By: Tilawati*Dasrizal**Aslan Sari Thesiwati.** ABSTRACT

Transkripsi

1 Suitability of Land Plants For yam ( Pachyrrizus erosus L. ) In District Koto Padang Tangah By: Tilawati*Dasrizal**Aslan Sari Thesiwati.** * Geografi Departement of Students Education STKIP PGRI West Sumatra ** He Lecturer Employee Of Geografi Departement STKIP PGRI West Sumatera ABSTRACT The study was conducted Husband New Articles 1 goal ) determine the characteristics of Appropriate Land for Plant jicama 2 ) determine which unit Appropriate Land for yam plant in Padang Tangah Koto district. Land units NO FUNDS The research area is comprised of 63 units of English Land And The sample was taken only 4 units Land Only. Sampling technique is using sampling techniques wilayah ( area sampling ) based FUNDS The Land unit variation. Sampling New Articles How to choose traits - traits population The ADA ( purposive sampling ) in which the sample was taken as the One sample representing each variation unit Land That meets the criteria to be used Land Plant yam. New Articles reason Sampling Method initials BECAUSE FUNDS The same unit of land is assumed to have the same characteristics Yang anyway, so the Land forms The same unit can be represented nil By Land unit. The data analysis used is descriptive analysis in the form of tables - Land characteristics BETWEEN comparison table ( texture, ph, organic materials, structures, Rainfall, temperature, slope ) compared to New Article compliance level land for yam plants. Results showed that : 1 ) there are differences in the characteris tics of the Land Organic materials FUNDS One unit of land and per unit of rainfall FUNDS The ADA in the District Land Tangah Koto Padang, 2 ) the presence of the suitability of land for plant diversity in Sub yam Tangah Koto Padang. Land Unit New Article FUNDS As per the conditions contained research area is the land form plains unit FUNDS Fluvial ( F1 ) New Media Unit Land F1.I.Tg.Qal.lat, pyroclastic flow fan ( V2 ) V2 New Media unit of land. II. Tg. Qal. Lat, volcanic hills ( V3 ) New Article lahanv3 unit. II. Tg. Qal. Lat, volcanic mountains ( V4 ) V4 Land New Media unit. II. Sw. Qtau. Lat Keywords : Crop yam, Unit Land And Land Suitability

2 PENDAHULUAN Indonesia merupakan suatu negara yang banyak memiliki pulaupulau, tiap-tiap pulau memiliki banyak kekayaan yang terkandung di dalamnya, dapat kita lihat dari segi hutannya, pertanian, perkebunan, maupun perindustrian darat dan laut semua itu adalah kekayaan alam Indonesia. Kekayaan alam tersebut diperuntukkan untuk Negara maupun penduduk Indonesia yang mendiami pulau-pulau atau daerah tersebut. Tinggal masyarakatnya yang harus bekerja keras dalam pemanfaatan lahan maupun lainnya yang telah disediakan oleh alam Hasil pertanian salah satunya adalah bengkuang sebagai produk holtikultural. saat ini bengkuang banyak ditanam di Jawa dan Madura pada dataran rendah. Padang salah satu tempat diluar Jawa dan Madura yang menjadi berhasil bengkuang yang diangap buah spesifik kota Padang (Badan Pusat S tatistik, 2001) Lahan adalah merupakan lingkungan fisis dan biotik yang berkaitan dengan daya dukungya terhdap prikehidupan dan kesejahteraan hidup manusia. Lingkungan fisis meliputi relief, iklim, tanah, dan air. Sedangkan lingkungan biotik merupakan hewan, tumbuhan, dan manusia. Jadi kesimpulannya lahan lebih luas dari pada tanah dalam (Yulianti, 2012) Kesesuaian lahan merupakan sesuai atau tidaknya lahan untuk mendukung proses kehidupan dan kegiatan diatasnya (Hermon 2012 : 154). Kesesuaian lahan adalah kecocokan suatu lahan untuk penggunaan tertentu, sebagai contoh lahan untuk irigasi, tambak, pertanian tanaman tahunan atau pertanian semusim. Lebih spesifik lagi kesesuaian lahan tersebut ditinjau dari sifat-sifat fisik lingkungannya, yang terdiri atas iklim, tanah, topografi, hidrologi dan atau drainase yang sesuai untuk usaha tani atau komoditas tertentu yang produktif (Rayes 2006 : 173) Kecamatan Koto Tangah mempunyai potensi yang besar untuk pengembangkan bengkuang pada masa yang akan datang. Salah satu di daerah Kota Padang yang mempunyai prospek yang bagus untuk pengembangan bengkuang di Kecamatan Koto Tangah. Kurangnya hasil produksi bengkuang di Kecamatan Koto Tangah ini di duga : 1) Cara pengelolaan yang kurang tepat, seperti kurangnya pemupukan, cara pemotongan putik bunga bengkuang sampai panen, Masyarakat hanya bepanduan dengan ilmu turun menurun tidak 1

