BAB 3 METODOLOGI 3.1 Analisis Permasalahan Wawancara Dengan Pakar

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 METODOLOGI 3.1 Analisis Permasalahan Wawancara Dengan Pakar"

Transkripsi

1 BAB 3 METODOLOGI 3.1 Analisis Permasalahan Tidak sedikit orang di dunia ini, khususnya di Indonesia yang ingin memiliki kendaraan pribadi karena menurut mereka kendaraan pribadi itu lebih nyaman dan aman. Tetapi tidak semua orang mampu untuk membeli kendaraan pribadi dalam kondisi baru, karena harganya yang mahal. Oleh karena itu, mereka pun lebih memilih untuk mencari mobil bekas sebagai kendaraan pribadi mereka. Ada hal yang harus diperhatikan ketika membeli mobil bekas, bukan hanya mengetahui harganya yang murah, tetapi juga mengetahui kondisi mobil tersebut. Karena dengan mengetahui kondisi mobil bekas tersebut, pembeli tidak akan mengalami penyesalan setelah membeli mobil tersebut. Kesalahan yang sering terjadi ketika membeli mobil bekas adalah pembeli hanya mengecek kondisi luarnya saja. Itu terjadi karena kurangnya pengetahuan pembeli tentang mesin mobil. Tetapi ada juga pembeli yang pintar, mereka bertanya pada teman atau kerabat atau orang yang lebih mengerti tentang mesin mobil sebelum membeli mobil bekas. Sekarang, para ahli telah banyak mengembangkan berbagai teknologi untuk membantu manusia menyelesaikan masalah. Salah satu yang banyak dipakai sekarang adalah sistem pakar. Sistem pakar merupakan teknologi yang didapat dari kepintaran seseorang yang ahli dalam bidang tertentu yang kemudian dipindahkan ke komputer. Dan bukan tidak mungkin sistem pakar juga dapat membantu seseorang dalam membeli mobil bekas. Sehingga para pembeli dapat mengetahui bagaimana kondisi mobil bekas yang akan dibelinya Wawancara Dengan Pakar Untuk penelitian dan pengembangan sistem pakar ini, terlebih dahulu dilakukan wawancara pada seseorang yang ahli pada mesin mobil yang bernama William Kurniawan. Dalam wawancara ini membahas mengenai variabelvariabel apa saja yang perlu dipertimbangkan dalam membeli mobil bekas dan nilai-nilai dari setiap variabel tersebut. Berikut ini adalah data yang didapat dari pakar. 23

2 24 Tabel 3.1 Nilai Kerusakan pada Mesin Bagian Mesin Gejala Rembes Oli (10%) Gelembung Udara di Dalam Radiator (70%) (Bocor Kompresi) Suara Mesin Kasar (idle) (50%) Suara Mesin Kasar (Akselerasi) (70%) Knalpot Mengeluarkan Asap Putih Pekat (80%) Knalpot Mengeluarkan Asap Hitam (20%) Kondisi Oli Dari Dipstick Tidak Baik (tidak bening, tidak licin, dan berbau hangus) (30%) Oli Berwarna Coklat Keputihan (100%) Getaran Mesin (pincang/tidak stabil) (50%) Kemungkinan Parts yang Rusak Seal kruk as depan Seal kruk as belakang Packing tutup klep Seal kecil lainnya Cylinder Head Melengkung Blok Retak Ring Piston Klep Celah Klep Cam Shaft Metal Jalan Metal Duduk Piston Ring Piston Cylinder Seal Klep Busi Coil Kerusakan Sensor Blok Retak Packing Head Bocor Blok Retak Packing Head Bocor Busi Coil

3 Rem Transmisi (A/T) Transmisi (M/T) Bunyi Pada Saat Diinjak (15%) Pedal Rem Dalam (blong) Pada Saat Diinjak (20%) Perpindahan Gigi Kasar (75%) Ada Suara Tidak Wajar/Kasar Pada Bagian Transmisi (80%) Kondisi Oli Matik (tidak bening, tidak licin, tidak hangus) (25%) Air Bercampur Dengan Oli Transmisi (warna merah keputihan/pink) (60%) Perpindahan Gigi Kasar (70%) 25 Kabel Busi Ring Piston Injector Klep Kampas Rem Habis Piringan Rem Kasar Master Rem Atas Kekurangan Minyak Rem Kopling Oli Transmisi Master Kopling Atas Master Kopling Bawah Synchromesh Pada tabel diatas dapat dilihat ada angka-angka dalam bentuk persen, angka tersebut adalah angka yang mengurangi nilai kelayakan. Misal pada gejala rembes oli (10%), maksudnya adalah jika ada gejala rembes oli maka nilai kelayakan dikurangi 10% dan begitu pula dengan data yang lainnya. Berdasarkan data yang didapat dari pakar, tingkat kelayakan dibagi menjadi 3, yaitu : Layak, dengan presentase kelayakan diatas 65%. Kurang Layak, dengan presentase kelayakan antara 35% dan 65%.

4 26 Tidak Layak, dengan presentase kelayakan dibawah 35% Analisis Kuesioner Analisa kuesioner dilakukan untuk mengetahui persentase kebutuhan masyarakat terhadap kebutuhan sistem pakar ini. Kuesioner disebarkan kepada 69 orang secara online tanggal Januari Berikut ini adalah hasil kuesionernya : 1. Apakah Anda mempunyai rencana atau keinginan untuk membeli mobil bekas? Gambar 3.1 Diagram Jawaban Kuesioner 1 Dari 69 responden, sebanyak 37 orang menjawab bahwa mereka tidak memiliki rencana atau keinginan untuk membeli mobil bekas. Sedangkan 32 responden sisanya menjawab sebaliknya.

5 27 2. Kenapa Anda tidak berniat membeli mobil bekas? Gambar 3.2 Diagram Jawaban Kuesioner 2 Dari 37 responden yang tidak memiliki rencana atau keinginan membeli mobil bekas beralasan mereka tidak mau mengambil resiko. Resiko yang dimaksud adalah adanya kerusakan yang tidak terlihat oleh mata orang awam, sehingga sistem pakar dibutuhkan agar resiko dapat dikurangi. 3. Tujuan Anda membeli mobil bekas? Gambar 3.3 Diagram Jawaban Kuesioner 2 Hampir seluruh responden yang memiliki rencana atau keinginan untuk membeli mobil bekas bertujuan untuk menjadikan mobil bekas sebagai kendaraan pribadi. Namun, saat membeli mobil bekas bisa saja terdapat

6 28 kerusakan yang tidak terlihat jelas yang mempengaruhi kelayakan mobil tersebut. Untuk itulah dibutuhkan suatu sistem pakar agar tingkat kelayakan mobil dapat diketahui. 4. Apa alasan Anda memilih mobil bekas? Gambar 3.4 Diagram Jawaban Kuesioner 4 Hampir semua responden yang mempunyai keinginan atau rencana untuk membeli mobil bekas memilih mobil bekas karena harganya yang lebih murah. Tapi kebanyakan dari mereka hanya tergiur dengan harga murah dari mobil bekas tersebut tanpa mempedulikan kondisi dari mobil bekas itu sendiri. 5. Apa pertimbangan utama Anda dalam membeli bekas? Gambar 3.5 Diagram Jawaban Kuesioner 5

