BAB III. Perancangan Modul Motion Compensator. III.1 Modul Motion Compensator

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III. Perancangan Modul Motion Compensator. III.1 Modul Motion Compensator"

Transkripsi

1 BAB III Perancangan Modul Motion Compensator Bab ini akan membahas tentang perancangan Motion Compensator (MC). Perancangan modul ini dilakukan dalam level RTL. Pembahasan dilakukan dari top level untuk MC dan dilanjutkan dengan bagian-bagiannya. III.1 Modul Motion Compensator MC terbagi atas dua bagian yaitu perancangan untuk komponen luminance (lampiran A1) dan perancangan untuk komponen chroma (lampiran A2). Perancangan MC pada kedua komponen memiliki 6 bagian penting (gambar 3.1). Bagian-bagian penting pada MC dan fungsinya adalah sebagai berikut: 1. MC Depan, modul dengan fungsi mengambil informasi penting yang digunakan untuk keperluan menjalankan Motion Compensator. Informasi tersebut antara lain nilai motion vector array sumbu x dan sumbu y, vector mode, pred dir dan direct pred. Informasi tersebut diolah dan dijadikan informasi baru untuk pemberian nama alamat dan penentuan hasil yang hendak dipakai. 2. Memory MC, modul berupa buffer dan memiliki fungsi menyimpan data sementara, yang mana data tersebut digunakan untuk proses MC. Memory ini diletakkan bersama memory utama di top level. 3. MC Belakang, modul yang bertugas melakukan half piksel dan quarter piksel untuk luminance dan hasil rata-rata dari keempat sudutnya untuk chroma. 4. Alamat MC, modul yang berfungsi menentukan alamat pada memory utama dan memory MC. 13

2 5. Control MC berfungsi mengatur jalannya proses MC. 6. Komponen pendukung memiliki fungsi untuk menyesuaikan aliran data. III.2 MC Depan Pada Bagian ini akan dijelaskan fungsi dan bagian-bagian dari modul MC Depan yang memiliki tugas mengambil dan mengolah informasi awal. Modul-modul MC Depan terdiri dari MC depan pada luminance (lampiran A3) dan chroma (lampiran A4) yang secara umum terbagi atas 3 bagian utama yaitu: Gabung depan 1 memiliki fungsi mengambil dan mengolah informasi awal menjadi suatu identitas. Gabung depan 2 digunakan untuk memberikan informasi untuk pemberian nama alamat yang dituju untuk memory utama (tempat data hendak diambil) dan nama alamat memory MC (tempat data hendak disimpan). Gabung depan 3 berfungsi memberikan informasi untuk nama alamat memory MC yang hendak dituju untuk diambil datanya. Modul-modul lainnya yang terdapat dalam MC depan ini yaitu: plex_1 adalah modul yang digunakan untuk menentukan alir data dari memory utama masuk ke memory_mc pertama atau kedua. deplex1 adalah modul yang digunakan untuk menentukan nilai macroblock mana yang akan digunakan untuk penentuan nama alamat memory utama. deplex2 adalah modul yang digunakan untuk menentukan nilai block mana yang akan digunakan untuk penentuan nama alamat memory utama. 14

3 Gambar 3.1. Diagram block Motion Compensator 15

4 Gambar 3.2 Diagram block motion compensator bagian depan register_6 digunakan untuk delay data 6 bit yang memuat data informasi sumbu x dan nilai sumbu y. Informasi tersebut digunakan untuk menentukan alamat memory_mc. Gabung depan 1 yang berisikan dua kategori yaitu gabung_depan_luminance1 (lampiran A5) dan gabung_depan_chroma1 (lampiran A6) terdiri dari modul: 16

5 MC_depan_1 (gambar 3.3). Modul yang digunakan untuk menentukan posisi quarter piksel dari informasi yang diperoleh yaitu nilai makroblock dan motion vector. Modul ini jalan ketika inisialisasi bernilai 1. Gambar 3.3. diagram blok MC_depan_1 MC_depan_Info. Modul yang berupa register 8 bit dan digunakan untuk menyimpan nilai mv_mode, direct_dir, dan pred_dir. Modul ini akan berjalan ketika diberi nilai inisialisasi 2. MC_luminance_depan 2 (gambar 3.4). Modul yang hasilnya berupa register, digunakan untuk menentukan posisi nilai block dari nilai pos quarter yang diketahui dan dipakai pada proses luminance. Gambar 3.4. diagram blok mc_luminance_depan_2 Mc_Luminance_depan 3 (gambar 3.5). Modul yang digunakan untuk menentukan posisi alamat piksel dari suatu block luminance yaitu dengan mengambil nilai bit ke 3 dan ke 2 dari posisi quarter piksel. Gambar 3.5. diagram blok mc_luminance_depan_3 Dxdy_lumi (gambar3.6). Modul yang memberikan informasi nilai dx dan dy pada proses MC luminance. Nilai dx dan dy adalah nilai pergeseran arah dari 17

6 suatu nilai (piksel) yang merupakan nilai bit ke 0 dan bit ke 1 dari posisi quarter piksel. Gambar 3.6. diagram blok dxdy_lumi Register_10. Modul yang digunakan untuk menyimpan nilai posisi quarter piksel. Mc_chroma_depan_4 (gambar 3.7). Modul yang digunakan untuk menentukan nilai posisi block chroma yang data masukan berupa pos quarter piksel. Gambar 3.7. diagram blok mc_chroma_depan_4 Mc_chroma_depan_5. Memiliki fungsi yang sama dengan register 10 yaitu modul yang digunakan untuk menyimpan nilai posisi quarter piksel dan bekerja pada saat proses chroma dijalankan. Gabung depan 2 yang berisikan dua kategori yaitu gabungan_depan_luminance2 (lampiran A7) dan gabungan_depan_chroma2 (lampiran A7) terdiri dari modul: MC_luminance_depan_pos. Modul yang digunakan untuk memberikan informasi posisi dan nomor block pada sumbu x dan y pada luminance. Sumbu x terdiri dari 7 block, sumbu y dari 8 block dan tiap block terdiri dari 4 pos untuk piksel sumbu y. Diagram alir yang diletakan pada memory mc tampak pada gambar

7 Gambar3.8. Alir data untuk luminance MC_chroma_depan_pos. Modul yang digunakan untuk memberikan informasi posisi dan nomor block pada sumbu x dan sumbu y secara umum pada chroma. Sumbu x dan sumbu y masing-masing terdiri dari 3 block dan tiap block terdiri dari 4 pos untuk piksel sumbu y. Diagram alir yang diletakan pada memory MC tampak pada gambar Gambar3.9. Alir data untuk chroma 19

8 Adder_mc (gambar 3.10). Modul yang memberikan informasi tentang posisi block yang akan diambil dengan menjumlahkan nilai block awal dengan nilai block dari MC_luminance_depan_pos atau MC_chroma_depan_pos. Gambar diagram blok adder_mc MC_luminance_depan_11 (gambar 3.11). Modul yang memberikan informasi tentang macroblock dan Blok luminance yang akan dituju pada memory utama. Informasi posisi block berasal dari modul adder_mc. Gambar diagram blok mc_luminance_depan_11 MC_chroma_depan_11 (gambar 3.12). Modul yang memberikan informasi tentang macroblock dan Blok chroma yang akan dituju pada memory utama. Informasi posisi block berasal dari modul adder_mc. Gambar diagram blok mc_chroma_depan_11 MC_depan_sumbu (gambar 3.13). Modul yang memberikan nilai sumbu x dan sumbu y. Nilai tersebut digunakan untuk alamat yang dituju pada 20

