PENGARUH TARGET JUMLAH PASIEN KATARAK BAKSOS TERHADAP JUMLAH ANGGARAN OPERASI KATARAK PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI

Transkripsi

1 PENGARUH TARGET JUMLAH PASIEN KATARAK BAKSOS TERHADAP JUMLAH ANGGARAN OPERASI KATARAK PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI Rita Rosita Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi PGRI Sukabumi Abstrak Target jumlah pasien katarak baksos sedianya akan mempengaruhi jumlah anggaran operasi katarak pada. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh target jumlah pasien katarak baksos terhadap jumlah anggaran operasi katarak pada. Pengumpulan data dilakukan dengan penelusuran data sekunder kemudian dianalisis secara statistik dengan memperguakan bantuan program komputer SPSS. Hasil penelitian menunjukkan, target jumlah pasien katarak baksos memiliki hubungan positif yang sempurna dengan jumlah anggaran operasi katarak pada Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi dimana koefisien korelasinya sebesar 1,00. Analisis koefisien determinasi menunjukan pengaruh target jumlah pasien katarak baksos sebesar 100% terhadap jumlah anggaran operasi katarak sedangkan sisa 0% dipengaruhi oleh variabel lain. Dari analisis Regresi sederhana diperoleh persamaan Y = ,00. Artinya jika setiap penambahan target jumlah pasien katarak baksos sebesar 1 orang maka jumlah anggaran operasi katarak pada akan meningkat sebesar Rp ,-. Kata Kunci: target volume, jumlah anggaran PENDAHULUAN Katarak merupakan penyakit mata yang rentan dialami oleh siapa saja terutama oleh orang yang berusia lanjut (lansia). Ironisnya mayoritas penderita katarak adalah lansia dari golongan masyarakat miskin, sehingga mereka cenderung membiarkan penyakitnya karena tidak memiliki dana untuk biaya operasi katarak, padahal jika dibiarkan katarak bisa menyebabkan kebutaan. Oleh karena itu penderita katarak dari golongan masyarakat miskin membutuhkan perhatian dan bantuan terutama dari pemerintah dalam hal ini Dinas Kesehatan baik pusat maupun setempat. Kabupaten Sukabumi mempunyai tujuan pembangunan di bidang kesehatan yaitu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang berkualitas, meningkatkan kehidupan masyarakat, serta meningkatkan usia harapan hidup. Untuk dapat mewujudkan tujuan tersebut Pemerintah Kabupaten Sukabumi melalui Dinas Kesehatan 21

2 Jurnal Ekonomak Vol. 2 No. 1 Januari Kabupaten Sukabumi memiliki anggaran termasuk salah satunya adalah anggaran operasi katarak bakti sosial untuk masyarakat miskin.. Anggaran Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi bersumber dari APBD Kabupaten, dimana sebesar 60 % dipergunakan untuk gaji dan operasional, adapun 40% digunakan untuk pembangunan kesehatan masyarakat atau untuk peningkatan Indeks Pembangunan Manusia dan pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal. Anggaran belanja atau budget adalah daftar rencana seluruh biaya dan pendapatan yang merupakan rencana organisasi yang dinyatakan dalam istilah moneter. Oleh karenanya anggaran operasi katarak bakti sosial pada Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi harus diatur dan direncanakan sedemikian rupa agar tidak terjadi defisit dan kegiatan dapat dilaksanakan secara berkesinambungan. Fenomena yang terjadi di Kabupaten Sukabumi adalah meningkatnya jumlah penderita katarak, dimana menurut data Lingkar Jabar setiap tahun mencapai 240 ribu orang. Fenomena meningkatnya jumlah penderita katarak di Kabupaten Sukabumi ini tentu saja menjadi masalah karena dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi harus meningkatkan jumlah target pasien yang akan diikutsertakan dalam operasi katarak bakti sosial, sedangkan peningkatan jumlah pasien disinyalir akan meningkatkan jumlah anggaran sehingga diperlukan antisipasi atau peningkatan anggaran pendapatan. TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS Target Volume Produksi Menurut STP Group ( ng.html) targeting adalah proses mengevaluasi setiap daya tarik segmen kemudian memilih satu atau lebih karakteristik untuk dilayani. Targeting adalah persoalan bagaimana memilih, menyeleksi, dan menjangkau konsumen. Kadang-kadang targeting juga disebut selecting karena penyelenggara jasa harus menyeleksi kawasan atau kelompok orang yang memiliki potensi signifikan untuk beraksi secara positif terhadap stimulus penyedia jasa atau barang. Proses targeting mencerminkan kenyataan bahwa penyedia jasa atau barang harus mengidentifikasi pengguna yang dapat diakses dan dilayani secara efektif dan efisien.

