BAB I PENDAHULUAN. dan dalam jangka pendek (tujuan operasional). Oleh karena itu, diperlukan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. dan dalam jangka pendek (tujuan operasional). Oleh karena itu, diperlukan"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Leysen dan Nuffel (2010), sebuah organisasi yang memiliki kinerja yang baik adalah organisasi yang mampu mencapai tujuan organisasi saat ini dan mampu mempersiapkan dirinya untuk mencapai tujuan organisasi di masa yang akan datang. Tujuan organisasi ini merupakan sebuah ekspresi dari tujuan kunci yang ingin dicapai oleh organisasi tersebut dalam jangka panjang (tujuan strategis) dan dalam jangka pendek (tujuan operasional). Oleh karena itu, diperlukan pengendalian internal berupa pengendalian kinerja melalui pengukuran pencapaian kinerja saat ini terhadap target kinerja yang diharapkan dan pengendalian risiko melalui identifikasi risiko, pemetaan risiko, respon risiko, dan evaluasi manajemen risiko, agar dapat memastikan tercapainya sasaran dan tujuan perusahaan. Konsep pengendalian internal yang menggabungkan antara pengendalian kinerja dan pengendalian risiko ini menurut Leysen dan Nuffel (2010), mulai menjadi pembicaraan yang menarik di Amerika pada tahun 2002, yang diikuti dengan dikeluarkannya framework Enterprise Risk Management atau Enterprisewide risk management (ERM) oleh Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission (COSO) pada tahun 2004 dan ISO pada tahun Menurut PwC (2009), Accenture (2011), Deloitte (2012), KPMG (2012), Ernst & Young (2013), dan Lam (2014), framework ERM yang dikeluarkan oleh COSO dan ISO ini seharusnya mampu digunakan sebagai dasar penciptaan strategi yang 1

2 lebih komprehensif dan efektif dalam merespon risiko terkait perubahan lingkungan bisnis dari pada manajemen risiko tradisional. Menurut Deloitte (2006), Kaplan dan Mikes (2012), Ernst & Young (2013), dan Lam (2014), manajemen risiko yang efektif tidak hanya bertujuan untuk memperbaiki kinerja perusahaan saat ini, tetapi juga untuk membantu perusahaan dalam mempersiapkan diri untuk melakukan respon yang lebih efektif terhadap perubahan lingkungan bisnis yang dapat mengganggu pelaksanaan strategi perusahaan dalam mencapai sasaran dan tujuan yang diinginkan perusahaan. Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian Standard & Poor s (2010), KPMG (2011), dan Ernst & Young (2013), yang menunjukkan bahwa perusahaan yang memiliki manajemen risiko yang lebih efektif memiliki kinerja keuangan dua kali lipat lebih baik dari pada perusahaan yang memiliki keefektifan yang lebih rendah. Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh PwC pada tahun 2009, ketidakefektifan manajemen risiko merupakan salah satu faktor utama penyebab terjadinya krisis keuangan global tahun 2008, sehingga mengakibatkan beberapa perusahaan menghadapi tekanan kompetisi yang besar dari para pesaingnya yang berhasil menerapkan manajemen risiko yang lebih efektif. Menurut Lam (2014), telah terdapat banyak penelitian yang mendukung bahwa framework ERM ini mampu meningkatkan kinerja perusahaan, salah satu contohnya adalah hasil penelitian Claudia pada tahun 2010 yang menunjukkan bahwa penerapan ERM mampu meningkatkan kinerja PT. Bank Mandiri Persero tbk. melalui penurunan NPL dan meningkatnya harga saham BRMI. 2

3 Menurut Frigo dan Anderson (2009), PwC (2009), KPMG (2011), Deloitte (2011), Ernst & Young (2013), lingkungan ekonomi dan peristiwa negatif dari tahun 2008 dan 2009 secara signifikan telah mempengaruhi banyak organisasi untuk menciptakan sebuah penekanan baru pada risiko dan manajemen risiko. Hal ini dapat dilihat melalui perluasan fokus lembaga pemeringkat seperti Standar & Poor s (S&P) dan Moodys yang pada tahun 2009 menambahkan aspek manajemen risiko perusahaan dalam proses pemeringkatannya. Menurut COSO (2004), Deloitte (2011), dan Lam (2014), manajemen risiko adalah sebuah proses yang berkelanjutan. Oleh karena itu, agar manajemen risiko tersebut dapat dilakukan dengan efektif maka setiap komponen pendukung terlaksananya manajemen risiko yang efektif harus dievaluasi terhadap kondisi lingkungan bisnis (internal dan eksternal) yang ada saat ini maupun yang akan datang. Hal ini juga didukung oleh Lam (2014) yang menyebutkan bahwa keefektifan dari kinerja manajemen risiko yang ada di perusahaan harus dievaluasi secara berkala agar dapat memastikan tercapainya target kinerja perusahaan secara keseluruhan maupun target kinerja dari unit bisnis atau operasional yang dimiliki oleh perusahaan (Lam, 2014) Rumusan Masalah PT. Best Denki Indonesia (BDI) bergerak di bidang ritel alat elektronik untuk rumah tangga dan kantor yang didirikan pada tanggal 1 Juli 2006 dengan target pasar kalangan kelas ekonomi menengah ke atas yang hingga saat ini telah memiliki 19 gerai/toko yang tersebar di area Jakarta, Tangerang, Bandung, Makassar, dan Surabaya. BDI merupakan perusahaan joint venture antara Best 3

