BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. maka penulis mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. maka penulis mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:"

Transkripsi

1 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan oleh penulis, maka penulis mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan tingkat pendidikan kepala keluarga (responden) di daerah penelitian secara keseluruhan didominaasi oleh pendidikan tingkat sekolah dasar () yaitu sebanyak 6 KK (0,00%), kemudian tidak sekolah KK (,00%) SLTP: 5 KK (5,00%), dan yang terahkir SLTA 5 KK (5,00%). Ini menunjukkan tingkat pendidikan responden di daerah penelitian kurang begitu baik.. Beban tanggungan rata - rata setiap responden adalah,8 atau rata - rata responden menaggung anggota keluarga diluar dirinya sendiri. Dimana tanggungan terbanyak pada kelompok umur 11-0 tahun (111 jiwa) dan tersedikit adalah lebih dari 60 tahun ( jiwa) Berdasarkan tingkat pendidikan tanggungan responden tersebut umumnya berada pada usia sekolah. Kebanyakan responden ingin menyekolahkan tanggungannya lebih baik dari responden selama masih mampu mencukupi kebutuhan dan biaya kebutuhan lainnya.. Pekerjaan pokok responden secara keseluruhan mayoritas sebagai nelayan sebanyak 100 KK (100,00%). Sedangkan untuk pendapatan sampingan adalah dari beternak yang secara keseluruhan sebanyak 16 KK. Umumnya yang mana hewan yang diternak berupa kambing, ayam dan itik. 77

2 . Total pendapatan responden secara keseluruhan adalah: Rp ,- per bulan. Rata - rata pendapatan per kapita per bulan responden diwilayah penelitian adalah sebesar Rp..65,8. Terlihat bahwa rata - rata pendapatan per kapita responden tertinggi pada kelompok pendapatan Top 0% sebesar Rp..1,76 disusul Buttom 0% Rp , dan Middle 0% Rp. 8.06,. 5. Koefisien Gini didaerah penelitian menunjukkan bahwa distribusi pendapatan daerah penelitian adalah relatif merata, yaitu sebesar 0, Total pengeluaran responden secara keseluruhan adalah: Rp ,- per bulan. Rata - rata pengeluaran per kapita per bulan responden diwilayah penelitian adalah Rp ,6. Dengan total pengeluaran per kapita per kepala keluarga terbesar terdapat pada kelompok Top 0% sebesar Rp ,06 disusul oleh Middle 0% sebesar Rp ,00 dan yang terkecil pada kelompok Bottom 0% sebesar Rp , Berdasarkan kriteria B pada tahun 009, garis kemiskinan penduduk pedesaan adalah sebesar Rp ,- per kapita per bulan. Maka, besarnya garis kemiskinan penduduk pedesaan per kapita per tahunnya adalah sebesar Rp ,-. Berdasarkan kriteria ini maka dapat diketahui bahwa untuk rata - rata pendapatan per kapita per bulan keseluruhan responden berada di atas garis kemiskinan yang dikeluarkan oleh B yaitu sebesar Rp..65,8. 78

3 8. Dilihat melalui Upah Minimum Regional (UMR) Kabuaten Rembang tahun 008 yang sebesar Rp ,- per bulannya maka secara keseluruhan rata - rata pendapatan per kapitanya masih di bawah UMR Kabupaten Remabng. Ini terlihat dari rata - rata per pendapatan per kapitanya adalah Rp..65,8 secara keseluruhan pendapatan per kapita per bulan responden. 9. Indikator kemiskinan Sajogyo (1977) melalui tingkat konsumsi beras per kapita untuk melihat tingkat kemiskinan. Maka secara rata - rata tingkat konsumsi beras responden dengan asumsi bahwa harga beras rata rata di lokasi penelitian adalah Rp 6.0/kg maka secara keseluruhan responden tidak termasuk dalam kelompok miskin. Artinya secara rata - rata berdasarkan tingkat konsumsi beras, berada di atas garis kemiskinan yaitu sebesar 77,8 kg/kapita/bulan. Hanya pada kelompok pendapatan Middle 0 % saja pada daerah penelitian yang berada di bawah garis kemiskinan yaitu sebesar 7,7 kg/kapita/bulan. 10. Human Development Index (HDI) di daerah penelitian menunjukkan bahwa pembangunan manusia pada tingkatan menengah, yaitu sebesar 0, Saran Dari penelitian yang telah dilakukan ini maka penulis ingin memberikan saran yang dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan bagi penentu kebijakan daerah dalam meningkatkan kondisi sosial ekonomi wilayah pedesaan khususnya daerah penelitian Kecamatan Kragan dapat dirincikan yaitu: 79

4 1. Diperlukan pembinaan dan bimbingan keterampilan kepada pemuda pemudi di Kecamatan Kragan mengingat banyak yang tidak melanjutkan pendidikan setelah tamat dari bangku SLTA/sederajat, sehingga mereka dapat menggali dan mengembangkan potensi yang ada di Kecamatan Kragan.. Perlunya pemberian proyek padat karya kepada masyarakat Kecamata Kragan khususnya ibu - ibu nelayan yang masih belum mendapatkan pekerjaan sehingga dapat menambah keterampilan yang bisa dikembangkan.. Pemerintah daerah dan masyarakat hendaknya harus terlibat secara aktif dalam kemajuan wilayah pedesaan dengan membantu menggali potensi - potensi daerah yang bisa dikembangkan agar menjadi lebih baik.. Pemerintah daerah hendaknya memberikan bantuan alat tangkap yang lebih modern supaya kesejahteraan masyarakat nelayan bisa lebih baik. 80

5 DAFTAR PUSTAKA A. BUKU Arsyad, L., (199), Ekonomi Pembangunan, Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta. Arsyad, L., (1999), Ekonomi Pembangunan, Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta. Arsyad, L., (00), Ekonomi Pembangunan, Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta. Kuncoro, M., (00), Ekonomi Pembangunan (Teori, Masalah dan Kebijakan), Edisi ke-, Penerbit (UPP) STIE YKPN, Yogyakarta. Sumodiningrat, G., (000), Pertumbuhan Ekonomi Melalui Pengembangan Pertanian,. Bina Rena Pariwara, Jakarta. Tambunan, T.H., (1995), Perekonomian Indonesia, (Teori dan Temuan Empiris), Ghalia Indonesia, Jakarta. Todaro, M.P., dan Smith, S.C., (000), Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga, Edisi Ketujuh (Terjemahan), Erlangga, Jakarta. Todaro, M.P., dan Smith, S.C., (00), Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga, Erlangga, Jakarta. B. BROSUR / ARTIKEL Badan Pusat Statistik, (008), Statistik Indonesia. Jakarta: B., (008), Indeks Pembangunan Manusia , Jakarta: B., (009), Rembang dalam Angka, Rembang: B., (009), Perkembangan Beberapa Indikator Utama Sosial Ekonomi Indonesia, Jakarta: B. Efendi, A., (008), Tentang Ketidakmerataan atau Ketimpangan Pendapatan, (di publikasikan dalam ejournal. unud.ac.id/abstrak/soca-efendi.doc). 81

