BAB I PENDAHULUAN. sangat penting bagi bisnis profesional dalam segala level. Hal ini karena
|
|
- Ratna Sumadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pengendalian internal (internal control) merupakan salah satu konsep yang sangat penting bagi bisnis profesional dalam segala level. Hal ini karena pengendalian internal merupakan framework yang bertujuan memberikan jaminan yang layak (reasonable assurance) kepada perusahaan dalam berbagai hal. Dalam sebuah organisasi, manajemen perlu melakukan pengambilan keputusan stratejik untuk membawa organisasi tersebut mencapai tujuan yang ingin dicapai. Kualitas keputusan ini mempunyai korelasi dengan kualitas pengendalian internal yang dimiliki. Hong Kong Institute (2005) dalam Ionescu (2008) menekankan bahwa pengendalian internal yang baik akan membantu manajemen dalam menyediakan jaminan kelayakan yang berkaitan dengan pengambilan keputusan dengan pertimbangan yang baik, sehingga akan memberikan kesuksesan dalam pencapaian tujuan. Dalam pelaksanaannya, awalnya banyak kalangan menganggap implementasi pengendalian internal hanya akan menambah cost perusahaan dan tidak memberikan dampak yang signifikan untuk kemajuan perusahaan. Namun, dewasa ini banyak perusahaan yang sudah menyadari pentingnya pengendalian internal dalam mewujudkan tujuan perusahaan. PricewaterhouseCoopers (2007) dalam Ioenescu (2008) berpendapat bahwa semakin banyak perusahaan yang menyadari 1
2 bahwa memberikan perhatian yang baik pada proses dan pengendalian internal mereka akan memberikan peluang yang besar bagi mereka untuk membuat perusahaan semakin efisien. Sistem pengendalian internal merupakan komponen yang tak terpisahkan dalam sistem manajemen risiko perusahaan, dan membantu untuk meyakinkan bahwa perusahaan berjalan ke arah tujuan yang telah ditetapkan. Adanya perubahan sikap dari perusahaan-perusahaan mengenai pentingnya pengendalian internal tak lepas dari adanya risiko-risiko yang muncul akan berpotensi menghalangi perusahaan dalam mencapai tujuan. Berkaitan dengan risiko, pengendalian internal mempunyai peranan yang sangat penting dalam manajemen risiko. Pickett (2003) mengatakan bahwa ketika terdapat risiko-risiko dalam mencapai tujuan perusahaan, yang berarti kegagalan merupakan kemungkinan yang sangat kuat, pengendalian internal harus diletakkan pada tempat yang mampu menunjukkan risiko-risiko tersebut. Pickett (2003) juga menambahkan dengan adanya risiko-risiko yang mengancam perusahaan, pengendalian internal yang buruk akan mengarahkan perusahaan kepada kerugian, skandal, kegagalan, dan merusak reputasi perusahaan dalam sektor apapun perusahaan tersebut beroperasi. Dari pernyataan di atas menunjukkan bahwa pengendalian internal merupakan instrumen yang mampu meminimalisir risiko-risiko perusahaan yang sangat mungkin membawa perusahaan ke arah operasional yang tidak efektif dan tidak efisien. Hal tersebut yang menjadi alasan perusahaan-perusahaan menilai pengendalian internal sangat penting. 2
3 Untuk mengetahui kualitas pengendalian internal, perlu dilakukan evaluasi. Biasanya evaluasi ini dilakukan oleh auditor internal dalam perusahaan. Untuk organisasi di bawah naungan pemerintah evaluasi dilakukan oleh BPKP maupun Inspektorat. Kemudian, dalam mengevaluasi sistem pengendalian internal, tidak bisa terlepas dari Commitee of Sponsoring Organization (COSO). COSO merupakan sebuah voluntary private sector organization yang mempunyai dedikasi untuk meningkatkan kualitas laporan keuangan melalui etika bisnis, pengendalian internal yang efektif, dan corporate governance. Pada bulan September 1992 COSO merilis sebuah laporan yang berjudul Internal Control Integrated Framework yang sampai saat ini dijadikan acuan oleh perusahaan-perusahaan di seluruh dunia sebagai framework pengendalian internal di perusahaannya. Framework yang dikeluarkan COSO tersebut memang sudah mendapatkan kepercayaan dari perusahaan di seluruh dunia sebagai framework yang efektif meningkatkan kinerja perusahaan. Atas dasar itulah dalam penelitian ini, peneliti menggunakan COSO sebagai dasar dalam melakukan evaluasi. Untuk menegaskan manfaat atas desain yang disusun oleh COSO, Orenstein (1993) mengatakan bahwa COSO didesain sebagai pedoman untuk membantu perusahaan mengenal dan memberikan pengawasan yang baik atas pengawasan yang sudah ada dimana hal ini dapat mengurangi kemungkinan adanya pengendalian yang kurang diperlukan, dan mengimplementasikan pengendalian yang baik ketika pengendalian yang ada kurang cukup baik. Jika tujuan-tujuan di atas dapat dicapai, maka perusahaan akan mendapatkan perbaikan dalam efektifitas dan efisiensi. 3