4 Denki Co. Ltd. melalui Best Denki Singapore Pte. Ltd. (51%) dengan PT. Bangun Persada Tata Makmur (49%) dengan investasi awal sebesar US $ 4,5 juta. Menurut informasi awal yang didapat oleh peneliti, BDI masih menggunakan manajemen risiko tradisional dan belum pernah mengevaluasi kinerja manajemen risiko yang dimilikinya. Menurut Wiryono dan Suharto (2008), perbedaan antara manajemen risiko tradisional dengan ERM dapat dilihat pada Tabel 1.1 di bawah ini. Tabel 1.1: Perbedaan antara Manajemen Risiko Tradisional dan ERM Manajemen Risiko Tradisional Risiko sebagai bahaya individual/tidak berhubungan Fokus pada pengurangan/penghindaran risiko Fokus pada batas risiko Bersifat transaksional/tidak berkelanjutan Pengukuran risiko dilakukan dengan tidak terencana Pemilik risiko tidak didefinisikan dengan jelas Risiko merupakan tanggung jawab pihak tertentu ERM Risiko dalam konteks strategi bisnis Fokus untuk mengoptimalkan antara risiko dan tingkat pengembalian Fokus pada strategi risiko Merupakan sebuah proses yang berkelanjutan Pengukuran risiko didasarkan pada pengawasan risiko dan terencana dengan baik Pemilik risiko didefinisikan dengan jelas Risiko merupakan tanggung jawab seluruh karyawan Sumber: Wiryono, S. K. dan Suharto Analisis Risiko Operasional di PT. TELKOM dengan Pendekatan Metode ERM. Jurnal Manajemen Teknologi. Vol.7, No. 1, pp BDI pernah mengalami kegagalan dalam melakukan strategi bisnisnya, yaitu pada bulan Maret 2012 BDI melakukan pemisahan divisi penjualan komputer ke toko yang terpisah dari toko produk elektronik yang dimilikinya yang akhirnya ditutup dan disatukan kembali pada bulan November Peneliti menduga terdapat ketidakefektifan praktik manajemen risiko yang ada di BDI, dimana 4

5 penerapan manajemen risiko tradisional yang ada di BDI tidak mampu mengidentifikasi risiko strategis secara spesifik yang dapat menggagalkan pencapaian sasaran dan tujuan yang diinginkan oleh strategi tersebut, yang menyebabkan respon/penanganan risiko yang dilakukan tidak mampu mengendalikan risiko tersebut dengan efektif Pertanyaan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah dijelaskan sebelumnya, maka pertanyaan penelitian yang dapat dikemukakan adalah apakah BDI telah memiliki praktik manajemen risiko yang efektif? 1.4. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis keefektifan praktik manajemen risiko yang ada di BDI Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi perusahaan dalam mengevaluasi kinerja manajemen risiko dan upaya perbaikan keefektifan manajemen risiko ke arah yang lebih optimal. 5

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. 1. Praktik manajemen risiko di BDI masih belum dilakukan dengan efektif,

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. 1. Praktik manajemen risiko di BDI masih belum dilakukan dengan efektif, BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Praktik manajemen risiko di BDI masih belum dilakukan dengan efektif,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menerbitkan Standards Australia of the world s risk management standard, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. menerbitkan Standards Australia of the world s risk management standard, yaitu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap kegiatan bisnis selalu mengandung risiko yang setara dengan tingkat pengembalian (return) yang akan didapatkan. Pada dasarnya risiko tidak dapat dihindari dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan profitability adalah hal yang sangat disukai oleh para investor dan stakeholders perusahaan apapun. Namun kedua hal tersebut dapat menjadi bumerang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada tahun 2001 terungkap skandal akuntansi yang melibatkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada tahun 2001 terungkap skandal akuntansi yang melibatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 2001 terungkap skandal akuntansi yang melibatkan perusahaan besar, Enron. Perusahaan ini pernah mendapat peringkat 7 dari daftar Fortune500. Perusahaan energi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas mengenai latar belakang, rumusan masalah yang mendasari penelitian yang dilakukan, serta tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manajemen laba banyak terjadi di perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

BAB I PENDAHULUAN. manajemen laba banyak terjadi di perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perusahaan di Dunia mengalami banyak sejarah dalam hal Bangkrutnya perusahaan, manipulasi akuntansi yang berbentuk manajemen laba banyak terjadi di perusahaan yang terdaftar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan para pemegang saham (shareholder) saja dan juga menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan para pemegang saham (shareholder) saja dan juga menyebabkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan lingkungan bisnis saat ini yang memiliki tingkat kompetisi semakin tinggi menyebabkan perubahan tuntutan dan paradigma suatu perusahaan untuk menjadi lebih

