HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan uraian t e o r i t i s pada bab I I dan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan uraian t e o r i t i s pada bab I I dan"

Transkripsi

1 BAB HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kebijaksanaan Akuntansi Persediaan Logs Berdasarkan uraian t e o r i t i s pada bab I I dan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis pada perusahaan pengusahaan hutan yang dijadikan sampel, maka pada bagian ini, penulis akan menyajikan hasilpenelitian dan peirl^ahasan yang berkaitan dengan : 1. Penentuan harga perolehan persediaan 2. Metode pencatatan persediaan. / ;, 3. Metode penilaian persediaan 4. Penyajian persediaan di laporan keuangan Sampel perusahaan dalam penerapan akuntansi persediaan disajikan dalam tabel-tabel, dimana nama perusahaan sampel diwakili oleh nomor-nomor untuk menjaga kerahasiaan masing-masing perusahaan. 1. Penentuan Harga Pokok (Perolehan) Persediaan Sehubungan dengan harga pokok (perolehan) persediaan pada perusahaan pengusahaan kayu yang berpedoman pada SAK No. 32 yang meliputi beban yang terjadi dalam hubungannya dengan kegiatan-kegiatan seperti : perencanaan, penanaman, pemeliharaan dan 74

2 - 75 pembinaan hutan, pengendalian dan pengamanan hutan, pemungutan hasil hutan, pemenuhan kewajiban terhadap negara, pemenuhan kewajiban lingkungan dan sosial, dan pembangunan sarana dan prasarana. Berikut i n i ditampilkan kebijaksanaan yang diam±)ii oleh perusahaan-perusahaan sam.pel dalam^ penentuan harga pokok (perolehan) persediaan, yang diperoleh dari javzaban kuesioner yang telah diajukan : Tabel.l Kebijaksanaan Sampel Dalam Penentuan Harga Perolehan (Pokok) Persediaan Keterangan Nomor Sampel o 7 8 s Penenruan Karga PeroTehan Persediaan Logs 1. BT^v- PERENCANAAN PER5EDiajU<r - Eiaya penyusunan < r \ \ 2. BIAYA PENANAMAN - Biaya penanaman kerriali untuk jalur tebang yang sudah diproduksi < v - Biaya penanaman tanah kosong - Biaya penanaman kanan k i r i jalan - Landscaping %' %' A v - Biaya untuk upaya %' konservasi lainnya 3. BIAYA PEMELIHARAAN DAN PEl^lBINAAi^I HUTAN - Biaya pengerukan / X pembersihan sungai - Biaya pembebasan - Biaya ITT 4 4

3 76 BIAYA PENGENDALIAN KEBAKARAN DAN PENGAMANAN KUTAN - Biaya pengerahan tenaga - Biaya penggunaan bahan dan perlengkapan - Premi asuransi kebakaran BIAYA HASIL HUTAN PEMUlxTGUTAN - Biaya upah langsung - Biaya perbaikan dan pemeliharaan bangunan, alat angkut, mesin dan inventaris kantcr di lokasi i - Biaya pengangkutan - Biaya penggunaan BBM - Biaya penyusutan mesin dan peralatan kerja, kendaraan penyusutan penyusutan bermotor, bangunan i dan Tsrasarana - Biaya pengulitan i kayu ;, - Biaya peralatan kayu - Biaya perakitan kayu - Biaya transport - Biaya sewa dok pemda - Biaya asuransi BIAYA KEWAJIBAN NEGARA - Biaya PEL - IHH - BPPHH - DR - FEB Areal PO-IENUKJ^JN- TERHADAP >/ ^y %' %/ v v X %' v X X v f! \ X X >/ %' \

4 77 7. BIAYA PEmNUHAN KEWAJIBAN TERHADAP LINGKXnNTGAN DAN SOSIAL - Biaya PMDH 8. BIAYA PEMBANGtfNAN SAPJ\NA DAN PRASARANA - Biaya pembangunan jalan ranting %' 9. BIAYA PENGHENTIAN PRODUKSI KARENA KE.J?x)IAN NORr-lAL & RUTIN SEPERTI CUACA DAi-i >-rasim y 10. PEirv-ESUAIAN TEPJIADAP TAK SI PAN DARI SIS A KE:-:A J I hpj-i PENGUS AHAAIN! HUTA:\ PADA AKHIR FSRIODE X X TOTAL N I L A I s o g Sumber: Data Olahan \ : Berarti perusahaan telah memperhitungkan unsur-unsur harga perolehan persediaan tersebut (jav/aban "ya" = n i l a i 1) ~" X : Berarti perusahaan tidak m.emperhitungkan unsur-unsur harga perolehan persediaan tersebut (jawaban ''tidak" = n i l a i 0) Dari tabel di atas t e r l i h a t bahwa kesalahan t e r j a d i dalam memperlakukan biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan persediaan..: :?f - Perusahaan sampel nomor 1 membebankan PPB Areal ke biaya Umum dan Administrasi.

