Optimasi Parameter Support Vector Regression Dengan Algoritme Genetika Untuk Prediksi Harga Emas

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Optimasi Parameter Support Vector Regression Dengan Algoritme Genetika Untuk Prediksi Harga Emas"

Transkripsi

1 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: X Vol. 2, No. 1, Januari 2018, hlm Optimasi Parameter Support Vector Regression Dengan Algoritme Genetika Untuk Prediksi Harga Emas Muthia Azzahra 1, Budi Darma Setiawan 2, Putra Pandu Adikara 3 Program Studi Teknik Informatika, 1 muthia.azzahra27@gmail.com, 2 s.budidarma@ub.ac.id, 3 hikaru.yuuki@gmail.com Abstrak Emas merupakan salah satu logam mulia yang banyak diminati masyarakat sebagai komoditi untuk berinvestasi dikarenakan ketahanannya terhadap laju inflasi yang cukup baik. Namun Seiring perkembangan zaman ada kalanya fluktuasi terjadi begitu ekstrim sehingga mempengaruhi nilai emas. Oleh karena itu mengetahui prospek nilai emas dimasa yang akan datang bagi para investor merupakan suatu yang cukup penting. Salah satu metode untuk memprediksi adalah Support Vector Regression (SVR), namun sensitifitas parameter masukannya cukup mempengaruhi hasil prediksi, oleh karena itu dapat diterapkan metode Algoritme Genetika (GA) yang cukup fleksibel untuk dihibridisasikan. Penelitian ini membahas tentang pengoptimasian parameter SVR menggunakan GA untuk memprediksi harga emas. Hasil pengujian menunjukkan mean absolute percentage error (MAPE) terbaik yang dihasilkan mencapai % dengan iterasi SVR 50, generasi GA 95, population size 70, crossover rate 0.01, mutation rate 0.99, persentase elitism 80%, rentang ε 1x10-7 1x10-4, rentang c , rentang λ 1x10-7 1x10-4, rentang γ 1x10-5 1x10-4, dan rentang σ 1x Kata kunci: Optimasi, Support Vector Regression, Algoritme Genetika, Prediksi, Harga Emas. Abstract Gold is one of the precious metals that many people interested as commodity to invest because of its resistance to inflation. Fluctuations can occur so extreme that affect the value of gold. Therefore, prospect of gold value in the future is quite important for the investors. One of prediction methods is Support Vector Regression (SVR), but the sensitivity of SVR parameters could influence the prediction result, therefore Genetics Algorithm (GA) can be applied, this method is flexible enough to be hybridized. This study discuss about the optimization of SVR parameters using GA to predict gold prices. Based on the testing result, the best mean absolute percentage error (MAPE) is % with SVR loop 50, GA s generation 95, population size 70, crossover rate 0.01, mutation rate 0.99, elitism percentange 80%, range of ε 1x10-7 1x10-4, range of c , range of λ 1x10-7 1x10-4, range of γ 1x10-5 1x10-4, and range of σ 1x Keywords: Optimization, Support Vector Regression, Genetic Algorithm, Prediction, Gold price. 1. PENDAHULUAN Emas merupakan suatu logam mulia yang sangat diminati masyarakat. Seiring perkembangan zaman emas mengalami perubahan nilai pula, ketahanannya pada laju inflasi menjadi salah satu alasan mengapa emas sering dijadikan pilihan untuk melakukan investasi. Namun, fluktuasi yang ekstrim juga dapat mempengaruhi sehingga harga emas dapat berubah cukup drastis. Berdasarkan penelitian harga emas 73,96% dipengaruhi oleh variabelvariabel bebas yang diteliti. London gold price merupakan faktor yang mendominasi, variabel ini memiliki pengaruh yang signifikan dengan koefisien determinasi mencapai atau setara dengan % terhadap harga emas di Indonesia. Untuk kurs USD-IDR memiliki pengaruh positif pada minat pembelian emas namun pengaruh kurs EURO IDR dinyatakan berbanding terbalik yang memberikan dampak negatif terhadap harga emas. Untuk itu bagi investor mengetahui prospek harga emas di masa yang akan datang merupakan sesuatu yang dibutukan untuk melakukan pertimbangan dalam investasinya (Eni & Halim, 2014). Berdasarkan penelitian dalam memprediksi harga emas dengan metode Al-Alaoui Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya 273

2 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 274 Backpropagation menghasilkan akurasi sebesar 64% (Bumi, 2016). Tingkat akurasi yang cukup rendah dikarenakan kurangnya data untuk pelatihan data, sehingga pengenalan pola-pola data kurang maksimal. Pada umumnya, data harga emas dari waktu ke waktu tersusun secara berurut dalam jangka waktu tertentu, yang mana data ini sering disebut dengan data-time series. Dari data-time series tersebut dapat dilakukan pembelajaran dengan suatu pendekatan tertentu untuk menggali dan memperoleh suatu pola-pola yang dapat dipakai untuk memprediksi harga emas. Ada beberapa pendekatan atau metode yang dapat digunakan untuk melakukan prediksi yaitu Support Vector Regression (SVR) dan Multi Layer Perceptron (MLP). SVR ialah suatu pengembangan dari metode Support Vector Machine (SVM) untuk kasus regresi, konsep dari SVR sendiri ialah mendapatkan data yang dipakai sebagai support vector dengan mencari hyperlane yang paling maksimal (Yasin, et al., 2014), sedangkan MLP merupakan suatu metode untuk melakukan prediksi dengan pemetaan setset dari data input dan output berdasarkan fungsi aktivasi non-linier (Meinanda, et al., 2009). Berdasarkan penelitian yang dilakukan dengan membandingan metode SVM untuk kasus regresi dan MLP untuk memprediksi indeks saham menyatakan bahwa metode SVR memiliki tingkat akurasi yang lebih baik (Hidayatulloh, 2014). Dihasilkan nilai Root Mean Squared Error (RMSE) terkecil yang diperoleh ialah 317, 89 dan untuk Mean absolute percentage error (MAPE) sebesar 1,81. Keunggulan algoritme SVR dikarenakan MLP sangat tergantung pada pemilihan jumlah variabel untuk prediksi serta pemodelan topologi jaringan. Kelemahan dari penelitian ini adalah kurang memaksimalkan penggunaan jumlah lag data sebagai variabel input untuk pelatihan serta pemilihan parameter parameter bebas yang digunakan dalam perhitungan kurang optimal sehingga hasil yang diberikan belum maksimal. Berdasarkan penelitian dengan menggunakan metode Support Vector Regression (SVR) untuk meramalkan harga emas dalam pasar berjangka, terdapat beberapa faktor dan kriteria sendiri dalam perdangan pasar emas berjangka tersebut (Gumilar, 2016). Dalam penelitian tersebut dihasilkan nilai evaluasi dari MAPE terkecil sebesar 0, dengan batasan iterasi 1000, 10 hari data uji dan 30 hari untuk data latih. Kelemahan dari penelitian ini adalah nilai parameter dari SVR yang cukup sensitif sehingga mudah terjebak dalam local optimum. Permasalahan yang kerap dijumpai pada metode SVR ialah parameter yang digunakan dalam proses perhitungan cukup mempengaruhi tingkat keakuratan sistem. Oleh karena itu dibutuhkan suatu metode yang mampu mengoptimalkan parameter tersebut, salah satu metode untuk optimasi ialah Genetic Algorithm (GA). Pada Komputasi saat ini (GA merupakan metode yang sangat dikenal, GA sendiri ialah suatu pendekatan untuk pencarian stokhastik dan teknik optimasi Gen & Cheng, 2000). Akan tetapi masyarakat lebih banyak menerapkan metode ini untuk masalah optimasi pada industri teknologi dalam beberapa tahun terakhir. Dari hasil penelitian yang dilakukan dalam memprediksi volume penjualan dinyatakan bahwa penggunaan GA untuk mengoptimalkan parameter pada metode SVR memberikan nilai akurasi sistem yang lebih baik (Yuan, 2012). Diharapkan dengan penambahan metode GA untuk mendapatkan parameter yang tepat dari SVR dalam memprediksi harga emas berdasarkan data-time series mampu meningkatkan keakuratan yang dihasilkan dari sistem. 2. KAJIAN PUSTAKA 2.1 Investasi Emas Pola pikir masyarakat yang semakin maju menimbulkan keinginan untuk terus mengelola pendapatannya agar tetap terjaga guna keperluan yang akan datang dengan berinvestasi. Investasi sendiri dikatakan adalah suatu langkah yang diharapkan dapat menghasilkan gain atau keuntungan pada masa yang akan datang sebagai kompensasi atas penundaan konsumsi pada masa ini dimana terdapat ketidakpastian serta risiko yang tidak dapat diabaikan (Gunawan & Putu, 2013). Ada banyak jenis dalam berinvestasi salah satunya ialah emas, untuk berinvestasi pada logam mulia ini dapat berbentuk emas batangan maupun saham pada suatu perusahaan yang memberikan sertifikat. Berinvestasi pada instrumen emas cenderung lebih menguntungkan karena tingkat risikonya yang kecil dibanding berinvestasi saham pada suatu perusahaan pertambangan dimana tidak terdapat perbedaan yang berarti pada return-nya (Anita, 2015).

