PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT DAN INNOVATION TERHADAP FINANCIAL PERFORMANCE PERUSAHAAN KONTRAKTOR KONSTRUKSI DI SURABAYA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT DAN INNOVATION TERHADAP FINANCIAL PERFORMANCE PERUSAHAAN KONTRAKTOR KONSTRUKSI DI SURABAYA"

Transkripsi

1 PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT DAN INNOVATION TERHADAP FINANCIAL PERFORMANCE PERUSAHAAN KONTRAKTOR KONSTRUKSI DI SURABAYA Ananda Yogi Wicaksono 1, *) dan I Putu Artama Wiguna 2) 1)Jurusan Teknik Sipil, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS Keputih, Surabaya, 60111, Indonesia anandayogiw@yahoo.com 2) Jurusan Teknik Sipil, Institut Teknologi Sepuluh Nopember ABSTRAK Investasi yang dibutuhkan untuk berkomitmen terhadap penerapan Total Quality Management (TQM) dan aktivitas innovation dalam menjalankan kegiatan bisnis menjadikan sebagian besar perusahaan kontraktor konstruksi di Surabaya masih belum secara sadar mengadopsi kedua praktik manajemen tersebut serta belum mampu melihat adanya keuntungan jangka panjang yang diperoleh terutama dari aspek finansial. Melalui penelitian ini dilakukan pengkajian secara terintegrasi mengenai pengaruh dari penerapan TQM dan aktivitas innovation yang dilakukan oleh perusahaan kontraktor konstruksi terhadap dampak financial performance perusahaan sekaligus melakukan konfirmasi adanya peran TQM sebagai kebijakan dalam perusahaan dalam mendorong aktivitas innovation di seluruh kegiatan bisnis. Data didapatkan melalui penyebaran kuesioner kepada top management yaitu melalui pihak direksi maupun manajer umum perusahaan. Data yang terkumpul kemudian diolah menggunakan metode analisa Structural Equation Modeling-Partial Least Square (SEM-PLS). Dari hasil analisis didapatkan bahwa adanya penerapan TQM maupun innovation mampu memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap financial performance perusahaan. Dengan berkomitmen menerapkan TQM juga akan berpengaruh positif dan signifikan terhadap aktivitas innovation yang dijalankan perusahaan. Meskipun komitmen yang dilakukan untuk menerapkan TQM dan innovation membutuhkan sebuah investasi yang dikeluarkan oleh perusahaan namun dampak yang ditimbulkan dari komitmen jangka panjang akan mampu memberikan keuntungan yang lebih bagi kegiatan bisnis perusahaan terutama dalam aspek finansial. Kata kunci: financial performance, innovation, total quality management PENDAHULUAN Penerapan Total Quality Management (TQM) dan aktivitas innovation telah banyak dilakukan pada industri manufaktur. Dalam berbagai penelitian, kedua praktik tersebut telah terbukti mampu memberikan dampak positif pada kinerja perusahaan khususnya financial performance (Hendricks dan Singhal, 2001). Bahkan adanya penerapan TQM pada perusahaan manufaktur juga mampu memacu innovation organisasi dalam menjalankan aktivitas bisnis (Hung dkk, 2011). Namun keadaan tersebut masih belum banyak membuat perusahaan kontraktor konstruksi berinisiatif untuk menerapkan TQM dan innovation di dalam kegiatan bisnisnya. Ketua Gabungan Perusahaan Konstruksi Nasional Indonesia (Gapeksindo) Jawa Timur menyatakan melalui sebuah wawancara bahwa hanya terdapat sekitar 10% dari total keanggotaan B-23-1

2 yang berkomitmen dalam menerapkan kedua praktik tersebut. Banyak anggota tersebut yang merasa bahwa tindakan innovation dan perhatian secara total terhadap quality yang membutuhkan usaha dan resource lebih besar kurang penting dan tidak akan meberikan keuntungan karena jenis pekerjaan yang diterima adalah standar. Dengan demikian bagi mereka dirasakan cukup untuk melakukan treatment seperti yang sudah banyak dilakukan sebelumnya. Melalui penelitian ini akan dikaji lebih lanjut mengenai dampak implementasi praktik TQM dan innovation dalam perusahaan kontraktor konstruksi di Surabaya terhadap financial performance yang menjadi perhatian utama perusahaan. Pada dasarnya TQM banyak berfokus pada pemenuhan ekspektasi customer melalui adanya upaya improvement secara terus menerus (Abrunhosa dan Moura, 2008). Tentu saja upaya ini tidak akan berhasil tanpa adanya kerja sama dan pengelolaan yang baik terhadap suplier/subkontraktor sebagai mitra kerja yang memiliki keahlian spesifik (Koh dan Low, 2010). Pemberdayaan, keterlibatan dan kerja sama antar karyawan melalui people management juga merupakan hal penting yang ditekankan dalam TQM (Sadikoglu dan Zehir, 2010). Namun hal ini menjadi kurang relevan dalam perusahaan kontraktor karena adanya tingkat turnover yang cukup tinggi (Harrington dkk, 2012). Meskipun TQM merupakan filosofi yang holistik, namun Sila (2007) menyebutkan bahwa perusahaan boleh menekankan pada beberapa unsur/program TQM untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal. Melalui prinsip-prinsip TQM tersebut, organisasi perusahaan menjadi terdorong untuk berpikir inovatif dalam melakukan improvement demi memenuhi ekspektasi customer (Prajogo dan Sohal, 2001). Bahkan hasil improvement terhadap quality akan mengurangi defect yang berdampak pada pengurangan cost sehingga meningkatkan profit yang tercermin dalam financial performance (York dan Miree, 2004). Organisasi yang terdorong berpikir inovatif akan memunculkan aktivitas innovation yang tinggi dalam perusahaan. Innovation yang muncul dalam perusahaan kontraktor konstruksi lebih banyak mengarah pada proses konstruksi berupa metode pelakasanaan (Sun dan Zhao, 2010). Namun scara umum perusahaan juga dapat berinovasi dalam aspek administratif yang lebih banyak mengarah pada penataan dan koordinasi organisasi yang lebih efektif (Kim dkk, 2012). Hasil aktivitas innovation dalam proses kontruksi memberikan efisiensi yang mendorong profit dalam proyek yang kemudian tercermin dalam peningkatan financial performance perusahaan (Ozorhon dkk, 2010). METODE Berdasarkan kajian literatur yang dilakukan maka dapat dirumuskan hipotesis dalam penelitian ini yaitu; TQM berpengaruh positif terhadap innovation (H1), TQM berpengaruh positif terhadap financial performance (H2), innovation berpengaruh positif terhadap financial performance (H3). Ilustrasi hipotesis tersaji pada Gambar 1. Pengukuran variabel didapatkan dari hasil kajian literatur yang dilakukan sebelumnya. Dimensi pada variabel TQM meliputi customer management, continual improvement, dan supplier management dan seluruhnya diukur melalui item yang diadaptasi dari Koh dan Low (2010). Pada variabel innovation melibatkan process innovation (Prajogo dan Hong, 2008; Santos-Vijande dan Alvarez-Gonzalez 2007; Hung dkk, 2011) dan administrative innovation yang diukur melalui item yang diadaptasi dari Kim dkk (2012). Sedangkan pada variabel financial performance B-23-2

