BAB III PROSES PERANCANGAN PIPA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III PROSES PERANCANGAN PIPA"

Transkripsi

1 Laporan Kerja Praktek Proses Perancangan Sistem Jalur Pipa dengan Software PDMS BAB III PROSES PERANCANGAN PIPA 3.1 Landasan Teori Pengertian Pipa Pipa berfungsi sebagai transportasi fluida dari suatu tempat ke tempat lainnya. Sistem instalasi perpipaan selalu dilengkapi oleh komponen-komponen pendukungnya seperti elbow, Tee, valve (katup), flange, dan lain-lain. Bahan-bahan Pipa Baja karbon Stainless steel Karbon molly Galvanize PVC Alumunium Ferro nikel Komponen Pipa Sistem pemipaan merupakan penyambungan antara satu titik dengan titik yang lainnya pada setting kondisi design yang sama. Pada sistem pemipaaan tidak hanya membutuhkan pipa tetapi juga komponen pipa atau yang biasa disebut piping component. Komponen pipa terdiri dari fitting, valve, gasket, flange, bolt and nut. A. Fitting Fitting adalah bagian dari suatu rangkaian pipa yang berguna merangkaikan bagian yang satu dengan yang bagian lainnya. Fitting dibuat sebagai bagian suatu sistem pemipaan yang berfungsi untuk merubah aliran (elbow), membuat percabangan (Tee, olet), untuk mengecilkan aliran (reducer). Jenis-jenis fitting antara lain : Elbow Digunakan untuk merubah aliran fluida pada sistem pemipaan. 7

2 Gambar Elbow Sumber : Tee Komponen pemipaan yang membuat percabangan n dimana ukuran cabangnya sama dengann ukuran utamanya adalah Tee Equal, sedangkan bila ukuran cabangnya lebih kecil adalah Tee Reducer. Gambar Tee Equal Sumber : bombayharbor.com/productimage/equal_tee.jpg Gambar Tee Reducer Sumber : 8

3 Reducer Bila dalam sistem pemipaan dibutuhkan adanya perubahan ukuran, maka digunakanlah reducer. Ada 2 jenis reducer yang dipergunakan yaitu, concentric dan eccentric. Gambar Reducer eccentric (kiri) dan concentric (kanan) Sumber : Olet Komponen ini banyak dipergunakann sebagai alternative dari penggunaan Tee Reducer, tetapi penggunaanya disesuaikan dengan kalkulasi dan dinyatakan pada class piping di piping specification. Jenis-jenis olet antara lain : Sockolet, Weldolet, Threadolet, Elbolet, Latrolet. Gambar Olet Sumber : untuk weldable-olet-fittings.html suatu rangkaian pipa yang berguna B. Valve Valve adalah bagian dari mengatur besarnya aliran fluida atau bisa juga menutup dan membuka suatu aliran fluida. 9

4 Fungsi valve antara lain : 1. Menghentikan dan membuka suatu aliran. 2. Mengatur besar dan kecilnya suatu aliran. 3. Mengatur arah aliran. 4. Memindahkan jalur aliran. 5. Membuang fluida dari suatu sistem pemipaan. Jenis-jenis valve antara lain : Gate valve Globe valve Check valve Butterfly valve Plug valve Needle valve Diafrgam valve Gambar Gate Valve Sumber : 10

5 Gambar Globe Valve Sumber : Gambar Check Valve Sumber : Gambar Butterfly Valve Sumber : valve.html 11

6 C. Flange Flange adalah bagian dari suatu rangkaian pipa yang berguna untuk menyambung/memasang valve atau nozzle dengan cara dibaut. Bentuk permukaan flange diantaranya adalah : Flat Face Raised Face Ring Type Joint Gambar Flat Face Flange Sumber : Gambar Raised Face Flange Sumber : i.aliimg.com/photo// flanges_raised_face.jpg 12

7 Gambar Ring Type Joint Flange Sumber : aliimg.com/photo//flanges_ring_tipe_joint.jpg D. Gasket Gasket adalah suatu komponen dari fitting pipa yang berguna untuk mencegah kebocoran pada sambungan flange joint. Jenis Gasket antara lain : Ring gasket Oval ring gasket Full face gasket Flat ring gasket Spiral gasket Berikut beberapa contoh gambar gasket sebagai berikut : Gambar Ring gasket Sumber : /photo/products/17/00/44/4473.jpg 13

8 Gambar Full face gasket Sumber : Gambar Spiral gasket Sumber : E. Bolt and Nut Bolt & Nut adalah bagian dari suatu komponen pipa yang berguna untuk mengikatkan bagian pipa yang suatuu saat perlu dilepas untuk perawatan pada sambungan flange. Jenis-jenis baut : 1. Machine bolt 2. Stud bolt 14

9 Berikut contoh gambar dari bolt seperti gambar dibawah ini : Gambar Machine bolt Sumber : Gambar Stud bolt Sumber : 15

10 Laporan Kerja Praktek Proses Perancangan Sistem Jalur Pipa dengan Software PDMS 3.2 Data Yang Diperlukan Plot Plan Plot plan adalah gambar pandangan atas yang memperlihatkan tata letak setiap equipment, infrastruktur, dan lain-lain yang telah diatur sehingga memenuhi syarat untuk dilakukannya konstruksi, operasi dan pemeliharaaan setiap equipment. Contoh gambar plot plan bisa dilihat di lampiran gambar. Tujuan dalam pembuatan plot plan adalah menentukan lokasi untuk semua jenis alat yang diperlukan dalam suatu pabrik/plant secara teratur sehingga memenuhi syarat untuk dilakukannya konstruksi, operasi dan pemeliharaaan. Serta fungsi dari plot plan ini adalah memudahkan perencanaan sistem perpipaan bagi departemen pipa dan menentukan letak equipment pondasi serta menentukan letak bangunan struktur bagi departemen sipil PFD dan P&ID PFD (Process Flow Diagram) adalah gambar yang menunjukan arah suatu fluida dari equipment satu ke equipment yang lain. P&ID (Piping and Instrument Diagram) adalah suatu gambar kerja yang memperlihatkan diagram proses suatu pabrik atau plant yang telah dilengkapi dengan perpipaan antar equipment dan instrument-instrumentnya Data Sheet Equipment Data Sheet Equipment adalah data atau gambar secara keseluruhan bagian dari suatu equipment misalnya pompa, tangki, bejana tekan, dan lain sebagainya. Yang harus ada dalam Data Sheet Equipment: Nozzle orientation Tinggi Equipment Lebar Equipment Detail Equipment Datum Point Equipment Panjang Nozzle Equipment Rating Nozzle Equipment 16

11 Laporan Kerja Praktek Proses Perancangan Sistem Jalur Pipa dengan Software PDMS Drawing Index Drawing index adalah gambar yang memuat pembagian area pada tiap-tiap area pabrik beserta nomor gambar. Pembuatan drawing index ini bertujuan untuk membagi area pabrik atau proyek yang luas menjadi beberapa bagian gambar sehingga didapat gambar dengan skala yang sesuai di kertas A1. Prosedur kerja pembuatan drawing index ini pertama-tama di siapkan oleh departemen pipa yang kemudian didistribusikan ke disiplin lain untuk di cek terlebih dahulu bila perlu. Dan jika dirasa respon dari semua disiplin yang terkait sudah diterapkan, drawing index siap dikeluarkan dan disetujui oleh departemen pipa. Dan yang terakhir dari drawing index yang telah disepakati maka penomoran area akan dipergunakan oleh semua disiplin. Berikut contoh-contoh gambar dan data yang diperlukan sebelum melakukan perancangan sistem perpipaan. 1. Plot Plan, bisa lihat pada gambar PFD dan P&ID, bisa lihat pada gambar dan Datasheet Equipment, bisa lihat pada gambar Drawing Index, bisa lihat pada gambar