3 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Algoritme Genetika Salah satu metode dalam cabang ilmu kecerdasan buatan yang sering digunakan untuk optimasi, metode ini ditemukan oleh John Holland. Ide awal GA sendiri berasal dari sesuatu yang terjadi secara alami. Dapat diambil contoh seperti kelinci-kelinci yang lebih cepat dan lebih pintar dari kelinci-kelinci lainnya. Kelinci-kelinci yang lebih cepat dan lebih pintar ini memiliki peluang lebih kecil untuk dimakan oleh rubah sehingga kemampuannya untuk bertahan lebih besar, namun tidak menutup kemungkinan kelinci yang lebih lemah juga mampu bertahan karena faktor keberuntungan. Populasi yang bertahan ini akan berkembang biak dimana keturunan yang dihasilkan membawa gen dari orang sehingga bisa jadi lebih cepat atau lebih pintar dari orang tuanya atau pun sebaliknya, dan siklus bertahan hidup ini terus berulang. Langkah-langkah dalam GA sangat mirip seperti kisah para kelinci ini Michalewicz, 1999) Crossover Crossover yang digunakan dalam penelitian adalah Extended intermediate crossover dikarenakan cocok dengan tiap gen mewakili parameter dari SVR yang akan dioptimasi yang mana tiap parameter memiliki rentang yang berbeda-beda sehingga tidak memungkinkan untuk dilakukan dengan One-cut point Crossover. Offspring dihasilkan dengan memilih 2 parent, sebagai contoh jika P1 dan P2 adalah parent yang terpilih, maka C1 dan C2 (Offspring ke-1 dan ke-2) dapat dibangkitkan dengan (Rahmi, et al., 2015): C1 = P1 + α (P2 P1) C2 = P2 + α (P1 P2) (1) Nilai dari variabel α dipilih secara acak pada interval [-0,25, 1,25] Mutasi Mutasi yang akan digunakan pada penelitian ini adalah random mutation dikarenakan pada kasus ini gen-gen yang membentuk satu individu berbentuk real coded. Proses dilakukan dengan mengubah salah satu gen pada parent yang terpilih secara acak dengan (Rahmi, et al., 2015): x = x i + r (max i min i ) (2) Untuk x merupakan gen yang akan diubah, r adalah bilangan random yang dibangkitkan pada rentang yang sudah ditetapkan, max i dan min i ialah batas atas dan bawah dari gen tersebut Seleksi Proses seleksi pada penelitian ini dilakukan dengan Elitism Selection dengan persentase yang akan diujikan dari population size, sisanya dilakukan dengan Binary Tournament Selection. 1. Elitism Selection Proses seleksi dilakukan dengan mengurutkan seluruh individu dari parent dan Offspring yang dihasilkan berurut dari fitness terbaik, kemudian individu sebanyak population size dipilih sebagai generasi baru. Seleksi jenis ini memastikan individu dengan fitness terbaik akan selalu bertahan ke generasi selanjutnya. 2. Binary Tournament Selection Dua individu akan dipilih secara acak dari keseluruhan individu baik dari parent maupun Offspring yang terbentuk, kemudian fitness dari kedua parent tersebut dibandingkan. Individu dengan fitness terbaik akan terpilih, proses ini dilakukan sampai jumlah individu yang terpilih memenuhi population size. Seleksi jenis ini tidak memastikan individu dengan fitness yang baik akan selalu terpilih. Pemakaian 2 metode seleksi ini dikarenakan offspring yang baik cenderung dihasilkan dari parent yang dengan fitness yang baik pula, namun individu yang optimal dapat terkadang dihasilkan dari parent dengan fitness yang rendah. 2.3 Support Vector Regression Algoritme ini merupakan aplikasi lanjutan atau dapat dikatakan sebagai pengembangan dari Support Vector Machine (SVM), yang mana SVR sendiri ialah untuk model regresi dengan mengenalkan formulasi ε-sensitif loss function oleh Vapink (1995). SVM sendiri ialah algoritma pembelajaran pada fitur berdimensi tinggi dengan mengaplikasikan fungsi-fungsi linier dalam pelatihannya, dimana SVM memiliki konsep untuk menemukan hyperlane tunggal sebagai pemisah data yang biasa digunakan untuk pengklasifikasian. SVR menerapkan konsep risk minimization, dengan membuat seminimal mungkin nilai dari batas atas pada generalization error, hal ini bertujuan untuk mengetimasi fungsi sehingga overfitting mampu diatasi. Overfitting sendiri terjadi saat nilai error yang dihasilkan sangat kecil sehingga tidak realistis untuk digunakan dalam memprediksi data baru.

4 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 276 Berbanding terbalik dengan neural network dimana algoritme tersebut mencoba mendefinisikan fungsi yang kompleks pada ruang input-nya, tujuan SVR ialah menemukan fungsi f(x) dengan memetakan data ke dimensi yang lebih tinggi menggunakan fungsi kernel dan dengan menggunakan fungsi linier sederhana dihasilkan batasan keputusan linier pada ruang hipotesis yang baru. SVR dengan ε- sensitif loss function akan menghasilkan suatu model regresi, y = f (x) yang mana dapat digunakan untuk memprediksi suatu keluaran yang berhubungan dengan titik data set nya. Nilai dari fungsi prediksi f (xi) merupakan perluasan dari sub-set pada data latih, yang disebut sebagai support vectors (Mirzae, et al., 2016). Pada SVR secara umum digunakan rumus sebagai berikut. f (x) = w t a + b (3) Vector pembobot disimbolkan dengan w t, fungsi yang memetakan x ialah a dan b untuk bias. Untuk regresi non-linier diaplikasikan fungsi kernel untuk memetakan data ke dimensi yang lebih tinggi. Dengan penambahan dimensi vector untuk variabel λ nilai bias dapat direformulasi menjadi: f (x) = l j=1 (α j α) (K (x i, x j ) + λ 2 ) (4) α j dan α merupakan simbol dari lagrange multipliers, K(x i, x j ) untuk kernel yang akan digunakan, dan λ melambangkan simpangan data. 2.4 Fungsi Kernel Umumnya permasalahan yang sering dijumpai di dunia nyata ialah kasus non-linier untuk itu data yang didapat perlu ditransformasikan ke dimensi yang lebih tinggi sehingga secara linier data dapat dipisahkan dalam feature spaces baru. Pada kasus seperti ini dapat digunakan fungsi kernel (Yasin, et al., 2014) 2.5 Sequential Learning Algorithm Pada SVR untuk pelatihan datanya menggunakan proses sequential learning, dimana untuk kasus regresi langkahnya adalah sebagai berikut (Vijayakumar & Si, 1999) (Fattahi, 2015): 1. Penginisialisasian nilai dari parameter pada SVR yang akan digunakan. Kemudian hitung [R] ij = (K (x i, x j ) + λ2) (5) 2. Selanjutnya, untuk tiap titik pelatihan lakukan: E i = y i Σ(α j α)r ij (6) yang mana i, j dimulai dari 1 sampai ken. δα i =min {max[γ(e i ε), α i ],C α i } δα i =min {max[γ(e i ε), α i ],C α i } (7) α j =α j + α j j α i α i = α i + δα i (8) 3. Ketika sudah mencapai iterasi maksimum atau saat max( δα < ε) dan max( δα i < ε) menuju langkah berikutnya, jika belum ulangi langkah ke Hitung fungsi regresi dengan rumus yang telah dijabarkan pada persamaan Selesai. Keterangan: [R] ij ialah Matriks-Hessian K (x i, x j ) ialah Kernel yang dipakai yaitu Radial Basis Function (RBF) dengan rumus: K (x i, x j ) = exp - x x i 2 (9) 2 σ 2 Untuk x i, x j melambangkan data pada baris ke-i pada kolom ke j. α j ialah lagrange multiplier. α i ialah lagrange multiplier. Λ ialah simpangan data untuk mencari nilai [R] ij. E i ialah nila error pada indeks kei. y i ialah nilai asli data latih untuk indeks ke-i. ε ialah nilai dari deviasi. c ialah nilai dari kompleksitas. x i ialah nilai dari data pada indeks ke-i. x ialah representasi dari data. 2.6 Normalisasi Data Untuk menghindari penyimpangan data yang terlalu jauh atau data yang dinilai kurang baik sebelum proses perhitungan dilakukan tahap pre-processing data untuk memastikan data mentah yang diambil cocok untuk digunakan pada suatu pemodelan tertentu. Hal ini bertujuan untuk melunakkan prosedur pelatihan serta upaya untuk meningkatkan akurasi sistem. Keseluruhan data akan

