DAFTAR ISI KONTINGEN JUMBARA TEMU KARYA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DAFTAR ISI KONTINGEN JUMBARA TEMU KARYA"

Transkripsi

1

2 DAFTAR ISI KONTINGEN Jejaring dan Anjangsana... 4 Workshop Inklusi Disabilitas... 6 Workskop Penciptaan Lingkungan Aman... 8 Workshop Sekolah Aman Workshop Planning, Monitoring, Evaluation and Reporting (PMER) Workshop Youth as Agents of Behavioural Change (YABC) Wahana Kepalangmerahan Olahraga Persahabatan Bakti Sosial Galeri Kontingen Parade Budaya Edutainment JUMBARA Traveling Kepalangmerahan Kewirausahaan Sosial Publikasi dan Informasi PMR Explore Hukum Perikemanusiaan Internasional (HPI) Ngobrol Bareng dan Duta PMR Aksi Cepat Tepat Komik PMR Sarasehan Manajemen Sukarelawan TEMU KARYA Lintas Trampil Latihan Gabungan Water And Sanitasi Hygiene (WASH) Latihan Gabungan Participatory Hygiene And Sanitation Transformation (PHAST) Promosi Pertolongan Pertama (PROPEPA) Workshop Pengurangan Risiko Bencana Terpadu Berbasis Masyarakat (PERTAMA) Lokakarya Sukarelawan (KSR dan TSR) Publikasi dan Informasi KSR Kampanye Donor Darah

3 Jejaring dan Anjangsana Workshop Insklusi Disabilitas Workshop Penciptaan Lingkungan Aman Workshop Sekolah Aman Workshop Planning, Monitoring, Evaluation And Reporting (PMER) Workshop Youth As Agents Of Behavioural Change(YABC) Wahana Kepalangmerhana Olahraga Persahabatan Bakti Sosial Galeri Kontingen Parade Budaya Edutainment 3

4 JEJARING DAN ANJANGSANA A. PENDAHULUAN Jejaring dan anjangsana merupakan ajang saling bertukar pikiran satu sama lain, mempererat tali persaudaraan dan saling mengenal antara satu kontigen dengan kontigen lainnya. B. KEGIATAN 1. Kunjungan antar kontingen 2. Memperkenalkan kekhasan daerah kontingen (makanan, pakaian, souvenir,dll) masing-masing di tiap kontingen 3. Kampanye sesuai dengan tema yang telah ditentukan untuk masing-masing kontingen dengan kemasan pameran/presentasi/penampilan seni sesuai dengan kreativitas masing-masing kontingen. 4. Pembawa acara di kontingen adalah Duta PMR masing-masing Kontingen. C. TUJUAN 1. Mempererat tali persaudaraan dan persahabatan antara kontigen 2. Mengenal budaya antar kontigen 3. Mengkampanyekan isu-isu remaja internasional D. HASIL YANG DIHARAPKAN 1. Peserta saling mengenal antar kontingen 2. Peserta dapat saling bertukar pengalaman 3. Peserta dapat menjalin kerjasama dalam kegiatan PMI E. PESERTA 1. Anggota Kontingen 2. Yang berkunjung kondisional ( Min 2 orang anggota kontingen ) F. METODE 1. Presentasi 2. Tanya jawab G. MEDIA Disiapkan masing-masing kontingen H. FASILITATOR DAN NARA SUMBER 1. PMI Provinsi Jawa Tengah 2. Koordinator FORPIS Jawa Tengah 3. Koordinator Forel Jawa Tengah 4

5 I. WAKTU DAN TEMPAT Sesuai jadwal dan lokasi kegiatan (ditentukan kemudian) J. PROSES 1. Masing-masing kontingen akan menjadi tuan rumah dan akan melakukan kunjungan ke kontingen lainnya 2. Setiap hari minimal terdapat kontingen yang akan mengadakan kegiatan anjangsana sesuai dengan jadwal berdasarkan nomor undian 3. Masing-masing kontingen menyiapkan dan menyediakan buku tamu serta buku kunjungan 4. Setiap kunjungan perlu disiapkan penyambutan khusus oleh masing masing kontingen 5. Kontigen yang mendapatkan waktu kunjungan mempresentasikan materi kampanye sesuai isu-isu remaja internasional yang sudah ditentukan. Waktu kampanye 10 menit 6. Penentuan kontingen favorit berdasarkan usulan sesama kontingen, dan memenuhi ketentuan minimal yakni buku tamu persahabatan dan buku kunjungan persahabatan (diisi minimal 50 persen kontingen dengan 50 tanda tangan) K. ASPEK PENINGKATAN PKS Aspek Pengetahuan: Muatan pesan sesuai dengan undian tema yang diperoleh oleh masing-masing kontingen yang dikemas dalam bentuk hiburan Aspek Sikap: Kerjasama dan kekompakan saat tampil Aspek Ketrampilan: Kreatifitas, inovasi mengemas pesan sesuai tema di atas panggung 5

6 WORKSHOP INKLUSI DISABILITAS A. PENDAHULUAN/DESKRIPSI Kegiatan ini merupakan wadah bagi Sukarelawan dalam berinteraksi, berkomunikasi, bertukar pengalaman seputar kegiatan Inklusi Disabilitas dan Pembinaan Sukarelawan. B. KEGIATAN Lokakarya tentang kegiatan Inklusi Disabilitas C. TUJUAN 1. Meningkatkan sikap kepedulian terhadap disabilitas 2. Meningkatkan peran sukarelawan dalam Inklusi Disabilitas dan pengurangan diskriminasi disabilitas D. HASIL YANG DIHARAPKAN 1. Pengembangan ide dan implementasi kegiatan yang lebih baik dan mengena dalam membantu disabilitas 2. Peningkatan pembinaan jejaring dan kerjasama di bidang Inklusi Disabilitas E. PESERTA Setiap Kontingen minimal mengirimkan 2 (dua) orang peserta ( KSR, TSR atau Pembina PMR) F. MATERI 1. Sosialisasi Inklusi Disabilitas 2. Peran Sukarelawan dalam program Inklusi Disabilitas G. METODE 1. Presentasi 2. Ceramah/Tanya jawab 3. Diskusi Tanya Jawab H. MEDIA 1. Ruangan kapasitas 70 orang 2. Alas duduk 3. Laptop 4. LCD Projector 5. Flipchart 6. Alat Tulis 7. Sound system 6

7 I. FASILITATOR DAN NARA SUMBER 1. PMI Provinsi Jawa Tengah 1 orang 2. Delegasi Palang Merah Negara Sahabat 1 orang J. WAKTU DAN TEMPAT Sesuai jadwal dan lokasi kegiatan (ditentukan kemudian) 7

8 WORKSHOP PENCIPTAAN LINGKUNGAN AMAN A. PENDAHULUAN Merujuk pada visi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) Republik Indonesia mewujudkan kesetaraan gender dan terpenuhinya hak anak, salah satunya dengan meningkatkan koordinasi dan kerjasama antar bidang, sektor, program, stakeholder dan institusi. Pada kesempatan lokakarya ini, diharapkan peserta memperoleh pemahaman sama yang disampaikan oleh KPPPA hal yang perlu dilakukan guna menerapkan kesetaraan gender khususnya di bidang Penciptaan Lingkungan Aman serta mengembangkan sikap anti kekerasan, anti diskriminasi dan perlindungan kekerasan terhadap anak. B. KEGIATAN Workshop tentang Penciptaan Lingkungan Aman berdasarkan Undang-undang dan produk hukum perlindungan yang ada. C. TUJUAN Meningkatnya kesadaran gender dari aspek pengetahuan dan sikap tentang definisi dan kesetaraan gender dengan meniadakan diskriminasi perbedaan jenis kelamin di bidang penanggulangan bencana dengan mengacu konteks budaya lokal, yang anti kekerasan, anti diskriminasi, menghargai perbedaan D. HASIL YANG DIHARAPKAN 1. Peningkatan pengetahuan dan sikap mengenai definisi gender. 2. Mampu menganalisis kebutuhan khusus pada kelompok-kelompok rentan terhadap dampak bencana sosial sesuai konteks budaya lokal. 4. Meningkatan pengetahuan dan sikap di bidang pemberdayaan perempuan. 5. Mengembangkan sikap anti kekerasan terhadap anak dan perempuan, anti diskriminasi, menghargai perbedaan. E. Peserta Setiap Kontingen mengirimkan minimal 1 (satu) Pembina/TSR F. Fasilitator dan Narasumber Fasilitator : PMI Provinsi jawa Tengah 1 orang Narasumber : Dinas KPPA provinsi Jawa Tengah 1 orang G. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Sesuai jadwal dan lokasi kegiatan (ditentukan kemudian) 8

9 H. Metode - pemaparan narasumber (ceramah informatif). - sesi tanya jawab dan berbagi pengalaman. - peserta dibagi ke dalam kelompok untuk membahas topik dengan diberikan pertanyaan-pertanyaan kunci. - diskusi kelompok diberikan waktu selanjutnya memaparkan secara singkat hasil kelompok. I. Sarana dan Perlengkapan a. Ruang pertemuan b. Bahan terkait topik gender dalam penanggulangan bencana c. LCD Projector dan pointer d. Laptop presentasi e. Sound system f. Spidol besar g. Absensi peserta h. Alat tulis J. PENILAIAN Keaktifan Peserta 9

10 WORKSHOP SEKOLAH AMAN A. PENDAHULUAN Peningkatan kapasitas SDM Sukarelawan PMI di bidang pengurangan risiko bencana terus dilakukan dengan berbagai pelatihan yang diselenggarakan. Menurut perspektif siklus penanggulangan bencana saat ini, penguatan pada fase kesiapsiagaan atau upaya pengurangan risiko bencana diprioritaskan dalam mencegah dan mengurangi dampak jika terjadi bencana. Pembentukan tim relawan dan pelatihan penanggulangan bencana juga menjadi program BNPB/BPBD dalam menjalankan peran sebagai pelaksana penyelenggaraan penanggulangan bencana. Nota kesepahaman antara PMI dan BNPB yang telah ada perlu diperkuat dalam kegiatan-kegiatan bidang penanggulangan bencana yang memberikan peningkatan kapasitas SDM di kedua pihak. Guna mencapai hal ini, momen Jumbara dan temu karya menjadi penting untuk memperkuat koordinasi dan kesiapsiagaan/upaya pengurangan risiko bencana terutama dalam penciptaan Sekolah Aman bencana. B. KEGIATAN Talkshow tentang Sekolah Aman Bencana dan Sosialisasi tentang Sekolah Sungai C. TUJUAN Peningkatan kapasitas SDM dan sumber daya lain guna mencapai penyelenggaraan Sekolah Aman Bencana yang terencana, terpadu dan terkoordinasi. D. HASIL YANG DIHARAPKAN 1. Pemahaman bersama mengenai koordinasi penyelenggaraan Sekolah Aman Bencana. 2. Peningkatan kapasitas relawan PMI melalui kerjasama dan program dari BNPB/BPBD. 3. Relawan sebagai sumber daya manusia PMI dapat ikut serta dan berkontribusi serta bersinergi dengan program BNPB/BPBD. 4. Dukungan dan kesempatan memperoleh akses dari BNPB atau BPBD setempat kepada PMI di setiap tingkatan E. PESERTA Setiap Kontingen mengirimkan minimal 3 orang dari unsur PMR dan pembina/tsr F. FASILITATOR DAN NARASUMBER - IFRC 1 orang - PMI Provinsi Jawa Tengah 1 orang - BPBD Provinsi Jawa Tengah 1 orang G. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN Sesuai jadwal dan lokasi kegiatan (ditentukan kemudian) H. METODE Ceramah dan Tanya Jawab 10

11 I. PELAKSANAAN - Panitia memberikan pengantar dan tujuan dari lokakarya. - Pemaparan narasumber (ceramah informatif). - Sesi tanya jawab dan berbagi pengalaman. - Peserta dibagi ke dalam kelompok untuk membahas topik dengan diberikan pertanyaan-pertanyaan kunci - diskusi kelompok diberikan waktu selanjutnya memaparkan secara singkat hasil kelompok. - hasil setiap kelompok dirangkum untuk dijadikan rekomendasi bersama dari kegiatan J. SARANA DAN PERLENGKAPAN - Ruang pertemuan - Dokumen MoU PMI - BNPB - Bahan terkait topik lokakarya - LCD Projector dan pointer - Laptop presentasi - Sound system - Kertas metaplan - Spidol besar - Meja registrasi - Absensi peserta - Alat tulis 11

12 WORKSHOP PLANNING, MONITORING, EVALUATION AND REPORTING (PMER) A. PENDAHULUAN Perencanaan merupakan awal dari kesuksesan sebuah kegiatan atau program. Perencanaan yang baik dan matang mutlak di susun agar semua berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Oleh sebab itu Sukarelawan PMI harus memiliki skill dalam PLANNING, MONITORING, EVALUATION AND REPORTING (PMER) terutama Perencanaan kegiatan guna menunjang tugas-tugas kemanusiaan. B. KEGIATAN Workshop PMER khususnya Perencanaan dan pelaporan kegiatan/ program C. TUJUAN - Sukarelawan memiliki kemampuan perencanaan dan pelaporan yang baik - Sukarelawan mamu membuat rencana tindak Lanjut kegiatan D. HASIL YANG DIHARAPKAN - Sukarelawan mampu merencanakan kegiatan di PMI kabupaten/ kota E. PESERTA Setiap Kontingen mengirimkan 2 (dua) peserta dari unsur orang KSR/ Pembina F. WAKTU DAN TEMPAT Sesuai jadwal dan lokasi kegiatan (ditentukan kemudian) G. FASILITATOR DAN NARASUMBER - Pengurus PMI Jawa Tengah 1 orang - America Red Cross 1 orang H. METODE - Ceramah - Tanya Jawab I. MEDIA DAN PRASARANA - LCD - Laptop - Speaker - Flipchart - ATK 12

