KEBUTUHAN WAKTU BERSIH PEMBUATAN PAPAN LIST PROFIL KAYU BENGKIRAI (Shorea leavis) DI PERUSAHAAN ALVA MOULDING SAMARINDA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KEBUTUHAN WAKTU BERSIH PEMBUATAN PAPAN LIST PROFIL KAYU BENGKIRAI (Shorea leavis) DI PERUSAHAAN ALVA MOULDING SAMARINDA"

Transkripsi

1 KEBUTUHAN WAKTU BERSIH PEMBUATAN PAPAN LIST PROFIL KAYU BENGKIRAI (Shorea leavis) DI PERUSAHAAN ALVA MOULDING SAMARINDA Oleh : GUNAWAN NIM PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL HUTAN JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA SAMARINDA 2011

2 2 KEBUTUHAN WAKTU BERSIH PEMBUATAN PAPAN LIST PROFIL KAYU BENGKIRAI (Shorea leavis) DI PERUSAHAAN ALVA MOULDING SAMARINDA Oleh : GUNAWAN NIM Karya Ilmiah Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Sebutan Ahli Madya (D III) Kehutanan Pada Program Diploma III Politeknik Pertanian Negeri Samarinda PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL HUTAN JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA SAMARINDA 2011

3 3 HALAMAN PENGESAHAN Judul Karya Ilmiah : Kebutuhan Waktu Bersih Pembuatan Papan List Profil Dari Kayu Bengkirai (Shorea leavis) Di Perusahaan Alva Moulding Samarinda Nama : Gunawan Nim : Program Studi : Teknologi Hasil Hutan Jurusan : Teknologi Pertanian Dosen Pembimbing, Dosen Penguji, Ir. Saini, MP NIP M. Fikri Hernandi, S.Hut, MP NIP Menyetujui, Ketua Program Studi Teknologi Hasil Hutan Mengesahkan, Ketua Jurusan Teknologi Pertanian Ir. Syafi I, MP NIP Heriad Daud Salusu, S. Hut, MP NIP Lulus ujian pada tanggal :..

4 4 ABSTRAK Gunawan. Kebutuhan Waktu Bersih Pembuatan Papan List Profil Dari Kayu Bengkirai (Shorea leavis) Di Perusahaan Alva Moulding Samarinda ( di bawah bimbingan Ir. Saini. MP). Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kebutuhan waktu bersih komponen papan list profil yang harus diproduksi. Metode pengamatan yang dilakukan dalam pembuatan list profil ini adalah waktu kerja dari berbagai elemen kerja dalam proses pembuatan list profil mulai dari pengerjaan awal sampai akhir. Dari hasil penelitian maka waktu yang diperoleh dalam memproduksi list profil dari kayu Bengkirai dalam tiap-tiap proses dan tiap-tiap komponen adalah pengetaman balok waktu yang diperoleh yaitu sebanyak 3,233 menit, kelas penyesuaian termasuk Good +, dengan nilai kelas 75 dan hasil performance rating 1,25000, hasil perhitungan waktu normal adalah 4,041 menit dan waktu baku yang diperlukan adalah sebanyak 4,166 menit. Proses pembelahan 1 (2 bagian), waktu siklus yang diperoleh yaitu sebanyak 2,564 menit. Kelas penyesuaian termasuk Good, dengan nilai kelas 70 dan hasil performance rating 1,16667, hasil perhitungan waktu normal adalah 2,991 menit, waktu baku yang diperlukan adalah sebanyak 3,087 menit. Proses pembelahan 2 (4 bagian), waktu yang diperoleh yaitu sebanyak 4,221 menit, kelas penyesuaian termasuk Excellent, dengan nilai kelas 80 dan hasil performance rating 1,33333, hasil perhitungan waktu normal adalah 5,628 menit,

5 iii 5 waktu baku yang diperlukan adalah sebanyak 5,802 menit. Proses pembelahan 3 (8 bagian), waktu yang diperoleh yaitu sebanyak 6,517 menit, kelas penyesuaian termasuk good -, dengan nilai kelas 65 dan hasil performance rating 1,08333, hasil perhitungan waktu normal adalah 7,134 menit, waktu baku yang diperlukan adalah sebanyak 7,355 menit. Proses penyeragaman ukuran sisi, waktu yang diperoleh yaitu sebanyak 9,105 menit, kelas penyesuaian termasuk Good, dengan nilai kelas 70 dan hasil performance rating 1,16667, hasil perhitungan waktu normal adalah 10,623 menit, waktu baku yang diperlukan adalah sebanyak 10,952 menit. Proses pembuatan profil, waktu yang diperoleh yaitu sebanyak 4,219 menit, kelas penyesuaian termasuk Good +, dengan nilai kelas 75 dan hasil performance rating 1,25000, hasil perhitungan waktu normal adalah 5,205 menit, waktu baku yang diperlukan adalah sebanyak 5,366 menit. Adapun kendala dalam proses ini akan dihitung dalam Allowance (kelonggaran) yakni dihitung dengan jumlah 1,14 menit dalam setiap pembuatan list profil dari kayu Bengkirai dengan nilai rata-rata 1,031 menit / 1 tahapan proses.

6 6 RIWAYAT HIDUP Gunawan, lahir pada tanggal 30 Januari 1989 di Lenrang, Desa Jampu Kecamatan Liliriaja, kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan. Merupakan anak kelima dari lima bersaudara dari pasangan ayah Abu Rais dan ibu Rosnawati. Pada tahun 1996 memulai pendidikan Sekolah Dasar Negeri 90 Lenrang dan memperoleh ijazah tahun Kemudian melanjutkan studi ke MTs DDI Lenrang dan memperoleh ijazah pada tahun Pada tahun 2008 mendapatkan ijazah MAN 1 Watansoppeng. Tahun 2008 melanjutkan ke jenjang pendidikan Perguruan Tinggi Politeknik Pertanian Negeri Samarinda dengan mengambil Jurusan Teknologi Pertanian sampai dengan sekarang. Pada bulan Maret 2011 sampai April 2011 melaksanakan Praktek Kerja Lapang ( PKL ) di Perusahaan Kerajinan Tempurung BATOK YOGYA YOGYAKARTA.

7 7 KATA PENGANTAR Bismillahirrahmaanirrahiim Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan karya ilmiah ini dengan mudah dan tepat waktu. Karya ilmiah ini disusun berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan dan merupakan salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kehutanan di Politeknik Pertanian Negeri Samarinda. 1. Pada kesempatan ini pula penulis mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada : 2. Ayah, Ibu, kakak-kakak tercinta, yang telah mengasuh dan telah memberikan bantuan yang sangat berharga berupa moril dan materil kepada penulis selama mengikuti pendidikan di Politenik Pertanian Negeri Samarinda, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini dengan baik. 3. Bapak Ir. Saini, MP, selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktunya untuk membimbing, membantu dan mengarahkan penulis. 4. Bapak M. Fikri Hernandi, S.Hut, MP, selaku Dosen Penguji Karya Ilmiah 5. Bapak Heriad Daud Salusu, S.Hut, MP selaku Ketua Jurusan Teknologi Pertanian dan Bapak Ir. Syafi i, MP selaku Ketua Prodi Teknologi Hasil Hutan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda 6. Bapak Ir. Wartomo, MP, selaku Direktur Politeknik Pertanian Negeri Samarinda.

8 vi 8 7. Segenap mahasiswa yang telah banyak membantu sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan karya ilmiah tepat pada waktunya. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan karya ilmiah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun untuk menyempurnakan laporan karya ilmiah ini. Penulis juga mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila terdapat kesalahan dan kekurangan. Harapan penulis semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dan rekan-rekan yang lain. Samarinda, Juli 2011 Penulis

9 9 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN PENGESAHAN... i ABSTRAK... ii RIWAYAT HIDUP... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii BAB I. PENDAHULUAN... 1 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA... 4 A. Gambaran Umum Perusahaan... 4 B. Pengukuran Waktu Jam Kerja... 4 C. Melakukan Pengukuran Waktu... 8 D. Melakukan Penghitungan Waktu... 8 BAB III. METODE PENELITIAN A. Studi Pendahuluan B. Tempat, Waktu dan Peralatan Penelitian C. Metoda Pengambilan Data D. Pengukuran Waktu Dengan Jam Henti BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil B. Pembahasan BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA... 21

10 10 LAMPIRAN DAFTAR TABEL Tubuh Utama No. Halaman 1. Penyesuaian Menurut Cara Shumard Rincian Waktu Pelaksanaan Kegiatan Penelitian Hasil Perhitungan Waktu Siklus Waktu Normal Operator Kelas Penyesuaian dan Performance Rating Hasil Perhitungan Waktu Normal Hasil Perhitungan Allowance Hasil Perhitungan Waktu Baku Lampiran No. Halaman 9. Perhitungan Waktu siklus Perhitungan Waktu Normal Perhitungan Waktu Baku Faktor Allowance... 24

11 11 DAFTAR GAMBAR Tubuh Utama No. Halaman 1. Distribusi Kemampuan Pekerja Kurva Belajar Pengembangan Penguasaan Pekerja... 6

12 12 I. PENDAHULUAN Bagian terpenting dari suatu perusahaan atau industri yang menghasilkan suatu produk atau barang adalah proses produksi. Dimana pada bagian proses produksi ini diperlukan bahan baku dan bahan penunjang lainnya yang akan diproses menjadi suatu produk atau barang. Dalam perkembangannya, suatu industri di tuntut untuk meningkatkan produksinya, memanfaatkan fasilitas semaksimal mungkin, serta dapat menyelesaikan pekerjaan yang rumit dengan didukung peranan produksi yang baik dan fleksibel. Perencanaan bahan baku merupakan salah satu hal yang sangat mendukung dalam proses produksi, ini dikarenakan agar kelancaran proses produksi tidak terganggu sekaligus merencanakan dan mengendalikan aliran komponen yang masuk dan keluar untuk produksi itu sendiri. Produk permintaan independen merupakan bagian dalam perakitan atau serangkaian produk yang digunakan secara bersama-sama dan kadangkala menjadi bagian permintaan produk independen. Biasanya produk-produk jenis ini diproses menjadi komponen-komponen, kemudian dirakit menjadi sub-rakitan yang pada akhirnya menjadi produk akhir. Dalam menentukan jumlah persediaan produk jenis ini, maka perusahaan menentukan masing-masing kebutuhan bahan baku dependen yang didasarkan pada jadwal induk produksi.