5 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 277 dinormalisasi dengan fungsi linier sebagai berikut (Fattahi, 2015): X = x x min x max x min (10) Keterangan : X ialah hasil normalisasi dengan nilai antara 0 sampai 1. X ialah data asli. X min ialah nilai minimum dari data asli. ialah nilai maksimum dari data asli. X max 3. METODOLOGI Gambar 1 Alir Sistem Untuk alir sistem, pertama akan diinisialisasikan parameter dari GA yaitu population size (popsize), crossover rate (cr) dan mutation rate (mr), jumlah generasi, kemudian pembangkitan generasi awal sebanyak popsize kemudian menghitung fitness populasi awal dengan SVR kemudian proses reproduksi, setelah itu dilakukan perhitungan fitness kembali untuk Offspring yang terbentuk dengan metode SVR, selanjutnya proses seleksi menggunakan Elitism dengan persentase yang telah ditentukan lalu sisanya dengan Binary Tournament Selection yang akan dilakukan sampai nilai population size terpenuhi, terbentuklah generasi baru dan proses ini diulang mulai dari tahap reproduksi hingga mencapai iterasi maksimum atau jumlah generasi dari GA yang telah ditetapkan. 4. PENGUJIAN DAN ANALISIS Pengujian untuk mendapat parameterparameter SVR yang optimal, pengujian yang dilakukan meliputi: a. Kombinasi Crossover Rate (cr) dan Mutation Rate (mr) b. Persentase Elitism c. Jumlah Populasi d. Jumlah Generasi e. Rentang ε f. Rentang c g. Rentang σ h. Rentang λ i. Rentang γ j. Rentang SVR Untuk tiap pengujian diulang sebanyak 5 kali untuk guna mendapatkan nilai fitness ratarata terbaik yang mana parameter terbaik tersebut akan dipakai untuk pengujian berikutnya. Untuk pengujian awal digunakan parameter sebagai berikut: a. Iterasi SVR: 50 b. Generasi: 50 c. Population size: 30 d. Persentase Elitism: 90% e. Rentang ε: 1x10-7 1x10-4 f. Rentang c: g. Rentang σ: h. Rentang λ: 1x10-7 1x10-4 i. Rentang γ: 1x10-5 1x Hasil dan Analisis Pengujian Kombinasi Crossover Rate (cr) dan Mutation Rate (mr) Gambar 2 Hasil Pengujian Kombinasi cr dan mr Berdasarkan hasil uji coba kombinasi cr dan mr terbaik berada pada kombinasi 0.01 dan Nilai mr yang tinggi cenderung

6 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 278 menghasilkan rerata fitness yang lebih baik hal ini dikarenakan meningkatkan pula level GA dalam mengeksplorasi sehingga menghasilkan Offspring yang beragam. 4.2 Hasil dan Analisis Pengujian Persentase Elitism 4.4 Hasil dan Analisis Pengujian Jumlah Generasi Gambar 3 Hasil Pengujian Persentase Elitism Berdasaran dari hasil uji coba semakin besar persentase elitism rerata fitness yang dihasilkan cenderung lebih baik, hal ini menandakan individu dengan fitness baik cenderung menghasilkan offspring dengan fitness yang baik pula. Namun elitism dengan persentase 100% tidak lebih baik dari persentase 80% dikarenakan terkadang individu dengan fitness yang optimal dihasilkan dari parent dengan fitness yang rendah. 4.3 Hasil dan Analisis Pengujian Jumlah Populasi Gambar 5 Hasil Pengujian Jumlah Generasi Berdasarkan hasil uji coba jumlah populasi yang optimal berada pada jumlah generasi 95. Jumlah populasi yang semakin besar tidak menjamin fitness yang dihasilkan semakin baik pula. Hal ini dikarenakan ketika jumlah generasi meningkat sebanding dengan eksplorasi solusi yang mana memungkinkan GA mengeksplorasi pada rentang yang tidak terdapat individu yang baik. 4.5 Hasil dan Analisis Pengujian Rentang ε Gambar 4 Hasil Pengujian Jumlah Populasi Berdasarkan hasil uji coba jumlah populasi yang optimal berada pada jumlah generasi 70. Jumlah populasi yang semakin besar cenderung memberikan hasil rerata fitness yang lebih baik karena peluang individu dengan fitness yang baik semakin besar pula, namun jumlah populasi yang terlampau besar tidak menjamin individu yang terbentuk menghasilkan fitness yang lebih baik. Gambar 6 Hasil Pengujian Rentang ε Berdasarkan hasil uji coba rentang ε terbaik berada pada batas minimal 1x10-7 dan maksimal 1x10-4 semakin tinggi nilai rentang cenderung memberikan nilai rerata fitness yang menurun. Parameter ε sendiri berpengaruh dalam pengaturan batas kesalahan dari fungsi f(x).

7 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Hasil dan Analisis Pengujian Rentang c 4.8 Hasil dan Analisis Pengujian Rentang λ Gambar 7 Hasil Pengujian Rentang c Berdasarkan hasil uji coba rentang c terbaik berada pada batas minimal 0.01 dan maksimal 5. Parameter c sendiri berpengaruh terhadap nilai pinalti yang diberikan pada suatu data set. Nilai c yang rendah menunjukan toleransi kesalahan yang juga kecil begitu pula sebaliknya nilai c yang tinggi mengakibatkan toleransi kesalahan prediksi pun tinggi. 4.7 Hasil dan Analisis Pengujian Rentang σ Gambar 9 Hasil Pengujian Rentang λ Berdasarkan hasil uji coba rentang λ terbaik berada pada batas minimal 1x10-5 dan maksimal 1x10-4. Parameter λ sendiri berpengaruh dalam penskalaan kernel, λ yang semakin besar cenderung memberikan hasil regresi yang baik namun jika nilai λ terlalu tinggi akan membuat proses pembelajaran menjadi tidak stabil dan berjalan lambat. 4.9 Hasil dan Analisis Pengujian Rentang γ Gambar 8 Hasil Pengujian Rentang σ Berdasarkan hasil uji coba rentang σ terbaik berada pada batas minimal 0.5 dan maksimal 1. Parameter σ sendiri ialah variabel yang tedapat pada kernel RBF yang berpengaruh terhadap persebaran data. Nilai σ yang kecil akan membentuk garis prediksi yang tajam, sebaliknya nilai σ yang besar membentuk garis prediksi yang cukup halus. Gambar 10 Hasil Pengujian Rentang γ Berdasarkan hasil uji coba rentang γ terbaik berada pada batas minimal 1x10-5 maksimal 1x10-4. Parameter γ berpengaruh terhadap pengaturan kecepatan pembelajaran. Semakin tinggi nilai γ pembelajaran akan berlangsung cepat namun dapat mengabaikan nilai minimum sehingga cepat mencapai konvergensi.

8 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Hasil dan Analisis Pengujian Iterasi SVR Gambar 21 Pengujian Iterasi SVR Berdasarkan hasil uji coba iterasi terbaik berada pada iterasi ke Semakin tinggi iterasi membuat kemampuan SVR cenderung meningkat untuk mempelajari pola-pola data dan memperbaiki nilai error-nya untuk menghasilkan prediksi yang lebih baik. 5. KESIMPULAN Berdasarkan hasil dari seluruh proses yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil pengujian penambahan GA mampu memberikan hasil yang baik dalam mengoptimasi parameter SVR. Parameterparameter yang menghasilkan nilai terbaik p ialah pada generasi GA 95, population size 70, crossover rate 0.01, mutation rate 0.99, persentase elitism 80%, rentang ε 1x10-7 1x10-4 rentang c , rentang σ 0.5-1, rentang λ 1x10-5 1x10-4, rentang γ 1x10-5 1x10-4 dan Iterasi SVR Berdasarkan pengujian yang dilakukan nilai MAPE terbaik yang dihasilkan sebesar dengan fitness sebesar pada uji coba rentang σ, dengan parameter SVR yang menghasilkan error rate paling baik bernilai ε , c , σ , λ dan γ DAFTAR PUSTAKA Anita, Analisis Komparasi Investasi Logam Mulia Emas Dengan Saham Perusahaan Pertambangan Di Bursa Efek Indonesia ESENSI Jurnal Bisnis Manajemen, Volume 5, No. 2. Bumi, B. S., Implementasi Metode Al- Alaoui Backpropagation Untuk Prediksi Harga Emas, s.l.: s.n. Eni, Y. & Halim, J., Analisis Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Pergerakan Harga Emas Sebagai Alternatif Investasi Di Indonesia. Fattahi, H., Prediction Of Earthquake Induced Displacements Of Slopes Using Hybrid Support Vector Regression With Particle Swarm Optimization. Gen, M. & Cheng, R., Genetics Algoritm & Engineering Optimization. s.l.:s.n. Gumilar, G. W., Peramalan Harha Emas Pada Pasar Berjangka Menggunakan Algoritma Support Vector Regression, s.l.: s.n. Gunawan, I. A. & Putu, W. N. G., Perbandingan Berinvestasi Antara Logam Mulia Emas Dengan Saham Perusahaan Pertambangan Emas. ISSN. Hidayatulloh, T., Kajian Komparasi Penerapan Algoritma Support Vector Machine (SVM) Dan Multi Layer Perceptron (MLP) Dalam Prediksi Indeks Saham Sektor Perbankan. s.l., s.n. Meinanda, M. H., Metri, A., N, M. & K, S., Prediksi Masa Studi Sarjana Dengan Artificial Neural Network. Internetworking Indonesia Journal, Volume 1, p. 2. Michalewicz, Z., Algoritme Genetikas + Data Structures = Evolution Programs. s.l.:spinger. Mirzae, A., S, G. & M, B. S., Prediction Of Fe-Co-Mn/Mgo Catalytic Activity In Fischer-Tropsch Synthesis Using Nu-Support Vector Regression. Physical Chemistry Research, Volume 4, No. 3. Rahmi, A., Firdaus M, W. & Budi D, S., Prediksi Harga Saham Berdasarkan Data Historis Menggunakan Model Regresi Yang Dibangun Dengan Algoritma Genetika. s.l.:s.n. Vijayakumar, S. & Si, W., Sequential Support Vector Classifiers And Regression. s.l., s.n. Yasin, H., Alan, P. & W. T., U., Prediksi Harga Saham Menggunakan Support