12 Gambar Plot Plan 18

13 Gambar PFD (Process Flow Diagram) 19

14 Gambar P& &ID (Piping & Instrument Diagram) 20

15 Gambar Datasheet Equipment Tank 21

16 Gambar Drawing Index 22

17 Laporan Kerja Praktek Proses Perancangan Sistem Jalur Pipa dengan Software PDMS 3.3 Teori Dasar PDMS (Plant Design Management System) PDMS adalah software design drafting dengan 3D Modeling dari AVEVA yang sangat berguna untuk pekerjaan Engineering Design Drafting di antaranya adalah: PDMS Mechanical & Piping PDMS Structure & Civil PDMS Electrical & Instrument PDMS HVAC Pembuatan 3D modelling struktur disaat proses desain berlangsung sangat penting, karena PDMS mampu memberikan data masukan yang akurat bagi koordinasi antar disiplin dalam sebuah proyek plant dan meminimalisir kesalahan desain. Selain itu hasil keluaran PDMS dari piping mampu menghasilkan piping isometric drawing secara otomatis dengan akurasi tinggi. PDMS terdiri dari beberapa fungsi module, akses database untuk setiap module digunakan untuk tujuan yang berbeda, module dan fungsi seperti di bawah: 1. DESIGN Bagian utama pada module PDMS menampilkan tampilan secara grafik suatu plan model, bentuk model ini merepresentasikan dari bentuk nyata dari project sesungguhnya. Fitur-fitur penting dari modul design adalah: Membuat element design baru Memodifikasi model yang sudah ada Memeriksa dan menampilkan suatu design model secara interaktif melalui manipulasi design menjalankan pemeriksaan clash antara design element 2. DRAFT Bagian dari PDMS untuk membuat gambar 2D dari bentuk pemodelan 3D yang kita buat. Hasil keluaran dari 2D ini mampu menghasilkan piping layout drawing, piping section, maupun piping detail secara akurat. Pada module Draft ini kita tidak bisa memodifikasi gambar 23

18 Laporan Kerja Praktek Proses Perancangan Sistem Jalur Pipa dengan Software PDMS 2D, kita hanya bisa menambahkan keterangan-keterangan yang diperlukan dalam pengerjaan piping drawing. 3. ISODRAFT Menghasilkan gambar isometrik dalam bentuk format yang bervariasi yang akurasinya sangat tinggi yang di butuhkan untuk pelaksanaan fabrikasi. Di module Isodraft ini di hasilkan daftar material take off (MTO), indikasi spool secara otomatis, pembagian secara otomatis untuk gambar yang rumit dan mendefinisikan daftar gambar. 4. ADMIN Dalam design Plan yang sangat besar dan komplek sering kali di buat menjadi beberapa area yang terpisah yang merupakan bagian unit unit terkecil dari plant yang besar, fungsi dari administrator inilah yang mengatur dan menyetujui pemisahan project plan tersebut kedalam PDMS. PDMS Admin adalah sebuah team dimana member adalah sebagai user, team ini dapat di berikan beberapa nomor user dan dapat pula di organisasikan sesuai bidang atau area pekerjaan fisik. Fitur-fitur penting dalam module admin adalah: Access Control Database Multiple database Database Management 5. PARAGON Digunakan untuk membuat dan merubah suatu komponen dalam catalogue pada suatu project database. Pada process design, data yang ada pada catalogue tersedia melalui penjelasan dalam bentuk hierarchy dan database khusus. 6. PROPCON Untuk membuat properties database. Database ini disediakan untuk digunakan oleh seorang stress analysis, database ini meliputi: Material properties Component data 24

19 7. LEXICON Users defineable attribute [UDA s] digunakan sebagai informasi tambahan yang dapat disimpan dalam database dan di aplikasikan kedalam gambar dan laporan. 3.4 Pengoperasian PDMS Tahap Pertama (Login PDMS) Membuka program software PDMS, dan tampilan akan menjadi seperti gambar dibawah : Gambar Login PDMS Kemudian tampilan akan menjadi seperti pada gambar dibawah ini. Gambar Worksheet PDMS 25

20 3.4.2 Tahap Kedua (Membuat Equipment di PDMS) Membuat Pompa Klik pada toolbar Design Equipment Klik pada toolbar Create Site Klik pada toolbar Create Zone, beri nama dengan KP_EQUI_UMB ( ingat sebelum membuat zone posisii kursor pada design explorer di site ). Klik pada toolbar Create Equipment Standardd (ingat sebelum membuat equipment posisi kursor pada design explorer di zone). Isi sesuai seperti gambar Gambar Membuat Equipment Pompa 26

21 Klik Aplly, klik lambang (explicit position) kemudian tentukan posisi equipment pompa sesuai pada gambar di plot plan. Pada gambar plot plan posisi pompa PDM-P-1004A terletak pada koordinat East (E: 732, ), North (N: 9,327, ) dan Up (U: 340). Kemudian klik Apply. Gambar Explicit Position Setelah selesai membuat pompa, untuk pompa selanjutnya (PDM-P B) cukup buat duplikatnya saja dari yang pompa sebelumnya. Klik Create Copy Offset (Design explorer pada posisi di equipment) Masukkan angka offset senilai 2000 ke arah X (+), kemudian klik Apply. Confirirm copy, klik yes. Lihat pada gambar Gambar Copy Offset 27

22 Ganti nama equipment tersebut dengan PDM-P-1004B. Klik Modify Name. Isikan name dengan nama pompa (PDM-P-1004B) Gambar Modify Name Berikut hasil 3D modeling equipment pompa seperti gambar dibawah ini : Gambar Equipment Pompa 28

23 Membuat Tangki Klik pada toolbar equipment posisi gambar Create Equipment Standardd (ingat sebelum membuat kursor pada design explorer di zone). Isi sesuai seperti Gambar Membuat Equipment Tangki 29

24 Gambar Modify Equipment Tangki Setelah itu, buat nozzle outlet (N2-4 /150#). Klik pada toolbar Create Nozzle (posisi pada design explorer pastikan di equipment PDM-T-1003A. Isikan data-data nozzle sesuai dengan gambar Laporan Kerja Praktekk Kemudian klik properties, maka akan muncul tampilan seperti gambar Isikan angka sesuai digambar dibawah (angka-angka tersebut didapat dari Drawing Datasheet Equipment Tank) 30

25 Gambar Membuat Nozzle Klik Nozzle Type untuk merubah ukuran dan jenis nozzle. Gambar Nozzle Specification Klik apply jika sudah mengisii data-data tersebut. Setelah membuat Tanki PDM-T-1003A, untuk membuat tangki selanjutnya (PDM-T-1003B) cukup buat duplikatnyaa saja dengan cara : Klik Create Copy Offset (Design explorerr pada posisi di equipment tangki). Masukkan angka offset senilai ke arah X (+), kemudian klik Apply. Confirirm copy, klik yes. Lihat pada gambar Rubah nama equipment tersebut menjadi PDM-T-1003B 31

26 Gambar Equipment Tangki Tahap Ketiga (Membuat Perancangan Sistem Pipa) Pada tahap ini yaitu membuat perancangan jalur pipa sesuai dengann data dalam P& &ID, dalam gambar P& &ID (yang ditandai merah) kita akan merancang jalur pipa dari outlet tanki ke suction pompa. Membuat Jalur Pipa dari Tangki Klik pada toolbar Design Pipework Klik pada toolbar Create Site Klik pada toolbar Create Zone, beri nama dengan KP_PIPA_UMB ( ingat sebelum membuat zone posisii kursor pada design explorer di site ). Sebelum membuat jalur pipa, mesti dilakukan setting pada software ini. klik pada toolbar Settings Choose Option, akan muncul seperti gambar (kiri), isi angka sesuai pada gambar tersebut. Setting ini berfungsi sebagai memperjelas komponen-komponen pada pipa dan untuk mengaktifka an autoconnect. Setelah itu klik pada toolbar Utilities Aid CE Arrow, akan muncul seperti gambar (kanan), isi angka sesuai pada gambar tersebut. 32

27 Setting ini berfungsi sebagai arah fluida pada pipa. Gambar Setting Pipe (Sumber : data pribadi) Klik pada toolbar Create Pipe, isi nama pipe dengan nama 4 -CW B. Klik specification, pilih 1B karena huruf terakhirr dalam P&ID menunjukkan specification pipa itu sendiri. Klik OK. Klik Attribute, masukkan nilai pipe bore 100. Pipa 4 NPS nya adalah 100. Klik OK. Gambar Membuat pipa Maka akan muncul tampilan seperti gambar , klikk OK saja. 33