3 melibatkan item pertumbuhan profit, pendapatan, dan total aset perusahaan (Hendricks dan Singhal, 2001). Gambar. 1 Hipotesis Penelitian DIMENSI Customer Management (X1) Supplier Management (X2) Continual Improvement (X3) Process Innovation (Y1) Administrative Innovation (Y2) Financial Performance Tabel 1. Indikator Penelitian X1.1 Karakter pelayanan khusus X1.2 Respon&solusi atas komplain X1.3 Hubungan dekat dengan klien X1.4 Summary atas komplain X2.1 Keterlibatan dalam konstruksi X2.2 Pemberian technical assistence X2.3 Hubungan jangka panjang X2.4 Persyaratan ketat atas quality X3.1 Analisa data performance X3.2 Analisa biaya X3.3 Penilaian improvement X3.4 Pengadopsian process control X3.5 Peningkatan core process X3.6 Pengadopsian program aplikasi Y1.1 Penggunaan teknologi terbaru Y1.2 Mencari ide inovatif Y1.3 Dorongan inovasi dari Pimpinan Y1.1 Penerapan aplikasi komputer terbaru Y1.2 Penerapan skema training baru Y3 Pertumbuhan profit Y4 Pertumbuhan pendapatan Y5 Pertumbuhan total aset INDIKATOR X1.5 Penghimpunan feedback X1.6 Sesi berkumpul informal X1.7 Hubungan dekat dengan end purchaser X2.5 Pemilihan atas dasar keandalan X2.6 Penilaian kinerja delivery performance X3.7 Kerjasama dengan outside group X3.8 Benchmarking pada kompetitor utama X3.9 Benchmarking selain kompetitor utama X3.10 Pengadopsian sistem teknis dalam identifikasi keyprocess Y1.4 Apresiasi kepada pihak berinovasi Y1.5 Inovasi peningkatan quality dan percepatan produksi Y1.3 Penerapan sistem reward baru Y1.4Penerapan struktur organisasi yang baru Y1.5Perolehan sumber pendanaan yang baru Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survei pada perusahaan kontraktor konstruksi di Surabaya. Pihak manajer dan direksi perusahaan merupakan responden yang terlibat dalam penelitian ini. Penilaian dilakukan terhadap persepsi responden mengenai praktik penerapan TQM dan innovation serta pencapaian financial performance perusahaan dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. Penyebaran sebanyak 68 kuesioner dilakukan kepada responden yaitu pihak top management yang masingmasing mewakili perusahaan kontraktor konstruksi di Surabaya tempat para responden bekerja. Jumlah tersebut didapatkan dari hasil metode sampling berupa teknik snowball yang dilakukan untuk mendapatkan perusahaan yang diduga kuat menerapkan TQM. Berdasarkan total 68 kuesioner yang disebar, hanya sebanyak 38 kuesioner yang kembali dan selanjutnya dilakukan proses screening terhadap adanya klaim penerapan TQM dalam perusahaan sehingga akhirnya didapatkan sebanyak 35 kuesioner yang B-23-3

4 memenuhi syarat dan dapat diolah lebih lanjut menggunakan Structural Equation Modeling Partial Least Square (SEM-PLS). HASIL DAN PEMBAHASAN Sebelum menguji hipotesis pengaruh antar variabel penelitan terlebih dahulu dilakukan evaluasi dengan bantuan program Smart-PLS terhadap validitas dan reliabilitas indikator pengukur variabel tersebut (outer model). Evaluasi pertama pada outer model adalah convergent validity yang menilai tingkat korelasi indikator dari variabel. Convergent validity diukur dengan melihat nilai outer loading dari masingmasing indikator. Suatu indikator dikatakan memenuhi convergent validity jika memiliki nilai outer loading lebih dari 0,5. Hasil nilai outer loading dalam model awal ini menunjukkan bahwa terdapat enam indikator (X1.3; X2.1; X2.5; X3.7; Y1.3; dan Y2.5) yang memiliki nilai kurang dari 0,5 sehingga dinyatakan tidak valid dalam mengukur variabel penelitian. Dengan demikian keenam indikator tersebut dikeluarkan dari model kemudian dilakukan evaluasi ulang terhadap sehingga didapatkan keseluruhan indikator telah memiliki nilai outer loading lebih dari 0,5 atau memenuhi syarat convergent validity. Hasil akhir model setelah dilakukan eliminasi terhadap keenam indikator disajikan dalam Gambar 2. Gambar 2. Model Struktural PLS Indikator Valid Evaluasi kedua pada outer model adalah discriminant validity yang menilai bahwa suatu indikator harus berkorelasi tinggi hanya pada variabel yang diukur. Discriminant validity diukur dengan membandingkan nilai akar AVE tiap variabel dengan korelasi yang melibatkan variabel tersebut dengan variabel lainnya dalam model. Jika nilai dari akar AVE lebih besar dibandingkan korelasi-korelasi yang terjadi antar variabel tersebut, maka dapat dikatakan variabel memenuhi discriminant validity. Pada Tabel 2 diketahui bahwa nilai akar AVE untuk setiap variabel adalah memiliki nilai yang relatif lebih besar apabila dibandingkan dengan nilai korelasi antara variabel B-23-4

