PROSIDING PESAT 2015 (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil) Volume 6 Oktober 2015

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PROSIDING PESAT 2015 (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil) Volume 6 Oktober 2015"

Transkripsi

1

2 PROSIDING PESAT 2015 (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil) Volume 6 Oktober 2015 PENINGKATAN DAYA SAING BANGSA MELALUI REVITALISASI PERADABAN ISSN : PENERBIT Lembaga Penelitian Universitas Gunadarma Alamat Redaksi Lembaga Penelitian Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya 100 Pondok Cina Depok, Jawa Barat Telp: ext. 455 Fax: pesat@gunadarma.ac.id Laman:

3 PESAT Seminar Ilmiah Nasional Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil Volume 6 Oktober hal + xv Editor: Tri Wahyu Retno Ningsih, Vega Valentine, Indah Mulyani, Risnawati Desain sampul: Tim Prosiding Penerbit: Lembaga Penelitian Universitas Gunadarma Hak cipta Lembaga Penelitian Universitas Gunadarma. Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi prosiding ini dalam bentuk apapun, baik secara elektronis maupun mekanis, termasuk fotocopy, memindai atau dengan sistem penyimpanan lainnya tanpa izin dari penerbit. ISSN : ii

4 DEWAN REDAKSI Penanggung Jawab: Prof. Dr. Yuhara Sukra, MSc. Prof. Dr. Didin Mukodim MM. Dr. Ir. Hotniar Siringoringo, MSc. Ketua Dewan Redaksi: Dr. Bertalya, SKom., DEA Komite Ilmiah: Prof. Dr. Didin Mukodim (Universitas Gunadarma) Prof. Dr. Dharma Tintri Ediraras SE. Ak. MBA. (Universitas Gunadarma) Prof. Sahat Sahala Pandjaitan (Universitas Lampung) Prof. Dr. Waridin, MS. (Universitas Diponegoro) Prof. Dr. Indah Susilowati, MSc. (Universitas Diponegoro) Prof. Jamaluddin Ancok (Universitas Gunadarma) Dr. M.M. Nilam Widyarini, MPsi., Psikolog (Universitas Gunadarma) Dr. Raziq Hasan, Ir. MTArs. (Universitas Gunadarma) Dr. Heri Suprapto (Universitas Gunadarma) Dr. Totok Suhardiyanto, MHum. (Universitas Indonesia) Dr. Ir. Budi Hermana, M.M. (Universitas Gunadarma) Prof. Antariksa Sudikno, MEng., PhD. (Universitas Brawijaya) Editor Pelaksana: Tri Wahyu Retno Ningsih, SS, MM Dr. Jacobus Belida Blikololong Indah Mulyani, SPsi., MSi Vega Valentine, ST, MMSI, MSc. Nurlalila, SS, MHum. Risnawati, SP, MSi. Sandhi Prajaka, SKom., MMSI Sampul: Tim Prosiding Penerbit: Lembaga Penelitian Universitas Gunadarma iii

5 PANITIA PELAKSANA SEMINAR Penasehat: Prof. Dr. E.S. Margianti, SE., MM. Prof. Suryadi Harmanto, SSi., MMSI. Agus Sumin, SSi., MM Penanggung Jawab: Prof. Dr. Yuhara Sukra, MSc. Prof. Dr. Didin Mukodim MM. Dr. Ir. Hotniar Siringoringo, MSc. Ketua Panitia: Dr. Sri Hermawati, SE., MM. Sekretaris: Dr. Bertalya, SKom., DEA Bendahara: M.S. Harlina, S.Kom., MMSI Sekretariat: Ida Ayu Ari Angreni, ST, MMT Lilis Setyowati, ST Riyanto Wibowo, ST Sarana dan Prasarana: Dr. Harjanto Sutedjo, MM Remi Senjaya, SKom. MMSI Edy Prihantoro, SS, MMSI iv

6 Universitas Gunadarma Depok 2021 Oktober 2015 ISSN: PEMBENTUKAN PORTOFOLIO SAHAM OPTIMAL PADA SAHAM KOMPAS100 DENGAN METODE INDEKS TUNGGAL Jaya Saputra Tuankotta Sugiharti Binastuti Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma ABSTRAK Portofolio optimal adalah sekumpulan kesempatan investasi yang bertujuan untuk memilih kombinasi yang optimal dari sahamsaham yang dimilikinya, yaitu berupa keuntungan yang optimal yang berarti bahwa mendapat keuntungan yang tertinggi pada risiko tertentu atau mendapat keuntungan tertentu pada risiko terendah. Penelitian ini bertujuan menganalisis pembentukan dan pergerakan portofolio optimal investasi saham pada indeks kompas 100 dalam tiga periode tahunan selama Januari 2013 Mei 2015 dengan menggunakan model indeks tunggal. Dari hasil penelitian diketahui tingkat keuntungan portofolio dalam periode 3 tahunan secara berturutturut adalah 10,6%, 5.91%, dan 13.5% dengan risiko portofolio adalah masingmasing periode sebagai berikut 12.5%, 10.1%, dan 17.1%. Dari perhitungan ke tiga periode tersebut diketahui pada periode I terdapat 4 saham, periode II terdapat 4 saham, periode III terdapat 8 saham yang merupakan saham pembentuk portofolio dan dari hasil tersebut telah menunjukkan adanya pergerakan saham pembentuk portofolio optimal. Kata kunci: single indeks model, kompas 100, portofolio optimal PENDAHULUAN Perkembangan dunia investasi mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Hal ini bisa dilihat banyaknya instrumentinstrumen investasi yang tersedia dipasaran baik yang disediakan oleh lembaga keuangan maupun nonkeuangan. Salah satu sarana investasi jangka panjang dalam instrument keuangan yang sering digunakan oleh institusiinstitusi pemerintah, swasta, maupun BUMN dalam mencari pendanaan jangka panjang atau menginvestasikan uang yang dimiliki untuk memperoleh manfaat dimasa yang akan datang yang kita kenal adalah saham. Jumlah emiten yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2015 mencapai 507 perusahaan. Hal ini tentu akan memberikan banyak pilihan kepada para investor individual atau institusi, bahwa saham apa yang seharusnya layak untuk di investasikan agar memperoleh manfaat keuntungan di masa yang akan datang. Dalam berinvestasi ada 2 hal yang harus benarbenar diperhatikan ketika hendak berinvestasi, diantaranya berapa tingkat keuntungan yang akan diperoleh dan berapa besar tingkat risiko yang akan dihadapi. Tingkat keuntungan setiap saham berbedabeda antara saham satu dengan lainnya, begitupun dengan risiko yang ditawarkan oleh setiap investasi berbedabeda. Umumnya investor bersikap menghindari risiko (risk avoiding), maka investor hanya akan memilih investasi yang lebih kecil risikonya bila dihadapkan pada pilihan return yang sama, meskipun untuk memperoleh profit yang tinggi seringkali terbatas oleh adanya risiko tertentu. Untuk dapat meminimalisir tingkat risiko yang akan dihadapi, maka seorang investor harus dapat melakukan diversifikasi dalam bentuk portofolio. Analisis yang digunakan yang berhubungan dengan risiko dan tingkat return portofolio adalah model indeks tunggal. Model indeks tunggal didasarkan pada pengamatan bahwa harga dari suatu Tuankotta dan Binastuti, Pembentukan Portofolio Saham E365