13 13 Dengan demikian permintaan dependen diartikan sebagai permintaan terhadap satu jenis produk berhubungan dengan permintaan untuk produk yang lain, permintaan satu produk bersifat dependen ketika hubungan dengan produk yang lain dapat ditentukan. Oleh karena itu, perusahaan dapat menentukan jumlah kebutuhan setiap produk berdasarkan produk akhir yang akan dibuat. Untuk merencanakan dan mengendalikan permintaan yang bersifat dependen ini, maka digunakan alat analisis yang disebut dengan Material Requirement Palnning (MRP). Perusahaan ALVA MOULDING merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang pembuatan produk moulding, dimana dalam melakukan aktivitas produksinya perusahaan ini berproduksi berdasarkan pesanan dari konsumen. Produk-produk yang dihas ilkan perusahaan ini sangatlah beraneka ragam, namun yang menjadi produk unggulan perusahaan adalah seperti list profil, lembar siring, balok, list burung. Sebagai perusahaan yang berproduksi berdasarkan pesanan atau perjanjian kontrak, maka hasil produks inya akan selalu mengalami perubahan baik jumlah maupun jenisnya. Untuk itu dalam penelitian ini akan mengkaji tentang perencanaan kebutuhan waktu bersih komponen untuk pembuatan list profil dari kayu Bengkirai pada Perusahaan ALVA MOULDING, dengan harapan hasilnya dapat membantu perusahaan dalam merencanakan dan menyusun jadwal produksi secara lebih teroganisir.

14 14 Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menentukan kebutuhan waktu bersih komponen profil yang harus diproduksi. Di harapkan dari hasil penelitian ini nantinya dapat membantu pihak menajemen perusahaan dalam menentukan besarnya jumlah komponen yang harus diproduksi, menentukan besarnya kebutuhan dari setiap item komponen dan dapat mengetahui kapan rencana pelaksanaan harus dilakukan serta dapat juga menambah pengetahuan bagi penyusun mengenai sistem perencanaan yang di terapkan di perusahaan tersebut.

15 15 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Gambaran Umum Perusahaan Perusahaan ALVA MOULDING didirikan pada tahun Perusahaan ini didirikan diatas areal tanah seluas 1 Ha yang terletak di Jalan DI. Penjaitan, Kelurahan Gunung Lingai, Kecamatan Samarinda Utara, Prop insi Kalimantan Timur. Pendiri dari Perusahaan ALVA MOULDING adalah Bapak Adin Sutrisno yang sekaligus sebagai pimpinan di perusahaan tersebut. Produk-produk yang dihasilkan perusahaan ini sangatlah beraneka ragam, namun yang menjadi produk unggulan perusahaan adalah seperti list profil, lembar siring, balok, list burung. Sistem pemasaran perusahaan tersebut tergolong cukup baik karena sudah memenuhi standart export seperti pemasaran ke negara Jepang, Hongkong, Singapura, Malaysia dan daerah Timur tengah. B. Pengukuran Waktu jam Berhenti Pengukuran waktu ini menggunakan jam henti (stop wacht) sebagai alat utamanya. Cara ini tampaknya merupakan cara yang paling banyak dikenal. Salah satu yang menyebabkan adalah kesederhanaan aturan-aturan pengajaran yang dipakai.

16 16 Menurut Sutalaksana, dkk (1979), ada beberapa aturan pengukuran yang perlu dijalankan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Aturan-aturan tersebut dapat dijelaskan dalam langkah-langkah berikut : 1. Penetapan Tujuan Pengukuran Sebagaimana halnya dengan berbagai kegiatan lain, tujuan melakukan kegiatan yang harus diketahui dan ditetapkan adalah untuk apa hasil pengukuran digunakan, beberapa tingkat ketelitian dan tingkat keyakinan yang diinginkan dari hasil pengukuran tersebut. 2. Melakukan Penelitian Pendahuluan Yang dicari dari pengukuran waktu adalah waktu yang pantas diberikan kepada pekerja untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Tentu suatu kondisi yang ada dapat dicari waktu yang pantas tersebut, artinya akan didapat juga waktu yang pantas untuk menyelesaikan pekerjaan dengan kondisi yang bersangkutan. Suatu perusahaan biasanya menginginkan waktu kerja yang sesingkat-singkatnya agar dapat meraih keuntungan yang sebesar-besarnya. Keuntungan demikian untuk akan diperoleh jika kondisi kerja dari pekerjaan yang ada di perusahaan tersebut tidak menunjang tercapainya hal tadi. 3. Memilih Operator Operator yang akan melakukan pekerjaan yang diukur bukanlah orang yang begitu saja diambil dari pabrik. Orang ini harus memenuhi beberapa persyaratan tertentu agar pegukuran berjalan baik dan dapat diandalkan

17 17 hasilnya. Syarat tersebut adalah berkemampuan normal dan dapat diajak bekerjasama Gambar 1. Distribusi Kemampuan Pekerja 4. Melatih Operator Dalam keadaan ini operator harus dilatih terlebih dahulu, karena sebelum diukur operator harus terbiasa dengan kondisi dan cara kerja yang telah ditetapkan. Dimana yang dicari adalah waktu penyelesaian pekerjaan yang didapat dari suatu penyelesaian wajar dan bukan penyelesaian dari orang yang bekerja kaku dengan berbagai kesalahan. Gambar 2. Kurva Belajar Pengembangan Penguasaan Pekerjaan

18 18 5. Mengurai Pekerjaan Atas Elemen Pekerjaan Disini pekerjaan dipecah menjadi elemen pekerjaan, yang merupakan gerakan bagian dari pekerjaan yang bersangkutan. Elemen inilah yang diukur waktunya. Waktu siklusnya adalah jumlah dari waktu setiap elemen ini. Waktu siklus adalah waktu penyelesaian satu satuan produksi sejak bahan baku mulai diproses di tempat kerja yang bersangkutan. Ada beberapa alasan yang menyebabkan pentingnya melakukan penguraian pekerjaan, yaitu : 1) Untuk menjelaskan catatan tentang tata cara kerja yang dibakukan. 2) Untuk memungkinkan melakukan penyesuaian bagi setiap elemen 3) Untuk memudahkan mengamati terjadinya elemn yang tidak baku yang mungkin saja dilakukan pekerja 4) Untuk memungkinkan dikembangkannya data waktu standar atau tempat kerja yang bersangkutan 6. Menyiapkan Alat-alat Pengukuran Alat-alat pengukuran yang perlu disiapkan adalah sebagai berikut : 1) Jam henti (Stop wacht) 2) Lembaran pengamatan 3) Pena/pensil 4) Papan pengamatan

19 19 C. Melakukan pengukuran waktu Pengukuran waktu adalah pekerjaan mengamati dan mencatat waktu-waktu kerja baik setiap elemen maupun siklus dengan menggunakan alat-alat yang telah disiapkan. Bila operator telah siap didepan mesin, maka pengukuran memilih posisi tempat ia berdiri mengamati dan mencatat. Posisi hendaknya sedemikian rupa, sehingga operator tidak terganggu gerakan-gerakannya. Umumnya posisi agak menyimpang di belakang operator sejauh 1,5 meter merupakan tempat yang baik. D. Melakukan Penghitungan Waktu Jika pengukuran telah selesai, yaitu semua data yang didapat memiliki keseragaman yang dikehendaki selanjutnya mengolah data tersebut sehingga memberikan waktu baku dengan cara sebagai berikut : 1. Menghitung waktu siklus rata-rata Waktu siklus rata-rata dihitung dengan menggunakan rumus WS =? X n Dimana?x adalah jumlah total waktu yang telah diambil dari hasil pengukuran dan n adalah banyaknya pengukuran yang telah dilakukan.