5 tersebut dengan variabel lainnya di dalam model, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel pada penelitian ini telah memiliki discriminant validity yang cukup baik. Tabel 2. Hasil Pengujian Discriminant Validity Korelasi Antar Variabel Variabel AVE Akar AVE Financial TQM Innovation performance TQM 0,363 0,602 1 Innovation 0,605 0,778 0,730 1 Financial Performance 0,698 0,835 0,332 0,352 1 Evaluasi terakhir pada outer model adalah uji reliabilitas. Uji reliability dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kuesioner dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal tersebut dapat dievaluasi melalui composite reliability. Composite reliability menguji kekonsistenan indikator-indikator dalam mengukur suatu konstruk. Suatu konstruk atau variabel dikatakan memenuhi composite reliability jika memiliki nilai composite reliability 0,70. Tabel 3 menunjukkan bahwa nilai composite reliability dari setiap variabel penelitian memiliki nilai lebih dari 0,70. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa masing-masing variabel telah memenuhi composite reliability. Tabel 3. Hasil Perhitungan Composite Reliability Variabel Composite Reliability TQM 0,913 Innovation 0,924 Financial performance 0,873 Setelah indikator telah dinyatakan valid dan reliabel dalam mengukur variabel pembentuknya maka langkah selanjutnya adalah malakukan evaluasi pada inner model yang dilihat dari nilai R-Square untuk mengukur ketepatan model prediksi dan nilai t- hitung tiap path untuk uji signifikansi antar variabel model struktural. Nilai R-Square untuk financial performance adalah sebesar 0,136, memiliki arti bahwa prosentase besarnya pengaruh TQM dan innovation terhadap financial performance adalah sebesar 13,6%, sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar penelitian ini. Telah diakui Hendricks dan Singhal (2001) bahwa terdapat banyak faktor yang mungkin mempengaruhi financial performance perusahaan dengan tingkat pengaruh yang beragam dan juga sulit diprediksi seperti kebijakan pemerintah, kondisi ekonomi global dan juga faktor sosial. Pada model PLS, penilaian goodness of fit model secara keseluruhan diketahui dari nilai Q 2. Dari hasil perhitungan diketahui nilai Q 2 sebesar 0,5965, artinya besarnya keragaman dari data penelitian yang dapat dijelaskan oleh model struktural yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah sebesar 59,65%. Berdasarkan hasil ini, model struktural pada penelitian telah memiliki goodness of fit yang cukup baik. Selanjutnya dilakukan uji signifikansi terhadap hipotesis yang telah dibangun. Hipotesis penelitian dapat diterima jika nilai t hitung (t-statistic) lebih besar daripada t tabel pada tingkat kesalahan 5% yaitu 1,96. Hasil uji hipotesis tersaji dalam Tabel 4. B-23-5

6 Tabel 4. Hasil Nilai Koefisien Path dan t-hitung No Pengaruh Koefisien t Path hitung Keterangan 1 TQM Innovation 0,730 23,289 Signifikan 2 TQM Financial Performance 0,159 2,634 Signifikan 3 Innovation Financial Performance 0,236 2,904 Signifikan Nilai koefisien path pengaruh TQM terhadap innovation adalah sebesar 0,730 dengan t hitung sebesar 23,289 (>t tabel 1,96). Hal ini menunjukkan terdapat pengaruh positif dan signifikan antara penerapan TQM terhadap innovation. Dengan kata lain, semakin meningkatnya efektifitas dalam implementasi TQM melalui upaya customer management, continual improvement, serta supplier management di dalam strategi bisnis maka semakin tinggi pula aktivitas perusahaan dalam berinovasi. Berdasarkan hasil ini maka hipotesis pertama penelitian dapat diterima. Hung dkk (2011) mendukung hasil ini dengan mendapatkan bahwa perubahan kultur organisasi merupakan sasaran utama dari implementasi TQM ini. Perusahaan kontraktor yang konsisten melakukan improvement dalam proses konstruksi dengan selalu memperhatikan setiap kebutuhan customer akan membiasakan organisasi selalu terpacu dalam berpikir lebih jauh memberikan hasil terbaik kepada customer. Tentu saja kondisi ini akan sedikit demi sedikit memunculkan langkah inovatif meskipun tidak terlalu signifikan (incremental). Namun pembiasaan dan apresiasi dalam jangka panjang akan mampu memperbesar peluang memunculkan innovation yang lebih radikal dan berdampak signifikan. Nilai koefisien path pengaruh TQM terhadap financial performance adalah sebesar 0,159 dengan t hitung sebesar 2,634 (>t tabel 1,96), hal ini menunjukkan terdapat pengaruh positif dan signifikan antara penerapan TQM terhadap financial performance. Dengan kata lain, semakin meningkatnya efektifitas dalam implementasi TQM di dalam strategi bisnis maka semakin tinggi pula financial performance yang dicapai perusahaan. Berdasarkan hasil ini, hipotesis kedua penelitian juga dapat diterima. Perusahaan kontraktor yang memacu improvement secara terus menerus dengan bekerja sama dengan suplier/subkontraktor untuk memastikan pekerjaan yang dilakukan tidak menimbulkan defect yang berakibat pada pembengkakan cost. Pemilihan suplier/subkontraktor yang ketat dan berkomitmen dalam menjaga quality menjadi kunci utama dalam keberhasilan pencapaian profit proyek. Dengan demikian pemeliharaan dalam jangka panjang para suplier/subkontraktor yang memiliki track record kerja sama yang baik dengan perusahaan akan meringankan fungsi pengawasan dan menjaga keberlanjutan atas profit yang diperoleh melalui berkurangnya rework. Nilai koefisien path pengaruh innovation terhadap financial performance adalah sebesar 0,236 dengan t hitung sebesar 2,904 (>t tabel 1,96), hal ini menunjukkan terdapat pengaruh positif dan signifikan antara innovation terhadap financial performance. Dengan kata lain, semakin tingginya langkah-langkah inovatif yang dilakukan meskipun bersifat incremental pada kontraktor konstruksi akan dapat meningkatkan pencapaian financial performance perusahaan. Berdasarkan hasil ini hipotesis ketiga penelitian juga dapat diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa keseluruhan hipotesis dalam penelitian ini dapat diterima. Sifat incremental dalam berinovasi ini banyak ditunjukkan melalui upaya pembaruan resource berupa pemakaian alat-alat teknologi tepat guna untuk meningkatkan efisiensi dalam proses pelaksanaan konstruksi. Proses efisiensi tidak hanya ditekankan pada pelakasanaan B-23-6

