PERSENTASI SIDANG TUGAS AKHIR ANDI SAPUTRA
|
|
- Liani Lesmono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PERSENTASI SIDANG TUGAS AKHIR ANDI SAPUTRA
2 PENDAHULUAN Sejak awal tahun 2012, DJPbn telah menetapkan penggunaan sistem Pengelolaan Kinerja Organisasi Pemantauan NKO masih dilakukan secara periodik selama 3 bulan sekali kurang responsif perlu untuk membuat sebuah aplikasi pemantauan berbentuk dasbor yang dapat diakses setiap saat dengan data yang paling baru
3 TUJUAN Menampilkan informasi mengenai : Nilai Kinerja Organisasi Penyerapan Anggaran Perencanaan Kas Penerbitan SP2D Rekonsiliasi Laporan Keuangan Satuan Kerja Mendukung keputusan mengenai: Pengelolaan satuan kerja untuk penyerapan anggaran, perencanaan kas dan rekonsiliasi laporan keuangan Pengelolaan mutasi internal pegawai
4 Manfaat Memberikan informasi capaian kinerja KPPN. Memberikan informasi mengenai kemajuan perencanaan pekerjaan dan penyerapan anggaran satker. Memberikan informasi capaian tingkat pelayanan kepada satker dalam proses pencairan dana. Mempercepat pengambilan keputusan mengenai pengelolaan satker. Meningkatkan efesiensi pengeluaran negara. Meningkatkan kontrol dalam hal perencanaan kas.
5 METODE PENELITIAN Mulai Studi pendahuluan dan literatur Permintaan dasbor Pembuatan Rancangan Dasbor Analisis Bisnis Dasbor Indentifiasi tujuan utama Penetapan Sumber Daya Dasbor Indentifiasi sumber Data Penetapan metrix utama Analisis data Pembuatan model dasbor Penetapan Query Selesai Implementasi dan Ujicoba
6 STUDI PENDAHULUAN Studi Kasus Studi Kepustakaan
7 PERMINTAAN DASBOR mewawancarai pihak yang terkait dengan penilaian kinerja organisasi Pertanyaan yang ditanyakan meliputi peran, SOP dan harapan dari masing-masing pihak mengenai pengelolaan kinerja organisasi. juga akan melakukan observasi lapangan mengenai pelaksanaan proses bisnis
8 DESIGN Pengguna Tipe Cakupan Rentang waktu Kostumisasi Tingkat detail Sudut pandang : Kepala Kantor dan pejabat KPPN Surabaya I : Taktikal-Operasional : Spesifik : Real-Time dan Snapshot : One-size-fits-all : Drill-able : Perspektif
9 INDIKATOR KINERJA UTAMA 1. Persentase jumlah penyerapan DIPA KPPN (non-belanja pegawai) 2. Tingkat akurasi cash forecasting selaku KPA 3. Persentase penyerapan belanja negara dalam DIPA satker lingkup Seksi Pencairan Dana I/II 4. Persentase jumlah SP2D yang diterbitkan secara tepat waktu lingkup seksi pencairan dana I/II 5. Persentase jumlah satker yang menerapkan penarikan dana sesuai dengan rencana lingkup seksi pencairan dana I/II 6. Persentase ketepatan pencairan dana DIPA satker 7. Persentase jumlah satker yang melakukan rekonsiliasi realisasi APBN tingkat KPPN secara tepat waktu
10 ALUR ANALISIS NKO - Subjek : Kepala kantor - Waktu : Akhir bulan dan akhir tahun - Tujuan : Bahan laporan dan evaluasi NKO - Batasan data : Dimensi waktu
11 ALUR ANALISIS IKU-1 - Subjek : Kasubbag Umum - Waktu : Akhir bulan - Tujuan : Bahan laporan dan evaluasi IKU-1 per bulan - Batasan data : Dimensi Waktu dan Dimensi Akun
12 ALUR ANALISIS IKU-2 - Subjek : Kasubbag Umum - Waktu : Akhir bulan - Tujuan : Bahan laporan dan evaluasi IKU-2 per bulan - Batasan data : Dimensi Waktu dan Dimensi Akun
13 ALUR ANALISIS IKU-3 - Subjek : Kepala Seksi Pencairan Dana I/II - Waktu : Akhir bulan - Tujuan : Bahan laporan dan evaluasi IKU-3 per bulan - Batasan data : Dimensi waktu, akun dan satuan kerja
14 ALUR ANALISIS IKU-4 - Subjek : Kepala Seksi Pencairan Dana - Waktu : Akhir bulan - Tujuan : Bahan laporan dan evaluasi IKU-4 per bulan - Batasan data : Dimensi waktu
15 ALUR ANALISIS IKU-5 - Subjek : Kepala Seksi Pencairan Dana I/II - Waktu : Akhir bulan - Tujuan : Bahan laporan dan evaluasi IKU-5 per bulan - Batasan data : Dimensi waktu dan satuan kerja
16 ALUR ANALISIS IKU-6 - Subjek : Kepala Seksi Bank Giro Pos - Waktu : Akhir bulan - Tujuan : Bahan laporan dan evaluasi IKU-6 per bulan - Batasan data : Dimensi waktu dan satuan kerja
17 ALUR ANALISIS IKU-7 - Subjek : Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi - Waktu : Akhir bulan dan tanggal batas rekonsiliasi - Tujuan : Bahan laporan dan evaluasi IKU-7 per bulan - Batasan data : Dimensi waktu dan satuan kerja
18 SUMBER DATA Dari database KPPN tahun anggaran 2012 No Nama Tabel Status 1 d_rencana Ada 2 m_spmind Ada 3 t_dept Ada 4 t_glsai Ada 5 t_mak Ada 6 t_satker Ada 7 t_tgrekon Ada 8 t_targetiku ada, dalam bentuk xls 9 t_yulian Ada
19 PEMBUATAN DATABASE Dengan menggunakan XAMPP sebagai local server engine dibuat tabel baru sebagai proses Extract, Transform and Load (ETL) data untuk menampung nilai-nilai transaksi dari data sumber. Tabel baru yang dibuat adalah tabel view, hal ini dimaksudkan agar terjadi otomisasi proses ETL dari data sumber.
