NEED ASSESMENT AND ANALYSIS TRAINNING OLeh: Drs. Ach. Mohyi, MM *
|
|
- Indra Salim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1
2 2 NEED ASSESMENT AND ANALYSIS TRAINNING OLeh: Drs. Ach. Mohyi, MM * Perhatian yang tinggi suatu organisasi pada isu pengembangan Sumber Daya manusia (SDM) didorong kenyakinan bahwa program latihan kerja dapat menghasilkan perbaikan proses produksi yang menyangkut kualitas, kuantitas, dan ketepatan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan para anggota/pengelola (karyawan)nya. Hasil tersebut pada akhirnya mempermudah suatu organisasi memperoleh keuntungan dan kemampuan bersaing dengan organisasi yang lain. Keseimbangan antara pengembangan teknologi dan SDM secara seimbang akan menghasilkan kekuatan besar bagi organisasi untuk berkembang lebih pesat. Latihan kerja yang diberikan pada pengelola (karyawan) itu bertujuan agar karyawan mampu menguasai perkembangan teknologi modern serta perubahanperubahan mutakhir yang menyertainya. Kesimbangan itu akan berpengaruh terhadap tingkat produktivitas kerja pengelola (karyawan) karena mereka tersebut mampu menggunakan teknologi yang dipergunakan dalam proses aktiviatas operasional. SDM yang merupakan aset penting suatu organisasi itu harus selalu mendapatkan perbaikan pada kualitas dirinya, perbaikan itu salah satunya dilakukan dengan jalan pemberian latihan kerja. Latihan kerja itu diharapkan mampu meningkatkan produktivitas kerja anggota/pengelola yang mengikuti program latihan kerja tersebut. Tall dan Hall (1998) dalam studi yang dilakukan mengindikasikan bahwa melalui kombinasi teknik latihan kerja yang benar dengan persiapan dan komitmen yang tinggi, sebuah organisasi dapat merancang tahapan perbaikan secara dramatis dalam proses kerja karyawannya dan mampu mencapai keuntungan yang tinggi. Proses kerja karyawan yang mengalami perbaikan itu dapat dinilai dari tingkat produktivitas kerjanya (kinerja) setelah mengikuti latihan kerja. Dalam makalah ini, akan diuraikan beberapa hal berkaitan dengan masalah need assessment (kebutuhan penilaian) dan analysis training (analisis pelatihan). A. Need Assessment dan Training Yang dimaksud dengan Need Assessment (penilaian kebutuhankebutuhan) yaitu penilaian akan butuh-tidaknya atau perlu tidaknya seorang karyawan (pengelola) suatu organisasi dilakukan suatu pengembangan kemampuannnya dalam rangka menjalankan dan mengembangkan aktivitas organsisasinya. * Disampaikan dalam kegiatan Training peningkatan kapasitas SDM karyawan Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Probolingg,
3 3 Sedangkan menurut Dessler (1997), Pelatihan (training) adalah serangkaian aktivitas yang dirancang untuk mengajarkan karyawan baru maupun yang ada sekarang, keterampilan yang mereka butuhkan untuk menjalankan pekerjaan mereka. Latihan kerja yang dilakukan perusahaan itu berhubungan dengan pemberian bantuan kepada karyawan agar karyawan tersebut berkembang ketingkat kecerdasan, pengetahuan dan kemampuan yang lebih tinggi, sehingga mencapai kinerja yang efektif dan efisien dalam pekerjaannya. Jadi antara need assessment dan pelatihan merupakan suatu rangkaian aktivitas, dimana kegiatan pelatihan seharusnya diawali suatu need assessment (penilaian kebutuhan) akan pelatihan tersebut. B. Tujuan Pelatihan Tujuan pelatihan karyawan (pengelola) suatu organisasi, meliputi beberapa hal: a. Meningkatkan (memperbaiki) kinerja. Dengan latihan kerja akan meningkatkan kinerja (produktivitas kerja) anggota/pengelola organisasi karena diberi bimbingan mengenai pekerjaannya. b. Meningkatkan keahlian, agar sejalan dengan kemajuan tehnologi. c. Meningkatkan penghayatan jiwa dan ideologi Dengan latihan kerja akan lebih memahami tentang pekerjaannya sehingga lebih bertanggung-jawab. d. Meningkatkan kualitas kerja Dengan latihan kerja akan menjadikan pengelola organisasi lebih memahami pekerjaannya sehingga hasil kerjanya mengalami peningkatan kualitas. e. Meningkatkan sikap moral dan semangat kerja Karena pengelola organisasi sudah memahami pekerjaannya maka mereka akan rajin untuk masuk kerja dan lebih bersemangat dalam kerjanya. f. Meningkatkan kesehatan dan keselamatan Karena menguasai pekerjaanya, seorang pengelola (karyawan) akan jarang melakukan kesalahan sehingga keselamatannya terjamin. g. Meningkatkan perencanaan sumber daya manusia dan pengembangan pribadinya. Pengelola (karyawan) yang ada itu penempatannya disesuaikan dengan bidang yang dikuasainya. h. Mengurangi keusangan dan kesalahan Mengurangi keusangan, berkurangnya kesalahan akan mengurangi kerusakan pada mesin produksi.