7 Universitas Gunadarma Depok 2021 Oktober 2015 ISSN: saham akan berfluktuasi searah dengan pergerakan indeks harga pasar. Portofolio optimal pada metode indeks tunggal didasarkan pada proksi yang biasa disebut Excess Return to Beta Ratio (ERB), yaitu rasio antar excessreturn dengan beta. Portofolio optimal akan berisi aktivaaktiva dengan nilai rasio ERB yang tinggi, sedangkan nilai rasio ERB lebih kecil tidak dimasukkan ke dalam portofolio optimal. Oleh karena itu, diperlukan proksi pembatas yaitu Cut off point yang merupakan titik pembatas yang memisahkan sahamsaham mana saja yang akan dimasukkan dalam portofolio optimal. Penelitian ini dilakukan untuk implementasi dan analisis portofolio saham yang memaksimalkan return dan meminimalkan risiko dengan membentuk portofolio optimal. Berdasarkan uraian latar belakang yang telah di jelaskan diatas, studi ini bertujuan untuk menganalisis pembentukan portofolio saham optimal pada Saham Kompas 100 menggunakan metode indeks tunggal periode METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif, yaitu penelitian yang dilakukan untuk memberi gambaran yang lebih detail mengenai suatu gejala atau fenomena (Prasetyo, 2007:42). Adapun halhal yang akan dideskripsikan, dicatat, dianalisis dan diinterpretasikan dalam peneliltian ini adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan pembentukan portofolio sahamsaham Kompas 100 di Bursa Efek Indonesia periode tahun dengan menggunakan Model Indeks Tunggal. Operasionalisasi Variabel Penelitian 1. Tingkat keuntungan (return) dan risiko saham Tingkat keuntungan (return) saham adalah selisih antara harga pembukaan dengan harga penutupan saham.(ross et.al, 2002:238): (1) Ri = Tingkat Keuntungan Realisasi Pt = Harga Saham Periode t Sedangkan tingkat keuntungan yang diharapkan (expected return) (Zubir, 2011:5): (2) E(Ri) =tingkat keuntungan yang diharapkan saham i Rit = tingkat keuntungan saham i pada hari ke t N = periode waktu atau periode jumlah hari observasi 2. Risiko saham: perbedaan antara tingkat keuntungan yang diinginkan (expected return) dan realisasi tingkat keuntungan yang terjadi (realized return). Standar deviasi adalah pengukuran yang digunakan untuk menghitung risiko (Zubir, 2011:23): (3) Rit = tingkat keuntungan saham i pada hari ke t E(Ri) = jumlah keuntungan yang diharapkan saham i n = jumlah hari observasi 3. Tingkat keuntungan dan risiko pasar a. Tingkat keuntungan pasar (Jogiyanto, 2003:232): (4) E366 Tuankotta dan Binastuti, Pembentukan Portofolio Saham

8 Universitas Gunadarma Depok 2021 Oktober 2015 ISSN: Rmt = tingkat keuntungan pasar periode t IHSGt = IHSG periode t = IHSG periode sebelumnya a. Risiko Pasar adalah selisih antara tingkat keuntungan yang diharapkan dengan tingkat keuntungan pasar yang terealisasi. (5) = varian tingkat keuntungan pasar Rmt = tingkat keuntungan pasar pada hari ke t E(Rm) = tingkat keuntungan pasar yang diharapkan n = jumlah hari observasi 4. Kovarians, Beta dan Alpha a. Kovarians antara return pasar dan return pasar dapat dihitung dengan rumus (Jones, 2010:176): (6) Dimana: = covarians antara saham dan pasar Ri = tingkat keuntungan pada saham i E(Ri) = tingkat keuntungan yang diharapkan dari saham m = kemungkinan hasil sejumlah dari periode pengamatan suatu saham b. Beta dapat dihitung dengan rumus (Bodie et.al, 2002:302): (7) βi= beta saham im = kovarian tingkat keuntungan antara saham i dengan tingkat keuntungan pasar = varian tingkat keuntungan pasar c. Alpha merupakan variabel yang tidak dipengaruhi oleh tingkat keuntungan pasar. (Bodie et.al, 2002:295): = Alpha saham E(Ri) = tingkat keuntungan yang diharapkan dari saham i 5. Varians dari Kesalahan Residu Varians dari kesalahan residu merupakan variabel yang menunjukkan besarnya risiko tidak sistematis.(bodie et.al, 2002:295): (8) = varians dari kesalahan residu = varians residu = beta saham = varians tingkat keuntungan pasar a. Tingkat Excess Return to Beta (ERB) (Jogiyanto, 2003:253): (9) ERBi = Excesss Return to Beta saham kei E(Ri) = tingkat keuntungan saham yang diharapkan Rbr = tingkat keuntungan aktiva bebas risiko βi= beta saham kei b. Cut off Rate (Ci ) merupakan titik pembatas yang digunakan untuk menentukan apakah suatu saham dapat dimasukkan ke dalam portofolio atau tidak.(fakhruddin dan Hadianto, 2001:194): (10) Tuankotta dan Binastuti, Pembentukan Portofolio Saham E367

9 Universitas Gunadarma Depok 2021 Oktober 2015 ISSN: E(Ri) = tingkat keuntungan yang diharapkan untuk saham kei Rbr = tingkat keuntungan aktiva bebas risiko βi= beta saham kei = varian dari kesalahan residu (11) = beta saham i = varians dari kesalahan residu Setelah mendapat nilai Ai dan Bi, selanjutnya nilai Ci dapat dihitung dengan rumus (Jogiyanto, 2003:255): (12) Menentukan Besarnya Proporsi Dana (Xi ) Dengan Xi adalah sebesar : (13) (14) Wi = proporsi saham kei k = jumlah saham di portofolio optimal βi= beta saham kei = varians dari kesalahan residu saham kei ERBi = Excess Return to Beta saham kei C* = nilai cutoff point yang merupakan nilai terbesar a. Tingkat keuntungan portofolio (Jogiyanto, 2003:247): E(Rp) = αp + βp. E(Rm) (15) E(Rp) = tingkat keuntungan yang diharapkan dari portofolio αp= ratarata tertimbang dari alpha tiap saham βp= ratarata tertimbang dari beta tiap sekuritas E(Rm) = tingkat keuntungan yang diharapkan dari pasar b. Risiko portofolio (Fakhruddin dan Hadianto, 2001:248): (16) = varian portofolio = risiko yang berhubungan dengan pasar = ratarata tertimbang dari resiko masingmasing perusahaan HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1 merupakan perbandingan tingkat keuntungan yang dihasilkan atas saham dengan sertifikat bank Indonesia, apabila kita memutuskan ingin berinvestasi pada salah satu instrument saham atau sertifikat bank Indonesia. Selama periode penelitian terlihat bahwa tingkat keuntungan yang diberikan oleh SBI jauh lebih tinggi jika dibandingkan tingkat keuntungan pasar saham, namun bukan berarti bahwa SBI tidak memiliki tingkat risiko sama sekali. SBI memiliki risiko, namun risiko yang diberikan itu sangat kecil, karena SBI mendapat jaminan dari pemerintah langsung. Oleh karenanya SBI disebut sebagai investasi bebas risiko. Tabel 1. Perkembangan Return dan Risiko Pasar serta Riskfree INDIKATOR Market Return 3.18% 0.65% 0.83% 0.30% 1.56% 0.08% Market Risk 4.20% 3.76% 2.82% 4.23% 2.14% 2.57% Δ RiskFree % 6.54% 4.41% 5.79% 7.04% 6.71% Sumber: Hasil Olah Data E368 Tuankotta dan Binastuti, Pembentukan Portofolio Saham

10 Universitas Gunadarma Depok 2021 Oktober 2015 ISSN: Saham Agresif dan Pasif Saham terhadap kondisi pasar secara umum ditunjukkan oleh koefisien beta (β). Koefisien beta dapat bernilai positif ataupun negative. Jika beta positif, maka kenaikan tingkat keuntungan pasar akan menyebabkan kenaikan tingkat keuntungan saham. Sedangkan jika beta negative, maka kenaikan tingkat keuntungan pasar akan menyebabkan penurunan tingkat keuntungan saham. Besarnya koefisien beta (β) yang normal adalah β=1. Bila β<1 disebut sebagai saham yang lemah (defensive stock), yang berarti jika ada kenaikan tingkat keuntungan pasar sebesar X% maka tingkat keuntungan saham akan naik kurang dari X% dan begitu pula sebaliknya. β>1 disebut saham agresif (aggressive stock), yang berarti jika tingkat keuntungan pasar naik sebesar X% maka tingkat keuntungan saham akan mengalami kenaikan lebih dari X% dan begitu pula sebaliknya. Pada tabel diatas saham yang memiliki nilai β<1 dimiliki oleh MPPA, BUMI, JSMR, INTP, ADMG, BHIT, AISA, BBRI, INCO, PTBA, MEDC, ANTM, BNII, ASII, GGRM, ITMG, ISAT, TINS, UNTR, AALI, SGRO, ISIP. Sedangkan yang memiliki nilai β>1 ialah PLNF, SMRA, ASRI, BBKP, CTRA, ADHI, BBNI, CPIN, PNBN, KIJA, ENRG, RALS, BSDE, SMCB, PGAS, TLKM, BKSL, BMRI, AKRA, KLBF, BDMN, ADRO, GJTL, INDY, SMGR, LPKR, BBCA, MNCN. Besarnya koefisien beta (β) yang normal adalah β=1. Bila β<1 disebut sebagai saham yang lemah (defensive stock), yang berarti jika ada kenaikan tingkat keuntungan pasar sebesar X% maka tingkat keuntungan saham akan naik kurang dari X% dan begitu pula sebaliknya. β>1 disebut saham agresif (aggressive stock), yang berarti jika tingkat keuntungan pasar naik sebesar X% maka tingkat keuntungan saham akan mengalami kenaikan lebih dari X% dan begitu pula sebaliknya. Tabel 2 Saham Agresif dan Pasif Tahun 2014 Aggressive Stocks Defensive Stocks SAHAM βi>1 SHM βi>1 SAHAM βi<1 ADHI 4.9 TINS 1.8 PGAS 0.86 BKSL 4.1 SMGR 1.73 CPIN 0.84 SMRA 3.29 INDY 1.51 RALS 0.71 SGRO 2.85 BBRI 1.49 BNII 0.69 CTRA 2.59 ADMG 1.47 BBKP 0.63 ASRI 2.43 PNLF 1.42 LPKR 0.6 INCO 2.41 BMRI 1.4 GGRM 0.6 AALI 2.37 BSDE 1.29 MEDC 0.37 ANTM 2.33 KIJA 1.29 SMCB 0.24 AISA 2.28 AKRA 1.29 MNCN 0.24 UNTR 2.27 BBNI 1.25 BBCA 0.21 JSMR 2.2 KLBF 1.24 BDMN 0.15 PNBN 2.04 BHIT 1.16 ITMG 0.29 BUMI 1.99 ENRG 1.15 ISAT 0.33 GJTL 1.98 ISIP 1.14 ADRO 1.97 ASII 1.96 TLKM 1.11 MPPA 1.82 PTBA 1.03 INTP 1.81 Sumber: Hasil Olah Data Tuankotta dan Binastuti, Pembentukan Portofolio Saham E369

