Evaluasi Kinerja Portfolio Saham Dana Pensiun Bank Indonesia Pada Tahun 2012
|
|
- Ridwan Lesmono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 FINESTA Vol., No. 1, (014) Evaluasi Kinerja Portfolio Saham Dana Pensiun Bank Indonesia Pada Tahun 01 Endraw Putra Tjendana Program Manajemen, Program Studi Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto , Surabaya Abstrak Skripsi ini meneliti kinerja portofolio saham Dana Pensiun Bank Indonesia (DAPENBI) pada tahun 01 dengan menggunakan metode indeks tunggal dan metode Markowitz. Sampel dalam penelitian ini adalah saham-saham yang terdapat pada portofolio DAPENBI tahun 01 dan telah listing sebelum tahun 009. Teknik analisa data menggunakan perhitungan dari teori indeks tunggal dan menggunakan perhitungan dari teori Markowitz. Hasil penelitian menunjukan bahwa kinerja portofolio saham DAPENBI tahun 01 masih belum optimal jika dibandingkan dengan pembentukan portofolio optimal menurut metode indeks tunggal dan metode Markowitz. Belum optimalnya portofolio DAPENBI tahun 01 dapat terlihat dari tingginya nilai koefisien variasi (CV) jika dibandingkan dengan dua metode tersebut. Nilai CV portofolio saham real DAPENBI dengan 35 saham lebih besar yaitu 1,463 jika dibandingkan portofolio metode indeks tunggal hanya sebesar 1,4014. Nilai CV portofolio saham real DAPENBI 9 saham lebih besar yaitu,9060 jika dibandingkan dengan portofolio metode Markowitz yang hanya sebesar,1157. Kata Kunci Dana Pensiun, Indeks Tunggal, Markowitz, Portofolio Optimal. Abstract This thesis examines the performance of stock portfolio of Indonesian Banking Pension Fund (DAPENBI) in year 01 by using Single Index proposed by Markowitz. The samples of the paper are the stocks in which using by DAPENBI in 01. The result of this paper shows that the performance of stock portfolio DAPENBI year 01 still not optimum. It can be seen by the number of coefficient of variation (CV) DAPENBI that higher than CV Single index method and Markowitz method. 1. PENDAHULUAN Peningkatan kesadaran masyarakat Indonesia mengenai kesehatan mulai meningkat, hal ini terlihat dari meningkatnya angka harapan hidup masyarakat Indonesia. tetapi hal ini tidak diikuti peningkatan kesadaran tentang pentingnya dana pada saat masa pensiun, idealnya masa pensiun perlu dipersiapkan sedini mungkin selagi usia produktif. Maka Pemerintah membentuk suatu badan untuk mengelola dana yang nantinya akan digunakan selama masa pensiun, badan tersebut disebut Dana Pensiun. Dana pensiun menurut UU No. 11 Tahun 199 adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun. Dana pensiun merupakan sarana penghimpun dana yang berguna meningkatkan kesejahteraan peserta dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan nasional, sehingga Dana pensiun dapat memberikan motivasi dan ketenangan kerja untuk peningkatan produktivitas. Salah satu dana pensiun yang berada di Indonesia adalah Dana Pensiun Bank Indonesia (DAPENBI). Pada umumnya pengelolaan dana pensiun merupakan pengelolaan investasi jangka panjang, dikarenakan investasi yang dilakukan seseorang pada dana pensiun memerlukan waktu minimal 10 tahun (Undang Undang no 11 Tahun 1969). Menurut karakteristik investasinya, jenis alokasi aset yang sesuai dengan sifat Dana Pensiun adalah instrumen saham yang memiliki tingkat return yang besar. Tingkat return yang besar akan selalu diikuti dengan tingkat risiko yang besar pula. Salah satu cara untuk meminimalkan risiko yang ada adalah dengan membentuk portofolio optimal agar risiko non systematic dapat didiversifikasi. Dalam membentuk suatu portofolio optimal terdapat berbagai macam metode yang dapat dilakukan, pada penelitian ini peneliti menggunakan dua macam metode yaitu metode Indeks Tunggal (single index) dan metode Markowitz. Pembentukan portofolio optimal menurut metode Indeks Tunggal merupakan penyerdahaan dari metode Markowitz dengan asumsi bahwa sekuritas saham bergerak bersama-sama karena mempunyai hubungan dengan indeks pasar. Sedangkan portofolio optimal menurut metode Markowitz adalah membentuk portofolio dengan saham-saham yang memiliki korelasi negatif.. TEORI PENUNJANG Teori klasifikasi aset, aset investasi pada umumnya dapat dibedakan menjadi (Manurung,007) yaitu: 1)Aset rill dan )Aset finansial. Kelompok aset investasi dapat dibedakan menjadi 3 menurut jangka waktunya (Ratnajea, 013) yaitu: 1)Investasi untuk jangka pendek adalah investasi dengan jatuh tempo kurang dari satu tahun. )Investasi untuk jangka menengah adalah investasi dengan jatuh tempo antara satu tahun sampai lima tahun. 3)Investasi untuk jangka panjang adalah investasi dengan masa jatuh tempo lebih dari lima tahun. Menurut tingkat risiko dan return yang didapatkan, portofolio dapat dibedakan menjadi 3 jenis (Morris & Morris, 004) yaitu: 1)Portofolio konservatif yaitu Portofolio yang biasanya memiliki bobot investasi 50%-60% terdapat pada instrumen fixed income (obligasi), 0%-5% terdapat pada instrumen pasar uang dan 0%-5% terdapat pada saham atau reksa dana. )Portofolio moderat yaitu Portofolio yang biasanya memiliki bobot investasi 50%-60% terdapat pada instrumen fixed income (obligasi), 5%-10% terdapat pada instumen pasar uang dan 40%-50% terdapat pada saham. 3)Portofolio agresif yaitu Portofolio yang biasanya memiliki bobot investasi 0%-5% terdapat pada instrumen fixed income (obligasi), 75%-80% terdapat pada saham. Menurut Canto (005) tingkat return yang dihasilkan oleh saham untuk investasi jangka panjang lebih tinggi daripada