3 Jurnal Ekonomak Vol. 2 No. 1 Januari Volume/kapasitas produksi adalah suatu tingkat keluaran dari suatu kegiatan operasional atau produksi dalam periode waktu tertentu. Volume atau kapasitas produksi tersebut mungkin saja merupakan kuantitas tertinggi selama periode waktu tersebut. Anggaran Anggaran dikaitkan dengan fungsi-fungsi dasar manajemen yang meliputi fungsi perencanaan, koordinasi dan pengawasan. Jadi bila anggaran dihubungkan fungsi dasar manajemen maka anggaran meliputi fungsi perencanaan, mengarahkan, mengorganisasi dan mengawasi setiap satuan dan bidang-bidang organisasional didalam badan usaha. Pengertian anggaran menurut Jajuk Herawati (2004:2): Anggaran merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematis dalam bentuk angka dan dinyatakan dalam unit moneter yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan untuk jangka waktu tertentu dimasa yang akan datang. Menurut Gomes (1995:87-88), anggaran merupakan dokumen yang berusaha untuk mendamaikan prioritasprioritas program dengan sumbersumber pendapatan yang diproyeksikan. Anggaran menggabungkan suatu pengumuman dari aktivitas organisasi atau tujuan untuk suatu jangka waktu yang ditentukan dengan informasi mengenai dana yang dibutuhkan untuk aktifitas tersebut atau untuk mencapai tujuan tersebut. Menurut Mulyadi (2001:488), anggaran merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif yang diukur dalam suatu moneter standar dan satuan ukuran yang lain yang mencakup jangka waktu satu tahun. Berdasarkan pendapat diatas, penulis menyimpulkan bahwa anggaran adalah perencanaan keuangan perusahaan yang dipakai sebagai dasar pengendalian (pengawasan) keuangan perusahaan untuk periode yang akan datang. Adapun yang dimaksud anggaran dalam penelitian ini adalah anggaran operasi katarak di Kantor. Dengan demikian maka jumlah anggaran operasi katarak pada Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi adalah perencanaan keuangan Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi yang dialokasikan untuk operasi katarak untuk tahun yang akan datang yang dipakai sebagai dasar pengendalian (pengawasan) keuangan pada tahun yang akan datang.

4 Jurnal Ekonomak Vol. 2 No. 1 Januari Sementara itu, Anggaran Biaya pada dasarnya disebut dengan istilah Anggaran Biaya operasional yang didalamnya terdapat biaya tetap maupun biaya variable sebagai beban yang harus dipenuhi oleh sebuah badan usaha. Menurut Munandar (2007:35), Anggaran Biaya Operasional adalah anggaran atau taksiran semua biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan selama kegiatan operasi perusahaan dalam jangka waktu satu tahun periode akuntansi. METODOLOGI PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian ini dirancang untuk memenuhi bentuk deskriptif-asosiatif, bertujuan untuk mengetahui hubungan dua variabel atau lebih, dimana pendekatan ini memberikan suatu gambaran masalah untuk mencari hubungan antara variabel bebas atau biasa dinotasikan dengan variabel dengan variabel terikat atau biasa dinotasikan dengan variabel Y. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel atau variabel bebas adalah target jumlah pasien katarak baksos. Adapun yang menjadi variabel Y atau variabel terikat adalah jumlah anggaran operasi katarak. Jumlah anggaran operasi katarak pada Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi adalah perencanaan keuangan Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi yang dialokasikan untuk operasi katarak untuk tahun yang akan datang yang dipakai sebagai dasar pengendalian (pengawasan) keuangan pada tahun yang akan datang. Berdasarkan pemaparan di atas, target jumlah pasien katarak baksos merupakan salah satu variabel yang dapat mempengaruhi jumlah anggaran operasi katarak pada Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi. Oleh karena itu penelitian ini akan menganalisa pengaruh variabel target jumlah pasien katarak baksos terhadap jumlah anggaran operasi katarak. Dengan didesain seperti gambar di atas maka dapat dibuat analisa jalur dengan persamaan regresi: Y = a + b + ε Ket.: ɛ Y Y = Jumlah Anggaran = Target pasien katarak baksos ε = epsilon = variabel di luar KP

5 Jurnal Ekonomak Vol. 2 No. 1 Januari Operasionalisasi Variabel Penelitian Variabel Definisi Dimensi Indikator Skala (Target jumlah pasien katarak baksos) Jumlah target pasien katarak yang menjadi sasaran untuk disembuhkan dengan bantuan Pemerintah Daerah di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi. (Dinkes Kab. Sukabumi : 2012) Kuantitas Jumlah Rasio Y (Jumlah anggaran operasi katarak) Perencanaan keuangan Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi yang dialokasikan untuk operasi katarak untuk tahun yang akan datang yang dipakai sebagai dasar pengendalian (pengawasan) keuangan Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi pada tahun yang akan datang. (Dinkes Kab. Sukabumi : 2012) Nilai Harga Rasio HASIL PENELITIAN DAN SARAN Target Jumlah Pasien Katarak Baksos pada Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Untuk mengetahui target jumlah pasien katarak baksos pada Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi penulis melaksanakan penelusuran literatur sehingga diperoleh data tahun Tabel 4.1. Target Jumlah Pasien Katarak Baksos pada Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun Target Jumlah Pasien orang orang orang Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, Dari data berkala (time series) di atas dapat diketahui bahwa pada tahun 2011 tidak terjadi peningkatan target jumlah pasien katarak baksos dibandingkan tahun sebelumnya (2010) yaitu tetap sebanyak 50 orang, namun pada tahun 2013 terjadi peningkatan secara signifikan dimana target jumlah pasien katarak baksos menjadi 130 orang atau naik 160% dari tahun sebelumnya. Selanjutnya untuk memudahkan mengamati perbahan target jumlah pasien katarak baksos tersebut dibuat grafik baloknya: Target Jumlah Gambar 4.1. Target Jumlah Pasien Katarak Baksos

6 Jurnal Ekonomak Vol. 2 No. 1 Januari Dari grafik di atas dapat dianalisis bahwa pada tahun 2011 Pemerintah Kabupaten Sukabumi yang dalam hal ini tidak menaikkan target jumlah pasien yang akan diikut sertakan dalam operasi katarak baksos, sehingga jumlahnya sama dengan tahun 2010 yaitu 50 orang. Namun pada tahun 2012 Pemerintah Kabupaten Sukabumi melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi menaikkan target jumlah pasien yang akan diikut sertakan dalam operasi katarak baksos sampai 2,6 kali lipatnya sehingga menjadi 130 orang, atau terjadi kenaikan target 160% dibandingkan tahun sebelumnya yaitu Jumlah Anggaran Operasi Katarak Baksos pada Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Untuk mengetahui jumlah anggaran operasi katarak baksos pada penulis melaksanakan penelusuran literatur sehingga diperoleh data tahun sebagai berikut: Tahun Jumlah Anggaran 2010 Rp , Rp , Rp ,- Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, Dari data berkala (time series) di atas dapat diketahui bahwa pada tahun 2011 tidak terjadi kenaikan jumlah anggaran dibandingkan tahun sebelumnya (2010) yaitu tetap sebesar Rp ,- karena pada tahun 2011 target jumlah pasien juga tidak ada kenaikan dari tahun sebelumnya (2010) yaitu tetap 50 orang. Sementara itu pada tahun 2012 terjadi kenaikan anggaran menjadi Rp dibandingkan tahun sebelumnya (2011) yang hanya Rp atau kenaikan tersebut sebesar Rp atau 160%. Pengaruh Target Jumlah Pasien Katarak Baksos terhadap Jumlah Anggaran Operasi Katarak pada Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Selanjutnya analisis pengaruh terhadap Y dilakukan secara bertahap yaitu dimulai dari analisis koefisien korelasi dengan Y, dilanjut dengan analisis koefisien determinasi terhadap Y, kemudian analisis regresi terhadap Y. Analisis korelasi sebagaimana penjelasan pada bab sebelumnya adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan kedua variabel yang sedang

