BLUE PRINT PERENCANAAN STRATEGI TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK SISTEM INFORMASI
|
|
- Vera Lie
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 LAPORAN KEMAJUAN PELAKSANAAN PENELITIAN USULAN PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA (PENPRINAS MP3EI ) TAHUN ANGGARAN 2012 BLUE PRINT PERENCANAAN STRATEGI TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK SISTEM INFORMASI KOPERASI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DALAM RANGKA MENGUBAH SISTEM INFORMASI MANUAL MENUJU SISTEM INFORMASI TERKOMPUTERISASI DALAM PENGEMBANGAN e- KOPERASI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DI PULAU SUMATERA Tim Peneliti: 1. Dr. Hoga Saragih, ST, MT (Ketua Peneliti) 2. Benfano Soewito, M.Sc., Ph.D. (Anggota) 3. Manik Hapsara, Ph.D. (Anggota) 4. Dr. T. Ersti Yulika Sari (Anggota) Dibiayai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan, Sesuai dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Penugasan Penelitian... Nomor :..., tanggal... 2) LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS BAKRIE TAHUN ANGGARAN
2 HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN KEMAJUAN PELAKSANAAN PENELITIAN MP3EI TAHUN ANGGARAN a. Judul Penelitian : BLUE PRINT PERENCANAAN STRATEGI TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK SISTEM INFORMASI KOPERASI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DALAM RANGKA MENGUBAH SISTEM INFORMASI MANUAL MENUJU SISTEM INFORMASI TERKOMPUTERISASI DALAM PENGEMBANGAN e-koperasi PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DI PULAU SUMATERA b. Bidang Ilmu : Sunmatera / Kelapa Sawit 2 Ketua Peneliti: a. Nama Lengkap dan Gelar : Dr. Hoga Saragih, ST, MT (Ketua Peneliti) b. Jenis Kelamin : L c. NIP : / d. Jabatan Fungsional : Lektor Kepala e. Fakultas/Departemen/Program Studi : Teknik Informatika f. Handphone : Alamat Ketua Peneliti a. Alamat Kantor (Telp/fax/ ) : Teknik Informatika Universitas Bakrie Kampus Kuningan, Kawasan Epicentrum,Jl. HR Rasuna Said, Kav. C-22 - Jakarta Telp , , ext:353. Fax , http:// b. Alamat Rumah (Telp/fax/ ) 4 Jumlah Anggota Peneliti : 3 a. Nama Anggota Penelitian I :Benfano Soewito, M.Sc., Ph.D. (Anggota) : Jl. Bentengan No.1 Rt. 01 rw 05 kel. Sunter jaya jakarta b. Nama Anggota Penelitian II : Manik Hapsara, Ph.D. (Anggota) c. Nama Anggota Penelitian III : Dr. T. Ersti Yulika Sari (Anggota) 5 Lokasi Penelitian : Riau 6 Kerjasama Dengan Institusi Lain :Universitas Riau 7 Jangka Waktu Penelitian : 3 tahun 8 Biaya yang Disetujui Tahun 2012 a. Sumber dari DIPA DIKTI : b. Sumber Lainnya : Total Biaya : Mengetahui Jakarta, 8 Oktober 2012 Lembaga Penelitian Univ. Bakrie Ketua Tim Peneliti, Ketua, (Dr. Susy Fatena Rostiyanti, ST. MSc) (Dr. Hoga Saragih, ST, MT) / /
3 JUDUL PENELITIAN/KEGIATAN : BLUE PRINT PERENCANAAN STRATEGI TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK SISTEM INFORMASI KOPERASI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DALAM RANGKA MENGUBAH SISTEM INFORMASI MANUAL MENUJU SISTEM INFORMASI TERKOMPUTERISASI DALAM PENGEMBANGAN e-koperasi PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DI PULAU SUMATERA A. TENAGA PENELITI/PELAKSANA No Nama dan Keahlian 1. Dr. Hoga Saragih, ST, MT 2. Benfano Soewito, M.Sc., Ph.D. 3. Manik Hapsara, Ph.D. Gelar Kesarjaan (So,S1,S2,S3) S3 S3 S3 Tugas yang telah diselesaikan Dalam Penelitian Rapat Observasi lapangan Pencarian data Penulisan laporan Rapat Observasi lapangan Pencarian data Penulisan laporan Pembuatan software Rapat Observasi lapangan Alokasi Waktu Asal Fakultas/ Kelembagaan Bakrie Bakrie Bakrie Unit Kerja Lembaga Teknik Informati ka Teknik Informati ka Teknik Informati ka 4. Dr. T. Ersti Yulika Sari S3 Pencarian data Penulisan laporan Kerjasama dengan Pemda dan pprkebuanan Riau Riau Teknik Informati ka B. MAHASISWA No 1 Nama/NIM Taufik Ismail Program Yang Diikuti (S1, S2,S3) S1 Judul Tugas Akhir/ Thesis/ Desertasi Status Kemajuan Tugas Akhir/ Thesis/Desertasi 2 Novia Hendrika S1 3
4 C. LOKASI PENELITIAN/KEGIATAN No Lokasi/Laboratorium Alamat Pemilik/Pengelola 1. Lab. Komputer Univ Bakrie D. URAIAN KEGIATAN Kegiatan yang dilakukan adalah : 1. Analisis Sistem Kenyataan yang mendasar dari suatu permasalahan saat ini adalah kompleksitas yang melibatkan keragaman dari tiap unit yang terlibat di dalamnya. Hal ini tidak mungkin dapat diselesaikan hanya dengan satu atau dua metode saja, untuk mendapatkan keterpaduan antar bagian sehingga memperoleh hasil yang diinginkan secara utuh sehingga diperlukan suatu pendekatan system yang melibatkan multidisiplin ilmu. Eriyatno (1988) menyatakan bahwa sebagai suatu pedoman yang dinamakan pendekatan sistem adalah cara penyelesaian persoalan yang dimulai dengan dilakukannyaidentifikasi kebutuhan sehingga dapat menhasilkan suatu operasi dari sistem yang dianggap efektif. 2. Identifikasi kebutuhan Analisis sistem Koperasi Perkebunan Kelapa Sawit dalam Rangka mengubah Sistem Informasi Manual menjadi Sistem Informasi Terkomputerisasi dalam pengembangan e- Koperasi Perkebunan Kelapa sawit di Pulau Sumatera melibatkan berbagai pelaku sebagai pemangku kepentingan. Keberhasilan dari sistem yang dibangun adalah bila semua pemangku kepentingan memperoleh manfaat dari system yang dibangun. Berdasarkan pemikiran tersebut, analisis sistem harus diarahkan untuk dapat merumuskan model yang mampu memenuhi kebutuhan dari masing-masing pelaku yang terlibat dalam sistem Koperasi Perkebunan Kelapa Sawit dalam rangka mengubah Sistem Informasi Manual menjadi Sistem Informasi Terkomputerisasi dalam pengembangan e-koperasi Perkebunan Kelapa sawit di Pulau Sumatera. Dengan demikian identifikasi pelaku dan kebutuhan dari masing-masing pelaku perlu dilakukan untuk kepentingan dalam perumusan model. 4
