Usulan Perbaikan Sistem Distribusi Air Bersih dengan Menggunakan Pressure Reducing Valve
|
|
- Sudirman Irawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Usulan Perbaikan Sistem Distribusi Air Bersih dengan Menggunakan Pressure Reducing Valve untuk Mengatur Tekanan pada Bangunan Gedung X Tinggi 40 Lantai Miftahudin Teknik Mesin, Program Sarjana, Universitas Mercu Buana, Jakarta. Miftahudin.sma@gmail.com ABSTRAK Dalam usulan perbaikan sistem distribusi air bersih ini penulis melakukan perhitungan terhadap volume tangki penampung Ground Reservoir, Roof Tank, pompa dan pipa transfer dengan perkiraan penggunaan air berdasarkan luas area, jumlah penghuni dan unit beban alat plambing. Sedangkan untuk pengaturan tekanan pada distribusi air bersih ke tiap lantai dengan menggunakan Pressure Reducing Valve. Dari hasil perhitungan diperoleh beberapa butir-butir sebagai berikut: Voulme kebutuhan air bersih sebesar 475,54 m 3 /hari Volume ground reservoir 629 m 3 dan roof tank 33 m 3 Diameter pipa transfer dari ground reservoir ke roof tank 150 mm Head pompa transfer 183 meter Pengaturan posisi dan tekanan yang masuk ke Pressure Reducing Valve 1) Pressure Reducing Valve lantai 33 sebesar 3,8 x 10 5 N/m 2 2) Pressure Reducing Valve lantai 30 sebesar 4,7 x 10 5 N/m 2 3) Pressure Reducing Valve lantai 25 sebesar 6,9 x 10 5 N/m 2 4) Pressure Reducing Valve lantai 23 sebesar 8,2 x 10 5 N/m 2 5) Pressure Reducing Valve lantai 20 sebesar 3,4 x 10 5 N/m 2 6) Pressure Reducing Valve lantai 15 sebesar 5,6 x 10 5 N/m 2 7) Pressure Reducing Valve lantai 10 sebesar 7,8 x 10 5 N/m 2 8) Pressure Reducing Valve lantai B-3 sebesar 3,4 x 10 5 N/m 2 Sehingga tekanan 1,9 x 10 5 N/m 2 sampai dengan 4 x 10 5 N/m 2 ditiap lantainya. Kata kunci : Air bersih, ground reservoir, roof tank, pompa dan pressure reducing valve
2 1. PENDAHULUAN Dengan banyaknya pembangunan gedung-gedung di Indonesia, khususnya di Jakarta, untuk kebutuhan pemakaian air bersih juga sangat meningkat. Karena hal ini dimungkinkan penggunaan peralatan system air bersih pada setiap gedung yang jumlahnya sangat banyak diperlukan, untuk pengkonsumsian air bersih merupakan yang paling besar dari seluruh kebutuhan sehari-hari. Kondisi saat ini yang terjadi pada gedung X bertingkat tinggi, suplai air bersih dengan tekanan tidak normal mencapai 7,4 x 10 5 N/m 2 sehingga membuat pengguna merasa tidak nyaman. Selain itu akibat dari tekanan yang berlebih membuat aksesoris atau peralatan saniter cepat rusak. Dengan tekanan yang tidak merata di setiap lantai membuat jumlah aliran air dalam suatu gedung tidak merata dalam setiap lantainya, hal ini terjadi ada suatu lantai dengan zona layanan air bersih yang berlebih dan ada pula di lantai lainya dengan zona layanan air bersih yang kurang. Dalam hal ini mengakibatkan tidak meratanya layanan suplai air bersih sehingga membuat para pengguna tidak merasa nyaman dan tercukupi. Sistem pendistribusian air bersih itu sendiri yang ada pada gedung bertingkat dimanfaatkan untuk ruangan-ruangan yang terhubung dengan para karyawan dan nasabah dalam perkantoran, sehingga sistem air bersih disini merupakan hal yang sangat penting, dan jenis peralatan sistem air bersih yang digunakan berupa sistem yang berfungsi menurunkan tekanan gravitasi dan mendistribusikan air bersih ke seluruh unit gedung secara merata antara lantai satu dan lainya. Pada system air bersih ini keamanan dan kenyamanan penghuni bisa tercapai. Dalam hal ini maka akan ada beberapa permasalahan yang akan dikaji, yaitu: a. Menghitung kapasitas bak penampungan penyediaan air bersih. b. Menghitung head pompa untuk mensuplai kebutuhan air kedalam bak penampungan atas gedung. c. Menghitung besar tekanan yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas? d. Menganalisa besar tekanan dan posisi ketinggian dari masing-masing posisi 8 buah Pressure Reducing Valves. Beberapa batasan ditetapkan dalam perencanaan ini meliputi : a. Penelitian dilakukan di Gedung X dengan tidak merubah tinggi tiap lantai dan tata letak serta fungsi gedung sesuai dengan kondisi yang ada. b. Pengambilan data dilakukan pada periode Bulan Januari April 2015 c. Penelitian dilakukan pada sistem distribusi air bersih (dingin) d. Penelitian dilakukan pada Pressure Reducing Valve di lantai 33, 30, 25, 23, 20, 15, 10 dan B-3 e. Tingkat keamanan dan efisiensi dari kinerja pressure reducing valve. f. Penelitian dilakukan hanya sampai pada tahap saran dan usulan perbaikan 2. LANDASAN TEORI 2.1 Penerapan Teori Bernoulli Prinsip Bernoulli adalah sebuah istilah di dalam mekanika fluida yang menyatakan bahwa pada suatu aliran fluida, peningkatan pada kecepatan fluida akan menimbulkan penurunan tekanan pada aliran tersebut. Prinsip ini sebenarnya merupakan penyederhanaan dari Persamaan Bernoulli yang menyatakan bahwa jumlah energi pada
3 suatu titik di dalam suatu aliran tertutup sama besarnya dengan jumlah energi di titik lain pada jalur aliran yang sama. Prinsip ini diambil dari nama ilmuwan Belanda/Swiss yang bernama Daniel Bernoulli. Dalam bentuknya yang sudah disederhanakan, secara umum terdapat dua bentuk persamaan Bernoulli; yang pertama berlaku untuk aliran tak-termampatkan (incompressible flow), dan yang lain adalah untuk fluida termampatkan (compressible flow). Aliran tak-termampatkan adalah aliran fluida yang dicirikan dengan tidak berubahnya besaran kerapatan massa (densitas) dari fluida di sepanjang aliran tersebut. Contoh fluida tak-termampatkan adalah: air, berbagai jenis minyak, emulsi, dll. Bentuk Persamaan Bernoulli untuk aliran tak-termampatkan adalah sebagai berikut: P + ρ g h + ρ = Konstan... ( 2.1 ) Sumber rumus : Munson, Bruce, R. & Young, Donald, F. Mekanika Fluida jilid 2 di mana: v = kecepatan fluida g = percepatan gravitasi bumi h = ketinggian relatif terhadapa suatu referensi P = tekanan fluida ρ = densitas fluida Hukum Bernoulli menyatakan bahwa jumlah dari tekanan ( P ), energi kinetik per satuan volum ( P ), dan energi potensial per satuan volume (ρgh) memiliki nilai yang sama pada setiap titik sepanjang suatu garis arus. Dalam bagian ini kita hanya akan mendiskusikan bagaimana cara berfikir Bernoulli sampai menemukan persamaannya, kemudian menuliskan persamaan ini. Akan tetapi kita tidak akan menurunkan persamaan Bernoulli secara matematis.kita disini dapat melihat sebuah pipa yang pada kedua ujungnya berbeda dimanaujung pipa 1 lebih besar dari pada ujung pipa 2. Penerapan Hukum Bernoulli dapat kita lihat pada: a. Teorema Torriceli Salah satu penggunaan persamaan Bernoulli adalah menghitung kecepatan zat cair yang keluar dari dasar sebuah wadah. [White Frank Mekanika Fluida Jilid 2] Gambar 2.1 Skema teoriema terriceli