13 WORKSHOP YOUTH AS AGENTS OF BEHAVIOURAL CHANGE (YABC) A. PENDAHULUAN Remaja adalah generasi penerus bangsa sebagai agen perubahan. Remaja adalah harapan bangsa untuk masa depan yang cerah. Remaja merupakan unsur penting dalam pembangunan karakter suatu peradaban. Oleh sebab itu anggota remaja PMI perlu mendapatkan pemahaman yang lebih dalam peran sertanya sebagai agen perubahan. B. KEGIATAN Workshop peningkatan peran PMR sebagai agen perubahan. C. TUJUAN - Meningkatkan pemahaman PMR sebagai agen perubahan - Meningkatkan karakter PMR sesuai dengan Tri Bakti PMR - Meningkatkan komitmen PMR dalam peran pengurangan tindak buliying (tindak kekerasan) verbal maupun fisik di kalangan sebaya. D. HASIL YANG DIHARAPKAN - PMR yang berkaraker ramah, bersahabat dan mandiri - PMR yang bermental pantang menyerah E. PESERTA Setiap Kontingen mengirimkan 3 peserta dari anggota 1 PMR Mula, 1 PMR Madya, 1 PMR Wira F. WAKTU DAN TEMPAT Sesuai jadwal dan lokasi kegiatan (ditentukan kemudian) G. FASILITATOR DAN NARASUMBER - Narasuner 1 orang - PMI Provinsi Jawa Tengah 1 orang - PMI Pusat H. METODE - Ceramah - Sharing/ Curah Pendapat I. MEDIA DAN PRASARANA - Laptop - LCD - Speaker - Flipchart - ATK 13

14 WAHANA KEPALANGMERAHAN A. PENDAHULUAN/DESKRIPSI Wahana kepalangmerahan merupakan inovasi kolaborasi dari materi teknik kepemimpinan dan kerjasama yang dikemas dalam permainan yang berisi materi tentang pembinaan Palang Merah Remaja. Selain menyenangkan, kegiatan ini diharapkan dapat me-review kembali materi - materi PMR dan manajemen pembinaan PMR dan dapat mengembangkan teknik kepemimpinan sesuai dengan buku panduan Materi PMR. B. KEGIATAN Penyegaran 7 Materi pokok PMR dalam bentuk permainan dan observasi langsung. Peserta akan melewati wahana-wahana yang sudah disiapkan. Setiap wahana berisi permainan dengan tantangan yang berbeda yang harus dilalui, untuk kemudian menyusun jawaban-jawaban dari pertanyaan yang diperoleh secara bekerjasama dalam tim. C. TUJUAN 1. Meningkatkan leadership personal dan teamwork 2. Menyegarkan kembali materi materi tentang kepalangmerahan dan manajemen PMR 3. Menguji Pengetahuan Ketrampilan dan Sikap dalam memecahkan suatu masalah secara personal mupun kelompok 4. Memberikan gambaran kegiatan Pembinaan dan pelatihan PMR di wilayah 5. masing-masing D. HASIL YANG DIHARAPKAN 1. Meningkatnya pengetahuan, keterampilan dan sikap peserta tentang kepalangmerahan dan manajemen PMR. 2. Meningkatnya leadership dan kerjasama. E. PESERTA 6 (enam) orang terdiri dari: 1. 1 (satu) orang Staf 2. 1 (satu) orang Pembina PMR 3. 1 (satu) orang Fasilitator PMR 4. 1 (satu) orang PMR Mula 5. 1 (satu) orang PMR Madya 6. 1 (satu) orang PMR Wira F. MEDIA 1. Dari Peserta Topi/Pelindung kepala SarungTangan 14

15 Pakaian olahraga Minuman dan makanan ringan 2. Panitia Stopwatch Pengeras suara Peralatan Games Rute/peta Pertanyaan/soal/puzzle Bendera Hadiah Penanda lokasi G. FASILITATOR DAN NARA SUMBER 1. Fasilitator 5 orang 2. panitia 10 orang H. WAKTU DAN TEMPAT Wahana 1 : Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional. Peserta akan diberi waktu untuk melipat tenda (Bukan tenda ukuran pleton) yang sudah disediakan, setelah selesai melipat tenda dengan cepat dan tepat lipatannya tim akan menemukan kata kunci yang berisi jawaban dari pertanyaan yang diajukan. Setelah jawaban dipastikan benar, tim melanjutkan ke wahana berikutnya. (Dilaksanakan selama 15 menit) Wahana 2: Pertolongan Pertama dan Ayo Siaga Bencana Re-Packaging Tas PP dan Tas Siaga Bencana. Peserta akan berlomba untuk memasukan barang barang yang sesuai kategori kedalam tas Siaga bencana dan tas PP dengan cepat, tepat dan rapih. Untuk kemudian setelah dinyatakan tepat baru dapat melanjutkan ke wahana berikutnya. (Dilaksanakan selama 15 menit) Wahana 3: Manajemen PMR Enggrang Bambu Segitiga Peserta wajib memindahkan salah satu anggotanya yang menaiki enggrang segitiga dengan bantuan seluruh anggota tim dengan bantuan tali, sambil mengumpulkan tanda/bendera/puzzle yang sudah disediakan untuk kemudian menyusunnya menjadi rangkaian kalimat yang benar sesuai kata kunci materi yang diberikan. (Dilaksanakan selama 20 menit) Wahana 4 : Peer Model Lorong Sempit 15

16 Peserta akan berjalan membawa bambu panjang bersama sama sambil melawati rintangan, dalam melalui rintangan rintangan akan ada bendera yang berisi Puzzle/kata kunci materi yang harus disusun setelah rintangan terlalui. (Dilaksanakan selama 20 menit) Wahana 5: Hygiene dan Sanitation Mengisi pipa bocor Peserta akan membawa ember kecil yang berisi air menggunakan empat tali kemudian ditaruh dikursi. Setelah ember ditaruh dikursi, peserta akan menjawab soal yang berada di bawah kursi menggunakan cermin. (Dilaksanakan selama 20 menit) Nb: Permaian bisa berubah disesuaikan peralatan yang ada namun konten materi tetap Waktu dan tempat sesuai jadwal dan lokasi kegiatan (ditentukan kemudian) L. ASPEK PENINGKATAN PKS Pengetahuan: Untuk mengevaluasi pengetahuan peserta dalam bidang pembinaan PMR dan pengembangannya. Sikap :Untuk mengetahui adanya sikap positif sebelum pada saat dan sesudah mengikuti kegiatan Wahana Kepalangmerahan meliputi, Rasa Percaya diri, Kebersamaan, Mental, Motivasi, Peduli, dan Kreatif Ketrampilan :Mengevaluasi hasil kerja tim untuk mengetahui ketrampilan berkomunikasi, manajemen waktu, ketangkasan bermain dan kerjasama tim.: 16

17 OLAHRAGA PERSAHABATAN A. PENDAHULUAN / DESKRIPSI Kegiatan olahraga akan menjalin dan mempererat persahabatan, selain akan menyehatkan badan. Setiap pagi kita akan melakukan senam bersama sebelum mandi dan melakukan pertandingan setiap sore. Semua ini akan membawa kegembiraan selama sepekan peserta dari berbagai penjuru daerah berkegiatan. B. KEGIATAN Poertandingan olahraga persahabatan: 1. Bola Voli Buta 2. Gobak sodor 3. Bentengan 4. transfer bola pinpong 5. Olahraga massal: Senam Pagi C. TUJUAN 1. Mempererat tali persaudaraan dan persahabatan antara kontingen 2. Membangun suasana kegembiraan di lingkungan perkemahan 3. Menjaga kesehatan peserta Jumbara D. HASIL YANG DIHARAPKAN 1. Pengetahuan : Pengenalan budaya olahraga Jawa Tengah 2. Sikap : Kekompakan dan kerjasama dalam tim, menjunjung tinggi sportivitas dan mempererat persahabatan. 3. Ketrampilan : Olah tubuh dan keterampilan permainan bersama kelompok. E. PESERTA 1. Senam pagi : perwakilan kontingen minimal 5 orang 2. Bola Voli Buta: 8 orang perwakilan kelurahan terdiri dari unsur PMR Wira, Guru Pendamping, staf / relawan. 3. Gobak Sodor: 3 orang perwakilan masing-masing kontingen, terdiri dari satu PMR Mula, satu PMR Madya, satu PMR Wira. 4. Bentengan: 6 orang perwakilan kelurahan terdiri dari unsur PMR Wira, Guru Pendamping, staf / relawan dan peninjau yang terdaftar. 5. Transfer bola pinpong : 2 perwakilan dari masing masing kontingen, terdiri dari mula. F. MATERI 1. Senam pagi o Semua peserta warga perkemahan melaksanakan senam pagi setiap pukul WIB, bertempat di lapangan utama. o Senam pagi akan dipimpin oleh beberapa instruktur. o Dibeberapa hari tertentu dilaksanakan Dance For Life dan setiap kabupaten/kota yang ditunjuk memimpin harus siap. o Kuantitas kehadiran, kekompakan anggota kontingen menjadi penilaian. 17

18 2. Bola Voly Buta o Perangkat kelurahan membentuk dua tim Bola Voli Buta (putra dan putri), masingmasing berjumlah 8 orang yang terdiri dari unsur PMR Wira, guru pendamping, staf / relawan dan peninjau yang terdaftar. o Tim Kelurahan mendaftarkan nama anggota tim ke sekretariat Gembira. o Pertandingan antar kelurahan dengan menggunakan sistem gugur. o Akan ditentukan juara 1, 2 dan 3. o Penilaian umum berdasarkan kehadiran. 3. Gobak Sodor o Setiap kontingen membentuk satu tim Gobak Sodor masing-masing berjumlah 3 orang yang terdiri dari satu PMR Mula, satu PMR Madya, dan satu PMR Wira. o Tim Kontingen mendaftarkan nama anggota tim ke sekretariat Gembira. o Pertandingan antar kontingen dengan menggunakan sistem gugur. o Akan ditentukan juara 1, 2 dan 3. o Penilaian umum berdasarkan kehadiran. 4. Bentengan o Perangkat kelurahan membentuk satu tim Bentengan, masing-masing berjumlah 6 orang yang terdiri dari unsur PMR Wira, guru pendamping, staf / relawan dan peninjau yang terdaftar. o Tim Kelurahan mendaftarkan nama anggota tim ke sekretariat Gembira. o Pertandingan antar kelurahan dengan menggunakan sistem gugur. o Pertandingan berlangsung selama 7 menit. o Akan ditentukan juara 1, 2 dan 3. o Penilaian umum berdasarkan kehadiran. 5. transfer bola pinpong perangkat kelurahan mendaftarkan tim transfer bola pinpong, masing masing tim terdiri dari 10 orang mula, dan kemudian mendaftarakan ke secretariat. pertandingan antar kelurahan menggunakan system gugur kemenangan di nilai dari kecepatan mentransfer bola sampi ujung G. METODE Senam pagi dilaksanakan sebagai olahraga bersama semua kontingen Olahraga Voli buta, Gobak Sodor,Bentengan, dan transfer bola pinpong dipertandingkan dengan sistem gugur. H. MEDIA 1. Panitia menyiapkan: o Formulir pendaftaran o Formulir penilaian o Peralatan olahraga: bola, arena gobak sodor, dan arena bentengan. o Megaphone (pengeras suara) 2. Peserta menyiapkan: Kain sarung (Putra) Daster (Putri) 18

19 I. FASILITATOR DAN PENILAI Wasit dan Perangkat pertandingan dari PMI 6 orang J. WAKTU DAN TEMPAT Sesuai jadwal dan lokasi kegiatan (ditentukan kemudian) 19