4 4 C. Tahap-Tahap Dalam Pelatihan Aktivitas pelatihan dapat dikelompokkan dalam tiga tahap, yaitu: 1. Tahap Penilaian kebutuhan pelatihan. 2. Tahap Pelatihan/pengembangan. 3. Tahap Evaluasi. D. Tahap Penilaian (Penentuan) Kebutuhan Pelatihan (need assessment). Penentuan kebutuhan pelatihan memerlukan tiga tipe analisis, yaitu: 1. Analisis Organisasional (Organizational Analysis) Yaitu pemeriksaaan jenis-jenis permasalahan yang dialami organisasi dan dimana permasalahan itu berada didalam organisasi itu sendiri. Analisis organisasi mencoba menjawab pertanyaan dimana sebaiknya dilakukan titik berat pelatihan didalam organisasi dan factor apa yang dapat mempengaruhi pelatihan. Analisis ini menyangkut bagaimana perubahan strategi, tehnologi yang dimiliki dan kemampuan SDM meliputi keahliannya, pengetahuan, sikap-sikap kreativitas dll. Disamping itu bidang-bidang khusus, seperti: - Indek Efektivitas Organisasional, menyangkut ukuran-ukuran seperti biaya tenaga kerja, efisiensi produksi, kualitas kerja, kecelakaan kerja, perputaran karyawan dan kemangkiran. - Perencanaan Suksesi personalia, menyangkut perencanaan suksesi personalia, lowongan jabatan, sumber TK pengisian lowongan. - Analisis Iklim Organisasional, menyangkut: pemeriksaan terhadap perasaan, opini, kepercayaan dan sikap yang dimiliki anggota terhadap organisasi. 2. Analisis Operasional (Operational analysis) Yaitu proses penentuan perilaku-perilaku yang dituntut dari pemegang jabatan dan standar-standar kinerja yang mesti dipenuhi. Analisis ini meliputi: - Suatu pengumpulan informasi yang menggambarkan secara rinci bagaimana pekerjaan dilaksanakan. - Penentuan standar-standar kinerja untuk pekerjaan tersebut dapat ditentukan. - Bagaimana tugas-tugas akan dilaksanakan untuk mencapai standar tersebut. - Pengetahuan, keahlian, kemampuan dan karakteristik lainnya yang diperlukan bagi pelaksanaan tugas yang efektif. Analisis ini dapat dilakukan dengan wawancara, penggunaan alat ukur atau kuisioner dengan pemegang jabatan, penyelia (pengawas) dan manajemen yang lebih tinggi.
5 5 3. Analisis Personalia (Personnel analysis). Yaitu mengidentifikasikan kesenjangan-kesenjangan antara kebutuhan kerja dan organisasi yang terindefikasi dengan karakteristikkarakteristik dari masing-masing karyawan. Hasil analisis ini, perbedaan antara kinerja yang diharapkan dengan kinerja sesungguhnya adalah kebutuhan pelatihan. Henry (1997) mengungkapkan Metode pengumpulan data analisis personalia, meliputi: - Komite penasehat. - Pusat-pusat penilaian. - Survey-survey sikap. - Diskusi kelompok. - Kuisioner-kuisioner. - Tes keahlian. - Observasi perilaku. - Penilaian kinerja. - Dokumen-dokumen kinerja. - Wawancara. E. Tahap Pelatihan/pengembangan Pada tahap ini, ada beberapa hal yang harus dipikirkan oleh pengelola suatu organisasi, yaitu meliputi: 4 W + H - What, apa yang akan dilatihkan. Hal ini menyangkut kebutuhan materi-materi pelatihan. - Who, siapa yang akan dilatih dan siapa yang akan melatih. - When, kapan waktunya akan dilatih. - Where, dimana dilakukan pelatihan. - How, bagaimana pelatihan itu dilakukan. Uraian atau jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut merupakan kebutuhan akan kelancaran aktivitas pelatihan. F. Evaluasi Program-program Pelatihan Pelatihan yang dilakukan seharusnya dievaluasi, untuk mengetahui seberapa jauh hasil pelatihan yang telah diberikan pada para anggota (pengelola) suatu organisasi. Untuk menilai manfaat/kegunaan program pelatihan, pengelola organisasi perlu menjawab empat pertanyaan: - Apakah terjadi perubahan pada diri yang dilatih? - Apakah perubahan disebabkan oleh pelatihan? - Apakah perubahan secara positif berkaitan dengan pencapaian tujuan-tujuan organisasional? - Apakah perubahan yang serupa terjadi pada partisipan yang baru dalam program pelatihan yang sama?
6 6 Evaluasi membutuhkan adanya penilaian terhadap dampak program pada perilaku dan sikap dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Pengukuran efektifitas pelatihan meliputi penilaian: - Reaksi-reaksi, bagaimana perasaan trainee (yang dilatih) terhadap program. - Belajar, pengetahuan, keahlian dan sikap-sikap yang diperoleh sebagai hasil dari pelatihan. - Perilaku, perubahan-perubahan yang terjadi pada pekerjaan sebagai akibat dari pelatihan. - Hasil-hasil. Dampak pelatihan pada keseluruhan efektifitas organisasi atau pencapaiannya pada tujuan-tujuan organisasional. G. Metode Pelatihan Dalam melaksanakan pelatihan sulit dapat ditunjukkan metode mana yang paling baik dan bersifat universal. Hal ini masing-masing metode memiliki kelebihan dan kelemahan, serta tergantung pada beberapa faktor seperti jabatan yang harus diisi dan tujuan dari latihan tersebut. Metode Pelatihan dapat dikelompokkan dalam dua metode, yaitu: 1. On the Job Training Yaitu metode palatihan dimana, trainee (yang dilatih) ditempatkan ke dalam situasi pekerjaan nyata dan para karyawan atau penyelia yang berpengalaman memperlihatkan pekerjaan dan trik-trik pada pekerjaan tersebut. Metode ini meliputi: - Program pemagangan. - Rotasi pekerjaan. - Pendekatan bimbingan, trainee bekerja langsung dengan orang yang akan digantikannya. - Action learning, trainee dilatih menganalisis dan memecahkan masalah pada unit/bagian yang lain secara bersama-sama dalam suatu kelompok yang terdiri dari beberapa anggota unit/bagian yang berbeda. Kelebihan on the job training: - Trainne melakukan tugas yang sesungguhnya, bukan yang disimulasi. - Trainee mendapat intruksi dari anggota (karyawan) organisasi yang sudah berpengalaman secara langsung. - Biayanya murah. - Dapat menciptakan hubungan kerjasama antara trainee dengan trainer. Kelemahannya: - Pelatih bisa kurang termotivasi untuk melatih.