4 Pickett (2003) menyatakan bahwa framework COSO merupakan model yang sangat dinamis dan dapat mencakup semua aspek struktur dan proses dalam perusahaan yang memerlukan pengendalian. Bagi board of director, akan sangat sulit untuk melakukan evaluasi pengendalian internal ke semua bagian tanpa adanya framework yang menjadi referensi menyeluruh pada tiap-tiap bagian. Selain itu, framework COSO juga dapat diterapkan pada semua perusahaan. Gramling dan Hermanson (2007) mengatakan bahwa COSO menyediakan perspektif yang berguna untuk mencapai pengendalian internal yang efektif untuk perusahaan kecil atau besar, baik pada sektor publik maupun sektor swasta, yang berorientasi profit maupun not for profit. Itulah gambaran mengenai pentingnya pengendalian internal dalam sebuah perusahaan, dan alasan pemilihan COSO sebagai framework yang digunakan dalam melakukan evaluasi pada penelitian ini. Kemudian, peneliti akan mengaplikasikan konsep COSO Internal Control Framework pada sebuah organisasi atau perusahaan yang ada di Yogyakarta. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil sampel pada rumah sakit di Bantul yaitu Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati yang berada di bawah Pemerintah Kabupaten Bantul. Rumah sakit merupakan institusi publik yang mempunyai tanggung jawab besar kepada masyarakat untuk memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik. Saat penelitian ini ditulis, dunia kedokteran sedang mendapat sorotan karena terdapat kasus yang muncul ke permukaan yang berhubungan dengan standar 4
5 pelayanan medis. Kasus tersebut muncul di Manado di mana sebanyak 3 dokter dituntut ke meja hijau, yaitu dr. Dewa Ayu Sasiary SpOG, dr. Hendry Simanjuntak SpOG dan dr. Hendi Siagian SpOG karena dianggap melakukan tindakan malpraktik terhadap pasien ketika melakukan proses persalinan pasien. Namun, menurut kalangan dokter, ketiga dokter tersebut dinilai telah melakukan prosedur berdasarkan Standard Operating Prosedure (SOP). Banyak perdebatan yang muncul dalam penanganan perkara ini sehingga banyak pihak yang pro maupun kontra dengan pendapat kalangan dokter tersebut. Isu ini menunjukkan pentingnya pemahaman standar yang ada dalam institusi oleh semua karyawan sehingga setiap tindakan yang dilakukan akan selalu berdasar pada standar yang berlaku. Dalam kasus ini penting untuk melihat kejadian ini sebagai bagian dari pengawasan pengendalian internal. Untuk memastikan pengendalian berjalan baik, perlu dilakukan evaluasi atas pengendalian internal dalam institusi tersebut. Kasus yang terjadi di Manado tersebut menjadi cerminan bahwa masyarakat sudah mulai kritis dengan pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit. Perkembangan pelayanan publik semakin dituntut untuk selalu memberikan pelayanan yang terbaik. Masyarakat modern sudah sangat cerdas untuk menilai suatu permasalahan yang muncul dalam pelayanan yang diberikan. Tuntutan masyarakat semakin tinggi sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, modernisasi, dan globalisasi saat ini. Keadaan ini merupakan tantangan sekaligus beban yang tidak ringan bagi pemerintah, baik bagi pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, termasuk rumah sakit. Tanpa perkembangan yang bertumpu pada mutu, sebuah rumah sakit akan terus-menerus menurun kinerjanya dan 5
6 akhirnya terpuruk. Untuk itulah institusi rumah sakit perlu memiliki manajemen operasi yang baik yang dikendalikan dengan pengendalian internal yang baik. Tanpa adanya pengendalian internal yang baik, rumah sakit tidak akan mampu menjalankan operasinya dengan baik, sehingga risiko kehilangan pelanggan sangat besar. Dasar dari pelayanan rumah sakit ada pada Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, yaitu rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Dengan pengertian ini sangat penting bagi rumah sakit untuk memastikan pelayanan yang diberikan sudah sesuai dengan standar karena berhubungan dengan hajat hidup orang banyak. Hal tersebut dapat terjadi apabila rumah sakit memiliki desain pengendalian internal yang bagus dalam menjalankan aktivitasnya. Dalam Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, dijelaskan bahwa : Dalam rangka meningkatkan kinerja, transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara, Presiden selaku Kepala Pemerintah mengatur dan menyelenggarakan Sistem Pengendalian Intern di lingkungan pemerintah secara menyeluruh. Sistem Pengendalian Intern ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah. Berdasarkan undang-undang tersebut, maka semua institusi di lingkungan pemerintahan, baik pusat maupun daerah diwajibkan menyelenggarakan Sistem Pengendalian Intern, tak terkecuali RSUD Panembahan Senopati. 6
7 Kemudian, beberapa tahun kemudian muncul peraturan pemerintah sebagaimana disebutkan oleh undang-undang di atas yang mengatur mengenai SPI, yaitu Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP). Peraturan ini menjelaskan seluk-beluk SPIP yang diadopsi dari sistem pengendalian intern yang telah diterapkan di negara-negara lain. Secara umum SPIP ini mengacu pada COSO Internal Control Framework seperti yang dijelaskan di atas. Hindriani, et al (2012) mengatakan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah diadopsi dari konsep internal control yang dikeluarkan oleh COSO (The Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission) yang berusaha meningkatkan kinerja dan tata kelola organisasinya menggunakan Manajemen Risiko Terpadu (Enterprise Risk Management), Pengendalian Intern (Internal Control) dan Pencegahan Kecurangan (Fraud Detterence). Dengan berbagai studi literatur, peneliti menyimpulkan bahwa SPIP diadopsi dari COSO Internal Control Framework. Untuk itu pada penelitian yang dilakukan, peneliti memberikan asumsi bahwa SPIP adalah sama dengan COSO Internal Control Framework. Kepatuhan manajemen terhadap COSO Internal Control Framework berarti juga merupakan kepatuhan manajemen terhadap SPIP. Pelaksanaan SPIP di lingkungan pemerintahan masih tergolong belum maksimal. Hal ini karena pemberlakuan SPIP masih terbilang baru. SPIP dibentuk hanya karena peraturan mengharuskan, namun belum diimbangi dengan sumber daya manusia yang mampu menjalankan fungsi SPIP tersebut di institusi-institusi pemerintahan. Hal ini juga terjadi di RSUD Panembahan Senopati di mana pelaksanaan SPIP belum berjalan seperti seharusnya. 7
