BAB V Analisis V.1 Perancangan Model berbasis Metode QFD (QFD tahap 1)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V Analisis V.1 Perancangan Model berbasis Metode QFD (QFD tahap 1)"

Transkripsi

1 BAB V Analisis V.1 Perancangan Model berbasis Metode QFD (QFD tahap 1) Penyusunan VOC atau customer needs berupa kriteria persyaratan akreditasi KAN untuk jasa pelayanan teknis khususnya jasa pengujian dan kalibrasi. Hal ini dikarenakan semua Balai Besar/Baristand Industri memiliki jasa pelayanan teknis ini dan jasa ini yang dinilai survei integritas publik sebagai pelayanan publik dengan skor terendah. Dokumen persyaratan umum akreditasi KAN untuk jasa pengujian dan kalibrasi adalah ISO/IEC : 2005 tentang Persyaratan Umum Kompentensi Laboratorium Penguji dan Kalibrasi. Elemen dari dokumen ISO/IEC : 2005 diuraikan menjadi kriteria persyaratan akreditasi KAN sebagai VOC dalam penelitian ini. V.2 Perancangan model berbasis metode SERVQUAL V.2.1 Pengujian Reliabilitas Kuisioner Awal Pengujian reliabilitas dilakukan untuk menjamin instrumen yang digunakan merupakan instrumen yang handal, konsisten, stabil dan dependibilitas sehingga bila digunakan berkalikali akan menghasilkan data yang sama. Dengan pengujian reliabilitas dapat diketahui apakah kuisioner yang digunakan memiliki kemampuan untuk memberikan hasil yang konsisten dan agar cukup dapat dipercaya bila digunakan sebagai alat pengumpul data. Selanjutnya dianalisis menggunakan program SPSS 16 dengan melihat nilai alpha Cronbach. Reliabilitas untuk kuisioner berkisar antara 0,544 hingga 0,891. Oleh karena itu kuisioner awal ini memiliki reliabilitas sedang hingga tinggi. V.2.2 Pengujian Validitas Kuisioner Awal Selanjutnya dilakukan pengujian validitas untuk mengukur apa yang seharusnya diukur dan sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukuran dalam melakukan fungsi ukurnya agar data yang diperoleh bisa relevan/sesuai dengan tujuan diadakannya pengukuran tersebut. Pengujian validitas dilakukan secara dua tahap yaitu validitas 110

2 internal dan validitas ekternal. Pengujian validitas internal dilakukan secara konstruksi, yaitu dilakukan dengan cara konsultasi dan meminta pendapat dari para ahli dalam hal ini adalah pihak B4T. Setelah kuisioner awal diperbaiki sesuai hasil konsultasi, kuisioner disebarkan kepada pelanggan. Pengujian validitas eksternal dilakukan untuk melihat kesamaan antara sampel yang telah terkumpul dengan populasi yang sesungguhnya dengan menggunakan rumus korelasi Pearson Product Moment. Suatu kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuisioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner tesebut. Pengujian validitas dilakukan dengan cara menghitung korelasi antar skor butir pertanyaan dengan total skor variabel. Jika jika r hitung lebih besar dari r tabel dan nilainya positif maka butir pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid. Namun sebaliknya apabila r hitung lebih kecil dari r tabel maka butir pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan tidak valid. Dari hasil uji validitas, diperoleh hasil bahwa semua item pertanyaan valid, sehingga tidak ada item yang dibuang pada kuisioner lanjutan. V.2.3 Tingkat Kepentingan Dimensi Menurut Responden Tingkat kepentingan dari kuisioner awal hanya memberikan informasi bahwa setiap responden memiliki pandangan yang berbeda mengenai dimensi mana yang paling penting. Dari hasil statistik deskriptif, diperoleh bahwa konsumen B4T memandang setiap atribut penting. Semua dimensi memiliki nilai ratarata antara 4,961 hingga 5,378. Konsumen B4T menilai dimensi terpenting adalah assurance, kemudian empathy, responsiveness, tangibles, dan yang terakhir adalah reliability. V.2.4 Data Responden untuk Kuisioner Awal dan Kuisioner Lanjutan Pada kuisioner awal, tingkat pengembalian kuisioner oleh konsumen B4T sebanyak 87,8% dengan nilai kelayakan 75,6%. Hal ini menunjukkan kesungguhan konsumen B4T dalam pengisian kuisioner adalah 87,8%. Pada kuisioner lanjutan, tingkat pengembalian kuisioner sebanyak 54,15% dengan nilai kelayakan 49,76%. 111

3 Perhitungan jumlah sampel dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin karena jumlah populasi diketahui. Jumlah sampel minimal untuk konsumen B4T adalah 95. Karena kuisioner yang layak dari konsumen B4T adalah 102 maka jumlah ini melebihi jumlah sampel minimal yang dihitung. Profil responden yang jawabannya layak adalah sebagai berikut : Skala industri : konsumen B4T yang berasal dari skala industri kecil sebanyak 11,76%, skala industri menengah 32,35% dan skala industri besar sebanyak 55,88%. Dari lamanya menjadi pelanggan : B4T paling banyak mempunyai konsumen dengan lama menjadi pelanggan 15 tahun sebanyak 53,92%, lebih dari 5 tahun sebanyak 31,37% dan kurang dari 1 tahun sebanyak 14,71%. V.2.5 Uji Reliabilitas dan Validitas Kuisioner Lanjutan Seperti halnya kuisioner awal, kuisioner lanjutan juga dilakukan uji reliabilitas untuk mengukur apakah kuisioner merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Dari hasil pengujian diperoleh hasil bahwa nilai alpha cronbach berkisar antara 0,589 hingga 0,766 sehingga memiliki reliabilitas sedang hingga tinggi. Hasil dari pengujian validitas menunjukkan bahwa item pertanyaan pada kuisioner tingkat kepuasan konsumen semuanya valid sehingga tidak ada item pertanyaan yang dibuang dari kuisioner lanjutan. V.2.6 Assessment of Measure dengan Menggunakan Partial Least Square PLS adalah salah satu pilihan program dari Structural Equation Modeling (SEM) yang digunakan untuk memeriksa lebih lanjut alat ukur pada penelitian ini. Analisis ini ditujukan untuk menguji apakah 5 dimensi (Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance, Empathy) sesuai untuk B4T Bandung. Pemilihan SEM berbasis component atau variance, dalam hal ini PLS, dikarenakan SEM yang berbasis covariance seperti program LISREL 112

