Heti Liyana E

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Heti Liyana E"

Transkripsi

1 PEMBUATAN DASHBOARD KEPEGAWAIAN SEBAGAI ALAT BANTU MENGUKUR KINERJA PEGAWAI BERDASARKAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) KEMENKEU FOUR DAN KEMENKEU FIVE PADA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA (KPPN) Heti Liyana E

2 Latar Belakang Reformasi birokrasi pada Kementrian Keuangan terutama pada Direktorat Jenderal Perbendaharaan dimulai pada pertengahan tahun 2007 yang ditandai dengan dimulainya program Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Percontohan di beberapa kota besar di Indonesia, salah satunya adalah pada KPPN Surabaya II. KPPN Perconcohan melaksanakan tugas dan fungsi pokoknya berdasarkan Standard Operational Procedure (SOP) baru. SOP baru tersebut mengganti alur kerja menjadi lebih pendek sehingga proses kerja menjadi lebih cepat yang bertujuan meningkatkan hasil kinerja organisasi.

3 Latar Belakang cont d Sehubungan dengan pelaksanaan reformasi birokrasi tersebut, Menteri Keuangan mengeluarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 454/KMK.01/2011 tentang Pengelolaan Kinerja di Lingkungan Kementrian Keuangan. Keputusan tersebut merupakan ketentuan mengenai pengelolaan kinerja di lingkungan Kementrian Keuangan dengan asas objektivitas, keadilan, dan transparansi. Keputusan tersebut ditetapkan untuk menjadi pedoman penyusunan perencanaan dan penilaian kinerja organisasi dan pegawai serta menjadi standar metode penilaian organisasi dan pegawai, mulai dari tingkat Menteri Keuangan (Kemenkeu wide) hingga tingkat pelaksana atau pejabat setingkat eselon lima (Kemenkeu five).

4 Latar Belakang cont d Pada saat ini perhitungan capaian kinerja pegawai pada KPPN berupa prosentase perbandingan realisasi hasil kinerja dengan target kinerja sesuai dengan tanggung jawab IKU masing masing pegawai. Laporan tersebut tidak dapat langsung menunjukkan perbandingan capaian kinerja antara satu pegawai dengan yang lainnya. Sehingga perlu dibuat suatu alat bantu perhitungan pencapaian kinerja pegawai yang juga dapat menampilkan hasil perhitungan dalam bentuk dashboard sehingga dapat menampilkan perbandingan antara pencapaian kinerja pegawai yang satu dengan yang lainnya.

5 Rumusan Masalah Permasalahan yang akan terselesaikan dalam tugas akhir ini adalah: Bagaimana cara menghitung capaian kinerja pegawai berdasarkan KMK No.454/KMK.01/2011? Bagaimana cara memvisualisasi data hasil perhitungan capaian kinerja pegawai dalam bentuk dashboard?

6 Batasan masalah Tugas akhir ini terbatas pada perhitungan Capaian Kinerja Pegawai dan pembuatan dashboard mengunakan data laporan hasil kinerja Semester I Tahun 2012 untuk pelaksana dan kepala seksi pada KPPN Surabaya II.

7 Tujuan Tujuan dari proyek akhir ini adalah : Membuat perhitungan capaian kinerja pegawai berdasarkan KMK No.454/KMK.01/2011. Membuat dashboard yang dapat memvisualisasi data perhitungan capaian kinerja pegawai.

8 Relevansi atau manfaat Dashboard ini dapat digunakan untuk menampilkan informasi mengenai tingkat kinerja pelaksana dan kepala seksi, dibandingkan dengan target yang terdapat pada kontrak kinerja yang telah ditandatangani pada awal periode. Dashboard ini mempermudah kepala kantor dalam melihat apakah penataan formasi dan pembagian tanggung jawab IKU pegawai sudah cukup efektif dan efisien.

9 Tinjauan Pustaka BI Dashboard Dashboard adalah visualisasi dari sekumpulan data yang berupa grafik hasil olahan data. Pembuatan dashboard tersebut dilakukan dengan cara mengolah data transaksi yang kemudian diolah menjadi data analisis melalui suatu proses yang disebut ETL (Extraction, Transformation, Loading). Data anasisis tersebut kemudian ditampilkan dalam berbagai grafik atau indikator yang memudahkan pengguna memahami informasi yang ada. Grafik untuk memvisualisasikan data dapat berupa grafik batang, grafik garis, pie chart, gauge, dan lain lain.

10 Tinjauan Pustaka Indikator Kinerja Utama IKU adalah suatu ukuran finansial dan non finansial yang digunakan untuk mengukur tujuan yang mencerminkan strategi kinerja suatu organisasi. (Andonov Acev, 2008)

11 KPPN Tinjauan Pustaka

12 Tinjauan Pustaka Balanced Scorecard Balanced Scorecard disebut juga Kartu Skor berimbang pertama kali dikenalkan oleh Robert S. Kaplan dan David P. Norton pada tahun 1990 dan terus berkembang sampai dengan saat ini. Kartu skor digunakan untuk mencatat hasil kinerja organisasi atau pegawai sebagai bahan evaluasi kinerja yang telah dicapai. Terdapat empat perspektif dalam Balanced Scorecard yang digunakan untuk mengukur kartu skor secara berimbang

13 Tinjauan Pustaka IKU Kemenkeu IKU Kemenkeu terbagi dalam enam tingkatan : Kemenkeu wide untuk Menteri Keuangan. Kemenkeu one untuk Pejabat Struktural Eselon I. Kemenkeu two untuk Pejabat Struktural Eselon II. Kemenkeu three untuk Pejabat Struktural Eselon III. Kemenkeu four. Kemenkeu five

14 Tinjauan Pustaka Capaian Kinerja Pegawai Formula Perhitungan CKP : Menghitung capaian IKU yaitu prosentase realisasi dibagi target setelah dipolarisasi menjadi maximize untuk pejabat atau pegawai yang tidakmemiliki peta strategi. Polarisasi maximize merupakan nilai pencapaian yang ditargetkan melebihi target yang terdapat dalamkontrak kinerja. Menghitung Nilai Variabel yaitu menjumlah hasil perkalian antara capaian IKU dengan Bobot IKU (berdasarkan variabel cascasing dan non cascading). Menghitung CKP dengan menjumlah hasil perkalian antara Nilai Variabel dengan Bobot Variabel (berdasarkan tingkat validitas dan tingkat kendali).