20 20 2. Menentukan penyesuaian dan kelonggaran 1). Penyesuaian a). Maksud melakukan penyesuaian Setelah pengukuran berlangsung, pengukur harus mengamati kewajaran kerja yang ditunjukkan operator. Ketidak wajaran bisa saja terjadi saperti bekerja tanpa kesungguhan, kondisi ruangan yang buruk atau sangat cepat seolah diburu waktu. Hal ini mempengaruhi kecepatan kerja yang berakibat terlalu singkat atau terlalu panjangnya waktu penyelesaian. Yang demikian ini jelas tidak diinginkan karena waktu baku yang dicari adalah waktu yang diperoleh dari kondisi dan cara kerja yang diselesaikan secara wajar. Andaikata ketidak wajaran itu ada maka pengukur harus mengetahui dan menilai seberapa jauh hal itu terjadi, karena berdasarkan inilah penyesuaian dilakukan. b). Konsep tentang bekerja wajar Untuk memudahkan pemilihan konsep dasar, seorang pengukur dapat mempelajari bagaimana bekerjanya seorang operator yang dianggap normal, yaitu jika operator yang berpengalaman bekerja tanpa usahausaha yang berlebihan, menguasai cara kerja yang ditetapkan dan menunjukkan kesungguhan dalam menjalankan pekerjaannya.

21 21 c). Cara menentukan faktor penyesuaian Untuk mengarahkan penilaian pengukur terhadap kerja operator maka dilakukan penyesuaian dengan menggunakan cara Shumard. Tabel 1. Penyesuaian Menurut Cara Shumard No. Kelas Penyesuaian Superlast Fast + Fast Fast Excellent Good + Good Good Normal Fair + Fair Fair Poor Seorang yang dipandang bekerja normal dinilai 60, bila performance seorang operator dinilai excellant maka dia dapat nilai 80, maka faktor penyesuaiannya adalah : P = 80/60 = 1,33 2). Kelonggaran Kelonggaran diberikan untuk 3 hal yaitu, untuk kebutuhan pribadi, memberikan rasa fatique, hambatan yang tidak dapat dihindarkan. 3. Waktu Normal Berikut ini adalah rumus yang digunakan untuk menghitung waktu normal WN = WS x p

22 22 Dimana WS : waktu siklus rata-rata, dan p : nilai penyesuaian 4. Waktu Baku Waktu baku dihitung dengan menggunakan rumus : Adapun rumus yang digunakan untuk menentukan besarnya Allowance yang diberikan yaitu : Allowance = Keperluan pribadi + Rasa fatique + Hambatan tak terhindarkan Jam kerja x 60

23 23 III. METODE PENELITIAN A. Studi Pendahuluan Untuk sumber informasi didalam studi pendahuluan dilakukan pada 3 hal, yaitu : 1. Studi kepustakaan 2. Tatap muka dengan Manager dan Operator Perusahaan 3. Berkunjung ke lokasi penelitian B. Tempat, Waktu dan Peralatan Penelitian Penelitian dilakukan di Perusahaan ALVA MOULDING dengan alamat Jalan DI. Penjaitan, Kelurahan Gunung Lingai, Kecamatan Samarinda Utara, Provinsi Kalimantan Timur dan dilaksanakan selama kurang lebih 3 bulan dengan rincian kegiatan sebagai berikut : Tabel 2. Rincian Waktu Pelaksanaan Kegiatan Penelitian. Minggu Ke- No Kegiatan I II III Identifikasi masalah 1 dan pengumpulan 2 Analisa Data 3 Penyelesaian Laporan Adapun peralatan yang dipergunakan adalah sebagai berikut : 1. Jam henti (Stop wacht) 2. Lembaran-lembaran pengamatan

24 24 3. Pena atau pensil 4. Papan pengamatan 5. kalkulator C. Metoda Pengambilan Data 1. Data primer, yaitu yang diperoleh langsung dari obyek yang diteliti, yaitu waktu produksi yang diperlukan dalam produksi pembuatan list profil dari kayu Bengkirai. Data-data tersebut diatas diperoleh dengan cara : a. Wawancara (interview) b. Pengamatan (Observasi) 2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari studi kepustakaan D. Pengukuran Waktu Dengan Jam Henti Untuk mendapatkan waktu operasi pembuatan papan list profil, maka diambil sejumlah data pengamatan dari tiap-tiap tahapan proses produksi pembuatan papan list profil 1. Waktu siklus Waktu siklus dihitung dengan rumus sebagai berikut : WS = X1 + X2 + X3 + Xn n

25 25 2. Performance rating (p) Performance rating (p) dihitung dengan rumus : p = Nilai Kelas performance Waktu Normal Waktu normal dihitung dengan rumus : WN = WS x p 4. Allowance (Kelonggaran) Allowance dihitung dengan menggunakan 3 faktor yang berupa prosentase yaitu : keperluan pribadi, menghilangkan rasa fatique dan hambatan tak terhindarkan. Kemudian ketiga factor tersebut dijumlahkan. 5. Waktu baku Waktu baku dihitung dengan menggunakan rumus :

26 26 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Dari hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh data perhitungan waktu siklus, waktu normal operator, kelas penyesuaian dan performance rating, perhitungan waktu normal dan perhitungan waktu baku. Adapun hasilnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 3. Hasil Perhitungan Waktu Siklus. No. Tahapan Proses Waktu Siklus (Menit) 1. Pengetaman balok 3, Pembelahan 1 (2 bagian) 2, Pembelahan 2 (4 bagian) 4, Pembelahan 3 (8 bagian) 6, Penyeragaman ukuran sisi 9, Pembuatan profil 4,164 Sumber. Data Primer 2011 Tabel 4. Waktu Normal Operator No. Tahapan Proses Waktu Proses (Normal) 1. Pengetaman balok 5, Pembelahan 1 (2 bagian) 4, Pembelahan 2 (4 bagian) 8, Pembelahan 3 (8 bagian) 7, Penyeragaman ukuran sisi 12,14 6. Pembuatan profil 6,662 Sumber. Data Primer 2011 Adapun hasil perhitungan performance Rating dan Kelas Penyesuaian dapat dilihat pada tabel 4 dan untuk waktu normalnya pada dilihat pada tab el 5 berikut ini :

27 27 Tabel 5. Kelas Penyesuaian dan Performance Rating No. Tahapan Proses Kelas Nilai Perf. Rating Kelas 1. Pengetaman balok Good , Pembelahan 1 (2 bagian) Good 70 1, Pembelahan 2 (4 bagian) Excellent 80 1, Pembelahan 3 (8 bagian) Good , Penyeragaman ukuran sisi Good 70 1, Pembuatan profil Good ,25000 Sumber. Data Primer 2011 Tabel 6. Hasil Perhitungan Waktu Normal No. Tahapan Proses Waktu Normal (Menit) 1. Pengetaman balok 4, Pembelahan 1 (2 bagian) 2, Pembelahan 2 (4 bagian) 5, Pembelahan 3 (8 bagian) 7, Penyeragaman ukuran sisi 10, Pembuatan profil 5,205 Sumber. Data Primer 2011 Untuk hasil perhitungan Allowance dapat dilihat pada tabel 7 dan hasil perhitungan waktu baku dapat dilihat pada tabel 8 di bawah ini : Tabel 7. Hasil Perhitungan Allowance No. Faktor Allowance Waktu (menit) Prosentase (%) Keperluan pribadi Menghilangkan rasa fatique Hambatan tak terhindarkan lainnya Sumber. Data Primer Jumlah

28 28 Tabel 8. Hasil Perhitungan Waktu Baku No. Tahapan Proses Waktu Baku (Menit) 1. Pengetaman balok 4, Pembelahan 1 (2 bagian) 3, Pembelahan 2 (4 bagian) 5, Pembelahan 3 (8 bagian) 7, Penyeragaman ukuran sisi 10, Pembuatan profil 5,366 Total 38,272 Sumber. Data Primer 2011 B. Pembahasan Dari hasil penelitian maka waktu yang diperoleh dalam memproduksi list profil dari kayu Bengkirai dalam tiap-tiap proses dan tiap-tiap komponen adalah pengetaman balok waktu yang diperoleh yaitu sebanyak 3,233 menit, kelas penyesuaian termasuk Good +, dengan nilai kelas 75 dan hasil performance rating 1,25000, hasil perhitungan waktu normal adalah 4,041 menit dan waktu baku yang diperlukan adalah sebanyak 4,166 menit. Proses pembelahan 1 (2 bagian), waktu siklus yang diperoleh yaitu sebanyak 2,564 menit. Kelas penyesuaian termasuk Good, dengan nilai kelas 70 dan hasil performance rating 1,16667, hasil perhitungan waktu normal adalah 2,991 menit, waktu baku yang diperlukan adalah sebanyak 3,087 menit. Proses pembelahan 2 (4 bagian), waktu yang diperoleh yaitu sebanyak 4,221 menit, kelas penyesuaian termasuk Excellent, dengan nilai kelas 80 dan hasil performance rating 1,33333, hasil perhitungan waktu normal adalah 5,628 menit, waktu baku yang diperlukan adalah sebanyak 5,802 menit. Proses pembelahan 3 (8 bagian), waktu yang diperoleh yaitu

29 29 sebanyak 6,517 menit, kelas penyesuaian termasuk good -, dengan nilai kelas 65 dan hasil performance rating 1,08333, hasil perhitungan waktu normal adalah 7,134 menit, waktu baku yang diperlukan adalah sebanyak 7,355 menit. Proses penyeragaman ukuran sisi, waktu yang diperoleh yaitu sebanyak 9,105 menit, kelas penyesuaian termasuk Good, dengan nilai kelas 70 dan hasil performance rating 1,16667, hasil perhitungan waktu normal adalah 10,623 menit, waktu baku yang diperlukan adalah sebanyak 10,952 menit. Proses pembuatan profil, waktu yang diperoleh yaitu sebanyak 4,219 menit, kelas penyesuaian termasuk Good +, dengan nilai kelas 75 dan hasil performance rating 1,25000, hasil perhitungan waktu normal adalah 5,205 menit, waktu baku yang diperlukan adalah sebanyak 5,366 menit. Waktu yang diperoleh menunjukkan bahwa waktu normal operator lebih lama dibandingkan dengan waktu kerja dimana operator dapat digolongklan performa ratingnya diatas normal pada saat proses produksi dalam proses pembuatan list profil dari kayu Bangkirai. Terlihat pada selisih waktu normal dan waktu produksi yang diteliti, sehingga total waktu produksi tergolong lebih cepat. Dari hasil waktu yang dihasilkan dari tiap proses pengerjaan pembuatan list profil dari kayu bengkirai, maka jumlah total waktu produksi adalah sebanyak 36,728 menit setara dengan 0,612 jam. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa dalam sehari perusahaan tersebut dapat membuat list profil sebanyak 128 buah.