7 29 Kondisi mesin merupakan pertimbangan yang paling banyak dipilih oleh responden, diikuti kondisi rangka, kondisi transimisi, kondisi rem dan lain-lain. Setelah mendiskusikannya dengan pakar, didapatkanlah ruang lingkup dari aplikasi ini yaitu mesin, transmisi dan rem. Kondisi rangka tidak dimasukkan karena tidak penting untuk mobil yang akan digunakan sebagai kendaraan pribadi, bukan untuk mobil balapan. Selain itu untuk mendapatkan hasil yang akurat dalam pengecekan rangka mobil tidak dapat dilakukan hanya dengan melihat saja, harus dibawa ke bengkel body repair atau bengkel spooring. 6. Kepada siapa Anda akan membeli mobil bekas? Gambar 3.6 Diagram Jawaban Kuesioner 6 Hampir semua responden mimilih membeli ke pemilik mobil secara langsung. Itu karena alasan mereka memilih untuk membeli mobil bekas itu sendiri yaitu karena lebih murah. Sebab jika membeli lewat makelar atau showroom akan lebih mahal harganya. Selain itu jika membeli ke pemilik secara langsung, mereka dapat bertanya-tanya mengenai kondisi mobil bekas tersebut.

8 30 7. Siapa yang Anda tanya ketika ingin membeli mobil bekas? Gambar 3.7 Diagram Jawaban Kuesioner 7 Bertanya kepada teman yang mengerti tentang mobil menjadi pilihan terbanyak responden. Itu dikarenakan mereka tidak mengerti tentang mobil sehingga lebih memilih bertanya kepada teman yang lebih mengerti selain mencari informasi di internet dan bengkel. 8. Apabila ada aplikasi yang dapat membantu Anda dalam menentukan kelayakan suatu mobil bekas, apakah itu dapat membantu Anda dalam membeli mobil bekas? Gambar 3.8 Diagram Jawaban Kuesioner 8

9 31 81% dari mereka membutuhkan aplikasi ini karena mereka membutuhkan aplikasi yang dapat membantu mereka dalam membeli mobil bekas yang mana itu akan lebih gampang dan tidak perlu merepotkan teman karena teman mereka pasti memiliki kesibukan mereka sendiri. 9. Dalam skala 0 5, berapa besar menurut Anda aplikasi ini dibutuhkan? Gambar 3.9 Diagram Jawaban Kuesioner 9 Skala 0 menunjukkan bahwa aplikasi tidak dibutuhkan, dan skala 5 menunjukkan bahwa aplikasi sangat dibutuhkan. Berdasarkan jawaban dari responden, dapat dikatakan bahwa kebutuhan aplikasi ini ada di skala 4, yaitu dibutuhkan. 3.2 Kerangka Berpikir Untuk memudahkan penjelasan mengenai bagaimana sistem pakar bekerja, berikut adalah kerangka berpikirnya :

10 32 MULAI Studi Pustaka Wawancara dengan Pakar Akuisisi Pengetahuan Data Lengkap? Tidak Ya Perancangan Sistem Pakar Tidak Implementasi Apakah sesuai dengan kebutuhan? (Evaluasi) Ya SELESAI Gambar 3.10 Kerangka Berpikir

11 33 Penjelasan : 1. Studi Pustaka Pencarian data dan teori dari buku-buku serta informasi dari internet yang berhubungan tentang sistem pakar yang akan dibuat. 2. Wawancara dengan Pakar Perolehan data dari pakar yang bernama William Kurniawan, seorang ahli dalam bidang otomotif. 3. Akuisisi Pengetahuan Pembuatan basis pengetahuan untuk sistem pakar berdasarkan data-data yang telah diperoleh melalui studi pustaka dan wawancara dengan pakar. 4. Data Lengkap? Pengecekan apakah data yang diperoleh telah lengkap dan sesuai. 5. Perancangan Sistem Pakar Memulai perancangan dari sistem pakar. Metode yang digunakan adalah decision tree. 6. Implementasi Sistem pakar yang telah selesai dirancang mengeluarkan hasil berupa aplikasi berbasis desktop. 7. Apakah Sesuai dengan Kebutuhan? (Evaluasi) Aplikasi yang telah dihasilkan diuji dengan hasil dari pakar, apakah output dari aplikasi sesuai dengan penilaian dari pakar. Lalu diperlihatkan kepada beberapa user untuk menerima feedback.

12 Flowchart Berikut ini adalah diagram alir atau flowchart dari sistem pakar yang akan dibuat : MULAI Pertanyaan = 1 Layak = 100 PRINT Pertanyaan[i] Hitung Hasil Apakah Layak < 35? Tidak Pertanyaan = Pertanyaan + 1 Ya PRINT Hasil SELESAI Gambar 3.11 Flowchart Sistem Pakar

13 35 Penjelasan : 1. Pertanyaan = 1; Layak = 100 Inisialisasi awal dari Pertanyaan dan Layak. Pertanyaan mewakilkan indeks pertanyaan yang akan dijawab oleh user. Layak digunakan untuk menampung nilai kelayakan mobil, bernilai PRINT Pertanyaan[i] Menampilkan pertanyaan sesuai dengan nilai variabel Pertanyaan. Misal jika Pertanyaan = 1, maka pertanyaan pertama akan ditampilkan. Setiap pertanyaan memiliki bobot yang dapat mengurangi nilai Layak. 3. Hitung Hasil Melakukan perhitungan dari jawaban user dan mengurangi nilai Layak jika diperlukan. 4. Apakah Layak < 35? Membandingkan nilai Layak setelah dilakukan perhitungan apakah nilai Layak lebih kecil dari Pertanyaan = Pertanyaan + 1 Jika nilai Layak tidak lebih kecil dari 35, indeks Pertanyaan akan bertambah. Pertanyaan lain akan ditanyakan kepada user. 6. PRINT Hasil Menampilkan hasil akhir dari nilai Layak dan parts yang kemungkinan mengalami kerusakan berdasarkan jawaban dari user Daftar Pertanyaan Pada gambar 3.2 disebutkan bahwa pertanyaan akan ditanyakan kepada user. Setiap pertanyaan memiliki bobot masing-masing, dan hanya dapat dijawab ya atau tidak, kecuali pertanyaan mengenai asap knalpot. Berikut adalah pertanyaannya : 1. Apakah oli dari dipstick mesin berwarna coklat keputihan? 2. Apakah kondisi oli dalam keadaan baik? 3. Apakah terdapat rembesan oli? 4. Apakah terdapat gelembung udara di dalam air radiator? 5. Apakah warna asap yang keluar dari knalpot? 6. Apakah terasa getaran yang berlebihan saat mesin idle? 7. Apakah terdengar suara tidak lazim pada saat mesin idle?