20 MODEL DASBOR Model dari dasbor akan diidentifikasi menurut jenis dan konsep dari laporan yang akan disajikan. Konsep dari laporan akan dibagi menurut situasi, kondisi, latar belakang, waktu penggunaan laporan, dan siapa yang menggunakannya. Selain dari jenis dan konsep laporan, penampilan dasbor juga diperlukan antara lain layout, warna dan tipe komponen dasbor.
21 PEMBUATAN VARIABLE Qlikview memiliki sebuah fitur yang bernama variabel, fungsinya adalah menyimpan nilai sementara atau expression dari data sumber. Hal ini sangat berguna untuk expression yang digunakan berulang-ulang, sehingga meminimalisir proses perhitungan yang terjadi di Qlikview.
22 LEMBAR DASBOR NKO Lembar ini bertujuan untuk melihat apakah nilai kinerja organisasi KPPN Surabaya 1 telah melampaui target atau sebaliknya, dan memberikan prioritas penanganan IKU
23 LEMBAR DASBOR IKU 1 Lembar ini bertujuan untuk menampilkan informasi tentang realisasi anggaran menurut akun, kondisi akun pada bulan tertentu, sisa pagu dan pola realisasi menurut tanggal pada KPPN sebagai Satuan Kerja.
24 LEMBAR DASBOR IKU 2 Lembar ini bertujuan untuk menampilkan informasi tentang detail estimasi menurut akun,kondisi akun pada bulan tertentu, sebaran estimasi yang tidak akurat dan rasio gap estimasi menurut akun pada KPPN sebagai Satuan Kerja.
25 LEMBAR DASBOR IKU 3 Lembar ini bertujuan untuk menampilkan informasi tentang detail pola realisasi per tanggal, kondisi satker menurut pagu, kondisi satker menurut target dan detail realisasi anggaran menurut satker
26 LEMBAR DASBOR IKU 4 Lembar ini bertujuan untuk menampilkan informasi tentang pola SP2D terlambat, detail SP2D tepat waktu terhadap total SP2D, jumlah SP2D terlambat pada bulan tertentu dan sebaran dari SP2D terlambat, dan rasio SP2D terlambar menurut tanggal.
27 LEMBAR DASBOR IKU 5 Lembar ini bertujuan untuk menampilkan informasi tentang detail akurasi per satker, rasio akurasi menurut satker dan sebaran estimasi tidak akurat menurut tanggal.
28 LEMBAR DASBOR IKU 6 Lembar ini bertujuan untuk menampilkan informasi tentang detail rasio lebih/kurang estimasi menurut satker, akurasi per satker dan sebaran estimasi tidak akurat.
29 LEMBAR DASBOR IKU 7 Lembar ini bertujuan untuk menampilkan informasi tentang detail rekon per satker, jumlah satker yang terlambat melaporkan pada bulan tertentu, pola rekon per tanggal dan sebaran satker yang terlambat.
30 UJICOBA : VERIFIKASI Verifikasi dilakukan dengan menjalankan langkah-langkah (skenario) sebagai berikut: Membandingkan perhitungan nilai kinerja organisasi pada aplikasi dengan perhitungan manual. Membandingkan perhitungan nilai yang ditampilkan dalam grafik dasbor dengan sumber data.
31 HASIL : VERIFIKASI Hasil dari ujicoba ini menunjukan semua komponen dasbor telah sesuai dengan perhitungan yang diinginkan sehingga stakeholder dapat melihat informasi yang diinginkan. Adapun verifikasi terhadap interface dan fungsi interaksi dalam laporan grafik dijumpai hal-hal berikut ini: Terdapat perbedaan digit dalam hasil akhir aplikasi dan perhitungan manual, hal ini dikarenakan pembulatan pada perhitungan manual dan pembulatan pada aplikasi tidak sama. Pada Laporan IKU 2, akan muncul no data to display jika di beri batasan data dimensi satker, hal ini dikarena Laporan IKU 2 tidak mempunyai dimensi satker. Pada Laporan IKU 4, akan muncul no data to display jika diberi batasan data dimensi akun, hal ini dikarenakan Laporan IKU 4 tidak memiliki dimensi akun. Namun hal-hal diatas tidak mempengaruhi kinerja dari aplikasi dasbor. (Tabel di halaman 65 buku Tugas Akhir)
32 UJICOBA : VALIDASI SKENARIO-1 membandingkan aplikasi dengan alur analisis dalam design dengan cara mengisi isian yang berisi tentang alur analisis, dimensi yang dibutuhkan, rekomendasi analisis laporan, hasil implementasi, dan keterangan. Validasi diwakili oleh anggota Tim Penilai Kinerja Organisasi KPPN Surabaya 1. Validator diberi penjelasan seperlunya tentang alur analisis dan dipersilakan mencobanya. Hasil dianggap Ok jika mereka menilai bahwa kebutuhan, dimensi, tujuan analisis, dan implementasi yang diberikan sesuai dengan yang diharapkan.