Lebih terperinci

MANAJEMEN RISIKO crmsindonesia.org

MANAJEMEN RISIKO crmsindonesia.org S U R V E Y N A S I O N A L MANAJEMEN RISIKO 2016 crmsindonesia.org Daftar Pustaka 3 Indonesia 6 Potret 7 9 dan Kompetisi Regional dan Tren Manajemen Risiko di Indonesia Adopsi Manajemen Risiko di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Treadway Commission (COSO) mendefinisikan Enterprise Risk

BAB I PENDAHULUAN. Treadway Commission (COSO) mendefinisikan Enterprise Risk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Risiko merupakan aspek yang sangat penting untuk dikelola oleh perusahaan. Menurut Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission (COSO) mendefinisikan

Lebih terperinci

COSO ERM (Enterprise Risk Management)

COSO ERM (Enterprise Risk Management) Audit Internal (Pertemuan ke-4) Oleh: Bonny Adhisaputra & Herbayu Nugroho Sumber: Brink's Modern Internal Auditing 7 th Edition COSO ERM (Enterprise Risk Management) COSO Enterprise Risk Management adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan pemerintah yang digunakan sebagai dasar pertimbangan pengambilan

BAB I PENDAHULUAN. dan pemerintah yang digunakan sebagai dasar pertimbangan pengambilan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan disiapkan untuk memberikan informasi yang berguna bagi para pemakai laporan keuangan seperti pemegang saham (investor), kreditor dan pemerintah yang

Lebih terperinci

6/1/16 Manajemen Proyek IT - Universitas Mercu Buana Yogyakarta

6/1/16 Manajemen Proyek IT - Universitas Mercu Buana Yogyakarta Dosen Pengampu: Anief Fauzan Rozi, S.Kom., M.Eng. Phone/WA: 0856 4384 6541 PIN BB: 29543EC4 Email: anief.umby@gmail.com Website: http://anief.mercubuana- yogya.ac.id 6/1/16 Manajemen Proyek IT - Universitas

Lebih terperinci

BAB VII RINGKASAN, SIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN REKOMENDASI. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk dalam pelaksanaanya menghadapi risiko-risiko

BAB VII RINGKASAN, SIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN REKOMENDASI. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk dalam pelaksanaanya menghadapi risiko-risiko BAB VII RINGKASAN, SIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN REKOMENDASI 7.1 Rangkuman dan Simpulan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk dalam pelaksanaanya menghadapi risiko-risiko yang akan mengganggu kegiatan

Lebih terperinci

BEST PRACTICES ITG di Perusahaan. Titien S. Sukamto

BEST PRACTICES ITG di Perusahaan. Titien S. Sukamto BEST PRACTICES ITG di Perusahaan Titien S. Sukamto Beberapa Best Practices Guideline untuk Tata Kelola TI 1. ITIL (The Infrastructure Library) ITIL dikembangkan oleh The Office of Government Commerce (OGC),

Lebih terperinci

EARNING RISK MANAGEMENT

EARNING RISK MANAGEMENT PENDEKATAN MANAJEMEN RISIKO Perkembangan risiko dan harapan manajemen kini tentang risiko telah menempatkan tekanan pada praktek kerja jika dibandingkan sebelumnya. Secara historis, dalam kedua organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan adalah memakmurkan pemilik perusahaan atau

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan adalah memakmurkan pemilik perusahaan atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan perusahaan adalah memakmurkan pemilik perusahaan atau pemegang saham. Tujuan ini dapat diwujudkan dengan memaksimalkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan sangat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Derasnya arus globalisasi saat ini mendorong pertumbuhan ekonomi di seluruh negara, termasuk Indonesia. Hal ini mengakibatkan terjadinya persaingan yang semakin ketat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi. Perusahaan selalu dihadapkan dengan kenyataan high risk bring about

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi. Perusahaan selalu dihadapkan dengan kenyataan high risk bring about BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan dalam aktivitas bisnis tidak akan lepas dari risiko yang dihadapi. Perusahaan selalu dihadapkan dengan kenyataan high risk bring about high return,

Lebih terperinci

FRAMEWORK, STANDAR, DAN REGULASI. Titien S. Sukamto

FRAMEWORK, STANDAR, DAN REGULASI. Titien S. Sukamto FRAMEWORK, STANDAR, DAN REGULASI Titien S. Sukamto FRAMEWORK COSO (COMMITTEE OF SPONSORING ORGANIZATIONS) COSO sangat diterima di USA sebagai pondasi dari pengendalian internal modern dan praktik manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis menyebabkan semakin tingginya tantangan untuk mengelola risiko yang harus

BAB I PENDAHULUAN. bisnis menyebabkan semakin tingginya tantangan untuk mengelola risiko yang harus BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya perubahan teknologi, globalisasi dan transaksi bisnis menyebabkan semakin tingginya tantangan untuk mengelola risiko yang harus dihadapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memadai (reasonable assurance) kepada entitas tidak hanya dalam hal akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. memadai (reasonable assurance) kepada entitas tidak hanya dalam hal akuntansi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengendalian internal merupakan salah satu konsep penting dalam setiap entitas bisnis. Hal ini karena pengendalian internal mampu memberikan keyakinan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengenai sistem keuangan yang kurang dapat diandalkan. memadai kepada manajemen dalam mencapai tujuan organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. mengenai sistem keuangan yang kurang dapat diandalkan. memadai kepada manajemen dalam mencapai tujuan organisasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan bisnis di sektor dagang dan jasa mengalami pergerakan yang fluktuatif. Peran kondisi industri bisnis global sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang mempengaruhi perekonomian menjadi tidak stabil. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang mempengaruhi perekonomian menjadi tidak stabil. Banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Krisis moneter pada tahun 1997 pernah melanda Negara Asia yaitu Negara Indonesia yang mempengaruhi perekonomian menjadi tidak stabil. Banyak perusahaan besar yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan dan pengelolaan risiko. Sebuah bisnis yang berkembang harus