15 METODOLOGI

16 Analisa dan desain Analisa Proses Perhitungan Realisasi Kinerja Pegawai Analisa Proses Perhitungan Capaian Kinerja Pegawai Proses persiapan data dengan mng-copy kemudian paste data laporan capaian IKU ke dalam 1 lembar kerja yang sama. Pembuatan Desain Dashboard yang akan menampilkan daftar pegawai beserta capaian kinerja.

17 Implementasi Pemilihan Software > Ms. Excel Persiapan Data membuat tabel perhitungan capaian kinerja Kolom Isi NIP Berisi Nomor Induk Pegawai (NIP) KPPN Surabaya II Nama Berisi Nama Pegawai KPPN Surabaya II IKU Berisi Jenis IKU yang menjadi tanggung jawab masing masing pegawai Target S1 Berisi Target Kinerja Semester pertama masing masing pegawai per IKU yang menjadi tanggung jawabnya Realisasi S1 Berisi Realisasi Kinerja Semester pertama masing masing pegawai per IKU yang menjadi tanggung jawabnya Indeks Capaian Berisi hasil persentase Realisasi dibagi Target Bobot IKU Berisi bobot IKU berdasarkan jenisnya Bobot Variabel Berisi bobot variabel berdasarkan tingkat validitas dan tingkat kendali Bobot Tertimbang Bobot tertimbang merupakan prosentase antar bobot IKU masing masing pegawai berdasarkan jenisnya Nilai Berisi Nilai Capaian Kinerja masing masing pegawai per IKU yang merupakan hasil perkalian antara indeks Capaian dengan Bobot Variabel dan Bobot Tertimbang

18 Persiapan Data Menghitung Capaian Kinerja Pegawai dengan formula yang telah disediakan oleh Microsoft Excel disesuaikan dengan formula perhitungan Capaian Kinerja Pegawai yang terdapat dalam KMK Nomor 454/KMK.01/2011. Menghitung data yang didapatkan sehingga didapat Capaian Kinerja masing masing pegawai sesuai tanggung jawab IKU dalam kontrak kinerja.

19 Pembuatan Dashboard Dashboard dibuat dengan menggunakan data hasil perhitungan Capaian Kinerja Pegawai untuk masing masing IKU yang menjadi tanggung jawabnya. Dengan memanfaatkan Microsoft Excel pada fitur charts dibuat suatu grafik garis yang menampilkan daftar pegawai dan capaian kinerja nya dengan menggunakan formula sumifs Kemudiandibuatpie chart untukmelihatperbandinganjumlah pegawai berdasarkan tingkatan capaian IKU menggunakan formula countifs Membuat suatu tampilan yang menampilkan nama pegawai yang memiliki capaian kinerja paling tinggi. dengan menggunakan formula max.

20 Dashboard Halaman 1

21 Dashboard Halaman 2

22 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tugas akhir ini, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Pembuatan dashboard dilakukan melalui tahapan : Menghitung data hasil kinerja dengan menggunakan formula masing masing IKU untuk memperoleh Realisasi. Menghitung indeks capaian dengan membagi Realisasi dengan Target. Menghitung Nilai Variabel dengan mengalikan Indeks Capaian dengan Bobot Tertimbang IKU (Persentase bobot variabel berdasarkan kombinasi antara tingkat validitas dan tingkat kendali). Menghitung Capaian Kinerja masing masing IKU dengan mengalikan Nilai Variabel dengan Bobot IKU berdasarkan cascading/non cascading. Memvisualisasikan hasil perhitungan dengan memanfaatkan fitur Charts dan macro pada Microsoft Excel. 2. Capaian Kinerja Pegawai akan dapat mencapai nilai maksimal pada saat IKU yang menjadi tanggung jawab pegawai memiliki porsi yang seimbang berdasarkan jenis dan variabelnya serta pegawai mempunyai output kerja yang mencapai atau melebihi target dalam kontrak kinerja.

23 Kesimpulan 3. Keputusan yang dapat diambil setelah melihat grafik pada dashboard : Penyelenggaraan bimbingan dan konsultasi bagi pegawai yang memiliki CKP di jauh di bawah 80%, sebab pegawai yang memiliki CKP kurang dari 77,14% tidak memenuhi syarat poin minimal Nilai Kinerja Pegawai sebagai syarat kenaikan peringkat pegawai sesuai dengan PMK No 246/PMK.01/2011. Peninjauan kembali terhadap IKU yang sampai dengan semester 1 masih menunjukkan realisasi sebesar 0% apakah pada periode berikutnya masih akan dipakai atau tidak. Peninjauan kembali IKU yang telah ditetapkan dalam kontrak kinerja bagi pegawai yang realisasinya kinerjanya sebagian besar mencapai atau hampir mencapai target namun memiliki CKP kurang dari 80% dikarenakan bobot IKU yang dimiliki sebagian besar nilainya sedikit, jika dimungkinkan dilaksanakan adendum atau perubahan kontrak kinerja.

24 Saran Beberapa saran yang diharapkan dapat dipertimbangkan untuk penelitian mendatang antara lain: Perlu diadakan evaluasi hasil kerja yang dilakukan setiap bulan sebagai dasar pembuatan langkah langkahdalam mencapai realisasi kerja yang maksimal bagi setiap pegawai sehingga tujuan organisasi dapat tercapai. Pembuatan dashboard dengan menggunakan analisa dan data profilling pegawai akan dapat digunakan sebagai perbandingan kesesuaian kemampuan pegawai dengan IKU yang menjadi tanggung jawabnya dalam kontrak kinerja.