33 HASIL : VALIDASI SKENARIO-1 Hasil dari ujicoba validasi ini menunjukan kebutuhan, dimensi, tujuan analisis, dan implementasi yang diberikan sesuai dengan yang diharapkan, sehingga rekomendasi atau keputusan dapat diambil sesuai dengan alur analisis. (Alur Analisis di halaman 23 buku Tugas Akhir) (Tabel di halaman 69 buku Tugas Akhir)
34 UJICOBA : VALIDASI SKENARIO-2 Menguji validitas dari desain dengan membandingkan aplikasi dengan desain. Skenario ini akan dilakukan dengan memberikan kuisioner kepada Tim Penilai Kinerja Organisasi KPPN Surabaya I dan Kanwil Surabaya. Perhitungan yang digunakan untuk menguji validitas ini menggunakan perhitungan Pearson dan skala Likert.
35 HASIL : VALIDASI SKENARIO-2 Pertanyaan Jumlah df=n-2 rhasil rtabel Status Apakah cakupan telah sesuai ,908 1,701 valid dengan design Apakah peranan bisnis telah ,563 1,701 valid sesuai dengan design Apakah rentang waktu telah ,430 1,701 valid sesusai dengan design Apakah kostumisasi telah ,596 1,701 valid sesusai dengan design Apakah tingkat detail telah ,897 1,701 valid sesusai dengan design Apakah sudut pandang telah ,499 1,701 valid sesusai dengan design Apakah KPI yang ,275 1,701 valid ditampilkantelah sesusai dengan design Apakah layout telah sesusai ,515 1,701 valid dengan design Apakah warna telah sesusai ,197 1,701 valid dengan design Apakah tipe dasbor telah sesusai dengan design ,155 1,701 valid
36 HASIL : VALIDASI SKENARIO-2 4,400 4,300 4,200 4,100 4,000 3,900 3,800 3,700 3,600 3, rata-rata skala 4 = setuju Hasil dari ujicoba validasi skenario 2 menujukan bahwa rata-rata stakeholder setuju dengan aplikasi dasbor yang diajukan yang berarti bahwa mereka menerima aplikasi dasbor yang diajukan dengan skala persetujuan sebesar 4,083 ± 0.25.
37 KESIMPULAN Uji coba menunjukkan fungsi aplikasi berjalan dengan baik, sesuai dengan desain dan kebutuhan. Hasilnya adalah sebagai berikut : Ujicoba verifikasi menunjukan semua komponen dasbor telah sesuai dengan perhitungan yang diinginkan sehingga stakeholder dapat melihat informasi yang diinginkan. Ujicoba Validasi 1 menunjukan kebutuhan, dimensi, tujuan analisis, dan implementasi yang diberikan sesuai dengan yang diharapkan, sehingga rekomendasi atau keputusan dapat diambil sesuai dengan alur analisis. Ujicoba Validasi 2 menggunakan kuisoner dengan 10 pertanyaan yang diberikan kepada 30 validator dengan skala likert 5. Berdasarkan ujicoba tersebut validator menyetujui aplikasi dasbor telah sesuai dengan desain dengan skala persetujuan sebesar 4,083 ± 0.25.
38 KESIMPULAN Nilai kinerja organisasi KPPN Surabaya I menunjukan capaian yang cukup baik pada periode berjalan. Laporan tiap-tiap IKU menunjukan capaian bervariasi, dilihat bahwa sampai dengan bulan terakhir ada 2 IKU yang mendapat capaian buruk yaitu IKU-4 dan IKU-7, ada 1 IKU yang mendapat capaian cukup baik yaitu IKU-3 dan ada 4 IKU yang mendapat capaian baik yaitu IKU- 1, IKU-2, IKU-5, IKU-6. Beberapa rekomendasi yang disarankan terhadap capaian ini adalah : Mempertimbangkan pemberian penghargaan kepada panitia pengadaan. Melakukan penambahan personel pada Seksi Perbendaharaan pada akhir bulan dan pada akhir tahun anggaran. Pemberian sanksi kepada satuan kerja yang terlambat menyampaikan laporan keuangan (rekonsiliasi). Mempertimbangkan melasanakan sosialisasi rekonsiliasi laporan keuangan. Dasbor ini memiliki 8 Lembar dasbor dengan 56 komponen dasbor dalam berbagai bentuk grafik antara lain Chart-Line, Chart-Bar Chart- Mekko, Chart-Grid Gauge-Speedometer, Gauge-TrafficLight, Gauge- Linear dan Sparkline-MixTable.
