BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DI PONDOK PESANTREN AL FALAH BADAK BELIK PEMALANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DI PONDOK PESANTREN AL FALAH BADAK BELIK PEMALANG"

Transkripsi

1 BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DI PONDOK PESANTREN AL FALAH BADAK BELIK PEMALANG A. Analisis Implementasi Pendidikan Kewirausahaan Di Pondok Pesantren Al Falah Badak Belik Pemalang 1. Analisis Perencanaan Pendidikan Kewirausahaan di Pondok Pesantren Al Falah Badak Belik Pemalang Perencaan dalam sebusah pendidikan sangat diperlukan.hal ini dimaksudkan agar segala tujuan pendidikan yang ingin dicapai dapat lebih mudah terlaksana.begitu pula dengan perencaan yang terdapat di Pondok pesantren Al Falah Badak Belik Pemalang, terdapat kurikulum yang digunakan untuk merencanakan pendidikan kewirausahaan disana. Namun disayangkan, ada kekurangan dalam perencanaan pendidikan di pondok pesantren Al Falah Badak Belik Pemalang.Terdapat kurikulum yang tepat, sayangnya tidak adaa silabus dan rpp yang digunakan sebagai pedoman mengajar para staff pengajar.meskipun pada umumnya kurikulum pendidikan di pondok pesantren sangat fleksibel, sebaiknya silabus dan rpp segera disusun agar mempermudah dalam hal administrasi dan saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. 72

2 73 2. Analisis Tujuan Pendidikan Kewirausahaandi Pondok Pesantren Al Falah Badak Belik Pemalang Pendidikan kewirausahaan pada saat sekarang sangat penting bagi masyarakat, karena lapangan pekerjaan yang kian sempit.dalam pendidikan kewirausahaan selain dapat meningkatkan SDM juga merupakan salah satu wahana bagi peserta didik untuk memulai usaha baru.berfikir kreatif dan inovatif sangat ditekankan dalam pendidikan kewirausahaan.agar dapat merubah nasib dan membangun bangsa. Tujuan Pendidikan kewirausahaanyang ingin dicapai di pondok pesantren Al Falah Badak Belik Pemalang yaitu diharapkan agar setelah menyelasaikan pendidikan di pondok pesantren para santri putra dan santri putri dapat menciptakan lapangan pekerjaan dan menjadi wirausaha yang sukses, bukan sekedar mencari pekerjaan atau malah yang lebih ironis menjadikan ceramah di beberapa pengajian umum sebagai pekerjaan utamanya. Jadi nantinya setelah lulus dari pondok pesantren bisa berwirausaha dan menjadi penceramah yang baik yang tidak mengharapkan amplop saja, tetapi ceramah sebagai ladang berbagi ilmu, murni hanya mengharap ridho Allah SWT. Selain itu juga tujuan adanya pendidikan kewirausahaan agar bisa menolong banyak orang, agar para santri kelak bisa jadi wirausahawan yang sukses dan berjiwa Islami. Tujuan yang ingin dicapai oleh Pendiri Pondok pesantren Al Falah Badak Belik Pemalang dan Para pengajar Pondok pesantren Al

3 74 Falah Badak Belik Pemalang masih dirasa kurang jika merujuk pada teorinya Eman Suherman dalam bukunya Desain pembelajaran kewirausahaan.hal ini disebabkan baru ada tujuan jangka panjang, belum ada tujuan jangka pendek yang ingin dicapai. Sebuah pembelajaran sebaiknya memiliki tujuan jangka panjang yaitu harapan untuk para santri setelah lulus dan tujuan jangka pendek yaitu harapan ke depan yang ingin dicapai setelah pembelajaran seperti misalnya diharapkan para santri dapat Mengetahui karakteristik dan proses kewirausahaan serta mengerti perencanaan produk dan proses pengembangan produk setelah mengikuti pembelajaran teori tentang materi itu. 3. Analisis Materi Pendidikan Kewirausahaandi Pondok Pesantren Al Falah Badak Belik Pemalang Materi pendidikan kewirausahaan yang ada di Pondok Pesantren Al Falah Badak Belik Pemalang ada pemijahan ikan lele, beternak ayam, bercocok tanam sayuran dan keterampilan merajut.materi materi tersebut sangat cocok jika di praktekkan di daerah pedesaan, hal ini mempermudah pelaksanaan pendidikan kewirausahaan di Pondok Pesantren Al Falah Badak Belik Pemalang.Selain itu jika dilihat dari segi peluang bisnis, ke empat materi tersebut memiliki peluang yang sangat bagus.karena banyak sekali masyarakat yang sangat berminat dan banyak mencari ikan lele,

4 75 ayam, sayuran serta rajutan. Baik itu masyarakat yang ada di desa maupun yang ada di kota. Pemijahan ikan lele sangat mudah di praktekkan, dapat dilakukan di lahan yang tidak terlalu luas. Bisa juga dengan cara sederhana, namun harga jualnya tetap tinggi dan dapat di jual di restoran, rumah maka, pasar maupun ke toko- toko lainnya. Beternak ayam sebenarnya tidak sulit.hanya butuh ketelatenan saja.selain mudah dikembangbiakkan, ayam juga sangat popular di masyarakat.sekarang ini banyak rumah maka, restoran atau café yang menjadikan ayam sebagai menu utamanya.harganya juga tergolong lumayan mahal. Hampir semua masyarakat Indonesia sangat identic dengan sayuran.sayuran di Indonesia dapat diolah menjadi berbagai makanan, tidak hanya sebagai lauk pauk saja, tetapi juga sebagai jajanan dan aneka cemilan lainnya.peminatnya dari bayi sampai dewasa.ini merupakan bisnis yang sangat berpeluang besar.karena merupakan kebutuhan sehari hari di kalangan masyarakat luas. Keterampilan merajut kini kembali dilirik oleh masyarakat di Indonesia.Karena unik dan sangat jarang.ini merupakan barang mahal.cara belajarnya memang sedikit sulit dan butuh kesabaran serta ketelatenan yang lebih.namun peluang bisnis rajutan sangat bagus dan perlu di inovasikan.

