DAFTAR PUSTAKA. Adi Nugroho, 2004, Buku Teks Komputer / Basis Data, Jakarta : Informatika. xii

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DAFTAR PUSTAKA. Adi Nugroho, 2004, Buku Teks Komputer / Basis Data, Jakarta : Informatika. xii"

Transkripsi

1 DAFTAR PUSTAKA Anna, Hart., 2005, Sistem Pakar Sebuah Perkenalan Untuk Manager, Alih Bahasa : ME Fifi, JP, Jakarta : PT. Elex Media Kompetindo. Kusrini, 2008, Sistem Pakar Teori dan Aplikasi, Yogyakarta: Andi Publisher. Meier, Reto., 2009, Profesional Android Application Development, Indianapolis, Indiana. : Wiley Publishing, Inc. Siswanto, 2010, Kecerdasan Tiruan (edisi kedua), Yogyakarta. Jakarta : Graha Ilmu. Susanto, Stephanus Hermawan., 2011, Mudah Membuat Aplikasi Android, Yogyakarta. : ANDI. Sri Hartati, Sri Iswanti, 2008, Sistem Pakar dan Pengembanganya, Yogyakarta : Graha Ilmu. Priyanta, F., 2011, Pemrograman Android Untuk Pemula Books, Australia. Setiorini, Hesti., 2013, Sistem Pakar Mengidentifikasi Jenis Palem, Jakarta : Universitas Budi Luhur. Adi Nugroho, 2004, Buku Teks Komputer / Basis Data, Jakarta : Informatika. xii

2 xiii

3 LAMPIRAN 1. Pohon Keputusan Gambar 3.35 : Pohon Keputusan Level 1 A010 : Mesin masih bisa distater A020 : Mesin tidak bisa distater B010 : Kondisi mesin bisa hidup B020 : Kondisi mesin tidak bisa hidup B030 : Kondisi mesin bisa hidup B040 : Kondisi mesin tidak bisa hidup xiv

4 B010 : Kondisi mesin bisa hidup Gambar 3.36 : Pohon Keputusan Level 2 4 C010 : Terdengar bunyi kasar pada mesin C020 : Terasa sulit saat melakukan transmisi C030 : Tenaga mesin terasa melemah saat akselerasi C040 : Terasa getaran / Tidak nyaman saat melakukan akselerasi C050 : Pendingin kendaraan terasa panas C060 : Mesin Kendaraan tersendat saat akselerasi C070 : Mesin kendaraan terasa cepat panas D010 : Oli pada mesin terlihat hitam dan keruh D020 : Susunan kabel electrical pada mesin tidak tersusun rapih D030 : Saringan pada bahan bakar terliha tidak bersih ( kotor ) D040 : Minyak kopling pada kendaraan tidak terisi cukup D050 : Plat kopling di mesin kendaraan terlihat tipis D060 : Plat kopling di mesin tidak terpasang dengan baik D070 : Plat kopling di mesin tidak terpasang dengan baik D080 : Plat kopling di mesin kendaraan terlihat tipis D090 : Saringan pada bahan bakar terlihat banyak kotoran D100 : Baut pada kendaraan tidak lengkap dan terpasang tidak baik dan benar D110 : Suspensi di mesin tidak memiliki daya tahan xv

5 D120 : Terlihat lubang atau retakan pada suspense mesin D130 : Kompresor pendingin pada kendaraan terlihat retak atau berlubang D140 : Freon pada pendingin di kendaraan terlihat kosong atau tidak cukup D150 : Fuse pada pendingin kendaraan terlihat hitam atau hangus D160 : Saringan pendingin pada kendaraan terlihat kotor atau tidak bersih D170 : Saringan pada pengguna bahan bakar kendaraan terlihat kotor D180 : Terlihat kebocoran pada sistem di mesin D190 : Sistem injeksi terlihat bermasalah D200 : Radiator pada kendaraan tidak terisi cukup air D210 : Terlihat keretakan radiator di mesin K010 : Oli mesin pada kendaraan kotor atau tidak bagus K020 : Susunan kabel electrical bermasalah K030 : Saringan kendaraan pada bahan bakar kotor K040 : Minyak kopling pada kendaraan kurang atau kosong K050 : Plat kopling pada kendaraan sudah aus atau menipis K060 : Plat kopling slip atau tidak terpasang dengan baik K070 : Plat kopling slip atau tidak terpasang dengan baik K080 : Plat kopling pada kendaraan sudah aus atau menipis K090 : Saringan kendaraan pada bahan bakar kotor K100 : Baut mesin pada kendaraan hilang atau kendur atau tidak kencang K110 : Suspensi pada mesin rusak K120 : Suspensi pada mesin kotor K130 : Kompresor pendingin rusak K140 : Freon habis atau tidak cukup K150 : Fuse pendingin pada kendaraan rusak K160 : Saringan pendingin pada kendaraan kotor K170 : Saringan penggunaan bahan bakar kendaraan kotor K180 : Terjadi kebocoran sistem di mesin K190 : Sistem injeksi pada kendaraan rusak K200 : Radiator pada kendaraan kering K210 : Radiator pada kendaraan bocor xvi

6 B020 : Kondisi mesin tidak dapat hidup Gambar 3.37 : Pohon keputusan Level 2-4 C080 : Lampu kontak pada mesin terlihat mati C090 : Mesin kendaraan pernah kemasukan air C100 : Mesin kendaraan lama tidak di gunakan C110 : Putaran mesin tidak langsam D220 : Kabel power tidak terpasang dengan benar atau lepas D230 : Sikring power di mobil terlihat hitam atau hangus D240 : Accu / Aki pada kendaraan tidak memiliki daya D250 : Oli mesin kendaraan bercampur dengan air D260 : Accu kendaraan di mesin kendaraan basah terkena air D270 : Sistem penginapan di mesin kendaraan lembab terkena air dan basah D280 : Kabel komponen mesin terlihat sudah using atau regas D290 : Busi terlihat hitam atau berwarna kusamaccu D300 : Accu / Aki pada kendaraan sudah tidak memiliki daya D310 : Terjadi kebocoran pada blok mesin D320 : Piston didalam lubang silinder oglak D330 : Arus pada kabel busi tidak sampai pada busi D340 : Dinamo ampere rusak xvii

7 K220 : Kabel power di stop kontak lepas K230 : Sikring power pada kendaraan rusak K240 : ACCU / Aki pada kendaraan soak / habis K250 : Oli mesin kendaraan bercampur dengan air K260 : ACCU / Aki pada kendaraan basah atau soak K270 : Sistem pengapian kendaraan basah K280 : Kabel pengapian kendaraan pada mesin rusak atau tidak layak pakai K290 : Busi mesin kendaraan pada mesin rusak K300 : ACCU / Aki pada kendaraan soak / habis K310 : Paking silinder head rusak K320 : Ring piston rusak K330 : Kabel tegangan tinggi rusak K340 : Baterai tekor B020 B030 C120 C130 C140 C150 C160 D350 D360 D370 D380 D390 D400 D410 D420 D430 D440 K350 K360 K370 K380 K390 K400 K410 K380 K430 K440 B030 : Kondisi mesin bisa hidup B040 : Kondisi mesin tidak bisa hidup Gambar 3.38 : Pohon keputusan Level 2-4 xviii

8 C120 : Kontak mesin pada kendaraan bisa dimasukan kunci C130 : Kontak mesin pada kendaraan tidak bisa dimasukan kunci C140 : Tidak ada pengapian sama sekali C150 : Mesin kendaraan masih terlihat layak untuk digunakan C160 : Api dibusi besar D350 : Kabel dalam stop kontak terlihat berantakan dan putus D360 : ACCU / Aki pada kendaraan tidak memiliki daya D370 : Kunci kontak terlihat tidak layak pakai D380 : Terjadi shoot pada kabel CDI D390 : Arus tidak sampai pada ECU D400 : Bahan bakar tidak mau mengalir pada injection D410 : Sistem dan hubungan antara kabel tidak di mesin terpasang dengan baik D420 : Busi tidak dapat memercikan api E430 : Areng dibusi sudah habis E440 : pelampung di injcetion rusak K350 : Kabel stop kontak rusak K360 : ACCU / Aki pada kendaraan soak / habis K370 : Kunci kontak pada kendaraan rusak K380 : CDI rusak K390 : Sistem ECU rusak K400 : Bensin habis K410 : Sistem dan hubungan antara kabel bermasalah K420 : Kawat elektroda patah K430 : Jarak areng dengan elektroda sudah renggang K440 : Pelampung bocor xix

