BAB IV HASIL PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Sejarah Organisasi Profil Prodia Klinik Laboratorium (Sumber: Gambar 4.1 Logo Prodia Klinik Laboratorium Berdasarkan company profile (Prodia,2010:3), Prodia memaparkan bahwa dalam catatan sejarah, Prodia didirikan sebagai laboratorium kecil pada tanggal 7 Mei 1973 di kota Solo, oleh beberapa idealis yang berlatar belakang pendidikan farmasi. Dalam waktu lebih dari 30 tahun, prodia telah berkembang menjadi laboratorium klinik yang terkemuka. Pada saat ini, Prodia adalah laboratorium Klinik yang terbesar di Indonesia.Dengan jaringan 109 cabang yang tersebar di 73 kota di 25 propinsi.prodia mampu melayani sekitar 1,5 juta pelanggan per tahun di seluruh Nusantara.Di dukung oleh lebih 2000 karyawan yang profesional dan berdedikasi tinggi. Prodia melayani para pelanggannya yaitu para dokter, perusahaan, rumah sakit, perguruan tinggi, perusahaan farmasi, laboratorium serta institusi lain dan masyarakat umum yang membutuhkan jasanya. Dengan modal manajemen yang tangguh, fasilitas peralatan dan layanan pemeriksaan yang berkualitas, ditambah kemampuan melayani 2000 jenis pemeriksaan, Prodia telah berperan sebagai laboatorium rujukan berskala Nasional.Laboratorium Pusat Rujukan yang berlokasi di 33

2 34 Kramat Raya Jakarta beroperasi 24 jam sehari, melayani rujukan dari berbagai tempat diseluruh Nusantara seperti rumah sakit, laboratorium lain dan lembaga kesehatan. Dalam mengembangkan perannya sebagai sarana pelayanan kesehatan Prodia memilih untuk memfokuskan perhatiannya pada aspek ilmiah. Karena itu perkembangan teknologi dan sains di bidang laboratorium kedokteran senantiasa menjadi bagian dari inovasi edukasi dan pelayanan Prodia. Dengan latar belakang inilah, Prodia Memiliki reputasi laboratorium yang paling aktif menunjang berbagai kebutuhan penelitian kedokteran, untuk tujuan akademis, epidemologis, dan publikasi ilmiah. Untuk uji klinis obat, prodia juga melayani kebutuhan pemeriksaan laboratorium khusus, yang pelayanannya menjangkau hingga seluruh wilayah Asia Pasifik. Rasa ingin memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan Prodia, Pada 15 September 2011, Prodia membuka layanan khusus anakanak yaitu, PRODIA CHILD LAB. Prodia Child Lab merupakan layanan yang ditujukan untuk anak, dengan desain ruang bertema anakanak sehingga memberi kesan bahwa laboraturium klinik yang bersahabat dengan anak. Saat ini Laboratorium khusus anak ini hanya ada di Jalan Kramat Raya Jakarta, dan rencananya akan dikembangkan di wilayah Indonesia lainnya. Prodia pun bangga menjadi pionir laboratorium pertama untuk anak di Indonesia Visi, Misi & Falsafah Prodia Klinik Laboratorium Visi Prodia Klinik Laboratorium adalah: a) Menjadi laboratorium dan pusat rujukan diagnostik terbaik dan terbesar. b) Sebagai centre of excellence Misi Prodia Laboratorium Klinik adalah: a) Untuk diagnosa yang lebih baik

3 35 b) Untuk si DIA yang bergabung dengan Prodia. Sedangkan Falsafah Prodia Laboratorium Klinik adalah: a) Mengutamakan pelanggan b) Mengutamakan mutu (quality as a way of life) c) Menjaga keseimbangan bisnis dan ilmu d) Memiliki semangat "The Spirit of Prodia" e) Sikap mental positif f) Kekompakan tim (HPTs) g) Keterbukaan Kebijakan Mutu Prodia Laboratorium Klinik Melalui kinerja berlandaskan mutu, manajemen dan karyawan Prodia memiliki komitmen untuk menghasilkan pemeriksaan dan layananan kesehatan prima yang memuaskan pelanggan dan pihak terkait, serta melakukan perbaikan berkesinambungan. Kualitas pemeriksaan di Prodia adalah yang terbaik. Melalui sistem manajemen mutu Prodia, maka hasil terbaik itu juga didapatkan secara konsisten di setiap cabang Prodia di Indonesia. Sistem mutu tersebut meliputi : Bagian Pengawasan Manajemen Mutu dan Technical Quality Assurance (TQA) 1. Memastikan Standard Operating Procedure (SOP) Prodia terimplementasi sempurna dan menyeluruh di setiap cabang Prodia 2. Memastikan setiap kantor cabang prodia memenuhi persyaratan ISO 9001 : 2008 dan ISO Melakukan program audit mutu internal dan eksternal dari badan sertifikasi secara berkala

4 36 Mengikuti Program Pemantapan Mutu Nasional dan Internasional 1. Program Nasional Pemantapan Mutu Eksternal - Depkes RI 2. External Quality Assurance (EQAS) Biorad - USA 3. Royal College of Pathologists of Australasia (RCPA) - Australia 4. College of American Pathologist ( CAP ) - USA 5. Medical Laboratory Evaluation (MLE) USA

5 37 Stuktur Organisasi PT. Prodia Widyahusada Komisaris Utama Pendiri Utama Prodia Bpk. Andi Wijaya, Apt., Ph. D., MBA Pendiri Utama Prodia Gunawan Prawira Pendiri Utama Prodia Hamdono Widjoyo Pendiri Utama Prodia Singgih Hidayat Vice President Marketing Dra. Luscie Pangajaya Presiden Director Dr. Dewi Muliaty, M. Si Vice President Finance Lina Kuswandi, M. Fin Vice President Operation Dra. Tetty Hendrawati, M. Kes Gambar 4.2 Struktur Organisasi perusahaan PT. Prodia Widyahusada (Sumber: Prodia,2010:10)

6 Penyajian Data Penelitian Penyajian data dalam penelitian ini, penulis akan memaparkan bahwa hasil penelitian yang dilakukan adalah dengan menggunakan in depth interview kepada Ketua dari divisi AWAM sekaligus Ketua Pelaksana PT. Prodia Klinik Laboratorium yang bertanggung jawab dalam Ambianc Wedding Exhibition Event yang memfokuskan pada strategi Public Relations dalam memperkenalkan premarital check up dalam Wedding Event. Adapun penyajian data yang diambil berdasarkan informan informan ini adalah sebagai berikut: 1. Informan pertama adalah seorang Perempuan dengan inisial ML. Beliau adalah Supervisor dari divisi AWAM Pemasaran dengan Latar belakang pendidikan dibidang Public Relations (S1) dari Universitas Mercu Buana Jakarta. Beliau merupakan supervisor yang menanggani berbagai event yang akan di ikutsertakan oleh perusahan Prodia, yang berhubungan dengan masyarakat awam bukan dokter atau perusahaan. yang bertanggung jawab untuk mengontrol timnya dan membagi tugas pada timnya. 2. Informan kedua adalah seorang Perempuan dengan inisial H. Beliau menjabat sebagai Regional Marketing Komunikasi. Kegiatan sehari-hari beliau adalah mengurusi event yang di serahkan dari supervisor, betanggung jawab mengurus kebutuhan lapangan, sekaligus bertanggung jawab selama pengawasan selama event berlangsung, lalu membuat kuisioner untuk pengunjung, dan selesai event biasanya bertanggung jawab untuk mengevaluasi event tersebut. 3. Informan ketiga adalah seorang Pria dengan inisial DW. DW adalah pengunjung yang merupakan seorang karyawan swasta di Jakarta Barat yang akan melangsungkan pernikahan pada 28 Januari DW adalah pengunjung yang mengunjungi dan kemudian berminat untuk membeli produk Premarital Check Up dari Prodia melalui Ambiance Wedding Exhibition Event. Pengolahan data yang terkumpul yang dilakukan oleh penulis adalah dengan meneliti secara keseluruhan data yang tersedia dari Studi Dokumentasi (Document Review) dan Observasi. Studi Dokumentasi (Document Review)

7 39 merupakan suatu cara pengumpulan data yang menghasilkan catatan - catatan penting yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, sehingga akan diperoleh data yang lengkap, sah dan bukan berdasarkan perkiraan (Basrowi dan Suwandi, 2008 : 158). Observasi dari kegiatan yang dilakukan penulis pada tanggal 28 February 1 Maret Dalam observasi ini, penulis melakukan observasi di salah satu event yaitu event Ambiance Wedding Exhabitations di hotel Pulman dan mewawancarai salah satu pengunjung dari event tersebut yang mengikuti talkshow Premarital chack up yang digagas oleh Prodia, dalam observasi penulis mengamati bagaimana cara tim pemasaran dalam rangka menginformasikan premarital chack up pada pegunjung dan tanggapan pengunjung akan hal yang sudah di jelaskan oleh pihak tim Prodia, adapun hasil observasi yang diamati pelis melihat bahwa pengunjung rata rata merasa puas akan penjelasan yang di berikan oleh pihak tim Prodia dimana kebanyakan yang tadinya pengunjung tida mengetahui akan aa yang di sebut premarital menjadi lebih mengetahui setelah menerima informasi akan hal tersebut. Observasi merupakan metode atau cara cara menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung (Basrowi dan Suwandi, 2008 : 93-94). Dokumentasi yang berhasil penulis kumpulkan dari perusahaan meliputi sejarah perusahaan, profil perusahaan, majalah perusahaan, buku buku perusahaan, dan kegiatan kerja perusahaan. Selain itu adapun dokumentasi lain yang penulis dapatkan dari luar perusahaan meliputi artikel artikel, jurnal, buku, dan internet, dokumentasi yang berkaitan dengan event didapat penulis berupa hasil wawancara, document tertulis dan juga foto padasaat berlaungsungya event tersebut. Penulis juga mendapatkan hasil penelitian yang lebih dalam dengan melakukan in depth interview kepada para narasumber. Wawancara mendalam (in depth interview) merupakan percakapan dengan maksud tertentu oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer) sebagai pengaju atau pemberi