5 78 Sampel nomor 2 memasukkan IHH/DR sebagai beban penjualan / pemasaran karena perusahaan beranggapan bahwa beban i n i timbul dari penjualan logs yang belum dilimpahkan Surat Pelimpahan Kewajiban Pembayaran (SPKP) kepada pembeli. PBB Areal dibebankan ke beban umum dan administrasi. : -P. Biaya sev7a dok pemerintah daerah dan biaya asuransi ke dalam biaya administrasi lokasi yang seharusnya dimasukkan ke dalam biaya pemungutan hasil hutan oleh sampel nomor 3. Kesalahan lainnya adalah mengalokasikan biaya PEL dan BPPKH ke dalam biaya perencanaan. Pada sampel nomor 6 tiaak mem.asukkan biaya pengerukkan / peml^ersihan sungai sebagai biaya pemeliharaan hutan, melainkan mencatatnya sebagai biaya pengayaan dan rehabilitasi. Beban penghentian produksi dialokasikan pada perbaikan jalan.,,, :, Biaya penyusutan mesin dan peralatan kerja, penyusutan bangunan, alat angkut, mesin dan inventaris kantor di lokasi yang seharusnya dimasukkan sampel nomor 8 ke dalam biaya pemungutan hasil hutan namun perusahaan memasukkannya ke dalam biaya usaha.

6 79 Kesalahan yang paling banyak dilakukan adalah membebankan penyesuaian terhadap taksiran dari sisa kewajiban pengusahaan hutan pada biaya ditangguhkan dan bukan m.enambahkannya pada harga pokok persediaan logs. Perlakuan-perlakuan di atas menyebabkan harga pokok persediaan menjadi lebih rendah d i l a i n pihak biaya-biaya lainnya akan m.enjadi lebih tinggi. 2. Sistem Pencatatan Persediaan Pada tabel.2 berikut akan ditam.pilkan kebijaksanaan yang diambil oler. perusahaan-perusahaan yang dijadikan sampel dalam. penelitian i n i dalam pencatatan persediaan yang diperoleh dari jawaban kuesioner yang telah diajukan. TABEL.2 Kebijaksanaan Perusahaan Sampel Dalam Pencatatan Persediaan KETER.»LNGAI\' Sampel Diselenggarakannya kartu c< persediaan untuk persediaan logs yang dimilil<i 2. Setiap adanya penambahan persediaan dilakukan pencatatan ke. perkiraan persediaan v / X X 3. Setiap adanya penjualan persediaan dilakukan pencatatan ke perkiraan persediaan

7 80 4. Terdapat kartu stock di bagian gudang untuk mencatat mutasi persediaan 5. Pada kartu stock tersebut tidak tercantum harga dari persediaan 6. Dilakukan perhitungan fisik v ^/ atas persediaan yang masih ada di lokasi tebangan (TPN) 7. Dilakukan penyesuaian jika terjadi perbedaan jumiah perhitungan fisik dengan jumiah yang v X X X X X X X dicatat 8. Pada akhir periode %' %' %' perusahaan membebankan persediaan avi/al sebagai harga pokok penjualan dan mencatat persediaan akhir X TOTAL NILAI I Sumber: Data Clahan Keterangan : \ : jawaban "ya" = n i l a i 1 X : jawaban ''tidak" = n i l a i 0 Dari penyajian tabel.2 di atas dapat d i l i h a t 20% dari sampel telah melaksanakan pencatatan persediaan logs dengan baik. Semua sampel menggunakan sistem. periodikal dalam mencatat persediaan. Sam.pel nomor 9 dan 11 tidak menyelenggarakan kartu persediaan untuk persediaan logs yang d i m i l i k i. Pada perusahaan i n i juga tidak terdapat kartu stock di bagian gudang untuk mencatat mutasi persediaan.