20 BAKTI SOSIAL A. Latar Belakang Relawan yang tergabung dalam Korps Sukarela (KSR) dan Tenaga Sukarela (TSR) telah banyak memberikan andil akan perkembangan organisasi PMI, baik dalam segi aktifitas pelayanan kemanusiaan maupun ide, pemikiran dan kreatifitasnya. Relawan PMI sebagai garda terdepan pelayanan PMI perlu diberikan media berkarya untuk mengekspresikan kapasitas dan kompetensinya dalam tugas tugas pelayanan kemanusiaan, melalui pengamalan 7 prinsi Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional. Sebagai salah satu media penerapkan 7 prinsip Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional dan merupakan salah satu wujud penerapan dari kompetisi relawan dalam pelayanan PMI di Masyarakat serta mendukung pengembangan organisasi PMI melalui penyelenggaraan kegiatan Bakti Sosial (Baksos), dalam bentuk pemberian bantuan ke Panti Asuhan. B. Tujuan 1. Belajar untuk berbagi dan berbakti melalui kegiatan Baksos 2. Meningkatkan keterampilan dalam pengelolaan event Baksos C. Hasil yang diharapkan 1. Meningkatkan rasa empati relawan melalui kegiatan Baksos 2. Relawan PMI mempunyai kemampuan mengelola kegiatan Baksos secara langsung kepada masyarakat D. Peserta Setiap kontingen mengirimkan sedikitnya 1 (satu) orang peserta dengan kriteria umum E. Waktu dan tempat Pembagian waktu dan tempat diatur sebagai berikut: Jenis Kegiatan Tanggal Tempat/Lokasi Kontingen Bakti Sosial Juli 2017 Di panti asuhan, Seluruh kontingen (Baksos) pembagian sekolah dan (35 kab/kota) sarana dan pemukiman warga prasarana bagi anak yang ada di sekitar anak panti asuhan lokasi perkemahan Ket: Waktu dan tempat sesuai jadwal dan lokasi kegiatan (ditentukan kemudian) F. Metode fasilitas 1. Kerja tim 2. Brainstorming dengan anak anak panti asuhan G. Sarana dan Prasarana Disiapkan panitia: 1. Transportasi 2. Profile panti asuhan 20

21 Disiapkan kontingen: 1. Konsumsi peserta 2. 1 (satu) set PP (Pertolongan Pertama) kit 3. 1 (satu) pohon berbuah 4. Alat kebersihan, seperti sapu, alat pel, dll 5. Buku bacaan cerita 5 pcs 6. Satu paket ATK (10 buah buku tulis, 10 buah ball point, 10 buah pensil, 10 buah penghapus, 10 buah mistar) 7. Dana dari hasil penjualan wirausaha masing-masing kontingen. H. Pelaksana Kegiatan 1. Pelaksana kegiatan adalah peserta dari masing masing kontingen 2. Pendamping adalah panitia yang telah ditunjuk untuk melakukan bakti social di panti asuhan I. Proses Kegiatan 1. Peserta kegiatan berada di panti asuhan selama kegiatan berlangsung 2. Pada saat kegiatan a. Sebelum peserta diberangkatkan ke panti asuhan, terlebih dahulu akan diberikan penjelasan tentang rencana kegiatan yang akan dilaksanakan oleh pendamping b. Selama berada di panti asuhan, konsumsi peserta menjadi tanggung jawab masing masing kontingen c. Masing masing kontingen membawa material sarana dan prasarana kegiatan baksos yang telat disebutkan seperti pada point 7 d. Para peserta akan dibagi dalam beberapa kelompok yang ditentukan e. Masing masing tim membuat laporan kegiatan pelayanan baksos yang telah dilaksanakan. 3. Pemenuhan penugasan kegiatan ini berpedoman pada kerja tim seluruh kontingen (Team work) yang akan berkontribusi pada kontingen dalam penentuan penilaian secara menyeluruh di semua kegiatan yang telah dilaksanakan. J. Evaluasi Seluruh proses pelaksanaan kegiatan bakti social ini akan dimonitor dan dievaluasi sebagai bahan rekomendasi yang dihasilkan di akhir pelaksanaan kegiatan. K. Tindak Lanjut 1. Adanya rencana kerja dari masing masing kabupaten/kota untuk tindak lanjut pengembangan bakti social di daerah masing masing 2. Adanya komitmen untuk melaksanakan kegiatan bakti social pada saat hari hari ke Palang Merahan, atau Hari Besar lainnya. 21

22 GALERI KONTINGEN A. PENDAHULUAN Pada dasarnya kegiatan galeri kontingen merupakan suatu sarana pengenalan ciri khas dari suatu daerah ataupun produk unggulan pada daerah /kabupaten tersebut. B. KEGIATAN 1. Menampilkan kegiatan atau album kegiatan masing masing kontingen atau kabupaten 2. Mempromosikan produk unggulan daerah masing masing kontingen. C. TUJUAN 1. Peserta dapata menghasilkan media yang dapat memberikan informasi kepada public. 2. Peserta dapat mengenalkan potensi atau unggulan yang ada di daerah kontingen kepada masyarakat umum. D. HASIL YANG DIHARAPKAN 1. Masyarakat dapat mengenal pruduk unggulan daerah kontingen tersebut. 2. Klompok peserta dapat memunculkan inovasi yang baru. E. PESERTA Peserta kondisional atau menyesuaikan. F. MATERI 1. Menyesuaikan produk unggulan masing masing kontingen. 2. Menampilkan album atau dokumentasi kegiatan masing masing kontingen. G. METODE 1. Mempromosikan 2. Demontrasi H. MEDIA 1. Stand 2. Meja 3. Kursi 4. Peralatan lain yang tidak tercantum di atas, disediakan secara mandiri oleh peserta. I. WAKTU DAN TEMPAT Waktu dan tempat sesuai jadwal dan lokasi kegiatan (ditentukan kemudian) J. PROSES PELAKSANAAN Setiap kontingen menampilkan album dokumentasi kegiatan yang di daerah masing masing. Serta menampilkan produc unggulan dari daerah sendiri dan memaparkan hasil album ke stand yang sudah disediakan oleh panitia. 22

23 K. PENILAIAN 1. Aspek kreatifitas 2. Partisipan 23

24 PARADE BUDAYA (PADAYA) A. Pendahuluan Sukarelawan merupakan sumber daya PMI yang paling utama serta menjadi kader-kader pemimpin dimasa depan dan Temu karya merupakan salah satu strategi pembinaan dan pengembangan relawan yang dikemas untuk melakukan evaluasi dan pembinaan yang telah dilaksanakan. Dalam pelaksanaan kegiatan PMI selalu berdasar nilai budaya yang dianut, sehingga penting bagi sukarelawan untuk mengetahui budaya masing masing daerah. Untuk hal tersebut pada kegiatan jumtek ini merupakan kesempatan yang baik untuk melakukan pengenalan budaya daerah tersebut yang dikemas dalam kegiatan karnaval atau Street Art, dengan harapan masing masing daerah mampu menunjukkan budaya yang dimiliki untuk dikenalkan pada daerah lain. B. Kegiatan a. Karnaval yang menampilkan potensi budaya kabupaten/kota peserta jumbara dan Temu Karya th C. Tujuan 1. Mengenalkan budaya masing masing budaya kabupaten/kota peserta jumbara dan Temu Karya. 2. Menumbuhkan rasa cinta tanah air dan nilai menghargai budaya lain sesama peserta jumbara dan Temu Karya. D. Hasil yang Diharapkan 1. Mengenal budaya lain yang merupakan nilai persahabatan dengan sesama sesuai prinsip kepalangmerahan. 2. Para peserta dapat memiliki rasa mencintai budaya sendiri dan budaya lain untuk menumbuhkan rasa cita tanah air. E. Peserta Setiap kontingen mengirimkan 1 (satu) regu, terdiri atas anggota PMR mula PMR Madya, PMR Wira, KSR, TSR dan Pembina dengan jumlah 10 s/d 20 org. F. Sasaran Masyarakat sekitar lokasi Jumtek 2017 G. Materi a. Kebudayaan Kabupaten/ Kota peserta Jumtek b. Isu terkini di masyarakat. H. Metode Karnaval I. Sarana dan Perlengkapan 1. Panggung Tamu Undangan 2. Saund system 24

25 3. Lapangan 4. ATK J. Fasilitator dan Narasumber Juri : 3 org Pengatur waktu : 2 org Petugas pemberangkatan : 2 org Petugas lintasan : 4 org Jumlah : 11org K. Waktu dan Tempat Hari, Tanggal, Waktu 23 Juli 2017 jam s/d Tempat Sekretariat Keterangan Regritrasi peserta. Penjelasan kegiatan. 26 Juli 2017 Ditentukan panitia Lokal L. Proses Pelaksanaan 1. Seluruh peserta akan mendapatkan penjelasan singkat tentang alur karnaval/parade budaya. 2. Para peserta mempersiapkan kelengkapan parade budaya dari masing masing kontingen 3. Melakukan pertunjukkan didepan panggung tamu undangan dengan waktu maksimal 10 menit. 4. Menyelesaikan rute parade budaya sampai dengan finish. M. Aspek Peningkatan Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap Aspek Penilaian Pengetahuan Keterampilan Sikap Item Indikator Pengetahuan Budaya daerah masing-masing Kekompakan kelompok Kreatifitas Kostum parade budaya Kedisiplinan kelompok Sampai dengan Finish Metode Penilaian Persentase observasi 30 % Observasi 35 % Observasi 35 % 25

26 N. Tindak lanjut a. Melestarikan kebudayaan yang menjunjung tinggi nilai budaya Indonesia sebagai kearifan local masing masing daerah. b. Menjadi pelaksana/narasumber di daerah masing-masing jika diadakan kegiatan yang serupa. 26

27 EDUTAINMENT A. PENDAHULUAN/DESKRIPSI Edutainment adalah ajang unjuk kreatifitas. Menampilkan bakat-bakat cemerlang, menarik penuh kekayaaan seni dan budaya serta intelektual dari peserta. Sajiannya akan menjadi kemeriahan pada malam-malam yang dilalui selama Jumbara berlangsung. B. BENTUK DAN MATERI KEGIATAN Sajian edutainment, yang akan ditampilkan pada panggung yang telah ditentukan, difasilitasi oleh Staf yang membidangi, Pembina PMR, dan Fasilitator PMR. Penampilan dapat berupa sajian: a. Drama b. Tari c. Musik dan lagu d. Paduan Suara e. Parodi f. Stand Up Comedy g. Flash Mob, dll Sajian di atas merupakan kemasan seni budaya dari masing-masing kontingen yang mengandung muatan edukasi sesuai pembagian tema sebagai berikut : NO KABUPATEN/KOTA ISU LINTAS SEKTORA NO KABUPATEN/KOTA ISU LINTAS SEKTORA 1 Kabupaten Pengurangan Kabupaten Diseminator 21 Banjarnegara Resiko Bencana Purworejo Remaja 2 Kabupaten Kabupaten Pengurangan Safety Riding 22 Banyumas Rembang Resiko Bencana 3 Kabupaten Batang Donor Darah 23 Kabupaten Semarang Safety Riding 4 Kabupaten Blora Penciptaan Lingkungan Aman 24 Kabupaten Sragen Donor Darah 5 Kabupaten Boyolali Inklusi Disabilitas 25 Kabupaten Penciptaan Sukoharjo Lingkungan Aman 6 Kabupaten Brebes WASH 26 Kabupaten Tegal Inklusi Disabilitas 7 Kabupaten Cilacap Diseminator Kabupaten 27 Remaja Temanggung WASH 8 Kabupaten Demak Pengurangan Kabupaten Diseminator 28 Resiko Bencana Wonogiri Remaja 9 Kabupaten Kabupaten Pengurangan Safety Riding 29 Grobogan Wonosobo Resiko Bencana 10 Kabupaten Jepara Donor Darah 30 Kota Magelang Safety Riding 11 Kabupaten Karanganyar Penciptaan Lingkungan Aman 31 Kota Pekalongan Donor Darah 12 Kabupaten Kebumen Inklusi Disabilitas 32 Kota Salatiga Penciptaan Lingkungan Aman 27

28 13 Kabupaten Kendal WASH 33 Kota Semarang Inklusi Disabilitas 14 Kabupaten Klaten 15 Kabupaten Kudus Diseminator Remaja Pengurangan Resiko Bencana 16 Kabupaten Magelang Safety Riding 17 Kabupaten Pati Donor Darah 34 Kota Surakarta WASH 35 Kota Tegal Diseminator Remaja Kabupaten Pekalongan Kabupaten Pemalang Kabupaten Purbalingga Penciptaan Lingkungan Aman Inklusi Disabilitas WASH Pembawa acara di panggung adalah peserta Ngobrol bareng (forpis) dan Duta PMR Favorit dari masing-masing kontingen: C. TUJUAN Menguatkan rasa cinta tanah air, dengan peduli terhadap kearifan lokal, menggunakan metode seni, budaya, hiburan dan teknologi terkini, dikemas dalam penampilan yang edukatif kreatif D. HASIL YANG DIHARAPKAN Meningkatnya kreatifitas dalam mengemas pesan dalam bentuk karya seni hiburan Hadirnya hiburan menarik yang memiliki isi pesan. E. PESERTA Setiap kontingen mengirimkan 1 (satu) tim dengan komposisi terdiri dari unsur PMR (Mula, Madya, Wira), KSR dan TSR dengan Jumlah maksimal 20 orang (komposisi diatur oleh kontingen, sudah termasuk peserta Ngobrol bareng & Duta PMR) F. METODE Kegiatan Edutainment dilaksanakan pada malam setelah pembukaan Setiap malam akan tampil kontingen sesuai dengan undian kapling Tempat pelaksanaan di panggung utama G. MEDIA Panitia hanya menyediakan panggung, perangkat suara (sound system) dan penerangan panggung standar Setiap kontingen diberikan kebebasan untuk menambah media sesuai dengan kebutuhan dengan melakukan kordinasi dengan panitia 28