4 Kita terapkan persamaan Bernoulli pada titik 1 (permukaan wadah) dan titik 2 (permukaan lubang). Karena diameter kran/lubang pada dasar wadah jauh lebih kecil dari diameter wadah, maka kecepatan zat cair di permukaan wadah dianggap nol ( V1 = 0). Permukaan wadah dan permukaan lubang/kran terbuka sehingga tekanannya sama dengan tekanan atmosfir (P1 = P2). Dengan demikian, persamaan Bernoulli untuk kasus ini adalah : P 1 + ρ v ρ g h 1 = P 2 + ρ v ρ g h 2 Sumber rumus: Munson, Bruce, R. & Young, Donald, F. Mekanika Fluida jilid 2 Jika kita ingin menghitung kecepatan aliran zat cair pada lubang di dasar wadah, maka persamaan ini kita turunkan lagi menjadi : ρ g h 1 = v g h 2 ) ρ g h 1 = v g h 2 v 2 2 = g h 1 - g h 2 v 2 2 = 2g ( h 1 - h 2 ) v 2 = V 2 =... ( 2.2 ) [White Frank Mekanika Fluida Jilid 2] Gambar 2.1 Skema teoriema terriceli Kita terapkan persamaan Bernoulli pada titik 1 (permukaan wadah) dan titik 2 (permukaan lubang). Karena diameter kran/lubang pada dasar wadah jauh lebih kecil dari diameter wadah, maka kecepatan zat cair di permukaan wadah dianggap nol ( V1 = 0). Permukaan wadah dan permukaan lubang/kran terbuka sehingga tekanannya sama dengan tekanan atmosfir (P1 = P2). Dengan demikian, persamaan Bernoulli untuk kasus ini adalah : P 1 + ρ v ρ g h 1 = P 2 + ρ v ρ g h 2 Sumber rumus: Munson, Bruce, R. & Young, Donald, F. Mekanika Fluida jilid 2 Jika kita ingin menghitung kecepatan aliran zat cair pada lubang di dasar wadah, maka persamaan ini kita turunkan lagi menjadi : ρ g h 1 = v g h 2 ) ρ g h 1 = v g h 2 v 2 2 = g h 1 - g h 2 v 2 2 = 2g ( h 1 - h 2 ) v 2 =
5 V 2 =... ( 2.2 ) P 1 + ρ v ρ g h 1 = P 2 + ρ v ρ g h 2 h 1 = h 2 P 1 + ρ v 12 = P 2 + ρ v ( 2.3 ) Berdasarkan persamaan ini, tampak bahwa laju aliran air pada lubang yang berjarak h dari permukaan wadah sama dengan laju aliran air yang jatuh bebas sejauh h (bandingkan Gerak jatuh Bebas) Ini dikenal dengan Teorema Torricceli. Teorema ini ditemukan oleh Torricelli, murid butut Gallileo, satu abad sebelum Bernoulli menemukan persamaannya. b. Efek Venturi Selain teorema Torricelli, persamaan Bernoulli juga bisa diterapkan pada kasus khusus lain yakni ketika fluida mengalir dalam bagian pipa yang ketinggiannya hampir sama (perbedaan ketinggian kecil). Gambar 2.2 Skema efek venturi [White Frank Mekanika Fluida Jilid 2] Pada gambar di atas terlihat bahwa ketinggian pipa, baik bagian pipa yang penampangnya besar maupun bagian pipa yang penampangnya kecil, hampir sama sehingga diangap ketinggian atau h sama. Jika diterapkan pada kasus ini, maka persamaan Bernoulli berubah menjadi: P 1 + ρ v ρ g h 1 = P 2 + ρ v ρ g h 2 h 1 = h 2 P 1 + ρ v 12 = P 2 + ρ v ( 2.4 ) Ketika fluida melewati bagian pipa yang penampangnya kecil (A2), maka laju fluida bertambah (persamaan kontinuitas). Menurut prinsip Bernoulli, jika kecepatan fluida bertambah, maka tekanan fluida tersebut menjadi kecil. Jadi tekanan fluida di bagian pipa yang sempit lebih kecil tetapi laju aliran fluida lebih besar. Hal ini dikenal dengan efek Venturi dan menujukkan secara kuantitatif bahwa jika laju aliran fluida tinggi, maka tekanan fluida menjadi kecil. Demikian pula sebaliknya, jika laju aliran fluida rendah maka tekanan fluida menjadi besar. 2.2 Perencanaan Air Berdasarkan Jumlah Pemakai (Penghuni) Metode yang didasarkan pada pemakaian air rata-rata sehari dari setiap penghuni, dan perkiraan jumlah penghuni. Dengan demikian jumlah pemakaian air sehari dapat diperkirakan, walaupun jenis maupun jumlah alat plambing belum ditentukan. Metoda ini praktis untuk tahap perencanaan atau juga perancangan. Apabila jumlah penghuni diketahui, atau ditetapkan, untuk sesuatu gedung maka angka tersebut dipakai untuk menghitung pemakaian air rata-rata sehari berdasarkan standar mengenai pemakaian air per orang per hari untuk sifat penggunaan gedung tersebut. Tetapi kalau jumlah
6 penghuni tidak diketahui, biasanya ditaksir berdasarkan luas lantai dan menetapkan kepadatan penghuni per luas lantai. Luas lantai gedung yang dimaksudkan adalah luas lantai efektif, tetapi tetap harus diperiksa terhadap kondisi pemakaian gedung yang dirancang. Angka pemakaian air yang diperoleh dengan metoda ini biasanya digunakan untuk menetapkan volume tangki bawah, tangki atap, pompa, dan sebagainya. Sedangkan untuk ukuran pipa yang diperoleh dengan metoda ini hanyalah pipa penyediaan air 2.3 Perencanaan Air Bersih Berdasarkan Jenis dan Jumlah Alat Plambing Penaksiran ini adalah metoda yang digunakan apabila kondisi pemakaian alat plambing dapat diketahui. Juga harus diketahui jumlah dari setiap jenis alat plambing dalam gedung ini. 2.4 Perencanaan Air Berdasarkan Unit Beban Alat Plambing Pada perencanaan air berdasarkan unit beban alat plambing adalah dengan metoda ini untuk setiap alat plambing ditetapkan suatu unit beban (fixture unit). Untuk setiap bagian pipa dijumlahkan besarnya unit beban dari semua alat plumbing yang dilayaninya, dan kemudian dicari besarnya laju aliran air dengan kurva pada (gambar 2.34). Kurva ini memberikan hubungan antara jumlah unit beban alat plumbing dengan laju aliran air, dengan memasukkan faktor kemungkinan penggunaan serempak dari alat-alat plambing. Grafik 2.2 Unit beban alat plambing penyediaan air bersih Perencanaan dan Pemeliharaan Sistem Plambing] [Noerbambang, M.S dan Morimura, T a) Untuk unit beban sampai 3000
7 [Noerbambang, M.S dan Morimura, T Grafik 2.3 Unit beban alat plambing penyediaan air bersih Perencanaan dan Pemeliharaan Sistem Plambing] b) Untuk unit beban sampai 250 (skala gambar diperbesar) Berdasarkan unit beban alat plambing, di mana setiap alat plambing ditetapkan suatu unit beban (fixture unit). Untuk setiap bagian pipa dijumlahkan besarnya laju aliran air dengan kurva pada gambar di atas. Kurva ini memberikan hubungan antara jumlah unit beban alat plambing dengan laju aliran air, dengan memasukkan faktor kemungkinan penggunaan serempak dari alat-alat plambing. Rumus yang digunakan untuk perhitungan kebutuhan air bersih adalah sebagai berikut: Jumlah penghuni = Pemakaian air rata-rata per hari: Q : Jumlah penghuni x pemakaian air per orang/hari) Debit air rata-rata per hari: Q d = (100+20)% x Q Pemakaian air per jam: = Dimana: = pemakaian air rata-rata per jam( /jam) = Debit air rata-rata per hari ( ) t = jangka waktu pemakaian (jam) Pemakaian air pada jam puncak: = ( ) x ( ) Dimana konstanta untuk antara 1,5 sampai 2,0 tergantung pada lokasi, sifat penggunaan gedung,dsb. Sedangkan untuk konstanta antara 3,0 sampai 4,0. Perhitungan kebutuhan air bersih berdasarkan jenis dan jumlah alat plambing dengan menghitung kebutuhan air yaitu:
8 Jumlah alat plambing x kebutuhan air alat plambing x beban pemakaian Pemakaian air dalam satu kali pemakaian = x Sumber rumus: [Jimmy S. Juwana. Sistem Bangunan Tinggi] Dimana: : Volume air dalam 1 kali pemakaian per alat saniter (liter) : Beban unit alat plambing (liter/detik) : Waktu pemakaian (detik) Kebutuhan air dalam satu hari = (.n) Sumber rumus: [Jimmy S. Juwana. Sistem Bangunan Tinggi] Dimana: = Volume air pemakaian per hari (liter/hari) = Volume air dalam 1 kali pemakaian (liter) n = Jumlah pemakaian dalam 1 hari = Jumlah alat saniter Untuk merencanakan volume tangki yang berfungsi menyimpan air untuk kebutuhan air bersih dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: = - T Sumber rumus: [Jimmy S. Juwana. Sistem Bangunan Tinggi] : Volume tangki air ( ) : Jumlah kebutuhan air per hari ( /hari) : Kapasitas pipa ( /hari) : Rata-ratapemakaian per hari (jam/hari) Kapasitas efktif tangki atas dinyatakan dengan rumus sebagai berikut: = ( - ) + x Sumber rumus: [Jimmy S. Juwana. Sistem Bangunan Tinggi] Dimana: : Kapasitas efektif tangki atas (liter) : Kebutuhan puncak (liter/menit) : Kebutuhan jam puncak (liter/menit) : Kapasitas pompa pengisi (liter/menit) : Jangka waktu kebutuhan puncak (menit) : Jangka waktu kerja pompa (menit) Biasanya kapasitas pompa penisi sebesar = dan air yang diambil dari tagki atas melalui pipa pembagi utama dianggap sebesar.makin dekat dengan makin kecil ukuran tangki atas. Berlaku ketentuan Qp = Qm max dan Qpu= Qmax = Qh max.