2 FINESTA Vol., No. 1, (014) return yang dihasilkan oleh obligasi ataupun SBN, pada periode pengamatan Hal yang serupa juga dikemukakan oleh Darst (007) index saham memiliki CAGR (Compound Annual Growth Rate) lebih tinggi daripada Bond, pada periode pengamatan 10 tahun Risiko didefinisikan sebagai perbedaan antara pengembalian aktual dengan pengembalian yang diharapkan (Manurung, 007). Risiko dibedakan menjadi dua (Arifin, 009) yaitu risiko sistematis dan risiko tidak sistematis. Apabila dikaitkan dengan preferensi investor, risiko dapat dibedakan menjadi 3 (Halim, Abdul, 003) yaitu risk seeker, risk neutrality, risk averter. Teori Portofolio pertama kali dikemukakan oleh Harry Max Markowitz (197). Teori portofolio didasarkan pada pola pikir Don t put all your eggs in one basket. Menurut Husnan (1996), portofolio berarti sekumpulan investasi. Portofolio merupakan investasi dalam berbagai instrument keuangan atau disebut juga divesifikasi. Portofolio dimaksudkan untuk mengurangi risiko investasi dengan cara menyebarkan dana ke berbagai asset yang berbeda, sehingga jika satu asset menderita kerugian sementara asset lainnya tidak menderita rugi, maka nilai investasi kita tidak hilang semua (Samsul, 006). Menurut Tandelilin (010) portofolio optimal merupakan portofolio yang dipilih seorang investor dari sekian banyak pilihan yang ada pada kumpulan portofolio efisien. Portofolio yang efisien adalah portofolio yang memberikan tingkat return ekspektasi terbesar dengan tingkat risiko yang sudah tertentu atau portofolio yang mengandung risiko terkecil dengan tingkat return tertentu. Gambar 1 Portofolio efisisen dan Portofolio optimal Pada gambar tersebut garis vertical menggambarkan expected return, garis horizontal menggambarkan risiko yang diukur dengan standar deviasi. Garis BCDE merupakan efficient frontier. Efficient frontier adalah kombinasi assetasset yang membentuk portofolio yang efisien. Kombinasi asset pada garis BCDE lebih baik daripada kombinasi asset pada titik A, G, H karena pada BCDE menawarkan return yang lebih tinggi daripada AGH dengan tingkat risiko yang sama. Salah satu titik kombinasi portofolio yang dipilih oleh investor dari garis BCDE disebut sebagai portofolio optimal. Pemilihan portofolio optimal didasarkan pada preferensi return dan risiko dari tiap investor. Pada gambar.1 Preferensi investor ditunjukan oleh kurva indiferen (u 1 dan u ) yang bersinggungan pada titik D, dengan kata lain dapat dikatakan bahwa kombinasi asset-asset pada titik D sesuai dengan preferensi investor (Tandelilin, 001). Model Markowitz dalam pembentukan portofolio memperhitungkan tentang risiko saham yang satu berkorelasi dengan saham yang lainnya. Oleh karena itu, risiko portofolio tidak boleh dihitung dari penjumlahan semua risiko yang ada dalam portofolio, tetapi juga harus mempertimbangkan efek korelasi antar risiko saham tersebut dalam pengestimasian risiko portofolio. Dalam mengukur portofolio return realisasi portofolio (Yogiyanto, 007) pada yang diformulasikan sebagai berikut: n Rp= Σ ( W i. Ri) (1) i=1 Rp = return realisasi portofolio Wi = porsi dari sekuritas i terhadap seluruh sekuritas portofolio Ri = return realisasi dari sekuritas ke i n = jumlah dari sekuritas tunggal Untuk menghitung varian portofolio maka diformulasikan sebagai berikut: σ p =W A σ A + W B σ B + (W A) (W B) (ρ AB) σ A σ B () σ p = varian portofolio W A = bobot portofolio pada asset A W B = bobot portofolio pada asset B ρ AB = koefisien korelasi asset A dan B atau untuk n sekuritas maka diformulasikan sebagai berikut: σ p = varian portofolio σi = varian sekuritas i σij = kovarian antara sekuritas i dan j Wi = bobot atau porsi dana yang diinvestasikan pada sekuritas i Wj = bobot atau porsi dana yang diinvestasikan pada sekuritas j Nilai kovarian dapat dihitung dengan rumus: σ AB= Σ[R At - E(R A)][R Bt E(R B)] (4) σ AB = kovarian A dan B R At = return A pada periode t E(R A) = ekspektasi return A R Bt = return B pada periode t E(R B) = ekspektasi return B n = jumlah data n Konsep koefisien korelasi dapat dinyatakan dalam bentuk korelasi dimana koefisien ini menunjukkan besarnya hubungan pergerakan antara dua variable relatif terhadap masing masing deviasinya (Yogiyanto, 007).Nilai korelasi dapat dihitung dengan rumus: ρ AB = σ AB σ A.σ B (5) ρ AB = korelasi A dan B σ AB = kovarian A dan B σ A = standar deviasi A = standar deviasi B σ B Nilai koefisien variasi (CV) dapat dihitung dengan rumus: (3)
3 FINESTA Vol., No. 1, (014) CV = σ A E(R A) (6) CV = koefisien variasi σ A = standard deviasi A E(R A) = ekspektasi return A Model Indeks Tunggal dalam pembentukan portofolio diperkenalkan oleh William Sharpe (1963). model ini digunakan untuk menyederhanakan perhitungan pada model Markowitz. Model Indeks Tunggal memiliki kesamaan dengan The Treynor Ratio yang mengukur kinerja portofolio berdasarkan besarnya return premium yang dihasilkan oleh tiap unit risiko sistematis yang diukur dengan beta. metode Indeks Tunggal dapat digunakan dalam penentuan portofolio optimal dengan cara membandingkan excess return to beta (ERB) dengan cut-off-rate (Ci). Return untuk setiap sekuritas dapat dirumuskan: R i = α i + Rm + e i (7) R i α i = return sekuritas i = unique return yang mengukur perubahan R i terhadap Rm Rm = return market Untuk menghitung koefisien β digunakan rumus: = σ im σ im σ m σ m (8) = kovarian sekuritas i dan market = varian market Untuk menghitung varian residual dapat digunakan rumus: variance error saham, yang dapat dirumuskan sebagai berikut: C R i R f = cut off rate = return sekuritas i = risk free (11) Konsep penghitungannya didasarkan pada model perhitungan Elton dan Gruber (1995) yaitu dengan cara menentukan ranking (urutan) instrumen investasi yang memiliki ERB tertinggi ke ERB yang lebih rendah. Sahamsaham yang mempunyai excess return to beta (ERB) sama dengan atau lebih besar dari cut-off-point (C*) ERB C*, merupakan kandidat dalam pembentukan portofolio optimal. Untuk menghitung bobot masing-masing sekuritas dapat dihitung dengan cara: W i = X i W i X i Xi = Xi ΣX i (1) = prosentase pada instrumen i = proporsi pada instrumen i (13) = proporsi pada instrumen i σe i σ i σ m = σ m + σ i (9) = varian instrumen i = varian market Konsep excess return to beta (ERB) merupakan kelebihan return saham atas return aset bebas risiko (risk free rate) yang disebut dengan return premium per unit risiko yang diukur dengan beta, yang dapat dirumuskan sebagai berikut: ERB = (R i R f) (10) ERB = excess return to beta R i = return sekuritas i = risk free R f Konsep Cut-off-rate (Ci) merupakan hasil bagi varian pasar dan return premium terhadap variance error saham dengan varian pasar pada sensitivitas saham individual terhadap Gambar. Kerangka Berpikir 3. METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian dengan metode kuantitatif. Metode pengumpulan data menggunakan dokumentasi. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah portofolio saham DAPENBI tahun 01. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
