Oleh : Akhmad Rizaludin, Yayat Supriyatna 1 Pendidikan Akuntansi, FPEB, Universitas Pendidikan Indonesia

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Oleh : Akhmad Rizaludin, Yayat Supriyatna 1 Pendidikan Akuntansi, FPEB, Universitas Pendidikan Indonesia"

Transkripsi

1 1 Antologi Pendidikan Akuntansi Volume 2, Nomor 2, Agustus 2014 PENGARUH IKLIM MOTIVASIONAL KELAS TERHADAP PERILAKU MENYONTEK MAHASISWA PROGRAM STUDI AKUNTANSI DAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Oleh : Akhmad Rizaludin, Yayat Supriyatna 1 Pendidikan Akuntansi, FPEB, Universitas Pendidikan Indonesia Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perilaku menyontek mahasiswa dan untuk mengetahui pengaruh iklim motivasional kelas terhadap perilaku menyontek mahasiswa Program Studi Akuntansi dan Program Studi Pendidikan Akuntansi di Universitas Pendidikan Indonesia. Penelitian didesain secara non-eksperimental dengan pendekatan kajian lapangan (field study). Peneliti mengambil sampel dari tiga angkatan, yakni mahasiswa angkatan 2013, 2012, dan Sejumlah 156 mahasiswa Prodi Akuntansi dan 154 mahasiswa Prodi Pendidikan Akuntansi. Teknik analisis data yang digunakan untuk mengetahui pengaruh iklim motivasional kelas terhadap perilaku menyontek mahasiswa adalah uji korelasi sederhana. Hasil temuan penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif yang signifikan iklim motivasional performance terhadap perilaku menyontek mahasiswa. Artinya, semakin tinggi tingkat orientasi performance yang dimiliki suatu kelas, maka semakin besar kemungkinan terjadinya praktik-praktik menyontek. Kata kunci : iklim motivasional kelas, orientasi kinerja (performance), perilaku menyontek 1 Penulis Penanggung Jawab

2 Akhmad Rizaludin-Yayat Supriyatna Pengaruh Iklim Motivasional Kelas Terhadap Perilaku Menyontek Mahasiswa Akuntansi THE EFFECT OF CLASSROOM MOTIVATIONAL CLIMATE ON CHEATING BEHAVIOR AMONG UNDERGRADUATE STUDENTS OF ACCOUNTING PROGRAM AND ACCOUNTING EDUCATION PROGRAM AT UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA By : Akhmad Rizaludin, Yayat Supriyatna Pendidikan Akuntansi, FPEB, Universitas Pendidikan Indonesia Abstract The research aims to reveal the overview of college-students cheating behavior and to learn how classroom motivational climate affects cheating behavior among Undergraduate students of Accounting Program and Accounting Education Program at Universitas Pendidikan Indonesia. This is a non-experimental research using field study approach. The researcher took the sample from three batches: students from batch 2013, 2012 and There are 156 students of Accounting Program and 154 students of Accounting Education Program. The data analysis technique that used to measure the relationship between classroom motivational climate and student cheating behavior is the simple linear correlation (Pearson s Product Moment Correlation). Results indicated that there is a significantly positive influence of performance motivational climate on cheating behavior among college students. It means that the higher performance orientation result implies on much likely cheating will occur. Keyword : classroom motivational climate, performance oriented, cheating behavior

3 3 Antologi Pendidikan Akuntansi Volume 2, Nomor 2, Agustus 2014 Di Indonesia, khususnya pada tingkat perguruan tinggi, perilaku menyontek mulai mendapat perhatian sejak dikeluarkannya Permendiknas Nomor 17 tahun 2010 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi. Selain itu, pada tanggal 4 Mei 2011 juga ada penanda-tanganan Deklarasi Anti Menyontek dan Anti Plagiat oleh pemimpin perguruan tinggi negeri dan koordinator KOPERTIS seluruh Indonesia. Dasar hukum ini diharapkan mampu menekan jumlah perilaku curang di dunia akademisi. Namun, dari hasil wawancara yang peneliti lakukan pada tanggal Januari 2014 terhadap 27 mahasiswa akuntansi di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), kecurangan akademik berupa perilaku menyontek ternyata masih banyak terjadi. Rata-rata responden mengakui dirinya sering melakukan praktik menyontek, baik dalam ujian maupun saat menyelesaikan tugas. Selain itu, responden juga diminta melaporkan bagaimana perilaku menyontek teman-temannya di kelas. Hampir seluruh responden selalu menemukan temannya menyontek di setiap ujian atau saat menyelesaikan tugas. Berikut adalah data hasil wawancara yang disajikan dalam bentuk tabel: Tabel 1 Perilaku Menyontek Mahasiswa Akuntansi UPI (N=27) Indikator Intensistas Selalu Sering Jarang Pernah Tidak Menyontek saat ujian di kelas Menyontek dalam penyelesaian tugas Menyaksikan teman menyontek Sumber: Data diolah Sementara itu, telah ditemukan bahwa kebiasaan menyontek saat menempuh pendidikan akan berdampak pada perilaku curang seseorang di dunia kerja (Nonis & Swift, 2001). Berdasarkan temuan inilah maka kemudian banyak yang mengaitkan skandal-skandal akuntansi yang terjadi beberapa tahun ini (misalnya kasus WorldCom di Amerika Serikat atau kasus Gayus Tambunan di Indonesia) dengan isuisu etika, khususnya perilaku menyontek, saat para calon akuntan menempuh pendidikan (Hayes, Hurtt, & Bee, 2006; Morris & Kilian, 2006; Abu Bakar, Ismail, & Mamat, 2010; Rangkuti, 2011). Faktor-faktor kontekstual terkait perilaku menyontek belum terlalu banyak memperoleh perhatian, tetapi telah ada beberapa penelitian yang menguji variabel dalam konteks sosial, salah satunya adalah penelitian kualitatif yang dilakukan McCabe, Trevino, dan Butterfield (2001). Dari penelitian mereka didapat fakta banyaknya peserta didik yang memberi komentar bahwa perilaku menyontek didorong oleh variabel-variabel bersifat motivasional yang mengakar kepada konteks sosial kelas. Dari hasil wawancara yang peneliti lakukan, hampir seluruh responden menyadari bahwa sebenarnya menyontek merupakan perbuatan yang salah. Namun, mereka terpaksa melakukan praktik menyontek dengan alasan merasakan adanya tekanan untuk memperoleh nilai tinggi di kelas, takut gagal dan tertinggal dari teman-teman (kompetisi). Hal ini memberi peringatan bahwa perlu dipikirkan juga aturan yang berlaku di dalam kelas dan mempertimbangkan apakah menyontek mungkin lebih merupakan tanda kelemahan dalam sistem pendidikan daripada karakter siswa itu sendiri (Kohn, 2007). Banyak dari pendidik hanya memikirkan bahwa peserta didik yang melakukan praktik menyontek harus

4 Akhmad Rizaludin-Yayat Supriyatna Pengaruh Iklim Motivasional Kelas Terhadap Perilaku Menyontek Mahasiswa Akuntansi dihukum. Namun pendidik ataupun institusi pendidikan harus juga mengoreksi diri apakah pelaksanaan pembelajaran yang diterapkan sudah terbebas dari kecenderungan-kecenderungan yang justru mendorong peserta didik untuk berperilaku curang. Di akhir laporan penelitiannya, Rangkuti (2011) menyarankan bahwa institusi pendidikan akuntansi dan staff pendidiknya harus memberi perhatian yang serius terhadap peraturan akademik yang berlaku terkait dengan perilaku menyontek dan orientasi pembelajaran yang diadopsi di dalam kelas (berorientasi performance atau mastery). Orientasi pembelajaran dalam kelas yang dimaksud di sini mengarah pada iklim motivasional kelas. Berdasarkan kajian literatur yang dilakukan Jordan (2001), disimpulkan bahwa iklim motivasional kelas merupakan faktor penting dalam perilaku menyontek mahasiswa. Selain itu, kajian literatur juga dilakukan oleh Murdock dan Anderman (2006). Penelitian mereka menunjukkan hasil yang sama, dinyatakan bahwa menyontek dapat disebabkan oleh faktor kelas, di mana iklim motivasional yang diciptakan oleh para pendidik sangat berpengaruh. Pengadopsian iklim motivasional tertentu di dalam kelas memang dapat mendorong peserta didik berperilaku menyontek atau justru menghindarinya (Anderman dan Murdock, 2007: 95). Berdasarkan pertimbangan terhadap hasil penelitian sebelumnya dan melihat kenyataan yang terjadi saat ini, ada indikasi bahwa iklim motivasional kelas dapat digunakan untuk mengidentifikasi perilaku menyontek. Penelitian ini dilakukan untuk mengungkapkan peranan iklim motivasional kelas terhadap perilaku menyontek mahasiswa Program Studi Akuntansi dan Program Studi Pendidikan Akuntansi di Universitas Pendidikan Indonesia. Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui bagaimana iklim motivasional kelas pada Program Studi Akuntansi dan Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia. b. Untuk mengetahui bagaimana perilaku menyontek mahasiswa Program Studi Akuntansi dan Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia. c. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh iklim motivasional kelas terhadap perilaku menyontek mahasiswa Program Studi Akuntansi dan Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia. Kerangka Teori Perspektif orientasi tujuan dikembangkan khusus untuk menjelaskan perilaku berprestasi dalam lingkungan pembelajaran yang bervariasi berdasarkan pendekatan sosial-kognitif. Teori ini mengungkapkan alasan-alasan peserta didik terlibat dan merespon tugas-tugas akademik dalam situasi bersekolah (Schunk et.al., 2012: 277). Tujuan berprestasi (achievement goals) terbagi ke dalam dua konstruk, yakni mastery-oriented dan performanceoriented. Iklim motivasional kelas (classroom motivational climate) mengarah kepada tujuan-tujuan yang ditekankan pendidik di dalam kelas yang kemudian dipersepsikan oleh peserta didik (Anderman dan Murdock, 2007: 92). Iklim motivasi dipandang sebagai hal yang situasional (dikondisikan) karena sejauh mana tujuan mastery (penguasaan) dan tujuan performance (kinerja) dianggap penting oleh siswa dipengaruhi oleh kebiasaan pendidik dalam memberikan instruksi akademis (Cunningham & Xiang, 2008). Seperti halnya orientasi tujuan secara umum, iklim motivasional kelas terbagi menjadi dua jenis, yakni iklim motivasional mastery dan iklim