28 Dan akan muncul tampilan lagi (conncect branch) seperti gambar Pilih Head dan to Nozzle, klik aplly (pilih nozzle pada tangki PDM- T-1003B). Setelah itu pilih Tail dan to Nozzle (pilih nozzle pada pompa PDM- P-1003B). Gambar Membuat Branch Gambar Connect Branch Klik pada toolbar Create Component (posisi kursor di design explorer pada Bran 4 -CW B/B1. Karenaa pipa yang akan dirancang dimulai dari tangki, maka pastikan direction pipe pada posisi forwards. Disini pipa akan dimulaii dari nozzle tangki PDM-T- diperhatikan padaa drawing P&ID, semua komponen-komponen yang ada 1003B, maka setelah nozzle harus diberi gasket. Pemberian komponen haruslah drawing P&ID mesti dikeluarkan waktu saat merancang jalur pipa. 34

29 Gambar Piping Component Pada gambar merupakan daftar piping component, pilih komponennya lalu klik Create. Berikut isikan komponen-komponennya : 1. Create Gasket WN Flange 2. Create WN Flange lagi dengan Spool 1000 Gasket 3. Create Valve (Pilih jenis valve sesuai dengan gambar ) 4. Create Gasket Flange olet dengan distance Create Flange dengan distance Create Gasket Instrument (pilih jenis instrument seperti gambar ) 7. Create Gasket Flange olet dengan distance Create Flange Gasket Valve Gasket Flange 9. Create olet dengan distance 200 Flange dengan distance Create Gasket Valve Gasket Flange 11. Create Elbow dengan Spool 1000 Ketik di command line Dir D 35

30 Gambar Type Valve Gambar Type Instrument Gambar Hasil perancangan jalur pipa-1 36

31 Setelah selesai klik toolbar Connect Branch (Tail to Last Member, klik apply). Membuat Jalur Pipa ke Pompa Klik pada toolbar Create Pipe, isi nama pipe dengan nama 4 -CW B. Klik specification, pilih 1B klik apply. Klik attributes, pilih pipe bore 100. Pada Connect Branch, pilih Tail to Nozzle (karenaa arah fluida menuju nozzle pompa) ). Berikut isikan komponen-komponennya : 1. Create Gasket WN Flange 2. Create Reducer, pilih Eccentric Reducer 2 x4 rubah posisi reducer menjadi Top of Face. Klik toolbar Orientate Component Offset. Gambar Rotate Reducer 3. Create WN Flange dengan spool 5000 Gasket Filter Gasket 4. Create Valve (Pilih jenis valve sesuai dengan gambar ) 5. Create Gasket WN Flange Equal Tee Spool Rubah posisi Tee dengann Modify Component Route 7. Klik pada posisi Split Route, klik apply 8. Create Equal Tee (Thro id Cursor dengan nozzle pompa) 9. Create Equal Tee (Thro id Cursor dengan nozzle tangki) 10. Create Elbow (Thro id Cursor dengan pipa 4 -CW B ) 11. Connect Branch Head to First Member, klik apply 37

32 Gambar Hasil perancangan jalur pipa-2 Untuk perancangan jalur pipa selanjutnya, ikuti sesuai dengan gambar yang ada pada Drawing P&ID. Untuk pipa yang berwarna merah adalah pipa yang sudah dijelaskan diatas. Yaitu Line Number 4 -CW B dan 4 -CW- software B. Berikut hasil perancangan jalur pipa yang telah dibuat dengan menggunakan PDMS. Gambar Hasil lengkap perancangan jalur pipa 38

33 3.5 Hasil Data dari PDMS Perancangan gambar 3D dengan software PDMS sangat membantu sekali para untuk pekerjaan dalam tahap fase engineering. Tetapi data-data yang akan diajukan kepada Client (pemegang modal) tidak dalam bentuk 3D melainkan dalam bentuk gambar 2D secara detail dan jelas. Biasanya dataa yang dikeluarkan oleh software PDMS dalam bentuk : 1. Drawing Layout 2. Drawing Isometric 3. Drawing Detail Berikut hasil keluaran data gambar dari software PDMS : Gambar Piping Layout 39

34 Berikut hasil Isometric Drawing dan Material Take Off pada pipa Line Number 4 -CW B Gambar Isometric Drawing & Material Take Off (4 -CW B) 40

35 Berikut hasil Isometric Drawing dan Material Take Off pada pipa Line Number 4 -CW B Gambar Isometric Drawing & Material Take Off (4 -CW B) (Sumber : data pribadi 41

= Optional A. HIERARCHY DESAIN. Gotten_z ( ) Sumber: World. Site. Zone. Pipe. Equipment. Structure. Branch.

= Optional A. HIERARCHY DESAIN. Gotten_z ( ) Sumber:  World. Site. Zone. Pipe. Equipment. Structure. Branch. A. HIERARCHY DESAIN World Site Zone Structure Equipment Pipe Framework Sub-Equip Branch Sub-Frame Section Panel etc Nozzle Box Cylinder etc Gasket Flange Elbow etc Sumber: www.aveva.com = Optional 1 A.1.

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA DESAIN DAN LAYOUTING INSTALASI SISTEM PERPIPAAN DENGAN SOFTWARE PLANT DESIGN MANAGEMENT SYSTEM (PDMS) VERSI 12.0.SP5 (STUDI KASUS PADA MODULE PDMS 2017) TUGAS AKHIR Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk

Lebih terperinci

BAB 7 PIPE INSULATION. 7.1 Terminologi

BAB 7 PIPE INSULATION. 7.1 Terminologi BAB 7 7.1 Terminologi PIPE INSULATION Pipe Insulation atau Isolasi Pipa digunakan untuk mencegah terjadinya perubahan temperatur baik penambahan maupun pengurangan yang tidak diinginkan. Keuntungan atau

Lebih terperinci

BAB III. Software AVEVA PDMS Versi 12.0 SP 6

BAB III. Software AVEVA PDMS Versi 12.0 SP 6 BAB III Software AVEVA PDMS Versi 12.0 SP 6 3.1. Pengenalan PDMS Pada awal lahirnya Plant Design Management System (PDMS) ini tidak terlepas dari nama-nama software seperti AutoCAD, Pro-Engineer, CATIA

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 40 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES PENGERJAAN Pada perancangan proyek yang dilakukan di perusahaan Pt.Wijaya Karya devisi Departemen Industrial Plant diawali dengan konsep dari bentuk

Lebih terperinci

Modul 2 1. MEMBUAT STRUCTURE. Klik icon Start > AVEVA > VANTAGE PDMS 11.5 SP1 Seperti terlihat pada windows berikut: Lalu klik Run PDMS

Modul 2 1. MEMBUAT STRUCTURE. Klik icon Start > AVEVA > VANTAGE PDMS 11.5 SP1 Seperti terlihat pada windows berikut: Lalu klik Run PDMS Modul 2 1. MEMBUAT STRUCTURE Klik icon Start > AVEVA > VANTAGE PDMS 11.5 SP1 Seperti terlihat pada windows berikut: Lalu klik Run PDMS Akan muncul seperti gambar berikut: Klik SAMPLE pada password lalu

Lebih terperinci

BAB III Software AVEVA PDMS versi 12.0.SP5

BAB III Software AVEVA PDMS versi 12.0.SP5 BAB III Software AVEVA PDMS versi 12.0.SP5 3.1 Pengenalan PDMS (Plant Design Management System) Plant Design Management System atau dikenal dengan PDMS adalah sebuah software design dengan multi user yang

Lebih terperinci

BAB III DATA PEMODELAN SISTEM PERPIPAAN

BAB III DATA PEMODELAN SISTEM PERPIPAAN BAB III DATA PEMODELAN SISTEM PERPIPAAN Dalam pemodelan sistem perpipaan diperlukan data-data pendukung sebagai input perangkat lunak dalam analisis. Data yang diperlukan untuk pemodelan suatu sistem perpipaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Diagram alir studi perencanaan jalur perpipaan dari tower DA-501 ke tower DA-401 dijelaskan seperti diagram alir dibawah ini: Mulai Memasukan Sistem Perpipaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Minyak dan gas bumi merupakan suatu fluida yang komposisinya