4 FINESTA Vol., No. 1, (014) saham pada portofolio DAPENBI tahun 01 yang telah listing sebelum tahun 009. Sampel yang diambil merupakan purposive sampling. Saham yang dijadikan objek penelitian sebanyak 40 saham. Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk melakukan evaluasi kinerja portofolio saham DAPENBI tahun 01 yaitu: 1)Menghitung return masing-masing saham dengan rumus: (R i)= (14) R i = return saham bulanan Harga saham (t) = harga saham pada bulan t Harga saham (t-1) = harga saham pada bulan t-1 )Menghitung rata-rata expected return bulanan masingmasing saham rumus berikut N (15) = nilai return pada selama suatu periode = jumlah periode 3)Menghitung variance bulanan masing-masing saham pada masing masing kategori dengan menggunakan rumus berikut R 1 n = varians = return yang mungkin terjadi = rata rata return sekuritas = jumlah data (16) 4)Menghitung standar deviasi bulanan masing-masing saham dengan menggunakan rumus berikut σ σ = varians = standart deviasi 5)Menghitung return IHSG 6)Menghitung varian IHSG 7)Menghitung standart deviasi IHSG (17) Pembentukan portofolio dengan metode Indeks Tunggal 1)Menghitung beta saham )Menghitung alpha saham 3)Menghitung varian eror saham 4)Menghitung excess return to beta (ERB) saham 5) Melakukan pemeringkatan saham menurut nilai ERB tertinggi 6)Menghitung Nilai cut off rate 7)Menghitung proporsi dana pada portofolio dengan menggunakan rumus 8)Menghitung return portofolio dengan menggunakan rumus: R i = W iαi + W i Rm (18) R i = return sekuritas i α i = unique return yang mengukur perubahan R i terhadap Rm Rm = return market = prosentase pada instrumen i W i 9)Menghitung risiko portofolio dengan menggunakan rumus: σ p = σ m + Wi (19) σ p σ m W i = varian instrumen i = varian market = prosentase pada instrumen i Pembentukan portofolio dengan metode Markowitz 1)Menghitung nilai kovarian )Menghitung nilai korelasi tiap saham 3)Menentukan saham yang masuk dalam kriteria pembentukan portofolio optimal berdasarkan metode Markowitz 4)Membentuk portofolio optimal berdasarkan metode Markowitz. 5)Menghitung return portofolio 6)Menghitung risiko portofolio Lalu dilakukanlah perbandingan sebagai berikut: 1)Melakukan perbandingan portofolio optimal menurut metode Indeks Tunggal dengan metode Markowitz. )Melakukan perbandingan portofolio saham real DAPENBI tahun 01 dengan metode Indeks Tunggal. 3)Melakukan perbandingan portofolio saham real DAPENBI tahun 01 dengan metode Markowitz. 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN Pembentukan portofolio optimal metode Indeks Tunggal Pada pembentukan portofolio optimal metode Indeks Tunggal hanya terdapat 35 saham yang masuk menjadi kriteria pembentukan saham optimal yang memiliki nilai ERB 0,0067 yang memiliki proporsi masing-masing yaitu: Tabel 1 Saham pada portofolio optimal Indeks Tunggal Saham Wi Saham Wi AALI 1,91% ICBP 5,8% ADHI,79% INCO 0,43% ADRO,5% INDF 4,8% AKRA 3,18% INTP 4,66%
5 FINESTA Vol., No. 1, (014) ANTM 0,5% JSMR 5,9% ASII 5,07% KLBF 5,05% ASRI 3,54% LPKR 0,44% BBCA 3,10% LSIP,9% BBNO,67% PGAS,49% BBRI,60% PTBA 1,60% BMRI 3,0% SMCB 3,09% BSDE 1,5% SMGR 4,13% BTEL 0,36% SSIA,35% BUMI 0,18% TINS 0,59% CMNP 1,% UNTR 3,6% CPIN 3,63% UNVR 3,77% GGRM 4,79% WIKA 3,80% GJTL 3,85% Total Wi 100,00% Berdasarkan Tabel 1 dapat dapat dilihat bahwa prosentase saham pada portofolio yang paling besar terdapat pada saham JSMR yaitu sebesar 5,9% dari total portofolio dan prosentase saham terkecil terdapat pada saham BUMI yaitu sebesar 0,18% dari total portofolio. Portofolio Indeks Tunggal memiliki return,13% varian 0,0891% dan standar deviasi,985% Pembentukan portofolio optimal metode Markowitz Pada pembentukan portofolio optimal metode Markowitz hanya terdapat 9 saham yang masuk menjadi kriteria pembentukan saham optimal yang memiliki nilai korelasi negatif. Saham-saham tersebut memiliki proporsi masingmasing yaitu: Tabel Saham pada portofolio optimal metode Markowiz Saham Wi Saham Wi AALI 8,61% INDF 0,00% ADHI 0,36% INTP 0,00% AKRA 0,00% ISAT 1,97% ANTM 0,09% JSMR 3,78% ASII 0,00% LSIP 0,00% ASRI 0,00% MEDC 0,43% BBCA 7,66% PTBA 0,00% BBRI 0,00% SMCB 0,00% BMRI 0,00% SMGR 1,54% BTEL 0,00% TINS 0,06% CMNP 1,77% TLKM 0,03% GGRM,09% UNTR 0,00% GJTL 4,4% UNVR 4,7% ICBP 0,00% WIKA 0,00% INCO,66% Total Wi 100,00% yang memiliki prosentase terkecil adalah saham TINS yaitu 0,09%. Portofolio Markowitz memiliki return,13%, varian 0,%, dan standar deviasi 4,71% Perbandingan portofolio metode Indeks Tunggal dengan portofolio metode Markowitz Tabel 3 Portofolio Indeks Tunggal dengan Portofolio Markowitz Portofolio DAPENBI (Indeks Tunggal) Portofolio DAPENBI (Markowitz) Rp 0,013 Rp 0,013 Var p 0, Var p 0,00 Stdev p 0,0985 Stdev p 0,0471 CV 1, CV, Berdasarkan Tabel 3 dapat dilihat bahwa dengan nilai return portofolio yang sama yaitu,13% metode Indeks Tunggal memiliki tingkat risiko yang lebih kecil, tercermin dari nilai varian dan standar deviasi yaitu 0,089% dan,985% jika