Gambar Piramida Penyelarasan Strategi

Gambar Piramida Penyelarasan Strategi Balanced Scorecard Kementerian Keuangan Konsep Balanced Scorecard (BSC) dikembangkan oleh Robert S. Kaplan dan David P. Norton yang berawal dari studi tentang pengukuran kinerja di sektor bisnis pada tahun

Lebih terperinci

PANDUAN PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN APLIKASI PENGELOLAAN KINERJA

PANDUAN PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN APLIKASI PENGELOLAAN KINERJA PANDUAN PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN APLIKASI PENGELOLAAN KINERJA A. Pejabat Eselon II, III, dan IV serta Pelaksana (kecuali CPNS) di masing-masing Kanwil yang akan menggunakan

Lebih terperinci

TAMBAHAN PANDUAN PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA KPPN PADA SERVER RIIL APLIKASI PENGELOLAAN KINERJA

TAMBAHAN PANDUAN PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA KPPN PADA SERVER RIIL APLIKASI PENGELOLAAN KINERJA TAMBAHAN PANDUAN PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA KPPN PADA SERVER RIIL APLIKASI PENGELOLAAN KINERJA Pengecualian: (SEBELUMNYA) i. Dalam hal Pejabat Eselon IV yang tidak mempunyai bawahan, maka atasan langsungnya

Lebih terperinci

PANDUAN PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA KANTOR PUSAT DITJEN PERBENDAHARAAN PADA SERVER RIIL APLIKASI PENGELOLAAN KINERJA

PANDUAN PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA KANTOR PUSAT DITJEN PERBENDAHARAAN PADA SERVER RIIL APLIKASI PENGELOLAAN KINERJA PANDUAN PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA KANTOR PUSAT DITJEN PERBENDAHARAAN PADA SERVER RIIL APLIKASI PENGELOLAAN KINERJA A. Menindaklanjuti Nota Dinas Sekretaris Ditjen Perbendaharaan Nomor ND-1752/PB.1/2012

Lebih terperinci

PANDUAN PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA KPPN APLIKASI PENGELOLAAN KINERJA

PANDUAN PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA KPPN APLIKASI PENGELOLAAN KINERJA PANDUAN PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA KPPN APLIKASI PENGELOLAAN KINERJA A. Pejabat Eselon III, dan IV serta Pelaksana (kecuali CPNS) di masing-masing KPPN yang akan menggunakan aplikasi pengelolaan kinerja

Lebih terperinci

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 288-1. NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Pengelolaan Kinerja 2. IKHTISAR JABATAN : Melakukan penyusunan, penelaahan, monitoring, dan evaluasi pencapaian kinerja berdasarkan Indikator Kinerja Utama, serta

Lebih terperinci

PANDUAN PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN PADA SERVER RIIL APLIKASI PENGELOLAAN KINERJA

PANDUAN PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN PADA SERVER RIIL APLIKASI PENGELOLAAN KINERJA PANDUAN PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN PADA SERVER RIIL APLIKASI PENGELOLAAN KINERJA A. Seluruh Pejabat Eselon II, III, dan IV serta Pelaksana di masing-masing Kanwil serempak,

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORATJENDERALPERBENDAHARAAN SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORATJENDERALPERBENDAHARAAN SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL 0 0 W~ktu KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORATJENDERALPERBENDAHARAAN SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL Nom or Sifat Lampi ran Hal GEDUNG PRIJADI PRAPTOSUHARDJO I LANTAI1 JALAN LAPANGAN BANTENG

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan penetapan tujuan dan berakhir dengan evaluasi. Pada penetapan tujuan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan penetapan tujuan dan berakhir dengan evaluasi. Pada penetapan tujuan, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Manajemen Kinerja Manajemen kinerja merupakan suatu proses dalam manajemen sumber daya manusia. Implikasi dari kata manajemen berarti proses aktivitasnya diawali dengan

Lebih terperinci

Buku Panduan. Aplikasi Pengelolaan Kinerja Tahun Kementerian Keuangan. Buku Panduan Aplikasi Pengelolaan Kinerja

Buku Panduan. Aplikasi Pengelolaan Kinerja Tahun Kementerian Keuangan. Buku Panduan Aplikasi Pengelolaan Kinerja Buku Panduan Aplikasi Pengelolaan Kinerja Tahun 2012 Kementerian Keuangan Kementerian Keuangan Tahun 2012 Hal 1 KATA PENGANTAR Buku manual KMK Nomor KMK-454/KMK.01/2011 tentang Pengelolaan Kinerja di Lingkungan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORA T JENDERAL PERBENDAHARAAN SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORA T JENDERAL PERBENDAHARAAN SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORA T JENDERAL PERBENDAHARAAN SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL GEDUNG PRIJADI PRAPTOSUHARDJO I LANTAI1 JALAN LAPANGAN BANTENG TIMUR NOMOR 2-4 JAKARTA 10710

Lebih terperinci

1 Universitas Indonesia

1 Universitas Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peran Departemen Keuangan sebagai lembaga negara yang berfungsi melaksanakan kebijakan fiskal sangatlah vital bagi terselenggaranya hampir semua aspek perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja (performance) menjadi isu dunia saat ini, terutama di negaranegara

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja (performance) menjadi isu dunia saat ini, terutama di negaranegara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kinerja (performance) menjadi isu dunia saat ini, terutama di negaranegara berkembang. Hal tersebut terjadi antara lain sebagai konsekuensi tuntutan masyarakat

Lebih terperinci

KEMENTERIANKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PUSAT KEPATUHAN INTERNAL KEPABEANAN DAN CUKAI

KEMENTERIANKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PUSAT KEPATUHAN INTERNAL KEPABEANAN DAN CUKAI KEMENTERIANKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PUSAT KEPATUHAN INTERNAL KEPABEANAN DAN CUKAI JALAN JENDERAL A.YANI JAKARTA-13230 KOTAK POS 108 JAKARTA-10002 TELEPON (021) 47866926;