29 H. WAKTU, TEMPAT DAN KEGIATAN TANGGAL TEMPAT KEGIATAN Tanggal 22 Juli 2017 Sekretariat Pendaftaran ulang Melengkapai dokumen administrasi, melampirkan nama peserta yang akan tampil Tanggal 23 Juli WIB Tanggal 24 Juli WIB Panggung Edutaiment Panggung Edutainment Koordinasi yang akan tampil Penampilan untuk kontingen nomor kapling Waktu tampil masing-masing kontingen 15 menit : : kapling : kapling : kapling : kapling : kapling : kapling : kapling : kapling : kapling : kapling : kapling : Kapling 24 Peserta Ngobrol bareng & Duta PMR Menjadi MC kontingen pada kegiatan Edutaiment; Koordinasi yang akan tampil Penampilan untuk kontingen nomor kapling Waktu tampil masing-masing kontingen 15 menit : : kapling : kapling : kapling : kapling : kapling : kapling : kapling : kapling : kapling : kapling 34 29

30 Tanggal 25 Juli WIB Tanggal 25 Juli WIB Panggung Edutainment Panggung edutaimen : kapling 35 Peserta Ngobrol bareng & Duta PMR Menjadi MC kontingen pada kegiatan Edutaiment; Koordinasi yang akan tampil Penampilan untuk kontingen nomor kapling 1-12 Waktu tampil masing-masing kontingen 15 menit : : kapling : kapling : kapling : kapling : kapling : kapling : kapling : kapling : kapling : kapling : kapling : Kapling 12 Peserta Ngobrol bareng & Duta PMR Menjadi MC kontingen pada kegiatan Edutaiment; Penampilan konser Jumtek dengan acara: Penampilan kembali 5 terbaik Pengumuman pemilihan forpis dan Duta PMR I. FASILITATOR DAN NARA SUMBER a) PMI Provinsi Jawa Tengah b) Koordinator FORPIS Jawa Tengah c) Narasumber dari setiap topik / materi ILS J. ASPEK PENINGKATAN PKS Aspek Pengetahuan: Muatan pesan sesuai dengan undian tema yang diperoleh oleh masing-masing kontingen yang dikemas dalam bentuk hiburan Aspek Sikap: Kerjasama dan kekompakan saat tampil Aspek Ketrampilan: Kreatifitas, inovasi mengemas pesan sesuai tema di atas panggung 30

31 Traveling Kepalangmerahan Kewirausahaan Sosial Publikasi dan Informasi PMR Eksplore Hukum Perikemanusiaan Internasional (HPI) Ngobrol Bareng dan Duta PMR Aksi Cepat Tepat Komik PMR Sarasehan Sukarelawan 31

32 TRAVELING KEPALANGMERAHAN A.PENDAHULUAN/DESKRIPSI Travelling Kepalangmerahan yaitu wahana yang di sediakan dalam rangka penyegaran materi dan metode memfasilitasi fasilitator dan PMR untuk dapat berperan sebagai peer Leadership (untuk PMR Mula), peer support (untuk PMR Madya) dan peer Educator (untuk PMR Wira) B. KEGIATAN 1. Penyegaran materi PMR untuk fasilitator PMR 2. Penyampaian materi PMR kepada PMR 3. Pendidikan sebaya PMR C. TUJUAN Peserta memahami 7 materi pokok PMR antara lain 1. Gerakan Kepalang Merahan, 2. Kepemimpinan, 3. Remaja Sehat Peduli sesama, 4. Pertolongan Pertama 5. Kesehatan Remaja 6. Ayo Siaga Bencana 7. Donor darah Sukarela Fasilitator memiliki metode dan model pelatihan yang tepat bagi PMR dalam penerapan syarat kecakapan PMR PMR dapat memahami dan dapat berperan sebagai peer, peer leadership untuk PMR mula, peer support untuk PMR Madya dan peer educator untukpmr Wira Terinventarisasi masukan guna perbaikan materi PMR dan metodologi pelatihan PMR yang akan datang D. HASIL YANG DIHARAPKAN 1. Adanya keseragaman materi dan metodologi untuk PMR 2. Teridentifikasinya kesenjangan (gap) dalam penerapan materi PMR 3. Teridentifikasinya masukan atau rekomendasi untuk perbaikan materi dan metodologi pelatihan PMR PESERTA orang Fasilitator berasal dari Kabupaten/ Kota sesuai spesifikasi dengan rincian sebagai berikut : N o Kabupaten / Kota 1 Banjarnegara 1 jml fasili tator Materi Gerakan Kepalangmerahan (Wira) No Kabupaten / Kota 19 Pemalang 1 Jml fasili tator Materi Pertolongan Pertama(Mula) 32

33 2 Banyumas 2 3 Batang 1 4 Blora 1 5 Boyolali 1 6 Brebes 1 7 Cilacap 1 8 Demak 2 9 Grobogan 1 10 Jepara 2 11 Karanganyar 1 12 Kebumen 1 13 Kendal 1 14 Klaten 1 15 Kudus 1 16 Magelang 1 17 Pati 1 18 Pekalongan 1 Kepemimpinan (Madya dan Mula ) Remaja Sehat Peduli Sesama (mula) Pertolongan Pertama (Wira) Kesehatan Remaja (Mula) Ayo Siaga Bencana (Madya) Donor darah sukarela (Madya) Gerakan Kepalangmerahan (Mula dan madya) Kepemimpinan (Wira) Remaja Sehat Peduli Sesama (Mula dan wira) Pertolongan Pertama (madya) Kesehatan Remaja (Madya) Ayo Siaga Bencana (Mula) Donor darah sukarela (Wira) Pertolongan Pertama (Wira) Kesehatan Remaja (Wira) Ayo Siaga Bencana (Mula) Donor darah sukarela (Mula) 20 Purbalingga 1 21 Purworejo 1 22 Rembang 2 23 Semarang 2 24 Sragen 1 25 Sukoharjo 1 26 Tegal 1 27 Temanggun g 1 28 Wonogiri 1 29 Wonosobo Kota Magelang Kota Pekalongan Kota Salatiga Kota Semarang Kota Surakarta Kota Tegal 1 Kesehatan Remaja (wira) Ayo Siaga Bencana (Wira) Donor darah sukarela (Madya dan Wira) Gerakan Kepalangmera han (Madya dan Wira) Kepemimpinan (Madya) Remaja Sehat Peduli Sesama (Wira) Pertolongan Pertama (Madya) Kesehatan Remaja (Madya) Ayo Siaga Bencana (Wira) Donor darah sukarela (Mula) Gerakan Kepalangmera han (Mula) Kepemimpinan (Mula dan Wira) Remaja Sehat Peduli Sesama (Madya) Pertolongan Pertama (Mula) Kesehatan Remaja (Mula) Ayo Siaga Bencana (Madya) 33

34 2. 7 orang PMR Mula dari masing-masing Kabupaten/Kota 3. 7 orang PMR Madya dari masing-masing Kabupaten/Kota 4. 7 orang PMR Wira dari masing-masing Kabupaten/Kota Fasilitatator Utama F. MATERI 1. Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah 2. Kepemimpinan 3. Pertolongan Pertama 4. Remaja Sehat Peduli Sesama 5. Kesiapsiagaan Bencana 6. Kesehatan Remaja 7. Donor Darah Siswa 8. Keterampilan Memfasilitasi Kegiatan (peserta ; Pembina/Fasilitator PMR) 9. Praktik Memfasilitasi (peserta : Pembina/Fasilitator PMR) G. METODE 1. Evaluasi tertulis 2. Demonstrasi/peragaan 3. Tanya jawab 4. Simulasi 5. Penugasan H. MEDIA 1. Kertas flipchart 2. Papan flipchart 3. Soundsystem / Megaphone 4. ATK (Spidol besar warna-warni, Spidol kecil warna-warni, Kertas metaplan, kertas origami, Penggaris, Gunting kertas, Cutter,Lem kertas) 5. Peralatan lain yang tidak tercantum diatas disediakan secara mandiri oleh peserta I. FASILITATOR DAN NARASUMBER 1. Fasilitator/Pembimbing Teknis 2. Perwakilan Fasilitator dari PMI Kabupaten/Kota 3. Divisi PMR dan Sukarelawan PMI Provinsi Jateng J. WAKTU DAN TEMPAT Tanggal : Juli 2017 Jam : Wib Tempat : Bumi Perkemahan Regaloh Kabupaten Pati Jawa Tengah 34

35 K. ALUR KEGIATAN 1. Tanggal 24 Juli 2017 Seluruh fasilitator dan Pembina PMR akan mendapatkan briefing tentang teknis pelaksanaan Youth Station, penyegaran materi dan metode pelatihan PMR, dipandu oleh fasilitator Utama dari PMI jawa Tengah Fasilitator akan dikelompokkan berdasarkan tingkatannya (Mula, Madya, Wira) untuk melaksanakan penyegaran materi PMR, simulasi memfasilitasi, menyusun RPP berdasarkan materi yang telah ditentukan oleh fasilitator yang telah ditunjuk. 2. Tanggal 25 Juli 2017 Peserta menempati station yang telah ditentukan (berdasarkan materi dan tingkatan) Fasilitator dan Pembina PMR yang telah ditentukan akan memfasilitasi kegiatan dengan alur: a) Pengantar (bina suasana, perkenalan, penjelasan alur) b) Pemberian Materi PMR sesuai dengan bidangnya c) Evaluasi Materi (peserta mengerjakan soal tertulis sebanyak 10 soal pilihan ganda) d) Pembekalan Pendidikan Sebaya/Peer e) Penugasan untuk travelling keesokan harinya untuk melakukan Peer kepada seluruh peserta lain Masing-masing station diberikan kebebasan untuk merancang kegiatan peer sesuai dengan materinya dengan perlengkapan dan peralatan yang ada Peserta akan dibagi menjadi 6 kelompok yang bertugas untuk memberikan Pendidikan sebaya kepada kelompok materi lain pada hari ke-3 Fasilitator mendampingi peserta pada saat penugasan 3. Tanggal 26 Juli 2017 Peserta menempati station yang sama seperti hari sebelumnya Fasilitator akan menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan. Travelling dilaksanakan sesuai dengan urutan sebagaimana berikut: 1. Gerakan Kepalang Merahan, 2. Kepemimpinan, 3. Remaja Sehat Peduli sesama, 4. Pertolongan Pertama 5. Kesehatan Remaja 6. Ayo Siaga Bencana 7. Donor darah Sukarela Masing-masing station mendapatkan waktu 45 untuk mempraktekan Pendidikan sebaya kepada station lainnya 35

36 ILUSTRASI DAFTARAN MULADYA Hari ke-1 Fasilitator Utama Fasilitator Mula Fasilitator Madya Fasilitator Wira Hari ke-2 Gerakan Kepemimpina n RSPS Kesja PP ASB DDS Gerakan Kepemimpina n RSPS Kesja PP ASB DDS Gerakan Kepemimpina n RSPS Kesja PP ASB DDS Hari ke-3 Gerakan RSPS Kepemimpinan PP Kesja ASB DDS 36

37 L. ASPEK PENINGKATAN PKS Aspek pengetahuan (penguasaan materi) Kreatifitas dalam penyampaian materi Kemampuan dalam menerapkan pendidikan sebaya Kerjasama tim Pembagian peran dalam kelompok Aspek yang dinilai yaitu: Aspek Item indikator penilaian Penilaian o Pengetahuan umum Pengetahuan o 7 Materi PMR (Knowledge) Sikap (Attitude) Ketrampilan (Skill) o Kerjasama tim o Pembagian peran dalam kelompok o Penerapan metode pendidikan sebaya o Kreatifitas penyampaian materi Metode Prosen penilaian tase Tes Tertulis 25 % Observasi 25% o Peragaan o observasi 50% M. PERLENGKAPAN Disiapkan Panitia o Kertas flipchart o Papan flipchart o Soundsystem / Meghaphone o 21 Tenda besar o OC sebanyak 21 orang Disiapkan Oleh Peserta o Buku Referensi Pelatihan PMR o Buku Panduan fasilitator PMR o Atk (Spidol besar warna-warni, Spidol kecil warnawarni, Kertas metaplan, Kertas origami, kertas plano,penggaris,lem besar dan kecil,gunting,staples,karter o Kebutuhan lainnya atau kebutuhan pendukung pembuatan media 37

38 KEWIRAUSAHAAN SOSIAL A. PENDAHULUAN Kegiatan kewirausahaan sosial adalah bagian dari untuk memberikan pengetahuan tentang kajian Kewirausahaan untuk tujuan sosial. kegiatan ini peserta diharapkan dapat mengelola bahanbahan recycle/daur ulang menjadi memiliki nilai ekonomis dan menjualnya hasil karyanya. Kegiatan ini diharapkan menumbuh kembangkan jiwa kewirausahan sejak dini agar dikemudian hari PMR. B. KEGIATAN Kewirausahaan sosial kegiatannya meliputi : 1. Lokakarya Kewirausahaan 2. Produksi kreatif 3. Penjualan /Pameran 4. Donasi Sosial C. TUJUAN 1. Memberikan pengetahuan mengenai prinsip-prinsip kewirausahaan sosial. 2. Memberikan pengalaman terkait proses persiapan, produksi mengelola bahan daur ulang menjadi barang bernilai ekonomis 3. Memberikan pengalaman memasarkan hasil karya produk daur ulag 4. Mendonasikan hasil kewirausahaan (baik berupa uang maupun produk) kepada komunitas sekolah/ masyarakat yang membutuhkan 5. Mendorong perwujudan tanggung jawab sosial melalui penerapan Tribakti PMR berkarya dan berbakti kepada masyarakat. D. HASIL YANG DIHARAPKAN 1. Pemahaman Guru Pembina dan anggota PMR tentang prinsip dasar kewirausahaan 2. Peserta mampu mempresentasikan ide-ide kreatif terkait dengan produk kewirausahaan, terutama terkait dengan bahan-bahan daur ulang. 3. Peserta mampu mengembangkan keterampilan berkomunikasi dalam memasarkan produk yang dihasilkan 4. Peserta mampu mengelola administrasi pembukuan sederhana 5. Peserta memiliki kepedulian dan rasa kasih sayang terhadap sesama 6. Peserta mampu mengembangkan sifat mandiri, optimis, dan kebersamaan. E. PESERTA Setiap kontingen mengirimkan 4 orang peserta yang terdiri dari ; 1. Guru/Pembina PMR : 1 (satu) Orang 2. PMR Mula : 1 (satu) Orang 3. PMR Madya : 1 (satu) Orang 4. PMR Wira : 1 (satu) Orang 38