11 Universitas Gunadarma Depok 2021 Oktober 2015 ISSN: Tabel 3 Saham Agresif dan Pasif Tahun 2015 Aggressive Stocks Defensive Stocks SAHAM βi>1 SAHAM βi<1 SAHAM βi<1 MPPA 3.29 PGAS 0.89 INTP 0.14 BKSL 3.27 PNLF 0.78 BNII 0.18 MNCN 2.93 SGRO 0.58 CTRA 0.25 BHIT 2.46 ENRG 0.57 INDY 0.27 ITMG 2.4 ANTM 0.5 AALI 0.38 KIJA 2.26 AKRA 0.49 TINS 0.53 GJTL 1.94 ADHI 0.48 MEDC 0.69 PNBN 1.9 BBKP 0.45 INCO 0.98 BDMN 1.82 ISAT 0.43 SMCB 1.55 BMRI 1.63 SMRA 0.33 BUMI 1.69 BBNI 1.59 TLKM 0.3 BBRI 1.55 GGRM 0.27 BSDE 1.47 ADRO 0.13 ASII 1.43 ASRI 0.04 BBCA 1.4 KLBF 0.02 UNTR 1.4 ISIP 0.09 AISA 1.21 SMGR 0.09 CPIN 1.13 RALS 0.1 JSMR 1.12 PTBA 0.12 LPKR 1.06 ADMG 0.14 Sumber: Hasil Olah Data Pada tabel 2, saham yang memiliki nilai β<1 dimiliki oleh PGAS, PNLF, SGRO, ENRG, ANTM, AKRA, ADHI, BBKP, ISAT, SMRA, TLKM, GGRM, ADRO, ASRI, KLBF, ISIP, SMGR, RALS, PTBA, ADMG, INTP, BNII, CTRA, INDY, AALI, TINS, MEDC, INCO, SMCB, BUMI. Sedangkan yang memiliki nilai β>1 ialah MPPA, BKSL, MNCN, BHIT, ITMG, KIJA, GJTL, PNBN, BDMN, BMRI, BBNI, BBRI, BSDE, ASII, BBCA, UNTR, AISA, CPIN, JSMR, LPKR. Penentuan Portofolio Optimal Berdasarkan Model Indeks Tunggal Perhitungan untuk menentukan portofolio optimal akan sangat di mudahkan jika hanya didasarkan pada sebuah angka yang dapat menentukan apakah suatu sekuritas dapat dimasukkan kedalam portofolio optimal tersebut. Angka tersebut adalah rasio antar excess return dengan beta (excess return to beta). Excess return didefinisikan sebagai selisih tingkat keuntungan yang diharapkan dengan tingkat keuntungan aktiva bebas risiko. Excess return to beta berarti mengukur kelebihan tingkat keuntungan relative terhadap satu unit resiko yang tidak dapat di deversifikasikan yang di ukur dengan beta. Rasio ini juga menunjukkan hubungan antara dua factor penentu investasi, yaitu tingkat keuntungan dan risiko suatu saham. Metode yang digunakan dalam pembentukan portofolio optimal dari 50 saham ini adalah model indeks tunggal (single index model). Dalam penelitian ini sahamsaham yang akan di masukkan dalam suatu portofolio, perlu adanya suatu kriteria tertentu. Pada model indeks tunggal, langkah pertama yang dilakukan adalah menyusun ke50 saham tersebut kedalam peringkat berdasarkan rasio kelebihan tingkat pengembalian terhadap beta (excess return to beta). Selama periode dengan jumlah sampel saham sebanyak 50 emiten, berdasarkan hasil saringan yang dilakukan, diantaranya : 1. Saham yang selalu masuk listing selama 3 periode tahun berturutturut 2. Mimiliki nilai ERB>C* Dari 2 kriteria diatas maka saham yang masuk dalam portofolio optimal hanya 4 saham pada tahun 2013, 4 saham pada tahun 2014, dan 16 saham pada tahun E370 Tuankotta dan Binastuti, Pembentukan Portofolio Saham

12 Universitas Gunadarma Depok 2021 Oktober 2015 ISSN: Tabel 4 Saham Pembentuk Portofolio Optimal Periode 2013 dan 2014 JAN 2013DES 2013 JAN 2014DES2014 Saham ERB c* Saham ERB c* AALI ADRO ISIP BDMN SGRO MEDC UNTR PNBN Sumber: Hasil Olah Data Pada periode januari 2013 desember 2013 hanya terdapat 4 saham dari 50 sampel saham yang memiliki nilai ERB positif dan nilai ERB>C*, sehingga ke4 saham tersebut masuk dalam dalam portofolio. Saham tersebut diantaranya AALI, ISIP, SGRO, UNTR. Pada periode januari 2014desember 2014 hanya terdapat 4 saham dari 50 sampel saham yang memiliki nilai ERB positif dan nilai ERB>C*, sehingga ke4 saham tersebut masuk dalam portofolio. Saham tersebut diantaranya ADRO,BDMN, MEDC, PNBN. Pada Januari 2015Mei 2015 terdapat 16 saham dari 50 sampel saham yang memiliki nilai ERB positif dan nilai ERB>C*, sehingga ke16 saham tersebut masuk dalam portofolio. Saham tersebut diantaranya : AALI, ADMG, BNII, BUMI, CTRA, INCO, INDY, INTP, KLBF, ISIP, MEDC, PTBA, RALS, SMCB, SMGR, TINS. Berdasarkan tabel 6, portofolio yang terbentuk pada tahun 2013 terdiri dari 4 saham yaitu: AALI, ISIP, SGRO, UNTR, dimana dari portofolio tersebut menghasilkan tingkat keuntungan yang diharapkan sebesar 10,6% dengan tingkat risiko sebesar 12,4% pertahun. Sementara untuk tahun 2014, Saham yang menjadi pembentuk portofolio adalah ADRO, BDMN, MEDC, PNBN, dimana dari portofolio tersebut menghasilkan tingkat keuntungan yang diharapkan sebesar 5,91% dengan tingkat risiko sebesar 10,16% pertahun. Pada lima bulan pertama tahun 2015, jumlah saham pembentuk portofolio terdiri dari 8 saham yaitu ADMG, BNII, INTP, KLBF, PTBA, RALS, SMGR, TINS, dimana dari portofolio tersebut menghasilkan tingkat keuntungan yang diharapkan sebesar 13,58% dengan tingkat risiko sebesar 17,1% pertahun. Tabel 5 Saham Pembentuk Portofolio Optimal Periode 2015 JAN 2015MAY 2015 Saham ERB c* Saham ERB c* AALI KLBF ADMG ISIP BNII MEDC BUMI PTBA CTRA RALS INCO SMCB INDY SMGR INTP TINS Sumber: Hasil Olah Data Tuankotta dan Binastuti, Pembentukan Portofolio Saham E371