8 RSUD Panembahan Senopati merupakan rumah sakit terbesar di Bantul di bawah Pemerintah Kabupaten Bantul. Sejak didirikan pada tahun 1953, RSUD Panembahan Senopati ini mengalami perkembangan positif. Pada tanggal 13 September 1978 status rumah sakit adalah kelas D, dan pada tanggal 31 Januari 2007 RSUD Panembahan Senopati memperoleh pengakuan naik kelas menjadi kelas B Non Pendidikan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 142/Menkes/SK/I/2007. Kemudian pada Desember 2010 telah mendapatkan akreditasi penuh tingkat lanjut untuk 12 pelayanan. Saat ini, RSUD Panembahan Senopati sedang mempersiapkan akreditasi rumah sakit pendidikan. Perkembangan pelayanan di RSUD Panembahan Senopati dapat dilihat dari angka Bed Occupancy Rate (BOR), Average Lenght of Stay (ALOS), dan Turn Over Internal (TOI) dalam kurun waktu empat tahun. Berikut adalah data dari RSUD Panembahan Senopati. Tahun Jumlah BOR ALOS TOI Kunjungan (%) (hari) (hari) Ralan Ranap ,28 4,91 0, ,09 4,68 0, ,13 4,37 1, ,79 4,53 1, Tabel 1.1 Indikator Pelayanan dan Jumlah Kunjungan Pasien 2012 (Sumber : Laporan Rumah Sakit 2012) Tabel di atas menunjukkan bahwa tingkat penggunaan pelayanan kesehatan di RSUD Panembahan Senopati cenderung meningkat setiap tahun. Jika 8
9 peningkatan ini tidak diikuti dengan penerapan pengendalian internal yang baik, bukan tidak mungkin justru akan menjadi ancaman bagi stabilitas pelayanan RSUD, karena peningkatan tersebut akan menambah kompleksitas aktivitas yang ada pada RSUD Panembahan Senopati. Berdasarkan hal tersebut, RSUD Panembahan Senopati perlu untuk melakukan pengendalian internal yang baik agar aktivitas yang dilakukan dapat memberikan jaminan kelayakan dalam berbagai hal. Untuk itu, peneliti mengangkat judul Evaluasi Pengendalian Internal Berdasarkan COSO Internal Control Framework (Studi Kasus Pada RSUD Panembahan Senopati Bantul). Dalam melakukan penelitian, peneliti akan melihat risiko-risiko operasional berdasarkan unit aktivitas yang ada pada RSUD Panembahan Senopati dan melihat kepatuhan manajemen terhadap lima komponen pengendalian internal menurut COSO Rumusan Masalah 1. Apa sajakah risiko-risiko operasional berdasarkan unit aktivitas di RSUD Panembahan Senopati Bantul? 2. Bagaimana kepatuhan manajemen RSUD Panembahan Senopati Bantul terhadap COSO Internal Control Framework? 1.3. Batasan Masalah Penelitian ini memiliki batasan-batasan sehingga bahasan yang dilakukan lebih terfokus. Penelitian ini terbatas pada identifikasi risiko-risiko yang ada pada kegiatan operasional berdasarkan strategi unit aktivitas di RSUD Panembahan Senopati Bantul dan penilaian kepatuhan manajemen terhadap COSO Internal 9
10 Control Framework. Peneliti tidak meneliti mengenai kinerja operasional RSUD Panembahan Senopati Bantul terkait target finansial karena adanya cakupan yang sangat luas mengenai hal tersebut. Namun, dengan adanya batasan-batasan tersebut, penelitian ini tetap mampu memberikan evaluasi atas kinerja pengendalian internal yang diterapkan dalam rangka operasional RSUD Panembahan Senopati Bantul Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk : 1. Mengidentifikasi risiko-risiko terkait kegiatan operasional berdasarkan unit aktivitas di RSUD Panembahan Senopati Bantul 2. Menilai kepatuhan manajemen RSUD Panembahan Senopati Bantul terhadap COSO Internal Control Framework Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Bagi peneliti a. Sebagai sarana pembelajaran mengenai proses audit internal dan penerapan mata kuliah pengauditan internal. b. Sebagai syarat mendapatkan gelar sarjana ekonomi. c. Mengetahui kinerja operasional manajemen RSUD Panembahan Senopati Bantul. 10
11 2. Bagi Pembaca a. Mengetahu risiko-risiko yang muncul pada unit aktivitas operasional RSUD Panembahan Senopati Bantul. b. Mengetahui kinerja manajemen RSUD Panembahan Senopati Bantul secara umum. 3. Bagi Manajemen RSUD Panembahan Senopati Bantul a. Mengetahui risiko-risiko operasional berdasarkan unit aktivitas.yang dimiliki oleh RSUD Panembahan Senopati Bantul. b. Mengetahui kepatuhan manajemen RSUD Panembahan Senopati Bantul terhadap COSO Internal Control Framework. c. Mendapat rekomendasi terkait kelemahan yang ada dalam Internal Control RSUD Panembahan Senopati Bantul d. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan manajemen RSUD Panembahan Senopati Bantul berkaitan dengan pengembangan kegiatan operasional dan bagian internal control. 11