39 F. MATERIAL & FASILITATOR No Materi Fasilitator Tempat 1. Pengantar kewirausahaan sosial dan Tri Bakti Palang Merah Remaja Berkarya dan berbakti pada kepada masyarakat Fasilitator PMI Prov (Fasil Utama) Narasumber 2. Praktek Pembuata Produk Fasilitator PMI Prov (Fasil Utama) Narasumber 3. Presentasi Produk tiap Kontingen 4. Penjualan di Stand Pameran Fasilitator PMI Prov (Fasil Utama) Narasumber Fasilitator PMI Prov (Fasil Utama) Narasumber KWU 5. Donasi Kewirusahaan Fasilitator PMI Prov (Fasil Utama) Tenda Kewirausahaan Tenda Kewirausahaan Tenda Kewirausahaan Tenda Pameran Stand Lokasi Bakti Sosial G. METODE 1. Lokakarya (presentasi, diskusi, dan tanya jawab, praktek kerja kelompok) 2. Praktek pembuatan produk 3. Praktek pameran dan pemasaran produk 4. Aksi bakti sosial H. MEDIA & PERLENGKAPAN 1. 1 bh tenda pleton/ Rub Hall kapasitas 150 orang untuk hari Ke 1 & 2 (Lokakarya,bengkel produksi dan presentasi) 2. 1 bh booth pameran untuk penjualan produk (hari ke 3 & 4) untuk display hasil produk kewirausahaan 5. Flipchart, Spidol besar dan alat tulis 6. Sound system 7. Alat Praktek produksi - Bahan - bahan praktek kewirausahaan untuk penugasan kelompok sesuai arahan fasilitator (disediakan fasilitator/ panitia) - Bahan - bahan presentasi dan demonstrasi penugasan kontingen (produk kewirausahaan yang dipersiapkan oleh setiap kontingen) 8. Alat pameran dan pemasaran produk - poster/ banner kosong, poster gantung didepan meja - stiker harga, plastic wrap,tas jinjing kain, spidol, alat gambar, akses printer warna. 39

40 I. WAKTU & TEMPAT Hari : Sabtu - Rabu Tanggal : Juli 2017 Waktu : WIB Tempat : Sesuai Jadwal J. PROSES Hari/ Tanggal Hari Pertama Tempat Tenda Kewirausahaan Alur Kegiatan 1. LOKAKARYA & EDUKASI Lokakarya yang dipandu narasumber eksternal yang juga praktisi kewirausahaan yang kompeten. materi berisi tentang: Presenter 1: Pengantar kewirausahaan sosial : Berkarya dan berbakti pada masyarakat. Presenter 2: Prinsip dasar kewirausahaan sosial (motivasi, ide kreatif, modal, persiapan dan produksi, pengemasan, pemasaran, pembukuan sederhana. Presenter 3: Pembelajaran (Lesson Learn) Tenda Kontingen dan stand Kontingen 2. PENUGASAN KONTINGEN (Presentasi dan Demonstrasi) Presentasi & demostrasi tukar hasil produk kewirausahaan antar kontingen Penugasan kontingen bertujuan untuk berbagi ide, ilmu dan pengalamannya tentang kewirausahaan sosial kepada sesama peserta dari daerah lain Setiap kontingen mengisi formulir pendaftaran produk kewirausahaan kontingen propinsi dan menyerahkan kepada panitia Produk wirausaha yang didaftarkan telah dipersiapkan dan atau diproduksi sendiri (oleh kontingen) dari daerah masingmasing Kontingen menyiapkan sendiri semua bahan yang dibutuhkan presentasi dan demonstrasi produk, dan contoh produk yang sudah jadi (3 buah) 40

41 Hari/ Tanggal Hari ke dua Tempat Tenda Kewirausahaan Alur Kegiatan Produk yang disiapkan kontingen dari daerah masing-masing akan dipamerkan dan dipasarkan bersama produk yang dihasilkan dalam penugasan kelompok yang diproduksi di lokasi jumbara Setiap kontingen diberi waktu 10 menit, berisi tentang: Nama produk, ide kreatif, material yang dibutuhkan (bahan bekas/ daur ulang lebih diutamakan), modal yg dibutuhkan Demonstrasi singkat produksi dan pengemasan Rencana harga jual dan bakti sosial hasil kewirausahaan sosial Presentasi/ demonstrasi, dapat dilakukan dengan berbagai metode (karton/ flipchart lembar balik, demonstrasi, dsb) 3. PENUGASAN KELOMPOK Fasilitator dan pendamping sesi penugasan oleh praktisi dari UMKM Pati Total peserta lokakarya akan dibagi ke dalam beberapa kelompok penugasan, setiap kelompok terdiri dari 20 orang sehingga total sebanyak 7 kelompok. Peserta diajarkan tentang contoh proses produksi pengolahan barang bekas menjadi barang bermanfaat & bernilai ekonomis Produksi barang dari bahan daur ulang disediakan oleh panitia bekerjasama dengan UMKM Kab PATI Produk yang dihasilkan oleh kelompok akan dipasarkan dalam sesi pameran pada hari ke-3 dimana sebagian keuntungannya akan digunakan untuk bakti sosial pada hari ke-4 Hari ke 3-4 Stand Pameran 1. PENUGASAN KELOMPOK Penugasan Kelompok: Persiapan pameran dan bakti sosial 41

42 Hari/ Tanggal Tempat Alur Kegiatan a) Perencanaan & persiapan strategi pemasaran dan display pameran hasil karya kewirausahaan b) Perencanaan Bakti Sosial hasil kewirausahaan social Stand Pameran PAMERAN PRODUK KEWIRAUSAHAAN SOSIAL Peserta akan menjualnya hasil karya produksi kepada masyarakat atau seluruh peserta JUMTEK Bisa melalui Stand Pameran khusus hasil produk kewirausahaan sosial yang disediakan panitia Kreatifitas pameran dan pemasaran merupakan salah satu komponen penilaian kelompok Kontingen akan mendapatkan nomer undian, dimana produk yg harus dipasarkan adalah produk dari kontingen lain sesama Hari ke 5 Lokasi Bakti Sosial J. ASPEK PENINGKATAN PKS 1. Aspek pengetahuan (penguasaan materi) 2. Kreatifitas dalam penyampaian materi 3. Kemampuan dalam menerapkan pendidikan sebaya 4. Kerjasama tim 5. Pembagian peran dalam kelompok a. Aspek Penilaian Kontingen kelompoknya Hasil produksi atau hasil penjualan produksi disumbangkan kepada masyarakat yang membutuhkan. Lokasi bakti sosial dapat dilakukan: - Sekolah Luar Biasa (SLB) - Panti Jompo - Panti asuhan - Sesuai kebutuhan lokal Aspek Penilaian Indikator Metode Penilain Pengetahuan Dasar kewira usahaan sosial Motivasi dan peran kewirausahaan Absensi Pengamatan Presentasi Penilaian 40 % 42

43 Aspek Penilaian Indikator Metode Penilain Teknik produksi Teknik pemasaran/ penjualan Pembukuan keuangan sederhana Presentasi Penilaian Sikap (Attitude) Mandiri Optimis Kepedulian terhadap sesama Absensi Pengamatan 20% Keterampilan (Skill) Ide kreatif Demonstrasi proses produksi Presentasi hasil karya (bermanfaat dan bernilai ekonomis) Komunikasi pemasaran Pembukuan sederhana Absensi Pengamatan 40% 43

44 b. Aspek Penilaian Kelompok Aspek Penilaian Indikator Pengetahuan Dasar kewira usahaan sosial Motivasi dan peran kewirausahaan teknik produksi teknik pemasaran/ penjualan Pembukuan keuangan sederhana Sikap (Attitude) Mandiri Optimis Kepedulian terhadap sesama Metode Penilain Absensi Penugasan Kelompok Pengamatan Absensi Penugasan Kelompok Pengamatan Presentasi Penilaian 30 % 20% Keterampilan (Skill) Ide kreatif Demonstrasi proses produksi Presentasi hasil karya (bermanfaat dan bernilai ekonomis) Komunikasi pemasaran Pembukuan sederhana Absensi Penugasan Kelompok Pengamatan 40% 44

45 PUBLIKASI DAN INFORMASI PMR A. PENDAHULUAN/ DESKRIPSI Publikasi dan Informasi PMR merupakan rangkaian kegiatan membekali peserta PMR dengan pengetahuan dan keterampilan teknis pengambilan foto dan penulisan serta pengemasannya sehingga menjadi satu media yang dapat memberikan publikasi dan informasi. B. KEGIATAN 1. Pembekalan/ pendalaman materi teknik fotografi dan teknik penulisan 2. Penugasan kelompok untuk pembuatan buletin dan majalah dinding (MADING). C. C. TUJUAN 1. Peserta dapat menghasilkan media yang dapat memberikan informasi dan publikasi melalui buletin dan mading 2. Peserta mendapatkan pengetahuan tentang pengolahan promosi dan publikasi, melalui teknik fotografi dengan menggunakan smartphone/ gadget, teknik penulisan serta pengelolaan media. 3. Peserta mampu mengembangkan ide kreatif dan menghasilkan karya dalam : Peserta membuat perencanaan publikasi Peserta menuangkan hasil karya dalam bentuk berita/ foto berkaitan dengan kegiatan-kegiatan JUMTEK. Peserta dapat BEKERJASAMA dalam kelompok penugasannya dalam mengelola buletin dan majalah dinding Peserta mampu menerapkan nilai-nilai KEPEMIMPINAN saat menjadi pemimpin redaksi Peserta dalam melakukan kegiatan menjunjung nilai-nilai PERSAHABATAN. D. HASIL YANG DIHARAPKAN 1. Kelompok Peserta, dalam bentuk Gabungan Kabupaten/Kota, dapat menghasilkan media yang dapat memberikan informasi dan publikasi melalui Buletin yang terbit harian dan majalah dinding. 2. Kelompok Peserta, dalam bentuk Gabungan Kabupaten/Kota, mendapatkan pengetahuan tentang pengolahan promosi dan publikasi, melalui teknik fotografi dengan menggunakan smartphone/ gadget,teknik penulisan serta pengelolaan media. E. PESERTA Setiap kontingen diwakili oleh 3(dua) orang PMR, terdiri dari: 1 (satu) orang PMR Wira 1 (satu) orang PMR Madya 1 (satu ) orang PMR Mula (NOTE: dilakukan pada saat pendaftaran). Untuk penugasan, peserta akan dibagi menjadi kelompok penugasan yang terdiri dari gabungan PMI Kabupaten. F. MATERI 1. Jurnalistik dasar 2. Teknik Penulisan 3. Fotografi 4. Desain newsletter 45

46 G. METODE 1. Pembekalan materi 2. Rapat Redaksi kerja kelompok 3. Menghasilkan : newsletter, termasuk berita-berita singkat untuk media centre. H. MEDIA 1. Kertas flipchart dan papan flipchart 2. Laptop (untuk kelas penulisan dan untuk Rapat Redaksi ) 3. Layar (untuk kelas penulisan dan untuk Rapat Redaksi ) 4. Sound-system (untuk kebutuhan kegiatan pembekalan materi) 5. Printer warna (untuk kebutuhan kegiatan Buletin) 6. ATK I. FASILITATOR DAN NARA SUMBER Fasilitator sesuai bidangnya J. WAKTU DAN TEMPAT Waktu dan TempatHari, Tempat Tanggal, Waktu 23 Juli 2017 Aula / tenda besar Juli 2017 Media Center Lokasi Jumtek Kegiatan Seluruh kontingen mengirimkan 1 orang peserta (workshop dan pembentukan kelompok) Membuat Mading dan Buletin sesuai kelompok K. PROSES 1. Seluruh peserta dikumpulkan untuk mendapatkan pembekalan dan pembagian kelompok 2. Setiap kelompok akan mendapatkan tugas yang sudah ditentukan perkelompok sebagai berikut : 3. Setiap hari setiap kelompok akan melakukan rapat redaksi di pagi hari, dan membuat tugas di sore hari sesuai bahan yang didapat di hari itu. L. ASPEK PENINGKATAN PKS 1. Aspek pengetahuan (penguasaan materi) 2. Kreatifitas dalam penyampaian materi 46

PETUNJUK PELAKSANAAN JUMPA BAKTI GEMBIRA (JUMBARA) PMR MADYA DAN WIRA PMI KABUPATEN TEGAL TAHUN 2014

PETUNJUK PELAKSANAAN JUMPA BAKTI GEMBIRA (JUMBARA) PMR MADYA DAN WIRA PMI KABUPATEN TEGAL TAHUN 2014 PETUNJUK PELAKSANAAN JUMPA BAKTI GEMBIRA (JUMBARA) PMR MADYA DAN WIRA PMI KABUPATEN TEGAL TAHUN 2014 A. Pendahuluan Generasi muda merupakan kader-kader pemimpin masa depan bangsa. Dalam rangka menyiapkan

Lebih terperinci

JUMBARA DAN TEMU KARYA

JUMBARA DAN TEMU KARYA Jumbara &Temu Karya JUMBARA DAN TEMU KARYA Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017 SI BAN Jumbara dan Temu Karya Provinsi Jawa Tengah 2017 PANDUAN UMUM JUMBARA DAN TEMU KARYA PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN

Lebih terperinci

DRAFT PANDUAN UMUM JUMBARA DAN TEMU KARYA SUKARELAWAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2017

DRAFT PANDUAN UMUM JUMBARA DAN TEMU KARYA SUKARELAWAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2017 DRAFT PANDUAN UMUM JUMBARA DAN TEMU KARYA SUKARELAWAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2017 I. LATAR BELAKANG JUMBARA merupakan satu bentuk kegiatan pembinaan yang merupakan ajang pertemuan anggota PMR untuk

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS JUMBARA PMR MADYA WIRA PMI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TAHUN 2017

PETUNJUK TEKNIS JUMBARA PMR MADYA WIRA PMI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TAHUN 2017 A. JUMPA PETUNJUK TEKNIS JUMBARA PMR MADYA WIRA PMI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TAHUN 2017 PALANG MERAH INDONESIA KABUPATEN OKU Jalan MT Haryono No 01 Pasar Baru OKU 1. TRAVELING KEPALANGMERAHAN a) Tujuan.