14 36 8. Apakah terdengar suara tidak lazim pada saat mesin di akselerasi? 9. Apakah mobil anda bertransmisi M/T (Manual)? 10. Apakah perpindahan transmisi terasa nyaman? (Transmisi M/T dan A/T) 11. Apakah terdengar suara dari transmisi saat memindahkan gigi? (Transmisi A/T) 12. Apakah oli dari dipstick transmisi berwarna pink keputihan? (Transmisi A/T) 13. Apakah kondisi oli dari dipstick transmisi dalam keadaan baik? (Transmisi A/T) 14. Apakah terdengar bunyi saat rem diinjak? 15. Apakah pedal rem jeblos saat diinjak? Pertanyaan dimulai dari pengecekan yang dilakukan saat mobil mati, dinyalakan (idle), dan saat dibawa berkendara (test drive). Pertanyaan yang ditanyakan setiap kondisi dimulai dari pertanyaan yang memiliki bobot terbesar di satu bagian (parts), kemudian ditanyakan pertanyaan yang masih berhubungan dengan parts tersebut hingga tidak ada lagi pertanyaan yang berhubungan. Setelah itu melanjutkan ke pertanyaan berikutnya sesuai dengan kondisi yang diperlukan Pseudocode Berikut ini adalah pseudocode berdasarkan flowchart 3.11 : START Layak=100 Pertanyaan=1; DO PRINT Pertanyaan[i]; Calculate Layak; WHILE Layak < 35 OR Pertanyaan = 17 IF Layak < 35 THEN Result = Tidak Layak ; ELSE IF Layak >35 AND Layak < 65 THEN Result = Kurang Layak ; ELSE IF Layak >65 THEN Result = Layak ;

15 37 ENDIF PRINT Result; END 3.3 Metodologi Metode inferensi yang digunakan dalam sistem pakar ini adalah decision tree. Alasan menggunakannya adalah karena decision tree merupakan representasi pengetahuan yang paling sederhana, dan data yang diperoleh lebih cocok direpresentasikan dengan menggunakan decision tree. Berikut adalah decision tree dari sistem pakar :

16 38

17 39 Dari gambar 3.11 dapat terlihat banyak redudansi pada node. Misal node P1 jika kondisi terpenuhi, maka akan melakukan pengurangan nilai Layak. Apabila Layak masih lebih besar dari 35, maka akan lanjut ke P2. Begitu pula bila kondisi P1 tidak terpenuhi, akan menuju ke P2. Artinya pertanyaan akan terus diajukan apabila nilai Layak masih diatas 35. Tabel 3.2 Penjelasan dari Decision Tree State P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 Penjelasan Oli dari dipstick berwarna coklat keputihan Kondisi oli dari dipstick dalam keadaan tidak baik Rembesan oli Gelembung udara di air radiator Knalpot mengeluarkan asap putih pekat Knalpot mengeluarkan asap hitam Getaran mesin Suara saat mesin idle Suara saat mesin di akselerasi Transmisi manual Perpindahan gigi kasar (pada manual) Oli dari dipstick transmisi berwarna pink keputihan Kondisi oli dari dipstick transmisi dalam keadaan tidak baik Perpindahan gigi kasar (pada matic) Terdengar suara dari transmisi Rem bunyi saat diinjak Pedal rem jeblos C1 Layak 100 C2 Layak 30

18 40 C3 Layak 10 C4 Layak 30 C5 Layak 80 C6 Layak 20 C7 Layak 50 C8 Layak 50 C9 Layak 70 C10 Layak 70 C11 Layak 60 C12 Layak 25 C13 Layak 75 C14 Layak 80 C15 Layak 15 C16 Layak 20 E Keluar dari pertanyaan dan tampilkan hasil 3.4 Perancangan User Interface User Interface akan dibagi menjadi 4 bagian, yaitu halaman pembuka, halaman pertanyaan, halaman hasil, dan halaman penutup. Untuk halaman pembuka, rancangan user interface nya adalah :

19 41 Gambar 3.12 Rancangan User Interface Halaman Pembuka Halaman pertanyaan akan ditampilkan sebanyak pertanyaan yang disediakan. Gambar 3.13 Rancangan User Interface Halaman Pertanyaan

20 42 Halaman hasil Gambar 3.14 Rancangan User Interface Halaman Hasil Halaman hasil akan menampilkan kerusakan yang dialami, parts yang kemungkinan mengalami kerusakan, dan nilai kelayakan mobil. Halaman Penutup Gambar 3.15 Rancangan User Interface Halaman Penutup Halaman penutup berisi kata penutup dan ucapan terima kasih.

SISTEM PAKAR ANALISA PERMASALAHAN MESIN BAGI SEPEDA MOTOR BEBEK 4TAK SISTEM CDI (NON PLATINA) BERBASIS WEB

SISTEM PAKAR ANALISA PERMASALAHAN MESIN BAGI SEPEDA MOTOR BEBEK 4TAK SISTEM CDI (NON PLATINA) BERBASIS WEB SISTEM PAKAR ANALISA PERMASALAHAN MESIN BAGI SEPEDA MOTOR BEBEK 4TAK SISTEM CDI (NON PLATINA) BERBASIS WEB Rully Wahyu Bintoro 1), Muhammad Habib 2) 1), 2) Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta Jl

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Pemasalahan Tingkat kecelakaan mobil yang semakin banyak terjadi di Indonesia sudah pasti memberikan kerugian secara materi maupun non-materi kepada pihak-pihak

Lebih terperinci

Sistem Pakar Untuk Menentukan Tingkat Kelayakan Pada Mobil Bekas

Sistem Pakar Untuk Menentukan Tingkat Kelayakan Pada Mobil Bekas Sistem Pakar Untuk Menentukan Tingkat Kelayakan Pada Mobil Bekas Ady Sucipto Suwardi, Octosa Ryan Adi Putra, Abraham Ginting, Derwin Suhartono Computer Science Department, Bina Nusantara University, Jakarta,

Lebih terperinci

APLIKASI DIAGNOSA KERUSAKAN MESIN SEPEDA MOTOR BEBEK 4 TAK DENGAN METODE FORWARD CHAINING

APLIKASI DIAGNOSA KERUSAKAN MESIN SEPEDA MOTOR BEBEK 4 TAK DENGAN METODE FORWARD CHAINING ISSN : 2338-4018 APLIKASI DIAGNOSA KERUSAKAN MESIN SEPEDA MOTOR BEBEK 4 TAK DENGAN METODE FORWARD CHAINING Supyani (desamboy@yahoo.co.id) Bebas Widada (bbswdd@yahoo.com) Wawan Laksito (wlaksito@yahoo.com)

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Masalah Tahap analisis masalah akan memberikan data dan opini atas permasalahan yang dibidik dan dicarikan solusinya. Pada tahap ini kita melibatkan beberapa

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Secara umum, sistem pakar adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 125 pada tahun 2005 untuk menggantikan Honda Karisma. Honda Supra X

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 125 pada tahun 2005 untuk menggantikan Honda Karisma. Honda Supra X BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 4.1. HONDA SUPRA X 125 PGM-FI Honda Supra X adalah salah satu merk dagang sepeda motor bebek yang di produksi oleh Astra Honda Motor. Sepeda motor ini diluncurkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman yang modern ini, teknologi semakin berkembang, oleh karena itu masyarakat ingin sesuatu yang dapat memudahkan mereka dalam melakukan perjalanan. Dengan teknologi

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR ANALISA KERUSAKAN KOMPONEN MESIN PADA MOBIL NISSAN GRAND LIVINA. Dosen Pengampu : Betha Nurina Sari, M. Kom.