7 lapangan saja namun juga melibatkan upaya efisiensi dalam tubuh organisasi yang sifatnya lebih mengarah pada perihal administratif seperti pemanfaatan aplikasi komputer terbaru demi kemudahan pekerjaan engineering maupun administrasi proyek. Perlu ditekankan bahwa pemunculan innovation tidak harus merupakan hal baru yang dimunculkan dalam internal organisasi namun dapat pula mengambil/membeli dari pihak ekternal kemudian dipakai dalam perusahaan (Abrunhosa dan Moura, 2008). Dengan adanya efisiensi, meskipun tidak signifikan, yang mampu didapatkan dari berbagai aspek seharusnya perusahaan tetap menjaga iklim innovation dalam organisasi meskipun jenis pekerjaan yang dikerjakan relatif standar. Hal ini akan memberikan wawasan yang luas bagi perusahaan untuk dapat menangani berbagai jenis proyek yang unik atau bahkan belum pernah dikerjakan sebelumnya melalui berbagai metode yang praktis dan efisien KESIMPULAN DAN SARAN Secara keseluruhan, hipotesis yang dibangun melalui kajian literatur telah mampu dibuktikan dalam studi ini. Adanya peranan TQM dan innovation yang dijadikan sebagai landasan dalam menjalankan aktivitas bisnis perusahaan mampu mengarahkan organisasi untuk dapat mencapai financial performance yang lebih baik. Pengaruh signifikan yang diberikan dari penerapan TQM terhadap aktivitas innovation juga dapat dibuktikan dalam penelitian ini. Kondisi ini memperlihatkan bahwa TQM lebih banyak langsung memberikan efek perubahan terhadap lingkungan/kultur organisasi perusahaan dimana organisasi inilah yang menjadi penggerak langsung pemunculan innovation. Tentu saja aktivitas innovation dan komitmen terhadap TQM sebagai langkah kebijakan top management memberikan konsekuensi terhadap adanya sejumlah resource terutama biaya yang harus dikeluarkan perusahaan. Pihak top management sebaiknya tetap memberikan bagian khusus terhadap resource yang dialokasikan untuk menjaga komitmen innovation dan TQM. Meskipun bila adanya pemberian alokasi khusus demi menjaga komitmen tersebut membuat keuntungan finansial menjadi tidak begitu signifikan di awal penerapan kebijakan namun top management sebaiknya tetap secara continue melanjutkan hal tersebut. Hal ini karena kematangan penerapan memerlukan sebuah proses sehingga keuntungan finansial secara sustainable dalam jangka panjang yang menjadi tujuan utama dalam kebijakan ini. Beberapa keterbatasan yang terdapat dalam penelitian ini diharapkan dapat dikembangkan lebih lanjut melalui penelitian-penelitian selanjutnya. Hal yang perlu diperhatikan adalah penggunaan sumber data sekunder sebagai penilaian terhadap financial performance perusahaan yaitu berupa laporan keuangan agar pengukuran menjadi lebih akurat sehingga hasil penelitian dapat lebih merepresentasikan keadaan yang sebenarnya. Hal lebih lanjut juga ditekankan pada responden penelitian yang diharapkan dapat melibatkan seluruh lapisan karyawan dalam perusahaan agar didapatkan kondisi yang lebih menyeluruh dari penerapan TQM di dalam perusahaan. B-23-7

8 DAFTAR PUSTAKA Abrunhosa, A., & Moura, E. P. (2008). Are TQM Principles Supporting Innovation in The Portuguese Footwear Industry?, Technovation,Vol.28,p Harrington, H. J., Voehl, F., & Hal, W. (2012), Applying TQM to The Construction Industry, The TQM Journal, Vol. 24, No. 4, hal Hendricks, K. B., & Singhal, V. R. (2001). Firm Characteristics, Total Quality Management, and Financial Performance, Journal Operation Management, Vol.19,p Hung, R. Y., Lien, B. Y., Yang, B., Wu, C. M., & Kuo, Y. M. (2011). Impact of TQM and Organizational Learning on Innovation Performance in The High-Tech Industry, International Business Review, Vol.20,p Kim, D. Y., Kumar, V., & Kumar, U. (2012). Relationship Between Quality Management Practices and Innovation, Journal of Operations Management, Vol.30,p Koh, T. Y., & Low, S. P. (2010). Empiricist Framework for TQM Implementation in Construction Companies, Journal of Management in Engineering, Vol.26, No.3,p Ozorhon, B., Abbott, C., Aouad, G., & Powell, J. (2010). Innovation in Construction: A project Life Cycle Approach, Design and Print Group, Salford. Prajogo, D. I., & Hong, S. W. (2008), The effect of TQM on Performance in R&D Environment: A Perspective from South Korean Firms, Technovation, Vol. 24, hal Prajogo, D. I., & Sohal, S. A. (2001), TQM and innovation: a literature review and research framework, Technovation, Vol.21,p Sadikoglou, E., & Zehir, C. (2010). Investigating The Effects of Innovation and Employee Performance on The Relationship Between Total Quality Management Practices and Firm Performance: An Empirical Study of Turkish Firms, International Journal of Productin Economics, Vol.127,p Sila, I. (2007), Examining The Effect of Contextual Factors on TQM and Performance Through The Lens of Organizational Theories: An Empirical Study, Journal of Operation Management, Vol. 25, hal Sun, H., & Zhao, Y. (2010). The Empirical Relationship Between Quality Management and The Speed of New Product Development, Total Quality Management & Business Excellence, Vol.21, No.4,p York, K. M., & Miree, C. E. (2004). Causation or Covariation: An Empirical Re- Examination of The Link Between TQM and Financial Performance, Journal of Operations Management, Vol.22,p B-23-8

ANALISA PENGARUH CHANGE ORDER TERHADAP BIAYA, WAKTU DAN MUTU PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA

ANALISA PENGARUH CHANGE ORDER TERHADAP BIAYA, WAKTU DAN MUTU PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA ANALISA PENGARUH CHANGE ORDER TERHADAP BIAYA, WAKTU DAN MUTU PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA Michella Beatrix 1) dan I Putu Artama Wiguna 2) 1) Program Studi Pascasarjana Teknik Sipil, Institut Teknologi

Lebih terperinci

PENGARUH SISTEM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DAN PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP KINERJA K3 PADA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA

PENGARUH SISTEM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DAN PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP KINERJA K3 PADA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA PENGARUH SISTEM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DAN PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP KINERJA K3 PADA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA Intan Mayasari 1) dan I Putu Artama Wiguna 2) 1) Program Studi Magister

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kausal karena bertujuan untuk menguji hipotesis tentang pengaruh satu atau beberapa variabel (variabel independen)

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Februari 2012 dan diperkirakan akan selesai pada bulan Mei 2012. Dengan waktu penelitian tersebut diharapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITAN BAB III METODE PENELITAN A. Obyek / Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada PUSKESMAS Mantrijeron, sebagai unit pelayanan jasa yang menerapkan sistem manajemen mutu ISO

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membingungkan (Sadikoglu dan Zehir, 2010). Seperti penelitian yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. membingungkan (Sadikoglu dan Zehir, 2010). Seperti penelitian yang dilakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian-penelitian yang dilakukan sebelumnya akan hubungan dari praktik total quality management dengan kinerja memberikan hasil beragam dan membingungkan (Sadikoglu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 1. Waktu Penelitian Pada proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan pada universitas yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskriptif Hasil Penelitian Responden dalam penelitian ini yaitu mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara. Penyebaran kuesioner dilakukan menggunakan penyebaran secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berada di Jl. M.I Ridwan Rais No. 1 Gambir Jakarta Pusat.