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. diolah kedalam Data Warehouse sehingga hasil dari pengolahan informasi tersebut berupa

BAB 1 PENDAHULUAN. diolah kedalam Data Warehouse sehingga hasil dari pengolahan informasi tersebut berupa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perusahaan atau instansi tentunya memiliki sebuah data yang cukup besar serta diolah kedalam Data Warehouse sehingga hasil dari pengolahan informasi tersebut

Lebih terperinci

Tugas Akhir. Oleh: M. Komara Novianto

Tugas Akhir. Oleh: M. Komara Novianto Tugas Akhir Oleh: M. Komara Novianto 5209108715 Judul Tugas Akhir PEMBUATAN DATAWAREHOUSE DAN BI DASHBOARD UNTUK MONITORING REALISASI ANGGARAN PENERIMAAN DAN BELANJA NEGARA (APBN) PADA KANTOR PELAYANAN

Lebih terperinci

NOTA DINAS NOMOR ND-;a3 /PB.1/2013

NOTA DINAS NOMOR ND-;a3 /PB.1/2013 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL GEDUNG PRIJADI PRAPTOSUHARDJO I LANTAI 1 JALAN LAPANGAN BANTENG TIMUR NOMOR 2-4 JAKARTA 10710

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan

BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan BAB VI PENUTUP Bagian ini berisi kesimpulan dari keseluruhan pengerjaan tugas akhir serta saran untuk proses pengembangan selanjutnya. Pada metode DRIVE bab ini merupakan tahap Exploit. 6.1 Kesimpulan

Lebih terperinci

1. NAMA JABATAN: Sekretaris Direktorat Jenderal.

1. NAMA JABATAN: Sekretaris Direktorat Jenderal. LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /KM.1/2016 TENTANG URAIAN JABATAN STRUKTURAL DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN 1. NAMA JABATAN: Sekretaris Direktorat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. entitas yang memiliki tanggungjawab kepada shareholder, dan stakeholder

BAB I PENDAHULUAN. entitas yang memiliki tanggungjawab kepada shareholder, dan stakeholder BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan sekaligus sebagai entitas yang memiliki tanggungjawab kepada shareholder, dan stakeholder harus jeli dalam melihat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sistem pengukuran kinerja berdasarkan laporan keuangan ini adalah kurang

BAB I PENDAHULUAN. sistem pengukuran kinerja berdasarkan laporan keuangan ini adalah kurang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penilaian kinerja suatu perusahaan hanya dititikberatkan pada laporan keuangan. Keberhasilan suatu kinerja perusahaan dapat dikatakan baik apabila perusahaan tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kementerian Keuangan yang merupakan salah satu Kementerian yang. perekonomian di negara ini berhubungan dengan Kementerian Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Kementerian Keuangan yang merupakan salah satu Kementerian yang. perekonomian di negara ini berhubungan dengan Kementerian Keuangan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kementerian Keuangan yang merupakan salah satu Kementerian yang sangat sentral kedudukannya dalam kepemerintahan, karena seluruh aspek perekonomian di negara ini

Lebih terperinci

KEMENTERIANKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PUSAT KEPATUHAN INTERNAL KEPABEANAN DAN CUKAI

KEMENTERIANKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PUSAT KEPATUHAN INTERNAL KEPABEANAN DAN CUKAI KEMENTERIANKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PUSAT KEPATUHAN INTERNAL KEPABEANAN DAN CUKAI JALAN JENDERAL A.YANI JAKARTA-13230 KOTAK POS 108 JAKARTA-10002 TELEPON (021) 47866926;

Lebih terperinci

Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang PENGANTAR

Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang PENGANTAR PENGANTAR (LAKIP) Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) merupakan perwujudan pertanggungjawaban atas kinerja DJPU tahun 2011 sebagai salah satu Unit Eselon I Kementerian Keuangan. LAKIP DJPU disusun

Lebih terperinci

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA SEBELUM DAN SESUDAH DITETAPKANNYA METODE BALANCED SCORECARD SEBAGAI TOLOK UKUR PENGUKURAN KINERJA

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA SEBELUM DAN SESUDAH DITETAPKANNYA METODE BALANCED SCORECARD SEBAGAI TOLOK UKUR PENGUKURAN KINERJA JURNAL AKUNIDA ISSN 24423033 Volume 1 Nomor 1, Juni 2015 9 ANALISIS PENGUKURAN KINERJA SEBELUM DAN SESUDAH DITETAPKANNYA METODE BALANCED SCORECARD SEBAGAI TOLOK UKUR PENGUKURAN KINERJA ANALYSIS OF PERFORMANCE

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masa depan merupakan suatu hal yang tidak pasti, begitu juga dengan

BAB I PENDAHULUAN. Masa depan merupakan suatu hal yang tidak pasti, begitu juga dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa depan merupakan suatu hal yang tidak pasti, begitu juga dengan keadaan perekonomian semua negara. Hal tersebut juga berlaku di Indonesia, dibanding dahulu kala,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Korea, Australia, Timur tengah, Asia tenggara dan Afrika.

BAB I PENDAHULUAN. Korea, Australia, Timur tengah, Asia tenggara dan Afrika. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT. Kelola Mina Laut merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri makanan laut. Perusahaan ini berdiri sejak tahun 1993 yang mulanya hanya memproduksi

Lebih terperinci

Ringkasan Cepat Slide Presentasi Bisnis Efektif dan Powerful

Ringkasan Cepat Slide Presentasi Bisnis Efektif dan Powerful Ringkasan Cepat Slide Presentasi Bisnis Efektif dan Powerful Berikut adalah rangkuman yang berfungsi sebagai ringkasan slide bisnis buat Anda. Setiap kali Anda membuat slide bisnis, Anda bisa melihat kembali

Lebih terperinci

KEMENTERiAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KEMENTERiAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN KEMENTERiAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN GEDUNG PRIJAOI PRAPTOSUHARDJO I LANTAI 1 JALAN LAPANGAN BANTENG TIMUR NOMOR 2-4 JAKARTA 10710 TELEPON 344-9230 (20 SALURAN) PSW