7 7 - Pelatih kadang membiarkan elemen penting dalam pelatihan, karena sibuk, malas dll.. - Dll. 2. Off The Job Training Yaitu program pelatihan yang dilaksanakan pada lokasi yang terpisah dari pekerjaan. Program ini dilakukan pada waktu yang terpisah dari waktu kerja regular. Metode ini meliputi: - Kuliah (lectures), penyajian-penyajian secara lisan. - Studi kasus, dengan memberikan suatu contoh kasus, dimana trainee disuruh menentukan masalah, sebab, alternative pemecahan dan analisisnya serta pemecahannya. - Vestibule training, pelatihan didalam sebuah ruangan kelas bagi pekerjaan-pekerjaan misalnya operator mesin, teller bank, juru ketik dll. - Role playing (permainan peran), trainee memainkan peran-peran dan berupaya melakukan perilaku-perilaku yang dibutuhkan dalam peran-peran tersebut. - Behavior modeling (peniruan perilaku), yaitu tehnik berorientasi kelas yang umumnya digunakan untuk mengajarkan ketangkasanketangkasan pemecahan masalah kepada pemimpin di level pertama. Metode ini meliputi 5 unsur: Peniruan atas perilaku seseorang, retensi (ingatan) yaitu mengingat apa yang diamati, pengulangan perilaku dengan perilaku baru, umpan baik (pengukuhan) atau menerima kesan-pesan pengamat atas perilaku yang dilakukan, transfer belajar. - Pelatihan di alam terbuka (out bond training). - Sensitivity training, tujuannya meningkatkan sensitivitas antar pribadi dengan menuntut diskusi-diskusi yang terbuka dan jujur tentang perasaan, sikap dan perilaku trainee. Kelebihan off the job training: - Trainee lebih berkonsentrasi pada materi pelatihan. - Instruktur bias jadi yang betul-betul professional. - Membuka wawasan trainee. Kelemahan: - Tidak pada pekerjaan yang sesungguhnya. - Transfer of learning nya kadang-kadang bersifat teoritis. - Kadang-kadang terjadi ketidak cocokan antara materi riel pelatihan dan kebutuhan pekerjaan yang sesungguhnya. ***
8 8 DAFTAR PUSTAKA Cushway Barry, Human Resource Management : Perencanaan Analisis Kenerja - Penghargaan. Penerbit PT. Elex Media Komputindo, Jakarta. Dessler Gary, Human Resource Management. Jilid 1, Seventh edition. Prentice Hall, Inc. Diterjemahkan oleh Benyamin Moan, Penyunting Triana Iskandarsyah, Penerbit Prenhallido, Jakarta. Hasibuan S.P. Malayu, Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Revisi. Penerbit PT. Bumi Aksara, Jakarta. Husnan Suad dan Heidjrachman, Manajemen Personalia. Edisi 4. Penerbit BPFE, Yogyakarta. Irianto Jusuf, Prinsip-prinsip Dasar Manajemen Pelatihan : Dari Analisis Kebutuhan Sampai Evaluasi Program Pelatihan. Penerbit Insan Cendekia, Surabaya. Mangkunegara A.A. Anwar Prabu, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Penerbit PT. Remaja Rosdakarya, Bandung. Moekijat, Latihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Cetakan keempat. Penerbit Mandar Maju, Bandung. Sigit Soehardi, Pengantar Metode Penelitian : Sosial Bisnis Manajemen. Cetakan kedua. Penerbit Pt. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Sinungan Muchdarsyah, Produktivitas : Apa Dan Bagaimana. Penerbit Bumi Aksara, Jakarta. Sugiyono, Latihan Metode Penelitian Bisnis. Cetakan keempat. Penerbit CV. ALFABETA, Bandung. Umar Hussein, Riset Sumber Daya Manusia dalam Organisasi. Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
II. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Sumber Daya Manusia
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Mangkunegara (2002) menyatakan Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah sebagai suatu pengelolaan dan pendayagunaan sumber daya yang ada
Lebih terperinciPelatihan dan Pengembangan. Manajemen Sumber Daya Manusia
Pelatihan dan Manajemen Sumber Daya Manusia Pengertian Pelatihan dan (Schuler & Jackson 2006, Mondy 2008) Pelatihan bertujuan meningkatkan kinerja jangka pendek dalam pekerjaan (jabatan) tertentu yang
Lebih terperinciPERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Modul ke: 12 Drs. Fakultas EKONOMI & BISNIS PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA Ali Mashar, MM Program Studi Manajemen Bagian Isi Pendahuluan Tujuan Pelatihan Metode-metode Pelatihan Evaluasi
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN. manajemen, disebut manajemen sumber daya manusia karena bergerak di bidang
BAB II BAHAN RUJUKAN Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan bagian dari ilmu manajemen, disebut manajemen sumber daya manusia karena bergerak di bidang ketenaga kerjaan. Suatu organisasi atau perusahaan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Menurut Sadili (2006,P.16) manajemen pada dasarnya adalah upaya mengatur segala sesuatu (sumber daya) untuk mencapai tujuan organisasi. Menurut Hasibuan (2003
Lebih terperinciPELATIHAN KERJA LUTFI WIBAWA
PELATIHAN KERJA LUTFI WIBAWA Pengertian Menurut Gomes (1997 : 197), Pelatihan adalah setiap usaha untuk memperbaiki prestasi kerja pada suatu pekerjaan tertentu yang sedang menjadi tanggung jawabnya. Idealnya,
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Dessler, G Human Resource Management. 8th edition. New Jersey: Prentice-Hall,
DAFTAR PUSTAKA Dessler, G. 2000. Human Resource Management. 8th edition. New Jersey: Prentice-Hall, Dessler, Gary. 1992. Manajemen Personalia. diterjemahkan oleh : Agus Dharma, Edisi Ketiga. Erlangga.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumberdaya Manusia Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur peraturan dilakukan melalui proses dan dilakukan berdasarkan urutan dan fungsi-fungsi