5 5 Antologi Pendidikan Akuntansi Volume 2, Nomor 2, Agustus 2014 motivasional performance. Menurut Anderman dan Murdock (2007: 91), saat peserta didik merasakan iklim motivasional mastery di kelas, mereka meyakini kelasnya (pendidik dan metode pembelajaran) sangat memperhatikan usaha, penguasaan materi, peningkatan kemampuan, dan membandingkan perubahan diri sendiri (self-comparisons). Sedangkan saat peserta didik merasakan iklim motivasional performance di kelas, mereka meyakini bahwa kelasnya sangat memperhatikan pembandingan sosial (social comparisons), peringkat, dan kompetisi. Sebagaimana yang diungkapkan Anderman dan Murdock (2007: 92), bahwa hasil-hasil penelitian terhadap iklim motivasional kelas secara umum membuktikan: iklim motivasional mastery merupakan bagian yang paling berhubungan dengan hasil-hasil pendidikan yang bermanfaat (misalnya penggunaan strategi kognitif yang efektif, aspek afektif yang positif, dll.), sedangkan iklim motivasional performance berhubungan dengan perilaku maladaptif (misalnya penggunaan strategi pembelajaran yang tidak efektif). Dengan mempertimbangkan efek-efek yang bisa ditimbulkannya, iklim motivasional performance inilah yang dicurigai mendorong peserta didik berperilaku menyontek, sedangkan iklim motivasional mastery justru mengurangi jumlah praktik menyontek di kelas. Maka kemudian penelitian ini hanya akan mengukur bagaimana persepsi mahasiswa akuntansi UPI mengenai iklim motivasional performance di kelasnya, mengingat hasil wawancara sebelumnya yang menunjukkan bahwa mahasiswa akuntansi UPI terlibat praktik-praktik menyontek dengan frekuensi yang cukup sering. Di dalam naskah deklarasi Anti Menyontek dan Anti Plagiat dinyatakan secara tegas dan keras bahwa perilaku menyontek dan plagiat merupakan bentuk tindakan tidak bermartabat yang harus dicegah dan ditanggulangi. Menyontek memang dapat dimaknai sebagai penipuan atau perbuatan tidak jujur demi memperoleh keuntungan bagi diri sendiri tanpa mempertimbangkan aspek moral dan kognitif (Hartanto, 2012: 11). Dari sudut pandang pembelajaran, menyontek merupakan bentuk strategi yang tersaji sebagai sebuah jalan pintas kognitif (Anderman & Murdock, 2007: 2). Dimana usaha belajar yang efektif biasanya memerlukan pengaturan diri dan strategi kognitif yang kompleks, menyontek menghindari kebutuhan-kebutuhan tersebut. Definisi lainnya diungkapkan oleh Pincus dan Schmelkin (2003), perilaku menyontek merupakan suatu tindakan curang yang sengaja dilakukan ketika seorang peserta didik mencari dan membutuhkan adanya pengakuan atas hasil belajarnya dari orang lain. METODE Penelitian ini didesain secara noneksperimental dengan pendekatan kajian lapangan (field study). Fokus penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi. Sedangkan penelitian ini dilakukan di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), di mana terdapat dua program studi (prodi) dengan spesialisasi berbeda, yakni Program Studi Pendidikan Akuntansi dan Program Studi Akuntansi. Peneliti menetapkan seluruh mahasiswa aktif (angkatan 2011, 2012, dan 2013) Prodi Pendidikan Akuntansi yang berjumlah 250 dan mahasisa Prodi Akuntansi yang berjumlah 257 sebagai populasi penelitian ini. Pengambilan sampel untuk penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling, hingga diperoleh sampelnya adalah mahasiswa angkatan 2011 berjumlah 65 orang dari Prodi Akuntansi dan 54 orang dari Prodi Pendidikan Akuntansi, mahasiswa angkatan 2012 berjumlah 41 orang dari Prodi Akuntansi dan 45 orang dari Prodi Pendidikan Akuntansi, serta mahasiswa angkatan 2013

6 Akhmad Rizaludin-Yayat Supriyatna Pengaruh Iklim Motivasional Kelas Terhadap Perilaku Menyontek Mahasiswa Akuntansi berjumlah 50 orang dari Prodi Akuntansi dan 55 orang dari Prodi Pendidikan Akuntansi. Mahasiswa yang menjadi sampel penelitian adalah mahasiswa yang terpilih secara acak. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan teknik kuesioner. Kuesioner (angket) yang digunakan untuk mengukur iklim motivasional kelas merupakan hasil adaptasi dan modifikasi dari Pattern Adaptive of Learning Scale (PALS). PALS merupakan alat ukur yang menggunakan teori goal orientation sebagai kerangka untuk meneliti hubungan antara lingkungan pembelajaran dengan motivasi, afeksi dan perilaku peserta didik (Midgley, 2000: 2). Kuesioner (angket) yang digunakan untuk mengukur perilaku menyontek merupakan adaptasi dan modifikasi dari beberapa alat ukur yang telah digunakan peneliti sebelumnya (Anderman dkk., 2010; Rangkuti, 2011; Setya, 2005). Secara keseluruhan setiap itemnya berkenaan dengan perilaku yang merujuk pada perilaku menyontek yang dilakukan mahasiswa pada saat ujian dalam kelas dan penyelesaian tugas akademis lainnya di luar kelas. Adapun item-item yang ada dalam alat ukur ini tersaji dalam bentuk skala numerik (numerical scale) dengan lima alternatif jawaban, yaitu poin 5 untuk pernyataan positif tertinggi hingga poin 1 untuk pernyataan positif terendah. Skor tiap item kemudian dirata-rata dan diukur kategorinya berdasarkan tabel 2. Teknik analisis data menggunakan uji korelasi sederhana. Pengujian hipotesis menggunakan uji-t dengan uji dua pihak dan taraf signifikansi sebesar 5%. Tabel 2 Klasifikasi Skor No. Kategori Kelas Interval Masing-masing Prodi Akuntansi Pendidikan Akuntansi 5 Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah HASIL DAN PEMBAHASAN Untuk mengetahui gambaran umum iklim motivasional performance di kelas Prodi Akuntansi dan Prodi Pendidikan Akuntansi, digunakan delapan indikator dengan jumlah item pernyataan dalam angket sebanyak 12 butir. Berdasarkan hasil tabulasi jawaban responden mengenai iklim motivasional performance pada masing-masing prodi, berikut adalah tabel yang menunjukkan jumlah skor tiap item secara umum: No. Tabel 3 Skor Setiap Butir Item Variabel Iklim Motivasional Performance Pernyataan Skor Ak. P.Ak. 1. Kesuksesan belajar mahasiswa diukur dari IPK/nilai ujian yang tinggi Dosen-dosen memberi perhatian khusus pada mahasiswa yang dianggap pintar Dosen-dosen membandingkan antara hasil kerja satu mahasiswa dengan mahasiswa lain Anda takut melakukan suatu kesalahan/ kegagalan di kelas karena bisa dianggap bodoh Tujuan utama belajar di kelas adalah untuk memperoleh nilai/ipk tinggi Mahasiswa ingin tahu nilai ujian/ipk mahasiswa lain untuk membandingkan kemampuan Suasana kelas mendorong Anda untuk perlu menunjukkan diri lebih unggul dari yang lain

