PENGARUH REPUTASI TRAINER DAN MOTIVASI PRA TRAINING TERHADAP PEMAHAMAN MATERI TRAINING DENGAN PENGALAMAN BERORGANISASI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI
|
|
- Devi Lesmono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGARUH REPUTASI TRAINER DAN MOTIVASI PRA TRAINING TERHADAP PEMAHAMAN MATERI TRAINING DENGAN PENGALAMAN BERORGANISASI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI Bianka Andriyani STIE YKPN Yogyakarta Abstract Organization should improve the quality of human resource in all of the activities. There are some ways to improve it, one of the way is giving a training. This research examines the effect of trainer s reputation and pre-training motivation on the understandability of training material with organization s experience as the moderating variable. Data collected through distribution of questionnaires to 54 the members of organization. This research has several result (1) trainer s reputation doesn t have positive effect on the understandability of training s material; (2) this research shows that trainer s reputation have positive effect on pre-training motivation; (3) research shows that pre-training motivation have positive effect on the understandability of training s material; (4) organization s experience doesn t moderate the positive effect of trainer s reputation on the understandability of training s material and the research find s that organization s experience doesn t moderate the positive effect of trainer s reputation on pre-training motivation. Another result show organization s experience is able to moderate the positive effect of pre-training motivation on the understandability of training s material. Keywords: trainer s reputation, pre-training motivation, the understandability of training s material, organization experience. PENDAHULUAN Pergeseran di pasar global terhadap lingkungan yang lebih kompetitif membuat perusahaan semakin menghargai aset kompetitif mereka seperti human capital. Karyawan dinilai sebagai human capital karena pengetahuan dan keterampilan yang melekat dalam diri mereka. Setiap perusahaan memiliki tujuan untuk mewujudkan pertumbuhan dan kelangsungan hidupnya dalam jangka panjang. Dalam era global yang ditandai dengan lingkungan bisnis yang kompleks, perusahaan maupun oganisasi selalu menghadapi masalah atau tantangan yang sangat mendasar yaitu bagaimana bisa bertahan (to survive) pada masa kini, sekaligus mampu menghadapi persaingan dimasa yang akan datang (Ardiani dan Ari, 2012).
2 Sebuah program pelatihan adalah fungsi strategis manajemen sumber daya manusia, yang berfokus pada pengembangan karyawan secara keseluruhan dan kompetensi untuk mengatasi masalah sehari-hari mereka saat bekerja. Hal ini dapat mendukung perkembangan dan pertumbuhan organisasi di masa depan (Desimone et al., 2002). Program pelatihan tidak hanya dilakukan oleh perusahaan tetapi dilakukan pula oleh organisasi. Banyak organisasi yang bisa menciptakan kemampuan kompetitifnya, namun sedikit yang dapat menjaga daya kompetitifnya sehingga berkesinambungan atau bertahan lama. Kesalahan utamanya karena mereka tidak mampu memelihara dan menghasilkan keunggulan kompetitif serta mewariskannya kepada generasi selanjutnya. Hal-hal yang diwariskan itu tidak hanya material tetapi kemampuaan yang sifatnya non material. Warisan non-material dapat berbentuk pengetahuan. Pengetahuan yang berguna untuk dirinya sendiri, masyarakat ataupun organisasinya. Pengetahuan untuk generasi berikutnya mesti dipahami sebagai sebuah amanah regenerasi. Amanah tersebut merupakan tanggung jawab organisasi dalam rangka menjaga eksistensi dalam jangka panjang. Berbagai macam faktor diduga akan berdampak pada keberhasilan suatu program training yang diadakan oleh suatu organisasi. Faktor tersebut antara lain reputasi trainer, pemahaman materi training dan motivasi pra training. Pemahaman peserta training terhadap materi training diduga akan terpengaruh oleh reputasi dari trainer. Dugaan ini muncul karena pada pengalaman dari peserta dan munculnya informasi dikalangan peserta training. Informasi yang muncul dikalangan peserta training tentang reputasi dari trainer diduga akan memberikan dampak positif pada pemahaman materi training oleh peserta training. 2
3 Faktor berikutnya yang diduga berkontribusi pada kesuksesan program training adalah motivasi pra training. Anggota organisasi sebagai peserta training yang telah termotivasi untuk mengikuti training diduga akan mampu melewati proses training dengan lebih baik. Sehingga anggota organisasi akan mampu memahami materi yang disampaikan dalam training dengan lebih baik dibandingkan dengan anggota organisasi yang tidak termotivasi untuk mengikuti training. Penelitian ini melibatkan reputasi trainer sebagai indikator yang akan memberikan pengaruh pada motivasi pra training. Sebelum mengambil kursus pelatihan, anggota organisasi sering memiliki harapan tentang kualitas pelatihan. Harapan tersebut didasarkan pada pengalaman masa lalu dengan program pelatihan khusus atau dari komentar rekan kerja yang telah menyelesaikan pelatihan. Jika pelatihan dianggap sebagai aktivitas yang tidak produktif, anggota organisasi akan memiliki motivasi pra training yang rendah, terlepas dari sebenarnya kualitas program pelatihan. Dengan kata lain, reputasi dari program training, trainer atau departemen training harus mempengaruhi motivasi pra training karyawan. Sementara peneliti lain telah mengakui pentingnya mengembangkan pemahaman tentang faktorfaktor yang mempengaruhi motivasi pra training (Noe, 1986; Tannenbaum et al., 1991). Mathieu et al., (1992) menemukan bahwa motivasi pra training untuk program ketrampilan diprediksi memberi pembelajaran pada kinerja berikutnya. Studi ini menunjukkan bahwa motivasi pra training memiliki pengaruh penting pada seberapa jauh peserta pelatihan benar-benar belajar materi yang disampaikan kepada mereka selama program pelatihan. Selain itu, jumlah pembelajaran yang terjadi selama pelatihan dapat mempengaruhi indikator lain dalam efektivitas pelatihan, seperti perubahan perilaku trainee pada pekerjaan dan kriteria organisasi lainnya misalnya, 3
4 absensi, produktivitas (Goldstein, 1993). Dengan demikian, dari hubungan tersebut motivasi pra training menjadi hal penting untuk didahulukan dalam menciptakan efektifitas pelatihan. Anggota organisasi yang memiliki motivasi pra training diduga akan lebih mampu memahami materi training sehingga tujuan dari diadakannya pelatihan oleh organisasi akan mampu dicapai dengan baik. Penelitian ini menguji variabel pengalaman berorganisasi sebagai pemoderasi. Pengalaman berorganisasi mengindikasikan kemampuan anggota organisasi dalam bekerjasama dan menerima tugas-tugas organisasi. Anggota organisasi yang memiliki pengalaman berorganisasi tinggi cenderung lebih termotivasi untuk mengikuti pelatihan, penyebabnya adalah kebutuhan anggota organisasi akan peningkatan dan pengembangan kualitas diri serta kebutuhan mencapai jenjang karir dalam organisasi. Dalam penelitian ini, penulis menduga peserta yang termotivasi dengan lebih baik sebelum training diselenggarakan diduga akan mampu memahami materi training dengan lebih baik. Selanjutnya penulis melibatkan variabel pemoderasi yang akan memoderasi model penelitian. Variabel pemoderasi pertama adalah pengalaman berorganisasi, semakin tinggi pengalaman berorganisasi peserta training, maka diduga pengaruh positif antar variabel penelitian akan semakin kuat. MATERI DAN METODE Wexley (2002) menganggap bahwa pelatihan yang efektif memiliki potensi untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan anggota organisasi untuk memenuhi persyaratan kinerja individu, sehingga meningkatkan keuntungan organisasi. Proses training transfer menemukan beberapa variabel yang mempengaruhi pelatihan, antara lain reaksi peserta pelatihan, sikap kerja dan kompetensi jabatan ditingkatkan. 4
