karyawan yang bersangkutan dapat membuat karyawan semakin percaya diri dengan kinerja yang dihasilkan, selain itu seluruh karyawan dapat berkompetisi
|
|
- Farida Santoso
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dunia usaha saat ini semakin kompetitif, karena itu setiap perusahaan harus mampu mengatur dan mengolah semua sumber daya yang dimilikinya dengan efektif dan efisien agar tetap dapat bertahan hidup dan berkembang. Lalu keberhasilan suatu organisasi untuk menghadapi persaingan kempetitor ditentukan dengan kualitas orang-orang yang bekerja didalamnya. Sumber daya manusia merupakan bagian yang tak terpisahkan dari perusahaan yang mempunyai peranan penting bagi tercapainya tujuan perusahaan. Manusia sebagai salah satu unsur sumber daya manusia yang menentukan tinggi rendahnya efektivitas suatu organisasi (perusahaan). Kemajuan teknologi serta penerapan metode yang paling bagus sekalipun, tidak akan berguna atau berfungsi jika perusahaan tidak memperhatikan kualitas sumber daya manusia, untuk itu sebagian besar perusahaan menerapkan pelatihan kepada karyawan sebelum terjun langsung kedalam pekerjaannya. Setiap perusahaan atau organisasi mengharapkan karyawan dapat memberikan eluaran (output) yang bermanfaat secara nyata bagi perkembangan perusahaan dan perkembangan karyawan itu sendiri. Langkah tersebut menyebabkan tidak adanya kerugian yang didapat oleh perusahaan maupun karyawan, ini sangat menguntungkan apa yang didapat oleh perusahaan dan tercapainya keinginan karyawan untuk memberikan keuntungan bagi perusahaan tanpa harus merasa dirugikan. Guna perkembangan karyawan sendiri banyak faktor yang mempengaruhi kualitas karyawan ataupun prestasi karyawan, salah satu diantaranya adalah faktor pelatihan yang diterapkan. Menurut Mathis dan Jackson (2006: ) pelatihan membantu daya saing organisasional dengan membantu retensi karyawan. Pelatihan pada karyawan merupakan pokok utama yang mendasari pengetahuan yang akan dimiliki karyawan, saat bekerja karyawan dituntut oleh organisasi (perusahaan) agar menghasilkan kesempurnaan dalam bekerja. Menurut Carrel dan Kuzmits (1982:282), pelatihan sebagai proses sistematis dimana karyawan mempelajari pengetahuan (knowledge), ketrampilan (skill), kemampuan (ability) atau perilaku terhadap tujuan pribadi dan organisasi. Penerapan dan pemberian pelatihan yang ditunjukan oleh karyawan dapat memotivasi karyawan tersebut, keterampilan yang sudah dimiliki maupun yang tidak dimiliki oleh 1
2 2 karyawan yang bersangkutan dapat membuat karyawan semakin percaya diri dengan kinerja yang dihasilkan, selain itu seluruh karyawan dapat berkompetisi dalam organisasi karna karyawan memiliki keterampilan dan keahlian yang berbeda-beda dan kemudian diperdalam oleh perusahaan dengan memberikan pelatihan yang lebih spesifik atau terorganisir Kemudian faktor lain yang mempengaruhi kinerja pada karyawan adalah pemberian kompensasi, karenanya kompensasi merupakan balas jasa oleh organisasi (perusahaan), yang dapat bersifat finansial maupun non finansial, pada periode yang tetap. Sistem kompensasi yang baik akan mampu memberikan kepuasan bagi karyawan dan memungkinkan perusahaan memperoleh, mempekerjakan dan mempertahankan karyawan. Syarat pemberian kompensasi menjadi alat pengikat perusahaan terhadap karyawan, karenanya agar mencapai kemaksimalan kinerja karyawan, perusahaan dituntut memberikan pelatihan dan kompensasi yang sebanding untuk para karyawan lama maupun karyawan baru. Kompensasi kepada karyawan memberikan motivasi agar berprestasi dan agar terciptanya kompetisi, dan meminimalisir kesalahan-kesalahan yang disengaja maupun tidak disengaja. proses penentuan kompensasi perlu memperhatikan syarat keadilan dan kelayakan. Keadilan internal dapat dilakukan melalui evaluasi pekerjaan, sedangkan keadilan eksternal dapat dilakukan dengan survei gaji/upah. Setiap organisasi (perusahaan) sebaiknya berupaya untuk mrningkatkan kepuasan kerja karyawannya dengan memberikan program kompensasi yang adil dan layak serta kompetitif. Kompensasi seringkali menjadi pemicu ketidakpuasan karyawan. Berdasarkan hasil riset Caugemi dan Claypool yang dikutip oleh As ad (2000:104), menemukan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan kepuasan kerja adalah penghargaan, pujian, prestasi, dan kenaikan jabatan, sedangkan faktor-faktor yang menyebabkan ketidakpuasan adalah supervisor, kondisi kerja, kebijaksanaan perusahaan, dan gaji. Menurut Siagian (1997:72) organisasi sebaiknya dapat membuat suatu sistem kompensasi yang dapat mendorong adanya kepuasan kerja bagi karyawannya, sehingga membentuk sikap positif dan produktif Kemudian ada beberapa studi kepuasan kerja yang membuat para manajer perusahaan atau organisasi sadar, bahwa kepuasan yang dimiliki oleh karyawan akan semakin membuat karyawan menjadi lebih produktif dan membuat karyawan menjadi semakin setia kepada organisasi. Karyawan yang dalam bekerja akan merasa senang dalam bekerja, dan pada gilirannya akan meningkatkan produktivitas. Menurut Davis dan Werther, kepuasan kerja adalah keadaan yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dimana para karyawan memandang pekerjaan mereka. Serta kepuasan kerja adalah tingkat dimana individu merasakan positif atau negative tentang suatu pekerjaan.
