsi

Lebih terperinci

PENGARUH GAJI, INSENTIF, DAN FASILITAS TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN PD BPR BANK PASAR KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2007/2008

PENGARUH GAJI, INSENTIF, DAN FASILITAS TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN PD BPR BANK PASAR KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2007/2008 PENGARUH GAJI, INSENTIF, DAN FASILITAS TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN PD BPR BANK PASAR KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2007/2008 SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana

Lebih terperinci

Orientasi dan Penempatan

Orientasi dan Penempatan MSDM Handout 6 Orientasi dan Penempatan Disusun oleh: M.Kurniawan.DP Definisi Orientasi Orientasi adalah upaya pelatihan dan pengembangan awal bagi para karyawan baru yang memberi mereka informasi mengenai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Kepuasan Kerja Mangkunegara (2005) menyatakan : motivasi terbentuk dari sikap (attitude) karyawan dalam menghadapi situasi kerja di perusahaan (situation).

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia merupakan asset dalam suatu organisasi atau perusahaan dan mempunyai peranan yang sangat penting dalam mencapai tujuan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. Kinerja merupakan terjemahan dari Bahasa Inggris, work

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. Kinerja merupakan terjemahan dari Bahasa Inggris, work BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Pengertian Kinerja Kinerja merupakan terjemahan dari Bahasa Inggris, work performance atau job performance tetapi dalam bahasa Inggrisnya sering

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Motivasi 2.1.1 Pengertian Motivasi Menurut Hasibuan (2007:219) motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau bekerjasama,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada hakekatnya merupakan sebuah proses berkesinambungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada hakekatnya merupakan sebuah proses berkesinambungan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada hakekatnya merupakan sebuah proses berkesinambungan yang seharusnya tidak boleh berhenti dan harus berjalan seiring dengan usia manusia dan perkembangan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Pengertian Manajemen dan Fungsi Manajemen Pengertian Manajemen

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Pengertian Manajemen dan Fungsi Manajemen Pengertian Manajemen BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Pengertian Manajemen dan Fungsi Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Adapun yang diatur merupakan unsur-unsur yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Hasibuan (2012:10) mengatakan bahwa, manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masukan selama periode tersebut (Dossett dan Greenberg, 1981). a. Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masukan selama periode tersebut (Dossett dan Greenberg, 1981). a. Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Produktivitas 2.1.1 Pengertian Produktivitas Secara umum, produktivitas diartikan sebagai hubungan antara hasil nyata maupun fisik dengan masukan yang sebenarnya dimana

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Sumber Daya Manusia

II. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Sumber Daya Manusia II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Mangkunegara (2002) menyatakan Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah sebagai suatu pengelolaan dan pendayagunaan sumber daya yang ada

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan bidang strategi dari organisasi. Manajemen sumber daya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Menurut Hasibuan (2008:1) manajemen adalah ilmu yang mengatur mengenai pemanfaatan sumber daya baik sumber daya manusia ataupun sumber daya lainnya dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk menunjang keakuratan data penelitian yang dilakukan peneliti dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk menunjang keakuratan data penelitian yang dilakukan peneliti dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Landasan penelitian terdahulu digunakan sebagai referensi atau acuan untuk menunjang keakuratan data penelitian yang dilakukan peneliti dalam menyelesaikan

Lebih terperinci

MSDM Materi 6 Orientasi dan Penempatan

MSDM Materi 6 Orientasi dan Penempatan MSDM Materi 6 Orientasi dan Penempatan http://deden08m.com 1 Definisi Orientasi Orientasi adalah upaya pelatihan dan pengembangan awal bagi para karyawan baru yang memberi mereka informasi mengenai perusahaan,

Lebih terperinci

Orientasi dan Penempatan

Orientasi dan Penempatan MSDM Materi 6 Orientasi dan Penempatan http://deden08m.com 1 Definisi Orientasi Orientasi adalah upaya pelatihan dan pengembangan awal bagi para karyawan baru yang memberi mereka informasi mengenai perusahaan,

Lebih terperinci