13 Universitas Gunadarma Depok 2021 Oktober 2015 ISSN: Tabel 6 Alpha, Beta, Return, dan Risk Portofolio Januari 2013Desember 2013 Januari 2014Desember 2014 Saham αp βp Saham αp βp AALI ADRO ISIP BDMN SGRO MEDC UNTR PNBN αp dan βp αp dan βp E(Rp) E(Rp) σp σp P Σp Sumber: Hasil Olah Data Tabel 7 Alpha, Beta, Return, dan Risk Portofolio Periode Jan 2015May2015 Saham αp βp ADMG BNII INTP KLBF PTBA RALS SMGR TINS αp dan βp E(Rp) σp σp Sumber: Hasil Olah Data SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dilakukan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: a) Setelah dilakukan perhitungan dengan menggunakan metode indeks model, selama 6 periode, dimana pada periode Januari 2010Desember 2011 diperoleh 9 saham yang memenuhi kriteria dalam pembentukan portofolio optimal diantaranya ADHI, ASRI, BBNI, BHIT, CPIN, GJTL, KLBF, ISIP, MNCN. Pada periode Januari 2011Desember 2011 diperoleh 9 saham yang memenuhi kriteria dalam pembentukan portofolio optimal diantaranya ADRO, BDMN, CPIN, MEDC, MNCN, PTBA, RALS, SGRO, TINS. Pada periode Januari 2012 Desember 2012 diperoleh 6 saham yang memenuhi kriteria dalam pembentukan portofolio optimal diantaranya adalah ADHI, AISA, BHIT, KLBF, MNCN, RALS. Pada periode 2013 diperoleh 4 saham yang memenuhi kriteria dalam pembentukan portofolio optima diantaranya adalah AALI, ISIP, SGRO, UNTR. Pada paeriode 2014 diperoleh 4 saham yang memenuhi Kriteria dalam pembentukan portofolio optimal diantaranya adalah ADRO, BDMN, MEDC, PNBN. Pada periode Januari 2015May 2015 diperoleh 8 saham yang memenuhi kriteria dalam pembentukan portofolio optimal diantaranya adalah ADMG, BNII, INTP, KLBF, PTBA, RALS, SMGR, TINS; b) Secara ratarata selama periode penelitian return Portofolio optimal yang terbentuk adalah 10% dengan tingkat risiko sebesar 13,2%. Bagi pada investor hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan keputusan investasi dalam bentuk saham dimasa yang akan datang yaitu dengan membentuk portofolio optimal, sehingga dapat menghasilkan return yang optimal dan dapat meminimalisir risiko yang ditanggung. Sementara untuk perusahaan yang sahamnya belum memenuhi syarat untuk masuk dalam portofolio optimal, sebaiknya melakukan perbaikan kinerja perusahaannya, agap performa sahamnya meningkat. Bagi para peneli dan praktisi E372 Tuankotta dan Binastuti, Pembentukan Portofolio Saham

14 Universitas Gunadarma Depok 2021 Oktober 2015 ISSN: dunia investasi,disarankan untuk mengembangkan memperkaya analisis optimasi portofolio saham dengan metode lain, seperti menggunakan metode Markowitz atau metodemetode lainnya yang lebih akurat dalam mengevaluasi kandidat sahamsaham khususnya yang berkaitan dengan analisis portofolio optimal. DAFTAR PUSTAKA Ahmad, kamarudin DasarDasar Manajemen Investasi dan Portofolio. Cetakan Kedua. Jakarta: PT.Rineka Cipta Fakhrudin, M Hendy dan Tjiptono Darmadji Pasar Modal di Indonesia. Jakarta: Salemba Empat Halim, A Analisis Investasi. Edisi Kedua. Jakarta: Salemba Empat Husnan, Suad DasarDasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta: AMP YKPN Jogiyanto Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Ketujuh. Yogyakarta: BPFEYogyakarta Kasiram Metodologi Penelitian KualitatifKuantitatif. Yogyakarta: UINMaliki Press Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Sunariyah Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Edisi Ketiga. Yogyakarta: Ekonisia Tuankotta dan Binastuti, Pembentukan Portofolio Saham E373

PROSIDING PESAT 2015 (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil) Volume 6 Oktober 2015

PROSIDING PESAT 2015 (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil) Volume 6 Oktober 2015 PROSIDING PESAT 2015 (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil) Volume 6 Oktober 2015 PENINGKATAN DAYA SAING BANGSA MELALUI REVITALISASI PERADABAN ISSN : 1858 2559 PENERBIT Lembaga Penelitian

Lebih terperinci

PROSIDING PESAT 2015 (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil) Volume 6 Oktober 2015

PROSIDING PESAT 2015 (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil) Volume 6 Oktober 2015 PROSIDING PESAT 2015 (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil) Volume 6 Oktober 2015 PENINGKATAN DAYA SAING BANGSA MELALUI REVITALISASI PERADABAN ISSN : 1858 2559 PENERBIT Lembaga Penelitian

Lebih terperinci

PROSIDING PESAT 2015 (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil) Volume 6 Oktober 2015

PROSIDING PESAT 2015 (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil) Volume 6 Oktober 2015 PROSIDING PESAT 2015 (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil) Volume 6 Oktober 2015 PENINGKATAN DAYA SAING BANGSA MELALUI REVITALISASI PERADABAN ISSN : 1858 2559 PENERBIT Lembaga Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal Dalam portofolio yang dibentuk, kita membentuk kombinasi yang optimal dari beberapa asset (sekuritas) sehingga

Lebih terperinci

ANALISIS PEMILIHAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM SYARIAH DENGAN SINGLE-INDEX MODEL

ANALISIS PEMILIHAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM SYARIAH DENGAN SINGLE-INDEX MODEL ANALISIS PEMILIHAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM SYARIAH DENGAN SINGLE-INDEX MODEL Yuni Pristiwati Noer W Jurusan Akuntansi, STIE Swastamandiri Surakarta, Email: yuni_pristi@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

PROSIDING PESAT 2015 (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil) Volume 6 Oktober 2015

PROSIDING PESAT 2015 (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil) Volume 6 Oktober 2015 PROSIDING PESAT 2015 (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil) Volume 6 Oktober 2015 PENINGKATAN DAYA SAING BANGSA MELALUI REVITALISASI PERADABAN ISSN : 1858 2559 PENERBIT Lembaga Penelitian

Lebih terperinci

PROSIDING PESAT 2015 (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil) Volume 6 Oktober 2015

PROSIDING PESAT 2015 (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil) Volume 6 Oktober 2015 PROSIDING PESAT 2015 (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil) Volume 6 Oktober 2015 PENINGKATAN DAYA SAING BANGSA MELALUI REVITALISASI PERADABAN ISSN : 1858 2559 PENERBIT Lembaga Penelitian

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Darmadji, T dan Fakhrudin M.H Pasar Modal di Indonesia Pendekatan. Tanya Jawab. Jakarta: Salemba Empat.

DAFTAR PUSTAKA. Darmadji, T dan Fakhrudin M.H Pasar Modal di Indonesia Pendekatan. Tanya Jawab. Jakarta: Salemba Empat. 87 DAFTAR PUSTAKA Abdilah, Sulton Bani, & Rahayu, Sri. 2013. Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Saham Menggunakan Model Indeks Tunggal Untuk Pengambilan Keputusan Investasi (Studi Kasus Saham Index

Lebih terperinci

PROSIDING PESAT 2015 (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil) Volume 6 Oktober 2015

PROSIDING PESAT 2015 (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil) Volume 6 Oktober 2015 PROSIDING PESAT 2015 (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil) Volume 6 Oktober 2015 PENINGKATAN DAYA SAING BANGSA MELALUI REVITALISASI PERADABAN ISSN : 1858 2559 PENERBIT Lembaga Penelitian

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL INDEKS TUNGGAL DALAM MENILAI RESIKO DAN RETURN SAHAM UNTUK PILIHAN BERINVESTASI

PENGGUNAAN MODEL INDEKS TUNGGAL DALAM MENILAI RESIKO DAN RETURN SAHAM UNTUK PILIHAN BERINVESTASI PENGGUNAAN MODEL INDEKS TUNGGAL DALAM MENILAI RESIKO DAN RETURN SAHAM UNTUK PILIHAN BERINVESTASI Anny Widiasmara Putri Widyasari Universitas PGRI Madiun widyasariputri17@gmail.com ABSTRACT The purpose

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE CAPITAL ASSET PRICING MODEL