3 3 Robbins (2001:149) mengemukakan bahwa kepuasan kerja adalah sebagai suatu sikap umum seorang individu terhadap pekerjaannya. Pekerjaan menurut interaksi dengan rekan sekerja dan atasan, mengikuti aturan dan kebijakan organisasi, memenuhi standar kinerja, hidup pada kondisi kerja yang sering kurang dari ideal, dan hal serupa lainnya Menurut Herzberg (dalam Munandar, 2001) Karyawan yang tidak puas cenderung menghindar dari tugas dan tanggung jawab, yang akan mengganggu proses pencapaian tujuan organisasi. Karyawan yang tidak puas seringkali menghindari pekerjaan dan lebih besar kemungkinan untuk mengundurkan diri. Karyawan yang puas memiliki kesehatan yang lebih baik, usia yang lebih panjang, dan kepuasan kerja tersebut akan dibawa ke luar dari organisasi. Kepuasan sendiri bisa dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti kepuasan akan gaji dan kepuasan akan pelatihan yang diberikan. Salah satu persoalan yang paling sering muncul di perusahaan adalah kinerja, dimana menurut Rivai dan Basri (2005 : 50) kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu telah disepakati bersama. Kinerja karyawan merupakan hal yang krusial di dalam suatu perusahaan, dimana ketika kinerja karyawan buruk, maka akan membawa dampak kepada kinerja perusahaan yang ikut memburuk, serta tidak dapat tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Kinerja seorang karyawan merupakan hal yang bersifat individual, karena setiap karyawan mempunyai tingkat kemampuan yang berbedabeda dalam menjalankan tugasnya. Jawa Pos adalah surat kabar harian yang berpusat di Surabaya, Jawa Timur. Jawa Pos merupakan harian terbesar di Jawa Timur, dan merupakan salah satu harian dengan oplah terbesar di Indonesia.. Sirkulasi Jawa Pos menyebar di seluruh Jawa Timur, Bali, dan sebagian Jawa Tengah dan DI Yogyakarta. Jawa Pos mengklaim sebagai harian nasional yang terbit dari Surabaya, dan dengan demikian mempermudah masyarakat untuk mendapatkan surat kabar dengan akses yang tidak rumit. Untuk menjamin kualitas, semua tahapan produksi, mulai dari proses pencarian berita terbaru yang diproses sampai ke penjualannya ke pasar, berada di bawah pengawasan mutu yang ketat. Semua karyawan dimotivasi untuk berkembang setiap saat dan disebar luaskan kesegala plosok, sehingga akan memproduksi surat kabar yang lebih baik. Hasil wawancara oleh kepala biro meyebutkan bahwa Jawa Pos, karyawan merupakan asset berharga yang harus dikelola dengan baik, sebab selain kontribusi yang diberikan berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap pencapaian yang akan
4 4 dihasilkan oleh perusahaan, pengelolaan karyawan juga dapat memberikan keuntungan dan dapat meningkatkan citra baik perusahaan, selain itu pimpinan perusahaan masih mempunyai peran utama bagi perusahaan, jadi berhasil atau tidaknya perusahaan tersebut ditentukan oleh pemimpin perusahaan. Sadar bahwa kinerja perusahaan dan karyawannya kini mulai menurun dan perlu ditingkatkan kembali untuk dapat bersaing dengan surat kabar lainnya. Sebagian karyawan beranggapan bagaimanapun dan seberapa bagus kualitas berita yang diberikan tidak akan membuat mereka diprioritaskan dan mendapat keuntungan yang lebih yang berdampak pada kinerja dan persaingan antar karyawan menurun Tabel 1.1 Ketidakhadiran Karyawan Periode Presentasi Absensi Tahun % % %.Sumber : Surat Kabar Jawa Pos Berdasarkan data di atas absensi karyawan pada tahun 2014 yang menunjukkan bahwa adanya peningkatan jumlah absensi. Surat Kabar Jawa Pos mengalami peningkatan jumlah karyawan yang tidak hadir dalam absensi karyawan, hal ini dirasa cukup besar dan mengkhawatirkan bagi perusahaan. Berikut ini data Turnover PT, Jawa Pos; Tabel 1.2 Persentasi Turnover Tahun Tingkat Turnover % % % Sumber : Surat Kabar Jawa Pos Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang Analisis Pengaruh Pelatihan dan Kompensasi Terhadap kepuasan Kerja yang Berdampak Pada Kinerja Karyawan Jawa Pos
5 5 1.2 Rumusan Masalah Bagaimana hubungan Pelatihan (X1) terhadap Kepuasan Kerja (Y) pada Jawa Pos? Bagaimana hubungan Kompensasi (X2) terhadap Kepuasan Kerja (Y) pada Jawa Pos? Bagaimana hubungan Pelatihan (X1) terhadap Kinerja Karyawan (Z) pada Jawa Pos? Bagaimana hubungan Kompensasi (X2) terhadap Kinerja Karyawan (Z) pada Jawa Pos? Bagaimana hubungan Kepuasan Kerja (Y) terhadap Kinerja Karyawan (Z) pada Jawa Pos? Bagaimana hubungan Pelatihan (X1), Kompensasi (X2) dan Kepuasan Kerja (Y) terhadap Kinerja Karyawan (Z) pada Jawa Pos? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini meliputi: Menganalisa hubungan Pelatihan (X1) terhadap Kepuasan Kerja (Y) pada Jawa Pos Menganalisa hubungan Kompensasi (X2) terhadap Kepuasan Kerja (Y) pada Jawa Pos Menganalisa hubungan Pelatihan (X1) terhadap Kinerja Karyawan (Z) pada Jawa Pos Menganalisa hubungan Kompensasi (X2) terhadap Kinerja Karyawan (Z) pada Jawa Pos Menganalisa hubungan Kepuasan Kerja (Y) terhadap Kinerja Karyawan (Z) pada Jawa Pos Bagaimana hubungan Pelatihan (X1), Kompensasi (X2) dan Kepuasan Kerja (Y) terhadap Kinerja Karyawan (Z) pada Jawa Pos 1.4 Manfaat Penelitian Bagi Jawa Pos : Penelitian ini akan membantu untuk menyediakan informasi perusahaan mengenai variabelvariabel yang mempengaruhi kinerja karyawan sehingga perusahaan mampu bersaing dengan Surat Kabar lainnya lokal maupun global. Penelitian ini akan menjadi masukan yang sangat berguna sebagai bahan referensi pengambilan keputusan untuk kemajuan perusahaan. Penelitian ini dapat membantu mengetahui kelemahan dan kendala perusahaan yang dialami, khususnya pada Kinerja Karyawan. Bagi Peneliti : Penelitian ini dapat memberikan sebuah pelajaran yang dapat mengembangkan wawasan pengetahuan dan pengalaman yang sangat berharga bagi peneliti. Bagi Pembaca :