BAB III METODE PENELITIAN. berada di Jl. M.I Ridwan Rais No. 1 Gambir Jakarta Pusat. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Lokasi penelitian Dalam penulisan skripsi ini, penulis melakukan penelitian hanya pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kasihan, Tamantirto, Bantul, Yogyakarta. Akuntansi, Prodi Ilmu Ekonomi sejumlah 76 dosen.

BAB III METODE PENELITIAN. Kasihan, Tamantirto, Bantul, Yogyakarta. Akuntansi, Prodi Ilmu Ekonomi sejumlah 76 dosen. BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Alamat: Jalan Lingkar Selatan,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT. WOM Finance merupakan salah satu perusahaan pembiayaan (finance), dimana bidang usahanya memberikan pembiayaan kepada konsumen dengan konsentrasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Objek penelitian ini adalah Karyawan PT Tuin Abadi. Penelitian ini diteliti dengan kuesioner tertulis secara Face to Face (tatap muka) yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com. pusat perkantoran yang berada di Jakarta.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com. pusat perkantoran yang berada di Jakarta. BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Penelitian ini dilakukan pada responden yang tinggal di Jakarta Selatan dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang hasil pengukuran sampelnya akan mengeneralisasikan populasi dari obyek

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang hasil pengukuran sampelnya akan mengeneralisasikan populasi dari obyek BAB 3 METODE PENELITIAN 1.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain survey. Survey adalah penelitian yang hasil pengukuran sampelnya akan mengeneralisasikan populasi dari obyek yang diteliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. minat perilaku nasabah dalam penggunaan layanan menggunakan model integrasi

BAB III METODE PENELITIAN. minat perilaku nasabah dalam penggunaan layanan menggunakan model integrasi BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu cara atau prosedur yang dipergunakan untuk melakukan penelitian sehingga mampu menjawab rumusan masalah dan tujuan penelitian dengan suatu landasan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bekerja di sektor publik khususnya di institusi kepolisian. Dipilihnya institusi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bekerja di sektor publik khususnya di institusi kepolisian. Dipilihnya institusi BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1 Populasi Penelitian Dalam penelitian ini populasi yang digunakan oleh penulis adalah karyawan yang bekerja di sektor publik khususnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelakasanaan 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu sifat-sifat, ciri-ciri, atau hal-hal yang dimiliki oleh suatu elemen. Sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu sifat-sifat, ciri-ciri, atau hal-hal yang dimiliki oleh suatu elemen. Sedangkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah kumpulan dari seluruh elemen beserta karakteristiknya yang menjadi objek penyelidikan atau penelitian secara menyeluruh. Karakteristik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Proses Metodologi Penelitian Pada gambar dibawah ini adalah alur proses dari tahapan metodologi penelitian yang dapat dilihat pada gambar 3.1 Tahap Awal 1. Studi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif ini digunakan dalam meneliti para karyawan di PT. Wira Saka Abadi dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Tahap Awal Dinas Koperasi dan UMKM Surabaya merupakan bagian dari unit layanan kepada masyarakat. Salah satu ruang lingkup tugas yang terdapat pada Dinas Koperasi dan UMKM

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Unit II Gamping yang merupakan salah satu instansi rumah sakit yang berada di Jl. Wates

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Saat ini SDM berperan aktif dan menjadi salah satu faktor keberhasilan dalam pencapaian visi dan misi perusahaan. Oleh karena itu, SDM suatu perusahaan

Lebih terperinci

ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA DAFTAR ISI. Halaman

ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul... i Pernyataan... ii Halaman Pengesahan... iii Halaman Pernyataan Telah Diuji... iv Kata Pengantar... v Daftar Isi... vii Daftar Tabel... xi Daftar Gambar... xiii Daftar

Lebih terperinci

Sampel dalam penelitian ini adalah Kepala Bidang, Kepala Seksi dan Kasubbag. Keuangan atau Anggaran yang dianggap mampu serta mewakili untuk

Sampel dalam penelitian ini adalah Kepala Bidang, Kepala Seksi dan Kasubbag. Keuangan atau Anggaran yang dianggap mampu serta mewakili untuk 23 3.2.2. Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah Kepala Bidang, Kepala Seksi dan Kasubbag Keuangan atau Anggaran yang dianggap mampu serta mewakili untuk menggambarkan kinerja aparat pemerintah daerah

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) PADA KONSULTAN PERENCANA DI KOTA SURABAYA

ANALISIS TINGKAT PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) PADA KONSULTAN PERENCANA DI KOTA SURABAYA ANALISIS TINGKAT PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) PADA KONSULTAN PERENCANA DI KOTA SURABAYA Sylvia Nur Wahyuni 1) dan Tri Joko Wahyu Adi 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Gagasan pertama berdirinya Rumah Sakit Islam Jakarta, bermula dirasakannya kebutuhan akan pelayanan rumah sakit yang bernafaskan islam.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Mengacu pada rumusan masalah yang telah ditetapkan pada bab sebelumnya, maka penelitian ini menggunakan metode kuantitatif untuk menguji dan membuktikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh penerapan empat karakteristik SIAM yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh penerapan empat karakteristik SIAM yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pengumpulan Data Penelitian ini menguji pengaruh penerapan empat karakteristik SIAM yang terdiri dari broad scope, aggregation, integration, timeliness, terhadap kinerja Manajer

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa program S1 Akuntansi di Kota

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa program S1 Akuntansi di Kota 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini adalah mahasiswa program S1 Akuntansi di Kota Bandarlampung. Teknik pengambilan sampel menggunakan convenience sampling, yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1 Populasi Penelitian Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian. Keripik Talas Dessy Padang-Panjang adalah usaha keripik Talas dengan bahan baku utama umbi talas berskala rumah tangga merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Pendekatan deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena yang

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXV Program Studi MMT-ITS, Surabaya, 30 Juli 2016

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXV Program Studi MMT-ITS, Surabaya, 30 Juli 2016 KOMITMEN MANAJEMEN DAN PARTISIPASI KARYAWAN MELALUI IMPLEMENTASI ISO 9001:2008 DALAM MENINGKATKAN INOVASI PROSES DAN INOVASI PRODUK YANG BERDAMPAK PADA KINERJA PERUSAHAAN Sutarmin 1) dan Zeplin Jiwa Husada

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 25 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan gambaran untuk menunjukkan waktu dalam pengambilan data yang akan diteliti, terdapat pula jenis penelitian dan unit analisis

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan dan Ruang Lingkup Penelitian Rancangan penelitian merupakan suatu rencana yang terstruktur dan komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan nilai dari variabel variabel yang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan nilai dari variabel variabel yang BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Yang Digunakan Jenis penelitian yang peneliti gunakan bersifat deskriptif asosiatif, dikarenakan penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan nilai dari variabel

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAKSI... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL...viii BAB I PENDAHULUAN...