PENGGUNAAN METODE CAPITAL ASSET PRICING MODEL Penggunaan Metode Capital (Herarum Sekarwati) 425 PENGGUNAAN METODE CAPITAL ASSET PRICING MODEL DALAM MENENTUKAN KEPUTUSAN BERINVESTASI SAHAM ( Studi Pada Saham Indeks Kompas 100 di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL BERDASARKAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA SAHAM-SAHAM KELOMPOK INDEKS LQ-45

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL BERDASARKAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA SAHAM-SAHAM KELOMPOK INDEKS LQ-45 ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL BERDASARKAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA SAHAM-SAHAM KELOMPOK INDEKS LQ-45 Esi Fitriani Komara, SE Manajemen, UNJANI Jl. Terusan Jenderal Sudirman, Cimahi esifitriani91@yahoo.co.id

Lebih terperinci

PROSIDING PESAT 2015 (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil) Volume 6 Oktober 2015

PROSIDING PESAT 2015 (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil) Volume 6 Oktober 2015 PROSIDING PESAT 2015 (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil) Volume 6 Oktober 2015 PENINGKATAN DAYA SAING BANGSA MELALUI REVITALISASI PERADABAN ISSN : 1858 2559 PENERBIT Lembaga Penelitian

Lebih terperinci

Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Menggunakan Metode Single Indeks Saham. Presented By : Slamet Hidayatulloh

Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Menggunakan Metode Single Indeks Saham. Presented By : Slamet Hidayatulloh Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Menggunakan Metode Single Indeks Saham Pada Jakarta Islamic Index (JII) Presented By : Slamet Hidayatulloh BAB I ( LATAR BELAKANG, RUMUSAN DAN BATASAN MASALAH )

Lebih terperinci

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM BERDASARKAN MODEL INDEKS TUNGGAL (Studi pada Saham Indeks LQ-45 di BEI Tahun )

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM BERDASARKAN MODEL INDEKS TUNGGAL (Studi pada Saham Indeks LQ-45 di BEI Tahun ) PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM BERDASARKAN MODEL INDEKS TUNGGAL (Studi pada Saham Indeks LQ-45 di BEI Tahun 2011-2013) Ria Rahmadin Topowijono Zahroh Z.A Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA PORTOFOLIO DENGAN MENGGUNAKAN MODEL SHARPE (Studi Pada Perusahaan yang Listing Pada Indeks Lq 45 di BEI Periode 2012)

EVALUASI KINERJA PORTOFOLIO DENGAN MENGGUNAKAN MODEL SHARPE (Studi Pada Perusahaan yang Listing Pada Indeks Lq 45 di BEI Periode 2012) EVALUASI KINERJA PORTOFOLIO DENGAN MENGGUNAKAN MODEL SHARPE (Studi Pada Perusahaan yang Listing Pada Indeks Lq 4 di BEI Periode 2012) Sulistya Rini Siti Ragil Handayani Rustam Hidayat Fakultas Ilmu Administrasi

Lebih terperinci

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL BISNIS 27 DAN KOMPAS 100 DENGAN SINGLE INDEX MODEL DAN IMPLIKASINYA

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL BISNIS 27 DAN KOMPAS 100 DENGAN SINGLE INDEX MODEL DAN IMPLIKASINYA PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL BISNIS 27 DAN KOMPAS 100 DENGAN SINGLE INDEX MODEL DAN IMPLIKASINYA Dedi Setiawan Harapan Bangsa Business School Samuel PD Anantadjaya Swiss German University Mentiana Sibarani

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DAN KINERJA PORTOFOLIO SAHAM

BAB IV ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DAN KINERJA PORTOFOLIO SAHAM 58 BAB IV ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DAN KINERJA PORTOFOLIO SAHAM A. Saham-saham yang membentuk portofolio optimal Portofolio optimal merupakan portofolio yang terdiri atas saham-saham yang memiliki kombinasi

Lebih terperinci

PENGGUNAAN SINGLE INDEX MODEL

PENGGUNAAN SINGLE INDEX MODEL PENGGUNAAN SINGLE INDEX MODEL DALAM ANALISIS PORTOFOLIO UNTUK MEMINIMUMKAN RISIKO BAGI INVESTOR DI PASAR MODAL (STUDI PADA SAHAM PERUSAHAAN YANG TERCATAT DALAM INDEKS LQ 45 DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

Lebih terperinci

PROSIDING PESAT 2015 (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil) Volume 6 Oktober 2015

PROSIDING PESAT 2015 (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil) Volume 6 Oktober 2015 PROSIDING PESAT 2015 (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil) Volume 6 Oktober 2015 PENINGKATAN DAYA SAING BANGSA MELALUI REVITALISASI PERADABAN ISSN : 1858 2559 PENERBIT Lembaga Penelitian

Lebih terperinci

: Amelia Pujaastuti Npm : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Ati Harmoni, SSi., MM

: Amelia Pujaastuti Npm : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Ati Harmoni, SSi., MM ANALISIS PENENTUAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL (Studi Pada Saham Indeks LQ-45 di BEI Tahun 2011-2015) Nama : Amelia Pujaastuti Npm : 10212705 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. dengan yang digunakan untuk menghitung IHSG yaitu berdasarkan indeks yang

BAB IV PEMBAHASAN. dengan yang digunakan untuk menghitung IHSG yaitu berdasarkan indeks yang BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian JII (Jakarta Islamic Indeks) pertama kali diluncurkan oleh BEI (pada saat itu masih bernama Bursa Efek Jakarta) bekerjasama dengan PT Danareksa Investment

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersifat historis.

METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersifat historis. III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersifat historis. Sumber data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. optimal pada saham yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII). Jumlah keseluruhan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. optimal pada saham yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII). Jumlah keseluruhan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk membentuk portofolio yang memberikan komposisi optimal pada saham yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII). Jumlah keseluruhan saham yang

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. (Jogiyanto, 2007). Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji

BAB III METODELOGI PENELITIAN. (Jogiyanto, 2007). Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji 40 BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu bertujuan untuk menggambarkan atau mendefinisikan apa yang terlibat di dalam suatu kegiatan, apa

Lebih terperinci

Retno Dwi Sulistiani Topowijono Maria Gorreti Wi Endang NP Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Retno Dwi Sulistiani Topowijono Maria Gorreti Wi Endang NP Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM BERDASARKAN METODE MODEL INDEKS TUNGGAL (Studi pada Saham Perusahaan yang Tercatat dalam Indeks LQ 45 di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2016) Retno Dwi Sulistiani

Lebih terperinci

PORTFOLIO EFISIEN & OPTIMAL

PORTFOLIO EFISIEN & OPTIMAL Bahan ajar digunakan sebagai materi penunjang Mata Kuliah: Manajemen Investasi Dikompilasi oleh: Nila Firdausi Nuzula, PhD Portofolio Efisien PORTFOLIO EFISIEN & OPTIMAL Portofolio efisien diartikan sebagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Mustain (2007) dengan judul analisis pembentukan portofolio saham optimal penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui saham apa saja yang dapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Investasi. cukup, pengalaman, serta naluri bisnis untuk menganalisis efek-efek mana yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Investasi. cukup, pengalaman, serta naluri bisnis untuk menganalisis efek-efek mana yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Investasi Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang (Halim, 2005:4). Untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia, yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan ekonomi, terutama

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia, yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan ekonomi, terutama BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal di Indonesia, yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan ekonomi, terutama dalam proses alokasi dana masyarakat. Perkembangan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang didasarkan atas survei

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang didasarkan atas survei III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang didasarkan atas survei terhadap objek penelitian. Cooper dan Schindler dalam Salamah (2011) menyatakan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN RETURN SAHAM KOMPAS 100 MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DAN MODEL RANDOM. Linda Ratna Sari

PERBANDINGAN RETURN SAHAM KOMPAS 100 MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DAN MODEL RANDOM. Linda Ratna Sari PERBANDINGAN RETURN SAHAM KOMPAS 100 MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DAN MODEL RANDOM Linda Ratna Sari ratnaslinda@gmail.com Prijati Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya ABSTRACT Some

Lebih terperinci

Amelinda Islamey Suhadak Nila Firdausi Nuzula Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Amelinda Islamey Suhadak Nila Firdausi Nuzula Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM LQ45 MENGGUNAKAN HARGA TERTINGGI, HARGA TERENDAH, DAN CLOSE PRICE DALAM KEPUTUSAN INVESTASI (Studi pada Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014) Amelinda Islamey Suhadak

Lebih terperinci

PROSIDING PESAT 2015 (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil) Volume 6 Oktober 2015

PROSIDING PESAT 2015 (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil) Volume 6 Oktober 2015 PROSIDING PESAT 2015 (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil) Volume 6 Oktober 2015 PENINGKATAN DAYA SAING BANGSA MELALUI REVITALISASI PERADABAN ISSN : 1858 2559 PENERBIT Lembaga Penelitian

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Abstrak... i. Kata Pengantar... ii. Daftar Isi... v. Daftar Tabel... ix. Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Penelitian...