BAB I PENDAHULUAN. Minyak dan gas bumi merupakan suatu fluida yang komposisinya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Minyak dan gas bumi merupakan suatu fluida yang komposisinya tergantung pada sumbernya di dalam bumi, yang pada umumnya merupakan campuran senyawa kimia dengan

Lebih terperinci

BAB VII PENUTUP Perancangan sistem perpipaan

BAB VII PENUTUP Perancangan sistem perpipaan BAB VII PENUTUP 7.1. Kesimpulan Dari hasil perancangan dan analisis tegangan sistem perpipaan sistem perpipaan berdasarkan standar ASME B 31.4 (studi kasus jalur perpipaan LPG dermaga Unit 68 ke tangki

Lebih terperinci

MANUAL OF AUTOMATIC PIPE ROUTING USING PDMS

MANUAL OF AUTOMATIC PIPE ROUTING USING PDMS MANUAL OF AUTOMATIC PIPE ROUTING USING PDMS - Klik Aveva>PDMS 12.0>Run PDMS - Pilih SITE ROUTERSITE pada Design Explorer > Add - Pilih Design>Pipework - Set Default Pipe Specifications - Pilih A1A > OK

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. melakukan perancangan sistem perpipaan dengan menggunakan program Caesar

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. melakukan perancangan sistem perpipaan dengan menggunakan program Caesar BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Data dan Sistem Pemodelan Sumber (referensi) data-data yang diperlukan yang akan digunakan untuk melakukan perancangan sistem perpipaan dengan menggunakan program Caesar

Lebih terperinci

BAB V METODOLOGI. Mulai

BAB V METODOLOGI. Mulai BAB V METODOLOGI 5.1. Diagram Alir Pemodelan dan Pemeriksaan Tegangan, Defleksi, Kebocoran pada Flange, dan Perbandingan Gaya dan Momen Langkah-langkah proses pemodelan sampai pemeriksaan tegangan pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Diagram alir studi perencanaan jalur perpipaan dari free water knock out. Mulai

BAB III METODE PENELITIAN. Diagram alir studi perencanaan jalur perpipaan dari free water knock out. Mulai BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram Alir ( Flow Chart ) Diagram alir studi perencanaan jalur perpipaan dari free water knock out (FWKO) ke pump suction diberikan pada Gambar 3.1 Mulai Perumusan Masalah

Lebih terperinci

Perencanaan Ulang Instalasi Perpipaan dan Pompa pada Chlorination Plant PLTGU PT. PJB Unit Pembangkitan Gresik

Perencanaan Ulang Instalasi Perpipaan dan Pompa pada Chlorination Plant PLTGU PT. PJB Unit Pembangkitan Gresik Perencanaan Ulang Instalasi Perpipaan dan Pompa pada Chlorination Plant PLTGU PT. PJB Unit Pembangkitan Gresik Oleh : Dunung Sarwo Jatikusumo 2110 038 017 Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Heru Mirmanto, MT Latar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Peralatan 3.1.1 Instalasi Alat Uji Alat uji head statis pompa terdiri 1 buah pompa, tangki bertekanan, katup katup beserta alat ukur seperti skema pada gambar 3.1 : Gambar

Lebih terperinci

ANALISA RANCANGAN PIPE SUPPORT PADA SISTEM PERPIPAAN DARI POMPA MENUJU PRESSURE VESSE DAN HEAT EXCHANGER DENGAN PENDEKATAN CAESARR II

ANALISA RANCANGAN PIPE SUPPORT PADA SISTEM PERPIPAAN DARI POMPA MENUJU PRESSURE VESSE DAN HEAT EXCHANGER DENGAN PENDEKATAN CAESARR II ANALISA RANCANGAN PIPE SUPPORT PADA SISTEM PERPIPAAN DARI POMPA MENUJU PRESSURE VESSE DAN HEAT EXCHANGER DENGAN PENDEKATAN CAESARR II Asvin B. Saputra 2710 100 105 Dosen Pembimbing: Budi Agung Kurniawan,

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN GAMBAR

BAB IV PERANCANGAN GAMBAR BAB IV PERANCANGAN GAMBAR 4.1. Definisi Gambar Sebelum masa pembangunan, sebuah bangunan gedung akan melalui tahap perencanaan. Sebagai alat komunikasinya digunakanlah gambar-gambar yang memberikan ilustrasi

Lebih terperinci

BAB PENDAHULUAN Microsoft Visio 2003

BAB PENDAHULUAN Microsoft Visio 2003 BAB 1 PENDAHULUAN Pada bagian ini akan dibahas mengenai Microsoft Visio 2003 dan IDE (Integrated Development Environment) atau lingkungan kerja Microsoft Visio 2003. Pembahasan juga meliputi beberapa tool-tool

Lebih terperinci

TUTORIAL BAGIAN 2 DARI 5 Ada bebarapa hal yg perlu diketahui dan difahami dengan baik agar baik dalam melakukan penggambaran jaringan,

TUTORIAL BAGIAN 2 DARI 5 Ada bebarapa hal yg perlu diketahui dan difahami dengan baik agar baik dalam melakukan penggambaran jaringan, TUTORIAL BAGIAN 2 DARI 5 Ada bebarapa hal yg perlu diketahui dan difahami dengan baik agar baik dalam melakukan penggambaran jaringan, JOINT NODE : Dalam kondisi ini ada beberapa yang dapat didefinisikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat kecil seperti neutron dan elektron-elektron. kontraktor yang bergerak dibidang EPC, Petrochemical, LNG.

BAB I PENDAHULUAN. sangat kecil seperti neutron dan elektron-elektron. kontraktor yang bergerak dibidang EPC, Petrochemical, LNG. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Benda-benda yang ada dibumi pada dasarnya berbentuk padatan, cairan, atau gas yang komposisinya tergantung pada sumbernya. Dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR ANALISA INSTALASI PEMIPAAN DAN PENGGUNAAN POMPA PADA GEDUNG ASRAMA HAJI DKI JAKARTA

TUGAS AKHIR ANALISA INSTALASI PEMIPAAN DAN PENGGUNAAN POMPA PADA GEDUNG ASRAMA HAJI DKI JAKARTA TUGAS AKHIR ANALISA INSTALASI PEMIPAAN DAN PENGGUNAAN POMPA PADA GEDUNG ASRAMA HAJI DKI JAKARTA Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Mesin Universitas Mercu Buana Disusun

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Minyak bumi adalah suatu senyawa hydrocarbon yang terdiri dari karbon (83-87%),

BAB I. PENDAHULUAN. Minyak bumi adalah suatu senyawa hydrocarbon yang terdiri dari karbon (83-87%), BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Minyak bumi adalah suatu senyawa hydrocarbon yang terdiri dari karbon (83-87%), Hydrogen (11-14%), Nitrogen (0.2 0.5%), Sulfur (0-6%), dan Oksigen (0-5%).

Lebih terperinci

PENGGUNAAN SOFTWARE INTERGRAPH CADWorx UNTUK DESAIN STASIUN GAS PADA PROYEK PIPA TRANSMISI GAS DARI GRESIK SEMARANG PT.

PENGGUNAAN SOFTWARE INTERGRAPH CADWorx UNTUK DESAIN STASIUN GAS PADA PROYEK PIPA TRANSMISI GAS DARI GRESIK SEMARANG PT. PENGGUNAAN SOFTWARE INTERGRAPH CADWorx UNTUK DESAIN STASIUN GAS PADA PROYEK PIPA TRANSMISI GAS DARI GRESIK SEMARANG PT. WIJAYA KARYA FARID HANAFI NIM: 41313110089 PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pompa Sentrifugal Pompa sentrifugal adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan dari suatu tempat ke tempat yang lain melalui suatu media perpipaan

Lebih terperinci

Bab 4 Pemodelan Sistem Perpipaan dan Analisis Tegangan

Bab 4 Pemodelan Sistem Perpipaan dan Analisis Tegangan Bab 4 Pemodelan Sistem Perpipaan dan Analisis Tegangan Pada bab ini akan dilakukan pemodelan dan analisis tegangan sistem perpipaan pada topside platform. Pemodelan dilakukan berdasarkan gambar isometrik

Lebih terperinci

1. Project Management Awareness

1. Project Management Awareness 1. Project Management Awareness Pelatihan ini diberikan kepada para Executive perusahaan dalam pemahaman siklus project dan proses mangement proyek, disini akan diberikan dasar-dasar tentang project management.