39 SARAN Agar Aplikasi Dasbor ini lebih bermanfaat, ada beberapa saran untuk pengembangannya, antara lain : Membuat dasbor yang dapat diakses melalui internet atau web based sehingga dapat diakses di banyak tempat oleh Pejabat yang berkepentingan. Penggunaan versi qlikview berbayar agar aplikasi dapat digunakan diberbagai komputer atau perangkat lainya. Proses integrasi perlu dilanjutkan dengan pembuatan laporan pada level kantor wilayah dan kantor pusat
40 DAFTAR PUSTAKA Aberdeen Group. (2011). BI in the Public Sector: Enhanced Efficiency with Data Discovery. Direktorat Jenderal Perbendaharaan. (2005). Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor Per-66 /PB/2005 tentang Mekanisme Pelaksanaan Pembayaran Atas Beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Direktorat Jenderal Perbendaharaan. (2009). Perdirjen Perbendaharaan Nomor 36/PB/2009. Pedoman Rekonsiliasi dan Penyusunan Laporan Keuangan Kuasa Bendahara Umum Negara. Direktorat Jenderal Perbendaharaan. (2012). Keputusan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Nomor 107/PB/2012. Pengelolaan Kinerja di Direktorat Jenderal Perbendaharaan. Jakarta: Sekretariat Negara. Gemignani, Z. (2009). A Guide to Creating Dashboards People Love to Use. Dashboard Insigth. Hagerty, J., Rames, & Ricardson, J. (2012). Magic Quadran for Bussiness Intellegence. New York: Gartner Inc. Kementrian Keuangan. (2007). Peraturan Menteri Keuangan No. 171/PMK.05/2007. Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah. Kementrian Keuangan. (2009). Peraturan Menteri Keuangan Nomor 192/PMK.05/2009. Perencanaan Kas. Jakarta: Sekretariat Negara.
41 DAFTAR PUSTAKA Kementrian Keuangan. (2011). Keputusan Menteri Keuangan No. 454/KMK.01/2011. Pengelolaan Kinerja di Kementrian Keuangan. Pureshare. (2013). Pureshare Method fo BI Dashborad. Pureshare. QlickTech. (2011). QlikView Helps France Domaine Manage Government Property Policy. Qlikview. (2012, July). How to Improve Your Design Process Working with Qlikview. Qlikview. SAP. (t.thn.). Chart Types and their Uses. Dipetik 06 23, 2013, dari SAPDesignGuild.org: Scher, E. (2011). QlikView Customer Snapshot - France Domaine. QlikView. Sekretariat Negara. (2004). Inpres Nomor 5 Tahun Percepatan Pemberantasan Korupsi. Jakarta: Sekretariat Negara. Turban, E., Sharda, R., & Dalen, D. (2011). Decision Support and Business Intelligence System 9th Edition. Prentice Hall. Visualmetrics. (2013). Social Housing & Public Sector Dashboard. Dipetik February 3, 2013, dari Public Sector Software, High Performance Dashboard Solution:
42 TERIMA KASIH
Analisis dan Desain Dasbor Inteligensia Bisnis untuk Memantau Kinerja Organisasi di KPPN Surabaya I
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-361 Analisis dan Desain Dasbor Inteligensia Bisnis untuk Memantau Kinerja Organisasi di KPPN Surabaya I Andi Saputra, Rully
Lebih terperinciANALISIS DAN DESAIN DASBOR INTELIGENSIA BISNIS UNTUK MEMANTAU KINERJA ORGANISASI DI KPPN SURABAYA I
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 ANALISIS DAN DESAIN DASBOR INTELIGENSIA BISNIS UNTUK MEMANTAU KINERJA ORGANISASI DI KPPN SURABAYA I Andi Saputra, Rully Agus
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan
BAB VI PENUTUP Bagian ini berisi kesimpulan dari keseluruhan pengerjaan tugas akhir serta saran untuk proses pengembangan selanjutnya. Pada metode DRIVE bab ini merupakan tahap Exploit. 6.1 Kesimpulan
Lebih terperinciLaporan Kinerja KPPN Bandar Lampung 2015
BAB II PERENCANAAN KINERJA A. Rencana Strategis KPPN Bandar Lampung mempunyai visi Menjadi pengelola perbendaharaan negara di daerah yang profesional, modern, transparan, dan akuntabel. Sedangkan misi
Lebih terperinciBAB III AKUNTABILITAS KINERJA DAN AKUNTABILITAS KEUANGAN
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA DAN AKUNTABILITAS KEUANGAN A. Capaian IKU No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % (1) (1) (2) (3) (4) (5) 1 2 3 4 5 6 7 Pelaksanaan Belanja Negara Yang Efektif
Lebih terperinciPETUNJUK PENGGUNAAN SITUS MONITORING DATA INTRANET DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
PETUNJUK PENGGUNAAN SITUS MONITORING DATA INTRANET DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN 2012 Daftar Isi Daftar Isi... 2 Pendahuluan... 3 I. Setting Awal... 4 II. Menu Layanan Informasi Ditjen Perbendaharaan...