7 7 Antologi Pendidikan Akuntansi Volume 2, Nomor 2, Agustus 2014 No. Pernyataan Skor Ak. P.Ak. 8. Mahasiswa yang memperoleh nilai/ipk tinggi dijadikan teladan bagi mahasiswa lain Dosen menyatakan bahwa penting terlibat dalam diskusi agar terlihat menguasai materi Suasana kelas mendorong Anda untuk menjawab pertanyaan atau melakukan suatu 10. pekerjaan haruslah dengan benar Suasana kelas mendorong Anda untuk menghindari tampak bodoh/tidak kompeten saat 11. proses pembelajaran berlangsung Dosen mengumumkan nama mahasiswa yang memperoleh nilai ujian tertinggi dan terendah Total Rata-rata 507,3 489,8 Sumber: Data diolah. Keterangan: Ak. = Prodi Akuntansi; P.Ak. = Prodi Pendidikan Akuntansi Dari tabel 3, diketahui rata-rata skor untuk Prodi Akuntansi sebesar 507,33 dan rata-rata skor untuk Prodi Pendidikan Akuntansi sebesar 489,83. Skor dari dua prodi sama-sama termasuk ke dalam kategori sedang. Untuk mengetahui gambaran umum perilaku menyontek mahasiswa Prodi Akuntansi dan Prodi Pendidikan Akuntansi, digunakan enam indikator dengan jumlah item pernyataan dalam kuesioner sebanyak 16 butir. Berdasarkan hasil tabulasi jawaban responden mengenai perilaku menyontek mahasiswa pada masing-masing prodi, berikut adalah grafik yang menunjukkan jumlah skor tiap item secara umum: Tabel 4 Skor Setiap Butir Item Variabel Perilaku Menyontek Mahasiswa No. Pernyataan Skor Ak. P.Ak. 1. Meminta/menerima jawaban ujian milik teman yang duduk dekat Anda Menyalin jawaban ujian milik teman yang duduk dekat Anda tanpa diketahuinya Memberi/mengizinkan jawaban ujian Anda dicontek Menerima/meminta jawaban ujian via gadget/mobile phones Mencari/browsing jawaban ujian menggunakan fasilitas internet pada gadget/mobile phones Mengambil gambar (foto) materi ujian menggunakan kamera gadget/mobile phones untuk dibaca saat ujian Menggunakan kertas catatan/contekan saat ujian Bekerjasama dengan beberapa teman Anda dalam ujian Memperoleh informasi mengenai pertanyaan/soal ujian dari teman yang sudah melaksanakan ujian lebih dulu Membiarkan/membantu/melindungi teman yang menyontek Copy-paste materi dari internet untuk menyelesaikan tugas akademik (paper/makalah) Menyalin materi dari buku/referensi tercetak lainnya tanpa menyertakan nama penulis Mengizinkan tugas hasil kerja Anda dicontek Membagi pekerjaan/menyelesaikan tugas secara berkelompok, padahal tidak diizinkan 14. oleh dosen Meminta seseorang untuk menyelesaikan tugas Anda Menyalin jawaban teman untuk menyelesaikan soal tugas tertulis Total Rata-rata 372,9 364,5 Sumber: Data diolah. Keterangan: Ak. = Prodi Akuntansi; P.Ak. = Prodi Pendidikan Akuntansi Berdasarkan tabel 4, diketahui rata-rata skor untuk Prodi Akuntansi sebesar 372,94 dan rata-rata skor untuk Prodi Pendidikan Akuntansi sebesar 364,56. Skor dari dua prodi sama-sama termasuk ke dalam kategori rendah.

8 Akhmad Rizaludin-Yayat Supriyatna Pengaruh Iklim Motivasional Kelas Terhadap Perilaku Menyontek Mahasiswa Akuntansi Berdasarkan tabel 5 diperoleh hasil perhitungan koefisien korelasi (r) variabel iklim motivasional performance terhadap perilaku menyontek mahasiswa adalah sebesar 0,161 (ρvalue : 0,045 < 0,05) pada Prodi Akuntansi dan 0,308 (ρvalue : 0,000 < 0,05) pada Prodi Pendidikan Akuntansi. Sedangkan dari hasil uji-t diperoleh nilai thitung untuk Prodi Akuntansi sebesar 2,024 dan nilai thitung untuk Prodi Akuntansi sebesar 3,991. Kemudian nilai tersebut dibandingkan dengan ttabel [dk > 120 ( ) dan α = 0,05], yakni sebesar 1,960. Setelah dibandingkan, terlihat bahwa nilai thitung untuk kedua prodi lebih besar dari nilai ttabel (2,024 > 1,960 dan 3,991 > 1,960), maka H0 ditolak. Hal ini menunjukkan iklim motivasional performance memiliki hubungan positif yang signifikan terhadap perilaku menyontek mahasiswa. Tabel 5 Koefisien Korelasi (r) Correlations Prodi Akuntansi Prodi Pend. Akuntansi IMKp PM IMKp PM IMKp Pearson Correlation 1,161* 1,308* Sig. (2-tailed),045,000 N PM Pearson Correlation,161* 1,308* 1 Sig. (2-tailed),045,000 N *Correlation is significant at the 0,05 level (2-tailed) Sumber: output IBM SPSS v.20 for windows, data diolah. Iklim Motivasional Performance Dari delapan indikator yang mengukur variabel iklim motivasional performance, pada masing-masing prodi terdapat dua indikator masuk ke dalam kategori tinggi. Pada Prodi Akuntansi, indikator yang masuk kategori tinggi adalah indikator yang menyatakan bahwa mahasiswa merasakan kelas/lingkungan belajar mereka mengartikan kesuksesan belajar adalah raihan yang tinggi atas rewards ekstrinsik (skor/nilai ujian dan IPK) serta dosendosen yang menekankan pada kinerja/hasil kerja mereka (hitung skor rata-rata item nomor 1 dan 6 serta item nomor 9 dan 12 pada tabel 3). Pada Prodi Pendidikan Akuntansi, indikator yang masuk kategori tinggi adalah indikator yang menyatakan bahwa mahasiswa merasakan kelas/ lingkungan belajar mereka mementingkan kemampuan tinggi mahasiswa yang normatif (membanding-bandingkan hasil kerja antar mahasiswa) serta pengakuan/ penghargaan yang hanya diberikan pada mahasiswa yang mampu bersaing/ kompetitif (hitung skor rata-rata item nomor 7 serta 2 dan 8 pada tabel 3). Lingkungan pendidikan (kelas/sekolah) yang terlalu fokus pada hasil kerja atau nilai/skor ujian dan IPK, seperti Prodi Akuntansi, akan cenderung membuat peserta didik (mahasiswa) kurang peduli dengan bagaimana proses mereka memperoleh hasil terbaik/skor yang tinggi untuk pekerjaannya. Peserta didik (mahasiswa) yang sudah tidak peduli dengan proses belajar akan lebih beresiko melakukan praktik-praktik kecurangan akademik (menyontek). Sedangkan lingkungan pendidikan (kelas) yang menekan peserta didiknya untuk terlibat dalam pembelajaran dengan menciptakan kompetisi, seperti Prodi Pendidikan