Lebih terperinci

ENGINEERING DESIGN: Peran CAD System

ENGINEERING DESIGN: Peran CAD System ENGINEERING DESIGN: Peran CAD System PT. Perkebunan Nusantara IV Medan Sumatera Utara BALAI REKAYASA DISAIN DAN SISTEM TEKNOLOGI - BPPT Kawasan Puspiptek Serpong Gedung 480 Puspiptek Serpong - Tangerang

Lebih terperinci

Analisa Laju Erosi dan Perhitungan Lifetime Terhadap Material Stainless Steel 304, 310, dan 321

Analisa Laju Erosi dan Perhitungan Lifetime Terhadap Material Stainless Steel 304, 310, dan 321 Analisa Laju Erosi dan Perhitungan Lifetime Terhadap Stainless Steel, 310, dan 321 pada Aliran Reject 1st Cleaner to 2nd Cleaner OCC Line Voith Unit SP 3-5 di PT. PAKERIN (Pabrik Kertas Indonesia) Budi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram Alir ( Flow Chart ) Mulai Perumusan Masalah Mengetahui tegangan pada system perpipaan & mengetahui jumlah penyangga pipa (pipe support) Penyiapan data yang di masukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang As built drawing adalah produk dan dokumen pemeliharaan konstruksi pada semua instalasi proyek. Sebuah dokumen As built drawing memuat perubahan yang ada di lapangan

Lebih terperinci

KOMPONEN PEKERJAAN PIPA GIP PIPA PPR PN-20 POMPA TRANSFER FILTER TANGKI AIR ATAS BOOSTER PUMP GATE VALVE QM FITTING ELBOW FITTING DRAT KRAN

KOMPONEN PEKERJAAN PIPA GIP PIPA PPR PN-20 POMPA TRANSFER FILTER TANGKI AIR ATAS BOOSTER PUMP GATE VALVE QM FITTING ELBOW FITTING DRAT KRAN KOMPONEN PEKERJAAN PIPA GIP PIPA PPR PN-20 POMPA TRANSFER FILTER TANGKI AIR ATAS BOOSTER PUMP GATE VALVE QM FITTING ELBOW FITTING DRAT KRAN FITTING TEE FITTING REDUCER ALAT YANG DIBUTUHKAN WELDING MACHINE

Lebih terperinci

DESAIN DAN ANALISIS TEGANGAN PADA SISTEM PERPIPAAN LEPAS PANTAI UNTUK SPM 250,000 DWT

DESAIN DAN ANALISIS TEGANGAN PADA SISTEM PERPIPAAN LEPAS PANTAI UNTUK SPM 250,000 DWT Available online at Website http://ejournal.undip.ac.id/index.php/rotasi DESAIN DAN ANALISIS TEGANGAN PADA SISTEM PERPIPAAN LEPAS PANTAI UNTUK SPM 250,000 DWT *Toni Prahasto a, Djoeli Satrijo a, I Nyoman

Lebih terperinci

BAB III. Analisa Dan Perhitungan

BAB III. Analisa Dan Perhitungan Laporan Tugas Akhir 60 BAB III Analisa Dan Perhitungan 3.1. Pengambilan Data Pengambilan data dilakukan pada tanggal 14 mei 014 di gedung tower universitas mercubuana dengan data sebagai berikut : Gambar

Lebih terperinci

PEMBIMBING : Dr. Sri Poernomo Sari, ST., MT

PEMBIMBING : Dr. Sri Poernomo Sari, ST., MT MEKANISME KERJA POMPA SENTRIFUGAL RANGKAIAN SERI NAMA : YUFIRMAN NPM : 20407924 PEMBIMBING : Dr. Sri Poernomo Sari, ST., MT JURUSAN TEK NIK MESIN UNIVERSITAS GUNADARMA 2014 LATAR BELAKANG Pompa adalah

Lebih terperinci

Instrumentasi dan Kontrol Proses, oleh Radita Arindya Hak Cipta 2014 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta 55283 Telp: 0274-889398; Fax: 0274-889057; E-mail: info@grahailmu.co.id Hak Cipta

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian jenis pengujian. Pengujian adalah penelitian dengan melakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian jenis pengujian. Pengujian adalah penelitian dengan melakukan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian adalah metode yang digunakan untuk mendekatkan permasalahan yang diteliti sehingga dapat menjelaskan dan membahas permasalahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa industri dapat ditemukan aplikasi sains yakni merubah suatu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa industri dapat ditemukan aplikasi sains yakni merubah suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penulisan Dalam beberapa industri dapat ditemukan aplikasi sains yakni merubah suatu material dari satu bentuk ke bentuk yang lainnya baik secara kimia maupun secara

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Pengenalan Alat Ukur Permukaan Cairan / Level

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Pengenalan Alat Ukur Permukaan Cairan / Level BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengenalan Alat Ukur Permukaan Cairan / Level Setiap alat instrument yang dipergunakan untuk mengukur dan menunjukan tinggi permukaan cairan disebut sebagai alat ukur level, baik

Lebih terperinci

PENGANTAR RUP & UML. Pertemuan 2

PENGANTAR RUP & UML. Pertemuan 2 PENGANTAR RUP & UML Pertemuan 2 PENGANTAR RUP Rational Unified Process (RUP) atau dikenal juga dengan proses iteratif dan incremental merupakan sebuah pengembangan perangkat lunak yang dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB 3 DATA DAN PEMBAHASAN

BAB 3 DATA DAN PEMBAHASAN BAB 3 DATA DAN PEMBAHASAN III.1 DATA III.1.1 Pipeline and Instrument Diagram (P&ID) Untuk menggambarkan letak dari probe dan coupon yang akan ditempatkan maka dibutuhkan suatu gambar teknik yang menggambarkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Perpipaan Dalam pembuatan suatu sistem sirkulasi harus memiliki sistem perpipaan yang baik. Sistem perpipaan yang dipakai mulai dari sistem pipa tunggal yang sederhana

Lebih terperinci

TREKQ FLEET MANAGEMENT PROGRAM

TREKQ FLEET MANAGEMENT PROGRAM TREKQ FLEET MANAGEMENT PROGRAM Petunjuk Penggunaan Versi 1.0.0 Copyright 2012 PT Lautan Teknologi All rights reserved Versi Tanggal Keterangan Nama 1.0.0 1 Januari 2012 Versi awal A Page 2 of 14 1. Pendahuluan

Lebih terperinci

CARA BUAT PROJECT PDMS

CARA BUAT PROJECT PDMS By : Mansyur PDS/PDMS Piping Designer PT. Tripatra Engineering & Construction CARA BUAT PROJECT PDMS Nama project maksimal 3 karater misalnya kita bikin project dengan nama : man 1. buat folder di C:AVEVA\Pdms11.6\Project

Lebih terperinci

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA 4.1 Perhitungan Therminol dari HM Tank (Heat-Medium) di pompakan oleh pompa nonseal kemudian dialirkan melalui pipa melewati dinding-dinding DVD (dowtherm Vacuum Dryer) kemudian

Lebih terperinci

BAGAIMANA MEMBUAT CATALOG DAN SPECS PADA CADWORX 2103

BAGAIMANA MEMBUAT CATALOG DAN SPECS PADA CADWORX 2103 BAGAIMANA MEMBUAT CATALOG DAN SPECS PADA CADWORX 2103 Sebelum kita beranjak pada bagaimana pembuatan Spec, ada baiknya kita mengenali apa itu Spec pada Cadworx Plant 2013. Spec pada Cadworx Plant 2012

Lebih terperinci

Membuat Daftar Tabel dan Gambar Membuat Pengaturan Nomor Halaman Berbeda Pada Sebuah Dokumen... 3