Lebih terperinciTugas Akhir. Oleh: M. Komara Novianto
Tugas Akhir Oleh: M. Komara Novianto 5209108715 Judul Tugas Akhir PEMBUATAN DATAWAREHOUSE DAN BI DASHBOARD UNTUK MONITORING REALISASI ANGGARAN PENERIMAAN DAN BELANJA NEGARA (APBN) PADA KANTOR PELAYANAN
Lebih terperinciMEKANISME PERKIRAAN PENCAIRAN DANA DAN TINGKAT REALISASI ANGGARAN PADA KPPN POSO. Palata Luru*)
MEKANISME PERKIRAAN PENCAIRAN DANA DAN TINGKAT REALISASI ANGGARAN PADA KPPN POSO Palata Luru*) ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah mengetahui mekanisme perkiraan penarikan dana pada satuan kerja dan KPPN
Lebih terperinciBAB III PENCAIRAN DAN PENYALURAN DANA
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 22/PB/2006 TENTANG PETUNJUK PENYALURAN DAN PENCAIRAN DANA BANTUAN SOSIAL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab ini membahas latar belakang, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan
BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas latar belakang, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, kontribusi penelitian, ruang lingkup dan batasan penelitian, dan sistematika penulisan. 1.1
Lebih terperinciBAB III AKUNTABILITAS KINERJA
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Organisasi Sasaran Strategis IKU Target Realisasi Gap Pengelolaan perbendaharaan negara yang profesional, transparan dan akuntabel Kepuasan pengguna layanan
Lebih terperinciSISTEM PERBENDAHARAAN DAN ANGGARAN NEGARA (SPAN) TINGKATKAN TRANSPARANSI KEUANGAN
SISTEM PERBENDAHARAAN DAN ANGGARAN NEGARA (SPAN) TINGKATKAN TRANSPARANSI KEUANGAN kppnmakassar2.net Pada April 2015 lalu, pemerintahan Jokowi-JK meluncurkan Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan sebagai organisasi memiliki ketergantungan yang saling terkait dengan individu dalam perusahaan itu sendiri. Karyawan sebagai individu dalam perusahaan merupakan
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 83/PMK.05/2008 TENTANG
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 83/PMK.05/2008 TENTANG PENGGUNAAN ANGGARAN YANG DANANYA BERSUMBER DARI SETORAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK ATAS BIAYA SELEKSI
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER-20/PB/2006 TENTANG PETUNJUK PENYALURAN DAN PENCAIRAN DANA JAMINAN SOSIAL PENYANDANG
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 55 /PB/2007 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN
Lebih terperinciHeti Liyana E
PEMBUATAN DASHBOARD KEPEGAWAIAN SEBAGAI ALAT BANTU MENGUKUR KINERJA PEGAWAI BERDASARKAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) KEMENKEU FOUR DAN KEMENKEU FIVE PADA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA (KPPN)
Lebih terperinciPENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM. Direktorat Pembinaan PK BLU Direktorat Jenderal Perbendaharaan Departemen Keuangan
PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM Direktorat Pembinaan PK BLU Direktorat Jenderal Perbendaharaan Departemen Keuangan Perencanaan Anggaran Satker BLU BLU membuat rencana bisnis lima tahunan mengacu
Lebih terperinci2017, No Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat, perlu mengatur kembali ketentuan mengenai tata cara pelaksanaan rekonsiliasi dalam penyusunan La
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1025, 2017 KEMENKEU. Penyusunan LK lingkup BUN. Pedoman Rekonsiliasi. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 104/PMK.05/2017 TENTANG PEDOMAN
Lebih terperinciLaporan Kinerja KPPN Bandar Lampung 2015
BAB I PENDAHULUAN A. Penjelasan Umum Organisasi Laporan Kinerja KPPN Bandar Lampung tahun 2015 disusun sebagai bentuk perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan kinerja dalam mencapai sasaran strategis
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 228/PMK.05/2010 TENTANG MEKANISME PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ATAS PAJAK DITANGGUNG PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pelaksanaan Penggunaan Anggaran merupakan bagian dari siklus Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Salah satu indikator penting untuk mengetahui kinerja APBN
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.1351, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. DIPA. Penerusan Pinjaman. Penyusunan. Pengesahan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 243/PMK.02/2012/ TENTANG PENYUSUNAN
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 15/PB/2006 TENTANG MEKANISME PEMBAYARAN/PENYALURAN DAN PELAPORAN DANA PENYESUAIAN
Lebih terperinciBAB II SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN
BAB II SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN A. Sistem Akuntansi Keuangan SAK merupakan subsistem SAI yang digunakan untuk memproses transaksi anggaran dan realisasinya, sehingga menghasilkan Laporan Realisasi Anggaran.
Lebih terperinciLANGKAH LANGKAH STRATEGIS TAHUN ANGGARAN 2018
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN Kantor Wilayah Provinsi Jawa Timur LANGKAH LANGKAH STRATEGIS TAHUN ANGGARAN 2018 KINERJA PELAKSANAAN ANGGARAN Pengukuran : Didasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tertentu dalam rangka pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan Kas Pemerintah Pusat yang selanjutnya disebut Perencanaan Kas merupakan proyeksi penerimaan dan pengeluaran negara pada periode tertentu dalam rangka pelaksanaan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.912, 2011 KEMENTERIAN SOSIAL. PNBP. Pedoman Pengelolaan. PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 183 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN PENERIMAAN NEGARA
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 14 /PB/2008 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENYALURAN DAN PENCAIRAN DANA BANTUAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
DAFTAR ISI Halaman Judul.. i Halaman Pengesahan ii Halaman Pernyataan... iii Prakata... iv Daftar Isi... v Daftar Tabel... vii Daftar Gambar/Grafik... viii Daftar Lampiran... ix Daftar Singkatan... x Intisari...