5 76 Dengan demikian bisa dikatakan bahwa materi pendidikan kewirausahaan di Pondok Pesantren Al Falah Badak Belik Pemalang sangat bagus, para santri setelah lulus dapat dengan mudah mempraktekkannya, selain itu ke empat materi itu juga memiliki peluang bisnis yang bagus untuk kedepannya. 4. Analisis Metode Pendidikan Kewirausahaandi Pondok Pesantren Al Falah Badak Belik Pemalang Metode adalah salah satu hal yang terpenting dalam dunia pendidikan, dengan menggunakan metode yang tepat, maka pelajaran atau informasi yang disampaikan akan efektif. Metode ceramah, metode diskusi, metode tanya jawab, metode kerja kelompok, metode demonstrasi, dan metode eksperimen adalah beberapa metode tradisional yang masih digunakan di pondok pesantren-pondok pesantren Indonesia, karena dunia pesantren pada umumnya dapat menerima hal hal yang dianggap baru tanpa kehilangan identitas aslinya. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan beberapa metode tersebut di pondok pesantren Al falah Badak Belik Pemalang dianggap efektif yaitu dimana seorang santri lebih aktif dalam pembelajaran belajar mengajar. Maka dari itu pendidikan kewirausahaan yang menggunakan beberapa metode lebih efektif karena membuat semua kemampuan santri dituntut untuk dikembangkan dan dimaksimalkan. Tidak hanya teori saja, namun

6 77 praktek juga dapat di eksplor lebih oleh para santri jika menggunakan beberapa metode tersebut saat pendidikan kewirausahaan berlangsung.metode yang beragam dapat saling melengkapi pada kekurangan kekurangan masing masing metode. Hal ini akan lebih efektif. Proses pelaksanaan peendidikan kewirausahaan dengan menggunakan beberapa metode seperti metode ceramah, tanya jawab, diskusi, kerja kelompok, demonstrasi, dan eksperimen di pondok pesantren Al Falah Badak Belik Pemalang yaitu para santri teori di kelas saat hari pertama, biasanya para santri lebih banyak praktek dilapangan secara langsung. mereka secara bergiliran merawat lele, beternak ayam, merawat tanaman sayuran, dan merajut pada saat pagi sebelum subuh dan setelah sholat ashar. Kecuali pada saat ada pameran pada malam harinya santri juga ikut terjun langsung mempersiapkan pameran.yang ikut pada saat pameran berlangsung juga bergilir. Para santri akan di damping oleh para pengajar. Selain itu santri juga dituntut untuk bisa memahami materi dan setiap proses pendidikan kewirausahaan, serta santri dapat memperbanyak pengetahuan tentang dunia kewirausahaan dan harus kreatif serta inovatif menciptakan karya baru. Dalam proses pendidikan kewirausahaan juga dilaksanakan evaluasi, ketika santri telah melaksanakan jadwal giliran dalam merawat pemijahan lele, merawat peternakan ayam, merawat tanaman

7 78 lele dan merajut mereka akan diberi pertanyaan seputar hal yang sedang mereka kerjakan. Agar para pengajar tahu sejauh mana pengetahuan dan penguasaan para santri pada materi yang diajarkan. Untuk mengetahui kemampuan santri dalam menguasai pendidikan kewirausahaan yang telah di pelajari, maka santri nantinya di akhir tahun. Santri akan diharuskan membuat makalah dengan materi berupa inovasi produk terbaru mereka, setelah santri membuat makalah, kemudian santri mempresentasikan makalah yang telah dibuatnya, dengan di saksikan oleh wali santri.selain itu juga aka nada bazar santri, yang dimaksudkan untuk memperkenalkan karya para santri pada masyarakat. 5. Analisis Evaluasi Pendidikan Kewirausahaandi Pondok Pesantren Al Falah Badak Belik Pemalang Evaluasi dalam dunia pendidikan tidak dapat terpisahkan. Untuk mengetahui kemampuan penguasaan materi seorang siswa membutuhkan sebuah evaluasi pembelajaran.begitu pula dengan pendidikan kewirausahaan di Pondok Pesantren Al Falah Badak Belik Pemalang juga melakukan evaluasi. Evaluasi dilakukan dengan cara tanya jawab saat kegiatan berlangsung, ada juga bazar di akhir tahun dan pembuatan makalah. Evaluasi di pondok pesantren Al Falah tidak hanya dalam hal teori saja, namun juga praktik langsung.penilaian dilakukan oleh staff

8 79 pengajar dan dibantu dengan penilaian para orang tua murid dan masyarakat. Evaluasi pendidikan di Pondok Pesantren AL Falah Badak Belik Pemalang sudah efektif.karena semua aspek dinilai apalagi dibantu juga oleh penilaian dari masyarakat. B. Analisis Faktor-faktor Pendukung dan penghambat Implementasi Pendidikan Kewirausahaan Di Pondok pesantren Al falah Badak Belik Pemalang 1. Analisis Faktor-faktor PendukungImplementasi Pendidikan Kewirausahaan Di Pondok pesantren Al falah Badak Belik Pemalang Berdasarkan analisis implementasi pendidikan kewirausahaan di Pondok pesantren Al falah Badak Belik Pemalang, terdapat beberapa factor pendukung dalam implementasi pendidikan kewirausahaan di Pondok Pesantren Al Falah Badak Belik Pemalang yaitu: a. Tujuan pendidikan kewirausahaan di pondok Pesantren Al Falah yaitu agar para santri dapat berwirausaha setelah lulus. jika berdasarkan pada teori yang dikemukaan Eman Suherman masih dirasa kurang, seharusnya ada tujuan khususnya, tidak hanya tujuan jangka panjang. b. Materi yang sangat mudah dipraktekkan serta memiliki peluang bisnis yang bagus untuk kedepannya. Seperti pemijahan ikan lele, beternak ayam, bercocok tanam sayuran dan keterampilan merajut.

9 80 Pemasaran produknya sangat mudah karena banyak peminatnya baik dikota maupun di desa. c. Metode yang digunakan pada pendidikan kewirausahaan berlangsung beragam, seperti metode caramah, diskusi, kerja kelompok, tanya jawab, demonstrasi dan eksperimen membuat para santri dapat tereksplor semua kemampuannya serta tidak membosankan dan monoton. d. Para santri dalam pelaksanaannya praktek langsung, dan laboratorium bisnis yang lengkap membuat para santri tertarik untuk belajar pendidikan kewirausahaan. Apalagi para santri sering mengikuti acara pameran yang dapat mengasah kemampuan mereka. e. Evaluasi akhir tahun dengan membuat bazar, membuat para santri semangat untuk berinovasi dan berkreasi menciptakan karya dan produk terbaru mereka. Apa lagi mereka akan disaksiakan langsung oleh orang tua murid dan masyarakat luas. Hal ini membuat penilaian dapat berlangsung dengan menyenangkan. f. Luasnya pondok Pesantren Pondok Pesantren Al Falah Badak Belik Pemalang menjadikan pendidikan kewirausahaan dapat dimaksimalkan dari segi praktikum dan teorinya. 1. Analisis Faktor-faktor Penghambat Implementasi Pendidikan Kewirausahaan Di Pondok pesantren Al falah Badak Belik Pemalang

10 81 Terdapat factor penghambat pendidikan kewirausahaan di Pondok Pesantren AL Falah Badak Belik Pemalang yaitu masalah akses jalan yang sulit. Hal ini menyebabkan sering terlambatnya stok bahan bakuuntuk kerajinan. Terganggunya stok bahan baku membuat praktek keterampilan merajut terganggu. Dalam hal pemasaran dan ketika akan menghadiri pameran juga kesulitan karena belum memiliki mobil dan harus menyewa. Banyak sekali keluhan mengenai akses jalan menuju pondok Pesantren Al falah Badak Belik Pemalang yang sangat sulit.letaknya yang berada di dekat hutan dan sangat terpencil yaitu di dukuh Situmpeng memuat para santri dan Pengajar kesulitan berhubungan dengan pihak luar pondok pesantren Al Falah Badak Belik Pemalang.Hal ini menjadii factor penghambat jalannya pendidikan kewirausahaan di pondok pesantren Al Falah Badak Belik Pemalang. Sebenarnya sarana dan prasarana dalam hal pengadaan dana, dan fasilitas pembelajaran di Pondok Pesantren Al Falah Badak Belik Pemalang cukup lengkap. Hanya kurang dari segi transportasinya saja. Menurut peneliti, factor penghambat yang di kemukakan oleh Pendiri Pondok Pesantren Al Falah Badak Belik Pemalang, para Staff pengajar Pondok Pesantren Al Falah Badak Belik Pemalang, dan para santri Pondok Pesantren Al Falah Badak Belik Pemalang hanya bersifat teknis saja. Artinya sebenarnya dapat diatasi dan disiasati.