5 3. Analisis Kebutuhan Pelaku Koperasi Perkebunan Kelapa Sawit 5
6 No Pelaku Kebutuhan 1 Petani sawit - Pendapatan maksimal yang memberikan kesejahteraan yang layak bagi petani dan keluarga - Harga jual sawit yang paling menguntungkan - Jaminan ketersediaan input produksi (bibit/benih, pestisida, lahan, tenaga kerja, alat dan mesin) dengan harga yang stabil - Jaminan pemasaran hasil panen dengan harga yang menguntungkan - Kemampuan untuk re-planting - Ketersediaan insentive investasi - Margin profit yang paling maksimal - Jaminan pasokan produk penunjang yang kontinu dengan harga wajar dan mutu yang memenuhi syarat 2 Pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, mencakup departemen atau lembaga: Pelaku utama: Kementerian Pertanian, Kementerian Perindustrian dan Perdagangan, Pemerintah Provinsi Pelaku Penunjang: Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, BPPT dan lembaga pengambangan teknologi lainnya, Kementerian Koperasi, Lingkungan Hidup - Perluasan lapangan kerja - Peningkatan pendapatan daerah - Peningkatan ekspor dan devisa Negara - Pemanfaatan sumber-sumber daya alam secara optimal - Peningkatan kesejahteraan rakyat - Produksi kelapa sawit dapat memenuhi standar pasar - Stabilitas produksi industry kelapa sawit - Legalitas lahan dan kepatuhan terhadap tata ruang - Menciptakan iklim usaha yang kondusif - Menciptakan persaingan usaha yang adil - Menjaga kestabilan harga dan pasokan bibit sawit - Menumbuhkan industry turunan kelapa sawit 3 Industri Penunjang Perkebunan kelapa sawit (pupuk, pestisida, bibit/benih, alat dan mesin) - Peningkatan permintaan akan produk yang mereka tawarkan - Harga jual produk maksimal - Kelancaran pembayaran barang/jasa - Kesinambungan usaha 4 Koperasi - Jaminan ketersediaan input produksi - Mata rantai tata niaga yang efisien - Iklim usaha yang kondusif - Margin profit yang paling maksimal - Jaminan pasokan produk penunjang yang kontinu dengan harga wajar dan mutu yang memenuhi syarat - Jaminan pemasaran hasil panen dengan harga yang menguntungkan - Kemudahan memperoleh dan bertukar informasi, baik tentang harga, jenis bibit unggul, financial dan sumber teknologi - Tersedianya jejaring teknologi informasi 5 Masyarakat di sekitar lokasi kebun sawit 6 Perusahaan penunjang perkebunan sawit (transportasi dan distribusi) 7 Pedagang (baik pedagang pengumpul maupun pedagang pengolah) - Perluasan lapangan kerja - Tingkat upah yang memadai untuk mencapai kesejahteraan yang layak - Lingkungan hidup yang tetap terjaga baik - Kelancaran pembayaran jasa - Kesinambungan usaha - Kemudahan prosedur perizinan ekspor dan impor - Keuntungan penjualan maksimal - Kemudahan memperoleh sawit dan produk olahannya 6
7 - Jaminan mutu dan kontinuitas pasokan - Tataniaga perdagangan yang baik dan terjamin 8 Lembaga keuangan - Lancarnya pengembalian kredit - Keuntungannya besar - Jaminan kelancaran usaha 9 Industry pengolah Kelapa Sawit - Keuntungan maksimal dan insentif investasi - Ketersediaan pasar bagi hasil produksi - Aksesabilitas sumber dana dan teknologi - Kemudahan prosedur perizinan, investasi, perpajakan, ekspor dan inpor bahan penolong 4. Formulasi Permasalahan Permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan system Koperasi Perkebunan Kelapa Sawit dalam Rangka mengubah Sistem Informasi Manual menjadi Sistem Informasi Terkomputerisasi dalam pengembangan e-koperasi Perkebunan Kelapa sawit di Pulau Sumatera dapat diformulasikan sebagai berikut: Pendapatan petani umumnya belum maksimal sehingga harus ada usaha untuk optimalisasi sistem Koperasi Perkebunan Kelapa Sawit Keterbatasan kemampuan petani sawit dalam penerapan, penguasaan teknologi dan manajemen usaha untuk memproduksi sawit yang kualitasnya terjaga dan dalam waktu yang tepat. Benturan kepentingan petani, pengusaha Kelapa Sawit dan pemerintah dalam hal tata guna lahan sesuai dengan perencanaan tata ruang yang tepat serta pendayagunaan sumber daya alam secara bijaksana Keterbatasan para pengelola dan pemilik lahan dalam mengakses informasi yang akurat dan tepat waktu tentang kondisi real di lapangan Oleh karena itu dari permasalahan yang ada, dari kebutuhan pelaku kelapa sawit maka kita melakukan review sistem secara keseluruhan 5. Identifikasi Sistem Secara Menyeluruh Oleh karena itu, keterkaitan antar kebutuhan dan kepentingan dari tiap pelaku kelapa sawit teridentifikasi bahwa optimalisasi manajemen dalam system koperasi perkebunan kelapa sawit merupakan hal yang sangat penting. Optimalisasi dari sumber daya tata kelola koperasi kelapa sawit di Pulau Sumatera dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi informasi terkini. Identifikasi system merupakan upaya pencarian hubungan antara kebutuhan dengan permasalahan yang harus dipecahkan. Indentifikasi ini diperlukan untuk perancangan model yang akan dikembangkan dengan melihat gambar 1. 7