6 6 Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dan referensi dalam penelitian berikutnya 1.5 Penelitian terdahulu Berikut ini adalah hasil penelitian terdahulu yang mungkin berhubungan dengan penelitian ini Penelitian ini dilakukan oleh et.all (2013) Utami dalam Jurnal Profit Volume 7 No.1 yang berjudul Pengaruh Pelatihan, Kompensasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Dan Kinerja Karyawan Hasil penelitian mengenai pengaruh pelatihan dan kompensasi terhadap kepuasan kerja dan kinerja karyawan di BPR Nusamba Wlingi disimpulkan sebagai berikut, pelatihan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja. Pengaruh pelatihan bermakna terhadap kepuasan kerja dan berhubungan positif dimana semakin tinggi persepsi positif karyawan terhadap pelatihan yang diikuti maka akan semakin tinggi pula kepuasan kerja karyawan tersebut, Pelatihan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Artinya kinerja karyawan dapat dijelaskan secara langsung oleh persepsi karyawan terhadap pelatihan yang diikuti karyawan, Kompensasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan.artinya kompensasi berpengaruh secara bermakna terhadap kepuasan kerja karyawan. Hubungan dua variabel ini juga positif dimana semakin tinggi kompensasi yang diterima karyawan maka akan semakin tinggi pula kepuasan kerja yang dirasakan karyawan, Kompensasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Artinya kompensasi berpengaruh secara bermakna terhadap kinerja karyawan. Kompensasi dan kinerja karyawan berhubungan positif yang artinya semakin tinggi kompensasi yang dirasakan karyawan maka semakin tinggi pula kinerja karyawan, Kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Artinya kepuasan kerja berpengaruh secara bermakna terhadap kinerja karyawan. Kepuasan kerja dan kinerja karyawan berhubungan positif yang artinya. Penelitian ini dilakukan oleh et all (2012) Mehmood dalam Interdisciplinary Journal Of Contemporary Research In Business vol 4, No 6 october 2012 yang berjudul Impact Of Training On Employee Performance: A Study Of Telecommunication Sector In Pakistan dalam penelitian ini organisasi ada kebutuhan terus-menerus untuk proses pengembangan staf, dan pelatihan memenuhi bagian penting dariproses ini.disarankan untuk manajer dan organisasi: "Pelatihan Butuh Analisis" harus diberikan paling penting sehingga organisasi dapat sepenuhnya mencapai yang diinginkan untuk tujuan
7 7 pelatihan. Bisnis harus diminimalkan saat memilih calon untuk pelatihan. Program pelatihan harus dihubungkan dengan karyawan promosi sehingga program-program ini membantu meningkatkan motivasi karyawan yang berdampak pada hasil kinerjanya meningkat. Karyawan harus jelas dikomunikasikan tentang potensi manfaat pelatihan program sehingga mereka dapat berpartisipasi. Trainer harus dari dalam organisasi karena trainer merasa lebih nyaman untuk berkomunikasi dan mendiskusikan isu-isu dan masalah. Evaluasi program pelatihan sangat penting karena membantu dalam memastikan efektivitas program pelatihan. Temuan ini, Penelitian menunjukkan bahwa pelatihan harus menjadi bagian penting dari struktur organisasi. Untuk kinerja karyawan, inovasi dan daya saing, bahan yang paling penting adalah tenaga kerja pengetahuan dan keterampilan. Organisasi itu yang berinvestasi dalam pelatihan karyawan, dan menyadari persaingan adalah orang-orang yang mengetahui pentingnya pelatihan. Laju perkembangan teknologi yang cepat dan perubahan organisasi membantu pengusaha untuk mewujudkan keberhasilan yang menuntut peningkatan keterampilan dan kemampuan karyawan dan memerlukan investasi dipelatihan, untuk penelitian masa depan dianjurkan bahwa studi yang sama dapat dilakukan pada sektorsektor lain dari Pakistan seperti Perbankan Industri, sektor pendidikan, sektor minyak dan bersama dengan variabel-variabel intervening beberapa variabel lebih seperti promosi, komitmen karyawan dapat dimasukkan dalam model untuk meningkatkan lingkup Investigasi Penelitian ini dilakukan oleh Arslan, et all (2014) dalam International Journal of Business and Social Science Vol. 5 No.2 February 2014 yang berjudul Impact of Compensation on Employee Performance (Empirical Evidence from Banking Sector of Pakistan) dalam penelitian ini hal ini disimpulkan dari hasil berbeda yang Kompensasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Ini terbukti dari analisis korelasi bahwa semua variabel independen memiliki hubungan lemah atau sedang hubungan positif dengan satu sama lain. Analisis regresi menunjukkan bahwa semua variabel independen berpengaruh signifikan dan positif terhadap karyawan kinerja. Analisis deskriptif juga mengungkapkan bahwa semua variabel independen memiliki dampak positif pada kinerja karyawan. Hasil ANOVA menunjukkan bahwa pendidikan memiliki dampak tidak sama terhadap kinerja karyawan. Penelitian yang dilakukan oleh Hamed (2012) dalam African Journal of Business Management Vol.6 (7), pp , 22 February 2012 yang berjudul Impact of Job
8 8 Satisfaction on Employee Performance: An Empirical Study of Autonomous Medical Institutions of Pakistan menyatakan bahwa Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor penentu pekerjaan kepuasan dan dampak kepuasan kerja pada kinerja karyawan di medis otonom lembaga departemen kesehatan Pakistan. Hal ini dapat menyimpulkan dari penelitian bahwa aspek kepuasan kerja seperti gaji, promosi, keselamatan kerja dan keamanan, bekerja kondisi, otonomi pekerjaan, hubungan dengan rekan kerja, hubungan dengan atasan, dan sifat pekerjaan secara signifikan mempengaruhi tingkat kepuasan kerja antara lembaga medis otonom Pakistan. Pemerintah harus mempertimbangkan semua faktor seperti promosi, kondisi kerja, rekan kerja dan sifat pekerjaan yang memiliki dampak yang signifikan terhadap tingkat kepuasan kerja sebagai terbukti dalam penelitian ini. Dalam terang hasil di atas itu, oleh karena itu, disarankan bahwa untuk meningkatkan kinerja karyawan di medis otonom lembaga, pemerintah harus fokus pada semua aspek kepuasan kerja dan tidak hanya pada salah satu dari faktor tersebut. Penelitian ini dilakukan oleh Sopiah (2013) dalam International Journal of Learning & Development yang berjudul The Effect of Compensation