4 terbatas hanya untuk mengkonfirmasi apakah model berdasarkan teori dan tidak berbeda dengan model empirisnya. Selain itu SEM berbasis covariance memiliki keterbatasan antara lain asumsi jumlah sampel yang besar, data terdistribusi normal multivariat, indikator harus dalam bentuk reflektif, model harus berdasarkan pada teori dan adanya indeterminacy (Ghozali, 2006). Karena model dikembangkan dari literatur dan belum pernah dibuat sebelumnya, maka ada kemungkinan model tidak valid dengan data yang diambil. Oleh karena PLS tidak mengasumsikan adanya distribusi tertentu untuk estimasi parameter, maka teknik parametrik untuk menguji signifikasi parameter tidak diperlukan. Dilakukan Confirmatory Factor Analysis dengan pendekatan Second Order Factor seperti yang disarankan oleh Wold (cf Lohmoller, 1989 dalam Chin et al, 1996 dalam Ghozali, 2006) dengan menggunakan repeated indicator approach atau juga dikenal dengan hierarchical component model. Pada metode PLS, goodness of fit dilakukan pada outer model dan inner model. Untuk model pengukuran atau outer model, GOF dievaluasi berdasarkan nilai Convergent dan discriminant validity dan Composite reliability. Nilai loading Convergent validity dengan 0.5 sampai 0.6 dianggap cukup, untuk jumlah indikator dari variabel laten berkisar antara 3 sampai 7. Nilai discriminant validity direkomendasikan nilai AVE lebih besar dari 0.50 dan nilai batas yang diterima untuk tingkat composite reliability adalah 0.7, walaupun bukan merupakan standar absolut. Dari Tabel 5.1 berikut dapat dilihat bahwa nilai composite reliability pada semua dimensi sudah berada di atas batas 0,70. Sedangkan dari Tabel 5.2 dapat dilihat bahwa semua nilai discriminant validity yang direkomendasikan dengan nilai AVE lebih besar dari

5 Tabel 5.1 Nilai Composite Reliability Composite Reliability Composite Reliability AS EM Kualitas JPT RL RS TG Tabel 5.2 Nilai discriminant validity (AVE) AVE AVE AS EM Kualitas JPT RL RS TG Sedangkan Tabel 5.3 berikut menunjukkan bahwa semua nilai factor loading baik pada Second Order maupun First Order signifikan pada 0,05, hal ini ditunjukkan oleh semua nilai T statistic di atas 1,96. Sehingga dapat dikatakan bahwa semua indikator bersifat valid. Tabel 5.3 Nilai factor loading pada outer loadings 114

6 Sedangkan untuk model struktural atau inner model, GOF dievaluasi dengan melihat presentase variance yang dijelaskan yaitu dengan melihat nilai R 2 untuk konstruk laten dependen dengan menggunakan ukuran Stone Geisser Q Squares Test dan juga melihat besarnya koefisien jalur strukturalnya. Hasil goodness of fit untuk inner model dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 5.4 Nilai Rsquare R Square R Square AS EM RL RS TG Dapat dilihat pada Tabel 5.4 di atas, tampak bahwa hubungan dimensi Assurance memberikan nilai estimasi parameter 0,8347 dan signifikan pada Nilai Rsquare sebesar 0,8389 yang berarti variabilitas dimensi Assurance yang dapat dijelaskanoleh Kualitas JPT sebesar 83,89%. Demikian juga pada dimensi Empathy menunjukkan nilai estimasi parameter 0,9088 dan signifikan pada 0.05 yang berarti variabilitas dimensi Empathy yang dapat dijelaskan oleh Kualitas JPT sebesar 90,88%. Pada dimensi Tangible menunjukkan nilai estimasi parameter 0,8832 dan signifikan pada 0.05 yang berarti variabilitas dimensi Tangible yang dapat dijelaskan oleh Kualitas JPT sebesar 88,32%. Sedangkan pada dimensi Reliability dan Responsiveness menunjukkan nilai parameter yang sedang yaitu 0,6455 dan 0,6637 dan signifikan pada 0.05 yang berarti variabilitas dimensi Reliability dan Responsiveness yang dapat dijelaskan oleh Kualitas JPT hanya sebesar 64,55 % dan 66,37%. Seluruh dimensi signifikan pada 0,05 yang ditunjukkan oleh semua nilai T statistic di atas 1,96. Dari measurement model, baik model pengukuran maupun model struktural telah diketahui bahwa semua konstruk telah valid, maka dapat disimpulkan 115

7 bahwa kesesuaian model dengan data terpenuhi. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa model untuk pengukuran kualitas jasa pelayanan teknis (jasa pengujian dan kalibrasi) B4T telah fit dalam menggambarkan keadaan yang sebenarnya. V.3 Penyusunan HOQ (QFD tahap 2) V.3.1 Penentuan Planning Matrix Planning matrix yang disusun sebagai alat untuk menentukan target perbaikan dan perbandingan performansi atau identifikasi kemampuan untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Target merupakan kuantifikasi dari kebutuhan dan harapan konsumen, pada penelitian ini target adalah minimum memenuhi persyaratan akreditasi KAN sehingga ditentukan sebesar 6. Improvement Ratio menggambarkan usaha yang diperlukan untuk meningkatkan performansi menuju target yang ditentukan. Nilai ini diperoleh dari target dibagi tingkat kepuasan saat ini. Raw weight atau sering disebut adjusted importance merupakan nilai yang menggambarkan tingkat kepentingan secara keseluruhan dari masingmasing atribut kriteria persyaratan akreditasi KAN. Nilai ini diperoleh dari hasil perkalian antara tingkat kepentingan dan improvement ratio. Final importance atau % importance atau normalized raw weight adalah output matriks perencanaan yang merupakan nilai normalisasi adjusted importance yang digunakan untuk menentukan urutan prioritas dari what yaitu kriteria persyaratan akreditasi KAN. Kebutuhan konsumen dengan nilai final importance tinggi mengindikasikan manfaat bisnis yang berpotensi tinggi sehingga harus diprioritaskan. Dari Tabel 5.5 berikut dapat dilihat 10 kriteria persyaratan akreditasi KAN yang miliki nilai %importance atau final importance tertinggi sehingga harus diprioritaskan. 116