9 memory MC. Informasi diperoleh dari mc_chroma_depan_pos atau mc_luminance_depan_pos. Gambar diagram blok mc_depan_sumbu Gabung depan 3 berisikan dua kategori yaitu gabungan_depan_luminance3 (lampiran A8) dan gabungan_depan_chroma3 (lampiran A8) yang terdiri dari: xy_lumi. Modul yang menentukan nilai posisi x dan posisi y pada buffer dan memiliki ukuran 4 * 9 * 8 bit. lakukan_lumi. Modul yang memberikan informasi bagaimana membaca memory_mc, apakah secara horizontal atau secara vertical pada saat MC luminance dijalankan (gambar 3.14). Gambar diagram alir untuk menentukan proses pada lakukan_lumi Membaca memory secara horizontal diberi nilai informasi 2, sedangkan vertical diberi nilai 3. 21

10 sumbu_x_lumi. Modul yang digunakan ketika hendak mengambil data dari memory mc untuk menentukan nilai x (referensi alamat pada memory_mc), dan digunakan pada komponen luminance dijalankan (gambar 3.15). Gambar3.15. diagram alir sumbu_x_lumi sumbu_y_lumi. Modul yang digunakan ketika hendak mengambil data dari memory mc untuk menentukan menentukan nilai y (referensi alamat pada memory_mc), dan digunakan untuk komponen luminance dijalankan (gambar 3.16). Gambar3.16. diagram alir sumbu_y_lumi 22

11 timing_mc2. Sebuah kontrol untuk menentukan data yang keluar dari memory mc pertama menuju ke buffer atau keluar buffer menuju proses akhir dan memberikan informasi tentang posisi block x dan block y yang hendak digunakan sebagai referensi untuk menentukan nilai sumbu. timing_mc1. Sebuah kontrol untuk menentukan data yang keluar dari memory mc kedua menuju ke buffer atau keluar buffer menuju proses akhir dan memberikan informasi tentang posisi block x dan block y yang hendak digunakan sebagai referensi untuk menentukan nilai sumbu. sesuai_lumi. Modul yang memiliki fungsi menyesuaikan nilai pos x dan pos y yang akan disimpan sebagai posisi buffer agar beraturan. mc_chroma_depan_counter. Berfungsi sebagai counter dan informasi untuk menentukan posisi piksel. mc_chroma_depan_alamat (gambar 3.17). Modul yang menguraikan posisi sumbu x dan sumbu y dari posisi piksel yang didapat dari mc_chroma_depan _counter. Gambar diagram blok mc_chroma_depan_alamat 23

12 Data_aaa (gambar 3.18). Modul yang digunakan untuk mendapatkan nilai posisi piksel yang merupakan nilai data_a (nilai dx dan dy) untuk nilai adder dan adder1. Gambar diagram blok data_aaa Adder. Modul yang digunakan untuk menentukan posisi awal. Adder1. Modul yang digunakan untuk menentukan posisi sahabatnya. III.3 Memory MC Memory MC adalah modul yang memiliki fungsi sama dengan memory pada umumnya yaitu menulis dan membaca data. Perbedaan utama yaitu data yang dibaca dan ditulis tidak hanya 1 data saja melainkan bisa 4 atau 12 data secara bersamaan yang menyebabkan memory ini lebih menyerupai buffer. Tiga hal dalam membaca data yaitu membaca secara horizontal untuk luminance, membaca secara vertical untuk luminance dan membaca untuk chroma. Karena pembacaan alamat dapat dilakukan hingga 4 atau 12 alamat sekaligus maka diperlukan pengalamatan yang banyak. Pengalamatan ini disesuaikan dengan keperluan. Hub_alamat1 berfungsi untuk pemberian nama berdasarkan piksel. Hub_alamat2 berfungsi untuk alamat ketika membaca, apakah alamat dibaca secara horizontal atau vertical. 24

13 Program untuk hub_alamat1 assign alamat_1a= (lakukan==1)? alamat_1 :10'bx; assign alamat_1b= (lakukan==1)? alamat_1+1:10'bx; assign alamat_1c= (lakukan==1)? alamat_1+2:10'bx; assign alamat_1d= (lakukan==1)? alamat_1+3:10'bx; program untuk hub_alamat2 assign alamat_a= (lakukan==2)?alamat-2:(lakukan==3)? alamat-64: 10'bx; assign alamat_b= (lakukan==2)?alamat-1:(lakukan==3)? alamat-32 : 10'bx; assign alamat_c= (lakukan==2)?alamat :(lakukan==3)? alamat : 10'bx; assign alamat_d= (lakukan==2)?alamat+1:(lakukan==3)? alamat+32 : 10'bx; assign alamat_e= (lakukan==2)?alamat+2:(lakukan==3)? alamat+64: 10'bx; assign alamat_f= (lakukan==2)?alamat+3:(lakukan==3)? alamat+96: 10'bx; Memory ini diletakkan pada bagian top level atau sama pada peletakan memory utama. Hal ini dikarenakan memory MC ini cukup besar yaitu 28 x 32 x 8 bit dan memiliki 2 memory. III.4 MC Belakang MC belakang memiliku fungsi mengeksekusi informasi yang diperoleh dan hasilnya merupakan input yang akan digunakan untuk proses penjumlahan dengan inverse transform. MC belakang untuk chroma (gambar 3.19) dan luminance (gambar 3.20, lampiran A9) memiliki perbedaan. MC Belakang Luminace berupa half piksel dan quarter piksel, sedangkan pada chroma merupakan rata-rata perbandingan dengan piksel tetangganya. Modul-modul yang terdapat pada kedua kategori yaitu: timing_mc. Modul yang berfungsi sebagai control pada MC belakang. Modul ini bertugas untuk menentukan modul quarter piksel yang hendak dijalankan dan modul lainnya yang berada pada MC belakang. buffer2. Modul yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara dari hasil half piksel dimana memiliki ukuran 4 x 9 x 8 bit. 25

14 mc_quarter. Modul yang berfungsi untuk melakukan proses interpolasi half piksel atau quarter piksel. Persamaan interpolasi adalah: hasil=((data1+data6)+(data2+data5)*(-5)+(data3+data4)*(20)+16)>>5; mux2to1_8bit. Modul untuk memilih data yang akan dialirkan dari 2 buah data luminance yang masing-masing 8 bit. mux4to1_8bit. Modul untuk memilih data luminance yang akan dialirkan dari 4 buah data yang masing-masing 8 bit. adder_mc_1. Modul untuk mendapatkan nilai quarter piksel yaitu pada kondisi dx atau dy bernilai 1 atau 3 register_8. Modul sebagai delay dari hasil sementara mc luminance dan penyimpanan sementara untuk data 8 bit. mc_chroma_belakang_1. Modul untuk menentukan jarak titik yang diambil, terhitung dari sumbu x dan sumbu y awal maupun tetangganya (sebelah kanan atau bawah), yang mana digunakan untuk perhitungan MC chroma. Nilai input berasal dari bit ke-2 hingga bit ke-0 dari nilai pos_quarter. mc_chroma_belakang_2. Merupakan hasil perkalian dari nilai jarak-jarak yang diperoleh dan nilai piksel pada posisi awal atau sahabat yang akan digunakan untuk perhitungan MC chroma. mc_chroma_belakang_3. Merupakan hasil rata-rata dan merupakan hasil dari MC chroma. 26