9 Kapasitas suatu pompa tergantung dari debit air yang dialirkan dan tinggi dorong (H).Tinggi dorong adalah suatu nilai yang dihasilkan oleh tekanan pompa dan disebut juga dengan tinggi angkat. Hal-hal yang mempengaruhi dalam penentuan jenis pompa yaitu, tinggi hisap, kapasitas pompa, sifat zat cair yang dipompakan, tinggi angkat (head), pemipaan, penggerak dan ekonomi. a. Laju aliran air. Dalam sistim tangki atas, kapasitas pompa ditentutan berdasarkan kebutuhan air pada jam puncak (Qpu = Qmax). b. Diameter pipa. Diameter pipa hisap dan pipa tekan disesuaikan berdasarkan spesifikasi pompa yang akan digunakan. c. Tinggi angkat Tinggi angkat pompa dinyatakan dalam rumus berikut ini : H = H = + + Sumber rumus: [Jimmy S. Juwana. Sistem Bangunan Tinggi] H : Tinggi angkat total (meter) : Tinggi hisap (meter) : Tinggi tekan (meter) : Tinggi potensial (meter) : Kerugian gesek dalam pipa hisap dan pipa tekan (meter) : Tekanan kecepatan pada lubang keluar pipa
10 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Mulai Studi Literatur Sistem penyediaan air bersih Perhitungan kebutuhan air bersih Sistem distribusi air bersih Perhitungan kapasitas pompa,ground reservour, roof tank Perhitungan kebutuhan tekanan PRV Selesai 4. PEMBAHASAN DAN HASIL PERHITUNGAN Perhitungan kebutuhan air bersih pada gedung X dihitung berdasarkan langkah: Dari persamaan 2.19 Jumlah penghuni =... ( i ) Dari persamaan 2.20
11 Q : Jumlah penghuni x pemakaian air per orang/hari... ( ii ) Dari persamaan 2.21 Q d = (100+20)% x Q...(iii) Dari persamaan 2.22 =...(iv) Dari persamaan 2.23 = ( ) x ( )...(v) Tabel 4.1 Hasil kebutuhan Air Bersih gedung X Lantai Q Qd Qh Qh max m 3 /hari m 3 /hari m 3 /jam m 3 /jam B6-6 34,2 41,04 4,1 8, ,5 87 TOTAL 396,3 475,54 47,6 95,2 Tabel 4.2 Jumlah Unit Beban Alat Plumbing Berdasarkan Jenis dan Jumlahnya Jenis Alat Plumbing Jumlah Alat/Lantai Total Unit Beban Total Unit Beban Jet Washer Lavatory Urinoir Faucet ,5 51 Shower Kicthen Sink Janitor TOTAL Tabel Tekanan pada Tiap Lantai Setelah Perbaikan Sistem No Lantai Tinggi Lantai ( meter) Tinggi dari dasar roof tank (meter) Tekanan ( N/m 2 ) 1 Lantai ,2 x Lantai 39 4,5 11,5 2,6 x 10 5
12 3 Lantai 38 4,5 16 3,1 x Lantai 37 4,5 20,5 3,5 x Lantai 36 4,5 25 2,5 x Lantai 35 4,5 29,5 3,0 x Lantai 34 4,5 34 3,3 x Lantai 33 4,5 38,5 1,9 x Lantai 32 4,5 43 2,4 x Lantai 31 4,5 47,5 2,8 x Lantai 30 4,5 52 1,9 x Lantai 29 4,5 56,5 2,4 x Lantai 28 4,5 61 2,8 x Lantai 27 4,5 65,5 3,3 x Lantai 26 4,5 70 3,7 x Lantai 25 4,5 74,5 1,9 x Lantai 24 4,5 79 2,4 x Lantai 23 4,5 73,5 2,8 x Lantai 22 4,5 78 3,3 x Lantai 21 4,5 81,5 3,7 x Lantai 20 4,5 86 1,9 x Lantai 19 4,5 90,5 2,4 x Lantai 18 4,5 95 2,8 x Lantai 17 4,5 99,5 3,3 x Lantai 16 4, ,7 x 10 5
13 26 Lantai 15 4,5 109,5 1,9 x Lantai 14 4, ,4 x Lantai 13 4,5 118,5 2,8 x Lantai 12 4, ,3 x Lantai 11 4,5 127,5 3,7 x Lantai 10 4, ,4 x Lantai 09 4,5 136,5 2,9 x Lantai 08 4, ,3 x Lantai ,0 x Lantai Lantai 05 3,5 3,5 1,8 x Lantai 04 3,5 7 2,2 x Lantai 03 3,5 10,5 2,5 x Lantai ,5 3,0 x Lantai GL 6 21,5 2,4 x Lantai B-1 4,3 25,8 3,0 x Lantai B-2 4,3 30,1 3,4 x Lantai B-3 4,3 34,4 1,9 x Lantai B-4 4,3 38,7 2,3 x Lantai B-5 3,2 41,9 2,7 x Lantai B-6 3,2 45,1 -
14 5. PENUTUP 5.1 Kesimpulan Setelah dilakukan perbaikan pada sistem distribusi air bersih pada gedung penulis dapat menyimpulkan: 1. Dari hasil perhitungan sebelum perbaikan diperoleh kebutuhan air bersih pada gedung X sebesar 475,54 m 3 /hari. Sehingga dapat dihitung untuk menentukan volume ground reservoir 629 m 3 dan menggunakan tiga pompa untuk mendistribusikan secara multi pump dengan masing-masing head pompa: Pompa 1 melayani lantai 29 sampai dengan lantai 40 dengan head pompa 187 meter Pompa 2 melayani lantai 18 sampai dengan lantai 28 dengan head pompa 130 meter Pompa 3 melayani lantai 7 sampai dengan lantai 17 dengan head pompa 75 meter Dan setelah perbaikan sistem dengan menambah roof tank 33 m 3 sebagai penampungan diatas dengan diameter pipa transfer 150 mm dan menggunakan satu pompa dengan head pompa 183 meter, dan dihitung sesuai kebutuhan berdasarkan jumlah penghuni dengan luas area efektif dan berdasarkan unit beban alat palambing. 2. Sebelum perbaikan pada sistem distribusi, tekanan mencapai 7,4 x 10 5 N/m 2 hal ini dapat mengakibatkan kerusakan pada alat plambing dan membuat ketidaknyamanan pengguna. Setelah perbaikan sistem distribusi air bersih secara gravitasi dengan menggunakan Pressure Reducing Valve tekanan air bersih pada gedung X dapat diatur sesuai dengan kapasitas alat plambing dan kebutuhan atau kenyamanan pengguna yaitu 1,9 x 10 5 N/m 2 sampai dengan 4 x 10 5 N/m 2 ditiap lantainya. 3. Dari hasil perhitungan tekanan pada distribusi air bersih, Pressure Reducing Valve mampu melayani maksimal 5 lantai (22,5 meter) kebawah dari posisi pemasangan dengan tekanan down stream (P 2 ) 1,5 x 10 5 N/m 2 4. Dengan pengaturan tekanan yang sesuai kapasitas dan kebutuhan suplai air bersih pada gedung X kenyamanan pengguna terpenuhi dan umur (life time) alat plambing bisa dikontrol. 5.2 Saran 1. Pemasangan dan maintenance level bak kontrol pada penampungan (Ground Reservoir dan Roof Tank) sangat dibutuhkan untuk menjaga kesediaan dan suplai air bersih pada gedung X bisa terkendalikan. 2. Pemasangan strainer (saringan) untuk menghindari kotoran masuk ke instalasi dan Automatic Air Vent pada instalasi distribusi air bersih untuk mengurangi dan mencegah adanya vibrasi yang diakibatkan oleh udara yang terjebak. Sehingga kerusakan alat plambing dan kebisingan pada instalasi dapat dihindarkan. 3. Pengecekan dan maintenance secara berkala pada unit Pressure Reducing Valve untuk menjaga kesetabilan tekanan pada distribusi air bersih di gedung X