8 Jumlah produksi Kerjasama dengan pedagang perantara Pengalaman dan pengetahuan pengelola di bidang kelapa sawit Perencanaan yang tepat Informasi dan situasi perekonomian Tingkat permintaan Stabilitas harga sawit Informasi biaya produksi Pendapatan petani sawit Perilaku konsumen modal Gambar 1 Diagram Lingkar sebab akibat pengembangan system Koperasi Perkebunan Kelapa Sawit dalam Rangka mengubah Sistem Informasi Manual menjadi Sistem Informasi Terkomputerisasi dalam pengembangan e-koperasi Perkebunan Kelapa sawit di Pulau Sumatera 6. Pengembangan Sistem Tujuan utama pengembangan system ini adalah untuk menjamin bagaimana petani/koperasi sawit dapat terjamin dalam mendapatkan informasi dengan cepat dan tepat. Dengan demikian akurasi pendugaan variable-variabel output dan input yang mempengaruhi hasil akhir, adalah merupakan prasyarat bagi keberhasilan system yang dibangun. Oleh karena itu, dalam Pengembangan system dilakukan dengan menggunakan diagram input-output sebagaimana ditunjukkan dalam Gambar 2 bahwa output yang dikehendaki merupakan pemenuhan kebutuhan pada masing-masing pemangku kepentingan, sedangkan output yang tidak dikehendaki merupakan dampak yang ditimbulkan oleh system yang perlu dikelola untuk menjadi input yang terkendali melalui control manajemen. 8
9 Gambar 2. Diagram Input-Output pengembangan system Koperasi Perkebunan Kelapa Sawit dalam Rangka mengubah Sistem Informasi Manual menjadi Sistem Informasi Terkomputerisasi dalam pengembangan e-koperasi Perkebunan Kelapa sawit di Pulau Sumatera D.1. Tahap penelitian yang telah dilaksanakan dan hasil yang diperoleh sampai saat ini; Dengan melihat formulasi masalah dalam mencari jawaban permasalahan tersebut maka dikembangkan sistem informasi (e-koperasi) dengan mengelompokkan 3 unit usaha yaitu : Unit Usaha Operasional Unit Usaha Transportasi Unit Usaha Simpan Pinjam Aplikasi Software dibuat site map / diagram setelah kita memikirkan kebutuhan sistem informasi koperasi untuk menjawab masalah yang ada 9
10 Adapun Foto Laporan Hasil Penelitian sebagai berikut : 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 D.2. Kendala yang dihadapi dan solusi pemecahannya. E. KEGIATAN YANG AKAN DILAKSANAKAN Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah : 1. Pembuatan modul untuk pengembangan 2. Pembuatan software untuk sdiaplikasikan di koperasi di Riau F. DAFTAR HASIL LUARAN YANG TELAH DICAPAI 1. Data data dari petani koperasi kelapa sawit di Riau 2. Pengolaha data untuk dijadika sotware koperasi kelapa sawit F.1. Artikel Jurnal Internasional No Judul Artikel Nama Jurnal Volume dan Nomor Tanggal, Bulan, Tahun Status (Submitted/Accepted/ Published) F.2. Artikel Jurnal Nasional No Judul Artikel Nama Jurnal Volume dan Nomor Tanggal, Bulan, Tahun Status (Submitted/Accepted/ Published) F.3. Artikel Konferensi Internasional No Judul Artikel Detail Konsferensi (Nama Penyelenggara) Kota Negara Tanggal, Bulan, Tahun Status (Submitted/Acce pted/published) F.4. Artikel Konferensi Nasional 23
24 No Judul Artikel Detail Konsferensi (Nama Penyelenggara) Kota Negara Tanggal, Bulan, Tahun Status (Submitted/Acce pted/published) F.5. Paten No Judul Usulan Paten Nomor Paten/ Nomor Pendaftaran Tanggal, Bulan, Tahun Status Kemajuan *) (Persiapan/Sudah didaftar/ sudah mendapat sertifikat) F.6. Buku No Judul Buku (Rencana) Penerbit Tahun Terbit Status Kemajuan *) (Persiapan/sedang diproses/ sudah terbit) F.7. Hasil Lain (Prototype, Software, Inovasi Teknologi, dll) No Nama Output Detil Output Status Kemajuan *) (Persiapan/sudah dibuat/ sudah digunakan) 24
25 Catatan : *) Status kemajuan: Cantumkan status kemajuan sesuai kondisi saat ini beserta foto copy bukti. 3. PEMBINAAN YANG DIPERLUKAN Pilih jenis kegiatan yang anda perlukan untuk membantu tim mencapai output yang dijanjikan. No Kegiatan 1 Pelatihan penulisan makalah untuk publikasi jurnal nasional 2 Pelatihan penulisan makalah untuk publikasi jurnal internasional 3 Pelatihan penulisan draft paten 4 Pelatihan penulisan buku ajar 5 Program lain (tuliskan sesuai kebutuhan anda) Beri tanda Cek ( ) apabila anda membutuhkan 4. Evaluasi Diri Beri tanda cek pada jawaban yang menurut anda paling sesuai (1 sangat tidak setuju; 2 tidak setuju; 3 netral; 4 setuju; 5 sangat setuju). Mohon diisi secara jujur. Evaluasi diri ini berguna sebagai salah satu instrumen pengendalian proses penelitian. Hasil evaluasi diri ini tidak akan digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan. No Item Evaluasi 1 Dalam pelaksanaan penelitian, anggota tim bekerja secara proporsional sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya 2 Kemajuan yang dihasilkan sampai saat ini sesuai atau lebih baik dibandingkan dengan yang ditargetkan 3 Tim peneliti tidak mengalami permasalahan yang substansial dalam pelaksanaan penelitian ini 4 Tim peneliti punya keyakinan penelitian ini akan menghasilkan output sesuai yang dijanjikan 5 Tim peneliti melaksanakan penelitian dengan kaidah ilmiah dan terbebas dari plagiarisme, sitasi yang tidak sesuai kaidah ilmiah, atau praktek lain yang sejenis 6 Tim peneliti melakukan dokumentasi informasi, data, dan laporan 7 Tim peneliti secara rutin melakukan dokumentasi kegiatan dalam bentuk log book 8 Tim peneliti melakukan pencatatan pengeluaran dana penelitian sebagai bahan pembuatan laporan keuangan 9 Dalam penelitian ini tim peneliti menggunakan peralatan / perangkat yang tidak menyalahi HAKI Jawaban