8 40 pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewee) sebagai pemberi jawaban atas pertanyaan itu (Basrowi dan Suwandi, 2008 : 127). Dengan melakukan wawancara mendalam kepada narasumber maka penulis mendapatkan hasil dan tujuan penelitian secara langsung melalui tatap muka dengan melakukan tanya jawab menggunakan atau tanpa daftar (list) wawancara. Penulis melakukan wawancara dengan Ketua Pelaksana atau Ketua Public Relations divisi Awam Prodia yang bertanggung jawab dalam memperkenalkan premarital check up dalam Ambiance Wedding Exhibition Event. Dalam penelitian ini, penyajian datanya akan dibuat dalam bentuk deskriptif yaitu data dikumpulkan berupa kata - kata, gambar, dan bukan angka. Laporan penelitiannya akan berisi kutipan - kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut. Data tersebut berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, foto, videotape, dokumen pribadi, catatan atau memo, dan dokumen resmi lainnya (Basrowi dan Suwandi, 2008 : 28). Wawancara yang penulis lakukan kepada narasumber menyangkut bagaimana strategi Public Relations dalam memperkenalkan premarital check up kepada para calon mempelai yang menjadi target. Berikut adalah hasil wawancara dari peneliti dengan narasumber dengan mengunakan wawancara mendalam dan semi terstruktur, wawancara dilakukan dua kali dengan hari dan jam yang berbeda di mana pada wawancara pertama penulis belum merasa cukup menjawab jadi dilakukan wawancara kedua dan hal tersebut di lakukan kepada narasumber yang sama, berikut hasil yang didapat oleh peneliti setelah melakukan dua kali wawancara semi terstruktur. Tabel 4.1 Ringkasan Wawancara Semi Terstruktur dengan Magdalena Lubis Dari hasil yang didapatkan dari dua kali hasil wawancara di dapatkan hasil sebgaiman berikut : Narasumber : Magdalena Lubis Jabaatan : Ketua Public Relations divisi Awam PT. Prodia Widyahusada

9 41 Berdasarkan hasil wawancara dengan Magdalena Lubis selaku Ketua Public Relations divisi AWAM Prodia Laboratorium Klinik dapat disimpulkan bahwa yang melatar belakangi Prodia Laboratorium Klinik dalam keikutsertaaannya dalam Ambiance Wedding Exhibitions dan menggunakan mengunakan strategi public relations melalui event tersebut dibandingkan strategi public relations yang lain karena dengan mengunakan strategi event lebih dapat menjangkau pasar secara tepat, yang ingin dituju dimana dalam memperkenalkan produk ini yaitu pasangan sebelum melangsungkan pernikahan, dan masyarakat kebanyakan yang juga belum mengetahui akan produk ini jadi dengan event menjadi suatu cara yang efektif karena melalui event dapat berinteraksi dengan masyarakat dan dapat mengedukasi mereka secara langsung. Meskipun selama ini Prodia Laboratorium Klinik mengunakan web, majalah atau radio juga untuk memperkenalkan produk premarital check up tersebut, tapi strategi menggunakan media-media itu bersifat atau membangun komunikasi satu arah, dimana masyarakat yang menjadi target hanya menerima informasi dan belum tentu mereka paham dengan benar apa yang akan di sampaikan. Alasan penting lainnya atas keikutsertaan Prodia Laboratorium Klinik dalam Ambiance Wedding Exhibitions adalah untuk memperkenalkan karena yang hadir dalam Ambiance Wedding Exhabitations yaitu pasangan yang akan melangsungkan pernikahan, jadi cocok bila Prodia mengikuti event tersebut untuk memperkenalkan produk Premarital check up, untuk pasangan sebelum menikah, dengan demikian di harapkan ketika mereka datang dalam event dengan menginginkan konsep pernikahan yang mereka harapkan mereka juga dapat menganggap Premarital check up ini adalah suatu yang penting yang perlu dilakukan, ketika mereka mendapatkan edukasi dari Prodia berupa Talk Show yang Prodia adakan guna masyarakat akan semakin mengerti dan memahami. Tujuan Strategi public relations yang dilakukan dalam event Ambiance wedding exhabitation yaitu, untuk membangun awareness agar orang menjadi mengetahui pentingnya cek up premarital ini untuk pasangan sebelum menikah, lalu untuk dapat menjangkau anak anak muda yang masih tidak mengenal Prodia menjadi mengenal dan mengetahui Prodia Laboratorium Klinik ketika Prodia mengikuti event Ambiance wedding

10 42 exhibitions ini, selain itu juga dihapakan kedepanya dengan informasi yang masyarakat dapatkan masyarakat dapat berbagi informasi ini kepada teman sebaya mereka, dan mereka dapat mengetahui Prodia Laborratorium Klinik memiliki Produk Premarital Check UP. Yang menjadi sasaran dalam event Ambaince weeding exhibitions ini adalah adalah kaula muda, anak anak muda yang datang pada event Ambiance Wedding Exhibitions ini memang mungkin mereka datang tidak langsung tertarik dan berminat tapi Prodia dengan motonya yaitu menanam dulu baru menui nantinya, jadi Prodia secara konsisten memberikan masyarakat pemahaman dahulu lalu agar di masa depan akan tertarik untuk menggunakannya. Menurut penuturan narasumber dapat dikatakan event ambiance wedding exhibition tersebut dianggap berjalan sesuai tujuan dan mencapai tujuan yang diinginkan, melihat dari kuisioner yang dibagikan Prodia pada saat event tersebut berlangsung event ini dapat mencapai tujuan yang diinginkan Prodia, karena sebagian besar masyarakat yang berkunjung ke event tersebut merasa lebih memahami premarital check up setelah mendapat informasi dari Prodia yang terus mengedukasi mereka. Selain itu peluang lainnya diperoleh Prodia karena banyak wedding wedding expo yang mengundang Prodia untuk mengikuti event mereka, secara tidak langsung keikutsertaan Prodia dalam event tersebut juga berarti telah mendapat mitra baru. Hambatan Internal yang terjadi dalam pelaksanaan event ambiance wedding exhibitions tidak ada hambatan yang berarti, karena tim sudah biasa melakukan dan mengikuti wedding expo seperti ini, dan mereka sudah mengetahui apa yang menjadi tujuan dan yang harus dilakuakan. Hambatan secara eksternal juga tidak ada hambatan exteral yang begitu berarti, karena kalau target pengunjung yang mengunjung atau menghadiri acara Prodia sudah melebihi target. Magdalena Lubis menyatakan bahwa strategi public relations berupa kegiatan event akan terus dilakukan setelah hasil yang dicapai pada event Ambiance Wedding Exhibitions maka akan terus mengunakan strategi public relations melalui event untuk memperkenaan Premarital check up karena di anggap cocok, lebih efisien dan efektif.

11 43 Tabel 4.2 Ringkasan Wawancara Semi Terstruktur dengan Herlina Dari hasil yang didapatkan dari dua kali hasil wawancara di dapatkan hasil sebgaiman berikut : Narasumber : Herlina Jabaatan : Regional Marketing Komunikasi di bagian pemasaran AWAM Herlina berpandangan bahwa yang melatarbelakangi keikutsertaaan dalam event Ambiance Wedding Exhibition adalah lebih kepada pembentukan pencitraan jangka panjang. Dalam kaitan ini, saat konsumen mengenali suatu produk yang namanya Premarital Check Up, maka mereka akan mengkaitkannya dengan Prodia Laboratorium Klinik. Sehingga strategi event dalam Ambiance Wedding Exhibition tersebut dapat dianggap sebuah strategi yang tepat karena dapat mempengaruhi langsung pengunjung yang menjadi sasaran dalam event tersebut. Berbagai persiapan demi sukses dan lancarnya keikutsertaan dalam event inipun dilakukan dengan matang, dari mulai perencanaan, persiapan, pembentukan staf Public Relations yang ditugaskan dengan menggabungkan antara Public Relations Prodia yang senior dengan junior agar bisa saling menutupi kekurangan. Berbagai dukungan baik material maupun non material juga diberikan oleh Prodia Laboratorium agar target-target event bisa tercapai. Dapat dikatakan bahwa melalui karena pesiapan yang matang dan dukungan dari manajemen Prodia yang sangat tinggi, maka tidak ada hambatan internal yang berarti selama event berlangsung. Keberhasilan atau ketidakberhasilan event ini dalam jangka panjang dapat dilihat sekitar lima tahun lagi, didasarkan bahwa tujuan dari keikutsertaan event adalah edukasi dan minimal pihak Prodia bisa melihat indikator keberhasilannya minimalnya satu tahun.