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan dan pengelolaan risiko. Sebuah bisnis yang berkembang harus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap bisnis menghadapi tantangan yang paralel dari pertumbuhan pendapatan dan pengelolaan risiko. Sebuah bisnis yang berkembang harus mengidentifikasi dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Informasi yang disajikan harus dapat dipahami, dapat dipercaya, relevan, dan

BAB I PENDAHULUAN. Informasi yang disajikan harus dapat dipahami, dapat dipercaya, relevan, dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan suatu kegiatan yang mengandung risiko dan ketidakpastian. Risiko yang melekat pada suatu kegiatan investasi menyebabkan pentingnya penyajian informasi

Lebih terperinci

Cobit memiliki 4 Cakupan Domain : 1. Perencanaan dan Organisasi (Plan and organise)

Cobit memiliki 4 Cakupan Domain : 1. Perencanaan dan Organisasi (Plan and organise) COBIT Control Objective for Information and related Technology Dikeluarkan dan disusun oleh IT Governance Institute yang merupakan bagian dari ISACA (Information Systems Audit and Control Association)

Lebih terperinci

BAB 3 PERUMUSAN MASALAH

BAB 3 PERUMUSAN MASALAH BAB 3 PERUMUSAN MASALAH 3.1. Latar Belakang Masalah Perbankan Indonesia dalam menjalankan fungsinya berasaskan demokrasi ekonomi dan menggunakan prinsip kehati-hatian. Fungsi utama perbankan Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mitigasi risiko operasional menjadi isu sentral dalam peningkatan skala

BAB I PENDAHULUAN. Mitigasi risiko operasional menjadi isu sentral dalam peningkatan skala BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Mitigasi risiko operasional menjadi isu sentral dalam peningkatan skala operasional perusahaan yang akan melakukan ekspansi bisnis, terutama yang bergerak dalam suatu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan media penyampaian informasi yang penting dan bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai seperti investor dan kreditor dalam pengambilan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, 14 Maret Penulis

KATA PENGANTAR. Jakarta, 14 Maret Penulis KATA PENGANTAR Dengan mengucapakan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmad, berkah dan anugrah sehingga kami dapat menyelesaiakan tesis yang berjudul Kerangka kerja manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kita menyadari bahwa krisis ekonomi yang melanda Indonesia telah memberikan pelajaran yang berharga. Praktek-praktek tidak terpuji dari para pelaku ekonomi

Lebih terperinci

ACE LIFE DAN BANK CTBC LUNCURKAN EMPAT PRODUK BANCASSURANCE

ACE LIFE DAN BANK CTBC LUNCURKAN EMPAT PRODUK BANCASSURANCE 1 Press Statement UNTUK DISIARKAN SEGERA Kontak Media: Priska Rosalina +62 21 2356 8888 priska.rosalina@acegroup.com ACE LIFE DAN BANK CTBC LUNCURKAN EMPAT PRODUK BANCASSURANCE Jakarta, 19 Juni 2014 PT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan maupun nonkeuangan. Bank Indonesia menjelaskan bahwa fungsi

BAB I PENDAHULUAN. keuangan maupun nonkeuangan. Bank Indonesia menjelaskan bahwa fungsi BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Setiap perusahaan pasti dihadapkan pada risiko dan ketidakpastian dalam mencapai visi dan misi perusahaan. Salah satu risiko tersebut dapat berupa keuangan maupun nonkeuangan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Penelitian Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk atau yang biasa di singkat PT. Telkom merupakan Badan Usaha Milik Negara dan penyedia layanan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada jaman sekarang dimana tingkat kebutuhan hidup semakin tinggi, maka tiap individu harus bekerja keras dalam memenuhi semua kebutuhan hidupnya. Untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persediaan merupakan salah satu komponen modal kerja perusahaan yang cukup signifikan, baik itu perusahaan dagang maupun perusahaan manufaktur. Tanpa adanya persediaan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : ERM, Corporate Governance structure, konsentrasi kepemilikan.