6 Fatmawati, Krisna, (008), Distribusi Pendapatan dan Kemiskinan pada Masyarakat Pedesaan (Studi Kasus di Desa Giri Purwo, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta), skripsi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta (tidak dipublikasikan). Fitriah, L., (008), Stratifikasi Sosial dan Hubungan Kerja Nelayan Desa Jatimalang Kecamatan Purwodadi Kabupaten Purworejo, Tesis S, Universitas Gajah Mada Yogyakarta (tidak dipublikasikan). Firman, A., dan Linda, H., (00), Analisis Kemiskinan dan Ketimpangan Distribusi Pendapatan Pada Peternak Sapi Perah, Sosiohumaniora, Vol.8, No.1, hal Monografi Kecamatan Kragan, (008), Data Penduduk dan Potensi Kecamatan, Kragan: Pemda. Rajagukguk, O.B., dan Rajagukguk, W., (000), Analisa Pendapatan dan Kemiskinan di Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta. ( Search. asp). Sekaran, U., (00), Research Method For Businees: A Skill Building Approach, th Edition, John Wiley and Sons Inc., USA. Soerachmad, W., (1975). Dasar dan Teknik Research (Pengantar Metodologi Ilmiah). Penerbit CV. Tarsito. Bandung. Supadi, dan Nurmanaf, A., (00), Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga Pedesaan dan Kaitanya Dengan Tingkat Kemiskinan, Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Petanian, Bogor. (di publikasikan dalam ejournal. unud.ac.id/abstrak/(1)% 0 soca-supadi-rozany.doc). Wardana, O.W., (00), Distribusi Pendapatan dan Tingkat Kesejahteraan Masyarakat di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun , Tesis S, Universitas Gajah Mada Yogyakarta (tidak dipublikasikan). Yenti, E., (00), Distribusi Pendapatan dan Tingkt Kesejahteraan Masyarakat di Provinsi Sumatra Barat Tahun , Tesis S, Universitas Gajah Mada Yogyakarta (tidak dipublikasikan). 8

7 LAMPIRAN 1 8

8 LAMPIRAN Keseluruan Pengeluaran Melaut Kepala Keluarga (Responden) per Bulan (Dalam Rupiah) No Pengeluaran No Pengeluaran No Pengeluaran No Pengeluaran Jumlah Total Pengeluaran Melaut Responden

9 LAMPIRAN Keseluruan Pengeluaran Kepala Keluarga (Responden) per Bulan (Dalam Rupiah) No Pengeluaran No Pengeluaran No Pengeluaran No Pengeluaran Jumlah Total Pengeluaran Rumah Tangga Responden

10 LAMPIRAN Keseluruan Pendapatan Kepala Keluarga (Responden) per Bulan (Dalam Rupiah) No Pendapatan No Pendapatan No Pendapatan No Pendapatan Jumlah Total Pendapatan Rumah Tangga Responden

11 87 LAMPIRAN 5 Data Komposisi Kepala Keluarga (Responden) No Umur Pendidikan Beban Tangungan Kepemilikan Rumah Jenis alat Tangkap Keseluruan Pengeluaran SMA SMA SMA SMA SMA

12

13 Jumlah SMA 5 Keterangan: : Kepemilikan Pribadi : Menumpang Rumah Milik Orang Lain : Jaring Biasa : Jaring Petek : Jaring Gondrong Dogol 89

14 90 LAMPIRAN 6 Keseluruhan Pendapatan Kepala Keluarga (Responden) Per Bulan, Dirangking Dari yang Tertinggi Hingga Terendah (Dalam Rupiah)

15 91 LAMPIRAN 7 Keseluruhan Pengeluaran Kepala Keluarga (Responden) Per Bulan, Dirangking Dari yang Tertinggi Hingga Terendah (Dalam Rupiah)

16 9 LAMPIRAN 7 Komposisi Pendapatan dan Pengeluaran Per Kepala Keluarga Per Bulan, Per Kapita Per Bulan dan Pola Distribusi PendapatanPada Masing-Masing Kelompok Jumlah Pendapatan Jumlah Pengeluaran Kelompok Beban % Pendapatan % Pengeluaran Beban Pendapatan Per Kapita Pengeluaran Per Kapita Pendapatan n Tangg Pendapatan Per KK Per Pengeluaran Per KK per Jiwa Keseluruhan Per Bulan Keseluruhan Per Bulan Per Kapita ungan Keseluruhan Bulan (Rp) Keseluruhan Bulan (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) Top 0% Middle 0% Bottom 0% ,9% 0,05%,66% , , , ,75% 1,1%,11% , , ,15 Jumlah ,00% , ,00% ,1 Rata-Rata , ,6

17 9 LAMPIRAN 9 Daftar Pertanyaan Studi Tentang Analisis Pola Distribusi Pendapatan Masyarakat Nelayan Pantai Di Kecamatan Kragan Kabupaten Rembang Jawa Tengah Tahun 010 Identitas Responden Nama : Umur : tahun Desa : Kecamatan Kabupaten : Kragan : Rembang Nama Pewawancaran : No Kuesioner : Tanggal Penyerahan : 9

18 9 1. Ditanyakan kepada nelayan responden 1. Identitas Responden Nama : Umur : tahun Jenis Kelamin : Pendidikan : / / SMA / Tidak sekolah.. Tanggungan Keluarga per-minggu/bulan No Uraian Jenis Kelamin L P 1 Istri/suami Anak ke -1 5 Tanggungan Lain : 1 Umur Pendidikan Keterangan. Rumah : Milik sendiri / Menumpang / Menyewa Taksiran nilai rumah : Luas pekarangan : Kwalitas bangunan : Bambu / Kayu / Setengah tembok / Tembok. Mata pencaharian utama : Tani / Nelayan / Dagang / Buruh / Tukang 5. Mata pencaharian sampingan : Tani / Nelayan / Dagang / Buruh / Tukang 6. Jenis alat tangkap : Jaring / Dogol / Petek / Gondrong 7. Berapa rata-rata melaut dalam sebulan...???. 8. Penghasilan Rumah Tangga: 9

19 95 A. Penghasilan Utama per-minggu/bulan No Uraian Jumlah (kwt) Nilai (Rp) 1. Melaut - Ikan - Cumi-cumi - Udang - Teri Berdagang Buruh Tukang Lain-lain : Jumlah B. Pengeluara Utama per-minggu/bulan No Uraian Jumlah Nilai (Rp) Solar Es batu Makanan Rokok Lain-lain: Jumlah 9. Pengeluaran Rumah Tangga per-minggu/bulan No Uraian Jumlah Nilai (Rp) Keterangan 1 Bahan Makanan 1. Beras. Sayur-sayuran. Buah-buahan. Tahu dan tempe 5. Telur 6. Daging 7. Ubi-ubian 8. Makanan jadi 95

20 96 Bukan Makanan 1. Pakaian. Alat rumah tangga. Air. Listrik 5. Bunga pimjaman 6. Keperluan social Pesta Upacara Sumbangan 7. Pendidikan anak. 10. Dari mana bapak/saudara memperoleh modal usaha nelayan: a. Kapal - beli kontan dengan modal sendiri - warisan - beli dengan kredit b. alat-alat : - beli kontan dengan modal sendiri - warisan - beli dengan kredit 11. Berapa taksiran kekayaan bapak/saudara sekarang yang bisa di jadikan jaminan kredit - Rumah :Rp - Alat-alat :Rp - Tanah :Rp - Kapal :Rp 1. Dari mana biasanya bapak/saudara mendapatkan kredit untuk: a) Membeli Jaring, Mesin, dan alat-alat lainnya - Bank - Kerabat - Pemilik toko 96