15 Gambar3.19 diagram blok mc chroma belakang Gambar3.20 diagram blok mc belakang Luminance 27

16 III.5 Alamat MC Untuk mengalirkan data dari memory dibutuhkan alamat. MC ini membutuhkan dua jenis alamat yaitu alamat untuk memory utama dan alamat untuk memory_mc itu sendiri. Masing-masing alamat memiliki programnya sendiri untuk luminance dan chroma yaitu: alamat_mc_lm berfungsi untuk menunjuk alamat memory utama yang digunakan untuk mengambil data sebagai masukan dalam proses luminance. Data yang diambil berupa informasi awal dan piksel-piksel. Nilai piksel dapat berupa nilai piksel gambar referensi atau nilai intra. alamat_mc_ch berfungsi untuk menunjuk alamat memory utama yang digunakan untuk mengambil data sebagai masukan dalam proses chroma. Data yang diambil berupa informasi awal dan piksel-piksel. Nilai piksel dapat berupa nilai piksel gambar referensi atau nilai intra. alamat_mc_kecil berfungsi untuk menunjuk alamat memory MC yang digunakan sebagai tempat untuk menyimpan atau mengambil data pada saat proses luminance dilakukan. alamat_chroma_kecil. berfungsi untuk menunjuk alamat memory MC yang digunakan sebagai tempat untuk menyimpan atau mengambil data pada saat proses chroma dilakukan. 28

17 III.6 Kontrol MC. Bagian terpenting dalam suatu program besar adalah controller. Kontrol yang digunakan berdasarkan timebase. Program MC ini memiliki dua jenis RTL yaitu untuk luminance dan chroma maka dibutuhkan dua controller. Berikut adalah komponen yang terdapat pada bagian control MC: counter_mc1. Modul yang berfungsi sebagai counter. ctrl_mc_lumi_depan. Modul memiliki fungsi menentukan tindakan apa yang diambil dalam proses MC Luminance. Umumnya control berfungsi untuk mengatur MC depan, memory MC, MC belakang dan informasi kapan proses membaca dan hasil tersebut disampaikan. ctrl_mc_chroma_depan. Modul memiliki fungsi menentukan tindakan apa yang diambil dalam proses MC Chroma. Umumnya control berfungsi untuk mengatur MC depan, memory MC, MC belakang dan informasi kapan proses membaca dan hasil tersebut disampaikan. III.7 Komponen Pendukung Berikut adalah modul-modul yang digunakan dalam pembentukan RTL MC yang belum disebutkan. Modul pendukung memiliki fungsi menyesuaikan alir data yang harus terjadi pada MC. Modul-modulnya antara lain: mux2to1. Modul untuk memilih data yang dialirkan dari 2 buah data 2 bit. mux2to1a. Modul untuk memilih data yang dialirakan dari 2 buah data 24 bit. mux2to1b. Modul untuk memilih data yang dialirakan dari 2 buah data 12 bit. mux2to1c. Modul untuk memilih data yang dialirakan dari 2 buah data 3 bit. mux2to1d. Modul untuk memilih data yang dialirakan dari 2 buah data 8 bit. 29

18 pencacah_mc. Modul yang mencacah I data dengan panjang 32 bit menjadi 4 data dengan panjang 8 bit. mixed_mc. Modulu untuk memindahkan letak data bila diperlukan. Hal ini dikarenakan adanya data yang merupakan cermin data itu sendiri. penggabung_mc. Modul yang menggabungkan 4 data8 bit menjadi 1 data 32 bit. img_mpr. Modul untuk menentukan data yang diambil berdasarkan mv_mode yang dipakai. Data 1 adalah data frame 0 atau nilai intra perdiction dan data 2 adalah data frame prediksi atau data frame 1. if (mv_mode==11) img=data_1; else if (pred_dir==1) img=data_2; else if (pred_dir!=2)img=data_1; else if ((direct_pdir==0)&&(mv_mode==0)) img=data_1; else if ((direct_pdir==1)&&(mv_mode==0)) img=data_2; else img=(data_1+data_2+1)>>1; register_2. Modul sebagai delay untuk nilai 2 bit. 30

BAB IV. Perancangan Decoder H.264

BAB IV. Perancangan Decoder H.264 BAB IV Perancangan Decoder H.264 Pada bab ini akan dibahas perancangan modul-modul H.264 berbasis modul yang telah dirancang sebelumnya yaitu Inverse Transform [3], dan Deblocking Filter [2]. Rancangan

Lebih terperinci

BAB II. Decoder H.264/AVC

BAB II. Decoder H.264/AVC BAB II Decoder H.64/AVC Pada bab ini akan dibahas tentang teori dasar dari sistem H.64, modul dan algoritma dari Inverse Block Transform, Deblocking Filter dan Motion Compensator. II. Sistem H.64 H.64

Lebih terperinci

BAB V. Verifikasi dan Implementasi Decoder H.264. V.1 Verifikasi Decoder H.264

BAB V. Verifikasi dan Implementasi Decoder H.264. V.1 Verifikasi Decoder H.264 BAB V Verifikasi dan Implementasi Decoder H.264 Pada bab ini akan dijelaskan verifikasi dari Decoder H.264 yang didapatkan dengan melakukan simulasi modul Inverse Transform, Deblocking Filter, Motion Compensator,

Lebih terperinci

Perancangan Motion Compensator Dan Integrasi Decoder H.264

Perancangan Motion Compensator Dan Integrasi Decoder H.264 Perancangan Motion Compensator Dan Integrasi Decoder H.264 TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung Oleh Zener Sukra NIM : 23206010 Program

Lebih terperinci

PERANCANGAN DEBLOCKING FILTER UNTUK APLIKASI KOMPRESI VIDEO MENGGUNAKAN STANDAR MPEG4/H.264

PERANCANGAN DEBLOCKING FILTER UNTUK APLIKASI KOMPRESI VIDEO MENGGUNAKAN STANDAR MPEG4/H.264 PERANCANGAN DEBLOCKING FILTER UNTUK APLIKASI KOMPRESI VIDEO MENGGUNAKAN STANDAR MPEG4/H.264 Andreas Sutanto, S.T., asutanto@paume.itb.ac.id, Dani Fitriyanto, M.T., dani@paume.itb.ac.id, Trio Adiono, Ph.D.,

Lebih terperinci

ORGANISASI KOMPUTER DASAR

ORGANISASI KOMPUTER DASAR ORGANISASI KOMPUTER DASAR A. KOMPONEN SISTEM Sebuah komputer moderen/digital dengan program yang tersimpan di dalamnya merupakan sebuah system yang memanipulasi dan memproses informasi menurut kumpulan

Lebih terperinci

ebook ORGANISASI KOMPUTER DASAR Minggu 6 Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma 2013

ebook ORGANISASI KOMPUTER DASAR Minggu 6 Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma 2013 Penyusun : 1. Imam Purwanto, S.Kom, MMSI 2. Ega Hegarini, S.Kom., MM 3. Rifki Amalia, S.Kom., MMSI 4. Arie Kusumawati, S.Kom ebook ORGANISASI KOMPUTER DASAR Minggu 6 Fakultas Teknologi Industri Universitas

Lebih terperinci

Antarmuka LCD pada DST-AVR

Antarmuka LCD pada DST-AVR Antarmuka LCD pada DST-AVR M1632 adalah merupakan modul LCD dengan tampilan 16 x 2 baris dengan konsumsi daya yang rendah. Modul ini dilengkapi dengan mikrokontroler yang didisain khusus untuk mengendalikan

Lebih terperinci

JAWABAN ORGANISASI KOMPUTER 7 Agustus 2004

JAWABAN ORGANISASI KOMPUTER 7 Agustus 2004 JAWABAN ORGANISASI KOMPUTER 7 Agustus 2004 1. Jelaskan maksud dari konsep Stored Program Computer serta sebutkan unit-unit yang harus ada serta fungsinya sampai pada level register. Memor utama menyimpan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN AWAL INVERSE-CABAC Proses Inisialisasi untuk Variabel Context