dibandingkan dengan metode Markowitz yang memiliki tingkat risiko yang tercermin pada nilai varian dan standar deviasi yaitu 0,% dan 4,71%, maka dapat disimpulkan portofolio DAPENBI metode Indeks Tunggal memiliki kinerja yang lebih baik daripada portofolio DAPENBI metode Markowitz. Perbandingan Portofolio real DAPENBI 01 dengan portofolio metode Indeks Tunggal Tabel 4 Portofolio real DAPENBI 01 dengan Portofolio metode Indeks Tungal Portofolio DAPENBI (Indeks Portofolio DAPENBI (real) Tunggal) Rp 0,045 Rp 0,013 Var p 0,00159 Var p 0, Stdev p 0, Stdev p 0,0985 CV 1, CV 1, Berdasarkan Tabel 4 dapat dilihat bahwa return portofolio yang telah dibentuk oleh DAPENBI tahun 01 lebih besar yaitu,45% jika dibandingkan dengan return portofolio dengan menggunakan Indeks Tunggal yaitu,13%, namun tingkat risiko yang ditunjukan oleh nilai varian dan standar deviasi juga lebih besar yaitu 0,159% dan 3,548% jika dibandingkan dengan metode Indeks Tunggal yaitu 0,0891% dan,985%. Jika dilihat berdasarkan nilai CV-nya maka dilihat bahwa portofolio DAPENBI (real) memiliki nilai CV lebih besar yaitu 1,463 jika dibandingkan dengan nilai portofolio DAPENBI metode Indeks Tunggal memiliki nilai CV yaitu 1,4014. Nilai CV adalah nilai yang mewakili besarnya tingkat risiko terhadap tingkat return. Semakin kecil nilai CV maka risiko yang akan semakin kecil pula, maka dapat disimpulkan portofolio DAPENBI metode Indeks Tunggal memiliki kinerja yang lebih baik daripada portofolio DAPENBI (real). Perbandingan portofolio real DAPENBI 01 dengan portofolio metode Markowitz Berdasarkan Tabel dapat dilihat bahwa tidak semua saham dipakai dalam pembentukan portofolio optimal menurut metode Markowtiz. Hanya terdapat 15 saham yang memiliki prosentase > 0. Saham yang memiliki prosentase terbesar adalah saham AALI yaitu 8,61% sedangkan saham
6 FINESTA Vol., No. 1, (014) Tabel 5 Portofolio real DAPENBI 01 dengan portofolio metode Markowitz Portofolio DAPENBI (real) Portofolio DAPENBI (Markowitz) Rp 0,0313 Rp 0,0313 Var p 0, Var p 0,0019 Stdev p 0, Stdev p 0, CV, CV, Berdasarkan Tabel 5 dapat dilihat bahwa dengan nilai return portofolio yang sama yaitu,313% metode Markowitz memiliki tingkat risiko yang lebih kecil, tercermin dari nilai varian dan standar deviasi yaitu 0,19% dan 4,711% jika dibandingkan dengan portofolio real DAPENBI yang memiliki tingkat risiko yang tercermin pada nilai varian dan standar deviasi yaitu 0,4518% dan 6,71%, maka dapat disimpulkan portofolio real DAPENBI belum optimal jika dibandingkan dengan portofolio DAPENBI metode Markowitz. 5. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan perhitungan-perhitungan yang telah dilakukan untuk mengetahui bagaimana pembentukan portofolio optimal model Indeks Tunggal dan model Markowitz berdasarkan portofolio saham DAPENBI tahun 01 maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut: Portofolio optimal berdasarkan metode Indeks Tunggal Pada portofolio optimal metode Indeks Tunggal hanya terdapat 35 saham yang dapat dibentuk menjadi portofolio optimal dari 40 sampel yang digunakan. Portofolio optimal berdasarkan metode Markowitz Pada portofolio optimal metode Markowitz hanya terdapat 9 saham yang dapat dibentuk menjadi portofolio optimal dari 40 sampel yang digunakan. Perbandingan portofolio optimal metode Indeks Tunggal dengan portofolio optimal model Markowitz Dapat disimpulkan pembentukan portofolio DAPENBI dengan metode Indeks Tunggal memiliki hasil yang lebih baik jika dibandingkan portofolio DAPENBI metode Markowitz. Perbandingan portofolio optimal berdasarkan portofolio real DAPENBI tahun 01 dengan portofolio metode Indeks Tunggal Dapat disimpulkan pembentukan portofolio real DAPENBI belum optimal jika dibandingkan dengan portofolio model Indeks Tunggal. Perbandingan portofolio optimal berdasarkan portofolio real DAPENBI tahun 01 dengan portofolio model Markowtiz Dapat disimpulkan pembentukan portofolio real DAPENBI belum optimal jika dibandingkan dengan portofolio model Markowitz. Arifin, Zainul Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah. Tangerang : Azkia Publisher. Canto, Victor. (005). Understanding Asset Allocation. Indianapolis : Prentice Hall Darst, David M. (007). Mastering the Art of Asset Allocation. McGraw Hill Professional. Husnan, Suad. (1996). Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi kedua. Yogyakarta : UPP AMP YPKN Investasi Tahunan Pada Saham LQ 45 : Studi Pada PT. Bursa Efek Jakarta. Jurnal Bisnis dan Ekonomi Vol.1, No.1. Kuncoro, Mudrajad Otonomi Dan Pembangunan Daerah: Reformasi, Perencanaan, Strategi, dan Peluang. Jakarta: Erlangga. Republik Indonesia. (199). Undang Undang No 11 tahun 199 tentang Dana Pensiun. Republik Indonesia. (1995). Undang Undang No 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal. Republik Indonesia. (011). Pasal 1 Angka 6 UU Nomor 4 Tahun 01 Tentang Perubahan Samsul. (006). Pasar Modal & Manajemen Portofolio. Jakarta : Erlangga Sugiyono, (008). Metode Penelitian Kunatitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta. Tandelilin, Eduardus. (010). Portofolio dan Investasi. Yogyakarta : KANISIUS DAFTAR PUSTAKA Abdul Halim. (003). Analisis Investasi. Edisi Pertama. Jakarta : Salemba Empat
ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL BERDASARKAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA SAHAM-SAHAM KELOMPOK INDEKS LQ-45
ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL BERDASARKAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA SAHAM-SAHAM KELOMPOK INDEKS LQ-45 Esi Fitriani Komara, SE Manajemen, UNJANI Jl. Terusan Jenderal Sudirman, Cimahi esifitriani91@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal Dalam portofolio yang dibentuk, kita membentuk kombinasi yang optimal dari beberapa asset (sekuritas) sehingga
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.