12 44 Tabel 4.3 Ringkasan Wawancara Semi Terstruktur dengan Dicky Widjaya Dari hasil yang didapatkan dari dua kali hasil wawancara di dapatkan hasil sebgaiman berikut : Narasumber : Dicky Wijaya Jabaatan : karyawan swasta / Pengunjung Event Ambiance Wedding Exhibitions Berdasarkan hasil wawancara dengan Dicky Widjaya yang merupakan salah seorang pengunjung Ambiance Wedding Exhibitions dapat disimpulkan bahwa pengunjung sangat tercerahkan melalui adanya atau keikutsertaan Prodia Laboratorium Klinik menjadi salah satu yang mengambil bagian dalam event tersebut. Pengunjung merasa bahwa setelah keikutsertaannya dalam event tersebut, pengetahuannya mengenai Premarital Check Up menjadi lebih tinggi dan mendorong minatnya untuk menggunakan jasa pemeriksaan produk tersebut untuk meningkatkan kualitas hidupnya dengan calon pasangannya. Informasi dan penjelasan-penjelasan yang rinci dan lengkap akan apa itu premarital check up, dan manfaatnya bagi para pasangan yang akan melangsungkan pernikahan membuat Dicky semakin peduli akan pentingnya kesehatan baginya dan pasangannya. Penulis menggunakan tiga cara dalam mengolah data terkait dengan strategi Public Relations dalam memperkenalkan premarital check up dalam Ambiance Wedding Exhibition Event yaitu melalui Tujuan Event, Klasifikasi Khalayak, Pesan, dan Saluran Media. Menurut Jurnal Dina dan Purtanto yang berjudul: Strategi Komunikasi Pemasaran Melalui Event Dalam Pembentukan Brand Equity, alur perencanaan dalam suatu event dapat dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut: a. Tujuan Event Tujuan event merupakan langkah pertama dalam perencanaan event untuk menentukan komunikasi pada event

13 45 b. Klasifikasi Khalayak Langkah berikutnya adalah menentukan klasifikasi khalayak sasaran untuk menyampaikan suatu pesan pada event menurut sumber data yaitu melalui wawancara. c. Pesan Setelah mengetahui target event, maka langkah selanjutnya dalam perencanaan event adalah mengetahui pesan apa yang akan disampaikan saat event berlangsung sejalan dengan tujuan dari event diadakan. d. Saluran Media Penyampaian pesan ini lebih kepada keseluruhan proses awal sampai eksekusi event, di dalam rangka agar pesan yang disampaikan diterima pengunjung atau target secara baik dan utuh. Saluran media yang digunakan dalam penyampaian pesan event adalah: 1) Saluran media secara personal oleh pihak event management atau public Relations, dan saluran personal ini terkait dengan word of mouth. 2) Saluran media melalui pemberitaan sosial media, yaitu saluran media yang digunakan melalui penggunaan teknologi media seperti web site, twitter, dan facebook. 3) Saluran media saat event berlangsung seperti penggunaan spanduk di tempat berlangsungnya event. Premarital check up adalah produk yang relatif baru di Indonesia, sehingga langkah-langkah strategis diinisiasi oleh Prodia di dalam rangka untuk memperkenalkan produk tersebut kepada masyarakat agar bisa memahami dan mengerti tentang arti pentingnya premarital check up, sehingga kemudian dapat membeli produk tersebut sebagai ukuran keberhasilan dari langkah-langkah strategis melalui Public Relations Prodia.

14 46 Dalam pembahasan ini, strategi Public Relations di dalam memperkenalkan Premarital Check Up melalui Ambiance Wedding Exhibition Event menggunakan alur perencanaan dalam suatu event sebagai berikut: a. Tujuan Event Tujuan keikutsertaan event dalam Ambiance Wedding Exhibition oleh Prodia di dalam rangka memperkenalkan Premarital Check Up adalah bertujuan untuk memberikan awareness, karena melalui terciptanya kesadaran terlebih dahulu di ingatan pelanggan atau masyarakat, maka akan mendorong minatnya untuk memahami dan mengerti arti pentingnya produk Premarital Check Up bagi mereka. Menurut ML selaku narasumber penelitian mengatakan bahwa: Kita kan tujuannya awareness, minimal supaya orang bisa mengetahui bahwa ada premarital check up lo sebelum orang menikah, pasti awareness dahulu tahu arti pentingnya produk ini dan manfaatnya bagi mereka, jadinya intinya membangun awareness, Awareness yang dilakukan oleh pihak Prodia dalam rangka memperkenalkan produk Premarital Check Up adalah melalui talkshow yang menghadirkan tenaga ahli yaitu dokter untuk memberikan penjelasan tentang pentingnya Premarital Check Up, arti pentingnya dan manfaatnya bagi para calon pengantin yang akan melangsungkan pernikahan. Awareness yang dilakukan oleh Prodia itu juga lebih menggunakan caracara edukasi melalui penyampaian informasi, sehingga masyarakat atau calon pelanggan bisa memperoleh banyak informasi mengenai Premarital Check Up dalam Ambiance Wedding Exhibition Event ini. Seperti yang dikatakan oleh ML: Awareness itu kan termasuk informasi sekaligus edukasi, jadi kita ngadakan di wedding event, itu ngebangun awareness dan edukasi bahwa pentingnya dan manfaatnya premarital check up bagi mereka.

15 47 Selain awareness tujuan dari keikutsertaan Prodia dalam Ambiance Wedding Exhibition Event adalah pencitraan perusahaan agar pada saat pelanggan sudah mendengarkan dan sudah memahami produk Premarital Check Up, dalam jangka panjang mereka secara langsung atau tidak langsung dapat mengkaitkannya dengan citra Prodia sebagai pelopor Premarital Check Up di Indonesia. Hal ini senada dengan pernyataan dari Regional Marketing Komunikasi yaitu H selaku narasumber penelitian yang menyatakan: Sebenarnya tujuannya lebih branding, jadi tujuannya yaitu yang ada di benak konsumen itu adalah Prodia saat mengingat produk premarital check up, jadi pas ingat premarital check up, ingat Prodia. Berdasarkan penjelasan dari kedua narasumber penelitian diatas, jelas bahwa tujuan dari keikutsertaan dalam Ambiance Wedding Exhibition Event tersebut adalah bertujuan secara mikro dan makro. Secara mikro artinya bertujuan untuk menciptakan awareness melalui informasi dan edukasi tentang arti penting dan manfaat produk Premarital Check Up bagi masyarakat sehingga mereka lebih mengetahui, dan lebih memahami tentang produk tersebut. Dan secara makro, bahwa perkenalan Premarital Check Up melalui event tersebut dapat menciptakan pencitraan Prodia di kalangan masyarakat. Hal senada diungkapkan oleh ML bahwa: Tujuan kita dalam event tersebut tercapai karena kita berhasil mencapai tujuan edukasi atau membangun awareness tentang pentingnya premarital check up, tapi kalau berhasil dilihat dari efektivitas dan efisien dan itu berhasil karena orang jadi tahu tentang premarital check up kalau efisien itu biaya karena biaya selama event tersebut efisien, karena tidak menggunakan banyak iklan dan dalam sebuah event kan pengunjunga akan banyak yang datang pada tempat tersebut dan lagsung bertemu secara langsung dengan mereka. Tujuan event yang dilakukan oleh Prodia dalam bentuk seminar tersebut cukup berhasil menarik minat pengunjung dalam upaya penyampaian informasi dan edukasi mengenai premarital check up, karena Public Relations Prodia berusaha semaksimal mungkin menggunakan strategi-strategi komunikasi yang efektifnya untuk mencapai hasil optimal sehingga mencapai kesamaan makna tentang premarital check up tersebut. Terdapat langkah pertama yang telah

16 48 dilakukan Public Relations Prodia di dalam memperkenalkan produk premarital check up melalui Ambiance Wedding Exhibition event, yaitu dengan mengidentifikasi masalah, data dan fakta. Langkah ini menghasilkan rumusan tujuan kegiatan yang memuat informasi tentang Siapa sasaran komunikasi, Perubahan perilaku yang diharapkan terjadi, Kualitas perubahan dan Lokasi perubahan. Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari sumber ke penerima pesan sehingga terjadi suatu kesamaan makna tentang pesan yang disampaikan antara sumber dan penerima pesan. Dari pengertian ini dapat disimpulkan bahwa setiap kegiatan komunikasi minimal harus dapat menghasilakan terjadinya kesamaan makna. Komunikasi yang menghasilkan kesamaan makna adalah komunikasi yang efektif. Proses komunikasi melibatkan empat unsur yaitu sumber komuinkasi, pesan komunikasi, saluran komunikasi dan penerima pesan komunikasi. Berdasarkan empat unsur penentu efektivitas komunikasi, maka strategi komunikasi disusun berdasarkan keempat unsur tersebut, ada tiga tujuan utama strategi komunikasi yang ingin dicapai, yaitu: memastikan bahwa penerima pesan memahami isi pesan yang diterimanya, memantapkan penerimaan pesan dalam diri penerima sasaran dan memotivasi kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan implikasi pesan. b. Klasifikasi Khalayak Premarital Check Up merupakan produk pemeriksaan laboratorium untuk pemeriksaan kesehatan untuk para calon pengantin, sehingga klasifikasi target yang menjadi sasaran edukasi atau awareness dari pelaksanaan event ini adalah calon pengantin yang akan melangsungkan pernikahan. Sehingga tepat, jika pelaksanaan eventnya juga dimasukkan dalam sebuah acara Wedding Expo seperti Ambiance Wedding Exhibition Event karena sasaran-sasaran pengunjung atau pelanggan yang menjadi target dalam event tersebut adalah pasangan yang berencana akan melangsungkan pernikahan. Menurut ML selaku narasumber penelitian mengatakan bahwa: Strateginya kan sudah dikasih tahu ya, bahwa akan mencapai tujuan yaitu melalui event prewedding, minimal calon-calon pengantin yang akan