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Pembahasan 1. Manajemen Kas pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara dinilai berdasarkan: a. Perencanaan Kas (Forecasting) Perencanaan Kas adalah perencanaan atau estimasi
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. A. Sejarah Perkembangan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Perkembangan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Yogyakarta Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Yogyakarta pada awalnya dibentuk dengan nama Kantor Bendahara
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Keberadaan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara ( KPPN) Bandar
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat KPPN Bandar Lampung Keberadaan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara ( KPPN) Bandar Lampung yang merupakan ujung tombak pelayanan publik yang dimiliki
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PEMANFAATAN SISTEM E-MONITORING SERAPAN ANGGARAN UNTUK PEMANTAUAN DAN PENGENDALIAN PELAKSANAAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kinerja pemerintah dalam mengelola sumber daya publik. Perubahan berbagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan reformasi sektor publik yang begitu dinamis saat ini tidak dapat dilepaskan dari tuntutan masyarakat yang melihat secara kritis buruknya kinerja
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 81a /PB/2007 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELUNCURAN PROGRAM/KEGIATAN REHABILITASI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan berupa penerimaan dan pengeluaran anggaran yang dilaksanakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) merupakan unsur penting dalam keuangan negara yang dikelola langsung oleh pemerintah. Anggaran berisi rencana
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 63/PMK.05/2010 TENTANG MEKANISME PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ATAS BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 63/PMK.05/2010 TENTANG MEKANISME PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ATAS BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 76/PMK.05/2008 TENTANG PEDOMAN AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM MENTERI KEUANGAN,
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 76/PMK.05/2008 TENTANG PEDOMAN AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM MENTERI KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa dalam
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1618, 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN. Akun Standar. Bagan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 214 /PMK.05/ 2013 TENTANG BAGAN AKUN STANDAR DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciSURVEY KEPUASAN MASYARAKAT PERIODE SEMESTER I TAHUN 2017 KPPN TOLITOLI
SURVEY KEPUASAN MASYARAKAT PERIODE SEMESTER I TAHUN 2017 KPPN TOLITOLI Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 1329/KMK.01/2015 tentang Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat terhadap Penyelenggaraan Pelayanan
Lebih terperinci228/PMK.05/2010 MEKANISME PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ATAS PAJAK DITANGGUNG PEMERINTAH
228/PMK.05/2010 MEKANISME PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ATAS PAJAK DITANGGUNG PEMERINTAH Contributed by Administrator Monday, 20 December 2010 Pusat Peraturan Pajak Online PERATURAN MENTERI KEUANGAN
Lebih terperinci: Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Jakarta V
TERBAIK I : Mohammad Arief Barata NIP : 197003051990121001 : Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi : Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Jakarta V Upaya Peningkatan Keandalan dan Percepatan Penyampaian
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Unit yang Terkait Unit yang terkait pada pengguna software aplikasi SIA pada Satker KPU Kabupaten Bandung, KPU Kota Bandung, dan KPU Kota
Lebih terperinciSISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHAN BANDI
SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHAN BANDI PMK 76 /PMK.05/2008 tentang PEDOMAN AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM MENIMBANG (a) dalam rangka pelaksanaan pengembangan dan penerapan sistem akuntansi
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 214/PMK.05/2013 TENTANG BAGAN AKUN STANDAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
1 of 7 MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 214/PMK.05/2013 TENTANG BAGAN AKUN STANDAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK
Lebih terperinciElemen rekonsiliasi: BA, Eselon 1, Satker, Kewenangan, Program, Kegiatan, Output, Dana, Nomor Dokumen, Tanggal Dokumen
Elemen rekonsiliasi:,, Satker, Kewenangan, Program, Kegiatan, Output, Dana, Nomor Dokumen, Tanggal Dokumen Jenis Rekonsiliasi Belanja 350100 026 521115 0670811 5511007 A0 4 03 06708 33,680,000 33,680,000
Lebih terperinciPELAKSANAAN REKONSILIASI EKSTERNAL TINGKAT KPPN TA. 2015
PELAKSANAAN REKONSILIASI EKSTERNAL TINGKAT KPPN TA. 2015 Lampiran I Sural Direklur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Nomor : S- ~3'!-O/PB.6/2015 Tanggal: po Maret 2015 Kebijakan rekonsiliasi eksternal Tingkat
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 194/PMK.05/2010 TENTANG PENYUSUNAN DAN PELAKSANAAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN LUNCURAN PENERUSAN PINJAMAN (DIPA-L PP) TAHUN ANGGARAN 2010 SEBAGAI TAMBAHAN ANGGARAN
Lebih terperinciDalam rangka mendukung program Pemerintah untuk mewujudkan good governance dalam
P R O P O S A L PROGRAM APLIKASI KOMPUTER SISTEM INFORMASI KEUANGAN - SISKA (Micro Treasury System) LATAR BELAKANG Dalam rangka mendukung program Pemerintah untuk mewujudkan good governance dalam penyelenggaraan
Lebih terperinciLaporan Keuangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun Anggaran 2016 Audited
RINGKASAN Berdasarkan Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 215/PMK.05/2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan
Lebih terperinciBAGIAN AKUNTANSI BIRO ADM KEUANGAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
BAGIAN AKUNTANSI BIRO ADM KEUANGAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PENYUSUNAN DOKUMEN ANGGARAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA Sosialisasi Perdirjen Perbendaharaan No : Per-66/PB/2005 Tentang Pelatihan Pengelolaan Keuangan
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 43 /PB/2007 TENTANG PETUNJUK PENYALURAN DAN PENCAIRAN DANA PROGRAM KELUARGA
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.85, 2009 DEPARTEMEN KEUANGAN. Mekanisme. Pertanggungjawaban. Bea Masuk. Pelaksanaan.