5 Hubungan antara reputasi trainer dan pemahaman materi training ditunjukkan dari kemampuan trainer dalam memberikan pemahaman materi training kepada peserta, serta informasi yang diperoleh peserta training tentang reputasi dari trainer. Trainer atau educator memegang peranan penting dalam perkembangan dan perubahan organisasi, meraih tujuan dan kompetensi serta pengetahuan dan kemampuan yang dibutuhkan peserta. Seorang trainer mempunyai pengaruh terhadap peserta pelatihan. Trainer terdiri dari trainer perusahaan dan trainer dari eksternal perusahaan. Menurut Poon Teng Fat trainer yang baik adalah trainer yang dapat menciptakan suasana pembelajaran kondusif sehingga peserta termotivasi untuk menyerap informasi yang disampaikan oleh trainer tersebut. (Poon Teng Fat, 2003: 13). Trainer dengan reputasi yang baik memiliki pengalaman yang lebih banyak dalam memberikan materi pelatihan, dengan pengalaman tersebut trainer diduga akan lebih mampu memahami karakter peserta pelatihan. Dengan pengalaman tersebut, trainer akan mempu menciptakan suasana pelatihan yang kondusif dan peserta training merasa nyaman sehingga proses training akan berjalan dengan sukses. Maka, peran reputasi trainer dalam memberikan pemahaman materi training akan diuji dalam penelitian ini. Trainer dengan reputasi yang baik diduga akan mampu memberikan materi training dengan baik, sehingga pemahaman peserta training terhadap materi training juga akan baik. H1: Reputasi trainer berpengaruh positif terhadap pemahaman materi training Sebelum mengambil kursus pelatihan, anggota organisasi sering memiliki harapan tentang kualitas pelatihan. Harapan tersebut didasarkan pada pengalaman masa lalu dengan program pelatihan khusus atau dari komentar rekan kerja yang telah menyelesaikan pelatihan. Jika pelatihan dianggap sebagai aktivitas yang tidak 5
6 produktif, anggota organisasi akan memiliki motivasi pra training yang rendah, terlepas dari sebenarnya kualitas program pelatihan. Dengan kata lain, reputasi dari program pelatihan, pelatih atau departemen pelatihan harus mempengaruhi motivasi pra training anggota orgaisasi. Dalam hal ini, reputasi trainer menjadi salah satu faktor dari reputasi pelatihan secara umum. Sementara peneliti lain telah mengakui pentingnya mengembangkan pemahaman tentang faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi pra training (Noe, 1986; Tannenbaum et al., 1991). Baru-baru ini upaya untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas pelatihan telah menemukan bahwa motivasi pra training dapat mempengaruhi penting pelatihan hasil. Sebagai contoh, Baldwin et al., (1991) menemukan bahwa motivasi pra training terkait dengan pembelajaran yang sebenarnya dalam program pelatihan yang dirancang untuk meningkatkan keterampilan dalam melakukan kinerja penilaian dan memberikan umpan balik. Hubungan antara reputasi trainer dengan motivasi pra training ditunjukan oleh peran dari trainer dalam memotivasi trainee untuk antusias dan bersikap proaktif pada program training yang dilakukan. Dalam prosesnya peran reputasi trainer dalam memberikan kontribusi pada motivasi pra training akan diuji dalam penelitian ini. Berdasarkan penelitian tersebut maka, hipotesis yang diajukan adalah: H2: Reputasi trainer berpengaruh positif terhadap motivasi pra training Facteau et al., (1995) menemukan bahwa motivasi pra training adalah positif terkait dengan training transfer yang dirasakan. Dengan demikian, individu-individu yang memiliki tingkat motivasi yang lebih tinggi menunjukkan bahwa mereka telah mendapat manfaat dari pelatihan. 6
7 Peran motivasi pra training terhadap pemahaman materi training adalah menjadi salah satu faktor yang berkontribusi pada terciptanya situasi internal dari trainee. Dari penelitian tersebut, hipotesis yang digunakan adalah: H3: Motivasi pra training berpengaruh positif terhadap pemahaman materi training. Hodges (1956), mengartikan organisasi sebagai proses pembentukan bagi berbagai macam badan usaha, suatu kerangka yang akan memberikan pembagian aktivitasaktivitas yang dilakukan dan untuk pengaturan aktivitas-aktivitas ini dalam suatu kerangka yang menunjukan kepentingan tingkatan mereka dan hubungan fungsional. Pengalaman berorganisasi dalam penelitian ini merujuk pada lama seorang anggota organisasi bergabung dalam organisasi yang melaksanakan program training. Dalam organisasi, anggota organisasi dengan pengalaman berorganisasi menganggap training sebagai suatu program rutin yang diselenggrakan oleh organisasi. Anggota organisasi akan melaksanakan training sebagai bentuk kewajiban yang harus dipenuhi. Sehingga anggota organisasi akan termotivasi untuk mengikuti training dan cenderung akan mengabaikan berbagai faktor yang akan mempengaruhi konsistensi dalam menjalankan kewajiban tersebut misalnya, reputasi trainer. Pengalaman berorganisasi anggota organisasi sebagai peserta program training menjadi hal menarik yang ingin diteliti oleh penulis. Anggota organisasi dengan pengalaman berorganisasi tinggi diduga melaksanakan program training sebagai suatu rutinitas sehingga motivasi mengikuti training dan pemahaman terhadap materi training cenderung rendah. Sementara anggota organisasi dengan pengalaman berorganisasi rendah diduga lebih antusias melaksanakan program training sehingga lebih termotivasi dan lebih mampu memahami materi yang disampaikan dalam training dengan lebih baik. Maka penulis menjadikan pengalaman berorganisasi 7
8 sebagai variabel pemoderasi yang akan memberikan kontribusinya pada model penelitian yang telah disusun. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah anggota dengan pengalaman berorganisasi yang lebih rendah memiliki kontribusi yang lebih baik dalam memoderasi pengaruh positif reputasi trainer terhadap motivasi pra training dan pemahaman materi training. Pelatihan tidak bermanfaat jika peserta tidak mendapatkan kemampuannya atau motivasi untuk mendapatkan manfaat dari program training yang dilakukan (Dessler, 2003). Menurut Ivancevich & Konopaske (2013) untuk belajar, seseorang harus mau belajar. Dalam konteks pelatihan, motivasi terkait dengan semangat seseorang untuk pelatihan, membuat perhatian terfokus pada kegiatan pelatihan, dan memperkuat apa yang dipelajari. Motivasi dipengaruhi oleh keyakinan dan persepsi peserta pelatihan. jika peserta pelatihan tidak termotivasi, kecil dapat dicapai dalam program pelatihan. Maka berdasarkan teori tersebut, hipotesis yang diajukan adalah: H4: Pengalaman berorganisasi memoderasi pengaruh positif reputasi trainer terhadap motivasi pra training dan pemahaman materi training HASIL PENELITIAN Metode Pengumpulan Data Responden dalam penelitian ini adalah adalah anggota dari suatu organisasi di Kabupaten Sleman yang telah mengikuti program pelatihan organisasi yang telah dilaksanakan pada Februari 2013 di Omah Jawi Kaliurang Sleman Yogyakarta. Proses pengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada para responden tersebut.