Lebih terperinciPelatihan dan Pengembangan SDM (Training) MSDM-TIP FTP UB
Pelatihan dan Pengembangan SDM (Training) MSDM-TIP FTP UB Latar Belakang Training SDM Setelah seseorang atau sekelompok pegawai diterima dalam suatu posisi, seringkali kemampuannya belum sesuai dengan
Lebih terperinciPelatihan dan Pengembangan
MSDM Materi 7 Pelatihan dan http://deden08m.com 1 Pengertian Pelatihan dan (Schuler & Jackson 2006, Mondy 2008) Pelatihan bertujuan meningkatkan kinerja jangka pendekdalampekerjaan(jabatan) tertentuyang
Lebih terperinciPengembangan SDM Prinsip dan Proses Pembelajaran
Penempatan School of Communication Pegawai & Business Pengembangan SDM Prinsip dan Proses Pembelajaran (Ulasan Pelajaran Sebelumnya) Prinsip-Prinsip Belajar Para Pakar Pelatihan dan Pengembangan telah
Lebih terperinciII. LANDASAN TEORI. Perusahaan sebagai salah satu bentuk organisasi mempunyai peranan yang
13 II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Perusahaan sebagai salah satu bentuk organisasi mempunyai peranan yang besar dalam menunjang pembangunan dan diikuti dengan perkembangan dalam perusahaan
Lebih terperinciBAB II PEMBAHASAN 2.1 ORIENTASI
BAB II PEMBAHASAN 2.1 ORIENTASI Orientasi dapat diartikan sebagai proses yang ditujukan untuk memperkenalkan dengan rekan-rekan kerja atau proses pengenalan dengan teman lama, dan dapat di definisikan
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN
Kode dan nama mata kuliah : Topik bahasan : Tujuan pembelajaran umum : Jumlah pertemuan : PG 541 Psikologi Konsumen (2 sks) Pendahuluan (orientasi perkuliahan) Mahasiswa memahami silabus, peraturan kelas,
Lebih terperinciORIENTASI PELATIHAN, PENDIDIKAN DAN PENGEMBANGAN KARYAWAN
KELOMPOK 2 MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA Anggota : 1. Rizdhianty Savitri 2. Rafaeli Zefanya 3. Seva Nopia Rada 4. Egi Sastra Andika 5. Muhammad Marwan 6. Syamsu Bahri Manajemen A 2013 Fakultas Ekonomi
Lebih terperinciPENGARUH KONFLIK TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PABRIK GULA KEBON AGUNG MALANG SKRIPSI
PENGARUH KONFLIK TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PABRIK GULA KEBON AGUNG MALANG SKRIPSI Disusun Oleh : Rangga Widyaputra Pamungkas 08.610.296 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
Lebih terperinciSchool of Communication Inspiring Creative Innovation. Pengembangan SDM. Metode-Metode Pembelajaran
Penempatan School of Communication Pegawai & Business Pengembangan SDM Metode-Metode Pembelajaran 1. Pengantar Pengembangan SDM 2. Prinsip dan Proses Pembelajaran 3. Penilaian Kebutuhan Pengembangan dan
Lebih terperinciPENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ADMINISTRASI DI UNIVERSITAS WIDYAGAMA MALANG
PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ADMINISTRASI DI UNIVERSITAS WIDYAGAMA MALANG Bambang Budiantono bang.tono@gmail.com Fakultas Ekonomi Universitas Widyagama Malang Abstrak: tujuan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Suatu perusahaan atau organisasi dibentuk dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu, dan tujuan utama dari suatu perusahaan adalah untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. bekerja merasa kebutuhannya sudah terpenuhi,maka akan timbul kepuasan bekerja dalam diri
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 KEPUASAN KERJA 2.1.1. Pengertian Kepuasan Kerja Manusia dalam hidup mempunyai kebutuhan mendasar yang tidak mungkin dapat dihilangkan, karena kebutuhan tersebut mendasari perilaku
Lebih terperinciPENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PT. INTERCALLIN PLANT II SURABAYA SKRIPSI
PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PT. INTERCALLIN PLANT II SURABAYA SKRIPSI Oleh: Ahmad 07610257 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2011
Lebih terperinciPERAN PENTING PELATIHAN DALAM PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PERAN PENTING PELATIHAN DALAM PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA Oleh : Rosmani Sinaga, SE, MM Dosen AKBID Mitra Husada Medan ABSTRAK Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui peran penting pelatihan
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BABS SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan uraian dan pembahasan pada beberapa bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa hipotesis yang menyatakan adanya perbedaan
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. Pemiga Orba Yusra (2006) judul skripsi: Pengaruh Pelatihan Terhadap
18 BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Pemiga Orba Yusra (2006) judul skripsi: Pengaruh Pelatihan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Ikaindo Industri Karbonik Indonesia, Medan. Tujuan penelitian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam perusahaan disamping faktor lain seperti modal, mesin dan
Lebih terperinciBABS SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian, analisis, dan pembahasan yang telah. dilakukan, maka simpulan yang dapat dikemukakan adalah:
BABS SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian, analisis, dan pembahasan yang telah dilakukan, maka simpulan yang dapat dikemukakan adalah: 1. Dari hasil pengujian hipotesis secara simultan
Lebih terperinciPENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. INDAH CEMERLANG SINGOSARI MALANG SKRIPSI.
PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. INDAH CEMERLANG SINGOSARI MALANG SKRIPSI Oleh: NAMA : ELVIS SUSANTO NIM : 07.610.233 FAKULTAS EKONOMI UNIVESITAS
Lebih terperinciESENSI, Vol. 19 No. 2 / 2016 PENINGKATAN PRODUKTIFITAS KERJA MELALUI PEMBERIAN INSENTIF DAN PEMENUHAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN DIV. PEMASARAN PT.
ESENSI, Vol. 19 No. / 016 PENINGKATAN PRODUKTIFITAS KERJA MELALUI PEMBERIAN INSENTIF DAN PEMENUHAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN DIV. PEMASARAN PT. XYZ Susi Adiawaty Institut Bisnis Nusantara Jl. D.I. Panjaitan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk menunjang keakuratan data penelitian yang dilakukan peneliti dalam
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Landasan penelitian terdahulu digunakan sebagai referensi atau acuan untuk menunjang keakuratan data penelitian yang dilakukan peneliti dalam menyelesaikan
Lebih terperinciPENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN DAN KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT. Bank NTB Cabang Utama Pejanggik)
PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN DAN KINERJA KARYAWAN (Studi Pada PT. Bank NTB Cabang Utama Pejanggik) Gian Gumilar Hamidah Nayati Utami Ika Ruhana Fakultas Ilmu Administrasi Universitas
Lebih terperinciPENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA CV. KRISCO SIDOARJO SKRIPSI
PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA CV. KRISCO SIDOARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi
Lebih terperinciANALISIS AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) PADA DINAS PERTANIAN, KEHUTANAN, PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN KARAWANG ABSTRAK
ANALISIS AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) PADA DINAS PERTANIAN, KEHUTANAN, PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN KARAWANG Kosasih, SE., MM Sungkono, SE., MM Sutji A Pratami, SE. ABSTRAK Dalam suatu perusahaan,
Lebih terperinciHUBUNGAN PELATIHAN DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA GURU DI SMA NEGERI 1 SIBORONGBORONG
HUBUNGAN PELATIHAN DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA GURU DI SMA NEGERI 1 SIBORONGBORONG Jumaria Sirait Guru SMAN Siborong-borong Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pelatihan
Lebih terperinciPENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA CABANG SOEKARNO HATTA MALANG
PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA CABANG SOEKARNO HATTA MALANG SKRIPSI Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Derajat Gelar Sarjanah Ekonomi Oleh: Mohamad
Lebih terperinciPENGARUH PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DI BAGIAN PRODUKSI PT MITRA MURNI MAKMUR PANDAAN
PENGARUH PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DI BAGIAN PRODUKSI PT MITRA MURNI MAKMUR PANDAAN DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN DALAM MEMPEROLEH GELAR
Lebih terperinciPelatihan & Pengembangan
Pelatihan & Pengembangan [ The Workforce Environment Competitive Environment Economic Environment Technological Environment The Firm s HRD Plan Political and Legal Environment Social and Cultural Environment
Lebih terperinciMETODE DAN JENIS PELATIHAN
METODE DAN JENIS PELATIHAN Perubahan bekerja setiap saat dan salah satu tanda organisasi yang hebat adalah mereka memiliki komitmen untuk terus-menerus melatih dan mendidik orang-orangnya sehingga mereka
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pelatihan 2.1.1 Pengertian Pelatihan Menurut Rivai (2005:225), pelatihan adalah proses secara sistematis mengubah tingkah laku pegawai untuk mencapai tujuan organisasi.pelatihan
Lebih terperinciPENGARUH FAKTOR KEDISIPLINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI DAPUR KOTA CAFE AND RESTO MALANG SKRIPSI
PENGARUH FAKTOR KEDISIPLINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI DAPUR KOTA CAFE AND RESTO MALANG SKRIPSI Disusun Oleh NAMA : Liswati NIM : 08610235 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2013
Lebih terperinciPENGARUH PELAKSANAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN PADA PT. SUMBERTAMAN KERAMIK INDUSTRI (SKI) PROBOLINGGO SKRIPSI
PENGARUH PELAKSANAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN PADA PT. SUMBERTAMAN KERAMIK INDUSTRI (SKI) PROBOLINGGO SKRIPSI Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. B. Werther William dan Davis Keith. (1995). Human Resources and Personal Management. Jakarta
83 DAFTAR PUSTAKA B. Werther William dan Davis Keith. (1995). Human Resources and Personal Management. Jakarta Handoko, T. Hani, (2008). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia (Cetakan Ke-enam belas),
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Pelaksanaan Pelatihan dan Pengembangan Karyawan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Pelaksanaan Pelatihan dan Pengembangan Karyawan a. Dalam pelaksanaan
Lebih terperinciPENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR POS PUSAT KOTA MEDAN SUMATERA UTARA SKRIPSI
PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR POS PUSAT KOTA MEDAN SUMATERA UTARA SKRIPSI Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Ekonomi Oleh: Hera
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan, karena suatu aktivitas perusahaan dalam mencapai tujuannya yaitu
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam suatu perusahaan, karena suatu aktivitas perusahaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen mengandung tiga pengertian, yaitu pertama, manajemen sebagai suatu proses, kedua, manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karyawannya. Manusia selalu berperan aktif dalam setiap kegiatan organisasi,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan selalu memiliki tujuan ingin dicapai yaitu perusahaan tumbuh berkembang, perusahaan mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya, serta kaitannya dengan
Lebih terperinciPENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA CV. INDAH CEMERLANG SINGOSARI MALANG SKRIPSI
PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA CV. INDAH CEMERLANG SINGOSARI MALANG SKRIPSI Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Ekonomi Oleh: YAYUK
Lebih terperinciSTMIK UBUDIYAH. MATA KULIAH : Manajemen Personalia. JURUSAN : Manajemen DOSEN : Agus Ariyanto,SE,M.Si
RENCANA PEMBELAJARAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (KBK) STMIK UBUDIYAH MATA KULIAH : Manajemen Personalia JURUSAN : Manajemen DOSEN : Agus Ariyanto,SE,M.Si KOMPETENSI : Setelah mengikuti mata kuliah ini
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Pelatihan Sumber Daya Manusia
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pelatihan Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia dalam hal ini karyawan merupakan sumber daya terpenting yang dimiliki oleh organisasi dan merupakan salah satu
Lebih terperinciMODUL 8 HUMAN RESOURCES MANAGEMENT TRAINING AND DEVELOPMENT
MODUL 8 HUMAN RESOURCES MANAGEMENT TRAINING AND DEVELOPMENT Group 4 1. Agam Zamzami 004-2011-05-021 2. Eben Frantogy 004-2011-05-043 3. Galih Prakoso 004-2011-05-046 4. Handika Panji S. 004-2011-05-049
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. memprediksi komitmen organisasi terbukti signifikan. Hasil ini terlihat dari
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Pengujian secara simultan menyimpulkan bahwa model yang dibentuk untuk memprediksi komitmen organisasi terbukti signifikan. Hasil ini terlihat dari uji simultan yang menunjukkan
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. Radha (2003) melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Pendidikan dan
BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Radha (2003) melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kerja Terhadap Peningkatan Produktivitas kerja karyawan pada PDAM
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Al rasyid, Harun. Teknik Penarikan Sampel Dan Penyusunan Skala. Bandung : Program Pasca Sarjana, Universitas Padjadjaran, 1996.