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.85, 2009 DEPARTEMEN KEUANGAN. Mekanisme. Pertanggungjawaban. Bea Masuk. Pelaksanaan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87/PMK.05/2009 TENTANG MEKANISME
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 1
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pangan adalah kebutuhan dasar manusia yang paling hakiki. Oleh karena itu pemenuhan kebutuhan pangan yang bergizi dan aman merupakan hak asasi setiap orang. Di samping
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 99/PMK.06/2005/PMK.06/ 2005 TENTANG
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 99/PMK.06/2005/PMK.06/ 2005 TENTANG PELUNCURAN PROGRAM/KEGIATAN YANG DIBIAYAI DARI SISA ANGGARAN BELANJA TAHUN ANGGARAN 2005 SEBAGAI ANGGARAN BELANJA TAMBAHAN TAHUN ANGGARAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan. Artinya setiap kehidupan berbangsa dan bernegara kita telah diatur
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara hukum. Hal ini telah tertuang dengan jelas dan tegas pada konstitusi kita yaitu undang-undang dasar 1945 setelah perubahan. Artinya setiap
Lebih terperinciPEDOMAN DAN PROSEDUR REKONSILIASI PEDOMAN REKONSILIASI
LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER-36/PB/2009 TENTANG PEDOMAN REKONSILIASI DAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KUASA BENDAHARA UMUM NEGARA PEDOMAN DAN PROSEDUR REKONSILIASI PEDOMAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Semarang II merupakan instansi vertikal Direktorat Jendral Perbendaharaan yang memperoleh kewenangan selaku kuasa Bendahara
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 54 /PB/2007 TENTANG PETUNJUK PENCAIRAN DAN PENYALURAN DANA PENGUATAN MODAL
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 79 /PB/2011 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN REKENING PENGELUARAN BANK INDONESIA
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.1094, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Instansi Vertikal. Direktorat Jenderal Perbendaharaan. Organisasi. Tata Kerja. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 169/PMK.01/2012
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. memudahkan para pekerja dalam menyelesaikan suatu masalah secara terperinci
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2..1 Kajian Pustaka 2.1.1 Prosedur Prosedur merupakan rangkaian atau langkah-langkah yang dilaksanakan untuk menyelesaikan kegiatan atau aktivitas, sehingga
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 220/PMK.05/2010 TENTANG TATA CARA PENYEDIAAN, PENCAIRAN, PENGELOLAAN, DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA BERGULIR PENGADAAN TANAH UNTUK JALAN TOL DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciPROSEDUR PENYUSUNAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN PADA DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN
PROSEDUR PENYUSUNAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN PADA DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN Nama : Ayu Winarmi NPM : 51213558 Program Studi : Manajemen Keuangan Pembimbing : Dr. Ir. Budiman, MS Latar Belakang Tujuan
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER 31 /PB/2008 TENTANG MEKANISME PEMBAYARAN BIAYA PANITIA PENGADAAN TANAH BAGI
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.1378, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Revisi Anggaran. TA 2013. Tata Cara. Perubahan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 166/PMK.02/2013 TENTANG PERUBAHAN
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
KEMENTERAN KEUANGAN REPUBLK NDONESA DREKTORATJENDERALPERBENDAHARAAN Yth. 1. Para Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan 2. Para Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara SURAT EDARAN
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12/PMK.05/2012 TENTANG
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12/PMK.05/2012 TENTANG PENYUSUNAN DAN PELAKSANAAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN LANJUTAN PROGRAM/KEGIATAN
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.95, 2012 KEMENTERIAN KEUANGAN. Penyusunan. Daftar Isian. Pelaksanaan. Anggaran. Pemberdayaan Masyarakat. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12/PMK.05/2012
Lebih terperinciMelaksanakan urusan keuangan di lingkungan Direktorat Jenderal.
- 101-1. NAMA JABATAN : Kepala Bagian Keuangan 2. IKHTISAR JABATAN : Melaksanakan urusan keuangan di lingkungan Direktorat Jenderal. 3. TUJUAN JABATAN : Terwujudnya pengelolaan keuangan yang efektif dan
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN DIREKTORAT PENYUSUNAN APBN
SOP-144/AG.3/2007 18 September 2007 Dasar Hukum 1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara ; 2. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara ; 3. Undang-undang Nomor
Lebih terperinciPeraturan Menteri Keuangan. Nomor 190/PMK.05/2012 tentang TATA CARA PEMBAYARAN DALAM RANGKA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012 tentang TATA CARA PEMBAYARAN DALAM RANGKA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN
Lebih terperinci2014, No.10 2 Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Republik Indonesia Nomor 4286); Lembaran Negara 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1152, 2014 KEMENKES. Anggaran. Belanja Pegawai. Pengalokasian. Prosedur Tetap. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2014 TENTANG PROSEDUR TETAP
Lebih terperinciPENGELOLAAN PERBENDAHARAAN NEGARA DAN KESIAPAN PENYALURAN DAK FISIK DAN DANA DESA MELALUI KPPN
KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PENGELOLAAN PERBENDAHARAAN NEGARA DAN KESIAPAN PENYALURAN DAK FISIK DAN DANA DESA MELALUI KPPN DISAMPAIKAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN DALAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pemerintah sebagai organisasi sektor publik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah pusat sebagai organisasi sektor publik mempunyai tugas utama untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah dituntut peranannya dalam mewujudkan kesejahteraan
Lebih terperinciPANDUAN PENGUKURAN REALISASI FISIK OUTPUT KEGIATAN BADAN KETAHANAN PANGAN
PANDUAN PENGUKURAN REALISASI FISIK OUTPUT KEGIATAN BADAN KETAHANAN PANGAN Kementerian Pertanian 2016 KATA PENGANTAR Pada tahun 2016, pelaksanaan Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Penyediaan Air Minum. Prosedur.