30 30 Adapun kendala dalam proses ini akan dihitung dalam Allowance (kelonggaran) yakni dihitung dengan jumlah 1,14 menit dalam setiap pembuatan list profil dari kayu Bengkirai dengan nilai rata-rata 1,031 menit / 1 tahapan proses.

31 31 V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Total waktu pembuatan list profil dari kayu Bengkirai adalah sebanyak 36,728 menit atau setara dengan 0,612 jam dengan melakukan perbagai tahapan perhitungan waktu mulai dari waktu siklus, performance rating, waktu normal, allowance dan waktu baku. 2. Perhitungan waktu akan selalu mengalami perubahan signifikan sesuai dengan kondisi waktu, cuaca, fisik (kesehatan) operator, alat, bahan dan lainlain. B. Saran 1. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan maka apabila dimasa mendatang terjadi pergantian pegawai operator atau lain-lain maka harus dilakukan perhitungan ulang agar lebih baik dari segi waktu yang diperlukan dalam satu list profil dari kayu Bengkirai. 2. Penelian ini dapat dikembangkan lagi untuk obyek penelitian yang lain, baik dari tempat penelitian maupun produk yang diamati.

32 32 DAFTAR PUSTAKA Baroto, Teguh., Perencanaan dan pengendalian Produksi, Cetakan 1, PT. Ghalia Indonesia. Jakarta. Sutalaksana, IZ., Teknik Tata Cara Kerja, Hal dan Jurusan Teknik Industri. Institut Teknologi Bandung. Bandung

33 LAMPIRAN 33

34 Tabel. 9. Perhitungan Waktu Siklus Tahapan Proses WAKTU SIKLUS Kelompok 1 Kelompok 2 Ulangan Ulangan Ulangan Ulangan Waktu Siklus Dalam Menit Lampiran Hasil Dibulatkan (menit) (menit) (menit) (menit) Pengetaman balok 3,143 3,025 3,551 3,213 12,932 3,233 Pembelahan 1 (2 bagian) 2,433 2,715 2,577 2,530 10,255 2,564 Pembelahan 2 (4 bagian) 4,120 4,321 3,987 4,455 16,883 4,221 Pembelahan 3 (8 bagian) 6,774 6,833 6,215 6,517 26,339 6,585 Penyeragaman ukuran sisi 8,933 9,187 9,078 9,221 36,419 9,105 Pembuatan profil 4,011 4,215 4,209 4,219 16,654 4,164

35 Tabel. 10. Perhitungan Waktu Normal WAKTU NORMAL Waktu Normal Dalam Tahapan Proses Waktu Siklus (Menit) Perf. Rating Menit Hasil Dibulatkan Pengetaman balok 3,233 1, , ,041 Pembelahan 1 (2 bagian) 2,564 1, , ,991 Pembelahan 2 (4 bagian) 4,221 1, , ,628 Pembelahan 3 (8 bagian) 6,585 1, , ,134 Penyeragaman ukuran sisi , , ,623 Pembuatan profil 4,164 1, ,205 5,205

36 Tabel. 11. Perhitungan Waktu Baku WAKTU BAKU Tahapan Proses Waktu Normal (menit) Allowance Waktu Baku Dalam Menit Hasil Dibulatkan Waktu Baku Dalam Jam Pengetaman balok 4, ,031 4, ,166 0,069 Pembelahan 1 (2 bagian) Pembelahan 2 (4 bagian) Pembelahan 3 (8 bagian) Penyeragaman ukuran sisi 2, ,031 3, ,087 0,051 5, ,031 5, ,802 0,098 7, ,031 7, ,355 0,123 10, ,031 10, ,952 0,183 Pembuatan profil 5,205 1,031 5, ,366 0,089 Total Waktu Baku (menit) 36,728 Total Waktu Baku (Jam) 0,612 0,612

37 37 Tabel. 12. Faktor Allowance No. Faktor Allowance Waktu Yang Dibutuhkan (Menit) Persentase (%) 1. Keperluan pribadi 0 2. Menghilangkan rasa fatique 0, Hambatan tak terhindarkan 0,38 1 Jumlah 1,14 3

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Peringkat Kinerja Operator (Performance Rating) Perancangan sistem kerja menghasilkan beberapa alternatif sehingga harus dipilih alternatif terbaik. Pemilihan alternatif rancangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengukuran Waktu Kerja Pengukuran waktu adalah pekerjaan mengamati pekerja dan mencatat waktu kerjanya baik setiap elemen maupun siklus dengan menggunakan alat-alat yang diperlukan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Jika dalam suatu organisasi atau perusahan telah diterapkan sistem kerja yang baik dengan diperhatikannya faktor-faktor kerja serta segi-segi ergonomis,tentunya perusahaan tersebut

Lebih terperinci

Pengukuran Kerja Langsung (Direct Work Measurement)

Pengukuran Kerja Langsung (Direct Work Measurement) Pengukuran Kerja Langsung (Direct Work Measurement) Pengukuran Kerja (Studi Waktu / Time Study) Perbaikan postur Perbaikan proses Perbaikan tata letak Perbaikan metode /cara kerja Data harus baik, representasi

Lebih terperinci

Pengukuran Waktu Work Sampling TEKNIK TATA CARA KERJA

Pengukuran Waktu Work Sampling TEKNIK TATA CARA KERJA Pengukuran Waktu Work Sampling TEKNIK TATA CARA KERJA Pengertian Sampling pekerjaan adalah suatu prosedur pengukuran cara langsung yang dilakukan pada waktu-waktu yang ditentukan secara acak. Standar pekerja

Lebih terperinci

PENGUKURAN WAKTU. Nurjannah

PENGUKURAN WAKTU. Nurjannah PENGUKURAN WAKTU Nurjannah Pengukuran waktu (time study) ialah suatu usaha untuk menentukan lama kerja yang dibutuhkan seorang operator (terlatih dan qualified) dalam menyelesaikan suatu pekerjaan yang

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Penelitian Terdahulu Apriana (2009) melakukan penelitian mengenai penjadwalan produksi pada sistem flow shop dengan mesin parallel (flexible flow shop) sehingga

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Permasalahan Umum PT. Multi Makmur Indah Industri adalah perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur, khususnya pembuatan kaleng kemasan produk. Dalam perkembangan teknologi

Lebih terperinci

PENGUKURAN WAKTU KERJA

PENGUKURAN WAKTU KERJA PENGUKURAN WAKTU KERJA Usaha untuk menentukan lama kerja yg dibutuhkan seorang Operator (terlatih dan qualified ) dalam menyelesaikan suatu pekerjaan yg spesifik pada tingkat kecepatan kerja yg NORMAL

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Interaksi Manusia dan Mesin Dalam bukunya, Wignjosoebroto (2003: 58) menjelaskan bahwa kata Mesin dapat diartikan lebih luas yaitu menyangkut semua obyek fisik berupa peralatan,

Lebih terperinci

Dalam menjalankan proses ini permasalahan yang dihadapi adalah tidak adanya informasi tentang prediksi kebutuhan material yang diperlukan oleh produks

Dalam menjalankan proses ini permasalahan yang dihadapi adalah tidak adanya informasi tentang prediksi kebutuhan material yang diperlukan oleh produks BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Permasalahan Umum PT. Sinar Inti Electrindo Raya adalah perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur, pemasaran panel Tegangan Menengah (TM) dan panel Tegangan Rendah (TR).Dalam

Lebih terperinci

EVALUASI EFISIENSI KERJA BAGIAN PRODUKSI FLOORING DENGAN PENDEKATAN METODE WORK LOAD ANALYSIS DI PT. DHARMA SATYA NUSANTARA SURABAYA SKRIPSI OLEH :

EVALUASI EFISIENSI KERJA BAGIAN PRODUKSI FLOORING DENGAN PENDEKATAN METODE WORK LOAD ANALYSIS DI PT. DHARMA SATYA NUSANTARA SURABAYA SKRIPSI OLEH : EVALUASI EFISIENSI KERJA BAGIAN PRODUKSI FLOORING DENGAN PENDEKATAN METODE WORK LOAD ANALYSIS DI PT. DHARMA SATYA NUSANTARA SURABAYA SKRIPSI OLEH : ANNAS MAHFUDZ 0632010060 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam analisa dan pemecahan masalah secara sistematis dan teratur perlu