Membuat Daftar Tabel dan Gambar Membuat Pengaturan Nomor Halaman Berbeda Pada Sebuah Dokumen... 3 DAFTAR ISI MODUL 6... 2 MENGENAL FASILITAS TAMBAHAN LAINNYA PADA MS. WORD DAN MS. EXCEL... 2 6.1. FUNGSI & FASILITAS TAMBAHAN LAINNYA PADA MS. WORD... 2 6.1.1. Membuat Daftar Tabel dan Gambar... 2 6.1.2.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pemipaan Sistem pemipaan meliputi pipa, flange, fitting, pembautan, gasket, valve, dan bagian-bagian dari komponen pemipaan lainnya. Ini juga termasuk gantungan pipa dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. zat cair melalui saluran tertutup. Pompa menghasilkan suatu tekanan yang

BAB I PENDAHULUAN. zat cair melalui saluran tertutup. Pompa menghasilkan suatu tekanan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Pompa merupakan pesawat angkut yang bertujuan untuk memindahkan zat cair melalui saluran tertutup. Pompa menghasilkan suatu tekanan yang berfungsi untuk mengalir

Lebih terperinci

SISTEM TRANSPORTASI FLUIDA (Sistem Pemipaan)

SISTEM TRANSPORTASI FLUIDA (Sistem Pemipaan) SISTEM TRANSPORTASI FLUIDA (Sistem Pemipaan) Kode Mata Kuliah : 2035530 Bobot : 3 SKS Oleh MARYUDI, S.T., M.T., Ph.D Irma Atika Sari, S.T., M.Eng Highlights Pendahuluan Jenis jenis pipa Jenis jenis fitting

Lebih terperinci

BAB III SISTEM PERPIPAAN

BAB III SISTEM PERPIPAAN 38 BAB III SISTEM PERPIPAAN Sistem perpipaan adalah suatu sistem yang digunakan untuk transportasi fluida antar peralatan (equipment) dari suatu tempat ke tempat yang lain sehingga proses produksi dapat

Lebih terperinci

BAB III PROSES PERANCANGAN PANEL MCC

BAB III PROSES PERANCANGAN PANEL MCC BAB III PROSES PERANCANGAN PANEL MCC DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE SOLIDWORKS 3.1 Data yang diperlukan Dalam SOP (Standart Operational Prosedur) yang berlaku di PT. Industira, sebelum membuat atau mendesain

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM CNC II MASTERCAM LATHE MILLING

MODUL PRAKTIKUM CNC II MASTERCAM LATHE MILLING UNIVERSITAS RIAU MODUL PRAKTIKUM CNC II MASTERCAM LATHE MILLING LABORATORIUM CAD/CAM/CNC JURUSAN TEKNIK MESIN Disusun oleh: Tim Praktikum CNC II (Dedy Masnur, M. Eng., Edi Fitra,) JOB LATHE I. Gambar Kerja

Lebih terperinci

Dr.Ir. Susinggih Wijana, MS. Lab. Teknologi Agrokimia, Jur Teknologi Industri Pertanian Universitas Brawijaya

Dr.Ir. Susinggih Wijana, MS. Lab. Teknologi Agrokimia, Jur Teknologi Industri Pertanian Universitas Brawijaya SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT (SPEED) PERANCANGAN PABRIK: SISTEM PERPIPAAN Dr.Ir. Susinggih Wijana, MS. Lab. Teknologi Agrokimia, Jur Teknologi Industri Pertanian Universitas Brawijaya

Lebih terperinci

BAB VI PEMBAHASAN DAN HASIL

BAB VI PEMBAHASAN DAN HASIL BAB VI PEMBAHASAN DAN HASIL 6.1. Persiapan Permodelan Sebelum melakukan pemodelan dan analisis, perlu dilakukan olah data terlebih dahulu dari data-data yang diperoleh untuk mempermudah dalam melakukan

Lebih terperinci

Manual Book SID-SEKOLAH Manual Book SID-SEKOLAH

Manual Book SID-SEKOLAH  Manual Book SID-SEKOLAH I. INSTALLASI JARINGAN Proses untuk menginstallasi jaringan pada komputer anda. Sebelum melakukan installasi anda harus mempersiapkan dulu satu komputer yang akan digunakan untuk server atau sebagai Central

Lebih terperinci

LAPORAN KEMAJUAN PROYEK MINGGU KE - 5

LAPORAN KEMAJUAN PROYEK MINGGU KE - 5 LAPORAN KEMAJUAN PROYEK MINGGU KE - 5 NAMA PROYEK : PROYEK PEKERJAAN PENGADAAN ALAT OBSERVASI LAUT RINCIAN KEGIATAN : PERENCANAAN, PENGADAAN, PERAKITAN DAN DEPLOYMENT ALAT OBSERVASI LAUT PEMBERI KERJA

Lebih terperinci

Microsoft Word

Microsoft Word Microsoft Word 2010-2 Modul ke: Fakultas Teknik Banyak fitur-fitur dalam Microsoft Word 2010 yang belum di ketahui oleh para pengguna. Pada modul kali ini, berisi tentang berbagai fungsi/fitur yang ada

Lebih terperinci

Registrasi Image dengan ARC VIEW

Registrasi Image dengan ARC VIEW MODUL 5 DIGITASI dengan Arc View Registrasi Image dengan ARC VIEW Aktifkan extension image analysis, TIFF or JPEG Add Theme, pilih gambar yang mau didigitasi. Tool Align akan aktif. Pilih Tool Align Klik

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HAL SETTING AWAL

DAFTAR ISI HAL SETTING AWAL DAFTAR ISI HAL SETTING AWAL Setting Windows... 2 Setting Awal Untuk Ms. Access 2003... 5 Setting Awal Untuk Ms. Access 2007... 11 OPERASIONAL PROGRAM LOG IN... 17 REGISTRASI... 18 DATA PROYEK... 19 INPUT

Lebih terperinci

PERENCANAAN ULANG INSTALASI POMPA PENYALUR BASE OIL DI PT PERTAMINA PRODUCTION UNIT GRESIK

PERENCANAAN ULANG INSTALASI POMPA PENYALUR BASE OIL DI PT PERTAMINA PRODUCTION UNIT GRESIK TUGAS AKHIR KONVERSI ENERGI PERENCANAAN ULANG INSTALASI POMPA PENYALUR BASE OIL DI PT PERTAMINA PRODUCTION UNIT GRESIK Putra Aditiawan 2108030043 Dosen pembinmbing: Dr.Ir.Heru Mirmanto,MT GAMBAR INSTALASI

Lebih terperinci

BAB 8 QUERY DATA. , untuk mengidentifikasi dan mendapatkan informasi mengenai feature, untuk melakukan query feature pada ArcMap melalui atributnya

BAB 8 QUERY DATA. , untuk mengidentifikasi dan mendapatkan informasi mengenai feature, untuk melakukan query feature pada ArcMap melalui atributnya BAB 8 QUERY DATA Selain melihat peta, pada tampilan ArcMap untuk kepentingan tertentu dibutuhkan informasi mengenai data-data apa saja yang tercakup dalam peta tersebut. Untuk mengetahui secara khusus

Lebih terperinci

LEMBAGA PELATIHAN PROFESI DAN BAHASA SKILLMIGAS

LEMBAGA PELATIHAN PROFESI DAN BAHASA SKILLMIGAS LEMBAGA PELATIHAN PROFESI DAN BAHASA SKILLMIGAS Lembaga pelatihan profesi dan bahasa Skillmigas di singkat menjadi LPP-B SKILLMIGAS, merupakan sebuah lembaga pelatihan untuk masyarakat umum yang ingin

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN ANALISIS

BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN ANALISIS 19 BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN ANALISIS 3.1 Kawasan Perumahan Batununggal Indah Kawasan perumahan Batununggal Indah merupakan salah satu kawasan hunian yang banyak digunakan sebagai rumah tinggal dan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS DIPONEGORO PERANCANGAN DAN ANALISA TEGANGAN SISTEM PERPIPAAN DENGAN METODE ELEMEN HINGGA TUGAS AKHIR GAHARA KRISTIANTO L2E