9 9 Antologi Pendidikan Akuntansi Volume 2, Nomor 2, Agustus 2014 Akuntansi, akan cenderung membuat peserta didik menjadi terlalu sibuk membandingkan hasil kerjanya dengan hasil kerja orang lain hingga kurang memperhatikan perkembangan kemampuannya sendiri. Pembandingan normatif dapat menurunkan kefektifan diri peserta didik yang hasil pembandingannya lebih rendah daripada peserta didik lainnya (Schunk et.al., 2012: 308). Akibatnya, menguasai materi yang diajarkan atau tidak, ia akan mencari cara agar mampu bersaing. Kondisi seperti ini akan mendorong peserta didik untuk melakukan kecurangankecurangan (menyontek) dalam proses belajarnya. Perilaku Menyontek Dari analasis terhadap skor setiap item pernyataan, peneliti menemukan kejanggalan. Untuk pernyataan item nomor 3 (dimensi perilaku menyontek saat ujian) dan pernyataan item nomor 13 (dimensi perilaku menyontek saat menyelesaikan tugas) yang meminta pengakuan responden bahwa mereka mengizinkan/memberikan jawaban ujian atau tugas hasil kerjanya dicontek menunjukkan skor dengan kategori sedang. Skor dua item pernyataan tersebut paling tinggi (lihat tabel 4) pada masing-masing dimensinya, tetapi tidak diikuti oleh tingginya skor item pernyataan lain yang meminta pengakuan responden bahwa mereka sering menerima jawaban dari temannya. Ada tiga item pernyataan untuk dimensi perilaku menyontek saat ujian yang secara logika akan mengikuti tingginya skor item pernyataan nomor 3, yakni skor item pernyataan nomor 1, 4, dan 8 (lihat tabel 4). Sedangkan untuk dimensi perilaku menyontek saat menyelesaikan tugas di luar kelas, ada dua item pernyataan yang secara logika akan mengikuti tingginya skor item pernyataan nomor 13, yakni skor item nomor 14 dan 16 (lihat tabel 4). Peneliti menduga kejanggalan ini diakibatkan oleh responden yang tidak terbuka mengakui praktik-praktik curang yang dilakukannya, sebab adanya kecemasan bahwa hasil penelitian ini akan mempengaruhi kehidupan akademik mereka. Selain itu, tampak juga bahwa mahasiswa lebih banyak terlibat dalam praktik-praktik menyontek yang bersifat kolaboratif (bekerja sama antar mahasiswa), daripada secara independen/ sendiri (lihat item nomor 3, 8, 10, 13, 14, dan 16 pada tabel 4). Praktik menyontek yang bersifat independen hanya terdeteksi dengan porsi skor tertinggi kedua dari item pernyataan nomor 11. Item pernyataan tersebut mengukur tingkat intensitas mahasiswa melakukan praktik copy-paste materi dari internet dalam penyelesaian tugasnya (paper/makalah). Pengaruh Iklim Motivasional Terhadap Perilaku Menyontek Pendidik atau sekolah sering kali secara sepihak mengatribusikan fenomena menyontek pada kesalahan peserta didik, namun ada bukti penelitian yang menunjukkan bahwa lingkungan belajar (sekolah/kelas) terkait dengan kecenderungan peserta didik menyontek (Anderman & Midgley, 2004). Ini berarti ada dugaan bahwa lingkungan sekolah dan kelas berperan terhadap terjadinya perilaku menyontek peserta didik. Sebab sikap atau perilaku tertentu yang ditunjukkan oleh peserta didik memang terkait dengan persepsi mereka terhadap lingkungan kelas (Symaco & Marcelo, 2003). Jadi, dapat dikatakan bahwa peserta didik menyontek berdasarkan persepsi bahwa kondisi di kelasnya membuat ia akhirnya memutuskan untuk melakukan tindakan curang tersebut. Faktor situasional dalam penelitian ini adalah iklim motivasional kelas dengan orientasi performance. Penelitian ini mengindikasikan adanya hubungan antara iklim motivasional performance dengan perilaku menyontek mahasiswa. Berdasarkan nilai koefisien korelasi yang

10 Akhmad Rizaludin-Yayat Supriyatna Pengaruh Iklim Motivasional Kelas Terhadap Perilaku Menyontek Mahasiswa Akuntansi arahnya positif dari iklim motivasional performance, saat kelas memiliki tingkat orientasi performance yang tinggi, maka kemungkinan besar mahasiswa akan melakukan praktik-praktik menyontek dengan frekuensi tinggi. Hasil temuan ini mendukung penelitian Jordan (2001) dan Murdock & Anderman (2006), perilaku menyontek didorong oleh iklim motivasional performance. Kebanyakan peserta didik menyontek memang disebabkan adanya kompetisi dalam memperoleh nilai dan peringkat akademis yang tinggi di kelas (Caroll, 2004). Praktek pengajaran di kelas yang menonjolkan kompetisi dan perbandingan kemampuan di antara peserta didik terkait dengan perilaku menyontek (Aderman & Midgley, 2004). Data penelitian ini juga menunjukkan bahwa meskipun Prodi Akuntansi dan Prodi Pendidikan Akuntansi memiliki tingkat orientasi performance yang sedang secara umum, namun memiliki tingkat orientasi tinggi pada aspek penciptaan iklim kompetisi serta fokus pada nilai/skor ujian dan IPK. Ada DAFTAR PUSTAKA Anderman, E. M., & Murdock, T. B., (eds). (2007). Psychology of Academic Cheating. New York: Academic Press Inc. Schunk, D. H., Pintrich, P. R., & Meece, J. L. (2012). Motivasi dalam Pendidikan Teori, Penelitian, dan Aplikasi. Jakarta: Indeks. Hartanto, D. (2012). Bimbingan & Konseling Menyontek: Mengungkap Akar Masalah dan Solusinya. Jakarta: Index. Morris, D. E., & Kilian, C. M. (2006). Do Accounting Students Cheat? A Study Examining Undergraduate Accounting Students Honesty and Abu Bakar, N. B., Ismail, S., & Mamat, S. (2010). Will Graduating Year dugaan faktor inilah yang menyebabkan rata-rata responden masih berperilaku menyontek, meskipun dalam frekuensi yang rendah/jarang. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Iklim motivasional kelas Program Studi Akuntansi dan Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia memiliki tingkat orientasi performance dengan kategori sedang. 2. Perilaku menyontek mahasiswa Program Studi Akuntansi dan Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia berada pada kategori rendah. 3. Iklim motivasional performance berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku menyontek mahasiswa Program Studi Akuntansi dan Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia. Midgley, C. (2000). Manual for the Patterns of Adaptive Learning Scales. The University of Michigan. Nonis, S., & Swift C. O. (2001). An Examination of the Relationship between Academic Dishonesty and Workplace Dishonesty: A Multicampus Investigation. Journal of Education for Business. November/December, p Hayes, D., Hurt, K., & Bee, S. (2006). The War on Fraud: Reducing Cheating in the Classroom. Journal of College Teaching & Learning. Vol. 3 No. 2. Perceptions of Dishonest Behavior. Journal of Accounting, Ethics & Public Policy. Vol. 5 No. 3 p Accountancy Students Cheat in Examination? A Malaysian Case.

11 11 Antologi Pendidikan Akuntansi Volume 2, Nomor 2, Agustus 2014 Canadian Center of Science and Education. Vol. 3 No. 3 p Rangkuti, A. A. (2011). Academic cheating behaviour of accounting students: A case study in Jakarta State University. In Educational integrity: Culture and values. Proceedings 5th Asia Pacific Conference on Educational Integrity. The University of WesternAustralia, September. pp McCabe, D. L., Trevino, L. K., & Butterfield, K. D. (2001). Cheating in Academic Institutions: A Decade of Research. Ethics & Behavior. Vol. 11 No. 3 p Jordan, A. E. (2001). College Student Cheating: The Role of Motivation, Perceived Norms, Attitudes, and Knowledge of Institutional Policy. Journal of Ethics & Behaviour, 11(3), p from Middle School to High School. Contemporary Educational Psychology. Vol. 29 p Symaco, L. P., & Marcelo, E. (2003). Faculty Perception on Student Academic Dishonesty. College Student Journal, 37(3), 327. Caroll, C. A. (2004). Cheating is Pervasive Problem in Education, Forum Participants Say. Education Week, 23(24), p. 10. Kohn, A. (2007). Who's Cheating Whom?. Kappan Magazine Vol. 89 No. 02 pp [Online]. Tersedia: martinezearley.wikispaces.umb.edu/file/v iew/whoscheatingkohn.pdf [08 Juni 2013] Murdock, T. B., & Anderman, E. M. (2006). Motivational Perspective on Student Cheating: Toward an Integrated Model of Academic Dishonesty. Journal of Educational Psychologist, 41(3), p Cunningham, G. B., & Xiang, P. (2008). Testing the Mediating Role of Motivational Climate in the Realtionship Between Achievement Goals and Satisfaction: Are the Relationship Invariant Across Sex? Journal of Teaching in Physical Education, 27, Pincus, H. S. & Schmelkin, L. P. (2003). Faculty Perceptions of Academic Dishonesty: a Multidimentional Scaling Analysis. Journal of Higher Education. Vol. 74 No. 2 p Anderman, E. M., & Midgley, C. (2004). Changes in Self-reported Academic Cheating Across the Transition

BAB I PENDAHULUAN. Tinggi. Selain itu, pada tanggal 4 Mei 2011 juga ada penanda-tanganan Deklarasi

BAB I PENDAHULUAN. Tinggi. Selain itu, pada tanggal 4 Mei 2011 juga ada penanda-tanganan Deklarasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di Indonesia, khususnya pada tingkat perguruan tinggi, perilaku menyontek mulai mendapat perhatian sejak dikeluarkannya Permendiknas Nomor 17 tahun 2010 tentang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini didesain secara non-eksperimental dengan pendekatan kajian

BAB III METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini didesain secara non-eksperimental dengan pendekatan kajian BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Desain Penelitian Penelitian ini didesain secara non-eksperimental dengan pendekatan kajian lapangan (field study), sebab peneliti tidak mengontrol secara langsung variabelvariabelnya,

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERFORMANCE GOAL ORIENTATION DENGAN SIKAP TERHADAP SERTIFIKASI GURU PADA MAHASISWA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS A