9 2. Rule - rule 1. Masalah masalah a. Kondisi Fisik 1) Mesin bisa distarter 2) Mesin tidak bisa distarter b. Mesin masih bisa hidup 2) Mesin tidak bisa hidup c. Masalah yang timbul atau di rasakan 1) Akselerasi 2) Transmisi 3) Suhu kendaraan 4) Sistem mesin bermasalah d. Reaksi pada komponen 1) Accu 2) Bahan bakar 3) Sikring 4) Fuse 5) Radiator 6) Kompresor 7) Busi 8) Stop Kontak xx

10 Rule 1 : Dan terdengar bunyi kasar pada mesin Dan oli pada mesin terlihat hitam dan keruh Maka oli mesin pada kendaraan kotor atau tidak bagus Solusi : Untuk mendapatkan bunyi yang lebih halus segera lakukan pergantian oli dengan menggunakan oli yang tepat dan cocok untuk kendaraan. Rule 2 : Jika mesin masih bisa distarter Dan terdengar bunyi kasar pada mesin Dan susunan kabel electrical pada mesin tidak tersusun rapih Maka susunan kabel electrical bermasalah Solusi : Untuk mendapatkan bunyi yang lebih halus segera lakukan pengecekan kabel electrical agar terpasang dengan rapih dan teratur sehingga membuat kendaraan berakselerasi dengan maksimal. Rule 3 : Dan terdengar bunyi kasar pada mesin Dan Saringan kendaraan pada bahan bakar kotor Solusi : Untuk mendapatkan bunyi yang lebih halus segera lakukan pembersihan saringan bahan bakar pada kendaraan atau pergantian saringan agar system pada mesin dapat bekerja dengan maksimal. xxi

11 Rules 4 : Dan terasa sulit saat melakukan transmisi Dan minyak kopling pada kendaraan tidak terisi cukup Maka minyak kopling pada kendaraan kurang Solusi : Untuk membuat kendaraan mudah saat melakukan transmisi segera lakukan pengisian minyak kopling yang cukup agar system transmisi pada mesin dapat bekerja dengan maksimal Rule 5 : Dan terasa sulit saat melakukan transmisi Dan plat kopling pada kendaraan sudah aus atau menipis Solisi : Untuk membuat kendaraan mudah saat melakukan trasmisi segera lakukan pergantian plat kopling agar system transmisi pada mesin dapat bekerja dengan maksimal. Rule 6 : Dan terasa sulit saat melakukan trasmisi Dan plat kopling di mesin tidak terpasang dengan baik Solusi : Untuk membuat kendaraan mudah saat melakukan trasmisi segera lakukan perbaikan plat kopling agar posisinya tepat sehingga membuat system transmisi pada mesin dapat bekerja dengan maksimal. xxii

12 Rule 7 : Dan tegangan mesin terasa melemah saat akselerasi Dan plat kopling di mesin tidak terpasang dengan baik Maka plat kopling slip atau tidak terpasang dengan baik Solusi : Untuk membuat kendaraan agar dapat berakselerasi dengan maksimal segera lakukan perbaikan plat kopling agar posisinya tepat sehingga mesin agar dapat berakselerasi dengan maksimal dan sempurna. Rule 8 : Dan tegangan mesin terasa melemah saat akselerasi Dan plat kopling di mesin kendaraan terlihat tipis Maka plat kopling pada kendaraan sudah aus atau menipis Solusi : Untuk membuat kendaraan agar dapat berakselerasi dengan maksimal segera lakukan pergantian plat kopling agar mesin dapat berakselerasi dengan maksimal dan sempurna. Rule 9 : Dan tegangan mesin terasa melemah saat akselerasi Dan Saringan bahan bakar di mesin terlihat tidak bersih atau kotor Maka saringan bahan bakar di mesin kotor Solusi : Untuk membuat kendaraan agar dapat berakselerasi dengan maksimal segera lakukan pembersihan atau pergantian saringan pada bahan bakar agar mesin dapat berakselerasi dengan maksimal dan sempurna. xxiii

13 Rule 10 : Dan terasa getaran atau ketidaknyamanan saat melakukan akselerasi Maka baut pada kendaraan hilang atau kendur ( tidak kencang ) Solusi : Untuk membuat kendaraan nyaman dengan tidak adanya getaran lakukan pemasangan baut dengan benar dan lengkapi komponen baut yang hilang di mesin agar kerapatan mesin dapat terjaga dan tidak membuat bunyi kasar saat berakselerasi. Rule 11 : Dan terasa getaran atau ketidaknyamanan saat melakukan akselerasi Dan suspense pada mesin rusak Solusi : Untuk membuat kendaraan nyaman dengan tidak adanya getaran lakukan pergantian Suspensi agar mesin terasa empuk karena masih memiliki daya tahan untuk menahan beban kendaraan. Rule 12 : Dan terasa getaran atau ketidaknyamanan saat melakukan akselerasi Dan Suspensi di mesin terlihat lubang atau retakan Maka Suspensi pada mesin bocor Solusi : Untuk membuat kendaraan nyaman dengan tidak adanya getaran lakukan pergantian Suspensi agar mesin terasa empuk karena masih memiliki daya tahan untuk menahan beban kendaraan. xxiv

14 Rule 13 : Dan pendingin kendaraan terasa panas Dan kompresor pendingin pada mesin terlihat retak atau bocor Maka kompresor pendingin pada mesin rusak Solusi : Untuk membuat pendingin pada kendaraan dapat bekerja dengan baik segera lakukan perbaikan atau pergantian pada kompresor pendingin mesin. Rule 14 : Dan pendingin kendaraan terasa panas Dan Freon pendingin di mesin terlihat kosong / tidak cukup Maka Freon pendingin habis atau tidak cukup Solusi : Untuk membuat pendingin pada kendaraan dapat bekerja dengan baik segera lakukan pengisian Freon pendingin atau pergantian Freon di pendingin mesin Rule 15 : Dan pendingin kendaraan terasa panas Dan fuse pada pendingin di kendaraan terlihat hitam dan hangus Maka fuse pendingin pada kendaraan rusak Solusi : Untuk membuat pendingin pada kendaraan dapat bekerja dengan baik segera lakukan pergantian fuse pendingin di mesin kendaraan. xxv

15 Rule 16 : Dan pendingin kendaraan terasa panas Dan Saringan di pendingin kendaraan terlihat kotor atau tidak bersih Maka saringan udara di pendingin kotor Solusi : Untuk membuat pendingin pada kendaraan dapat bekerja dengan baik segera lakukan pembersihan pada saringan pendingin mesin atau mengganti saringan dengan yang baru di mesin kendaraan. Rule 17 : Dan mesin kendaraan tersendat saat melakukan akselerasi Dan saringan penggunaan bahan bakar pada kendaraan terlihat kotor Maka saringan bahan bakar kendaraan kotor Solusi : Untuk membuat kendaraan dapat melakukan pembakaran sempurna segera lakukan pembersihan saringan penggunaan bahan bakar pada kendaraan atau pergantian saringan. Rule 18 : Dan mesin kendaraan tersendat saat melakukan akselerasi Dan terdapat kebocoran sistem di mesin Maka terjadi kebocoran sistem di mesin kendaraan Solusi : Untuk membuat kendaraan dapat melakukan dapat berakselerasi dengan lancar segera lakukan pengecekan kabel kabel sistem di mesin dan pasang komponen dengan teratur dan benar. xxvi

16 Rule 19 : Dan mesin kendaraan tersendat saat melakukan akselerasi Dan sistem injeksi terlihat bermasalah Maka sistem injeksi pada kendaraan rusak Solusi : Untuk membuat kendaraan dapat melakukan dapat berakselerasi dengan lancar segera lakukan pengecekan sistem injeksi di sistem. Rule 20 : Dan mesin kendaraan terasa cepat panas Dan radiator pada kendaraan tidak terisi cukup air Maka radiator mesin kering Solusi : Untuk membuat kendaraan tidak cepat panas segera isi radiator dengan air sampai penuh agar mesin tidak mengalami pemanasan yang drastic. Rule 21 : Dan mesin kendaraan terasa cepat panas Dan terlihat keretakan pada radiator kendaraan Maka radiator mesin kotor Solusi : Untuk membuat kendaraan tidak cepat panas segera perbaiki radiator atau ganti radiator agar air tidak keluar sehingga mesin tidak mengalami pemanasan yang drastis. xxvii

17 Rule 22 : Dan lampu kontak mesin terlihat mati Dan kabel power tidak terpasang dengan benar atau lepas Maka kabel power di stop kontak terlepas Solusi : Segera pasang dengan benar dan rapi kabel power sehingga kontak dapat terhubung dengan mesin. Rule 23 : Dan lampu kontak mesin terlihat mati Dan sikring power pada kendaraan terlihat hitam / hangus Maka sikring power pada kendaraan rusak Solusi : Segera ganti sikring power dengan yang baru sehingga kontak dapat terhubung dengan mesin. Rule 24 : Dan lampu kontak mesin terlihat mati Dan accu / aki pada kendaraan sudah tidak memiliki daya Maka accu / aki pada kendaraan soak atau habis Solusi : Segera isi aki pada kendaraan atau ganti dengan yang baru aki kendaraan agar kontak kontak dapat memiliki daya untuk terhubung dengan mesin. xxviii

18 Rule 25 : Dan Mesin kendaraan pernah kemasukan air Dan oli mesin bercampur dengan air Maka oli mesin tercampur dengan air Solusi : Segera buang oli mesin dang anti yang baru. Rule 26 : Dan Mesin kendaraan pernah kemasukan air Dan accu / aki basah terkena air Maka accu / aki mein basah atau soak kehabisan daya Solusi : Segera isi aki pada kendaraan atau ganti dengan yang baru aki kendaraan agar accu masih memiliki daya. Rule 27 : Dan Mesin kendaraan pernah kemasukan air Dam system pengapian di mesin basah atau lembap Karen air Maka system pengapian di mesin basah Solusi : Segera keringkan komponen pengapian dan jauhkan dari campuran air xxix

19 Rule 28 : Dan mesin kendaraan lama tidak di gunakan Dan kabel komponen di mesin terlihat using dan regas Maka kabel komponen rusak tidak layak pakai Solusi : Segera cabut kabel komponen yang hancur dang anti dengan kabel komponen yang baru. Rule 29 : Dan mesin kendaraan lama tidak di gunakan Dan Busi terlihat hitam atau berwarna kusam Maka busi pada kendaraan rusak Solusi : Segera genti busi kendaraan dengan yang baru. Rule 30 : Dan mesin kendaraan lama tidak di gunakan Dan accu / aki pada kendaraan sudah tidak memiliki daya Maka accu / aki pada kendaraan soak atau habis Solusi : Segera ganti accu / aki kendaraan dengan yang baru atau isi kembali daya accu / agar memiliki daya. xxx

20 Rule 31 : Dan Putaran mesin tidak lanngsam Dan Terjadi kebocoran pada blok mesin Maka paking silinder head rusak Solusi : Segera ganti paking silinder head dengan yang baru. Rule 32 : Dan Putaran mesin tidak lanngsam Dan piston di dalam lubang silinder oglak Maka Ring piston rusak Solusi : Segera ganti ring piston dengan yang baru Rule 33 : Dan Putaran mesin tidak lanngsam Dan arus pada kabel busi tidak sampai pada busi Maka kabel tegangan tinggi rusak Solusi : Segera ganti kabel dengan yang baru xxxi

21 Rule 34 : Dan Putaran mesin tidak lanngsam Dan Dinamo ampre Rusak Maka Batrai tekor Solusi : Segera ganti batrai dan dynamo dengan yang baru Rule 35 : Jika mesin tidak bisa di starter Dan Kontak pada mesin dapat di masukan kunci Dan kabel dalam stop kontak terlihat berantakan atau putus Maka kabel stop kontak rusak Solusi : Segera ganti stop kontak dengan yang baru agar daya dapat di nyalahkan. Rule 36 : Jika mesin tidak bisa di starter Dan Kontak pada mesin dapat di masukan kunci Dan accu / aki kendaraan pada mesin soak / habis Solusi : Segera ganti accu / aki kendaraan dengan yang baru atau isi kembali daya accu / agar memiliki daya. Rule 37 : Jika mesin tidak bisa di starter Dan Kontak pada mesin tidak dapat di masukan kunci Dan kunci kontak terlihat tidak layak pakai Maka kunci kontak pada kendaraan rusak Solusi : Segera ganti kunci kontak kendaraan anda dengan yang baru. xxxii

22 Rule 38 : Jika mesin tidak bisa di starter Dan Tidak ada pengapian sama sekali Dan Terjadi shoot pada kabel CDI Maka CDI rusak Solusi : Segera Ganti CDI Baru. Rule 39 : Jika mesin tidak bisa di starter Dan Tidak ada pengapian sama sekali Dan Arus tidak sampai pada ECU Maka Sistem ECU rusak Solusi : Segera ganti ECU baru. Rule 40 : Jika mesin tidak bisa di starter Dan Tidak ada pengapian sama sekali Dan Bahan bakar tidak mau mengalir pada injection Maka Bensin habis Solusi : Segera Isi bensin anda. xxxiii

23 Rule 41 : Jika mesin tidak bisa di starter Dan Mesin kendaraan masih terlihat layak di gunakan Dan system Dan hubungan antara kabel tidak terpasang dengan baik Maka system dan hubungan antar kabel bermasalah Solusi : Segera periksa hubungan tiap komponen dan pasang dengan benar agar setiap komponen terhubung dengan baik. Rule 42 : Jika mesin tidak bisa di starter Dan Api di busi besar Dan Busi tidak dapat memercikan api Maka Kawat elektroda patah Solusi : Segera ganti dan pasang kawat elektroda dengan yang baru. Rule 43 : Jika mesin tidak bisa di starter Dan Api di busi besar Dan Areng dibusi sudah habis Maka Jarak areng dengan elektroda sudah renggang Solusi : Segera ganti busi dengan yang baru xxxiv

24 Rule 44 : Jika mesin tidak bisa di starter Dan Api di busi besar Dan pelampung di injcetion rusak Maka Pelampung bocor Solusi : Segera ganti Pelampung di incection xxxv

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Secara umum, sistem pakar adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II PENDAHULUAN BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Motor Bakar Bensin Motor bakar bensin adalah mesin untuk membangkitkan tenaga. Motor bakar bensin berfungsi untuk mengubah energi kimia yang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 125 pada tahun 2005 untuk menggantikan Honda Karisma. Honda Supra X

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 125 pada tahun 2005 untuk menggantikan Honda Karisma. Honda Supra X BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 4.1. HONDA SUPRA X 125 PGM-FI Honda Supra X adalah salah satu merk dagang sepeda motor bebek yang di produksi oleh Astra Honda Motor. Sepeda motor ini diluncurkan

Lebih terperinci

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK 2.1 Lingkup Kerja Praktek di PT. Safari Dharma Sakti Lingkup kerja praktek di PT.Safari Dharma Sakti pemeliharaan secara berkala kendaraan bus Mercedes Benz dan Hino meliputi

Lebih terperinci

Lampiran. Struktur Pohon Keputusan K0010 K0060

Lampiran. Struktur Pohon Keputusan K0010 K0060 Lampiran Struktur Pohon Keputusan K0010 K0060 A0010 B0010 C0010 C0020 C0030 C0040 C0050 C0060 K0010 K0020 K0030 K0040 K0050 K0060 Mesin motor mati Tidak ada api pada busi Ujung elektroda rata dengan keramik

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA KERUSAKAN PADA KENDARAN SEPEDA MOTOR MATIC

SISTEM PAKAR DIAGNOSA KERUSAKAN PADA KENDARAN SEPEDA MOTOR MATIC SISTEM PAKAR DIAGNOSA KERUSAKAN PADA KENDARAN SEPEDA MOTOR MATIC Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sistem Pakar Dosen Pengampu : Betha Nurina Sari, M.Kom Disusun Oleh : Group

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR ANALISA PERMASALAHAN MESIN BAGI SEPEDA MOTOR BEBEK 4TAK SISTEM CDI (NON PLATINA) BERBASIS WEB

SISTEM PAKAR ANALISA PERMASALAHAN MESIN BAGI SEPEDA MOTOR BEBEK 4TAK SISTEM CDI (NON PLATINA) BERBASIS WEB SISTEM PAKAR ANALISA PERMASALAHAN MESIN BAGI SEPEDA MOTOR BEBEK 4TAK SISTEM CDI (NON PLATINA) BERBASIS WEB Rully Wahyu Bintoro 1), Muhammad Habib 2) 1), 2) Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta Jl

Lebih terperinci

1. EMISI GAS BUANG EURO2

1. EMISI GAS BUANG EURO2 1. EMISI GAS BUANG EURO2 b c a Kendaraan Anda menggunakan mesin spesifikasi Euro2, didukung oleh: a. Turbocharger 4J 4H Turbocharger mensuplai udara dalam jumlah yang besar ke dalam cylinder sehingga output

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. Hasil Penelitian Hasil dari penelitian adalah aplikasi sistem pakar yang dapat mendeteksi kerusakan mobil vios melalui gejala-gejala yang diinputkan para

Lebih terperinci

Letak sensor EFI pada toyota Avanza dan Daihatsu Xenia tak sensor pada Avanza/ Xenia tak Sensor dan Injektor Mesin Avanza/xenia

Letak sensor EFI pada toyota Avanza dan Daihatsu Xenia tak sensor pada Avanza/ Xenia tak Sensor dan Injektor Mesin Avanza/xenia Letak sensor EFI pada toyota Avanza dan Daihatsu Xenia Letak sensor pada Avanza/ Xenia 1. Vacuum switching Valve (EVAP) 2. Sensor Tekanan Absolut Manifold 3. Pompa nahan Bakar 4. Sensor oksigen (sensor

Lebih terperinci

Mobil lebih awet karena frekuensi bongkar-pasangnya relatif lebih kecil.

Mobil lebih awet karena frekuensi bongkar-pasangnya relatif lebih kecil. Tune-up merupakan servis yang paling sering dilakukan dibandingkan dengan jenis servis mobil yang lain, seperti overhaul, spooring- balancing, dan kenteng magic (ketok magic). Tune-up merupakan servis

Lebih terperinci

MENGANALISA DAN MEMPERBAIKI KERUSAKAN MESIN PENDINGIN

MENGANALISA DAN MEMPERBAIKI KERUSAKAN MESIN PENDINGIN MENGANALISA DAN MEMPERBAIKI KERUSAKAN MESIN PENDINGIN Pada tahapan berikut ini kita dihapkan pada tahapan menganalisa dan memperbaiki kerusakan mesin pendingin yang lazim disebut dengan kulkas atau freezer.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Masalah Tahap analisis masalah akan memberikan data dan opini atas permasalahan yang dibidik dan dicarikan solusinya. Pada tahap ini kita melibatkan beberapa

Lebih terperinci

1. OVERLOADING ( MUATAN BERLEBIH )

1. OVERLOADING ( MUATAN BERLEBIH ) 1. OVERLOADING ( MUATAN BERLEBIH ) Memuat berlebihan tidak hanya memperpendek usia kendaraan anda, tetapi juga berbahaya, oleh sebab itu hindarkanlah. Berat muatan harus dibatasi oleh GVM ( berat kotor

Lebih terperinci

Spark Ignition Engine

Spark Ignition Engine Spark Ignition Engine Fiqi Adhyaksa 0400020245 Gatot E. Pramono 0400020261 Gerry Ardian 040002027X Handoko Arimurti 0400020288 S. Ghani R. 0400020539 Transformasi Energi Pembakaran Siklus Termodinamik

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI 3.1 Analisis Permasalahan Wawancara Dengan Pakar

BAB 3 METODOLOGI 3.1 Analisis Permasalahan Wawancara Dengan Pakar BAB 3 METODOLOGI 3.1 Analisis Permasalahan Tidak sedikit orang di dunia ini, khususnya di Indonesia yang ingin memiliki kendaraan pribadi karena menurut mereka kendaraan pribadi itu lebih nyaman dan aman.

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR ANALISA KERUSAKAN KOMPONEN MESIN PADA MOBIL NISSAN GRAND LIVINA. Dosen Pengampu : Betha Nurina Sari, M. Kom.

SISTEM PAKAR ANALISA KERUSAKAN KOMPONEN MESIN PADA MOBIL NISSAN GRAND LIVINA. Dosen Pengampu : Betha Nurina Sari, M. Kom. SISTEM PAKAR ANALISA KERUSAKAN KOMPONEN MESIN PADA MOBIL NISSAN GRAND LIVINA Dosen Pengampu : Betha Nurina Sari, M. Kom Di Susun Oleh : Angga Fajar Lesmana Hidayat 1441177004233 Redy Kurniawan 1441177004188

Lebih terperinci

PERAWATAN FORKLIFT FD20ST-3

PERAWATAN FORKLIFT FD20ST-3 PERAWATAN FORKLIFT FD20ST-3 PERAWATAN FORKLIFT Oleh FD20ST-3 Ady Prasetya (210345025) Hasan Basri (210345035) Muhamad Maulana (210345039) Apa itu forklift??? Forklift adalah sebuah alat bantu berupa kendaraan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata-kata kunci : perceived value, brand association, brand loyalty, dan keputusan pembelian. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata-kata kunci : perceived value, brand association, brand loyalty, dan keputusan pembelian. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Seiring dengan perkembangan zaman saat ini, industri otomotif merupakan pasar industri yang dibutuhkan oleh masyarakat. Berdasarkan sebuah survey yang menunjukkan bahwa industri otomotif merek

Lebih terperinci

LAMPIRAN A Pohon Keputusan

LAMPIRAN A Pohon Keputusan 72 LAMPIRAN A Pohon Keputusan Identifikasi Kerusakan pada motor Yamaha V-ixion B010 B020 B030 B040 B050 B060 B070 B080 B090 B100 B110 B120 B130 B140 B010 B020 B030 B040 B050 B060 B070 B080 B090 B100 B110

Lebih terperinci

PRAKTEK II TUNE UP MOTOR DIESEL. A. Tujuan:

PRAKTEK II TUNE UP MOTOR DIESEL. A. Tujuan: PRAKTEK II TUNE UP MOTOR DIESEL A. Tujuan: - mahasiswa dapat memahami komponen komponen pada mesin diesel yang harus di tun e up - mahasiswa dapat memahami fungsi dan cara kerja komponen komponen mesin

Lebih terperinci

BAB III PROSES PERAWATAN DAN PERBAIKAN

BAB III PROSES PERAWATAN DAN PERBAIKAN DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN NOMOR PERSOALAN... ii LEMBAR PENGESAHAN... iii LEMBAR PERNYATAAN... iv LEMBAR PERSEMBAHAN... v MOTTO... vi KATA PENGANTAR... vii ABSTRACT... ix INTISARI... x DAFTAR

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN Gasoline Generator SG 3000 & SG 7500

BUKU PANDUAN Gasoline Generator SG 3000 & SG 7500 S A G E BUKU PANDUAN Gasoline Generator SG 3000 & SG 7500 SG300W GASOLINE GENERATOR O L INE E N G I N SE 168s PT. SHARPRINDO DINAMIKA PRIMA Layanan service : (021) 5903411 Website : www. shark.co.id Bersertifikasi

Lebih terperinci

ENGINE TUNE-UP CONVENTIONAL

ENGINE TUNE-UP CONVENTIONAL MODUL PELATIHAN ENGINE TUNE-UP CONVENTIONAL Oleh: Sriyono 132206843 JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG 2007 Servis Rutin

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 9.1 Spesifikasi Komponen Kopling Mekanis mesin ATV 2 Tak Toyoco

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 9.1 Spesifikasi Komponen Kopling Mekanis mesin ATV 2 Tak Toyoco 29 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 9.1 Spesifikasi Komponen Kopling Mekanis mesin ATV 2 Tak Toyoco G16ADP 2 langkah 160cc Dari pembongkaran yang dilkukan didapat spesifikasi komponen kopling kering mekanis

Lebih terperinci

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN DISPENSER DOMO

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN DISPENSER DOMO SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN DISPENSER DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian ini dengan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 PERAWATAN DAN PENGOPERASIAN RINGAN PADA GENSET DAN PANEL ATS AMF AGAR TETAP OPTIMAL. Gambar 4.1 Mesin Genset

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 PERAWATAN DAN PENGOPERASIAN RINGAN PADA GENSET DAN PANEL ATS AMF AGAR TETAP OPTIMAL. Gambar 4.1 Mesin Genset BAB IV PEMBAHASAN 4.1 PERAWATAN DAN PENGOPERASIAN RINGAN PADA GENSET DAN PANEL ATS AMF AGAR TETAP OPTIMAL Gambar 4.1 Mesin Genset Ada beberapa hal yang harus di perhatikan untuk sistem otomatisasi agar

Lebih terperinci

SISTIM PENGAPIAN. Jadi sistim pengapian berfungsi untuk campuran udara dan bensin di dalam ruang bakar pada.

SISTIM PENGAPIAN. Jadi sistim pengapian berfungsi untuk campuran udara dan bensin di dalam ruang bakar pada. SISTIM PENGAPIAN Pada motor bensin, campuran bahan bakar dan udara yang dikompresikan di dalam silinder harus untuk menghasilkan tenaga. Jadi sistim pengapian berfungsi untuk campuran udara dan bensin

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT YANG MAHA ESA MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT YANG MAHA ESA MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 109/M-IND/PER/10/2010 TENTANG PENUNJUKAN LEMBAGA PENILAIAN KESESUAIAN DALAM RANGKA PEMBERLAKUAN DAN PENGAWASAN STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI)

Lebih terperinci

Oleh: Nuryanto K BAB I PENDAHULUAN

Oleh: Nuryanto K BAB I PENDAHULUAN Pengaruh penggantian koil pengapian sepeda motor dengan koil mobil dan variasi putaran mesin terhadap konsumsi bahan bakar pada sepeda motor Honda Supra x tahun 2002 Oleh: Nuryanto K. 2599038 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

Oleh Team RB BPT MEKANISASI PERTANIAN JAWA BARAT DINAS PERTANIAN JAWA BARAT

Oleh Team RB BPT MEKANISASI PERTANIAN JAWA BARAT DINAS PERTANIAN JAWA BARAT Oleh Team RB BPT MEKANISASI PERTANIAN JAWA BARAT DINAS PERTANIAN JAWA BARAT Dimulai tahun 1800 >>Motor Tenaga Uap Tahun 1900>> Traktor dengan Tenaga uap Pada tahun 1898 Rudolf Diesel (Jerman) Seorang Insyiniur

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 40 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Modifikasi Dari hasil modifikasi mesin Honda CB 100 dengan mengunakan Honda Tiger yang bertujuan untuk perbandingan dari ketiga perbandingan yang berbeda yaitu kendaraan

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA SISWA TUNE UP MESIN 4 Tak 4 SILINDER

LEMBAR KERJA SISWA TUNE UP MESIN 4 Tak 4 SILINDER LEMBAR KERJA SISWA TUNE UP MESIN 4 Tak 4 SILINDER Petunjuk Lembar Kerja Siswa Ikuti prosedur Tune Up seperti pada video yang anda saksikan Tayangan dan petunjuk di video adalah terbatas, tetapi prosedur

Lebih terperinci

TUNE UP MESIN TOYOTA SERI 4K dan 5K

TUNE UP MESIN TOYOTA SERI 4K dan 5K SMK KARTANEGARA WATES KAB. KEDIRI ENGINE TUNE UP MESIN TOYOTA SERI 4K dan 5K Nama Siswa No. Absen Kelas Jurusan : : : : 74 TUNE UP MESIN BENSIN 4 LANGKAH PENGERTIAN TUNE UP Jumlah kendaraan mobil sampai

Lebih terperinci

TUNE UP SEPEDA MOTOR FEBRIYAN BAYU P ( ) MUHAMMAD GHOZALI ( )

TUNE UP SEPEDA MOTOR FEBRIYAN BAYU P ( ) MUHAMMAD GHOZALI ( ) TUNE UP SEPEDA MOTOR FEBRIYAN BAYU P (130513605980) MUHAMMAD GHOZALI (130513605979) Latar Belakang Setiap sepeda motor yang digunakan pasti akan mengalami keadaan dimana bagian dari sepada motor tersebut

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN BAB V PERSIAPAN MENGHIDUPKAN, MENGHIDUPKAN, MEMATIKAN DAN MENJALANKAN TRAKTOR Drs. Kadirman, MS. KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB III KEGIATAN PENGUJIAN DAN PERAWATAN

BAB III KEGIATAN PENGUJIAN DAN PERAWATAN BAB III KEGIATAN PENGUJIAN DAN PERAWATAN Untuk mengetahui hubungannya perawatan rutin dengan kajian emisi kendaraan berdasarkan pada Standart uji SNI 09-2766-1992, maka pengujian ini dilakukan dengan menggunakan

Lebih terperinci

AC (AIR CONDITIONER)

AC (AIR CONDITIONER) AC (AIR CONDITIONER) AC adalah suatu jenis mesin pendingin yang berfungsi sebagai penyejuk ruangan. Ditinjau dari konstruksi, AC bias dibagi menjadi dua bagian, yakni sisi luar dan sisi dalam. Sisi luar

Lebih terperinci

APLIKASI DIAGNOSA KERUSAKAN MESIN SEPEDA MOTOR BEBEK 4 TAK DENGAN METODE FORWARD CHAINING

APLIKASI DIAGNOSA KERUSAKAN MESIN SEPEDA MOTOR BEBEK 4 TAK DENGAN METODE FORWARD CHAINING ISSN : 2338-4018 APLIKASI DIAGNOSA KERUSAKAN MESIN SEPEDA MOTOR BEBEK 4 TAK DENGAN METODE FORWARD CHAINING Supyani (desamboy@yahoo.co.id) Bebas Widada (bbswdd@yahoo.com) Wawan Laksito (wlaksito@yahoo.com)

Lebih terperinci

PRAKTEK KERJA INDUSTRI DI BENGKEL SLENDRO MEKANIK TAHUN 2012/2013

PRAKTEK KERJA INDUSTRI DI BENGKEL SLENDRO MEKANIK TAHUN 2012/2013 LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI DI BENGKEL SLENDRO MEKANIK TAHUN 2012/2013 Disusun oleh : N a ma : MUHAMMAD DEDI S.R No. Induk : 9045 Kelas Prog.Keahlian : XII MOB : Teknik Mekanik Otomotif SMK PETRUS KANISIUS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Bahan Penelitian Pada penelitian ini, terdapat beberapa bahan yang digunakan dalam proses penelitian diantaranya adalah : 3.1.1. Sepeda Motor Sepeda motor yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Penelitian Tempat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berada di Motocourse Technology (Mototech) Jl. Ringroad Selatan, Kemasan, Singosaren, Banguntapan,

Lebih terperinci

BAGIAN-BAGIAN UTAMA MOTOR Bagian-bagian utama motor dibagi menjadi dua bagian yaitu : A. Bagian-bagian Motor Utama yang Tidak Bergerak

BAGIAN-BAGIAN UTAMA MOTOR Bagian-bagian utama motor dibagi menjadi dua bagian yaitu : A. Bagian-bagian Motor Utama yang Tidak Bergerak BAGIAN-BAGIAN UTAMA MOTOR Bagian-bagian utama motor dibagi menjadi dua bagian yaitu : A. Bagian-bagian Motor Utama yang Tidak Bergerak Tutup kepala silinder (cylinder head cup) kepala silinder (cylinder

Lebih terperinci

Tune Up Mesin Bensin TUNE UP MOTOR BENSIN

Tune Up Mesin Bensin TUNE UP MOTOR BENSIN TUNE UP MOTOR BENSIN 1 Membersihkan Saringan Udara Ganti bila sudah kotor belebihan Semprot dengan udara tekan dari arah berlawanan dengan arah aliran udara masuk 2 Periksa Oli Mesin Periksa : Jumlah Oli

Lebih terperinci

Bisnis Jual Beli Mobil Bekas. Karya Ilmiah Tentang Bisnis. Oleh ; Ardhi Fadli Adi NIM : Kelas ; SI TI 1K

Bisnis Jual Beli Mobil Bekas. Karya Ilmiah Tentang Bisnis. Oleh ; Ardhi Fadli Adi NIM : Kelas ; SI TI 1K Bisnis Jual Beli Mobil Bekas Karya Ilmiah Tentang Bisnis Oleh ; Ardhi Fadli Adi NIM : 10.11.4331 Kelas ; SI TI 1K STIMIK AMIKOM JOGYAKARTA 2011 Kata pengantar Dan Tujuan karya ilmiah ini dengan penuh kemudahan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Troubleshooting Sistem Pengapian Dan Pengisian Sepeda Motor. 1. Cara Kerja Sistem Pengapian Sepeda Motor Yamaha Mio

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Troubleshooting Sistem Pengapian Dan Pengisian Sepeda Motor. 1. Cara Kerja Sistem Pengapian Sepeda Motor Yamaha Mio BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Troubleshooting Sistem Pengapian Dan Pengisian Sepeda Motor Yamaha Mio 4.1.1 Sistem Pengapian Yamaha Mio ( DC ) 1. Cara Kerja Sistem Pengapian Sepeda Motor Yamaha Mio Pada

Lebih terperinci

Petunjuk : Berilah Tanda Silang (X) pada salah satu jawaban yang paling tepat

Petunjuk : Berilah Tanda Silang (X) pada salah satu jawaban yang paling tepat Petunjuk : Berilah Tanda Silang (X) pada salah satu jawaban yang paling tepat 1. Menurut gambar di bawah ini jaket air (water jacket) ditunjukkan oleh 1 5 7 2 8 9 6 3 4 a. No. 1 b. No. 2 c. No. 3 d. No.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin cepat mendorong manusia untuk selalu mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi (Daryanto, 1999 : 1). Sepeda motor, seperti juga

Lebih terperinci

PENGARUH JUMLAH SEL PADA HYDROGEN GENERATOR TERHADAP PENGHEMATAN BAHAN BAKAR

PENGARUH JUMLAH SEL PADA HYDROGEN GENERATOR TERHADAP PENGHEMATAN BAHAN BAKAR PENGARUH JUMLAH SEL PADA HYDROGEN GENERATOR TERHADAP PENGHEMATAN BAHAN BAKAR A. Yudi Eka Risano Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, UNILA Jl. Sumantri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung, 35145 Telp. (0721)

Lebih terperinci

D. LANGKAH KERJA a. Langkah awal sebelum melakukan Engine Tune Up Mobil Bensin 4 Tak 4 silinder

D. LANGKAH KERJA a. Langkah awal sebelum melakukan Engine Tune Up Mobil Bensin 4 Tak 4 silinder JOB SHEET DASAR TEKNOLOGI A. TUJUAN : Setelah menyelesaikan praktek ini diharapkan siswa dapat : 1. Dapat menjelaskan prosedur tune up 2. Dapat melakukan prosedur tune up dengan benar 3. Dapat melakukan

Lebih terperinci

Prosedur Pengetesan Injektor

Prosedur Pengetesan Injektor Prosedur Servis, Pengetesan dan Perbaikan Injektor Diesel Menentukan Kerusakan Injektor Sesuai penjelasan dalam buku yang ditulis oleh May and Crouse, sebuah kesalahan pada injektor akan dapat di identifikasikan

Lebih terperinci

Sumber: Susanto, Lampiran 1 General arrangement Kapal PSP Tangki bahan bakar 10. Rumah ABK dan ruang kemudi

Sumber: Susanto, Lampiran 1 General arrangement Kapal PSP Tangki bahan bakar 10. Rumah ABK dan ruang kemudi LAMPIRAN 66 Lampiran 1 General arrangement Kapal PSP 01 Keterangan: 1. Palkah ikan 7. Kursi pemancing 2. Palkah alat tangkap 8. Drum air tawar 3. Ruang mesin 9. Kotak perbekalan 4. Tangki bahan bakar 10.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAAN 4.1 PENGERTIAN DAN FUNGSI KOPLING Kopling adalah satu bagian yang mutlak diperlukan pada truk dan jenis lainnya dimana penggerak utamanya diperoleh dari hasil pembakaran di dalam silinder

Lebih terperinci

Apakah itu Neptunuss

Apakah itu Neptunuss Apakah itu Neptunuss Neptunus adalah generator gas Hydroxy atau yang dinamakan gas HHO melalui elektrolisis air murni memproduksi terutama H 2 dan O 2 dengan memanfaatkan teknologi ZCLC (Zero Current Lost

Lebih terperinci

Mesin Penyiang Padi Sawah Bermotor Power Weeder JP-02 / 20

Mesin Penyiang Padi Sawah Bermotor Power Weeder JP-02 / 20 Mesin Penyiang Padi Sawah Bermotor Power Weeder JP-02 / 20 Bacalah buku petunjuk sebelum anda menggunakan mesin penyiang bermotor (power weeder) BALAI BESAR PENGEMBANGAN MEKANISASI PERTANIAN BADAN PENELITIAN

Lebih terperinci

KONSENTRASI OTOMOTIF JURUSAN PENDIDIKAN TEKIK MOTOR

KONSENTRASI OTOMOTIF JURUSAN PENDIDIKAN TEKIK MOTOR JPTM FPTK 2006 KONSENTRASI OTOMOTIF JURUSAN PENDIDIKAN TEKIK MOTOR FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BAHAN AJAR NO 2 Motor TANGGAL : KOMPETENSI Komponen Utama

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA Kementerian Hukum dan HAM. Kewarganegaraan. Bentuk Formulir. Pengurusan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA Kementerian Hukum dan HAM. Kewarganegaraan. Bentuk Formulir. Pengurusan. No.555, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA Kementerian Hukum dan HAM. Kewarganegaraan. Bentuk Formulir. Pengurusan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-120.AH.1O.01

Lebih terperinci

Gambar 3.1. Diagram alir percikan bunga api pada busi

Gambar 3.1. Diagram alir percikan bunga api pada busi BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram Alir Pengujian Proses pengambilan data yang dilakukan pada penelitian ini meliputi 3 bagian yang dapat ditunjukkan pada gambar-gambar di bawah ini : 1.1.1. Diagram

Lebih terperinci

BAB 9 MENGIDENTIFIKASI MESIN PENGGERAK UTAMA

BAB 9 MENGIDENTIFIKASI MESIN PENGGERAK UTAMA BAB 9 MENGIDENTIFIKASI MESIN PENGGERAK UTAMA 9.1. MESIN PENGGERAK UTAMA KAPAL PERIKANAN Mesin penggerak utama harus dalam kondisi yang prima apabila kapal perikanan akan memulai perjalanannya. Konstruksi

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 24 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES Gambar 4.1, Alur proses perawatan (Sumber: Astrido group. 2016) 25 1 Customer mengambil nomor antrian pada mesin antrian. 2 Customer memberikan data

Lebih terperinci

MODUL POWER THRESHER. Diklat Teknis Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Pertanian dan BABINSA

MODUL POWER THRESHER. Diklat Teknis Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Pertanian dan BABINSA MODUL POWER THRESHER Diklat Teknis Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Pertanian dan BABINSA KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN 2015 Sesi Perontok

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER Di susun oleh : Cahya Hurip B.W 11504244016 Pendidikan Teknik Otomotif Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta 2012 Dasar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram Alir Pengujian Proses penelitian ini dilakukan sesuai dengan prosedur yang ditunjukkan pada gambar 3.1. : 3.1.1. Diagram alir pengujian percikan bunga api pada busi

Lebih terperinci

Lampiran 1 Pohon Keputusan

Lampiran 1 Pohon Keputusan Lampiran 1 Pohon Keputusan Lampiran 2 Rule Rule 1 M001 J001 C001 D001 S001 Rule 2 M001 J001 C002 D002 S002 Rule 3 M002 J002 C003 D003 Kerusakan pada saluran bensin Kerja koil baik tetapi tidak keluar

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. Beberapa pengertian perawatan dapat diuraikan sebagai berikut :

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. Beberapa pengertian perawatan dapat diuraikan sebagai berikut : BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Pengertian Perawatan Beberapa pengertian perawatan dapat diuraikan sebagai berikut : Menurut Drs. Sudjoko dalam bukunya yang berjudul adminitrasi materil, pemeliharaan

Lebih terperinci

SISTEM START SIRKUIT SISTEM START JENIS BIASA PENGETESAN KEMAMPUAN KERJA STARTER

SISTEM START SIRKUIT SISTEM START JENIS BIASA PENGETESAN KEMAMPUAN KERJA STARTER SISTEM START SIRKUIT SISTEM START JENIS BIASA PENGETESAN KEMAMPUAN KERJA STARTER PENGETESAN KERJA TANPA BEBAN Jepitlah starter dengan catok untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. 1. Hubungkan starter

Lebih terperinci

MESIN PENDINGIN. Gambar 1. Skema cara kerja mesin pendingin.

MESIN PENDINGIN. Gambar 1. Skema cara kerja mesin pendingin. Mengenal Cara Kerja Mesin Pendingin MESIN PENDINGIN Mesin pendingin adalah suatu rangkaian rangkaian yang mampu bekerja untuk menghasilkan suhu atau temperature dingin. Mesin pendingin bisanya berupa kulkas,

Lebih terperinci

mengikuti petunjuk yang diberikan oleh pihak

mengikuti petunjuk yang diberikan oleh pihak Jenis Kendaraan Kode Kendaraan Bandara Tahun Form Checklist Tahunan untuk Foam Tender a No Pekerjaan Lakukan inspeksi pada fuel filter eksterior untuk mengetahui ada/tidaknya kebocoran yang terjadi pada

Lebih terperinci

MAKALAH DASAR-DASAR mesin

MAKALAH DASAR-DASAR mesin MAKALAH DASAR-DASAR mesin Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Pelajaran Teknik Dasar Otomotif Disusun Oleh: B cex KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah swt, karena atas limpahan rahmatnya,

Lebih terperinci

Pembakaran. Dibutuhkan 3 unsur atau kompoenen agar terjadi proses pembakaran pada tipe motor pembakaran didalam yaitu:

Pembakaran. Dibutuhkan 3 unsur atau kompoenen agar terjadi proses pembakaran pada tipe motor pembakaran didalam yaitu: JPTM FPTK 2006 KONSENTRASI OTOMOTIF JURUSAN PENDIDIKAN TEKIK MOTOR FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BUKU AJAR NO 2 Motor Bensin TANGGAL : KOMPETENSI Mendeskripsikan

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 30 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES Gambar 4.1 Alur Proses Perawatan 31 1. Customer mengambil nomor antrian pada mesin antrian. 2. Customer memberikan data mobil beserta keluhannya kepada

Lebih terperinci

STUDI KARAKTERISTIK TEKANAN INJEKSI DAN WAKTU INJEKSI PADA TWO STROKE GASOLINE DIRECT INJECTION ENGINE

STUDI KARAKTERISTIK TEKANAN INJEKSI DAN WAKTU INJEKSI PADA TWO STROKE GASOLINE DIRECT INJECTION ENGINE STUDI KARAKTERISTIK TEKANAN INJEKSI DAN WAKTU INJEKSI PADA TWO STROKE GASOLINE DIRECT INJECTION ENGINE Darwin R.B Syaka 1*, Ragil Sukarno 1, Mohammad Waritsu 1 1 Program Studi Pendidikan Teknik Mesin,

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Skematik Chassis Engine Test Bed Chassis Engine Test Bed digunakan untuk menguji performa sepeda motor. Seperti ditunjukkan pada Gambar 3.1, skema pengujian didasarkan

Lebih terperinci

Cara Mengetahui Kondisi Mesin Dengan Melihat Warna Busi

Cara Mengetahui Kondisi Mesin Dengan Melihat Warna Busi Cara Mengetahui Kondisi Mesin Dengan Melihat Warna Busi Kalau akhir-akhir ini motor kamu terasa boros, ada baiknya curigai kondisi pembakaran yang kurang sempurna. Bagaimana cara ngeceknya? Ternyata caranya

Lebih terperinci

Pemeriksaan & Penggantian Oli Mesin

Pemeriksaan & Penggantian Oli Mesin Pemeriksaan & Penggantian Oli Mesin A. Fungsi dan Unjuk Kerja Oli Mesin Oli mesin mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Pelumasan: mengurangi gesekan mesin 2. Perapatan: memastikan bahwa ruang pembakaran

Lebih terperinci

E. Analisis Data...29 BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...31 A. Gambaran Subyek Penelitian Distribusi jenis kelamin pasien tuberkulosis

E. Analisis Data...29 BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...31 A. Gambaran Subyek Penelitian Distribusi jenis kelamin pasien tuberkulosis DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...viii DAFTAR ISI...x DAFTAR GAMBAR...xiii DAFTAR TABEL...xiv DAFTAR LAMPIRAN...xvi INTISARI...xvii ABSTRACT...xviii BAB I. PENDAHULUAN...1 A. Latar Belakang Masalah...1 B. Perumusan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KOMPRESI

PERBANDINGAN KOMPRESI Jalan paling efektif untuk meningkatkan BMEP adalah menaikkan perbandingan kompresi. BMEP adalah Brake Mean Effectife Presure (Tekanan efektif pengereman rata-rata) atau rata-rata tekanan di dalam silinder

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Setelang melakukan proses overhoul cylinder head berdasarkan standar dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Setelang melakukan proses overhoul cylinder head berdasarkan standar dan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Proses Overhoul Engine Yamaha Vixion. Setelang melakukan proses overhoul cylinder head berdasarkan standar dan spesifikasi yamaha diperoleh hasil pengukuran dan indentifikasi

Lebih terperinci

2.2.3 Persentil Konsep Perancangan dan Pengukuran Concept Scoring Hidrogen Karbon Monoksida 2-25

2.2.3 Persentil Konsep Perancangan dan Pengukuran Concept Scoring Hidrogen Karbon Monoksida 2-25 ABSTRAK Sepeda motor menjadi kendaraan yang paling banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia. Selain mudah dan praktis dalam penggunaannya, konsumsi bahan bakar yang lebih rendah daripada mobil membuat