21 97 b) Untuk keperluan keluarga: - Bank - Kerabat - Tetangga - pedagang 1. Kalau pendapatan bapak/saudara tidak dapat mencukupi keperluan rumah tangga, bagaiman cara untuk menutupi kekurangan itu.? - Dengan pimjam - Gadai / jual barang-barang berharga - Memakai makanan penganti 1. Menurut pendapat bapak/saudara, bagaimana kondisi beban tanggungan keluarga yang dirasakan oleh kepala keluarga? - Lebih banyak tanggungan - Tanah semakin sempit - Harga-harga barang produksi semakin mahal -. STRUKTUR SOSIAL 1. Apakah di dalam keluarga saudara masih mempunyai kebiasaan menghormati petuah nenek moyang: a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak. Bagaimana menurut pendapat saudara dengan pendapat yang menyatakan bahwa masa depan anak-anak bukan ditentukan oleh anak yang bersangkutan melainkan ditentukan ditentukan oleh nasib: a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak. Apakah saudara sependapat dengan pepatah yang menyatakan bahwa makan tidak makan bukan menjadi soal, yang penting berkumpul dengan keluarga: a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak. Bagaiman menurut pendapat saudara dengan pepatah bahwa banyak anak banyak rejeki: a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak 97

22 98 5. Apakah dalam hal menyekolahkan anak saudara mempunyai cita-cita agar mereka dapat mencapai tingkat setinggi-tingginya: a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak 6. Apakah menurut pendapatan saudara dengan pendapat yang menyatakan bahwa anak tidak perlu sekolah, yang penting anak dapat membantu orang tua bekerja: a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak 7. Bagaimana menurut pendapat saudara mengenai pendapat yang menyatakan bahwa anak lebih baik menikah kurang dari 0 tahun: a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak 8. Apakah saudara akan membiarkan anak-anak saudara pergi keluar daerah ini agar memperoleh pengetahuan pendidikan yang lebih tinggi: a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak 9. Apakah saudara akan membiarkan anak-anak saudara pergi keluar desa/kelurahan untuk memperoleh penghidupan yang lebih layak: a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak 10. Apakah saudara bersedia pindah dari tempat ini apabila mendapat pekerjaan yang lebih baik: a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak 11. Apakah pendapat saudara kerja keras akan mendapat hasil yang memadai: a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak KEBIASAAN-KEBIASAAN 1. Apakah di daerah saudara ini masih seringkali dilakukan tradisi menyumbang: a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak. Apabila jawaban saudara a/b pada pertanyaan 1, apakah dengan tradisi menyumbang tersebut saudara merasa: a. Keberatan b. Biasa saja c. Tidak 98

23 99. Apakah yang saudara harapkan dengan memberikan sumbangan tersebut: a. Agar tidak dikucilkan oleh masyarakat b. Agar sebaliknya orang lain menolong saya di saat saya membutuhkan pertolongan c. Ikut-ikutan saja d. Lainnya:. Apakah dengan tradisi menyumbang di daerah saudara tersebut, pemenuhan kebutuhan sehari-hari saudara tidak terganggu: a. Sangat Terganggu c. Tidak terganggu b. Biasa-biasa saja (agak terganggu) 5. Berupa wujud apa sumbangan yang saudara berikan setiap kali ada acara (hajatan): a. Uang b. Buah tangan (langsung pertanyaan No. 7) c. Kadang-kadang uang dan kadang-kadang buah tangan 6. Apabila jawaban saudara a pada pertanyaan no. 5, maka berapa rata-rata uang yang saudara keluarkan setiap kali ada hajatan: a. > Rp..000,- b. Rp 5.000,- - Rp.000,- c. < Rp 5.000,- 7. Apabila jawaban saudara b pada pertanyaan no. 5, lalu jenis buah tangan apa yang dibawah setiap kali ada hajatan: a. Hasil kebun b. Hasil sawah c. Lainnya: Apakah di daerah saudara ini ada perkumpulan arisan: a. Ya b. Tidak (Langsung pertanyaan No. 15) 9. Apakah saudara, suami/isteri ikut terlibat menjadi anggota: a. Ya b. Tidak (Langsung pertanyaan No. 15) 99

24 Apa motivasi saudara ikut arisan: a. Supaya tidak dikucilkan oleh masyarakat b. Menyishkan uang untuk memenuhi kebutuhan mendatang (menabung) c. Lainnya: 11. Berapa kali pertemuan arisan ini diadakan setiap bulannya: a. > kali b. Antara - kali c. 1 kali 1. Apa jenis arisan yang saudara ikuti: a. Arisan uang b. Arisan barang (Langsung ke pertanyaan No. 1) c. Arisan lainnya: 1. Apabila berupa arisan uang, lalu berapa besar jumlah uang untuk setiap kali arisan: a. > Rp ,- b. Rp 5.000,- - Rp ,- c. < Rp 5.000,- 1. Apabila berupa arisan barang, apa jenis barang tersebut: a. Barang untuk kebutuhan primer,( ) b. Barang untuk kebutuhan sekunder, (...) c. Lainnya, (. ) 15. Apakah saudara mempunyai kebiasaan menabung: a. Ya b. Tidak (Langsung ke pertanyaan No. 17) 16. Bagaimana saudara memenuhi kebutuhan, apabila memerlukannya secara mendadak: a. Hutang ke tetangga b. Menjual barang / hewan peliharaan c. Gadai barang / perhiasan d. Lainnya: 100

BAB V PENUTUP. Hasil perhitungan pada bab IV sebelumnya pada perhitungan rasio gini

BAB V PENUTUP. Hasil perhitungan pada bab IV sebelumnya pada perhitungan rasio gini BAB V PENUTUP Pada Bab V ini penulis menyimpulkan hasil perhitungan tentang disparitas dan dari hasilnya peneliti dapat memberikan saran baik secara praktis maupun akademis. 5.1. Kesimpulan Hasil perhitungan

Lebih terperinci

ANALISIS POLA DISTRIBUSI PENDAPATAN PADA MASYARAKAT NELAYAN PANTAI Studi Kasus di Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 2010 SKRIPSI

ANALISIS POLA DISTRIBUSI PENDAPATAN PADA MASYARAKAT NELAYAN PANTAI Studi Kasus di Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 2010 SKRIPSI ANALISIS POLA DISTRIBUSI PENDAPATAN PADA MASYARAKAT NELAYAN PANTAI Studi Kasus di Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 2010 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian yang telah disampaikan pada bab analisis data, maka

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian yang telah disampaikan pada bab analisis data, maka 65 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan uraian yang telah disampaikan pada bab analisis data, maka kesimpulan penelitian ini adalah: 1) Responden (nelayan) dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Pembangunan ekonomi merupakan salah satu bagian penting dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Pembangunan ekonomi merupakan salah satu bagian penting dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Pembangunan ekonomi merupakan salah satu bagian penting dari pembangunan nasional secara keseluruhan dengan tujuan akhir untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM. 5.1 Keadaan Umum Hutan Mangrove di Pesisir Pantai Tlanakan