15 DAFTAR PUSATAKA [1] Hartono Poerbo,M.ARCH. ( 2007). Utilitas Bangunan, Jakarta. Djambatan. [2] Jimmy S. Juwana. (2005). Sistem Bangunan Tinggi, Jakarta. Penerbit Erlangga. [3] Munson, Bruce, R. & Young, Donald, F. (2002). Mekanika Fluida jilid 2. Jakarta. Erlangga [4] Noerbambang, M.S dan Morimura, T. (2000). Perencanaan dan Pemeliharaan Sistem Plambing, Jakarta. PT Pradnya Paramitha. [5] Raswari, (2007). Teknologi dan Perencanaan Sistem Perpipaan, Jakarta. UI- Press. [6] Soufyan M.Noerbambang dan Takeo Morimura. (2005). Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plambing, Jakarta. Pradnya Paramita. [7] White, Frank M Mekanika Fluida Jilid 2. Jakarta: Erlangga
BAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pendahuluan Sistem plambing merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam pembanguan gedung.oleh karena itu,perencanaan dan perancangan system plambing haruslah dilakukan
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PLAMBING INSTALASI AIR BERSIH DAN AIR BUANGAN PADA PEMBANGUNAN GEDUNG PERKANTORAN BERTINGKAT TUJUH LANTAI
Jurnal Teknik Mesin (JTM): Vol. 05, No. 3, Oktober 2016 90 PERANCANGAN SISTEM PLAMBING INSTALASI AIR BERSIH DAN AIR BUANGAN PADA PEMBANGUNAN GEDUNG PERKANTORAN BERTINGKAT TUJUH LANTAI Suhardiyanto Program
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Penaksiran Laju Aliran Air Ada beberapa metoda yang digunakan untuk menaksir besarnya laju aliran air, di antaranya yang akan dibahas di sini, yaitu : a. Berdasarkan jumlah
Lebih terperinciPerencanaan Instalasi Air Bersih dan Air Kotor Pada Bangunan Gedung dengan Menggunakan Sistem Pompa
Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol. 4 No.1. Perencanaan Instalasi Air Bersih dan Air Kotor Pada Bangunan Gedung dengan Menggunakan Sistem Pompa Ketut Catur Budi Artayana a), Gede Indra Atmaja b) a) Teknik
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Gedung ini direncanakan untuk tempat penginapan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Data-data gedung Gedung ini direncanakan untuk tempat penginapan Berikut data-data gedung tersebut: Tingkat : 6 lantai Tinggi bangunan :24 m Pada lantai pertama terdiri
Lebih terperinciTUGAS AKHIR ANALISA INSTALASI PEMIPAAN DAN PENGGUNAAN POMPA PADA GEDUNG ASRAMA HAJI DKI JAKARTA
TUGAS AKHIR ANALISA INSTALASI PEMIPAAN DAN PENGGUNAAN POMPA PADA GEDUNG ASRAMA HAJI DKI JAKARTA Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Mesin Universitas Mercu Buana Disusun
Lebih terperinciMODUL KULIAH : MEKANIKA FLUIDA DAN HIROLIKA
MODUL KULIAH : MEKANIKA FLUIDA DAN SKS : 3 HIROLIKA Oleh : Acep Hidayat,ST,MT. Jurusan Teknik Perencanaan Fakultas Teknik Perencanaan dan Desain Universitas Mercu Buana Jakarta 2011 MODUL 12 HUKUM KONTINUITAS
Lebih terperinciPerencanaan Sistem Plambing Air Bersih Pada Bangunan Kondotel dengan Menggunakan Sistem Gravitasi dan Pompa
Perencanaan Sistem Plambing Air Bersih Pada Bangunan Kondotel dengan Menggunakan Sistem Gravitasi dan Pompa Dida Prahara Teknik Lingkungan, Program Sarjana, Universitas TanjungPura, Pontianak. email :
Lebih terperinciANALISA POMPA AIR PADA GEDUNG BERTINGKAT
ANALISA POMPA AIR PADA GEDUNG BERTINGKAT Nama : Aldian Sya Ban NPM : 20411550 Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : Dr. Ridwan, ST., MT. Latar Belakang 1. Perkembangan Kota
Lebih terperinciPERENCANAAN SISTEM PLAMBING DAN SISTEM FIRE HYDRANT DI TOWER SAPHIRE DAN AMETHYS APARTEMEN EASTCOAST RESIDENCE SURABAYA
PERENCANAAN SISTEM PLAMBING DAN SISTEM FIRE HYDRANT DI TOWER SAPHIRE DAN AMETHYS APARTEMEN EASTCOAST RESIDENCE SURABAYA DESIGN OF PLUMBING AND FIRE HYDRANT SYSTEM IN SAPHIRE AND AMETHYS TOWER EASTCOAST
Lebih terperinciPERHITUNGAN PRESSURE DROP SISTEM PLAMBING AIR BERSIH DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA MICROSOFT EXCEL SEBAGAI DATABASE PADA GEDUNG X JAKARTA SELATAN
PERHITUNGAN PRESSURE DROP SISTEM PLAMBING AIR BERSIH DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA MICROSOFT EXCEL SEBAGAI DATABASE PADA GEDUNG X JAKARTA SELATAN Pratomo Setyadi *, Septyanto Eko Nurcahyo 2 Teknik Mesin, Universitas
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH DINGIN DARI TANGKI ATAS MENUJU HOTEL PADA THE ARYA DUTA HOTEL MEDAN
PERANCANGAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH DINGIN DARI TANGKI ATAS MENUJU HOTEL PADA THE ARYA DUTA HOTEL MEDAN SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik HATOP
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI PERENCANAAN SISTEM MEKANIKAL ELEKTRIKAL PLUMBING (MEP) PADA GEDUNG FARMASI STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN
NASKAH PUBLIKASI PERENCANAAN SISTEM MEKANIKAL ELEKTRIKAL PLUMBING (MEP) PADA GEDUNG FARMASI STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN Disusun Untuk Melengkapi Tugas Akhir dan Memenuhi Syarat Untuk Menyelesaikan Program
Lebih terperinciTUGAS AKHIR SISTEM PEMIPAAN AIR BERSIH PADA LANTAI 1 GEDUNG SENTRA BISNIS DAN DISTRIBUSI PT. CNI
TUGAS AKHIR SISTEM PEMIPAAN AIR BERSIH PADA LANTAI 1 GEDUNG SENTRA BISNIS DAN DISTRIBUSI PT. CNI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Meraih Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Teknik Mesin Disusun
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN
BAB III METODE PERANCANGAN 3.1. Metode Perancangan Dalam perancangan sistem instalasi penyediaan air bersih pada gedung Twin Building di UMY. Metode yang digunakan yaitu: a. Studi Literatur Studi Literatur
Lebih terperinciSistem Plambing Dalam Gedung
Sistem Plambing Dalam Gedung 1. Pendahuluan Sistem Plambing plambing adalah seni dan teknologi pemipaan dan peralatan untuk menyediakan; a. penyediaan air bersih, yaitu menyediakan dan menyalurkan air
Lebih terperinciPERENCANAAN INSTALASI PLAMBING DAN SANITASI PADA GEDUNG KAMPUS WATES UNY
PERENCANAAN INSTALASI PLAMBING DAN SANITASI PADA GEDUNG KAMPUS WATES UNY A. KEBUTUHAN AIR BERSIH Sistem instalasi yang direncanakan adalah instalasi plambing pada gedung UNY KAMPUS WATES dengan mengetahui