SISTEM PAKAR ANALISA KERUSAKAN KOMPONEN MESIN PADA MOBIL NISSAN GRAND LIVINA. Dosen Pengampu : Betha Nurina Sari, M. Kom. SISTEM PAKAR ANALISA KERUSAKAN KOMPONEN MESIN PADA MOBIL NISSAN GRAND LIVINA Dosen Pengampu : Betha Nurina Sari, M. Kom Di Susun Oleh : Angga Fajar Lesmana Hidayat 1441177004233 Redy Kurniawan 1441177004188

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. Hasil Penelitian Hasil dari penelitian adalah aplikasi sistem pakar yang dapat mendeteksi kerusakan mobil vios melalui gejala-gejala yang diinputkan para

Lebih terperinci

LAMPIRAN A Pohon Keputusan

LAMPIRAN A Pohon Keputusan 72 LAMPIRAN A Pohon Keputusan Identifikasi Kerusakan pada motor Yamaha V-ixion B010 B020 B030 B040 B050 B060 B070 B080 B090 B100 B110 B120 B130 B140 B010 B020 B030 B040 B050 B060 B070 B080 B090 B100 B110

Lebih terperinci

Bisnis Jual Beli Mobil Bekas. Karya Ilmiah Tentang Bisnis. Oleh ; Ardhi Fadli Adi NIM : Kelas ; SI TI 1K

Bisnis Jual Beli Mobil Bekas. Karya Ilmiah Tentang Bisnis. Oleh ; Ardhi Fadli Adi NIM : Kelas ; SI TI 1K Bisnis Jual Beli Mobil Bekas Karya Ilmiah Tentang Bisnis Oleh ; Ardhi Fadli Adi NIM : 10.11.4331 Kelas ; SI TI 1K STIMIK AMIKOM JOGYAKARTA 2011 Kata pengantar Dan Tujuan karya ilmiah ini dengan penuh kemudahan.

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Algoritma Dari hasil yang didapat melalui uji algoritma pada aplikasi yang telah dibuat dapat disimpulkan bahwa algoritma yang telah digunakan sudah memiliki kecepatan

Lebih terperinci

Sistem Pakar untuk Mendeteksi Kerusakan Sepeda Motor Berbasis Android

Sistem Pakar untuk Mendeteksi Kerusakan Sepeda Motor Berbasis Android Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 Sistem Pakar untuk Mendeteksi Kerusakan Sepeda Motor Berbasis Android I Putu Warma Putra STMIK STIKOM BALI Jalan Raya

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA KERUSAKAN PADA KENDARAN SEPEDA MOTOR MATIC

SISTEM PAKAR DIAGNOSA KERUSAKAN PADA KENDARAN SEPEDA MOTOR MATIC SISTEM PAKAR DIAGNOSA KERUSAKAN PADA KENDARAN SEPEDA MOTOR MATIC Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sistem Pakar Dosen Pengampu : Betha Nurina Sari, M.Kom Disusun Oleh : Group

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Adi Nugroho, 2004, Buku Teks Komputer / Basis Data, Jakarta : Informatika. xii

DAFTAR PUSTAKA. Adi Nugroho, 2004, Buku Teks Komputer / Basis Data, Jakarta : Informatika. xii DAFTAR PUSTAKA Anna, Hart., 2005, Sistem Pakar Sebuah Perkenalan Untuk Manager, Alih Bahasa : ME Fifi, JP, Jakarta : PT. Elex Media Kompetindo. Kusrini, 2008, Sistem Pakar Teori dan Aplikasi, Yogyakarta:

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 30 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES Gambar 4.1 Alur Proses Perawatan 31 1. Customer mengambil nomor antrian pada mesin antrian. 2. Customer memberikan data mobil beserta keluhannya kepada

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KERUSAKAN SEPEDA MOTOR NON MATIC

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KERUSAKAN SEPEDA MOTOR NON MATIC SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KERUSAKAN SEPEDA MOTOR NON MATIC Cholil Jamhari 1*, Agus Kiryanto 2, Sri Huning Anwariningsih 3 1,2,3 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Sahid Surakarta

Lebih terperinci

Diagnosa Kerusakan Mobil Suzuki Carry Dengan Metode Forward Chaining

Diagnosa Kerusakan Mobil Suzuki Carry Dengan Metode Forward Chaining ISSN: 2089-3787 955 Diagnosa Kerusakan Mobil Suzuki Carry Dengan Metode Forward Chaining Wahyu 1, Syahib N. 2 1,2 Program Studi Sistem Informasi, STMIK Banjarbaru Jl. Jend. A. Yani Km 33,5 Loktabat Banjarbaru

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Bahan dan Alat 3.1.1. Bahan Penelitian a. Bahan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah sepeda motor 4 langkah 110 cc seperti dalam gambar 3.1 : Gambar 3.1. Sepeda

Lebih terperinci

milik UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

milik UKDW BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Memilih mobil bekas adalah pekerjaan yang tidak gampang, sehingga sangat membutuhkan ketelitian dari calon pembeli. Karena merupakan mobil bekas tentunya banyak bagian

Lebih terperinci

PRAKTEK KERJA INDUSTRI DI BENGKEL SLENDRO MEKANIK TAHUN 2012/2013

PRAKTEK KERJA INDUSTRI DI BENGKEL SLENDRO MEKANIK TAHUN 2012/2013 LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI DI BENGKEL SLENDRO MEKANIK TAHUN 2012/2013 Disusun oleh : N a ma : MUHAMMAD DEDI S.R No. Induk : 9045 Kelas Prog.Keahlian : XII MOB : Teknik Mekanik Otomotif SMK PETRUS KANISIUS

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 24 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES Gambar 4.1, Alur proses perawatan (Sumber: Astrido group. 2016) 25 1 Customer mengambil nomor antrian pada mesin antrian. 2 Customer memberikan data

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. Beberapa pengertian perawatan dapat diuraikan sebagai berikut :

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. Beberapa pengertian perawatan dapat diuraikan sebagai berikut : BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Pengertian Perawatan Beberapa pengertian perawatan dapat diuraikan sebagai berikut : Menurut Drs. Sudjoko dalam bukunya yang berjudul adminitrasi materil, pemeliharaan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAAN 4.1 PENGERTIAN DAN FUNGSI KOPLING Kopling adalah satu bagian yang mutlak diperlukan pada truk dan jenis lainnya dimana penggerak utamanya diperoleh dari hasil pembakaran di dalam silinder

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN MASALAH Pembahasan Masalah Pada Sistem Kopling Avanza 1300cc

BAB III PEMBAHASAN MASALAH Pembahasan Masalah Pada Sistem Kopling Avanza 1300cc BAB III PEMBAHASAN MASALAH 3.1. Pembahasan Masalah Pada Sistem Kopling Avanza 1300cc Jika kerusakan terjadi yang tidak ditentukan oleh tabel berikut atau tidak dapat ditelusuri kembali ke penyebab tertentu,

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR KERUSAKAN SEPEDA MOTOR 4T (STROKE) DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR

SISTEM PAKAR KERUSAKAN SEPEDA MOTOR 4T (STROKE) DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR SISTEM PAKAR KERUSAKAN SEPEDA MOTOR 4T (STROKE) DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR Agus Purnomo Arif Kurniawan Bayu Eko Ariesta Jurusan Teknik Informatika STIMIK PalComTeCh Palembang Abstrak Sepeda motor merupakan