V. GAMBARAN UMUM. 5.1 Keadaan Umum Hutan Mangrove di Pesisir Pantai Tlanakan V. GAMBARAN UMUM 5.1 Keadaan Umum Hutan Mangrove di Pesisir Pantai Tlanakan Tlanakan merupakan salah satu kecamatan yang terletak di Kabupaten Pamekasan yang memiliki luas wilayah 48,10 Km 2 dan terletak

Lebih terperinci

BAB II. GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN SUMBA BARAT

BAB II. GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN SUMBA BARAT BAB II. GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN SUMBA BARAT 2.1. Gambaran Umum 2.1.1. Letak Geografis Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu Kabupaten di Pulau Sumba, salah satu

Lebih terperinci

PROFIL KEMISKINAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PROFIL KEMISKINAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BPS PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA No. 43/08/34/Th.XVIII, 1 Agustus 2016 PROFIL KEMISKINAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA MARET 2016 RINGKASAN Garis kemiskinan di Daerah Istimewa Yogyakarta pada 2016

Lebih terperinci

PROFIL KEMISKINAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PROFIL KEMISKINAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BPS PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA No. 05/01/34/Th.XVII, 2 Januari 2015 PROFIL KEMISKINAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA RINGKASAN Garis kemiskinan di Daerah Istimewa Yogyakarta pada sebesar Rp 321.056,-

Lebih terperinci

NO RESPONDEN : PEWAWANCARA :

NO RESPONDEN : PEWAWANCARA : KUISIONER KULIAH LAPANGAN SOSIOLOGI PEDESAAN TAHUN 2011/2012 Kata Pengantar NO RESPONDEN : PEWAWANCARA : Kami adalah mahasiswa jurusan sosiologi fakultas ilmu sosial dan ilmu politik (FISIP) Universitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum Lokasi Penelitian Kabupaten Gorontalo Utara merupakan wilayah administrasi yang merupakan kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo

Lebih terperinci

Profil Kemiskinan Daerah Istimewa Yogyakarta Maret 2017

Profil Kemiskinan Daerah Istimewa Yogyakarta Maret 2017 BPS PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA No. 39/07/34/Th.XIX, 17 Juli 2017 Profil Kemiskinan Daerah Istimewa Yogyakarta 2017 RINGKASAN Garis kemiskinan di Daerah Istimewa Yogyakarta pada 2017 sebesar Rp

Lebih terperinci

PROFIL KEMISKINAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SEPTEMBER 2015

PROFIL KEMISKINAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SEPTEMBER 2015 BPS PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA No. 04/01/34/Th.XVIII, 4 Januari 2016 PROFIL KEMISKINAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SEPTEMBER 2015 RINGKASAN Garis kemiskinan di Daerah Istimewa Yogyakarta pada sebesar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Luas dan Batas Wilayah. dari kantor Kabupaten Wonogiri sekitar 30 km.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Luas dan Batas Wilayah. dari kantor Kabupaten Wonogiri sekitar 30 km. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Daerah Penelitian 1. Kondisi Fisiografis a. Letak, Luas dan Batas Wilayah Desa Punduh Sari merupakan bagian dari wilayah administratif di Kecamatan Manyaran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seorang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok seperti pangan, sandang,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seorang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok seperti pangan, sandang, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kemiskinan Saat ini banyak terdapat cara pengukuran kemiskinan dengan standar yang berbedabeda. Ada dua kategori tingkat kemiskinan yaitu kemiskinan absolut dan kemiskinan relatif.

Lebih terperinci

V. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Kondisi umum Desa Kalisari meliputi kondisi fisik daerah dan kondisi

V. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Kondisi umum Desa Kalisari meliputi kondisi fisik daerah dan kondisi V. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Kondisi Umum Desa Kalisari Kondisi umum Desa Kalisari meliputi kondisi fisik daerah dan kondisi sosial ekonomi masyarakat. Kondisi sosial ekonomi masyarakat meliputi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dan pada umumnya penduduk negara ini tinggal di daearah pedesaan yang bekerja

I. PENDAHULUAN. dan pada umumnya penduduk negara ini tinggal di daearah pedesaan yang bekerja I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia sebagai negara agraris dimana sebagian besar penduduknya hidup dari hasil bercocok tanam atau bertani, sehingga pertanian merupakan sektor yang memegang peranan

Lebih terperinci

PERANAN KELOMPOK TANI MELATI I TERHADAP KESEJAHTERAAN PETANI DI DESA NAGORI DOLOK HATARAN KECAMATAN SIANTAR KABUPATEN SIMALUNGUN ANGKET (KUESIONER)

PERANAN KELOMPOK TANI MELATI I TERHADAP KESEJAHTERAAN PETANI DI DESA NAGORI DOLOK HATARAN KECAMATAN SIANTAR KABUPATEN SIMALUNGUN ANGKET (KUESIONER) PERANAN KELOMPOK TANI MELATI I TERHADAP KESEJAHTERAAN PETANI DI DESA NAGORI DOLOK HATARAN KECAMATAN SIANTAR KABUPATEN SIMALUNGUN ANGKET (KUESIONER) Petunjuk Pengisian 1. Isilah dengan menuliskan keterangan

Lebih terperinci

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT No. 54/09/61/Th.XVIII, 15 September 2015 TINGKAT KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT MARET 2015 Jumlah penduduk miskin (penduduk yang berada dibawah Garis Kemiskinan) di

Lebih terperinci

BAB VI KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN RUMAHTANGGA PETANI PESERTA PROGRAM PEMBERDAYAAN PETANI MELALUI TEKNOLOGI DAN INFORMASI PERTANIAN (P3TIP)

BAB VI KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN RUMAHTANGGA PETANI PESERTA PROGRAM PEMBERDAYAAN PETANI MELALUI TEKNOLOGI DAN INFORMASI PERTANIAN (P3TIP) 58 BAB VI KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN RUMAHTANGGA PETANI PESERTA PROGRAM PEMBERDAYAAN PETANI MELALUI TEKNOLOGI DAN INFORMASI PERTANIAN (P3TIP) Bab ini mendeskripsikan karakteristik demografi individu petani

Lebih terperinci

PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA MARET 2010

PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA MARET 2010 BADAN PUSAT STATISTIK No. 45/07/Th. XIII, 1 Juli 2010 PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA MARET 2010 JUMLAH PENDUDUK MISKIN MARET 2010 MENCAPAI 31,02 JUTA Jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran

Lebih terperinci

KINERJA DAN PERANAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI KABUPATEN BLORA

KINERJA DAN PERANAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI KABUPATEN BLORA SEPA : Vol. 9 No. 2 Februari 2013 : 201-208 ISSN : 1829-9946 KINERJA DAN PERANAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI KABUPATEN BLORA WIWIT RAHAYU Staf Pengajar Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian/Agrobisnis

Lebih terperinci

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada IV. LOKASI PENELITIAN A. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada dinaungan Kecamatan Sungkai Utara Kabupaten Lampung Utara Berdasarkan Perda

Lebih terperinci

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH SEPTEMBER 2014

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH SEPTEMBER 2014 No. 07/01/62/Th. IX, 2 Januari 2015 PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH SEPTEMBER 2014 RINGKASAN Jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan)