Lebih terperinciSISTEM PENDISTRIBUSIAN DEBIT AIR BERSIH PADA GEDUNG BERTINGKAT
SISTEM PENDISTRIBUSIAN DEBIT AIR BERSIH PADA GEDUNG BERTINGKAT Fadwah Maghfurah 1 Munzir Qadri 2 Sulis Yulianto 3 1 Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta Jl Cempaka Putih
Lebih terperinciRumus Minimal. Debit Q = V/t Q = Av
Contoh Soal dan tentang Fluida Dinamis, Materi Fisika kelas 2 SMA. Mencakup debit, persamaan kontinuitas, Hukum Bernoulli dan Toricelli dan gaya angkat pada sayap pesawat. Rumus Minimal Debit Q = V/t Q
Lebih terperinciKAJIAN SISTEM PLAMBING PADA PEMBANGUNAN HOTEL NOVOTEL MAKASSAR Farouk Maricar 1, Mukhsan Putra Hatta 2, A. Nur Syamsu Rijal 3
KAJIAN SISTEM PLAMBING PADA PEMBANGUNAN HOTEL NOVOTEL MAKASSAR Farouk Maricar, Mukhsan Putra Hatta, A. Nur Syamsu Rijal 3 ABSTRAK Perhotelan merupakan salah satu sektor jasa yang menunjang berbagai aktivitas
Lebih terperinciBAB IV PERENCANAAN SISTEM PENGELOLAAN AIR BERSIH
BAB IV PERENCANAAN SISTEM PENGELOLAAN AIR BERSIH 3.1 Perhitungan Kebutuhan Air Bersih 3.1.1 BerdasarkanLuas Lantai atau Jumlah Pemakai 3.1.1.1 Luas Lantai Lantai 1 Luas Lantai 1 = L x P = 25 m x 9 m =
Lebih terperinciMENDIMENSI DIAMETER PIPA AIR
MENDIMENSI DIAMETER PIPA AIR BAG- TPS.001.A-133 15 JAM Penyusun : TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
Lebih terperinci8. FLUIDA. Materi Kuliah. Staf Pengajar Fisika Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya
8. FLUIDA Staf Pengajar Fisika Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya Tegangan Permukaan Viskositas Fluida Mengalir Kontinuitas Persamaan Bernouli Materi Kuliah 1 Tegangan Permukaan Gaya tarik
Lebih terperinciTegangan Permukaan. Fenomena Permukaan FLUIDA 2 TEP-FTP UB. Beberapa topik tegangan permukaan
Materi Kuliah: - Tegangan Permukaan - Fluida Mengalir - Kontinuitas - Persamaan Bernouli - Viskositas Beberapa topik tegangan permukaan Fenomena permukaan sangat mempengaruhi : Penetrasi melalui membran
Lebih terperinciPERANCANGAN ULANG SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH PADA BANGUNAN GEDUNG TWIN BUILDING UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TUGAS AKHIR
PERANCANGAN ULANG SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH PADA BANGUNAN GEDUNG TWIN BUILDING UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TUGAS AKHIR Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Mencapai Gelar Sarjana Strata-1
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Menurut kamus inggris-indonesia yang disusun oleh john M.chols dan hasan shadely, plumbing atau plambing berarti :
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Plumbing Menurut kamus inggris-indonesia yang disusun oleh john M.chols dan hasan shadely, plumbing atau plambing berarti : a) Pipa ledeng b) pekerjaan mematri
Lebih terperinciFLUIDA. Standar Kompetensi : 8. Menerapkan konsep dan prinsip pada mekanika klasik sistem kontinu (benda tegar dan fluida) dalam penyelesaian masalah.
Nama :... Kelas :... FLUIDA Standar Kompetensi : 8. Menerapkan konsep dan prinsip pada mekanika klasik sistem kontinu (benda tegar dan fluida) dalam penyelesaian masalah. Kompetensi dasar : 8.. Menganalisis
Lebih terperinciANALISA PERANCANGAN INSTALASI GAS
Seminar Nasional Inovasi dan Aplikasi Teknologi di Industri 2018 ISSN 2085-4218 ANALISA PERANCANGAN INSTALASI GAS UNTUK RUMAH SUSUN PENGGILINGAN JAKARTA TIMUR Surya Bagas Ady Nugroho 1), 2. Ir. Rudi Hermawan,
Lebih terperinciMODUL- 2. HIDRODINAMIKA Kode : IKK.365 Materi Belajar -2
MODUL- 2. HIDRODINAMIKA Kode : IKK.365 Materi Belajar -2 Pendidikan S1 Pemintan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Industri Program Studi Imu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Ilmu Kesehatan Universitas
Lebih terperinciEVALUASI DEBIT AIR DAN DIAMETER PIPA DISTRIBUSI AIR BERSIH DI PERUMAHAN KAMPUNG NELAYAN KELURAHAN NELAYAN INDAH BELAWAN SEPTIAN PRATAMA
EVALUASI DEBIT AIR DAN DIAMETER PIPA DISTRIBUSI AIR BERSIH DI PERUMAHAN KAMPUNG NELAYAN KELURAHAN NELAYAN INDAH BELAWAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan melengkapi syarat untuk menempuh
Lebih terperinciLAMPIRAN. Panduan Manual. Alat Peraga PLTMH Dengan Turbin Pelton. 1. Bagian Bagian Alat. Gambar 1.1 Bagian Alat. Keterangan gambar:
LAMPIRAN Panduan Manual Alat Peraga PLTMH Dengan Turbin Pelton 1. Bagian Bagian Alat Gambar 1.1 Bagian Alat Keterangan gambar: 1. Turbin Pelton 2. Rumah Turbin 3. Bagian Display 4. Pompa Air 5. Sensor
Lebih terperinciMateri Kuliah: - Tegangan Permukaan - Fluida Mengalir - Kontinuitas - Persamaan Bernouli - Viskositas
Materi Kuliah: - Tegangan Permukaan - Fluida Mengalir - Kontinuitas - Persamaan Bernouli - Viskositas Staf Pengajar Fisika Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya Beberapa topik tegangan permukaan
Lebih terperinciDINAMIKA FLUIDA. nurhidayah.staff.unja.ac.id
DINAMIKA FLUIDA nurhidayah@unja.ac.id nurhidayah.staff.unja.ac.id Fluida adalah zat alir, sehingga memiliki kemampuan untuk mengalir. Ada dua jenis aliran fluida : laminar dan turbulensi Aliran laminar
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Prinsip Kerja Pompa Hidram Prinsip kerja hidram adalah pemanfaatan gravitasi dimana akan menciptakan energi dari hantaman air yang menabrak faksi air lainnya untuk mendorong ke
Lebih terperinciPERENCANAAN SISTEM PLAMBING DAN FIRE HYDRANT DI TOWER B APARTEMEN BERSUBSIDI PUNCAK PERMAI SURABAYA
Sidang Lisan PERENCANAAN SISTEM PLAMBING DAN FIRE HYDRANT DI TOWER B APARTEMEN BERSUBSIDI PUNCAK PERMAI SURABAYA Lia Wimayanti JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Fluida Fluida diartikan sebagai suatu zat yang dapat mengalir. Istilah fluida mencakup zat cair dan gas karena zat cair seperti air atau zat gas seperti udara dapat mengalir.