DAFTAR PUSTAKA Al rasyid, Harun. Teknik Penarikan Sampel Dan Penyusunan Skala. Bandung : Program Pasca Sarjana, Universitas Padjadjaran, 1996. Agoes, Sukrisno. Auditing: Pemeriksaan Akuntansi oleh Kantor
Lebih terperinciPERSEPSI KARYAWAN ATAS PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN PADA DIVISI PROGRAM MANAGEMENT OFFICE PT. ANEKA PANGAN BERMUTU, Tbk.
PERSEPSI KARYAWAN ATAS PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN PADA DIVISI PROGRAM MANAGEMENT OFFICE PT. ANEKA PANGAN BERMUTU, Tbk. SURABAYA Skripsi S1 Prodi Manajemen Diajukan Oleh : BAYU BRAHMAN DEWA NIM :
Lebih terperinciPENGARUH KOMPENSASI TERHADAP LOYALITAS KERJA KARYAWAN HOTEL ARIA GAJAYANA MALANG SKRIPSI
PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP LOYALITAS KERJA KARYAWAN HOTEL ARIA GAJAYANA MALANG SKRIPSI Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajad Sarjana Ekonomi Oleh : Dessy Anggraeni 20111016031113 FAKULTAS
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Keberadaan manajemen sumber daya manusia dipandang sebagai suatu gerakan pengakuan terhadap pentingnya unsur manusia sebagai sumber
Lebih terperinciFakultas Komunikasi dan Bisnis Inspiring Creative Innovation. Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan
Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan The secret of business is to know something that nobody else knows -Aristotle Onassis Rahasia dari bisnis adalah mengetahui apa yang tidak diketahui orang lain -Aristotle
Lebih terperinciKebutuhan Pelatihan bagi SDM. Rd.Funny Mustikasari Elita
Kebutuhan Pelatihan bagi SDM Rd.Funny Mustikasari Elita Hubungan Pelatihan dengan Pekerjaan Lihat struktur organisasi Buat analisis kebutuhan dan analisis pekerjaan Rancang kebutuhan pelatihan Mengidentifikasi
Lebih terperinciPENGARUH KONFLIK TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA MATAHARI DEPARTMENT STORE MALANG TOWN SQUARE KOTA MALANG SKRIPSI. Disusun Oleh: MAYA PUSPITA SARI
PENGARUH KONFLIK TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA MATAHARI DEPARTMENT STORE MALANG TOWN SQUARE KOTA MALANG SKRIPSI Disusun Oleh: MAYA PUSPITA SARI 06610329 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS
Lebih terperinciPENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN CV BERLIAN ABADI TUBAN SKRIPSI. Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai
PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN CV BERLIAN ABADI TUBAN SKRIPSI Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajad Sarjana Ekonomi Oleh : PRAMUDITA ATYANTA 06610241
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. keseluruhan pertanyaan dalam wawancara mendalam terhadap 5 (lima)
BAB VI PENUTUP 6.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terhadap jawaban dari keseluruhan pertanyaan dalam wawancara mendalam terhadap 5 (lima) informan. Dari kelima informan tersebut terdiri
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengantar Dalam bab ini akan dibahas kajian pustaka yang diawali dengan konsepkonsep yang digunakan dalam kajian teorinya mengenai beberapa pengertian secara konseptual seperti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengerjakan sesuatu yang diinginkan. Menurut T.Hani Handoko pelatihan. (training) dimaksudkan untuk memperbaiki penguasaan berbagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan unsur yang terpenting dalam suatu perusahaan atau sebuah organisasi. Dalam peningkatan kualitas manusia tidak bisa muncul dengan sendirinya,
Lebih terperinciPENGARUH PENGEMBANGAN KARIER TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI PADA DINAS PENDIDIKAN KOTA MALANG. Disusun Oleh: Rio Fajarwanto
PENGARUH PENGEMBANGAN KARIER TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI PADA DINAS PENDIDIKAN KOTA MALANG Disusun Oleh: Rio Fajarwanto 08610365 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2015 PENGARUH
Lebih terperinciPENDIDIKAN DAN PELATIHAN DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI. kualitas sumber daya manusianya melalui penyelenggaraan diklat secara terus
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI Oleh, Drs. Idris, M.Si Agar tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif dan ekonomis, maka salah satu strategi manajemen yang ditempuh adalah
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. makna yang tidak jauh berbeda. Sikula dalam Sumantri (2000) mengartikan
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Arti, Tujuan dan Manfaat Pelatihan Banyak pakar manajemen berpendapat tentang arti, tujuan dan manfaat pelatihan, dan dari berbagai pendapat tersebut pada prinsipnya mengandung
Lebih terperinciDaftar Pustaka. Dessler, Garry (1999). Personal Management, Terjemahan Agus Dharma, Edisi Ketiga, Jakarta : Erlangga.