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. lebih dari dua pertiga penduduk Propinsi Lampung diserap oleh sektor

I. PENDAHULUAN. lebih dari dua pertiga penduduk Propinsi Lampung diserap oleh sektor I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu sektor andalan perekonomian di Propinsi Lampung adalah pertanian. Kontribusi sektor pertanian terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Propinsi Lampung

Lebih terperinci

PADUAN WAWANCARA PENELITIAN. : Fenomena Kemiskinan Pada Masyarakat Petani Sawah. : Desa Karang Anyar Kecamatan Jati Agung

PADUAN WAWANCARA PENELITIAN. : Fenomena Kemiskinan Pada Masyarakat Petani Sawah. : Desa Karang Anyar Kecamatan Jati Agung PADUAN WAWANCARA PENELITIAN Judul Skripsi Lokasi Penelitian : Fenomena Kemiskinan Pada Masyarakat Petani Sawah : Desa Karang Anyar Kecamatan Jati Agung I. Identitas Informan 1. Nama : 2. Tempat Tanggal

Lebih terperinci

DATA SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN Jumlah penduduk wajib KTP Orang

DATA SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN Jumlah penduduk wajib KTP Orang DATA SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN 2016 KELOMPOK DATA JENIS DATA : DATA UMUM : Demografi DATA SATUAN TAHUN 2015 SEMESTER I TAHUN 2016 I. Kependudukan

Lebih terperinci

TINGKAT KEMISKINAN DI DKI JAKARTA TAHUN 2010

TINGKAT KEMISKINAN DI DKI JAKARTA TAHUN 2010 BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 21/07/31/Th. XII, 1 Juli 2010 TINGKAT KEMISKINAN DI DKI JAKARTA TAHUN 2010 RINGKASAN Jumlah penduduk miskin (penduduk yang berada di bawah Garis Kemiskinan) di DKI Jakarta

Lebih terperinci

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH SEPTEMBER 2014

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH SEPTEMBER 2014 No. 05/01/33/Th. IX, 2 Januari 2015 PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH SEPTEMBER 2014 JUMLAH PENDUDUK MISKIN SEPTEMBER 2014 MENCAPAI 4,562 JUTA ORANG RINGKASAN Jumlah penduduk miskin (penduduk yang

Lebih terperinci

TINGKAT KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN BURUH TANI TEMBAKAU SKRIPSI

TINGKAT KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN BURUH TANI TEMBAKAU SKRIPSI TINGKAT KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN BURUH TANI TEMBAKAU (Kasus di Desa Caturharjo Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman, Tahun 2012) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana

Lebih terperinci

STUDI PEMETAAN KEMISKINAN DI KOTA SEMARANG

STUDI PEMETAAN KEMISKINAN DI KOTA SEMARANG Riptek, Vol.2, No.2, Tahun 2008, Hal.: 1 6 STUDI PEMETAAN KEMISKINAN DI KOTA SEMARANG Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Unisbank Semarang Abstrak Kemiskinan sampai saat ini masih menjadi

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. dalam melakukan kegiatan sehingga juga akan mempengaruhi banyaknya

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. dalam melakukan kegiatan sehingga juga akan mempengaruhi banyaknya V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum Responden 1. Umur Umur merupakan suatu ukuran lamanya hidup seseorang dalam satuan tahun. Umur akan berhubungan dengan kemampuan dan aktivitas seseorang dalam melakukan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Geografi Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi Lampung. Kabupaten Lampung Selatan terletak di ujung selatan Pulau Sumatera

Lebih terperinci

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH MARET 2014

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH MARET 2014 No. 07/07/62/Th. VIII, 1 Juli 2014 PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH MARET 2014 RINGKASAN Jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan)

Lebih terperinci

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH SEPTEMBER 2013

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH SEPTEMBER 2013 No. 07/01/62/Th. VIII, 2 Januari 2014 PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH SEPTEMBER 2013 RINGKASAN Jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan)

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal,

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal, V. GAMBARAN UMUM 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Desa ini berbatasan dengan Desa Bantarjati

Lebih terperinci

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT No. 40/7/61/Th. XVII, 1 Juli 2014 TINGKAT KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT MARET 2014 Jumlah penduduk miskin (penduduk yang berada dibawah Garis Kemiskinan) di Kalimantan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN AJIBATA KABUPATEN TOBA SAMOSIR ( )

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN AJIBATA KABUPATEN TOBA SAMOSIR ( ) BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN AJIBATA KABUPATEN TOBA SAMOSIR (1998-2005) 2.1 Letak Geografis dan Keadaan Alam Kecamatan Ajibata merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Toba Samosir dengan luas wilayah

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET YANG ANAKNYA TIDAK MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI (JURNAL) Oleh. Susi Novela

ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET YANG ANAKNYA TIDAK MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI (JURNAL) Oleh. Susi Novela ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET YANG ANAKNYA TIDAK MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI (JURNAL) Oleh Susi Novela FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017 Analisis Pendapatan

Lebih terperinci

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI BANTEN MARET 2014

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI BANTEN MARET 2014 No. 31/07/36/Th. VIII, 1 Juli 2014 PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI BANTEN MARET 2014 JUMLAH PENDUDUK MISKIN MARET 2014 MENCAPAI 622,84 RIBU ORANG Pada bulan Maret 2014, jumlah penduduk miskin (penduduk dengan

Lebih terperinci

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN YAHUKIMO, TAHUN 2013

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN YAHUKIMO, TAHUN 2013 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN YAHUKIMO, TAHUN 2013 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN YAHUKIMO, TAHUN 2013 Nomor Katalog : 9302001.9416 Ukuran Buku : 14,80 cm x 21,00 cm Jumlah Halaman

Lebih terperinci

TINGKAT PEMAHAMAN SISWA TENTANG MAKANAN LAUK PAUK DAN SAYUR TRADISIONAL DI SMA NEGERI 11 YOGYAKARTA

TINGKAT PEMAHAMAN SISWA TENTANG MAKANAN LAUK PAUK DAN SAYUR TRADISIONAL DI SMA NEGERI 11 YOGYAKARTA KATA PENGANTAR Siswa yang terhormat, Pada kesempatan ini perkenankanlah saya meminta bantuan anda untuk mengisi angket yang telah kami berikan, angket ini berisi tentang TINGKAT PEMAHAMAN SISWA TENTANG

Lebih terperinci

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH MARET 2014

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH MARET 2014 No. 40/07/33/Th. VIII, 1 Juli 2014 PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH MARET 2014 JUMLAH PENDUDUK MISKIN MARET 2014 MENCAPAI 4,836 JUTA ORANG RINGKASAN Jumlah penduduk miskin (penduduk yang berada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Tinjauan Pustaka Sektor perkebunan merupakan sektor yang berperan sebagai penghasil devisa negara, salah satu komoditas perkebunan penghasil devisa adalah kopi. Indonesia

Lebih terperinci

Dampak Kenaikan Harga BBM bagi Golongan Termiskin di Dua Desa

Dampak Kenaikan Harga BBM bagi Golongan Termiskin di Dua Desa Dampak Kenaikan Harga BBM bagi Golongan Termiskin di Dua Desa Arief Budiman * PADA akhirnya, harga BBM dinaikkan juga pada tanggal 12 Januari 1984. banyak orang kemudian berkomentar, bahwa kenaikan ini