Lebih terperinciPENGUJIAN PENGARUH VARIASI HEAD SUPPLY DAN PANJANG LANGKAH KATUP LIMBAH TERHADAP UNJUK KERJA POMPA HIDRAM
PENGUJIAN PENGARUH VARIASI HEAD SUPPLY DAN PANJANG LANGKAH KATUP LIMBAH TERHADAP UNJUK KERJA POMPA HIDRAM Franciscus Manuel Sitompul 1,Mulfi Hazwi 2 Email:manuel_fransiskus@yahoo.co.id 1,2, Departemen
Lebih terperinciBAB III PERALATAN DAN PROSEDUR PENGUJIAN
BAB III PERALATAN DAN PROSEDUR PENGUJIAN 3.1 PERANCANGAN ALAT PENGUJIAN Desain yang digunakan pada penelitian ini berupa alat sederhana. Alat yang di desain untuk mensirkulasikan fluida dari tanki penampungan
Lebih terperinciBAB II PRINSIP-PRINSIP DASAR HIDRAULIK
BAB II PRINSIP-PRINSIP DASAR HIDRAULIK Dalam ilmu hidraulik berlaku hukum-hukum dalam hidrostatik dan hidrodinamik, termasuk untuk sistem hidraulik. Dimana untuk kendaraan forklift ini hidraulik berperan
Lebih terperinciANALISIS KEBUTUHAN AIR BERSIH PADA RUMAH SEWA 2 LANTAI DI JALAN HAJI WASID NO. 15 BANDUNG
ANALISIS KEBUTUHAN AIR BERSIH PADA RUMAH SEWA 2 LANTAI DI JALAN HAJI WASID NO. 15 BANDUNG PUNGKY ADI NUGRAHA NRP : 0821039 Pembimbing : Ir. Kanjalia Tjandrapuspa T., M.T. ABSTRAK Kota Bandung sebagai ibukota
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PERANCANGAN
45 BAB III METODOLOGI PERANCANGAN 3.1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai metodologi yang digunakan dalam perancangan sistem plambing instalasi air bersih dan air buangan. 46 Gambar 3.1 Diagram
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Instalasi air Bersih
267 5.1 Kesimpulan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.1 Kesimpulan Instalasi air Bersih Dari analisa Perencanaan instalasi air bersih pada gedung kantor Politekik Kediri diperoleh beberapa kesimpulan sebagai
Lebih terperinciPERANCANGAN INTALASI ALAT TEST PENYEMPROTAN INJEKTOR MOBIL TOYOTA AVANZA 1.3 G (1300 cc) ENGINE TIPE K3-VE DENGAN KAPASITAS 40 LITER/JAM
JURNAL TEKNOLOGI & INDUSTRI Vol. 3 No. 1; Juni 2014 ISSN 2087-6920 PERANCANGAN INTALASI ALAT TEST PENYEMPROTAN INJEKTOR MOBIL TOYOTA AVANZA 1.3 G (1300 cc) ENGINE TIPE K3-VE DENGAN KAPASITAS 40 LITER/JAM
Lebih terperinciLEMBAR KEGIATAN MAHASISWA TOPIK: FLUIDA. Disusun oleh: Widodo Setiyo Wibowo, M.Pd.
LEMBAR KEGIATAN MAHASISWA TOPIK: FLUIDA Disusun oleh: Widodo Setiyo Wibowo, M.Pd. Widodo_setiyo@uny.ac.id KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI
Lebih terperinciDISUSUN OLEH : ARON KRISTOFORUS
INSTALASI PENYEDIAAN AIR PANAS APARTEMEN METROPOLIS TOWER A DAN B SURABAYA DISUSUN OLEH : ARON KRISTOFORUS 3105 040 755 SURABAYA LATAR BELAKANG Apartemen adalah sebuah hunian yang praktis dan nyaman Bangunan
Lebih terperinciFLUIDA DINAMIS. Ciri-ciri umum dari aliran fluida :
FLUIDA DINAMIS Dalam fluida dinamis, kita menganalisis fluida ketika fluida tersebut bergerak. Aliran fluida secara umum bisa kita bedakan menjadi dua macam, yakni aliran lurus alias laminar dan aliran
Lebih terperinciSTUDI PERENCANAAN PENYEDIAAN AIR BERSIH PADA GEDUNG BERTINGKAT TUNJUNGAN PLASA VI KOTA SURABAYA
STUDI PERENCANAAN PENYEDIAAN AIR BERSIH PADA GEDUNG BERTINGKAT TUNJUNGAN PLASA VI KOTA SURABAYA Juniar Johansyah Susilo 1, Very Dermawan 2, Andre Primantyo Hendrawan. 2 1 Mahasiswa S-1 Jurusan Teknik Pengairan
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI PERANCANGAN SISTEM MEKANIKAL ELEKTRIKAL PLUMBING (MEP) PADA GEDUNG PERAWAT STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN
NASKAH PUBLIKASI PERANCANGAN SISTEM MEKANIKAL ELEKTRIKAL PLUMBING (MEP) PADA GEDUNG PERAWAT STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN Disusun Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Studi Strata
Lebih terperinciMEKANIKA FLUIDA. Ferianto Raharjo - Fisika Dasar - Mekanika Fluida
MEKANIKA FLUIDA Zat dibedakan dalam 3 keadaan dasar (fase), yaitu:. Fase padat, zat mempertahankan suatu bentuk dan ukuran yang tetap, sekalipun suatu gaya yang besar dikerjakan pada benda padat. 2. Fase
Lebih terperinciPERENCANAAN ULANG SISTEM PLAMBING DAN PENGOLAHAN AIR BUANGAN DI MX MALL KOTA MALANG
PERENCANAAN ULANG SISTEM PLAMBING DAN PENGOLAHAN AIR BUANGAN DI MX MALL KOTA MALANG Oleh : Nurina Azyyati Riski 3306 100 006 Dosen Pembimbing : Ir. Didik Bambang S., MT. Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas
Lebih terperinciBAB III PEMBUATAN ALAT UJI DAN METODE PENGAMBILAN DATA
BAB III PEMBUATAN ALAT UJI DAN METODE PENGAMBILAN DATA Untuk mendapatkan koefisien gesek dari saluran pipa berpenampang persegi, nilai penurunan tekanan (pressure loss), kekasaran pipa dan beberapa variabel
Lebih terperinciAnalisa Rugi Aliran (Head Losses) pada Belokan Pipa PVC
Seminar Nasional Peranan Ipteks Menuju Industri Masa Depan (PIMIMD-4) Institut Teknologi Padang (ITP), Padang, 27 Juli 2017 ISBN: 978-602-70570-5-0 http://eproceeding.itp.ac.id/index.php/pimimd2017 Analisa
Lebih terperincicontoh soal dan pembahasan fluida dinamis
contoh soal dan pembahasan fluida dinamis Rumus Minimal Debit Q = V/t Q = Av Keterangan : Q = debit (m 3 /s) V = volume (m 3 ) t = waktu (s) A = luas penampang (m 2 ) v = kecepatan aliran (m/s) 1 liter
Lebih terperinciKEHILANGAN HEAD ALIRAN AKIBAT PERUBAHAN PENAMPANG PIPA PVC DIAMETER 12,7 MM (0,5 INCHI) DAN 19,05 MM (0,75 INCHI).
KEHILANGAN HEAD ALIRAN AKIBAT PERUBAHAN PENAMPANG PIPA PVC DIAMETER 12,7 MM (0,5 INCHI) DAN 19,05 MM (0,75 INCHI). Tugas Akhir, Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma,,2013
Lebih terperinciOleh: STAVINI BELIA
FLUIDA DINAMIS Oleh: STAVINI BELIA 14175034 TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Siswa dapat menjelaskan prinsip kontinuitas dan prinsip bernaulli pada fluida dinamik dalam kehidupan seharihari. 2. Siswa dapat menganalisis
Lebih terperinciPerencanaan Sistem Instalasi Plambing Air Bersih Gedung Park View Hotel DIMAS ANGGARA PUTRA, YULIANTI PRATAMA, ANINDITO NURPRABOWO
Jurnal Reka Lingkungan [Teknik Lingkungan] Itenas No.2 Vol.3 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 2015 Perencanaan Sistem Instalasi Plambing Air Bersih Gedung Park View Hotel DIMAS ANGGARA
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Teknologi dispenser semakin meningkat seiring perkembangan jaman. Awalnya hanya menggunakan pemanas agar didapat air dengan temperatur hanya hangat dan panas menggunakan heater, kemudian
Lebih terperinciBAB II. 2.1 Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohydro. lebih kecil. Menggunakan turbin, generator yang kecil yang sama seperti halnya PLTA.