BAB 3 PERANCANGAN AWAL INVERSE-CABAC Proses Inisialisasi untuk Variabel Context BAB 3 PERANCANGAN AWAL INVERSE-CABAC Pada program JM 11.0 yang digunakan sebagai program acuan pada tugas akhir ini, algoritma binary arithmetic coding untuk modul Inverse-CABAC dimuat dalam file biaridecod.c.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan sistem dari perangkat keras, serta perangkat lunak robot. 3.1. Gambaran Sistem Sistem yang direalisasikan dalam skripsi ini

Lebih terperinci

Implementasi Kamera OV7670 Sebagai Pendeteksi Garis Pada Robot Line Follower

Implementasi Kamera OV7670 Sebagai Pendeteksi Garis Pada Robot Line Follower Implementasi Kamera OV7670 Sebagai Pendeteksi Garis Pada Robot Line Follower Muhammad Rizal 1, Waru Djuriatno,ST.,MT 2., Mochammad Rif an, ST., MT. 3 1 Mahasiswa Teknik Elektro UB, 2,3 Dosen Teknik Elektro

Lebih terperinci

Lampiran A : Listing Instruksi Lampiran B : Tabel

Lampiran A : Listing Instruksi Lampiran B : Tabel ABSTRAK Penggunaan mikrokontroller semakin meluas ke berbagai bidang. MCU (Micro Controller Unit) sekarang ini digunakan bukan saja untuk melakukan penghitungan yang rumit atau pengolahan data, tetapi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem DOT Matrix ini terbagi menjadi tiga bagian, yakni: perancangan perangkat keras serta perancangan perangkat lunak. 3.1. Perancangan Perangkat Keras Sistem yang

Lebih terperinci

Simple As Possible (SAP) - 1. Abdul Syukur

Simple As Possible (SAP) - 1. Abdul Syukur Simple As Possible (SAP) - 1 Abdul Syukur abdulsyukur@eng.uir.ac.id http://skurlinux.blogspot.com 053740514 Perangkat Pembangun Pencacah Program (Program Counter) Register Masukan & Memory Address Register

Lebih terperinci

PENGANTAR ORGANISASI DAN ARSITEKTUR KOMPUTER SISTEM INPUT OUTPUT

PENGANTAR ORGANISASI DAN ARSITEKTUR KOMPUTER SISTEM INPUT OUTPUT PENGANTAR ORGANISASI DAN ARSITEKTUR KOMPUTER SISTEM INPUT OUTPUT EXTERNAL DEVICE Pembacaan di sisi manusia (screen, printer, keyboard) Pembacaan disisi mesin (monitoring, control) Komunikasi (modem, NIC)

Lebih terperinci

Hanif Fakhrurroja, MT

Hanif Fakhrurroja, MT Pertemuan 6 Organisasi Komputer CPU dan Sistem Bus Hanif Fakhrurroja, MT PIKSI GANESHA, 2013 Hanif Fakhrurroja @hanifoza hanifoza@gmail.com Agenda Pertemuan 6 1 CPU 2 Sistem Bus Pendahuluan Video CPU CPU

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan dijelaskan perancangan perangkat keras serta perangkat lunak algoritma pergerakan dan komunikasi robot.

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan dijelaskan perancangan perangkat keras serta perangkat lunak algoritma pergerakan dan komunikasi robot. BAB III PERANCANGAN Pada bab ini akan dijelaskan perancangan perangkat keras serta perangkat lunak algoritma pergerakan dan komunikasi robot. 3.1.Gambaran Sistem Sistem instruksi pergerakan pada robot

Lebih terperinci

1 Tinjau Ulang Sistem Komputer

1 Tinjau Ulang Sistem Komputer 1 Tinjau Ulang Sistem Komputer Overview Sebelum memulai mempelajari sistem operasi penting bagi kita untuk mengetahui komponen-komponen yang menjadi bagian dari sebuah sistem komputer disertai cara kerjanya.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN APLIKASI

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN APLIKASI BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN APLIKASI Pada bab analisa dan perancangan aplikasi, penulis akan menjelaskan apa saja yang dibutuhkan untuk membuat aplikasi, menerangkan fungsi dari elemen-elemen yang

Lebih terperinci

Oleh: 1. Singgih Gunawan Setyadi ( ) 2. Handung Kusjayanto ( ) 3. Wahyu Isnawan ( )

Oleh: 1. Singgih Gunawan Setyadi ( ) 2. Handung Kusjayanto ( ) 3. Wahyu Isnawan ( ) Oleh: 1. Singgih Gunawan Setyadi (10222059) 2. Handung Kusjayanto (11111005) 3. Wahyu Isnawan (11111049) CPU Merupakan komponen terpenting dari sistem komputer sebagai pengolah data berdasarkan instruksi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Perintah-perintah Mikroprosesor INTEL 8088/8086 yang didukung di dalam perangkat lunak ini adalah modus pengalamatan (MOV), penjumlahan (ADD),

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN ARSITEKTUR INVERSE-CABAC

BAB 4 PERANCANGAN ARSITEKTUR INVERSE-CABAC BAB 4 PERANCANGAN ARSITEKTUR INVERSE-CABAC Bab ini membahas perancangan arsitektur Inverse-CABAC. Perancangan arsitektur CABAC meliputi perancangan datapath, unit kontrol, dan timing diagram. 4.1 Struktur

Lebih terperinci

Pertemuan ke 7 Mode Pengalamatan. Computer Organization Eko Budi Setiawan

Pertemuan ke 7 Mode Pengalamatan. Computer Organization Eko Budi Setiawan Pertemuan ke 7 Mode Pengalamatan Computer Organization Eko Budi Setiawan Mode Pengalamatan Mengatasi keterbatasan format instruksi Dapat mereferensi lokasi memori yang besar Mode pengalamatan yang mampu

Lebih terperinci

OPERATION SYSTEM. Jenis - Jenis Register Berdasarkan Mikroprosesor 8086/8088

OPERATION SYSTEM. Jenis - Jenis Register Berdasarkan Mikroprosesor 8086/8088 OPERATION SYSTEM Nama : Dian Fahrizal Nim : 110170096 Unit : A3 Jenis - Jenis Register Berdasarkan Mikroprosesor 8086/8088 Mikroprosesor 8086/8088 memiliki 4 register yang masing-masingnya terdiri dari

Lebih terperinci

M1632 MODULE LCD 16 X 2 BARIS (M1632)

M1632 MODULE LCD 16 X 2 BARIS (M1632) M1632 MODULE LCD 16 X 2 BARIS (M1632) Deskripsi: M1632 adalah merupakan modul LCD dengan tampilan 16 x 2 baris dengan konsumsi daya yang rendah. Modul ini dilengkapi dengan mikrokontroler yang didisain

Lebih terperinci

DCH1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer

DCH1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer DCH1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer Register, Counter dan Memori 1 11/9/2016 1 Inti pembelajaran Memahami pengertian Register, Counter dan Memori. Mampu menjelaskan cara kerja Register, Counter

Lebih terperinci

Batasan Masalah dan Tujuan Penulisan

Batasan Masalah dan Tujuan Penulisan ANALISA PERGERAKAN LED PADA MODUL INTERFACING MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE PERIPHERAL INTERFACE DI LAB ELEKTRO LANJUT Nama : Denny Setiawan NPM : 10409894 Jurusanusan : Teknik Elektro Pembimbing : Alona, ST.,

Lebih terperinci

Laboratorium Sistem Komputer dan Otomasi Departemen Teknik Elektro Otomasi Fakultas Vokasi Institut Teknologi Sepuluh November