9 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 281 Vector Regression Dengan Algoritma Grid Scearch. Volume 7, No. 1. Yuan, F.-C., Parameters Optimization Using Algoritme Genetika In Support Vector Regression For Sales Volume Forecasting. s.l.:s.n.

Prediksi Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara Ke Bali Menggunakan Support Vector Regression dengan Algoritma Genetika

Prediksi Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara Ke Bali Menggunakan Support Vector Regression dengan Algoritma Genetika Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2 No. 8, Agustus 2018, hlm. 2578-2586 http://j-ptiik.ub.ac.id Prediksi Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara Ke Bali Menggunakan

Lebih terperinci

Prediksi Harga Emas Batang Menggunakan Feed Forward Neural Network Dengan Algoritme Genetika

Prediksi Harga Emas Batang Menggunakan Feed Forward Neural Network Dengan Algoritme Genetika Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 8, Agustus 2018, hlm. 2317-2322 http://j-ptiik.ub.ac.id Prediksi Harga Emas Batang Menggunakan Feed Forward Neural

Lebih terperinci

Penentuan Portofolio Saham Optimal Menggunakan Algoritma Genetika

Penentuan Portofolio Saham Optimal Menggunakan Algoritma Genetika Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 1, Januari 2017, hlm. 63-68 http://j-ptiik.ub.ac.id Penentuan Portofolio Saham Optimal Menggunakan Algoritma Genetika

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENENTUAN BATASAN FUNGSI KENGGOTAAN FUZZY TSUKAMOTO PADA KASUS PERAMALAN PERMINTAAN BARANG

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENENTUAN BATASAN FUNGSI KENGGOTAAN FUZZY TSUKAMOTO PADA KASUS PERAMALAN PERMINTAAN BARANG Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (JTIIK) Vol. 3, No. 3, September 2016, hlm. 169-173 PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENENTUAN BATASAN FUNGSI KENGGOTAAN FUZZY TSUKAMOTO PADA KASUS PERAMALAN

Lebih terperinci

Peramalan Harga Saham Menggunakan Support Vector Regression Dengan Algoritme Genetika

Peramalan Harga Saham Menggunakan Support Vector Regression Dengan Algoritme Genetika Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No., Januari 28, hlm. 29-26 http://j-ptiik.ub.ac.id Peramalan Harga Saham Menggunakan Support Vector Regression Dengan

Lebih terperinci

Algoritma Evolusi Real-Coded GA (RCGA)

Algoritma Evolusi Real-Coded GA (RCGA) Algoritma Evolusi Real-Coded GA (RCGA) Imam Cholissodin imam.cholissodin@gmail.com Pokok Bahasan 1. Siklus RCGA 2. Alternatif Operator Reproduksi pada Pengkodean Real 3. Alternatif Operator Seleksi 4.

Lebih terperinci

PREDIKSI TIME SERIES TINGKAT INFLASI INDONESIA MENGGUNAKAN EVOLUTION STRATEGIES

PREDIKSI TIME SERIES TINGKAT INFLASI INDONESIA MENGGUNAKAN EVOLUTION STRATEGIES PREDIKSI TIME SERIES TINGKAT INFLASI INDONESIA MENGGUNAKAN EVOLUTION STRATEGIES Universitas Telkom Jl.Telekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu, Bandung ritaris@telkomuniversity.ac.id Abstrak Prediksi tingkat

Lebih terperinci

Pelatihan Multi-Layer Neural Network Menggunakan Algoritma Genetika untuk Memprediksi Harga Saham Esok Hari (T+1)

Pelatihan Multi-Layer Neural Network Menggunakan Algoritma Genetika untuk Memprediksi Harga Saham Esok Hari (T+1) Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 58-96X Vol., No. 6, Juni 08, hlm. 30-308 http://j-ptiik.ub.ac.id Pelatihan Multi-Layer Neural Network Menggunakan Algoritma Genetika untuk

Lebih terperinci

Prediksi Jumlah Pengangguran Terbuka di Indonesia menggunakan Metode Genetic-Based Backpropagation

Prediksi Jumlah Pengangguran Terbuka di Indonesia menggunakan Metode Genetic-Based Backpropagation Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 4, April 2017, hlm. 341-351 http://j-ptiik.ub.ac.id Prediksi Jumlah Pengangguran Terbuka di Indonesia menggunakan

Lebih terperinci

OPTIMASI PERSEDIAAN BAJU MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

OPTIMASI PERSEDIAAN BAJU MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA OPTIMASI PERSEDIAAN BAJU MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA andra Aditya 1), Wayan Firdaus Mahmudy 2) 1) Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer Malang Jl. Veteran, Malang 65145, Indonesia

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Persaingan dalam dunia bisnis, terlebih lagi bagi perusahaan besar, tidak lepas dari adanya proses jual beli saham. Saham secara umum merupakan surat berharga yang dapat

Lebih terperinci

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: X

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: X Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 8, Agustus 218, hlm. 259-2517 http://j-ptiik.ub.ac.id Peramalan Siaga Banjir dengan Menganalisis Data Curah Hujan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Fuzzy Local Binary Pattern (FLBP) Fuzzifikasi pada pendekatan LBP meliputi transformasi variabel input menjadi variabel fuzzy, berdasarkan pada sekumpulan fuzzy rule. Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sering terdapat tenggang waktu (time lag) antara kesadaran akan peristiwa atau kebutuhan mendatang dengan peristiwa itu sendiri. Adanya waktu tenggang ini merupakan

Lebih terperinci

Rancang Bangun Aplikasi Prediksi Jumlah Penumpang Kereta Api Menggunakan Algoritma Genetika

Rancang Bangun Aplikasi Prediksi Jumlah Penumpang Kereta Api Menggunakan Algoritma Genetika 1 Rancang Bangun Aplikasi Prediksi Jumlah Penumpang Kereta Api Menggunakan Algoritma Genetika Annisti Nurul Fajriyah Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya

Lebih terperinci

Algoritma Evolusi Dasar-Dasar Algoritma Genetika

Algoritma Evolusi Dasar-Dasar Algoritma Genetika Algoritma Evolusi Dasar-Dasar Algoritma Genetika Imam Cholissodin imam.cholissodin@gmail.com Pokok Bahasan 1. Pengantar 2. Struktur Algoritma Genetika 3. Studi Kasus: Maksimasi Fungsi Sederhana 4. Studi

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. harga minyak mentah di Indonesia dari bulan Januari 2007 sampai Juni 2017.

BAB III PEMBAHASAN. harga minyak mentah di Indonesia dari bulan Januari 2007 sampai Juni 2017. BAB III PEMBAHASAN Data yang digunakan dalam bab ini diasumsikan sebagai data perkiraan harga minyak mentah di Indonesia dari bulan Januari 2007 sampai Juni 2017. Dengan demikian dapat disusun model Fuzzy

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Definisi Peramalan adalah memperkiraan atau memproyeksikan sesuatu

BAB III LANDASAN TEORI. Definisi Peramalan adalah memperkiraan atau memproyeksikan sesuatu BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Definisi Peramalan Definisi Peramalan adalah memperkiraan atau memproyeksikan sesuatu yang akan terjadi dimasa sekarang maupun yang akan datang. dikarena masa yang akan datang

Lebih terperinci

2. Adanya resiko pemumpukan barang pada gudang.

2. Adanya resiko pemumpukan barang pada gudang. BAB 3 PROSEDUR DAN METODOLOGI 3.1. Analisis Masalah 3.1.1. Deskripsi Masalah Pemenuhan keinginan atau permintaan pasar merupakan hal yang krusial bagi setiap perusahaan. Perusahaan yang siap berkompetisi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Artificial Neural Network(ANN), Backpropagation(BP), Levenberg Marquardt (LM), harga emas, Mean Squared Error(MSE), prediksi.