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohydro Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohydro atau biasa disebut PLTMH adalah pembangkit listrik tenaga air sama halnya dengan PLTA, hanya
Lebih terperinciFungsi dan jenis peralatan plambing
Fungsi dan jenis peralatan plambing Fungsi peralatan plambing Menyediakan air bersih ke tempat 2 tertentu yg dikehendaki dg tekanan yang cukup Menyalurkan air kotor dari tempat 2 tertentu tanpa mencemari
Lebih terperinciSISTEM JARINGAN AIR BERSIH. Disiapkan Oleh: Muhammad Iqbal, ST., M.Sc Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Malikussaleh Tahun 2015
SISTEM JARINGAN AIR BERSIH Disiapkan Oleh: Muhammad Iqbal, ST., M.Sc Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Malikussaleh Tahun 2015 UMUM Air merupakan kebutuhan dasar untuk kehidupan manusia, terutama digunakan
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. 2.1 Definisi Fluida
BAB II DASAR TEORI 2.1 Definisi Fluida Fluida dapat didefinisikan sebagai zat yang berubah bentuk secara kontinu bila terkena tegangan geser. Fluida mempunyai molekul yang terpisah jauh, gaya antarmolekul
Lebih terperinciKualitas Air Panas. Alat Pemanas yang sering digunakan :
Penyediaan air panas ke dalam bangunan Air, volumenya akan mencapai minimum pada temperatur 4 Celcius, dan akan bertambah pada temperatur yang lebih rendah atau lebih tinggi. Bila kerapatan ( density )
Lebih terperinciPerencanaan Sistem Plambing Air Bersih dan Air Buangan Gedung SMK Negeri 3 Kota Jambi
Jurnal DAUR LINGKUNGAN Februari 2018, Vol. 1 (1): 35-40 ISSN 2615-1626 http://daurling.unbari.ac.id Perencanaan Sistem Plambing Air Bersih dan Air Buangan Gedung SMK Negeri 3 Kota Jambi Anggrika Riyanti*,
Lebih terperinciTabel 4.12: Total Kebutuhan Air Bersih pada Level Basement Dua Tabel 4.13: Perhitungan Jenis dan Jumlah Alat Plambing pada Level Basement
DAFTAR TABEL Tabel 3.1: Faktor Pemakaian (%) dan Jumlah Alat Plambing...20 Tabel 3.2: Pemakaian Air Tiap Alat Plambing dan Laju Aliran...21 Tabel 3.3: Pemakaian Air Menurut Penggunaannya...22 Tabel 3.4:
Lebih terperinciFIsika FLUIDA DINAMIK
KTSP & K-3 FIsika K e l a s XI FLUIDA DINAMIK Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.. Memahami definisi fluida dinamik.. Memahami sifat-sifat fluida
Lebih terperinciPlumbing class PLUMBING. Sistem plambing. Rancangan Pembelajaran. Rancangan Pembelajaran. Rancangan Pembelajaran 16/02/2011 RE
PLUMBING Welcome Students! t Lecture Note 1 RE 091307 class Apa itu plambing? Apa yang dipelajari di kuliah ini? Tugas besar perencanaan sistem plambing? Department of Environmental Engineering ITS 1 Department
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PLAMBING AIR BERSIH GEDUNG FAVE HOTEL PADANG DESIGN OF PLUMBING WATER SUPPLY AT FAVE HOTEL PADANG
PERANCANGAN SISTEM PLAMBING AIR BERSIH GEDUNG FAVE HOTEL PADANG DESIGN OF PLUMBING WATER SUPPLY AT FAVE HOTEL PADANG Puti Sri Komala*, Suarni S. Abuzar, Zikra Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik
Lebih terperinciBAB III PEMBUATAN ALAT UJI DAN METODE PENGAMBILAN DATA
BAB III PEMBUATAN ALAT UJI DAN METODE PENGAMBILAN DATA Untuk mendapatkan koefisien gesek pada saluran pipa berpenampang persegi, nilai penurunan tekanan (pressure loss), kekasaran pipa dan beberapa variabel
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM PEMADAM KEBAKARAN
BAB III PERANCANGAN SISTEM PEMADAM KEBAKARAN 3.1. Perhitungan Jumlah Hidran, Sprinkler dan Pemadam Api Ringan Tabel 3.1 Jumlah hidran, sprinkler dan pemadam api ringan Indoor No Keterangan Luas Hydrant
Lebih terperinciSTUDI EKSPERIMENTAL PENGUKURAN HEAD LOSSES MAYOR (PIPA PVC DIAMETER ¾ ) DAN HEAD LOSSES MINOR (BELOKAN KNEE 90 DIAMETER ¾ ) PADA SISTEM INSTALASI PIPA
Vol. 1, No., Mei 010 ISSN : 085-8817 STUDI EKSPERIMENTAL PENGUKURAN HEAD LOSSES MAYOR (PIPA PVC DIAMETER ¾ ) DAN HEAD LOSSES MINOR (BELOKAN KNEE 90 DIAMETER ¾ ) PADA SISTEM INSTALASI PIPA Helmizar Dosen
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian pompa Pompa adalah alat untuk memindahkan fluida dari tempat satu ketempat lainnya yang bekerja atas dasar mengkonversikan energi mekanik menjadi energi kinetik.
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. m (2.1) V. Keterangan : ρ = massa jenis, kg/m 3 m = massa, kg V = volume, m 3
BAB II DASAR TEORI 2.1 Definisi Fluida Fluida dapat didefinisikan sebagai zat yang berubah bentuk secara kontinu bila terkena tegangan geser. Fluida mempunyai molekul yang terpisah jauh, gaya antar molekul
Lebih terperinciPenyediaan air panas ke dalam bangunan
Penyediaan air panas ke dalam bangunan Air, volumenya akan mencapai minimum pada temperatur 4 Celcius, dan akan bertambah pada temperatur yang lebih rendah atau lebih tinggi.. Bila kerapatan ( density
Lebih terperinciANALISA PENENTUAN KETINGGIAN KELUARAN AIR PADA POMPA HYDRAM. Istianto Budhi Raharja ABSTRAK
ANALISA PENENTUAN KETINGGIAN KELUARAN AIR PADA POMPA HYDRAM Istianto Budhi Raharja ABSTRAK Pompa hydram adalah pompa yang bekerja berdasarkan atas tekanan kerja katup yang ditekan oleh aliran air dari
Lebih terperinciEvaluasi Sistem Plambing, Instalasi Pengolahan Air Limbah dan Pengelolaan Sampah Di Rumah Susun Gunungsari Kota Surabaya
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-103 Evaluasi Sistem Plambing, Instalasi Pengolahan Air Limbah dan Pengelolaan Sampah Di Rumah Susun Gunungsari Kota Surabaya
Lebih terperinciLaporan Tugas Akhir Pembuatan Modul Praktikum Penentuan Karakterisasi Rangkaian Pompa BAB II LANDASAN TEORI
3 BAB II LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Pustaka II.1.1.Fluida Fluida dipergunakan untuk menyebut zat yang mudah berubah bentuk tergantung pada wadah yang ditempati. Termasuk di dalam definisi ini adalah
Lebih terperinciPENGARUH DIAMETER NOZEL UDARA PADA SISTEM JET
i Saat ini begitu banyak perusahaan teknologi dalam pembuatan satu barang. Salah satunya adalah alat penyemprotan nyamuk. Alat penyemprotan nyamuk ini terdiri dari beberapa komponen yang terdiri dari pompa,
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS. Sebelum melakukan pengujian pada sistem Bottle Filler secara keseluruhan, dilakukan beberapa tahapan antara lain :
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Bab ini akan membahas mengenai pengujian dan analisis pada alat Bottle Filter yang berbasis mikrokontroler. Tujuan dari pengujian adalah untuk mengetahui apakah alat yang
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN
BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Tahapan Perancangan Sistem Air Bersih 3.1.1. Menentukan Fungsi Bangunan Sebelum memulai Perancangan sistem Plambing. Penulis sebagai perancang harus mengetahui di fungsi
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PERPIPAAN AIR BERSIH DI HOTEL GRHA SOMAYA YOGYAKARTA DENGAN SOFTWARE PIPEFLOW EXPERT 2009 TUGAS AKHIR
PERANCANGAN SISTEM PERPIPAAN AIR BERSIH DI HOTEL GRHA SOMAYA YOGYAKARTA DENGAN SOFTWARE PIPEFLOW EXPERT 2009 TUGAS AKHIR Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Mencapai Derajat Strata-1 Pada Prodi Teknik
Lebih terperinciJurnal e-dinamis, Volume 3, No.3 Desember 2012 ISSN
SIMULASI NUMERIK ALIRAN FLUIDA DI DALAM RUMAH POMPA SENTRIFUGAL YANG DIOPERASIKAN SEBAGAI TURBIN PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH)MENGGUNAKAN CFD DENGAN HEAD (H) 9,29 M DAN 5,18 M RIDHO
Lebih terperinciHIDRODINAMIKA BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kinematika adalah tinjauan gerak partikel zat cair tanpa memperhatikan gaya yang menyebabkan gerak tersebut. Kinematika mempelajari kecepatan disetiap titik dalam medan
Lebih terperinciAnalisa Efisiensi Turbin Vortex Dengan Casing Berpenampang Lingkaran Pada Sudu Berdiameter 56 Cm Untuk 3 Variasi Jarak Sudu Dengan Saluran Keluar
Analisa Efisiensi Turbin Vortex Dengan Casing Berpenampang Lingkaran Pada Sudu Berdiameter 56 Cm Untuk 3 Variasi Jarak Sudu Dengan Saluran Keluar Ray Posdam J Sihombing 1, Syahril Gultom 2 1,2 Departemen
Lebih terperinciPEMBIMBING : Dr. Sri Poernomo Sari, ST., MT
MEKANISME KERJA POMPA SENTRIFUGAL RANGKAIAN SERI NAMA : YUFIRMAN NPM : 20407924 PEMBIMBING : Dr. Sri Poernomo Sari, ST., MT JURUSAN TEK NIK MESIN UNIVERSITAS GUNADARMA 2014 LATAR BELAKANG Pompa adalah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
58 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Di dalam suatu perencanaan Instalasi pipa (sistem plambing) ini banyak terdapat permasalahan-permasalahan yang ditimbulkan dalam aplikasinya dilapangan, kadang kala hasil
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. 2.1 Definisi fluida
BAB II DASAR TEORI 2.1 Definisi fluida Fluida dapat didefinisikan sebagai zat yang berubah bentuk secara kontinu bila terkena tegangan geser. Fluida mempunyai molekul yang terpisah jauh, gaya antar molekul
Lebih terperinciPRAKTIK PLAMBING DAN SANITER NS1634 1
PRAKTIK PLAMBING DAN SANITER NS1634 1 Fungsi dan jenis peralatan plambing Fungsi peralatan plambing Menyediakan air bersih ke tempat 2 tertentu dg tekanan cukup dan air panas bila diperlukan Menyalurkan
Lebih terperinciPerencanaan Sistem Plambing dan Fire Hydrant di Tower Saphire dan. Tower Amethys Apartemen EastCoast Rasidence Surabaya
Perencanaan Sistem Plambing dan Fire Hydrant di Tower Saphire dan Tower Amethys Apartemen EastCoast Rasidence Surabaya Design of Plumbing and Fire Hydrant System of Saphire and Amethys Tower EastCoast
Lebih terperinciPERTEMUAN VII KINEMATIKA ZAT CAIR
PERTEMUAN VII KINEMATIKA ZAT CAIR PENGERTIAN Kinematika aliran mempelajari gerak partikel zat cair tanpa meninjau gaya yang menyebabkan gerak tersebut. Macam Aliran 1. Invisid dan viskos 2. Kompresibel
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PERPIPAAN DI PERMUKAAN UNTUK PENGANGKATAN AIR DARI SUNGAI BAWAH TANAH GUA PULEJAJAR
2013 PERANCANGAN SISTEM PERPIPAAN DI PERMUKAAN UNTUK PENGANGKATAN AIR DARI SUNGAI BAWAH TANAH GUA PULEJAJAR Oleh : Acintyacunyata Speleological Club Yogyakarta DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN 3 II. MAKSUD DAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Hidrodinamika 2.1.1 Definisi Hidrodinamika Hidrodinamika merupakan salah satu cabang ilmu yang berhubungan dengan gerak liquid atau lebih dikhususkan pada gerak air. Skala
Lebih terperinciAnalisa Pengaruh Variasi Volume Tabung Udara Dan Variasi Beban Katup Limbah Terhadap Performa Pompa Hidram
Analisa Pengaruh Variasi Volume Tabung Udara Dan Variasi Beban Katup Limbah Terhadap Performa Pompa Hidram Andrea Sebastian Ginting 1, M. Syahril Gultom 2 1,2 Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciPERANCANGAN ULANG SISTEM INSTALASI AIR BERSIH GEDUNG TWIN BUILDING UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
PERANCANGAN ULANG SISTEM INSTALASI AIR BERSIH GEDUNG TWIN BUILDING UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Teknik Mesin, Yogyakarta 55138, Indonesia Nuh Iskandar 20120130174
Lebih terperinciFLUIDA DINAMIS. GARIS ALIR ( Fluida yang mengalir) ada 2
DINAMIKA FLUIDA FLUIDA DINAMIS SIFAT UMUM GAS IDEAL Aliran fluida dapat merupakan aliran tunak (STEADY ) dan tak tunak (non STEADY) Aliran fluida dapat termanpatkan (compressibel) dan tak termanfatkan
Lebih terperinciSTUDI PERENCANAAN PENYEDIAAN AIR BERSIH PADA GEDUNG BARU TEKNIK PENGAIRAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STUDI PERENCANAAN PENYEDIAAN AIR BERSIH PADA GEDUNG BARU TEKNIK PENGAIRAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA M. Ikhsan Rifki 1, Moh. Sholichin, Very Dermawan 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciEvaluasi Sistem Plambing dan Perencanaan Pengolahan Air Buangan Serta Perencanaan Sistem Pewadahan dan Pengumpulan Sampah Rumah Susun Urip Sumoharjo
Evaluasi Sistem Plambing dan Perencanaan Pengolahan Air Buangan Serta Perencanaan Sistem Pewadahan dan Pengumpulan Sampah Rumah Susun Urip Sumoharjo Oleh : Moritz Marbun (3306 100 108) Dosen Pembimbing
Lebih terperinciLABORATORIUM SATUAN OPERASI
LABORATORIUM SATUAN OPERASI SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2013-2014 MODUL : Pompa Sentrifugal PEMBIMBING : Ir. Unung Leoanggraini, MT Praktikum : 10 Maret 2014 Penyerahan : 17 Maret 2014 (Laporan) Oleh :
Lebih terperinciANALISIS KINERJA RODA AIR ALIRAN BAWAH SUDU LENGKUNG 180 o UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK
PROS ID I NG 2 0 1 3 HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK ANALISIS KINERJA RODA AIR ALIRAN BAWAH SUDU LENGKUNG 180 o UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Jl.
Lebih terperinciSoal No. 2 Seorang anak hendak menaikkan batu bermassa 1 ton dengan alat seperti gambar berikut!
Fluida Statis Fisikastudycenter.com- Contoh Soal dan tentang Fluida Statis, Materi Fisika kelas 2 SMA. Cakupan : tekanan hidrostatis, tekanan total, penggunaan hukum Pascal, bejana berhubungan, viskositas,
Lebih terperinciTUGAS PLUMBING PERENCANAAN SISTEM PLUMBING GEDUNG BANK MANDIRI JAWA TENGAH
TUGAS PLUMBING PERENCANAAN SISTEM PLUMBING GEDUNG BANK MANDIRI JAWA TENGAH Disusun Oleh : Kelompok 7 Ahmad Indra Permana Dea Budi Istantinova Flora Resti Utami Irma Suryanti Michael Dwi Oktavian Ryanti
Lebih terperinci