Lebih terperinci

Lampiran 1 Pohon Keputusan

Lampiran 1 Pohon Keputusan Lampiran 1 Pohon Keputusan Lampiran 2 Rule Rule 1 M001 J001 C001 D001 S001 Rule 2 M001 J001 C002 D002 S002 Rule 3 M002 J002 C003 D003 Kerusakan pada saluran bensin Kerja koil baik tetapi tidak keluar

Lebih terperinci

Langkah Pengecekan AC Mobil Kita

Langkah Pengecekan AC Mobil Kita Langkah Pengecekan AC Mobil Kita Trik juga cara pengecekan saat sistem ac mobil, Pelayanan Ac mobil sendiri, bisakah servis ac mobil seorang diri, mungkin tersebut adalah interogasi yang gaib jika kita

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Nama Barang Halaman Nama Barang Halaman

DAFTAR ISI. Nama Barang Halaman Nama Barang Halaman DAFTAR ISI Nama Barang Halaman Nama Barang Halaman 420 ( Rantai ) 01 Colboster Set 18 428 ( Rantai ) 01 Clutch One Way 18 520 ( Rantai ) 01 Cop Busi 18-19 Advenser 01 Cop CDI 19 Angker Dinamo Stater 01-02

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Setelang melakukan proses overhoul cylinder head berdasarkan standar dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Setelang melakukan proses overhoul cylinder head berdasarkan standar dan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Proses Overhoul Engine Yamaha Vixion. Setelang melakukan proses overhoul cylinder head berdasarkan standar dan spesifikasi yamaha diperoleh hasil pengukuran dan indentifikasi

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA KERUSAKAN SEPEDA MOTOR MATIC INJEKSI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS ANDROID

SISTEM PAKAR DIAGNOSA KERUSAKAN SEPEDA MOTOR MATIC INJEKSI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS ANDROID SISTEM PAKAR DIAGNOSA KERUSAKAN SEPEDA MOTOR MATIC INJEKSI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS ANDROID Anggri Sartika Wiguna 1, Isman Harianto 2 1,2 Teknik Informatika, Universitas Kanjuruhan

Lebih terperinci

Gambar 4.1 mesin Vespa P150X. Gambar 4.2 stand mesin. 4.2 Hasil pemeriksaan komponen mesin VESPA P150X Hasil pemeriksaan karburator

Gambar 4.1 mesin Vespa P150X. Gambar 4.2 stand mesin. 4.2 Hasil pemeriksaan komponen mesin VESPA P150X Hasil pemeriksaan karburator BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Mesin Dan Transmisi Vespa P150X Engine stand merupakan sebuah alat bantu stand engine yang digunakan untuk mengkondisikan mesin agar dapat diletakan pada besi plat yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 9.1 Spesifikasi Komponen Kopling Mekanis mesin ATV 2 Tak Toyoco

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 9.1 Spesifikasi Komponen Kopling Mekanis mesin ATV 2 Tak Toyoco 29 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 9.1 Spesifikasi Komponen Kopling Mekanis mesin ATV 2 Tak Toyoco G16ADP 2 langkah 160cc Dari pembongkaran yang dilkukan didapat spesifikasi komponen kopling kering mekanis

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA DENPASAR DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA PANITIA PELAKSANA LOMBA KOMPETENSI SISWA SEKRETARIAT : SMK NEGERI 1 DENPASAR

PEMERINTAH KOTA DENPASAR DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA PANITIA PELAKSANA LOMBA KOMPETENSI SISWA SEKRETARIAT : SMK NEGERI 1 DENPASAR TUGAS : ENGINE TUNE UP NO ASPEK PENILAIAN YES NO ACTUAL COMMENT 1 PERSIAPAN 1.1 Periksa semua perlengkapan yang ada 10 0 1.2 Periksa semua instruksi 10 0 1.3 Pilih peralatan pengetesan yang benar 20 0

Lebih terperinci

Cara menguasai kopling saat mengemudi mobil transmisi manual

Cara menguasai kopling saat mengemudi mobil transmisi manual Cara menguasai kopling saat mengemudi mobil transmisi manual Mengemudi mobil dengan transmisi manual bagi sebagian pengemudi terutama pemula yang baru belajar nyetir merupakan hal yang sulit. Meskipun

Lebih terperinci

Tahun: 2004 No. Rangka: PE4ETXXXXXKAXXXXX. Merk: Mazda No. Mesin: YFMXXXXX. Model/Tipe: Tribute 2.0 L Odometer: 76,XXX km

Tahun: 2004 No. Rangka: PE4ETXXXXXKAXXXXX. Merk: Mazda No. Mesin: YFMXXXXX. Model/Tipe: Tribute 2.0 L Odometer: 76,XXX km Laporan Kondisi Kendaraan Tanggal inspeksi: XX/XX/XXXX Tahun: 2004 No. Rangka: PE4ETXXXXXKAXXXXX Merk: Mazda No. Mesin: YFMXXXXX Model/Tipe: Tribute 2.0 L Odometer: 76,XXX km Tipe body: SUV Kapasitas mesin:

Lebih terperinci

SILABUS KURIKULUM KEAHLIAN MOTOR

SILABUS KURIKULUM KEAHLIAN MOTOR SILABUS KURIKULUM KEAHLIAN MOTOR BULAN 4 Materi : Pengenalan alat kerja dan sparepart mesin, dan bongkar pasang mesin peraga. Target : Siswa dapat memahami nama dan fungsi alat kerja, mengenal sparepart

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES PERAWATAN DI PT. ASTRA DAIHATSU CILEDUG

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES PERAWATAN DI PT. ASTRA DAIHATSU CILEDUG 30 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES PERAWATAN DI PT. ASTRA DAIHATSU CILEDUG Gambar 4.1, Alur proses perawatan 31 Mulai Masukkan Mobil ke stall Diteksi sistem yang mengalami kerusakan Pembongkaran

Lebih terperinci

BAB III TINJAUN PUSTAKA

BAB III TINJAUN PUSTAKA 15 BAB III TINJAUN PUSTAKA 3.1 Perawatan (Maintenance) Perawatan atau maintenance adalah aktivitas agar suatu komponen atau sistem yang rusak dikembalikan atau diperbaiki dalam suatu kondisi tertentu pada

Lebih terperinci

1. EMISI GAS BUANG EURO2

1. EMISI GAS BUANG EURO2 1. EMISI GAS BUANG EURO2 b c a Kendaraan Anda menggunakan mesin spesifikasi Euro2, didukung oleh: a. Turbocharger 4J 4H Turbocharger mensuplai udara dalam jumlah yang besar ke dalam cylinder sehingga output

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perkembangan Jumlah Kendaraan Bermotor di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perkembangan Jumlah Kendaraan Bermotor di Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mobil sudah menjadi kebutuhan untuk menjawab permasalahan akan kemudahan dalam perpindahan dari suatu tempat ke tempat lain. Tiap tahunnya jumlah kendaraan khususnya