Laboratorium Sistem Komputer dan Otomasi Departemen Teknik Elektro Otomasi Fakultas Vokasi Institut Teknologi Sepuluh November PRAKTIKUM 1 COUNTER (ASINKRON) A. OBJEKTIF 1. Dapat merangkai rangkaian pencacah n bit dengan JK Flip-Flop 2. Dapat mendemonstrasikan operasi pencacah 3. Dapat mendemonstrasikan bagaimana modulus dapat

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN VERIFIKASI PADA FPGA

BAB IV IMPLEMENTASI DAN VERIFIKASI PADA FPGA BAB IV IMPLEMENTASI DAN VERIFIKASI PADA FPGA Pada bab ini akan dibahas tentang implementasi perangkat pengendali digital pada FPGA. Hasil desain menggunakan kode Verilog HDL dikompilasi menggunakan tool

Lebih terperinci

PETA MEMORI MIKROPROSESOR 8088

PETA MEMORI MIKROPROSESOR 8088 1. Bagan Dasar µp 8088 PETA MEMORI MIKROPROSESOR 8088 Gambar 1. Bagan Dasar µp 8088 Elemen didalam mikroprosesor adalah : CU (Control Unit) adalah manajer dari semua unit. CU mengatur keselarasan kerja

Lebih terperinci

REGISTER Register-register yang terdapat pada mikroprosesor, antara lain :

REGISTER Register-register yang terdapat pada mikroprosesor, antara lain : REGISTER Register adalah sebagian memori dari mikroprosesor yang dapat diakses dengan kecepatan yang sangat tinggi. Register-register yang terdapat pada mikroprosesor, antara lain : General purpose register

Lebih terperinci

Mikroprosessor 2014 Telkom University

Mikroprosessor 2014 Telkom University Mikroprosessor 2014 Telkom University » PPI adalah modul IO paralel yang dapat digunakan untuk operasi IO dengan teknik Programmed IO dan Interrupt driven IO. » Bagian sebelah kanan dari blok di atas

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dari perangkat keras, serta perangkat lunak dari algoritma robot. 3.1. Sistem Instruksi dan Kontrol Robot Gambar 3.1. Blok diagram

Lebih terperinci

PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT PENAMPIL INFORMASI MENGGUNAKAN DOT MATRIX RGB

PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT PENAMPIL INFORMASI MENGGUNAKAN DOT MATRIX RGB PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT PENAMPIL INFORMASI MENGGUNAKAN DOT MATRIX RGB DENGAN PENGONTROLAN VIA REMOTE CONTROL TV BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 64 TUGAS AKHIR DisusunOleh : ARYANTO NIM. 08530072

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Bab ini berisi pembahasan mengenai perancangan terhadap sistem yang akan dibuat. Dalam merancang sebuah sistem, dilakukan beberapa pendekatan dan analisis mengenai sistem yang

Lebih terperinci

MODUL 7 MANAJEMEN DISK

MODUL 7 MANAJEMEN DISK MODUL 7 MANAJEMEN DISK 1 DISK Merupakan salah satu piranti I/O Berfungsi sebagai media penyimpan utama Saat ini, disk yang umum adalah disk cakram magnetis (harddisk) 2 STRUKTUR DISK Secara fisik, disk

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI 3.1 Rancangan Aplikasi Program aplikasi motion detection yang akan dirancang memiliki struktur hirarki di mana terdapat 3 sub menu dari menu utamanya yaitu sub menu file,

Lebih terperinci

7.1 Pendahuluan. 7.2 Central Processing Unit (CPU)

7.1 Pendahuluan. 7.2 Central Processing Unit (CPU) Bab 7 Prosesor Dan Memori 7.1 Pendahuluan Alat pemroses adalah alat dimana instruksi-instruksi program diproses untuk mengolah data yang sudah dimasukkan melalui alat input dan hasilnya akan ditampilkan

Lebih terperinci

PENGANTAR ORGANISASI DAN ARSITEKTUR KOMPUTER CENTRAL PROCESSING UNIT

PENGANTAR ORGANISASI DAN ARSITEKTUR KOMPUTER CENTRAL PROCESSING UNIT PENGANTAR ORGANISASI DAN ARSITEKTUR KOMPUTER CENTRAL PROCESSING UNIT ARSITEKTUR VON NEUMANN DATA BUS DATA BUS INPUT OUTPUT (I/O) UNIT CENTRAL PROCESSING UNIT ADRESS BUS MAIN MEMORY UNIT CONTROL BUS CONTROL

Lebih terperinci

Struktur Sistem Komputer

Struktur Sistem Komputer Struktur Sistem Komputer ARSITEKTUR UMUM SISTEM KOMPUTER Sistem Komputer Sistem komputer terdiri atas CPU dan sejumlah perangkat pengendali yang terhubung melalui sebuah bus yang menyediakan akses ke memori

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. mudah digunakan (user friendly) yang memiliki fungsi kendali untuk berbagai tipe

BAB III LANDASAN TEORI. mudah digunakan (user friendly) yang memiliki fungsi kendali untuk berbagai tipe BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Programmable Logic Controller (PLC) Programmable Logic Controller (PLC) adalah komputer elektronik yang mudah digunakan (user friendly) yang memiliki fungsi kendali untuk berbagai

Lebih terperinci

Rangkuman Materi Presentasi AOK. Input/Output Terprogram, Intterupt Driven dan DMA. (Direct Memory Access)

Rangkuman Materi Presentasi AOK. Input/Output Terprogram, Intterupt Driven dan DMA. (Direct Memory Access) Rangkuman Materi Presentasi AOK Input/Output Terprogram, Intterupt Driven dan DMA (Direct Memory Access) I/O Terprogram Pada I/O terprogam adalah adanya data yang saling ditukar antara CPU dan modul I/O.

Lebih terperinci

Diktat Kuliah Organisasi dan Interaksi

Diktat Kuliah Organisasi dan Interaksi Mikroprosesor dan Antarmuka Diktat Kuliah Organisasi dan Interaksi Nyoman Bogi Aditya Karna Sisfo IMelkom bogi@imtelkom.ac.id http://bogi.blog.imtelkom.ac.id Institut Manajemen elkom http://www.imtelkom.ac.id

Lebih terperinci

BAB 2 STANDARD H.264/MPEG-4 DAN ALGORITMA CABAC

BAB 2 STANDARD H.264/MPEG-4 DAN ALGORITMA CABAC BAB 2 STANDARD H.264/MPEG-4 DAN ALGORITMA CABAC Pada bab ini akan dibahas tentang standard H.264/MPEG-4 secara singkat. Selain itu, bab ini akan membahas pula tentang pemakaian algoritma CABAC pada standard

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN ARSITEKTUR 2K FFT-IFFT CORE

BAB 4 PERANCANGAN ARSITEKTUR 2K FFT-IFFT CORE BAB 4 PERANCANGAN ARSITEKTUR 2K FFT-IFFT CORE Pada bab ini dibahas mengenai perancangan arsitektur 2k FFT-IFFT Core berdasarkan model Matlab yang telah dibuat sebelumnya. Terdapat dua pendekatan arsitektur

Lebih terperinci

Programmable Peripheral Interface 8255

Programmable Peripheral Interface 8255 Percobaan 05 Programmable Peripheral Interface 8255 I. Tujuan Percobaan 1. Memahami tentang Programmable Peripheral Interface 2. Mampu melakukan komunikasi antara komputer dengan ISA PIO Card II. Teori