12 1.6. SISTEMATIKA PENULISAN yaitu : Dalam skripsi ini, penulis membagi sistematika penulisan menjadi 5 bab, 1. BAB I PENDAHULUAN Bab ini meliputi latar belakang masalah dilakukannya penelitian ini, apa saja rumusan masalah yang akan diteliti, apa saja yang menjadi batasan masalah untuk memberikan fokus terhadap permasalahan yang ada, tujuan dan manfaat dilakukannya penelitian ini, serta sistematika penulisan yang menjelaskan garis besar secara umum mengenai cara penulisan penelitian ini. 2. BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini penulis menjabarkan teori-teori yang terkait dengan tema penelitian ini yaitu mengenai evaluasi sistem pengendalian internal. Dalam bagian ini penulis juga menjabarkan pernyataan-pernyataan yang berhubungan dengan penelitian berdasarkan jurnal-jurnal ilmiah terkait maupun penelitian terdahulu mengenai audit internal. 3. BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN METODOLOGI PENELITIAN Dalam bagian ini, penulis menjelaskan secara umum profil mengenai RSUD Panembahan Senopati Bantul yang menjadi objek penelitian oleh peneliti 12
13 Dalam bagian ini juga akan dipaparkan metode penelitian apa yang akan digunakan oleh peneliti untuk menyelesaikan masalah yang timbul, sumber data apa saja yang dibutuhkan sebagai instrumen penelitian, bagaimana metode pengumpulan data, bagaimana teknik menganalisis data, dan siapa saja narasumber yang akan dimintai keterangan terkait penelitian. 4. BAB IV PEMBAHASAN Dalam bab ini terdapat pengolahan data dan pembahasan, serta analisis data-data yang diperoleh selama penelitian untuk menjawab dan menguatkan jawaban mengenai rumusan permasalahan yang telah disusun. 5. BAB V PENUTUP Bab ini merupakan bagian akhir dari penelitian dimana akan diberikan kesimpulan akhir mengenai penelitian yang telah dilakukan. Selain itu penulis juga akan menyampaikan keterbatasan penelitian serta saran-saran yang ditujukan kepada manajemen terkait risiko-risiko oprasional, kepatuhan terhadap standar, fungsi bagian internal control, dan saran kepada peneliti selanjutnya mengenai area yang perlu dikembangkan jika ingin melanjutkan penelitian. 13
BAB I PENDAHULUAN. kepentingan para pemegang saham (shareholder) saja dan juga menyebabkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan lingkungan bisnis saat ini yang memiliki tingkat kompetisi semakin tinggi menyebabkan perubahan tuntutan dan paradigma suatu perusahaan untuk menjadi lebih
Lebih terperinciBAB I INTRODUKSI. Bab ini akan menguraikan terlebih dulu tentang latar belakang topik
BAB I INTRODUKSI Bab ini akan menguraikan terlebih dulu tentang latar belakang topik penulisan, problem riset, pertanyaan riset, tujuan riset, kontribusi riset, dan sistematika penulisan. 1.1 Latar Belakang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kepemerintahan yang baik (good governance) berarti kepemerintahan yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kepemerintahan yang baik (good governance) berarti kepemerintahan yang berorientasi pada tujuan nasional serta menuntut pemerintah memiliki kompetensi sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemungkinan rumah sakit untuk mengalami kerugian sangat besar dan. berpengaruh langsung pada keberlangsungan rumah sakit.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit merupakan organisasi yang berorientasi nirlaba. Dampak yang ditimbulkan adalah biaya yang dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan aktivitas operasi melebihi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memadai (reasonable assurance) kepada entitas tidak hanya dalam hal akuntansi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengendalian internal merupakan salah satu konsep penting dalam setiap entitas bisnis. Hal ini karena pengendalian internal mampu memberikan keyakinan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab I pendahuluan ini berisi mengenai latar belakang mengapa penelitian ini dibuat,
BAB I PENDAHULUAN Bab I pendahuluan ini berisi mengenai latar belakang mengapa penelitian ini dibuat, berbagai dugaan permasalahan yang terjadi di lapangan, pertanyaan untuk menjawab dugaan permasalahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bisnis menyebabkan semakin tingginya tantangan untuk mengelola risiko yang harus
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya perubahan teknologi, globalisasi dan transaksi bisnis menyebabkan semakin tingginya tantangan untuk mengelola risiko yang harus dihadapi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah melindungi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah melindungi segenap bangsa Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Orang Bijak Taat Pajak, Lunasi Pajaknya, Awasi. Penggunaannya, Pajak Menyatukan Hati, Membangun Negeri, hingga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Orang Bijak Taat Pajak, Lunasi Pajaknya, Awasi Penggunaannya, Pajak Menyatukan Hati, Membangun Negeri, hingga Bangga Bayar Pajak, merupakan beberapa slogan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. gawat darurat. Sedangkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. pencegahan penyakit serta upaya perbaikan.