UNIVERSITAS DIPONEGORO PERANCANGAN DAN ANALISA TEGANGAN SISTEM PERPIPAAN DENGAN METODE ELEMEN HINGGA TUGAS AKHIR GAHARA KRISTIANTO L2E UNIVERSITAS DIPONEGORO PERANCANGAN DAN ANALISA TEGANGAN SISTEM PERPIPAAN DENGAN METODE ELEMEN HINGGA TUGAS AKHIR GAHARA KRISTIANTO L2E 007 037 FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK MESIN SEMARANG DESEMBER 2012

Lebih terperinci

Mengatur Tampilan AutoCAD

Mengatur Tampilan AutoCAD Mengatur Tampilan AutoCAD Untuk berinteraksi dengan sebuah program, Anda pasti akan disuguhkan dengan sebuah tampilan (interface) program tersebut. Ini tentunya untuk memudahkan Anda sebagai user dalam

Lebih terperinci

Plot Plan. Plot Plan definition & an understanding of process flow diagram. By Jefry Hutagalung Piping Engineering Department

Plot Plan. Plot Plan definition & an understanding of process flow diagram. By Jefry Hutagalung Piping Engineering Department Plot Plan Training & Sharing Session 3 rd meeting - March 2013 Plot Plan definition & an understanding of process flow diagram By Jefry Hutagalung Piping Engineering Department Previously Overview untuk

Lebih terperinci

MEMBUAT STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PADA UNIT WATER TRUCK

MEMBUAT STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PADA UNIT WATER TRUCK BAB III MEMBUAT STANDAR OPERA SIONA L PR OSEDUR PADA UNIT WA TER TRUC K MEMBUAT STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PADA UNIT WATER TRUCK 1.1 Bagian-Bagian Utama water truck. Pada bagian ini dijelaskan nama-nama

Lebih terperinci

adalah jenis-jenis tombol-tombol (buttons) yang dipakai di dalam system ini : Gambar 4.63 : Tombol ruler

adalah jenis-jenis tombol-tombol (buttons) yang dipakai di dalam system ini : Gambar 4.63 : Tombol ruler 159 Selain alat Bantu (tool) seperti yang telah disebutkan di atas, ada juga tomboltombol (buttons) yang berfungsi untuk melakukan beberapa analisis peta. Di bawah ini adalah jenis-jenis tombol-tombol

Lebih terperinci

Kita awali dulu dengan kepanjangannya, EPC adalah singkatan dari istilah Engineering- Procurement-Construction.

Kita awali dulu dengan kepanjangannya, EPC adalah singkatan dari istilah Engineering- Procurement-Construction. Apa sih EPC Itu? Kita awali dulu dengan kepanjangannya, EPC adalah singkatan dari istilah Engineering- Procurement-Construction. Kalo dilihat dari istilah, EPC itu tidak lain adalah tahapan dalam suatu

Lebih terperinci

Menyisipkan Halaman pada Microsoft OfficeWord 2007

Menyisipkan Halaman pada Microsoft OfficeWord 2007 Menyisipkan Halaman pada Microsoft OfficeWord 2007 Choirunnisa Anisa.pribadi@yahoo.com Abstrak Halaman pada sebuah buku, majalah, laporan, ataupun skripsi terkadang bentuknya berbeda-beda. Seperti sebagian

Lebih terperinci

ANALISA KEKUATAN FLANGE PADA SISTEM PEMIPAAN PRIMER REAKTOR TRIGA 2000 BANDUNG

ANALISA KEKUATAN FLANGE PADA SISTEM PEMIPAAN PRIMER REAKTOR TRIGA 2000 BANDUNG ANALISA KEKUATAN FLANGE PADA SISTEM PEMIPAAN PRIMER REAKTOR TRIGA 2000 BANDUNG Hendra Prihatnadi, Budi Santoso Pusat Rekayasa Perangkat Nuklir BATAN, Kawasan Puspiptek Serpong,Gedung 71,Tangerang -15310

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sejarah dan Pedahuluan Sistem Perpipaan Sejak dahulu kala sistem perpipaan sudah dikenal untuk berbagai kebutuhan sehari-hari seperti saluran air maupun untuk saluran pembuangan,

Lebih terperinci

APLIKASI WEB DINAMIS LANJUT TUGAS 1

APLIKASI WEB DINAMIS LANJUT TUGAS 1 APLIKASI WEB DINAMIS LANJUT Nama : Apriyanto Wibowo NIM : 12141362 Soal : TUGAS 1 1. Buatlah tutorial / panduan singkat penggunaan composer pada pengembangan aplikasi Didalam tutorial memuat informasi

Lebih terperinci

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA 4. 1. Perhitungan Pompa yang akan di pilih digunakan untuk memindahkan air bersih dari tangki utama ke reservoar. Dari data survei diketahui : 1. Kapasitas aliran (Q)

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUJIAN DAN HASIL SIMULASI MANAJEMEN KONFIGURASI DI BPPT. dengan perancangan itop versi dan VMware

BAB 4 PENGUJIAN DAN HASIL SIMULASI MANAJEMEN KONFIGURASI DI BPPT. dengan perancangan itop versi dan VMware 39 BAB 4 PENGUJIAN DAN HASIL SIMULASI MANAJEMEN KONFIGURASI DI BPPT 4.1. Persiapan Perancangan Sistem 4.1.1. Hardware yang dibutuhkan Laptop Yang digunakan 1 buah laptop. Simulasi percobaan Manajemen Konfigurasi

Lebih terperinci

STUDI TEKNIS EKONOMIS ANTARA MAIN RING SISTEM DENGAN INDEPENDENT SISTEM BALLAST PADA MOTOR TANKER YAN GT. Oleh

STUDI TEKNIS EKONOMIS ANTARA MAIN RING SISTEM DENGAN INDEPENDENT SISTEM BALLAST PADA MOTOR TANKER YAN GT. Oleh STUDI TEKNIS EKONOMIS ANTARA MAIN RING SISTEM DENGAN INDEPENDENT SISTEM BALLAST PADA MOTOR TANKER YAN 1 1000GT Oleh Ir. Hari Prastowo, M.Sc 2), Risky Hari Prasetyo 1) 2) 1) Mahasiswa: Jurusan Teknik Sistem

Lebih terperinci

BAB I MENGENAL PLANNER

BAB I MENGENAL PLANNER Bab I Mengenal Planner BAB I MENGENAL PLANNER Planner adalah tool manajemen proyek yang general purpose dan menyediakan berbagai fitur, yang tersedia melalui 4 layar terpisah yang disebut layout views.

Lebih terperinci

Microsoft Word Bagian I

Microsoft Word Bagian I APLIKASI KOMPUTER Modul ke: Microsoft Word Bagian I Fakultas Teknik Program Studi Elektro www.mercubuana.ac.id I b r a h i m, S.T, M.T. Ibra.lammada@gmail.com Pengertian Sejauh ini kita sudah sedikit banyak

Lebih terperinci

KOMPUTER APLIKASI BISNIS

KOMPUTER APLIKASI BISNIS PANDUAN PERKULIAHAN KOMPUTER APLIKASI BISNIS Dengan Menggunakan Microsoft Access 2007 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI STIE SEBELAS APRIL SUMEDANG MEMBUAT APLIKASI PENJUALAN SEDERHANA DENGAN MICROSOFT ACCESS

Lebih terperinci

CARA MENGKAJI PIPING & INSTRUMENTATION DIAGRAM

CARA MENGKAJI PIPING & INSTRUMENTATION DIAGRAM CARA MENGKAJI PIPING & INSTRUMENTATION DIAGRAM Oleh: Cahyo Hardo Priyoasmoro Moderator Milis Migas Indonesia Bidang Keahlian Process Engineering PENDAHULUAN Menurut hemat saya, selama bekerja di operasi

Lebih terperinci

Analisa Rancangan Pipe Support pada Sistem Perpipaan High Pressure Vent Berdasarkan Stress Analysis dengan Pendekatan Caesar II

Analisa Rancangan Pipe Support pada Sistem Perpipaan High Pressure Vent Berdasarkan Stress Analysis dengan Pendekatan Caesar II JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F-168 Analisa Rancangan Pipe Support pada Sistem Perpipaan High Pressure Vent Berdasarkan Stress Analysis dengan Pendekatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dunia industri terutama industri kimia dan perminyakan banyak proses yang berhubungan dengan perubahan satu material ke material yang lain baik secara kimia maupun

Lebih terperinci

Buku Panduan Administrator Portal IT

Buku Panduan Administrator Portal IT Daftar Isi Daftar Isi... 2 MEMBUAT HALAMAN WEB... 15 Membuat Content Baru... 18 1. Membuat Section... 18 2. Membuat Kategori... 22 3. Membuat Article... 25 Membuat Menu Baru... 29 Membuat Sub Menu Berkategori...