III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Mustain (2007) dengan judul analisis pembentukan portofolio saham optimal penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui saham apa saja yang dapat
Lebih terperinciAnalisis Pembentukan Portofolio Optimal Menggunakan Metode Single Indeks Saham. Presented By : Slamet Hidayatulloh
Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Menggunakan Metode Single Indeks Saham Pada Jakarta Islamic Index (JII) Presented By : Slamet Hidayatulloh BAB I ( LATAR BELAKANG, RUMUSAN DAN BATASAN MASALAH )
Lebih terperinciANALISIS PEMILIHAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM SYARIAH DENGAN SINGLE-INDEX MODEL
ANALISIS PEMILIHAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM SYARIAH DENGAN SINGLE-INDEX MODEL Yuni Pristiwati Noer W Jurusan Akuntansi, STIE Swastamandiri Surakarta, Email: yuni_pristi@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi pada umumnya dilakukan untuk memperoleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan investasi pada umumnya dilakukan untuk memperoleh keuntungan tertentu. Investasi memiliki 2 bentuk yaitu investasi pada real asset produktif seperti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Melalui pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal Indonesia memiliki peran besar bagi perekonomian negara. Melalui pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki kelebihan dana
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Investasi. cukup, pengalaman, serta naluri bisnis untuk menganalisis efek-efek mana yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Investasi Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang (Halim, 2005:4). Untuk melakukan
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Darmadji, T dan Fakhrudin M.H Pasar Modal di Indonesia Pendekatan. Tanya Jawab. Jakarta: Salemba Empat.
87 DAFTAR PUSTAKA Abdilah, Sulton Bani, & Rahayu, Sri. 2013. Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Saham Menggunakan Model Indeks Tunggal Untuk Pengambilan Keputusan Investasi (Studi Kasus Saham Index
Lebih terperinciABSTRAKSI. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAKSI Dalam berinvestasi, investor memiliki berbagai pilihan, baik investasi di sektor riil, pasar uang ataupun pasar modal. Salah satu bentuk investasi di pasar modal adalah dengan membeli saham,
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang didasarkan atas survei
III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang didasarkan atas survei terhadap objek penelitian. Cooper dan Schindler dalam Salamah (2011) menyatakan
Lebih terperinciPORTFOLIO EFISIEN & OPTIMAL
Bahan ajar digunakan sebagai materi penunjang Mata Kuliah: Manajemen Investasi Dikompilasi oleh: Nila Firdausi Nuzula, PhD Portofolio Efisien PORTFOLIO EFISIEN & OPTIMAL Portofolio efisien diartikan sebagai
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DAN KINERJA PORTOFOLIO SAHAM
58 BAB IV ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DAN KINERJA PORTOFOLIO SAHAM A. Saham-saham yang membentuk portofolio optimal Portofolio optimal merupakan portofolio yang terdiri atas saham-saham yang memiliki kombinasi
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Abstrak... i. Kata Pengantar... ii. Daftar Isi... v. Daftar Tabel... ix. Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Penelitian...
ABSTRAK Krisis Asia yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 telah menyebabkan keterpurukan secara fundamental dibeberapa negara Asia termasuk Indonesia. Namun seiring dengan berjalannya waktu, perekonomian
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. yaitu desain penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara
III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif, yaitu desain penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara sistematis
Lebih terperinciKeywords : optimal portfolio, single index method, Kompas 100, IHSG. viii
ABSTRACT In investing, forming an optimal portfolio is one step that need to be done in order to make the investment can produce an optimal return with risk that investors can bear. One way on forming
Lebih terperinci: Amelia Pujaastuti Npm : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Ati Harmoni, SSi., MM
ANALISIS PENENTUAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL (Studi Pada Saham Indeks LQ-45 di BEI Tahun 2011-2015) Nama : Amelia Pujaastuti Npm : 10212705 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kerangka Teoritis 2.1.1. Pengertian Portofolio Dalam fenomena yang terjadi pada dunia keuangan, "portofolio" digunakan untuk menyebutkan kumpulan investasi yang dimiliki oleh
Lebih terperinciRetno Dwi Sulistiani Topowijono Maria Gorreti Wi Endang NP Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang
ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM BERDASARKAN METODE MODEL INDEKS TUNGGAL (Studi pada Saham Perusahaan yang Tercatat dalam Indeks LQ 45 di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2016) Retno Dwi Sulistiani
Lebih terperinciEVALUASI KINERJA PORTOFOLIO DENGAN MENGGUNAKAN MODEL SHARPE (Studi Pada Perusahaan yang Listing Pada Indeks Lq 45 di BEI Periode 2012)
EVALUASI KINERJA PORTOFOLIO DENGAN MENGGUNAKAN MODEL SHARPE (Studi Pada Perusahaan yang Listing Pada Indeks Lq 4 di BEI Periode 2012) Sulistya Rini Siti Ragil Handayani Rustam Hidayat Fakultas Ilmu Administrasi
Lebih terperinciDhea Ayu Pratiwi 1, Irni Yunita 2
PEMBENTUKAN DAN PERBANDINGAN KINERJA PORTOFOLIO OPTIMAL MENGGUNAKAN SINGLE INDEX MODEL DAN CONSTANT CORRELATION MODEL (STUDI KASUS PADA LQ45 PERIODE FEBRUARI 2010-JANUARI 2015) Dhea Ayu Pratiwi 1, Irni
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. dengan yang digunakan untuk menghitung IHSG yaitu berdasarkan indeks yang
BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian JII (Jakarta Islamic Indeks) pertama kali diluncurkan oleh BEI (pada saat itu masih bernama Bursa Efek Jakarta) bekerjasama dengan PT Danareksa Investment
Lebih terperinciPERBANDINGAN RETURN SAHAM KOMPAS 100 MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DAN MODEL RANDOM. Linda Ratna Sari
PERBANDINGAN RETURN SAHAM KOMPAS 100 MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DAN MODEL RANDOM Linda Ratna Sari ratnaslinda@gmail.com Prijati Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya ABSTRACT Some
Lebih terperinciANALISA PEMBENTUKAN PORTOFOLIO DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MARKOWITZ DAN SINGLE INDEX MODEL PADA SAHAM LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN
ANALISA PEMBENTUKAN PORTOFOLIO DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MARKOWITZ DAN SINGLE INDEX MODEL PADA SAHAM LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2009 2013 Oleh: Dihin Septyanto 1), Bob Kertopati 1) E-mail: dihin.septyanto@esaunggul.ac.id
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersifat historis.