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 147/MENKES/PER/I/2010 menyatakan bahwa Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. operasional berdasarkan unit aktivitas dan kecukupan sistem pengendalian internal
BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Peranan evaluasi pengendalian internal di RSUD Panembahan Senopati Bantul memang sangat dibutuhkan dalam memastikan kecukupan efekivitas sistem yang telah berjalan. Berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengenai sistem keuangan yang kurang dapat diandalkan. memadai kepada manajemen dalam mencapai tujuan organisasi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan bisnis di sektor dagang dan jasa mengalami pergerakan yang fluktuatif. Peran kondisi industri bisnis global sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO BAGI SPI PTN
IMPLEMENTASI MANAJEMEN BAGI SPI PTN Dalam menghadapi risiko atas Peraturan yang berubahubah dan Peraturan antar Kementerian yang tidak sinkron Disampaikan oleh: Ernadhi Sudarmanto Deputi Kepala BPKP Bidang
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dunia kesehatan saat ini dalam era globalisasi terus meningkat, baik secara kualitas maupun kuantitas, yang didukung oleh perkembangan ilmu dan teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Governance (2006) untuk mewujudkan tata kelola yang baik, perusahaan harus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tata kelola suatu perusahaan menjadi hal yang sangat penting dalam mendukung kesuksesan pencapaian tujuan organisasi. Menurut Komite Nasional Kebijakan Governance
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan manajemen sektor publik melalui perwujudan New Public
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan manajemen sektor publik melalui perwujudan New Public Management bertujuan untuk menekankan pengelolaan pemerintahan berbasis kinerja, pengelolaan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkat, hal itu disebabkan karena semakin tingginya kesadaran masyarakat akan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kebutuhan masyarakat akan jasa layanan kesehatan semakin hari semakin meningkat, hal itu disebabkan karena semakin tingginya kesadaran masyarakat akan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. hal pengelolaan keuangan dan aset daerah. Berdasarkan Permendagri No. 21 Tahun
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kewajiban penyelenggaraan Pemerintahan Daerah telah diatur dalam Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah termasuk dalam hal pengelolaan keuangan
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : Penilaian atas Piutang Dagang dan Luas pemeriksaan pada akun Piutang Dagang. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Pada era globalisasi ini, sektor ekonomi telah mengalami pertumbuhan yang begitu pesat, seiring dengan pertumbuhan berbagai sektor lainnya juga. Munculnya berbagai perusahaan yang berskala kecil,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar merupakan salah satu ciri dari era globalisasi, dimana barang dan jasa bebas keluar masuk suatu negara tanpa disertai peraturan yang ketat. Hal ini
Lebih terperinciINDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KABUPATEN SIDOARJO
(IKU) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KABUPATEN SIDOARJO UNIT KERJA : RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SIDOARJO TUGAS POKOK : Melaksanakan upaya kesehatan yang berdayaguna dengan menggunakan upaya penyembuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Treadway Commission (COSO) mendefinisikan Enterprise Risk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Risiko merupakan aspek yang sangat penting untuk dikelola oleh perusahaan. Menurut Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission (COSO) mendefinisikan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dilaksanakan di seluruh sarana pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta,
I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Salah satu tujuan dari pembangunan kesehatan di Indonesia adalah upaya memperbaiki kualitas pelayanan kesehatan. Pelayanan berkualitas ini harus dapat dilaksanakan di
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA UPT RUMAH SAKIT KUSTA SUMBERGLAGAH TAHUN 2016
LAPORAN KINERJA UPT RUMAH SAKIT KUSTA SUMBERGLAGAH TAHUN 2016 DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR RUMAH SAKIT KUSTA SUMBERGLAGAH JL.SUMBERGLAGAH PACET, MOJOKERTO Telp. (0321) 690441 Kode Pos. 61374 Fax
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. di berbagai aktivitas bisnis. Munculnya berbagai jenis operasi memberikan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis selalu mengalami peningkatan yang pesat dari tahun ke tahun. Setiap perusahaan berusaha membenahi perusahaannya dengan perbaikan di berbagai aktivitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Birokrasi yang berbelit dan kurang akomodatif terhadap gerak ekonomi mulai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meningkatnya perekonomian suatu bangsa menuntut penyelenggara negara untuk lebih profesional dalam memfasilitasi dan melayani warga negaranya. Birokrasi yang berbelit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kesehatan dan. mencegah penyakit dengan sasaran utamanya adalah masyarakat.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pelayanan kesehatan adalah bagian dari pelayanan kesehatan yang tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kesehatan dan mencegah penyakit dengan sasaran utamanya adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi organisasi bisnis. Pengukuran kinerja sangat berguna untuk membandingkan kinerja organisasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan media penyampaian informasi yang penting dan bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai seperti investor dan kreditor dalam pengambilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. selalu berhadapan dengan masalah pengelolaan perusahaan dan pengawasan aktiva.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dunia usaha yang semakin berkembang dengan pesatnya pada setiap perusahaan baik yang bergerak dibidang jasa, perdagangan, maupun manufaktur selalu berhadapan