11 82 Ketrlambatan bahan baku sebenarnya tidak begitu menjadi masalah besar untuk pelaksanaan pendidika kewirausahaan bagi santri. Salah satu pemecahan masalah pada masalah teknis tersebut adalah dengan bekerja sama dengan para tukang ojek dan penyawaan rental mobil. Untuk keterampilan merajut sendiri, sekarang dapat menggunakan bahan baku ramah lingkungan, yaitu dengan menggunakan sampah plastic yang dipotong untuk dijadikan benang. Selain itu juga dapat menggunakan alternatif lain yaitu menggunakan tali rafia jepang yang mudah di dapatkan di pasar terdekat.berdasarkan observasi dan wawancaradengan pendiri pondok pesantren Al Falah, Staff Pengajar dan para santri pendidikan kewirausahaan di Pondok Pesantren Al Falah Badak Belik Pemalang tidak ada factor penghambatnya.artinya para santri dapat tetap melakukan kegiatan pendidikan kewirausahaan meski ada masalah teknis tersebut.karena tujuan, metode, dan materinya telah berjalan dengan baik.

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS USAHA KAIN FLANEL

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS USAHA KAIN FLANEL KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS USAHA KAIN FLANEL Nama : Esti Hadi Kusmawan NIM : 11.02.7914 Kelas : 11.D3MI.01 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012 ABSTRAK Pada kesempatan dalam pembuatan makalah ini, yang berkaitan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 70 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Pada tanggal 4 April 2016 peneliti melakukan penelitian yang pertama. Peneliti datang ke sekolah MTs Darul Hikmah pada pukul 08.30 WIB. Ketika sampai di sekolahan,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. A. Analisis Kondisi Kecerdasan Interpersonal Santri Di Pondok. Pesantren Al- Utsmani Winong Gejlig Kajen

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. A. Analisis Kondisi Kecerdasan Interpersonal Santri Di Pondok. Pesantren Al- Utsmani Winong Gejlig Kajen BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Analisis Kondisi Kecerdasan Interpersonal Santri Di Pondok Pesantren Al- Utsmani Winong Gejlig Kajen Kecerdasan interpersonal merupakan salah satu hal penting yang harus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat krisis ekonomi berlangsung di Indonesia, UKM merupakan sektor

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat krisis ekonomi berlangsung di Indonesia, UKM merupakan sektor BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usaha Kecil Menengah (UKM) mempunyai peran penting dan strategis bagi pertumbuhan ekonomi negara, baik negara berkembang maupun negara maju. Pada saat krisis ekonomi

Lebih terperinci

Dompet Handphone Murah Datangkan Untung Jutaan Rupiah

Dompet Handphone Murah Datangkan Untung Jutaan Rupiah Dompet Handphone Murah Datangkan Untung Jutaan Rupiah Laris manis perkembangan bisnis handphone di Indonesia ternyata tidak hanya memberikan keuntungan besar bagi para produsen maupun distributor produk

Lebih terperinci

Dompet Handphone Murah Datangkan Untung Jutaan Rupiah

Dompet Handphone Murah Datangkan Untung Jutaan Rupiah Dompet Handphone Murah Datangkan Untung Jutaan Rupiah Laris manis perkembangan bisnis handphone di Indonesia ternyata tidak hanya memberikan keuntungan besar bagi para produsen maupun distributor produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) memiliki tugas tersendiri dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) memiliki tugas tersendiri dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) memiliki tugas tersendiri dalam membentuk karakter yang dimiliki oleh siswa. Tugas utama dari SMK dalam dunia pendidikan adalah

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan mata kuliah yang diprogramkan dalam rangka mempersiapkan mahasiswa sebagai calon pendidik untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN WIB.

BAB I PENDAHULUAN WIB. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara yang dikategorikan sebagai negara dengan jumlah penduduk terbanyak keempat di dunia.1 Hal ini disebabkan karena banyaknya angka kelahiran

Lebih terperinci

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) Volume 5 Nomor 1 Maret 2016 http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) ABSTRAK Yulia Marzalena (2016): Peran Guru Keterampilan Dalam Membina Kerajinan Tangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harapan sebuah bisnis. Sebuah bisnis plan yang akan mengoperasikan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. harapan sebuah bisnis. Sebuah bisnis plan yang akan mengoperasikan sebuah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perencanaan bisnis adalah dokumen yang menyatakan daya tarik dan harapan sebuah bisnis. Sebuah bisnis plan yang akan mengoperasikan sebuah usaha harus mencantumkan secara

Lebih terperinci

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PROPOSAL USAHA ROTI GORENG BIDANG KEGIATAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KEWIRAUSAHAAN

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PROPOSAL USAHA ROTI GORENG BIDANG KEGIATAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KEWIRAUSAHAAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PROPOSAL USAHA ROTI GORENG BIDANG KEGIATAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KEWIRAUSAHAAN Diusulkan Oleh: Nama Mahasiswa (Ketua) (NIM) Nama Mahasiswa (Wakil Ketua) (NIM) Nama

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dapat menciptakan peluang usaha yang besar. Soto Pak Sipit mulai ramai pengunjung.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dapat menciptakan peluang usaha yang besar. Soto Pak Sipit mulai ramai pengunjung. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Usaha Soto Pak Sipit pertama kali didirikan tahun 2001 oleh Pak Sipit sendiri. Tempat usahanya terletak di jalan Kartini Raya. Hingga saat ini usahanya masih

Lebih terperinci

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM: PECINTA BUDAYA BAJU BATIK MODERN REMAJA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN BUDAYA BANGSA BIDANG KEGIATAN

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM: PECINTA BUDAYA BAJU BATIK MODERN REMAJA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN BUDAYA BANGSA BIDANG KEGIATAN USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM: PECINTA BUDAYA BAJU BATIK MODERN REMAJA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN BUDAYA BANGSA BIDANG KEGIATAN PKM-KEWIRAUSAHAAN Di Usulkan Oleh: 1.RINA ANJARSARI