HUBUNGAN ANTARA PERFORMANCE GOAL ORIENTATION DENGAN SIKAP TERHADAP SERTIFIKASI GURU PADA MAHASISWA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS A 1 HUBUNGAN ANTARA PERFORMANCE GOAL ORIENTATION DENGAN SIKAP TERHADAP SERTIFIKASI GURU PADA MAHASISWA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS A Rohmatul Ummah, Anita Listiara* Fakultas Psikologi Universitas

Lebih terperinci

Eka Fitriyanti Universitas Aisyiyah Yogyakarta Kata kunci: Persepsi profesi bidan, prestasi belajar Asuhan Kebidanan II

Eka Fitriyanti Universitas Aisyiyah Yogyakarta   Kata kunci: Persepsi profesi bidan, prestasi belajar Asuhan Kebidanan II KORELASI PERSEPSI MAHASISWA PROFESI BIDAN DENGAN PRESTASI BELAJAR ASUHAN KEBIDANAN II PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA TAHUN 2014 Eka Fitriyanti Universitas Aisyiyah Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kecurangan akademik merupakan fenomena umum di sekolah menengah dan perguruan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kecurangan akademik merupakan fenomena umum di sekolah menengah dan perguruan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kecurangan akademik merupakan fenomena umum di sekolah menengah dan perguruan tinggi (Cizek, 1999; Evans & Craig, 1990a, 1990b; Leveque & Walker, 1970; Schab,

Lebih terperinci

HUBUNGAN EFIKASI DIRI DENGAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK SMP NEGERI 1 PANTI KAB. PASAMAN

HUBUNGAN EFIKASI DIRI DENGAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK SMP NEGERI 1 PANTI KAB. PASAMAN HUBUNGAN EFIKASI DIRI DENGAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK SMP NEGERI 1 PANTI KAB. PASAMAN Nurhajijah 1, Alfaiz 2, Rila Rahma Mulyani 2 1 Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera

Lebih terperinci

HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA MAHASISWA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA MAHASISWA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI JPPM Vol. 9 No. 2 (2016) HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA MAHASISWA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI Nita Delima Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Subang nitadelima85@yahoo.com

Lebih terperinci

HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA

HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA HUBUNGAN LINGKUNGAN DENGAN PRESTASI MAHASISWA Menik Sri Daryanti Universitas Aisyiyah Yogyakarta E-mail:meniksridaryanti@gmail.com Abstract: This study aimed to analyze the relationship between the learning

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN PERILAKU MENYONTEK SISWA KELAS VIII SMP N 1 SENTOLO TAHUN PELAJARAN 2016/2017 ARTIKEL

HUBUNGAN ANTARA PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN PERILAKU MENYONTEK SISWA KELAS VIII SMP N 1 SENTOLO TAHUN PELAJARAN 2016/2017 ARTIKEL HUBUNGAN ANTARA PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN PERILAKU MENYONTEK SISWA KELAS VIII SMP N 1 SENTOLO TAHUN PELAJARAN 2016/2017 ARTIKEL Disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Oleh

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU-SISWA DENGAN SELF-REGULATED LEARNING PADA SISWA SMAN 9 SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU-SISWA DENGAN SELF-REGULATED LEARNING PADA SISWA SMAN 9 SEMARANG HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU-SISWA DENGAN SELF-REGULATED LEARNING PADA SISWA SMAN 9 SEMARANG Lucky Rianatha 1, Dian Ratna Sawitri 2 1,2 Fakultas Psikologi,Universitas Diponegoro Jl. Prof.

Lebih terperinci

PERILAKU BELAJAR MAHASISWA MAGANG 3 TERHADAP MINAT MENJADI GURU PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI UMS TAHUN AJARAN 2016/2017

PERILAKU BELAJAR MAHASISWA MAGANG 3 TERHADAP MINAT MENJADI GURU PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI UMS TAHUN AJARAN 2016/2017 PERILAKU BELAJAR MAHASISWA MAGANG 3 TERHADAP MINAT MENJADI GURU PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI UMS TAHUN AJARAN 2016/2017 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi

Lebih terperinci

HUBUNGAN SELF-EFFICACY DAN PERILAKU MENYONTEK (CHEATING) PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS X

HUBUNGAN SELF-EFFICACY DAN PERILAKU MENYONTEK (CHEATING) PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS X HUBUNGAN SELF-EFFICACY DAN PERILAKU MENYONTEK (CHEATING) PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS X Siti Shara Universitas Gunadarma, siti_shara@student.gunadarma.ac.id Abstrak Semakin hari persaingan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif digunakan untuk meneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofi dan ideologi pernyataan isu

BAB III METODE PENELITIAN. oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofi dan ideologi pernyataan isu 61 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Dalam Pedoman Operasional Penulisan Skripsi disebutkan bahwa Desain penelitian ini menjelaskan metode penelitian yang digunakan dan bagaimana prosedur

Lebih terperinci

Perbedaan Persepsi Antara Siswa Sekolah Negeri Dan Swasta Terhadap Pembelajaran Guru Pendidikan Jasmani

Perbedaan Persepsi Antara Siswa Sekolah Negeri Dan Swasta Terhadap Pembelajaran Guru Pendidikan Jasmani 59 Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 01 Nomor 01 Tahun 2013, 60-63 PERBEDAAN PERSEPSI ANTARA SISWA SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA TERHADAP PEMBELAJARAN GURU PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN

Lebih terperinci

Oleh. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumbar 2,3

Oleh. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumbar 2,3 Pengaruh Persepsi Mahasiswa Tentang Kinerja Dosen dalam Proses Belajar Mengajar, Kepercayaan Diri dan Motivasi Belajar Terhadap Indeks Prestasi Kumulatif Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Angkatan

Lebih terperinci

HUBUNGAN KETERAMPILAN MENGAJAR GURU MENURUT PERSEPSI SISWA DENGAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

HUBUNGAN KETERAMPILAN MENGAJAR GURU MENURUT PERSEPSI SISWA DENGAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA Jurnal Edumath, Volume 4. No. 1, (2018) Hlm.74-84 ISSN Cetak : 2356-2064 ISSN Online : 2356-2056 HUBUNGAN KETERAMPILAN MENGAJAR GURU MENURUT PERSEPSI SISWA DENGAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU MENCONTEK PADA SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI BADRAN NO. 123 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU MENCONTEK PADA SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI BADRAN NO. 123 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU MENCONTEK PADA SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI BADRAN NO. 123 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Vania Dwi Tristiana (14541084) Prodi : PGSD FKIP UNISRI ABSTRAK

Lebih terperinci

BENTUK KECURANGAN AKADEMIK (ACADEMIC CHEATING) MAHASISWA PGMI FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN ALAUDDIN MAKASSAR

BENTUK KECURANGAN AKADEMIK (ACADEMIC CHEATING) MAHASISWA PGMI FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN ALAUDDIN MAKASSAR BENTUK KECURANGAN AKADEMIK (ACADEMIC CHEATING) MAHASISWA PGMI FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN ALAUDDIN MAKASSAR Nursalam, Suddin Bani, dan Munirah Fakultar Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar

Lebih terperinci

KORELASI ANTARA KEMAMPUAN KOGNITIF MAHASISWA PADA MATA KULIAH TELAAH KURIKULUM FISIKA DAN PENGEMBANGAN PROGRAM PENGAJARAN FISIKA

KORELASI ANTARA KEMAMPUAN KOGNITIF MAHASISWA PADA MATA KULIAH TELAAH KURIKULUM FISIKA DAN PENGEMBANGAN PROGRAM PENGAJARAN FISIKA http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/gravity ISSN 2442-515x, e-issn 2528-1976 GRAVITY Vol. 2 No. 1 (2016) KORELASI ANTARA KEMAMPUAN KOGNITIF MAHASISWA PADA MATA KULIAH TELAAH KURIKULUM FISIKA DAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

iii Universitas Kristen Maranatha

iii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui hubungan antara grit dan IPK pada mahasiswa Kurikulum Berbasis KKNI angkatan 2013 di Universitas X di Kota Bandung. Subjek dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG METODE PENGAJARAN DOSEN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA KEPERAWATAN STIKES AISYIYAH SURAKARTA

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG METODE PENGAJARAN DOSEN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA KEPERAWATAN STIKES AISYIYAH SURAKARTA PERSEPSI MAHASISWA TENTANG METODE PENGAJARAN DOSEN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA KEPERAWATAN STIKES AISYIYAH SURAKARTA Sri Hartutik, Irma Mustikasari STIKES Aisyiyah Surakarta Ners_Tutty@yahoo.com

Lebih terperinci

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KEPUASAN SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI (Studi Kasus Pada Siswa Kelas XII Jurusan IPS SMA N 1 Ngemplak Tahun Ajaran 2011/2012) SKRIPSI Oleh : Puji Wahono K7408252 FAKULTAS

Lebih terperinci

HUBUNGAN ORIENTASI TUJUAN PERFORMA DENGAN KECEMASAN AKADEMIK PADA SISWA KELAS X DI SMA NEGERI A SEMARANG

HUBUNGAN ORIENTASI TUJUAN PERFORMA DENGAN KECEMASAN AKADEMIK PADA SISWA KELAS X DI SMA NEGERI A SEMARANG HUBUNGAN ORIENTASI TUJUAN PERFORMA DENGAN KECEMASAN AKADEMIK PADA SISWA KELAS X DI SMA NEGERI A SEMARANG Varra Variansyah, Anita Listiara Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Soedarto,

Lebih terperinci

PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK (ACADEMIC FRAUD) MAHASISWA AKUNTANSI PADA PERGURUAN TINGGI NEGERI DI SUMATERA UTARA

PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK (ACADEMIC FRAUD) MAHASISWA AKUNTANSI PADA PERGURUAN TINGGI NEGERI DI SUMATERA UTARA PROCEEDINGS Profesionalisme Akuntan Menuju Sustainable Business Practice PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK (ACADEMIC FRAUD) MAHASISWA AKUNTANSI PADA PERGURUAN TINGGI NEGERI DI SUMATERA UTARA 772 Deliana, Abdulrahman,

Lebih terperinci

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara locus of control dan prokrastinasi akademik pada mahasiswa yang sedang menempuh Usulan Penelitian di Fakultas Psikologi Universitas X Bandung.

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERCAYA DIRI DENGAN INTENSI MENYONTEK

HUBUNGAN ANTARA PERCAYA DIRI DENGAN INTENSI MENYONTEK HUBUNGAN ANTARA PERCAYA DIRI DENGAN INTENSI MENYONTEK Naskah Publikasi Disusun Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana S-1 Psikologi Diajukan oleh: PANGESTU PINARINGAN PUTRI F100

Lebih terperinci

Hubungan Prokrastinasi dan Prestasi Akademik Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Ubaya. Ricky Pangestu Fakultas Psikologi

Hubungan Prokrastinasi dan Prestasi Akademik Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Ubaya. Ricky Pangestu Fakultas Psikologi Hubungan Prokrastinasi dan Prestasi Akademik Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Ubaya Ricky Pangestu Fakultas Psikologi Pangestu_ricky@yahoo.com Abstrak Penelitian ini merupakan yang bertujuan untuk memperjelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (Independent Variable) dan variabel terikat (Dependent Variable). Pada penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. (Independent Variable) dan variabel terikat (Dependent Variable). Pada penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas (Independent Variable) dan variabel terikat (Dependent Variable). Pada

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kecurangan akademik bukanlah masalah yang baru dalam pendidikan di Indonesia, sehingga fenomena kecurangan akademik dapat dikatakan telah menjadi kebiasaan di

Lebih terperinci

Keywords : Motivation To Learn, Classroom Climate, Perception

Keywords : Motivation To Learn, Classroom Climate, Perception 1 THE CORRELATION BETWEEN PERCEPTION OF CLASSROOM CLIMATE AND STUDENT LEARNING MOTIVATION PHYSICS AT SMA CLASS XI IPA SUB-DISTRICK SIMPANG KANAN ROKAN HILIR Alex Kiswanto, Mitri Irianti, Hendar sudrajat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 52 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran sikap siswa pada mata pelajaran Akuntansi dan pengaruh hasil belajar siswa kelas XI IPS di SMAN 7 Tasikmalaya.

Lebih terperinci

Jurnal Geografi. Media Informasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

Jurnal Geografi. Media Informasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian Jurnal Geografi Media Informasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN AFEKTIF DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI FIS UNNES Tukidi¹ ¹Staf

Lebih terperinci

PENGARUH PERSEPSI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO-VISUAL

PENGARUH PERSEPSI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO-VISUAL PENGARUH PERSEPSI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO-VISUAL DAN METODE PROBLEM SOLVING TERHADAP PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI GONDANGREJO TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI OLEH : AMY TRISNA RAHMAWATI

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN PENYESUAIAN DIRI SISWA KELAS VII SMP N 1 SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016 SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN PENYESUAIAN DIRI SISWA KELAS VII SMP N 1 SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016 SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN PENYESUAIAN DIRI SISWA KELAS VII SMP N 1 SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016 SKRIPSI Diajukan Kepada Universitas PGRI Yogyakarta Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA TASK VALUE DENGAN SELF-REGULATION OF LEARNING PADA MAHASISWA YANG TINGGAL DI PONDOK PESANTREN SINDANGSARI AL-JAWAMI

HUBUNGAN ANTARA TASK VALUE DENGAN SELF-REGULATION OF LEARNING PADA MAHASISWA YANG TINGGAL DI PONDOK PESANTREN SINDANGSARI AL-JAWAMI HUBUNGAN ANTARA TASK VALUE DENGAN SELF-REGULATION OF LEARNING PADA MAHASISWA YANG TINGGAL DI PONDOK PESANTREN SINDANGSARI AL-JAWAMI IKLIMA ULFAH SURYA CAHYADI ABSTRAK Mahasiswa yang tinggal di pesantren

Lebih terperinci

SELF-REGULATED LEARNING SISWA YANG MENYONTEK (SURVEY PADA SISWA KELAS X DI SMA N 52 JAKARTA UTARA TAHUN AJARAN 2010/2011)

SELF-REGULATED LEARNING SISWA YANG MENYONTEK (SURVEY PADA SISWA KELAS X DI SMA N 52 JAKARTA UTARA TAHUN AJARAN 2010/2011) 100 Self-regulated Learning Siswa Yang Menyontek (Survey Pada Siswa Kelas X Di SMAN 52 Jakarta Utara...) SELF-REGULATED LEARNING SISWA YANG MENYONTEK (SURVEY PADA SISWA KELAS X DI SMA N 52 JAKARTA UTARA

Lebih terperinci

PERANAN GOAL ORIENTATION TERHADAP SELF-REGULATED LEARNING PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN ABSTRAK

PERANAN GOAL ORIENTATION TERHADAP SELF-REGULATED LEARNING PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN ABSTRAK PERANAN GOAL ORIENTATION TERHADAP SELF-REGULATED LEARNING PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN MIRANDA RIZKA Z SURYA CAHYADI ABSTRAK Keputusan pelajar untuk meregulasi fungsi-fungsi

Lebih terperinci

EKSPLORASI MOTIVASI BELAJAR SISWA SMK DALAM MENGIKUTI MATA PELAJARAN PEKERJAAN DASAR TEKNIK OTOMOTIF

EKSPLORASI MOTIVASI BELAJAR SISWA SMK DALAM MENGIKUTI MATA PELAJARAN PEKERJAAN DASAR TEKNIK OTOMOTIF 96 EKSPLORASI MOTIVASI BELAJAR SISWA SMK DALAM MENGIKUTI MATA PELAJARAN PEKERJAAN DASAR TEKNIK OTOMOTIF Muhammad Kuswinarko 1, Inu H. Kusumah 2 Universitas Pendidikan Indonesia Jl. Dr. Setiabudhi No. 229,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, maka suatu penelitian memerlukan suatu metode penelitian. Menurut Sugiyono (2008:2) Metode penelitan pada dasarnya

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan FT UNY Maret, 2015

Jurnal Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan FT UNY Maret, 2015 PENGARUH MINAT BACA DAN KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN KONSTRUKSI BANGUNAN SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK NEGERI PRINGSURAT TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Oleh:

Lebih terperinci

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DAN KOMUNIKASI GURU-SISWA DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DAN KOMUNIKASI GURU-SISWA DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR Hubungan Minat Belajar... (Anas Fatoni) 27 HUBUNGAN MINAT BELAJAR DAN KOMUNIKASI GURU-SISWA DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR RELATIONSHIP BETWEEN INTERESTS IN LEARNING, TEACHER-STUDENT COMMUNICATION

Lebih terperinci

HUBUNGAN SIKAP SISWA DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VII MTSN PARAK LAWAS PADANG

HUBUNGAN SIKAP SISWA DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VII MTSN PARAK LAWAS PADANG HUBUNGAN SIKAP SISWA DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VII MTSN PARAK LAWAS PADANG Yulia Rasmadesi 1), Gusmaweti ), dan Nawir Muhar ) 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia

BAB I PENDAHULUAN. bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

Lebih terperinci

HUBUNGAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PAJANGAN BANTUL TAHUN AJARAN 2015/2016

HUBUNGAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PAJANGAN BANTUL TAHUN AJARAN 2015/2016 HUBUNGAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PAJANGAN BANTUL TAHUN AJARAN 2015/2016 ABSTRAK HENI DANI ASTUTI. Hubungan Bimbingan Kelompok dengan Minat Belajar Siswa Kelas

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI DENGAN PRESTASI BELAJAR

HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI DENGAN PRESTASI BELAJAR HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI DENGAN PRESTASI BELAJAR Ela Yunistia, Yon Rizal, Nurdin Pendidikan Ekonomi PIPS FKIP Unila Jl.Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro This study

Lebih terperinci

PENGARUH MINAT MEMBACA DAN KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BAHASA INDONESIA SISWA KELAS ATAS SD NEGERI 1 MUNGGUNG KARANGDOWO KLATEN TAHUN

PENGARUH MINAT MEMBACA DAN KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BAHASA INDONESIA SISWA KELAS ATAS SD NEGERI 1 MUNGGUNG KARANGDOWO KLATEN TAHUN PENGARUH MINAT MEMBACA DAN KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BAHASA INDONESIA SISWA KELAS ATAS SD NEGERI 1 MUNGGUNG KARANGDOWO KLATEN TAHUN 2015/2016 Artikel Publikasi Ilmiah Artikel Publikasi Ilmiah

Lebih terperinci

HUBUNGAN METAKOGNISI, EFIKASI DIRI AKADEMIK DAN PRESTASI AKADEMIK PADA MAHASISWA

HUBUNGAN METAKOGNISI, EFIKASI DIRI AKADEMIK DAN PRESTASI AKADEMIK PADA MAHASISWA HUBUNGAN METAKOGNISI, EFIKASI DIRI AKADEMIK DAN PRESTASI AKADEMIK PADA MAHASISWA Quroyzhin Kartika Rini 1 Ursa Majorsy 2 Ratna Maharani Hapsari 3 Fakultas Psikologi, Universitas Gunadarma { 1 quroyzhin,

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR JURNAL. Oleh YOCIE CALLISTA PUTRI BAHARUDDIN RISYAK SYAIFUDDIN LATIF

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR JURNAL. Oleh YOCIE CALLISTA PUTRI BAHARUDDIN RISYAK SYAIFUDDIN LATIF HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR JURNAL Oleh YOCIE CALLISTA PUTRI BAHARUDDIN RISYAK SYAIFUDDIN LATIF FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Sugiyono (2012: 14) mengemukakan bahwa:

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Sugiyono (2012: 14) mengemukakan bahwa: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Sugiyono (2012: 14) mengemukakan bahwa: Metode penelitian kuantitatif dapat

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini berjudul hubungan learning approach dan prestasi belajar pada mahasiswa fakultas ekonomi akuntansi yang berasal dari jurusan IPA dalam menghadapi mata kuliah pengantar akuntansi

Lebih terperinci

HUBUNGAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS V SD SE GUGUS TAMBAKROMO KABUPATEN PATI TAHUN AJARAN 2015/2016

HUBUNGAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS V SD SE GUGUS TAMBAKROMO KABUPATEN PATI TAHUN AJARAN 2015/2016 Hubungan Membaca Pemahaman... (Galih Probo Julianto) 3.045 HUBUNGAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS V SD SE GUGUS TAMBAKROMO KABUPATEN PATI TAHUN AJARAN 2015/2016 THE CORRELATION

Lebih terperinci

TINGKAT PRESTISE DAN PERSEPSI SISWA PADA CITRA SEKOLAH DAN PENGARUHNYA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA

TINGKAT PRESTISE DAN PERSEPSI SISWA PADA CITRA SEKOLAH DAN PENGARUHNYA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA TINGKAT PRESTISE DAN PERSEPSI SISWA PADA CITRA SEKOLAH DAN PENGARUHNYA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA Rima Dhamayanti SMK Sritanjung Banyuwangi rimadhamayanti@gmail.com Abstract: The research aims to

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi antara mahasiswa akuntansi dan alumni terhadap praktik-praktik fraud melalui survei langsung pada

Lebih terperinci

PENGARUH KESADARAN METAKOGNISI TERHADAP PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA FMIPA UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

PENGARUH KESADARAN METAKOGNISI TERHADAP PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA FMIPA UNIVERSITAS SULAWESI BARAT PENGARUH KESADARAN METAKOGNISI TERHADAP PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA FMIPA UNIVERSITAS SULAWESI BARAT Oleh: Sitti Inaya Masrura, S.Pd., M.Pd Dosen Pendidikan Matematika FMIPA Universitas Sulawesi Barat

Lebih terperinci

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA, MOTIVASI BELAJAR, DAN GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS. Eddi Artanti Puji Lestari L.A

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA, MOTIVASI BELAJAR, DAN GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS. Eddi Artanti Puji Lestari L.A PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA, MOTIVASI BELAJAR, DAN GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS Eddi Artanti Puji Lestari L.A La.tanti@yahoo.co.id Abstract This study aims to determine whether parenting

Lebih terperinci

KEJUJURAN AKADEMIK SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS PADA SITUASI UJIAN. Naskah Publikasi

KEJUJURAN AKADEMIK SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS PADA SITUASI UJIAN. Naskah Publikasi i KEJUJURAN AKADEMIK SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS PADA SITUASI UJIAN Naskah Publikasi Oleh: YUYUN KASMANINGSIH F 100 100 186 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015 KEJUJURAN AKADEMIK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menurut Sugiyono (2009: 3) metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif, sedangkan metode yang digunakan adalah analisis deskriptif. Penelitian deskriptif ditandai adanya upaya untuk mengetahui

Lebih terperinci

HUBUNGAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PAINAN.,, dan

HUBUNGAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PAINAN.,, dan HUBUNGAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PAINAN,, dan 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung Hatta 2) Dosen Program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia yang berlokasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi. Penelitian korelasi menurut Suharsimi (2010) adalah penelitian yang dilakukan oleh peneliti

Lebih terperinci

EDUFORTECH 2 (1) EDUFORTECH.

EDUFORTECH 2 (1) EDUFORTECH. EDUFORTECH 2 (1) 2017 24-32 EDUFORTECH FAKTOR-FAKTOR INTERNAL YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA PENDIDIKAN TEKNOLOGI AGROINDUSTRI DALAM PEMILIHAN KARIR Internal Factors Affecting Students of Agro-industry Technology

Lebih terperinci

Educational Psychology Journal

Educational Psychology Journal EPJ 2 (1) (2013) Educational Psychology Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/epj SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL ORIENTATION Anggi Puspitasari, Edy Purwanto, Dyah Indah Noviyani

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rangkaian sistematis dari penjelasan secara rinci tentang keseluruhan rencana penelitian mulai dari perumusan masalah, tujuan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan sesuai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. dan sesuai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Menurut 48 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Metode yang digunakan dan sesuai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif.

Lebih terperinci

HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI EMOTIONAL QUOTIENT

HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI EMOTIONAL QUOTIENT HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI EMOTIONAL QUOTIENT (EQ) DAN KESIAPAN BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh : RESTY HERMITA NIM K4308111 FAKULTAS

Lebih terperinci

6-062 TINGKAT KEJUJURAN SOSIAL DAN AKADEMIK MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI

6-062 TINGKAT KEJUJURAN SOSIAL DAN AKADEMIK MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI 6-062 TINGKAT KEJUJURAN SOSIAL DAN AKADEMIK MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI Taufik Arianto Mahasiswa S-1 Universitas Mataram, Mataram E-mail : fiksback@gmail.com ABSTRAK Kejujuran sosial dan akademik mahasiswa

Lebih terperinci

PUBLIKASI ILMIAH. Oleh: KRISTINAWATI A

PUBLIKASI ILMIAH. Oleh: KRISTINAWATI A MOTIVASI BERWIRAUSAHA DALAM PERSPEKTIF PERAN PENDIDIKAN DAN LINGKUNGAN KELUARGA PADA MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA ANGKATAN TAHUN 2013 PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai

Lebih terperinci

Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.5 No.1 (2016)

Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.5 No.1 (2016) Hubungan Antara Self - Efficacy dan Self Regulated Learning Dengan Prestasi Akademik Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Surabaya Dessy Annastia Sari Fakultas Psikologi Des.sychology@gmail.com

Lebih terperinci

PENGARUH INTENSITAS BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI SMAN 5 MAKASSAR

PENGARUH INTENSITAS BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI SMAN 5 MAKASSAR PENGARUH INTENSITAS BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI SMAN 5 MAKASSAR A. Rezki Ayu Lestary MD Pendidikan Sosiologi FIS-UNM ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perguruan Tinggi sebagai lembaga pendidikan memegang peranan penting

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perguruan Tinggi sebagai lembaga pendidikan memegang peranan penting BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perguruan Tinggi sebagai lembaga pendidikan memegang peranan penting untuk menghasilkan tenaga ahli yang tangguh dan kreatif dalam menghadapi tantangan pembangunan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU ASERTIF PADA SISWA KELAS X TEKNIK KOMPUTER JARINGAN 1 SMK NEGERI 1 WONOSEGORO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU ASERTIF PADA SISWA KELAS X TEKNIK KOMPUTER JARINGAN 1 SMK NEGERI 1 WONOSEGORO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU ASERTIF PADA SISWA KELAS X TEKNIK KOMPUTER JARINGAN 1 SMK NEGERI 1 WONOSEGORO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh : Pudyastuti Widhasari ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

Witan Faestri, Agustina Sri Purnami Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta. *Korespondensi:

Witan Faestri, Agustina Sri Purnami Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta. *Korespondensi: HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI SE-KECAMATAN SEDAYU TAHUN AJARAN 2016/2017 Witan Faestri, Agustina Sri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 8 Tabel Subjek penelitian berdasarkan kelas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 8 Tabel Subjek penelitian berdasarkan kelas A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Subjek BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII di MTS Sullamul Hidayah Probolinggo. Jumlah dalam penelitian ini sebanyak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Variabel penelitian dan definisi operasional

BAB III METODE PENELITIAN Variabel penelitian dan definisi operasional BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel penelitian dan definisi operasional Variabel yang akan diteliti pada penelitian ini adalah prokrastinasi akademik sebagai

Lebih terperinci

Patria Asda STIKES Wira Husada Yogyakarta ABSTRACT

Patria Asda STIKES Wira Husada Yogyakarta ABSTRACT HUBUNGAN BIMBINGAN KLINIK OLEH PEMBIMBING KLINIK AKADEMIK DENGAN PRESTASI BELAJAR KLINIK MAHASISWA SEMESTER V DIII KEPERAWATAN STIKES WIRA HUSADA TAHUN AJARAN 2010/2011 Relationship Between Clinical Guidance

Lebih terperinci

Ida Yuli Angkotasan, Paulus Subiyanto, Nuryeti Syarifah, Nurma Angkotasan. Abstract

Ida Yuli Angkotasan, Paulus Subiyanto, Nuryeti Syarifah, Nurma Angkotasan. Abstract HUBUNGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH II MAHASISWA SEMESTER VII PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN (S-1) SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA HUSADA

Lebih terperinci

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN PRIBADI-SOSIAL TERHADAP SELF ESTEEM SISWA KELAS XI SMK PUTRA SAMODERA YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN PRIBADI-SOSIAL TERHADAP SELF ESTEEM SISWA KELAS XI SMK PUTRA SAMODERA YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN PRIBADI-SOSIAL TERHADAP SELF ESTEEM SISWA KELAS XI SMK PUTRA SAMODERA YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan Kepada Universitas PGRI Yogyakarta Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA GURU SD NEGERI SE-KECAMATAN REMBANG KABUPATEN REMBANG

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA GURU SD NEGERI SE-KECAMATAN REMBANG KABUPATEN REMBANG PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA GURU SD NEGERI SE-KECAMATAN REMBANG KABUPATEN REMBANG ARTIKEL JURNAL Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

Abu Khaer Firman 1), Hindayati Mustafidah 2) Jl. Raya Dukuhwaluh Purwokerto ) 2)

Abu Khaer Firman 1), Hindayati Mustafidah 2) Jl. Raya Dukuhwaluh Purwokerto ) 2) Analisis Korelasi Pemanfaatan Internet terhadap Prestasi Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Purwokerto (Correlation Analysis of the Internet Use and the Students Achievement of Informatics

Lebih terperinci

PENGARUH PERSIAPAN MATERI SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP NEGERI 19 PALU

PENGARUH PERSIAPAN MATERI SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP NEGERI 19 PALU PENGARUH PERSIAPAN MATERI SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP NEGERI 19 PALU SITI HAJIRAH JURNAL PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, tentunya akan diperlukan sejumlah

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, tentunya akan diperlukan sejumlah BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Dalam melaksanakan suatu penelitian, tentunya akan diperlukan sejumlah data yang dapat membantu untuk membahas masalah dalam suatu penelitian tersebut.

Lebih terperinci

ABSTRAK. dalam menghasilkan mahasiswa yang berkompeten. perilaku belajar sebesar 8,9%. Teknik pengambilan sampel dengan cara simple

ABSTRAK. dalam menghasilkan mahasiswa yang berkompeten. perilaku belajar sebesar 8,9%. Teknik pengambilan sampel dengan cara simple ABSTRAK Emotional Intelligence (EQ) sangat penting dalam dunia pendidikan saat ini, karena berpengaruh pada pencapaian prestasi belajar mahasiswa dan mendukung visi misi dari Jurusan Manajemen Fakultas

Lebih terperinci

AHMAD MUJAHID K

AHMAD MUJAHID K HUBUNGAN RASA PERCAYA DIRI SISWA DAN PERSEPSI CARA MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS IX SMP NEGERI 24 SURAKARTA SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan jenis penelitian verifikatif. Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan di SD Negeri 3 Gedung Air kecamatan. Tanjung Karang Barat Kota Bandar Lampung.

III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan di SD Negeri 3 Gedung Air kecamatan. Tanjung Karang Barat Kota Bandar Lampung. 44 III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian akan dilaksanakan di SD Negeri 3 Gedung Air kecamatan Tanjung Karang Barat Kota Bandar Lampung.. Waktu Penelitian

Lebih terperinci

HUBUNGAN KESIAPAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR. Dessy Mulyani 1)

HUBUNGAN KESIAPAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR. Dessy Mulyani 1) Volume 2 Nomor 1 Januari 2013 KONSELOR Jurnal Ilmiah Konseling http://ejournal.unp.ac.id/index.php/konselor Halaman 27-31 Info Artikel: Diterima14/02/2013 Direvisi 20/02/2013 Dipublikasikan 01/03/2013

Lebih terperinci

HUBUNGAN ACHIEVEMENT EMOTIONS DAN SELF-REGULATION MAHASISWA DALAM MENGERJAKAN SKRIPSI LIDYA KEMALA SARI PANJAITAN SURYA CAHYADI

HUBUNGAN ACHIEVEMENT EMOTIONS DAN SELF-REGULATION MAHASISWA DALAM MENGERJAKAN SKRIPSI LIDYA KEMALA SARI PANJAITAN SURYA CAHYADI HUBUNGAN ACHIEVEMENT EMOTIONS DAN SELF-REGULATION MAHASISWA DALAM MENGERJAKAN SKRIPSI LIDYA KEMALA SARI PANJAITAN SURYA CAHYADI ABSTRAK Pengerjaan skripsi adalah hal yang harus dilalui mahasiswa sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini dijelaskan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini dijelaskan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini dijelaskan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan metode dalam penelitian ini, yang mencakup jenis penelitian, variabel penelitian, definisi operasional variabel

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN SIKAP SOSIAL DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD SE-GUGUS II DEPOK SLEMAN ARTIKEL JURNAL

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN SIKAP SOSIAL DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD SE-GUGUS II DEPOK SLEMAN ARTIKEL JURNAL HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN SIKAP SOSIAL DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD SE-GUGUS II DEPOK SLEMAN ARTIKEL JURNAL Oleh Saeful Iman NIM 12105244018 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penilaian bahkan sampai pada penulisan tugas akhir. Cheating merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penilaian bahkan sampai pada penulisan tugas akhir. Cheating merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kecurangan (cheating) merupakan salah satu fenomena pendidikan yang sering muncul menyertai aktivitas proses pembelajaran dan dalam proses penilaian bahkan sampai

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANG TUA DAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANG TUA DAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 3, November 2016 HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANG TUA DAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA Isnaning Sari 1) dan Esti Harini 2) 1), 2) Program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. suatu permasalahan (Azwar,2012:1). Desain penelitian dapat diartikan suatu

BAB III METODE PENELITIAN. suatu permasalahan (Azwar,2012:1). Desain penelitian dapat diartikan suatu BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Desain Penelitian Penelitian merupakan suatu rangkaian kegiatan ilmiah dalam memecahkan suatu permasalahan (Azwar,2012:1). Desain penelitian dapat diartikan suatu rancangan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP N 4 SEWON BANTUL TAHUN AJARAN 2016 / 2017

HUBUNGAN ANTARA LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP N 4 SEWON BANTUL TAHUN AJARAN 2016 / 2017 HUBUNGAN ANTARA LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP N 4 SEWON BANTUL TAHUN AJARAN 2016 / 2017 Oleh: Hanifah Siti Masroah NIM. 12144200203 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

Pengaruh Kemampuan Awal Matematika dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika

Pengaruh Kemampuan Awal Matematika dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Jurnal Analisa 3 (1) (2017) 76-84 p-iss: 2549-5135 http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/analisa/index e-iss: 2549-5143 Pengaruh Kemampuan Awal dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Witri Lestari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilakukan melalui empat tahap prosedur penelitian, yaitu tahap persiapan penelitian, tahap

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi.

NASKAH PUBLIKASI. Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi. NASKAH PUBLIKASI PENGARUH INTENSITAS BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA DALAM PELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS SMA NEGERI 3 WONOGIRI TAHUN AJARAN 2015/2016 Usulan

Lebih terperinci