Lebih terperinciLAPORAN PENELITIAN INDIVIDU
LAPORAN PENELITIAN INDIVIDU ANALISIS PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH PADA PEMERINTAH PROVINSI DI INDONESIA Oleh: Venti Eka Satya, S.E., MSi., Ak. PUSAT PENELITIAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN. Di tengah persaingan era globalisasi serta perkembangan informasi teknologi
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Di tengah persaingan era globalisasi serta perkembangan informasi teknologi semakin pesat, hal ini menimbulkan persaingan yang ketat di mana satu perusahaan
Lebih terperinciBab I. Pendahuluan. dan beberapa kasus perusahaan besar lainnya yang di latar belakangi fraud oleh
Bab I Pendahuluan 1.1 Latar belakang Penerapan pengendalian internal di berbagai organisasi baik dalam skala kecil maupun besar telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari upaya untuk mencapai tujuan
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. sehat. Namun saat ini rumah sakit bukan hanya sebagai fasilitas sarana kesehatan
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah Sakit mempunyai tugas melaksanakan upaya kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk hidup sehat. Namun saat ini rumah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menunjukkan keunggulan masing-masing agar bisa bertahan. Rumah sakit
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi yang padat dengan informasi, teknologi dan pengetahuan, segala sesuatu akan bergerak dan berubah dengan cepat. Perubahan ini akan menimbulkan
Lebih terperinciINDIKATOR KINERJA UTAMA
Instansi Visi Misi Tujuan Tugas Fungsi : RS Jiwa Menur : RS Jiwa kelas A pendidikan dengan pelayanan prima : 1. Mewujudkan pelayanan kesehatan jiwa subspesialistik yang prima paripurna serta pelayanan
Lebih terperinciINDIKATOR KINERJA UTAMA
INSTANSI : RSUD MARDI WALUYO KOTA BLITAR TUJUAN TUGAS FUNGSI : Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan Masyarakat : Penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang Pelayanan Kesehatan Paripurna.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas mengenai latar belakang, rumusan masalah yang mendasari penelitian yang dilakukan, serta tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mitigasi risiko operasional menjadi isu sentral dalam peningkatan skala
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Mitigasi risiko operasional menjadi isu sentral dalam peningkatan skala operasional perusahaan yang akan melakukan ekspansi bisnis, terutama yang bergerak dalam suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kompleksitas dunia bisnis yang ada sekarang baik dalam produk/jasa yang dihasilkan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kompleksitas dunia bisnis yang ada sekarang baik dalam produk/jasa yang dihasilkan, proses dalam menghasilkan produk/jasa tersebut, sistem jual-beli yang ada
Lebih terperincimenyimpang dalam mengambil keputusan, manajemen membutuhkan informasi mengenai aspek atau keadaaan perusahaan. Informasi merupakan alat bagi
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Tata kelola dan pengendalian intern perusahaan memiliki hubungan yang sangat erat dan menjadi isu bisnis penting di awal abad 21 mengikuti rangkaian skandal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menerbitkan Standards Australia of the world s risk management standard, yaitu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap kegiatan bisnis selalu mengandung risiko yang setara dengan tingkat pengembalian (return) yang akan didapatkan. Pada dasarnya risiko tidak dapat dihindari dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia turut berkomitmen melaksanakan prinsip-prinsip G-20, salah satunya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai salah satu kekuatan ekonomi dunia yang tergabung dalam G-20, Indonesia turut berkomitmen melaksanakan prinsip-prinsip G-20, salah satunya memperkuat
Lebih terperinciINDIKATOR KINERJA UTAMA
Instansi Visi Misi Tujuan Tugas Fungsi : RS Jiwa Menur : RS Jiwa kelas A pendidikan dengan pelayanan prima : 1. Mewujudkan pelayanan kesehatan jiwa subspesialistik yang prima dan paripurna serta pelayanan
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN RSUD PLOSO KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2015 RUMUS/ FORMULA. tahun = Jumlah pasien rawat inap + Jumlah pasien rawat jalan
RENCANA KINERJA TAHUNAN RSUD PLOSO KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2015 VISI : Misi 1 : Menjadi rumah profesional dan berkualitas dengan berorientasi kebutuhan masyarakat Melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk menghasilkan dampak pada kematian, kesakitan, ketidakmampuan dan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Peningkatan mutu pelayanan kesehatan menjadi isu utama dalam pembangunan kesehatan baik dalam lingkup nasional maupun global. Hal ini didorong karena semakin besarnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rumah sakit dari cost center menjadi profit oriented membutuhkan suatu peraturan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai salah satu lembaga pelayanan publik pada sektor kesehatan, rumah sakit dituntut harus selalu meningkatkan kinerjanya. Beralihnya orientasi rumah sakit dari
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. Tahun Pemerintah berkewajiban mengupayakan tersedianya pelayanan
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karakteristik tersendiri yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut UU No. 44 Tahun 2009 dinyatakan bahwa rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh
Lebih terperinciPedoman Pembentukan Komite Audit yang Efektif. Disusun untuk Komite Nasional Good Corporate Governance
Pedoman Pembentukan Komite Audit yang Efektif Disusun untuk Komite Nasional Good Corporate Governance 30 Mei 2002 1 Daftar Isi No. Bagian Halaman 1. Pembukaan 3 2. Komite Audit secara Garis Besar 5 3.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. termasuk Indonesia. Doktrin New Public Management (NPM) atau Reinveting
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelaksanaan reformasi administrasi publik makin nyata di berbagai negara termasuk Indonesia. Doktrin New Public Management (NPM) atau Reinveting Government yang didasarkan