8 Tabel 5.5 Urutan 10 besar % importance dari kriteria persyaratan akreditasi KAN KRITERIA PERSYARATAN Kode % Importance A.8 Pengaduan mempunyai kebijakan dan prosedur menyelesaikan pengaduan dan memelihara rekamannya A.22 Penanganan Barang Uji yang dikalibrasi RS1 2.52% Abnormalitas dikomunikasikan ke pelanggan EM6 2.39% A.2 Sistem Manajemen Menetapkan, menerapkan dan memelihara sistem manajemen sesuai lingkup A.20 Ketelusuran pengukuran Persyaratan khusus laboratorium kalibrasi dan pengujian untuk ketelusuran pengukuran A.2 Sistem Manajemen Manajemen puncak harus memberikan bukti komitmen tentang pengembangan dan implementasi sistem manajemen dan meningkatkan/menyempurnakan efektivitasnya secara berkelanjutan A.1 Organisasi Apabila merupakan bagian dari organisasi yang besar selain kegiatan pengujian dan/atau kalibrasi, personil inti terhindar dari pertentangan kepentingan A.19 Peralatan Peralatan yang tidak berfungsi dengan baik ditarik dari penggunaan, diberi identifikasi status kalibrasi sebelum digunakan, dijaga kemananan dari penyetelan A.11 Tindakan Perbaikan Melakukan analisis penyebab, melakukan pemilihan dan pelaksanaan tindakan perbaikan, melakukan pemantauan tindakan perbaikan, melakukan audit tambahan A.16 Persyaratan teknis RL1 2.35% AS % TG2 2.30% AS3 2.29% AS % AS6 2.26% Memastikan kompetensi semua personel AS8 2.26% A.21 Pengambilan sampel Penyimpangan prosedur pengambilan sampel direkam dan memiliki rekaman pengambilan sampel RL % Dari Tabel 5.5 di atas dapat dilihat bahwa kriteria persyaratan akreditasi KAN Mempunyai kebijakan dan prosedur menyelesaikan pengaduan dan memelihara rekamannya memiliki nilai % importance terbesar yaitu 2,52%, diikuti Abnormalitas dikomunikasikan ke pelanggan memiliki nilai % importance terbesar yaitu 2,39% dan Menetapkan, menerapkan dan memelihara sistem manajemen sesuai lingkup memiliki nilai % importance terbesar yaitu 2,35%. Hal ini menunjukkan bahwa kriteria 117

9 tersebut akan memberikan manfaat bisnis yang berpotensi tinggi apabila diprioritaskan. Diagram histogram dapat dilihat pada Gambar 5.1 berikut. % importance terbesar %importance RS1 EM6 RL1 AS15 TG2 AS3 AS13 AS6 AS8 RL10 persyaratan akreditasi KAN Gambar 5.1 Urutan 10 besar % importance dari kriteria persyaratan akreditasi KAN V.3.2 Penentuan Technical Matrix Technical matrix merupakan bagan yang akan digunakan untuk melihat prosentase gap atau surplus antara pemenuhan kriteria persyaratan akreditasi KAN oleh B4T Bandung. Nilai prosentase gap pemenuhan akreditasi KAN diperoleh dari pengurangan antara raw akreditasi dengan raw tingkat kepuasan saat ini. Dimana nilai : Raw akreditasi KAN = (korelasi VOC dan technical response X nilai minimum untuk dapat diakreditasi KAN X normalized raw weight) Raw tingkat kepuasan = (korelasi VOC dan technical response X tingkat kepuasaan X normalized raw). Dari semua technical response yang telah ditentukan, ternyata tidak semua technical response dapat memenuhi persyaratan akreditasi KAN. Besarnya gap pemenuhan persyaratan akreditasi KAN dapat dilihat pada Gambar 5.2 berikut. 118

10 Gap dalam Pemenuhan Akreditasi KAN 35.00% 30.00% 25.00% %Gap 20.00% 15.00% 10.00% 5.00% 0.00% Kualitas Kualitas Panduan mutu, Laporan Sistem Prosedur Prosedur Prosedur Prosedur Prosedur Sistem Kaji ulang Audit internal Keterbukaan Program Organisasi Kemampuan Kemampuan Kemampuan Peningkatan Technical Response Gambar 5.2 Gap dalam pemenuhan akreditasi KAN Dari Gambar 5.2 di atas dapat dilihat bahwa prosentase gap pemenuhan akreditasi KAN berkisar antara 16,48% hingga 30,04%. Prosentase gap terkecil pada technical response Prosedur pengujian dan kalibrasi mulai dari sampel hingga penanganan barang. Sedangkan prosentase gap terbesar dapat dilihat pada Tabel 5.6 berikut. Tabel 5.6 Prosentase gap terbesar dalam pemenuhan akreditasi KAN Technical Response %Gap Keterbukaan menerima dan menyelesaikan keluhan pelanggan 30.04% Kemampuan personel melakukan pengujian dan kalibrasi 27.66% Kemampuan komunikasi Balai 27.03% Sistem Manajemen sesuai lingkup 26.37% Kemampuan Balai dalam bekerjasama 25.30% Dari Tabel 5.6 di atas dapat dilihat bahwa prosentase gap pemenuhan akreditasi KAN terbesar terdapat pada technical response Keterbukaan menerima dan menyelesaikan keluhan pelanggan sebesar 30,04%, Kemampuan personel melakukan pengujian dan kalibrasi sebesar 119