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam analisa dan pemecahan masalah secara sistematis dan teratur perlu 7 BAB II LANDASAN TEORI Dalam analisa dan pemecahan masalah secara sistematis dan teratur perlu adanya dasar teori yang tepat yang dapat dijadikan patokan dalam pembahasan kasus. Oleh karena itu metode

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Produksi dan Proses Produksi 2.1.1 Pengertian Produksi Dari beberapa ahli mendifinisikan tentang produksi, antara lain 1. Pengertian produksi adalah suatu proses pengubahan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI Jika dalam suatu organisasi atau perusahan telah diterapkan sistem kerja yang baik dengan diperhatikannya faktor-faktor kerja serta segi-segi ergonomis, tentunya perusahaan tersebut

Lebih terperinci

MODUL 1 PERANCANGAN PRODUK MODUL 1 ANALISA DAN PERANCANGAN KERJA (MOTION AND WORK MEASUREMENT)

MODUL 1 PERANCANGAN PRODUK MODUL 1 ANALISA DAN PERANCANGAN KERJA (MOTION AND WORK MEASUREMENT) MODUL 1 PERANCANGAN PRODUK MODUL 1 ANALISA DAN PERANCANGAN KERJA (MOTION AND WORK MEASUREMENT) 1.1. TUJUAN PRAKTIKUM Untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

WORK SAMPLING STUDI KASUS PEKERJAAN BERTENDER PADA SEBUAH CAFE TUTI SARMA SINAGA ST MEILITA TRYANA SEMBIRING, ST

WORK SAMPLING STUDI KASUS PEKERJAAN BERTENDER PADA SEBUAH CAFE TUTI SARMA SINAGA ST MEILITA TRYANA SEMBIRING, ST WORK SAMPLING STUDI KASUS PEKERJAAN BERTENDER PADA SEBUAH CAFE TUTI SARMA SINAGA ST MEILITA TRYANA SEMBIRING, ST Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara BAB I LANDASAN TEORI

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengukuran Waktu Kerja Di dalam sebuah sistem kerja unsur manusia, mesin, peralatan kerja dan lingkungan fisik pekerjaan harus diperhatikan dengan baik secara sendirisendiri maupun

Lebih terperinci

pekerja normal untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang dijalankan dalam sistem

pekerja normal untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang dijalankan dalam sistem 24 pekerja normal untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang dijalankan dalam sistem kerja terbaik. Pengertian dari waktu baku yang normal,wajar, dan terbaik dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa waktu baku

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 PENDAHULUAN Penentuan waktu standar akan mempunyai peranan yang cukup penting didalam pelaksanaan proses produksi dari suatu perusahaan. Penentuan waktu standar yang tepat dan

Lebih terperinci

By: Amalia, S.T., M.T. PENGUKURAN KERJA: FAKTOR PENYESUAIAN DAN ALLOWANCE

By: Amalia, S.T., M.T. PENGUKURAN KERJA: FAKTOR PENYESUAIAN DAN ALLOWANCE By: Amalia, S.T., M.T. PENGUKURAN KERJA: FAKTOR PENYESUAIAN DAN ALLOWANCE PENYESUAIAN Maksud melakukan penyesuaian : menormalkan waktu siklus karena kecepatan tidak wajar oleh operator Konsep wajar : seorang

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Line Balancing Line Balancing adalah serangkaian stasiun kerja (mesin dan peralatan) yang dipergunakan untuk pembuatan produk. Line Balancing (Lintasan Perakitan) biasanya

Lebih terperinci

PENGARUH KONSENTRASI GULA TERHADAP MUTU SUKADE PEPAYA (Carica papaya L.) Oleh YULIANA SABARINA LEWAR NIM

PENGARUH KONSENTRASI GULA TERHADAP MUTU SUKADE PEPAYA (Carica papaya L.) Oleh YULIANA SABARINA LEWAR NIM PENGARUH KONSENTRASI GULA TERHADAP MUTU SUKADE PEPAYA (Carica papaya L.) Oleh YULIANA SABARINA LEWAR NIM. 100500148 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERKEBUNAN JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN POLITEKNIK

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Manajamen Operasi dan Produksi Menurut Prasetya dan Lukiastuti (2011:2) manajemen operasi adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Penyelesaian masalah yang diteliti dalam penelitian ini memerlukan teori-teori atau tinjauan pustaka yang dapat mendukung pengolahan data. Beberapa teori tersebut digunakan sebagai

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) BALAI BESAR KERAJINAN DAN BATIK (BBKB) ANYAMAN, FIGURA DARI BATOK KELAPA DAN KERTAS SENI - YOGYAKARTA

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) BALAI BESAR KERAJINAN DAN BATIK (BBKB) ANYAMAN, FIGURA DARI BATOK KELAPA DAN KERTAS SENI - YOGYAKARTA LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) BALAI BESAR KERAJINAN DAN BATIK (BBKB) ANYAMAN, FIGURA DARI BATOK KELAPA DAN KERTAS SENI - YOGYAKARTA Oleh Oktavianus Surya Nata NIM. 110 500 040 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pengukuran waktu ini akan berhubungan dengan usaha-usaha untuk

BAB II LANDASAN TEORI. Pengukuran waktu ini akan berhubungan dengan usaha-usaha untuk Laporan Tugas Akhir BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengukuran Waktu Kerja Pengukuran waktu ini akan berhubungan dengan usaha-usaha untuk menetapkan waktu baku yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suati pekerjaan.

Lebih terperinci

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ANALISIS PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI ACARA 1 PENGUKURAN WAKTU KERJA DENGAN JAM HENTI

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ANALISIS PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI ACARA 1 PENGUKURAN WAKTU KERJA DENGAN JAM HENTI LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ANALISIS PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI ACARA 1 PENGUKURAN WAKTU KERJA DENGAN JAM HENTI OLEH: Marianus T. Dengi 122080139 LABORATORIUM ANALISIS PERANCANGAN KERJA & ERGONOMI JURUSAN

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS 4.1. Pembahasan Proses pembuatan magnet kimono ini, praktikan mencari Waktu Aktual, Performance Rating, Performance Estimasi, dan %Error. Pembahasan yang dijelaskan pada

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 4 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Kerja Dari penelitian menerangkan bahwa, Perancangan kerja merupakan suatu disiplin ilmu yang dirancang untuk memberikan pengetahuan mengenai prosedur dan prinsip

Lebih terperinci

Perhitungan Waktu Baku Menggunakan Motion And Time Study

Perhitungan Waktu Baku Menggunakan Motion And Time Study Perhitungan Waktu Baku Menggunakan Motion And Time Study ABIKUSNO DHARSUKY Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara PENDAHULUAN Untuk memperoleh prestasi kerja dan hasil kerja yang optimum diperlukan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Sistem Kerja Suatu ilmu yang terdiri dari teknik-teknik dan prinsip-prinsip untuk mendapatkan rancangan terbaik dari sistem kerja yang bersangkutan. Teknikteknik dan

Lebih terperinci

ERGONOMI & APK - I KULIAH 8: PENGUKURAN WAKTU KERJA

ERGONOMI & APK - I KULIAH 8: PENGUKURAN WAKTU KERJA ERGONOMI & APK - I KULIAH 8: PENGUKURAN WAKTU KERJA By: Rini Halila Nasution, ST, MT PENGUKURAN WAKTU KERJA Pengukuran kerja atau pengukuran waktu kerja (time study) adalah suatu aktivitas untuk menentukan

Lebih terperinci

PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM PADA PERTUMBUHAN BIBIT TANAMAN KOPI (Coffea sp) Oleh : DONNY SETIAWAN NIM

PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM PADA PERTUMBUHAN BIBIT TANAMAN KOPI (Coffea sp) Oleh : DONNY SETIAWAN NIM PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM PADA PERTUMBUHAN BIBIT TANAMAN KOPI (Coffea sp) Oleh : DONNY SETIAWAN NIM. 100 500 103 PROGRAM STUDI BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN POLITEKNIK PERTANIAN

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 3 LANDASAN TEORI BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1. Pengukuran Waktu Kerja Sistem kerja yang baik merupakan faktor yang penting dalam suatu manajemen operasional suatu perusahaan. Dalam merancang suatu sistem kerja yang baik dibutuhkan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG ( PKL ) DI BALAI BESAR KERAJINAN DAN BATIK ( BBKB ) YOGYAKARTA. Oleh : M. MA SUM AMIRUDIN NIM :

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG ( PKL ) DI BALAI BESAR KERAJINAN DAN BATIK ( BBKB ) YOGYAKARTA. Oleh : M. MA SUM AMIRUDIN NIM : 1 LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG ( PKL ) DI BALAI BESAR KERAJINAN DAN BATIK ( BBKB ) YOGYAKARTA Oleh : M. MA SUM AMIRUDIN NIM : 080 500 093 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL HUTAN JURUSAN PENGOLAHAN HASIL HUTAN

Lebih terperinci

PENYESUAIAN DAN KELONGGARAN TEKNIK TATA CARA KERJA II

PENYESUAIAN DAN KELONGGARAN TEKNIK TATA CARA KERJA II PENYESUAIAN DAN KELONGGARAN TEKNIK TATA CARA KERJA II PENYESUAIAN Maksud melakukan penyesuaian : menormalkan waktu siklus karena kecepatan tidak wajar oleh operator Konsep wajar : seorang operator yang