26 5. LAMPIRAN Peneliti harap melampirkan fotocopy log book asli yang berisi catatan harian aktivitas penelitian (tidak diketik ulang). Catatan harian mencakup : tanggal kegiatan, aktivitas yang dilakukan, siapa yang terlibat,dan lain-lain. 6. LEMBAR UNTUK REVIEWER Lembar ini akan diisi oleh reviewer dan hasilnya akan dikembalikan ke peneliti sebagai umpan balik. a. Menurut anda, secara umum laporan kemajuan ini (lingkari salah satu): 1 Kemajuan luar biasa (excellent) 2 Kemajuan sangat bagus (very good) 3 Kemajuan bagus (good) 4 Kemajuan bisa diterima (acceptable) 5 Kemajuan di bawah standar (below standard) b. Berikan evaluasi / rekomendasi terurai terhadap laporan kemajuan ini sebagai umpan balik bagi peneliti. 26
KELAPA SAWIT DI PULAU SUMATERA
& UNIVERSITAS RIAU BLUE PRINT PERENCANAAN STRATEGI TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK SISTEM INFORMASI KOPERASI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DALAM RANGKA MENGUBAH SISTEM INFORMASI MANUAL MENUJU SISTEM INFORMASI TERKOMPUTERISASI
Lebih terperinciLAPORAN KEMAJUAN PELAKSANAAN PENELITIAN/PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 1) PROGRAM 2)
LAPORAN KEMAJUAN PELAKSANAAN PENELITIAN/PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 1) PROGRAM 2) TAHUN ANGGARAN 2012 CONTOH FORMAT JUDUL PENELITIAN Oleh :. Dibiayai melalui Penerimaan Negera Bukan Pajak (PNBP) ITS Tahun
Lebih terperinciPEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN PENELITIAN LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LP2M) INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN PENELITIAN LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LP2M) INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL BANDUNG 2013 PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN PENELITIAN LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN
Lebih terperinciV. PENDEKATAN SISTEM 5.1. Analisis Kebutuhan Pengguna 1.) Petani
V. PENDEKATAN SISTEM Sistem merupakan kumpulan gugus atau elemen yang saling berinteraksi dan terorganisasi untuk mencapai suatu tujuan atau serangkaian tujuan. Pendekatan sistem merupakan metode pemecahan
Lebih terperinciTabel 14 Kebutuhan aktor dalam agroindustri biodiesel
54 ANALISIS SISTEM Sistem pengembangan agroindustri biodiesel berbasis kelapa seperti halnya agroindustri lainnya memiliki hubungan antar elemen yang relatif kompleks dan saling ketergantungan dalam pengelolaannya.
Lebih terperinci4. ANALISIS SISTEM 4.1 Kondisi Situasional
83 4. ANALISIS SISTEM 4.1 Kondisi Situasional Produktivitas gula yang cenderung terus mengalami penurunan disebabkan efisiensi industri gula secara keseluruhan, mulai dari pertanaman tebu hingga pabrik
Lebih terperinciBAB IV ANALISA SISTEM
71 BAB IV ANALISA SISTEM 4.1. Analisa Situasional Agroindustri Sutera Agroindustri sutera merupakan industri pengolahan yang menghasilkan sutera dengan menggunakan bahan baku kokon yaitu kepompong dari
Lebih terperinciPanduan. Penelitian Kajian Kebijakan ITS
Panduan Penelitian Kajian Kebijakan ITS Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2015 1 I. Latar Belakang Dalam rangka implementasi program pengembangan
Lebih terperinciDirektorat Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DRPM) UNIVERSITAS INDONESIA PANDUAN PELAKSANAAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UI 2017
Direktorat Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DRPM) UNIVERSITAS INDONESIA PANDUAN PELAKSANAAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UI 2017 PANDUAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS
Lebih terperinciTERM OF REFERENCE (TOR) PENUNJUKAN LANGSUNG TENAGA PENDUKUNG PERENCANAAN PENGEMBANGAN PENANAMAN MODAL DI BIDANG AGRIBISNIS TAHUN ANGGARAN 2012
1 TERM OF REFERENCE (TOR) PENUNJUKAN LANGSUNG TENAGA PENDUKUNG PERENCANAAN PENGEMBANGAN PENANAMAN MODAL DI BIDANG AGRIBISNIS TAHUN ANGGARAN 2012 I. PENDAHULUAN Pengembangan sektor agribisnis sebagai salah
Lebih terperinci5Kebijakan Terpadu. Perkembangan perekonomian Indonesia secara sektoral menunjukkan. Pengembangan Agribisnis. Pengertian Agribisnis
5Kebijakan Terpadu Pengembangan Agribisnis Perkembangan perekonomian Indonesia secara sektoral menunjukkan kondisi yang makin seimbang. Persentase sumbangan sektor pertanian yang pada awal Pelita I sangat
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN. Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pembangunan pertanian memiliki peran strategis dalam menunjang perekonomian Indonesia. Sektor pertanian berperan sebagai penyedia bahan pangan, pakan ternak, sumber bahan baku
Lebih terperinciDIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 KAKAO Penyebaran Kakao Nasional Jawa, 104.241 ha Maluku, Papua, 118.449 ha Luas Areal (HA) NTT,NTB,Bali, 79.302 ha Kalimantan, 44.951 ha Maluku,
Lebih terperinciIZIN USAHA (IZIN USAHA, IZIN USAHA PERLUASAN, IZIN USAHA PERUBAHAN, IZIN USAHA PENGGABUNGAN)
IZIN USAHA (IZIN USAHA, IZIN USAHA PERLUASAN, IZIN USAHA PERUBAHAN, IZIN USAHA PENGGABUNGAN) I. Izin Usaha / Izin Usaha Perluasan: 1. Rekaman perizinan berupa Izin Prinsip/Izin Investasi/Izin Usaha/Izin
Lebih terperinciLAPORAN PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA (PENPRINAS MP3EI )
KELAPA SAWIT LAPORAN PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA 2011 2025 (PENPRINAS MP3EI 2011-2025) JUDUL PENELITIAN : PEMANFAATAN LIMBAH KELAPA SAWIT
Lebih terperinciIDENTIFIKASI SISTEM PERIKANAN TERI (STOLEPHORUS SPP) DI DESA SUNGSANG BANYUASIN SUMATERA SELATAN
PG-122 IDENTIFIKASI SISTEM PERIKANAN TERI (STOLEPHORUS SPP) DI DESA SUNGSANG BANYUASIN SUMATERA SELATAN Fauziyah 1,, Khairul Saleh 2, Hadi 3, Freddy Supriyadi 4 1 PS Ilmu Kelautan Universitas Sriwijaya
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.105, 2015 SUMBER DAYA ALAM. Perkebunan. Kelapa Sawit. Dana. Penghimpunan. Penggunaan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2015 TENTANG PENGHIMPUNAN