No.515, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Penyediaan Air Minum. Prosedur. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 229/PMK. 01/2009 TENTANG TATACARA PELAKSANAAN PEMBERIAN
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 265/PMK.05/2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN BELANJA LAIN-LAIN
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 265/PMK.05/2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN BELANJA LAIN-LAIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciMENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 183 TAHUN 2011 TENTANG
SALINAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 183 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK KEMENTERIAN SOSIAL REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 06 /PB/2008 TENTANG PENGELOLAAN REKENING MILIK BENDAHARA UMUM NEGARA MELALUI
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 21/PMK.07/2009 TENTANG PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH MENTERI KEUANGAN,
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 21/PMK.07/2009 TENTANG PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH MENTERI KEUANGAN, Menimban g : a. bahwa dalam rangka meningkatkan efisiensi pelaksanaan
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIANOMOR 277/PMK.05/2014TENTANG RENCANA PENARIKAN DANA, RENCANA PENERIMAAN DANA, DAN PERENCANAAN KAS
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIANOMOR 277/PMK.05/2014TENTANG RENCANA PENARIKAN DANA, RENCANA PENERIMAAN DANA, DAN PERENCANAAN KAS DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciAplikasi SIMSERBA PETUNJUK MANUAL MODUL USER TEMPAT UJI KOMPETENSI (TUK)
Aplikasi SIMSERBA PETUNJUK MANUAL MODUL USER TEMPAT UJI KOMPETENSI (TUK) Direktorat Jenderal Perbendaharaan Direktorat Sistem Perbendaharaan 2016 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i DAFTAR GAMBAR... ii A. PENDAHULUAN...
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 130/PMK.05/2010 TENTANG
SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 130/PMK.05/2010 TENTANG TATA CARA PENYEDIAAN, PENCAIRAN, DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA FASILITAS LIKUIDITAS PEMBIAYAAN PERUMAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciPANDUAN PENGUKURAN REALISASI FISIK OUTPUT KEGIATAN BADAN KETAHANAN PANGAN
PANDUAN PENGUKURAN REALISASI FISIK OUTPUT KEGIATAN BADAN KETAHANAN PANGAN BADAN KETAHANAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2017 KATA PENGANTAR Pada tahun 2017, pelaksanaan Program Peningkatan Diversifikasi
Lebih terperinciPetunjuk Update Aplikasi SAIBA dan Referensi SAIBA Versi 3.4
Petunjuk Update Aplikasi SAIBA dan Referensi SAIBA Versi 3.4 Hal-hal yang Wajib Diperhatikan: 1. Update Aplikasi dan Referensi SAIBA versi 3.4 agar digunakan dalam penyusunan laporan keuangan tingkat UAKPA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menteri keuangan selaku bendahara umum negara adalah pengelola
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menteri keuangan selaku bendahara umum negara adalah pengelola keuangan dalam arti seutuhnya yaitu berfungsi sebagai kasir, pengawas keuangan dan manager keuangan.
Lebih terperinciPRESENTASI KETUA KELOMPOK KERJA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
PRESENTASI KETUA KELOMPOK KERJA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN Jakarta, 31 Agustus 2004 1 PARADIGMA BARU Penegasan fungsi pejabat perbendaharaan negara; Pemisahan kewenangan administratif dan kewenangan
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 126 /PMK.07/2010 TENTANG PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 126 /PMK.07/2010 TENTANG PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 34 /PB/2008 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENYALURAN DAN PENCAIRAN DANA PROGRAM
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.2070, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. APBN. Otoritas Jasa Keuangan. Tata Cara. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 269/PMK.05/2014 TENTANG TATA CARA PENYEDIAAN, PENCAIRAN,
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.28, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Surat Perintah. Pencairan Dana. SPAN. Penyaluran PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 /PMK.05/2013 TENTANG PENYALURAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Masa reformasi menyadarkan masyarakat akan pentingnya pengelolaan keuangan pemerintah yang harus dilaksanakan dengan prinsip pemerintahan yang baik, terbuka
Lebih terperinciPETUNJUK PENGGUNAAN INTRANET
PETUNJUK PENGGUNAAN INTRANET DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN 2008 Ver.01.07 Daftar Isi Daftar Isi... 1 Pendahuluan... 3 I. Setting Awal... 4 II. Menu Pelayanan Informasi Manajemen... 6 a. Monitoring
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun anggaran 2013, kewenangan atas pengesahan Daftar Isian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak tahun anggaran 2013, kewenangan atas pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) beralih dari Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPB) kepada Direktorat
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59/PMK.06/2005 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT
SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 59/PMK.06/2005 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT MENTERI KEUANGAN, Menimbang : bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 7 ayat (2) huruf
Lebih terperinci2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang
No.2139, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Belanja Subsidi. Pelaporan Keuangan. Sistem Akuntansi. Perubahan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 217/PMK.05/2016 TENTANG PERUBAHAN
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM PEMBUKUAN
GAMBARAN UMUM PEMBUKUAN 1 Menjelaskan Pengertian Pembukuan Menerangkan Dasar Hukum Pembukuan Menguraikan Ruang Lingkup Pembukuan Menerangkan Ketentuan Umum Pembukuan Menjelaskan Pemeriksaan Kas Menguraikan
Lebih terperinci2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Sist
No.2047, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Akuntansi. Pelaporan. Keuangan. Transfer. Dana Desa. Sistem. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 263/PMK.05/2014 TENTANG SISTEM
Lebih terperinci