III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersifat historis. Sumber data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian deskripsif adalah kegiatan pengumpulan data sekunder dan analisis data dengan
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: Model Indeks Tunggal, portofolio optimal, expected return, excess return to beta, cut off rate, risk. viii
ABSTRAK Portofolio optimal merupakan portofolio yang efisien, dimana portofolio tersebut memberikan return ekspektasi terbesar dengan risiko terkecil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui saham-saham
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. optimal pada saham yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII). Jumlah keseluruhan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk membentuk portofolio yang memberikan komposisi optimal pada saham yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII). Jumlah keseluruhan saham yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia, yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan ekonomi, terutama
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal di Indonesia, yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan ekonomi, terutama dalam proses alokasi dana masyarakat. Perkembangan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. bidang ekonomi pada umumnya dan di bidang investasi khususnya. Investasi
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat telah mengubah pola pikir masyarakat di bidang ekonomi pada umumnya dan di bidang investasi khususnya. Investasi dapat dilakukan baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan kapitalisasi pasar cukup besar. Pasar modal memiliki peran besar bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal di Indonesia telah mengalami perkembangan cukup signifikan. Hal itu ditunjukan dengan semakin banyak jumlah sekuritas yang diperdagangkan dengan kapitalisasi
Lebih terperinciTEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 4.
TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 4 KONSEP DASAR 2/40 Ada tiga konsep dasar yang perlu diketahui untuk memahami pembentukan portofolio optimal, yaitu: portofolio efisien dan portofolio optimal fungsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dana dari masyarakat pemodal (investor). Kedua, pasar modal menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal pada hakekatnya adalah pasar yang tidak berbeda jauh dengan pasar tradisional yang selama ini kita kenal, dimana ada pedagang, pembeli, dan juga
Lebih terperinciISSN : e-proceeding of Management : Vol.4, No.1 April 2017 Page 260
ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.4, No.1 April 2017 Page 260 ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL BERDASARKAN METODE CONSTANT CORRELATION DAN PENILAIAN KINERJA DENGAN SHARPE DAN TREYNOR MEASURE
Lebih terperinciInvestasi adalah suatu bentuk penanaman
ANALISA PEMBENTUKAN PORTOFOLIO DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MARKOWITZ DAN SINGLE INDEX MODEL PADA SAHAM YANG MASUK DALAM INDEKS LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2009 2013 Dihin Septyanto 1), Bob Kertopati
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE CAPITAL ASSET PRICING MODEL
Penggunaan Metode Capital (Herarum Sekarwati) 425 PENGGUNAAN METODE CAPITAL ASSET PRICING MODEL DALAM MENENTUKAN KEPUTUSAN BERINVESTASI SAHAM ( Studi Pada Saham Indeks Kompas 100 di Bursa Efek Indonesia
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIA N
BAB 3 METODE PENELITIA N 3.1 Desain Penelitian Berikut ini merupakan desain penelitian yang digunakan penulis: Tujuan Penelitian Desain Penelitian Jenis Penelitian Metode Penelitian Unit Analisis Time
Lebih terperinciLANDASAN TEORI. atau keuntungan atas uang tersebut (Ahmad, 1996:3). Investasi pada hakikatnya
II. LANDASAN TEORI 2.1. Investasi Investasi adalah menempatkan dana dengan harapan memperoleh tambahan uang atau keuntungan atas uang tersebut (Ahmad, 1996:3). Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan
Lebih terperinciII. LANDASAN TEORI. optimal jika pengaturan waktu konsumsi tersebut dapat memaksimumkan
11 II. LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Investasi Investasi adalah kegiatan menunda konsumi untuk mendapatkan konsumsi yang lebih besar di masa yang akan datang. Sebuah keputusan investasi dikatakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam berinvestasi banyak cara yang dipilih oleh para investor, pasar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam berinvestasi banyak cara yang dipilih oleh para investor, pasar modal merupakan salah satu pilihan alternatif. Menurut UU No.8 Th 1995 Pasar Modal adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. datang. (Tandelilin, 2010:2). Investasi merupakan Penundaan konsumsi sekarang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang.
Lebih terperinciPEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL BISNIS 27 DAN KOMPAS 100 DENGAN SINGLE INDEX MODEL DAN IMPLIKASINYA
PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL BISNIS 27 DAN KOMPAS 100 DENGAN SINGLE INDEX MODEL DAN IMPLIKASINYA Dedi Setiawan Harapan Bangsa Business School Samuel PD Anantadjaya Swiss German University Mentiana Sibarani
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Investasi Investasi merupakan penundaan konsumsi sekarang untuk digunakan didalam produksi efisien selama periode waktu tertentu (Hartono,2010:5). Investasi
Lebih terperinciMATERI 5 PEMILIHAN PORTFOLIO. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si.