9 Tabel 1 Hasil Penyebaran Kuesioner No Keterangan Responden 1. Kuesioner yang disebar Kuesioner yang kembali Kuesioner yang dapat dianalisis Response rate 54% Tabel 1 menunjukkan bahwa seluruh kuesioner yang diedarkan, peneliti mendapatkan jumlah pengembalian kuesioner sebanyak 54 responden. Dengan demikian, jumlah response rate dalam penelitian ini adalah 54%. Data Demografi Responden Data demografi responden terdiri dari gender, usia, bidang pekerjaan, asal daerah (kecamatan), lama berorganisasi, status peserta dalam training dan trainer yang paling berkesan. Profil responden dapat dilihat dalam tabel-tabel berikut: Tabel 2 Demografi Responden Berdasarkan Gender No. Gender Jumlah Responden Persentase 1. Laki-laki 49 orang 90,74% 2. Perempuan 5 orang 9,26% Total 54 orang 100% Tabel 2 menunjukkan bahwa responden yang dominan dalam penelitian ini adalah laki-laki dengan jumlah sebanyak 49 orang dari total 54 responden. Persentasi responden perempuan hanya sebesar 9,26% atau sebanyak 5 orang. 9
10 Tabel 3 Demografi Responden Berdasarkan Usia No. Usia Jumlah Responden Persentase tahun 1 orang 1,85% tahun 28 orang 51,85% tahun 25 orang 46,29% Total 54 orang 100% Tabel 3 menunjukkan bahwa responden berdasarkan usia yang paling dominan adalah antara usia tahun sebanyak 28 orang dengan persentase 41,85%. Usia antara tahun sebanyak 25 orang dengan persentase 46,29% dan usia antara sebanyak 1 orang dengan persentase 1,85%. Tabel 4 Demografi Responden Berdasarkan Lama Berorganisasi No. Lama Berorganisasi Jumlah Responden Persentase tahun 27 orang 50% tahun 27 orang 50% Total 54 orang 100% Tabel 4 menunjukkan bahwa responden berdasarkan lama berorganisasi memiliki persentase yang sama antara usia 1-13 tahun dengan usia tahun yaitu masing-masing sebesar 50% dengan jumlah responden masing-masing 27 orang PEMBAHASAN Statistik Deskriptif Hasil pengujian korelasi menunjukkan adanya korelasi yang signifikan antara variabel independen dan variabel dependen. Berdasarkan kuesioner yang diterima, tabel di bawah ini menunjukkan statistik deskriptif yang terdiri dari nilai rata-rata, standar deviasi, dan korelasi antar variabel. 10
11 Tabel 5 Analisis Deskriptif Data Variabel Rata- Standar RT MT PMT LO Rata Deviasi RT MT **.080 PMT ** LO p<0.05**p<0.1 * Reputasi Trainer H1 (β= 0,143) Pemahaman Materi Training H2 (β= 0,257)* H3 (β= 0,705)* Motivasi Pra Training Model penelitian Keterangan: *Signifikan pada tingkat p<0.05**p<0.1* Pada pengujian hipotesis pertama yang dilakukan peneliti, diperoleh angka β = 0,143 dimana p > 0,05 maka dapat dinyatakan bahwa hipotesis pertama tidak didukung dalam penelitian ini. Hasil pengujian yang dilakukan oleh peneliti pada hipotesis kedua menunjukkan nilai β =0,257 pada p < 0,10 maka hipotesis kedua diterima dalam penelitian ini. Sementara hasil pengujian pada hipotesis ketiga yang dilakukan 11
12 peneliti menunjukkan nilai β =0,705 pada p < 0,01 maka dapat dinyatakan bahwa hipotesis ketiga didukung dalam penelitian ini. Tabel 6 Hubungan Total PO PO Antar Data Rendah Tinggi Variabel β P Β P β P H1 RT PMT 0,143 0,303 0,180 0,368 0,071 0,724 H2 RT MT 0,257 0,061* 0,248 0,212 0,247 0,213 H3 MT PMT 0,705 0,000** 0,863 0,000** 0,409 0,034** p<0.05**p<0.1 * Hipotesis keempat diuji dengan cara membandingkan nilai beta pada setiap hubungan pada model. Hasil analisis menunjukkan pengaruh positif reputasi trainer terhadap penerimaan materi training dengan pengalaman berorganisasi rendah sebagai variabel pemoderasi tidak signifikan terjadi (β1a = 0,180, p>0,05), dan hasil analisis menunjukkan pengaruh positif reputasi trainer terhadap penerimaan materi training dengan pengalaman berorganisasi tinggi sebagai variabel pemoderasi tidak signifikan terjadi (β1b = 0,071, p>0,05). Sementara hasil analisis pada hubungan pengaruh positif reputasi trainer terhadap motivasi pra training dengan pengalaman berorganisasi rendah sebagai variabel pemoderasi dinyatakan signifikan (β2a = 0,248, p>0,05), dan hasil pada hubungan pengaruh positif reputasi trainer terhadap motivasi pra training dengan pengalaman berorganisasi tinggi sebagai variabel pemoderasi dinyatakan signifikan (β2b = 0,247, p>0,05). Hasil analisis pada hubungan pengaruh 12
13 motivasi pra training terhadap penerimaan materi training dengan pengalaman berorganisasi rendah sebagai variabel pemoderasi signifikan terjadi (β3a = 0,863, p<0,05), dan hasil analisis pada hubungan pengaruh motivasi pra training terhadap penerimaan materi training dengan pengalaman berorganisasi tinggi sebagai variabel pemoderasi signifikan terjadi (β3b = 0,409, p<0,05). Maka dari perbandingan tersebut dapat diperoleh kesimpulan bahwa hipotesis keempat yaitu pengalaman berorganisasi mampu memoderasi pengaruh positif reputasi trainer terhadap motivasi pra training dan pemahaman materi training dinyatakan tidak diterima. Dari perbandingan nilai beta dapat disimpulkan bahwa anggota organisasi dengan pengalaman berorganisasi rendah lebih termotivasi untuk mengikuti training sehingga pemahaman materi training yang diterima lebih baik dibandingan anggota organisasi dengan pengalaman berorganisasi tinggi. Anggota organisasi dengan pengalaman berorganisasi tinggi memandang training sebagai program rutin dan melaksanakan training sebagai suatu kewajiban. Sehingga motivasi pra training dan pemahaman materi training anggota organisasi dengan pengalaman berorganisasi tinggi menjadi lebih rendah dibandingkan anggota organisasi dengan pengalaman berorganisasi rendah. Anggota organisasi dengan dengan pengalaman berorganisasi rendah memandang training sebagai suatu aktivitas peningkatan kualitas diri, sehingga mereka akan lebih termotivasi untuk mengikuti training dan pemahaman materi training akan menjadi lebih baik. Penjelasan Hipotesis Pengaruh reputasi trainer terhadap pemahaman materi training Dalam penelitian ini ditemukan bahwa reputasi dari trainer tidak berpengaruh positif pada pemahaman materi training. Hal ini kemungkinan terjadi karena anggota 13
14 organisasi yang menjadi responden memiliki tujuan dalam mengikuti training, tujuan tersebut antara lain meningkatkan kualitas diri, memperluas jaringan atau training sebagai program organisasi dipandang sebagai kewajiban yang harus dilakukan oleh seorang anggota organisasi. Sehingga anggota organisasi yang menjadi peserta training tidak memandang reputasi trainer sebagai faktor yang akan mempengaruhi pemahaman terhadap materi training. Pengaruh reputasi trainer terhadap motivasi pra training Trainer dengan reputasi yang baik dimata peserta training akan memunculkan persepsi yang baik. Persepsi yang baik ini menjadikan peserta percaya bahwa materi yang akan diberikan dalam training disampaikan oleh orang yang tepat. Kepercayaan ini akan menimbulkan motivasi pada peserta training sebelum training diselenggarakan. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa reputasi dari trainer berpengaruh positif pada motivasi pra training. Hal ini kemungkinan terjadi karena trainer yang memiliki reputasi yang baik mampu memotivasi anggota organisasi yang menjadi responden dalam menjalani program pelatihan. Pengaruh motivasi pra training terhadap pemahaman materi training Dalam penelitian ini ditemukan bahwa motivasi pra training berpengaruh positif terhadap pemahaman materi training. Proses training yang dilalui oleh trainee membutuhkan motivasi dalam menjalaninya, dimana motivasi akan berdampak pada penerimaan peserta terhadap materi yang diajarkan. Semakin baik motivasi peserta untuk mengikuti training, maka peserta akan memandang training sebagai suatu langkah penting yang harus dijalani dengan baik, lebih antusias dalam mengikuti training dan lebih mampu menerima materi yang diajarkan. Sehingga tujuan diadakannya training akan tercapai yaitu meningkatkan 14
