BAB VII RINGKASAN, SIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN REKOMENDASI. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk dalam pelaksanaanya menghadapi risiko-risiko

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB VII RINGKASAN, SIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN REKOMENDASI. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk dalam pelaksanaanya menghadapi risiko-risiko"

Hartono Indradjaja
6 tahun lalu
Tontonan:

1 BAB VII RINGKASAN, SIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN REKOMENDASI 7.1 Rangkuman dan Simpulan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk dalam pelaksanaanya menghadapi risiko-risiko yang akan mengganggu kegiatan operasional perusahaan, baik risiko internal maupun risiko eksternal. Hal ini tentu saja dapat terjadi, karena PT Telekomunikasi Indonesia Tbk merupakan suatu perusahaan perseroan terbatas milik BUMN yang berkedudukan di Indonesia yang sebagian besar operasi, aset dan pelanggannya berada di Indonesia. Oleh karena itu, selain berbagai macam risiko bisnis yang berasal dari internal dan pesaingnya, kondisi politik, ekonomi, hukum dan sosial di Indonesia yang belakangan ini sering mengalami perubahan, tidak stabil dan sulit diprediksi merupakan salah satu bentuk risiko eksternal mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap usaha, kondisi keuangan dan outcome dari aktivitas dan operasinal PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Compliance Risk). Akibatnya, untuk memitigasi adanya risiko yang mempengaruhi kegiatan operasional tersebut, sejak 2006, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk telah menerapkan manajemen risiko yang telah mengacu kepada kerangka kerja COSO Enterprise Risk Management sebagai bagian terpadu dengan fungsi pengendalian internal. Persaingan yang cukup kuat di dunia bisnis telekomunikasi di Indonesia membuat PT Telekomunikasi Indonesia Tbk harus dapat mengelola risiko bisnis agar tujuan perusahaan tetap tercapai. Untuk dapat mewujudkan hal tersebut, maka proses pengelolaan risiko PT Telekomunikasi Indonesia Tbk didukung oleh Unit

2 Pengendalian Internal dan Divisi Risk Management agar Telkom dapat melakukan pengelolaan risiko dengan baik dan tidak memberi hambatan dalam pencapaian tujuan. Penelitian ini dilakukan pada PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Bandung selama 45 hari mulai dari tanggal 15 Oktober hingga 30 November PT Telekomunikasi Indonesia Tbk yang berada di Bandung tersebut merupakan kantor pusat dari seluruh cabang PT Telekomunikasi Indonesia Tbk di Indonesia sehingga populasi sampel yang diambil oleh peneliti dapat mewakili keadaan sebenarnya di lapangan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan mendeskripsikan, menguraikan, dan menganalsis hasil penelitian sesuai dengan keadaan sebenarnya dari suatu objek penelitian yang telah diteliti oleh penulis. Penulis melakukan proses penelitian ini dengan datang secara langsung ke obyek penelitian di PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Bandung untuk memperoleh dan mengumpulkan data serta informasi yang dibutuhkan untuk kepentingan penelitian ini. Metode untuk mengumpulkan data dan informasi adalah dengan melakukan riset pustaka dengan mencari referensi pada buku-buku literatur serta website yang relevan dengan obyek penelitian, dan dengan riset lapangan dengan menyebarkan kuesioner dan melakukan wawancara. Penyebaran kuesioner ditujukan kepada pihak yang terkait, yaitu kepada staf-staf Unit Audit Internal dan Divisi Risk Management. Sedangkan proses wawancara dilakukan dengan Kepala Unit Audit Internal dan Vice President (VP) Risk Management yang berwenang dalam aktivitas pengendalian internal dan pengendalian risiko PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. Terdapat dua komponen utama yang menjadi fokus di dalam penelitian ini, komponen yang pertama adalah untuk mengetahui peran profesionalisme auditor dalam

3 menjamin efektifitas pengendalian internal di PT Telekomunikasi Indonesia Tbk dan hasil rata-rata kuesioner untuk komponen tersebut adalah sebesar 89,67% yang berarti telah memenuhi kriteria antara % yang berarti profesionalisme auditor sangat berperan terhadap efektivitas pengendalian internal. Komponen kedua bertujuan untuk mengetahui keefektifan praktik pengelolaan risiko dengan implementasi ERM COSO yang telah dijalankan oleh PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, hasil rata-rata kuesioner untuk komponen tersebut adalah sebesar 85,95% yang berarti telah memenuhi kriteria antara % yang berarti pengelolaan risiko melalui implementasi Enterprise Risk Management COSO yang dilakukan oleh Divisi Risk Management sudah sangat efektif. Hasil wawancara terhadap Kepala Unit Audit Internal dan VP Divisi Risk Management juga mendukung hasil kuesioner tersebut, sehingga dapat disimpulkan bahwa PT Telekomunikasi Indonesia Tbk telah didukung oleh para auditor internal yang profesional yang membantu agar pengendalian internal dan pengelolaan risiko berjalan efektif dan efisien. 7.2 Keterbatasan Penelitian Penelitian yang telah dilakukan di PT Telekomunikasi Indonesia Tbk yang berkaitan dengan Peranan Profesionalisme Auditor Internal Dalam Pengendalian Internal dan Pengelolaan Risiko Melalui Implementasi Enterprise Risk Management Berbasis COSO dilakukan selama kurang lebih 45 hari dari mulai pertengan bulan Oktober 2015 hingga akhir November 2015 memiliki keterbatasan yaitu: 1. Pada penelitian yang berjudul Peranan Profesionalisme Auditor Internal Dalam Pengendalian Internal dan Pengelolaan Risiko Melalui Implementasi Enterprise