Lebih terperinci

Sistem Operasi. Struktur Sistem Komputer. Adhitya Nugraha. Fasilkom 10/6/2014

Sistem Operasi. Struktur Sistem Komputer. Adhitya Nugraha. Fasilkom 10/6/2014 Sistem Operasi Struktur Sistem Komputer Adhitya Nugraha 2014 adhitya@dsn.dinus.ac.id Fasilkom 10/6/2014 Objectives Mahasiswa mengetahui komponen-komponen yang membangun sebuah sistem komputer. Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB III ANALISA MASALAH DAN PERANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISA MASALAH DAN PERANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISA MASALAH DAN PERANCANGAN PROGRAM III.1 Analisis Permasalahan Tahapan analisis terhadap suatu sistem dilakukan sebelum tahapan perancangan dilakukan. Adapun tujuan yang dilakukannmya analisis

Lebih terperinci

Arithmatika Komputer. Pertemuan 3

Arithmatika Komputer. Pertemuan 3 Arithmatika Komputer Pertemuan 3 2.3. Aritmetika Integer Membahas operasi aritmetika (Sistem Komplemen Dua) Penjumlahan Pengurangan Perkalian Pembagian Penjumlahan dan Pengurangan Penambahan pada complement

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM PEMROGRAMAN DAN IMPLEMENTASI ROBOT KARTESIAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM PEMROGRAMAN DAN IMPLEMENTASI ROBOT KARTESIAN 21 BAB III PERANCANGAN SISTEM PEMROGRAMAN DAN IMPLEMENTASI ROBOT KARTESIAN Rancang bangun robot kontur kartesian ini melibatkan beberapa unsur sistem yang digabung menjadi satu kesatuan yang saling berkaitan

Lebih terperinci

A. Dasar Teori. Urutan (Sequence) Pemilihan (Selection) Pengulangan (Iteration) Pernyataan Kondisional (If Statement)

A. Dasar Teori. Urutan (Sequence) Pemilihan (Selection) Pengulangan (Iteration) Pernyataan Kondisional (If Statement) A. Dasar Teori PHP melakukan eksekusi perintah mulai dari baris pertama kemudian ke baris berikutnya, sampai baris yang terakhir. Struktur kontrol digunakan untuk mengatur alur logika program agar sesuiai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebuah embedded system berbasis mikrokontroller umumnya memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebuah embedded system berbasis mikrokontroller umumnya memiliki BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebuah embedded system berbasis mikrokontroller umumnya memiliki pilihan tampilan keluaran yang terbatas. Jenis tampilan yang biasa digunakan adalah LCD dot-matrix

Lebih terperinci

Chapter 6 Input/Output

Chapter 6 Input/Output Chapter 6 Input/Output Masalah-masalah Input/Output Periferal yang bervariasi Pengiriman jumlah data yang berbeda Dengan kecepatan yang berbeda Dalam format yang berbeda Semua periferal I/O berkecepatan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL PENGUJIAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL PENGUJIAN BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL PENGUJIAN Pada bab ini akan dijelaskan proses pengujian, hasil, dan analisis dari hasil pengujian. Ada tiga bagian yang diuji, yaitu perangkat keras, perangkat lunak,

Lebih terperinci

untuk ASIC tinggi, algoritma harus diverifikasi dan dioptimalkan sebelum implementasi. Namun dengan berkembangnya teknologi VLSI, implementasi perangk

untuk ASIC tinggi, algoritma harus diverifikasi dan dioptimalkan sebelum implementasi. Namun dengan berkembangnya teknologi VLSI, implementasi perangk IMPLEMENTASI SERIAL MULTIPLIERS 8 BIT KE DALAM IC FPGA SEBAGAI PENDUKUNG PERCEPATAN OPERASI PERKALIAN DALAM KOMPRESI CITRA Drs. Lingga Hermanto, MMSi 1 Iman Ilmawan Muharam 2 1. Dosen Universitas Gunadarma

Lebih terperinci

MAKALAH. Mata Kuliah. Arsitektur dan Organisasi Komputer

MAKALAH. Mata Kuliah. Arsitektur dan Organisasi Komputer MAKALAH Mata Kuliah Arsitektur dan Organisasi Komputer Kelompok 1 1. M. Dwi setiyo (14670015) 2. Bima Setya N. (14670018) 3. Yan Ari Firmansyah (14670021) 4. Lia Ayu K. (14670024) Program Studi Informatika

Lebih terperinci

STRUKTUR CPU. Arsitektur Komputer

STRUKTUR CPU. Arsitektur Komputer STRUKTUR CPU Arsitektur Komputer Tujuan Mengerti struktur dan fungsi CPU yaitu dapat melakukan Fetch instruksi, interpreter instruksi, Fetch data, eksekusi, dan menyimpan kembali. serta struktur dari register,

Lebih terperinci

BAB VI INPUT OUTPUT. Universitas Gadjah Mada 1

BAB VI INPUT OUTPUT. Universitas Gadjah Mada 1 BAB VI INPUT OUTPUT Unit input/output memberi CPU kemampuan untuk berkomunikasi dengan peripherals. Terdapat beberapa alasan diperlukannya unit I/O, diantaranya adalah : 1. Besar tegangan dan arus isyarat

Lebih terperinci

3. ALU. Tugas utama adalah melakukan semua perhitungan aritmatika dan melakukan keputusan dari suatu operasi logika.

3. ALU. Tugas utama adalah melakukan semua perhitungan aritmatika dan melakukan keputusan dari suatu operasi logika. SRI SUPATMI,S.KOM 3. ALU Tugas utama adalah melakukan semua perhitungan aritmatika dan melakukan keputusan dari suatu operasi logika. 4. I/O Interconection Input-Output (/O) Interconection merupakan sistem

Lebih terperinci

Aplikasi Komputer PROCESSOR DAN MEMORI. Sandiwarno, S.Kom.,M.Kom. Sistem Informasi. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi

Aplikasi Komputer PROCESSOR DAN MEMORI. Sandiwarno, S.Kom.,M.Kom. Sistem Informasi. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Aplikasi Komputer Modul ke: 07 Sulis Fakultas FASILKOM PROCESSOR DAN MEMORI Sandiwarno, S.Kom.,M.Kom Program Studi Sistem Informasi PENDAHULUAN Alat pemroses adalah alat dimana instruksi-instruksi program

Lebih terperinci

OPERASI PERNYATAAN KONDISI

OPERASI PERNYATAAN KONDISI OPERASI PERNYATAAN KONDISI A. Pernyataan IF pernyataan if mempunyai pengertian, jika kondisi bernilai benar, maka perintah dikerjakan dan jiak tidak memenuhi syarat maka diabaikan. Dapat dilihat dari diagram

Lebih terperinci

Field Programmable Gate Array (FPGA) merupakan perangkat keras yang nantinya akan digunakan untuk mengimplementasikan perangkat lunak yang telah diran

Field Programmable Gate Array (FPGA) merupakan perangkat keras yang nantinya akan digunakan untuk mengimplementasikan perangkat lunak yang telah diran DISAIN DAN IMPLEMENTASI FULL ADDER DAN FULL SUBSTRACTOR SERIAL DATA KEDALAM IC FPGA SEBAGAI PERCEPATAN PERKALIAN MATRIKS DALAM OPERASI CITRA Drs. Lingga Hermanto, MM,. MMSI., 1 Shandi Aji Pusghiyanto 2

Lebih terperinci

Struktur Sistem Komputer. Abdullah Sistem Informasi Universitas Binadarma

Struktur Sistem Komputer. Abdullah Sistem Informasi Universitas Binadarma Struktur Sistem Komputer Abdullah Sistem Informasi Universitas Binadarma Pembahasan Operasi Sistem Komputer Struktur I/O Struktur Storage Hirarki Storage Proteksi Perangkat Keras Sistem Arsitektur Umum