ABSTRAK. Kata Kunci : Artificial Neural Network(ANN), Backpropagation(BP), Levenberg Marquardt (LM), harga emas, Mean Squared Error(MSE), prediksi. ABSTRAK Prediksi harga emas merupakan masalah yang sangat penting dalam menentukan pengambilan keputusan perdagangan dalam pertambangan. Prediksi yang akurat untuk pertambangan dapat memberikan keuntungan

Lebih terperinci

APLIKASI ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENENTUAN TATA LETAK MESIN

APLIKASI ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENENTUAN TATA LETAK MESIN APLIKASI ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENENTUAN TATA LETAK MESIN Hari Purnomo, Sri Kusumadewi Teknik Industri, Teknik Informatika Universitas Islam Indonesia Jl. Kaliurang Km 4,5 Yogyakarta ha_purnomo@fti.uii.ac.id,

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER FEEDFORWARD DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI NILAI KURS JUAL SGD-IDR

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER FEEDFORWARD DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI NILAI KURS JUAL SGD-IDR Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 205 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 205 IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER FEEDFORWARD DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI

Lebih terperinci

PREDIKSI HARGA SAHAM BERDASARKAN DATA HISTORIS MENGGUNAKAN MODEL REGRESI YANG DIBANGUN DENGAN ALGORITMA GENETIKA

PREDIKSI HARGA SAHAM BERDASARKAN DATA HISTORIS MENGGUNAKAN MODEL REGRESI YANG DIBANGUN DENGAN ALGORITMA GENETIKA PREDIKSI HARGA SAHAM BERDASARKAN DATA HISTORIS MENGGUNAKAN MODEL REGRESI YANG DIBANGUN DENGAN ALGORITMA GENETIKA Asyrofa Rahmi, Wayan Firdaus Mahmudy, Budi Darma Setiawan Program Studi Informatika / Ilmu

Lebih terperinci

ANALISIS SUPPORT VECTOR REGRESSION

ANALISIS SUPPORT VECTOR REGRESSION ANALISIS SUPPORT VECTOR REGRESSION (SVR) DALAM MEMPREDIKSI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA SERIKAT SKRIPSI Oleh : RISKY AMANDA NIM. 24010210141027 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Optimasi Multi Travelling Salesman Problem (M-TSP) Menggunakan Algoritma Genetika

Optimasi Multi Travelling Salesman Problem (M-TSP) Menggunakan Algoritma Genetika Optimasi Multi Travelling Salesman Problem (M-TSP) Menggunakan Algoritma Genetika Wayan Firdaus Mahmudy (wayanfm@ub.ac.id) Program Studi Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia Abstrak.

Lebih terperinci

PREDIKSI INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN MENGGUNAKAN SUPPORT VECTOR REGRESSION (SVR) DENGAN ALGORITMA GRID SEARCH

PREDIKSI INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN MENGGUNAKAN SUPPORT VECTOR REGRESSION (SVR) DENGAN ALGORITMA GRID SEARCH ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015, Halaman 315-321 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PREDIKSI INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN MENGGUNAKAN SUPPORT VECTOR

Lebih terperinci

Penjadwalan Dinas Pegawai Menggunakan Algoritma Genetika Pada PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 7 Stasiun Besar Kediri

Penjadwalan Dinas Pegawai Menggunakan Algoritma Genetika Pada PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 7 Stasiun Besar Kediri Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 11, November 2018, hlm. 4371-4376 http://j-ptiik.ub.ac.id Penjadwalan Dinas Pegawai Menggunakan Algoritma Genetika

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK PERMASALAHAN OPTIMASI DISTRIBUSI BARANG DUA TAHAP

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK PERMASALAHAN OPTIMASI DISTRIBUSI BARANG DUA TAHAP PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK PERMASALAHAN OPTIMASI DISTRIBUSI BARANG DUA TAHAP Riska Sulistiyorini ), Wayan Firdaus Mahmudy ), Program Studi Teknik Informatika Program Teknologi Informasi dan Ilmu

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MEMAKSIMALKAN LABA PRODUKSI JILBAB

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MEMAKSIMALKAN LABA PRODUKSI JILBAB Journal of Environmental Engineering & Sustainable Technology Vol. 02 No. 01, July 2015, Pages 06-11 JEEST http://jeest.ub.ac.id PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MEMAKSIMALKAN LABA PRODUKSI JILBAB Samaher

Lebih terperinci

Analisis Operator Crossover pada Permasalahan Permainan Puzzle

Analisis Operator Crossover pada Permasalahan Permainan Puzzle Analisis Operator Crossover pada Permasalahan Permainan Puzzle Kun Siwi Trilestari [1], Ade Andri Hendriadi [2] Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Singaperbanga Karawang

Lebih terperinci

PELATIHAN FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA DENGAN METODE SELEKSI TURNAMEN UNTUK DATA TIME SERIES

PELATIHAN FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA DENGAN METODE SELEKSI TURNAMEN UNTUK DATA TIME SERIES JURNAL GAUSSIAN, Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 65-72 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PELATIHAN FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA DENGAN METODE

Lebih terperinci

Lingkup Metode Optimasi

Lingkup Metode Optimasi Algoritma Genetika Lingkup Metode Optimasi Analitik Linier Non Linier Single Variabel Multi Variabel Dgn Kendala Tanpa Kendala Numerik Fibonacci Evolusi Complex Combinasi Intelijen/ Evolusi Fuzzy Logic

Lebih terperinci

PREDIKSI INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN MENGGUNAKAN SUPPORT VECTOR REGRESSION DENGAN ALGORITMA GRID SEARCH

PREDIKSI INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN MENGGUNAKAN SUPPORT VECTOR REGRESSION DENGAN ALGORITMA GRID SEARCH PREDIKSI INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN MENGGUNAKAN SUPPORT VECTOR REGRESSION DENGAN ALGORITMA GRID SEARCH SKRIPSI Disusun Oleh : LUTFIA SEPTININGRUM 240 102 111 400 73 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN

Lebih terperinci

Peramalan Harga Saham Menggunakan Metode Support Vector Regression (SVR) Dengan Particle Swarm Optimization (PSO)

Peramalan Harga Saham Menggunakan Metode Support Vector Regression (SVR) Dengan Particle Swarm Optimization (PSO) Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 5, Mei 218, hlm. 198-199 http://j-ptiik.ub.ac.id Peramalan Harga Saham Menggunakan Metode Support Vector Regression

Lebih terperinci

Penerapan Genetic Algorithm Untuk Optimasi Peningkatan Laba Persediaan Produksi Pakaian

Penerapan Genetic Algorithm Untuk Optimasi Peningkatan Laba Persediaan Produksi Pakaian Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 6, Juni 218, hlm. 2168-2172 http://j-ptiik.ub.ac.id Penerapan Genetic Algorithm Untuk Optimasi Peningkatan Laba Persediaan

Lebih terperinci

Jaringan Syaraf Tiruan dengan Pembelajaran Algoritma Genetika dan Diversitas untuk Deteksi Kelas Penyakit

Jaringan Syaraf Tiruan dengan Pembelajaran Algoritma Genetika dan Diversitas untuk Deteksi Kelas Penyakit Jaringan Syaraf Tiruan dengan Pembelajaran Algoritma Genetika dan Diversitas untuk Deteksi Kelas Penyakit Abidatul Izzah 1), Ratih Kartika Dewi 2) 1)2) Jurusan Teknik Informatika ITS Surabaya Jl. Teknik

Lebih terperinci

Optimasi Fungsi Tanpa Kendala Menggunakan Algoritma Genetika Dengan Kromosom Biner dan Perbaikan Kromosom Hill-Climbing

Optimasi Fungsi Tanpa Kendala Menggunakan Algoritma Genetika Dengan Kromosom Biner dan Perbaikan Kromosom Hill-Climbing Optimasi Fungsi Tanpa Kendala Menggunakan Algoritma Genetika Dengan Kromosom Biner dan Perbaikan Kromosom Hill-Climbing Wayan Firdaus Mahmudy, (wayanfm@ub.ac.id) Program Studi Ilmu Komputer, Universitas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Travelling Salesman Problem (TSP) Travelling Salesmen Problem (TSP) termasuk ke dalam kelas NP hard yang pada umumnya menggunakan pendekatan heuristik untuk mencari solusinya.