Lebih terperinci

ANALISIS PENGELOLAAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK BERBASIS BALANCED SCORECARD (Studi pada Kantor Pelayanan Pajak Madya Malang)

ANALISIS PENGELOLAAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK BERBASIS BALANCED SCORECARD (Studi pada Kantor Pelayanan Pajak Madya Malang) ANALISIS PENGELOLAAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK BERBASIS BALANCED SCORECARD (Studi pada Kantor Pelayanan Pajak Madya Malang) Oleh: Afian Fuadi Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas

Lebih terperinci

PERANCANGAN DASHBOARD KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCE SCORECARD DAN KEY PERFORMANCE INDICATOR DI PT. X

PERANCANGAN DASHBOARD KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCE SCORECARD DAN KEY PERFORMANCE INDICATOR DI PT. X Perancangan Dashboard Kinerja Perusahaan... (Sarosa dkk) PERANCANGAN DASHBOARD KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCE SCORECARD DAN KEY PERFORMANCE INDICATOR DI PT. X Yoang Enggaling Sarosa *, Syamsuri

Lebih terperinci

Panduan Penggunaan AnBuso

Panduan Penggunaan AnBuso DAFTAR ISI Pendahuluan 3 Kerangka Isi 3 Data Input 4 Sheet Input01 4 Sheet Input02 7 Data Laporan 8 Sheet Data01 8 Sheet Data02 8 Sheet Peserta 9 Sheet Objektif01 10 Sheet Objektif02 12 Sheet Essay 13

Lebih terperinci

PERSENTASI SIDANG TUGAS AKHIR ANDI SAPUTRA

PERSENTASI SIDANG TUGAS AKHIR ANDI SAPUTRA PERSENTASI SIDANG TUGAS AKHIR ANDI SAPUTRA 5210105008 PENDAHULUAN Sejak awal tahun 2012, DJPbn telah menetapkan penggunaan sistem Pengelolaan Kinerja Organisasi Pemantauan NKO masih dilakukan secara periodik

Lebih terperinci

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENGELOLAAN KINERJA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENGELOLAAN KINERJA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN NOMOR /KMK.01/2014 TENTANG PENGELOLAAN KINERJA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN MENTERI KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa dalam pengelolaan kinerja di lingkungan Kementerian Keuangan

Lebih terperinci

JAMHARI KASA TARUNA NRP DOSEN PEMBIMBING Prof. Dr.Ir. Udisubakti Ciptomulyono, M.Eng.SC

JAMHARI KASA TARUNA NRP DOSEN PEMBIMBING Prof. Dr.Ir. Udisubakti Ciptomulyono, M.Eng.SC TESIS MM PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DI DINAS PEKERJAAN UMUM DAERAH KOTA BLITAR DENGAN METODE BALANCED SCORECARD DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) JAMHARI KASA TARUNA NRP 9106 201 307 DOSEN

Lebih terperinci

Analisis dan Desain Dasbor Inteligensia Bisnis untuk Memantau Kinerja Organisasi di KPPN Surabaya I

Analisis dan Desain Dasbor Inteligensia Bisnis untuk Memantau Kinerja Organisasi di KPPN Surabaya I JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-361 Analisis dan Desain Dasbor Inteligensia Bisnis untuk Memantau Kinerja Organisasi di KPPN Surabaya I Andi Saputra, Rully

Lebih terperinci

ANALISIS DAN DESAIN DASBOR INTELIGENSIA BISNIS UNTUK MEMANTAU KINERJA ORGANISASI DI KPPN SURABAYA I

ANALISIS DAN DESAIN DASBOR INTELIGENSIA BISNIS UNTUK MEMANTAU KINERJA ORGANISASI DI KPPN SURABAYA I JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 ANALISIS DAN DESAIN DASBOR INTELIGENSIA BISNIS UNTUK MEMANTAU KINERJA ORGANISASI DI KPPN SURABAYA I Andi Saputra, Rully Agus

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN DIREKTORAT PENYUSUNAN APBN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN DIREKTORAT PENYUSUNAN APBN SOP-144/AG.3/2007 18 September 2007 Dasar Hukum 1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara ; 2. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara ; 3. Undang-undang Nomor

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2017 TENTANG PENGELOLAAN KINERJA ORGANISASI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

Disusun oleh: Indri Yohana Risnawati Dosen pembimbing: Rully A Hendrawan, S.Kom, M.Eng

Disusun oleh: Indri Yohana Risnawati Dosen pembimbing: Rully A Hendrawan, S.Kom, M.Eng PEMBUATAN DASHBOARD UNTUK MEMONITOR KINERJA MITRA KERJA PENGADAAN GABAH DAN BERASDITINJAU DARI PERFORMA PENGIRIMAN BARANG, STUDI KASUS: PERUM BULOG SUB DIVRE XIII PONOROGO Disusun oleh: Indri Yohana Risnawati

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 106/PMK.06/2017 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 106/PMK.06/2017 TENTANG PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 106/PMK.06/2017 TENTANG PENGELOLAAN KINERJA DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PADA PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) DI BAWAH PEMBINAAN DAN PENGAWASAN MENTERI

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 106/PMK.06/2017 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 106/PMK.06/2017 TENTANG PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 106/PMK.06/2017 TENTANG PENGELOLAAN KINERJA DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PADA PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) DI BAWAH PEMBINAAN DAN PENGAWASAN MENTERI

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1950, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Pelaksana. Jabatan dan Peringkat. Penetapan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 241/PMK.01/2015 TENTANG MEKANISME PENETAPAN JABATAN

Lebih terperinci

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN ANALISIS PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI, MOTIVASI BERAFILIASI, MOTIVASI KEKUASAAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SLEMAN A.