15 kualitas sumberdaya manusia sebagai aset berharga bagi masa depan perusahaan maupun organisasi. Pengaruh moderasi pengalaman berorganisasi pada pengaruh reputasi trainer terhadap pemahaman materi training Training dilaksanakan sebagai suatu program yang dirancang oleh organisasi untuk meningkatkan kualitas anggota organisasi. Dalam penelitian ini tidak ditemukan pengaruh positif moderasi pengalaman berorganisasi terhadap pengaruh reputasi trainer terhadap pemahaman materi training. Hal ini dikarenakan, seluruh anggota organisasi baik yang memiliki pengalaman berorganisasi tinggi maupun rendah dipersiapkan oleh organisasi menjadi sumber daya yang berkualitas. Sehingga anggota organisasi akan menjadi asset berharga organisasi dalam menjaga eksistensi organisasi dalam jangka panjang. Maka dalam prosesnya anggota harus mempersiapkan diri untuk mengikuti training dan memotivasi dirinya agar mampu melaksanakan training dengan baik sehingga akan berdampak kemampuan anggota dalam memahami materi training. Pengaruh moderasi pengalaman berorganisasi pada pengaruh reputasi trainer terhadap motivasi pra training Pengalaman berorganisasi dari peserta training dapat dilihat dari usia bergabung seorang kader dengan organisasi tersebut. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa pengalaman berorganisasi tidak mampu memoderasi pengaruh positif reputasi trainer terhadap motivasi pra training. Setiap anggota organisasi yang terlibat, baik memiliki pengalaman berorganisasi yang tinggi maupun rendah akan memiliki karakter dan pandangan yang sama, bahwa program organisasi yaitu training ditujukan untuk meningkatkan kualitas 15
16 diri. Anggota organisasi akan mengabaikan faktor yang mempengaruhi pelaksanaan kewajiban mereka sebagai anggota organisasi, dalam hal ini reputasi trainer. Pengaruh moderasi pengalaman berorganisasi pada pengaruh motivasi pra training terhadap pemahaman materi training Dalam penelitian ini ditemukan bahwa pengalaman berorgansisasi mampu memoderasi pengaruh positif motivasi pra training terhadap pemahaman materi training. Persepsi positif dari kader terhadap program training akan mampu memunculkan motivasi pra training yang baik dan berdampak pada pemahaman materi training yang baik dari anggota organisasi. Dalam penelitian ini juga ditemukan bahwa pengalaman berorganisasi rendah mampu memoderasi dengan lebih baik pengaruh positif motivasi pra training terhadap pemahaman materi training dibandingkan dengan pengalaman berorganisasi tinggi. Hal ini dikarenakan anggota organisasi dengan pengalaman berorganisasi rendah lebih termotivasi mengikuti training karena anggota organisasi dengan pengalaman berorganisasi rendah memandang training sebagai suatu aktivitas yang diperlukan dalam rangka peningkatan kualitas diri maupun bekal berorganisasi dalam jangka panjang. Saran untuk Penelitian Selanjutnya Saran peneliti dalam penelitian yang akan datang, yaitu peneliti mendatang diharapkan memperhatikan pemilihan waktu yang tepat dalam pengambilan sampel dan juga peneliti diharapkan dapat memperbaiki salah satu instrumen atau item yang tidak valid tersebut, yang digunakan untuk mengukur variabel reputasi trainer.. Selain itu peneliti menyarankan agar penelitian berikutnya dilakukan di bidang yang lain agar semakin menambah kontribusi pada ilmu pengetahuan. 16
17 DAFTAR PUSTAKA Baldwin, T. T., Magjuka, R. J. & Loher, B. T. (1991). The perils of participation: Effects of choice of training on trainee motivation and learning. Personnel Psychology, 44: Desimone, R. L.; Werner, J. M.; Haris, D. M. (2002). Human resource development. Thompson Learning, Inc. Dessler, Gary.(2003). Human Resource Management Tenth Edition. New Jersey: Prentice Hall Facteau, Jeffrey et al., (1995). The Influence of General Perceptions of the Training Environment on Pretraining Motivation and Perceived Training Transfer. The University of Tennessee. Journal of Management Vol. 21, No. 1, Ford, J. K., Major, D. A. & Seaton, F. (1991). The movement towards a continous learning philosophy: Understanding training from an organizational level of analysis. Paper presented at the sixth Annual Conference of the Society for Industrial and Organizational Psychology, St. Louis, MO, April. Goldstein, I. L. (1993). Training in organization: Need assessment, development and evauation, 3rd ed. Pacific Grove, CA.: Brooks/ Cole. Henry G. Hodges, (1956) Management: Priciples, Practise, and Problems, Boston, Houghton Mifflin Company, p 114. Ivancevich J. M. & Konopaske R. (2013). Human Resource Management Twelfth Edition: Training and Development. Mc Graw-Hill International.p Mathieu, J. E., Tannenbaum, S. I. & Salas, E. (1992). Influences of Individuals and situational characteristics on measures of training effectiveness. Academy of Management Journal, 35: Noe, R. A. (1986). Trainee attributes and attitudes: Neglected influences of training effectiveness. Academy of Management Review, 11: Noe, R. A. & Schmitt, N. (1986). The influence of trainee attitudes on training effectiveness: Test of a model. Personnel Psychology, 39: Poon Teng Fatt, James A Method for Trainers to Examine Teaching Feedback. Management Research News, Vol. 26 (1). Sulistyowati, Ardiani Ika dan Rejeki Ari Indrayani, Pengaruh Kepuasan Karyawan, Training, Turnover, dan Produktivitas Karyawan Terhadap Keunggulan Bersaing Melalui Kinerja Perusahaan. Jurnal Dinamika Akuntansi. Vol. 4, No. 2, September 2012, pp Semarang: UNNES. Tannenbaum, S. I., Mathieu, J. E., Salas, E. &Cannon-Bowers, J. A. (1991). Meeting trainees expectations: The influences of traoining fullfillment on the development of commitment, self-efficacy, and motivation. Journal of Applied Psychology, 76:
18 Wexley, K. N., & Baldwin, T. T. (1986). Paottraining strategies for facilitating positive transfer: An empirical exploration. Academy of Management Journal, 29,
PENGARUH KOMPENSASI, LINGKUNGAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
PENGARUH KOMPENSASI, LINGKUNGAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING Yohannes Vemberi Lucia Ika Fitriastuti Email: vembery_leverty212@yahoo.com
Lebih terperinciPENGARUH MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN
PENGARUH MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Cecep Hidayat 1 ; Ferdiansyah 2 1,2 Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Bina Nusantara University Jln. K.H. Syahdan No. 9, Kemanggisan,
Lebih terperinciEvaluasi Pelatihan dengan Metode Kirkpatrick Analysis
Jurnal Telematika, vol. 9 no. 2, Institut Teknologi Harapan Bangsa, Bandung ISSN: 1858-2516 Evaluasi Pelatihan dengan Metode Kirkpatrick Analysis Anggoro Prasetyo Utomo #1 Karinka Priskila Tehupeiory #2
Lebih terperinciThe Effect of Political Organization On The Organization Commitment, Job Satisfaction, Job Performance and Organizational Citizenship Behavior (OCB)
The Effect of Political Organization On The Organization Commitment, Job Satisfaction, Job Performance and Organizational Citizenship Behavior (OCB) Abstract Politic is a life reality in an organization.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini pertumbuhan perusahaan di Indonesia sangat pesat oleh sebab itu persaingan antara perusahan sangat ketat sehingga menyebabkan perusahaan mulai berlomba-lomba
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIOTESIS Revitalisasi Pelatihan Sumber Daya Manusia
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Revitalisasi Pelatihan Sumber Daya Manusia 2.1.1.1 Pengertian Revitalisasi Pelatihan Sumber Daya Manusia Agar lebih memahami
Lebih terperinciBY DWIYADI SURYA WARDANA, SE, MM STIE WIDYA MANGGALA SEMARANG
BY DWIYADI SURYA WARDANA, SE, MM STIE WIDYA MANGGALA SEMARANG Source: Wayne F. Cascio. Managing Human Resources Productivity, Quality of Work Life, Profits Veithzal Rivai. Manajemen Sumber Daya Manusia
Lebih terperinciPENGARUH PERSEPSI KARYAWAN TENTANG KEADILAN KOMPENSASI TERHADAP KEPUASAN KERJA DI PERUSAHAAN X. Wahyudhi Sutrisno ABSTRACT
PENGARUH PERSEPSI KARYAWAN TENTANG KEADILAN KOMPENSASI TERHADAP KEPUASAN KERJA DI PERUSAHAAN X Wahyudhi Sutrisno Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia, Jalan
Lebih terperinciPENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP TURNOVER INTENTION KARYAWAN HIGH POINT SERVICED APARTMENT SURABAYA