ABSTRAK. Kata Kunci : ERM, Corporate Governance structure, konsentrasi kepemilikan. Judul : Pengaruh Corporate Governance Structure dan Konsentrasi Kepemilikan pada Pengungkapan Enterprise Risk Management (Studi Empiris Pada Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank yang Terdaftar di Bursa Efek

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Mesin diesel adalah sejenis mesin pembakaran dalam, sebuah mesin pemicu

BAB I. PENDAHULUAN. Mesin diesel adalah sejenis mesin pembakaran dalam, sebuah mesin pemicu BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mesin diesel adalah sejenis mesin pembakaran dalam, sebuah mesin pemicu kompresi yang mana bahan bakar dinyalakan oleh suhu tinggi gas yang dikompresi dan bukan oleh

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN Manajemen Resiko Bisnis

KEWIRAUSAHAAN Manajemen Resiko Bisnis KEWIRAUSAHAAN Manajemen Resiko Bisnis Erizal, S.Si,M.Kom PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS & TEKNOLOGI UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA Manajemen Resiko Bisnis Manajemen Resiko Manajemen risiko

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil evaluasi terhadap pengendalian internal terhadap pengelolaan persediaan pada PT. Global Dent yang berdasarkan pada standar COSO (Committee of Sponsoring

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemakai lainnya untuk proses pengambilan keputusan. Informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. pemakai lainnya untuk proses pengambilan keputusan. Informasi yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Laporan keuangan merupakan salah satu bentuk informasi yang sangat bermanfaat yang dapat digunakan oleh para investor, kreditor dan para pemakai lainnya untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia turut berkomitmen melaksanakan prinsip-prinsip G-20, salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia turut berkomitmen melaksanakan prinsip-prinsip G-20, salah satunya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai salah satu kekuatan ekonomi dunia yang tergabung dalam G-20, Indonesia turut berkomitmen melaksanakan prinsip-prinsip G-20, salah satunya memperkuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. kesulitan dalam dunia bisnis. Selama krisis finansial global tahun

BAB I PENDAHULUAN UKDW. kesulitan dalam dunia bisnis. Selama krisis finansial global tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah. Krisis keuangan global yang terjadi karena kegagalan pembayaran kredit perumahan pada tahun 2008 di Amerika Serikat telah menimbulkan banyak kesulitan dalam

Lebih terperinci

Nama Jabatan Periode Jabatan. Ilham Ikhsan Anggota (Pihak Independen) Tjen Lestari Anggota (Pihak Independen)

Nama Jabatan Periode Jabatan. Ilham Ikhsan Anggota (Pihak Independen) Tjen Lestari Anggota (Pihak Independen) KOMITE KOMITE DEWAN KOMISARIS Komite di bawah Dewan Komisaris Perseroan terdiri atas : 1. Komite Audit 2. Komite Pemantau Risiko 3. Komite Remunerasi dan Nominasi 4. Komite Tata Kelola Terintegrasi KOMITE

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi dengan prinsip

BAB I PENDAHULUAN. diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi dengan prinsip BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Pembangunan ekonomi Indonesia yang diamanatkan oleh konstitusi harus dilaksanakan dengan segenap potensi yang ada di masyarakat. Pasal 33 ayat (4) Undang-undang Dasar

Lebih terperinci

COSO Enterprise Risk Management adalah suatu kerangka kerja untuk membantu perusahaan untuk memiliki definisi yang konsisten dari risiko mereka.

COSO Enterprise Risk Management adalah suatu kerangka kerja untuk membantu perusahaan untuk memiliki definisi yang konsisten dari risiko mereka. COSO Enterprise Risk Management adalah suatu kerangka kerja untuk membantu perusahaan untuk memiliki definisi yang konsisten dari risiko mereka. Hal ini juga merupakan alat penting untuk memahami dan meningkatkan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Analisa Risiko Kerja Pada Proses Start - Up Unit Boiler Turbine Dengan Metoda Enterprise Risk Management (ERM)

TUGAS AKHIR. Analisa Risiko Kerja Pada Proses Start - Up Unit Boiler Turbine Dengan Metoda Enterprise Risk Management (ERM) TUGAS AKHIR Analisa Risiko Kerja Pada Proses Start - Up Unit Boiler Turbine Dengan Metoda Enterprise Risk Management (ERM) Diajukan guna melengkapi sebagian syarat Dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bank di dalam menjalankan fungsi menawarkan jasa-jasa keuangan,

BAB I PENDAHULUAN. Bank di dalam menjalankan fungsi menawarkan jasa-jasa keuangan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank di dalam menjalankan fungsi menawarkan jasa-jasa keuangan, harus mengambil atau menerima dan mengelola berbagai risiko keuangan secara efektif, agar dampak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antar perusahaan di bidang manufaktur dan jasa sangat ketat. Hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antar perusahaan di bidang manufaktur dan jasa sangat ketat. Hal ini 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan antar perusahaan di bidang manufaktur dan jasa sangat ketat. Hal ini dilihat dari banyaknya perusahaan-perusahaan yang mencoba merebut pasar yang ada di

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persediaan adalah sumberdaya yang dimiliki oleh perusahaan yang dapat dikonversikan ke dalam bentuk kas ketika terjadi suatu transaksi penjualan. Dalam mengelola

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN. Di tengah persaingan era globalisasi serta perkembangan informasi teknologi

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN. Di tengah persaingan era globalisasi serta perkembangan informasi teknologi BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Di tengah persaingan era globalisasi serta perkembangan informasi teknologi semakin pesat, hal ini menimbulkan persaingan yang ketat di mana satu perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Memasuki era perdagangan bebas persaingan usaha di antara perusahaan yang semakin ketat, menuntut perusahaan untuk selalu mengembangkan strategi perusahaan