Lebih terperinci

SERPIH-SERPIH (IC) INTERFACE DASAR PADA PC

SERPIH-SERPIH (IC) INTERFACE DASAR PADA PC SERPIH-SERPIH (IC) INTERFACE DASAR PADA PC PROGRAMMABLE PERIPHERAL INTERFACE (PPI) 8255 IC 8255 adalah sebuah antarmuka yang dapat menggerakkan piranti/peralatan/peripheral berbentuk Integrated Circuit

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM 3.1. Gambaran Umum Perancangan Secara umum, program aplikasi fractal compression terdiri dari dua proses utama yaitu proses kompresi dan proses dekompresi. Algoritma QPIFS yang

Lebih terperinci

DT-AVR Low Cost Micro System. Gambar 1 Blok Diagram AN154. RXD (J13 Pin 3) TXD (J8 Pin 4) GND (J10/J11/J12/J13 Pin 1) GND (J7/J8 Pin 1)

DT-AVR Low Cost Micro System. Gambar 1 Blok Diagram AN154. RXD (J13 Pin 3) TXD (J8 Pin 4) GND (J10/J11/J12/J13 Pin 1) GND (J7/J8 Pin 1) DT-AVR DT DT-AVR AVR Application ote A154 Menggunakan Mouse PS/2 untuk Graphic LCD dengan bantuan DT-AVR Low Cost Series Oleh: Tim IE dan athanael R.A (UK Petra) Graphic LCD GM24644 adalah sebuah LCD grafik

Lebih terperinci

2.4 Sistem Penghapus Derau (Noise Canceling) Algoritma Recursive Least Square (RLS) Field Programmable Gate Array (FPGA) 16

2.4 Sistem Penghapus Derau (Noise Canceling) Algoritma Recursive Least Square (RLS) Field Programmable Gate Array (FPGA) 16 DAFTARISI FIALAMAN JUDUL i LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING h" LEMBAR PENGESAHAN DOSENPENGUJI jij HALAMANPERSEMBAHAN jv HALAMANMOTTO v KATA PENGANTAR V1 ABSTRAKSI viii DAFTARISI ix DAFTARGAMBAR xii DAFTARTABEL

Lebih terperinci

MODUL III FLOW CONTROL INSTRUTIONS

MODUL III FLOW CONTROL INSTRUTIONS MODUL III FLOW CONTROL INSTRUTIONS Intruksi lompatan (jump) dan perulangan (loop) digunakan untuk pengambilan keputusan dan mengulang bagian-bagian kode. Untuk mengontrol instruksi lompatan (jump) dan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN. Input Data, Pre-processing, Feature Extraction, Training, dan Verification. Pada tahap

BAB 3 PERANCANGAN. Input Data, Pre-processing, Feature Extraction, Training, dan Verification. Pada tahap BAB 3 PERANCANGAN 3.1 Desain Verifikasi Tanda Tangan Desain verifikasi tanda tangan secara umum terdiri dari lima tahap utama, yaitu Input Data, Pre-processing, Feature Extraction, Training, dan Verification.

Lebih terperinci

Oleh : Agus Priyanto, M.Kom

Oleh : Agus Priyanto, M.Kom Struktur CPU Oleh : Agus Priyanto, M.Kom Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa dapat menjelaskan tentang struktur CPU Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa dapat menjelaskan tentang

Lebih terperinci

Fajar Syakhfari. Pendahuluan. Lisensi Dokumen:

Fajar Syakhfari. Pendahuluan. Lisensi Dokumen: Aplikasi Geometry Process Menggunakan Visual Studio Fajar Syakhfari Fajar_060@yahoo.com http://syakhfarizonedevils.blogspot.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi

Lebih terperinci

INPUT / OUTPUT. Fungsi : Memindahkan informasi antara CPU atau memori utama dengan dunia luar

INPUT / OUTPUT. Fungsi : Memindahkan informasi antara CPU atau memori utama dengan dunia luar INPUT / OUTPUT Fungsi : Memindahkan informasi antara CPU atau memori utama dengan dunia luar I/O terdiri : - Piranti l/o (peripheral) - Pengendali I/O (device controller) - Perangkat lunak Proses transfer

Lebih terperinci

Penentuan Arah Sumber Suara dengan Metode Interaural Time Difference menggunakan Mikrokontoler STM32F4

Penentuan Arah Sumber Suara dengan Metode Interaural Time Difference menggunakan Mikrokontoler STM32F4 JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-771 Penentuan Arah Sumber Suara dengan Metode Interaural Time Difference menggunakan Mikrokontoler STM32F4 Mohamad Asfari dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu bentuk dari digitalisasi yang sedang berkembang saat ini adalah teknologi 3D Scanning yang merupakan proses pemindaian objek nyata ke dalam bentuk digital.

Lebih terperinci

BAB 5 VERIFIKASI DAN SINTESIS INVERSE-CABAC

BAB 5 VERIFIKASI DAN SINTESIS INVERSE-CABAC BAB 5 VERIFIKASI DAN SINTESIS INVERSE-CABAC Setelah proses perancangan arsitektur Inverse-CABAC dan perancangan RTL dalam kode Verilog HDL selesai dilakukan, tahap berikutnya adalah memverifikasi dan sintesis

Lebih terperinci

Application Note. Adapun blok diagram secara keseluruhan adalah sebagai berikut: AN156 Touch Screen Panel Graphic LCD 320 x 240

Application Note. Adapun blok diagram secara keseluruhan adalah sebagai berikut: AN156 Touch Screen Panel Graphic LCD 320 x 240 DT-AVR DT-AVR Apllication ote A156 Touch Screen Panel Graphic LCD 20 x 240 Oleh : Tim IE dan Jimmy Sulistya Wijaya Pada jaman sekarang ini, touch screen panel semakin umum dipakai sebagai media input.

Lebih terperinci

CENTRAL PROCESSING UNIT (CPU) Sebuah mesin tipe von neumann

CENTRAL PROCESSING UNIT (CPU) Sebuah mesin tipe von neumann CENTRL PROCESSING UNIT (CPU) rsitektur dasar mesin tipe von neumann menjadi kerangka referensi pada komputer digital umum (general-purpose) modern. 3 bagian fundamental tersebut adalah: Data bus Data bus

Lebih terperinci

Pertemuan ke 13 Unit Masukan dan Keluaran Riyanto Sigit, ST. Nur Rosyid, S.kom Setiawardhana, ST Hero Yudo M, ST

Pertemuan ke 13 Unit Masukan dan Keluaran Riyanto Sigit, ST. Nur Rosyid, S.kom Setiawardhana, ST Hero Yudo M, ST Pertemuan ke 13 Unit Masukan dan Keluaran Riyanto Sigit, ST. Nur Rosyid, S.kom Setiawardhana, ST Hero Yudo M, ST Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Tujuan Menjelaskan system komputer unit masukkan/keluaran

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian alat serta analisis dari hasil pengujian. Tujuan dilakukan pengujian adalah mengetahui sejauh mana hasil perancangan alat yang

Lebih terperinci

BAB VIII REGISTER DAN COUNTER

BAB VIII REGISTER DAN COUNTER BAB VIII REGISTER DAN COUNTER 8.1 Register Register adalah kumpulan dari elemen-elemen memori yang bekerja bersama sebagai satu unit. Register yang paling sederhana tidak lebih dari sebuah penyimpan kata

Lebih terperinci

BAB IV. ANALISIS DAN PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK

BAB IV. ANALISIS DAN PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK BAB IV. ANALISIS DAN PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK Bab ini menjelaskan tentang analisis kebutuhan dan perancangan perangkat lunak sebagai implementasi digital watermarking pada berkas WAV dengan menggunakan