Lebih terperinci

Lamp n (menit) x/n

Lamp n (menit) x/n BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Data Hasil Pengukuran Waktu Dibawah ini merupakan hasil pengukuran langsung (menggunakan stopwatch) waktu rakit panel. Box n (menit) x/n 1 2 3 4 5 1 11.9 12.5

Lebih terperinci

PENENTUAN WAKTU BAKU PRODUKSI KERUPUK RAMBAK IKAN LAUT SARI ENAK DI SUKOHARJO

PENENTUAN WAKTU BAKU PRODUKSI KERUPUK RAMBAK IKAN LAUT SARI ENAK DI SUKOHARJO PENENTUAN WAKTU BAKU PRODUKSI KERUPUK RAMBAK IKAN LAUT SARI ENAK DI SUKOHARJO Darsini Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo E-mail : dearsiny@yahoo.com

Lebih terperinci

Pengukuran Waktu (Time Study) Jam Henti

Pengukuran Waktu (Time Study) Jam Henti Pengukuran Waktu (Time Study) Jam Henti The major objective of this chapter is to learn how to calculate a time standard based on stopwatch time study procedures. Time Study Suatu proses untuk menghitung

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Penelitian yang akan dilakukan dapat dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu mengukur waktu produktif, menganalisis faktor faktor penyebab rendahnya

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI TAMBAH DAN PEMASARAN KAYU SENGON GERGAJIAN (Studi Kasus di Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogor)

ANALISIS NILAI TAMBAH DAN PEMASARAN KAYU SENGON GERGAJIAN (Studi Kasus di Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogor) ANALISIS NILAI TAMBAH DAN PEMASARAN KAYU SENGON GERGAJIAN (Studi Kasus di Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogor) Skripsi AHMAD MUNAWAR H 34066007 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 20 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Teknik Pengukuran Data Waktu Jam Henti Di dalam penelitian ini, pengukuran waktu setiap proses operasi sangat dibutuhkan dalam penentuan waktu baku setiap

Lebih terperinci

Rating Factor Masing-masing Stasiun Kerja

Rating Factor Masing-masing Stasiun Kerja Lampiran 1 Rating Factor Masing-masing Stasiun Kerja WC 1 (Laminating) Faktor Kelas Lambang Penyesuaian Sub Total Keterampilan Good C2 +0.03 Usaha Good C2 +0.02 Kondisi Fair E -0.03 Konsistensi Average

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Penelitian Cara Kerja Pada laporan skripsi ini penelitian cara kerja menggunakan metode penelitian yang dilakukan melalui operation process chart. Dan dalam perhitungan untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. selesai sesuai dengan kontrak. Disamping itu sumber-sumber daya yang tersedia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. selesai sesuai dengan kontrak. Disamping itu sumber-sumber daya yang tersedia BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Penjadwalan Salah satu masalah yang cukup penting dalam system produksi adalah bagaimana melakukan pengaturan dan penjadwalan pekerjaan, agar pesanan dapat selesai sesuai

Lebih terperinci

BAB II OPC, APC, STRUKTUR PRODUK, DAN BOM

BAB II OPC, APC, STRUKTUR PRODUK, DAN BOM II-13 BAB II OPC, APC, STRUKTUR PRODUK, DAN BOM 2.1 Landasan Teori Peta proses operasi adalah peta kerja yang yang mencoba menggambarkan urutan kerja dengan jalan membagi pekerjaan tersebut menjadi elemen-elemen

Lebih terperinci

Tugas dari Presiden Direktur, antara lain : Adapun tanggung jawab dari Presiden Direktur adalah:

Tugas dari Presiden Direktur, antara lain : Adapun tanggung jawab dari Presiden Direktur adalah: LAMPIRAN Lampiran 1. Uraian Tugas dan Tanggungjawab 1. Presiden Direktur Tugas dari Presiden Direktur, antara lain : a. Mengambil keputusan yang berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan. b. Menyusun

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA DAN HARGA POKOK PRODUKSI KAYU GERGAJIAN (Sawn Timber ) HUTAN RAKYAT (Kasus Pada CV Sinar Kayu, Kecamatan Leuwi Sadeng, Kabupaten Bogor)

ANALISIS BIAYA DAN HARGA POKOK PRODUKSI KAYU GERGAJIAN (Sawn Timber ) HUTAN RAKYAT (Kasus Pada CV Sinar Kayu, Kecamatan Leuwi Sadeng, Kabupaten Bogor) ANALISIS BIAYA DAN HARGA POKOK PRODUKSI KAYU GERGAJIAN (Sawn Timber ) HUTAN RAKYAT (Kasus Pada CV Sinar Kayu, Kecamatan Leuwi Sadeng, Kabupaten Bogor) Oleh : DIAN PERMATA A 14105529 PROGRAM EKSTENSI MANAJEMEN

Lebih terperinci

PERENCANAAN KESEIMBANGAN LINTASAN GUNA MENINGKATKAN EFISIENSI KERJA TUGAS AKHIR

PERENCANAAN KESEIMBANGAN LINTASAN GUNA MENINGKATKAN EFISIENSI KERJA TUGAS AKHIR PERENCANAAN KESEIMBANGAN LINTASAN GUNA MENINGKATKAN EFISIENSI KERJA (Study Kasus PT.Karyamitra Budisentosa) TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Akademik Studi Strata Satu (S1) Dan Memperoleh

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) BALAI BESAR KERAJINAN ANYAMAN DAN BATIK (BBKB) YOGYAKARTA. Oleh : GUNAWAN WIBISONO NIM.

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) BALAI BESAR KERAJINAN ANYAMAN DAN BATIK (BBKB) YOGYAKARTA. Oleh : GUNAWAN WIBISONO NIM. LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) BALAI BESAR KERAJINAN ANYAMAN DAN BATIK (BBKB) YOGYAKARTA Oleh : GUNAWAN WIBISONO NIM. 110 500 035 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL HUTAN JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN POLITEKNIK

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Penelitian cara kerja atau yang dikenal juga dengan nama methods analysis merupakan hal yang sangat penting dalam menentukan metode kerja yang akan dipilih untuk melakukan suatu pekerjaan.

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Sarjana Semester Genap tahun 2007/2008

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Sarjana Semester Genap tahun 2007/2008 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Sarjana Semester Genap tahun 2007/2008 OPTIMASI PROSES PRODUKSI UNTUK PRODUK MAKANAN DENGAN METODE INTEGER LINEAR PROGRAMMING (ILP) PADA PT

Lebih terperinci

PENENTUAN JUMLAH KARYAWAN DI LINE PROSES PRODUKSI DENGAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) DI PT. KUSUMA DIPA NUGRAHA MOJOKERTO SKRIPSI.

PENENTUAN JUMLAH KARYAWAN DI LINE PROSES PRODUKSI DENGAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) DI PT. KUSUMA DIPA NUGRAHA MOJOKERTO SKRIPSI. PENENTUAN JUMLAH KARYAWAN DI LINE PROSES PRODUKSI DENGAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) DI PT. KUSUMA DIPA NUGRAHA MOJOKERTO SKRIPSI Disusun Oleh: DECKY SATRYA PAMUNGKAS NPM : 0732010074 JURUSAN TEKNIK

Lebih terperinci

LAPORAN MAGANG PADA PT. GLOBAL SYSTECH MEDIKA, JAKARTA. Laporan Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih. Gelar Ahli Madya (A.Md.

LAPORAN MAGANG PADA PT. GLOBAL SYSTECH MEDIKA, JAKARTA. Laporan Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih. Gelar Ahli Madya (A.Md. LAPORAN MAGANG PADA PT. GLOBAL SYSTECH MEDIKA, JAKARTA Laporan Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Gelar Ahli Madya (A.Md.) Jenjang Pendidikan Diploma III Manajemen Perusahaan Disusun Oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama bulan November 2010 sampai dengan Februari 2011, dan kegiatannya meliputi pengamatan gerakan, pengukuran waktu,

Lebih terperinci

By: Amalia, S.T., M.T. PENGUKURAN WAKTU KERJA: METODE PENGUKURAN LANGSUNG

By: Amalia, S.T., M.T. PENGUKURAN WAKTU KERJA: METODE PENGUKURAN LANGSUNG By: Amalia, S.T., M.T. PENGUKURAN WAKTU KERJA: METODE PENGUKURAN LANGSUNG Metode penetapan keseimbangan antara kegiatan manusia yang dikontribusikan dengan unit output yang dihasilkan Waktu yang dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS 4.1 Pembahasan Pekerjaan yang diamati pada praktikum kali ini adalah produktifitas kasir hypermart oleh dua operator. Proses kinerja kasir tersebut adalah kasir tersebut

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 29 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Perancangan Tata Letak Salah satu kegiatan rekayasa industri yang paling tua adalah menata letak fasilitas. Dan tata letak yang baik selalu mengarah kepada perbaikan-perbaikan

Lebih terperinci

PEDOMAN PROPOSAL PRAKTEK KERJA LAPANGAN BUSINESS PLAN PROGRAM BEASISWA TPL DIPLOMA III AKADEMI TEKNOLOGI KULIT

PEDOMAN PROPOSAL PRAKTEK KERJA LAPANGAN BUSINESS PLAN PROGRAM BEASISWA TPL DIPLOMA III AKADEMI TEKNOLOGI KULIT PEDOMAN PROPOSAL PRAKTEK KERJA LAPANGAN BUSINESS PLAN PROGRAM BEASISWA TPL DIPLOMA III AKADEMI TEKNOLOGI KULIT KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN RI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN INDUSTRI AKADEMI TEKNOLOGI KULIT