AGORA Vol. 4, No. 2, (2016) 389 PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP TURNOVER INTENTION KARYAWAN HIGH POINT SERVICED APARTMENT SURABAYA Rossalia Mahadewi Tanuwijaya dan Dhyah Harjanti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam perkembangan organisasi. Kualitas kinerja yang baik tidak dapat diperoleh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan dan kemajuan suatu organisasi sangatlah penting di dalam era globalisasi dewasa ini, di mana kualitas kinerja sumber daya manusia berpengaruh
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords : work-life balance, organizational commitment, turnover intention, Y generation. ix Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT The purpose of the study was to find out the relationship between work-life balance towards organizational commitment and turnover intention among the Y generation. Data were collected through
Lebih terperinciManajemen Penilaian dan Memaksimalkan Kinerja
Manajemen Penilaian dan Memaksimalkan Kinerja MAKALAH Ditulis untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Matakuliah Manajemen Kinerja dan Kompensasi Oleh Maulya Septiani (125030200111113) Robertus Jovian (125030200111123)
Lebih terperinciPerubahan yang begitu dinamis pada dunia industri dan organisasi termasuk. di dalamnya inovasi dalarn bidang teknologi dan ketenagakerjaan, menuntut
BABI PENDAHULUAN BABI PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perubahan yang begitu dinamis pada dunia industri dan organisasi termasuk di dalamnya inovasi dalarn bidang teknologi dan ketenagakerjaan,
Lebih terperinciTIU : Agar mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan prinsip-prinsip psikologi dalam industri dan organisasi, sebagai dasar penanganan masalahmasalah
TIU : Agar mahasiswa dapat memahami menjelaskan prinsip-prinsip psikologi dalam industri organisasi, sebagai dasar penanganan masalahmasalah industri organisasi melalui pendekatan psikologi. Pokok Bahasan
Lebih terperinciJurnal Dinamika Manajemen
JDM Vol. 1, No. 2, 2010, pp: 137-143 Jurnal Dinamika Manajemen http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jdm EFEKTIVITAS PELATIHAN BAGI PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN Ade Rustiana Fakultas Ekonomi, Universitas
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Robert L. Mathis dan John H. Jackson (2011, p.5) Sumber daya manusia adalah nilai kolektif dari kemampuan,
Lebih terperinciAbstract. The Influence of Job Satisfaction Towards Organizational Commitment and Turnover Intentions in Padma Hotel Bandung
The Influence of Job Satisfaction Towards Organizational Commitment and Turnover Intentions in Padma Hotel Bandung Abstract Human resource is an important aspect that determines the effectiveness of a
Lebih terperinciEVALUASI DOSEN SEBAGAI BENTUK PENILAIAN KINERJA. Liche Seniati Chairy
EVALUASI DOSEN SEBAGAI BENTUK PENILAIAN KINERJA Liche Seniati Chairy Disampaikan dalam: Workshop Evaluasi Kinerja Dosen oleh Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: 9 April 2005 1 EVALUASI DOSEN SEBAGAI
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: motivation of employee s work, effectiveness of incentive compensation. vii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT Incentive compensation is an instrument to motivate employee s work in a company. Employee is one of the important factors who determine the success of a company. To obtain good and high quality
Lebih terperinciENYKA CUMALLA SARI B100
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI KERJA, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat
Lebih terperinciPENGARUH SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN, DAN DESENTRALISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PEGAWAI KANTOR PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN NGAWI.
PENGARUH SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN, DAN DESENTRALISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PEGAWAI KANTOR PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN NGAWI Oleh: Narti Wulandari (NPM : 201015004), Sugeng Santoso ABSTRACT
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: financial self-efficacy, faktor sosiodemografi, pengelolaan keuangan pribadi
ABSTRAK Kesejahteraan keuangan merupakan kondisi dimana seseorang memiliki kontrol atas keuangan sehari-hari, punya kapasitas untuk menghadapi masalah keuangan, berada di jalur yang benar menuju tujuan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Motivasi berasal dari kata latin motivus yang artinya : sebab, alasan, dasar,
BAB II LANDASAN TEORI A. Motivasi Berprestasi Motivasi berasal dari kata latin motivus yang artinya : sebab, alasan, dasar, pikiran dasar, dorongan bagi seseorang untuk berbuat; atau ide pokok yang selalu
Lebih terperinciPERANAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENINGKATKAN KINERJA ORGANISASIONAL UNTUK PENCAPAIAN KEUNGGULAN KOMPETITIF
PERANAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENINGKATKAN KINERJA ORGANISASIONAL UNTUK PENCAPAIAN KEUNGGULAN KOMPETITIF Santosa Tri Prabawa STIE Wijaya Mulya Surakarta ABSTRAK Kinerja organisasional dapat
Lebih terperinciKata Kunci: Total Quality Management, Sistem Pengukuran Kinerja, Budaya Organisasi dan Kinerja Manajerial
1 Pengaruh Total Quality Management, Sistem Pengukuran Kinerja dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Manajerial (Studi Empiris Pada PT. Adiluhung Saranasegara Indonesia) Feisal Ananta Pertiwi Jurusan
Lebih terperincivii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Komitmen organisasional merupakan faktor penting bagi setiap karyawan agar dapat loyal pada suatu perusahaan. Perusahaan yang memiliki karyawan yang berkomitmen terhadap perusahaannya akan dapat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Pengertian Karir Karir merupakan keseluruhan jabatan atau posisi yang mungkin diduduki seseorang dalam organisasi dalam kehidupan kerjanya, dan tujuan karir merupakan jabatan
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PEGAWAI INSTALASI FARMASI RSUP PROF. DR. R. D KANDOU MANADO
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PEGAWAI INSTALASI FARMASI RSUP PROF. DR. R. D KANDOU MANADO Nikita Tumbelaka 1), Widya Astuty Lolo 1), Novel Kojong 1) 1) Program Studi Farmasi FMIPA UNSRAT Manado,
Lebih terperinciBAB 7 SIMPULAN DAN SARAN. 7.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data, maka dapat ditarik
11 BAB 7 SIMPULAN DAN SARAN 7.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan dari Nilai t hitung pada variabel locus
Lebih terperinciProsiding Psikologi ISSN:
Prosiding Psikologi ISSN: 2460-6448 Studi Kontribusi Komitmen Organisasi Terhadap Disiplin Kerja Karyawan Produksi di PT. X Contribution Study of Organizational Commitment to Work Discipline on Production
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perhatian peneliti untuk melakukan penelitian. Fenomena inilah yang diangkat
BAB I PENDAHULUAN Sebuah penelitian berawal dari adanya fenomena dalam perusahaan yang menarik perhatian peneliti untuk melakukan penelitian. Fenomena inilah yang diangkat dalam latar belakang penelitian
Lebih terperinciHARGA DIRI, ORIENTASI KONTROL, DAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN
HARGA DIRI, ORIENTASI KONTROL, DAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN Andri 1 Lieke E.M. Waluyo 2 1,2 Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya No. 100 Depok 16424, Jawa Barat 2 andric@minamas.co.id
Lebih terperinciABSTRACT. Key - words: Motivation and Job Satisfaction. iii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT PT. Budi Makmur Perkasa is a company whose main activities are producing food in the form of semi-finished rice flour and rice noodles in Indonesia that is famous Rose Brand. In the current era
Lebih terperinciPENGARUH KOMITMEN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP INOVASI DAN EFEKTIVITAS ORGANISASI (Studi Kasus Pada BDK Denpasar)
PENGARUH KOMITMEN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP INOVASI DAN EFEKTIVITAS ORGANISASI (Studi Kasus Pada BDK Denpasar) TESIS MAGISTER MANAJEMEN Oleh : ENNY SUDARYANTI NIM 070820101045 PEMBIMBING TESIS Prof.