Lebih terperinci

Arsitektur Set Instruksi. Abdul Syukur

Arsitektur Set Instruksi. Abdul Syukur Arsitektur Set Instruksi Abdul Syukur abdulsyukur@eng.uir.ac.id http://skurlinux.blogspot.com 085374051884 Tujuan Memahami representasi set instruksi, dan jenis-jenis format instruksi. Mengetahui jenis-jenis

Lebih terperinci

Rangkaian ALU (Arithmetic and Logic Unit) yang digunakan untuk menjumlahkan bilangan dinamakan dengan Adder. Adder juga sering disebut rangkaian

Rangkaian ALU (Arithmetic and Logic Unit) yang digunakan untuk menjumlahkan bilangan dinamakan dengan Adder. Adder juga sering disebut rangkaian Rangkaian ALU (Arithmetic and Logic Unit) yang digunakan untuk menjumlahkan bilangan dinamakan dengan Adder. Adder juga sering disebut rangkaian kombinasional aritmetika Ada 3 jenis Adder : Rangkaian Adder

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET PEMROGRAMAN WEB Semester: 2 Struktur Kondisi Perulangan 200 menit No.: Job: 08 Tgl: Hal.

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET PEMROGRAMAN WEB Semester: 2 Struktur Kondisi Perulangan 200 menit No.: Job: 08 Tgl: Hal. A. Kompetensi Mahasiswa diharapkan dapat: 1. Memahami dan menguasai Struktur Kondisi For 2. Memahami dan menguasai Struktur Kondisi While 3. Memahami dan menguasai Struktur Kondisi Do...While 4. Memahami

Lebih terperinci

Sistem Komputer. Komputer terdiri dari CPU, Memory dan I/O (Arsitektur Von-Neumann) Ada tiga bus dalam sistem komputer

Sistem Komputer. Komputer terdiri dari CPU, Memory dan I/O (Arsitektur Von-Neumann) Ada tiga bus dalam sistem komputer ELEKTRONIKA DIGITAL TEORI ANTARMUKA Sistem Komputer Komputer terdiri dari CPU, Memory dan I/O (Arsitektur Von-Neumann) Komponen komputer dihubungkan oleh bus. Ada tiga bus dalam sistem komputer Alamat

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan dari perangkat keras, serta perangkat lunak dari algoritma robot. 3.1. Perancangan Perangkat Keras Pada bagian ini akan dijelaskan

Lebih terperinci

Struktur Sistem Komputer

Struktur Sistem Komputer Struktur Sistem Komputer Pengampu Mata Kuliah Casi Setianingsih (CSI) Hp : 081320001220 (WA Only) Email Tugas : casie.sn@gmail.com Email Tel-U : setiacasie@telkomuniversity.ac.id Komposisi Penilaian Quiz

Lebih terperinci

KENDALI ROBOT MELALUI RF DENGAN D-JOY CONTROLLER

KENDALI ROBOT MELALUI RF DENGAN D-JOY CONTROLLER AN0140 KENDALI ROBOT MELALUI RF DENGAN D-JOY CONTROLLER Gambar 1 Kendali 4 robot dengan 4 joystick oleh sebuah D-Joy Controller Joystick PS2 adalah sebuah media pengendali robot yang cukup handal. Dibandingkan

Lebih terperinci

Struktur Sistem Komputer

Struktur Sistem Komputer 2 Struktur Sistem Komputer Review: Struktur Sistem Komputer Operasi Sistem Komputer Struktur I/O Struktur Storage Proteksi Hardware 2 Arsitektur Sistem Komputer 3 Operasi Sistem Komputer CPU devices dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Sistem Tahapan analisis merupakan tahapan untuk mengetahui tahapan awal didalam sebuah sistem pendeteksian filter sobel. Didalam aplikasi filter sobel ini

Lebih terperinci

INPUT/OUTPUT. Fungsi : Memindahkan informasi antara CPU atau memori utama dengan dunia luar

INPUT/OUTPUT. Fungsi : Memindahkan informasi antara CPU atau memori utama dengan dunia luar INPUT/OUTPUT Fungsi : Memindahkan informasi antara CPU atau memori utama dengan dunia luar I/O terdiri : - Piranti l/o (peripheral) - Pengendali I/O (device controller) - Perangkat lunak Proses transfer

Lebih terperinci

Pertemuan 10 DASAR ANTAR MUKA I/O

Pertemuan 10 DASAR ANTAR MUKA I/O Pertemuan DASAR ANTAR MUKA I/O TEKNIK PENGALAMATAN I/O Terdapat dua metode dasar untuk mengalamati I/O, yaitu : I/O Terisolasi (Isolated I/O) Prosesor memisahkan antara ruang alamat untuk memori dengan

Lebih terperinci

PERCOBAAN 8. RANGKAIAN ARITMETIKA DIGITAL DASAR

PERCOBAAN 8. RANGKAIAN ARITMETIKA DIGITAL DASAR PERCOBAAN 8. TUJUAN: Setelah menyelesaikan percobaan ini mahasiswa diharapkan mampu Memahami rangkaian aritmetika digital : adder dan subtractor Mendisain rangkaian adder dan subtractor (Half dan Full)

Lebih terperinci

Sebelum membahas mengenai pemrograman LabVIEW, sebaiknya pembaca mengenal istilah istilah penting berikut ini.

Sebelum membahas mengenai pemrograman LabVIEW, sebaiknya pembaca mengenal istilah istilah penting berikut ini. Pemrograman LabVIEW 6.1 Istilah-Istilah Penting Sebelum membahas mengenai pemrograman LabVIEW, sebaiknya pembaca mengenal istilah istilah penting berikut ini. 1. G: dari kata graphical, merupakan sebutan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN Bahan dan Peralatan

BAB III PERANCANGAN Bahan dan Peralatan BAB III PERANCANGAN 3.1 Pendahuluan Perancangan merupakan tahapan terpenting dari pelaksanaan penelitian ini. Pada tahap perancangan harus memahami sifat-sifat, karakteristik, spesifikasi dari komponen-komponen

Lebih terperinci

INPUT/OUTPUT. Fungsi : Memindahkan informasi antara CPU atau memori utama dengan dunia luar

INPUT/OUTPUT. Fungsi : Memindahkan informasi antara CPU atau memori utama dengan dunia luar INPUT/OUTPUT Fungsi : Memindahkan informasi antara CPU atau memori utama dengan dunia luar I/O terdiri : - Piranti l/o (peripheral) - Pengendali I/O (device controller) - Perangkat lunak Proses transfer

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. transmisi data streaming menggunakan Zigbee wireless network dengan

BAB III METODE PENELITIAN. transmisi data streaming menggunakan Zigbee wireless network dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah transmisi data streaming menggunakan Zigbee wireless network dengan teknik scheduling metode

Lebih terperinci

BAB IV HASIL SIMULASI DAN ANALISIS

BAB IV HASIL SIMULASI DAN ANALISIS BAB IV HASIL SIMULASI DAN ANALISIS Simulasi ini bertujuan untuk meneliti Turbo Coding dalam hal Bit Error Rate (). Pada bagian ini akan ditunjukkan pengaruh jumlah shift register, interleaver, jumlah iterasi

Lebih terperinci

Set Instruksi: Set instruksi?

Set Instruksi: Set instruksi? Set Instruksi: 1 Set instruksi? Operasi dari CPU ditentukan oleh instruksiinstruksi yang dilaksanakan atau dijalankannya. Instruksi ini sering disebut sebagai instruksi mesin (machine instructions) atau

Lebih terperinci