11 27,66%, Kemampuan komunikasi Balai sebesar 27,03%, Sistem Manajemen sesuai lingkup sebesar 26,37% dan Kemampuan Balai dalam bekerjasama sebesar 25,30%. V.4 Analisis Usulan Dari planning matrix, diperoleh 3 prioritas utama yang harus diperhatikan oleh B4T Bandung yaitu Mempunyai kebijakan dan prosedur menyelesaikan pengaduan dan memelihara rekamannya, Abnormalitas dikomunikasikan ke pelanggan dan Menetapkan, menerapkan dan memelihara sistem manajemen sesuai lingkup. Selain itu nilai gap pemenuhan akreditasi KAN terbesar terdapat pada technical response Keterbukaan menerima dan menyelesaikan keluhan pelanggan, Kemampuan personel melakukan pengujian dan kalibrasi, Kemampuan komunikasi Balai, Sistem Manajemen sesuai lingkup dan Kemampuan Balai dalam bekerjasama. Untuk dapat dilakukan rencana perbaikan dengan berdasarkan hasil perancangan dengan metode 5W + 1H. Metode ini terdiri atas Why yaitu mengapa faktor penyebab ini harus diperbaiki, What yaitu apa program perbaikannya agar penyebab tertanggulangi, Where yaitu dimana penanggulangan akan dilaksanakan, Who yaitu siapa yang akan melakukan dan siapa penanggungjawabnya, When yaitu kapan penanggulangan tersebut akan dilaksanakan dan How yaitu bagaimana caranya melakukan rencana perbaikan. Namun hanya akan dilakukan 3W+1H yaitu What, Who, When dan How karena untuk Why sudah dapat dilihat akar permasalahan pada HOQ dan Where karena dilakukan di tempat yang sama yaitu B4T Bandung. Berikut Tabel 5.6 yang berisi mengenai rencana perbaikan. 120

12 Tabel 5.7 Rencana Perbaikan What How Who When Up date wadah kritik dan saran serta merespon setiap kritik dan saran Pelatihan keahlian sesuai bidang dan pekerjaan petugas Balai Evaluasi kemampuan komunikasi Balai Evaluasi sistem/prosedur pengujian dan kalibrasi Meningkatkan kemampuan personel Balai Besar Peningkatan efektifitas sistem manajemen berkelanjutan Pemeriksaan kualitas peralatan uji, peralatan produksi dan peralatan bantu JPT Evaluasi terhadap panduan mutu, standar acuan dan bahan acuan Pemeriksaan kualitas fasilitas laboratorium yang dimiliki Balai Besar Evaluasi Prosedur tender dan sub kontrak & pemilihan dan pembelian jasa dan perbekalan Kaji ulang sistem manajemen Evaluasi laporan pengujian dan sertifikat kalibrasi Memeriksa setiap saran dan kritik yang diterima dan membuat rangkumannya dan dilaporkan ke Kepala Balai untuk direspon Memberikan pelatihan keahlian sesuai bidang dan pekerjaan petugas Balai Mengevaluasi sistem informasi yang memberikan informasi secara jelas, menginformasikan ke pelanggan mengenai permasalahan yang dihadapi/penyimpangan, meningkatkan kemampuan kerjasama. Mengevaluasi standar prosedur pengujian&kalibrasi, alur proses pelayanan, waktu standar yang diperlukan untuk melakukan pelayanan pengujian & kalibrasi Program pendidikan, pelatihan dan ketrampilan terhadap personel Balai Besar, audit internal terhadap kemampuan personel Balai Besar. Melakukan tindakan pencegahan, tindakan perbaikan pada kegiatan yang terjadi penyimpangan secara terus menerus Melakukan pemeriksaan dan perawatan terhadap alatalat uji di laboratorium, alat bantu perekayasaan dan alat produksi yang dimiliki oleh Balai Besar agar selalu dalam kondisi yang baik Melakukan pemeriksaan, kaji ulang terhadap panduan mutu, standar acuan dan bahan acuan yang telah dibuat Memeriksa dan merawat fasilitas laboratorium untuk pengujian, litbang, kalibrasi, perekayasaan, standarisasi, sertifikasi dan konsultasi Melakukan pemeriksaan, kaji ulang terhadap prosedur tender & sub kontrak serta pemilihan dan pembelian jasa dan perbekalan Melakukan evaluasi dan kaji ulang terhadap sistem manajemen untuk jasa pengujian dan kalibrasi Melakukan pemeriksaan, kaji ulang terhadap laporan dan sertifikat kalibrasi yang telah dikeluarkan Balai Besar Bidang IT Bidang Pengembangan Kompetensi dan Alih Teknologi Kepala Balai Kepala Balai Kepala Balai Kepala Balai Bidang Sarana Riset dan Standardisasi, Bidang Pengujian, Sertifikasi dan Kalibrasi Kepala Balai Bidang Sarana Riset dan Standardisasi, Bidang Pengujian, Sertifikasi dan Kalibrasi Kepala Balai, Bidang JPT Kepala Balai Kepala Balai, Bidang JPT Setiap 3 bulan Setiap bulan Setiap 6 bulan Setiap 3 bulan Setiap 3 bulan 121

13 What How Who When Evaluasi prosedur pengendalian dokumen dan Melakukan pemeriksaan, kaji ulang terhadap prosedur rekaman pengendalian dokumen dan rekaman Kepala Balai, Bidang JPT Evaluasi prosedur untuk menghindari deteriorasi Melakukan pemeriksaan, kaji ulang terhadap prosedur untuk dan prosedur tindakan perbaikan menghindari deteriorasi dan prosedur tindakan perbaikan Kepala Balai, Bidang JPT 122

BAB V ANALISIS V.1 PERANCANGAN MODEL BERBASIS METODE QFD (QFD TAHAP 1)

BAB V ANALISIS V.1 PERANCANGAN MODEL BERBASIS METODE QFD (QFD TAHAP 1) BAB V ANALISIS V.1 PERANCANGAN MODEL BERBASIS METODE QFD (QFD TAHAP 1) BAB V Analisis V.1 Perancangan Model berbasis Metode QFD (QFD tahap 1) Penyusunan VOC atau customer needs berupa kriteria persyaratan

Lebih terperinci

BAB IV Pengolahan Data. Pada bab ini akan dilakukan pengolahan data untuk perancangan model pengukuran kualitas Jasa Pelayanan Teknis.