Lebih terperinci

Pangkajene Kepulauan, Juli 2016 JUMBARA NASIONAL VIII PALANG MERAH INDONESIA TAHUN 2016

Pangkajene Kepulauan, Juli 2016 JUMBARA NASIONAL VIII PALANG MERAH INDONESIA TAHUN 2016 Pangkajene Kepulauan, 25-31 Juli 2016 JUMBARA NASIONAL VIII PALANG MERAH INDONESIA TAHUN 2016 Road to Pangkep Jumbara merupakan proses evaluasi 5 tahun-an Nasional Jumbara Nasional VIII Tahun 2016 akan

Lebih terperinci

Kunjungi webpage Scan QR Code

Kunjungi webpage Scan QR Code Kunjungi webpage Scan QR Code KATA PENGANTAR Jumlah remaja Indonesia yang berusia 10-24 tahun mencapai 25 juta orang atau 30 persen dari total penduduk Indonesia. Remaja memiliki karakteristik khusus,

Lebih terperinci

1. NAMA KEGIATAN Kegiatan lomba kepalangmerahan tingkat Madya dan Wira se-kabupaten Blitar ini kami sebut Satgana Cup III 2014.

1. NAMA KEGIATAN Kegiatan lomba kepalangmerahan tingkat Madya dan Wira se-kabupaten Blitar ini kami sebut Satgana Cup III 2014. 1 1. NAMA KEGIATAN Kegiatan lomba kepalangmerahan tingkat Madya dan Wira se-kabupaten Blitar ini kami sebut Satgana Cup III 2014. 2. TEMA KEGIATAN Tema Satgana Cup III tahun 2014 adalah Cheerful, Smart,

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PETUNJUK TEKNIS JAVAMERA VI TINGKAT MADYA SE-MALANG TERBUKA TAHUN 2018

PETUNJUK TEKNIS PETUNJUK TEKNIS JAVAMERA VI TINGKAT MADYA SE-MALANG TERBUKA TAHUN 2018 PETUNJUK TEKNIS PETUNJUK TEKNIS JAVAMERA VI TINGKAT MADYA SE-MALANG TERBUKA TAHUN 2018 A. Ketentuan Tim dan Peserta Tiap delegasi berhak mengirimkan timnya maksimal 2 tim. Masing-masing tim memiliki 1

Lebih terperinci

KEGIATAN PADA BIDANG REHABILITASI SOSIAL TAHUN 2017 DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH

KEGIATAN PADA BIDANG REHABILITASI SOSIAL TAHUN 2017 DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH KEGIATAN PADA BIDANG REHABILITASI SOSIAL TAHUN 2017 DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH No Program Anggaran Sub Sasaran Lokasi 1. Program Rp. 1.000.000.000 Pelayanan dan Sosial Kesejahteraan Sosial Penyandang

Lebih terperinci

SELAMAT DATANG PESERTA TEMU TEKNIK JUMBARA PMR XI PMI KABUPATEN JEPARA TAHUN 2013

SELAMAT DATANG PESERTA TEMU TEKNIK JUMBARA PMR XI PMI KABUPATEN JEPARA TAHUN 2013 SELAMAT DATANG PESERTA TEMU TEKNIK JUMBARA PMR XI PMI KABUPATEN JEPARA TAHUN 2013 1. Latarbelakang Kegiatan Memiliki cikal bakal relawan PMI yang berkualitas, yang mampu menjalankan tugas-tugas kemanusiaan

Lebih terperinci

JUMBARA PMR DAN TEMU KARYA RELAWAN PALANG MERAH INDONESIA TINGKAT DAERAH KALIMANTAN BARAT (JUMTEK 2010 PMI KALBAR) Sungai Ambawang, 5 10 Oktober 2010

JUMBARA PMR DAN TEMU KARYA RELAWAN PALANG MERAH INDONESIA TINGKAT DAERAH KALIMANTAN BARAT (JUMTEK 2010 PMI KALBAR) Sungai Ambawang, 5 10 Oktober 2010 JUMBARA PMR DAN TEMU KARYA RELAWAN PALANG MERAH INDONESIA TINGKAT DAERAH KALIMANTAN BARAT (JUMTEK 2010 PMI KALBAR) Sungai Ambawang, 5 10 Oktober 2010 Pendahuluan Jumbara (JUMpa BAkti gembira) dan Temu

Lebih terperinci

BAB III NAMA, WAKTU DAN TEMPAT

BAB III NAMA, WAKTU DAN TEMPAT PETUNJUK PELAKSANAAN TEMU GERAK DAN AKTIVITAS PALANG MERAH REMAJA (TEGAK PMR) VI TINGKAT WIRA SE-JAWA TIMUR 2017 KSR-PMI UNIT UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG TEMA: SMART IN ACTION, SHARE HAPPINESS AND

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 7 TAHUN 2018 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 7 TAHUN 2018 TAHUN 2012 TENTANG PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 7 TAHUN 2018 TAHUN 2012 TENTANG ALOKASI DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU BAGIAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DAN PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA DI JAWA TENGAH TAHUN

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1. Telaah Terhadap Kebijakan Nasional Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2018, Kementerian PPN/Bappenas memangkas prioritas nasional agar lebih fokus menjadi

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH

GUBERNUR JAWA TENGAH GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 78 TAHUN 2013 TAHUN 2012 TENTANG PERKIRAAN ALOKASI DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU BAGIAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DAN PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN PERKIRAAN ALOKASI DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU BAGIAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DAN PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH

GUBERNUR JAWA TENGAH GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 71 A TAHUN 201356 TAHUN 2012 TENTANG ALOKASI DEFINITIF DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU BAGIAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

BADAN PENGHUBUNG PROVINSI JAWA TENGAH

BADAN PENGHUBUNG PROVINSI JAWA TENGAH BADAN PENGHUBUNG PROVINSI JAWA TENGAH RAKOR PROGRAM KERJA DAN KEGIATAN DAN PERSIAPAN PELAKSANAAN WAYANG ORANG PANDHAWA MAKARTI SERTA PAKET ACARA KHUSUS KABUPATEN JEPARA JAWA TENGAH TAMAN MINI INDONESIA

Lebih terperinci

Nomor : / Org/ IV/ 2011 KEPADA YTH : JEPARA

Nomor : / Org/ IV/ 2011 KEPADA YTH : JEPARA Jepara, 14 April 2011 Nomor : / Org/ IV/ 2011 Sifat Lamp Perihal : SEGERA : 1 (satu) Bandel (Juknis) : Pendaftaran JUMBARA X PMI Kabupaten Jepara Tahun 2011 KEPADA YTH : 1. Kepala SD/ MI se-kab. Jepara

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH

GUBERNUR JAWA TENGAH GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 56 TAHUN 201256 TAHUN 2012 TENTANG ALOKASI SEMENTARA DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU BAGIAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA TENGAH. Data Agregat per K b t /K t

PROVINSI JAWA TENGAH. Data Agregat per K b t /K t PROVINSI JAWA TENGAH Data Agregat per K b t /K t PROVINSI JAWA TENGAH Penutup Penyelenggaraan Sensus Penduduk 2010 merupakan hajatan besar bangsa yang hasilnya sangat penting dalam rangka perencanaan pembangunan.

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH Tahun Anggaran Rekapitulasi Anggaran Belanja Langsung Berdasarkan Program dan Kegiatan

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH Tahun Anggaran Rekapitulasi Anggaran Belanja Langsung Berdasarkan Program dan Kegiatan Halaman : 1 RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH Tahun Anggaran 2017 Formulir RKA-SKPD 2.2 Urusan Pemerintahan : 2.02. - Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan

Lebih terperinci

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014 PROVINSI JAWA TENGAH

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014 PROVINSI JAWA TENGAH No. 56/08/33 Th.IX, 3 Agustus 2015 PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014 PROVINSI JAWA TENGAH PRODUKSI CABAI BESAR SEBESAR 167,79 RIBU TON, CABAI RAWIT SEBESAR 107,95 RIBU TON,

Lebih terperinci

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013 No. 50/08/33/Th. VIII, 4 Agustus 2014 PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013 PRODUKSI CABAI BESAR SEBESAR 145,04 RIBU TON, CABAI RAWIT 85,36 RIBU TON, DAN BAWANG

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATAKERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI JAWA

Lebih terperinci

BPS PROVINSI JAWA TENGAH

BPS PROVINSI JAWA TENGAH BPS PROVINSI JAWA TENGAH No. 05/01/33/Th.II, 2 Januari 2008 KONDISI KETENAGAKERJAAN DAN PENGANGGURAN JAWA TENGAH AGUSTUS 2007 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Jawa Tengah pada Agustus 2007 adalah

Lebih terperinci

Oleh : Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah

Oleh : Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah Oleh : Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah POPULASI PENDUDUK DI JAWA TENGAH SEBANYAK 33.270.207 JIWA JUMLAH PMKS SEBESAR 5.016.701 JIWA / 15,08 % DARI PENDUDUK JATENG PERINCIAN : KEMISKINAN 4,468,621

Lebih terperinci

UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGHAPUSAN

UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGHAPUSAN International Labour Organization UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGHAPUSAN PEKERJA RUMAH TANGGA ANAK PEDOMAN UNTUK PENDIDIK Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Bekerja sama dengan Proyek

Lebih terperinci

TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH KABUPATEN KENDAL. 0 Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Kendal

TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH KABUPATEN KENDAL. 0 Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Kendal LP2KD Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah Kabupaten Kendal TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH KABUPATEN KENDAL TAHUN 2012 0 Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah

Lebih terperinci

PEDOMAN TEKNIS JAGA PRAJA IV SE-JAWA TIMUR TAHUN 2017

PEDOMAN TEKNIS JAGA PRAJA IV SE-JAWA TIMUR TAHUN 2017 PEDOMAN TEKNIS JAGA PRAJA IV SE-JAWA TIMUR TAHUN 2017 PEDOMAN PELAKSANAAN LAGA A. KETENTUAN PESERTA 1) Peserta Travelling adalah anggota PMR MADYA dari kalangan SMP/MTs/Sederajat yang terdaftar secara

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 116 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 116 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 116 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

Nomor : 134/RLW/IV/2013 Jepara, 04 Mei 2013 Sifat : PENTING Lamp : 1 (satu) bendel Perihal : Jumbara ke 11 PMI Kabupaten Jepara Tahun 2013

Nomor : 134/RLW/IV/2013 Jepara, 04 Mei 2013 Sifat : PENTING Lamp : 1 (satu) bendel Perihal : Jumbara ke 11 PMI Kabupaten Jepara Tahun 2013 Nomor : 134/RLW/IV/2013 Jepara, 04 Mei 2013 Sifat : PENTING Lamp : 1 (satu) bendel Perihal : Jumbara ke 11 PMI Kabupaten Jepara Tahun 2013 Kepada 1. Yth. Kepala SD/ MI Se Kab. Jepara 2. Yth. Kepala SMP/

Lebih terperinci

LOMBA INVITASI PP BUPATI CUP PMR TINGKAT WIRA SE-BAKORWIL KEDU TAHUN 2013 KSR PMI UNIT UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO

LOMBA INVITASI PP BUPATI CUP PMR TINGKAT WIRA SE-BAKORWIL KEDU TAHUN 2013 KSR PMI UNIT UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO LOMBA INVITASI PP BUPATI CUP PMR TINGKAT WIRA SE-BAKORWIL KEDU TAHUN 2013 KSR PMI UNIT UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO PETUNJUK PELAKSANAAN LOMBA INVITASI PP BUPATI CUP PMR TINGKAT WIRA SE-BAKORWIL