toward Job Satisfaction and Job Performance of Outsourcing Employees of Syariah Banks in Malang Indonesia menyatakan bahwa Kompensasi yang diterima oleh outsourcing karyawan bank Syariah di Kota Malang, baik kompensasi finansial dan non finansial umumnya dianggap sebagai tingkat kepuasan, kepuasan pekerja outsourcing karyawan bank Syariah di Kota Malang, yang dirasakan kepuasan dan kinerja karyawan outsourcing bank Syariah di Kota Malang pada tingkat baik (1) Ada kompensasi keuangan yang signifikan positif langsung kepada kinerja karyawan (2) Ada kompensasi finansial yang signifikan positif terhadap kinerja melalui kepuasan kerja (3) Ada pengaruh positif yang signifikan terhadap kinerja non finansial kompensasi karyawan secara langsung (4) Ada pengaruh positif yang signifikan dari non finansial kompensasi terhadap kinerja karyawan melalui kepuasan kerja (5) Fungsi variabel intervening (kepuasan) menguatkan pengaruh kompensasi pada perkembang selama ini dirubah seperti yang diterapkan di perusahaan lain di luar perbankan Syariah, yang pada gilirannya dapat menyebabkan Bagi perusahaan lain dan pemerintah turbulensi (2) perlu untuk mengadopsi penggunaan model tenaga kerja outsourcing dipraktikkan di perbankan Syariah. Dimana pola perekrutan disusun oleh asosiasi perbankan Syariah, sehingga tidak merugikan penghasilan karyawan sejaktidak ada pemotongan upah atau gaji karyawan
9 9 pada penerimaan kerja. Tambahan lagi,dalam waktu yang ditentukan karyawan dapat direkrut sebagai karyawan tetap pada Syariah perbankan, jika model tersebut diterapkan di Indonesia, maka akan mengurangi demonstrasi dijalan-jalan dan dapat memastikan masa depan karyawan. karyawan kinerja. Dari hasil ini disarankan (1) Bagi Bank Syariah: Hasil penelitian menunjukkan bahwa karyawan mengklaim kompensasi finansial, kompensasi non finansial yang diterima telah baik, cukup baik dan sangat baik mendorong kontrak kerja. kepuasan kerja karyawan dan kinerja karyawan. Oleh karena itu, kondisi ini harus dijaga agar sistemberkembang selama ini dirubah seperti yang diterapkan di perusahaan lain di luar perbankan Syariah, yang pada gilirannya dapat menyebabkan Bagi perusahaan lain dan pemerintah turbulensi (2) perlu untuk mengadopsi penggunaan model tenaga kerja outsourcing dipraktikkan di perbankan Syariah. Dimana pola perekrutan disusun oleh asosiasi perbankan Syariah, sehingga tidak merugikan penghasilan karyawan sejak tidak ada pemotongan upah atau gaji karyawan pada penerimaan kerja. Tambahan lagi, dalam waktu yang ditentukan karyawan dapat direkrut sebagai karyawan tetap pada Syariah perbankan, jika model tersebut diterapkan di Indonesia, maka akan mengurangi demonstrasi dijalan-jalan dan dapat memastikan masa depan karyawan. Penelitian ini dilakukan oleh Terera and Ngirande (2014) dalam Journal Kamla-Raj 2014 J Soc Sci, 39(1): (2014) yang berjudul The Impact of Training on Employee Job Satisfaction and Retention among Administrative Staff Members: A Case of a Selected Tertiary Institution menyatakan bahwa Hal ini terlihat dari hasil penelitian, hipotesis penelitian telah terbukti palsu. Hipotesis yang menyatakan bahwa pelatihan tidakt meningkatkan retensi karyawan dalam organisasi diterima karena banyak responden menunjukkan bahwa mereka tidak bersedia untuk tinggal dengan organisasi mereka karena pelatihan dan peluang pengembangan yang diberikan kepada mereka. Oleh karena itu manajemen mewujudkan pentingnya inisiatif lain dalam strategi retensi mereka. Hal ini karena hasil penelitian juga menunjukkan bahwa selain pelatihan ada faktor retensi lain yang juga sama pentingnya pelatihan dalam hal retensi antara karyawan staf administrasi misalnya imbalan moneter dan kebutuhan untuk eksposur global dan experience
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepuasan kerja adalah isu global dan karena itu terus dieksplorasi baik di negara maju dan berkembang. Para peneliti menggunakan alat yang sama serta berbeda penelitian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Presentase Hasil Survei Penurunan Kepuasan Kerja Sumber : Accenture, IWD 2015 Survey
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepuasan kerja merupakan isu global yang terus dieksplorasi baik di negara maju maupun negara berkembang. Ada beberapa masalah umum yang berbeda dari kepuasan kerja
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
2. 1 Tenaga Kerja BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tenaga kerja adalah salah satu komponen dari perusahaan dan mempunyai peranan yang sangat penting di dalam operasional perusahaan. Menurut Biro Pusat Statistik
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Setiap organisasi dituntut untuk dapat mengoptimalkan sumber daya manusia dan bagaimana sumber daya manusia dikelola. Pengelolaan sumber daya manusia tidak lepas dari
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. yang disebut Teori Dua Faktor atau Two Factor Theory yang terdiri atas: faktor hygiene, yaitu
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Dua Faktor atau Two Factor Theory Menurut Frederick Herzberg (dalam Ardana, dkk., 2009: 34) mengembangkan suatu teori yang disebut Teori Dua Faktor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup organisasi. Sumber daya manusia memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia memiliki peranan yang sangat penting dalam mempertahankan kelangsungan hidup organisasi. Sumber daya manusia memiliki arti penting karena manusia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1. 1 Jumlah wisatawan yang masuk ke negara ASEAN dan Indonesia. pada tahun
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi merupakan era baru yang berkembang pada saat ini, dalam era ini banyak organisasi maupun perusahaan baru yang mulai bermunculan, salah satu yang berkembang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis saat ini mengalami pertumbuhan yang sangat cepat. Hal ini menuntut perusahaan untuk bersikap lebih tanggap lagi dan proaktif dalam melakukan