DAFTAR ISI. ABSTRAKSI... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL...viii BAB I PENDAHULUAN... DAFTAR ISI Halaman ABSTRAKSI... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL...viii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Rumusan Masalah... 4 1.3 Batasan

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS V.1 PERANCANGAN MODEL BERBASIS METODE QFD (QFD TAHAP 1)

BAB V ANALISIS V.1 PERANCANGAN MODEL BERBASIS METODE QFD (QFD TAHAP 1) BAB V ANALISIS V.1 PERANCANGAN MODEL BERBASIS METODE QFD (QFD TAHAP 1) BAB V Analisis V.1 Perancangan Model berbasis Metode QFD (QFD tahap 1) Penyusunan VOC atau customer needs berupa kriteria persyaratan

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. convergent validity yaitu apakah loading factor indikator untuk masing-masing konstruk sudah

BAB V ANALISA HASIL. convergent validity yaitu apakah loading factor indikator untuk masing-masing konstruk sudah BAB V ANALISA HASIL 5.1 Langkah langkah Pengujian 5.1.1 Convergent Validity (Uji Validitas) Langkah pertama yang dilakukan adalah menguji apakah model sudah memenuhi convergent validity yaitu apakah loading

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Direktorat Jendral Pajak (DJP) merupakan Direktorat Jendral di bawah Kementerian Keuangan Indonesia yang mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Kantor Keluarga Berencana Kota Administrasi Jakarta

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Kantor Keluarga Berencana Kota Administrasi Jakarta BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Kantor Keluarga Berencana Kota Administrasi Jakarta Barat Sejarah berdirinya kantor Keluarga Berencana dimulai dari pembentukan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif ekspalanatori yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan antar variabel. Pendekatan ini dipilih karena penelitian

Lebih terperinci

BAB V Analisis V.1 Perancangan Model berbasis Metode QFD (QFD tahap 1)

BAB V Analisis V.1 Perancangan Model berbasis Metode QFD (QFD tahap 1) BAB V Analisis V.1 Perancangan Model berbasis Metode QFD (QFD tahap 1) Penyusunan VOC atau customer needs berupa kriteria persyaratan akreditasi KAN untuk jasa pelayanan teknis khususnya jasa pengujian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research). Menurut Singarimbun dan Effendi (1995: 5) dalam Liyana (2015: 48), penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif dan kuantitatif dalam suatu metodologi penelitian pada

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif dan kuantitatif dalam suatu metodologi penelitian pada 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian yang menggunakan metode campuran (mixed methodology). Metode campuran merupakan serangkaian pendekatan

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA PERUMAHAN SKALA KECIL DI SURABAYA DAN SEKITARNYA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA PERUMAHAN SKALA KECIL DI SURABAYA DAN SEKITARNYA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA PERUMAHAN SKALA KECIL DI SURABAYA DAN SEKITARNYA William Gosal 1, Kevin Setiawan 2, Herry Pintardi Chandra 3 ABSTRAK : Tingkat pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah semua pimpinan di lingkungan Satuan Kerja

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah semua pimpinan di lingkungan Satuan Kerja 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan sampel Populasi pada penelitian ini adalah semua pimpinan di lingkungan Satuan Kerja Pengelola Daerah (SKPD) Kota Bandarlampung. Sampel diambil dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Analisis Deskriptif Data Penelitian Gambaran data hasil penelitian dapat digunakan untuk memperkaya pembahasan, melalui gambaran data tanggapan responden

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) DENGAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELING

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) DENGAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELING D.2 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) DENGAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELING (Studi kasus UKM berbasis Industri Kreatif Kota Semarang) Ratna Purwaningsih

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai hasil penelitian dari tahap awal sampai pada pengujian hipotesis untuk menjawab rumusan masalah penelitian ini. Selanjutnya akan dibahas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. memiliki nomor ijin usaha No /P-01/ Dengan memulai bisnis

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. memiliki nomor ijin usaha No /P-01/ Dengan memulai bisnis BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Rotaryana Prima didirikan pada tahun 1973 oleh Kameron Kamdani yang memiliki nomor ijin usaha No. 03526/P-01/1-824.271. Dengan memulai

Lebih terperinci

ANALISIS PRAKTIK PRAKTIK TOTAL QUALITY MANAGEMENT PADA DIVISI OPERASI PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. SKRIPSI

ANALISIS PRAKTIK PRAKTIK TOTAL QUALITY MANAGEMENT PADA DIVISI OPERASI PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. SKRIPSI ANALISIS PRAKTIK PRAKTIK TOTAL QUALITY MANAGEMENT PADA DIVISI OPERASI PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. SKRIPSI DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN DALAM MEMPEROLEH GELAR SARJANA MANAJEMEN DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah pejabat yang terlibat dalam proses penyusunan anggaran dan pejabat pelaksana anggaran di Satuan Kerja

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Umum Perumahan Rakyat merupakan instansi milik negara di bawah naungan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Umum Perumahan Rakyat merupakan instansi milik negara di bawah naungan BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Objek Penelitian Direktorat Bina Penatagunaan Sumber Daya Air Kementeriaan Pekerjaan dan Umum Perumahan Rakyat merupakan instansi milik negara di bawah naungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi hybrid learning Brilian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi hybrid learning Brilian 3 BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi hybrid learning Brilian yang diterapkan oleh Stikom Surabaya pada tahun ajaran 2014/2015. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penyusunan skripsi yang dilakukan oleh penulis membutuhkan data-data yang relevan guna menunjang proses penelitian. Usaha untuk mengumpulkan data-data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek dan Lokasi Penelitian 26 Obyek penelitian ini adalah manajer menengah yang bekerja di perusahaan perhotelan bintang satu sampai bintang lima yang berlokasi di Kota

Lebih terperinci

METODE PLS: ANALISIS KINERJA KARYAWAN MELALUI KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN KARYAWAN

METODE PLS: ANALISIS KINERJA KARYAWAN MELALUI KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN KARYAWAN METODE PLS: ANALISIS KINERJA KARYAWAN MELALUI KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN KARYAWAN Saskia Yuanita; Dyah Budiastuti Management Department, School of Business and Management, BINUS University Jl. K.H. Syahdan