BAB IV Pengolahan Data. Pada bab ini akan dilakukan pengolahan data untuk perancangan model pengukuran kualitas Jasa Pelayanan Teknis. BAB IV Pengolahan Data Pada bab ini akan dilakukan pengolahan data untuk perancangan model pengukuran kualitas Jasa Pelayanan Teknis. IV.1 Perancangan model berbasis metode QFD (QFD tahap 1) Pada tahap

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Diagram Alir Tahapan Proses Penelitian.

Gambar 3.1 Diagram Alir Tahapan Proses Penelitian. Bab III Metodologi Penelitian Penelitian merupakan serangkaian proses yang berurutan dan saling terkait secara sistematis. Agar langkah-langkah penelitian lebih terarah dan sistematis maka disusun metodologi

Lebih terperinci

SITI AFIANI MUSYAROFAH NIM

SITI AFIANI MUSYAROFAH NIM PERANCANGAN MODEL PENGUKURAN KUALITAS JASA PELAYANAN TEKNIS (JPT) BERBASIS SERVQUAL DAN QFD Studi Kasus : Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T) Bandung TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan dan Ruang Lingkup Penelitian Rancangan penelitian merupakan suatu rencana yang terstruktur dan komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITAN BAB III METODE PENELITAN A. Obyek / Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada PUSKESMAS Mantrijeron, sebagai unit pelayanan jasa yang menerapkan sistem manajemen mutu ISO

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskriptif Hasil Penelitian Responden dalam penelitian ini yaitu mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara. Penyebaran kuesioner dilakukan menggunakan penyebaran secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di Universitas Pendidikan Indonesia. Penelitian mulai dilaksanakan pada Bulan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com. pusat perkantoran yang berada di Jakarta.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com. pusat perkantoran yang berada di Jakarta. BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Penelitian ini dilakukan pada responden yang tinggal di Jakarta Selatan dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Objek penelitian ini adalah Karyawan PT Tuin Abadi. Penelitian ini diteliti dengan kuesioner tertulis secara Face to Face (tatap muka) yang akan

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kausal karena bertujuan untuk menguji hipotesis tentang pengaruh satu atau beberapa variabel (variabel independen)

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT. WOM Finance merupakan salah satu perusahaan pembiayaan (finance), dimana bidang usahanya memberikan pembiayaan kepada konsumen dengan konsentrasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu sifat-sifat, ciri-ciri, atau hal-hal yang dimiliki oleh suatu elemen. Sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu sifat-sifat, ciri-ciri, atau hal-hal yang dimiliki oleh suatu elemen. Sedangkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah kumpulan dari seluruh elemen beserta karakteristiknya yang menjadi objek penyelidikan atau penelitian secara menyeluruh. Karakteristik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Analisis Deskriptif Data Penelitian Gambaran data hasil penelitian dapat digunakan untuk memperkaya pembahasan, melalui gambaran data tanggapan responden

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian akan

BAB III METODE PENELITIAN. kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian akan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini tentang pengaruh keamanan dan kemudahan terhadap kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelakasanaan 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Saat ini SDM berperan aktif dan menjadi salah satu faktor keberhasilan dalam pencapaian visi dan misi perusahaan. Oleh karena itu, SDM suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Unit II Gamping yang merupakan salah satu instansi rumah sakit yang berada di Jl. Wates

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik penentuan sampel pada

III. METODE PENELITIAN. meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik penentuan sampel pada III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Tipe Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian adalah langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan menguji hipotesis penelitian. Sesuai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Direktorat Jendral Pajak (DJP) merupakan Direktorat Jendral di bawah Kementerian Keuangan Indonesia yang mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kasihan, Tamantirto, Bantul, Yogyakarta. Akuntansi, Prodi Ilmu Ekonomi sejumlah 76 dosen.

BAB III METODE PENELITIAN. Kasihan, Tamantirto, Bantul, Yogyakarta. Akuntansi, Prodi Ilmu Ekonomi sejumlah 76 dosen. BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Alamat: Jalan Lingkar Selatan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Mengacu pada rumusan masalah yang telah ditetapkan pada bab sebelumnya, maka penelitian ini menggunakan metode kuantitatif untuk menguji dan membuktikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Pendekatan deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. menjelaskan keadaan pada objek penelitian yaitu dengan penelitian asosiatif. Penelitian

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. menjelaskan keadaan pada objek penelitian yaitu dengan penelitian asosiatif. Penelitian BAB 3 METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Disesuaikan dengan tujuan penelitian, maka jenis penelitian yang digunakan untuk menjelaskan keadaan pada objek penelitian yaitu dengan penelitian asosiatif.