Lebih terperinciBAB. I PENDAHULUAN. dapat berprestasi sebaik mungkin demi mencapai tujuan organisasi. Karyawan
1 BAB. I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap organisasi dituntut untuk dapat mengoptimalkan sumber daya manusia dan bagaimana sumber daya manusia dikelola. Pengelolaan sumber daya manusia tidak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini pertumbuhan perusahaan di Indonesia sangat pesat oleh sebab itu persaingan antara perusahan sangat ketat sehingga menyebabkan perusahaan mulai berlomba-lomba
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan perusahaan di zaman era globalisasi saat ini mendorong setiap perusahaan untuk dapat bersaing secara sehat dalam mempertahankan usahanya, setiap perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan yang siap untuk berkompetisi harus memiliki manajemen yang efektif dalam meningkatkan kinerja karyawan. Dalam hal ini diperlukan dukungan karyawan yang cakap
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini, perkembangan dunia bisnis semakin mengalami kemajuan yang pesat. Era globalisasi menyebabkan terjadinya perubahan hampir di semua sektor kehidupan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi Indonesia saat ini berada pada pasar berkembang Asia. Hal ini dapat dilihat dengan masuknya pasar AFTA (ASEAN Free Trade Area) dan MEA (Masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. elektronik menjadi lebih pendek. Digitalisasi mempercepat perkembangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri elektronik global pada pertengahan 1990-an cepat berubah dari analog ke digital menyebabkan produk industri mengalami komoditisasi dan modularisasi. Kemajuan
Lebih terperinciUniversitas Diponegoro,
PENGARUH PENEMPATAN KERJA DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN MELALUI KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. BRI (PERSERO), TBK CABANG SEMARANG PATTIMURA Elizabeth Febrianti Widianingsih 1, Saryadi 2, &
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menimbulkan persaingan yang ketat diantara perusahaan-perusahaan untuk
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Era globalisasi mempunyai dampak dalam dunia usaha. Globalisasi menimbulkan persaingan yang ketat diantara perusahaan-perusahaan untuk mendapatkan pangsa pasar
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kompensasi
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kompensasi Kompensasi dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang diterima karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka. Sebelum kompensasi diberikan, terlebih dahulu dilakukan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kepuasan Kerja 2.1.1 Pengertian Kepuasan Kerja Kepuasan kerja bukanlah berarti seberapa keras atau seberapa baik seseorang bekerja, melainkan seberapa jauh seseorang menyukai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tenaga kerja Menurut Darwis (1991) dalam Wahyuni (2008), tenaga kerja kehutanan dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu tenaga kerja hutan dan tenaga kerja industri kehutanan.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri bahan bangunan di Indonesia terus berkembang pesat seiring meningkatnya kondisi perekonomian nasional,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri bahan bangunan di Indonesia terus berkembang pesat seiring meningkatnya kondisi perekonomian nasional, dimana kesejahteraan masyarakat memberikan kontribusi
Lebih terperinci1.1. Penelitian Terdahulu
BAB II LANDASAN TEORI 1.1. Penelitian Terdahulu Dalam penyusunan yang dilakukan pada penelitian ini, peneliti juga mempelajari penelitian terdahulu yang sudah pernah dilakukan. Berikut ini akan diuraikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia dari waktu ke waktu masih menjadi topik menarik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber Daya Manusia dari waktu ke waktu masih menjadi topik menarik bagi para peneliti karena memberikan beberapa manfaat baik bagi perusahaan, karyawan maupun
Lebih terperinciBAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Melayu SP. Hasibuan (2003), manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Badan Usaha Milik Negara atau BUMN merupakan badan usaha yang seluruhnya atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari keseluruhan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab 4 sebelum ini, maka peneliti dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Pelatihan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi, laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia harus
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Memasuki era globalisasi, laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia harus ditingkatkan agar mampu bersaing dengan negara lain. Salah satu cara untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB I. kehidupan manusia, tidak terkecuali sektor ekonomi. Semakin tinggi ilmu. dihadapi setiap perusahaan. Hal ini memaksa setiap perusahaan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi menyebabkan terjadinya perubahan hampir disemua sektor kehidupan manusia, tidak terkecuali sektor ekonomi. Semakin tinggi ilmu pengetahuan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Keberhasilan sebuah perusahaan dalam mempertahankan keberadaannya di dunia bisnis, tidak terlepas dari tercapainya tujuan perusahaan yang telah di tetapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diselenggarakan baik oleh pemerintah maupun oleh swasta dan baik. namun Rumah Sakit Pemerintah memiliki beban ganda yakni selain
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Rumah sakit sebagaimana disebutkan dalam Penjelasan Peraturan Pemerintah Nomo 23 tahun 2005 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, pasal 4 ayat (2)