Daftar Pustaka Dessler, Garry (1999). Personal Management, Terjemahan Agus Dharma, Edisi Ketiga, Jakarta : Erlangga. Filippo, Edwin B. (1996). Principles of Personnel Management, Terjemahan Moh. Masud,
Lebih terperinciPENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. PANASONIC LIGHTING INDONESIA SKRIPSI. Oleh : Abdul Gofur
PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. PANASONIC LIGHTING INDONESIA SKRIPSI Oleh : Abdul Gofur 07610245 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2012
Lebih terperinciLATAR BELAKANG Ketika karyawan baru dipekerjakan, mereka tidak mungkin mampu beradaptasi dgn pekerjaan secara sempurna meskipun mereka lolos seleksi y
PELATIHAN LATAR BELAKANG Ketika karyawan baru dipekerjakan, mereka tidak mungkin mampu beradaptasi dgn pekerjaan secara sempurna meskipun mereka lolos seleksi yang ketat Ketika pekerjaan/posisi baru diciptakan
Lebih terperinciTeknik Presentasi Informasi, meliputi ceramah/kuliah, konferensi/diskusi, media audiovisual, pembelajaran jarak jauh/kursus korespondensi, internet
Perubahan bekerja setiap saat dan salah satu tanda organisasi yang hebat adalah mereka memiliki komitmen untuk terusmenerus melatih dan mendidik orang-orangnya sehingga mereka memiliki pengetahuan yang
Lebih terperinciFAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM (FEBI) UIN AR RANIRY
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM (FEBI) UIN AR RANIRY SILABUS BERBASIS KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia/Indonesian Qualification Frame Work) Nama Matakuliah : Manajemen Sumber Daya Insani
Lebih terperinciPENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI UD. KADAR JAYA BOJONEGORO SKRIPSI
PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI UD. KADAR JAYA BOJONEGORO SKRIPSI Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajad Sarjana Ekonomi Oleh : MUHAMMAD RIZKI AKBAR 08610156
Lebih terperinciPENGARUH PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN PADA PT. KARYA PLASINDO MEDAN
PENGARUH PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN PADA PT. KARYA PLASINDO MEDAN RINI ASTUTI Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara email : riniastuti_83@yahoo.com
Lebih terperinciPENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA KUD DAU MALANG SKRIPSI
PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA KUD DAU MALANG SKRIPSI Oleh: NAMA : MOH. AZHAR ARDIANSYAH NIM : 07.610.197 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2011 KATA
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Manajemen terdiri dari enam unsur (6M) yang meliputi man, money,
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen terdiri dari enam unsur (6M) yang meliputi man, money, materials, machines, method, dan market. Selanjutnya unsur man (manusia)
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Dessler (1997), MSDM adalah suatu kebijakan dan praktek yang dibutuhkan seseorang untuk menjalankan aspek orang atau SDM dari
Lebih terperinciPENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA CV. DELTA RAYA BATU SKRIPSI. Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA CV. DELTA RAYA BATU SKRIPSI Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Ekonomi Oleh : Tri Ningsih 201110160311282
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pegawai-pegawai yang mampu berprestasi dan fleksibel untuk suatu instansi dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengembangan pegawai sangat diperlukan dalam sebuah instansi, karena dengan adanya program tersebut dapat membantu meningkatkan kemampuan dan keterampilan pegawai.
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Dessler Gary, (2004), Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Kesembilan, Jilid I, Indeks Kelompok Gramedia : Jakarta
DAFTAR PUSTAKA Dessler Gary, (2004), Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Kesembilan, Jilid I, Indeks Kelompok Gramedia : Jakarta Hasibuan H. Malayu S.P, (2003), Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Refisi,
Lebih terperinciPELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM
PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM Setelah kita mempelajari proses perencanaan, kemudian dilakukan proses rekrutmen, seleksi, selanjutnya yang akan kita bahas adalah tentang pelatihan dan pengembangan karyawan.
Lebih terperinciPENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA DENGAN MOTIVASI KERJA SEBAGAI VARIABEL MODERASI PADA PIZZA HUT MATOS SKRIPSI
PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA DENGAN MOTIVASI KERJA SEBAGAI VARIABEL MODERASI PADA PIZZA HUT MATOS SKRIPSI Oleh : Murtirahayudinanti 201010160311401 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
Lebih terperinciPERENCANAAN DIKLAT DALAM SISTEM KEDIKLATAN. OLEH : Ashep Hendarwan, S.Pd
PERENCANAAN DIKLAT DALAM SISTEM KEDIKLATAN OLEH : Ashep Hendarwan, S.Pd STATEMENT 1 Program kediklatan tidak hanya memberikan acuan, melainkan juga mejadi patokan untuk mengukur keberhasilan kegiatan kediklatan.