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. convergent validity yaitu apakah loading factor indikator untuk masing-masing konstruk sudah

BAB V ANALISA HASIL. convergent validity yaitu apakah loading factor indikator untuk masing-masing konstruk sudah BAB V ANALISA HASIL 5.1 Langkah langkah Pengujian 5.1.1 Convergent Validity (Uji Validitas) Langkah pertama yang dilakukan adalah menguji apakah model sudah memenuhi convergent validity yaitu apakah loading

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Jenis penelitian ini menerapkan adalah analisis asosiative karena penelitian ini dilakukan untuk mencari hubungan kausal antara variabel independen terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Riduwan dan Achmad,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Riduwan dan Achmad, BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Dalam suatu penelitian, populasi dan sampel digunakan untuk menentukan atau memilih subjek penelitian a. Populasi adalah wilayah generalisasi yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan pada universitas yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karena melibatkan sejumlah variable bebas (independent variable) dan variabel

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karena melibatkan sejumlah variable bebas (independent variable) dan variabel BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Structural Equation Modeling (SEM) Structural Equation Modeling (SEM) merupakan teknik dengan kombinasi dari analisis jalur (path) dan analisis regresi yang memungkinkan peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 1. Waktu Penelitian Pada proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian Agar penelitian yang dilakukan lebih terarah dan sistematis, maka perlu di buat alur penelitian adapun alur penelitian dapat dilihat dari flow chart berikut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada PT. First Media Production yang beralamat di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada PT. First Media Production yang beralamat di BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada PT. First Media Production yang beralamat di Gedung Berita Satu Plaza Lantai 5 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 35-36 Jakarta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Uji Hipotesis (hypothesis testing). Uji

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Uji Hipotesis (hypothesis testing). Uji BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Uji Hipotesis (hypothesis testing). Uji Hipotesis adalah penelitian yang bertujuan untuk menguji hipotesis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Karakteristik responden Berdasarkan Jenis Kelamin. Tabel 4.1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Karakteristik responden Berdasarkan Jenis Kelamin. Tabel 4.1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden 1. Karakteristik responden Berdasarkan Jenis Kelamin Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah ini :

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sakit yang terdiri dari tenaga medis (para dokter), tenaga paramedis (para

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sakit yang terdiri dari tenaga medis (para dokter), tenaga paramedis (para BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan sampel Populasi dari penelitian ini adalah karyawan tingkat kepala bagian di lima rumah sakit yang terdiri dari tenaga medis (para dokter), tenaga paramedis

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang hasil pengukuran sampelnya akan mengeneralisasikan populasi dari obyek

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang hasil pengukuran sampelnya akan mengeneralisasikan populasi dari obyek BAB 3 METODE PENELITIAN 1.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain survey. Survey adalah penelitian yang hasil pengukuran sampelnya akan mengeneralisasikan populasi dari obyek yang diteliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan jumlah keseluruhan sampel kurang dari 100. Dikarenakan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan jumlah keseluruhan sampel kurang dari 100. Dikarenakan penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah Bank Syaraiah Mandiri KCP Wirobrajan, Yogyakarta. Sedangkan untuk subjek penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bagian ini akan dijelaskan langkah-langkah yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah agar penelitian sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Langkah-langkah dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat eksplanatory

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat eksplanatory 36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat eksplanatory reasearch. Menurut Singarimbun dan Effendi (1995 ), penelitian eksplanatori

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Kantor Keluarga Berencana Kota Administrasi Jakarta

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Kantor Keluarga Berencana Kota Administrasi Jakarta BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Kantor Keluarga Berencana Kota Administrasi Jakarta Barat Sejarah berdirinya kantor Keluarga Berencana dimulai dari pembentukan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi. Adapun

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi. Adapun BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Proses Metodologi Penelitian Pada gambar dibawah ini adalah alur proses dari tahapan metodologi penelitian yang dapat dilihat pada gambar 3.1 Tahap Awal 1. Studi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAAN...13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAAN...13 DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL...i HALAMAN JUDUL...ii HALAMAN PENGESAHAN...iii HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS...iv KATA PENGANTAR...v ABSTRAK...vii DAFTAR ISI...ix DAFTAR TABEL...xii DAFTAR GAMBAR...xiii BAB

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN RESTORAN CEPAT SAJI MENGGUNAKAN METODE PARTIAL LEAST SQUARE (Studi Kasus: Burger King Bali)

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN RESTORAN CEPAT SAJI MENGGUNAKAN METODE PARTIAL LEAST SQUARE (Studi Kasus: Burger King Bali) E-Jurnal Matematika Vol. 4 (3), Agustus 2015, pp. 98-103 ISSN: 2303-1751 ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN RESTORAN CEPAT SAJI MENGGUNAKAN METODE PARTIAL LEAST SQUARE (Studi Kasus: Burger King Bali) Made Sanjiwani

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN. Bab ini merupakan hasil analisis data dan pembahasan penelitian

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN. Bab ini merupakan hasil analisis data dan pembahasan penelitian 45 BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN Bab ini merupakan hasil analisis data dan pembahasan penelitian mengenai Pengaruh Kepuasan Pengguna terhadap Efektivitas Sistem Informasi E-procurement di Organisasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berada di Jl. M.I Ridwan Rais No. 1 Gambir Jakarta Pusat.

BAB III METODE PENELITIAN. berada di Jl. M.I Ridwan Rais No. 1 Gambir Jakarta Pusat. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Lokasi penelitian Dalam penulisan skripsi ini, penulis melakukan penelitian hanya pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai hasil penelitian dari tahap awal sampai pada pengujian hipotesis untuk menjawab rumusan masalah penelitian ini. Selanjutnya akan dibahas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah Hotel Bintang Griyawisata Jakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah Hotel Bintang Griyawisata Jakarta. BAB III METODE PENELITIAN A.Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan selama 3 bulan yaitu dimulai pada bulan Maret sampai dengan bulan Mei tahun 2016. Adapun tempat yang dijadikan objek

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian adalah kerangka untuk melaksanakan proyek riset

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian adalah kerangka untuk melaksanakan proyek riset BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian adalah kerangka untuk melaksanakan proyek riset pemasaran. Desain penelitian merupakan rincian prosedur dalam memperoleh informasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian. Keripik Talas Dessy Padang-Panjang adalah usaha keripik Talas dengan bahan baku utama umbi talas berskala rumah tangga merupakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif ekspalanatori yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan antar variabel. Pendekatan ini dipilih karena penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan cross-sectional. Adapun teknik pengumpulan data. dengan menggunakan kuesioner, dimana peneliti menanyakan