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2015 TENTANG PENGHIMPUNAN DAN PENGGUNAAN DANA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2015 TENTANG PENGHIMPUNAN DAN PENGGUNAAN DANA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa
Lebih terperinciB. Hibah Penelitian Madya
B. Hibah Penelitian Madya Kekhususan Hibah Penelitian Madya berorientasi pada mutu dan merupakan penelitian untuk pengembangan inovasi, dengan demikian tidak termasuk kegiatan penelitian pembinaan. Hibah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Untuk tingkat produktivitas rata-rata kopi Indonesia saat ini sebesar 792 kg/ha
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kopi merupakan salah satu komoditas perkebunan tradisional yang mempunyai peran penting dalam perekonomian Indonesia. Peran tersebut antara lain adalah sebagai sumber
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG PENGHIMPUNAN DANA PERKEBUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG PENGHIMPUNAN DANA PERKEBUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan
Lebih terperinciBAB III. METODOLOGI PENELITIAN
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. KERANGKA PEMIKIRAN Peningkatan luas lahan perkebunan kelapa sawit telah mampu meningkatkan kuantitas produksi minyak sawit mentah dan minyak inti sawit dan menempatkan
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2015 TENTANG PENGHIMPUNAN DAN PENGGUNAAN DANA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2015 TENTANG PENGHIMPUNAN DAN PENGGUNAAN DANA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a.
Lebih terperinciPANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIT PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kopi merupakan salah satu komoditi perkebunan yang penting dalam perekonomian nasional.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kopi merupakan salah satu komoditi perkebunan yang penting dalam perekonomian nasional. Hal ini terlihat dari peranan sektor perkebunan kopi terhadap penyediaan lapangan
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017
SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 21 MOR SP DIPA-32.6-/21 DS264-891-4155-6432 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 1 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1
Lebih terperinciANALISA SISTEM. Analisa Situasional
ANALISA SISTEM Metodologi sistem didasari oleh tiga pola pikir dasar keilmuan tentang sistem, yaitu (1) sibernetik, atau berorientasi pada tujuan. Pendekatan sistem dimulai dengan penetapan tujuan melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan dapat diartikan sebagai kegiatan-kegiatan yang dilakukan suatu wilayah untuk mengembangkan kualitas hidup masyarakatnya, dan pembangunan merupakan suatu
Lebih terperinciPENILAIAN PROPOSAL-BORANG SELEKSI PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN 2016
PENILAIAN PROPOSAL-BORANG SELEKSI PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN 2016 1 45 Lembaga Litbang Terunggul di Indonesia 19 PUI berstatus telah ditetapkan (2015) 2011 2012 2013 2014 2015 2015 2015 2015 2012-2013
Lebih terperinci4 ANALISIS SISTEM 4.1 Kondisi Rantai Pasok Jagung
47 4 ANALISIS SISTEM 4.1 Kondisi Rantai Pasok Jagung Rantai pasok jagung merupakan suatu rangkaian kegiatan mulai dari kegiatan pada sentra jagung, pedagang atau pengumpul, pabrik tepung jagung, hingga
Lebih terperinciPanduan. Penelitian Dana Jurusan dan Mandiri
Panduan Penelitian Dana Jurusan dan Mandiri Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakatat Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2016 I. Latar Belakang Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Lebih terperinciPENELITIAN MAHASISWA. Edisi-03 PEDOMAN LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA 2017 EDISI REVISI
Edisi-03 PEDOMAN PENELITIAN MAHASISWA EDISI REVISI LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA 2017 P- 22: Pedoman Penelitian Mahasiswa i (Edisi-03) PEDOMAN PENELITIAN
Lebih terperinciKAJIAN EKONOMI REGIONAL Triwulan IV 2012
KAJIAN EKONOMI REGIONAL Triwulan IV 2012 Januari 2013 Kinerja Ekonomi Daerah Cukup Kuat, Inflasi Daerah Terkendali Ditengah perlambatan perekonomian global, pertumbuhan ekonomi berbagai daerah di Indonesia
Lebih terperinciPANDUAN TEKNIS PENYUSUNAN LAPORAN KEMAJUAN PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBINAAN KELEMBAGAAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN 2016
PANDUAN TEKNIS PENYUSUNAN LAPORAN KEMAJUAN PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBINAAN KELEMBAGAAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN 2016 Nomor : 05/PUI/P-Teknis/Litbang/2016 DIREKTORAT JENDERAL KELEMBAGAAN IPTEK DAN DIKTI
Lebih terperinciPROPOSAL PROGRAM HIBAH PERGURUAN TINGGI NEGRI BARU ( PHPTNB) Tahun 2011 POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS
PROPOSAL PROGRAM HIBAH PERGURUAN TINGGI NEGRI BARU ( PHPTNB) Tahun 20 POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional 20 Lembar Identifikasi Nama Perguruan
Lebih terperinciPANDUAN PENYUSUNAN LAPORAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
PANDUAN PENYUSUNAN LAPORAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIT PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
Lebih terperinciGambar 15 Diagram model sistem dinamis pengambilan keputusan kompleks pengembangan agroindustri gula tebu.