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA KERUSAKAN MESIN SEPEDA MOTOR MATIC DENGAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA KERUSAKAN MESIN SEPEDA MOTOR MATIC DENGAN METODE FORWARD CHAINING Jurnal PILAR Nusa Mandiri Vol. 14, No. 1 Maret 2018 35 SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA KERUSAKAN MESIN SEPEDA MOTOR MATIC DENGAN METODE FORWARD CHAINING Rusdiansyah 1 ; Ferry Rantau 2 1 Manajemen Informatika

Lebih terperinci

KONSENTRASI OTOMOTIF JURUSAN PENDIDIKAN TEKIK MOTOR

KONSENTRASI OTOMOTIF JURUSAN PENDIDIKAN TEKIK MOTOR JPTM FPTK 2006 KONSENTRASI OTOMOTIF JURUSAN PENDIDIKAN TEKIK MOTOR FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BAHAN AJAR NO 2 Motor TANGGAL : KOMPETENSI Komponen Utama

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI KERUSAKAN PADA MOBIL TOYOTA DENGAN BEST FIRST SEARCH BERBASIS WAP

SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI KERUSAKAN PADA MOBIL TOYOTA DENGAN BEST FIRST SEARCH BERBASIS WAP SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI KERUSAKAN PADA MOBIL TOYOTA DENGAN BEST FIRST SEARCH BERBASIS WAP Muhammad Syahrizal Dosen Tetap Program Studi Teknik Informatika STMIK Budi Darma Medan Jl. Sisingamangaraja

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. salah satu cabang dari AI yang membuat pengguna secara luas knowledge. pakar dengan sebuah sistem pakar antara lain (Tabel 1):

BAB II KAJIAN PUSTAKA. salah satu cabang dari AI yang membuat pengguna secara luas knowledge. pakar dengan sebuah sistem pakar antara lain (Tabel 1): BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sistem Pakar 1. Pengertian Sistem Pakar Martin dan Oxman (1988) menjelaskan bahwa sistem pakar adalah salah satu cabang dari AI yang membuat pengguna secara luas knowledge yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sepeda Motor Matic 1. Pengertian Sepeda Motor Matic Sepeda motor matic adalah tipe sepeda motor otomatis yang tidak menggunakan operan gigi manual dan hanya cukup dengan satu akselerasi.

Lebih terperinci

Lampiran. Struktur Pohon Keputusan K0010 K0060

Lampiran. Struktur Pohon Keputusan K0010 K0060 Lampiran Struktur Pohon Keputusan K0010 K0060 A0010 B0010 C0010 C0020 C0030 C0040 C0050 C0060 K0010 K0020 K0030 K0040 K0050 K0060 Mesin motor mati Tidak ada api pada busi Ujung elektroda rata dengan keramik

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAAN. 4.1 Pengertian dan Fungsi Gardan ( Differential Gear )

BAB IV PEMBAHASAAN. 4.1 Pengertian dan Fungsi Gardan ( Differential Gear ) BAB IV PEMBAHASAAN 4.1 Pengertian dan Fungsi Gardan ( Differential Gear ) Differential gear atau sering dikenal dengan nama gardan adalah komponen pada mobil yang berfungsi untuk meneruskan tenaga mesin

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Alat transportasi sekarang ini merupakan kebutuhan yang sangat penting sehingga tanpa alat transportasi banyak kegiatan yang tidak dapat berjalan dengan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA 10 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 PENDAHULUAN Semakin berkembangnya tekhnologi terutama dibidang jasa dan penjualan spare part akan mempengaruhi meningkatkan kualitas kerja yang dihasilkan untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III. 1. Analisa Masalah Dengan tingginya pengguna Toyota Avanza dikalangan masyarakat khususnya di indonesia membuat mobil ini laris dipasaran dan pelayanan yang diberikan

Lebih terperinci

Laporan Kondisi Kendaraan Tanggal inspeksi: 03/05/2017

Laporan Kondisi Kendaraan Tanggal inspeksi: 03/05/2017 Laporan Kondisi Kendaraan Tanggal inspeksi: 03/05/2017 No. Polisi: B 1106 TZK Warna Eksterior/Interior: Hitam/Coklat Merk: Honda Bahan Interior: Sarung Jok Model/Tipe: Jazz RS Bahan bakar: Bensin Transmisi:

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Modifikasi kendaraan bermotor di Indonesia sering dilakukan, baik kendaraan

I. PENDAHULUAN. Modifikasi kendaraan bermotor di Indonesia sering dilakukan, baik kendaraan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Modifikasi kendaraan bermotor di Indonesia sering dilakukan, baik kendaraan mobil maupun sepeda motor. Khusus pada modifikasi sepeda motor banyak dilakukan pada kalangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGUJIAN

BAB III METODE PENGUJIAN BAB III METODE PENGUJIAN Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan dan pengaruh dari penggunaan Piston standard dan Piston Cavity pada mesin mobil mazda biante. Pengujian ini dilakukan untuk membandingkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Bengkel Fernando Motor didirikan pada tahun 2011 yang berlokasi di jalan Tambak Mas Raya B 125, Tanah Mas, Semarang, Jawa Tengah. Bengkel Fernando

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan latar belakang masalah dan pembahasan masalah yang telah dirumuskan melalui fokus permasalahan serta hasil yang diperoleh dalam penelitian ini

Lebih terperinci

Expert System. Siapakah pakar/ahli. Pakar VS Sistem Pakar. Definisi

Expert System. Siapakah pakar/ahli. Pakar VS Sistem Pakar. Definisi Siapakah pakar/ahli Expert System Seorang pakar atau ahli adalah: seorang individu yang memiliki kemampuan pemahaman superior dari suatu masalah By: Uro Abdulrohim, S.Kom, MT Definisi Program komputer

Lebih terperinci

SISTEM TRANSMISI OTOMATIS SEPEDA MOTOR

SISTEM TRANSMISI OTOMATIS SEPEDA MOTOR SISTEM TRANSMISI OTOMATIS SEPEDA MOTOR CVT (Continuous Variable Transmission) Modul ini disusun sebagai bahan ajar bagi siswa kelas XI TSM (Teknik Sepeda Motor) Disusun : Gunadi, S. Pd DINAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

APLIKASI ANALISA MASALAH MESIN MOTOR BEBEK MENGGUNAKAN METODE BACKWARD CHAINING

APLIKASI ANALISA MASALAH MESIN MOTOR BEBEK MENGGUNAKAN METODE BACKWARD CHAINING APLIKASI ANALISA MASALAH MESIN MOTOR BEBEK MENGGUNAKAN METODE BACKWARD CHAINING Angga Sulchan Saputra 1), Bayu Kuncoro Jati 2), Sumdoro Fajar Utomo 3) 1), 2),3) Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut ini tabel hasil pemeriksaan dan pengukuran komponen cylinder. Tabel 4.1. Hasil Identifikasi Mekanisme Katup

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut ini tabel hasil pemeriksaan dan pengukuran komponen cylinder. Tabel 4.1. Hasil Identifikasi Mekanisme Katup BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Identifikasi Engine Honda Beat PGM-FI Berikut ini tabel hasil pemeriksaan dan pengukuran komponen cylinder head (mekanisme katup) : Tabel 4.1. Hasil Identifikasi Mekanisme

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Penelitian Tempat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berada di Motocourse Technology (Mototech) Jl. Ringroad Selatan, Kemasan, Singosaren, Banguntapan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Observasi terhadap analisis mesin dan transmisis vespa P150X telah mencari referensi dari beberapa sumber yang berkaitan dengan judul yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem pakar sangat dibutuhkan untuk membantu pekerjaan manusia dalam mengambil suatu keputusan. Sistem pakar mulai dikembangkan pada tahun 1960-an dan 1970-an. Berdasarkan

Lebih terperinci

yang digunakan adalah sebagai berikut. Perbandingan kompresi : 9,5 : 1 : 12 V / 5 Ah Kapasitas tangki bahan bakar : 4,3 liter Tahun Pembuatan : 2004

yang digunakan adalah sebagai berikut. Perbandingan kompresi : 9,5 : 1 : 12 V / 5 Ah Kapasitas tangki bahan bakar : 4,3 liter Tahun Pembuatan : 2004 24 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Alat dan Bahan Pengujian. Spesifikasi motor bensin 4-langkah 0 cc Dalam penelitian ini, mesin uji yang digunakan adalah motor bensin 4- langkah 0 cc, dengan merk Suzuki

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Sistem Pakar Mendeteksi Kerusakan Sepeda Motor

Lebih terperinci

REKONDISI SISTEM KOPLING PADA MITSUBISHI L300

REKONDISI SISTEM KOPLING PADA MITSUBISHI L300 REKONDISI SISTEM KOPLING PADA MITSUBISHI L300 Disusun oleh : DHENI KRISTANTO I8611015 PROGRAM STUDI DIII TEKNIK MESIN JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015 REKONDISI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. memperbaiki kerusakan pada Honda Beat PGM-FI. Adapun diperoleh hasil

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. memperbaiki kerusakan pada Honda Beat PGM-FI. Adapun diperoleh hasil 59 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Proses Analisis Sistem EFI Honda Beat. Setelah melakukan proses analisis dilakukan dengan membongkar komponen-komponen dari sistem EFI mengidentifikasi kerusakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Melihat perkembangan kendaraan otomotif di Indonesia yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. Melihat perkembangan kendaraan otomotif di Indonesia yang semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Melihat perkembangan kendaraan otomotif di Indonesia yang semakin pesat dan banyaknya jenis mobil baru yang bermunculan, maka hal itu tidak akan terlepas dari jasa

Lebih terperinci

: Memelihara/servis engine dan komponen-komponenya(engine. (Engine Tune Up)

: Memelihara/servis engine dan komponen-komponenya(engine. (Engine Tune Up) SMK MA ARIF SALAM KABUPATEN MAGELANG JOBSHEET (LEMBAR KERJA) KODE : /PMO/VIII/12 Mata Pelajaran : Motor Otomotif (PMO) Guru : Edi Purwanto Memelihara/servis engine dan komponen-komponenya (Engine Tune

Lebih terperinci

Laporan Kondisi Kendaraan Tanggal inspeksi: XX/XX/XXXX

Laporan Kondisi Kendaraan Tanggal inspeksi: XX/XX/XXXX Laporan Kondisi Kendaraan Tanggal inspeksi: XX/XX/XXXX No. Polisi: B XXX XX Warna Eksterior/Interior: Hitam/Abu-abu Merk: MercedesBenz Bahan Interior: Kulit Model/Tipe: E240 2.6 Bahan bakar: Bensin Transmisi:

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN LITERATUR

BAB II TINJAUAN LITERATUR BAB II TINJAUAN LITERATUR Motor bakar merupakan motor penggerak yang banyak digunakan untuk menggerakan kendaraan-kendaraan bermotor di jalan raya. Motor bakar adalah suatu mesin yang mengubah energi panas

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA KERUSAKAN MESIN TOYOTA YARIS. Oleh. Agus Dwiyatno. Program Studi Teknik Informatika, STMIK El Rahma Yogyakarta

SISTEM PAKAR DIAGNOSA KERUSAKAN MESIN TOYOTA YARIS. Oleh. Agus Dwiyatno. Program Studi Teknik Informatika, STMIK El Rahma Yogyakarta 1 SISTEM PAKAR DIAGNOSA KERUSAKAN MESIN TOYOTA YARIS Oleh Agus Dwiyatno Program Studi Teknik Informatika, STMIK El Rahma Yogyakarta Abstrak Perkembangan dunia otomotif terkini banyak menggunakan komputer

Lebih terperinci

PERAWATAN FORKLIFT FD20ST-3

PERAWATAN FORKLIFT FD20ST-3 PERAWATAN FORKLIFT FD20ST-3 PERAWATAN FORKLIFT Oleh FD20ST-3 Ady Prasetya (210345025) Hasan Basri (210345035) Muhamad Maulana (210345039) Apa itu forklift??? Forklift adalah sebuah alat bantu berupa kendaraan

Lebih terperinci

Urutan pedal : Kopling (selalu kaki kiri yang menginjaknya), Rem dan Gas (pakai kaki kanan secara bergantian)

Urutan pedal : Kopling (selalu kaki kiri yang menginjaknya), Rem dan Gas (pakai kaki kanan secara bergantian) Belajar Mengemudi Urutan pedal : Kopling (selalu kaki kiri yang menginjaknya), Rem dan Gas (pakai kaki kanan secara bergantian) Menghidupkan mobil dalam keadaan kopling di gigi nol 1) Pasang tali / sabuk

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI BALI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA PANITIA PELAKSANA LOMBA KOMPETENSI SISWA SEKRETARIAT : SMK NEGERI 1 DENPASAR

PEMERINTAH PROVINSI BALI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA PANITIA PELAKSANA LOMBA KOMPETENSI SISWA SEKRETARIAT : SMK NEGERI 1 DENPASAR TUGAS : ENGINE TUNE UP NO ASPEK PENILAIAN YES NO ACTUAL COMMENT 1 PERSIAPAN 1.1 Periksa semua perlengkapan yang ada 10 0 1.2 Periksa semua instruksi 10 0 1.3 Pilih peralatan pengetesan yang benar 20 0

Lebih terperinci

Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit yang Disebabkan Nyamuk dengan Metode Forward Chainning

Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit yang Disebabkan Nyamuk dengan Metode Forward Chainning Nur Nafi iyah dkk: Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit 20 Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit yang Disebabkan Nyamuk dengan Metode Forward Chainning Nur Nafi iyah dan Endang Setyati Program Pascasarjana

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

Ganti kampas rem depan

Ganti kampas rem depan Ganti kampas rem depan by. DuniaBengkel.Com *baca dulu secara jelas sebelum melakukan penggantian kampas rem Buat anda yang ingin ganti kampas rem depan sendiri bisa mengikuti petunjuk kami sebagai berikut.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang dimiliki tidak cukup bila informasi tersebut tidak digunakan

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang dimiliki tidak cukup bila informasi tersebut tidak digunakan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang. Kemampuan untuk mengambil keputusan yang cepat, tepat dan akurat akan menjadi kunci keberhasilan dalam persaingan global saat kini. Banyak informasi yang dimiliki

Lebih terperinci

Makalah PENGGERAK MULA Oleh :Derry Esaputra Junaedi FAKULTAS TEKNIK UNNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

Makalah PENGGERAK MULA Oleh :Derry Esaputra Junaedi FAKULTAS TEKNIK UNNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA Makalah PENGGERAK MULA Oleh :Derry Esaputra Junaedi 2008.43.0022 FAKULTAS TEKNIK UNNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA Pengertian Mesin Mesin adalah alat mekanik atau elektrik yang mengirim atau mengubah

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL. pembongkaran overhoul differential dengan keadaan tutup oli berkarat spare. Gambar 4.1 Differential cover belakang.