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA

BAB III PENYAJIAN DATA 47 BAB III PENYAJIAN DATA Upaya Pembimbing Dalam Mengatasi Perilaku Menyimpang Pada Anak Asuh Dipanti Asuhan Ar-Rahim Kota Pekanbaru. Sesuai dengan judul skripsi yang diajukan dalam Bab ini, penulis akan

Lebih terperinci

Lampiran 1 Wawancara Guru Program Keahlian Pemasaran SMK Negeri 1 Kendal

Lampiran 1 Wawancara Guru Program Keahlian Pemasaran SMK Negeri 1 Kendal LAMPIRAN Lampiran 1 Wawancara Guru Program Keahlian Pemasaran SMK Negeri 1 Kendal 1. Bagaimana pemahaman menurut ibu guru tentang karakter wirausaha itu? 2. Bagaimana upaya yang dilakukan Ibu guru dalam

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. SPMAA, dapat ditarik kesimpulan bahwa: 1. Implementasi Pembelajaran Profetik dalam Pembentukan Karakter

BAB V PENUTUP. SPMAA, dapat ditarik kesimpulan bahwa: 1. Implementasi Pembelajaran Profetik dalam Pembentukan Karakter 132 BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Dari pembahasan dan hasil temuan penelitian tentang implementasi pembelajaran profetik dalam pembentukan santri di pondok pesantren SPMAA, dapat ditarik kesimpulan bahwa:

Lebih terperinci

BAB VII PENUTUP. memaksimalkan potensi wisata. Tahap-tahap partisipasi yang dilakukan

BAB VII PENUTUP. memaksimalkan potensi wisata. Tahap-tahap partisipasi yang dilakukan BAB VII PENUTUP 7.1. Kesimpulan Hasil penelitian ini berupa pengelolaan yang dilakukan oleh masyarakat dan strategi masyarakat untuk memaksimalkan potensi wisata yang ada didaerahnya. Pengelolaan yang

Lebih terperinci

BAB II RENCANA KEGIATAN

BAB II RENCANA KEGIATAN BAB II RENCANA KEGIATAN Berdasarkan deskripsi wilayah, rencana pembangunan wilayah, dan permasalahan yang ditemukan di lokasi kuliah kerja nyata (KKN), maka disusunlah rencana program dan kegiatan. Rencana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Permasalahan dasar yang dihadapi bangsa ini adalah semakin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Permasalahan dasar yang dihadapi bangsa ini adalah semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permasalahan dasar yang dihadapi bangsa ini adalah semakin meningkatnya angka pengangguran untuk setiap tahunnya.jumlah pengangguran yang ada di negeri ini terus

Lebih terperinci

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PEMANFAATAN LIMBAH KULIT JAGUNG MENJADI HIASAN LAMPU PKM KEWIRAUSAHAAN. Disusun Oleh. Nadia Venturini F /2015

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PEMANFAATAN LIMBAH KULIT JAGUNG MENJADI HIASAN LAMPU PKM KEWIRAUSAHAAN. Disusun Oleh. Nadia Venturini F /2015 PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PEMANFAATAN LIMBAH KULIT JAGUNG MENJADI HIASAN LAMPU PKM KEWIRAUSAHAAN Disusun Oleh Nadia Venturini F 0315056/2015 Ozy Tri Alviani R F 0315067/2015 Nia Putri S F 0315059/2015

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. pembelajaran PKn yang dilaksanakan di kelas XI IPA 1 SMA Negeri 4 Cimahi

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. pembelajaran PKn yang dilaksanakan di kelas XI IPA 1 SMA Negeri 4 Cimahi 127 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis, refleksi, diskusi balikan, serta rencana tindakan yang telah dilakukan pada setiap siklus, mulai dari siklus I sampai siklus III

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERAN PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK SIKAP KEMANDIRIAN SANTRI DI PONDOK PESANTREN AL-MINHAJ WONOSEGORO BANDAR BATANG

BAB IV ANALISIS PERAN PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK SIKAP KEMANDIRIAN SANTRI DI PONDOK PESANTREN AL-MINHAJ WONOSEGORO BANDAR BATANG BAB IV ANALISIS PERAN PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK SIKAP KEMANDIRIAN SANTRI DI PONDOK PESANTREN AL-MINHAJ WONOSEGORO BANDAR BATANG A. Analisis Peran Pondok Pesantren dalam Membentuk Sikap Kemandirian

Lebih terperinci

Penggunaan Teknologi Informasi dalam Menyiasati Peluang Bisnis Batik

Penggunaan Teknologi Informasi dalam Menyiasati Peluang Bisnis Batik Karya Ilmiah Penggunaan Teknologi Informasi dalam Menyiasati Peluang Bisnis Batik Disusun sebagai Tugas Akhir Mata Kuliah Lingkungan Bisnis Oleh SUTONO NIM : 10.12.4644 Sekolah Tinggi Manajemen Informatika

Lebih terperinci

PELUANG BISNIS BIMBINGAN BELAJAR SISWA SD, SMP DAN SMA

PELUANG BISNIS BIMBINGAN BELAJAR SISWA SD, SMP DAN SMA PELUANG BISNIS BIMBINGAN BELAJAR SISWA SD, SMP DAN SMA Disusun Oleh : N A M A : CITRA IRMANDHA YUDHANINGTYAS N I M : 11. 02. 8035 PROGRAM STUDI : LINGKUNGAN BISNIS JURUSAN : D3 MI ABSTRAK Peluang Bisnis

Lebih terperinci

KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH BANGUN DATAR PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROBLEM SOLVING

KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH BANGUN DATAR PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROBLEM SOLVING KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH BANGUN DATAR PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROBLEM SOLVING GRESILIA FERNANDA/148620600056/SEMESTER6/PGSD B1 gresilia.fernanda24@gmail.com

Lebih terperinci

Rahasia Menukar. Hobby Menjadi Uang. Dipublikasikan Oleh :

Rahasia Menukar. Hobby Menjadi Uang.  Dipublikasikan Oleh : Rahasia Menukar Hobby Menjadi Uang Dipublikasikan Oleh : www.infodahsyat.com 1 Bagi sebagian orang, hobby membuat mereka tetap bersemangat dan bergairah menikmati hidup. Hampir setiap orang memiliki hobby.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kerja kalah cepat dengan kenaikan jumlah lulusan. Sangat ironis bila kita

BAB I PENDAHULUAN. kerja kalah cepat dengan kenaikan jumlah lulusan. Sangat ironis bila kita BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan kita telah berhasil menghasilkan lulusan dengan tanda lulus belajar untuk masuk ke pasar kerja namun sayangnya kenaikan jumlah lapangan kerja kalah

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan analisa komponen pengembangan wisata belanja, maka dapat diambil kesimpulan bahwa ada potensi dan kemungkinan pengembangan wisata belanja Kabupaten Karanganyar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI METODE SOROGAN DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA KITAB KUNING DI PONDOK PESANTREN NURUL HUDA BANIN SIMBANGKULON PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI METODE SOROGAN DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA KITAB KUNING DI PONDOK PESANTREN NURUL HUDA BANIN SIMBANGKULON PEKALONGAN BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI METODE SOROGAN DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA KITAB KUNING DI PONDOK PESANTREN NURUL HUDA BANIN SIMBANGKULON PEKALONGAN A. Analisis Implementasi Metode Sorogan dalam Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN. Kreativitas guru dalam proses pembelajaran Al-Qur an Hadits itu

BAB IV PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN. Kreativitas guru dalam proses pembelajaran Al-Qur an Hadits itu BAB IV PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN A. Paparan Data Kreativitas guru dalam proses pembelajaran Al-Qur an Hadits itu berbeda-beda dari sekolah yang satu dengan sekolah lainnya, karena dengan adanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kekhususannya adalah pada metode yang digunakan oleh para ilmuwan untuk

BAB I PENDAHULUAN. kekhususannya adalah pada metode yang digunakan oleh para ilmuwan untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian IPA merupakan mata pelajaran yang sering dianggap sulit oleh para siswa. Para pendidik muncul masalah bagaimana cara menyampaikan ilmu pengetahuan tersebut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada Bab ini peneliti mengemukakan bagaimana hasil dari penelitian tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada Bab ini peneliti mengemukakan bagaimana hasil dari penelitian tindakan 39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada Bab ini peneliti mengemukakan bagaimana hasil dari penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan. Hasil penelitian ini dideskripsikan berdasarkan permasalahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk yang besar dan merupakan salah satu negara berkembang, yang pada saat ini sedang giat melakukan pembangunan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II DI SMK PGRI BATANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II DI SMK PGRI BATANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II DI SMK PGRI BATANG Disusun oleh : Nama : ATTOO BIQUL HAQ NIM : 7101409204 Prodi : PENDIDIKAN EKONOMI KOPERASI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2012 i

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan terutama pendidikan IPA di Indonesia dan negara-negara maju.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan terutama pendidikan IPA di Indonesia dan negara-negara maju. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) memiliki peran yang sangat penting dalam kemajuan IPTEK yang begitu cepat dan berpengaruh dalam dunia pendidikan terutama pendidikan

Lebih terperinci

A. Judul Program. B. Latar Belakang Masalah

A. Judul Program. B. Latar Belakang Masalah A. Judul Program Aneka Kreasi Kain Flanel dan Kain Perca Bagi Santriwati Yatim Di Panti Asuhan Aisyiah Cipayung Jakarta Timur Untuk Bekal Wirausaha Mandiri B. Latar Belakang Masalah Saat ini pekerjaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUHAN. masih monoton yaitu menggunakan metode ceramah atau metode

BAB I PENDAHULUHAN. masih monoton yaitu menggunakan metode ceramah atau metode BAB I PENDAHULUHAN A. Latar Belakang Masalah Guru merupakan pelaksana pembelajaran siswa di kelas. Berhasil tidaknya suatu pembelajaran tersebut, salah satunya dipengaruhi oleh pemilihan metode pembelajaran

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSAKSAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSAKSAAN DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSAKSAAN DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Dalam rangka persiapan pelaksanaan PPL, maka diadakan beberapa kegaitan yaitu sebagai berikut: 1. Pengajaran Mikro Pengajaran mikro dilaksanakan

Lebih terperinci

Bisnis Modal Kecil Kreasi Kain Perca

Bisnis Modal Kecil Kreasi Kain Perca Bisnis Modal Kecil Kreasi Kain Perca Bagi para pelaku bisnis konveksi, mungkin kain perca hanya dianggap sebagai bagian dari limbah yang tidak memiliki nilai ekonomi. Namun, lain halnya bagi para pelaku

Lebih terperinci

LAPORAN PROGRAM TEKNOLOGI TEPAT GUNA BAGI MASYARAKAT

LAPORAN PROGRAM TEKNOLOGI TEPAT GUNA BAGI MASYARAKAT LAPORAN PROGRAM TEKNOLOGI TEPAT GUNA BAGI MASYARAKAT Pengembangan Industri Kreatif Kerajinan Bambu untuk Meningkatkan Kemandirian Pesantren Mahasiswa Sunan Ampel Jambuan Desa Antirogo Kecamatan Sumbersari

Lebih terperinci

BAB I LATAR BELAKANG. besar bagi perkembangan UMKM. UMKM merupakan tulang punggung

BAB I LATAR BELAKANG. besar bagi perkembangan UMKM. UMKM merupakan tulang punggung BAB I LATAR BELAKANG 1.1 Lingkungan Eksternal Perusahaan Yogyakarta sebagai kota pendidikan dan tujuan pariwisata memiliki peran besar bagi perkembangan UMKM. UMKM merupakan tulang punggung perekonomian

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Simpulan 1. Pelaksanaan pembelajaran PAI pada peserta didik tunanetra di SDLB Negeri Semarang Dalam proses pelaksanaan pembelajaran,

BAB V PENUTUP A. Simpulan 1. Pelaksanaan pembelajaran PAI pada peserta didik tunanetra di SDLB Negeri Semarang Dalam proses pelaksanaan pembelajaran, BAB V PENUTUP A. Simpulan 1. Pelaksanaan pembelajaran PAI pada peserta didik tunanetra di SDLB Negeri Semarang Dalam proses pelaksanaan pembelajaran, dilaksanakan beberapa tahapan sebagai berikut : a.

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan Pemulung diidentikkan dengan sampah, dimana ada sampah disana ada

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan Pemulung diidentikkan dengan sampah, dimana ada sampah disana ada 102 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Pemulung diidentikkan dengan sampah, dimana ada sampah disana ada pemulung. Pemulung pada dasarnya mencari barang-barang bekas yang bisa mereka jual kembali seperti sampah

Lebih terperinci

PELATIHAN TENTANG MODEL PENDIDIKAN ANAK YANG BERWAWASAN KEWIRAUSAHAAN PADA IBU-IBU PKK DI DESA PURWOMARTANI KALASAN

PELATIHAN TENTANG MODEL PENDIDIKAN ANAK YANG BERWAWASAN KEWIRAUSAHAAN PADA IBU-IBU PKK DI DESA PURWOMARTANI KALASAN PELATIHAN TENTANG MODEL PENDIDIKAN ANAK YANG BERWAWASAN KEWIRAUSAHAAN PADA IBU-IBU PKK DI DESA PURWOMARTANI KALASAN PENDAHULUAN Oleh: Endang Mulyani, Daru Wahyuni Indonesia mempunyai banyak potensi, seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di Indonesia. Dengan diberlakukannya MEA (masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di Indonesia. Dengan diberlakukannya MEA (masyarakat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan zaman saat ini sangat mempengaruhi sistem pendidikan di Indonesia. Dengan diberlakukannya MEA (masyarakat ekonomi asean) di tahun 2016, tidak hanya membuka

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan deskripsi dan analisis terhadap proses pembelajaran untuk

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan deskripsi dan analisis terhadap proses pembelajaran untuk BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan deskripsi dan analisis terhadap proses pembelajaran untuk menginternalisasi nilai-nilai kewirausahaan sehingga tumbuh kemandirian pada peserta Program

Lebih terperinci

BAB III SYARAT MENGHAFAL ALQURAN DAN GAMBARAN METODE MENGHAFAL ALQURAN YANG DIGUNAKAN OLEH KH. AHMAD NUR SYAMSI BAGI MASYARAKAT

BAB III SYARAT MENGHAFAL ALQURAN DAN GAMBARAN METODE MENGHAFAL ALQURAN YANG DIGUNAKAN OLEH KH. AHMAD NUR SYAMSI BAGI MASYARAKAT 34 BAB III SYARAT MENGHAFAL ALQURAN DAN GAMBARAN METODE MENGHAFAL ALQURAN YANG DIGUNAKAN OLEH KH. AHMAD NUR SYAMSI BAGI MASYARAKAT A. Syarat-Syarat Menghafal Alquran di Pondok Pesantren An-Nur Dalam proses

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, ANALISIS HASIL DAN REFLEKSI

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, ANALISIS HASIL DAN REFLEKSI BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, ANALISIS HASIL DAN REFLEKSI Agar kegiatan PPL yang dilaksanakan sejak 2 Juli sampai 17 September 2014 berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan maka diperlukan adanya persiapan

Lebih terperinci

Lembar Observasi Evaluasi Pengajar

Lembar Observasi Evaluasi Pengajar Lembar Observasi Evaluasi Pengajar I. Identitas Dosen Nama : Pelajaran yang diampu : II. Berilah tanda ( ) pada kolom yang dianggap sesuai No Kegiatan Sangat Sesuai 1 Merencanakan dan menyusun RPP a. Menentukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1991: 3 dalam Sobariah, 2008: 2). Hal ini bisa disebabkan oleh kekeliruan

BAB I PENDAHULUAN. 1991: 3 dalam Sobariah, 2008: 2). Hal ini bisa disebabkan oleh kekeliruan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Menulis atau mengarang bukanlah hal yang menarik bagi sebagian besar siswa. Salah satu faktor penyebab siswa kurang menyukai pembelajaran menulis adalah karena

Lebih terperinci

IDENTITAS RESPONDEN. Asal Madrasah

IDENTITAS RESPONDEN. Asal Madrasah UJI INSTUMEN PENELITIAN PENGARUH KEMAMPUAN MENGAJAR DAN INTERAKSI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM SISWA MADRASAH IBTIDAIYAH SE KECAMATAN TRENGGALEK KABUPATEN TRENGGALEK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi, seluruh negara di dunia berusaha melakukan pembenahan di segala bidang, termasuk bidang pendidikan. Kemajuan suatu negara salah satunya

Lebih terperinci

1. Produk yang Sudah Ada Produk yang sudah beredar di pasaran dapat dijadikan sumber gagasan untuk berusaha usaha dengan jalan meniru produk

1. Produk yang Sudah Ada Produk yang sudah beredar di pasaran dapat dijadikan sumber gagasan untuk berusaha usaha dengan jalan meniru produk 1. Produk yang Sudah Ada Produk yang sudah beredar di pasaran dapat dijadikan sumber gagasan untuk berusaha usaha dengan jalan meniru produk tersebut. Produk yang akan ditiru dapat berupa produk baru yang

Lebih terperinci

(bisnis) sehingga istilah entrepreneur dapat diartikan sebagai orang yang berani atau perkasa dalam usaha/bisnis. (Arman Hakim Nasution, 2007)

(bisnis) sehingga istilah entrepreneur dapat diartikan sebagai orang yang berani atau perkasa dalam usaha/bisnis. (Arman Hakim Nasution, 2007) UPAYA PEMBERDAYAAN PERILAKU PRODUKTIF SANTRI DENGAN PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DI PONDOK PESANTREN NURUL JADID DESA KARANGANYAR KECAMATAN PAITON PROBOLINGGO 1) Anis Yusrotun Nadhiroh, 2) Siti Romelah 1,2)

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN EVALUASI

BAB IV PEMBAHASAN DAN EVALUASI 115 BAB IV PEMBAHASAN DAN EVALUASI A. Pelaksanaan Kegiatan KKN Reguler Kegiatan KKN Reguler ini dilaksanakan di 3 Desa dalam satu Kecamatan yaitu Desa Koripan, Desa Kenteng dan Desa Kemetul di Kecamatan

Lebih terperinci

A. Analisis tentang Metode Pembelajaran Ilmu Tajwid dalam. Meningkatkan Kefasihan Santri Membaca Al-Qur ān di Pondok

A. Analisis tentang Metode Pembelajaran Ilmu Tajwid dalam. Meningkatkan Kefasihan Santri Membaca Al-Qur ān di Pondok BAB IV ANALISIS TENTANG METODE PEMBELAJARAN ILMU TAJWID DALAM MENINGKATKAN KEFASIHAN SANTRI MEMBACA AL-QUR ĀN DI PONDOK PESANTREN NURUL ATHFAL ULUJAMI-PEMALANG A. Analisis tentang Metode Pembelajaran Ilmu

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Kegiatan PPL dilaksanakan di SMA Negeri 1 Gamping, kelurahan Banyuraden, kecamatan Gamping, Sleman, Yogyakarta. Kegiatan PPL dimaksudkan agar

Lebih terperinci

LAPORAN OBSERVASI KEWIRAUSAHAAN USAHA PEMBUATAN PISANG COKLAT KAMPUS

LAPORAN OBSERVASI KEWIRAUSAHAAN USAHA PEMBUATAN PISANG COKLAT KAMPUS LAPORAN OBSERVASI KEWIRAUSAHAAN USAHA PEMBUATAN PISANG COKLAT KAMPUS C Disusun Oleh : SOVIANA CSP / K2309073 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS KKEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Persiapan yang dilakukan mahasiswa PPL bertujuan agar pelaksanaan PPL dapat berjalan dengan lancar. Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) memiliki peran yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) memiliki peran yang sangat penting BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) memiliki peran yang sangat penting dalam kemajuan IPTEK yang begitu cepat dan berpengaruh dalam dunia pendidikan terutama pendidikan

Lebih terperinci

Kiat Berbisnis Online untuk Mahasiswa

Kiat Berbisnis Online untuk Mahasiswa Makalah Lingkungan Bisnis Kiat Berbisnis Online untuk Mahasiswa Nama : Nurmayanti NIM : 11.11.5310 Kelas : 11.S1TI.10 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011/2012 Abstraksi Tren wirausaha di kalangan anak muda kian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN NURUL FALAH SURABAYA

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN NURUL FALAH SURABAYA BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN NURUL FALAH SURABAYA A. Temuan Penelitian Ditinjau dari hasil mengumpulkan data-data yang diperoleh melalui wawancara, observasi maupun dokumentasi

Lebih terperinci

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM LAMPU TEGEL (LAMPU TERANG DALAM GELAP) BIDANG KEGIATAN: PKM-K. Diusulkan oleh: UNIVERSITAS SEBELAS MARET

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM LAMPU TEGEL (LAMPU TERANG DALAM GELAP) BIDANG KEGIATAN: PKM-K. Diusulkan oleh: UNIVERSITAS SEBELAS MARET PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM LAMPU TEGEL (LAMPU TERANG DALAM GELAP) BIDANG KEGIATAN: PKM-K Diusulkan oleh: Sagita Tearisha Ikawati Sukarna Rizki Amalia Isnawati (C0213060) (C0213032) (C0213058)

Lebih terperinci

Peluang Usaha Perabot Rumah Tangga Batok Kelapa

Peluang Usaha Perabot Rumah Tangga Batok Kelapa Peluang Usaha Perabot Rumah Tangga Batok Kelapa Hampir setiap rumah atau keluarga pastinya membutuhkan barang-barang perabot rumah tangga. Selain menjadi perlengkapan rumah semata, kehadiran barang-barang

Lebih terperinci

BAB I. melalui proses pendidikan akan memunculkan manusia-manusia yang

BAB I. melalui proses pendidikan akan memunculkan manusia-manusia yang BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pendidikan adalah suatu kebutuhan yang harus dipenuhi, karena melalui proses pendidikan akan memunculkan manusia-manusia yang memiliki kompetensi yang berbeda-beda.

Lebih terperinci

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM BANCI LUCU ONLINE: PENJUALAN BANCI (BANDUL KUNCI) MENGGUNAKAN SISTEM ONLINE

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM BANCI LUCU ONLINE: PENJUALAN BANCI (BANDUL KUNCI) MENGGUNAKAN SISTEM ONLINE i PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM BANCI LUCU ONLINE: PENJUALAN BANCI (BANDUL KUNCI) MENGGUNAKAN SISTEM ONLINE BIDANG KEGIATAN PKM KEWIRAUSAHAAN DIUSULKAN OLEH : Riza Susanti C0213057 / 2013

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Memasak adalah kegiatan mengolah atau membuat berbagai macam penganan, lauk-pauk, dan sebagainya (KBBI, 2016). Dalam kegiatan memasak dibutuhkan pengetahuan tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berkomunikasi adalah salah satu keterampilan berbahasa. Keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. Berkomunikasi adalah salah satu keterampilan berbahasa. Keterampilan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berkomunikasi adalah salah satu keterampilan berbahasa. Keterampilan berbahasa itu sendiri terbagi menjadi empat komponen, yaitu: menyimak, berbicara, membaca,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA 84 BAB IV ANALISIS DATA A. Implementasi UU Sisdiknas No.20 Tahun 2003 terhadap Pengembangan Kurikulum di Madrasah Miftahul Ulum Sidogiri Pasuruan Madrasah Miftahul Ulum Sidogiri Pasuruan adalah sebuah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan modal yang sangat penting bagi kemajuan dan. kemajuan zaman saat ini. Dengan majunya pendidikkan maka akan bisa

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan modal yang sangat penting bagi kemajuan dan. kemajuan zaman saat ini. Dengan majunya pendidikkan maka akan bisa 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan modal yang sangat penting bagi kemajuan dan pembangunan suatu bangsa guna meningkatkan daya saing terhadap tantangan kemajuan zaman saat

Lebih terperinci

Modul kuliah 6 Memulai Berwirausaha

Modul kuliah 6 Memulai Berwirausaha Modul kuliah 6 Memulai Berwirausaha Avin Fadilla Helmi A. Pengantar Yang sering dikeluhkan oleh para mahasiswa ketika akan memulai berwirausaha, harus memulai dari mana? Selain itu, sering kali mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat melahirkan sumber daya manusia yang terdidik. Seiring dengan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat melahirkan sumber daya manusia yang terdidik. Seiring dengan perkembangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peranan penting dalam peningkatan kualitas hidup setiap individu baik secara langsung maupun tidak langsung. Sekolah merupakan salah satu

Lebih terperinci

CURRICULUM VITAE. : Kusumaning Dwi Nuraini

CURRICULUM VITAE. : Kusumaning Dwi Nuraini LAMPIRAN-LAMPIRAN CURRICULUM VITAE Nama : Kusumaning Dwi Nuraini Jenis Kelamin : Perempuan Tempat, tanggal Lahir : Cilacap, 16 Juli 1994 Alamat Asal : Jl.Raya Buntu Desa Pageralang RT 03 RW 03 Kecamatan.

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS BISNIS KERAJINAN KAIN PERCA

KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS BISNIS KERAJINAN KAIN PERCA KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS BISNIS KERAJINAN KAIN PERCA Disusun Oleh Nama : Wakhid Wisnu W NIM : 11.01.2912 Kelas : D3 TI-02 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan adalah suatu usaha yang disadari untuk menumbuh-kembangkan

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan adalah suatu usaha yang disadari untuk menumbuh-kembangkan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah suatu usaha yang disadari untuk menumbuh-kembangkan potensi sumber daya manusia melalui kegiatan pembelajaran. Pendidikan juga merupakan suatu prosedur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Melalui pendidikan manusia akan dapat menyesuaikan

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Melalui pendidikan manusia akan dapat menyesuaikan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI KURIKULUM MUATAN LOKAL DI KELAS V SDN SAPURO 05 PEKALONGAN TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI KURIKULUM MUATAN LOKAL DI KELAS V SDN SAPURO 05 PEKALONGAN TAHUN AJARAN 2013/2014 BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI KURIKULUM MUATAN LOKAL DI KELAS V SDN SAPURO 05 PEKALONGAN TAHUN AJARAN 2013/2014 A. Analisis Proses Pembelajaran Muatan Lokal di Kelas V SDN Sapuro 05 Pekalongan Pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Entrepreneur (Wirausahawan) secara umum adalah orang-orang yang

BAB I PENDAHULUAN. Entrepreneur (Wirausahawan) secara umum adalah orang-orang yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Entrepreneur (Wirausahawan) secara umum adalah orang-orang yang mampu menjawab tantangan-tantangan dan memanfaatkan peluang-peluang yang ada.ide adalah hal

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Sebelum mengakhiri semuanya, penulis ingin menekankan bahwa penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Sebelum mengakhiri semuanya, penulis ingin menekankan bahwa penelitian 99 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Sebelum mengakhiri semuanya, penulis ingin menekankan bahwa penelitian ini adalah studi kasus dari pengelolaan pelatihan komputer dalam menumbuhkan sikap wirausaha santri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Implementasai kurikulum 2013 di Indonesia sangat diharapkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Implementasai kurikulum 2013 di Indonesia sangat diharapkan dalam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Implementasai kurikulum 2013 di Indonesia sangat diharapkan dalam perbaikan mutu sumber daya alam manusia sebagai gambaran kualitas pendidikan memerlukan

Lebih terperinci

Nama : Irfan Ramadhan NIM : Kelas : S1T1 2B ABSTRAKSI

Nama : Irfan Ramadhan NIM : Kelas : S1T1 2B ABSTRAKSI Nama : Irfan Ramadhan NIM : 10.11.3637 Kelas : S1T1 2B ABSTRAKSI Peluang bisnis adalah suatu kesempatan dimana seseorang dapat memulai kegiatannya berperan dalam dunia bisnis, yaitu dengan memproduksi,

Lebih terperinci

LAMPIRAN KUESIONER FAKTOR PENDORONG INTENSI BERWIRAUSAHA. DATA PRIBADI Nama :...