Lebih terperinci

DAMPAK ADOPSI ISO TERHADAP PENINGKATAN DAYA SAING RUMAH SAKIT

DAMPAK ADOPSI ISO TERHADAP PENINGKATAN DAYA SAING RUMAH SAKIT DAMPAK ADOPSI ISO TERHADAP PENINGKATAN DAYA SAING RUMAH SAKIT Zeplin Jiwa Husada Tarigan Dosen Manajemen Operasional Jurusan Manajemen Universitas Kristen Petra Email : zeplin@peter.petra.ac.id ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian adalah rencana yang mencakup penelitian secara

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian adalah rencana yang mencakup penelitian secara 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian adalah rencana yang mencakup penelitian secara menyeluruh yang akan dilakukan oleh peneliti mulai dari membuat hipotesis dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong dalam penelitian survey. Penelitian survey. 3.2 Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong dalam penelitian survey. Penelitian survey. 3.2 Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini tergolong dalam penelitian survey. Penelitian survey menurut Sugiyono, (2010) adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dipakai penulis dalam penelitian ini adalah metode studi

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dipakai penulis dalam penelitian ini adalah metode studi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Metode penelitian yang dipakai penulis dalam penelitian ini adalah metode studi empiris, yaitu penelitian terhadap fakta empiris yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek dan Lokasi Penelitian Semarang Computer Center adalah pusat jual-beli komputer yang berdiri sejak 1 April 2004 di area lantai 4 dan 5 Plasa Simpang Lima Semarang. Dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAAN...13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAAN...13 DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL...i HALAMAN JUDUL...ii HALAMAN PENGESAHAN...iii HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS...iv KATA PENGANTAR...v ABSTRAK...vii DAFTAR ISI...ix DAFTAR TABEL...xii DAFTAR GAMBAR...xiii BAB

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sakit yang terdiri dari tenaga medis (para dokter), tenaga paramedis (para

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sakit yang terdiri dari tenaga medis (para dokter), tenaga paramedis (para BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan sampel Populasi dari penelitian ini adalah karyawan tingkat kepala bagian di lima rumah sakit yang terdiri dari tenaga medis (para dokter), tenaga paramedis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan pencarian dan pengumpulan data, pengolahan data dan penulisan hasil laporan, sampai penyajian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1 kota di Provinsi D.I. Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan data realisasi

BAB III METODE PENELITIAN. 1 kota di Provinsi D.I. Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan data realisasi 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 4 kabupaten dan 1 kota di Provinsi D.I. Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan data realisasi APBD

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada PT. First Media Production yang beralamat di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada PT. First Media Production yang beralamat di BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada PT. First Media Production yang beralamat di Gedung Berita Satu Plaza Lantai 5 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 35-36 Jakarta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di Universitas Pendidikan Indonesia. Penelitian mulai dilaksanakan pada Bulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data, populasi dan sampel, variabel dan indikator, serta teknik analisis data.

BAB III METODE PENELITIAN. data, populasi dan sampel, variabel dan indikator, serta teknik analisis data. 40 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai arah dan cara melaksanakan penelitian yang mencakup jenis penelitian, sumber data, metode pengumpulan data, populasi dan sampel, variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian akan

BAB III METODE PENELITIAN. kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian akan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini tentang pengaruh keamanan dan kemudahan terhadap kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah metode purposive sampling dimana sampel dipilih sesuai

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah metode purposive sampling dimana sampel dipilih sesuai 36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan data primer. Data primer diperoleh dari kuisioner yang disebarkan berupa pernyataanpernyataan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi Stikom Institutional

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi Stikom Institutional BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi Stikom Institutional Repository (SIR) yang diterapkan oleh Stikom Surabaya pada tahun ajaran 2014. Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... xvii DAFTAR LAMPIRAN... xviii

DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... xvii DAFTAR LAMPIRAN... xviii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI... ii HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI... iii PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI... iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN... v ABSTRACT... vi ABSTRAKSI... vii KATA PENGANTAR...

Lebih terperinci

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi merupakan keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian penelitian.

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi merupakan keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian penelitian. BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Sampel Populasi merupakan keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai yang terlibat

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN DENGAN MENGGUNAKAN KUESIONER ONLINE DAN STRUCTURAL EQUATION MODELING (STUDI KASUS PT.

ANALISIS FAKTOR TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN DENGAN MENGGUNAKAN KUESIONER ONLINE DAN STRUCTURAL EQUATION MODELING (STUDI KASUS PT. ANALISIS FAKTOR TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN DENGAN MENGGUNAKAN KUESIONER ONLINE DAN STRUCTURAL EQUATION MODELING (STUDI KASUS PT. PROFILE ASIA) Billy Djunaidi 1, Erma Suryani 2, dan Fuad Achmadi 3 Program

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. pengetahuan yang dimiliki perusahaan yang kemudian dikelola sehingga menciptakan

BAB V PENUTUP. pengetahuan yang dimiliki perusahaan yang kemudian dikelola sehingga menciptakan BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Intellectual capital (IC) diartikan sebagai kemampuan,ketrampilan dan pengetahuan yang dimiliki perusahaan yang kemudian dikelola sehingga menciptakan nilai tambah bagi perusahaan

Lebih terperinci

Vol. 4 No. 2 Oktober 2016 Jurnal TEKNOIF ISSN: ANALISIS E-LEARNING STMIK STIKOM BALI MENGGUNAKAN TECHONOLOGY ACCEPTANCE MODEL

Vol. 4 No. 2 Oktober 2016 Jurnal TEKNOIF ISSN: ANALISIS E-LEARNING STMIK STIKOM BALI MENGGUNAKAN TECHONOLOGY ACCEPTANCE MODEL ANALISIS E-LEARNING STMIK STIKOM BALI MENGGUNAKAN TECHONOLOGY ACCEPTANCE MODEL Ni Made Shandyastini 1, Kadek Dwi Pradnyani Novianti 2 STMIK STIKOM Bali shandyastini311090@yahoo.co.id 1, novianti@stikom-bali.ac.id

Lebih terperinci

Oleh : Deny Bagus Aristanto 1. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Program Magister Manajemen Universitas Sam Ratulangi

Oleh : Deny Bagus Aristanto 1. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Program Magister Manajemen Universitas Sam Ratulangi PENGARUH KNOWLEDGE SHARING TERHADAP INDIVIDUAL INNOVATION CAPABILITY DAN KINERJA KARYAWAN (STUDI PADA PT. PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN SULAWESI BAGIAN UTARA) THE EFFECT OF KNOWLEDGE SHARING TO

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISA PEMBAHASAN. diawali dengan penjelasan data demografi dari responden penelitian. Kemudian