Lebih terperinci

PROFIL KEMISKINAN DI BALI SEPTEMBER 2014

PROFIL KEMISKINAN DI BALI SEPTEMBER 2014 No. 06/01/51/Th. IX, 2 Januari 2015 PROFIL KEMISKINAN DI BALI SEPTEMBER 2014 JUMLAH PENDUDUK MISKIN SEPTEMBER 2014 MENCAPAI 195,95 RIBU ORANG Jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Lokasi dan Kondisi Fisik Kecamatan Berbah 1. Lokasi Kecamatan Berbah Kecamatan Berbah secara administratif menjadi wilayah Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa

Lebih terperinci

PROFIL KEMISKINAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PROFIL KEMISKINAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BPS PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA No. 58/10/34/Th.XVII, 1 Oktober 2015 PROFIL KEMISKINAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA RINGKASAN Garis kemiskinan di Daerah Istimewa Yogyakarta pada 2015 sebesar Rp 335.886,-

Lebih terperinci

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH MARET 2013

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH MARET 2013 No. 07/07/62/Th. VII, 1 Juli 2013 PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH MARET 2013 RINGKASAN Jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan) di

Lebih terperinci

ANALISIS PENGELUARAN DAN DISTRIBUSI PENDAPATAN PENDUDUK KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI RIAU TAHUN 2008 DAN 2009

ANALISIS PENGELUARAN DAN DISTRIBUSI PENDAPATAN PENDUDUK KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI RIAU TAHUN 2008 DAN 2009 ANALISIS PENGELUARAN DAN DISTRIBUSI PENDAPATAN PENDUDUK KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI RIAU TAHUN 2008 DAN 2009 Taryono dan Hendro Ekwarso Fakultas Ekonomi Universitas Riau ABSTRAKSI Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

PROFIL KEMISKINAN DI BALI SEPTEMBER 2013

PROFIL KEMISKINAN DI BALI SEPTEMBER 2013 No. 05/01/51/Th. VIII, 2 Januari 2014 PROFIL KEMISKINAN DI BALI SEPTEMBER 2013 JUMLAH PENDUDUK MISKIN SEPTEMBER 2013 MENCAPAI 186,53 RIBU ORANG Jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Kecamatan Telaga merupakan salah satu dari 17 Kecamatan yang ada di Kabupaten Gorontalo Provinsi Gorontalo. Kecamatan Telaga berjarak 10

Lebih terperinci

PROFIL KEMISKINAN DAERAH ISTIMEWAYOGYAKARTA SEPTEMBER 2016

PROFIL KEMISKINAN DAERAH ISTIMEWAYOGYAKARTA SEPTEMBER 2016 BPS PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA No. 05/01/34/Th.XIX, 3 Januari 2017 PROFIL KEMISKINAN DAERAH ISTIMEWAYOGYAKARTA SEPTEMBER 2016 RINGKASAN Garis kemiskinan (GK) Daerah Istimewa Yogyakarta pada sebesar

Lebih terperinci

V. KESIMPULAN DAN SARAN. di desa Maja Kecamatan Kalianda Kabupaten Lampung Selatan tahun 2013 maka

V. KESIMPULAN DAN SARAN. di desa Maja Kecamatan Kalianda Kabupaten Lampung Selatan tahun 2013 maka V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan terhadap data yang diperoleh dari hasil penelitian secara keseluruhan tentang upaya pemenuhan kebutuhan pokok minimum keluarga nelayan di desa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Batas dan Luas Daerah Penelitian. Kabupaten Wonosobo, terletak lintang selatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Batas dan Luas Daerah Penelitian. Kabupaten Wonosobo, terletak lintang selatan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Daerah Penelitian 1. Kondisi Fisik a. Letak, Batas dan Luas Daerah Penelitian Kecamatan Mojotengah merupakan salah satu dari 15 kecamatan di Kabupaten

Lebih terperinci

Katalog BPS :

Katalog BPS : Katalog BPS : 3205011.32 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN TINGKAT KEMISKINAN JAWA BARAT SEPTEMBER 2016 Katalog BPS : 3205011.32 No. Publikasi : 32520.1701 Ukuran Buku : 18,2 cm

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. 1 Butir 7 UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dijelaskan bahwa

PENDAHULUAN. 1 Butir 7 UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dijelaskan bahwa BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara berkembang tentunya terus melakukan pembangunan daerah. Salah satu solusi pemerintah dalam meratakan pembangunan daerah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terjadinya ketimpangan distribusi pendapatan. Hal ini bisa terjadi akibat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terjadinya ketimpangan distribusi pendapatan. Hal ini bisa terjadi akibat BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sudah jelas bahwa masalah utama dalam distribusi pendapatan adalah terjadinya ketimpangan distribusi pendapatan. Hal ini bisa terjadi akibat perbedaan produktivitas yang dimiliki

Lebih terperinci

DAMPAK PERTUMBUHAN EKONOMI, JUMLAH PENGANGGURAN DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI KABUPATEN SIDOARJO

DAMPAK PERTUMBUHAN EKONOMI, JUMLAH PENGANGGURAN DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI KABUPATEN SIDOARJO DAMPAK PERTUMBUHAN EKONOMI, JUMLAH PENGANGGURAN DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI KABUPATEN SIDOARJO Ardi Anindita Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sidoarjo ardi.anindita@gmail.com

Lebih terperinci

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH SEPTEMBER 2012

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH SEPTEMBER 2012 No. 05/01/33/Th. VII, 2 Januari 2013 PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH SEPTEMBER 2012 JUMLAH PENDUDUK MISKIN SEPTEMBER 2012 MENCAPAI 4,863 JUTA ORANG RINGKASAN Jumlah penduduk miskin (penduduk

Lebih terperinci

BPSPROVINSI JAWATIMUR

BPSPROVINSI JAWATIMUR BPSPROVINSI JAWATIMUR No. 45/07/35/Th.XV, 17 Juli 2017 Profil Kemiskinan Di Jawa Timur Maret 2017 Penduduk Miskin di Jawa Timur Turun 0,08 Poin Persen Jumlah penduduk miskin di Jawa Timur bulan Maret 2017

Lebih terperinci

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT No. 05/01/61/Th. XVIII, 2 Januari 2015 TINGKAT KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT JANUARI 2015 Jumlah penduduk miskin (penduduk yang berada dibawah Garis Kemiskinan) di

Lebih terperinci

BAB IV KONDISI SOSIAL EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

BAB IV KONDISI SOSIAL EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR BAB IV KONDISI SOSIAL EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Per Kapita dan Struktur Ekonomi Tingkat pertumbuhan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Timur dalam lima tahun terakhir

Lebih terperinci

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH MARET 2016

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH MARET 2016 No. 07/07/62/Th. X, 18 Juli 2016 PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH MARET 2016 RINGKASAN Jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan) di

Lebih terperinci

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH SEPTEMBER 2016

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH SEPTEMBER 2016 No. 07/01/62/Th. XI, 3 Januari 2017 PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH SEPTEMBER 2016 RINGKASAN Jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan)

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN GADAI TANAH SAWAH DI DESA ULU LOR KECAMATAN PRACIMANTORO KABUPATEN WONOGIRI. A. Tinjauan Umum tentang Kabupaten Wonogiri