17 49 melangsungkan pernikahan bisa mengikuti paket-paket prewedding, jadi harga bisa lebih murah karena disatukan dengan paket pernikahan. Calon pengantin adalah para calon yang sudah mempersiapkan segala sesuatu terkait dengan pernikahan, sehingga pernikahan yang dianggap kebanyakan masyarakat sebagai peristiwa sakral, berarti dan penting dalam kehidupan seseorang, besarnya pengeluaran yang diberikan untuk mencapai hasil maksimal berusaha ditempuh oleh para calon pasangan dalam menentukan keputusan paket pernikahan seperti apa yang dapat memberikan persiapan maksimal selama proses pernikahan berlangsung. Dalam hal ini, strategi Public Relations yang dilakukan oleh Prodia melalui Ambiance Wedding Exhibition dimana para calon pengantin merupakan target utama dari event ini adalah tepat dan paket pelayanan Prodia terkait dengan Premarital Check Up yang dipadukan ke dalam paket Prewedding lainnya merupakan strategi ampuh untuk menjangkau target potensial, sehingga ini dinilai efektif dalam meraih klasifikasi khalayak. Prodia mendelegasikan tugas pengenalan Premarital Check Up dalam Ambiance Wedding Exhibition Event tersebut melalui Divis Konsumen bagian Marketing Komunikasi, agar penyampaian pesan produk dapat dikomunikasikan ke sasaran dengan efektif. Seperti yang dikatakan oleh ML bahwa: Kita ini adalah divisi customer yaitu bagian dari divisi marketing communication, jadi kita bertanggung jawab untuk mengkomunikasikan produk premarital check up ini kepada pelanggan awan. Dengan demikian, Prodia dapat memaksimalkan keberhasilan event tersebut, dimana perangkat-perangkat yang digunakan dalam rangka informasi dan edukasi terkait dengan produk Premarital Check Up menggunakan divisi khusus di bidang komunikasi pemasaran sehingga dapat mengefektifkan tercapainya tujuan yaitu terciptanya awareness dan branding atas Prodia sebagai pelopor produk Premarital Check Up. Khalayak yang menjadi target dalam event tersebut yaitu calon pengantin atau pengunjung potensial menjadi indikator, dimana pengunjung atau calon

18 50 pengantin banyak menghadiri talkshow yang diadakan Prodia dalam event tersebut, selain itu juga banyaknya pengunjung ke stand dan mengisi kuesioner mengenai produk Premarital Check Up tersebut serta banyaknya pengunjung atau calon pengantin yang langsung mendaftar sebagai pelanggan Premarital Check Up dari Prodia. Seperti yang dikatakan oleh ML bahwa: Kalau masalah keberhasilan, ya kita cukup berhasil karena beberapa indikator antara lain pertama: banyaknya peserta yang datang ikut dalam talkshow saat kami melakukan edukasi tentang produk premarital check up ini, kedua: kemudian banyaknya pengunjung yang datang ke stan kita untuk mengisi kuesioner, ketiga: banyak juga yang berminat melakukan pemeriksaan di tempat, bahkan langsung bayar di tempat supaya mereka bisa langsung ke Prodia untuk lakukan pemeriksaan, selain itu banyak juga di Wedding-wedding Expo akhirnya banyak yang menawarkan kerjasama ke Prodia untuk mengisi pameran-pameran mereka untuk mengisi dan mengedukasi, dan itu dilatarbelakangi bahwa banyaknya permintaan dari expo-expo tersebut agar Prodia hadir di acara tersebut untuk memperkenalkan dan mengedukasi premarital check up tersebut. Keberhasilan Public Relations Prodia dalam memperkenalkan Premarital Check Up kepada target pengunjung atau khalayak karena strategi-strategi komunikasi yang dilakukannya terkait dengan target sasaran dalam proses komunikasi yang dilakukan dengan tepat. Target sasaran dalam proses komunikasi adalah penerima pesan, dengan mengetahui target sasaran dapat disusun strategi komunikasi yang hendak dilakukan terkait dengan isi pesan, penentuan metode komunikasi dan pemilihan saluran pesan yang sesuai dengan isi pesan. Keefektivan dalam pengenalan target sasaran akan tergantung pada tujuan komunikasi yang hendak dicapai, sehingga membuat target mengetahui tentang sesuatu yang akan disampaikan atau dimaksudkan agar target melakukan tindakan tertentu sesuai pesan yang disampaikan padanya. Setelah target sasaran atau penerima komunikasi ditetapkan maka sumber komunikasi perlu mengetahui target sasaran dalam hal : Ciri-ciri personal seperti umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, jumlah keluarga dalam hal ini yang menjadi target sasaran komunikasi adalah pasangan yang akan melangsungkan pernikahan. Mengenal sistem sosial budaya penerima pesan, meliputi bahasa

19 51 yang digunakan, persepsi mereka tentang sesuatu yang dikomunikasikan, sikap mereka terhadap perubahan misalkan tanggapan dan responnya terhadap pesan mengenai Premarital Check Up ini adalah dampaknya terhadap pasangan mereka apabila hasil pemeriksaan dalam paket premarital check up ini adalah buruk. Cara dan kebiasaan target berkomunikasi, lebih banyak menggunakan media atau komunikasi tatap muka / langsung. Minat penerima terhadap perubahan. Status penerima, mandiri atau kelompok dan Tingkat pengetahuan penerima terhadap isi pesan. Sehingga pemahaman tentang tingkat pengetahuan target sasaran mengenai materi yang akan dikomunikasikan akan memudahkan terjadinya penerimaan perubahan. Komunikasi tentang sesuatu yang relatif sudah pernah didengar akan lebih muda diterima dibanding sesuatu yang jarang didengar atau sama sekali asing bagi penerima. c. Pesan Indikator-indikator keberhasilan Prodia dalam memperkenalkan Premarital Check Up tersebut, merupakan keberhasilan dari strategi Public Relations Prodia yang dapat mencapai target yang direncanakan. Hal ini karena pesan yang disampaikan atau dikomunikasikan oleh Public Relations di lapangan atau saat event berlangsung sudah memiliki kemampuan dan pengetahuan akan produk Premarital Check Up sehingga mendukung sampainya informasi kepada pengunjung atau calon pelanggan hingga mereka mau ikut serta dalam talkshow dan bahkan membeli produk Prodia. Tidak adanya hambatan internal karena tim Public Relations Prodia mampu mengelola para anggotanya sehingga mereka mampu bekerja maksimal pada saat event berlangsung. H selaku narasumber penelitian mengatakan bahwa: Tidak ada hambatan internal di tim selama pelaksanaan event tersebut saat memperkenalkan premarital check up karena kita pasangkan senior dan junior agar mereka saling menutupi kekurangan saat menginformasikan dan mengedukasi pelanggan. Kemampuan para tim pemasaran divisi awam dalam mengkomunikasikan dan menginformasikan tentang produk Premarital Check Up karena mereka memahami tujuan utamanya sebagai Public Relations dalam event tersebut yaitu informasi dan edukasi. Seperti yang dikatakan oleh ML bahwa:

20 52 Tujuan kita itu adalah informasi artinya agar orang tahu apa sih premarital check itu, apa tujuannya dan apa manfaatnya. Tapi juga edukasi agar orang tahu lebih mengetahui secara mendalam dan luas, melalui talkshow. Faktor lain yang mendorong optimalnya pencapaian tujuan informasi dan edukasi adalah motivasi anggota tim pemasaran awam Prodia sehingga mereka dengan sukarela mampu mengoptimalkan kemampuan untuk mencapa tujuan. ML menyatakan bahwa: Kita sih sudah termotivasi yang membuat kita mau melakukan ini, motivasi kita ingin memberikan nilai tambah kepada pelanggan, oleh karena itu motivasi kita ingin mengedukasi terhadap pelanggan atau awareness. Motivasi tinggi dari anggota pemasaran Awam dalam mengkomunikasikan pesan tentang Premarital Check Up didukung tidak hanya dari komitmen dan kemampuan tim pemasaran awam dalam memperkenalkan Premarital Check Up kepada para pelanggan, tetapi karena juga dukungan dari perusahaan. Seperti yang dikatakan oleh H bahwa: Selama persiapan hingga evaluasi, kita beri dukungan karena kita kerja tim, apa yang dibutuhkan untuk suksesnya event tersebut, kita dukung dan kita juga membantu untuk melakukan perbaik-perbaikan selama event berlangsung. Faktor-faktor dukungan itulah yang mendorong tim pemasaran awam dapat mengoptimalnya usaha-usahanya, sehingga mempengaruhi motivasinya secara positif untuk mengerahkan segala kemampuannya untuk mengkomunikasikan dan menginformasikan produk Premarital Check Up kepada khalayak yang ditargetkan secara efektif. Pembelajaran dari masa lalu atas berhasil atau tidaknya event dari masa-masa sebelumnya membuat tim pemasaran awam Prodia dapat meningkatkan tingkat koordinasinya dan meningkatkan kekompaknnya guna meminimalisir masalah-masalah yang ada. Seperti yang dikatakan oleh ML bahwa: Selama event, karena tim kita kompak, maka tidak ada kendala berarti, sehingga kendala-kendala dapat diminimalisir, karena kita juga sudah banyak belajar dari pengalaman, dimana kendala berat itu sudah dirasakan pas pertama kali event ini berlangsung sekitar enam atau tujuh tahunan yang lalu.