Lebih terperinci

Optimasi Pemilihan Pekerja Bangunan Proyek Pada PT. Citra Anggun Pratama Menggunakan Algoritma Genetika

Optimasi Pemilihan Pekerja Bangunan Proyek Pada PT. Citra Anggun Pratama Menggunakan Algoritma Genetika Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 2, Februari 2017, hlm. 80-84 http://j-ptiik.ub.ac.id Optimasi Pemilihan Pekerja Bangunan Proyek Pada PT. Citra Anggun

Lebih terperinci

Optimasi Penataan Barang pada Proses Distribusi Menggunakan Algoritme Evolution Strategies

Optimasi Penataan Barang pada Proses Distribusi Menggunakan Algoritme Evolution Strategies Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 5, Mei 2018, hlm. 1874-1882 http://j-ptiik.ub.ac.id Optimasi Penataan Barang pada Proses Distribusi Menggunakan Algoritme

Lebih terperinci

Perbandingan Model Estimasi Artificial Neural Network Optimasi Genetic Algorithm dan Regresi Linier Berganda

Perbandingan Model Estimasi Artificial Neural Network Optimasi Genetic Algorithm dan Regresi Linier Berganda p-issn 1979 3693 e-issn 2477 0647 MEDIA STATISTIKA 10(1) 2017: 13-23 http://ejournal.undip.ac.id/index.php/media_statistika Perbandingan Model Estimasi Artificial Neural Network Optimasi Genetic Algorithm

Lebih terperinci

PERAMALAN HARGA EMAS MENGGUNAKAN ALGORTIMA MEMETIKA DENGAN PENCARIAN LOCAL TABU SEARCH. Iqbal Dwihanandrio

PERAMALAN HARGA EMAS MENGGUNAKAN ALGORTIMA MEMETIKA DENGAN PENCARIAN LOCAL TABU SEARCH. Iqbal Dwihanandrio ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.2 Agustus 2015 Page 6447 PERAMALAN HARGA EMAS MENGGUNAKAN ALGORTIMA MEMETIKA DENGAN PENCARIAN LOCAL TABU SEARCH Iqbal Dwihanandrio S1 Teknik Informatika

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Forecasting Forecasting (peramalan) adalah seni dan ilmu untuk memperkirakan kejadian di masa yang akan datang. Hal ini dapat dilakukan dengan melibatkan data historis dan memproyeksikannya

Lebih terperinci

Implementasi Genetic Algorithm Dan Artificial Neural Network Untuk Deteksi Dini Jenis Attention Deficit Hyperactivity Disorder

Implementasi Genetic Algorithm Dan Artificial Neural Network Untuk Deteksi Dini Jenis Attention Deficit Hyperactivity Disorder Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 2, Februari 2018, hlm. 688-694 http://j-ptiik.ub.ac.id Implementasi Genetic Algorithm Dan Artificial Neural Network

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ANTARA MODEL NEURAL NETWORK DAN MODEL DUANE UNTUK EVALUASI KETEPATAN PREDIKSI WAKTU KERUSAKAN SUATU KOMPONEN

PERBANDINGAN ANTARA MODEL NEURAL NETWORK DAN MODEL DUANE UNTUK EVALUASI KETEPATAN PREDIKSI WAKTU KERUSAKAN SUATU KOMPONEN Feng PERBANDINGAN ANTARA MODEL NEURAL NETWORK DAN MODEL DUANE UNTUK... 211 PERBANDINGAN ANTARA MODEL NEURAL NETWORK DAN MODEL DUANE UNTUK EVALUASI KETEPATAN PREDIKSI WAKTU KERUSAKAN SUATU KOMPONEN Tan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Literatur Algoritma genetik merupakan salah satu algoritma yang biasanya digunakan dalam optimalisasi data. Namun penggunaan algoritma genetik dalam melakukan peramalan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan pasar modal yang pesat, menuntut investor untuk memiliki banyak strategi dalam berinvestasi. Dalam berinvestasi dituntut untuk selalu mengelola

Lebih terperinci

OPTIMASI JADWAL MENGAJAR ASISTEN LABORATORIUM MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

OPTIMASI JADWAL MENGAJAR ASISTEN LABORATORIUM MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA OPTIMASI JADWAL MENGAJAR ASISTEN LABORATORIUM MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA Indana Zulfa 1, Wayan Firdaus Mahmudy 2, Budi Darma Setiawan 3 Teknik Informatika, Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer,

Lebih terperinci

Optimasi Bobot Multi-Layer Perceptron Menggunakan Algoritma Genetika Untuk Klasifikasi Tingkat Resiko Penyakit Stroke

Optimasi Bobot Multi-Layer Perceptron Menggunakan Algoritma Genetika Untuk Klasifikasi Tingkat Resiko Penyakit Stroke Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 8, Agustus 2018, hlm. 2352-2360 http://j-ptiik.ub.ac.id Optimasi Bobot Multi-Layer Perceptron Menggunakan Algoritma

Lebih terperinci

Pengembangan Aplikasi Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dengan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation

Pengembangan Aplikasi Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dengan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation Erlangga, Sukmawati Nur Endah dan Eko Adi Sarwoko Pengembangan Aplikasi Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dengan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation Erlangga, Sukmawati Nur Endah dan Eko Adi Sarwoko

Lebih terperinci

Penentuan Lokasi Pasang Baru Wifi.id Corner Menggunakan Metode AHP dan Algoritma Genetika (Studi Kasus : PT. Telkom Witel Kediri)

Penentuan Lokasi Pasang Baru Wifi.id Corner Menggunakan Metode AHP dan Algoritma Genetika (Studi Kasus : PT. Telkom Witel Kediri) Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 12, Desember 2017, hlm. 1742-1749 http://j-ptiik.ub.ac.id Penentuan Lokasi Pasang Baru Wifi.id Corner Menggunakan

Lebih terperinci

PERAMALAN DENGAN MENGGUNAKAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK DAN SUPPORT VECTOR REGRESSION

PERAMALAN DENGAN MENGGUNAKAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK DAN SUPPORT VECTOR REGRESSION PERAMALAN DENGAN MENGGUNAKAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK DAN SUPPORT VECTOR REGRESSION Budi Santosa, Riza Nugraha Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Kampus ITS Sukolilo

Lebih terperinci

Pengantar Kecerdasan Buatan (AK045218) Algoritma Genetika

Pengantar Kecerdasan Buatan (AK045218) Algoritma Genetika Algoritma Genetika Pendahuluan Struktur Umum Komponen Utama Seleksi Rekombinasi Mutasi Algoritma Genetika Sederhana Referensi Sri Kusumadewi bab 9 Luger & Subblefield bab 12.8 Algoritma Genetika 1/35 Pendahuluan

Lebih terperinci

PREDIKSI NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP US DOLLAR MENGGUNAKAN METODE GENETIC PROGRAMMING

PREDIKSI NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP US DOLLAR MENGGUNAKAN METODE GENETIC PROGRAMMING Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (JTIIK) pissn: 23557699 Vol. 3, No., Desember 2016, hlm. 285291 eissn: 25286579 PREDIKSI NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP US DOLLAR MENGGUNAKAN METODE GENETIC PROGRAMMING

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan satu definisi variabel operasional yaitu ratarata temperatur bumi periode tahun 1880 sampai dengan tahun 2012. 3.2 Jenis dan

Lebih terperinci

T 11 Aplikasi Model Backpropagation Neural Network Untuk Perkiraan Produksi Tebu Pada PT. Perkebunan Nusantara IX

T 11 Aplikasi Model Backpropagation Neural Network Untuk Perkiraan Produksi Tebu Pada PT. Perkebunan Nusantara IX T 11 Aplikasi Model Backpropagation Neural Network Untuk Perkiraan Produksi Tebu Pada PT. Perkebunan Nusantara IX Oleh: Intan Widya Kusuma Program Studi Matematika, FMIPA Universitas Negeri yogyakarta

Lebih terperinci

1. Pendahuluan 1.1 Latar belakang masalah

1. Pendahuluan 1.1 Latar belakang masalah 1. Pendahuluan 1.1 Latar belakang masalah Emas adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Au (bahasa Latin: 'aurum') dan nomor atom 79. Emas digunakan sebagai standar keuangan di banyak

Lebih terperinci

Prediksi Waktu Panen Tebu Menggunakan Gabungan Metode Backpropagation dan Algoritma Genetika

Prediksi Waktu Panen Tebu Menggunakan Gabungan Metode Backpropagation dan Algoritma Genetika Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 11, November 2017, hlm. 1443-1450 http://j-ptiik.ub.ac.id Prediksi Waktu Panen Tebu Menggunakan Gabungan Metode Backpropagation

Lebih terperinci

MEMBANGUN TOOLBOX ALGORITMA EVOLUSI FUZZY UNTUK MATLAB

MEMBANGUN TOOLBOX ALGORITMA EVOLUSI FUZZY UNTUK MATLAB MEMBANGUN TOOLBOX ALGORITMA EVOLUSI FUZZY UNTUK MATLAB Syafiul Muzid 1, Sri Kusumadewi 2 1 Sekolah Pascasarjana Magister Ilmu Komputer, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta e-mail: aakzid@yahoo.com 2 Jurusan

Lebih terperinci

OPTIMASI PENJADWALAN CERDAS MENGGUNAKAN ALGORITMA MEMETIKA

OPTIMASI PENJADWALAN CERDAS MENGGUNAKAN ALGORITMA MEMETIKA OPTIMASI PENJADWALAN CERDAS MENGGUNAKAN ALGORITMA MEMETIKA Muhammad Arief Nugroho 1, Galih Hermawan, S.Kom., M.T. 2 1, 2 Universitas Komputer Indonesia Jl. Dipatiukur No. 112-116, Bandung 40132 E-mail

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. menggunakan model Fuzzy Mean Absolute Deviation (FMAD) dan penyelesaian

BAB III PEMBAHASAN. menggunakan model Fuzzy Mean Absolute Deviation (FMAD) dan penyelesaian BAB III PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai pembentukan portofolio optimum menggunakan model Fuzzy Mean Absolute Deviation (FMAD) dan penyelesaian model Fuzzy Mean Absolute Deviation (FMAD)

Lebih terperinci

Optimasi Pembagian Barang Alat Tulis Kantor Menggunakan Algoritme Genetika

Optimasi Pembagian Barang Alat Tulis Kantor Menggunakan Algoritme Genetika Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: -X Vol., No., Maret, hlm. - http://j-ptiik.ub.ac.id Optimasi Pembagian Barang Alat Tulis Kantor Menggunakan Algoritme Genetika Ardiansyah

Lebih terperinci

Peramalan Produksi Gula Pasir Menggunakan Fuzzy Time Series Dengan Optimasi Algoritma Genetika (Studi Kasus PG Candi Baru Sidoarjo)

Peramalan Produksi Gula Pasir Menggunakan Fuzzy Time Series Dengan Optimasi Algoritma Genetika (Studi Kasus PG Candi Baru Sidoarjo) Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 8, Agustus 2018, hlm. 2542-2548 http://j-ptiik.ub.ac.id Pe Produksi Gula Pasir Menggunakan Fuzzy Time Series Dengan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Pemikiran Perusahaan dalam era globalisasi pada saat ini, banyak tumbuh dan berkembang, baik dalam bidang perdagangan, jasa maupun industri manufaktur. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Bab ini menguraikan analisa penelitian terhadap metode Backpropagation yang

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Bab ini menguraikan analisa penelitian terhadap metode Backpropagation yang BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Bab ini menguraikan analisa penelitian terhadap metode Backpropagation yang diimplementasikan sebagai model estimasi harga saham. Analisis yang dilakukan adalah menguraikan penjelasan

Lebih terperinci

Genetic Algorithme. Perbedaan GA

Genetic Algorithme. Perbedaan GA Genetic Algorithme Algoritma ini bekerja dengan sebuah populasi yang terdiri atas individu-individu (kromosom). Individu dilambangkan dengan sebuah nilai kebugaran (fitness) yang akan digunakan untuk mencari

Lebih terperinci

PERBANDINGAN METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TUNGGAL DAN FUZZY TIME SERIES UNTUK MEMPREDIKSI INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN

PERBANDINGAN METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TUNGGAL DAN FUZZY TIME SERIES UNTUK MEMPREDIKSI INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN PERBANDINGAN METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TUNGGAL DAN FUZZY TIME SERIES UNTUK MEMPREDIKSI INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN SKRIPSI Oleh : TAUFAN FAHMI J2E008056 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, (Sept, 2012) ISSN: A-222

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, (Sept, 2012) ISSN: A-222 JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, (Sept, 2012) ISSN: 2301-9271 A-222 Implementasi Algoritma Genetika pada Struktur Backpropagation Neural Network untuk Klasifikasi Kanker Payudara Adam Mizza Zamani, Bilqis Amaliah

Lebih terperinci

8. Evaluasi Solusi dan Kriteria Berhenti Perumusan Masalah METODE PENELITIAN Studi Pustaka Pembentukan Data

8. Evaluasi Solusi dan Kriteria Berhenti Perumusan Masalah METODE PENELITIAN  Studi Pustaka Pembentukan Data Gambar 4 Proses Swap Mutation. 8. Evaluasi Solusi dan Kriteria Berhenti Proses evaluasi solusi ini akan mengevaluasi setiap populasi dengan menghitung nilai fitness setiap kromosom sampai terpenuhi kriteria

Lebih terperinci

PEMBENTUKAN MODEL REGRESI HARGA SAHAM MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

PEMBENTUKAN MODEL REGRESI HARGA SAHAM MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA PEMBENTUKAN MODEL REGRESI HARGA SAHAM MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA Asyrofa Rahmi 1, Wayan Firdaus Mahmudy 1, Program Studi Magister Ilmu Komputer, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya Jl. Veteran

Lebih terperinci

Algoritma Evolusi Evolution Strategies (ES)

Algoritma Evolusi Evolution Strategies (ES) Algoritma Evolusi Evolution Strategies (ES) Imam Cholissodin imam.cholissodin@gmail.com Pokok Bahasan 1. Struktur Dasar Evolution Strategies (ES) 2. Siklus ES (µ, λ) 3. Siklus ES (µ/r + λ) 4. Studi Kasus

Lebih terperinci

PENJADWALAN KAPAL PENYEBERANGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

PENJADWALAN KAPAL PENYEBERANGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (JTIIK) Vol. 3, No. 1, Maret 2016, hlm. 48-55 PENJADWALAN KAPAL PENYEBERANGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA Ria Febriyana 1, Wayan Firdaus Mahmudy 2 Program

Lebih terperinci

PREDIKSI HARGA SAHAM PERUSAHAAN KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN PEMODELAN MLP DAN RBF

PREDIKSI HARGA SAHAM PERUSAHAAN KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN PEMODELAN MLP DAN RBF PRDIKSI HARGA SAHAM PRUSAHAAN KLAPA SAWIT MNGGUNAKAN PMODLAN MLP DAN RBF Linda Sari Dewi Program Studi Sistem Informasi STMIK Nusa Mandiri Jakarta Jl. Damai No. 8 Warung Jati Barat (Margasatwa) Jakarta

Lebih terperinci

PENCOCOKAN KATA SECARA ACAK DENGAN METODE ALGORITMA GENETIKA MENGGUNAKAN PROGRAM PASCAL

PENCOCOKAN KATA SECARA ACAK DENGAN METODE ALGORITMA GENETIKA MENGGUNAKAN PROGRAM PASCAL Jurnal Matematika UNAND Vol. 2 No. 2 Hal. 1 9 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PENCOCOKAN KATA SECARA ACAK DENGAN METODE ALGORITMA GENETIKA MENGGUNAKAN PROGRAM PASCAL MULIA AFRIANI KARTIKA

Lebih terperinci

PREDIKSI TINGKAT INFLASI DI INDONESIA BERBASIS JARINGAN SYARAF TIRUAN DAN ALGORITMA GENETIKA. Rita Rismala 1, Said Al Faraby 2

PREDIKSI TINGKAT INFLASI DI INDONESIA BERBASIS JARINGAN SYARAF TIRUAN DAN ALGORITMA GENETIKA. Rita Rismala 1, Said Al Faraby 2 PREDIKSI TINGKAT INFLASI DI INDONESIA BERBASIS JARINGAN SYARAF TIRUAN DAN ALGORITMA GENETIKA Rita Rismala 1, Said Al Faraby 2 1,2 Prodi S1 Informatika, Fakultas Informatika, Universitas Telkom 1 ritaris@telkomuniversity.ac.id,

Lebih terperinci

Implementasi Algoritme Average Time Based Fuzzy Time Series Untuk Peramalan Tingkat Inflasi Berdasarkan Kelompok Pengeluaran

Implementasi Algoritme Average Time Based Fuzzy Time Series Untuk Peramalan Tingkat Inflasi Berdasarkan Kelompok Pengeluaran Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 10, Oktober 2018, hlm. 3533-3537 http://j-ptiik.ub.ac.id Implementasi Algoritme Average Time Based Fuzzy Time Series

Lebih terperinci

KLASIFIKASI WILAYAH DESA-PERDESAAN DAN DESA-PERKOTAAN WILAYAH KABUPATEN SEMARANG DENGAN SUPPORT VECTOR MACHINE (SVM)

KLASIFIKASI WILAYAH DESA-PERDESAAN DAN DESA-PERKOTAAN WILAYAH KABUPATEN SEMARANG DENGAN SUPPORT VECTOR MACHINE (SVM) KLASIFIKASI WILAYAH DESA-PERDESAAN DAN DESA-PERKOTAAN WILAYAH KABUPATEN SEMARANG DENGAN SUPPORT VECTOR MACHINE (SVM) SKRIPSI Disusun Oleh : MEKAR SEKAR SARI NIM. 24010210120008 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

PEMAMPATAN MATRIKS JARANG DENGAN METODE ALGORITMA GENETIKA MENGGUNAKAN PROGRAM PASCAL

PEMAMPATAN MATRIKS JARANG DENGAN METODE ALGORITMA GENETIKA MENGGUNAKAN PROGRAM PASCAL Jurnal Matematika UNAND Vol. 3 No. 1 Hal. 98 106 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PEMAMPATAN MATRIKS JARANG DENGAN METODE ALGORITMA GENETIKA MENGGUNAKAN PROGRAM PASCAL YOSI PUTRI, NARWEN

Lebih terperinci

Peramalan Kebutuhan Beban Sistem Tenaga Listrik Menggunakan Algoritma Genetika

Peramalan Kebutuhan Beban Sistem Tenaga Listrik Menggunakan Algoritma Genetika Peramalan Kebutuhan Beban Sistem Tenaga Listrik Menggunakan Algoritma Genetika M. Syafrizal, Luh Kesuma Wardhani, M. Irsyad Jurusan Teknik Informatika - Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Lebih terperinci

Perbandingan Algoritma Exhaustive, Algoritma Genetika Dan Algoritma Jaringan Syaraf Tiruan Hopfield Untuk Pencarian Rute Terpendek

Perbandingan Algoritma Exhaustive, Algoritma Genetika Dan Algoritma Jaringan Syaraf Tiruan Hopfield Untuk Pencarian Rute Terpendek Perbandingan Algoritma Exhaustive, Algoritma Genetika Dan Algoritma Jaringan Syaraf Tiruan Hopfield Untuk Pencarian Rute Terpendek Rudy Adipranata 1, Felicia Soedjianto 2, Wahyudi Tjondro Teknik Informatika,

Lebih terperinci

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: X

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: X Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 2, Februari 2018, hlm. 857-868 http://j-ptiik.ub.ac.id Peramalan Kenaikan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Kota Malang

Lebih terperinci

Optimasi Penjadwalan Mata Pelajaran Menggunakan Algoritma Genetika (Studi Kasus : SMPN 1 Gondang Mojokerto)

Optimasi Penjadwalan Mata Pelajaran Menggunakan Algoritma Genetika (Studi Kasus : SMPN 1 Gondang Mojokerto) Optimasi Penjadwalan Mata Pelajaran Menggunakan Algoritma Genetika (Studi Kasus : SMPN 1 Gondang Mojokerto) Dianita Dwi Permata Sari 1, Wayan Firdaus Mahmudy 2, Dian Eka Ratnawati 3 Teknik Informatika,

Lebih terperinci

Optimasi Pemodelan Regresi Linier Berganda Pada Prediksi Jumlah Kecelakaan Sepeda Motor Dengan Algoritme Genetika

Optimasi Pemodelan Regresi Linier Berganda Pada Prediksi Jumlah Kecelakaan Sepeda Motor Dengan Algoritme Genetika Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 5, Mei 2018, hlm. 1932-1939 http://j-ptiik.ub.ac.id Optimasi Pemodelan Regresi Linier Berganda Pada Prediksi Jumlah

Lebih terperinci

PENENTUAN MODEL RETURN HARGA SAHAM DENGAN MULTI LAYER FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA RESILENT BACKPROPAGATION

PENENTUAN MODEL RETURN HARGA SAHAM DENGAN MULTI LAYER FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA RESILENT BACKPROPAGATION ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016, Halaman 203-209 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PENENTUAN MODEL RETURN HARGA SAHAM DENGAN MULTI LAYER FEED FORWARD

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Umum Optimasi Optimasi merupakan suatu cara untuk menghasilkan suatu bentuk struktur yang aman dalam segi perencanaan dan menghasilkan struktur yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian di bidang metode peramalan terhadap data runtun waktu keuangan (financial time series forecasting) selalu menjadi bahasan yang menarik. Hal ini disebabkan

Lebih terperinci

STUDI ANALISA PELATIHAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DENGAN DAN TANPA ALGORITMA GENETIKA

STUDI ANALISA PELATIHAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DENGAN DAN TANPA ALGORITMA GENETIKA STUDI ANALISA PELATIHAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DENGAN DAN TANPA ALGORITMA GENETIKA (Agustinus N., et al. STUDI ANALISA PELATIHAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DENGAN DAN TANPA ALGORITMA GENETIKA Agustinus Noertjahyana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang dapat diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang ataupun modal sendiri. Pasar modal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Emas dahulu merupakan alat pembayaran transaksi ekonomi yang digunakan di suatu negara dengan negara lainnya. Sebagai alat tukar, emas dahulu memegang pengaruh yang

Lebih terperinci

Aplikasi Algoritma Genetika Untuk Menyelesaikan Travelling Salesman Problem (TSP)

Aplikasi Algoritma Genetika Untuk Menyelesaikan Travelling Salesman Problem (TSP) JTRISTE, Vol.1, No.2, Oktober 2014, pp. 50~57 ISSN: 2355-3677 Aplikasi Algoritma Genetika Untuk Menyelesaikan Travelling Salesman Problem (TSP) STMIK Handayani Makassar najirah_stmikh@yahoo.com Abstrak

Lebih terperinci

SVM untuk Regresi. Machine Learning

SVM untuk Regresi. Machine Learning MMA10991 Topik Khusus - Machine Learning Dr. rer. nat. Hendri Murfi Intelligent Data Analysis (IDA) Group Departemen Matematika, Universitas Indonesia Depok 16424 Telp. +62-21-7862719/7863439, Fax. +62-21-7863439,

Lebih terperinci

PEMANFAATAN ALGORITMA FUZZY EVOLUSI UNTUK PENYELESAIAN KASUS TRAVELLING SALESMAN PROBLEM

PEMANFAATAN ALGORITMA FUZZY EVOLUSI UNTUK PENYELESAIAN KASUS TRAVELLING SALESMAN PROBLEM PEMANFAATAN ALGORITMA FUZZY EVOLUSI UNTUK PENYELESAIAN KASUS TRAVELLING SALESMAN PROBLEM Syafiul Muzid Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta E-mail:

Lebih terperinci

4 Notepad dan Microsoft Excel sebagai editor data.

4 Notepad dan Microsoft Excel sebagai editor data. dengan menggunakan perangkat lunak ENVI disimpan dalam file.txt (Lampiran 1). File ini berisi informasi mengenai panjang gelombang dan nilai pantulan (reflectance) objek di permukaan bumi. Objek yang diperlukan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 31 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pengumpulan Data (Data gathering). Pengumpulan data harus mampu mendeskripsikan data yang ada, serta memiliki kontribusi terhadap pengetahuan. Data yang tidak lengkap perlu

Lebih terperinci

PEMODELAN REGRESI NON LINEAR MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK PREDIKSI KEBUTUHAN AIR PDAM KOTA MALANG

PEMODELAN REGRESI NON LINEAR MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK PREDIKSI KEBUTUHAN AIR PDAM KOTA MALANG Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (JTIIK) Vol. 3, No. 1, Maret 2016, hlm. 59-65 PEMODELAN REGRESI NON LINEAR MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK PREDIKSI KEBUTUHAN AIR PDAM KOTA MALANG Vitara

Lebih terperinci

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.2, (2015) ( X Print) A-31

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.2, (2015) ( X Print) A-31 JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol 4, No2, (2015) 2337-3520 (2301-928X Print) A-31 Perbandingan Performansi Metode Peramalan Fuzzy Time Series yang Dimodifikasi dan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation (Studi

Lebih terperinci

PEMODELAN GENERAL REGRESSION NEURAL NETWORK (GRNN) PADA DATA RETURN INDEKS HARGA SAHAM EURO 50

PEMODELAN GENERAL REGRESSION NEURAL NETWORK (GRNN) PADA DATA RETURN INDEKS HARGA SAHAM EURO 50 PEMODELAN GENERAL REGRESSION NEURAL NETWORK (GRNN) PADA DATA RETURN INDEKS HARGA SAHAM EURO 50 SKRIPSI Disusun Oleh : REZZY EKO CARAKA 240 102 111 400 85 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA

Lebih terperinci

Adapun rumus matematis dari analisa regresi linier yaitu : y = A 0 + B 0 X + ε Dimana : y = Variable dependent ( variable yang akan diprediksi ) A 0 =

Adapun rumus matematis dari analisa regresi linier yaitu : y = A 0 + B 0 X + ε Dimana : y = Variable dependent ( variable yang akan diprediksi ) A 0 = PREDIKSI NILAI SAHAM MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN GENETIK DAN PEMROGRAMAN EKSPRESI GEN Aris Sularno Jurusan Informatika, Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma Depok, Indonesia Abstrak Prediksi harga

Lebih terperinci

SVM untuk Regresi Ordinal

SVM untuk Regresi Ordinal MMA10991 Topik Khusus - Machine Learning Dr. rer. nat. Hendri Murfi Intelligent Data Analysis (IDA) Group Departemen Matematika, Universitas Indonesia Depok 16424 Telp. +62-21-7862719/7863439, Fax. +62-21-7863439,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.6. Jaringan Syaraf Tiruan Jaringan syaraf tiruan atau neural network merupakan suatu sistem informasi yang mempunyai cara kerja dan karakteristik menyerupai jaringan syaraf pada

Lebih terperinci