Lebih terperinci

ABSTRAK. iv Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iv Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK UK Maranatha merupakan sarana di bidang pendidikan, dalam mendukung pendidikan UK Maranatha memberikan fasilitas fasilitas yaitu salah satunya adalah ruang belajar mengajar. Namun dalam kenyataannya

Lebih terperinci

Kepala Unit PKP-PK (NIP)

Kepala Unit PKP-PK (NIP) Shift Disiapkan Oleh, 2 Shift Disiapkan Oleh, 3 Jenis Kelidaraan Kode Kendaraan Bandara Minggu Ke Form Checklist Mingguan untuk Foam Tender $. No Elektrik Pekerjaan Periksa kondisi kabel dan koneksinya

Lebih terperinci

PELATIHAN SERVIS SEPEDA MOTOR UNTUK PEMUDA GAMPONG MEUNASAH MESJID PUENTEUT KECAMATAN BLANG MANGAT PEMERINTAH KOTA LHOKSEUMAWE

PELATIHAN SERVIS SEPEDA MOTOR UNTUK PEMUDA GAMPONG MEUNASAH MESJID PUENTEUT KECAMATAN BLANG MANGAT PEMERINTAH KOTA LHOKSEUMAWE PELATIHAN SERVIS SEPEDA MOTOR UNTUK PEMUDA GAMPONG MEUNASAH MESJID PUENTEUT KECAMATAN BLANG MANGAT PEMERINTAH KOTA LHOKSEUMAWE Fakhriza 1, Muhd. Haiyum 2, Adi Saputra Ismy 2, Zuhaimi 2 1 Ketua Pelaksana,

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM 3 PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN CELAH KATUP

LAPORAN PRAKTIKUM 3 PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN CELAH KATUP LAPORAN PRAKTIKUM 3 PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN CELAH KATUP Tujuan Praktikum : Setelah mengikuti praktikum ini, mahasiswa akan dapat memeriksa dan menyetel celah katup. A. Obyek, Alat dan Bahan a) Obyek

Lebih terperinci

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN DISPENSER DOMO

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN DISPENSER DOMO SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN DISPENSER DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian ini dengan

Lebih terperinci

PROSEDUR PENYETELAN AWAL PADA SEPEDA MOTOR Oleh : Bambang Sulistyo, S.Pd.

PROSEDUR PENYETELAN AWAL PADA SEPEDA MOTOR Oleh : Bambang Sulistyo, S.Pd. PROSEDUR PENYETELAN AWAL PADA SEPEDA MOTOR Oleh : Bambang Sulistyo, S.Pd. Pendahuluan Operasi sepeda motor yang tanpa kerusakan dan aman, dan juga umur yang panjang adalah idaman dari setiap pemilik sepeda

Lebih terperinci

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK 6 BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK 2.1 TUJUAN Tugas kerja praktek ini bertujuan menyelesaikan studi kasus mengenai aspek teknik mesin atau laporan suatu kegiatan atau proses yang berlangsung di perusahaan

Lebih terperinci

SISTEM PENDINGINAN ENGINE

SISTEM PENDINGINAN ENGINE A. Sistem Pendingin Air SISTEM PENDINGINAN ENGINE Dalam sistem pendinginan air panas dari proses pembakaran dipindahkan dinding silinder dan ruang bakar melalui lobang air pendingin pada blok dan kepala

Lebih terperinci

TUNE-UP mobil bensin. Dalam pemeriksaan sistem tune up mobil, kita dapat mengenal beberapa alat yang harus di pergunakan, di ataranya :

TUNE-UP mobil bensin. Dalam pemeriksaan sistem tune up mobil, kita dapat mengenal beberapa alat yang harus di pergunakan, di ataranya : TUNE-UP mobil bensin Cara Tune Up Mobil 1. Alat Yang Digunakan Untuk Tune Up Dalam pemeriksaan sistem tune up mobil, kita dapat mengenal beberapa alat yang harus di pergunakan, di ataranya : 1. Fuller

Lebih terperinci

POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA LAPORAN TUNE - UP POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA Disusun oleh : Nama : Deny Arif W ibowo : Saiful Rahman : Dhowi Pratomo Jurusan Prodi : Teknik Mesin : Mesin Perawatan Pagi TUNE UP MOTOR BENSIN 1. TEORI DASAR

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. 2.1 Analisis Peluang Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI. 2.1 Analisis Peluang Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... iii SURAT PERNYATAAN TIDAK MENGADAKAN PENELITIAN MENGGUNAKAN PERUSAHAAN... iv PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN...

Lebih terperinci

PELATIHAN PENGELASAN DAN PENGOPERASIAN KOMPRESOR

PELATIHAN PENGELASAN DAN PENGOPERASIAN KOMPRESOR MAKALAH PELATIHAN PENGELASAN DAN PENGOPERASIAN KOMPRESOR PROGRAM IbPE KELOMPOK USAHA KERAJINAN ENCENG GONDOK DI SENTOLO, KABUPATEN KULONPROGO Oleh : Aan Ardian ardian@uny.ac.id FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan teknologi yang terjadi saat ini banyak sekali inovasi baru yang tercipta khususnya di dalam dunia otomotif. Dalam perkembanganya banyak orang yang

Lebih terperinci

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN LEMARI PENDINGIN (REFRIGERATOR) DOMO

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN LEMARI PENDINGIN (REFRIGERATOR) DOMO SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN LEMARI PENDINGIN (REFRIGERATOR) DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI A. SEJARAH MOTOR DIESEL Pada tahun 1893 Dr. Rudolf Diesel memulai karier mengadakan eksperimen sebuah motor percobaan. Setelah banyak mengalami kegagalan dan kesukaran, mak akhirnya

Lebih terperinci

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN Jl. Dr. Setiabudhi No. 207 Bandung UJIAN TEORI PRAKTEK ENGINE

Lebih terperinci

Daftar Isi Standarisasi Harga dan Standarisasi Sarana dan Prasarana Kerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur

Daftar Isi Standarisasi Harga dan Standarisasi Sarana dan Prasarana Kerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Daftar Isi 2014 1 Kata Pengantar 2014 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan Hidayah-Nya, maka Buku Standarisasi Harga dan Standarisasi Sarana

Lebih terperinci

: Memelihara/servis engine dan komponen-komponenya(engine. (Engine Tune Up)

: Memelihara/servis engine dan komponen-komponenya(engine. (Engine Tune Up) SMK MA ARIF SALAM KABUPATEN MAGELANG JOBSHEET (LEMBAR KERJA) KODE : /PMO/VIII/12 Mata Pelajaran : Motor Otomotif (PMO) Guru : Edi Purwanto Memelihara/servis engine dan komponen-komponenya (Engine Tune

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Pengertian Rekondisi dan modifikasi

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Pengertian Rekondisi dan modifikasi BAB II DASAR TEORI Pendekatan pemecahan masalah dapat digunakan untuk merekondisi sepeda motor Honda C86 tahun 1986. Salah satu hal yang menyangkut pendekatan pemecahan masalah adalah dasar teori. Dasar

Lebih terperinci

Pendahuluan Motor Diesel Tujuan Rudolf Diesel Kesulitan Rudolf Diesel

Pendahuluan Motor Diesel Tujuan Rudolf Diesel Kesulitan Rudolf Diesel MOTOR DIESEL Pendahuluan Motor Diesel Penemu motor diesel adalah seorang ahli dari Jerman, bernama Rudolf Diesel (1858 1913). Ia mendapat hak paten untuk motor diesel pada tahun 1892, tetapi motor diesel

Lebih terperinci

Diagnosa Kerusakan Mobil Suzuki Carry Dengan Metode Forward Chaining

Diagnosa Kerusakan Mobil Suzuki Carry Dengan Metode Forward Chaining ISSN: 2089-3787 955 Diagnosa Kerusakan Mobil Suzuki Carry Dengan Metode Forward Chaining Wahyu 1, Syahib N. 2 1,2 Program Studi Sistem Informasi, STMIK Banjarbaru Jl. Jend. A. Yani Km 33,5 Loktabat Banjarbaru

Lebih terperinci