MATERI 5 PEMILIHAN PORTFOLIO Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. OVERVIEW 1/40 Konsep-konsep dasar dalam pembentukan portofolio optimal. Perbedaan tentang aset berisiko dan aset bebas risiko. Perbedaan
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
ANALISIS PENENTUAN SAHAM PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA PERUSAHAAN YANG TERGABUNG INDEKS KOMPAS 100 DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE JANUARI 2010 JANUARI 2011 SKRIPSI Diajukan kepada
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. dua hal, yaitu risiko dan return. Dalam melakukan investasi khususnya pada
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Investasi Teori investasi menjelaskan bahwa keputusan investasi selalu menyangkut dua hal, yaitu risiko dan return. Dalam melakukan investasi khususnya
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN. (Jogiyanto, 2007). Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji
40 BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu bertujuan untuk menggambarkan atau mendefinisikan apa yang terlibat di dalam suatu kegiatan, apa
Lebih terperinciAmelinda Islamey Suhadak Nila Firdausi Nuzula Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang
ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM LQ45 MENGGUNAKAN HARGA TERTINGGI, HARGA TERENDAH, DAN CLOSE PRICE DALAM KEPUTUSAN INVESTASI (Studi pada Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014) Amelinda Islamey Suhadak
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penentuan tempat pada penelitian ini ditentukan dengan sengaja
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian Penentuan tempat pada penelitian ini ditentukan dengan sengaja (purposive) yaitu di PT. Bursa Efek Indonesia
Lebih terperinciANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM SAHAM INDEK LQ-45 DENGAN MENGGUNAKAN METODE INDEKS TUNGGAL DI BEI PERIODE 2006 SAMPAI 2010 SKRIPSI
ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM SAHAM INDEK LQ-45 DENGAN MENGGUNAKAN METODE INDEKS TUNGGAL DI BEI PERIODE 2006 SAMPAI 2010 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN. variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau
BAB III METODELOGI PEELITIA 3.1 Tipe Penelitian Penelitian yang dilakukan berupa penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitan yang dilakukan untuk mengetahui variabel mandiri, baik satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil. Secara umum pendapatan penduduk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan laporan Organisasi Dana Moneter Internasional (IMF), Indonesia merupakan salah satu negara Asia Pasifik yang memiliki posisi penting dengan pertumbuhan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Metode penelitian ini menggunakan penelitian diskriptif yang didasarkan atas survey terhadap objek penelitian dengan pendekatan kuantitatif.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi obyek penelitian, desain penelitian, variabel dan skala pengukuran, metode pengumpulan data, jenis data, dan metode
Lebih terperinciBAB IV PAPARAN DAN PEMBAHASAN DATA HASIL PENELITIAN Gambaran Umum Obyek Penelitian Jakarta Islamic Index (JII)
BAB IV PAPARAN DAN PEMBAHASAN DATA HASIL PENELITIAN 4.1 Paparan Data Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian 4.1.1.1 Jakarta Islamic Index (JII) Dalam rangka mengembangkan pasar modal Islami,
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL INDEKS TUNGGAL UNTUK MENETAPKAN KOMPOSISI PORTOFOLIO OPTIMAL
PENERAPAN MODEL INDEKS TUNGGAL UNTUK MENETAPKAN KOMPOSISI PORTOFOLIO OPTIMAL (Studi Pada Saham-Saham LQ 45 yang Listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2010-2012) Windy Martya Wibowo Sri Mangesti Rahayu
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dijalankan sesuai prinsip syariah. Prinsip-prinsip syariah tersebut
43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Pada penelitian ini yang dijadikan sebagai obyek adalah Jakarta Islamic Indeks yang listing di BEI. Jakarta Islamic Index (JII) adalah index
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu lembaga yang berpengaruh besar terhadap
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu lembaga yang berpengaruh besar terhadap kondisi keuangan dan perekonomian suatu negara. Di dalam pasar modal, kita dapat melakukan berbagai
Lebih terperinciANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL PADA PERUSAHAAN LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA
ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL PADA PERUSAHAAN LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA Zunita Efi Ratnasari zunitaefi@gmail.com Khuzaini Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya ABSTRACT The purpose
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian yang digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono
Lebih terperinciOptimasi Multi-Objective pada Pemilihan Portofolio dengan Metode Nadir Compromise Programming
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (13) 2337-35 (2301-928X Print) 1 Optimasi Multi-Objective pada Pemilihan Portofolio dengan Metode Nadir Compromise Programming Ema Rahmawati dan Subchan. Jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang memberi return maksimal dengan risiko tertentu atau return tertentu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam melaksanakan suatu investasi sering kali kita menghadapi masalah yaitu tentang penaksiran risiko yang dihadapi investor. Investor yang rasional akan menginvestasikan
Lebih terperinciANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA PERUSAHAAN PERKEBUNAN YANG TERDAFTAR DI BEI
ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA PERUSAHAAN PERKEBUNAN YANG TERDAFTAR DI BEI Fitriya Suci Rachmawati fitriyasucirach@gmail.com Bambang Hadi Santoso Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Lebih terperinciANALISIS HUBUNGAN RETURN DAN RISIKO SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) PADA JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII)
ANALISIS HUBUNGAN RETURN DAN RISIKO SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) PADA JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) Anton (anton_lee90@yahoo.com) Ervita Safitri (ervitasafitri@gmail.com)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. macam bentuk, seperti reksadana, obligasi, saham, dan sebagainya. Sebelum
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal berperan besar di dalam perekonomian suatu negara dimana mempertemukan pihak yang mempunyai kelebihan dana dan pihak yang memerlukan dana. Peluang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Kuncoro (2013: 145). Data kuantitatif adalah data yang
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data 3.1.1. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu data kuantitatif. Menurut Kuncoro (2013: 145). Data kuantitatif adalah data
Lebih terperinciArinda Sasmita Rahma Raden Rustam Hidayat Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang
PENERAPAN METODE CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) UNTUK PENETAPAN KELOMPOK SAHAM EFISIEN (Studi Pada Saham Saham Perusahaan yang Terdaftar di Indeks LQ-45 Periode 2012 2015) Arinda Sasmita Rahma Raden
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pihak yang akan menginvestasikan dananya (investor). Prinsip-prinsip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal Indonesia sebagai lembaga keuangan selain perbankan keberadaannya dapat dijadikan tempat untuk mencari sumber dana baru dengan tugasnya sebagai
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Mengacu pada pendapat Supranto (2009) penelitian yang dalam pengumpulan data dan pengungkapan hasilnya menggunakan angka, maka penelitian tersebut dinamakan
Lebih terperinciPEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL (STUDI KASUS INDEKS SAHAM LQ45, BISNIS-27 DAN IDX30 PERIODE ) Reza Octovian 1)
PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL (STUDI KASUS INDEKS SAHAM LQ45, BISNIS-7 DAN IDX30 PERIODE 010-014) Reza Octovian 1) 1) dosen universitas pamulang, email : rezadaswar@yahoo.com ARTICLES INFORMATION ABSTRACT
Lebih terperinciANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MODEL MARKOWITZ PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE TAHUN
ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MODEL MARKOWITZ PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE TAHUN 2011 2013 Sofyarosa Mahasiswa Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma ABSTRAK
Lebih terperinciPenerapan Model Indeks Tunggal dalam Menghitung Beta Saham Jakarta Islamic Index untuk Mengukur Risiko Sistematis
Jurnal Penelitian Sains Volume 13 Nomer 2(A) 13203 Penerapan Model Indeks Tunggal dalam Menghitung Beta Saham Jakarta Islamic Index untuk Mengukur Risiko Sistematis Yuli Andriani Jurusan Matematika FMIPA,
Lebih terperinciPENDAHULUAN. penempatan dana pada aset produktif dengan harapan akan mendapatkan
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Investasi merupakan bentuk penanaman modal atau suatu kegiatan penempatan dana pada aset produktif dengan harapan akan mendapatkan keuntungan kelak. Investasi pada saham
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Investasi 2.1.1. Tipe Tipe Investasi Menurut Jogiyanto (2003), terdapat 2 tipe investasi, yaitu investasi langsung dan investasi tidak langsung. 1. Investasi Langsung Investasi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia ( BEI ) merupakan gabungan dari Bursa Efek atau pasar
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bursa Efek Indonesia ( BEI ) merupakan gabungan dari Bursa Efek atau pasar modal yaitu Bursa Efek Jakarta ( Jakarta Stock Exchange ) dan Bursa Efek Surabaya (Surabaya
Lebih terperinciPENGGUNAAN SINGLE INDEX MODEL
PENGGUNAAN SINGLE INDEX MODEL DALAM ANALISIS PORTOFOLIO UNTUK MEMINIMUMKAN RISIKO BAGI INVESTOR DI PASAR MODAL (STUDI PADA SAHAM PERUSAHAAN YANG TERCATAT DALAM INDEKS LQ 45 DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE
Lebih terperinciPENGGUNAAN MODEL INDEKS TUNGGAL DALAM MENILAI RESIKO DAN RETURN SAHAM UNTUK PILIHAN BERINVESTASI
PENGGUNAAN MODEL INDEKS TUNGGAL DALAM MENILAI RESIKO DAN RETURN SAHAM UNTUK PILIHAN BERINVESTASI Anny Widiasmara Putri Widyasari Universitas PGRI Madiun widyasariputri17@gmail.com ABSTRACT The purpose
Lebih terperinciANALISIS PORTOFOLIO MENGGUNAKAN INDEKS TUNGGAL UNTUK OPTIMALISASI SAHAM PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI DI BEI
ANALISIS PORTOFOLIO MENGGUNAKAN INDEKS TUNGGAL UNTUK OPTIMALISASI SAHAM PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI DI BEI Moch. Erric Valdino erric_valdino@yahoo.com Prijati Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA)
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS. dikemukakan sejalan dengan penelitian yang akan dilakukan.
BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan Teoretis Pada sub bab ini, penulis akan membahas teori-teori yang berkaitan dengan pokok permasalahan yang dibahas di dalam skripsi. Sehingga tinjauan teori yang dikemukakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pasar modal yang semakin berkembang dan meningkatnya keinginan masyarakat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal Indonesia dalam beberapa tahun terakhir telah menjadi perhatian banyak pihak, khususnya masyarakat bisnis. Hal ini disebabkan oleh kegiatan pasar modal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang akan datang. Investasi dilakukan dengan tujuan agar memperoleh return
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berinvetasi merupakan salah satu wujud dari perencanaan keuangan di masa yang akan datang. Investasi dilakukan dengan tujuan agar memperoleh return (tingkat pengembalian)
Lebih terperinciPEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM BERDASARKAN MODEL INDEKS TUNGGAL (Studi pada Saham Indeks LQ-45 di BEI Tahun )
PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM BERDASARKAN MODEL INDEKS TUNGGAL (Studi pada Saham Indeks LQ-45 di BEI Tahun 2011-2013) Ria Rahmadin Topowijono Zahroh Z.A Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. memfasilitasi jual-beli sekuritas yang umumnya berumur lebih dari satu tahun,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi secara keseluruhan dapat dilihat dari perkembangan pasar modal dan industri sekuritas pada suatu negara. Pasar modal memiliki peranan penting
Lebih terperinciISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017, Halaman Online di:
ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017, Halaman 41-50 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PENERAPAN MODEL INDEKS TUNGGAL UNTUK OPTIMALISASI PORTOFOLIO DAN
Lebih terperinciDesak Nyoman Sri Werastuti Universitas Pendidikan Ganesha
PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL MELALUI PENDEKATAN EFISIENSI DECISION-MAKING UNITS (DMU) YANG MENGHASILKAN RELATIVE EFFICIENCY SCORE BERDASARKAN SINGLE INDEX MODEL Desak Nyoman Sri Werastuti Universitas
Lebih terperinciANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI
ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI Retno Anggraini rhetnow_anggrainiii@yahoo.co.id Andayani Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia
Lebih terperinciAnalisis Strategi Optimalisasi Portofolio Saham LQ 45 (pada Bursa Efek Indonesia Tahun )
Larasati, Irwanto, Permanasari Analisis Strategi Optimalisasi 163 Analisis Strategi Optimalisasi Portofolio Saham LQ 45 (pada Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011) Dwi Larasati Departemen Manajemen, Fakultas
Lebih terperinciBisma, Vol 1, No. 2, Juni 2016 PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM DENGAN PENDEKATAN SINGLE INDEX MODEL PADA SAHAM LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA
PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM DENGAN PENDEKATAN SINGLE INDEX MODEL PADA SAHAM LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA Devika Seli Susanti vikasellyaxia@gmail.com Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Dharma Pontianak
Lebih terperinciFuji Nurdiani
ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MARKOWITZ PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) PERIODE DESEMBER 2015 MEI 2016 Fuji Nurdiani 131212069 PENDAHULUAN Latar Belakang Dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Portofolio adalah gabungan atau kombinasi dari berbagai instrumen atau aset investasi yang disusun untuk mencapai tujuan investasi investor. Selain itu, kombinasi berbagai
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Analisis penilaian kinerja saham-saham BUMN dan portofolio BUMN dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan rasio Sharpe dan rasio Treynor untuk mengukur tingkat return-nya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Di era globalisasi ini, perkembangan perusahaan go public semakin pesat. Saham-saham diperdagangkan untuk menarik para investor menanamkan modal pada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan untuk
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN. goal programming dan lexicographic goal programming pada empat saham yang
BAB III PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas pembentukan portofolio menggunakan metode goal programming dan lexicographic goal programming pada empat saham yang akan dipilih menjadi kandidat portofolio
Lebih terperinciOleh Erni Maryani Pembimbing : Haryetti dan Errin Yani Wijaya
ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO SAHAM OPTIMAL MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DAN MODEL MARKOWITZ (Studi Kasus Pada Saham Bumn Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia) Oleh Erni Maryani Pembimbing : Haryetti
Lebih terperinciJSAB I (1) (2017) JURNAL SEKRETARIS & ADMINISTRASI BISNIS. Jurnal homepage:
JSAB I (1) (2017) 41-56 41 JURNAL SEKRETARIS & ADMINISTRASI BISNIS Jurnal homepage: http://jurnal.asmtb.ac.id/index.php/jsab ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO SAHAM MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aktiva keuangan, biasanya yang mempunyai sifat jangka panjang, dengan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar Modal (capital market) merupakan tempat diperjualbelikannya aktiva keuangan, biasanya yang mempunyai sifat jangka panjang, dengan demikian pasar modal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu Negara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu Negara karena pasar modal mempunyai dua fungsi, yaitu sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisikan latar belakang, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan laporan.
BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisikan latar belakang, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan laporan. 1.1 Latar Belakang Pasar Modal merupakan sebuah organisasi
Lebih terperinci