BAB III PELAKSANAAN GADAI TANAH SAWAH DI DESA ULU LOR KECAMATAN PRACIMANTORO KABUPATEN WONOGIRI. A. Tinjauan Umum tentang Kabupaten Wonogiri 48 BAB III PELAKSANAAN GADAI TANAH SAWAH DI DESA ULU LOR KECAMATAN PRACIMANTORO KABUPATEN WONOGIRI A. Tinjauan Umum tentang Kabupaten Wonogiri 1. Letak Geografis Kabupaten Wonogiri terletak pada posisi

Lebih terperinci

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT No. 05/01/61/Th.XIX, 04 Januari 2016 TINGKAT KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT SEPTEMBER 2015 Jumlah penduduk miskin (penduduk yang berada dibawah Garis Kemiskinan) di

Lebih terperinci

Kuesioner Penelitian

Kuesioner Penelitian Kuesioner Penelitian Hubungan Karakteristik Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Penerima Bantuan Iuran (PBI) Dengan Perilaku Merokok Di Wilayah Kerja Puskesmas Belawan Tahun 2015 A. KARAKTERISTIK

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Kabupaten Kerinci 5.1.1 Kondisi Geografis Kabupaten Kerinci terletak di sepanjang Bukit Barisan, diantaranya terdapat gunung-gunung antara lain Gunung

Lebih terperinci

PROFIL KEMISKINAN DI JAWA TENGAH SEPTEMBER 2016

PROFIL KEMISKINAN DI JAWA TENGAH SEPTEMBER 2016 PROFIL KEMISKINAN DI JAWA TENGAH SEPTEMBER 2016 No. 05/01/33/Th. XI, 3 Januari 2017 PERSENTASE PENDUDUK MISKIN SEPTEMBER 2016 MENCAPAI 13,19 PERSEN Pada bulan ember 2016, jumlah penduduk miskin (penduduk

Lebih terperinci

BPSPROVINSI JAWATIMUR

BPSPROVINSI JAWATIMUR BPSPROVINSI JAWATIMUR No. 47/07/35/Th.XIV, 18 Juli 2016 PROFIL KEMISKINAN DI JAWA TIMUR MARET 2016 Penduduk Miskin di Jawa Timur Turun 0,23 poin persen Jumlah penduduk miskin di Jawa Timur bulan dibandingkan

Lebih terperinci

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH SEPTEMBER 2013

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH SEPTEMBER 2013 No. 05/01/33/Th. VIII, 2 Januari 2014 PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH SEPTEMBER 2013 JUMLAH PENDUDUK MISKIN SEPTEMBER 2013 MENCAPAI 4,705 JUTA ORANG RINGKASAN Jumlah penduduk miskin (penduduk

Lebih terperinci

BPSPROVINSI JAWATIMUR

BPSPROVINSI JAWATIMUR BPSPROVINSI JAWATIMUR No. 05/01/35/Th.XV, 3 Januari 2017 PROFIL KEMISKINAN DI JAWA TIMUR SEPTEMBER 2016 Penduduk Miskin di Jawa Timur Turun 0,20 poin persen Jumlah penduduk miskin di Jawa Timur bulan ember

Lebih terperinci

PROFIL KEMISKINAN DAN TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK PROVINSI ACEH MARET 2017

PROFIL KEMISKINAN DAN TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK PROVINSI ACEH MARET 2017 B P S P R O V I N S I A C E H No. 32/07/Th.XX, 17 Juli 2017 PROFIL KEMISKINAN DAN TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK PROVINSI ACEH MARET 2017 JUMLAH PENDUDUK MISKIN MARET 2017 MENCAPAI 872 RIBU DENGAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pengembangan sumberdaya manusia merupakan proses untuk. ini juga merupakan proses investasi sumberdaya manusia secara efektif dalam

I. PENDAHULUAN. Pengembangan sumberdaya manusia merupakan proses untuk. ini juga merupakan proses investasi sumberdaya manusia secara efektif dalam I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengembangan sumberdaya manusia merupakan proses untuk meningkatkan pengetahuan manusia, kreativitas dan keterampilan serta kemampuan orang-orang dalam masyarakat. Pengembangan

Lebih terperinci

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Kode Responden:

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Kode Responden: LAMPIRAN Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Kode Responden: KUESIONER PENELITIAN POLA KONSUMSI PANGAN MASYARAKAT PAPUA (Studi kasus di Kampung Tablanusu, Distrik Depapre, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua).

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang sangat penting dalam

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang sangat penting dalam 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang sangat penting dalam menunjang perekonomian Indonesia. Mengacu pada keadaan itu, maka mutlak diperlukannya

Lebih terperinci

PROFIL KEMISKINAN DI JAWA TENGAH SEPTEMBER 2015

PROFIL KEMISKINAN DI JAWA TENGAH SEPTEMBER 2015 PROFIL KEMISKINAN DI JAWA TENGAH SEPTEMBER 2015 No. 05/01/33/Th. X, 4 Januari 2016 PERSENTASE PENDUDUK MISKIN SEPTEMBER 2015 MENCAPAI 13,32 PERSEN Pada bulan ember 2015, jumlah penduduk miskin (penduduk

Lebih terperinci

BAB VII KETERKAITAN ANTARA SEKTOR PERTANIAN DAN LUAR PERTANIAN DI PULAU PRAMUKA

BAB VII KETERKAITAN ANTARA SEKTOR PERTANIAN DAN LUAR PERTANIAN DI PULAU PRAMUKA 105 BAB VII KETERKAITAN ANTARA SEKTOR PERTANIAN DAN LUAR PERTANIAN DI PULAU PRAMUKA 7.1 Supply Bahan Baku Pangan Usaha Pariwisata di Pulau Pramuka Munculnya usaha yang diakibatkan oleh adanya kegiatan

Lebih terperinci

BAB IV LOKASI PENELITIAN

BAB IV LOKASI PENELITIAN BAB IV LOKASI PENELITIAN 4. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini ditentukan melalui berbagai pertimbangan ilmiah dan tahapan-tahapan yang dapat dipertanggungjawabkan. Pertimbangan

Lebih terperinci

PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA SEPTEMBER 2012

PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA SEPTEMBER 2012 BADAN PUSAT STATISTIK No. 06/01/Th. XVI, 2 Januari 2013 PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA SEPTEMBER 2012 JUMLAH PENDUDUK MISKIN SEPTEMBER 2012 MENCAPAI 28,59 JUTA ORANG Pada bulan September 2012, jumlah penduduk

Lebih terperinci

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 05/01/32/Th. XIX, 3 Januari 2017 TINGKAT KEMISKINAN JAWA BARAT SEPTEMBER 2016 Jumlah penduduk miskin (penduduk yang berada dibawah Garis Kemiskinan) di Jawa Barat pada September

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT.