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan cross-sectional. Adapun teknik pengumpulan data. dengan menggunakan kuesioner, dimana peneliti menanyakan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan cross-sectional. Adapun teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner,

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2010:13), definisi dari objek penelitian yaitu sasaran

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2010:13), definisi dari objek penelitian yaitu sasaran 54 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2010:13), definisi dari objek penelitian yaitu sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel kualitas

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel kualitas BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel kualitas produk, harga produk dan distribusi terhadap kepuasan customer serta

Lebih terperinci

Sampel dalam penelitian ini adalah Kepala Bidang, Kepala Seksi dan Kasubbag. Keuangan atau Anggaran yang dianggap mampu serta mewakili untuk

Sampel dalam penelitian ini adalah Kepala Bidang, Kepala Seksi dan Kasubbag. Keuangan atau Anggaran yang dianggap mampu serta mewakili untuk 23 3.2.2. Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah Kepala Bidang, Kepala Seksi dan Kasubbag Keuangan atau Anggaran yang dianggap mampu serta mewakili untuk menggambarkan kinerja aparat pemerintah daerah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Kerangka penelitian ini adalah langkah demi langkah dalam penyusunan Tugas Akhir mulai dari tahap persiapan penelitian hingga pembuatan dokumentasi

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Februari 2012 dan diperkirakan akan selesai pada bulan Mei 2012. Dengan waktu penelitian tersebut diharapkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikir Kepuasan pengguna yang menjadi tujuan dari perusahaan dituangkan dalam strategi dan rencana kerja yang diimplementasikan dalam kegiatan pemasaran dan pelayanan

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN FARMASI RSK. ST VINCENTIUS A PAULO SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL DAN QFD

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN FARMASI RSK. ST VINCENTIUS A PAULO SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL DAN QFD UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN FARMASI RSK. ST VINCENTIUS A PAULO SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL DAN QFD Hilda Harijono dan Bobby Oedy P. Soepangkat Program Studi Magister Manajemen Teknologi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAKSI... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL...viii BAB I PENDAHULUAN...

DAFTAR ISI. ABSTRAKSI... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL...viii BAB I PENDAHULUAN... DAFTAR ISI Halaman ABSTRAKSI... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL...viii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Rumusan Masalah... 4 1.3 Batasan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dirancang sebagai penelitian Ex post facto, yang berarti

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dirancang sebagai penelitian Ex post facto, yang berarti BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai penelitian Ex post facto, yang berarti setelah kejadian. Peneliti menyelidiki permasalahan dengan mempelajari peubahpeubah.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penerapan Self Assessment System dan Kualitas Pelayanan Pajak terhadap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penerapan Self Assessment System dan Kualitas Pelayanan Pajak terhadap BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian mengenai pengaruh Penerapan Self Assessment System dan Kualitas Pelayanan Pajak terhadap Kepatuhan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data, populasi dan sampel, variabel dan indikator, serta teknik analisis data.

BAB III METODE PENELITIAN. data, populasi dan sampel, variabel dan indikator, serta teknik analisis data. 40 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai arah dan cara melaksanakan penelitian yang mencakup jenis penelitian, sumber data, metode pengumpulan data, populasi dan sampel, variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tertentu untuk dijadikan objek dalam sebuah penelitian. Populasi dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. tertentu untuk dijadikan objek dalam sebuah penelitian. Populasi dalam penelitian ini BAB III 40 METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan dari sekelompok orang yang memiliki katarestik tertentu untuk dijadikan objek dalam sebuah penelitian. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dipakai penulis dalam penelitian ini adalah metode studi

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dipakai penulis dalam penelitian ini adalah metode studi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Metode penelitian yang dipakai penulis dalam penelitian ini adalah metode studi empiris, yaitu penelitian terhadap fakta empiris yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Gambar 3.1 Tahapan Penelitian. 3.2 Tahap Pendahuluan Pada tahap ini hal yag dilakukan terdiri atas 3 tahapan, yaitu melakukan studi literatur, melakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian 1. Sejarah Umum Fakultas Ekonomi UMY didirikan pada tanggal 24 Rabi ul Akhir 1401 H, bertepatan dengan tanggal 1 Maret 1981 M. Pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1 Populasi Penelitian Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subyek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah situs layanan pemesanan hotel dan tiket Traveloka dan subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa program S1 Akuntansi di Kota

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa program S1 Akuntansi di Kota 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini adalah mahasiswa program S1 Akuntansi di Kota Bandarlampung. Teknik pengambilan sampel menggunakan convenience sampling, yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Jakarta Gambir Tiga, Jakarta Pusat, tempat ini sengaja dipilih karena akses

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, definisi operasional dan

BAB III METODE PENELITIAN. populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, definisi operasional dan BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini peneliti menguraikan ulasan mengenai desain penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, definisi operasional dan pengukuran variabel penelitian, pengujian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan deskripsi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Umum Perumahan Rakyat merupakan instansi milik negara di bawah naungan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Umum Perumahan Rakyat merupakan instansi milik negara di bawah naungan BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Objek Penelitian Direktorat Bina Penatagunaan Sumber Daya Air Kementeriaan Pekerjaan dan Umum Perumahan Rakyat merupakan instansi milik negara di bawah naungan

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Partial Least Square Bentuk hubungan antar variabel dalam penelitian ini hanya terdapat konstruk first order dan indikator-indikatornya yang terbentuk menjadi hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. objek penelitian penulis adalah PT Surya Toto Indonesia, Tbk Divisi Fitting.

BAB III METODE PENELITIAN. objek penelitian penulis adalah PT Surya Toto Indonesia, Tbk Divisi Fitting. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Salah satu komponen penting dari sebuah penelitian adalah tempat penelitian (dalam hal ini adalah sebuah perusahaan). Perusahaan yang menjadi objek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Terhadap Tingkat Kepuasan Pelanggan Blitz Theater Grand Dadap City.