DAFTAR ISI. Abstrak... i. Kata Pengantar... ii. Daftar Isi... v. Daftar Tabel... ix. Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Penelitian... ABSTRAK Krisis Asia yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 telah menyebabkan keterpurukan secara fundamental dibeberapa negara Asia termasuk Indonesia. Namun seiring dengan berjalannya waktu, perekonomian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dijalankan sesuai prinsip syariah. Prinsip-prinsip syariah tersebut

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dijalankan sesuai prinsip syariah. Prinsip-prinsip syariah tersebut 43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Pada penelitian ini yang dijadikan sebagai obyek adalah Jakarta Islamic Indeks yang listing di BEI. Jakarta Islamic Index (JII) adalah index

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil. Secara umum pendapatan penduduk

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil. Secara umum pendapatan penduduk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan laporan Organisasi Dana Moneter Internasional (IMF), Indonesia merupakan salah satu negara Asia Pasifik yang memiliki posisi penting dengan pertumbuhan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. yaitu desain penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara

III. METODE PENELITIAN. yaitu desain penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif, yaitu desain penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara sistematis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Melalui pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Melalui pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal Indonesia memiliki peran besar bagi perekonomian negara. Melalui pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki kelebihan dana

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL INDEKS TUNGGAL UNTUK MENETAPKAN KOMPOSISI PORTOFOLIO OPTIMAL

PENERAPAN MODEL INDEKS TUNGGAL UNTUK MENETAPKAN KOMPOSISI PORTOFOLIO OPTIMAL PENERAPAN MODEL INDEKS TUNGGAL UNTUK MENETAPKAN KOMPOSISI PORTOFOLIO OPTIMAL (Studi Pada Saham-Saham LQ 45 yang Listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2010-2012) Windy Martya Wibowo Sri Mangesti Rahayu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penentuan tempat pada penelitian ini ditentukan dengan sengaja

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penentuan tempat pada penelitian ini ditentukan dengan sengaja BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian Penentuan tempat pada penelitian ini ditentukan dengan sengaja (purposive) yaitu di PT. Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

PORTOFOLIO OPTIMAL BERDASARKAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA SAHAM BISNIS-27 DI BURSA EFEK INDONESIA

PORTOFOLIO OPTIMAL BERDASARKAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA SAHAM BISNIS-27 DI BURSA EFEK INDONESIA PORTOFOLIO OPTIMAL BERDASARKAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA SAHAM BISNIS-27 DI BURSA EFEK INDONESIA Desi Ulpa Anggraini 1) (Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi-Rahmaniyah) Choiriyah 2) (Universitas Muhammadiyah Palembang)

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kerangka Teoritis 2.1.1. Pengertian Portofolio Dalam fenomena yang terjadi pada dunia keuangan, "portofolio" digunakan untuk menyebutkan kumpulan investasi yang dimiliki oleh

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau

BAB III METODELOGI PENELITIAN. variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau BAB III METODELOGI PEELITIA 3.1 Tipe Penelitian Penelitian yang dilakukan berupa penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitan yang dilakukan untuk mengetahui variabel mandiri, baik satu

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM INDEKS KOMPAS 100 DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM INDEKS KOMPAS 100 DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM INDEKS KOMPAS 100 DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL Nama : Nuri Eka Wahyumiati NPM : 15212498 Jurusan : Manajemen Dosen Pembimbing : Dr. Dra. Peni Sawitri,

Lebih terperinci

ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM SAHAM INDEK LQ-45 DENGAN MENGGUNAKAN METODE INDEKS TUNGGAL DI BEI PERIODE 2006 SAMPAI 2010 SKRIPSI

ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM SAHAM INDEK LQ-45 DENGAN MENGGUNAKAN METODE INDEKS TUNGGAL DI BEI PERIODE 2006 SAMPAI 2010 SKRIPSI ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM SAHAM INDEK LQ-45 DENGAN MENGGUNAKAN METODE INDEKS TUNGGAL DI BEI PERIODE 2006 SAMPAI 2010 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia ( BEI ) merupakan gabungan dari Bursa Efek atau pasar

I. PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia ( BEI ) merupakan gabungan dari Bursa Efek atau pasar I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bursa Efek Indonesia ( BEI ) merupakan gabungan dari Bursa Efek atau pasar modal yaitu Bursa Efek Jakarta ( Jakarta Stock Exchange ) dan Bursa Efek Surabaya (Surabaya

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DAN STOCHASTIC DOMINANCE DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DAN STOCHASTIC DOMINANCE DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DAN STOCHASTIC DOMINANCE DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI (Studi Pada Saham-Saham Indeks Sri-Kehati Yang Listing Di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi pada umumnya dilakukan untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi pada umumnya dilakukan untuk memperoleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan investasi pada umumnya dilakukan untuk memperoleh keuntungan tertentu. Investasi memiliki 2 bentuk yaitu investasi pada real asset produktif seperti

Lebih terperinci

ANALISIS PORTOFOLIO SAHAM OPTIMAL BANK-BANK YANG TERCATAT PADA LQ45 DENGAN PENDEKATAN MODEL INDEKS TUNGGAL

ANALISIS PORTOFOLIO SAHAM OPTIMAL BANK-BANK YANG TERCATAT PADA LQ45 DENGAN PENDEKATAN MODEL INDEKS TUNGGAL ANALISIS PORTOFOLIO SAHAM OPTIMAL BANK-BANK YANG TERCATAT PADA LQ45 DENGAN PENDEKATAN MODEL INDEKS TUNGGAL Umi Kulsum Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma umi_k@staff.gunadarma.ac.id Abstrak Return dan

Lebih terperinci

Evaluasi Kinerja Portfolio Saham Dana Pensiun Bank Indonesia Pada Tahun 2012

Evaluasi Kinerja Portfolio Saham Dana Pensiun Bank Indonesia Pada Tahun 2012 FINESTA Vol., No. 1, (014) 14-19 14 Evaluasi Kinerja Portfolio Saham Dana Pensiun Bank Indonesia Pada Tahun 01 Endraw Putra Tjendana Program Manajemen, Program Studi Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi,

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI Retno Anggraini rhetnow_anggrainiii@yahoo.co.id Andayani Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia

Lebih terperinci

Investasi adalah suatu bentuk penanaman

Investasi adalah suatu bentuk penanaman ANALISA PEMBENTUKAN PORTOFOLIO DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MARKOWITZ DAN SINGLE INDEX MODEL PADA SAHAM YANG MASUK DALAM INDEKS LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2009 2013 Dihin Septyanto 1), Bob Kertopati

Lebih terperinci

PROSIDING PESAT 2015 (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil) Volume 6 Oktober 2015

PROSIDING PESAT 2015 (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil) Volume 6 Oktober 2015 PROSIDING PESAT 2015 (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil) Volume 6 Oktober 2015 PENINGKATAN DAYA SAING BANGSA MELALUI REVITALISASI PERADABAN ISSN : 1858 2559 PENERBIT Lembaga Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dana dari masyarakat pemodal (investor). Kedua, pasar modal menjadi

BAB I PENDAHULUAN. dana dari masyarakat pemodal (investor). Kedua, pasar modal menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal pada hakekatnya adalah pasar yang tidak berbeda jauh dengan pasar tradisional yang selama ini kita kenal, dimana ada pedagang, pembeli, dan juga

Lebih terperinci

ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL MODEL INDEKS TUNGGAL PADA PERUSAHAAN PERBANKAN DI BEI

ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL MODEL INDEKS TUNGGAL PADA PERUSAHAAN PERBANKAN DI BEI Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen : Volume 5, Nomor 1, Januari 2016 ISSN : 2461-0593 ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL MODEL INDEKS TUNGGAL PADA PERUSAHAAN PERBANKAN DI BEI Satriya Bayu Laksana satriyabayulaksana@yahoo.com

Lebih terperinci

ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA PERUSAHAAN RETAIL DI BEI. Mohammad Ichsanuddin

ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA PERUSAHAAN RETAIL DI BEI. Mohammad Ichsanuddin Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen : Volume 5, Nomor 5, Mei 2016 ISSN : 2461-0593 ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA PERUSAHAAN RETAIL DI BEI Mohammad Ichsanuddin iksaneksan@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian deskripsif adalah kegiatan pengumpulan data sekunder dan analisis data dengan

Lebih terperinci

ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL PADA PERUSAHAAN LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL PADA PERUSAHAAN LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL PADA PERUSAHAAN LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA Zunita Efi Ratnasari zunitaefi@gmail.com Khuzaini Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya ABSTRACT The purpose

Lebih terperinci

Arinda Sasmita Rahma Raden Rustam Hidayat Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Arinda Sasmita Rahma Raden Rustam Hidayat Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang PENERAPAN METODE CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) UNTUK PENETAPAN KELOMPOK SAHAM EFISIEN (Studi Pada Saham Saham Perusahaan yang Terdaftar di Indeks LQ-45 Periode 2012 2015) Arinda Sasmita Rahma Raden

Lebih terperinci

ABSTRAKSI. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAKSI. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAKSI Dalam berinvestasi, investor memiliki berbagai pilihan, baik investasi di sektor riil, pasar uang ataupun pasar modal. Salah satu bentuk investasi di pasar modal adalah dengan membeli saham,

Lebih terperinci

PROSIDING PESAT 2015 (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil) Volume 6 Oktober 2015

PROSIDING PESAT 2015 (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil) Volume 6 Oktober 2015 PROSIDING PESAT 2015 (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil) Volume 6 Oktober 2015 PENINGKATAN DAYA SAING BANGSA MELALUI REVITALISASI PERADABAN ISSN : 1858 2559 PENERBIT Lembaga Penelitian

Lebih terperinci

ANALISA PEMBENTUKAN PORTOFOLIO DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MARKOWITZ DAN SINGLE INDEX MODEL PADA SAHAM LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

ANALISA PEMBENTUKAN PORTOFOLIO DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MARKOWITZ DAN SINGLE INDEX MODEL PADA SAHAM LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN ANALISA PEMBENTUKAN PORTOFOLIO DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MARKOWITZ DAN SINGLE INDEX MODEL PADA SAHAM LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2009 2013 Oleh: Dihin Septyanto 1), Bob Kertopati 1) E-mail: dihin.septyanto@esaunggul.ac.id

Lebih terperinci

ANALISIS PERBEDAAN RETURN PORTOFOLIO BERDASARKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DAN PORTOFOLIO RANDOM. Ni Putu Nonik Hariasih 1 Dewa Gede Wirama 2

ANALISIS PERBEDAAN RETURN PORTOFOLIO BERDASARKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DAN PORTOFOLIO RANDOM. Ni Putu Nonik Hariasih 1 Dewa Gede Wirama 2 ISSN : 2337-3067 E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana 5.9 (2016) : 2951-2976 ANALISIS PERBEDAAN RETURN PORTOFOLIO BERDASARKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DAN PORTOFOLIO RANDOM Ni Putu Nonik Hariasih

Lebih terperinci

ANALISIS HASIL DAN RISIKO PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS HASIL DAN RISIKO PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS HASIL DAN RISIKO PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA Nurul Hidayah 1 Peni Sawitri 1, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma 1, {nurul_hidayah, peni}@staff.gunadarma.ac.id

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA.

DAFTAR PUSTAKA. 71 DAFTAR PUSTAKA Bodie.Zvi., Kane. Alex.,& Marcus, Allan J. (2014). Manajemen Portofolio dan Investasi. Jakarta: Salemba Empat. Brigham, Eugene F & Houston, Joel F (2014). Dasar-dasar Manajemen Keuangan.

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI PORTOFOLIO SAHAM PASAR MODAL SYARIAH DENGAN MODEL MARKOWITZ DAN MODEL INDEKS TUNGGAL

ANALISIS INVESTASI PORTOFOLIO SAHAM PASAR MODAL SYARIAH DENGAN MODEL MARKOWITZ DAN MODEL INDEKS TUNGGAL ANALISIS INVESTASI PORTOFOLIO SAHAM PASAR MODAL SYARIAH DENGAN MODEL MARKOWITZ DAN MODEL INDEKS TUNGGAL (Studi Pada Saham Perusahaan yang Terdaftar dalam Jakarta Islamic Indeks di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

Analisis Strategi Optimalisasi Portofolio Saham LQ 45 (pada Bursa Efek Indonesia Tahun )

Analisis Strategi Optimalisasi Portofolio Saham LQ 45 (pada Bursa Efek Indonesia Tahun ) Larasati, Irwanto, Permanasari Analisis Strategi Optimalisasi 163 Analisis Strategi Optimalisasi Portofolio Saham LQ 45 (pada Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011) Dwi Larasati Departemen Manajemen, Fakultas

Lebih terperinci

Perhitungan Haircuts Saham di BEI

Perhitungan Haircuts Saham di BEI Perhitungan Haircuts Saham di BEI Oleh: Adler Haymans Manurung dan Wilson R. Tobing Pendahuluan Krisis keuangan yang terjadi dalam enam bulan terakhir memberikan implikasi ke berbagai pihak. Banyak pihak

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... iv Daftar Lampiran... v

DAFTAR ISI. Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... iv Daftar Lampiran... v i DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... iv Daftar Lampiran... v I. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah... 8 1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian...

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

SKRIPSI. Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi ANALISIS PENENTUAN SAHAM PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA PERUSAHAAN YANG TERGABUNG INDEKS KOMPAS 100 DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE JANUARI 2010 JANUARI 2011 SKRIPSI Diajukan kepada

Lebih terperinci

ANALISIS RETURN PORTOFOLIO YANG OPTIMAL PADA SAHAM LQ 45 YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA SELAMA PERIODE

ANALISIS RETURN PORTOFOLIO YANG OPTIMAL PADA SAHAM LQ 45 YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA SELAMA PERIODE ANALISIS RETURN PORTOFOLIO YANG OPTIMAL PADA SAHAM LQ 45 YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA SELAMA PERIODE 2008-2010 Jolanda Saputri dan Oktafalia Marisa Muzammil Email: oktafalia@yahoo.com Penulis

Lebih terperinci

ANALISIS PORTOFOLIO MENGGUNAKAN INDEKS TUNGGAL UNTUK OPTIMALISASI SAHAM PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI DI BEI

ANALISIS PORTOFOLIO MENGGUNAKAN INDEKS TUNGGAL UNTUK OPTIMALISASI SAHAM PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI DI BEI ANALISIS PORTOFOLIO MENGGUNAKAN INDEKS TUNGGAL UNTUK OPTIMALISASI SAHAM PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI DI BEI Moch. Erric Valdino erric_valdino@yahoo.com Prijati Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA)

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Analisa penilaian kinerja saham Jakarta Islamic Index dalam penelitian ini,

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Analisa penilaian kinerja saham Jakarta Islamic Index dalam penelitian ini, BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN Analisa penilaian kinerja saham Jakarta Islamic Index dalam penelitian ini, diukur dengan menggunakan rasio Sharpe yaitu diukur dengan cara membandingkan antara premi risiko

Lebih terperinci

Daftar anggota saham LQ-45 Periode Januari-Desember 2011

Daftar anggota saham LQ-45 Periode Januari-Desember 2011 36 LAMPIRAN 1 Daftar anggota saham LQ-45 Periode Januari-Desember 2011 No. Nama Emiten Frekuensi Jumlah Kode Nama Perusahaan November 10 Januari 11 Februari Juli 11 Agustus 11 Januari 12 1. AALI Astra

Lebih terperinci

Susanti 1 Syahyunan 2 Alumni FE USU Departemen Manajemen 1 Staf Pengajar FE USU Departemen Manajemen 2

Susanti 1 Syahyunan 2 Alumni FE USU Departemen Manajemen 1 Staf Pengajar FE USU Departemen Manajemen 2 ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL (Studi Pada Saham LQ-45 di Bursa Efek Indonesia Periode Agustus 2009-Juli 2012) Susanti 1 Syahyunan 2 Alumni FE USU

Lebih terperinci

ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL MODEL INDEKS TUNGGAL PADA PERUSAHAAN PERKEBUNAN. Pratiwi Larasati

ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL MODEL INDEKS TUNGGAL PADA PERUSAHAAN PERKEBUNAN. Pratiwi Larasati Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen : Volume 5, Nomor 3, Maret 2016 ISSN : 2461-0593 ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL MODEL INDEKS TUNGGAL PADA PERUSAHAAN PERKEBUNAN Pratiwi Larasati Pratiwilarasati15@yahoo.com