Lebih terperinciPENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA BANK MUAMALAT CABANG MALANG
PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA BANK MUAMALAT CABANG MALANG SKRIPSI Oleh: NAMA : ANGGITA PRAWISDAWATI NIM : 07.610.294 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2011 KATA
Lebih terperinciPengaruh Pelatihan dan Pedidikan terhadap Kompetensi Kinerja Karyawan BPRS Al Salaam Cabang Bandung
Prosiding Keuangan dan Perbankan Syariah ISSN: 2460-656 Pengaruh Pelatihan dan Pedidikan terhadap Kompetensi Kinerja Karyawan BPRS Al Salaam Cabang Bandung Rizky Munawar Barudi, 2 Asep Ramdan Hidayat,
Lebih terperinciPELATIHAN DAN PENGEMBANGAN
Modul ke: 08 Fakultas PSIKOLOGI Program Studi PSIKOLOGI PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN BAB VIII METODE PELATIHAN OFF THE JOB TRAINING Dr. Antonius Dieben Robinson Manurung, MSi Sasaran pembelajaran 1. Proses
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Bagus Parkesit Radityo. (2013). Riset Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : FE Universitas Airlangga.
DAFTAR PUSTAKA Bagus Parkesit Radityo. (). Riset Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : FE Universitas Airlangga. Bahrul Yaman. (). Riset SDM Dalam Organisasi. Jakarta : PT SUN. Bungin Burham. (). Analisis
Lebih terperinciII. LANDASAN TEORI. dan terorganisir sehingga karyawan operasional belajar pengetahuan teknik. pengerjaan dan keahlian untuk tujuan tertentu.
II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pelatihan Menurut Andrew E. Sikula dalam Hasibuan (2003 : 69) pelatihan adalah suatu proses pendidikan jangka pendek dengan menggunakan prosedur yang sistematis dan terorganisir
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA UNTUK MENCIPTAKAN ETOS KERJA YANG UNGGUL
BAB IV ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA UNTUK MENCIPTAKAN ETOS KERJA YANG UNGGUL A. Analisis Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia pada PT. Bank Panin Syariah Kantor Cabang Surabaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dessler (2000)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kompetisi global yang semakin intensif, deregulasi, dan kemajuan teknik mencetuskan suatu ide-ide perubahan, yang telah membuat banyak perusahaan tidak bisa
Lebih terperinciTRAINING and EVALUATION PHASE
TRAINING and EVALUATION PHASE Permasalahan perlunya pelatihan Proses pelatihan Prinsip dari teori belajar Jenis pelatihan Pengukuran efektivitas program pelatihan Proses Pelatihan Adalah proses yang mengajarkan
Lebih terperinciPENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN, KOMITMEN DAN KOMPETENSI TERHADAP PROMOSI JABATAN DI PT. PANARUB INDUSTRY TANGERANG
PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN, KOMITMEN DAN KOMPETENSI TERHADAP PROMOSI JABATAN DI PT. PANARUB INDUSTRY TANGERANG Agus Yulistiyono Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen Universitas
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. bahwa faktor-faktor mempengaruhi Quality of Work Life karyawan PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk. Berdasarkan uji Anti-image Matrices
48 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil uji analisis faktor diperoleh sebuah kesimpulan bahwa faktor-faktor mempengaruhi Quality of Work Life karyawan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Berdasarkan
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia untuk melangkah pada pembahasan objek yang akan diteliti, penulis merasa perlu untuk menjelaskan secara singkat mengenai definisi manajemen
Lebih terperinciBENTUK ORGANISASI USAHA
BENTUK ORGANISASI USAHA A.Pengertian Manajemen dan Organisasi; Setiap perusahaan memiliki tujuan, untuk mencapai tujuan perusahaan adalah Manajemen. Manajemen dan Organisasi tdk dpt dipisahkan satu sama
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. ` Anoraga, Panji Psikologi Kepemimpinan, Cetakan Ketiga, Jakarta Penerbit Rineka Cipta.
DAFTAR PUSTAKA ` Anoraga, Panji. 2001. Psikologi Kepemimpinan, Cetakan Ketiga, Jakarta Penerbit Rineka Cipta. Arnami, Ni Komang, 2009. Pengaruh Lingkungan Kerja dan Stres Kerja Serta Kompensasi Terhadap
Lebih terperinciPENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP TURNOVER INTENTION
PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP TURNOVER INTENTION DENGAN KOMPENSASI FINANSIAL LANGSUNG SEBAGAI VARIABEL MODERASI KARYAWAN SPBU 63.762.01 TANAH GROGOT SKRIPSI Oleh: Faris Dzulfiqar NIM : 201210160311013
Lebih terperinciANALISIS DISIPLIN KERJA DAN SEMANGAT KERJA KARYAWAN DI BAGIAN PRODUKSI PADA PT. SEI BELAYAN RIMBA JAYA TIMBER INDUSTRIES DI GRESIK
ANALISIS DISIPLIN KERJA DAN SEMANGAT KERJA KARYAWAN DI BAGIAN PRODUKSI PADA PT. SEI BELAYAN RIMBA JAYA TIMBER INDUSTRIES DI GRESIK Anis Eliyana Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga Kampus B - Jl.
Lebih terperinciPENGEMBANGAN KARIR DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI BPJS KETENAGAKERJAAN CABANG TANJUNG MORAWA
WAHANA INOVASI VOLUME 6 No.1 JAN-JUNI 2017 ISSN : 2089-8592 PENGEMBANGAN KARIR DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI BPJS KETENAGAKERJAAN CABANG TANJUNG MORAWA Andre Fitriano Dosen Fakultas Ekonomi
Lebih terperinciPENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. SUMEKAR SUMENEP SKRIPSI
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. SUMEKAR SUMENEP SKRIPSI Oleh Nama : Widiyanto NIM : 04610198 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2011 ii iii
Lebih terperinciPENGEMBANGAN KARIR KONTRIBUSINYA TERHADAP KINERJA PEGAWAI. Oleh: Endang Supardi *)
PENGEMBANGAN KARIR KONTRIBUSINYA TERHADAP KINERJA PEGAWAI Oleh: Endang Supardi *) ABSTRAK Manusia dalam suatu organisasi selalu menjadi elemen yang berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi,
Lebih terperinci