3 mempertimbangkan sesuai atau tidak lahanya untuk ditanam bengkuang 2) Masyarakat sudah kurang berminat berladang bengkuang 3) Curah hujan yang terlalu tinggi dapat menurunkan kualitas bengkuang. Selain faktor di atas ada juga faktor yang tidak bisa diabaikan yaitu karakteristk lahan yang belum optimalnya pemanfaatan lahan dan teknis budidaya pemeliharaan tanaman bengkuang yang baik. Sehubungan dengan kenyataan diatas, penelitian ini melihat dan meneliti lahan yang sesuai untuk pengembangan tanaman bengkuang dengan melibatkan karakteristik lahan diantaranya kondisi iklim, suhu, Curah hujan, Geomorfologi, kemiringan lereng, Tanah, tekstur, ph, bahan organik maka judul penelitian ini Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Bengkuang di Kecamatan Koto Tangah Kota Padang METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian ini tergolong penelitian deskriptif. Sampel dalam penelitian ini di peroleh dari satuan lahan yang diperoleh dari hasil overlay peta kemiringan lereng, peta tanah, peta geologi, peta bentuk lahan, dan peta penggunaan.satuan lahan yang di jadikan sampel yaitu satuan lahan yang ada di Kecamatan Koto Tangah Kota Padang Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 1 di bawah ini Tabel 1. Sampel Penelitian Pada Satuan Lahan No Satuan Lahan 1 F1. I. Tg. Qal. Lat 2 V2. II. Tg. Qal. Lat 3 V3. II. Tg. Qal. Lat 4 V4. II. Sw. Qtau. Lat Sumber :Overlay Peta Satuan Bentuk Lahan, Lereng, Penggunaan Lahan, Geologi, dan Jenis Tanah, 2013 Berdasarkan tujuan penelitian yang telah dikemukaka maka variabel dalam penelitian ini karakteristik lahan berkaitan dengan : Iklim (curah hujan dan suhu) Tanah (Tekstur, Stuktur, ph, dan bahan organik) dan Relief (Kemiringan lereng) Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh secara langsung di lapangan dan di laboratorium, sedangkan data sekunder adalah data pendukung yang diperoleh dari instansi terkait. Data primer yang diamati di lapangan berupa: struktur tanah, lereng, pengambilan sampel tanah utuh dan tidak utuh yang akan di bawa kelabor untu diuji. Data sekunder yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah: sumber bacaan yang terkait dengan kajian penelitian, peta yang berkaitan dengan daerah penelitian yaitu peta administrasi, peta geologi,

4 peta jenis tanah, peta kelas lereng, dan peta pengunaa lahan: HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan perumusan masalah, tujuan dan hasil penelitian di atas, maka sub bab ini akan dikemukakan pembahasan penelitian sebagai berikut : Karakteristik lahan berkaitan dengan Iklim (curah hujan dan suhu), Tanah (Tekstur, Struktur, ph dan bahan organik) dan Relief (kemiringan lereng). curah hujan untuk masing-masing sampel penelitian yang diperoleh dari data sekunder yang didapat dari dinas PSDA Kota Padang rata-rata curah hujan sebesar 3572 mm/th pada semua masing-masing sampel tergolong pada kategori jelek untuk tanaman suhu menurut (http : // blog. ub. suhu untuk masing-masing sampel penelitian yang diperoleh dari data sekunder yang didapat dari kantor BMKG Padang suhu rata-rata sebesar 26,8⁰c pada semua masing-masing sampel tergolong pada kategori sangat baik untuk tanaman bengkuang berdasarkan kriteria kelas suhu menurut (http : // blog. ub. Karakteristik tanah (tekstur, struktur, ph dan bahan organik) untuk tanaman bengkuang pada satuan lahan yang terdapat di Keacamatan Koto Tangah Kota Padang. Berdasarkan hasil analisis tekstur tanah diperoleh dari hasil uji laboratorium tanah yang memiliki tekstur liat berdebu tergolong pada kategori lahan yang baik untuk tanaman bengkuang berdasarkan kriteria kelas tekstur menurut (http : // blog. ub. Id/dasanovi/2011/05/02 Budidaya- bengkuang), terdapat pada satuan lahan F1.I.Tg.Qal.lat, V3.II.Tg.Qal.Lat dan V4.II.Sw.Qtau.Lat. Sedangkan tanah yang memiliki tekstur lempung berdebu tergolong pada kategori lahan yang sangat baik untuk tanaman tekstur menurut (http : // blog. ub., analisis lapangan tentang struktur tanah yang berstruktur remah tergolong pada kategori lahan yang sangat baik untuk tanaman struktur tanah menurut (http : // blog. ub., terdapat pada satuan lahan F1.I.Tg.Qal.lat. Sedangkan tanah yang berstruktur gumpal tergolong pada kategori lahan yang baik untuk tanaman bengkuang berdasarkan kriteria kelas struktur tanah menurut