BAB IV HASIL DAN ANALISA PEMBAHASAN. diawali dengan penjelasan data demografi dari responden penelitian. Kemudian BAB IV HASIL DAN ANALISA PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan hasil dari analisis data yang telah dilakukan berdasarkan metode penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya. Pembahasan bab ini diawali

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Penggunaan Sistem Informasi Pelayanan Cabang Terhadap Kinerja Operasional Karyawan pada PT. Taspen (Persero) Cabang Palembang

Analisis Pengaruh Penggunaan Sistem Informasi Pelayanan Cabang Terhadap Kinerja Operasional Karyawan pada PT. Taspen (Persero) Cabang Palembang 18 ISSN: 2407-1102 Analisis Pengaruh Penggunaan Sistem Informasi Pelayanan Cabang Terhadap Kinerja Operasional Karyawan pada PT. Taspen (Persero) Cabang Palembang Rachman Saputra* 1, Sang Aji 2, Ervi Cofriyanti

Lebih terperinci

PENGARUH KOMUNIKASI, KEPERCAYAAN DAN KOMITMEN TERHADAP KEBERHASILAN PEKERJAAN PROYEK

PENGARUH KOMUNIKASI, KEPERCAYAAN DAN KOMITMEN TERHADAP KEBERHASILAN PEKERJAAN PROYEK PENGARUH KOMUNIKASI, KEPERCAYAAN DAN KOMITMEN TERHADAP KEBERHASILAN PEKERJAAN PROYEK Andika Ade Indra Saputra 1), I Putu Artama Wiguna 2), dan Cahyono Bintang Nurcahyo 3) 1) Jurusan Teknik Sipil, Institut

Lebih terperinci

Analisis Penggunaan Sistem Aplikasi D-Pack Terhadap Kepuasan Pengguna pada CV.Sumber Jadi Pangkalpinang

Analisis Penggunaan Sistem Aplikasi D-Pack Terhadap Kepuasan Pengguna pada CV.Sumber Jadi Pangkalpinang 26 Analisis Penggunaan Sistem Aplikasi D-Pack Terhadap Kepuasan Pengguna pada CV.Sumber Jadi Pangkalpinang Rika Pratiwi* 1, Ervi Cofriyanti 2 1,2 STMIK Global Informatika MDP Jl. Rajawali No.14 Palembang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai di kantor pemerintah kota (pemkot)

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai di kantor pemerintah kota (pemkot) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai di kantor pemerintah kota (pemkot) Bandarlampung dan Metro. Pemilihan sampel didasarkan pada Metode pengambilan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELLING (Studi Kasus Divisi Kontrak & Pengadaan PT.

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELLING (Studi Kasus Divisi Kontrak & Pengadaan PT. ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELLING (Studi Kasus Divisi Kontrak & Pengadaan PT.Z) Duhita Laksmi Pratiwi 1) dan Indung Sudarso 2) 1,2)

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel kualitas

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel kualitas BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel kualitas produk, harga produk dan distribusi terhadap kepuasan customer serta

Lebih terperinci

ANALISIS HUBUNGAN TOTAL QUALITY MANUFACTURE DAN COMPETITIVE STRATEGY DI PT.X

ANALISIS HUBUNGAN TOTAL QUALITY MANUFACTURE DAN COMPETITIVE STRATEGY DI PT.X ANALISIS HUBUNGAN TOTAL QUALITY MANUFACTURE DAN COMPETITIVE STRATEGY DI PT.X Nurlaila Handayani 1, Heri Irawan 2 Program Studi Teknik Industri Universitas Samudra Email: 1 nurlaila.handayani1984@gmail.com

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. mendeskripsikan nilai variabel-variabel penelitian namun juga mendefinisikan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. mendeskripsikan nilai variabel-variabel penelitian namun juga mendefinisikan BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Yang Digunakan Jenis penelitian ini bersifat asosiatif-deskriptif dimana peneliti tidak hanya mendeskripsikan nilai variabel-variabel penelitian namun juga mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Keterangan Tinggal Sementara dengan menggunakan model End User Computing. 1. Identifikasi permasalahan, tujuan dan manfaat

BAB III METODE PENELITIAN. Keterangan Tinggal Sementara dengan menggunakan model End User Computing. 1. Identifikasi permasalahan, tujuan dan manfaat BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan untuk melakukan penelitian sehingga mampu menjawab rumusan masalah dan tujuan penelitian dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja pada 15 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1 Populasi Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja pada perusahaan jasa yang terdaftar

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik penentuan sampel pada

III. METODE PENELITIAN. meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik penentuan sampel pada III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Tipe Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan

Lebih terperinci

PENGUKURAN MUTU WEBSITE DINAS PARIWISATA PACITAN MENGGUNAKAN METODE WEBQUAL

PENGUKURAN MUTU WEBSITE DINAS PARIWISATA PACITAN MENGGUNAKAN METODE WEBQUAL PENGUKURAN MUTU WEBSITE DINAS PARIWISATA PACITAN MENGGUNAKAN METODE WEBQUAL Galih Permadi 1, Bambang Soedijono W 2, Armadyah Amborowati 3 Program S2 Magister Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Gambar 3.1 Tahapan Penelitian. 3.2 Tahap Pendahuluan Pada tahap ini hal yag dilakukan terdiri atas 3 tahapan, yaitu melakukan studi literatur, melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Riduwan dan Achmad,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Riduwan dan Achmad, BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Dalam suatu penelitian, populasi dan sampel digunakan untuk menentukan atau memilih subjek penelitian a. Populasi adalah wilayah generalisasi yang

Lebih terperinci

STRUCTURAL EQUATION MODELING - PLS. SPSS for Windows

STRUCTURAL EQUATION MODELING - PLS. SPSS for Windows STRUCTURAL EQUATION MODELING - PLS SPSS for Windows A. PENILAIAN MODEL PENGUKURAN Penilaian model pengukuran dibagi menjadi 2 pengukuran yaitu pengukuran model reflektif dan pengukuran model formatif.

Lebih terperinci

PENGARUH STRATEGIC LEADERSHIP TERHADAP COMPETITIVE ADVANTAGE MELALUI ORGANIZATIONAL CULTURE SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

PENGARUH STRATEGIC LEADERSHIP TERHADAP COMPETITIVE ADVANTAGE MELALUI ORGANIZATIONAL CULTURE SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PENGARUH STRATEGIC LEADERSHIP TERHADAP COMPETITIVE ADVANTAGE MELALUI ORGANIZATIONAL CULTURE SEBAGAI VARIABEL INTERVENING Intan Saridewi dan Josua Tarigan Akuntansi Bisnis Universitas Kristen Petra Email:

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bagian ini akan dijelaskan langkah-langkah yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah agar penelitian sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Langkah-langkah dalam

Lebih terperinci