52 6 PENGEMBANGAN MODEL 6.1 Analisis model sistem dinamis agroindustri gula tebu Sesuai dengan metodologi, maka rancang bangun sistem dinamis bagi pengambilan keputusan kompleks pada upaya pengembangan
Lebih terperinciVII. RANCANGAN SISTEM PENGEMBANGAN KLASTER AGROINDUSTRI AREN
76 VII. RANCANGAN SISTEM PENGEMBANGAN KLASTER AGROINDUSTRI AREN Sistem pengembangan klaster agroindustri aren di Sulawesi Utara terdiri atas sistem lokasi unggulan, industri inti unggulan, produk unggulan,
Lebih terperinciBUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH
BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BOYOLALI NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN ESELON PADA DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN KABUPATEN BOYOLALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciPANDUAN TEKNIS PENGISIAN BORANG PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN Nomor : 04/PUI/P-Teknis/Litbang/2016
PANDUAN TEKNIS PENGISIAN BORANG PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN 2016 Nomor : 04/PUI/P-Teknis/Litbang/2016 DIREKTORAT JENDERAL KELEMBAGAAN IPTEK DAN DIKTI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciUSULAN PENELITIAN PROGRAM STUDI/JURUSAN/FAKULTAS
LAMPIRAN I a. Format Usulan Penelitian Universitas Hasanuddin tahun 2013 Berbasis Kompetisi Internal,(sampul muka warna Merah Tua) Kompetensi Laboratorium (merah muda) dan Postdoc (Putih) USULAN PENELITIAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kopi organik telah menjadi salah satu komoditi ekspor unggulan di Aceh Tengah karena merupakan salah satu jenis kopi arabika dengan nilai harga jual tertinggi di dunia
Lebih terperinciUSULAN PROGRAM KEMITRAAN WILAYAH. Logo Perguruan Tinggi-B PROGRAM KEMITRAAN WILAYAH (PKW) JUDUL
USULAN PROGRAM KEMITRAAN WILAYAH Logo Perguruan Tinggi-A Logo Perguruan Tinggi-B Logo Pemerintah Daerah PROGRAM KEMITRAAN WILAYAH (PKW) JUDUL Oleh: Nama, NIDN Ketua Tim Pengusul Nama, NIDN Anggota Tim
Lebih terperinciPANDUAN PENGUSULAN INSENTIF & BANTUAN PENINGKATAN KINERJA DOSEN EDISI 2012/2013. Insentif Hak Kekayaan Intektual (HaKI)
PANDUAN PENGUSULAN INSENTIF & BANTUAN PENINGKATAN KINERJA DOSEN EDISI 2012/2013 Insentif Hak Kekayaan Intektual (HaKI) Insentif Publikasi di Jurnal Internasional Insentif Penulisan Buku Ajar Bantuan Biaya
Lebih terperinciTAHUN ANGGARAN 2013 PANDUAN PENYUSUNAN LAPORAN BANTUAN OPERASIONAL PERGURUAN TINGGI NEGERI (BOPTN)
TAHUN ANGGARAN 2013 PANDUAN PENYUSUNAN LAPORAN BANTUAN OPERASIONAL PERGURUAN TINGGI NEGERI (BOPTN) KANTOR PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN UNIVERSITAS INDONESIA JUNI 2013 Daftar Isi I. Latar Belakang 3 II.
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.264, 2015 LIPI. Aset Tak Berwujud. Paten. Pencatatan. Penilaian. PERATURAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PENILAIAN DAN PENCATATAN
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG PENGHIMPUNAN DANA PERKEBUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
1.tE,"P...F.3...1!..7. INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG PENGHIMPUNAN DANA PERKEBUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur
Lebih terperinci2017, No.9 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebaga
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.9, 2017 EKONOMI. Pembangunan. Perindustrian. Sarana. Prasarana. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6016) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.4, 2014 EKONOMI. Pembangunan. Perindustrian. Perencanaan. Penyelenggaraan. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5492) UNDANG-UNDANG
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN DAERAH
MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI
Lebih terperinciPENYUSUNAN MASTERPLAN PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK
PANDUAN TEKNIS PENYUSUNAN MASTERPLAN PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK Nomor : 17/PUI/P-Teknis/Litbang/2016 DIREKTORAT JENDERAL KELEMBAGAAN IPTEK DAN DIKTI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
Lebih terperinciPANDUAN PENELITIAN INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL TAHUN 2015
PANDUAN PENELITIAN INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL TAHUN 2015 LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL Jl. PHH. Mustafa No. 23 Bandung 40124, tlp : 022 7272215, psw 157,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas perkebunan yang memiliki peran penting bagi perekonomian nasional. Selain sebagai sumber utama minyak nabati, kelapa sawit
Lebih terperinciPembangunan pertanian merupakan bagian penting dan tidak. terpisahkan dari pembangunan ekonomi dan pembangunan nasional. Hasil
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan pertanian merupakan bagian penting dan tidak terpisahkan dari pembangunan ekonomi dan pembangunan nasional. Hasil kajian pembangunan ekonomi di berbagai negara
Lebih terperinciPRINSIP DAN KRITERIA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT BERKELANJUTAN INDONESIA (INDONESIAN SUSTAINABLE PALM OIL/ISPO) UNTUK USAHA KEBUN SWADAYA
LAMPIRAN VI PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : TANGGAL : PRINSIP DAN KRITERIA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT BERKELANJUTAN INDONESIA (INDONESIAN SUSTAINABLE PALM OIL/ISPO) UNTUK USAHA KEBUN
Lebih terperinciinsentif, penyelenggaraan program iptek, dan pembentukan lembaga.