Lebih terperinci70BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
1 70BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Otonomi daerah di Indonesia yang dimulai pada tahun 1988 dengan didasarkan pada Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah atau disingkat menjadi SPIP
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah atau disingkat menjadi SPIP adalah sebuah proses yang terintegrasi dilaksanakan oleh seluruh unsur dalam suatu lembaga yaitu pimpinan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sistematis serta mengevaluasi pengendalian intern dalam perusahaan. Namun pada. penyimpangan-penyimpangan dalam perusahaan.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengendalian internal dalam perusahaan besar sangat sulit diwujudkan, dikarenakan banyaknya anggota dari perusahaan tersebut. Oleh karena itu diperlukan pengendalian
Lebih terperinci1. Keandalan laporan keuangan 2. Kepatuhan terhadap hukum & peraturan yang ada. 3. Efektifitas & efisiensi operasi
Adalah suatu proses yang dijalankan dewan komisaris, manajemen, personil lain, yang didesign untuk memberikan keyakinan yang memadai tentang pencapaian 3 golongan tujuan sebagai berikut: 1. Keandalan laporan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. transparan dan akuntabel, menteri/pimpinan lembaga, gubernur dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, yang selanjutnya disingkat SPIP disebutkan bahwa dalam rangka mencapai
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. upaya kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan (1, 2)
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit merupakan suatu institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman, di setiap negara pasti membutuhkan pemerintahan yang baik atau yang disebut dengan Good Corporate Governance. Pemerintahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun tentang Keuangan Negara, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) merupakan wujud pengelolaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Derasnya arus globalisasi saat ini mendorong pertumbuhan ekonomi di seluruh negara, termasuk Indonesia. Hal ini mengakibatkan terjadinya persaingan yang semakin ketat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saat ini, melakukan perjalanan wisata dianggap sebagai suatu kebutuhan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini, melakukan perjalanan wisata dianggap sebagai suatu kebutuhan. Permintaan pariwisata dari tahun ke tahun terus meningkat. Pemerintah Indonesia turut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terlibat dalam pengambilan keputusan, baik keputusan sederhana maupun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia dalam kehidupannya sehari-hari dan dalam aktivitasnya selalu terlibat dalam pengambilan keputusan, baik keputusan sederhana maupun keputusan yang kompleks.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam era revormasi yang sedang berlangsung dewasa ini, pelaksana
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era revormasi yang sedang berlangsung dewasa ini, pelaksana pemerintahan dalam hal ini pemerintah dituntut oleh rakyat untuk dapat melaksanakan good governance
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendapatan dan pengelolaan risiko. Sebuah bisnis yang berkembang harus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap bisnis menghadapi tantangan yang paralel dari pertumbuhan pendapatan dan pengelolaan risiko. Sebuah bisnis yang berkembang harus mengidentifikasi dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya tuntutan masyarakat atas terwujudnya good governance di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Meningkatnya tuntutan masyarakat atas terwujudnya good governance di Indonesia berimplikasi pada akuntabilitas dan transparansi sistem pengelolaan keuangan
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA TRIWULANAN RSUD LAWANG TAHUN 2015
LAMPIRAN LAPORAN KINERJA TRIWULANAN RSUD LAWANG TAHUN 2015 RSUD Lawang mempunyai 2 sasaran srategis, yaitu : 1. Meningkatnya sumber daya manusia, sarana, prasarana, peralatan, dan kebijakan untuk pengembangan
Lebih terperinciDr. Imam Subaweh, SE., MM., Ak., CA
Dr. Imam Subaweh, SE., MM., Ak., CA Pengertian Pengendalian Internal Sistem pengendalian internal terdiri atas kebijakan dan prosedur yang dirancang untuk memberikan manajemen kepastian yang layak bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Laporan hasil pemeriksaan merupakan kesempatan bagi satuan pengawas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Laporan hasil pemeriksaan merupakan kesempatan bagi satuan pengawas intern untuk menunjukkan kontribusinya pada perbaikan kinerja organisasi. Laporan juga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pengendalian internal dalam perusahaan besar sangat sulit, dikarenakan banyaknya anggota dari perusahaan tersebut. Oleh karena itu di perlukan pengendalian
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sosialisasi dan pengembangan era good corporate governance di Indonesia dewasa ini lebih ditujukkan kepada perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas (PT) khususnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perorangan, masyarakat dan atau pemerintah oleh karenanya Perguruan Tinggi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perguruan Tinggi merupakan entitas ekonomi yang mengelola dana dari perorangan, masyarakat dan atau pemerintah oleh karenanya Perguruan Tinggi memiliki kewajiban
Lebih terperinciTutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA
Tutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA URAIAN 2010 2011 2012 2013 2014 (24 November) Akuntan 49.348 50.879 52.270 53.800 53.800*) Akuntan Publik 928 995 1.016 1.003 1.055 KAP 408 417 396 387 394 Cabang KAP