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT. STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT 214 Statistik Daerah Kecamatan Air Dikit 214 Halaman ii STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT 214 STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT 214 Nomor ISSN : - Nomor Publikasi

Lebih terperinci

BAB IV KARAKTERISTIK PENDUDUK

BAB IV KARAKTERISTIK PENDUDUK BAB IV KARAKTERISTIK PENDUDUK 4.1 Lama Tinggal Pada umumnya, penduduk bertempat tinggal di suatu daerah mulai dari lahir sampai dewasa. Akan tetapi ada juga penduduk yang tinggal dari lahir sampai setelah

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Awal terbentuknya Desa Margo Mulyo Pada tahun 1960 terjadi bencana alam

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Awal terbentuknya Desa Margo Mulyo Pada tahun 1960 terjadi bencana alam IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN A. Kondisi Desa 1. Sejarah Desa Awal terbentuknya Desa Margo Mulyo Pada tahun 1960 terjadi bencana alam gunung berapi di Magelang Kecamatan Serumbung Jawa tengah. Pada

Lebih terperinci

BAB II. KONDISI WILAYAH DESA ONJE A. Letak Geografi dan Luas Wilayahnya Desa Onje adalah sebuah desa di Kecamatan Mrebet, Kabupaten

BAB II. KONDISI WILAYAH DESA ONJE A. Letak Geografi dan Luas Wilayahnya Desa Onje adalah sebuah desa di Kecamatan Mrebet, Kabupaten BAB II KONDISI WILAYAH DESA ONJE A. Letak Geografi dan Luas Wilayahnya Desa Onje adalah sebuah desa di Kecamatan Mrebet, Kabupaten Purbalingga, yang terdapat komunitas Islam Aboge merupakan ajaran Islam

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM BAB IV GAMBARAN UMUM Pada bab IV ini penulis akan menyajikan gambaran umum obyek/subyek yang meliputi kondisi geografis, sosial ekonomi dan kependudukan Provinsi Jawa Tengah A. Kondisi Geografis Provinsi

Lebih terperinci

BPS PROVINSI LAMPUNG

BPS PROVINSI LAMPUNG BPS PROVINSI LAMPUNG No. 07/09/18/TH.VII, 15 September 2015 ANGKA KEMISKINAN LAMPUNG MARET 2015 Jumlah penduduk miskin di Lampung pada Maret 2015 mencapai 1.163,49 ribu orang (14,35 persen), bertambah

Lebih terperinci

BAB IV DISTRIBUSI PENDAPATAN MASYARAKAT

BAB IV DISTRIBUSI PENDAPATAN MASYARAKAT BAB IV DISTRIBUSI PENDAPATAN MASYARAKAT Pendapatan masyarakat yang merata, sebagai suatu sasaran merupakan masalah yang sulit dicapai, namun jabatan pekerjaan, tingkat pendidikan umum, produktivitas, prospek

Lebih terperinci

PERENCANAAN KEUANGAN KOMUNITAS MISKIN DI PERKAMPUNGAN VATUTELA

PERENCANAAN KEUANGAN KOMUNITAS MISKIN DI PERKAMPUNGAN VATUTELA PERENCANAAN KEUANGAN KOMUNITAS MISKIN DI PERKAMPUNGAN VATUTELA Oleh: Rahma Masdar dan Zaiful 8 ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mendaptkan gambaran tentang perencanaan ekonomi rumah tangga komunitas

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN 26 V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakteristik Responden 5.1.1. Umur Karakteristik internal dari suatu individu salah satunya adalah umur. Dimana umur dapat mempengaruhi fungsi dan fisikologis individu

Lebih terperinci

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN 1.1.Profil Keluarga dampingan Keluarga dampingan merupakan salah satu program yang diusung oleh KKN-PPM (Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat)

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Jumlah Tenaga Kerja Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Lapangan Pekerjaan Tahun 2011

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Jumlah Tenaga Kerja Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Lapangan Pekerjaan Tahun 2011 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN Peternakan adalah kegiatan membudidayakan hewan ternak untuk mendapatkan manfaat dengan menerapkan prinsip-prinsip manajemen pada faktor-faktor produksi. Peternakan merupakan

Lebih terperinci

Perilaku Merokok Penerima Jamkesmas/Penerima Bantuan Iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (PBI BPJS)

Perilaku Merokok Penerima Jamkesmas/Penerima Bantuan Iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (PBI BPJS) Perilaku Merokok Penerima Jamkesmas/Penerima Bantuan Iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (PBI BPJS) Dr. H. Sandu Siyoto, S.Sos., SKM., M.Kes (Ketua Stikes Surya Mitra Husada Kediri Jawa Timur) Latar

Lebih terperinci

KAJIAN PERMASALAHAN EKONOMI DI DAERAH BERPENDAPATAN RENDAH

KAJIAN PERMASALAHAN EKONOMI DI DAERAH BERPENDAPATAN RENDAH Bab 5 KAJIAN PERMASALAHAN EKONOMI DI DAERAH BERPENDAPATAN RENDAH 5.1 Hasil Kajian Daerah Pesisir Kabupaten Serdang Bedagai merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Sumatera Utara yang memiliki wilayah

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA SENSUS PERTANIAN 2003 SURVEI PENDAPATAN PETANI

REPUBLIK INDONESIA SENSUS PERTANIAN 2003 SURVEI PENDAPATAN PETANI SPP04 - S RAHASIA 1. Propinsi 2. Kabupaten/Kota *) 3. Kecamatan 4. Desa/Kelurahan *) REPUBLIK INDONESIA SENSUS PERTANIAN 2003 SURVEI PENDAPATAN PETANI I. PENGENALAN TEMPAT 5. Klasifikasi Desa/Kelurahan

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM. Cisaat berdasarkan kelompok umur dapat dilihat pada Tabel 4.

V. GAMBARAN UMUM. Cisaat berdasarkan kelompok umur dapat dilihat pada Tabel 4. V. GAMBARAN UMUM 5.1. Kondisi Umum Lokasi Penelitian Desa Cisaat terletak di Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi dengan luas wilayah 125.625 Ha. Desa Cisaat berbatasan dengan Jalan Raya Cisaat di sebelah

Lebih terperinci

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI BANTEN SEPTEMBER 2013

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI BANTEN SEPTEMBER 2013 PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI BANTEN SEPTEMBER 2013 No. 04/01/36/Th.VIII, 2 Januari 2014 JUMLAH PENDUDUK MISKIN SEPTEMBER 2013 MENCAPAI 682,71 RIBU ORANG Pada bulan September 2013, jumlah penduduk miskin

Lebih terperinci

PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA SEPTEMBER 2011

PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA SEPTEMBER 2011 BADAN PUSAT STATISTIK No. 06/01/Th. XV, 2 Januari 2012 PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA SEPTEMBER 2011 JUMLAH PENDUDUK MISKIN SEPTEMBER 2011 MENCAPAI 29,89 JUTA ORANG Jumlah penduduk miskin (penduduk dengan

Lebih terperinci

Halaman Tulisan Jurnal (Judul dan Abstraksi)

Halaman Tulisan Jurnal (Judul dan Abstraksi) Halaman Tulisan Jurnal (Judul dan Abstraksi) DAMPAK PERTUMBUHAN SEKTOR EKONOMI BASIS TERHADAP KEMISKINAN DI PROVINSI JAMBI Imelia, Hardiani ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sektor

Lebih terperinci

PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA SEPTEMBER 2016

PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA SEPTEMBER 2016 No. 05/01/Th. XX, 3 Januari 2017 PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA SEPTEMBER 2016 PERSENTASE PENDUDUK MISKIN SEPTEMBER 2016 SEBESAR 10,70 PERSEN Pada bulan September 2016, jumlah penduduk miskin (penduduk

Lebih terperinci