Lebih terperinci

Materi Kuliah CUSTOMER RELATIONS PRODI KOMUNIKASI UII TAHUN AJARAN

Materi Kuliah CUSTOMER RELATIONS PRODI KOMUNIKASI UII TAHUN AJARAN Materi Kuliah CUSTOMER RELATIONS PRODI KOMUNIKASI UII TAHUN AJARAN 2006-2007 Kuliah 5 Customer Relationship Management (CRM) Kekuatan pelanggan yang semakin meningkat dan tajamnya persaingan menjadikan

Lebih terperinci

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A10211 TENTANG

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A10211 TENTANG PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A10211 TENTANG PENGAMBILALIHAN (AKUISISI) SAHAM PERUSAHAAN PT UOB LIFE SUN ASSURANCE OLEH PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA, TBK. I. LATAR BELAKANG 1.1 Pada tanggal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting bagi bisnis profesional dalam segala level. Hal ini karena

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting bagi bisnis profesional dalam segala level. Hal ini karena BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pengendalian internal (internal control) merupakan salah satu konsep yang sangat penting bagi bisnis profesional dalam segala level. Hal ini karena pengendalian internal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha ritel yang semakin pesat dan tumbuhnya pesaing yang bermunculan membuat top management mulai menganalisa risiko yang akan timbul di masa depan.

Lebih terperinci

Manajemen Resiko Enterprise

Manajemen Resiko Enterprise Manajemen Resiko Enterprise Rosa Ariani Sukamto 23507024 IS-7075 Manajemen Resiko Abstrak Resiko dari segi finasial dan operasional selalu dihadapi oleh semua perusahaan tanpa terkecuali. Oleh karena itu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara sederhana, analisis resiko atau risk analysis dapat diartikan sebagai sebuah prosedur untuk mengenali satu ancaman dan kerentanan, kemudian menganalisanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelaporan yang dapat memberikan informasi bagi pemakainya. Laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. pelaporan yang dapat memberikan informasi bagi pemakainya. Laporan keuangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan merupakan pencatatan transaksi, pengikhtisaran dan pelaporan yang dapat memberikan informasi bagi pemakainya. Laporan keuangan bertujuan menyediakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan laba/rugi komprehensif merupakan salah satu komponen laporan keuangan yang sangat penting karena di dalamnya terkandung informasi laba yang bermanfaat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membayar pokok obligasi yang biasa disebut nilai par. instrumen keuangan adalah memperoleh return (imbal hasil).

BAB I PENDAHULUAN. membayar pokok obligasi yang biasa disebut nilai par. instrumen keuangan adalah memperoleh return (imbal hasil). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Obligasi merupakan salah satu komponen investasi dengan manfaat dan tingkat pengembalian yang relatif lebih pasti, karena pada hakekatnya obligasi merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab I pendahuluan ini berisi mengenai latar belakang mengapa penelitian ini dibuat,

BAB I PENDAHULUAN. Bab I pendahuluan ini berisi mengenai latar belakang mengapa penelitian ini dibuat, BAB I PENDAHULUAN Bab I pendahuluan ini berisi mengenai latar belakang mengapa penelitian ini dibuat, berbagai dugaan permasalahan yang terjadi di lapangan, pertanyaan untuk menjawab dugaan permasalahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan era globalisasi yang terjadi saat ini telah berdampak pada

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan era globalisasi yang terjadi saat ini telah berdampak pada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan era globalisasi yang terjadi saat ini telah berdampak pada perubahan lingkungan yang menyebabkan semakin ketatnya persaingan dalam dunia industri. Makin

Lebih terperinci

Kata Kunci : audit, comitte of sponsoring organizations of the treadway commission s, manajemen, risiko D.6

Kata Kunci : audit, comitte of sponsoring organizations of the treadway commission s, manajemen, risiko D.6 MANAJEMEN RISIKO SISTEM INFORMASI AKADEMIK DI UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI MENGGUNAKAN COMMITTEE OF SPONSORING ORGANIZATIONS OF THE TREADWAY COMMISSION S (COSO) Fitri Nurbaya *, Wina Witanti, Fajri

Lebih terperinci

yang diterapkan agar angka kehilangan barang tersebut dapat diminimalkan karena efek yang muncul jika hal tersebut tidak dikontrol akan membuat

yang diterapkan agar angka kehilangan barang tersebut dapat diminimalkan karena efek yang muncul jika hal tersebut tidak dikontrol akan membuat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan retail yang dibangun di Indonesia memiliki pengaruh yang besar dalam perkembangan ekonomi Indonesia. Mengingat banyaknya perusahaan bersifat retail

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau investor.kedua, pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk

BAB I PENDAHULUAN. atau investor.kedua, pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi. Pertama sebagai sarana bagi pendanaan usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan Indonesia pada khususnya, maka semakin banyak peluang bagi penyelenggara

BAB I PENDAHULUAN. dan Indonesia pada khususnya, maka semakin banyak peluang bagi penyelenggara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring berkembangnya teknologi telekomunikasi di dunia pada umumnya dan Indonesia pada khususnya, maka semakin banyak peluang bagi penyelenggara telekomunikasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan skala usaha dan jumlah permodalannya, usaha di Indonesia dikategorikan ke dalam beberapa jenis, yaitu usaha mikro, kecil, menengah, dan besar (Wikipedia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. selalu berhadapan dengan masalah pengelolaan perusahaan dan pengawasan aktiva.