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengertian performance sebagai hasil kerja atau prestasi kerja. Namun,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kinerja 2.1.1 Defenisi Kinerja Kinerja berasal dari pengertian performance. Ada pula yang memberikan pengertian performance sebagai hasil kerja atau prestasi kerja. Namun, sebenarnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Memasuki era globalisasi aktivitas bisnis saat ini, dengan semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era globalisasi aktivitas bisnis saat ini, dengan semakin meningkatnya perkembangan teknologi khususnya teknologi informasi, telah menuntut berbagai perusahaan
Lebih terperinciKINERJA DAN RETENSI INDIVIDUAL
KINERJA DAN RETENSI INDIVIDUAL Kinerja Karyawan Individual Banyak faktor yang mempengaruhi kinerja individual karyawan antara lain kemampuannya,usaha yang dicurahkan,dan dukungan organisasi ada untuk menganalisis
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KARYAWAN TERHADAP PROGRAM KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KARYAWAN TERHADAP PROGRAM KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat sarjana S-1 Diajukan
Lebih terperinciBAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS
7 BAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia sebagai salah satu unsur dalam organisasi dapat diartikan sebagai manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. laba semaksimal mungkin (disamping misi lainnya) harus siap untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan mempunyai banyak cara yang dapat ditempuh untuk meningkatkan mutu SDM sehingga menjadi tenaga yang berkualitas, meningkatnya perkembangan dunia usaha
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini perkembangan teknologi semakin berkembang, bisnis percetakan di Indonesia yang menggunakan mesin-mesin digital ataupun offset terus bertambah. Bisnis percetakan
Lebih terperinciMANAJEMEN OPERASIONAL
MANAJEMEN OPERASIONAL SUBSISTEM MANAJEMEN TENAGA KERJA Astrid Lestari Tungadi, S.Kom., M.TI. PENDAHULUAN Subsistem yang berhubungan dengan pengembangan sumber daya manusia dalam hal keterampilan dan pengetahuan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada zaman modern ini, setiap perusahaan menuntut diri untuk meningkatkan dan mengembangkan perusahaannya agar dapat mengatasi persaingan yang semakin ketat. Manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diperlukan guna menunjang setiap aktivitas organisasi. Sumber daya manusia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan salah satu bagian organisasi yang sangat diperlukan guna menunjang setiap aktivitas organisasi. Sumber daya manusia dituntut untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. komponen penting dalam mencapai kinerja. Robbins (2007) mengungkapkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan aset terpenting perusahaan karena perannya sebagai subyek pelaksana kebijakan dan kegiatan operasional perusahaan. Sumber daya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saat ini globalisasi sedang terjadi di berbagai bidang, hal ini sudah pasti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini globalisasi sedang terjadi di berbagai bidang, hal ini sudah pasti mempengaruhi kinerja perusahaan dalam berbagai sektor yang terutama dalam sektor
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. meningkatkan kinerja. Pemberian imbalan berguna baik bagi perusahaan maupun
2.1 Uraian Teoritis BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1 Imbalan Imbalan merupakan motivator yang positif bagi para karyawan untuk meningkatkan kinerja. Pemberian imbalan berguna baik bagi perusahaan maupun karyawan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA Definisi Keinginan Untuk Keluar (Turnover intention) Sutanto dan Gunawan (2013) mengemukakan bahwa turnover intention
BAB II KAJIAN PUSTAKA 1.1 Keinginan Untuk Keluar (Turnover intention) 1.1.1 Definisi Keinginan Untuk Keluar (Turnover intention) Sutanto dan Gunawan (2013) mengemukakan bahwa turnover intention adalah
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Job insecurity adalah suatu keadaan yang tidak nyaman dan rancu yang dialami para UKDW
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Job insecurity adalah suatu keadaan yang tidak nyaman dan rancu yang dialami para pekerja yang di sebabkan berbagai perubahan yang terjadi dalam organisasi,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dapat digunakan untuk mencapai tujuan organisasi salah satunya adalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam organisasi industri dikenal berbagai sumber daya yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan organisasi salah satunya adalah manusia. Akhir-akhir ini pekerja telah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini Indonesia sedang bersaing dalam ketatnya persaingan yang terjadi karena MEA atau Masyarakat Ekonomi ASEAN yang merupakan bentuk realisasi dari tujuan
Lebih terperinciPENGARUH PERILAKU PEMIMPIN DAN KOMPENSASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT.ASURANSI UMUM BUMIPUTERA MUDA 1967
PENGARUH PERILAKU PEMIMPIN DAN KOMPENSASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT.ASURANSI UMUM BUMIPUTERA MUDA 1967 Lovina Ameldian dan Jordhan Jeheskiel Binus University,Jakarta,DKI Jakarta Indonesia,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. yang menitik beratkan perhatiannya terhadap masalah yang berhubungan
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia merupakan salah satu manajemen yang menitik beratkan perhatiannya terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia sangat berperan dalam usaha organisasi dalam mencapai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia masih menjadi sorotan bagi organisasi dalam usaha organisasi untuk bertahan dan dalam persaingan yang semakin kompetitif. Salah satu fokus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi aset penting yang dapat memaksimalkan nilai perusahaan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha saat ini semakin bertambah pesat, hal ini mengakibatkan sebuah perusahaan diharapkan mampu menggunakan sumber daya manusia dengan baik dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di jaman sekarang ini banyak perusahaan yang berusaha untuk memenangkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di jaman sekarang ini banyak perusahaan yang berusaha untuk memenangkan persaingan dengan perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang yang sejenis. Banyak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Manajemen sumber daya manusia merupakan salah satu aspek yang sangat