Lebih terperinciDAFTAR ISI ABSTRAK... ABSTRACT... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... BAB I PENDAHULUAN... 1
DAFTAR ISI HALAMAN ABSTRAK... ABSTRACT... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... i ii iii v BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 5 1.3 Tujuan Penelitian... 5 1.4 Manfaat Penelitian...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempertahankan ekosistemnya dimulai dari usaha-usaha manusia yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Organisasi perusahaan merupakan suatu wadah bekerja bagi anggotanya dalam usaha untuk meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan secara bersama. Berhasil tidaknya
Lebih terperinciThe Influence of Communication Supervisor on Job Satisfaction and Affective Commitment Organization. Abstract
The Influence of Communication Supervisor on Job Satisfaction and Affective Commitment Organization Abstract This study was conducted to verificate communication supervisor and its impact on job satisfaction
Lebih terperinciPENGARUH PELATIHAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA CV CIBALUNG HAPPY LAND BOGOR
PENGARUH PELATIHAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA CV CIBALUNG HAPPY LAND BOGOR Nancy Yusnita Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan Lecturer of Economic Faculty at Pakuan University Feriza
Lebih terperinciMENDESAIN DAN MENGEVALUASI PELATIHAN
MENDESAIN DAN MENGEVALUASI PELATIHAN Ade Heryana Dosen Prodi Kesmas FIKES Universitas Esa Unggul Jakarta Email: heryana@esaunggul.ac.id Setelah mempelajari materi pada paper ini, diharapkan mahasiswa dapat:
Lebih terperinciPENGARUH INTERNAL CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP KETERIKATAN KARYAWAN PT PERUSAHAAN GAS NEGARA (PERSERO) TBK TUGAS AKHIR FIKA FAUZIATI
PENGARUH INTERNAL CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP KETERIKATAN KARYAWAN PT PERUSAHAAN GAS NEGARA (PERSERO) TBK TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi
Lebih terperinciANALISA PENGARUH MOTIVASI, KEPUASAN KERJA, DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI DI RESTORAN PAVILLION J.W.
ANALISA PENGARUH MOTIVASI, KEPUASAN KERJA, DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI DI RESTORAN PAVILLION J.W. MARRIOTT SURABAYA Inggrid Tanuwijaya, Danny Wu Pramudistya Manajemen Perhotelan,, Surabaya,
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan di atas, mengenai hubungan antara contingent pay dengan konflik interpersonal karyawan sales dan marketing staff PT. General Shoe
Lebih terperinciPengantar Perilaku Organisasi
Pengantar Pengantar Perilaku Organisasi Oleh : Rino A Nugroho rino.an@yahoo.co.id Ver 2.0 Updated 140209 Organisasi (Organization): Unit sosial yang dengan sengaja diatur, terdiri atas 2 orang atau lebih,
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. bagian operasional pada bank BRI (persero). Dari 45 kuisioner yang dibagikan
80 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk dapat mengetahui pengaruh motivasi kerja, kepuasan kerja, sistem penghargaan, dan komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan bagian operasional
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: Pay satisfaction; management compensation; employee performance. iii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT Generally, a company existed to fulfill human desire for goods and service. In the realization there is always an interaction between a company with their environment. At the end, an interaction
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia sering disebut sebagai human resource, tenaga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber daya manusia sering disebut sebagai human resource, tenaga atau kekuatan manusia (energi atau power). Sumber daya juga disebut sumber tenaga, kemampuan, kekuatan,
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI AFEKTIF DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP TURNOVER INTENTIONS DENGAN PERSON ORGANIZATION FIT SEBAGAI PEMODERASI
ANALISIS PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI AFEKTIF DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP TURNOVER INTENTIONS DENGAN PERSON ORGANIZATION FIT SEBAGAI PEMODERASI (Studi Pada Karyawan PT. Djitoe I.T.C Surakarta) Skripsi
Lebih terperinciPENGARUH MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus Pada Karyawan PT. Pattindo Malang)
PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus Pada Karyawan PT. Pattindo Malang) Nur Avni Rozalia Hamida Nayati Utami Ika Ruhana Fakultas Ilmu Administrasi Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi atau perusahaan berharap dan berusaha untuk tetap dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap organisasi atau perusahaan berharap dan berusaha untuk tetap dapat bertahan hidup dan berdiri kokoh dengan segala tantangan yang muncul. Baik itu
Lebih terperinciAdityasa Nugraha 1, Hari Susanta Nugraha 2, Andi Wijayanto 3 ABSTRACT ABSTRAKSI
PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi kasus pada Karyawan Departemen Spinning I PT. DAMATEX Salatiga) The Influence of Motivation and Discipline of work to Employee Performance
Lebih terperinciTHE EFFECT OF THE TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP ON THE EMPLOYEE JOB SATISFACTION Empirical Study of PT. Pos Indonesia (Company) Sumedang Subsidiary
THE EFFECT OF THE TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP ON THE EMPLOYEE JOB SATISFACTION Empirical Study of PT. Pos Indonesia (Company) Sumedang Subsidiary ABSTRACT Active role of leader and model of leadership
Lebih terperinciManajemen Penilaian dan Memaksimalkan Kinerja