BAB III METODE PENELITIAN. Terhadap Tingkat Kepuasan Pelanggan Blitz Theater Grand Dadap City. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian mengenai Analisis Dimensi Kualitas Pelayanan dan Lokasi Terhadap Tingkat Kepuasan Pelanggan Blitz Theater Grand Dadap City. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksplanatory reasearch. Menurut Singarimbun dan Effendi (1995), penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. eksplanatory reasearch. Menurut Singarimbun dan Effendi (1995), penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat eksplanatory reasearch. Menurut Singarimbun dan Effendi (1995), penelitian eksplanatori

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 41 3.1 Lokasi dan Obyek Penelitian BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan terhadap pegawai administrasi pada Politeknik Komputer Niaga LPKIA yang berlokasi di Jl Soekarno Hatta No. 456

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penyusunan skripsi yang dilakukan oleh penulis membutuhkan data-data yang relevan guna menunjang proses penelitian. Usaha untuk mengumpulkan data-data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek dan Lokasi Penelitian 26 Obyek penelitian ini adalah manajer menengah yang bekerja di perusahaan perhotelan bintang satu sampai bintang lima yang berlokasi di Kota

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian adalah rencana yang mencakup penelitian secara

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian adalah rencana yang mencakup penelitian secara 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian adalah rencana yang mencakup penelitian secara menyeluruh yang akan dilakukan oleh peneliti mulai dari membuat hipotesis dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ditempat yang akan digunakan sebagai, perumusan masalah yang

BAB III METODE PENELITIAN. ditempat yang akan digunakan sebagai, perumusan masalah yang 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dantempat Pelaksanaan 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan ditempat yang akan digunakan sebagai, perumusan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kuantitatif atau

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kuantitatif atau BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kuantitatif atau analisis data statistik. Desain penelitian merupakan rincian prosedur dalam memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian eksplanatori (explanatory research) atau

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian eksplanatori (explanatory research) atau BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan sebuah penelitian eksplanatori (explanatory research) atau uji hipotesis. Menurut Singarimbun dan Sofyan Effendi (1995), penelitian

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2010:13), definisi dari objek penelitian yaitu Sasaran

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2010:13), definisi dari objek penelitian yaitu Sasaran BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2010:13), definisi dari objek penelitian yaitu Sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. asosiatif. Menurut Sugiyono (2010:55) penelitian yang bersifat asosiatif merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. asosiatif. Menurut Sugiyono (2010:55) penelitian yang bersifat asosiatif merupakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang bersifat asosiatif. Menurut Sugiyono (2010:55) penelitian yang bersifat asosiatif merupakan

Lebih terperinci

BAB lll METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini dilakukan di MGMP PAI SMKN Surabaya, kualitas pembelajaran PAI di MGMP PAI SMKN Surabaya.

BAB lll METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini dilakukan di MGMP PAI SMKN Surabaya, kualitas pembelajaran PAI di MGMP PAI SMKN Surabaya. BAB lll METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini dilakukan di MGMP PAI SMKN Surabaya, terkait dengan hubungan kompetensi, motivasi dan kinerja guru terhadap kualitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Deskripsi Data Responden Untuk dapat memberikan gambaran mengenai deskripsi data responden, peneliti menggunakan tabel distribusi sebaran untuk menunjukkan data responden

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Dalam penelitian ini objek pengamatan dan penelitian adalah menganalisa tingkat kepuasan pelanggan terhadap kualitas pelayanan jasa yang diberikan di

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA. ini data dari kuesioner) sudah valid dan reliabel. Validitas adalah ketepatan atau

BAB IV ANALISA DATA. ini data dari kuesioner) sudah valid dan reliabel. Validitas adalah ketepatan atau BAB IV ANALISA DATA IV.1. Uji Validitas Validitas dan reliabilitas merupakan poin penting dalam sebuah analisa data. Hal itu dilakukan untuk menguji apakah suatu alat ukur atau instrumen penelitian (dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1 kota di Provinsi D.I. Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan data realisasi

BAB III METODE PENELITIAN. 1 kota di Provinsi D.I. Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan data realisasi 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 4 kabupaten dan 1 kota di Provinsi D.I. Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan data realisasi APBD

Lebih terperinci

Bab 3 Metodologi Penelitian

Bab 3 Metodologi Penelitian Bab 3 Metodologi Penelitian 3.1. Kerangka Pemecahan Masalah Metodologi penelitian merupakan rangkaian proses yang terkait secara sistematik Setiap tahap merupakan bagian yang menentukan tahapan berikutnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan pencarian dan pengumpulan data, pengolahan data dan penulisan hasil laporan, sampai penyajian

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 21 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Dari industri jasa Lembaga Bahasa Inggris yang ada di Bogor, setiap penyelenggara kursus bahasa Inggris tentunya akan menciptakan suatu nama / simbol

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek dan Lokasi Penelitian Semarang Computer Center adalah pusat jual-beli komputer yang berdiri sejak 1 April 2004 di area lantai 4 dan 5 Plasa Simpang Lima Semarang. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. informasi mengenai kebutuhan data penelitian. Adapun obyek yang. dijadikan penelitian adalah Kopma UNY core.

BAB III METODE PENELITIAN. informasi mengenai kebutuhan data penelitian. Adapun obyek yang. dijadikan penelitian adalah Kopma UNY core. BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek penelitian Obyek penelitian yang diamati adalah sasaran yang menjadi sumber informasi mengenai kebutuhan data penelitian. Adapun obyek

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Tahap Awal Dinas Koperasi dan UMKM Surabaya merupakan bagian dari unit layanan kepada masyarakat. Salah satu ruang lingkup tugas yang terdapat pada Dinas Koperasi dan UMKM

Lebih terperinci