I. PENDAHULUAN Konsepsi Model Pengembangan Klaster Inovasi Berbasis Produk Unggulan Daerah (PUD) merupakan bagian tak terpisahkan dengan Sistem Inovasi Daerah (SIDa). Dirancangbangun secara holistik dengan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciPanduan. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat Mandiri
Panduan Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat Mandiri Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakatat Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2015 I. Latar Belakang ITS (Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciMENINGKATKAN NILAI TAMBAH IKM TAMBAH IKM MELALUI SISTEM PEMBINAAN YANG TEPAT MELALUI SISTEM PEMBINAAN DAN KOORDINASI YANG EFEKTIF (RENCANA KERJA
MENINGKATKAN NILAI TAMBAH IKM MELALUI SISTEM PEMBINAAN YANG TEPAT DAN KOORDINASI YANG EFEKTIF (RENCANA KERJA 2010) Oleh : Dirjen Industri Kecil dan Menengah Disampaikan pada acara : Rapat Kerja Departemen
Lebih terperinciPANDUAN PERMOHONAN IZIN PEMASUKAN DAN PENGELUARAN SUMBER DAYA GENETIK TANAMAN UNTUK PENELITIAN
PANDUAN PERMOHONAN IZIN PEMASUKAN DAN PENGELUARAN SUMBER DAYA GENETIK TANAMAN UNTUK PENELITIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN JL. RAGUNAN 29, PASAR MINGGU JAKARTA SELATAN 2011 DAFTAR ISI Halaman
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Produksi (kg)
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sayuran merupakan salah satu komoditas hortikultura yang penting dalam pemenuhan kebutuhan pangan manusia, karena di dalam sayuran mengandung berbagai sumber vitamin,
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU
PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 09 TAHUN 2010 TENTANG IZIN USAHA PERKEBUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTABARU, Menimbang : a. bahwa dengan adanya
Lebih terperinciPANDUAN HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN SESUAI PRIORITAS NASIONAL
PANDUAN HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN SESUAI PRIORITAS NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT 2009 PANDUAN HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN SESUAI
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG PETA PANDUAN (ROAD MAP) PENGEMBANGAN INDUSTRI UNGGULAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 99/M-IND/PER/8/2010 TENTANG PETA PANDUAN (ROAD MAP) PENGEMBANGAN INDUSTRI UNGGULAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciPANDUAN PENELITIAN UNGGULAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA
PANDUAN PENELITIAN UNGGULAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA 2015 I. PENDAHULUAN Salah satu ketentuan dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003
Lebih terperinciWALIKOTA PAREPARE NOMOR 33 TAHUN 2015 TENTANG
PEMERINTAH KOTA PAREPARE DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH JL. Jenderal Sudirman No. 6 Telp (0421) 21426 Fax (0421) 28132 Kode Pos 91122, E-mail : perindag@pareparekota.go.id
Lebih terperinciPEMODELAN SISTEM. Pendekatan Sistem. Analisis Sistem
76 PEMODELAN SISTEM Pendekatan Sistem Analisis Sistem Sistem Rantai Pasok Agroindustri Minyak Nilam secara garis besar terdiri dari 3 (tiga) level pelaku utama, yaitu: (1) usahatani nilam, (2) industri
Lebih terperinciPANDUAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA TAHUN DRPM UI
PANDUAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA TAHUN 2017 2017 DRPM UI Disusun dalam bahasa Indonesia oleh Direktorat Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Indonesia Kantor
Lebih terperinciC. Hibah Penelitian Utama
C. Hibah Penelitian Utama Kekhususan Hasil evaluasi hibah penelitian kompetitif nasional berupa hibah Penelitian Fundamental, Hibah Pekerti, Hibah Bersaing dan Hibah Pascasarjana menunjukkan bahwa ternyata
Lebih terperinciPENELITIAN LITMUD UNIVERSITAS PADJADJARAN
FORMAT USULAN PENELITIAN LITMUD UNIVERSITAS PADJADJARAN PROGRAM PPM - PRODUKTIF LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS PADJADJARAN Jl. Gedung Rektorat lt 4 Jatinangor, Telp (022)..,
Lebih terperinciKOMPONEN AGRIBISNIS. Rikky Herdiyansyah SP., MSc
KOMPONEN AGRIBISNIS Rikky Herdiyansyah SP., MSc KOMPONEN AGRIBISNIS Tujuan Instruksional Umum: Mahasiswa mengetahui tentang komponen agribisnis Tujuan Instruksional Khusus: Setelah menyelesaikan pembahasan
Lebih terperinciPENYUSUNAN RENCANA KERJA
PENYUSUNAN RENCANA KERJA PUSAT UNGGULAN IPTEK Panduan Teknis Nomor 01/PUI/P-Teknis/Litbang/2017 DIREKTORAT JENDERAL KELEMBAGAAN IPTEK DAN DIKTI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI 2017
Lebih terperinciPANDUAN PENELITIAN THESIS DAN DISERTASI PROGRAM PPM - PRODUKTIF LOGO UNPAD
PANDUAN PENELITIAN THESIS DAN DISERTASI PROGRAM PPM - PRODUKTIF LOGO UNPAD LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS PADJADJARAN 2012 PANDUAN PENELITIAN THESIS DAN DISERTASI TAHUN
Lebih terperinciINSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN INDUSTRI PERIKANAN NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN INDUSTRI PERIKANAN NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dalam rangka percepatan pembangunan industri perikanan nasional
Lebih terperinciLPPM Universitas Andalas,
BUKU PANDUAN PENELITIAN DOSEN MUDA DAN MANDIRI DANA DIPA UNIVERSITAS ANDALAS TAHUN ANGGARAN 2011 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian di perguruan tinggi diarahkan untuk menghasilkan output dan
Lebih terperinciPEDOMAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA TAHUN 2014
PEDOMAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA TAHUN 2014 KREATIVITAS GAGASAN PKM-P PKM-M PKM-K PKM-T PKM-KC PKM-AI PKM-GT KEMAUAN DIREKTORAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Definisi Kemitraan Definisi kemitraan diungkapkan oleh Hafsah (1999) yang menyatakan bahwa kemitraan adalah suatu strategi bisnis yang dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berlebih, yang bisa mendatangkan suatu devisa maka barang dan jasa akan di ekspor