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin pesat, tidak terkecuali BUMN. Para pelaku bisnispun dihadapkan pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, perkembangan dunia bisnis dan ekonomi sudah berkembang semakin pesat, tidak terkecuali BUMN. Para pelaku bisnispun dihadapkan pada berbagai macam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Latar belakang Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan peraturan tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Daerah) yaitu Peraturan Pemerintah Nomor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nyata penyediaan layanan publik di bidang kesehatan adalah adanya rumah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan adalah pelayanan publik yang bersifat mutlak dan erat kaitannya dengan kesejahteraan masyarakat. Untuk semua pelayanan yang bersifat mutlak, negara dan aparaturnya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tingginya tingkat pendidikan dan kesejahteraan masyarakat, maka tuntutan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit, berbagai upaya telah dilakukan oleh pemangku kepentingan pemberi pelayanan kesehatan. Semakin tingginya tingkat
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Masyarakat memiliki kebutuhan yang semakin tinggi akan jasa layanan kesehatan. Hal ini disebabkan karena semakin meningkatnya kesadaran akan kesehatan. Rumah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian. Era globalisasi terutama globalisasi ekonomi telah menimbulkan persaingan ekonomi yang ketat. Persaingan ini mengharuskan perusahaan untuk berpikir lebih
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. karyawan, pemilik, dan stakeholder dengan kata lain kinerja perusahaan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Didalam sistem pengendalian manajemen, Pengukuran kinerja pada suatu perusahaan menjadi hal yang sangat penting bagi manajemen dalam melakukan evaluasi terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menemukan temuan yang memuat permasalahan, yang meliputi
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Dalam Laporan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) I tahun 2015, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menemukan adanya potensi kehilangan keuangan Negara/Daerah Rp.33,46
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting bagi organisasi untuk mempertahankan dan mengembangkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap entitas bisnis atau perusahaan tidak lepas dari pengendalian terhadap setiap kegiatan operasional yang dijalani oleh peusahaan baik perusahaan dibidang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara umum pelayanan jasa bongkar muat merupakan pelayanan jasa yang sangat penting di Indonesia. Dengan melihat kenyataan bahwa kondisi geografis Indonesia
Lebih terperinciRencana Kerja Tahun 2015 (Revisi) 1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Upaya Peningkatan Pelayanan di RS Jiwa Menur yang cepat, bermutu, dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
Lebih terperinciBAB I BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Obat merupakan komponen penting dalam pelayanan kesehatan. Pengelolaan obat yang efisien diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi rumah sakit dan pasien
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas atau mutu pelayanan yang ada di rumah sakit.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan, kemajuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehatan (Depkes RI, 1999). Peningkatan kebutuhan dalam bidang kesehatan ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan utama dari pembangunan kesehatan adalah peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang optimal, sehat secara fisik, mental dan sosial, untuk mencapai suatu kehidupan
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Selain itu,
1 BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah Sakit merupakan suatu institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat
Lebih terperinciPT Wintermar Offshore Marine Tbk
PT Wintermar Offshore Marine Tbk ( Perusahaan ) Piagam Audit Internal I. Pembukaan Sebagaimana yang telah diatur oleh peraturan, yaitu Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 56/POJK.04/2015 yang ditetapkan
Lebih terperinciDampak Perubahan Tata Kelola RS Daerah Terhadap Efisiensi, Kinerja dan Mutu Layanan
Dampak Perubahan Tata Kelola RS Daerah Terhadap Efisiensi, Kinerja dan Mutu Layanan Andayani, Marthias, Putri, Armiatin Center For Health Policy and Management Medical Faculty of Gadjah Mada University,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berasal dari pajak dan penerimaan Negara lainnya, dimana kegiatannya banyak
BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang masalah penelitian yang menjelaskan fenomena, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, motivasi penelitian, kontribusi penelitian dan sistematika
Lebih terperinciPIAGAM AUDIT INTERNAL
PIAGAM AUDIT INTERNAL MUKADIMAH Dalam melaksanakan fungsi audit internal yang efektif, Audit Internal berpedoman pada persyaratan dan tata cara sebagaimana diatur dalam Standar Pelaksanaan Fungsi Audit
Lebih terperinciTahun-1 (2015) Tahun-2 (2016) Tahun-3 (2017) Tahun-4 (2018) Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
Tabel 5.1 Rencana,,, Kelompok, Pen Indikator Rumah Sakit Jiwa Menur Provinsi Jawa Timur Tujuan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) 1. Meningkatkan 1. Meningkatkan
Lebih terperinci1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit berperan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat pada bidang Kesehatan. Rumah sakit bertujuan dalam memulihkan kondisi kesehatan seseorang menjadi sehat kembali.
Lebih terperinciORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN PERTEMUAN II LILY WIDJAYA, SKM.,MM, PRODI D-III REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN, FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN PERTEMUAN II LILY WIDJAYA, SKM.,MM, PRODI D-III REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN, FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Memahami Organisasi Pelayanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Undang-undang Rumah Sakit Nomor 44 tahun 2009, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna
Lebih terperinciPENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE BALANCED SCORECARD
PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE BALANCED SCORECARD (Studi Empiris Pada Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Delanggu Klaten) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinci