SISTEM PAKAR KERUSAKAN SEPEDA MOTOR 4T (STROKE) DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SISTEM PAKAR KERUSAKAN SEPEDA MOTOR 4T (STROKE) DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR"

Transkripsi

1 SISTEM PAKAR KERUSAKAN SEPEDA MOTOR 4T (STROKE) DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR Agus Purnomo Arif Kurniawan Bayu Eko Ariesta Jurusan Teknik Informatika STIMIK PalComTeCh Palembang Abstrak Sepeda motor merupakan kendaraan beroda dua yang dibagi menjadi dua kategori, yaitu motor 2 tak dan 4 tak. Dengan semakin banyaknya kendaraan roda dua ini maka semakin banyak juga bengkel-bengkel yang menyediakan jasa perbaikan kendaaraan sepeda motor. Kerusakan kendaraan sepeda motor ini tidak banyak orang mengetahui sumber kerusakan yang terjadi pada kendaraan motor tersebut dan hal ini menjadi salah satu celah bagi bengkel-bengkel untuk melakukan penipuan terhadap pemilik motor. Pada penelitian ini penulis membuat suatu sistem pakar kerusakan sepeda motor agar masyarakat dapat mengetahui kerusakan yang terjadi pada kendaraannya. Sistem pakar untuk diagnosa kerusakan motor 4 tak ini merupakan suatu sistem pakar yang dirancang sebagai alat bantu untuk mendiagnosa kerusakan dengan basis pengetahuan yang dinamis. Dimana sistem pakar merupakan sistem komputer yang dapat melakukan penalaran seorang pakar dengan keahlian pada suatu keahlian tertentu. Sistem pakar dapat menggantikan peran seorang pakar yang prinsip kerjanya dapat memberikan hasil yang pasti, seperti yang dilakukan oleh seorang pakar. Metode sistem pakar yang dipakai adalah certainty factor. Sistem pakar ini akan menampilkan pilihan gejala yang dapat dipilih oleh user. Hasil akhirnya, sistem akan menampilkan kerusakan, perhitungan certainty factor dan solusi yang terjadi pada kendaraan. Sistem tersebut memberikan hasil berupa kepastian yang didapat dari perhitungan nilai bobot dari tiap gejala. Kata kunci : Sistem pakar, certainty factor, Motor 4 Tak, Berbasis Web PENDAHULUAN Di zaman yang modern ini, teknologi semakin berkembang. Dengan perkembangan teknologi tersebut, terciptalah kendaraan beroda empat dan beroda dua. Sepeda motor merupakan kendaraan beroda dua yang dibagi menjadi dua kategori, yaitu motor 2T (Stroke) dan 4T (Stroke) Dengan semakin banyaknya kendaraan roda dua ini maka semakin banyak juga bengkel-bengkel yang menyediakan jasa perbaikan kendaaraan sepeda motor. Kerusakan kendaraan sepeda motor ini tidak banyak orang mengetahui masalah yang terjadi pada kendaraan motor tersebut dan hal ini menjadi salah satu celah bagi bengkel-bengkel untuk melakukan penipuan terhadap pemilik motor. Diharapkan dalam hal ini pengguna kendaraan tersebut harus memiliki pengetahuan atau wawasan yang luas dalam merawat kendaraanya agar kendaraan tersebut layak untuk digunakan. Para pengguna kendaraan sepeda motor ini cenderung tidak mengetahui permasalahan apa saja kerusakan yang akan terjadi, karena identifikasi perbaikan kerusakan motor tidak semua orang bisa melakukannya, sehingga umur kendaraan menjadi lebih pendek. Di harapkan dengan penggunaan kendaraan yang wajar masyarakat mampu mengetahui permasalahan kerusakan apa saja yang terjadi pada kendaraan sehingga mengurangi resiko kerusakan-kerusakan fatal yang sering terjadi dalam komponen motor, dan mengurangi biaya perawatan motor agar motor menjadi lebih awet atau tidak cepat rusak. Oleh karena itu dilihat dari penjelasan ini diperlukan suatu cara bagi pengguna kendaaran untuk mengerti permsalahan dan kerusakan yang dialami agar secara efektif dapat dilakukan tindakan-tindakan yang diperlukan. Untuk mengetahui ini diperlukanlah sebuah 1

2 sistem yang disebut sistem pakar. Dimana sistem pakar merupakan salah satu kecerdasan buatan yang mempelajari bagaimana cara seorang pakar berpikir dan bernalar dalam menyelesaikan suatu permasalahan dan membuat suatu keputusan maupun mengambil kesimpulan dari sejumlah fakta. Pada sistem pakar ini diterapkan untuk mendukung aktivitas memecahkan permasalahan. Untuk menyelesaikan masalah dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode Certainty Factor yang merupakan metode perhitungan tingkat kepastian yang dihitung berdasarkan nilai probabilitas. Metode certainty factor ini hanya bisa mengolah 2 bobot dalam sekali perhitungan. Untuk bobot yang lebih dari 2 banyaknya, untuk melakukan perhitungan tidak terjadi masalah apabila bobot yang dihitung teracak, artinya tidak ada aturan untuk mengkombinasikan bobotnya, karena untuk kombinasi seperti apapun hasilnya akan tetap sama, dilihat dari hasil perhitungan bobot setelah semua keluhan-keluhan diinputkan dan semua bobot dihitung dengan menggunakan metode certainty factor, maka hasil yang didapat yang memiliki bobot mendekati +1 dengan keluhan-keluhan yang dimiliki. Dari penjelasan latar belakang dan uraian diatas maka penulis membuat penelitian berjudul Sistem Pakar Kerusakan Sepeda Motor 4T (Stroke) Dengan Metode Certainty Factor. LANDASAN TEORI Kecerdasan Buatan Menurut Kusrini (2006:3), beberapa definisi tentang kecerdasan buatan menurut beberapa ahli yaitu : 1. Menurut Minsky : Kecerdasan buatan adalah suatu ilmu yang mempelajari cara membuat komputer melakukan sesuatu seperti yang dilakukan oleh manusia. 2. Menurut H.A Simon : kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) merupakan kawasan penelitan, aplikasi dan instruksi yang tekait dalam pemrograman komputer untuk melakukan suatu hal yang dalam pandangan manusia adalah cerdas. 3. Menurut Rich and Knight : kecerdasan buatan sebagai sebuah studi tentnang bagaimana membuat komputer melakukan hal-hal yang pada saat ini dapat dilakukan lebih baik oleh manusia. Sistem Pakar Menurut Kusrini (2006:11), sistem pakar adalah sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang tersebut. Menurut Nita Merlina dan Rahmat Hidayat dalam bukunya Perancangan Sistem Pakar (2012:1), beberapa definisi sistem pakar menurut beberapa ahli yaitu sebagai berikut. 1. Menurut Durkin : Sistem pakar adalah suatu program komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan penyelesaian masalah yang dilakukan seorang pakar. 2. Menurut Ignizo : Sistem pakar adalah suatu model dan prosedur yang berkaitan, dalam suatu domain tertentu, yang mana tingkat keahliannya dapat dibandingkan dengan keahlian seorang pakar. 3. Menurut Giarratano dan Riley : Sistem pakar adalah suatu sistem komputer yang bisa menyamai atau meniru kemampuan seorang pakar. Basis Pengetahuan Menurut Arhami (2005:15), basis pengetahuan mengandug pengetahuan untuk pehamanan, formulasi, dan penyelesaian masalah. Komponen sistem pakar ini disusun atas dua elemen dasar, yaitu fakta dan aturan (Rule). Fakta merupakan informasi tentang objek dalam area permasalahan tertentu, sedangan aturan merupakan informasi tentang cara bagaimana memperoleh fakta baru dari fakta yang telah diketahui. 2

3 Sistem Menurut Jogiyanto (2006:683), Suatu sistem dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Al Fatta (2007:3), Sistem adalah sekumpulan objek-objek yang saling berelasi dan berinteraksi serta hubungan antar objek bias dilihat sebagai satu kesatuan yang dirancang untuk mencapai tujuan. Informasi Menurut Hall (2001:193), sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data di kelompokkan, diproses menjadi informasi, dan di distribusikan kepada pemakai. Data Flow Diagram Menurut Idrajani (2011:11), Data Flow Diagram (DFD) adalah Sebuah alat yang menggambarkan aliran data sampai sebuah sistem selesai, dan kerja atau proses dilakukan dalam sistem tersebut. Data Primer Menurut Sumarsono (2004:69), data primer adalah data yang diperoleh langsung oleh pengumpul data dari objek risetnya. Misalnya data kerusakan sepeda motor diperoleh dari orang yang bersangkutan sendiri. Pengumpulan data primer tetap dapat dilakukan dengan mneggunakan tenaga pembantu (enumerator), asalkan penelitian telah menghayati permasalahan yang dihadapi atau telah bertemu dengan objek risetnya. Data Sekunder Menurut Sumarsono (2004:69), data sekunder adalah semua data yang diperolah secara tidak langsung dari objek yang diteliti. Data yang diperolah dari penelitian lain atau dari catatan yang sudah diolah atau belum diolah yang dipentingkan adalah keadaan atau ada tidaknya data itu sendiri. Contohnya jurnal-jurnal yang berkaitan denga sistem pakar kerusakan sepeda motor. Jenis Penelitian Menurut Sugiyono (2013:334), metode eksperimen termasuk dalam metode penelitian kuantitatif. Penelitian eksperimen dilakukan di laboratorium sedangkan penelitian naturalistic atau kualitatif dilakukan pada kondiisi yang alamiah. HASIL DAN PEMBAHASAN Identifikasi Masalah Pada sistem pakar ini mengidentifikasi kerusakan sepeda motor 4T (Stroke) didasarkan oleh gejala-gejala kerusakan yang ada pada sepeda motor tersebut. Ketetapan hasil konsultasi sudah ditetapkan oleh user sistem pakar itu sendiri yang telah memilih kategori dan gejala sebelumnya. Agar sistem pakar dapat melakukan penalaran sebagaimana seorang pakar meskipun berada dalam kondisi ketidakpastian kategori kerusakan yang dikeluarkan diperlukan suatu metode Certainty Factor. Certainty Factor merupakan sebuah metode pengukuran besarnya suatu nilai kepercayaan metode dalam sistem pakar. 3

4 Analisis Kebutuhan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka didapat sebuah pengembangan sistem pakar kerusakan sepeda motor 4T (Stroke). Sistem pakar ini berguna untuk memudahkan para pengguna untuk mengidentifikasi kerusakan motor 4T (Stroke) melalui gejala-gejala yang telah ditetapkan dalam sistem pakar. Dengan cara kerja sistem pakar yang menggunakan dua alternatif pilihan jawaban ya dan tidak tiap pertanyaan gejala yang ditampilkan oleh sistem. Sistem pakar ini terdiri dari menu utama yang terdiri dari Menu Home, Profil, Daftar, dan Login. Kemudian dalam menu Admin terdiri dari Menu Home, Kategori, Kerusakan, Gejala, Bobot, dan Logout. Sedangkan dalam menu User terdiri dari Menu Home, Konsultasi, Komentar dan Logout. Pengembangan sistem pakar kerusakan sepeda motor 4T (Stroke) ini dianalisis dan dikembangkan dengan menggunakan penambahan metode Waterffal yang diharapkan hasil idetifikasi kerusakan dan disertai nilai Certainty Factor yang akan menunjukan tingkat persentasi kebenaran hasil identifikasi yang semaki lebih mendekati kebenaran dalam mengidentifikasi kerusakan sepeda motor yang dialami. Sistem pakar menentukan kerusakan mesin sepeda motor ini memberikan pemecahan masalah sesuai dengan hasil konsultasi penulis dengan pakar. Analisis Sistem Dari hasil konsultasi penulis dengan pakar, kategori kerusakan dan gejala kerusakan yang akan dipilih user dan ditampilkan sebagai inputan di sistem pakar, yaitu: 1. Kategori kerusakan sepeda motor yang terpilih : Mesin. 2. Gejala kerusakan sepeda motor yang terpilih : Tenaga yang dihasilkan berkurang, Keluar asap putih pada knalpot dan Suara kasar pada kepala silinder. 3. Langkah menentukan kerusakan sepeda motor: a) Mencari kerusakan sepeda motor yang sesuai dengan gejala-gejala kerusakan yang telah dipilih oleh user dan sesuai dengan basis pengetahuan. b) Melakukan perhitungan dengan menggunakan metode Certainty Factor dari gejalagejala kerusakan yang telah dipilih oleh user dan menarik kesimpulan menggunakan Forward Chainig. a. Mencari kerusakan sepeda motot sesuai gejala-gejala kerusakan di kategori kerusakan yang dipilih pada tabel 5.1. b. Berdasarkan pemilihan kategori dan gejala-gejala kerusakan sepeda motor yang dipilih oleh user maka diperoleh kerusakan yang mempunyai nilai Certainty Factor tertinggi. c. Penyelesaian Mencari kerusakan sepeda motor 4T (Stroke) pada Tabel 1. Tabel 1. Aturan Identifikasi Kategori Kerusakan Mesin Gejala Kerusakan Kerusakan G1. Tenaga yang dihasilkan berkurang, K1. Piston, Head G2. keluar asap putih pada kenalpot, Cylinder dan Blok G3. Suara kasar pada kepala silinder. Cylinder G1. Tenaga yang dihasilkan berkurang, G4. Getaran mesin sangat terasa, G5. Suara berisik ketika gas di rpm K2. Stang seher rendah, G6. Mesin brebet ketika dipacu. 4

5 Kelistrikan Kelistrikan G1. Tenaga yang dihasilkan berkurang, G7. Mesin tidak stabil ketika berjala K3. Rantai mesin atau tersendat-sendat, atau rantai klep G8. Suara kasar pada mesin bagian kiri ketika suhu dingin. G1. Tenaga yang dihasilkan berkurang, G9. Saat gas ditarik, motor tidak mau langsung berjalan, K4. Kopling G10. Suara mesin tidak lepas G11. Slip ketika melakukan perpindahan gigi. G12. Sulit ketika melakukan perpindahan gigi, G13. Pedal transmisi lose, K5. Transmisi G14. Pedal tidak mau berpindah transmisi (ditambah atau dikurang). G15. Gas tidak stationer G16. Keluar asap hitam pada kenalpot K6. Klep G17. Bbm boros G18. Oli mesin cepat berkurang G19. lampu indikator pada spedometer berkedip berkali-kali G20. Tampilan suhu mesin pada K7. Injeksi spedomoter tidak stabil G21. motor tidak langsam G22. penggunaan bahan bakar semakin boros G23. Mesin susah dihidupkan G24. Tidak ada percikan api pada busi K8. Busi G25. Mesin meledak-ledak ketika berjalan. G23. Mesin susah dihidupkan G26. Percikan api pada busi berwarna kemerahan K9. Koil G27. Mesin tiba-tiba mati ketika sedang berjalan G23. Mesin susah dihidupkan G28. mesin brebet di rpm tinggi K10. CDI G29. percikan busi api pendek G30. busi sering mati G31. Mesin tidak bisa dihidupkan G32. Lampu-lampu (spidometer, sign, K11. Spul head lamp, dll) mati G33. Bohlam lampu sering putus atau mati G34. Aki cepat soak K12. Kiprok G35. Mesin tiba-tiba mati saat sedang berjalan G36. Lampu indikator pada spidometer K13. Aki 5

6 tidak menyala G37. Electric starter tidak berfungsi G38. Lampu signal (rem, sign dan head lamp) redup G39. Klakson tidak bersuara (Sumber: Kepala Mekanik Dealer Yamaha PD.Panca Motor) Berdasarkan hasil gejala-gejala yang telah dipilih oleh user maka diperoleh identifikasi kerusakan sepeda motor yang mempunyai nilai Certainty Factor tertinggi, dapat dilihat pada Tabel 2. Kerusakan Tabel 2. Hasil Identifikasi Jumlah Gejala yang harus dipilih Nilai CF Total Nilai Double Nilai Double * % Piston, Head Cylinder dan Blok Cylinder 3 0, % Transmisi 3 0, ,92 92% Klep 4 0, ,91 91% Injeksi 4 0, ,90 90% Stang seher 4 0, ,89 89% Kopling 4 0, ,88 88% Koil 3 0, ,88 88% Busi 3 0, ,87 87% Aki 4 0,8704 0,87 87% Rantai mesin atau rantai 3 0, ,86 86% klep Kiprok 3 0, ,84 84% CDI 4 0, ,84 84% Spul 2 0,6464 0,65 65% Selanjutnya nilai Certainty Factor berguna untuk memberikan nilai kepastian pada kerusakan sepeda motor oleh pengguna pada saat proses konsultasi selesai dilakukan. Pada saat gejala kerusakan dipilih, maka sistem akan menghitung nilai bobot tiap gejala dengan Certainty Factor berdasarkan gejala kerusakan yang sudah dijawab oleh pengguna pada saat konsultasi. Apabila gejala dipilih lebih dari satu, maka sistem juga akan mencari gejala yang sama ke semua jenis penyakit dan menghitung hasil kombinasi nilai Certainty Factor untuk gejala kerusakan. Ketentuan dan nilai Certainty Factor untuk gejala kerusakan tersebut adalah sebagai berikut: a. Ketentuan untuk Kerusakan Piston, Head Cylinder dan Blok Cylinder IF G1 dan G2 dan G3 THEN Piston, Head Cylinder dan Blok Cylinder (CF=0,917632) b. Ketentuan untuk Kerusakan Stang Seher IF G1 dan G4 dan G5 dan G6 THEN Stang seher (CF=0, ) c. Ketentuan untuk Kerusakan Rantai mesin atau rantai klep IF G1 dan G7 dan G8 THEN Rantai mesin atau rantai klep (CF=0,86272) d. Ketentuan untuk Kerusakan Kopling IF G1 dan G9 dan G10 dan G11 THEN Kopling (CF=0, ) 6

7 e. Ketentuan untuk Kerusakan Transmisi IF G12 dan G13 dan G14 THEN Transmisi (CF=0,917632) f. Ketentuan untuk Kerusakan Klep IF G15 dan G16 dan G17 dan G18 THEN Klep (CF=0, ) g. Ketentuan untuk Kerusakan Busi IF G19 dan G20 dan G21 THEN Busi (CF=0, ) h. Ketentuan untuk Kerusakan Koil IF G19 dan G22 dan G23 THEN Koil (CF=0,872704) i. Ketentuan untuk Kerusakan CDI IF G19 dan G24 dan G25 dan G26 THEN CDI (CF=0,881024) j. Ketentuan untuk Kerusakan Spul IF G27 dan G28 THEN Spul (CF=0, ) k. Ketentuan untuk Kerusakan Kiprok IF G29 dan G30 dan G31 THEN Kiprok (CF=0,6464) l. Ketentuan untuk Kerusakan Aki IF G32 dan G33 dan G34 dan G35 THEN Aki (CF=0,83776) m. Ketentuan untuk Kerusakan Injeksi IF G36 dan G37 dan G38 dan G39 THEN Injeksi (CF=0,8704) Diagram Konteks Sistem Diagram konteks adalah reprensentasi grafik yang menggambarkan aliran informasi dan transformasi informasi yang diaplikasikan sebagai data yang mengalir dari masukan (input) dan keluaran (output). (Rosa dan Shalaluddin, 2013:70). (Sumber: Dikelola Sendiri) Gambar 1. Diagram Konteks Sistem Dalam diagram konteks ini Pakar bertugas mengelola data kategori, data kerusakan dan solusi, data gejala dan data bobot. Dalam sistem pakar kerusakan sepeda motor 4T dengan metode Certainty Factor. Kemudia User sistem pakar dapat memilih kategori, memilih gejala kerusakan, melihat data hasil konsultasi dan melakukan komentar. Data Flow Diagra (DFD) Data Flow Diagram merupakan untuk menggambarkan sebuah sistem dari level yang paling tinggi kemudian menguraikan menjadi level lebih rendah (dekomposisi). 7

8 1. DFD Level 0 Gambar 2. Diagram Level 0 Pada DFD Level 0 ini dijelaskan bahwa : 1. Pakar menginput data kategori pada proses 1.0 data kategori lalu disimpan di kategori. Data kategori diteruskan untuk proses 2.0 yaitu untuk menginput data kerusakan dan solusi oleh pakar. 2. Pakar menginputkan data kerusakan dan solusi pada proses 2.0 data kerusakan dan solusi lalu disimpan di kerusakan dan solusi. Data kerusakan dan solusi diteruskan untuk proses 4.0 yaitu untuk menginput data bobot oleh pakar. 3. Pakar menginput data gejala pada proses 3.0 data gejala lalu disimpan di gejala. Data gejala diteruskan pada proses 4.0 yaitu untuk menginput data bobot oleh pakar. 4. Pakar menginput data bobot pada proses 4.0 data bobot lalu disimpan di bobot. Data bobot lalu diteruskan pada proses 5.0 yaitu untuk memberikan data konsultasi yang dilakukan oleh user. 8

9 2. DFD Level 1 Proses 1 Gambar 3. DFD Level 1 Proses 1 Pada DFD Level 1 proses 1 ini dijelaskan bahwa Pakar menginput data kategori pada proses 1.1 dan menghasilkan data kategori. Data kategori dapat diedit oleh pakar pada proses 1.2 dan data kategori juga dapat dihapus oleh pakar pada proses 1.3. kemudian data kategori juga dapat dilihat oleh pakar pada proses DFD Level 1 Proses 2 Gambar 4. DFD Level 1 Proses 2 Pada DFD Level 1 proses 2 ini dijelaskan bahwa Pakar menginput data kerusakan dan solusi pada proses 2.1 dan menghasilkan data kerusakan dan solusi. Data kerusakan dan solusi dapat diedit oleh pakar pada proses 2.2 dan data kerusakan dan solusi juga dapat dihapus oleh pakar pada proses 2.3 kemudian data kerusakan dan solusi juga dapat dilihat oleh pakar pada proses DFD Level 1 Proses 3 9

10 Gambar 5. DFD Level 1 Proses 3 Pada DFD Level 1 proses 3 ini dijelaskan bahwa Pakar menginput data gejala pada proses 3.1 dan menghasilkan data gejala. Data gejala dapat diedit oleh pakar pada proses 3.2 dan data gejala juga dapat dihapus oleh pakar pada proses 3.3. kemudian data gejala juga dapat dilihat oleh pakar pada proses DFD Level 1 Proses 4 Gambar 6. DFD Level 1 Proses 4 Pada DFD Level 1 proses 4 ini dijelaskan bahwa Pakar menginput data gejala pada proses 4.1 dan menghasilkan data gejala. Data gejala dapat diedit oleh pakar pada proses 4.2 dan data gejala juga dapat dihapus oleh pakar pada proses 4.3. kemudian data gejala juga dapat dilihat oleh pakar pada proses

11 Entity Relationship Diagram (ERD) (Sumber: Dikelola Sendiri) Gambar 7. Entity Relationship Diagram (ERD) Dari Gambar 7 diagram entity relationship diagram dapat dijelaskans bahwa entitas Login Pakar melakukan membuat kategori didalam kategori terdapat id_kategori dan nama_kategori. Kategori akan menghasilkan data id_kerusakan, id_kategori, nama_kerusakan dan solusi_kerusakan dan berdasarkan data yang dikelola di entitas kerusakan. Didalam entitas solusi entitas jawaban yang mempunyai hubungan ke entitas kerusakan. Kerusakan akan menghasilkan data hasil konsultasi. Data kerusakan juga memiliki entitas pada data bobot. Login Pakar membuat data gejala, didalam entitas gejala terdapat id_gejala dan nama_gejala. Gejala akan menghasilkan data bobot, yang entitas didalamna terdapat id_bobot, id_kerusakan, id_gejala, dan bobot. Login Pakar juga memiliki entitas pada data hasil konsultasi. 11

12 Desain Alur Yang Diusulkan (Sumber: Dikelolah Sendiri) Gambar 8. Desain Alur Yang Diusulkan Berdasarkan Gambar 8 Alur yang diusulkan merupakan alur dari pakar dan user, diman pakar melakukan login jika berhasil akan masuk ke aplikasi dan melakukan input data atau edit data atau hapus data. Jika selesai akan tersimpan pada database data kategori, data kerusakan, data gejala kerusakan dan data hasil konsultasi. User masuk ke aplikasi dan akan melakukan pendaftaran setelah itu user melakukan login. Setelah melakukan login user akan melakukan penginputan data kategori dan data gejala kerusakan kemudian data yang telah dipilih akan diproses oleh aplikasi, setelah selesai diproses akan keluar hasil konsultasi berupa data kerusakan perhitungan nilai certainty fector yang dialami dan solusi yang diberikan. Pengujian Pada kategori Mesin Dalam pengujian perhitungan untuk kategori mesin, penulis mengambil simpel acak dalam memilih gejala-gejala yang ada pada kategori mesin, dalam kategori mesin penulis memilih gejala G1, G2, G3, G4, G5, G7, G9, G11. 12

13 Gambar 9. Gejala-gejala Kategori Mesin Dari gejala-gejala yang telah dipilih secara acak didapat nilai CF tertinggi yaitu 0.92, jenis kerusakan Piston, Head Cylinder dan Blok Cylinder dan adapun diagnosa lain dari gejala yang dipilih di atas, yaitu ada Kopling deangan nilai CF 70%, Setang Seher dengan nilai CF 40%, Rantai Mesin atau Rantai Klep dengan nilai CF 8%. Untuk nilai CF lebih kecil dari nol tidak akan ditampilkan sistem, sistem hanya menampilkan nilai CF lebih besar sama dengan nol. 13

14 Gambar 10. Hasil Dari Gejala-gejala Kategori Mesin PENUTUP Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan tentang sistem pakar kerusakan sepeda motor 4T (Stroke) dengan metode Certainty Factor dapat kami simpulkan sistem pakar ini dapat membantu pengguna sistem dalam mengindentifikasi setiap kerusakan yang ada pada sepeda motor dan membantu pakar dalam memberikan informasi gejala kerusakan dan kerusakan sepeda motor kepada masyarakat luas, terutama kepada masyarakat yang awam tentang kerusakan sepeda motor. Dengan adanya sistem pakar ini dapat membantu para siswa baru SMK Kejurusan Otomotif dalam pempelajari gejala kerusakan dari tiap kerusakan pada sepeda motor. Implementasi metode Certainty Factor pada sistem kerusakan sepeda motor 4T (Stroke) memberikan nilai kepastian dalam menampilkan kerusakan sepeda motor pada sistem. Sistem mampu mendiagnosa kerusakan sepeda motor 4T (Stroke) berdasarka gejala-gejala kerusakan yang dipilih dan sistem akan menampilkan kerusakan yang dialami berdasarkan nilai perhitungan tiap bobot gejala kerusakan. 14

15 DAFTAR PUSTAKA Al Fatta, Hanif Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi OffSet. Arhami, Muhammad Konsep Dasar Sistem Pakar. Yogyakarta: Andi OffSet. A.S, Rosa dan M. Shalaluddin Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung: Informatika Bandung. Hall, James Sistem informasi Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat. Indrajani Bedah Kilat 1 Jam Pengantar dan Sistem Basis Data. Jakarta: Elex Media Komputindo. Jogiyanto Analisis Dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi OffSet. Kusrini, Sistem Pakar. Yogyakarta: Andi OffSet. Merlina Nita, Hidayat Rahmat Perancangan Sistem Pakar. Jakarta: Ghalia Indonesia. Sugiyono Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sumarsono, Sonny Metode Riset Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu. 15

IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR PENDETEKSIAN JENIS KERUSAKAN SEPEDA MOTOR HONDA MATIC DENGAN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR PENDETEKSIAN JENIS KERUSAKAN SEPEDA MOTOR HONDA MATIC DENGAN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR PENDETEKSIAN JENIS KERUSAKAN SEPEDA MOTOR HONDA MATIC DENGAN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING SAYED FACHRURRAZI, S.Si., M.Kom Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik

Lebih terperinci

APLIKASI DIAGNOSA KERUSAKAN MESIN SEPEDA MOTOR BEBEK 4 TAK DENGAN METODE FORWARD CHAINING

APLIKASI DIAGNOSA KERUSAKAN MESIN SEPEDA MOTOR BEBEK 4 TAK DENGAN METODE FORWARD CHAINING ISSN : 2338-4018 APLIKASI DIAGNOSA KERUSAKAN MESIN SEPEDA MOTOR BEBEK 4 TAK DENGAN METODE FORWARD CHAINING Supyani (desamboy@yahoo.co.id) Bebas Widada (bbswdd@yahoo.com) Wawan Laksito (wlaksito@yahoo.com)

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KANKER PAYUDARA MENGGUNAKAN CERTAINTY FACTOR

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KANKER PAYUDARA MENGGUNAKAN CERTAINTY FACTOR SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KANKER PAYUDARA MENGGUNAKAN CERTAINTY FACTOR Aswita Andini Dea Fani Aneke Putri Jurusan Sistem Informasi STMIK PALCOMTECH Palembang Abstrak Sistem pakar untuk diagnosa penyakit

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR ANALISA PERMASALAHAN MESIN BAGI SEPEDA MOTOR BEBEK 4TAK SISTEM CDI (NON PLATINA) BERBASIS WEB

SISTEM PAKAR ANALISA PERMASALAHAN MESIN BAGI SEPEDA MOTOR BEBEK 4TAK SISTEM CDI (NON PLATINA) BERBASIS WEB SISTEM PAKAR ANALISA PERMASALAHAN MESIN BAGI SEPEDA MOTOR BEBEK 4TAK SISTEM CDI (NON PLATINA) BERBASIS WEB Rully Wahyu Bintoro 1), Muhammad Habib 2) 1), 2) Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta Jl

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KERUSAKAN SEPEDA MOTOR NON MATIC

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KERUSAKAN SEPEDA MOTOR NON MATIC SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KERUSAKAN SEPEDA MOTOR NON MATIC Cholil Jamhari 1*, Agus Kiryanto 2, Sri Huning Anwariningsih 3 1,2,3 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Sahid Surakarta

Lebih terperinci

Sistem Pakar untuk Mendeteksi Kerusakan Sepeda Motor Berbasis Android

Sistem Pakar untuk Mendeteksi Kerusakan Sepeda Motor Berbasis Android Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 Sistem Pakar untuk Mendeteksi Kerusakan Sepeda Motor Berbasis Android I Putu Warma Putra STMIK STIKOM BALI Jalan Raya

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 125 pada tahun 2005 untuk menggantikan Honda Karisma. Honda Supra X

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 125 pada tahun 2005 untuk menggantikan Honda Karisma. Honda Supra X BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 4.1. HONDA SUPRA X 125 PGM-FI Honda Supra X adalah salah satu merk dagang sepeda motor bebek yang di produksi oleh Astra Honda Motor. Sepeda motor ini diluncurkan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA KERUSAKAN SISTEM BAHAN BAKAR PADA SEPEDA MOTOR HONDA 4 TAK DENGAN BAHASA PROGRAM VISUAL BASIC 6.

IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA KERUSAKAN SISTEM BAHAN BAKAR PADA SEPEDA MOTOR HONDA 4 TAK DENGAN BAHASA PROGRAM VISUAL BASIC 6. IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA KERUSAKAN SISTEM BAHAN BAKAR PADA SEPEDA MOTOR HONDA 4 TAK DENGAN BAHASA PROGRAM VISUAL BASIC 6.0 Musthofa Fadil 1, Fiqih Satria 2 Jurusan Sistem Informasi STMIK

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN TIPE AUTISME PADA ANAK USIA 7-10 TAHUN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING. Agam Krisna Setiaji

SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN TIPE AUTISME PADA ANAK USIA 7-10 TAHUN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING. Agam Krisna Setiaji 1 SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN TIPE AUTISME PADA ANAK USIA 7-10 TAHUN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Agam Krisna Setiaji Program Studi Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro,

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR KERUSAKAN MOTOR KENDARAAN RODA DUA JENIS YAMAHA MATIC PADA REZA JAYA MOTOR SAMARINDA

SISTEM PAKAR KERUSAKAN MOTOR KENDARAAN RODA DUA JENIS YAMAHA MATIC PADA REZA JAYA MOTOR SAMARINDA 30 SEBATIK STMIK WICIDA SISTEM PAKAR KERUSAKAN MOTOR KENDARAAN RODA DUA JENIS YAMAHA MATIC PADA REZA JAYA MOTOR SAMARINDA Ekawati Yulsilviana 1), Hafiz Ansari 2) 1 Jurusan, Manajemen Informatika, STMIK

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Masalah Tahap analisis masalah akan memberikan data dan opini atas permasalahan yang dibidik dan dicarikan solusinya. Pada tahap ini kita melibatkan beberapa

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Secara umum, sistem pakar adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai sistem pakar kerusakan dinamo listrik dengan metode forward chaining yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem.

Lebih terperinci

APLIKASI ANALISA MASALAH MESIN MOTOR BEBEK MENGGUNAKAN METODE BACKWARD CHAINING

APLIKASI ANALISA MASALAH MESIN MOTOR BEBEK MENGGUNAKAN METODE BACKWARD CHAINING APLIKASI ANALISA MASALAH MESIN MOTOR BEBEK MENGGUNAKAN METODE BACKWARD CHAINING Angga Sulchan Saputra 1), Bayu Kuncoro Jati 2), Sumdoro Fajar Utomo 3) 1), 2),3) Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Sry Yunarti Program Studi Sistem Informasi STMIK Profesional Makassar yeye_rumbu@yahoo.co.id

Lebih terperinci

SISTEM CERDAS DIAGNOSA PENYAKIT AYAM

SISTEM CERDAS DIAGNOSA PENYAKIT AYAM SISTEM CERDAS DIAGNOSA PENYAKIT AYAM PRASETYO ADHY PRABOWO Program Studi Ilmu Komputer, FIK Universitas Dian Nuswantoro Jl. Nakula I No. 5-11, Semarang, 50131 Abstrak : Seiring perkembangan tekhnologi,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI 3.1 Analisis Permasalahan Wawancara Dengan Pakar

BAB 3 METODOLOGI 3.1 Analisis Permasalahan Wawancara Dengan Pakar BAB 3 METODOLOGI 3.1 Analisis Permasalahan Tidak sedikit orang di dunia ini, khususnya di Indonesia yang ingin memiliki kendaraan pribadi karena menurut mereka kendaraan pribadi itu lebih nyaman dan aman.

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA KERUSAKAN SEPEDA MOTOR MATIC INJEKSI MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER

SISTEM PAKAR DIAGNOSA KERUSAKAN SEPEDA MOTOR MATIC INJEKSI MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER SISTEM PAKAR DIAGNOSA KERUSAKAN SEPEDA MOTOR MATIC INJEKSI MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER Dian Kusuma Wati Wiwin Kuswinardi 1 Teknik Informatika, Universitas Kanjuruhan Malang, dyanitoaqo@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era teknologi saat ini sudah banyak teknologi Handphone yang berevolusi menjadi smartphone. Sudah menjadi kebutuhan sehari-hari bahwa masyarakat tak bisa lepas

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Pemasalahan Tingkat kecelakaan mobil yang semakin banyak terjadi di Indonesia sudah pasti memberikan kerugian secara materi maupun non-materi kepada pihak-pihak

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PEMASARAN SPAREPART MOBIL PADA PT SELARAS SIMPATI NUSANTARA PALEMBANG BERBASIS WEB

SISTEM INFORMASI PEMASARAN SPAREPART MOBIL PADA PT SELARAS SIMPATI NUSANTARA PALEMBANG BERBASIS WEB SISTEM INFORMASI PEMASARAN SPAREPART MOBIL PADA PT SELARAS SIMPATI NUSANTARA PALEMBANG BERBASIS WEB Kennedy Mustofa Jurusan Sistem Informasi STMIK PalComTech Palembang Abstrak Dunia teknologi informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak dilahirkan hingga tumbuh dewasa manusia diciptakan dengan kecerdasan yang luar biasa, kecerdasan juga akan berkembang dengan pesat. Kecerdasan tersebut yang dapat

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH VIRUS INFLUENZA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH VIRUS INFLUENZA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH VIRUS INFLUENZA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA GEJALA DEMAM UTAMA PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA GEJALA DEMAM UTAMA PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA GEJALA DEMAM UTAMA PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Putri Endah Sulistya Rini 1, Yuri Ariyanto Teknologi Informasi, Teknologi Informatika, Politeknik Negeri Malang

Lebih terperinci

TAKARIR. data atau informasi dan transformasi data yang bergerak dari pemasukan data hingga ke keluaran. Database

TAKARIR. data atau informasi dan transformasi data yang bergerak dari pemasukan data hingga ke keluaran. Database TAKARIR artificial intelligence backward chaining Data Flow Diagram (DFD) Database Decision Tree expert system forward chaining Flowchart Hardware Input Interface knowladge base Login Logout Output kecerdasan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Sistem Pakar Mendeteksi Kerusakan Sepeda Motor

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DALAM MENENTUKAN JENIS PERAWATAN WAJAH (STUDI KASUS RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA)

SISTEM PAKAR DALAM MENENTUKAN JENIS PERAWATAN WAJAH (STUDI KASUS RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA) SISTEM PAKAR DALAM MENENTUKAN JENIS PERAWATAN WAJAH (STUDI KASUS RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA) 1 Dwi Oktavia Andriyanti, 2 Sri Winiarti (0516127501) 1,2 Program Studi Teknik Informatika Universitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari sistem pakar untuk mendiagnosa kerusakan mesin pada mobil Mitsubishi Fuso menggunakan metode Certainty

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. Hasil Penelitian Hasil dari penelitian adalah aplikasi sistem pakar yang dapat mendeteksi kerusakan mobil vios melalui gejala-gejala yang diinputkan para

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam penelitian tugas akhir ini, metode penelitian sebagai pedoman dalam pelaksanaan penelitian sehingga yang dicapai tidak menyimpang dari tujuan yang telah di tentukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan komputer sekarang ini sangat pesat dan salah. satu pemanfaatan komputer adalah dalam bidang kecerdasan buatan.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan komputer sekarang ini sangat pesat dan salah. satu pemanfaatan komputer adalah dalam bidang kecerdasan buatan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan komputer sekarang ini sangat pesat dan salah satu pemanfaatan komputer adalah dalam bidang kecerdasan buatan. Di dalam bidang kecerdasan buatan, termasuk

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : sistem pakar, forward chaining, dempster shafer.

ABSTRAK. Kata kunci : sistem pakar, forward chaining, dempster shafer. ABSTRAK Sistem pakar merupakan sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang

Lebih terperinci

DIAGNOSA PENYAKIT KULIT PADA ANJING DI KLINIK HEWAN ASA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

DIAGNOSA PENYAKIT KULIT PADA ANJING DI KLINIK HEWAN ASA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING DIAGNOSA PENYAKIT KULIT PADA ANJING DI KLINIK HEWAN ASA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom) Pada Program Studi

Lebih terperinci

Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Pada Sepeda Motor 4-tak Dengan Menggunakan Metode Backward Chaining

Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Pada Sepeda Motor 4-tak Dengan Menggunakan Metode Backward Chaining Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Pada Sepeda Motor 4-tak Dengan Menggunakan Metode Backward Chaining Maria Shusanti F Program Studi Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Bandar Lampung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman yang modern ini, teknologi semakin berkembang, oleh karena itu masyarakat ingin sesuatu yang dapat memudahkan mereka dalam melakukan perjalanan. Dengan teknologi

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI INVESTASI PADA PT.SATRIA INVESTMENT GLOBAL MENGGUNAKAN BORLAND DELPHI 2007 DAN SQL SERVER 2008

SISTEM INFORMASI INVESTASI PADA PT.SATRIA INVESTMENT GLOBAL MENGGUNAKAN BORLAND DELPHI 2007 DAN SQL SERVER 2008 SISTEM INFORMASI INVESTASI PADA PT.SATRIA INVESTMENT GLOBAL MENGGUNAKAN BORLAND DELPHI 2007 DAN SQL SERVER 2008 Yeyep Julias Jurusan Sistem Informasi STMIK PalComTech Palembang Perkembangan teknologi dewasa

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan Kinerja Karyawan pada PT.Intan Sengkuyit Menggunakan Metode Simple Additive Weighting

Sistem Pendukung Keputusan Kinerja Karyawan pada PT.Intan Sengkuyit Menggunakan Metode Simple Additive Weighting Sistem Pendukung Keputusan Kinerja Karyawan pada PT.Intan Sengkuyit Menggunakan Metode Simple Additive Weighting Satriyo Nugroho Selamet Toni widianto Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Seorang pakar dalam menentukan alternatif keputusan membutuhkan waktu yang cukup lama, sehingga dapat mempengaruhi faktor fisikis seorang

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK DIAGNOSA AWAL PENYAKIT THT

SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK DIAGNOSA AWAL PENYAKIT THT SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK DIAGNOSA AWAL PENYAKIT THT Wahyu Prabowo 1), Muhammad Arief Widyananda 2), Bagus Santoso 3) Laboratorium Komputasi dan Sistem Cerdas, Jurusan Teknologi Informatika Fakultas

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT PARU-PARU PADA MANUSIA BERBASIS WEB

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT PARU-PARU PADA MANUSIA BERBASIS WEB SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT PARU-PARU PADA MANUSIA BERBASIS WEB Indri Mansyur 1, Wawan Kurniawan 2 Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Satya Negara Indonesia Email: waonek@rocketmail.com

Lebih terperinci

Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Menular Pada Klinik Umum Kebon Jahe Berbasis Web Dengan Menggunakan Metode Forward Chaining

Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Menular Pada Klinik Umum Kebon Jahe Berbasis Web Dengan Menggunakan Metode Forward Chaining Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Menular Pada Klinik Umum Kebon Jahe Berbasis Web Dengan Menggunakan Metode Forward Chaining Rahmat Tullah 1, Syaipul Ramdhan 2, Nasrullah Mubarak Padang 3 1,2 Dosen STMIK

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Analisa sistem merupakan proses awal yang harus dilaksanakan untuk menentukan permasalahan yang sedang dihadapi. Tahap ini bertujuan

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT SYARAF PADA WAJAH BERBASIS WEB

PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT SYARAF PADA WAJAH BERBASIS WEB PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT SYARAF PADA WAJAH BERBASIS WEB Encep Fuad Aziz 1, Dhami Johar Damiri 2, Dini Destiani 3 Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor Syamsu No.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Penelitian mengenai kerusakan sepeda motor bisa dilihat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Penelitian mengenai kerusakan sepeda motor bisa dilihat BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. TINJAUAN PUSTAKA Penelitian mengenai kerusakan sepeda motor bisa dilihat pada tabel 2.1 yang sudah dilakukan oleh: 1. Lilis Rahmannor dan Budi Rahmani (2011)

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN GUDANG BENGKEL PADA AREMA MOTOR BENGKEL RESMI HONDA DENGAN DELPHI 2007 DAN SQL Server 2008

SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN GUDANG BENGKEL PADA AREMA MOTOR BENGKEL RESMI HONDA DENGAN DELPHI 2007 DAN SQL Server 2008 SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN GUDANG BENGKEL PADA AREMA MOTOR BENGKEL RESMI HONDA DENGAN DELPHI 2007 DAN SQL Server 2008 Adi Wijaya Jurusan Sistem Informasi STMIK PalComTech Palembang Abstrak Perkembangan

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER

APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER Aprilia Sulistyohati, Taufiq Hidayat Laboratorium Sistem Informasi dan Perangkat Lunak Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA AWAL PENYAKIT USUS BUNTU DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR BERBASIS WEB SKRIPSI

SISTEM PAKAR DIAGNOSA AWAL PENYAKIT USUS BUNTU DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR BERBASIS WEB SKRIPSI SISTEM PAKAR DIAGNOSA AWAL PENYAKIT USUS BUNTU DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR BERBASIS WEB SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Jenjang Strata Satu (S1)

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III. 1. Analisa Masalah Dengan tingginya pengguna Toyota Avanza dikalangan masyarakat khususnya di indonesia membuat mobil ini laris dipasaran dan pelayanan yang diberikan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN DAN LATIHAN (DIKLAT) PADA RSI SITI KHADIJAH PALEMBANG BERBASIS WEB

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN DAN LATIHAN (DIKLAT) PADA RSI SITI KHADIJAH PALEMBANG BERBASIS WEB SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN DAN LATIHAN (DIKLAT) PADA RSI SITI KHADIJAH PALEMBANG BERBASIS WEB Puput Ardian Syaputa Rapita Sari Ricky Wijaya Utama Jurusan Sistem Informasi STMIK PalComTech Palembang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Metodologi Penelitian Adapun alur metodologi penelitian yang akan dipakai dalam menyelesaikan penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut: Gambar 3.1 Alur Metodologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem pakar sangat dibutuhkan untuk membantu pekerjaan manusia dalam mengambil suatu keputusan. Sistem pakar mulai dikembangkan pada tahun 1960-an dan 1970-an. Berdasarkan

Lebih terperinci

SISTEM PENDETEKSIAN KERUSAKAN DAN PERAWATAN SEPEDA MOTOR MERK SUZUKI TYPE FH 125 M PADA BENGKEL PRAKTEK SMK NEGERI 1 BONGAS KABUPATEN INDRAMAYU

SISTEM PENDETEKSIAN KERUSAKAN DAN PERAWATAN SEPEDA MOTOR MERK SUZUKI TYPE FH 125 M PADA BENGKEL PRAKTEK SMK NEGERI 1 BONGAS KABUPATEN INDRAMAYU SISTEM PENDETEKSIAN KERUSAKAN DAN PERAWATAN SEPEDA MOTOR MERK SUZUKI TYPE FH 25 M PADA BENGKEL PRAKTEK SMK NEGERI BONGAS KABUPATEN INDRAMAYU ======================= Tarwin, Dadang Sudrajat ======================

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR PENDETEKSI PENYAKIT MATA BERBASIS ANDROID

SISTEM PAKAR PENDETEKSI PENYAKIT MATA BERBASIS ANDROID Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi (JUSTIN) Vol. 1, No. 2, (2017) 57 SISTEM PAKAR PENDETEKSI PENYAKIT MATA BERBASIS ANDROID Aditiawarman 1, Helfi Nasution 2, Tursina 3 Program Studi Teknik Informatika,

Lebih terperinci

SISTEM ADMINISTRASI PENJUALAN DAN PEMBELIAN PADA CV. MITRA PERKASA MOTOR PALEMBANG DENGAN MENGGUNAKAN BORLAND DELPHI 7.0 DAN SQL SERVER 2008

SISTEM ADMINISTRASI PENJUALAN DAN PEMBELIAN PADA CV. MITRA PERKASA MOTOR PALEMBANG DENGAN MENGGUNAKAN BORLAND DELPHI 7.0 DAN SQL SERVER 2008 SISTEM ADMINISTRASI PENJUALAN DAN PEMBELIAN PADA CV. MITRA PERKASA MOTOR PALEMBANG DENGAN MENGGUNAKAN BORLAND DELPHI 7.0 DAN SQL SERVER 2008 Hendra Gunawan Yenita Jurusan Sistem Informasi STMIK PalComTech

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. identifikasi penyakit pada tanaman buah naga dengan menggunakan metode

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. identifikasi penyakit pada tanaman buah naga dengan menggunakan metode BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini penulis akan membahas mengenai perancangan sistem pakar identifikasi penyakit pada tanaman buah naga dengan menggunakan metode certainty Factor yang meliputi

Lebih terperinci

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penyakit Hepatitis adalah penyakit yang disebabkan oleh beberapa jenis

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penyakit Hepatitis adalah penyakit yang disebabkan oleh beberapa jenis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyakit Hepatitis adalah penyakit yang disebabkan oleh beberapa jenis virus yang menyerang dan menyebabkan peradangan serta merusak sel-sel organ hati manusia.

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM PAKAR DETEKSI KERUSAKAN MOTOR MATIC MENGGUNAKAN METODE FOWARD CHAINING. Agustan Latif

APLIKASI SISTEM PAKAR DETEKSI KERUSAKAN MOTOR MATIC MENGGUNAKAN METODE FOWARD CHAINING. Agustan Latif APLIKASI SISEM PAKAR DEEKSI KERUSAKAN MOOR MAIC MENGGUNAKAN MEODE FOWARD CHAINING Agustan Latif Email: agustan@unmus.ac.id Jurusan Sistim Informasi, Fakultas eknik Universitas Musamus ABSRAK Kerusakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibangun oleh dua orang inventor (penemu) dari Jerman bernama Gottlieb. memakai bahan bakar minyak bumi.

BAB I PENDAHULUAN. dibangun oleh dua orang inventor (penemu) dari Jerman bernama Gottlieb. memakai bahan bakar minyak bumi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepeda motor adalah kendaraan roda dua yang ditenagai oleh sebuah mesin, Sepeda motor pertama di dunia, ditemukan, dirancang dan dibangun oleh dua orang inventor

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT PADA TANAMAN ANGGREK MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT PADA TANAMAN ANGGREK MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT PADA TANAMAN ANGGREK MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR Bambang Yuwono, Wiwid Puji Wahyuningsih, Hafsah Jurusan Teknik Informatika UPN Veteran Yogyakarta

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA KERUSAKAN MESIN TOYOTA YARIS. Oleh. Agus Dwiyatno. Program Studi Teknik Informatika, STMIK El Rahma Yogyakarta

SISTEM PAKAR DIAGNOSA KERUSAKAN MESIN TOYOTA YARIS. Oleh. Agus Dwiyatno. Program Studi Teknik Informatika, STMIK El Rahma Yogyakarta 1 SISTEM PAKAR DIAGNOSA KERUSAKAN MESIN TOYOTA YARIS Oleh Agus Dwiyatno Program Studi Teknik Informatika, STMIK El Rahma Yogyakarta Abstrak Perkembangan dunia otomotif terkini banyak menggunakan komputer

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR KNOWLEDGE-BASED UNTUK DIAGNOSA SAKIT KEPALA

SISTEM PAKAR KNOWLEDGE-BASED UNTUK DIAGNOSA SAKIT KEPALA SISTEM PAKAR KNOWLEDGE-BASED UNTUK DIAGNOSA SAKIT KEPALA Ach. Ulul Azmi Rojabi 1 Yusriel Ardian 2 1 Sistem Informasi, Universitas Kanjuruhan Malang, rojabi@live.com 2 Sistem Informasi, Universitas Kanjuruhan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keunggulan manusia dibandingkan dengan makhluk lainnya terletak pada kecerdasannya, dengan kecerdasannya ini manusia dapat menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Universitas Lampung. Waktu penelitian dilaksanakan pada semester 8 tahun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Universitas Lampung. Waktu penelitian dilaksanakan pada semester 8 tahun BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di lingkungan jurusan Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan alam dan Bidang Proteksi Tanaman Fakultas

Lebih terperinci

1.3 Batasan Masalah Adapun batasan masalahnya adalah sebagai berikut: 1. Uji coba perangkat lunak

1.3 Batasan Masalah Adapun batasan masalahnya adalah sebagai berikut: 1. Uji coba perangkat lunak 1 1.1 penyakit. Selain itu, ikan nila memiliki toleransi yang luas terhadap kondisi lingkungan serta memiliki kemampuan yang efesien dalam membentuk protein dari bahan organik, limbah domestik, dan pertanian.

Lebih terperinci

TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016

TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016 PERANCANGAN APLIKASI UNTUK MENDIAGNOSA AWAL GANGGUAN PADA KEHAMILAN DENGAN PENDEKATAN SISTEM PAKAR SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana (S.Kom) Pada Program Teknik

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PENGELOLAAN DATA PESERTA DIKLAT BERBASIS WEB (STUDI KASUS: BALAI TEKNOLOGI KOMUNIKASI PENDIDIKAN DIY)

RANCANG BANGUN PENGELOLAAN DATA PESERTA DIKLAT BERBASIS WEB (STUDI KASUS: BALAI TEKNOLOGI KOMUNIKASI PENDIDIKAN DIY) RANCANG BANGUN PENGELOLAAN DATA PESERTA DIKLAT BERBASIS WEB (STUDI KASUS: BALAI TEKNOLOGI KOMUNIKASI PENDIDIKAN DIY) Lutfandita Landistyas, Kusrini STMIK AMIKOM Yogyakarta email : kusrini@amikom.ac.id

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 4.1 Analisis Sistem Analisa sistem dilakukan untuk membantu proses dalam menentukan jenis plastik ng akan digunakan oleh konsumen sesuai dengan produk makanann. Tahap analisa

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE FORWARD DAN BACKWARD CHAINING DALAM SISTEM PAKAR PEMILIHAN RESEP MASAKAN KHAS PADANG

PENERAPAN METODE FORWARD DAN BACKWARD CHAINING DALAM SISTEM PAKAR PEMILIHAN RESEP MASAKAN KHAS PADANG PENERAPAN METODE FORWARD DAN BACKWARD CHAINING DALAM SISTEM PAKAR PEMILIHAN RESEP MASAKAN KHAS PADANG Evi Fitri Yanti Hamsyah Jurusan Sistem Informasi STMIK PalComTech Palembang Abstrak Sistem Pakar untuk

Lebih terperinci

Review JURNAL Sistem Pakar Diagnosa Kerusakan Pada Motor Matic Vario Berbasis Web Studi Kasus : Bengkel Jozz Motor Cangkiran

Review JURNAL Sistem Pakar Diagnosa Kerusakan Pada Motor Matic Vario Berbasis Web Studi Kasus : Bengkel Jozz Motor Cangkiran Review JURNAL Sistem Pakar Diagnosa Kerusakan Pada Motor Matic Vario Berbasis Web Studi Kasus : Bengkel Jozz Motor Cangkiran Imam Wicaksono (imam12686@yahoo.com) Fitro Nur Hakim (masfitro@gmail.com) Victor

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA OVERHEATING PADA KENDARAAN BERSISTEM PENDINGIN AIR (LIQUID COOLING SYSTEM)

SISTEM PAKAR DIAGNOSA OVERHEATING PADA KENDARAAN BERSISTEM PENDINGIN AIR (LIQUID COOLING SYSTEM) J u r n a l T e k n i k A V o l 9 N o 1 M a r e t 2 0 1 7, 1-5 ISSN No. 2085-0859 SISTEM PAKAR DIAGNOSA OVERHEATING PADA KENDARAAN BERSISTEM PENDINGIN AIR (LIQUID COOLING SYSTEM) Adika Nur Sandrayanto

Lebih terperinci

Akhmad Sholikin, Sri Eniyati.

Akhmad Sholikin, Sri Eniyati. SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT TANAMAN JAMBU MERAH DELIMA BERBASIS WEB Akhmad Sholikin, Sri Eniyati. ABSTRAK Tanaman jambu merah delima dapat diserang berbagai macam penyakit,penyakit tersebut dapat diketahui

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR MENGIDENTIFIKASI PENOLAKAN FILM RADIOLOGI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR MENGIDENTIFIKASI PENOLAKAN FILM RADIOLOGI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Yunarti - Sistem Pakar Mengidentifikasi Penolakan Film SISTEM PAKAR MENGIDENTIFIKASI PENOLAKAN FILM RADIOLOGI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Sry Yunarti Program Studi Sistem Informasi, STMIK ProfesionalMakassar

Lebih terperinci

MERANCANG SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB SKRIPSI

MERANCANG SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB SKRIPSI MERANCANG SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Jenjang Strata Satu (S1) Pada Program

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan akan dimulai setelah tahap analisis terhadap sistem selesai dilakukan. Perancangan dapat didenifisikan sebagai penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT BERDASARKAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH BERSALIN MELINDA KEDIRI

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT BERDASARKAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH BERSALIN MELINDA KEDIRI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT BERDASARKAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH BERSALIN MELINDA KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom.)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara dengan penduduk mayoritas menggunakan sepeda motor sebagai alat transportasi untuk keperluan pribadi. Pada saat ini alat

Lebih terperinci

APLIKASI PENGOLAHAN DATA ADMINISTRASI PADA PT SINAR SURYA GRAHA PERSADA PRABUMULIH DENGAN MENGGUNAKAN BORLAND DELPHI 2007 DAN SQL SERVER 2008

APLIKASI PENGOLAHAN DATA ADMINISTRASI PADA PT SINAR SURYA GRAHA PERSADA PRABUMULIH DENGAN MENGGUNAKAN BORLAND DELPHI 2007 DAN SQL SERVER 2008 APLIKASI PENGOLAHAN DATA ADMINISTRASI PADA PT SINAR SURYA GRAHA PERSADA PRABUMULIH DENGAN MENGGUNAKAN BORLAND DELPHI 2007 DAN SQL SERVER 2008 Redy Sulistianto Winda Edisca Jurusan Manajemen Informatika

Lebih terperinci

SISTEM ADMINISTRASI KESISWAAN PADA SMKN 6 PALEMBANG DENGAN MENGGUNAKAN BAHASA PEMOGRAMAN DELPHI 2007 DAN SQL SERVER 2008

SISTEM ADMINISTRASI KESISWAAN PADA SMKN 6 PALEMBANG DENGAN MENGGUNAKAN BAHASA PEMOGRAMAN DELPHI 2007 DAN SQL SERVER 2008 SISTEM ADMINISTRASI KESISWAAN PADA SMKN 6 PALEMBANG DENGAN MENGGUNAKAN BAHASA PEMOGRAMAN DELPHI 2007 DAN SQL SERVER 2008 Andri Ardiansyah Jurusan Sistem Informasi STMIK PALCOMTECH PALEMBANG Abstrack Rancangan

Lebih terperinci

Sistem Pakar Perkembangan Anak Usia 0-12 Bulan Berbasis Web Dengan Metode Forward Chaining

Sistem Pakar Perkembangan Anak Usia 0-12 Bulan Berbasis Web Dengan Metode Forward Chaining Sistem Pakar Perkembangan Anak Usia 0-12 Bulan Berbasis Web Dengan Metode Forward Chaining M. Rosidi Zamroni, Choirul Anggun Cahyanti, Ahmad Jalaluddin 1) Program Studi Teknik Informatika Universitas Islam

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Pada analisa sistem yang berjalan akan melihat mekanisme input, proses, dan output yang berkaitan dengan perancangan sistem pakar mendiagnosa

Lebih terperinci

JURNAL KHATULISTIWA INFORMATIKA, VOL. 2 NO. 1 JUNI 2014 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK SEKOLAH BERBASIS WEB DENGAN JAVA

JURNAL KHATULISTIWA INFORMATIKA, VOL. 2 NO. 1 JUNI 2014 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK SEKOLAH BERBASIS WEB DENGAN JAVA PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK SEKOLAH BERBASIS WEB DENGAN JAVA Sandra J Kuryanti Program Studi Manajemen Informatika, AMIK BSI Bogor Jl. Perintis Kemerdekaan C-12 Mall Merdeka, Bogor, Indonesia

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR DALAM PENDETESIAN KERUSAKAN MESIN SEPEDA MOTOR

IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR DALAM PENDETESIAN KERUSAKAN MESIN SEPEDA MOTOR IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR DALAM PENDETESIAN KERUSAKAN MESIN SEPEDA MOTOR Eva Darnila Teknik Informatika Universitas Malikussaleh Lhokseumawe Jl. Cot Tgk Nie-Reulet, Aceh Utara, 141 Indonesia email : eva_daud@yahoo.com

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA KERUSAKAN MESIN MOTOR MATIC INJECTION MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER

SISTEM PAKAR DIAGNOSA KERUSAKAN MESIN MOTOR MATIC INJECTION MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER SISTEM PAKAR DIAGNOSA KERUSAKAN MESIN MOTOR MATIC INJECTION MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER Rizki Romadhon Padrul Saleh Dede Rosadi Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang Abstrak Sistem

Lebih terperinci

MERANCANG SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB SKRIPSI

MERANCANG SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB SKRIPSI MERANCANG SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Jenjang Strata Satu (S1) Pada Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencapai kendaraan. Meskipun pemerintah telah melakukan perbaikan

BAB I PENDAHULUAN. mencapai kendaraan. Meskipun pemerintah telah melakukan perbaikan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dari waktu ke waktu, kepadatan jalan raya mulai terlihat sangat mencolok. Hal ini dapat dibuktikan jika mengacu pada statistik perkembangan jumlah kendaraan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT MATA MANUSIA

PENERAPAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT MATA MANUSIA PENERAPAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT MATA MANUSIA Meilisa Roslina Simamora Jurusan Sistem Informasi STMIK PalComTech Palembang Abstrak Mata sebagai jendela dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bentuk perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat. Timezone adalah sebuah

BAB I PENDAHULUAN. bentuk perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat. Timezone adalah sebuah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan zaman yang terus mengalami kemajuan telah mengakibatkan munculnya beberapa permainan yang mengandalkan teknologi dan mesin yang canggih. Perubahan jenis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu dengan suatu media konsultasi yang bersifat online. mengemukakan pesoalan-persoalan yang terjadi kemudian pakar akan

BAB I PENDAHULUAN. yaitu dengan suatu media konsultasi yang bersifat online. mengemukakan pesoalan-persoalan yang terjadi kemudian pakar akan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Media konsultasi merupakan sebuah media atau sarana untuk berkomunikasi atau berinteraksi antara seorang pakar dengan pengguna. Dalam bidang medis kegiatan konsultasi

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR M. Zainal Arifin 1, Siti Nurhayati 2, Adri Raidyarto 3 Program Studi Sistem Informasi Universitas Yapis Papua Jl. DR. Samratulangi,

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI HANDPHONE PADA PT. AGUNG JAYA PONSELINDO PALEMBANG DENGAN MENGGUNAKAN DELPHI 2007 DAN SQL SERVER 2008

SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI HANDPHONE PADA PT. AGUNG JAYA PONSELINDO PALEMBANG DENGAN MENGGUNAKAN DELPHI 2007 DAN SQL SERVER 2008 SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI HANDPHONE PADA PT. AGUNG JAYA PONSELINDO PALEMBANG DENGAN MENGGUNAKAN DELPHI 2007 DAN SQL SERVER 2008 Diana Jurusan Sistem Informasi STMIK PalComTech Palembang Abstrak Sistem

Lebih terperinci

Lampiran. Struktur Pohon Keputusan K0010 K0060

Lampiran. Struktur Pohon Keputusan K0010 K0060 Lampiran Struktur Pohon Keputusan K0010 K0060 A0010 B0010 C0010 C0020 C0030 C0040 C0050 C0060 K0010 K0020 K0030 K0040 K0050 K0060 Mesin motor mati Tidak ada api pada busi Ujung elektroda rata dengan keramik

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA MASALAH KULIT WAJAH UNTUK PENENTUAN PRODUK PERAWATAN WAJAH PADA KLINIK PLATINUM SKIN CARE PALEMBANG

SISTEM PAKAR DIAGNOSA MASALAH KULIT WAJAH UNTUK PENENTUAN PRODUK PERAWATAN WAJAH PADA KLINIK PLATINUM SKIN CARE PALEMBANG SISTEM PAKAR DIAGNOSA MASALAH KULIT WAJAH UNTUK PENENTUAN PRODUK PERAWATAN WAJAH PADA KLINIK PLATINUM SKIN CARE PALEMBANG Anggun Purwaningsih Rayendra Riska Puspita Jurusan Sistem Informasi STMIK PalComTech

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA KERUSAKAN SEPEDA MOTOR MATIC INJEKSI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS ANDROID

SISTEM PAKAR DIAGNOSA KERUSAKAN SEPEDA MOTOR MATIC INJEKSI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS ANDROID SISTEM PAKAR DIAGNOSA KERUSAKAN SEPEDA MOTOR MATIC INJEKSI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS ANDROID Anggri Sartika Wiguna 1, Isman Harianto 2 1,2 Teknik Informatika, Universitas Kanjuruhan

Lebih terperinci

PEMANFATAN TEOREMA BAYES DALAM PENENTUAN PENYAKIT THT

PEMANFATAN TEOREMA BAYES DALAM PENENTUAN PENYAKIT THT PEMANFATAN TEOREMA BAYES DALAM PENENTUAN PENYAKIT THT Sri Winiarti Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta Email : daffal02@yahoo.com ABSTRAK Dalam

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. Dalam membangun sebuah aplikasi untuk mendeteksi kerusakan pada

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. Dalam membangun sebuah aplikasi untuk mendeteksi kerusakan pada BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Sistem Dalam membangun sebuah aplikasi untuk mendeteksi kerusakan pada sepeda motor dan cara penanganannya dilakukan beberapa tahap analisis yaitu : 1. Menentukan

Lebih terperinci

Ahmad Firmansyah Sari Rachmawati Sigit Achmad Jurusan Sistem Informasi STMIK PalComTech Palembang. Abstrak

Ahmad Firmansyah Sari Rachmawati Sigit Achmad Jurusan Sistem Informasi STMIK PalComTech Palembang. Abstrak IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSANPEMBERIAN IZIN PERPANJANGAN TRAYEK ANGKUTAN KOTAMENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITEVE WEIGHTING (SAW) PADA DINAS PERHUBUNGAN KOTA PALEMBANG Ahmad Firmansyah Sari Rachmawati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tetapi juga cara berfikirnya. Pola hidup manusia zaman sekarang tentu berbeda

BAB I PENDAHULUAN. tetapi juga cara berfikirnya. Pola hidup manusia zaman sekarang tentu berbeda BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kemajuan di bidang teknologi yang pesat pada saat ini, ternyata membawa banyak perubahan. Pola hidup itu bukan saja terjadi pada pola hidup manusia tetapi juga cara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membantu proses dan cara berpikir manusia yang disebut sebagai artificial

BAB I PENDAHULUAN. membantu proses dan cara berpikir manusia yang disebut sebagai artificial BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan semakin berkembangnya pengetahuan, teknologi komputer juga mengalami kemajuan yang sangat signifikan dari tahun ke tahun. Hal ini ditandai dengan berkembangnya

Lebih terperinci

WEBSITE PT. LUMENINDO GILANG CAHAYA MENGGUNAKAN METODE WATERFALL

WEBSITE PT. LUMENINDO GILANG CAHAYA MENGGUNAKAN METODE WATERFALL WEBSITE PT. LUMENINDO GILANG CAHAYA MENGGUNAKAN METODE WATERFALL Dewi Oktavia Anggraini Edo Emeraldo Jurusan Sistem Informasi STMIK PalComTech Palembang Abstrak PT. Lumenindo Gilang Cahaya adalah salah

Lebih terperinci