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2017 TENTANG PENGELOLAAN KINERJA ORGANISASI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

Berdasarkan Tim Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Pusat Kementerian Keuangan Juni 2012

Berdasarkan Tim Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Pusat Kementerian Keuangan Juni 2012 Berdasarkan Tim Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Pusat Kementerian Keuangan Juni 2012 Pendahuluan Aplikasi Pengelolaan Kinerja dibangun berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 454/KMK.01/2011

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Saat ini dunia telah memasuki era global yang identik dengan kemajuan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Saat ini dunia telah memasuki era global yang identik dengan kemajuan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini dunia telah memasuki era global yang identik dengan kemajuan dibidang telekomunikasi dan komputer sehingga menciptakan kondisi yang kondusif bagi

Lebih terperinci

2017, No Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4266); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaha

2017, No Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4266); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaha BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1142, 2017 KEMENAKER. Pemberian Tunjangan Kinerja. Pedoman. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tentang Sumber Daya Air dan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

BAB I PENDAHULUAN. tentang Sumber Daya Air dan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air dan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, diamanatkan

Lebih terperinci

Perangkat Lunak Untuk Pengolah Data. Nur Edy

Perangkat Lunak Untuk Pengolah Data. Nur Edy Perangkat Lunak Untuk Pengolah Data Nur Edy Outline PERTEMUAN I Definisi Jenis perangkat lunak pengolah angka Fungsi-fungsi Microsoft Excel untuk pengolahan data sederhana Membuat Grafik dengan Mikrosoft

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peneliti harapkan dengan dilakukannya penelitian ini. Bab ini juga menjelaskan

BAB I PENDAHULUAN. peneliti harapkan dengan dilakukannya penelitian ini. Bab ini juga menjelaskan BAB I PENDAHULUAN Bab I membahas permasalahan yang melatarbelakangi penelitian, pertanyaan penelitian yang diajukan, motivasi peneliti dan kontribusi yang peneliti harapkan dengan dilakukannya penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pendahuluan LabSosio PUSKA Sosiologi telah menetapkan visinya, yaitu menjadi sebuah pusat kajian yang dapat memberi sumbangan secara berarti untuk pengembangan sosiologi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... xvii xix Xx I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 5 1.3 Tujuan Penelitian... 6 1.4 Manfaat Penelitian... 7 1.5

Lebih terperinci

Tutorial Singkat Tentang Sasaran Kerja Pegawai (SKP) Untuk Jabatan Fungsional Tertentu Guru Oleh: St. Rudi Muryanta, S.Ag.

Tutorial Singkat Tentang Sasaran Kerja Pegawai (SKP) Untuk Jabatan Fungsional Tertentu Guru Oleh: St. Rudi Muryanta, S.Ag. Tutorial Singkat Tentang Sasaran Kerja Pegawai (SKP) Untuk Jabatan Fungsional Tertentu Guru Oleh: St. Rudi Muryanta, S.Ag. I. Dasar Penyusunan Tutorial dan Dasar Pelaksanaan SKP Bagi Guru. A. Peraturan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) ditetapkan setiap tahun dengan Undang-

BAB I PENDAHULUAN. Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) ditetapkan setiap tahun dengan Undang- BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang Dasar 1945 dalam pasal 23 mengamanatkan: Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) ditetapkan setiap tahun dengan Undang- Undang dan dilaksanakan

Lebih terperinci

SISTEM PEMANTAU KINERJA BERBASIS BALANCED SCORECARD: STUDI KASUS UKSW DALAM RANGKA MEWUJUDKAN RESEARCH UNIVERSITY

SISTEM PEMANTAU KINERJA BERBASIS BALANCED SCORECARD: STUDI KASUS UKSW DALAM RANGKA MEWUJUDKAN RESEARCH UNIVERSITY SISTEM PEMANTAU KINERJA BERBASIS BALANCED SCORECARD: STUDI KASUS UKSW DALAM RANGKA MEWUJUDKAN RESEARCH UNIVERSITY Radius Tanone 1, Danny Manongga 2, dan Johan Tambotoh 3 2 Mahasiswa Magister Sistem Informasi

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan PLN. 4.2 Komponen Aplikasi Indeks Kepuasan Masyarakat

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan PLN. 4.2 Komponen Aplikasi Indeks Kepuasan Masyarakat BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan PLN Pedoman Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat dimaksudkan sebagai acuan bagi Unit Pelayanan PLN dalam menyusun indeks kepuasan

Lebih terperinci

2015, No melalui surat Nomor B/2645/M.PAN-RB/07/2016 tanggal 27 Juli 2016; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf

2015, No melalui surat Nomor B/2645/M.PAN-RB/07/2016 tanggal 27 Juli 2016; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1695, 2015 KEMENKEU. Kantor Layanan Informasi dan Pengaduan. Ditjen Pajak. Orta. Perubahan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 165/PMK.01/2016 TENTANG

Lebih terperinci

KEMENTERIAN K'EUANGAN REPUBLIKINDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL

KEMENTERIAN K'EUANGAN REPUBLIKINDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN K'EUANGAN REPUBLIKINDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL GEDUNG PRIJADI PRAPTOSUHAR.DJO I LANTAI 1 JALAN LAPANGAN,BANTENG TIMUR NOMOR 2-4 JAKARTA 10710

Lebih terperinci

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Perencanaan dan Evaluasi Kinerja

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Perencanaan dan Evaluasi Kinerja - 264-1. NAMA JABATAN : Kepala Seksi Perencanaan dan Evaluasi Kinerja 2. IKHTISAR JABATAN: Melakukan penyiapan bahan penyusunan dokumen perencanaan dan evaluasi kinerja Direktorat meliputi perencanaan

Lebih terperinci

User Manual. Sistim Aplikasi Pengelolaan Kinerja

User Manual. Sistim Aplikasi Pengelolaan Kinerja User Manual Sistim Aplikasi Pengelolaan Kinerja 1. Membuka Aplikasi Sistem Pengelolaan Kinerja Untuk membuka Aplikasi Sistim Pengelolaan Kinerja dapat dilakukan dengan menggunkana browser seperti Mozilla

Lebih terperinci

Laporan Kinerja KPPN Bandar Lampung 2015

Laporan Kinerja KPPN Bandar Lampung 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Penjelasan Umum Organisasi Laporan Kinerja KPPN Bandar Lampung tahun 2015 disusun sebagai bentuk perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan kinerja dalam mencapai sasaran strategis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI DAFTAR ISI Halaman Judul.. i Halaman Pengesahan ii Halaman Pernyataan... iii Prakata... iv Daftar Isi... v Daftar Tabel... vii Daftar Gambar/Grafik... viii Daftar Lampiran... ix Daftar Singkatan... x Intisari...

Lebih terperinci

NOMOR 246/PMK.01/2011 TENTANG MEKANISME PENETAPAN JABATAN DAN PERINGKAT BAGI PELAKSANA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN

NOMOR 246/PMK.01/2011 TENTANG MEKANISME PENETAPAN JABATAN DAN PERINGKAT BAGI PELAKSANA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN - - 1 - PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 246/PMK.01/2011 TENTANG MEKANISME PENETAPAN JABATAN DAN BAGI PELAKSANA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, Menimbang

Lebih terperinci

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD KINERJA Kinerja adalah hasil kerja yang secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung

Lebih terperinci

Untuk mengetahui jumlah pegawai yang tepat sesuai kebutuhan organisasi, perlu dilakukan penghitungan kebutuhan pegawai.

Untuk mengetahui jumlah pegawai yang tepat sesuai kebutuhan organisasi, perlu dilakukan penghitungan kebutuhan pegawai. 2013, No.255 6 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENATAAN PEGAWAI BERBASIS KOMPETENSI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN I. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

ANALISIS EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KINERJA BERBASIS BALANCED SCORECARD PADA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK STUDI KASUS LIMA KPP MADYA JAKARTA TAHUN 2013

ANALISIS EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KINERJA BERBASIS BALANCED SCORECARD PADA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK STUDI KASUS LIMA KPP MADYA JAKARTA TAHUN 2013 ANALISIS EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KINERJA BERBASIS BALANCED SCORECARD PADA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK STUDI KASUS LIMA KPP MADYA JAKARTA TAHUN 2013 Muhamad Syaifudin, Emil Bachtiar Departemen Akuntansi,

Lebih terperinci

Laporan Kinerja KPPN Bandar Lampung 2015

Laporan Kinerja KPPN Bandar Lampung 2015 BAB II PERENCANAAN KINERJA A. Rencana Strategis KPPN Bandar Lampung mempunyai visi Menjadi pengelola perbendaharaan negara di daerah yang profesional, modern, transparan, dan akuntabel. Sedangkan misi

Lebih terperinci

PENILAIAN KINERJA PEGAWAI

PENILAIAN KINERJA PEGAWAI Kementerian Keuangan Republik Indonesia PENILAIAN KINERJA PEGAWAI Biro Sumber Daya Manusia Sekretariat Jenderal, Kementerian Keuangan Tahun 2015 1 Penyelarasan Sistem Pengelolaan Kinerja Kemenkeu dengan

Lebih terperinci

2017, No Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagaimana telah beberapa kali diub

2017, No Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagaimana telah beberapa kali diub No.1884, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Dana Desa. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 199/PMK.07/2017 TENTANG TATA CARA PENGALOKASIAN DANA DESA SETIAP KABUPATEN/KOTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terciptanya konsep balanced scorecard. Sejarah balanced scorecard dimulai dan

BAB I PENDAHULUAN. terciptanya konsep balanced scorecard. Sejarah balanced scorecard dimulai dan BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Idealnya, setiap manajemen perusahaan memerlukan suatu alat ukur untuk mengetahui seberapa baik performa perusahaan. Objek yang selalu diukur adalah bagian keuangan,

Lebih terperinci

Panduan Pengoperasian

Panduan Pengoperasian Panduan Pengoperasian Aplikasi Pengelolaan Kinerja Kementerian Kelautan dan Perikanan pengelolaankinerjakkp@gmail.com Cara Membuka Aplikasi Aplikasi Kinerjaku adalah aplikasi berbasis web yang dapat di

Lebih terperinci

PERHITUNGAN HASIL SURVEI KEPUASAN SATKER TERHADAP LAYANAN KPPN TANJUNG REDEB Puas (i) (p) ( i x p )

PERHITUNGAN HASIL SURVEI KEPUASAN SATKER TERHADAP LAYANAN KPPN TANJUNG REDEB Puas (i) (p) ( i x p ) Berikut merupakan perhitungan hasil survei tingkat kepuasan mitra kerja KPPN Tanjung Redeb tahun 2017 yang digunakan sebagai dasar capaian IKU Kemenkeu-Three-Four Indeks Kepuasan Satker terhadap layanan

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA DAN AKUNTABILITAS KEUANGAN

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA DAN AKUNTABILITAS KEUANGAN BAB III AKUNTABILITAS KINERJA DAN AKUNTABILITAS KEUANGAN A. Capaian IKU No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % (1) (1) (2) (3) (4) (5) 1 2 3 4 5 6 7 Pelaksanaan Belanja Negara Yang Efektif

Lebih terperinci

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah No.1183, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BSN. SAKIP. Pelaksanaan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM AKUNTABILITAS INSTANSI

Lebih terperinci

OUTLINE ANALIS KEUANGAN PUSAT DAN DAERAH

OUTLINE ANALIS KEUANGAN PUSAT DAN DAERAH OUTLINE ANALIS KEUANGAN PUSAT DAN DAERAH DEFINISI DAN LATAR BELAKANG DASAR HUKUM COMPARATIVE ADVANTAGES JENJANG, KRITERIA, TUGAS DAN FUNGSI JAFUNG TUNJANGAN JABATAN POLA KARIR, PENGANGKATAN AKPD, BATAS

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 19 TAHUN 2018 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG KRITERIA PEMBERIAN TAMBAHAN

Lebih terperinci

Daftar Isi LAPORAN TAHUNAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK PPID KEMENTERIAN KEUANGAN TAHUN 2016