Lebih terperinci

Desak Nyoman Sri Werastuti Universitas Pendidikan Ganesha

Desak Nyoman Sri Werastuti Universitas Pendidikan Ganesha PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL MELALUI PENDEKATAN EFISIENSI DECISION-MAKING UNITS (DMU) YANG MENGHASILKAN RELATIVE EFFICIENCY SCORE BERDASARKAN SINGLE INDEX MODEL Desak Nyoman Sri Werastuti Universitas

Lebih terperinci

Pembentukan Portofolio Saham Optimal pada Kondisi Bearish Tahun 2015

Pembentukan Portofolio Saham Optimal pada Kondisi Bearish Tahun 2015 28 Putri RA, Purwanto Budi Pembentukan Portofolio Saham Optimal Pembentukan Portofolio Saham Optimal pada Kondisi Bearish Tahun 2015 Rosharia Andina Putri Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Lebih terperinci

JURNAL FOURIER April 2015, Vol. 4, No. 1, ISSN: X

JURNAL FOURIER April 2015, Vol. 4, No. 1, ISSN: X JURNAL FOURIER April 2015, Vol. 4, No. 1, 58 79 ISSN: 2252-763X ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL MODEL INDEKS TUNGGAL DENGAN PENDEKATAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (Studi Kasus: Saham Jakarta Islamic Index

Lebih terperinci

Dhea Ayu Pratiwi 1, Irni Yunita 2

Dhea Ayu Pratiwi 1, Irni Yunita 2 PEMBENTUKAN DAN PERBANDINGAN KINERJA PORTOFOLIO OPTIMAL MENGGUNAKAN SINGLE INDEX MODEL DAN CONSTANT CORRELATION MODEL (STUDI KASUS PADA LQ45 PERIODE FEBRUARI 2010-JANUARI 2015) Dhea Ayu Pratiwi 1, Irni

Lebih terperinci

(Sanusi, 2004). Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat

(Sanusi, 2004). Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif, yaitu desain penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara sistematis

Lebih terperinci

ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL MENURUT MODEL INDEKS TUNGGAL (Studi Empiris pada Saham LQ 45 di Bursa Efek Indonesia Periode Agustus Juli 2015)

ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL MENURUT MODEL INDEKS TUNGGAL (Studi Empiris pada Saham LQ 45 di Bursa Efek Indonesia Periode Agustus Juli 2015) ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL MENURUT MODEL INDEKS TUNGGAL (Studi Empiris pada Saham LQ 45 di Bursa Efek Indonesia Periode Agustus 2012- Juli 2015) Suroto Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas 17 Agustus

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. Penelitian Terdahulu. Tahun. Penelitian

DAFTAR TABEL. Penelitian Terdahulu. Tahun. Penelitian DAFTAR TABEL Tabel 1 Penelitian Terdahulu No. Nama Peneliti Tahun Penelitian Hasil Penelitian Kepemilikan institusional berpengaruh terhadap kebijakan utang sedangkan 1 Rizka dan Ratih 2009 dividen dan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. bidang ekonomi pada umumnya dan di bidang investasi khususnya. Investasi

I. PENDAHULUAN. bidang ekonomi pada umumnya dan di bidang investasi khususnya. Investasi I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat telah mengubah pola pikir masyarakat di bidang ekonomi pada umumnya dan di bidang investasi khususnya. Investasi dapat dilakukan baik

Lebih terperinci

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO SAHAM OPTIMAL DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL: FORMING BULANAN PERIODE 2007 PADA SAHAM LQ-45

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO SAHAM OPTIMAL DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL: FORMING BULANAN PERIODE 2007 PADA SAHAM LQ-45 Corporate Finance Working Papers No.003 PEMBENTUKAN PORTOFOLIO SAHAM OPTIMAL DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL: FORMING BULANAN PERIODE 2007 PADA SAHAM LQ-45 Rowland Bismark Fernando Pasaribu UNIVERSITAS GUNADARMA

Lebih terperinci

OPTIMALISASI PORTFOLIO INDEKS SAHAM LQ 45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) DENGAN PENDEKATAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA PERIODE AGUSTUS 2007 S/D JULI 2010

OPTIMALISASI PORTFOLIO INDEKS SAHAM LQ 45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) DENGAN PENDEKATAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA PERIODE AGUSTUS 2007 S/D JULI 2010 OPTIMALISASI PORTFOLIO INDEKS SAHAM LQ 45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) DENGAN PENDEKATAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA PERIODE AGUSTUS 2007 S/D JULI 2010 Muninghar Dosen Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. macam bentuk, seperti reksadana, obligasi, saham, dan sebagainya. Sebelum

BAB I PENDAHULUAN. macam bentuk, seperti reksadana, obligasi, saham, dan sebagainya. Sebelum BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal berperan besar di dalam perekonomian suatu negara dimana mempertemukan pihak yang mempunyai kelebihan dana dan pihak yang memerlukan dana. Peluang

Lebih terperinci

Ardhito Rusmanggala, Umanto. Ilmu Administrasi Niaga, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia

Ardhito Rusmanggala, Umanto. Ilmu Administrasi Niaga, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia ANALISIS PERBANDINGAN PORTOFOLIO OPTIMAL DARI SAHAM- SAHAM INDEKS KOMPAS 100 MENGGUNAKAN MARKOWITZ MODEL DAN SINGLE INDEX MODEL PERIODE JANUARI 2008 - OKTOBER 2013 Ardhito Rusmanggala, Umanto Ilmu Administrasi

Lebih terperinci

ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA PERUSAHAAN PERKEBUNAN YANG TERDAFTAR DI BEI

ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA PERUSAHAAN PERKEBUNAN YANG TERDAFTAR DI BEI ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA PERUSAHAAN PERKEBUNAN YANG TERDAFTAR DI BEI Fitriya Suci Rachmawati fitriyasucirach@gmail.com Bambang Hadi Santoso Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu lembaga yang berpengaruh besar terhadap

I. PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu lembaga yang berpengaruh besar terhadap I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu lembaga yang berpengaruh besar terhadap kondisi keuangan dan perekonomian suatu negara. Di dalam pasar modal, kita dapat melakukan berbagai

Lebih terperinci

ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI

ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI 1 ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI Dinda Ayu Rivai Putri Dindaayu943@gmail.com Dewi Urip Wahyuni SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA (STIESIA)

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI (Studi Kasus Saham Index LQ-45 di BEI Periode Agustus 2008-Juli 2013) ANALYSIS OPTIMAL

Lebih terperinci

SAHAM PERUSAHAAN PERTAMBANGAN

SAHAM PERUSAHAAN PERTAMBANGAN ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA SAHAM PERUSAHAAN PERTAMBANGAN Rachmat Devit paksoewarno5322 @gmail.com Sasi Agustin Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya

Lebih terperinci

Model Indeks Tunggal Dasar Pertimbangan Investasi Saham Optimal Pada Perusahaan Perbankan Di BEI

Model Indeks Tunggal Dasar Pertimbangan Investasi Saham Optimal Pada Perusahaan Perbankan Di BEI Model Indeks Tunggal Dasar Pertimbangan Investasi Saham Optimal Pada Perusahaan Perbankan Di BEI Heru Wibowo heruwibowo100990@gmail.com Tri Yuniati Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya

Lebih terperinci

Wildan Deny Saputra Suhadak Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Wildan Deny Saputra Suhadak Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang PENGGUNAAN METODE CAPITAL ASSET PICING MODEL (CAPM) DALAM MENENTUKAN SAHAM EFISIEN (Studi pada Saham-Saham Perusahaan yang Terdaftar di Indeks Kompas100 Periode 2010-2013) Wildan Deny Saputra Suhadak Devi

Lebih terperinci

Fuji Nurdiani

Fuji Nurdiani ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MARKOWITZ PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) PERIODE DESEMBER 2015 MEI 2016 Fuji Nurdiani 131212069 PENDAHULUAN Latar Belakang Dalam

Lebih terperinci

MNC Gemesin CALL MNC CENTER Sekuritas :

MNC Gemesin CALL MNC CENTER Sekuritas : MNC Gemesin www.mncsekuritas.id callcenter.mncs@mncgroup.com 1-500-899 CALL MNC CENTER Sekuritas : 1 500 899 Apa itu MNC Gemesin? MNC Gemesin (Gemar Menabung Saham Indonesia) adalah sebuah produk MNC Sekuritas

Lebih terperinci