4 Risk Management Berbasis COSO pembahasan dan analisis hanya berdasarkan hasil kuesioner dan wawancara. Peneliti belum dapat menyertakan hasil observasi karena adanya keterbatasan waktu yang diberikan oleh pihak Telkom kepada penulis dalam melakukan penelitian. Sehingga, kemungkinan timbul bias dari subyek yang diwawancara. Yaitu timbulnya jawaban subyektif yang dapat disebut sebagai bias anchoring yang memiliki arti bahwa subyek yang diwawancarai tidak menjawab sesuai dengan kejadian yang terjadi dilapangan dan memberikan jawaban sesuai dengan keinginan kita. 2. Peneliti hanya mengadopsi kuesioner dari penelitian sebelumnya yaitu Pengaruh Profesionalisme Auditor Internal terhadap Good Corporate Governance dengan Enterprise Risk Management Sebagai Variabel Intervening (studi pada PT Telkom Bandung) yang kemudian dikembangkan oleh peneliti sesuai dengan kondisi Divisi Risk Management periode sekarang. 7.3 Rekomendasi Berdasarkan keterbatasan-keterbatasan penelitian yang penulis peroleh dalam penelitian ini, maka penulis merekomendasikan kepada peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian mengenai pengendalian internal dan pengelolaan risiko di PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, yaitu yang pertama agar penelitian selanjutnya peneliti menggunakan teknik participant observation untuk pengambilan data yang berkaitan dengan permasalahan yang peneliti rumuskan agar peneliti dapat mengetahui secara langsung dan lebih rinci bagaimana proses pengendalian internal yang dilakukan oleh

5 para auditor internal yang sudah profesional dan pengelolaan risiko melalui implementasi Enterprise Risk Management secara langsung. Kedua, agar peneliti kedepannya tidak melakukan pengambilan data pada akhir tahun agar waktu pengambilan data dapat lebih leluasa sehingga data yang diperoleh dari responden dapat lebih lengkap. Ketiga, untuk penelitian selanjutnya agar melibatkan Divisi Risk Management yang berlokasi di kantor Jakarta agar penelitian selanjutnya data yang dijabarkan untuk pemaparan hasil penelitian dari berasal dari semua staff atau karyawan Divisi Risk Management. Keempat, sebaiknya PT Telekomunikasi Indonesia Tbk melibatkan seluruh auditor junior dalam melakukan perencanan penugasan audit agar seluruh auditor dapat memahami nature of work dari penugasan mereka. Kelima, sebaiknya PT Telekomunikasi Indonesia Tbk lebih dapat menginsentifkan seluruh auditor untuk saling berkomunikasi satu sama lain sesama auditor untuk meningkatkan kordinasi dalam penugasannya agar elemen pengelolaan kegiatan penugasan audit internal atau managing internal audit activity dapat meningkat. Keenam, sebaiknya PT Telekomunikasi Indonesia Tbk mereviu dan memperbaharui audit charter nya secara berkala setiap tahun untuk menyesuaikan pelaksanaan penugasan audit dengan proses, standar, dan risiko bisnis yang terus berkembang, agar pemahaman auditor internal terhadap elemen purpose, authority, and responsibility bisa seusai dengan kondisi bisnis terbaru saat ini. Ketujuh, sebaiknya komisaris PT Telekomunikasi Indonesia Tbk juga melibatkan dan mengggunakan saran dari satuan penglelolaan risiko dalam menentukan tujuan atau melakukan objective setting bagi perusahaan agar tujuan yang ditetapkan dapat sesuai dengan risk appetite dari perusahaan dan agar praktik pengelolaan risiko dengan ERM berbasis COSO dapat berjalan lebih optimal dan efektif.

dokumen-dokumen yang mirip

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan para pemegang saham (shareholder) saja dan juga menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan para pemegang saham (shareholder) saja dan juga menyebabkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan lingkungan bisnis saat ini yang memiliki tingkat kompetisi semakin tinggi menyebabkan perubahan tuntutan dan paradigma suatu perusahaan untuk menjadi lebih