dan keunggulan dibanding cara atau tipe bisnis konvensional ( 2005). Namun pada masa sekarang ini dimana banyak sekali

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "dan keunggulan dibanding cara atau tipe bisnis konvensional (www.ensiklomedia.insan.co.id, 2005). Namun pada masa sekarang ini dimana banyak sekali"

Transkripsi

1 PENDAHULUAN Dunia perekonomian merupakan dunia yang tidak akan pernah terpisahkan dari kehidupan manusia karena perekonomian merupakan faktor yang sangat esensial bagi kehidupan manusia. Perekonomian berkembang seiring dengan perkembangan manusia itu sendiri, dimulai dari jaman barter yakni saling tukar barang tanpa adanya alat bayar yang baku sampai dengan ditemukannya alat bayar yang disebut dengan uang. Dengan demikian perekonomian tidak pernah berada dalam kondisi stagnan, bahkan sampai sekarang yang sudah dikenal sebagai era teknologi yakni berbagai hal di sekitar kita merupakan hasil dari suatu teknologi. Pada era teknologi ini manusia mulai diakrabkan dengan suatu alat yang disebut dengan komputer dimana untuk saat ini bukan lagi merupakan barang yang langka. Tercatat sejak akhir tahun 90-an konsumsi masyarakat Indonesia terhadap komputer sampai ini telah beranjak naik hampir 30% setiap tahunnya ( 2005). Komputer merupakan salah satu produk teknologi yang sangat digemari karena alat ini memiliki banyak keunggulan baik untuk kebutuhan pribadi, hiburan, pendidikan, seni maupun untuk kebutuhan bisnis. Bahkan saat ini, dimulai sejak awal pertengahan abad ke-19 di Indonesia komputer tidak hanya digunakan sebagai alat perkantoran atau pendidikan tetapi juga digunakan sebagai sarana untuk bertukar informasi melalui teknologi yang disebut internet. Internet ini pertama kali ditemukan pada tahun 1969 yang digunakan oleh organisasi pertahanan Amerika Serikat dan kemudian dikenal dengan ARPHAnet sampai saat ini dikenal dengan Internet. Dengan adanya teknologi ini, manusia benar-benar dimanjakan dari mulai pencarian informasi, teman baru sampai dengan memasarkan barang dan berbisnis, yang terakhir ini kita kenal sebagai e-bisnis. E-bisnis dikenal juga dengan e-commerce dan e-tailling (untuk retail) yang merupakan suatu cara atau tipe bisnis baru yang menggunakan jasa media elektronik (internet) sebagai mediator pemasaran baik untuk produk barang maupun jasa. Gaya berbisnis seperti ini mulai banyak dilakukan karena memiliki beberapa keuntungan

2 dan keunggulan dibanding cara atau tipe bisnis konvensional ( 2005). Namun pada masa sekarang ini dimana banyak sekali perusahaan-perusahaan yang juga sudah menggunakan internet sebagai media bisnisnya, bahkan perusahaan-perusahaan berskala kecil sekalipun, maka perusahaan-perusahaan besar harus selalu mengupdate teknologi informasinya agar pasarnya tidak terebut oleh perusahaan-perusahaan pesaing. Teknologi informasi merupakan salah satu strategi perusahaan untuk dapat lebih kompetitif. Teknologi informasi akan mendukung terciptanya suatu sistim informasi yang di butuhkan oleh konsumennya. Definisi dasar yang membentuk sistim informasi itu sendiri adalah data, informasi dan sistem informasi. Sistem informasi ini dapat digunakan oleh pemerintah, perusahaan, dan konsumen sebagai media penyampai informasi. Informasi sebagai salah satu komponen terpenting dalam kehidupan, pada saat ini dianggap sebagai kunci utama dalam memenangkan persaingan. Semakin besarnya persaingan dunia usaha sejak era pasar global menuntut untuk adanya perubahan terutama untuk memperkuat posisi perusahaan di pasar. Kompetisi yang dihadapi tidak hanya dalam bentuk harga dan kualitas tetapi juga berbentuk pelayanan dan waktu. Penerapan sistem informasi dianggap sebagai suatu keunggulan kompetitif sehingga perusahaan berlomba-lomba untuk menerapkannya. Perusahaan dan sistem infomasi memerlukan kontribusi, komitmen dan kepedulian untuk mendapatkan potensi yang sesungguhnya. Efektifitas dan efisiensi dalam mentransfer teknologi memerlukan perubahan yang terus menerus dan berkelanjutan. Teknologi dan sistem informasi yang merupakan kolaborasi antara teknologi informasi dan komunikasi telah memainkan peran utama pengembangan sistem informasi. Mengaplikasikan suatu suatu sistim informasi yang berbasis teknologi di dalam suatu perusahaan dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan tersebut antara lain: 1. Sebagai salah satu sumberdaya organisasi yang menunjang kegiatan operasional, dan manajerial.

3 2. Memberikan informasi yang akurat dan tepat waktu, dan tersaji dalam bentuk yang sesuai. 3. Menunjang keunggulan kompetitif perusahaan. Gambaran tentang keuntungan yang akan didapatkan tersebut, menjadi pemicu banyaknya perusahaan yang rela mengeluarkan dana yang sangat besar untuk investasi sistem informasi. Menurut data IDC Asia Pasifik, investasi TI perusahaanperusahaan Indonesia pada tahun 2001 sebesar US$ 858 juta, dan tahun 2002 diperkirakan sebesar US$ 896,6 juta, dari data tersebut kontribusi belanja software diperkirakan mencapai 40%. Berdasarkan data tersebut, nilai yang sudah dan hendak ditanamkan di bidang TI memang cukup signifikan. Alokasi dana yang bertujuan untuk mengintegrasikan semua proses bisnis, efisiensi, meningkatkan produktivitas, mengelola SDM, memuaskan dan mengoptimalkan pelanggan itu, memang sepantasnya diakukan. Sebab jika visi dan implementasi benar, hasil yang didapat amat luar biasa. Akan tetapi tidak sedikit yang mengalami kerugian karena sistem yang diterapkan tidak membawa perubahan pada kegiatan perusahaan. Keberhasilan ataupun kegagalan penerapan sistem informasi dalam suatu perusahaan atau organisasi ternyata tidak hanya tergantung kepada bagus tidaknya suatu sistem informasi yang diterapkan atau kecanggihan teknologi pendukung yang digunakan. Banyak faktor-faktor lain yang menentukan kesuksesan jalannya sistem informasi tersebut, dan faktor tersebut menjadi kombinasi yang kemudian menentukan apakah suatu perusahaan atau organisasi yang menerapkan sistem informasi kemudian dapat menuai keberhasilan atau malah mengalami kegagalan.

4 TINJAUAN PUSTAKA Definisi e-business Susilo (2004) mengatakan bahwa e-bisnis seringkali didefinisikan sebagai jual beli barang dan jasa melalui medium elektronik, khususnya melalui internet. Salah satu contoh adalah penjualan produk secara online melalui internet seperti yang dilakukan webstore Kompas Cyber Media. Dalam bisnis ini, dukungan dan pelayanan terhadap konsumen menggunakan sebagai alat bantu, mengirimkan kontrak melalui dan sebagainya. Julius (2004) menambahkan, sebenarnya ada banyak definisi mengenai e- bisnis. Tetapi yang pasti, setiap kali masyarakat berbicara tentang e-bisnis, mereka biasanya memahaminya sebagai bisnis yang berhubungan dengan internet. E-bisnis juga dikenal sebagai e-commerce, e-tailing (untuk penjualan ritel). E-bisnis merupakan bisnis pertukaran informasi, memelihara hubungan bisnis, dan melangsungkan transaksi bisnis melalui jaringan telekomunikasi. E-bisnis tradisional dilakukan dengan menggunakan teknologi informasi yang berpusat pada data elektronik antar jaringan (Electronic Data Interchange) yang kemudian berkembang menjadi internet sebagai pengendali utama dalam e-bisnis (Zwass, 2001). Yudhistira (2005) mengatakan bahwa e-bisnis merupakan satu cara atau metode bisnis yang sangat efektif dan efisien baik dilihat dari modal skill dan materi maupun peluang pasar yang sangat menjanjikan. Hal ini disebabkan oleh pasar yang tidak terbatas dalam negeri melainkan semua pengguna internet diseluruh dunia bisa menjadi calon pembeli. Beliau menambahkan bahwa untuk memulai bisnis elektronik ini tidak sesulit yang dibayangkan. Kita tidak perlu berbekal keilmuawan dibidang teknologi informasi yang tinggi. Cukup dengan bisa mengetik dan menggunakan internet saja bisnis ini sudah dapat dimulai. Ada pula yang mendefinisikan e-business sebagai suatu rangkaian kegiatan mengelola rantai pasok (supply chain), manajemen perusahaan (enterprise management) dan manajemen pelanggan (customer management).

5 Supply Chain Management meliputi: Logistics, Distribution planning, Demand planning, Forecasting, Warehouse management. Enterprise Management meliputi: Finance and Administration, Operations, Procurement, Human Resources, Inventory management, R & D. Customer Management meliputi: Sales channel management, Marketing automation, Customer relationship management, Personalization Paradigma e-commerce selama ini mayoritas dipengaruhi dan dikomandani oleh konsep-konsep dari dunia TI, padahal orang-orang TI bukanlah orang-orang bisnis. Selain itu, fakta bahwa program e-bisnis dari kebanyakan perusahaan menitikberatkan hanya pada sisi teknologinya saja dan proses bisnis itu sendiri. Namun inisiatif promosi dan pemasaran e-bisnis mereka tidak atau sangat sedikit dilakukan. Itulah sebabnya mengapa e-bisnis membuat banyakorang di Indonesia khususnya para investor merasa jera. Mereka menyangka bahwa belum saatnya mereka memasuki dunia e-bisnis, padahal yang salah bukan bisnisnya, namun konsep membangun e-bisnis yang salah. Padahal satu hal yang pasti bahwa internet tidak bisa dibendung lagi. Karena itu, sudah saatnya orang-orang bisnis dan pemasaran menjadi komandan dari strategi bisnis di Internet. Dan orang-orang TI sebagai support dari para marketer dan pelaku bisnis (Julius, 2005). Dalam dunia e-bisnis dipasarkan berbagai produk. Produk ini biasa disebut e- produk dengan sistem manajemen bisnis yang dikenal dengan e-manajemen, bahkan di beberapa negara mulai dikembangkan e-gold sebagai mata uang khusus dunia e- bisnis yakni alat pembayaran yang diakui di dunia e-bisnis. E-Gold adalah suatu mata uang seperti halnya rupiah dan dollar, bukan merupakan mata uang nasional suatu negara. Ini berarti tidak ada suatu negara yang mengeluarkan uang kertas maupun logam dalam mata uang E-Gold. Bahkan setiap transaksi dilakukan secara elektronis melalui internet. Nilai transaksi adalah berdasarkan berat emas murni. E-

6 Gold dapat ditukarkan ke dalam bentuk mata uang lain seperti US Dollar, Pounds, Deutche Mark dan sebaliknya. E-Gold sudah diakui oleh banyak merchant di seluruh dunia dalam melakukan transaksi online dan sebagai media pembayaran yang sah. Selain itu dana di E-Gold dapat ditarik melalui ATM khusus di semua mesin ATM berlogo Cirrus, Maestro dan Master Card (Moykor, 1996). Zwass (2001) menyatakan dalam International Jurnal of E-commerce yaitu dalam dunia e-bisnis dikenal suatu marketplace yang berarti tempat nyata di mana pembeli dan penjual bertemu atau melakukan transaksi. Lebih spesifik lagi ia menambahkan bahwa pasar merupakan fasilitas untuk menggabungkan, menyelaraskan pembeli dan penjual dengan penghargaan terhadap kombinasi produk dan tingkat transaksi, dan juga memfasilitasi transaksi dan pembayaran produk Web mendukung bisnis ini dalam memunculkan pasar global yang potensial yang disebut dengan Marketspace sebagai tempat nyata unruk menciptakan pasar. Keadaan dan ruang lingkup e-bisnis berbasis internet E-bisnis memiliki tiga hubungan yakni B2B (bisnis ke bisnis), B2C (bisnis ke konsumen) dan C2C (konsumen ke konsumen). 1. Business-to-Business (B2B). Semua partisipan di dalam B2B e-commerce adalah pebisnis atau organisasi lain. Sebagai contoh beberapa aplikasi Mark&Spencer's terdiri B2B dengan supplier. Saat ini, 85% dari volume EC adalah B2B (Cunningham 2001). Hubungan diantara pemasok (supplier) dan pembeli langsung (direct customer) dapat dideskripsikan sebagai istilah shopping (belanja), sedangkan hubungan diantara dua entitas bisnis dapat dideskripsikan sebagai procurement. Procurement dapat dilakukan dari beberapa dollar sampai jutaan dollar. Banyak individu yang terlibat dalam proses procurement, yang secara formal dan terekam. Seperti hubungan diantara pelanggan dan penjual, hubungan diantara dua entitas bisnis untuk satu sama lainnya dapat dijelaskan dalam istilah aktivitas yang membentuk siklus transaksi, sebagai berikut:

7 Gathering of market intellegence Perusahaan membeli suatu produk yang kompleks dan perlu untuk mendapatkan, seperti contoh:spesifikasi produk dan layanan yang ditawarkan, kualitasnya, dan garansinya. Bayangkan kompolesitas yang dipilih oleh vendor untuk rencana tenaga nuklir dan informasi yang dibutuhkan untuk membuat pilihan-pilihan seperti itu. Prepurchasing Terdiri dari langkah-langkah yang mengawali pemesanan. Aktivitas penting meliputi seperti RFP (request for proposal), mencari RFQ (request for quotation), menyediakan spesifikasi untuk vendor dan kondisi kontrak negosiasi. Purchasing Langkah-langkah ini meliputi semua aktivitas yang diperlukan di dalam penempatan order. Pengiriman harus disetujui dan order pembelian harus diketahui. Shipping dan receipt of goods Pembeli harus diberi informasi tentang skedul pengiriman dan penerimaan yang layak dari barang yang diperlukan. Banyak pengiriman yang diawali dengan pemberitahuan awal tentang pengiriman Paying vendors Vendor harus membayar sesuai dengan kontrak, instruksi pembayaran dan harus diisued ke Bank.

8 Gambar Sistem B2B 2. Business-to-consumer (B2C). Meliputi transaksi eceran (Retail transaction) dari suatu produk dan jasa dari pebisnis ke pembeli individu. Tipe pembeli seperti di Mark&Spencer online atau pada Amazon.com adalah customer atau consumer. EC tipe ini disebut juga e-tailing. Dalam B2C, pelanggan secara langsung menggunakan platform internet, khususnya web, untuk melakukan aktivitas seperti browsing, ordering dan pembayaran. Internet bukan merupakan platform yang pertama yang menyediakan pelanggan dengan kemampuan untuk melakukan pembelian (shoping) dari rumah menggunakan media telekomunikasi. Sebagian besar dukungan ini tidak berhasil. Studi dari kegagalan ini akan membuat kita menjadi sensitif untuk bagaimana suatu faktor sosial berinteraksi dengan teknologi. Interaksi antara pebisnis dengan pelanggan terdiri dari beberapa aktivitas seperti : Promosi (promotion) Pemesanan (ordering) Penyampaian produk (product delivery) Layanan purna jual (after-sales support)

9 Tujuan dari semua bisnis adalah untuk mampu bertahan (survive) dan memaksimalkan nilai pemilik sahamnya. Ini dapat dibuat mungkin dengan mencapai tujuan perantara (intermediate goals) yang sering disebut dengan nilai-nilai bisnis (business values). Tiga jenis atau dimensi dari nilai-nilai bisnis bisnis pada B2C adalah: Operational exellence (operasional yang istimewa), dimana bisnis menekankan pada pembiayaan yang rendah (low cost), biaya operasional yang rendah (low overhead), respon yang cepat, proses yang terfokus (streamlined proses) Customer intimacy (hubungan dengan pelanggan), dimana fokus pada hubungan jangka panjang (lifelong relationship) dan memenuhi kebutuhan individu Product and service leadership (kepeloporan produk dan jasa), yang berlanjut pada inovasi (penemuan) produk dan jasa yang sejalan dengan intestasi di dalam pengembangan dan riset. Perusahaan yang sukses membangun strategi adalah yang menekankan kombinasi dari ketiga nilai-nilai bisnis diatas dengan definisi profile kompetisi mereka. 3. Consumer-to-consumer (C2C). Dalam kategori ini, konsumen yang satu akan menjual langsung kepada konsumen yang lain. Sebagai contoh seorang individu menjual mobil, rumah (property), dan seterusnya dalam klasifikasi online. Penawaran jasa individu melalui internet dan menjual pengetahuan dan keahlian secara online adalah contoh dari C2C. Sebagai tambahan, banyak situs pelelangan mengijinkan kepada perorangan/individu untuk menempatkan itemitem mereka untuk di lelang. Dalam dunia e-bisnis di Indonesia, para pelakunya mengadakan suatu rancangan bisnis yang berbeda-beda sesuai dengan kapasitas masing-masing. Pelaku e-bisnis yang menjadikan dirinya sebagai perantara pemasaran produk baik barang dan jasa. Dengan kata lain ia menjual produk

10 orang lain tanpa memiliki website sendiri tetapi bertanggung jawab terhadap semua transaksi dan perluasan pasar. Pelaku e-bisnis yang dalam bisnisnya berperan baik sebagai produsen maupun marketer. Dengan kata lain pelaku bisnis ini menawarkan produk ataupun jasa yang ia hasilkan kemudian memasarkanya sendiri melalui jaringan internet baik yang baik melalui situs pribadi ataupun situs perantara. Pelaku e-bisnis di Indonesia semakin berkembang dari waktu ke waktu, seperti diberitakan oleh (International Telecomunication Union dalam UNTAD s E- Commerce and Development Report 2002), bahwa di negara berkembang para pelaku e-bisnis dapat meraih keuntungan total sampai $2,8 triliun yang dihasilkan dari B2C e-bisnis sebanyak 94%. E-bisnis saat ini tidak hanya berdasarkan pada perkembangan web-internet saja tetapi juga perkembangan orgaisasi dan teknologi yang muncul dari kombinasi antar terlekomunikasi dan komputasi. Hal yang paling penting di dalamnya yaitu sistem informasi antar organisasional, standard pertukaran dokumen bisnis seperti electronic data interchange (EDI), sistem manajemen distribusi data dan kolaborasi teknologi. Gambar Contoh Arsitektur client/server e-business dalam Sistem Ticketing dan Model Bisnis B2C,B2B

11 Aplikasi e-business Gambar Arsitektur Aplikasi e-business Arsitektur aplikasi e-business seperti yang ditunjukkan pada gambar diatas, menunjukkan komponen-komponen aplikasinya, hubungan diantaranya, antarmuka (interface) dengan pelanggan, karyawan, rekan bisnis, dan stackholder yang lain di dalam suatu perusahaan e-business. Perhatikan ada beberapa paket solusi atau aplikasi e-business yang diintegrasikan kedalam gugusan (cluster) aplikasi perusahaan lintas fungsi (cross-functional enterprise application) seperti enterprise resource planningi (ERP), customer relationship management (CRM), supply chain management (SCM) dan selling chain management. Aplikasi-aplikasi e-business pada dasarnya adalah aplikasi berbasis jaringan, artinya kehadirannya adalah untuk menghubungkan pihak- pihak yang berkepentingan baik dari tempat yang sama maupun tempat yang berbeda. Aplikasiaplikasi ini yang kemudian akan berfungsi pada tempat-tempat tertentu. ERP dan SCM akan berfungsi sebagai Back-End, sedangkan CRM akan berfungsi sebagai Front-End. Banyak perusahaan yang menggunakan teknologi informasi untuk mengembangkan sistem perusahaan lintas fungsi yang terintegrasi yang melewati

12 batas-batas dari fungsi bisnis tradisional (seperti marketing dan finance), untuk meningkatkan semua proses-proses bisnis vital perusahaan. Perusahaan e-business melihat sistem perusahaan lintas fungsi ini sebagai suatu cara strategis menggunakan sumberdaya teknologi informasi dan meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses bisnis. Jadi ini akan membantu perusahaan untuk mempertahankan obyek strategisnya, seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini. Gambar Proses Pengembangan Produk Dalam Perusahaan Manufaktur 1. ERP (Enterprise Resource Planning) Tantangan persaingan yang ketat dalam lingkungan bisnis dewasa ini semakin mendorong berbagai kalangan dunia usaha untuk menerapkan teknologi informasi (TI). Salah satu aplikasi yang paling banyak diterapkan adalah Enterprise Resource Planning (ERP), yang dianggap mendorong berbagai kegiatan bisnis, terutama operasional, menjadi lebih efisien, cepat dan mampu membuat prediksi ke depan. Pengambilan keputusan strategispun dapat dilakukan, karena tersedianya dukungan data dan informasi yang lebih baru dan terbarukan. Dengan ERP diharapkan dapat mengintegrasikan semua bagian atau departemen dan fungsi di dalam perusahaan melalui suatu sistem informasi yang terkomputerisasi. Sistem inilah yang harus dapat memenuhi semua kebutuhan departemen tadi dan mereduksi pekerjaan-pekerjaan yang ada. Ini sebenarnya tugas yang berat bagi suatu sistem atau aplikasi yang bisa menangani kebutuhan pada bagian gudang, bagian sumberdaya manusia dan juga bagian keuangan sekaligus.

13 Demikian ilustrasi sederhananya dan pada kenyataannya departemen-departemen tadi biasanya sudah memiliki suatu sistem sendiri untuk mengatasi pekerjaan sehariharinya. Tapi dengan ERP maka semuanya bisa terintegrasi menjadi suatu sistem terpusat dengan suatu database dan menjadikan beberapa departemen bisa lebih mudah dalam berbagi informasi dan juga mudah dalam melakukan komunikasi. Misalnya sekarang ambil contoh sebuah sistem pelayanan pelanggan. Seorang pelanggan melakukan order. Pada perusahaan yang tidak menerapkan ERP maka biasanya order ini akan berjalan dari satu meja ke meja lain dan dari satu sistem komputer ke sistem komputer yang lain. Pertama ini akan menimbulkan delay dan takutnya order menjadi hilang di tengah jalan. Kedua dengan berpindahnya dari satu sistem ke sistem yang lain maka akan menimbulkan risiko terjadinya kesalahan. Ketiga akan sulit untuk melacak status dari ini karena orang di departemen A tidak mungkin masuk ke dalam sistem komputer pada departemen B atau sebaliknya. Orang di departemen A harus bertanya kepada orang di departemen B mengenai statusnya dan hal ini akan makan waktu yang tidak sedikit. ERP mengintegrasikan sistem komputer yang tadinya saling berdiri sendiri pada departemen-departemen yang ada. Tentunya setiap departemen akan masih memiliki sistem sendiri tapi bedanya sekarang semua sudah terhubung satu sama lain dan bisa memecahkan masalah pelacakan status order tadi. Banyak pembuat solusi ERP saat ini sudah membuat solusi yang fleksibel sehingga tidak perlu membeli semua paket ERP, tapi bisa dengan membeli modul-modul tertentu saja. Misalnya ada perusahaan yang ingin menerapkan modul pengelolaan sumberdaya manusia dan keuangan saja pada tahap awalnya. Modul lain akan dilengkapi secara bertahap di kemudian hari. Seperti ditunjukkan pada gambar di bawah ini bahwa aktivitas di dalam enterprise resource planning dapat dikelompokan menjadi 5 bagian, yang merupakan komponen utama aplikasi enterprise resource planning, yaitu: fungsi logistik, manufaktur/produksi, sumberdaya manusia, distribusi serta akuntansi dan keuangan.

14 Komponen Utama Aplikasi ERP Aliran proses perusahaan dan aliran informasi pelanggan dan pemasok yang didukung oleh Sistem ERP Lintas Fungsi Berikut ini merupakan alasan-alasan yang mengharuskan kenapa suatu perusahaan menerapkan sistem ERP. Mengintegrasikan informasi keuangan dengan keharusan seorang CEO untuk mengetahui performa dari perusahaan maka dia harus mendapatkan informasi yang akurat mengenai hal ini. Seringkali mendapatkan informasi yang berbeda-beda dan jugajauh dari kebenaran. Bagian keuangan mungkin punya versi

15 angka sendiri. Sedangkan bagian penjualan juga memilki versinya sendiri. Sistem ERP mengeliminasi semua ini dan mengintegrasikan informasi yang akurat yang didapat dari konsolidasi semua departemen. Dengan ini semua bisa dipertanggungjawabkan karena semua pihak dalam perusahaan menggunakan sistem yang sama. Mengintegrasikan informasi pelanggan, maksudnya disini adalah dengan sistem ERP akan memudahkan dalam melacak semua order yang dilakukan pelanggan dengan cepat juga berbagai macam koordinasi dengan departemen lain misalnya dengan departemen manufaktur, inventori dan juga shipping. Semuanya bisa diketahui dengan cepat dan akurat. Menstadarisasi dan mempercepat proses manufakatur, pada perusahaan manufaktur sering kali terjadi misalnya dalam banyak unit bisnis dalam menghasilkan sesuatu menggunakan metode yang berbeda dan juga sistem komputerisasi yang berbeda pula. Sistem ERP datang dengan menggunakan metode standar untuk melakukan otomatisasi dalam proses manufaktur. Standarisasi ini akan menghemat waktu dan meningkatkan produktivitas perusahaan. Semuanya dilakukan dengan menggunakan sistem yang sama dan komputer yang terintegrasi. Minimalisasi inventori, dengan sistem ERP maka proses manufaktur bisa berjalan dengan lebih mulus dan bisa melihat dengan jelas mengenai suatu proses order yang sedang ditangani dalam perusahaan tersebut. Dengan demikian akan mampu untuk mengurangi inventori yang ada untuk membuat suatu produk dan akan mampu untuk melakukan proses pengiriman ke pelanggan dengan baik dan mengurangi stok barang dari gudang. Untuk hal ini sebenarnya dibutuhkan solusi tambahan yaitu Supply Chain Management. Namun demikian ERP juga bisa membantu meskipun tidak optimal tanpa solusi tambahan tersebut. Standarisasi dalam informasi sumberdaya manusia, pada kasus perusahaan dengan banyak unit bisnis maka sumberdaya manusianya biasanya terbagi dalam sistem yang berbeda-beda. Dengan ERP masalah ini bisa terpecahkan.

16 Dalam memecahkan masalah-masalah tersebut terkadang perusahaan lupa bahwa faktanya sistem ERP itu sebenarnya adalah representasi dari suatu perusahaan yang melakukan bisnis secara normal. Sebagian besar paket-paket modul ERP sifatnya umum dan komprehensif, tetapi beberapa tipe industri memiliki keunikan tersendiri. Banyak sistem ERP saat ini didesain untuk suatu proses manufaktur secara diskrit. Maksudnya adalah perusahaan-perusahaan yang menghasilkan sesuatu yang nyata dan dapat dihitung. Ini akan berbeda dengan perusahaan manufaktur yang berbasis proses (seperti minyak, kimia dan perusahaan utilitas yang mengukur produk mereka dengan suatu aliran, bukan suatu unit individu). Industri-industri spesifik inilah yang akan berjuang dengan penyedia solusi ERP untuk memodifikasi sistem ERP menjadi sesuai kebutuhan mereka. 2. CRM (Customer Relationship Management) Customer Relationship Management (CRM) menjadi istilah yang pada beberapa tahun terakhir ini semakin populer. Ditambah dengan perkembangan teknologi informasi yang semakin merambah berbagai aplikasi bisnis, CRM menjadi salah satu proses bisnis yang menarik untuk diperbincangkan. Customer Relationship Management meliputi semua aspek yang berkenaan dengan interaksi suatu perusahaan dengan pelanggannya. Hal ini bisa berupa penjualan jasa ataupun barang. Semuanya berawal dari kegiatan marketing terhadap pelanggan. Kegiatan marketing mengelola seluruh aspek dari daur hidup pelanggan, mulai dari sales, acquisition, fulfillment, hingga retention. Menurut Gartner Group, CRM adalah strategi bisnis yang fokus pada pelanggan yang didesain untuk mengoptimasi profitabiliti, revenue, dan customer satisfaction.

17 Aplikasi Utama dari CRM CRM merupakan suatu pendekatan sistematis dalam memanfaatkan informasi dan juga komunikasi untuk untuk membangun hubungan yang berkesinambungan dan saling menguntungkan dengan pelanggan. CRM merupakan strategi komprehensif dari perusahaan agar setiap proses dari daur hidup pelanggan itu dapat dimanfaatkan dengan optimal. Pelanggan adalah raja. Tetapi perusahaan tidak dapat memberikan pelayanan yang sama kepada semua pelanggan karena pada kenyataannya tidak semua pelanggan memberikan keuntungan maksimal kepada perusahaan. Sesuai dengan hukum 80/20, di antara 100% pelanggan yang dimiliki perusahaan, hanya sekitar 20% yang dapat memberikan keuntungan maksimal. Software/aplikasi CRM sekarang ini sudah cukup banyak beredar di pasaran, kebanyakan dibuat oleh perusahaan Amerika dan Eropa yang lebih dulu mengimplementasikan aplikasi CRM di perusahaan mereka. Aplikasi CRM berguna bagi perusahaan dalam banyak hal. Pertama, proses otomatisasi dari seluruh data yang ingin dipakai perusahaan dalam membangun database pelanggan. Dapat dibayangkan betapa sulitnya mengumpulkan data-data pelanggan, mencatat berapa kali mereka menghubungi perusahaan dalam satu bulan, berapa kali mereka menggunakan produk atau layanan perusahaan, dan berbagai data lain jika dilakukan secara manual. Kedua, aplikasi CRM memberikan laporan-laporan dari data yang dikumpulkan sehingga dapat menjadi informasi yang berguna bagi manajemen untuk

18 proses pengambilan keputusan. Aplikasi CRM akan menjadi Decision Support System, dimana pihak manajemen tidak lagi direpotkan pada urusan teknis dalam membuat laporan dan menyusun informasi yang dibutuhkan. Namun demikian, inisiatif CRM pada perusahaan tidaklah semata hanya berhenti pada implementasi aplikasi CRM. Aplikasi CRM hanyalah sekedar teknologi yang menjadi alat (tool) bagi perusahaan. Untuk menjamin implementasi CRM yang sukses, banyak faktor harus dibenahi terlebih dahulu oleh perusahaan. Ada 3 aspek penting yang perlu dibenahi perusahaan dalam proses implementasi CRM: (1) Orang. Orang meliputi internalisasi cara berpikir orang tentang bagaimana melayani konsumen. Visi implementasi CRM harus jelas terlebih dahulu dan dipahami secara benar oleh semua karyawan dalam perusahaan. Selanjutnya adalah aspek kesiapan dari sisi pengetahuan dan keterampilan. Perusahaan perlu mengadakan pelatihan-pelatihan dan proses belajar yang membuat karyawan lebih siap dalam proses implementasi CRM. (2) proses dan prosedur adalah proses dan prosedur. Dari sisi proses dan prosedur, perusahaan harus mendefinisikan secara lebih jelas targetmarket yang akan dibidik dan prosedur perusahaan secara lebih rinci dalam melayani konsumen. Hal ini penting agar karyawan yang berhubungan langsung dengan konsumen memiliki aturan yang jelas tentang bagaimana melayani pelanggan mereka. Selain itu, satu hal yang juga penting adalah bagaimana perusahaan menghubungkan antara kepuasan pelanggan dengan kinerja karyawan. Artinya, tidak hanya menjadi slogan dan jargon, tetapi proses layanan pelanggan menjadi sistem yang harus dijalankan oleh seluruh karyawan (3) sistem dan teknologi. strategi pemilihan dan pengembangan teknologi CRM. Perusahaan perlu membuat cetak biru tentang teknologi CRM seperti apa yang akan

19 digunakan, bagaimana proses implementasinya, training, dan juga penerapannya yang berhubungan dengan sistem yang sudah ada sekarang. Pada aspek implementasi ini, sebelum mengimplementasikan ke seluruh perusahaan, perlu dilakukan proyek percontohan implementasi yang dievaluasi secara intensif dan menyeluruh. Proyek percontohan ini penting agar menjaga proses implementasi keseluruhan dapat berjalan dengan sukses. Implementasi Customer Relationship Management (CRM) di banyak perusahaan ke depannya akan semakin banyak dilakukan, terutama disebabkan oleh persaingan antar perusahaan yang semakin ketat dan juga tuntutan konsumen yang semakin tinggi. Walaupun ada biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan, tetapi dibandingkan potensi keuntungan yang diperoleh tentu saja dapat dihitung sebagai investasi yang menguntungkan. Implementasi CRM pada akhirnya tidak hanya menyangkut teknologi, tetapi lebih pada strategi perusahaan secara keseluruhan. Strategi ini menyangkut persiapan karyawan perusahaan dan persiapan prosedur yang benar dalam proses pelayanan untuk kepuasan pelanggan. Teknologi pada akhirnya adalah lebih sebagai alat agar implementasi CRM berjalan dengan sukses, walaupun sebaliknya tanpa dukungan teknologi yang memadai, akan sulit mengimplementasikan CRM yang komprehensif bagi sebuah perusahaan. CRM menggunakan teknologi informasi untuk membuat sistem perusahaan lintas fungsi yang mengintegrasikan dan mengotomasi berbagai proses layanan pelanggan di dalam penjualan, pemasaran, dan layanan produk yang dapat berinteraksi dengan pelanggan perusahaan. Sistem CRM ini terdiri dari modul software yang melakukan aktivitas bisnis seperti proses front-office. Software CRM menyediakan tool yang membuat bisnis dan karyawannya untuk menyediakan layanan kepada pelanggan secara cepat, tepat, bebas dan konsisten

20 Faktor Pendorong dan Penghalang Implementasi CRM 3. SCM (Supply Chain Management) Tantangan bisnis dan kebutuhan untuk meningkatkan daya saing membuat banyak perusahaan semakin memperhatikan efisiensi dan efektivitas internalnya. Bisnis logistik, seperti yang diungkapkan oleh Marc Linster, CTO Avicon merupakan operasi bisnis yang sangat taktis. Bisnis ini selalu digambarkan sebagai pemindahan bisnis dari satu tempat ke tempat lainnya, secara langsung dan mudah untuk diekskusi. "Masa depan itu sekarang" tutur sejumlah pakar teknologi informasi (TI) dan manajemen pada akhir abad lalu. Revolusi di bidang TI telah mengubah lanskap bisnis secara drastis. Menurut Profesor Eli Snir, perubahan kemampuan mentransmisikan secara instan yang berkelanjutan dari TI telah mengubah lingkungan komunikasi. Peningkatan efisiensi pada bisnis ini berasal dari perbaikan infrastruktur fisik, seperti sarana angkutan yang lebih besar dan lebih cepat, jangkauan yang lebih luas dan murah dari sarana angkutan, jejaring pergudangan yang lebih luas dan pembekalan yang tepat. Linster melihat bahwa proses pemindahan barang tidak banyak berubah sejak revolusi industri dimulai. Pengiriman produk, apakah itu sebuah lentera minyak tanah dari abad ke 19 atau produk elektronik dari abad ke 20, urutan bisa digambarkan

21 sebagai mata rantai yang bermula dari pembuatan perkiraan kebutuhan terhadap produk, pemesan bahan baku, membangun inventaris agar bisa mencukupi kemudahan tersebut, mengambil pesanan agar inventaris bisa dikeluarkan ke pasar; dan kembali lagi ke urutan semula. Dari sudut pandang pelaku logistik ada supply chain literal, organisasi yang sifatnya sekuensial yang terbentang dari pemasok bahan baku ke produsen dan akhirnya ke konsumen. Komunikasi yang terjadi hanya pada dua titik terdekat baik sebelum atau sesudahnya. Seperti sebuah rantai, setiap mata rantainya adalah kekuatan sekaligus kelemahannya. Setiap kegagalan dalam setiap mata rantai supply chain tersebut akan bisa mengancam kelangsungan keseluruhan proses. TI dan Supply Chain Management Credit Suisse First Boston, pada tahun 2000 lalu melihat bahwa perkembangan internet mendorong sejumlah perusahaan untuk mengadopsi bahasa yang sama, yang bisa secara efektif mentransfer data real time dengan biaya yang sangat rendah. Perusahaan semacam ini berusaha untuk mengeksploitasi bahasa elektronik internet dengan membangun aturan baru yang canggih dan mengotomatisasikan sebagian atau seluruh pengelolaan supply chain logistiknya.

22 Kemudian mulailah muncul perusahaan-perusahaan elogistics. elogistics didefinisikan sebagai pergerakan yang sarat otomasi dari barang, dana dan informasi mulai dari pemasok bahan baku dan produsen barang hingga ke pelanggan sepanjang mata rantai pasokan (supply chain management). Konten dari SCM Keunggulan e-business Keunggulan e-bisnis secara umum yakni: Menghemat Dana dalam Advertising Anda tidak perlu membayar untuk iklan yang mahal, cukup hanya dengan mengiklankan alamat website, kemudian masukkan informasi bisnis anda dalam website. Menghasilkan uang melalui Toko Online Luaskan distribusi informasi bisnis anda dan jual produk secara online, akan dapat memudahkan (calon) customer membeli produk anda. Kemudahan dalam Penyampaian Pesan Melalui website, pesan informasi bisnis dapat disampaikan lebih mudah dan up to date. Tidak perlu mencetak brosur yang mahal. Menghemat dalam Berkomunikasi

23 Informasi tentang produk baru, dapat secara mudah dikirim kepada customer Anda melalui dan website. Peluang Mendapatkan Customer baru - Lebih Besar Jangkauan klien bertambah, tidak hanya lokal, tapi nasional, bahkan pasar global. Mempunyai Image Lebih Profesional Semua bisnis menggunakan telepon, namun kebanyakan customer sekarang mengharapkan Anda memiliki website. Menghemat Waktu Jangan membuang banyak waktu untuk menjelaskan kepada customer, produk ataupun servis apa yang Anda tawarkan, langsung saja melalui website, akan lebih efektif. Tidak memerlukan "pabrik". Tidak perlu pengemasan. Tidak ada produk Anda yang jatuh dari truk pada saat pengiriman barang. Semuanya otomatis. Bahkan pada saat tidur pun terjadi penjualan. (Dengan menggunakan third-party payment gateway kita bisa menerima pembayaran dan pengiriman produk).

24 PEMBAHASAN Masa bagi suatu perusahaan perlu memanfaatkan TI adalah ketika: (1) sebagian besar proses operasionalnya (produksi, pemasaran, keuangan, dan lainnya) sudah bersifat repetitif; (2) kinerja perusahaan tidak dapat lagi ditingkatkan outputnya dengan menambah input manusia; (3) marginal cost cenderung meningkat sementara marginal revenue tetap (flat). Seperti sudah kita ketahui bersama, banyak perusahaan yang sudah memenuhi persyaratan-persyaratan seperti itu, baik di dunia pada umumnya maupun di Indonesia khususnya. Yang belum banyak kita ketahui adalah banyak dari perusahaan-perusahaan tersebut yang telah memanfaatkan TI, tetapi mengalami kegagalan dalam pengimplementasiannya. Apabila kita mengacu pada pemikiran Nolan Norton dalam Measuring & Managing IT Benefit, terdapat empat fase yang mesti dilalui perusahaan dalam pengelolaan manfaat TI. Fase pertama tahap visi, kedua masa investasi, ketiga masa pengolahan, dan keempat masa memanen yang diperkirakan setelah melewati masa 2-3 tahun. Kesalahan-kesalahan fatal yang sering terjadi pada perusahaan-perusahaan yang berusaha mengimplementasikan TI di perusahaannya banyak terjadi pada tahap kedua yaitu masa investasi karena pada tahap inilah banyak terjadi kesalahankesalahan yang dapat menyebabkan kegagalan dalam pengimplementasian TI pada perusahaan-perusahaan yang sudah menerapkan e-business. Langkah yang perlu dilakukan oleh pihak perusahaan untuk mengimplementasikan TI dalam perusahaannya adalah melakukan analisa terhadap piranti TI apa yang telah ada diperusahaan tersebut, apakah perlu dioptimalkan atau memang perlu investasi baru karena perangkat yang dibutuhkan belum tersedia. Dalam fase kedua yaitu masa investasi, memilih peranti TI merupakan isu penting, karena mempengaruhi dana yang mesti dikucurkan. Ada dua faktor yang perlu

25 diperhatikan dalam memilih peranti TI yaitu: Kapasitas pengolahan, dan frekuensi pemanfaatan TI. Banyak kesalahan yang terjadi pada fase investasi, karena perusahaan tidak mengetahui apa yang sebenarnya dibutuhkan. Salah satu hal yang dipertimbakan dalam hal pemilihan investasi TI adalah pengetahuan tentang pelanggan. Misalnya bank yang ingin membuat ATM bersama yang bisa digunakan seluruh dunia. Sebaiknya hitung dulu pelanggannya lalu berapa besarnya biaya yang akan diterapkan. Tentunya sebelum menentukan semuanya lebih baik dilakukan survey terlebih dahulu. Dengan survey ini perusahaan dapat menentukan peranti mana dan seperti apa yang tepat dipakai. Selain masalah pengetahuan tentang pelanggan, masih terdapat hal lain yang kerapkali tidak dimengerti oleh perusahaan yaitu: 1. Bagaimana mengukur manfaat yang akan dikejar dari investasi yang telah ditanamkan. 2. Bagaimana operasionalisasi investasi ini, dipisahkan dari aktivitas perusahaan dalam SBU dengan account tersendiri atau tetap sebagai bagian/divisi perusahaan. Ketidaktahuan dalam fase investasi akan membawa akibat yang buruk yaitu investasi yang dilakukan akan menjadi beban karena peranti TI-nya melebihi kebutuhan bisnis. Selain itu dapat pula terjadi hilangnya dana yang dipergunakan dalam investasi, terlebih bila pserusahaan yang menggunakan peranti mahal yang semestinya tidak digunakan. Kegagalan dalam fase investasi akan memberikan dampak pada fase selanjutnya yaitu fase masa pengolahan. Kegagalan suatu perusahaan dalam menerapkan sistem teknologi informasi tidak hanya dialami perusahaan di Indonesia tetapi juga perusahaan di tingkat dunia. Dalam banyak riset skala dunia, terungkap tingkat kegagalan proyek TI mencapai 50% lebih, bahkan hingga 70% lebih. Salah satunya riset The Standish Group mengungkapkan hanya 28% proyek TI skala besar yang mampu mencapai harapan. Lalu, Gartner Group melaporkan sekitar 2/3 proyek implementasi CRM gagal

26 mencapai tujuannya. Adapun CRM forum melaporkan 50% lebih proyek CRM di AS dan 85% lebih proyek serupa di Eropa juga gagal. Meskipun tidak semua perusahaan di Indonesia yang menerapkan sistem teknologi informasi mengalami kegagalan, tetapi kalau dilihat dari data statistiknya menurut Realta Chakradarma (Ketua Asosiasi Pengusahan Komputer Indonesia) di Indonesia kemungkinan hanya 20% investasi TI tang mengenai sasaran dan bisa terpakai optimal. Contoh perusahaan yang berhasil menerapkan sistem teknologi informasi adalah BCA. Dengan mengandalkan kekuatan infrastrukturnya-delivery channel dan sistem back office berbasis TI-BCA dengan cepat dan sukses meluncurkan produk dan layanannya. Hasilnya memang kelihatan yaitu dengan adanya peningkatan volume bisnis ATM BCA sebesar Rp. 185 triliun pada akhir tahun Sementara itu M-BCA meningkat volume bisnisnya dari Rp. 151 milyar pada tahun 2001 menjadi Rp. 2,13 triliun diakhir tahun Kegagalan proyek TI atau penggunaannya di bawah kapasitas sebenarnya lebih mengarah kepada low utilization. Masalah itu terjadi karena adanya argumen bisnis yang menyebutkan bahwa TI adalah bagian dari program besar menata strategi, proses, organisasi/sdm dan sistem yang perlu dilakukan secara terpadu untuk dapat memperoleh manfaat. Karena proyek TI jadi sangat besar, menyangkut hal non TI yang cakupannya luas dan kompleks. Argumen ini sulit diterima perusahaan, karena cara mereka berfikir umumnya berangkat dari organisasi manajemen yang fungsional. Selain itu pula adanya keengganan dari pihak eksekutif senior untuk melakukan perubahan terhadap kultur manajemen. Hasil survey tentang implementasi sistem teknologi informasi pada perusahaan di Indonesia menunjukkan umumnya perusahaan mengimplementa sikan TI dalam taraf yang relatif sederhana. Dilihat dari jumlah PC yang digunakan masih dibawah 100 unit, paket software yang dipakai masih jarang yang memakai aplikasi canggih seperti ERP atau Lotus Notes) dan kebanyakan merasa cukup mengembangkannya sendiri. Selain itu setiap perusahaan masih belum mengetahui bagaimana caranya mengukur keberhasilan investasi TI-nya. Jika dilihat dari inisiatif jangka panjang, perusahaan belum memiliki guidance book investasi. Di sisi lain,

27 ketersediaan SDM yang ahli dan terampil dalam mengoptimalkan sistem TI merupakan salah satu faktor penyebab kegagalan. Akar dari semua masalah diatas adalah eksekutif puncak. Banyak eksekutif senior yang tidak mau mengambil tanggung jawab kepemimpinan (leadership role) dalam implementasi TI. Padahal adopsi sistem TI baru bukan hanya menghadapi tantangan teknologi tetapi juga tantangan bisnis. Menurut Ross dan Weill dua pakar dari CISR MIT setidaknya ada enam kebijakan yang membutuhkan kepemimpinan eksekutif puncak untuk menjawabnya. Tiga kebijakan pertama menyangkut strategi yaitu: 1. Seberapa besar anggaran TI yang direncanakan. 2. Proses bisnis apa yang akan memperoleh investasi TI. 3. Kemampuan TI apa yang perlu diperluas ke seluruh bagian perusahaan. Adapun tiga kebijakan yang menyangkut eksekusi yakni: 1. Seberapa bagus jasa TI yang dibutuhkan. 2. Sejauh mana resiko keamanan dan privasi yang diberlakukan. 3. Siapa yang bertanggung jawab kalau inisiatif TI itu gagal. Kegagalan implementasi TI dalam satu perusahaan muncul dikarenakan kesalahan eksekutif senior yang tidak mampu menciptakan perubahan diorganisasinya, baik kultur, struktur maupun proses bisnis. Aspek perubahan organisasi menyumbang delapan persoalan dalam hal kegagalan implementasi TI yaitu: 1. Sedikitnya keterlibatan pengguna. 2. Rendahnya dukungan manajemen. 3. Ekspetasi yang kurang realistis. 4. Kurangnya keterampilan 5. Tidak adanya rasa kepemilikan 6. Kurangnya keterlibatan 7. Sumberdaya tak memadai 8. Tidak adanya kontrol terhadap fungsi TI

28 Sedangkan Aspek teknologi hanya menyumbangkan satu persoalan terhadap kegagalan implementasi TI yaitu: Teknologi yang tidak membuktikan hasil (unproven). Keterlibatan pengguna (end user) yang terbatas disebabkan oleh ketidak mengertian pihak manajemen perusahaan terhadap kompleksitas TI yang akan diterapkan. Mereka akan menyerahkan pengerjaan sistem kepada orang-orang TI yang tidak mengerti fungsi bisnis yang dijalankan perusahaan. Orang-orang TI hanya mengerti untuk mengubah bahasa bisnis kedalam bahasa sistem komputer. Akibatnya akan muncul permasalah ketika implementasi sistem telah berjalan. Sistem tidak sesuai dengan yang diinginkan dan dibutuhkan oleh perusahaan, bahkan mungkin tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan bisnis yang dijalankan perusahaan. Minimnya peran pengguna dalam dalam perencanaan sistem informasi akan berakibat pada terhambatnya proses identifikasi input data yang diperlukan sehingga ini berakibat pada tidak cocoknya setting software yang akan digunakan. Bahkan bisa menyebabkan kesalahan dalam pemilihan software sehingga tidak kompatibel dengan kebutuhan. Rendahnya dukungan eksekutif senior dalam masalah TI dikarenakan kurangnya pengetahuan mereka tentang TI. Padahal dalam implementasi TI diperlukan adanya manajemen perubahan atau change management yang dimulai dari pimpinan. Implementasi TI akan berhasil bila didukung oleh tiga faktor yaitu adanya kepemimpinan, perubahan paradigma, dan kultur serta road map (planning). Tujuan dari change management adalah bagaimana agar perubahan TI yang diikuti perubahan proses bisnis dan organisasi, bisa dirangkul sebaik-baiknya oleh pelaksana bisnis. Pakar manajemen Michael Hammaer mengungkapkan kesalahan nomor satu dalam implementasi aplikasi ERP adalah tidak cukupnya investasi dalam hal manjemen perubahan (change management (cm)). Sumberdaya keuangan yang tidak cukup menjadi satu bagian yang menyebabkan kegagalan dalam penerapan sistem informasi. Perusahaan dalam melakukan perhitungan untuk kebijakan investasinya sering melewatkan perhitungan untuk investasi dalam melakukan manajemen

29 perubahan dan hanya memfokuskan keuangannya kepada TI saja. Padahal menurut Harvard Bussines Review dalam Sugiarsono (2003), TI hanya 20 persen dari implementasi tersebut sedangkan sisanya adalah untuk mengelola perubahan yang terjadi dalam tubuh perusahaan setelah implementasi dilakukan. Akibatnya setelah sistem diimplementasikan perusahaan tidak memiliki keuangan untuk mengantisipasi perubahan yang diakibatkan sistem baru, sehingga akhirnya sistem baru tidak digunakan dengan semestinya. Menurut Betty Alisyahbana, faktor yang mengakibatkan kegagalan proyek TI di Indonesia adalah perusahaan yang ingin menerapkan sistem informasi TI tidak memiliki arahan dan tahapan yang baik. Tahapan-tahapan itu antara lain terdiri dari: 2. Evaluasi kondisi bisnis (kondisi perubahan, kompetisi dan makroekonomi) 3. Penentuan tujuan bisnis yang ingin dicapai dengan implementasi TI 4. Pembuatan strategi bisnis dan inisiatif yang hendak dilakukan 5. Pendefinisian kebutuhan TI untuk menunjang strategi bisnis dan inisiatif tersebut 6. Pembuatan desain arsitektur TI yang disesuaikan dengan kebutuhan 7. Evaluasi opsi yang tersedia (termasuk teknologi) dan metode perhitungan manfaat-biayanya 8. Memilih opsi yang terbaik 9. Proses implementasi secara terencana 10. Evaluasi keberhasilan implementasi Pelaksanaan tahapan-tahapan dalam implementasi sistem TI dapat dilakukan secara mandiri oleh perusahaan yang bersangkutan ataupun dibantu oleh konsultan. Peran konsultan dalam hal ini adalah menjembatani antara staf TI dan non TI. Selain itu, konsultan dapat mengatasi adanya masalah dalam kompetensi SDM suatu perusahaan yang tidak memadai untuk menjalankan investasi TI.Kebutuhan akan outsourcer juga muncul ketika perusahaan merasa tidak mampu menangani masalah investasi sistem TI. Faktor-faktor pemilihan konsultan dan outsourcer adalah sebagai berikut:

30 1. Pemahaman Konsultan/ Outsourcer terhadap bisnis sang klien 2. Pengalaman kompetensi SDM-nya 3. Memiliki alat analisis manfaat-biaya (business case) yang jelas 4. Menyediakan service level agreement yang menjamin layanan prima 5. Reputasi dan komitmen jangka panjang Sebagai contoh, berikut ini adalah kisah salah satu perusahaan yang telah berhasil dalam menerapkan salah satu aplikasi TI khususnya dalam bidang e- business. Tidak seperti kebanyakan perusahaan yang gagal karena tidak mengikuti langkah-langkah yang seharusnya, perusahaan Anugerah Argon Medika (AAM) berhasil menerapkan aplikasi ERP di dalam perusahaannya karena mengikuti langkah-langkah yang sudah ada sehingga berhasil menerapkan aplikasi e-business berupa ERP di dalam perusahaannya sehingga meningkatkan kinerja dan profit perusahaan. Pemanfaatan TI di AAM dimulai pada tahun 1993 tetapi hanya sebatas otomasi. Program yang digunakan sangat sederhana yaitu dbase dan Clipper sementara antarbagian dalam organisasi belum terintegrasi satu sama lain. Tahun 1999 AAM memulai investasi TI dengan mengimplementasi ERP. Langkah yang dilakukan oleh perusahaan adalah melakukan kajian Visi terlebih dahulu. Setelah sepakat dengan visi yang ingin dicapai, langkah berikutnya mencari vendor. AAM menggunakan model big bang dengan aplikasi-aplikasi yang terintegrasi secara penuh. Artinya TI diterapkan disemua aktivitas dan bagian perusahaan, baik di front office maupun di back office. Secara lebih detail, implementasi TI di AAM dibagi tiga fase. Pertama membangun fondasi di tahun 2000, yaitu dengan implementasi ERP dan supplay chain. Kedua fase utilisasi yaitu dengan aplikasi ERP dibangun apliksi strategis penunjang bisnis perusahaan seperti business intelligence, performance management, security system, B2B dan beberapa aplikasi lain yang berjalan secara paralel selama tahun Ketiga fase integrasi dengan pelanggan dan prinsipal. Yakni menggunakan aplikasi customer relationship management yang akan dibangun dengan sistem terintegrasi dan advance.

31 Manfaat yang didapat oleh AAM dalam mengimplementasikan sistem TI amat banyak, setidaknya oleh tiga lapisan yaitu lapisan operasional, lapisan manajer, dan lapisan top management. Manfaat yang didapat ditingkat operasional adalah dengan ERP laporan dapat dibuat melalui sistem dengan sistem alert sehingga perkembangan pejualan dapat dipantau secara real time. Selain itu manfaat yang didapat dirasakan pula pada sejumlah departemen. Bagian keuangan misalnya dapat melakukan proses pencatatan keuangan perusahaan dengan lebih mudah dan cepat karena otomasi yang terintegrasi teleh dilakukan untuk manajemen piutang, utang, general ledger dan manajemen arus kas. Pada bagian pemasaran manfaat yang didapat adalah memudahkan manajemen penjualan dan penentuan harga diskon seta memungkinkan order via Internet. Manfaat paling signifikan adalah di bidang logistik. Sebab inventory lebih efisien dan terhindar dari penumpukan. Kemudian, pembelian dan persediaan lebih tanggap terhadap klien, perencanaan reantai pasokan lebih lancar karena segalanya termonitor secara online dan real time. Bahkan dimungkinkan untuk melakukan forecasting terhadap permintaan dan pasokan ke depan. Akan tetapi tidak semua perusahaan yang menerapkan aplikasi TI, khususnya aplikasi e-business di perusahaannya, berhasil dan meningkatkan kinerja dan profit perusahaan tersebut. Banyak juga perusahaan-perusahaan yang bukannya mendapatkan keuntungan dari implementasi aplikasi e-business, malah mengalami kerugian yang tidak sedikit karena untuk menerapkan TI dan aplikasi e-business, perusahaan harus menginvestasikan uang yang tidak sedikit. Disinilah letak permasalahannya, banyak perusahaan-perusahaan termasuk perusahaan-perusahaan besar sekalipun yang mengalami kegagalan dalam penerapan TI, khususnya aplikasi e-business. Berikut ini adalah beberapa alasan mengenai kenapa perusahaan-perusahaan mengalami kegagalan dalam penerapan aplikasi e-business, khususnya aplikasi ERP. Mengapa Implementasi ERP gagal? Solusi ERP diciptakan memang untuk menjawab pekerjaan yang berbeda

SISTEM BISNIS DENGAN ELEKTRONIK

SISTEM BISNIS DENGAN ELEKTRONIK SISTEM BISNIS DENGAN ELEKTRONIK SISTEM E-BUSINESS E-Business (Electronic Business) adalah kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dengan mamanfaatkan teknologi elektronik seperti komputer dan internet.

Lebih terperinci

Enterprise Resource Planning

Enterprise Resource Planning MODUL PERKULIAHAN Enterprise Resource Planning Supply Chain Management and Customer Relationship Management Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Sistem Informasi Sistem Informasi 04 MK18046

Lebih terperinci

Konsep E-Business. Mia Fitriawati, S.Kom, M.Kom

Konsep E-Business. Mia Fitriawati, S.Kom, M.Kom Konsep E-Business Mia Fitriawati, S.Kom, M.Kom Deskripsi Membahas mengenai bisnis internal, kolaborasi berbagai bentuk e-bisnis, serta keterkaitan e-business dengan e-commerce berbagai bentuk application.

Lebih terperinci

SISTEM BISNIS ELEKTRONIK

SISTEM BISNIS ELEKTRONIK SISTEM BISNIS ELEKTRONIK Saat ini dunia perdagangan tidak lagi dibatasi dengan ruang dan waktu. Mobilitas manusia yang tinggi menuntut dunia perdagangan mampu menyediakan layanan jasa dan barang dengan

Lebih terperinci

INFRASTRUKTUR E-BISNISE Pertemuan ke-4

INFRASTRUKTUR E-BISNISE Pertemuan ke-4 MKK-3161 E-BisnisE INFRASTRUKTUR E-BISNISE Pertemuan ke-4 Infrastruktur Dasar E-Bisnis Infrastruktur e-bisnis adalah arsitektur hardware, software, konten dan data yang digunakan untuk memberikan layanan

Lebih terperinci

Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom

Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Informasi menjadi dasar pelaksanaan proses rantai pasok dan dasar bagi manajer dalam membuat keputusan. Menurut cophra dan meindl(2007) informasi harus memiliki karakteristik:

Lebih terperinci

PENERAPAN E-BUSINESS Di INDONESIA (studi kasus: PT Multi Megah Mandiri)

PENERAPAN E-BUSINESS Di INDONESIA (studi kasus: PT Multi Megah Mandiri) Tugas Individu Sistem Informasi Manajemen PENERAPAN E-BUSINESS Di INDONESIA (studi kasus: PT Multi Megah Mandiri) Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc Disusun Oleh : Siti Rosyidah P056101291. 45 SEKOLAH

Lebih terperinci

KONSEP SISTEM INFORMASI

KONSEP SISTEM INFORMASI CROSS FUNCTIONAL MANAGEMENTS Materi Bahasan Pertemuan 6 Konsep Dasar CRM Contoh Aliran Informasi CRM Konsep Dasar SCM Contoh Aliran Informasi SCM 1 CRM Customer Relationship Management Konsep Dasar CRM

Lebih terperinci

1. Komunikasi, E-Commerce merupakan pengiriman informasi, produk/layanan,atau sarana elektronik lainnya.

1. Komunikasi, E-Commerce merupakan pengiriman informasi, produk/layanan,atau sarana elektronik lainnya. Sejarah E-Commerce Penerapan Electronic Commerce bermula diawal tahun 1970-an, dengan adanya Electronic Found Transfer(EFT). Saat itu, tingkat aplikasinya masih terbatas pada perusahaan besar, lembaga

Lebih terperinci

ERP ( Enterprise Resource Planning )

ERP ( Enterprise Resource Planning ) ERP ( Enterprise Resource Planning ) Agus Suryanto - 1313080014 Sistem Informasi Intensif AFBII Perbanas Jakarta 2014 agus.antz@gmail.com ABSTRAK Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan salah satu

Lebih terperinci

B. Dasar CRM. C. Arsitektur CRM

B. Dasar CRM. C. Arsitektur CRM A. Pemahaman CRM CRM merupakan sebuah pendekatan baru dalam mengelola hubungan korporasi dan pelanggan pada level bisnis sehingga dapat memaksimumkan komunikasi, pemasaran melalui pengelolaan berbagai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi telah mendorong terciptanya persaingan yang sengit diantara para pelaku bisnis di setiap bidang. Kemampuan perusahaan dalam merespon perubahan secara cepat

Lebih terperinci

I. SISTEM BISNIS ENTERPRISE

I. SISTEM BISNIS ENTERPRISE Manajemen & SIM 2 Bisnis Elektronik Hal. 1 SISTEM BISNIS ELEKTRONIK Definisi Bisnis Elektronik Saat ini dunia perdagangan tidak lagi dibatasi dengan ruang dan waktu. Mobilitas manusia yang tinggi menuntut

Lebih terperinci

ERP ( Enterprise Resource Planning ) Perencanaan Sumber Daya Perusahaan

ERP ( Enterprise Resource Planning ) Perencanaan Sumber Daya Perusahaan ERP ( Enterprise Resource Planning ) Perencanaan Sumber Daya Perusahaan Disusun oleh : Ika Risti Purwasih 09.11.2837 09.S1TI.04 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012

Lebih terperinci

Perencanaan Sumber Daya

Perencanaan Sumber Daya MODUL PERKULIAHAN Perencanaan Sumber Daya E-Business Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Program Magister Teknik Resource Pascasarjana Industri Planning 11 Abstract - Electronic enterprise,

Lebih terperinci

Bab 9 KONSEP e SUPPLY CHAIN DALAM SISTEM INFORMASI KORPORAT TERPADU

Bab 9 KONSEP e SUPPLY CHAIN DALAM SISTEM INFORMASI KORPORAT TERPADU Bab 9 KONSEP e SUPPLY CHAIN DALAM SISTEM INFORMASI KORPORAT TERPADU Sistem Informasi Korporat Terpadu Konsep manajemen supply chain memperlihatkan adanya proses ketergantungan antara berbagai perusahaan

Lebih terperinci

Siklus Adopsi & Model Operasi e-bisnis

Siklus Adopsi & Model Operasi e-bisnis Siklus Adopsi & Model Operasi e-bisnis Untuk memaksimalkan laba dari investasi infrastruktur e-bisnis, perlu pemahaman tentang bagaimana perusahaan dalam menerapkan e-bisnis. Penelitian menunjukkan bahwa

Lebih terperinci

ERP merupakan fungsi sistem aplikasi software yang dapat membantu organisasi dalam

ERP merupakan fungsi sistem aplikasi software yang dapat membantu organisasi dalam Teknologi enterprise resources planning (ERP) dapat mengintegrasikan fungsi marketing, fungsi produksi, fungsi logistik, fungsi finance, fungsi sumber daya, fungsi produksi, dan fungsi lainnya. ERP telah

Lebih terperinci

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENDUKUNG PERUBAHAN PROSES BISNIS DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus : Perusahaan Benang Polyester X )

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENDUKUNG PERUBAHAN PROSES BISNIS DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus : Perusahaan Benang Polyester X ) Media Informatika Vol.13 No.2 (2014) PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENDUKUNG PERUBAHAN PROSES BISNIS DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus : Perusahaan Benang Polyester X ) Hartanto Sekolah Tinggi

Lebih terperinci

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING ENTERPRISE RESOURCE PLANNING RUANG LINGKUP MATAKULIAH Materi Pengantar ERP Sistem dan Rekayasa ERP Pemetaan Proses Siklus ERP ERP: Sales, Marketing & CRM ERP: Akuntansi, Keuangan ERP: Produksi, Rantai

Lebih terperinci

E-CRM (1) Pertemuan 6 Diema Hernyka Satyareni, M.Kom

E-CRM (1) Pertemuan 6 Diema Hernyka Satyareni, M.Kom E-CRM (1) Pertemuan 6 Diema Hernyka Satyareni, M.Kom E-CRM strategis bisnis yang menggunakan teknologi informasi yang memberikan perusahaan suatu pandangan pelanggannya secara luas, yang dapat diandalkan

Lebih terperinci

E-BUSINESS. Materi E-Business untuk ST INTEN

E-BUSINESS. Materi E-Business untuk ST INTEN E-BUSINESS Materi E-Business untuk ST INTEN Definisi E-Business E-Business adalah kegiatan transaksi, jual beli, bisnis yang dilakukan secara otomatis melalui kegiatan elektronik/internet, dan juga perusahaan

Lebih terperinci

Enterprise Resource Planning (ERP)

Enterprise Resource Planning (ERP) Enterprise Resource Planning (ERP) ERP adalah sebuah system informasi perusahaan yang dirancang untuk mengkoordinasikan semua sumber daya, informasi dan aktifitas yang diperlukan untuk proses bisnis lengkap.

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI E-BISNIS

SISTEM INFORMASI E-BISNIS SISTEM INFORMASI E-BISNIS SISTEM INFORMASI E-BUSINESS Tanpa dukungan Sistem Informasi yang tangguh, model E-Business sulit diwujudkan. Sistem Informasi akan membantu mengintegrasikan data, mempercepat

Lebih terperinci

disusun oleh : Nama : RUDI HARTANTO NIM : Kelas : S1-TI-6A

disusun oleh : Nama : RUDI HARTANTO NIM : Kelas : S1-TI-6A MAKALAH SISTEM INFORMASI E-BISNIS disusun oleh : Nama : RUDI HARTANTO NIM : 08.11.1880 Kelas : S1-TI-6A SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 Pembahasan E-Business

Lebih terperinci

CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) SOFTWARE FROM SAP

CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) SOFTWARE FROM SAP CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) SOFTWARE FROM SAP Karya Ilmiah E Business Sujiwo (09.11.3212) STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRAK Karya ilmiah e-business ini berisikan uraian mengenai lingkungan bisnis

Lebih terperinci

Sistem Informasi Akuntansi I. Modul ke: 13Feb. Pengantar ERP (Enterprise Resource Planning) Fakultas. Afrizon, SE, M.Si, Ak. Program Studi Akuntansi

Sistem Informasi Akuntansi I. Modul ke: 13Feb. Pengantar ERP (Enterprise Resource Planning) Fakultas. Afrizon, SE, M.Si, Ak. Program Studi Akuntansi Modul ke: Sistem Informasi Akuntansi I Fakultas 13Feb Pengantar ERP (Enterprise Resource Planning) Afrizon, SE, M.Si, Ak Program Studi Akuntansi Sejarah ERP ERP berkembang dari Manufacturing Resource Planning

Lebih terperinci

Customer Relationship Management (CRM) Software dari SAP Fitur & Fungsi Sistem CRM: Marketing Software

Customer Relationship Management (CRM) Software dari SAP Fitur & Fungsi Sistem CRM: Marketing Software Customer Relationship Management (CRM) Software dari SAP Fitur & Fungsi Sistem CRM: Marketing Software disusun oleh Satrya Nurrachman 09.11.2820 Kelas : E-Bisnis 2 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

TUGAS E-BISNIS ANALISIS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT

TUGAS E-BISNIS ANALISIS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT TUGAS E-BISNIS ANALISIS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT disusun oleh : NANANG PURNOMO 11.21.0616 S1 TI-TRANSFER JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH E-COMMERCE MANFAAT DAN KELEMAHAN E-COMMERCE

KARYA ILMIAH E-COMMERCE MANFAAT DAN KELEMAHAN E-COMMERCE KARYA ILMIAH E-COMMERCE MANFAAT DAN KELEMAHAN E-COMMERCE NAMA : Teguh laksana NIM : 10.12.4883 KELAS : S1-SI-07 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 / 2012 ABSTRAK

Lebih terperinci

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT SUPPLY CHAIN MANAGEMENT Disusun Oleh: Puput Resno Aji Nugroho (09.11.2819) 09-S1TI-04 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER (STMIK) AMIKOM YOGYAKARTA Jalan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini berisi tentang latar belakang pembuatan aplikasi yang bertujuan untuk mengidentifikasi serta membatasi ruang lingkup permasalahan, sehingga aplikasi yang dibuat tidak

Lebih terperinci

E-Commerce Dimensi e-commerce

E-Commerce Dimensi e-commerce E-Commerce 1 Dimensi e-commerce 2 1 Struktur dan Klasifikasi e-commerce Infrastrukturnya Internet: jaringan global Intranet: jaringan milik perusahaan atau organisasi yang menggunakan teknologi Internet,

Lebih terperinci

Electronic Commerce: Definisi dan Konsep

Electronic Commerce: Definisi dan Konsep E-Commerce 1 Electronic Commerce: Definisi dan Konsep Internet berkembang menjadi saluran distribusi global utama untuk produk, jasa, lapangan pekerjaan bidang manajerial dan profesional Dampaknya mengubah

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI. Oleh Iwan Sidharta, MM NFORMASI

SISTEM INFORMASI. Oleh Iwan Sidharta, MM NFORMASI SISTEM INFORMASI Oleh Iwan Sidharta, MM NFORMASI E business Vs E commerce E Business E business merupakan aplikasi kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dan semi otomatis dengan menggunakan teknologi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Meskipun perekonomian dan perindustrian nasional kini dihadapkan kepada dampak krisis ekonomi global, namun bisnis ritel di Indonesia tidak terkendala bahkan masih

Lebih terperinci

Capaian Pembelajaran

Capaian Pembelajaran Capaian Pembelajaran Mata kuliah : E-Commerce Semester : VI Jurusan : Manajemen Informatika Sks : 3 sks CAPAIAN PEMBELAJARAN : Mahasiswa memiliki pengetahuan dan wawasan bisnis yang dilakukan secara elektronik,

Lebih terperinci

TUGAS KARYA ILMIAH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INTERNET DALAM BISNIS SUATU PERUSAHAAN E-COMMERCE NAMA : ADI KURNIAWAN NIM :

TUGAS KARYA ILMIAH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INTERNET DALAM BISNIS SUATU PERUSAHAAN E-COMMERCE NAMA : ADI KURNIAWAN NIM : TUGAS KARYA ILMIAH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INTERNET DALAM BISNIS SUATU PERUSAHAAN E-COMMERCE NAMA : ADI KURNIAWAN NIM : 10.11.3578 STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2010/2011 ABSTRAK Di era globalisasi ini perkembangan

Lebih terperinci

MEMPELAJARI SEJARAH E-COMMERCE

MEMPELAJARI SEJARAH E-COMMERCE MEMPELAJARI SEJARAH E-COMMERCE Abdul Rohim Kusuma Heri ochimrohim@rocketmail.com Abstrak Penerapan Electronic Commerce bermula diawal tahun 1970-an, dengan adanyaelectronic Found Transfer(EFT). Saat itu,

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business lebih

BAB III LANDASAN TEORI. Commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business lebih BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Dasar E-Commerce Electronic Commerce (e-commerce) adalah proses pembelian, penjualan atau pertukaran produk, jasa dan informasi melalui jaringan komputer. e- Commerce

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangannya di perusahaan manufaktur, selain

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangannya di perusahaan manufaktur, selain BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangannya di perusahaan manufaktur, selain bersaing dalam dunia pasar yang semakin memunculkan teknologi informasi yang canggih, perusahaan juga

Lebih terperinci

SILABUS. 1 PENGENALAN ELECTRONIC COMMERCE (E- COMMERCE) 2 MANFAAT, TANTANGAN E-COMMERCE & KLASIFIKASI MODEL BISNIS E COMMERCE

SILABUS. 1 PENGENALAN ELECTRONIC COMMERCE (E- COMMERCE) 2 MANFAAT, TANTANGAN E-COMMERCE & KLASIFIKASI MODEL BISNIS E COMMERCE SILABUS. 1 PENGENALAN ELECTRONIC COMMERCE (E- COMMERCE) 2 MANFAAT, TANTANGAN E-COMMERCE & KLASIFIKASI MODEL BISNIS E COMMERCE KONTRAK PERKULIAHAN Pertemuan 1-6 dilakukan dengan penyampaian materi kepada

Lebih terperinci

NARA SUMBER : aan/

NARA SUMBER :  aan/ NARA SUMBER : http://jodie.ngeblogs.com/2010/04/13/peranan-it-dalam-organisasi-perusah aan/ Saat ini penerapan teknologi informasi dan komunikasi diperlukan dalam dunia bisnis sebagai alat bantu dalam

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Pada bagian ini membahas tentang teori - teori yang digunakan sebagai landasan pada penelitian ini. 3.1 Sistem Informasi Data merupakan bahan baku yang akan di proses untuk menghasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi saat ini, persaingan usaha semakin kompetitif dan kreatif. Untuk dapat bertahan dalam persaingan usaha yang ketat, pihak manajemen dalam

Lebih terperinci

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 2

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 2 ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 2 outline Proses Bisnis Perusahaan Manufaktur Rantai Pasok, SCM dan ERP Kebutuhan dan Manfaat Sistem Terintegrasi Proses Bisnis Perusahaan Manufaktur Sub Bab

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tepat dalam mempertahankan keunggulan kompetitifnya (competitive advantage).

BAB I PENDAHULUAN. tepat dalam mempertahankan keunggulan kompetitifnya (competitive advantage). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perusahaan dituntut untuk dapat menghadapi persaingan yang kompleks, baik yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Persaingan antar perusahaan

Lebih terperinci

PENGENALAN E-COMMERCE

PENGENALAN E-COMMERCE BAB PENGENALAN E-COMMERCE TUJUAN: 1. Praktikan mengetahui peran E-commerce dalam bisnis modern 2. Praktikan bisa mendefinisikan arti E-Commerce 3. Praktikan dapat memahami manfaat E-Commerce 1.1. Mengapa

Lebih terperinci

Pembahasan Materi #11

Pembahasan Materi #11 1 EMA402 Manajemen Rantai Pasokan Pembahasan 2 Konsep, Pengelolaan, Kolaborasi SCM Sistem Informasi Terpadu Tahapan Evolusi Pengembangan Aspek Pengembangan 6623 - Taufiqur Rachman 1 Konsep SCM 3 SCM Memperlihatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Adalah suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang jasa telekomunikasi. PT. Telekomunikasi Indonesia,

Lebih terperinci

PERANAN IT DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN

PERANAN IT DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN PERANAN IT DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN Saat ini penerapan teknologi informasi dan komunikasi diperlukan dalam dunia bisnis sebagai alat bantu dalam upaya memenangkan persaingan. Pembangunan Teknologi Informasi

Lebih terperinci

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat.

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat. BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI 4.1 Pengembangan sistem yang diusulkan Dengan memperkirakan terhadap trend bisnis di masa yang akan datang untuk bisnis dibidang pendistribusian

Lebih terperinci

Mendefinisikan dan menggambarkan proses bisnis dan hubungan mereka dengan sistem informasi. Menjelaskan sistem informasi yang mendukung fungsi bisnis

Mendefinisikan dan menggambarkan proses bisnis dan hubungan mereka dengan sistem informasi. Menjelaskan sistem informasi yang mendukung fungsi bisnis Mendefinisikan dan menggambarkan proses bisnis dan hubungan mereka dengan sistem informasi. Menjelaskan sistem informasi yang mendukung fungsi bisnis utama: penjualan dan pemasaran, manufaktur dan produksi,

Lebih terperinci

Tantangan Manajemen. Teknologi. Informasi. Sistem. Informasi. Konsep-konsep Dasar

Tantangan Manajemen. Teknologi. Informasi. Sistem. Informasi. Konsep-konsep Dasar KONSEP KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS Teknologi informasi, termasuk sistem informasi berbasis internet, memainkan peranan penting dalam bisnis. Teknologi informasi dapat membantu segala jenis

Lebih terperinci

Implementasi Sistem Informasi Untuk Menunjang Kegiatan Strategis Perusahaan

Implementasi Sistem Informasi Untuk Menunjang Kegiatan Strategis Perusahaan Implementasi Sistem Informasi Untuk Menunjang Kegiatan Strategis Perusahaan Saat ini manusia dalam kesehariannya sebagai pengguna informasi sangat bergantung pada berbagai sistem informasi, mulai dari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kemajuan teknologi informasi yang terintegrasi telah banyak memberikan kontribusi kepada perkembangan bisnis saat ini. Semua proses bisnis dalam suatu organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik internal maupun eksternal untuk melakukan inovasi dalam. mengembangkan produk dan servisnya. Bank diharapkan dapat merespons

BAB I PENDAHULUAN. baik internal maupun eksternal untuk melakukan inovasi dalam. mengembangkan produk dan servisnya. Bank diharapkan dapat merespons BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri perbankan Indonesia saat ini sedang menghadapi tekanantekanan baik internal maupun eksternal untuk melakukan inovasi dalam mengembangkan produk dan servisnya.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi CRM Para ahli CRM, para guru yang bekerja pada CRMGuru.com, mendefinisikan CRM sebagai: Customer Relationship Management (CRM) adalah sebuah strategi bisnis untuk memilih

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data di atas, kesimpulan dari analisis strategi yang

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data di atas, kesimpulan dari analisis strategi yang BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data di atas, kesimpulan dari analisis strategi yang telah dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Secara keseluruhan industri ini kurang

Lebih terperinci

Customer Relationship Management /CRM

Customer Relationship Management /CRM Customer Relationship Management /CRM Aloysius HeruDanardatu, PengenalanCustomer Relationship Management, www.ilmukomputer.com,diakses tanggal27 Januari2007 Customer Relationship Management, www.wikipedia.com,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang paling besar di dunia. Menurut Wikipedia, negara Indonesia adalah negara

BAB 1 PENDAHULUAN. yang paling besar di dunia. Menurut Wikipedia, negara Indonesia adalah negara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat jumlah penduduk yang paling besar di dunia. Menurut Wikipedia, negara Indonesia adalah negara berpenduduk

Lebih terperinci

PENGERTIAN E-BISNIS DAN PERANNYA DALAM PERUSAHAAN

PENGERTIAN E-BISNIS DAN PERANNYA DALAM PERUSAHAAN PENGERTIAN E-BISNIS DAN PERANNYA DALAM PERUSAHAAN Penyusun : Muhammad Azis Fauzi 09.11.3126 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012 PERSEMBAHAN

Lebih terperinci

Silabus. 1 Pengenalan Electronic Commerce (E-Commerce) 2 Manfaat, Tantangan E-Commerce & Klasifikasi Model Bisnis E Commerce

Silabus. 1 Pengenalan Electronic Commerce (E-Commerce) 2 Manfaat, Tantangan E-Commerce & Klasifikasi Model Bisnis E Commerce KONTRAK PERKULIAHAN Pertemuan 1-6 dilakukan dengan penyampaian materi kepada mahasiswa Pertemuan 7 diadakan QUIZ / review materi Pertemuan 8 diadakan UTS dimana materi diambil dari pertemuan 1-6 Setelah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. faktor penting, salah satunya adalah kepuasan pelanggan yang merupakan isu

BAB I PENDAHULUAN. faktor penting, salah satunya adalah kepuasan pelanggan yang merupakan isu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan pelanggan pada kondisi pasar yang kompetitif merupakan faktor penting, salah satunya adalah kepuasan pelanggan yang merupakan isu utama dari bisnis pada

Lebih terperinci

PENGENALAN DAN KONSEP E-COMMERCE

PENGENALAN DAN KONSEP E-COMMERCE PENGENALAN DAN KONSEP E-COMMERCE Definisi Electronic Commerce (E-Commerce) secara umum merupakan kegiatan bisnis (perniagaan/perdagangan) atau jasa yang berhubungan erat dengan konsumen (Consumers), Manufaktur,

Lebih terperinci

KONSEP SI LANJUT. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

KONSEP SI LANJUT. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. KONSEP SI LANJUT WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. PERTEMUAN 3 KSI LANJUT Supply Chain Management (SCM) Pemahaman dan Fungsi Dasar SCM. Karakter Sistem. Arsitektur Pengembangan dan Tantangan SCM. Peran Internet

Lebih terperinci

KONSEP SI LANJUT. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

KONSEP SI LANJUT. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. KONSEP SI LANJUT WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. PERTEMUAN 3 KSI LANJUT Supply Chain Management (SCM) Pemahaman dan Fungsi Dasar SCM. Karakter Sistem SCM. Arsitektur Pengembangan dan Tantangan SCM. Peran

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN III. Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan III. Endang Duparman. Modul ke: Arissetyanto. Fakultas SISTIM INFORMASI

KEWIRAUSAHAAN III. Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan III. Endang Duparman. Modul ke: Arissetyanto. Fakultas SISTIM INFORMASI Modul ke: 05 KEWIRAUSAHAAN III Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan III Fakultas SISTIM INFORMASI Endang Duparman Program Studi INFORMATIKA www.mercubuana.a.cid EVALUASI RENCANA PRODUKSI

Lebih terperinci

KONSEP SI LANJUT. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

KONSEP SI LANJUT. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. KONSEP SI LANJUT WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. PERTEMUAN 4 KSI LANJUT SCM dan IT dalam SCM Peran Teknologi Informasi dalam Suatu SCM. Pentingnya Informasi dalam SCM. Penggunaan Informasi dalam Suatu SCM.