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manajemen sumber daya manusia merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam berjalannya suatu perusahaan untuk mencapai visi, misi, strategi serta
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Konsep tentang Locus of control pertama kali dikemukakan oleh Rotter
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Locus Of Control 2.1.1.1 Pengertian Locus Of Control Konsep tentang Locus of control pertama kali dikemukakan oleh Rotter
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. agara diperoleh tenaga kerja yang puas akan pekerjaannya. Fungsi MSDM. dikelompokkan atas tiga fungsi, yaitu (Husein, 2002) :
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan bagian dari manajemen keorganisasian yang memfokuskan diri pada unsur Sumber Daya Manusia, dimana tugas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. apabila ditunjang oleh sumber daya manusia yang berkualitas. serta biaya baru dalam merekrut karyawan baru.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam sebuah organisasi baik organisasi dalam skala besar maupun kecil. Pada organisasi berskala besar,
Lebih terperinci2015 PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (PUSDIKLAT) GEOLOGI BANDUNG
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Organisasi merupakan wadah bagi orang-orang yang memiliki pandangan dan visi dengan tujuan untuk menampung aktivitas dan interaksi yang dilakukan oleh beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menyebabkan terjadinya perubahan hampir disemua sektor
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era globalisasi menyebabkan terjadinya perubahan hampir disemua sektor kehidupan manusia. Semakin tinggi ilmu pengetahuan dan tekhnologi berimbas pada semakin keras
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan. berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada Bank Jatim Cabang Syariah
126 BAB V PEMBAHASAN Pada bab ini peneliti ingin mengetahui seberapa besar pengaruh gaya kepemimpinan, pelatihan kerja, dan kompensasi terhadap kinerja karyawan Bank Jatim Cabang Syariah Kediri. Dalam
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kinerja merupakan salah satu alat ukur dari keberhasilan sebuah
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Pengertian Kinerja Kinerja merupakan salah satu alat ukur dari keberhasilan sebuah perusahaan. Ketika kinerja dari karyawan meningkat maka bisa dipastikan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Wexley dan Yukl mengartikan kepuasan kerja sebagai the way an
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kepuasan Kerja Wexley dan Yukl mengartikan kepuasan kerja sebagai the way an employee feels about his or her job. Artinya bahwa kepuasan kerja adalah cara pegawai merasakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Karyawan adalah manusia yang mempunyai sifat kemanusiaan, perasaan dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Karyawan adalah manusia yang mempunyai sifat kemanusiaan, perasaan dan kebutuhan yang beraneka ragam. Kebutuhan ini bersifat fisik maupun non fisik yang harus
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Komitmen Organisasi 2.1.1.1 Pengertian Komitmen Organisasi Porter et al mendefinisikan komitmen organisasi sebagai suatu keyakinan yang kuat dan penerimaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Kepuasan Kerja Kepuasan kerja (job satisfaction) menurut Handoko (1996) adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan bagaimana para pekerja memandang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen yang berkaitan dengan pengelolaan kegiatan pemberdayaan sumber daya manusia disebut manajemen sumber daya manusia. Pada umumnya,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Teori motivasi Vroom (1964) tentang cognitive of motivation menjelaskan mengapa
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Teori motivasi Vroom (1964) Teori motivasi Vroom (1964) tentang cognitive of motivation menjelaskan mengapa seseorang tidak akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perubahan zaman yang begitu cepat, setiap instansi / perusahaan otomatis harus siap menghadapinya, karena kalau tidak siap perusahaan akan sulit untuk dapat bersaing,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin globalnya perekonomian yang disertai dengan semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan semakin globalnya perekonomian yang disertai dengan semakin meningkatnya pertumbuhan ekonomi ditambah dengan kompleksitas aktivitas manusia yang secara
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. ketidakpuasannya akan pekerjaannya saat ini. Keinginanan keluar atau turnover
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Turnover Intention Keinginan karyawan untuk keluar dari perusahaan yakni mengenai pergerakan tenaga kerja keluar dari organisasi
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
52 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Hipotesis 1 yang menyatakan Kepuasan kerja berpengaruh terhadap Komitmen
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Telah kita ketahui bersama bahwa manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam kegiatan suatu organisasi, karena manusia sebagai perencana,
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. kelompok pekerja menurut Sutrisno, (2010:5) dalam Ndraha (1999).
BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia adalah pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa dan pengelolaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kompensasi merupakan bagian manajemen sumber daya manusia yang sulit
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kompensasi merupakan bagian manajemen sumber daya manusia yang sulit dan menantang karena mengandung banyak unsur dan memiliki dampak yang cukup panjang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan pangsa pasar yang akan dimasuki. Perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemajuan zaman dan perkembangan teknologi berdampak terhadap dunia usaha. Salah satunya menimbulkan persaingan yang ketat di antara perusahaanperusahaan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sampai-sampai beberapa organisasi sering memakai unsur komitmen sebagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam dunia kerja, komitmen seseorang terhadap organisasi/perusahaan seringkali menjadi isu yang sangat penting. Saking pentingnya hal tersebut, sampai-sampai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan dan perkembangan dunia usaha di era globalisasi saat ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan dan perkembangan dunia usaha di era globalisasi saat ini dirasakan sangat pesat. Pertumbuhan dan perkembangan ini juga berjalan seirama dengan persaingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagian mempunyai tugas dan wewenang masing-masing. Dimana satu sama
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman tingkat persaingan usaha jasa seperti halnya Hotel sangatlah ketat sehingga perusahaan harus lebih meningkatkan kinerjanya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Hasibuan (2010:10), manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Mathis dan Jackson (2006:3), Manajemen Sumber Daya Manusia adalah rancangan sistem-sistem formal
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Retensi Perawat 1. Pengertian Retensi adalah tindakan penahan dimana ini merupakan kemampuan untuk melanjutkan kerja individu yang berkualitas, yaitu perawat dan/penyedia layanan
Lebih terperinciPERANAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENINGKATKAN KINERJA ORGANISASIONAL UNTUK PENCAPAIAN KEUNGGULAN KOMPETITIF
PERANAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENINGKATKAN KINERJA ORGANISASIONAL UNTUK PENCAPAIAN KEUNGGULAN KOMPETITIF Santosa Tri Prabawa STIE Wijaya Mulya Surakarta ABSTRAK Kinerja organisasional dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan berbagai aspek kehidupan dan sektor ekonomi dalam era globalisasi saat ini berlangsung dengan pesat yang menuntut setiap perusahaan baik yang bergerak
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Hasibuan (2012:10) mengatakan bahwa, manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia bisnis semakin meningkat dikarenakan perubahan yang begitu cepat baik perubahan dalam teknologi, trend,
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. Donuts cabang arteri Jakarta. Tujuan penelitiannya adalah untuk mengetahui
BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Koko Sujatmoko (2007), melakukan penelitian dengan judul pengaruh insentif terhadap prestasi kerja karyawan pada departemen operasional Dunkin Donuts cabang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan membutuhkan sumber daya manusia (SDM) dalam melakukan aktivitasnya. Dikarenakan SDM merupakan salah satu faktor yang berperan dalam menentukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencapai keunggulan kompetitif. Sebab, pada era globalisasi perusahaan lokal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang penelitian Pada era globalisasi ini, kualitas dipandang sebagai suatu alat untuk mencapai keunggulan kompetitif. Sebab, pada era globalisasi perusahaan lokal di suatu
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Gaya Kepemimpinan Transaksional Definisi Gaya kepemimpinan Transaksional
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Gaya Kepemimpinan Transaksional 2.1.1 Definisi Gaya kepemimpinan Transaksional Menurut Bass dalam Robbins & Judge (2009:90) gaya kepemimpinan transaksional adalah model kepemimpinan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber daya manusia dalam organisasi merupakan aspek krusial yang menentukan keefektifan suatu organisasi. Kinerja suatu perusahaan sangat ditentukan oleh kondisi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi sudah pasti akan dihadapi oleh semua bangsa dan akan menuntut adanya efisiensi dan daya saing dalam dunia usaha. Keberadaan sumber daya manusia menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di dalam era globalisasi yang semakin maju ini, terdapat persaingan antara
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian. Di dalam era globalisasi yang semakin maju ini, terdapat persaingan antara berbagai macam perusahaan, baik perusahaan dalam bidang hiburan, jasa, ekspor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adat istiadatnya, alamnya yang indah, atraksi wisata serta mempunyai keaneka
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bali yang ditetapkan sebagai pusat pariwisata di Indonesia bagian tengah merupakan daerah wisata yang terkenal dengan keramah tamahan penduduknya, adat istiadatnya,
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS Perencanaan Pengembangan Karier
BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1. Tinjauan Teoretis 2.1.1. Perencanaan Pengembangan Karier Mathis dan Jackson (dalam Naliebrata, 2007) mendefinisi kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semakin maju juga perusahaan dalam melihat peruntungan dimasa depan dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi menuntut setiap perusahaan untuk dapat berkompetisi baik dalam taraf lokal maupun global. Semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Robbins & Coulter, (2010) mengatakan bahwa manajemen sumber daya manusia (MSDM)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya, setiap perusahaan bertujuan untuk mendapatkan profit yang maksimum dari produk yang dihasilkannya. Hal ini tentunya menuntut seluruh bagian di dalam
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia merupakan bagian terpenting dari sebuah organisasi. Dengan adanya MSDM maka hal-hal yang menyangkut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan berkembang pesat membawa dampak pada persaingan usaha yang semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha dalam bidang properti dirasakan semakin maju dan berkembang pesat membawa dampak pada persaingan usaha yang semakin kompetitif.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan perusahannya. Kendala tersebut dapat berupa faktor-faktor. memiliki strategi untuk menghadapi persaingan tersebut.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi perusahaan mengalami banyak kendala untuk mengembangkan perusahannya. Kendala tersebut dapat berupa faktor-faktor eksternal seperti persaingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tergantung pada tenaga kerja yang dimiliki oleh organisasi. yang lebih serius dibandingkan dengan sumber daya lainnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sukses atau tidaknya sebuah organisasi sangat tergantung pada tenaga kerja yang dimiliki oleh organisasi tersebut. Sumber daya manusia memegang peranan yang
Lebih terperinci