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL. pembongkaran overhoul differential dengan keadaan tutup oli berkarat spare. Gambar 4.1 Differential cover belakang. BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL 4.1 Data Awal setelah Overhoul differential Berikut adalah penampakan differential awal sebelum dilakukan pembongkaran overhoul differential dengan keadaan tutup oli berkarat

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. Dalam membangun sebuah aplikasi untuk mendeteksi kerusakan pada

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. Dalam membangun sebuah aplikasi untuk mendeteksi kerusakan pada BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Sistem Dalam membangun sebuah aplikasi untuk mendeteksi kerusakan pada sepeda motor dan cara penanganannya dilakukan beberapa tahap analisis yaitu : 1. Menentukan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Transmisi Transmisi yaitu salah satu bagian dari sistem pemindah tenaga yang berfungsi untuk mendapatkan variasi momen dan kecepatan sesuai dengan kondisi jalan dan kondisi pembebanan,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Kopling Kopling adalah satu bagian yang mutlak di perlukan pada kendaraan di mana penggerak utamanya di peroleh dari hasil pembakaran di dalam silinder mesin. Sumber :

Lebih terperinci

Pembakaran. Dibutuhkan 3 unsur atau kompoenen agar terjadi proses pembakaran pada tipe motor pembakaran didalam yaitu:

Pembakaran. Dibutuhkan 3 unsur atau kompoenen agar terjadi proses pembakaran pada tipe motor pembakaran didalam yaitu: JPTM FPTK 2006 KONSENTRASI OTOMOTIF JURUSAN PENDIDIKAN TEKIK MOTOR FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BUKU AJAR NO 2 Motor Bensin TANGGAL : KOMPETENSI Mendeskripsikan

Lebih terperinci

KUESIONER AKHIR. 1. Apakah website showroom mobil MJ Autoshop ini menarik? bahwa 81 % responden memilih jawaban a dan menyatakan bahwa website ini

KUESIONER AKHIR. 1. Apakah website showroom mobil MJ Autoshop ini menarik? bahwa 81 % responden memilih jawaban a dan menyatakan bahwa website ini L1 KUESIONER AKHIR Analisa Kuesioner Akhir 1. Apakah website showroom mobil MJ Autoshop ini menarik? a. Ya b.tidak bahwa 81 % responden memilih jawaban a dan menyatakan bahwa website ini menarik. Dan sebanyak

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI A. SEJARAH MOTOR DIESEL Pada tahun 1893 Dr. Rudolf Diesel memulai karier mengadakan eksperimen sebuah motor percobaan. Setelah banyak mengalami kegagalan dan kesukaran, mak akhirnya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II PENDAHULUAN BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Motor Bakar Bensin Motor bakar bensin adalah mesin untuk membangkitkan tenaga. Motor bakar bensin berfungsi untuk mengubah energi kimia yang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu dan tempat pelaksanaan pembuatan stand pada mesin vespa P150X. Waktu Pelaksanaan : 1 Januari April 2016

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu dan tempat pelaksanaan pembuatan stand pada mesin vespa P150X. Waktu Pelaksanaan : 1 Januari April 2016 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Waktu dan tempat pelaksanaan pembuatan stand pada mesin vespa P150X sebagai berikut : Tempat pembuatan stand : Bengkel Kampus Fakultas Teknik

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KERUSAKAN SEPEDA MOTOR INJEKSI BERBASIS WEB MOBILE MENGGUNAKAN METODE BACKWARD CHAINING

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KERUSAKAN SEPEDA MOTOR INJEKSI BERBASIS WEB MOBILE MENGGUNAKAN METODE BACKWARD CHAINING SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KERUSAKAN SEPEDA MOTOR INJEKSI BERBASIS WEB MOBILE MENGGUNAKAN METODE BACKWARD CHAINING Ahmad Munir 1, roni Prambudi,S.Kom 2 ahmadmunir@gmail.com, chocolate_neeta@yahoo.com 1 Jurusan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISA MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM 30 BAB III ANALISA MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisa Pada bab ini akan dibahas mengenai analisis permainan, yaitu konsep aturan dan cara bermain pada game yang berhubungan dengan program yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DATA

BAB III ANALISA DATA BAB III ANALISA DATA 3.1 Prosedur Pengujian Untuk melakukan pengujian, motor harus memiliki prosedur tersendiri. Berikut prosedur yang harus dipenuhi sebagai berikut : a. Motor harus dalam kondisi standar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Pustaka. Persiapan Dan Pengesetan Mesin. Kondisi Baik. Persiapan Pengujian. Pemasangan Alat Ukur

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Pustaka. Persiapan Dan Pengesetan Mesin. Kondisi Baik. Persiapan Pengujian. Pemasangan Alat Ukur BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Metodologi Penelitian Didalam melakukan pengujian diperlukan beberapa tahapan agar dapat berjalan lancar, sistematis dan sesuai dengan prosedur dan literatur

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Identifikasi Sistem Kopling dan Transmisi Manual Pada Kijang Innova

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Identifikasi Sistem Kopling dan Transmisi Manual Pada Kijang Innova BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Berikut ini adalah beberapa refrensi yang berkaitan dengan judul penelitian yaitu sebagai berikut: 1. Tugas akhir yang ditulis oleh Muhammad

Lebih terperinci

Mesin Kompresi Udara Untuk Aplikasi Alat Transportasi Ramah Lingkungan Bebas Polusi

Mesin Kompresi Udara Untuk Aplikasi Alat Transportasi Ramah Lingkungan Bebas Polusi Mesin Kompresi Udara Untuk Aplikasi Alat Transportasi Ramah Lingkungan Bebas Polusi Darwin Rio Budi Syaka a *, Umeir Fata Amaly b dan Ahmad Kholil c Jurusan Teknik Mesin. Fakultas Teknik, Universitas Negeri

Lebih terperinci

Mobil lebih awet karena frekuensi bongkar-pasangnya relatif lebih kecil.

Mobil lebih awet karena frekuensi bongkar-pasangnya relatif lebih kecil. Tune-up merupakan servis yang paling sering dilakukan dibandingkan dengan jenis servis mobil yang lain, seperti overhaul, spooring- balancing, dan kenteng magic (ketok magic). Tune-up merupakan servis

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PRAKTIK

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PRAKTIK RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PRAKTIK Satuan Pendidikan : SMK MUHAMMADIYAH PAKEM Kelas/Semester : XI/1 Mata Pelajaran : Chasis Otomotif Materi pokok : Prinsip Kerja Kopling Waktu : 5x45 menit

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alur Penelitian Dalam bab ini menguraikan tentang alur jalannya penelitian analisa pengurangan kepekatan asap engine diese (opasitas) ISUZU Panther dengan melakukan

Lebih terperinci