Lebih terperinci

RANGKUMAN SIM Ch. 9 MENCAPAI KEUNGGULAN OPERASIONAL DAN KEINTIMAN PELANGGAN MELALUI APLIKASI PERUSAHAAN

RANGKUMAN SIM Ch. 9 MENCAPAI KEUNGGULAN OPERASIONAL DAN KEINTIMAN PELANGGAN MELALUI APLIKASI PERUSAHAAN RANGKUMAN SIM Ch. 9 MENCAPAI KEUNGGULAN OPERASIONAL DAN KEINTIMAN PELANGGAN MELALUI APLIKASI PERUSAHAAN (Achieving Operational Excellence and Customer Intimacy: Enterprise Applications) Rangkuman ini akan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SISTEM INFORMASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BUDI LUHUR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Oleh: Deni Mahdiana,S.Kom,MM,M.Kom E-BUSINESS GLOBAL : BAGAIMANA BISNIS MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI 1 PROSES BISNIS DAN SISTEM INFORMASI

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH E-COMMERCE PEDOMAN dalam E-COMMERCE

KARYA ILMIAH E-COMMERCE PEDOMAN dalam E-COMMERCE KARYA ILMIAH E-COMMERCE PEDOMAN dalam E-COMMERCE Nurrachman 10.12.4349 ECOMMERCE-03 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012 KATA PENGANTAR Dengan mengucap syukur Alhamdulillah karya syarat untuk menjadi ecommerce

Lebih terperinci

Materi Bahasan. Lingkup ecrm ERP SCM Supplier Relationalship Management Partner Relationalship Management Agar e-business sukses

Materi Bahasan. Lingkup ecrm ERP SCM Supplier Relationalship Management Partner Relationalship Management Agar e-business sukses CRM in e-business Tujuan Pembelajaran Setelah pertemuan ini, diharapkan mahasiswa memiliki kompetensi yang mampu: - Mengetahui perkembangan ecrm - Mengenalkan ERP, SRM dan PRM - Mengetahui Checklist kesuksesan

Lebih terperinci

B2B E-Commerce. Achmad Yasid, S.Kom Web blog :

B2B E-Commerce. Achmad Yasid, S.Kom  Web blog : B2B E-Commerce Achmad Yasid, S.Kom E-mail :aspireyazz@gmail.com Web blog : http://achmadyasid.wordpress.com Pendahuluan Tipe E-Commerce (Business & Consumer) Business, Consumer & Government B2B e-commerce

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis eceran ( Retail Businesses ) atau yang juga populer dengan sebutan

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis eceran ( Retail Businesses ) atau yang juga populer dengan sebutan 1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar belakang Bisnis eceran ( Retail Businesses ) atau yang juga populer dengan sebutan Peoples Businesses merupakan salah satu cabang kegiatan perdagangan jasa yang berkembang

Lebih terperinci

Bentuk Bentuk E-Business. 1. E-Government

Bentuk Bentuk E-Business. 1. E-Government KERANGKA E BUSINESS Definisi E-Business A. E-business adalah praktek pelaksanaan dan pengelolaan proses bisnis utama seperti perancangan produk, pengelolaan pasokan bahan baku, manufaktur, penjualan, pemenuhan

Lebih terperinci

Pemasar dapat menawarkan lebih banyak produk dan jasa dari sebelumnya. Pemasar dapat mengumpulkan informasi mengenai konsumennya dengan lebih cepat

Pemasar dapat menawarkan lebih banyak produk dan jasa dari sebelumnya. Pemasar dapat mengumpulkan informasi mengenai konsumennya dengan lebih cepat DIGITAL MARKETING Pendahuluan Teknologi saat ini telah mulai berubah atau berkembang dari offline menjadi online Konsumen lebih aktif mencari apa yang diinginkan menggunakan media online Konsumen dapat

Lebih terperinci

Muhammad Bagir S.E., M.T.I

Muhammad Bagir S.E., M.T.I Muhammad Bagir S.E., M.T.I Perkenalan Sistem informasi yang efisien, teritegrasi sangat penting bagi perusahaan untuk mampu berkompetisi Sistem ERP dapat mengintegrasikan operasi perusahaan Bertindak sebagai

Lebih terperinci

E-Marketing. dalam Strategi Pemasaran MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

E-Marketing. dalam Strategi Pemasaran MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MODUL PERKULIAHAN E-Marketing dalam Strategi Pemasaran Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi dan Bisnis Management 15, S.Sos, MM Abstract Membahas mengenai strategi pemasaran dengan

Lebih terperinci

ERP (Enterprise Resource Planning) YULIATI, SE, MM

ERP (Enterprise Resource Planning) YULIATI, SE, MM ERP (Enterprise Resource Planning) YULIATI, SE, MM ERP (Enterprise Resource Planning) ERP (Enterprise Resource Planningi) atau sering juga disebut Perencanaan Sumber Daya Perusahaan : Merupakan, sebuah

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA TUGAS E-BISNIS Disusun Oleh : Arif Budiyanto (09.11.2826) SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012 ABSTRAK Di internet, informasi diletakkan di dalam suatu situs web. Dimana

Lebih terperinci

SISTEM LINTAS FUNGSI PERUSAHAAN Sistem lintas fungsi perusahaan merupakan sistem yang mendukung/berfokus pada penyelesaian berbagai proses bisnis dasa

SISTEM LINTAS FUNGSI PERUSAHAAN Sistem lintas fungsi perusahaan merupakan sistem yang mendukung/berfokus pada penyelesaian berbagai proses bisnis dasa SISTEM LINTAS FUNGSI PERUSAHAAN DIANA RAHMAWATI SISTEM LINTAS FUNGSI PERUSAHAAN Sistem lintas fungsi perusahaan merupakan sistem yang mendukung/berfokus pada penyelesaian berbagai proses bisnis dasar bersama

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep dan Teori 2.1.1 Tingkat Pelayanan (Service Level) Service level merupakan istilah yang banyak digunakan dalam manajemen persediaan yang merupakan besar presentase dari

Lebih terperinci

Enterprise and Global Management of Information Technology (Summary)

Enterprise and Global Management of Information Technology (Summary) Enterprise and Global Management of Information Technology (Summary) Bagian 1. MENGELOLA TEKNOLOGI INFORMASI Salah satu komponen yang penting dalam menentukan keberhasilan suatu bisnis adalah Teknologi

Lebih terperinci

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING ENTERPRISE RESOURCE PLANNING 06 ERP: SCM SUPPLY CHAIN MANAGEMENT SCM adalah satu rangkaian bisnis demand dan supply yang melibatkan perusahaan dengan mitra kerjanya. Kelancaran proses dalam supply chain

Lebih terperinci

Lab. Teknik Industri Lanjut LEMBAGA PENGEMBANGAN TEKNOLOGI. p j UNIVERSITAS GUNADARMA

Lab. Teknik Industri Lanjut LEMBAGA PENGEMBANGAN TEKNOLOGI. p j UNIVERSITAS GUNADARMA Enterprise Resource Planning Visual Manufacturing ERP Infor Visual Alur Part Maintenance Modul Dengan menggunakan Visual Manufacturing Unit Of Measure, Vendor, Shop Resource, maintenance Engineering Master

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Perencanaan Strategis Perencanaan strategis, menurut Ward dan Peppard (2002, p462) adalah analisa

Lebih terperinci

Aplikasi Web Channel dari SAP Mampu Menjadikan Internet Menjadi Penjualan, Pemasaran dan Layanan yang Menguntungkan Untuk Pelanggan dan Perusahaan

Aplikasi Web Channel dari SAP Mampu Menjadikan Internet Menjadi Penjualan, Pemasaran dan Layanan yang Menguntungkan Untuk Pelanggan dan Perusahaan Aplikasi Web Channel dari SAP Mampu Menjadikan Internet Menjadi Penjualan, Pemasaran dan Layanan yang Menguntungkan Untuk Pelanggan dan Perusahaan DI SUSUN OLEH : NAMA : ZULFIKAR AJIB NIM : 09.11.3333

Lebih terperinci

Materi 7 Mencapai Keunggulan Operasional dan Kedekatan dengan Pelanggan: Aplikasi Perusahaan

Materi 7 Mencapai Keunggulan Operasional dan Kedekatan dengan Pelanggan: Aplikasi Perusahaan Materi Pembelajarann Materi 7 Mencapai Keunggulan Operasional dan Kedekatan dengan Pelanggan: Aplikasi Perusahaan 7.1 Sistem Perusahaan 7.2 Sistem Manajemen Rantai Pasokan 7.3 Sistem Manajemen Hubungan

Lebih terperinci

JAWABAN SOAL KASUS UJIAN TENGAH SEMESTER. MATA KULIAH: SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SI 3a TH 2011/2012) SETIAP JAWABAN MEMILIKI NILAI MAKSIMAL 25

JAWABAN SOAL KASUS UJIAN TENGAH SEMESTER. MATA KULIAH: SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SI 3a TH 2011/2012) SETIAP JAWABAN MEMILIKI NILAI MAKSIMAL 25 JAWABAN SOAL KASUS UJIAN TENGAH SEMESTER MATA KULIAH: SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SI 3a TH 2011/2012) SETIAP JAWABAN MEMILIKI NILAI MAKSIMAL 25 BAB 5: MERRILL LYNCH MENGHUBUNGKAN TEKNOLOGI MASA LAMPAU

Lebih terperinci

LAMPIRAN A KUESIONER. Menetapkan Dan Mengatur Tingkatan Layanan (DS1)

LAMPIRAN A KUESIONER. Menetapkan Dan Mengatur Tingkatan Layanan (DS1) L1 LAMPIRAN A KUESIONER Menetapkan Dan Mengatur Tingkatan Layanan (DS1) 1 Setiap penggunaan sistem informasi harus melaksanakan aturan yang ditetapkan perusahaan 2 Pimpinan masing-masing unit organisasi

Lebih terperinci

PELUANG BISNIS Bisnis Online Website E-Commerce

PELUANG BISNIS Bisnis Online Website E-Commerce PELUANG BISNIS Bisnis Online Website E-Commerce STMIK Wahyu Nur Wibowo (10.11.3562) S1TI 2A AMIKOM YOGYAKARTA Abstrak Karya ilmiah ini berisi tentang pengggunaan Website E-Commerce sebagai peluang bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang membayar harga barang yang dijual. Faktor offline store atau toko

BAB I PENDAHULUAN. yang membayar harga barang yang dijual. Faktor offline store atau toko BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap manusia tidak akan lepas dari transaksi jual beli sehingga pasar-pasar semakin lama menjadi lebih besar. Jual beli adalah persetujuan saling mengikat antara penjual

Lebih terperinci

BAB VI HUBUNGAN PELANGGAN

BAB VI HUBUNGAN PELANGGAN BAB VI HUBUNGAN PELANGGAN Agar mendapat keuntungan, suatu perusahaan harus menciptakan hubungan yang menguntungkan dengan pelanggan mereka. Untuk mencapai hal ini, pertama perusahaan harus mengidentifikasi

Lebih terperinci

[SHALLY ALPRIANY AISYAH] P

[SHALLY ALPRIANY AISYAH] P BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya akan kulinernya terutama camilan. Camilan merupakan makanan ringan yang dinikmati sebagai selingan. Camilan bisa bermacam-macam jenisnya,

Lebih terperinci

Pembahasan Materi #5

Pembahasan Materi #5 1 EMA402 Manajemen Rantai Pasokan Pembahasan 2 Latar Belakang Kunci Sukses SCM Manajemen Logistik Fungsi dan Kegunaan Pengendalian Logistik Konvensional dan Logistik Mengelola Jaringan SC Strategi Proses

Lebih terperinci

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 7

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 7 ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 7 Pengertian ERP adalah aplikasi sistem informasi manajemen terintegrasi untuk bisnis/organisasi yang mencakup multi fungsionalitas seperti penjualan, pembelian,

Lebih terperinci

Rute Menuju Best Practice. Catatan dari kegagalan implementasi ERP

Rute Menuju Best Practice. Catatan dari kegagalan implementasi ERP Rute Menuju Best Practice Catatan dari kegagalan implementasi ERP Setiap organisasi ingin menjadi yang terdepan. Untuk mencapai hal itu mereka harus meraih apa yang disebut best practice. Berbagai kasus

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR SISTEM INFORMASI BISNIS

BAB 2 DASAR SISTEM INFORMASI BISNIS BAB 2 DASAR SISTEM INFORMASI BISNIS A. Konsep Dasar Sistem Informasi Bisnis 1. Teknologi Informasi Istilah TI (Teknologi Informasi) atau IT (Information Technology) yang populer saat perkembangan ini adalah

Lebih terperinci

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS KONSEP KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS Teknologi informasi, termasuk sistem informasi berbasis internet, memainkan peranan penting dalam bisnis. Teknologi informasi dapat membantu segala jenis

Lebih terperinci