21 53 Kekompakan yang dimiliki oleh Public Relations Prodia dalam memperkenalkan Premarital Check Up yang terus dibinanya telah membuatnya mampu membawakan pesan secara efektif dalam menjalankan fungsi-fungsi Public Relations dalam event Ambiance Wedding Exhibition tersebut. Hal ini karena disamping mengenal penerima komunikasi dengan baik, komunikator telah mendisain pesan yang akan disampaikan sehingga mampu membangkitkan minat dan perhatian penerima terhadap pesan yang disampaikan. Ada empat hal yang telah dilakukan Public Relations Prodia sehingga pesan yang disampaikan dapat diterima, yaitu : (1) Pesan disusun, direncanakan dan disampaikan secara menarik. Keterampilan komunikator (sumber komunikasi) dalam merencanakan dan mengkemas pesan sehingga menarik perhatian sangat diperlukan. (2) Pesan telah menggunakan simbol-simbol yang di dasarkan pada kesamaan pengalaman antara sumber dan penerima pesan dalam memahami simbol-simbol tersebut. (3) Pesan telah dapat membangkitkan kebutuhan pribadi penerima pesan dan mampu memberi saran tentang cara untuk mencapai kebutuhan dari pesan yang disampaikan. (4) Pesan telah dapat memberikan alternatif bagi penerima untuk memenuhi kebutuhan akan informasi secara layak, baik untuk kepentingan individu maupun kelompok. d. Saluran Media Selama event berlangsung, tim pemasaran awam Prodia menggunakan tiga saluran media untuk menginformasikan dan menyampaikan informasi produk Premarital Check Up. Seperti yang dikatakan oleh ML bahwa: Talkshow, publikasi melalui flayer, webside, tetapi kita kerjasama sama vendor, dan di hari H-nya talkshow dengan narasumber dokter, sama penjualan langsung sebagai strategi memperkenalkan premarital check up kepada target. Perusahaan mensiasati publikasi mengenai produk Premarital Check Up ini melalui berbagai media yang digunakannya. Saluran media melalui talkshow dengan narasumber dokter, kemudian penyebaran flayer di setiap cabang prodia di Jakarta dalam rangka memperkenalkan Premarital Check Up bisa dinilai lebih efektif dengan talkshow. Karena melalui saluran seperti talkshow, komunikasi antara pihak Prodia yang diwakili oleh dokter dengan pelanggan atau pengunjung yang

22 54 mendatangi talkshow bisa berkomunikasi secara interaktif, sehingga pemahaman dari pengunjung bisa lebih dalam dan lebih luas. Menurut ML bahwa: Strategi melalui event wedding itu dianggap efektif karena ada beberapa aturan dari pemerintah bahwa jasa-jasa kesehatan dibatasi untuk beriklan di media televise kecuali melalui majalah, akan tetapi iklan melalui majalah dianggap kurang efektif, dan kurang interaktif. Meskipun demikian, penggunaan saluran-saluran media komunikasi yang digunakan Prodia ini memerlukan waktu yang lebih lama terkait dengan pengukuran keberhasilannya secara jangka panjang karena pemahamanpemahaman orang atau masyarakat mengenai Premarital Check Up memerlukan waktu yang relatif lama juga. Hal ini seperti yang dinyatakan oleh H bahwa: Keberhasilan juga dapat dilihat dari jangka panjang mungkin lima tahun lagi, karena sifatnya dari berhasil tidaknya dari tujuan event tersebut adalah edukasi, jadi evaluasinya tiga atau empat tahun dan minimalnya satu tahun. Keberhasilan event ini juga ditunjukkan melalui tercapainya target, dimana banyak orang atau calon pengantin yang ikut serta dalam talkshow yang digagas oleh Prodia dan juga banyak orang juga membeli produk Premarital Check Up. Hal ini diperkuat oleh pernyataan dari DW sebagai pengunjung event yang kemudian berminat untuk menjadi pelanggan dari produk Premarital Check Up pada saat DW akan melangsungkan pernikahannya yang rencananya tahun 2016, yang menyatakan: Sebelum saya mengetahui lebih dalam mengenai Premarital check up dari Prodia ini saya hanya sebatas tahu check sebelum nikah, tapi sekarang setelah mengikuti event ini, saya jadi lebih tahu dan tertarik untuk melakukan tes premarital check up ini, karena penjelasan yang lengkap yang di sampaikan oleh pihak Prodia membuat saya lebih mengerti akan check up premarital ini, yang tadinya saya kira check up yang akan berdampak negative untuk kedepanya untuk hubungan pasangan bila hasil check up buruk, setelah mengetahui penjelasan yang lebih ini saya jadi lebih berfikir bahwa penting juga melakukan

23 55 check up premarital dari pada nantinya malah terlambat untuk mencegahan kalau ada apa-apa. 4.3 Pembahasan Berdasarkan hasil-hasil penelitian dapat menunjukkan bahwa strategi Public Relations Prodia Laboratorium Klinik dalam memperkenalkan premarital check dilakukan melalui sebuah event Ambiance Wedding Exhibition. Bagi Prodia, event ini merupakan special event karena dilakukan secara khusus dan bukan event yang selalu diikuti secara periodik baik dalam tiga bulanan, enam bulanan maupun tahunan. Latar belakang dari keikutsertaan Prodia Laboratorium Klinik dalam usaha memperkenalkan premarital check up dalam Ambiance Wedding Exhibition ini didorong beberapa alasan penting. Pertama, produk premarital check up adalah produk dari Prodia yang menurut Public Relations Prodia kurang dikenal begitu luas di Indonesia. Sehingga Public Relations Prodia melalui event ini berinisiatif guna menginformasikan produk ini kepada masyarakat secara lebih luas. Dua tujuan utama dari keikutsertaan Prodia dalam Ambiance Wedding Exhibition tersebut yaitu pertama memberikan informasi dan kedua yaitu memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya premarital check up guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat terutama bagi para pasangan yang akan melangsungkan pernikahan. Menurut Public Relations Prodia, ketakutan banyak kalangan pasangan jika mengikuti premarital check ini seandainya kondisi kesehatan mereka ditelanjangi membuat premarital check ini sulit menjangkau masyarakat secara lebih luas. Meskipun beberapa masyarakat atau pasangan yang akan melangsungkan pernikahan dan menjadi target dari produk ini sudah sedikit mengetahui tentang premarital check up tersebut. Tujuan lainnya menurut bagian Marketing Prodia adalah membentuk citra Prodia sebagai pelopor Premarital check up di Indonesia, dimana saat event ini berlangsung akan muncul ingatan bahwa ingat premarital check up, maka ingat Prodia Laboratorium Klinik. Sehingga faktor-faktor pemeliharaan dan peningkatan branding dari Prodia ini yang menjadi tujuan utama dari pihak Marketing Prodia.

24 56 Selama event berlangsung, Public Relations Prodia mampu menginformasikan dan memberikan edukasi atas penting dan manfaat premarital check up kepada khalayak target atas beberapa faktor pendukung. Dukungan dari pihak Prodia selama event berlangsung atas kebutuhankebutuhan di lapangan serta komposisi Public Relations senior dan junior berbekal pengalaman Public Relations Prodia membuat Prodia mampu mengatasi hambatan-hambatan dan persoalan di lapangan dengan mudah. Kemampuan dan keterampilan Public Relations dalam menginformasikan dan mengedukasi pengunjung membuat banyak pengunjung tertarik untuk menggunakan produk pemeriksaan premarital check up ini, selain adanya ketersediaan tenaga ahli seperti Dokter yang dilibatkan selama sesi seminar dalam event tersebut. Banyaknya pengunjung yang menggunakan jasa premarital check ini dari Prodia bahkan melebihi jumlah yang ditargetkan oleh Prodia menunjukkan tingkat keberhasilan Public Relations dalam usahanya menginformasi dan mengedukasi sehingga pengunjung tertarik dan berminat untuk menggunakan produk ini. Saat dilakukan uji triangulasi sumber untuk menguji informasi yang diperoleh dari narasumber baik dari Public Relations Prodia maupun bagian Marketing Prodia, uji triangulasi sumber dilakukan juga pada salah seorang pengunjung yang telah menunjukkan ketertarikan dan minatnya untuk menggunakan jasa produk premarital check. Pengunjung tersebut setelah menghadiri event tersebut memahami akan pentingnya premarital check bagi dirinya yang akan melangsungkan pernikahan. Pernyataan dari pengunjung yang kemudian menunjukkan ketertarikannya bahkan membeli dan menggunakan produk premarital check up dari Prodia telah membuktikan keberhasilan strategi Public Relations Prodia Laboratorium Klinik dalam memperkenalkan premarital check up dalam sebuah event Ambiance Wedding Exhibition. Hal itu karena tujuan untuk mengedukasi dan menginformasikan tentang premarital check up telah mendorong pengunjung dalam event tersebut berminat untuk menggunakannya. Dilihat dari proses atau tahap-tahap manajemen selama event berlangsung yaitu perencanaan, pengorganisasian, leading, staffing dan pengendalian, tahaptahap pelaksanaan sudah sesuai dengan perencanaan event. Jumlah target khalayak sudah tercapai dengan rencana, kepemimpinan sudah berjalan baik

25 57 melalui komposisi PR senior dan junior untuk memotivasi dan saling melengkapi terkait dengan keterampilan PR masing-masing. Selain itu, pengendalian dimana pihak manajemen dari AWAM dapat terus memotivasi dan memonitor agar pelaksanaan event bisa sesuai dengan rencana yang sudah ditentukan. Sehingga pelaksanaan dalam event tersebut berjalan sesuai dengan harapan dan perencanaan Prodia.

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 4.1 Sejarah Singkat Laboratorium Klinik Prodia

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 4.1 Sejarah Singkat Laboratorium Klinik Prodia BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 4.1 Sejarah Singkat Laboratorium Klinik Prodia Prodia didirikan sebagai laboratorium kecil pada tanggal 7 Mei 1973 di Solo. Dalam waktu 38 tahun, Prodia telah berkembang

Lebih terperinci

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Dalam badan yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Dengan demikian, kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia disamping sandang, pangan, papan dan pendidikan,

Lebih terperinci

STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT.PRODIA DALAM MEMPERKENALKAN CHECK UP PREMARITAL (STUDI KASUS EVENT AMBIANCE WEDDING EXHIBITION)

STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT.PRODIA DALAM MEMPERKENALKAN CHECK UP PREMARITAL (STUDI KASUS EVENT AMBIANCE WEDDING EXHIBITION) STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT.PRODIA DALAM MEMPERKENALKAN CHECK UP PREMARITAL (STUDI KASUS EVENT AMBIANCE WEDDING EXHIBITION) Melyssa Phan Jurusan Marketing Komunikasi, Binus University Jl. K.H Syahdan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan yang akan digunakan dalam studi ini adalah sebuah pendekatan penelitian kualitatif yang merupakan sebuah pendekatan yang berusaha menemukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bisnis perbankan merupakan salah satu bidang bisnis yang menyediakan pelayanan jasa kepada customer. Tidak hanya sebatas pelayanan jasa perbankan saja, saat ini bisnis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Singkat Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Singkat Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu 68 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1. Sejarah Singkat Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana 77 Fakultas Ilmu Komunikasi yang kampus utamanya berlokasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di Jakarta perkembangan hotel sangat padat dan berkembang, ini dikarenakan sebagai ibu kota negara Republik Indonesia yang merupakan pusat pemerintahan dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Populer, 2004). Hal WIB) Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Populer, 2004). Hal WIB) Universitas Indonesia 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam sistem bisnis, konsumen adalah hal yang paling berarti dalam sebuah perusahaan, termasuk dunia perbankan. Motivasi dan pendekatan yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN. sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam era globalisasi sekarang ini, Public Relations (PR) atau yang sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah perusahaan. Aktivitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan Kualitatif yakni menjelaskan dan menggambarkan fenomenafenomena yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (mobil, komputer, handycraft), sampai wedding pun tersedia. Event Organizer

BAB I PENDAHULUAN. (mobil, komputer, handycraft), sampai wedding pun tersedia. Event Organizer BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Event Organizer yang diartikan sebagai penyedia jasa profesional penyelenggara acara merupakan salah satu bagian dari gaya hidup masyarakat modern. Event Organizer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kegiatan pemasaran merupakan ujung tombak keberhasilan perusahaan dalam usaha untuk menjual serta meningkatkan nilai perusahaan di mata konsumen terhadap

Lebih terperinci

BAB 7 PELAKSANAAN KOMUNIKASI PEMASARAN AGROWISATA KEBUN RAYA BOGOR

BAB 7 PELAKSANAAN KOMUNIKASI PEMASARAN AGROWISATA KEBUN RAYA BOGOR BAB 7 PELAKSANAAN KOMUNIKASI PEMASARAN AGROWISATA KEBUN RAYA BOGOR Kebun Raya Bogor merupakan salah satu agrowisata yang sudah terkenal dan juga memiliki tujuan untuk mengembangkan pendidikan lingkungan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan univesitas lainnya. Bina Nusantara selaku universitas swasta yang unggul dan

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan univesitas lainnya. Bina Nusantara selaku universitas swasta yang unggul dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan universitas di Jakarta sudah semakin pesat dan saling bersaing dengan univesitas lainnya. Bina Nusantara selaku universitas swasta yang unggul dan dapat

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat, yakni dengan adanya kompetitor yang memiliki produk dan desain outlet yang sama, seperti Kebab Kings, Kebab Abror

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. jasa public relations. Banyak nya kesuksesan dari perusahaan adalah salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. jasa public relations. Banyak nya kesuksesan dari perusahaan adalah salah satu 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini hampir semua perusahaan besar sudah banyak menggunakan jasa public relations. Banyak nya kesuksesan dari perusahaan adalah salah satu peran yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Berbagai cara dapat dilakukan oleh pelaku usaha untuk membuat nama perusahaannya berkembang luas dan mendapatkan citra yang baik dari masyarakat. Terlebih di jaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berawal memiliki cukup pelanggan loyalitas dengan sekejap bisa kehilangan

BAB I PENDAHULUAN. berawal memiliki cukup pelanggan loyalitas dengan sekejap bisa kehilangan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan di dalam dunia bisnis merupakan hal yang begitu umum untuk diperbincangkan. Dapat dilihat dengan jelas, bahwa sebuah perusahaan yang berawal memiliki cukup

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Promosi 2.1.1 Pengertian Promosi Menurut Hasan (2009:10), promosi adalah fungsi pemasaran yang fokus untuk mengkomunikasikan program-program pemasaran secara persuasive kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terkoordinasi, dan tidak ada sikap koheren yang memandang aset tersebut harus

BAB I PENDAHULUAN. terkoordinasi, dan tidak ada sikap koheren yang memandang aset tersebut harus BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Persaingan di sektor jasa pendidikan di kalangan perguruan tinggi swasta (PTS) dalam memperebutkan pasar mahasiswa dewasa ini sangat ketat. Saat ini jumlah

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. panorama dan customer haruslah dibina terus menerus. Panorama menyadari

Bab I PENDAHULUAN. panorama dan customer haruslah dibina terus menerus. Panorama menyadari Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Panorama Tours adalah perusahaan yang bergerak dibidang Tour dan Travel. Panorama menyediakan layanan pengurusan visa, reservasi tiket airlines, reservasi hotel, perjalanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan suatu hal yang sangat mendasar dalam kehidupan manusia. Interaksi yang terbentuk oleh adanya komunikasi, dapat menciptakan terbinanya hubungan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Sebagai bagian terakhir dari penyusunan skripsi ini tentang Aktifitas

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Sebagai bagian terakhir dari penyusunan skripsi ini tentang Aktifitas 77 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Sebagai bagian terakhir dari penyusunan skripsi ini tentang Aktifitas Marketing Public Relations (MPR) Dalam Mengkomunikasikan Brand Identity Sumitomo Pipe oleh PT. PARADISE

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan globalisasi yang semakin meluas dewasa ini

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan globalisasi yang semakin meluas dewasa ini BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan globalisasi yang semakin meluas dewasa ini menciptakan keterhubungan antar negara di seluruh belahan dunia yang memberikan pengaruh pada perubahan kondisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion,

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media telah menjadi bagian dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, bahkan kita tidak akan pernah terlepas dari media. Seiring dengan perkembangan peradaban

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang beroperasi di Indonesia, di satu sisi era globalisasi memperluas

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang beroperasi di Indonesia, di satu sisi era globalisasi memperluas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi ini menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang beroperasi di Indonesia, di satu sisi era globalisasi memperluas pasar

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. narasumber maupun pengamatan langsung selama penelitian, penulis dapat

BAB V PENUTUP. narasumber maupun pengamatan langsung selama penelitian, penulis dapat BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari data yang penulis dapatkan di lapangan, baik melalui wawancara dengan narasumber maupun pengamatan langsung selama penelitian, penulis dapat menarik kesimpulan sebagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam kehidupannnya manusia pasti berinteraksi dengan orang lain. Sejak

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam kehidupannnya manusia pasti berinteraksi dengan orang lain. Sejak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam kehidupannnya manusia pasti berinteraksi dengan orang lain. Sejak manusia dilahirkan ke dunia ini, mereka telah bersosialisasi dan berinteraksi dengan keluarga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAAN. publiknya baik internal maupun publik eksternal. Dengan pengayatan unit Public

BAB I PENDAHULUAAN. publiknya baik internal maupun publik eksternal. Dengan pengayatan unit Public 1 BAB I PENDAHULUAAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi yang baik dapat dilihat dari tercapainya maksud dan tujuan yang sesuai dengan apa yang diharapkan dari komunikasi tersebut. Berkaca kembali dari pentingnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian menggunakan pendekatan yang bersifat deskriptif. Dalam penelitian deskriptif data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III 3.1 Paradigma Penelitian METODOLOGI PENELITIAN Paradigma penelitian merupakan kerangka berpikir yang menjelaskan bagaimana cara pandang peneliti terhadap fakta kehidupan sosial dan perlakuan peneliti

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik Konsumen

HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik Konsumen HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Konsumen Karakteristik konsumen RM Wong Solo yang diamati dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, pekerjaan, dan penerimaan per bulan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Sebelum penulis masuk kedalam metode kualitatif, penulis melakukan survey

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Sebelum penulis masuk kedalam metode kualitatif, penulis melakukan survey BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian Sebelum penulis masuk kedalam metode kualitatif, penulis melakukan survey terlebih dahulu terhadap 100 responden dengan menggunakan kuantitatif terlebih

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengambilan data ini dilakukan mulai tanggal 1 Juni 2012 sampai 30 Juni

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengambilan data ini dilakukan mulai tanggal 1 Juni 2012 sampai 30 Juni BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 KARAKTERISTIK INFORMAN Pengambilan data ini dilakukan mulai tanggal 1 Juni 2012 sampai 30 Juni 2012 melalui wawancara mendalam atau indepth interview kepada informan kunci

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 1. PT Trakindo Utama Merupakan perusahaan penyalur ( dealer) resmi alat-alat berat produk Caterpillar milik pribumi yang sudah memiliki 65 cabang yang tersebar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan masalah pokok yang akan diteliti, yaitu Bagaimana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan masalah pokok yang akan diteliti, yaitu Bagaimana 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Berdasarkan masalah pokok yang akan diteliti, yaitu Bagaimana Manajemen Media Relations Humas PT. Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 1 Jakarta dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2008 tentang Kebijakan Industri

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2008 tentang Kebijakan Industri 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Visi pembangunan Industri Nasional sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2008 tentang Kebijakan Industri Nasional adalah Indonesia menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin meningkatnya persaingan bisnis baik di pasar nasional maupun

BAB I PENDAHULUAN. Semakin meningkatnya persaingan bisnis baik di pasar nasional maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Semakin meningkatnya persaingan bisnis baik di pasar nasional maupun international berimbas pada semakin tingginya aktivitas para pelaku usaha dari berbagai

Lebih terperinci

Teknologi sudah bukan merupakan hal yang tabu atau hanya orang tertentu saja yang

Teknologi sudah bukan merupakan hal yang tabu atau hanya orang tertentu saja yang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Teknologi sudah bukan merupakan hal yang tabu atau hanya orang tertentu saja yang membutuhkan, namun sebagian besar orang dari semua kalangan diseluruh dunia. Teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manajemen pemasaran sesuai perannya merek (brand) mengidentifikasi sumber atau

BAB I PENDAHULUAN. manajemen pemasaran sesuai perannya merek (brand) mengidentifikasi sumber atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan suatu nama atau brand dalam sebuah bisnis menjadi sangat penting. Selain sebagai identitas perusahaan atau produk, brand juga menjadi suatu daya tarik terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Wimmer dan Dominick menyebut pendekatan sebagai paradigma, yaitu seperangkat teori, prosedur, dan asumsi yang diyakini tentang bagaimana peneliti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendunia dan tidak berbatas atau tak mengenal batas wilayah. Globalisasi adalah

BAB I PENDAHULUAN. mendunia dan tidak berbatas atau tak mengenal batas wilayah. Globalisasi adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam Era Globalisasi saat ini persaingan bisnis menjadi sangat tajam dan semakin berkembang. Globalisasi adalah suatu proses tatanan sosial yang mendunia dan tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan jaman, mampu berkomunikasi dengan baik, dan mempunyai networking

BAB I PENDAHULUAN. perubahan jaman, mampu berkomunikasi dengan baik, dan mempunyai networking BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Strategi-strategi yang diberikan seorang Public Relations tentunya sangat berpengaruh pada nama baik dari hotel. Maka di era globalisasi ini persaingan untuk mengikat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi di instansi pemerintahan umumnya berisi tentang acara kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kebutuhan hidup yang semakin kompleks pula. Hal ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kebutuhan hidup yang semakin kompleks pula. Hal ini menuntut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi dan perekonomian masyarakat dewasa ini telah membuat masyarakat mempunyai gaya hidup yang lebih baik dan modern sesuai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang , 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan bebas dan ketat di dunia industri hingga pendidikan, perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT), peningkatan pengetahuan konsumen, dan karyawan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan ini menekankan pada proses perolehan data untuk memperoleh hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan semakin meningkatnya kebutuhan nasabah akan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan semakin meningkatnya kebutuhan nasabah akan kualitas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan semakin meningkatnya kebutuhan nasabah akan kualitas pelayanan dan produk keuangan perbankan yang semakin hari semakin kompleks maka pihak perbankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Pemerintahan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (Badan POM)

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Pemerintahan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (Badan POM) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lembaga Pemerintahan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (Badan POM) adalah suatu institusi dalam melindungi masyarakat dari produk obat dan makanan yang membahayakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi dilakukan manusia setiap harinya untuk berinteraksi antar sesama untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi dilakukan manusia setiap harinya untuk berinteraksi antar sesama untuk 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi menjdi salah satu bagian terpenting dalam kehidupan manusia. Komunikasi dilakukan manusia setiap harinya untuk berinteraksi antar sesama untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berhadapan dengan masyarakat yang menggunakanya, selain itu rumah sakit dalam

BAB I PENDAHULUAN. berhadapan dengan masyarakat yang menggunakanya, selain itu rumah sakit dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit merupakan unit pelayanan kesehatan terdepan yang langsung berhadapan dengan masyarakat yang menggunakanya, selain itu rumah sakit dalam seluruh jaringan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Hiburan adalah segala sesuatu yang berbentuk kata-kata, tempat, benda, perilaku yang dapat menjadi penghibur atau pelipur hati yang susah atau sedih. Hiburan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini menjalin hubungan menjadi faktor yang penting dalam aktivitas bisnis perusahaan. Perusahaan adalah organisasi yang melakukan kegiatan produksi dan distribusi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. peneliti lakukan dalam pelaksanaan program kampanye Tanya Saya oleh

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. peneliti lakukan dalam pelaksanaan program kampanye Tanya Saya oleh BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengumpulan data primer dan sekunder yang telah peneliti lakukan dalam pelaksanaan program kampanye Tanya Saya oleh Humas BPJS Ketenagakerjaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahkan manusia tidak akan bertahan hidup. Demikian juga dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. bahkan manusia tidak akan bertahan hidup. Demikian juga dalam sebuah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang mewarnai era globalisasi memungkinkan perusahaan atau organisasi beroperasi diberbagai belahan dunia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan pesatnya pertumbuhan penduduk di DKI Jakarta saat ini, bermunculan pula berbagai jenis usaha yang berpotensi menghasilkan keuntungan. Beragamnya penduduk

Lebih terperinci

BAB 3 OBYEK PENELITIAN. berkembang baru untuk komunikasi strategis, terutama dalam hubungan masyarakat. PT.

BAB 3 OBYEK PENELITIAN. berkembang baru untuk komunikasi strategis, terutama dalam hubungan masyarakat. PT. BAB 3 OBYEK PENELITIAN 3.1 Profil PT.Fortune Pramana Rancang 3.1.1 Sejarah Perusahaan Ketika jumlah investasi asing meningkat di tahun 1980-an, ada kesempatan berkembang baru untuk komunikasi strategis,

Lebih terperinci

LEARNING & DEVELOPMENT PAKET PELATIHAN 2017 MOTIVASI, KERJA SAMA TIM DAN PELAYANAN PRIMA 2017 D E D I C A T E T O

LEARNING & DEVELOPMENT PAKET PELATIHAN 2017 MOTIVASI, KERJA SAMA TIM DAN PELAYANAN PRIMA 2017 D E D I C A T E T O LEARNING & DEVELOPMENT MEMBANGUN TIM KERJA YANG BERKARAKTER DAN BERKUALITAS MENCIPTAKAN PELAYANAN PRIMA YANG KONSISTEN PAKET PELATIHAN 2017 MOTIVASI, KERJA SAMA TIM DAN PELAYANAN PRIMA 2017 D E D I C A

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. asing lagi. Terbukti beberapa hotel berbintang tidak melewatkan sosok Public

BAB 1 PENDAHULUAN. asing lagi. Terbukti beberapa hotel berbintang tidak melewatkan sosok Public BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Public Relations dalam dunia perhotelan telah menjadi hal yang tidak asing lagi. Terbukti beberapa hotel berbintang tidak melewatkan sosok Public Relations sebagai

Lebih terperinci

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi, media juga bertransformasi menjadi salah satu sumber informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Melihat fenomena tersebut sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah deskriptif, dimana metode ini bertujuan membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat tentang faktafakta

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, kebutuhan manusia terhadap teknologi informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, kebutuhan manusia terhadap teknologi informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Di era globalisasi ini, kebutuhan manusia terhadap teknologi informasi semakin berkembang. Salah satu teknologi informasi yang berkembang sangat pesat adalah internet.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebesaran, dan berbagai hal yang indah disekitarnya (Bachtiar, 2008 : 38). perkembangan teknologi yang semakin modern.

BAB I PENDAHULUAN. kebesaran, dan berbagai hal yang indah disekitarnya (Bachtiar, 2008 : 38). perkembangan teknologi yang semakin modern. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Foto adalah salah satu kegiatan yang banyak digemari orang. Dengan foto, kita dapat mengabadikan moment atau peristiwa tertentu yang tidak dapat dilihat ulang oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era pasar bebas saat ini, dimana persaingan dalam dunia bisnis semakin

BAB I PENDAHULUAN. Di era pasar bebas saat ini, dimana persaingan dalam dunia bisnis semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era pasar bebas saat ini, dimana persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat, perusahaan mana pun tidak bisa mengabaikan brand. Sukses atau tidaknya suatu

Lebih terperinci

BAB II OBJEK PENELITIAN. A. Perkembangan Industri Kuliner di Yogyakarta. dibanding tahun sebelumnya (Hermawan,2013).

BAB II OBJEK PENELITIAN. A. Perkembangan Industri Kuliner di Yogyakarta. dibanding tahun sebelumnya (Hermawan,2013). BAB II OBJEK PENELITIAN A. Perkembangan Industri Kuliner di Yogyakarta Bisnis usaha kuliner di Yogyakarta dewasa ini semakin berkembang. Hal ini didukung semakin brekembangnya pendatang baik yang menetap

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Paradigma adalah serangkaian keyakinan dasar yang membimbing tindakan. 1 Paradigma dalam penelitian ini adalah konstruktivisme. Menurut Guba dan Lincoln realitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Komunikasi merupakan hal yang mengikat kesatuan organisasi.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Komunikasi merupakan hal yang mengikat kesatuan organisasi. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komunikasi merupakan hal yang mengikat kesatuan organisasi. Komunikasi membantu anggota anggota organisasi dalam mencapai tujuan individu dan juga organisasi, merespon

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam masyarakat yang semakin maju dan berkembang, informasi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam masyarakat yang semakin maju dan berkembang, informasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam masyarakat yang semakin maju dan berkembang, informasi menjadi sangat penting. Setiap orang, badan, dan organisasi berhak untuk memperoleh informasi untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Konsumen dapat mengenal suatu produk atau jasa melalui merek. Melalui merek konsumen dapat membedakan antara produk dan jasa yang satu dengan yang lainnya.

Lebih terperinci

NEW ACTION ACTION. New. Mari bergabung dalam perjalanan panjang kami. PROFIL PERUSAHAAN 2011

NEW ACTION ACTION. New. Mari bergabung dalam perjalanan panjang kami. PROFIL PERUSAHAAN 2011 Mari bergabung dalam perjalanan panjang kami. New ACTION GEDUNG GALAKTIKA Jl. Harsono R.M. No. 2, Ragunan Jakarta Selatan 12550 Indonesia Tel : +62 21 782 7989 Fax : +62 21 788 47524 Website : www.fortuneindogroup.com

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. Dunia teknologi informasi telah berkembang dengan sangat pesat, sehingga

BAB III OBJEK PENELITIAN. Dunia teknologi informasi telah berkembang dengan sangat pesat, sehingga BAB III OBJEK PENELITIAN 3.1 Sejarah perusahaan Dunia teknologi informasi telah berkembang dengan sangat pesat, sehingga semakin banyak industri yang menggunakan teknologi informasi untuk menopang bisnis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki personal branding, setidaknya untuk lingkungan terdekatnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki personal branding, setidaknya untuk lingkungan terdekatnya. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Brand tidak hanya milik suatu perusahaan atau produk saja. Di luar sana banyak sekali yang membutuhkannya, termasuk dalam kehidupan pribadi seseorang pun sering disadarkan

Lebih terperinci

BAB V STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN LION STAR DALAM MENARIK MINAT KONSUMEN

BAB V STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN LION STAR DALAM MENARIK MINAT KONSUMEN BAB V STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN LION STAR DALAM MENARIK MINAT KONSUMEN Setelah peneliti melakukan wawancara dan observasi pada objek penelitian, selanjutnya peneliti akan melakukan analisis untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. disebut wisata MICE (Meeting, Incentive, Conference/Convention, Exhibition). MICE

BAB 1 PENDAHULUAN. disebut wisata MICE (Meeting, Incentive, Conference/Convention, Exhibition). MICE BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini industri kepariwisataan Indonesia berkembang semakin pesat terutama dalam sektor industri perhotelan dan sektor wisata konvensi, atau yang biasa disebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berkembang, baik itu perusahaan jasa maupun manufaktur, tidak

BAB I PENDAHULUAN. yang berkembang, baik itu perusahaan jasa maupun manufaktur, tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era globalisasi dewasa ini banyak perusahaan atau instansi yang berkembang, baik itu perusahaan jasa maupun manufaktur, tidak terkecuali untuk bisnis jasa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran dalam suatu perusahaan memegang peranan yang sangat penting, karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk mempertahankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Propinsi Kalimantan Timur khususnya Kota Balikpapan yang dikenal

BAB I PENDAHULUAN. Propinsi Kalimantan Timur khususnya Kota Balikpapan yang dikenal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Propinsi Kalimantan Timur khususnya Kota Balikpapan yang dikenal dengan kota bisnis juga merupakan salah satu kota yang bergerak di bidang pelayanan jasa. Sebagai tempat

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1. Penyajian Data Penelitian 4.1.1. Pemilihan Responden Pada bab yang ke empat dari skripsi yang di buat oleh penulis, penulis melakukan wawancara mendalam (deep interview) dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Promosi merupakan salah satu atribut penting dari marketing mix. Belch (2004)

BAB I PENDAHULUAN. Promosi merupakan salah satu atribut penting dari marketing mix. Belch (2004) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Promosi merupakan salah satu atribut penting dari marketing mix. Belch (2004) mendefinisikan promosi sebagai koordinasi dari semua cara penjual untuk menginformasikan

Lebih terperinci

# Namun peranan PR tidak hanya sebatas menjalin hubungan baik dengan publiknya, baik publik internal maupun publik eksternal. PR juga memiliki tugas u

# Namun peranan PR tidak hanya sebatas menjalin hubungan baik dengan publiknya, baik publik internal maupun publik eksternal. PR juga memiliki tugas u BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi saat ini Public Relations menjadi salah satu bagian yang penting dalam perusahaan. Peran public relations diperlukan guna menunjang operasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi informasi saat ini, keberadaan informasi menjadi hal

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi informasi saat ini, keberadaan informasi menjadi hal BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi informasi saat ini, keberadaan informasi menjadi hal yang penting, bahkan diakui bahwa informasi bisa dijadikan komoditi yang turut diperhitungkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Menurut Morse (dalam Daymon dan Holloway, 2008:368) penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Citra dan reputasi perusahaan, erat kaitannya dengan aktivitas-aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Citra dan reputasi perusahaan, erat kaitannya dengan aktivitas-aktivitas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Citra dan reputasi perusahaan, erat kaitannya dengan aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan. Dimana sebuah perusahaan atau organisasi merupakan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan tentang pengelolaan informasi kegiatan internal oleh humas Universitas Mercu Buana Jakarta untuk kebutuhan informasi bagi stakeholder

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperoleh sebagian besar ditopang oleh sektor jasa. Menurut data yang ada pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. diperoleh sebagian besar ditopang oleh sektor jasa. Menurut data yang ada pada tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beberapa tahun terakhir ini, industri dan bisnis sektor jasa di Yogyakarta berkembang dengan pesat. Hal ini terjadi karena bidang jasa memberi kontribusi yang signifikan

Lebih terperinci

Transkrip Wawancara untuk General Manager PT Microreksa Infonet

Transkrip Wawancara untuk General Manager PT Microreksa Infonet L 1 Transkrip Wawancara untuk General Manager PT Microreksa Infonet 1. Apa visi dan misi perusahaan? PT Microreksa Infonet memiliki visi untuk menjadi perusahaan terdepan dalam penyedia produk, jasa dan

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 104 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan penelitian tentang Strategi Komunikasi Pemasaran Museum Gunungapi Merapi, maka dapat dikemukakan kesimpulan dan saran-saran sebagai berikut: A. KESIMPULAN Dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi (TI) pada abad 21 dan reformasi sosial

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi (TI) pada abad 21 dan reformasi sosial BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Teknologi Informasi (TI) pada abad 21 dan reformasi sosial politik memberi perubahaan besar pada industri media masa di Indonesia. Fungsi media masa sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan jumlah bank yang semakin banyak dan produk perbankan yang

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan jumlah bank yang semakin banyak dan produk perbankan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan bisnis perbankan di Indonesia saat ini sangat pesat, hal ini ditandai dengan jumlah bank yang semakin banyak dan produk perbankan yang semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pun semakin berkembang seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. pun semakin berkembang seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia bisnis pada saat ini semakin berkembang pesat di sertai juga dengan kemajuan teknologi yang sangat cepat. Gaya hidup masyarakat pun semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sebagaimana kita ketahui, bahwa saat ini sebagian besar aspek kehidupan manusia tidak terlepas dari proses komunikasi dan komunikasi tidak dapat dipisahkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Gaya berbusana atau sering disebut fashion adalah istilah untuk menggambarkan gaya yang dianggap lazim pada satu periode tertentu (sumber: http://digilib.its.ac.id/).

Lebih terperinci

1

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laboratorium Klinik Prodia adalah salah satu laboratorium klinik terbesar di Indonesia. Prodia didirikan sebagai laboratorium kecil pada tanggal 7 Mei 1973 di Solo.

Lebih terperinci

BAB III DEFINISI MASALAH

BAB III DEFINISI MASALAH BAB III DEFINISI MASALAH 3.1 Latar Belakang Masalah Tantangan dunia usaha semakin lama semakin berat dan rumit karena dinamika yang terjadi di pasar. Kebutuhan dan selera konsumen terus mengalami perubahan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus terpusat pada customer atau nasabahnya. membangkitkan ketertarikan masyarakat/customer maupun nasabah.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus terpusat pada customer atau nasabahnya. membangkitkan ketertarikan masyarakat/customer maupun nasabah. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini perusahaan-perusahaan menghadapi persaingan bisnis khususnya di bidang jasa sangatlah ketat. Dengan berhasil atau sekedar bertahan, perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan bisnis di bidang kesehatan sekarang ini makin marak, ditandai dengan banyak bermunculan rumah sakit, klinik, laboratorium-laboratorium baru yang ada di Jakarta.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 TIPE PENELITIAN Penelitian merupakan suatu kegiatan (ilmiah) yang ditempuh melalui rangkaian proses yang panjang. Mengukitp dari Burhan Bungin, dalam konteks ilmu sosial,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang mudah dan terpercaya. Hal ini dapat dirasakan dengan bertambahnya

BAB 1 PENDAHULUAN. yang mudah dan terpercaya. Hal ini dapat dirasakan dengan bertambahnya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada kemajuan hidup masyarakat saat ini, kebutuhan akan fasilitas pelayanan yang mudah dan terpercaya. Hal ini dapat dirasakan dengan bertambahnya perusahaan perusahaan

Lebih terperinci