7 Jurnal Ekonomak Vol. 2 No. 1 Januari diteliti, yaitu target jumlah pasien () dengan jumlah anggaran operasi (Y). Analisis korelasi dan Y dapat dilakukan dengan menganalisis nilai koefisien korelasi Pearson Product Moment antara dan Y yang perhitungannya dibantu dengan program komputer SPSS 21 yaitu: Y Correlations Pearson Correlation 1 1,000 ** Sig. (2-tailed),000 N 3 3 Pearson Correlation 1,000 ** 1 Sig. (2-tailed),000 N 3 3 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2- tailed). Berdasarkan tabel di atas nilai koefisien korelasi antara dan Y adalah 1,000. Dengan demikian dapat dianalisis bahwa korelasi dengan Y positif sempurna. Korelasi positif berarti hubungan antara variabel (target jumlah pasien katarak baksos) dengan variabel Y (jumlah anggaran operasi katarak) berbanding lurus, adapun tingkat korelasi sempurna berarti bahwa antara variabel dengan Y memiliki ketergantungan 100% satu sama lain. Sehingga dapat ditafsirkan bahwa peningkatan target jumlah paien katarak baksos akan diikuti oleh peningkatan anggaran operasi katarak, begitu pula Y sebaliknya jika target jumlah pasien katarak baksos diturunkan maka jumlah anggaran operasi katarak juga akan turun. Untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan atau peranan variabel dalam menentukan nilai variabel Y digunakan Koefisien Determinasi (KD), rumus dan perhitungan Koefisien Determinasi sebagai berikut: KD = r2 x 100% = (1,000)2 x 100% = 1 x 100% = 100% Atau perhitungan koefisien determinasi dibantu menggunakan SPSS ver. 21: Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 1,000 a 1,000 1, a. Predictors: (Constant), Dari hasil perhitungan manual maupun menggunakan SPSS ver. 21 diperoleh nilai koefisien determinasi (KD) sebesar 100 % ini berarti bahwa 100 % perubahan jumlah anggaran operasi katarak pada Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi dipengaruhi oleh perubahan target jumlah pasien katarak baksos. Tidak ada sisa atau 0% pengaruh variabel lain selain variabel target jumlah pasien katarak baksos terhadap variasi jumlah anggaran operasi katarak.

8 Jurnal Ekonomak Vol. 2 No. 1 Januari Analisis regresi sebagaimana dijelaskan pada bab sebelumnya adalah untuk memprediksi perubahan setiap unit nilai variabel Y sebagai akibat dari terjadinya perubahan setiap unit nilai variabel, yang secara linear hubungan kausalitas keduanya ditunjukkan dengan persamaan Y = a + b. Dimana a adalah konstanta atau nilai standar Y walaupun nilai -nya nol, adapun b adalah koefisien yang menunjukkan tingkat hubungan kausalitas terhadap Y. Nilai a dan b dapat dicari dengan bantuan program komputer SPSS ver. 21 dan hasilnya sebagaimana berikut: Model (Consta nt) 1 Coefficients a Unstandardize d Coefficients B -7,887E , 000 a. Dependent Variable: Y Std. Err or,00 0,00 0 Standardi zed Coefficien ts Beta t Si g... 1,000.. Dari tabel hasil perhitungan SPSS ver. 21 di atas diperoleh nilai a = 0, ; adapun nilai b = Dengan demikian maka persamaan regresi untuk pengaruh target jumlah pasien katarak baksos () terhadap jumlah anggaran operasi katarak (Y) pada Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi adalah: Y = atau Y = Sejuta. Koefisien regresi sebesar memberikan pengertian bahwa setiap penambahan target jumlah pasien katarak baksos sebesar 1 orang, maka jumlah anggaran operasi katarak pada akan meningkat sebesar DAFTAR PUSTAKA Abas Kartadinata, Pembelanjaan. Jakarta: Rineka Cipta. Bambang S. Soedibjo Metodologi Penelitian. Bandung, Universitas Nasional PASIM Bandung. Basu Swastha, Ibnu Sukotjo W Pengantar Bisnis. Yogyakarta, Liberty. Gomes, F. Cardosa Manajemen Keuangan dan Anggaran Perusahaan, edition 1, cet.4, Penerbit Andi Offset, Yogyakarta. Manajemen. wiki/ g.html Iqbal Hasan Analisis Data Penelitian dengan Statistik, Cetakan Kedua. Penerbit Bumi Aksara, Jakarta Pokok-pokok Materi Statistik 1 (Statistik Deskriptif), Edisi Kedua. Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

9 Jurnal Ekonomak Vol. 2 No. 1 Januari Jajuk Herawati Prinsip-prinsip Dasar Manajemen Keuangan dan Penganggaran Perusahaan. Bandung, CV. Grasindo. Lingkarjabar.com Mulyadi, Agus Prinsip-prinsip Dasar Penganggaran Keuangan bagi Perusahaan. Sukasbumi: STIE PGRI Sukabumi. Munandar, M Dasar-dasar Penganggaran Keuangan Operasional Perusahaan. Jakarta, CV. Haji Masagung. Riyanto, Bambang Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. PT. BPFE, Yogyakarta. Rosanna Wulandari Handout Manajemen Keuangan I. Sukabumi, STIE PGRI Sukabumi. Soemarso, S.R Akuntansi suatu pengantar, Edisi lima. Jakarta : Salemba Empat. Sugiyono, 2003, Metode Penelitian Bisnis, Bandung: Alfabeta. Supriyono Dasar-dasar Penganggaran bagi Perusahaan dan Lembaga Nirlaba. Jakarta, PT. Grafindo. Zaki Baridwan Intermediate Accounting, (Edisi 8). Penerbit: BPFE Yogyakarta.