Lebih terperinci

ASPEK : PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMAKAIAN KONTRASEPSI INDIKATOR : HASIL PEROLEHAN PESERTA KB BARU

ASPEK : PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMAKAIAN KONTRASEPSI INDIKATOR : HASIL PEROLEHAN PESERTA KB BARU INDIKATOR : HASIL PEROLEHAN PESERTA KB BARU BULAN : KABUPATEN/KOTA IUD MOW MOP KDM IMPL STK PILL JML PPM PB % 1 Banyumas 748 34 3 790 684 2,379 1,165 5,803 57,379 10.11 2 Purbalingga 141 51 10 139 228

Lebih terperinci

TABEL 4.1. TINGKAT KONSUMSI PANGAN NASIONAL BERDASARKAN POLA PANGAN HARAPAN

TABEL 4.1. TINGKAT KONSUMSI PANGAN NASIONAL BERDASARKAN POLA PANGAN HARAPAN TABEL 4.1. TINGKAT KONSUMSI PANGAN NASIONAL BERDASARKAN POLA PANGAN HARAPAN No Kelompok Pola Harapan Nasional Gram/hari2) Energi (kkal) %AKG 2) 1 Padi-padian 275 1000 50.0 25.0 2 Umbi-umbian 100 120 6.0

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi mengikuti pola yang tidak selalu mudah dipahami. Apabila

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi mengikuti pola yang tidak selalu mudah dipahami. Apabila BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengangguran merupakan masalah yang sangat kompleks karena mempengaruhi sekaligus dipengaruhi oleh beberapa faktor yang saling berinteraksi mengikuti pola yang

Lebih terperinci

ASPEK : PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMAKAIAN KONTRASEPSI INDIKATOR : HASIL PEROLEHAN PESERTA KB BARU

ASPEK : PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMAKAIAN KONTRASEPSI INDIKATOR : HASIL PEROLEHAN PESERTA KB BARU INDIKATOR : HASIL PEROLEHAN PESERTA KB BARU BULAN : KABUPATEN/KOTA IUD MOW MOP KDM IMPL STK PILL JML PPM PB % 1 Banyumas 447 60 8 364 478 2.632 629 4.618 57.379 8,05 2 Purbalingga 87 145 33 174 119 1.137

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dan Jusuf Kalla, Indonesia mempunyai strategi pembangunan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dan Jusuf Kalla, Indonesia mempunyai strategi pembangunan yang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo dan Jusuf Kalla, Indonesia mempunyai strategi pembangunan yang dinamakan dengan nawacita.

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA

KERANGKA ACUAN KERJA KERANGKA ACUAN KERJA Rakor Pengurangan Melalui Keluarga Berencana Provinsi Jawa Tahun 2016 BIRO BINA SOSIAL SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH 0 A. LATAR BELAKANG 1. Dasar Hukum a. Undang-Undang Nomor

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH AGUSTUS 2011: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 5,93 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH AGUSTUS 2011: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 5,93 PERSEN No. 62/11/33/Th.V, 07 November 2011 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH AGUSTUS 2011: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 5,93 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Jawa Tengah Agustus 2011 mencapai 16,92 juta

Lebih terperinci

PROGRAM KB NASIONAL BAGI MHS KKN UNDIP

PROGRAM KB NASIONAL BAGI MHS KKN UNDIP PROGRAM KB NASIONAL BAGI MHS KKN UNDIP 1 SITUASI KEPENDUDUKAN DAN PROGRAM KB NASIONAL JAWA TENGAH 2 DISTRIBUSI dan KEPADATAN PENDUDUK = 0 50 Pddk/Km2 = 51 100 Pddk/Km2 = 101 500 Pddk/Km2 = >500 Pddk/Km2

Lebih terperinci

Buku Saku Pembina PMR

Buku Saku Pembina PMR Buku Saku Pembina PMR Buku Saku Pembina PMR 2009 Buku Saku Pembina PMR Edisi I. Jakarta: Mei 2009 Hak Cipta Palang Merah Indonesia Pusat http://www.pmi.or.id Pengarah : Dr. Hj. Ulla Nuchrawaty Usman,

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM BAB IV GAMBARAN UMUM A. Gambaran Umum Provinsi Jawa Tengah 1. Peta Provinsi Jawa Tengah Sumber : Jawa Tengah Dalam Angka Gambar 4.1 Peta Provinsi Jawa Tengah 2. Kondisi Geografis Jawa Tengah merupakan

Lebih terperinci

KONDISI UMUM PROVINSI JAWA TENGAH

KONDISI UMUM PROVINSI JAWA TENGAH KONDISI UMUM PROVINSI JAWA TENGAH Kondisi umum Provinsi Jawa Tengah ditinjau dari aspek pemerintahan, wilayah, kependudukan dan ketenagakerjaan antara lain sebagai berikut : A. Administrasi Pemerintah,

Lebih terperinci

Analisa Tujuan Pembelajaran Pelatihan VCA dan PRA untuk Pelatih

Analisa Tujuan Pembelajaran Pelatihan VCA dan PRA untuk Pelatih Analisa Tujuan Pembelajaran dan untuk Pelatih Kompetensi Tujuan Pembelajaran Indikator Materi Belajar 1. Memahami konsep dasar dan Vulnerability and Capacity Assessment () atau asesmen kerentanan dan kapasitas

Lebih terperinci

ASPEK : PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMAKAIAN KONTRASEPSI INDIKATOR : HASIL PEROLEHAN PESERTA KB BARU

ASPEK : PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMAKAIAN KONTRASEPSI INDIKATOR : HASIL PEROLEHAN PESERTA KB BARU INDIKATOR : HASIL PEROLEHAN PESERTA KB BARU BULAN : KABUPATEN/KOTA IUD MOW MOP KDM IMPL STK PILL JML PPM PB % 1 Banyumas 728 112 20 1,955 2,178 2,627 1,802 9,422 57,379 16.42 2 Purbalingga 70 50 11 471

Lebih terperinci

PENEMPATAN TENAGA KERJA. A. Jumlah Pencari Kerja di Prov. Jateng Per Kab./Kota Tahun 2016

PENEMPATAN TENAGA KERJA. A. Jumlah Pencari Kerja di Prov. Jateng Per Kab./Kota Tahun 2016 PENEMPATAN TENAGA KERJA A. Jumlah Pencari Kerja di Prov. Jateng Per Kab./Kota Tahun 2016 NO KAB./KOTA L P JUMLAH 1 KABUPATEN REMBANG 820 530 1.350 2 KOTA MAGELANG 238 292 530 3 KABUPATEN WONOGIRI 2.861

Lebih terperinci

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Zat-zat dalam Susu Nilai Kandungan

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Zat-zat dalam Susu Nilai Kandungan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang memiliki peranan penting dalam pembangunan di Indonesia karena sektor pertanian mampu menyediakan lapangan kerja, serta

Lebih terperinci

BUPATI CUP LOMBA INVITASI PALANG MERAH REMAJA (PMR) WIRA SE-EKS KERESIDENAN KEDU DAN BANYUMAS TAHUN 2018 KSR PMI UNIT UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

BUPATI CUP LOMBA INVITASI PALANG MERAH REMAJA (PMR) WIRA SE-EKS KERESIDENAN KEDU DAN BANYUMAS TAHUN 2018 KSR PMI UNIT UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BUPATI CUP LOMBA INVITASI PALANG MERAH REMAJA (PMR) WIRA SE-EKS KERESIDENAN KEDU DAN BANYUMAS TAHUN 2018 KSR PMI UNIT UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO UNIT KEGIATAN MAHASISWA KORPS SUKARELA PALANG MERAH

Lebih terperinci

BAB I DASAR PEMIKIRAN

BAB I DASAR PEMIKIRAN BAB I DASAR PEMIKIRAN PETUNJUK PELAKSANAAN Di era globalisasi yang penuh tantangan ini, menuntut kita untuk dapat lebih maju, berwawasan luas, dan berprestasi dalam berbagai macam hal. Di era ini pula,

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Provinsi Jawa Tengah Sensus Ekonomi 2016 No. 37/05/33 Th. XI, 24 Mei 2017 BERITA RESMI STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI JAWA TENGAH Hasil Pendaftaran

Lebih terperinci

PANDUAN TANDA KECAKAPAN PMR UNTUK MARKAS CABANG PMI

PANDUAN TANDA KECAKAPAN PMR UNTUK MARKAS CABANG PMI PANDUAN TANDA KECAKAPAN PMR UNTUK MARKAS CABANG PMI PANDUAN TANDA KECAKAPAN PMR UNTUK MARKAS CABANG PMI 2009 Panduan Tanda Kecakapan Palang Merah Remaja Untuk Markas Cabang PMI Edisi I. Jakarta: Mei 2009

Lebih terperinci

RENJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA TAHUN 2017

RENJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA TAHUN 2017 Kode Urusan Bidang Prioritas Provinsi Lokasi Indikator Kinerja Hasil Program Keluaran Kegiatan Hasil Kegiatan Tolok Ukur Target Tolok Ukur Target Tolok Ukur Target 1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 01 URUSAN WAJIB

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. Provinsi Jawa Tengah sebagai salah satu Provinsi di Jawa, letaknya diapit

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. Provinsi Jawa Tengah sebagai salah satu Provinsi di Jawa, letaknya diapit BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Kondisi Fisik Daerah Provinsi Jawa Tengah sebagai salah satu Provinsi di Jawa, letaknya diapit oleh dua Provinsi besar, yaitu

Lebih terperinci

PENEMPATAN TENAGA KERJA

PENEMPATAN TENAGA KERJA PENEMPATAN TENAGA KERJA A. Jumlah Pencari Kerja di Prov. Jateng Per Kab./Kota Tahun 2015 NO. KAB./KOTA 2015 *) L P JUMLAH 1 KABUPATEN SEMARANG 3,999 8,817 12816 2 KABUPATEN REMBANG 1,098 803 1901 3 KOTA.

Lebih terperinci

Jln. Hanoman No. 18 Telp. (024) Fax. (024) Semarang

Jln. Hanoman No. 18 Telp. (024) Fax. (024) Semarang Nomor : W11-A/1532/KU.00/VI/2017. 22 Juni 2017 Sifat : Penting Lampiran : - Perihal : Kegiatan Rekonsiliasi Tingkat Wilayah dan Persiapan Pelaksanaan Penyusunan Laporan Keuangan Berbasis Akrual Semester

Lebih terperinci

V. PENGEMBANGAN WIRAUSAHA PETANI-NELAYAN DAN KESADARAN LINGKUNGAN

V. PENGEMBANGAN WIRAUSAHA PETANI-NELAYAN DAN KESADARAN LINGKUNGAN V. PENGEMBANGAN WIRAUSAHA PETANI-NELAYAN DAN KESADARAN LINGKUNGAN A. Karya Wirausaha Petani-Nelayan 1. Pengertian Karya Wirausaha petani-nelayan adalah kegiatan yang mengekspose keberhasilan petani-nelayan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. cepat, sementara beberapa daerah lain mengalami pertumbuhan yang lambat.

I. PENDAHULUAN. cepat, sementara beberapa daerah lain mengalami pertumbuhan yang lambat. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tolok ukur keberhasilan pembangunan dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi dan semakin kecilnya ketimpangan pendapatan antar penduduk, antar daerah dan antar sektor. Akan

Lebih terperinci

BPS PROVINSI JAWA TENGAH

BPS PROVINSI JAWA TENGAH BPS PROVINSI JAWA TENGAH No. 05/12/33/Th.III, 1 Desember 2009 KONDISI KETENAGAKERJAAN DAN PENGANGGURAN JAWA TENGAH AGUSTUS 2009 Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) dilaksanakan dua kali dalam setahun,

Lebih terperinci

PERATURAN UMUM LOMBA PALANG MERAH REMAJA XXVII MALANG TERBUKA XXVII TAHUN 2016 KSR-PMI UNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

PERATURAN UMUM LOMBA PALANG MERAH REMAJA XXVII MALANG TERBUKA XXVII TAHUN 2016 KSR-PMI UNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA PERATURAN UMUM LOMBA PALANG MERAH REMAJA XXVII MALANG TERBUKA XXVII TAHUN 2016 KSR-PMI UNIT UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB I PENDAHULUAN Kegiatan Lomba Palang Merah Remaja Malang Terbuka XXVII Tahun 2016 (BALARAM

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Halaman : RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH Tahun Anggaran 0 Formulir RKA-SKPD. Urusan Pemerintahan :.0. - PERTANIAN Organisasi :.0.0. - Dinas Peternakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Efektivitas pembelajaran merupakan pencapaian tujuan antara perencanaan dan hasil pembelajaran. Hal ini didukung oleh pernyataan Menurut Elvira (2008: 58), efektivitas

Lebih terperinci

Gambar 4.1 Peta Provinsi Jawa Tengah

Gambar 4.1 Peta Provinsi Jawa Tengah 36 BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI JAWA TENGAH 4.1 Kondisi Geografis Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di tengah Pulau Jawa. Secara geografis, Provinsi Jawa Tengah terletak

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH No.31 /05/33/Th.VIII, 05 Mei 2014 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH FEBRUARI 2014: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 5,45 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Jawa Tengah Februari 2014 yang sebesar 17,72