Daftar Isi LAPORAN TAHUNAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK PPID KEMENTERIAN KEUANGAN TAHUN 2016 LAPORAN TAHUNAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK PPID KEMENTERIAN KEUANGAN TAHUN 2016 1 Daftar Isi LAPORAN TAHUNAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK PPID KEMENTERIAN KEUANGAN TAHUN 2016 4. Gambaran Umum Kebijakan Layanan

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH TAHUN 2015 KOTA PADANG

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH TAHUN 2015 KOTA PADANG Bagian Organisasi Sekretariat Daerah RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH TAHUN 205 KOTA PADANG Nomor Tolok Ukur Target Tolok Ukur Target Tolok Ukur Target /2/3 /2/3/4 2 3 4 5 6 7 8 9 0 2 3 4

Lebih terperinci

ALIK PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 23 TAHUN 2012

ALIK PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 23 TAHUN 2012 SALINAN ALIK PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 86 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN UANG KINERJA PADA BELANJA LANGSUNG

Lebih terperinci

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam No. 2024,2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Pemberian. Jaminan. Percepatan. Jalan Tol Sumatera. Pelaksanaan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 253/ PMK.08/2015 TENTANG TATA

Lebih terperinci

1. NAMA JABATAN : Sekretaris Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang

1. NAMA JABATAN : Sekretaris Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 1562/KM.1/2011 TENTANG URAIAN JABATAN STRUKTURAL DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN UTANG MENTERI KEUANGAN 1. NAMA JABATAN : Sekretaris Direktorat

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN DAN PELAPORAN KINERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN DAN PELAPORAN KINERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN NOMOR 8, 2015 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN DAN PELAPORAN KINERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, Menimbang : a. bahwa pedoman

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 42/PJ/2017 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 42/PJ/2017 TENTANG KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 42/PJ/2017 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENGAMANAN TRANSAKSI ELEKTRONIK LAYANAN PAJAK ONLINE

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan baik jasa, dagang maupun industri selalu berusaha mengikuti

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan baik jasa, dagang maupun industri selalu berusaha mengikuti 17 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan baik jasa, dagang maupun industri selalu berusaha mengikuti perkembangan dunia usaha saat ini agar tetap hidup dan berkembang. Semakin tingginya

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 52/PMK.01/2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 52/PMK.01/2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 52/PMK.01/2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN Menimbang Mengingat DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 34 /PB/2008 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENYALURAN DAN PENCAIRAN DANA PROGRAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi memiliki visi, misi dan tujuan yang hendak dicapai. Suatu

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi memiliki visi, misi dan tujuan yang hendak dicapai. Suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap organisasi memiliki visi, misi dan tujuan yang hendak dicapai. Suatu organisasi dikatakan berhasil apabila visi, misi dan tujuannya tercapai. Untuk dapat mencapainya,

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER- 32 /PJ/2017 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER- 32 /PJ/2017 TENTANG KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER- 32 /PJ/2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-41/PJ/2015

Lebih terperinci

Capaian output sub kegiatan. Target output sub kegiatan. Realisasi output sub. kegiatan. Nilai akhir capaian. output sub kegiatan

Capaian output sub kegiatan. Target output sub kegiatan. Realisasi output sub. kegiatan. Nilai akhir capaian. output sub kegiatan BAB 2 PENILAIAN PADA emonev emonev merupakan salah satu aplikasi yang menunjang penilaian kinerja pegawai (eperformance), dimana landasan hukum penilaian kinerja pegawai adalah Peraturan Walikota Surabaya

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-18.KP.05.02 TAHUN 2011 TENTANG SASARAN KERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adanya perubahan tingkah laku pada dirinya, menyangkut perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. adanya perubahan tingkah laku pada dirinya, menyangkut perubahan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses belajar dapat terjadi kapan saja terlepas dari ada yang mengajar atau tidak, proses belajar terjadi karena ada interaksi individu dengan lingkungannya.

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 38 TAHUN 2006 TENTANG URAIAN JABATAN PADA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS SURABAYA I DINAS PENDAPATAN PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P-21/BC/2008 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN, PENETAPAN, DAN PELAKSANAAN, SERTA MONITOR DAN EVALUASI STANDARD PROSEDUR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang diinginkan dari kinerjanya. Guna mencapai target tersebut perlu adanya

BAB I PENDAHULUAN. yang diinginkan dari kinerjanya. Guna mencapai target tersebut perlu adanya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap organisasi maupun perusahaan pasti mempunyai target pencapaian yang diinginkan dari kinerjanya. Guna mencapai target tersebut perlu adanya pengukuran-pengukuran

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09/PRT/M/2018 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN

Lebih terperinci

Adapun perspektif-perspektif yang ada di dalam BSC adalah sebagai berikut:

Adapun perspektif-perspektif yang ada di dalam BSC adalah sebagai berikut: Konsep Balanced Scorecard selanjutnya akan disingkat BSC. BSC adalah pendekatan terhadap strategi manajemen yang dikembangkan oleh Drs.Robert Kaplan (Harvard Business School) and David Norton pada awal

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Informasi Monitoring Sertifikasi Pegawai Berbasis Web pada PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Barat

Rancang Bangun Sistem Informasi Monitoring Sertifikasi Pegawai Berbasis Web pada PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Barat Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi (JUSTIN) Vol. 5, No. 3, (2017) 138 Rancang Bangun Sistem Informasi Monitoring Sertifikasi Pegawai Berbasis Web pada PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Barat Wagimin

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Akuntabilitas kinerja organisasi sektor publik, khususnya organisasi pemerintah

I. PENDAHULUAN. Akuntabilitas kinerja organisasi sektor publik, khususnya organisasi pemerintah I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Akuntabilitas kinerja organisasi sektor publik, khususnya organisasi pemerintah baik pusat maupun daerah serta perusahaan milik pemerintah dan organisasi sektor publik

Lebih terperinci

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD (STUDI KASUS BADAN PENELITIAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI) OKVIYESHA HASISLAM DEPARTEMEN

Lebih terperinci