Manajemen Penilaian dan Memaksimalkan Kinerja MAKALAH Ditulis untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Matakuliah Manajemen Kinerja dan Kompensasi Oleh Maulya Septiani (125030200111113) Robertus Jovian (125030200111123)
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kinerja manajemen bagian pemasaran dan operasional pada perusahaan jasa
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Tujuan penelitian ini yaitu untuk menguji keterkaitan antara karakteristik informasi sistem informasi akuntansi manajemen terhadap kinerja manajemen bagian pemasaran
Lebih terperinciTERHADAP KOMITMEN ORGANISASIONAL DENGAN SELF-ESTEEM
TESIS PENGARUH ROLE STRESS FIT TERHADAP KOMITMEN ORGANISASIONAL DENGAN SELF-ESTEEM SEBAGAI VARIABEL PEMODERASIAN PADA PEGAWAI PELAKSANA BEA DAN CUKAI YOGYAKARTA YOHANES LUHUR TYAS HUTOMO No. Mhs: 135002091/PS/MM
Lebih terperinciPengaruh Motivasi Kerja, (Enny Rachmawati, Y. Warella, Zaenal Hidayat)
JURNAL ILMU ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN PUBLIK PENGARUH MOTIVASI KERJA, KEMAMPUAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA BADAN KESATUAN BANGSA DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT PROPINSI JAWA
Lebih terperinciPENGARUH LINGKUNGAN KAMPUS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA (Studi Kasus Universitas Pelita Harapan Surabaya)
PENGARUH LINGKUNGAN KAMPUS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA (Studi Kasus Universitas Pelita Harapan Surabaya) Hastuti Naibaho Jurusan Manajemen Universitas Pelita Harapan Surabaya Email: hastuti.naibaho@uphsurabaya.ac.id
Lebih terperincia. Latar Belakang Era globalisasi yang selalu ditandai dengan terjadinya perubahan-perubahan pesat pada kondisi ekonomi secara keseluruhan, telah
a. Latar Belakang Era globalisasi yang selalu ditandai dengan terjadinya perubahan-perubahan pesat pada kondisi ekonomi secara keseluruhan, telah menyebabkan munculnya sejumlah tuntutan yang tidak bisa
Lebih terperinciAbstrak. Universitas Kristen Maranatha
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran secara umum dan spesifik mengenai persepsi penerapan Student Centered Learning serta keduabelas prinsipnya pada mahasiswa fakultas psikologi Universitas
Lebih terperinciPENGARUH LEADER MEMBER EXCHANGE, MOTIVASI KERJA DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP LOYALITAS KARYAWAN PO SUMBER ALAM
1 PENGARUH LEADER MEMBER EXCHANGE, MOTIVASI KERJA DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP LOYALITAS KARYAWAN PO SUMBER ALAM Gigih Budi Pramuktiarto Email: gigihpramuktiarto@yahoo.co.id Esti Margiyanti Utami, S.E.,
Lebih terperinciBAB V. SIMPULAN, KONTRIBUSI, KETERBATASAN DAN IMPLIKASI PADA PENELITIAN BERIKUTNYA. 5.1 Simpulan
123 BAB V. SIMPULAN, KONTRIBUSI, KETERBATASAN DAN IMPLIKASI PADA PENELITIAN BERIKUTNYA 5.1 Simpulan Penelitian ini menemukan faktor yang mempengaruhi kontradiksi pengaruh iklim psikologis persaingan terhadap
Lebih terperinciSTUDI ANTESEDEN INTENSI BERWIRAUSAHA MAHASISWA. Woro Endah Sulistyaningrum Universitas Gadjah Mada
STUDI ANTESEDEN INTENSI BERWIRAUSAHA MAHASISWA Woro Endah Sulistyaningrum Universitas Gadjah Mada Majang Palupi Universitas Islam Indonesia majang_palupi@uii.ac.id ABSTRACT In this research, theory of
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: The management commitment on service quality, training, empowerment, rewards, job satisfaction.
ABSTRACT Employee service quality and excellence in serving customers is needed in an increasingly competitive environment for companies to retain customers. Thus every company should focus on employee
Lebih terperinciProsiding SNaPP2012: Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN Oki Mardiawan, 2 Ali Mubarak
Prosiding SNaPP2012: Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN 2089-3590 PENGARUH SPIRITUALITY AT WORK TERHADAP MOTIVASI KERJA PADA KARYAWAN BAGIAN ADMINISTRASI DI INSTANSI X BANDUNG 1 Oki Mardiawan, 2 Ali Mubarak
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN. Hasil dari penelitian menunjukkan Ho ditolak sehingga ada hubungan
BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN 5.1 Simpulan Penelitian ini menghasilkan beberapa kesimpulan, antara lain: 1. Uji Korelasi Hasil dari penelitian menunjukkan Ho ditolak sehingga ada hubungan antara self-efficacy
Lebih terperinciDESAIN PELATIHAN, DUKUNGAN ORGANISASIONAL, DUKUNGAN SUPERVISOR DAN SELF-EFFICACY SEBAGAI FAKTOR PENENTU KEEFEKTIFAN TRANSFER PELATIHAN
DESAIN PELATIHAN, DUKUNGAN ORGANISASIONAL, DUKUNGAN SUPERVISOR DAN SELF-EFFICACY SEBAGAI FAKTOR PENENTU KEEFEKTIFAN TRANSFER PELATIHAN Vol 15 No 2, Juli 2011 Hal: 213 227 Eko Hariyanto Ratno Purnomo Icuk
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: Budgetary Participation, Managerial Performance, Organizational Commitment. vii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT This study aimed to analyze the relationship between budgetary participation and managerial performance moderated by organizational commitment. The data research collection using questionnaires.
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. Kinerja perusahaan akan sangat ditentukan oleh kinerja karyawan. Dalam
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kinerja perusahaan akan sangat ditentukan oleh kinerja karyawan. Dalam menjaga dan meningkatkan kinerja karyawan, pengelolaan kinerja (performance management) menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. informasi semakin cepat berkembang. Hal ini mempengaruhi pertumbuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Indonesia semakin memasuki era globalisasi, dimana teknologi dan informasi semakin cepat berkembang. Hal ini mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Lebih terperinciDewi et al., Pengaruh Pengetahuan Tentang Akuntansi Sumber Daya Manusia dan Top Management...