Lebih terperinci

MODUL VI MS POWERPOINT 2007

MODUL VI MS POWERPOINT 2007 MODUL VI MS POWERPOINT 2007 I. TUJUAN 1. Mahasiswa dapat membuat, menyimpan, dan membuka presentasi di MS PowerPoint 2007. 2. Mahasiswa dapat menggunakan template presentasi di MS PowerPoint 2007. 3. Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS SISTEM MANAJEMEN MUTU

BAB V ANALISIS SISTEM MANAJEMEN MUTU BAB V ANALISIS SISTEM MANAJEMEN MUTU Analisis yang dilakukan berdasarkan data dari bab 3 untuk proyek konstruksi tradisional dan bab 4 untuk proyek EPC diperoleh bahwa setiap proyek konstruksi mempunyai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan sistem pemipaan mengharuskan pemenuhan standard, codes, spesifikasi dan

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan sistem pemipaan mengharuskan pemenuhan standard, codes, spesifikasi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem pemipan dalam industri perminyakan adalah suatu entiti yang paling sibuk baik dari segi desain, konstruksi dan operasional. Hal ini dikarenakan sistem pemipaan

Lebih terperinci

Bab 3 Data Operasi Sistem Perpipaan pada Topside Platform

Bab 3 Data Operasi Sistem Perpipaan pada Topside Platform Bab 3 Data Operasi Sistem Perpipaan pada Topside Platform Pada area pengeboran minyak dan gas bumi Lima, Laut Jawa milik British Petrolium, diketahui telah mengalami fenomena subsidence pada kedalaman

Lebih terperinci

BAB III. PERENCANAAN BAGIAN BAGIAN UTAMA CHEMICAL INJECTION PACKAGE DAN PERHITUNGAN PERENCANAAN

BAB III. PERENCANAAN BAGIAN BAGIAN UTAMA CHEMICAL INJECTION PACKAGE DAN PERHITUNGAN PERENCANAAN BAB III. PERENCANAAN BAGIAN BAGIAN UTAMA CHEMICAL INJECTION PACKAGE DAN PERHITUNGAN PERENCANAAN III.1 Bagian Bagian Utama Chemical Injection Package Pada bab ini dilakukan perencanaan untuk mendesign bagian

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN SISTEM HYDRANT

BAB III PERENCANAAN SISTEM HYDRANT BAB III PERENCANAAN SISTEM HYDRANT 3.1. Metode Pengambilan Data Penganbilan data ini dilakukan di gedung VLC (Vehicle Logistic Center) PT. X berdasarlan data dan kegiatan yang ada di gedung tersebut. Dengan

Lebih terperinci

ANALISA TEGANGAN PIPA PADA SISTEM PERPIPAAN HEAVY FUEL OIL DARI DAILY TANK UNIT 1 DAN UNIT 2 MENUJU HEAT EXCHANGERDI PLTU BELAWAN

ANALISA TEGANGAN PIPA PADA SISTEM PERPIPAAN HEAVY FUEL OIL DARI DAILY TANK UNIT 1 DAN UNIT 2 MENUJU HEAT EXCHANGERDI PLTU BELAWAN ANALISA TEGANGAN PIPA PADA SISTEM PERPIPAAN HEAVY FUEL OIL DARI DAILY TANK UNIT 1 DAN UNIT MENUJU HEAT EXCHANGERDI PLTU BELAWAN 1, Jurusan Teknik Mesin, Universitas Sumatera Utara, Jln.Almamater Kampus

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM 4.1 Pengujian Pompa Reciprocating Pengujian kinerja pompa ini dimaksudkan untuk mengetahui kinerja pompa setelah proses modifikasi, yang meliputi ketangguhan sistem

Lebih terperinci

BAB III PERALATAN DAN PROSEDUR PENGUJIAN

BAB III PERALATAN DAN PROSEDUR PENGUJIAN BAB III PERALATAN DAN PROSEDUR PENGUJIAN 3.1 PERANCANGAN ALAT PENGUJIAN Desain yang digunakan pada penelitian ini berupa alat sederhana. Alat yang di desain untuk mensirkulasikan fluida dari tanki penampungan

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS MODEL HIDROLIS JARINGAN DISTRIBUSI AIR BERSIH UTAMA KOTA NIAMEY

BAB V ANALISIS MODEL HIDROLIS JARINGAN DISTRIBUSI AIR BERSIH UTAMA KOTA NIAMEY BAB V ANALISIS MODEL HIDROLIS JARINGAN DISTRIBUSI AIR BERSIH UTAMA KOTA NIAMEY 5.1 Umum Untuk menentukan jangkauan pengembangan jaringan di Niamey, sebuah model dari jaringan eksisting dibuat. Model ini

Lebih terperinci

Query adalah bahasa SQL (Structured Query Language) yang ditampilkan dalam bentuk visual, yang dapat digunakan untuk melihat, memodifikasi dan

Query adalah bahasa SQL (Structured Query Language) yang ditampilkan dalam bentuk visual, yang dapat digunakan untuk melihat, memodifikasi dan Query adalah bahasa SQL (Structured Query Language) yang ditampilkan dalam bentuk visual, yang dapat digunakan untuk melihat, memodifikasi dan menganalisa data dengan berbagai jalan yang berbeda. Query

Lebih terperinci

BAB VI. Ringkasan Modul. Mengedit Data Vektor Membuat Setting Snap Menambah Feature Linier Menambahkan Feature Titik Menggunakan Koordinat Absolut

BAB VI. Ringkasan Modul. Mengedit Data Vektor Membuat Setting Snap Menambah Feature Linier Menambahkan Feature Titik Menggunakan Koordinat Absolut BAB VI MENGEDIT DATA VEKTOR Ringkasan Modul Mengedit Data Vektor Membuat Setting Snap Menambah Feature Linier Menambahkan Feature Titik Menggunakan Koordinat Absolut 6.1. Mengedit Data Vektor Langkah awal

Lebih terperinci

Elektro Hidrolik Aplikasi sitem hidraulik sangat luas diberbagai bidang indutri saat ini. Kemampuannya untuk menghasilkan gaya yang besar, keakuratan

Elektro Hidrolik Aplikasi sitem hidraulik sangat luas diberbagai bidang indutri saat ini. Kemampuannya untuk menghasilkan gaya yang besar, keakuratan Elektro Hidrolik Aplikasi sitem hidraulik sangat luas diberbagai bidang indutri saat ini. Kemampuannya untuk menghasilkan gaya yang besar, keakuratan dalam pengontrolan dan kemudahan dalam pengoperasian

Lebih terperinci

BAB IV LANGKAH PEMODELAN DI SACS. Gambar Tampilan awal SACS dan new model options

BAB IV LANGKAH PEMODELAN DI SACS. Gambar Tampilan awal SACS dan new model options BAB IV LANGKAH PEMODELAN DI SACS Langkah pemodelan struktur dengan menggunakan program SACS : A. Precede Model SACS menyediakan pemodelan struktur yang disebut precede. Untuk menggunakan fasilitas ini,

Lebih terperinci

Untuk lebih jelasnya, berikut jenis-jenis sambungan pada pipa beserta kelebihan dan kekurangannya masing-masing:

Untuk lebih jelasnya, berikut jenis-jenis sambungan pada pipa beserta kelebihan dan kekurangannya masing-masing: Berbagai macam jenis sambungan pada pipa- Halo, artikel kali ini akan membahas tentang jenisjenis sambungan pada rangkaian pipa. Suatu sistem perpipaan pada lokasi industri tentu memiliki berbagai macam

Lebih terperinci