Lebih terperinci

ANALISIS METODE MOODIE YOUNG DALAM MENENTUKAN KESEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI

ANALISIS METODE MOODIE YOUNG DALAM MENENTUKAN KESEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 5, No. 03(2016), hal 229-238 ANALISIS METODE MOODIE YOUNG DALAM MENENTUKAN KESEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI Dwi Yuli Handayani, Bayu Prihandono,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Time and Motion Study Time and motion study adalah suatu aktivitas untuk menentukan waktu yang dibutuhkan oleh seorang operator (yang memiliki skill rata-rata dan terlatih) baik

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Dalam penulisan ini, diperlukan teori teori yang mendukung, yang didapat dari mata kuliah yang pernah diajarkan dan dari referensi referensi sebagai bahan pendukung. Untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Berikut ini adalah diagram alir yang digunakan dalam penyelesaian studi kasus ini: Mulai

BAB 3 METODE PENELITIAN. Berikut ini adalah diagram alir yang digunakan dalam penyelesaian studi kasus ini: Mulai BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Flowchart Metode Penelitian Berikut ini adalah diagram alir yang digunakan dalam penyelesaian studi kasus ini: Mulai Studi Pendahuluan: Pengamatan flow process produksi Assembly

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Perancangan Sistem Kerja Perancangan sistem kerja adalah suatu ilmu yang terdiri dari teknik - teknik dan prinsip - prinsip untuk mendapatkan rancangan terbaik dari sistem

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. pekerjaan yang dijalankan dalam sistem kerja terbaik.

BAB III LANDASAN TEORI. pekerjaan yang dijalankan dalam sistem kerja terbaik. 20 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengukuran Waktu Kerja Menurut Sutalaksana dkk. (2006), Pengukuran waktu kerja ditujukan untuk mendapatkan waktu baku penyelesaian suatu pekerjaan, yaitu waktu yang dibutuhkan

Lebih terperinci

ANALISIS BEBAN KERJA DAN JUMLAH KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DENGAN PENGEKATAN METODE WORK LOAD ANALYSIS ( WLA ) DI PABRIK GULA CANDI BARU SIDOARJO

ANALISIS BEBAN KERJA DAN JUMLAH KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DENGAN PENGEKATAN METODE WORK LOAD ANALYSIS ( WLA ) DI PABRIK GULA CANDI BARU SIDOARJO ANALISIS BEBAN KERJA DAN JUMLAH KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DENGAN PENGEKATAN METODE WORK LOAD ANALYSIS ( WLA ) DI PABRIK GULA CANDI BARU SIDOARJO SKRIPSI OLEH : ISNAINI 0632010053 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

Lebih terperinci

ANALISA LINE BALANCING PRODUK SANDAL DENGAN METODA HEURISTIK

ANALISA LINE BALANCING PRODUK SANDAL DENGAN METODA HEURISTIK LAPORAN KERJA PRAKTEK ANALISA LINE BALANCING PRODUK SANDAL DENGAN METODA HEURISTIK (Studi Kasus Pada PT Kmk Global Sports) Diajukan Guna Untuk Melengkapi Persyaratan Kelulusan Program Strata Satu (S1)

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 8 BAB II LANDASAN TEORI Keseimbangan lini produksi bermula dari lini produksi masal, dimana tugas-tugas yang dikerjakan dalam proses harus dibagi kepada seluruh operator agar beban kerja dari para operator

Lebih terperinci

PENENTUAN KESEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE HELGESON-BIRNIE

PENENTUAN KESEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE HELGESON-BIRNIE Buletin Ilmiah Math. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 5, No. 03(2016), hal 239-248 PENENTUAN KESEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE HELGESON-BIRNIE Puji Astuti Saputri, Shantika

Lebih terperinci

MODUL II WORK MEASUREMENT

MODUL II WORK MEASUREMENT BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Waktu merupakan salah satu kriteria dari suatu alternatif beberapa metode kerja yang paling sering digunakan sebab kriteria ini memiliki sejumlah kelebihan dibandingkan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Perencanaan dan Pengendalian Produksi Pada Produk Case Air Filter Sub. Assy Model 14D1 Di PT. ROKI INDONESIA Sebagai Upaya Memenuhi

TUGAS AKHIR. Perencanaan dan Pengendalian Produksi Pada Produk Case Air Filter Sub. Assy Model 14D1 Di PT. ROKI INDONESIA Sebagai Upaya Memenuhi TUGAS AKHIR Perencanaan dan Pengendalian Produksi Pada Produk Case Air Filter Sub Assy Model 14D1 Di PT. ROKI INDONESIA Sebagai Upaya Memenuhi Kebutuhan Pelanggan Diajukan guna melengkapi sebagian syarat

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR ANALISA KESEIMBANGAN LINI UNTUK TARGET PRODUKSI AIR FILTER. (STUDI KASUS PT. SELAMAT SEMPURNA Tbk)

TUGAS AKHIR ANALISA KESEIMBANGAN LINI UNTUK TARGET PRODUKSI AIR FILTER. (STUDI KASUS PT. SELAMAT SEMPURNA Tbk) TUGAS AKHIR ANALISA KESEIMBANGAN LINI UNTUK TARGET PRODUKSI AIR FILTER (STUDI KASUS PT. SELAMAT SEMPURNA Tbk) Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Teknik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mulai. Latar Belakang Masalah. Perumusan Masalah. Tujuan Penelitian. Manfaat Penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mulai. Latar Belakang Masalah. Perumusan Masalah. Tujuan Penelitian. Manfaat Penelitian. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini secara sistematis mengenai tahapan yang dilakukan dalam membuat penelitian. Langkah-langkah yang dilakukan dapat digambarkan dengan sebuah flowchart pada gambar

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ASAS KEBEBASAN BERKONTRAK DAN ASAS KESEIMBANGAN DALAM PELAKSANAAN PERJANJIAN PEMBIAYAAN DI PT SUZUKI FINANCE INDONESIA CABANG KUDUS

IMPLEMENTASI ASAS KEBEBASAN BERKONTRAK DAN ASAS KESEIMBANGAN DALAM PELAKSANAAN PERJANJIAN PEMBIAYAAN DI PT SUZUKI FINANCE INDONESIA CABANG KUDUS IMPLEMENTASI ASAS KEBEBASAN BERKONTRAK DAN ASAS KESEIMBANGAN DALAM PELAKSANAAN PERJANJIAN PEMBIAYAAN DI PT SUZUKI FINANCE INDONESIA CABANG KUDUS SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi dan melengkapi tugas Dalam

Lebih terperinci

LAPORAN KERJA PRAKTEK ANALISA PERENCANAAN PADA PERSEDIAAN BAHAN BAKU PRODUK TEFFLON DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING

LAPORAN KERJA PRAKTEK ANALISA PERENCANAAN PADA PERSEDIAAN BAHAN BAKU PRODUK TEFFLON DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING LAPORAN KERJA PRAKTEK ANALISA PERENCANAAN PADA PERSEDIAAN BAHAN BAKU PRODUK TEFFLON DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (Studi Kasus CV. Berkat Sukses Sejahtera) Diajukan guna melengkapi sebagai

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) DI PPIRT (PUSAT PENGEMBANGAN INDUSTRI ROTAN TERPADU) PALU SULAWESI TENGAH. Oleh :

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) DI PPIRT (PUSAT PENGEMBANGAN INDUSTRI ROTAN TERPADU) PALU SULAWESI TENGAH. Oleh : 1 LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) DI PPIRT (PUSAT PENGEMBANGAN INDUSTRI ROTAN TERPADU) PALU SULAWESI TENGAH Oleh : Febiola Setia Ningrum NIM. 070 500 040 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL HUTAN JURUSAN

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO ISSN: APLIKASI METODE WORK SAMPLING UNTUK MENGHITUNG WAKTU BAKU DAN KAPASITAS PRODUKSI PADA INDUSTRI KERAMIK

Seminar Nasional IENACO ISSN: APLIKASI METODE WORK SAMPLING UNTUK MENGHITUNG WAKTU BAKU DAN KAPASITAS PRODUKSI PADA INDUSTRI KERAMIK APLIKASI METODE WORK SAMPLING UNTUK MENGHITUNG WAKTU BAKU DAN KAPASITAS PRODUKSI PADA INDUSTRI KERAMIK Debrina Puspita Andriani 1, Billy Anugrah 2, Annissa Dian Islami 3 1,2,3 Jurusan Teknik Industri,

Lebih terperinci

BUKU PEDOMAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)

BUKU PEDOMAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) BUKU PEDOMAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) PROGRAM D-III JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI JAKARTA Disusun Oleh : Tim Jurusan Teknik Sipil POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 2013 KATA PENGANTAR Puji syukur

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE WORK SAMPLING GUNA MENGUKUR PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DI CV.SINAR KROM SEMARANG

IMPLEMENTASI METODE WORK SAMPLING GUNA MENGUKUR PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DI CV.SINAR KROM SEMARANG IMPLEMETASI METODE WORK SAMPLIG GUA MEGUKUR PRODUKTIVITAS TEAGA KERJA DI CV.SIAR KROM SEMARAG Dwi urul Izzhati 1, Dhieka Anendra 2 1 Fakultas Teknik, Universitas Dian uswantoro, Semarang 50131 E-mail :

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PT. AURELL CARGO. Oleh : HABIB FADILAH

TUGAS AKHIR SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PT. AURELL CARGO. Oleh : HABIB FADILAH TUGAS AKHIR SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PT. AURELL CARGO Oleh : HABIB FADILAH 112102118 PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

Lebih terperinci

ANALISA BEBAN KERJA PADA BAGIAN PRODUKSI DENGAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) UNTUK MENENTUKAN JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL DI PT.