1 Pengaruh Pengetahuan Tentang Akuntansi Sumber Daya Manusia dan Top Management Support terhadap Penerapan Akuntansi Sumber Daya Manusia pada Perusahaan Manufaktur di Jawa Timur (Effect of Knowledge about
Lebih terperinciPENGARUH DUKUNGAN SUPERVISOR DAN PEMBERDAYAAN TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR
PENGARUH DUKUNGAN SUPERVISOR DAN PEMBERDAYAAN TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR Tinjung Desy Nursanti; Aida Dwi Anissa Management Department, School of Business Management, BINUS University
Lebih terperinciPENGARUH TEKANAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI : KASUS PT. CENTRAL BANDUNG RAYA
PENGARUH TEKANAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI : KASUS PT. CENTRAL BANDUNG RAYA GRINNA TRI HANDAYANI IWAN NURSALAM ABSTRAK Salah satu faktor yang menentukan hasil penjualan adalah kinerja karyawan. Hal
Lebih terperinciKeywords : Work motivation, Labor productivity
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA GURU DI SMA NEGERI 1 AMURANG Claudia Sumakul* Johan Josephus*, Nova H. Kapantow* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi
Lebih terperinciGAMBARAN PENYESUAIAN DIRI PADA MASA PERSIAPAN PENSIUN KARYAWAN BUMN PT. X FARATIKA NOVIYANTI ABSTRAK
GAMBARAN PENYESUAIAN DIRI PADA MASA PERSIAPAN PENSIUN KARYAWAN BUMN PT. X FARATIKA NOVIYANTI ABSTRAK Dalam menjalani karirnya individu akan terus mengalami pertambahan usia sampai memasuki fase pensiun.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Badan Usaha Milik Negara atau BUMN merupakan badan usaha yang seluruhnya atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal
Lebih terperinciEVALUATING TRAINING PROGRAM
EVALUATING TRAINING PROGRAM Menjawab Masalah Apa Pelatihan ini membahas upaya meningkatkan efektivitas pelatihan melalui evaluasi pelatihan yang dirancang secara sistematis dan rinci. Problems To Be Addressed
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PT PK
MEDIA BISNIS ISSN: 2085-3106 Vol. 6, No. 3, Edisi Khusus November 2014, Hlm. 167-172 http: //www.tsm.ac.id/mb FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PT PK IVAN KANEL STIE
Lebih terperinciANALISIS KOMPARASI KINERJA MAHASISWA AKUNTANSI DAN MAHASISWA NON AKUNTANSI PERGURUAN TINGGI SWASTA DI BOGOR (KASUS PADA STIE KESATUAN BOGOR)
ANALISIS KOMPARASI KINERJA MAHASISWA AKUNTANSI DAN MAHASISWA NON AKUNTANSI PERGURUAN TINGGI SWASTA DI BOGOR (KASUS PADA STIE KESATUAN BOGOR) Muanas 1, Udi Pramiudi 2 STIE Kesatuan Bogor 1 Email: muanas.hb@gmail.com
Lebih terperincikaryawan yang bersangkutan dapat membuat karyawan semakin percaya diri dengan kinerja yang dihasilkan, selain itu seluruh karyawan dapat berkompetisi
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dunia usaha saat ini semakin kompetitif, karena itu setiap perusahaan harus mampu mengatur dan mengolah semua sumber daya yang dimilikinya dengan efektif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Sehingga perlu diperhatikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan aset terpenting dalam sebuah organisasi dimana manusia merupakan penggerak utama atas segala aktivitas yang ada di dalam organisasi
Lebih terperinciHUBUNGAN KOMITMEN ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP INTENSI KELUAR KARYAWAN PADA PT. PURNA GRAHA ABADI TASIKMALAYA. Oleh: Reza Rizky Aditya
HUBUNGAN KOMITMEN ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP INTENSI KELUAR KARYAWAN PADA PT. PURNA GRAHA ABADI TASIKMALAYA Oleh: Reza Rizky Aditya Abstrak Sumber daya manusia salah satu sumber daya perusahaan
Lebih terperinciBAB 6. Kesimpulan dan Saran
BAB 6 Kesimpulan dan Saran 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pengamatan yang telah dilakukan sebelumnya tentang hubungan kepuasan kerja dengan motivasi kerja karyawan, maka penulis mengambil
Lebih terperinciPENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. WENANG PERMAI SENTOSA Oleh : Anfferney Dallen Mewoh Riane Johnly Pio Sontje Sumayku
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. WENANG PERMAI SENTOSA Oleh : Anfferney Dallen Mewoh Riane Johnly Pio Sontje Sumayku Abstract PT. Wenang Permai Sentosa continues to create
Lebih terperinciPENGARUH IMPLEMENTASI TOTAL QUALITY MANAGEMENT
PENGARUH IMPLEMENTASI TOTAL QUALITY MANAGEMENT (ISO 9001:2008) TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI PROFESIONALITAS GURU (Studi pada SMA van Lith Muntilan Kabupaten Magelang Jawa Tengah) TESIS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. beban operasional perusahaan sehingga mengakibatkan jumlah jabatan struktural
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini dinamika lingkungan perusahaan menunjukkan persaingan yang ketat. Sehingga banyak perusahaan berusaha menjadikan organisasi mereka menjadi lebih efisien.
Lebih terperinciAna Sri Ekaningsih. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bulungan Tarakan Jalan Gunung Amal Kampung Enam Tarakan 77123 Telp. 0551-25996, 25997 Faks.
JUNI 2013, VOLUME 5 NOMOR 2 KEPUASAN KOMUNIKASI SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH KESESUAIAN INDIVIDU-PEKERJAAN PADA KINERJA DAN KEPUASAN KERJA STUDI PADA KARYAWAN DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO) UNIT
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI T E R H A D A P K I N E R J A K A R Y A W A N BANK MANDIRI KCP BOYOLALI Oleh: Betiningsih
ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI T E R H A D A P K I N E R J A K A R Y A W A N BANK MANDIRI KCP BOYOLALI Oleh: Betiningsih ABSTRACT This study aimed to analyze the effect of variable compensation
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. apabila ditunjang oleh sumber daya manusia yang berkualitas. serta biaya baru dalam merekrut karyawan baru.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam sebuah organisasi baik organisasi dalam skala besar maupun kecil. Pada organisasi berskala besar,
Lebih terperinciPENGARUH MOTIVASI KERJA DAN PELATIHAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT PERTAMINA (PERSERO) UPMS IV SEMARANG
PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN PELATIHAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT PERTAMINA (PERSERO) UPMS IV SEMARANG Deni Primajaya Abstract: PT PERTAMINA (Persero) is BUMN which has business operation in
Lebih terperinciPelatihan & Pengembangan
Pelatihan & Pengembangan [ The Workforce Environment Competitive Environment Economic Environment Technological Environment The Firm s HRD Plan Political and Legal Environment Social and Cultural Environment
Lebih terperinci(Studi pada karyawan SKPD kabupaten Sleman) Oleh: Nur Widayati Universitas PGRI Yogyakarta ABSTRACT
PENGARUH EFEKTIVITAS PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI, KEPERCAYAAN TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN KEAHLIAN PEMAKAI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KINERJA INDIVIDU (Studi pada karyawan
Lebih terperinciNEED ASSESMENT AND ANALYSIS TRAINNING OLeh: Drs. Ach. Mohyi, MM *
1 2 NEED ASSESMENT AND ANALYSIS TRAINNING OLeh: Drs. Ach. Mohyi, MM * Perhatian yang tinggi suatu organisasi pada isu pengembangan Sumber Daya manusia (SDM) didorong kenyakinan bahwa program latihan kerja
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Memasuki Era pasar bebas banyak tantangan dan persaingan harus
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memasuki Era pasar bebas banyak tantangan dan persaingan harus dihadapi oleh dunia bisnis yang semakin komplek. Ditandai dengan adanya perubahan lingkungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tajam menuntut manajemen organisasi atau perusahaan untuk dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang meningkat tajam menuntut manajemen organisasi atau perusahaan untuk dapat mengamati perubahan. Untuk dapat mengikuti
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci : Pelatihan, Kinerja dan Kompetensi
ABSTRAK Sumber daya manusia menjadi sorotan dan tumpuan bagi organisasi agar dapat bertahan di era globalisasi seperti sekarang ini.hal ini perlu didukung dengan adanya Pelatihan yang baik agar dapat meningkatkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menghadapi era globalisasi, banyak tantangan yang harus dihadapi oleh perbankan dalam rangka memenangkan persaingan. Bisnis perbankan merupakan bisnis kepercayaan
Lebih terperinciPENGARUH TAX AVOIDANCE TERHADAP BIAYA HUTANG DIMODERASI EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT OLEH: AMELIA BUDIARTO
PENGARUH TAX AVOIDANCE TERHADAP BIAYA HUTANG DIMODERASI EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT OLEH: AMELIA BUDIARTO 3203012197 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS BISNIS UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA 2017 PENGARUH
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya dapat
BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya dapat ditarik beberapa kesimpulan guna menjawab rumusan masalah. Beberapa kesimpulan tersebut terdiri dari:
Lebih terperinciEFEKTIVITAS DAN TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM PENGENTASAN KEMISKINAN PERKOTAAN (P2KP) DI KOTA BANDAR LAMPUNG
EFEKTIVITAS DAN TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM PENGENTASAN KEMISKINAN PERKOTAAN (PKP) DI KOTA BANDAR LAMPUNG (EFFECTIVENESS AND PARTICIPATION SOCIETY AGAINST THE URBAN POVERTY ERADICATION
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga DIY
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga DIY 4.1.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) Dinas Pendidikan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Lingkungan perusahaan yang semakin kuat pada era globalisasi ini membuat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan perusahaan yang semakin kuat pada era globalisasi ini membuat perusahaan di Indonesia menghadapi berbagai tantangan yang tidak mudah untuk meningkatkan mutu
Lebih terperinci