LAMPIRAN KUESIONER FAKTOR PENDORONG INTENSI BERWIRAUSAHA. DATA PRIBADI Nama :... LAMPIRAN KUESIONER FAKTOR PENDORONG INTENSI BERWIRAUSAHA Kuesioner ini dibuat untuk mengetahui minat mahasiswa Fakultas Ekonomi & Bisnis Jurusan Manajemen konsentrasi entrepreneur dalam berwirausaha di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan, karena pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan, karena pendidikan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan, karena pendidikan merupakan wadah untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Proses

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 4 MAGELANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 4 MAGELANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 4 MAGELANG Disusun oleh : Nama : PRADIPTA ARDI N NIM : 2401409032 Prodi : Pendidikan Seni Rupa FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2011

Lebih terperinci

DESKRIPSI MATA KULIAH

DESKRIPSI MATA KULIAH DESKRIPSI MATA KULIAH Mata Kuliah/Kode : Entrepreneur / Wirausaha Kode Mata Kuliah : TK. 204 Jurusan / Program : Teknik Elektro / D3 Semester / SKS : 1 / 2 SKS Mata kuliah ini merupakan mata kuliah wajib

Lebih terperinci

KUESIONER AYAH BUNDA CALON SANTRI AL-IHSAN BOARDING SCHOOL (IBS) YAYASAN WAKAF AL-IHSAN RIAU Tahun Pelajaran 2017/2018

KUESIONER AYAH BUNDA CALON SANTRI AL-IHSAN BOARDING SCHOOL (IBS) YAYASAN WAKAF AL-IHSAN RIAU Tahun Pelajaran 2017/2018 PETUNJUK PENGISIAN 1. Agar mengisi identitas diri dibawah ini 2. Agar diisi langsung oleh ayah bunda calon santri IBS 3. Agar diisi dengan sebenarnya (jujur, lengkap, dan jelas) 4. Agar ditandatangani

Lebih terperinci

PENINGKATAN JIWA KEWIRAUSAHAAN MAHASISWA CALON GURU KIMIA DENGAN PEMBELAJARAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR BERORIENTASI CHEMOE-NTREPRENEURSHIP

PENINGKATAN JIWA KEWIRAUSAHAAN MAHASISWA CALON GURU KIMIA DENGAN PEMBELAJARAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR BERORIENTASI CHEMOE-NTREPRENEURSHIP 305 PENINGKATAN JIWA KEWIRAUSAHAAN MAHASISWA CALON GURU KIMIA DENGAN PEMBELAJARAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR BERORIENTASI CHEMOE-NTREPRENEURSHIP Sri Susilogati Sumarti Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dengan perkembangan zaman dan teknologi bertambahnya limbah di masyarakat karena masyarakat pada masa kini hanya bisa menggunakan, mengonsumsi, dan menikmati barangbarang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. taktik dan strategi. Membuat usaha yang besar tidak selalu. sebuah usaha bisa tumbuh menjadi besar.

BAB I PENDAHULUAN. taktik dan strategi. Membuat usaha yang besar tidak selalu. sebuah usaha bisa tumbuh menjadi besar. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk memulai sebuah usaha memang harus didahului dengan taktik dan strategi. Membuat usaha yang besar tidak selalu membutuhkan modal yang besar. Mengawalinya dengan

Lebih terperinci

BAB III IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DI PONDOK PESANTREN AL FALAH BADAK BELIK PEMALANG

BAB III IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DI PONDOK PESANTREN AL FALAH BADAK BELIK PEMALANG BAB III IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DI PONDOK PESANTREN AL FALAH BADAK BELIK PEMALANG A. Gambaran Umum Pondok Pesantren Al Falah Badak Belik Pemalang 1. Sejarah Pondok Pesantren Al Falah Badak

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Versi 22.0, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

BAB V PENUTUP. Versi 22.0, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 92 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa pengolahan data serta analisisnya untuk keseluruhan variable yang telah dilakukan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semua aspek kehidupan menjadi masalah nasional. Tidak hanya bidang sosial

BAB I PENDAHULUAN. semua aspek kehidupan menjadi masalah nasional. Tidak hanya bidang sosial BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permasalahan bangsa Indonesia saat ini begitu kompleks, hampir dari semua aspek kehidupan menjadi masalah nasional. Tidak hanya bidang sosial ekonomi saja, namun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis baru dengan mengambil risiko dan ketidakpastian demi mencapai

BAB I PENDAHULUAN. bisnis baru dengan mengambil risiko dan ketidakpastian demi mencapai BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Seorang wirausahawan (entrepreneur) adalah seseorang yang menciptakan bisnis baru dengan mengambil risiko dan ketidakpastian demi mencapai keuntungan dan pertumbuhan

Lebih terperinci

Fotografer Freelance, Kantongi Laba Dari Moment Istimewa

Fotografer Freelance, Kantongi Laba Dari Moment Istimewa Fotografer Freelance, Kantongi Laba Dari Moment Istimewa Merintis sebuah usaha memang bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja. Termasuk juga ketika kita masih duduk di bangku kuliah dan menekuni sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Yoggi Prayoga, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Yoggi Prayoga, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masyarakat Indonesia saat ini mengkonsumsi protein perhari hanya 5,72 gram/kapita, sedangkan menurut standar konsumsi gizi Nasional seharusnya konsumsi protein per

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTEK BISNIS

LAPORAN PRAKTEK BISNIS LAPORAN PRAKTEK BISNIS KEWIRUSAHAAN Oleh : Mexy Monita 11026033 Rifqi Nurhamida 11026042 Septyan Endika. S 11026029 Juni Hermawan 10026029 SASTRA INGGRIS FAKULTAS SASTRA, BUDAYA, & KOMUNIKASI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Pondok Pesantren Modern di Semarang KATA PENGANTAR

Pondok Pesantren Modern di Semarang KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji dan syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT berkat rahmat dan hidayah-nya sehingga Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur dengan judul Pondok Pesantren Modern di

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS SUKSES BERWIRAUSAHA

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS SUKSES BERWIRAUSAHA KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS SUKSES BERWIRAUSAHA Disusun Oleh: NAMA : Winarsih NIM : 11.02.8020 KELAS : 02 JURUSAN : D3MI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012 ABSTRAK

Lebih terperinci