BAB I PENDAHULUAN. selalu berhadapan dengan masalah pengelolaan perusahaan dan pengawasan aktiva. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dunia usaha yang semakin berkembang dengan pesatnya pada setiap perusahaan baik yang bergerak dibidang jasa, perdagangan, maupun manufaktur selalu berhadapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang RI Nomor 8 tentang Pasar Modal Tahun 1995, pasar

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang RI Nomor 8 tentang Pasar Modal Tahun 1995, pasar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam menjalankan kegiatannya perusahaan membutuhkan dana yang dapat diperoleh dari berbagai sumber, salah satunya adalah dari pasar modal. Menurut Undang-undang RI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dijumpai pada setiap Negara, salah satunya Indonesia. Pada umumnya Usaha

BAB I PENDAHULUAN. dijumpai pada setiap Negara, salah satunya Indonesia. Pada umumnya Usaha 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Usaha Kecil dan Menengah (UKM) merupakan unit usaha yang banyak dijumpai pada setiap Negara, salah satunya Indonesia. Pada umumnya Usaha Kecil dan Menengah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dunia bisnis yang semakin berkembang memberikan kesempatan bagi semua jenis usaha yang bergerak di dalamnya. Perkembangan dunia bisnis semakin menuntut setiap

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO BAGI SPI PTN

IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO BAGI SPI PTN IMPLEMENTASI MANAJEMEN BAGI SPI PTN Dalam menghadapi risiko atas Peraturan yang berubahubah dan Peraturan antar Kementerian yang tidak sinkron Disampaikan oleh: Ernadhi Sudarmanto Deputi Kepala BPKP Bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena telah menggunakan sumberdaya pemilik untuk menjalankan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. karena telah menggunakan sumberdaya pemilik untuk menjalankan kegiatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manajemen mempunyai kewajiban untuk membuat laporan keuangan karena telah menggunakan sumberdaya pemilik untuk menjalankan kegiatan perusahaan. Laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan penting dalam pendirian perusahaan adalah untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan penting dalam pendirian perusahaan adalah untuk meningkatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan penting dalam pendirian perusahaan adalah untuk meningkatkan nilai perusahaan dengan meningkatkan kemakmuran pemilik atau para pemegang sahamnya. Namun terkadang

Lebih terperinci

BAB 1. dengan sifat bank sebagai lembaga yang highly geared. berfungsi sebagai penyangga terhadap kemungkinan terjadinya kerugian.

BAB 1. dengan sifat bank sebagai lembaga yang highly geared. berfungsi sebagai penyangga terhadap kemungkinan terjadinya kerugian. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank sebagai lembaga intermediasi keuangan, memiliki kemampuan untuk menyalurkan dana kepada para debiturnya dengan cara mendayagunakan dana dari para tabungan deposannya.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu Negara penghasil rokok yang terbesar di dunia. Menurut Food and Agriculture Organization (FAO), Indonesia menempati posisi kelima dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap pemenuhan kebutuhan pelanggan yang cukup besar. Hingga saat ini

BAB I PENDAHULUAN. terhadap pemenuhan kebutuhan pelanggan yang cukup besar. Hingga saat ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan bisnis ritel di indonesia khususnya swalayan menunjukkan angka yang cukup signifikan sejalan dengan meningkatnya kebutuhan terhadap pemenuhan kebutuhan

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ABSTRAK HAK CIPTA UCAPAN TERIMA KASIH KATA PENGANTAR...

LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ABSTRAK HAK CIPTA UCAPAN TERIMA KASIH KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ABSTRAK HAK CIPTA UCAPAN TERIMA KASIH KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vi BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan umum, restoran dan usaha jasa lain-lain. Bisnis ritel yang modern

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan umum, restoran dan usaha jasa lain-lain. Bisnis ritel yang modern digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Didirikan pada tahun 1986, PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) telah mengoperasikan secara sukses sejumlah entitas anak di bidang ritel, investasi,

Lebih terperinci

KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO BPJS KETENAGAKERJAAN

KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO BPJS KETENAGAKERJAAN 2014 Surat Keputusan Pasal 2,... I Surat Keputusan II DAFTAR ISI Daftar Isi Surat Keputusan... I Daftar Isi... III I. Pendahuluan... 1 II. Terminologi Manajemen Risiko... 5 III. Komponen Penerapan Manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan istilah asing Good Corporate Governance (GCG) tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan istilah asing Good Corporate Governance (GCG) tidak dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mulai populernya istilah tata kelola perusahaan yang baik atau yang lebih dikenal dengan istilah asing Good Corporate Governance (GCG) tidak dapat dilepaskan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan merupakan kumpulan kontrak (nexus of contract) antara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan merupakan kumpulan kontrak (nexus of contract) antara BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Keagenan Hubungan keagenan di dalam teori agensi (agency theory) perusahaan merupakan kumpulan kontrak (nexus of contract) antara pemilik sumber daya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi dan perkembangan teknologi informasi mengharuskan para pelaku

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi dan perkembangan teknologi informasi mengharuskan para pelaku BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perubahan yang terjadi dalam dunia bisnis sebagai akibat dari efek globalisasi dan perkembangan teknologi informasi mengharuskan para pelaku bisnis menemukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendefinisikan enterprise risk management adalah sebuah proses yang dipengaruhi

BAB III METODE PENELITIAN. mendefinisikan enterprise risk management adalah sebuah proses yang dipengaruhi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian 3.1.1 Enterprise Risk Management Committee of Sponsoring Organization of the Treadway Comissio (COSO) mendefinisikan enterprise risk

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR SINGKATAN... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN..