Lebih terperinci

RUANG LINGKUP KERJA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA TENGAH

RUANG LINGKUP KERJA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA TENGAH RUANG LINGKUP KERJA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA TENGAH Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Jawa Tengah

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS LOMBA EKSBISI PRAJA TRISMA III PMR SMAN 3 DENPASAR 2016

PETUNJUK TEKNIS LOMBA EKSBISI PRAJA TRISMA III PMR SMAN 3 DENPASAR 2016 PETUNJUK TEKNIS LOMBA EKSBISI PRAJA TRISMA III PMR SMAN 3 DENPASAR 2016 A. NAMA KEGIATAN : Eksbisi Praja Trisma (EPT) III 2016 B. TUJUAN KEGIATAN Tujuan diadakannya kegiatan Eksbisi Praja Trisma (EPT)

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH No.69 /11/33/Th.VII, 06 November 2013 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH AGUSTUS 2013: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 6,02 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Jawa Tengah Agustus 2013 mencapai 16,99

Lebih terperinci

KEMENTERIAN DALAM NEGERI DIREKTORAT JENDERAL BINA KEUANGAN DERAH

KEMENTERIAN DALAM NEGERI DIREKTORAT JENDERAL BINA KEUANGAN DERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI DIREKTORAT JENDERAL BINA KEUANGAN DERAH TARGET INDIKATOR LKPD YANG OPINI WTP Dalam Perpres No 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019 telah ditetapkan prioritas nasional pencapaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kebijakan-kebijakan pembangunan yang didasarkan kekhasan daerah

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kebijakan-kebijakan pembangunan yang didasarkan kekhasan daerah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah pokok dalam pembangunan daerah adalah terletak pada penekanan terhadap kebijakan-kebijakan pembangunan yang didasarkan kekhasan daerah yang bersangkutan dengan

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN DAN KEUANGAN DAERAH KAB/KOTA DI JAWA TENGAH

BAB 3 GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN DAN KEUANGAN DAERAH KAB/KOTA DI JAWA TENGAH BAB 3 GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN DAN KEUANGAN DAERAH KAB/KOTA DI JAWA TENGAH 3.1 Keadaan Geografis dan Pemerintahan Propinsi Jawa Tengah adalah salah satu propinsi yang terletak di pulau Jawa dengan luas

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH No.70 /11/33/Th.VIII, 05 November 2014 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH AGUSTUS 2014: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 5,68 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Jawa Tengah Agustus 2014 yang sebesar

Lebih terperinci

GUBERNURJAWATENGAH. PERATURANGUBERNUR JAWA TENGAH NOM0R '2 TAJroJii 2e15 TENTANG

GUBERNURJAWATENGAH. PERATURANGUBERNUR JAWA TENGAH NOM0R '2 TAJroJii 2e15 TENTANG GUBERNURJAWATENGAH PERATURANGUBERNUR JAWA TENGAH NOM0R '2 TAJroJii 2e15 TENTANG PERKIRAANALOKASIDANABAGI HASILCUKAIHASILTEMBAKAU BAGIANPEMERINTAHPROVINSIJAWA TENGAH DAN PEMERINTAH KABUPATENjKOTADI JAWATENGAHTAHUNANGGARAN2016

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Kemampuan yang meningkat ini disebabkan karena faktor-faktor. pembangunan suatu negara (Maharani dan Sri, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Kemampuan yang meningkat ini disebabkan karena faktor-faktor. pembangunan suatu negara (Maharani dan Sri, 2014). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah pertumbuhan ekonomi dapat dipandang sebagai masalah makroekonomi jangka panjang. Dari satu periode ke periode berikutnya kemampuan suatu negara untuk

Lebih terperinci

Setelah proses pembelajaran Pokok Bahasan ini, peserta diharapkan dapat:

Setelah proses pembelajaran Pokok Bahasan ini, peserta diharapkan dapat: A. Pokok Bahasan Organisasi PMI B. Sub Pokok Bahasan 1. Mandat PMI 2. Visi dan misi PMI 3. Rencana strategis 4. Program PMI 5. Permasalahan Organisasi 6. Peraturan Organisasi 7. Petunjuk Pelaksanaan (Juklak)

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN JAMBORE PENGGALANG SD-MI KWARTIR CABANG KLATEN TAHUN 2013

PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN JAMBORE PENGGALANG SD-MI KWARTIR CABANG KLATEN TAHUN 2013 PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN JAMBORE PENGGALANG SD-MI KWARTIR CABANG KLATEN TAHUN 2013 A. UMUM: Pengertian : Jambore adalah merupakan pertemuan besar dalam Gerakan Pramuka yang diikuti oleh Pramuka Penggalang

Lebih terperinci

A. Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi dan seiring dengan perkembangan zaman banyak dilakukan suatu pembaharuan dalam segala hal. Salah satunya adalah di bidang pendidikan, cara

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH No. 66/11/33/Th.VI, 05 November 2012 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH AGUSTUS 2012: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 5,63 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Jawa Tengah Agustus 2012 mencapai 17,09

Lebih terperinci

EVALUASI DAERAH PRIORITAS PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAN PENARGETAN BERBASIS WILAYAH

EVALUASI DAERAH PRIORITAS PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAN PENARGETAN BERBASIS WILAYAH EVALUASI DAERAH PRIORITAS PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAN PENARGETAN BERBASIS WILAYAH Rapat Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan Penanganan Kemiskinan Provinsi Jawa Tengah Surakarta, 9 Februari 2016 Kemiskinan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelola sumber-sumber yang ada

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelola sumber-sumber yang ada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses dimana pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelola sumber-sumber yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan antara

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG LAMPIRAN SURAT 1. LOMBA PEMILIHAN DUTA SAMPAH KOTA TANGERANG TAHUN 2014 Aksi Nyata Generasi Muda Selamatkan Bumi Kita Maksud dan Tujuan : Kegiatan ini dimaksudkan untuk menumbuhkembangkan kesadaran dan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Demikian Buku KEADAAN TANAMAN PANGAN JAWA TENGAH kami susun dan semoga dapat digunakan sebagaimana mestinya.

KATA PENGANTAR. Demikian Buku KEADAAN TANAMAN PANGAN JAWA TENGAH kami susun dan semoga dapat digunakan sebagaimana mestinya. KATA PENGANTAR Sektor pertanian merupakan sektor yang vital dalam perekonomian Jawa Tengah. Sebagian masyarakat Jawa Tengah memiliki mata pencaharian di bidang pertanian. Peningkatan kualitas dan kuantitas

Lebih terperinci

PALANG MERAH INDONESIA

PALANG MERAH INDONESIA Nomor : 154/ RLW/ III/ 2017 Sifat : SEGERA Lamp : 1 (satu) Bandel (Juknis) Perihal : Pendaftaran JUMBARA XIII PMI Kabupaten Jepara Tahun 2017 Jepara, 6 Mei 2017 KEPADA YTH : 1. Kepala SD/ MI se-kab. Jepara

Lebih terperinci

NASKAH SOAL (Terbuka)

NASKAH SOAL (Terbuka) FESTIVAL DAN LOMBA SENI SISWA NASIONAL (FLS2N) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TINGKAT PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2016 NASKAH SOAL (Terbuka) Bidang Lomba Cipta dan Baca Puisi PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN PELAKSANAAN KEGIATAN KONFERENSI FORUM ANAK JAWA TENGAH TAHUN 2015 I. PENDAHULUAN

KERANGKA ACUAN PELAKSANAAN KEGIATAN KONFERENSI FORUM ANAK JAWA TENGAH TAHUN 2015 I. PENDAHULUAN KERANGKA ACUAN PELAKSANAAN KEGIATAN KONFERENSI FORUM ANAK JAWA TENGAH TAHUN 2015 I. PENDAHULUAN Forum Anak Jawa Tengah (FAN ) telah dibentuk sejak tahun 2009 sebagai wadah bagi anak di tingkat Provinsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran adalah sesuatu yang dilakukan oleh siswa, bukan dibuat untuk siswa. Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya pendidik untuk membantu peserta didik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan salah satu hal yang penting bagi suatu negara. Dengan adanya pariwisata, suatu negara atau lebih khusus lagi pemerintah daerah tempat

Lebih terperinci

TEMU BAKTI AJANG LATIHAN KETERAMPILAN PALANG MERAH REMAJA TAHUN 2014 ( A L T A R A 1 4 )

TEMU BAKTI AJANG LATIHAN KETERAMPILAN PALANG MERAH REMAJA TAHUN 2014 ( A L T A R A 1 4 ) FORMULIR PENDAFTARAN PESERTA TINGKAT MADYA AJANG LATIHAN KETERAMPILAN PALANG MERAH REMAJA TAHUN 2014 NAMA SEKOLAH : ALAMAT : No. Nama Peserta Jenis Lomba 1 2 3 4 5 6 7 8 Keterangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Lebih terperinci

DATA BIDANG PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS

DATA BIDANG PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS DATA BIDANG PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS A. KELEMBAGAAN PENGEMBANGAN SDM PADA DINAKERTRANS PROV. JATENG a. BLKI Cilacap : 8 orang instuktur b. BLK Pertanian dan Trans Klampok

Lebih terperinci

Kompetensi Pelatihan KBBM-PERTAMA untuk KSR

Kompetensi Pelatihan KBBM-PERTAMA untuk KSR Kompetensi Pelatihan - untuk KSR Kompetensi Utama: Mampu mengimplementasikan Kegiatan Kesiapsiagaan Bencana Berbasis Masyarakat () - Pengurangan Risiko Terpadu Berbasis Masyarakat () di daerah yang rawan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan ke arah desentralisasi. Salinas dan Sole-Olle (2009)

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan ke arah desentralisasi. Salinas dan Sole-Olle (2009) 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Selama beberapa dekade terakhir terdapat minat yang terus meningkat terhadap desentralisasi di berbagai pemerintahan di belahan dunia. Bahkan banyak negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperbaiki struktur pemerintahan dan kualitas pembangunan nasional guna

BAB I PENDAHULUAN. memperbaiki struktur pemerintahan dan kualitas pembangunan nasional guna BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang senantiasa memperbaiki struktur pemerintahan dan kualitas pembangunan nasional guna mewujudkan cita-cita

Lebih terperinci

DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH

DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH PROGRAM DAN KEGIATAN Penyelenggaraan urusan Energi dan Sumber Daya Mineral dalam rangka mewujudkan desa mandiri/berdikari melalui kedaulatan energi,

Lebih terperinci

PENCAPAIAN SPM KESEHATAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JATENG TAHUN

PENCAPAIAN SPM KESEHATAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JATENG TAHUN Dinas Kesehatan PENCAPAIAN SPM KESEHATAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JATENG TAHUN 2013 Berdasarkan PERMENKES RI No. 741/MENKES/PER/VII/2008 DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Piere Tendean No. 24

Lebih terperinci

Gambar 1 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jawa Tengah,

Gambar 1 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jawa Tengah, No.26/04/33/Th.XI, 17 April 2017 INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2016 IPM Jawa Tengah Tahun 2016 Pembangunan manusia di Jawa Tengah pada tahun 2016 terus mengalami kemajuan yang ditandai dengan

Lebih terperinci

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015 No.42/06/33/Th.X, 15 Juni 2016 INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015 IPM Jawa Tengah Tahun 2015 Pembangunan manusia di Jawa Tengah pada tahun 2015 terus mengalami kemajuan yang ditandai dengan terus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sampai ada kesenjangan antar daerah yang disebabkan tidak meratanya

BAB I PENDAHULUAN. sampai ada kesenjangan antar daerah yang disebabkan tidak meratanya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan daerah merupakan bagian integral dari pembangunan nasional. Pembangunan yang dilaksanakan diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pelaksanaan

Lebih terperinci

INFORMASI PRA KEGIATAN PELATIHAN PEKERTI DAN AA

INFORMASI PRA KEGIATAN PELATIHAN PEKERTI DAN AA INFORMASI PRA KEGIATAN PELATIHAN PEKERTI DAN AA Contact Person : Matari 085230063681 Agung 085259128331 Santi 082132313221 PELAKSANA KEGIATAN PERGURUAN TINGGI SWASTA DI LINGKUNGAN KOPERTIS WILAYAH VII

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH,

GUBERNUR JAWA TENGAH, GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 5 wsm 2^17 TENTANG ALOKASI DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU BAGIAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DAN PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA DI JAWA TENGAH

Lebih terperinci

IR. SUGIONO, MP. Lahir : JAKARTA, 13 Oktober 1961

IR. SUGIONO, MP. Lahir : JAKARTA, 13 Oktober 1961 IR. SUGIONO, MP Lahir : JAKARTA, 13 Oktober 1961 1 BBPTU HPT BATURRADEN Berdasarkan Permentan No: 55/Permentan/OT.140/5/2013 Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak Baturraden yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Jawa Tengah merupakan sebuah provinsi Indonesia yang terletak di bagian

BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Jawa Tengah merupakan sebuah provinsi Indonesia yang terletak di bagian 33 A. Gambaran Umum BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN Jawa Tengah merupakan sebuah provinsi Indonesia yang terletak di bagian tengah Pulau Jawa. Dengan ibu kotanya adalah Semarang. Provinsi ini di sebelah

Lebih terperinci