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin berkembangnya perdagangan bebas ini, persaingan bisnis global membuat masing-masing negera terdorong untuk melaksanakan perdagangan internasional. Perdagangan
Lebih terperinci2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Industri adalah seluruh bentuk kegiatan ekonomi yang mengolah b
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.146, 2015 Sumber Daya Industri. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5708). PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 Tahun 2015
Lebih terperinciSistem Cerdas untuk Inovasi Traffic Light Control System Menggunakan Programmable Logic Controller
Bidang Ilmu : Rekayasa LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING Sistem Cerdas untuk Inovasi Traffic Light Control System Menggunakan Programmable Logic Controller Tim Peneliti : Masduki Zakaria, M.T. Dr. Ratna
Lebih terperinciV. ANALISA SISTEM. 5.1 Agroindustri Nasional Saat Ini
V. ANALISA SISTEM 5. Agroindustri Nasional Saat Ini Kebijakan pembangunan industri nasional yang disusun oleh Departemen Perindustrian (5) dalam rangka mewujudkan visi: Indonesia menjadi Negara Industri
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU
PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 09 TAHUN 2010 TENTANG IZIN USAHA PERKEBUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTABARU, Menimbang : a. bahwa dengan adanya
Lebih terperinciPanduan. RISET PENGEMBANGAN IPTEKS Dana Ditlitabmas 2012
Panduan RISET PENGEMBANGAN IPTEKS Dana Ditlitabmas 2012 Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2012 I. Latar Belakang dan Tujuan Visi ITS (Institut
Lebih terperinciMODEL KELEMBAGAAN PERTANIAN DALAM RANGKA MENDUKUNG OPTIMASI PRODUKSI PADI
2004 Pribudiarta Nur Posted 22 June 2004 Sekolah Pasca Sarjana IPB Makalah pribadi Pengantar ke Falsafah Sains (PPS702) Sekolah Pasca Sarjana / S3 Institut Pertanian Bogor Juni 2004 Dosen: Prof Dr Ir Rudy
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG PEMBANGUNAN SUMBER DAYA INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG PEMBANGUNAN SUMBER DAYA INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA (PENPRINAS MP3EI )
FOKUS KEGIATAN PERKAPALAN LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA 2011 2025 (PENPRINAS MP3EI 2011-2025) FOKUS/KORIDOR: SENTRA PRODUKSI
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS PEMBENTUKAN KOMITE PENILAIAN DAN/ATAU REVIEWER DAN TATA CARA PELAKSANAAN PENILAIAN PENELITIAN PADA PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR 2952 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBENTUKAN KOMITE PENILAIAN DAN/ATAU REVIEWER DAN TATA CARA PELAKSANAAN PENILAIAN PENELITIAN PADA PERGURUAN TINGGI
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 79 TAHUN 2016
PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PERDAGANGAN, KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
SALINAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan masyarakat adil dan
Lebih terperinciPENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN TAHUNAN PEDOMAN TEKNIS KOORDINASI KEGIATAN PENGEMBANGAN TANAMAN TAHUNAN TAHUN 2015 (REVISI)
PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN TAHUNAN PEDOMAN TEKNIS KOORDINASI KEGIATAN PENGEMBANGAN TANAMAN TAHUNAN TAHUN 2015 (REVISI) DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN MARET 2015
Lebih terperinciBAB II PROGRAM PENELITIAN
BAB II PROGRAM PENELITIAN A. Hibah Penelitian Pemula Kekhususan Kegiatan penelitian pembinaan bagi dosen yunior dengan melibatkan mahasiswa S-1 sebagai pengambil Tugas Akhir dan melibatkan dosen yang lebih
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016
SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 MOR SP DIPA-18.11-/216 DS13-4386-848-854 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.
Lebih terperinciKODE JUDUL : U21 PENELITIAN POLA DISTRIBUSI KELAPA SAWIT DI PULAU SUMATERA GUNA MENDUKUNG PROGRAM MP3EI
KODE JUDUL : U21 PENELITIAN POLA DISTRIBUSI KELAPA SAWIT DI PULAU SUMATERA GUNA MENDUKUNG PROGRAM MP3EI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 2012 Peneliti/Perekayasa: Sri Atun Evy
Lebih terperinciMENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA - SALINAN SALINAN
MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA - SALINAN SALINAN p PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG KELAS JABATAN DI LINGKUNGAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jenis tanaman yang banyak dimanfaatkan sebagai bumbu dapur atau juga diolah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Lada atau pepper (Piper nigrum L) disebut juga dengan merica, merupakan jenis tanaman yang banyak dimanfaatkan sebagai bumbu dapur atau juga diolah menjadi
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur
Lebih terperinciNOVEMBER 2014 PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2014
NOVEMBER 2014 PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2014 KATA PENGANTAR Laporan Bulanan Kinerja Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian bulan ini
Lebih terperinciPANDUAN PENELITIAN PERCEPATAN GURU BESAR TAHUN 2017/2018
PANDUAN PENELITIAN PERCEPATAN GURU BESAR TAHUN 2017/2018 I. PENDAHULUAN Program Penelitian Percepatan Guru Besar merupakan salah satu skim penelitian yang bersifat kompetitif. Skim penelitian ini dimaksudkan
Lebih terperinciPanduan. Hibah Penelitian Pemula dan Doktor Baru Dana PNBP ITS Tahun 2016
Panduan Hibah Penelitian Pemula dan Doktor Baru Dana PNBP ITS Tahun 2016 Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2016 I. Latar Belakang Institut
Lebih terperinci