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR SINGKATAN... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN.. DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR SINGKATAN... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN.. xiii xiv xvi xvii I. PENDAHULUAN.. Latar Belakang..... Permasalahan....3. Tujuan Penelitian....4. Manfaat Penelitian.....

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman, di setiap negara pasti membutuhkan pemerintahan yang baik atau yang disebut dengan Good Corporate Governance. Pemerintahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan Informasi Teknologi (IT) menjadi semakin dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan Informasi Teknologi (IT) menjadi semakin dibutuhkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengelolaan Informasi Teknologi (IT) menjadi semakin dibutuhkan sebagai dampak perkembangan teknologi yang demikian cepatnya. Hal tersebut kemudian mendorong pihak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Krisis keuangan global yang melanda seluruh dunia pada tahun 2008 atau yang lebih dikenal dengan Subprime Mortgage Crisis berawal dari krisis keuangan yang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. perusahaan agar dapat mengelola berbagai risiko yang dihadapi perusahaan serta

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. perusahaan agar dapat mengelola berbagai risiko yang dihadapi perusahaan serta BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Manajemen risiko yang berkualitas sangat dibutuhkan oleh tiap perusahaan agar dapat mengelola berbagai risiko yang dihadapi perusahaan serta mendukung perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Dalam rangka BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan ekonomi sebagai bagian dari pembangunan nasional, merupakan salah satu upaya untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Laporan keuangan merupakan hal yang tidak dapat terpisahkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Laporan keuangan merupakan hal yang tidak dapat terpisahkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laporan keuangan merupakan hal yang tidak dapat terpisahkan dari sebuah entitas bisnis. Setiap usaha tentu membutuhkan adanya pencatatan atas laporan keuangan usahanya.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Setiap akhir tahun, perusahaan membuat laporan keuangan yang digunakan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Setiap akhir tahun, perusahaan membuat laporan keuangan yang digunakan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap akhir tahun, perusahaan membuat laporan keuangan yang digunakan untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan selama periode berjalan. Laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dipimpinnya, karena baik buruknya performa perusahaan akan. minat investor untuk menanam atau menarik investasinya dari sebuah

BAB I PENDAHULUAN. yang dipimpinnya, karena baik buruknya performa perusahaan akan. minat investor untuk menanam atau menarik investasinya dari sebuah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ketatnya persaingan dalam dunia bisnis menjadi pemicu yang kuat bagi manajemen perusahaan untuk menampilkan performa terbaik dari perusahaan yang dipimpinnya, karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tidak dapat dipungkiri bahwa perusahaan saat ini digambarkan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tidak dapat dipungkiri bahwa perusahaan saat ini digambarkan sebagai 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tidak dapat dipungkiri bahwa perusahaan saat ini digambarkan sebagai entitas perubahan yang sebagian besar didorong oleh implementasi sistem informasi yang modern.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan dana pensiun dapat dilihat dari tingkat pencapaian tujuan nya.

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan dana pensiun dapat dilihat dari tingkat pencapaian tujuan nya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dana pensiun merupakan suatu hal yang sangat diinginkan oleh para pekerja dan keluarganya sebagai jaminan di masa pensiun nanti. Setiap dana pensiun secara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang bertindak sebagai prinsipal. Agency theory pertama kali dikemukakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang bertindak sebagai prinsipal. Agency theory pertama kali dikemukakan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. Agency Theory Agency theory (teori keagenan) merupakan teori yang menggambarkan adanya konflik antara manajemen yang bertindak sebagai agen dan pemilik yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang relatif aman, tetapi tidak tertutup kemungkinan investor mengalami kerugian

BAB I PENDAHULUAN. yang relatif aman, tetapi tidak tertutup kemungkinan investor mengalami kerugian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Obligasi adalah utang jangka panjang yang akan dibayar kembali pada saat jatuh tempo dengan bunga yang tetap jika ada. Obligasi sering dipandang sebagai investasi

Lebih terperinci

Tulisan ini bersumber dari : WikiPedia dan penulis mencoba menambahkan

Tulisan ini bersumber dari : WikiPedia dan penulis mencoba menambahkan Tulisan ini bersumber dari : WikiPedia dan penulis mencoba menambahkan Control Objectives for Information and related Technology (COBIT) adalah seperangkat praktik terbaik (kerangka) untuk teknologi informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang akan ditawarkan langsung kepada para investor maupun melalui bursa

BAB I PENDAHULUAN. yang akan ditawarkan langsung kepada para investor maupun melalui bursa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Obligasi merupakan surat hutang yang diterbitkan oleh suatu perusahaan yang akan ditawarkan langsung kepada para investor maupun melalui bursa keuangan. Seorang investor

Lebih terperinci