5 (http : // blog. ub. terdapat pada satuan lahan V2.II.Tg.Qal.lat, V3.II.Tg.Qal.Lat, V4.II,Sw.Qtau.Lat. Berdasarkan hasil analisis laboratorium tentang diperoleh phnya yaitu 4,44%, 4,59%,4,79% tergolong pada kategori baik untuk tanaman ph tanah menurut (http : // blog. ub. terdapat pada satuan lahan F1.I.Tg.Qal.lat, V2.II.Tg.Qal.Lat dan V3.II.Tg.Qal.Lat. Sedangkan tanah yang phnya 5,22% kategori sangat baik untuk tanaman bengkuang berdasarkan kriteria kelas ph tanah menurut (http : // blog. ub. yang terdapat pada satuan lahan V4.II,Sw.Qtau.Lat. Berdasarkan hasil analisis laboratorium tentang bahan organik tanah, diperoleh bahan organiknya yaitu 5,68%, 4,58%, 4,89% tergolong pada kategori baik untuk tanaman bahan organik tanah menurut (http : // blog. ub. Id/dasanovi/2011/05/02 Budidaya- bengkuang), terdapat pada satuan lahan F1.I.Tg.Qal.lat, V3.II.Tg.Qal.Lat, V4.II.Sw.Qtau.Lat. Sedangkan tanah yang bahan organiknya 11,44% tergolong pada kategori sangat baik untuk tanaman bahan oranganik tanah menurut (http : // blog. ub. Id/dasanovi/2011/05/02 Budidaya- bengkuang) yang terdapat pada satuan lahan V2.II.Tg.Qal.Lat. Karakteristik relief (kemiringan lereng suhu) untuk tanaman bengkuang pada satuan lahan yana terdapat di Kecamatan Koto Tangah Kota Padang. dilapangan dan hasil pencocokan dengan peta lereng, lahan dengan kemiringan lereng 8-15% tergolong pada kategori lahan yang baik untuk tanaman bengkuang berdasarkan kriteria kelas kemiringan lereng menurut (http : // blog. ub., terdapat pada satuan lahan V2.II.Tg.Qal.lat, V3.II.Tg.Qal.Lat dan V4.II,Sw.Qtau.Lat. Sedangkan laha dengan kemiringan lereng (0-8%) tergolong pada kategori lahan yang sangat baik untuk tanaman kemiringan lereng menurut (http : // blog. ub. Id/dasanovi/2011/05/02 Budidaya- bengkuang), terdapat pada satuan lahan F1.I.Tg.Qal.lat,. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat di simpulkan sebagai berikut. Karakteristik lahan untuk tanaman bengkuang di Kecamatan

6 Koto Tangah Kota Padang dapat di lihat secara keseluruhan pada bab IV dengan beberapa faktor pendukung dan faktor penghambat. Adapun yang menjadi faktor pendukung adalah, ph, tekstur tanah, stuktur dan suhu, sedangkan yang menjadi faktor penghambat adalah bahan organik dan curah hujan. Tingkat Kesesuaian lahan untuk tanaman bengkuang di DAFTAR PUSTAKA Dasanovi. (2011). http : // blog. ub. Id/dasanovi/2011/05/02 Budidaya- bengkuang. Diakses pada tanggal Hermon, Dedi Mitigasi Bencana Hidrometeorologi. Padang : UNP Press Kecamatan Koto Tangah Kota Padang menunjukan bahwa tingkat kesesuian lahannya di kategorikan pada tingkat kesesuaian lahan yang sesuai untuk setiap satuan lahan yang mewakili daerah sampel penelitian yaitu pada satuan lahan F1.I.Tg.Qal.lat, V2. II. Tg. Qal. Lat, V3. II. Tg. Qal. Lat dan V4. II. Sw. Qtau. Lat. Yulianti, Siska Persepsi Masyarakat Tentang Lahan Tidur Di Air Dingin Kelurahan Balai Gadang Kecamatan Kota Tangah Kota Padang, Skripsi Jurusan geografi PIPS : STKIP Rayes, Lutfhi Metode Inventarisasi Sumber Daya Lahan. Yogyakarta : C.V Andi

7