ANALISA BEBAN KERJA PADA BAGIAN PRODUKSI DENGAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) UNTUK MENENTUKAN JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL DI PT. ANALISA BEBAN KERJA PADA BAGIAN PRODUKSI DENGAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) UNTUK MENENTUKAN JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL DI PT. X - SURABAYA SKRIPSI Disusun Oleh: HERY NURIMA PRASETYA NPM : 0732015021

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADA INDUSTRI KECIL PEMBUATAN KOTAK KARTON MELALUI PERBAIKAN DESAIN FASILITAS KERJA

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADA INDUSTRI KECIL PEMBUATAN KOTAK KARTON MELALUI PERBAIKAN DESAIN FASILITAS KERJA Gultom: PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADA INSDUTRI KECIL PEMBUATAN KOTAK... 169 PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADA INDUSTRI KECIL PEMBUATAN KOTAK KARTON MELALUI PERBAIKAN DESAIN FASILITAS KERJA Peniel Immanuel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan juga hasil sampingannya, seperti limbah, informasi, dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. dan juga hasil sampingannya, seperti limbah, informasi, dan sebagainya. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya, sistem produksi terdiri dari elemen input, proses dan elemen output. Input produksi ini dapat berupa bahan baku, mesin, tenaga kerja, modal

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Manajemen Operasi 2.1.1.1 Pengertian Manajemen operasi telah mengalami perubahan yang cukup drastis sejalan dengan perkembangan inovasi

Lebih terperinci

PERAWATAN DAN SISTEM KERJA MESIN SHEARING II PADA PT. SUPER STEEL INDAH JAKARTA TIMUR K E R J A P R A K T E K

PERAWATAN DAN SISTEM KERJA MESIN SHEARING II PADA PT. SUPER STEEL INDAH JAKARTA TIMUR K E R J A P R A K T E K PERAWATAN DAN SISTEM KERJA MESIN SHEARING II PADA PT. SUPER STEEL INDAH JAKARTA TIMUR K E R J A P R A K T E K Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Dan Memenuhi Syarat Ujian Akhir Program Sarjana Strata Satu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Studi Kerja Studi kerja adalah penelaahan secara sistematik terhadap pekerjaan, dengan maksud untuk : (Barnes, 1980, Halaman 6) 1. Mengembangkan sistem dan metode kerja yang lebih

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA KERJA DENGAN PENDEKATAN HASIL KERJA DI BAGIAN PACKING PADA PT XYZ. Oleh: : Chyntia Andryani NPM :

TUGAS AKHIR ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA KERJA DENGAN PENDEKATAN HASIL KERJA DI BAGIAN PACKING PADA PT XYZ. Oleh: : Chyntia Andryani NPM : TUGAS AKHIR ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA KERJA DENGAN PENDEKATAN HASIL KERJA DI BAGIAN PACKING PADA PT XYZ Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan akademik guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Industri

Lebih terperinci

Nama : Johanes Susanto NIM : Tugas online #4 TKT313 Metodologi Penelitian. Work Sampling

Nama : Johanes Susanto NIM : Tugas online #4 TKT313 Metodologi Penelitian. Work Sampling Nama : Johanes Susanto NIM : 2012-21-046 Tugas online #4 TKT313 Metodologi Penelitian Work Sampling Sampling Pekerjaan (Work Sampling) adalah suatu teknik untuk mengadakan sejumlah besar pengamatan terhadap

Lebih terperinci

PERHITUNGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA MATERIAL BETON BERTULANG DENGAN ANALISA HARGA SATUAN MODERN

PERHITUNGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA MATERIAL BETON BERTULANG DENGAN ANALISA HARGA SATUAN MODERN PERHITUNGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA MATERIAL BETON BERTULANG DENGAN ANALISA Studi kasus : Proyek Pembangunan Gedung Student And Training Centre Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung Diajukan

Lebih terperinci

PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSI DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N

PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSI DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N ANALISA EFISIENSI DAN UTILISASI PENGGUNAAN WAKTU PRODUKSI UNTUK MENENTUKAN JUMLAH TENAGA KERJA DENGAN PENGUKURAN WAKTU STANDAR MENGGUNAKAN METODE STOPWATCH TIME STUDY PADA PT. CAHAYA BINTANG MEDAN TUGAS

Lebih terperinci

PERENCANAAN JUMLAH OPERATOR PRODUKSI DENGAN METODE STUDI WAKTU (STUDI KASUS PADA INDUSTRI PENGOLAHAN PRODUK LAUT)

PERENCANAAN JUMLAH OPERATOR PRODUKSI DENGAN METODE STUDI WAKTU (STUDI KASUS PADA INDUSTRI PENGOLAHAN PRODUK LAUT) PERENCANAAN JUMLAH OPERATOR PRODUKSI DENGAN METODE STUDI WAKTU (STUDI KASUS PADA INDUSTRI PENGOLAHAN PRODUK LAUT) Kelvin Teknik Industri, Sekolah Tinggi Teknik Surabaya kelvin@stts.edu ABSTRAK Aliran produksi

Lebih terperinci

PERENCANAAN KAPASITAS PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROUGH CUT CAPACITY PLANNING (RCCP) UNTUK MEMENUHI PERMINTAAN KONSUMEN PADA PT

PERENCANAAN KAPASITAS PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROUGH CUT CAPACITY PLANNING (RCCP) UNTUK MEMENUHI PERMINTAAN KONSUMEN PADA PT PERENCANAAN KAPASITAS PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROUGH CUT CAPACITY PLANNING (RCCP) UNTUK MEMENUHI PERMINTAAN KONSUMEN PADA PT. JASON KARYA INDUSTRI SURABAYA SKIRPSI DISUSUN OLEH : TATIT WIDHIAKASA

Lebih terperinci

BAB II PROSES KERJA DAN MATERIAL

BAB II PROSES KERJA DAN MATERIAL BAB II PROSES KERJA DAN MATERIAL 2.1 Landasan Teori Operation Process Chart (OPC) adalah suatu diagram yang menggambarkan langkah-langkah proses yang dialami oleh bahan baku yang meliputi urutan proses

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pembebanan Pembebanan (loading) dapat diartikan pekerjaan yang diberikan kepada mesin atau operator. Pembebanan menyangkut jadwal waktu kerja operator dalam kurun waktu satu hari

Lebih terperinci

PERENCANAAN KEBUTUHAN KAPASITAS PRODUKSI PADA PT. BANDAR BUNDER IRA RUMIRIS HUTAGALUNG

PERENCANAAN KEBUTUHAN KAPASITAS PRODUKSI PADA PT. BANDAR BUNDER IRA RUMIRIS HUTAGALUNG PERENCANAAN KEBUTUHAN KAPASITAS PRODUKSI PADA PT. BANDAR BUNDER TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Oleh IRA RUMIRIS HUTAGALUNG 0 8 0 4 0 3

Lebih terperinci

LAPORAN MAGANG PADA SUB.BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA KALIDERES. Gelar Ahli Madya (A.Md) Di Susun oleh :

LAPORAN MAGANG PADA SUB.BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA KALIDERES. Gelar Ahli Madya (A.Md) Di Susun oleh : LAPORAN MAGANG PADA SUB.BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA KALIDERES Laporan ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk meraih Gelar Ahli Madya (A.Md) Jenjang Pendidikan

Lebih terperinci

USULAN PERBAIKAN METODA KERJA DAN PENENTUAN WAKTU STANDAR DENGAN MENGGUNAKAN PETA KERJA PADA BAGIAN SERVICE LADLE DEPARTEMEN TANUR PT.

USULAN PERBAIKAN METODA KERJA DAN PENENTUAN WAKTU STANDAR DENGAN MENGGUNAKAN PETA KERJA PADA BAGIAN SERVICE LADLE DEPARTEMEN TANUR PT. USULAN PERBAIKAN METODA KERJA DAN PENENTUAN WAKTU STANDAR DENGAN MENGGUNAKAN PETA KERJA PADA BAGIAN SERVICE LADLE DEPARTEMEN TANUR PT. GROWTH ASIA TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat

Lebih terperinci

Analisis Efisiensi Operator Pemanis CTP dengan Westing House System s Rating

Analisis Efisiensi Operator Pemanis CTP dengan Westing House System s Rating Petunjuk Sitasi: Cahyawati, A. N., & Pratiwi, D. A. (2017). Analisis Efisiensi Operator Pemanis CTP dengan Westing House System s Rating. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. B211-216). Malang: Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Biaya produksi merupakan salah satu aspek penting yang harus diperhatikan oleh setiap perusahaan, semakin kecil biaya produksi maka semakin besar keuntungan yang didapat

Lebih terperinci