8 81 Kesalahan yang dilakukan oleh sampel nomor 1, 2, 4, 5, 6, 8 dan 10 adalah mencantumkan harga dari persediaan pada kartu stock. ' '. Hal-hal tersebut menyebabkan sulitnya pengawasan yang dilakukan terhadap persediaan yang ada karena mutasi persediaan s u l i t d i i k u t i dan dengan tercantumnya harga persediaan pada kartu stock me'mudahkan penipuan, penggelapan dan pencurian yang dilakukan pada bagian gudang. - Penulis menganjurkan agar perusahaan.memperi: imbangkan uni:uk me.ngubah sistem pencatatan persediaan menjadi sisrem perpetual agar pengawasan dan pengendalian persediaan lebih mudah ditelusuri dan harga pokok persediaan dapat diketahui setiap saat tanpa harus melakukan perhitungan phisik terlebih dahulu. 3. Metode Penilaian Persediaan Kasil jawaban atas kuesioner yang diajukan pada masing-masing sampel tentang kebijaksanaan perusahaan masing-masing tentang sistem penilaian persediaan dapat d i l i h a t pada tabel u:. por.-, ' Pa Keg'.

9 82 TABEL.3 Kebijaksanaan Perusahaan Sampel Dalam Penilaian Persediaan KETERANGAN Sampel La. Metode Penilaian A A A A A A A F F A F persediaan logs yang digunakan: - FIFO - LIFO Average Harga Beli Terakhir Lain-iain (sebutkan) b. Metode penilaian tersebut N' ^l ^' telah digunakan pada tahun - tahun sebelumnya secara konsisten TOTAL NILAI Sumber: uana Olahan T Keterangan : : :, \ : j av.'aban "ya" = n i l a i 1 ' = X : jawaban "tidak" = n i l a i 0 < I ' Rata-rata perusahaan pengusahaan hutan tersebut dalam. "Lenilai persediaan yang d i m i l i k i telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan, yaitu dengan menggunakan salah satu metode yang dibenarkan Oleh Standar Akuntansi Keuangan dan menerapkannya secara konsisten dari tahun ke tahun. 4. Penyajian Persediaan di Laporan Keuangan Persediaan logs akan disajikan pada laporan Keuangan yaitu pada Neraca dan Laporan Laba Rugi. Tabel

10 83 Y.4 akan menampilkan pembahasan jawaban kuesioner dari setiap perusahaan sampel tentang kebijaksanaan dalam penyajian persediaan di laporan keuangan. ' TABEL. 4 ' Kebijaksanaan Perusahaan Sampel Dalsim Penyajian Persediaan di Laporan Keuangan KETERANGA1^T Sampel Persediaan disajikan di neraca dalam kelompok aktiva lancar berurutan menurut likuiditasnya 2. Persediaan logs yang / disajikan di neraca sesuai X X X \ A dengan jenis persediaan yang ada secara terpisah 1 menurut kelompok khusus i j pengusahaan hutan di : bawah judul persediaan 3. Perusahaan menyusun laporan harga pokok \ \ N' \' produksi sebagai skedul 1 pendukung harga pokok 1 penjualan Perusahaan menyusun laporan harga 1 ] : i pokok produksi sebagai 1 1 skedul pendukung harga pokok penjualan 4. Perusahaan telah memisahkan pelaporan X X X X X X harga pokok persediaan dan persediaan akhir pada harga pokok penjualan berdasarkan persediaan kayu jenis TOTAL NILM Sumber: Data Olahan,/ Keterangan : \' : jawaban "ya" = n i l a i 1 X : jawaban tidak" = n i l a i 0

11 84 Dari tabel.4 di atas t e r l i h a t 40% dari sampel telah m.enyajikan persediaan secara benar d i laporan keuangannya, baik di neraca maupun dalam laporan laba rugi. Sampel nomor 1, 3, 4, dan 10 tidak m.enyajikan persediaan logs di neraca sesuai dengan jenis persediaan yang ada secara terpisah menurut kelompok khusus pengusahaan hutan dan tidak terdapat penjelasan pada catatan atas laporan keuangan. Sampel nomor 1, 2, 3, 4, z dan 11 tidak memisahkan pelaporan harga poko: persediaan dan persediaan akhir pada harga pokok penjualan berdasarkan jenis persediaan kayu. Kesalahan-kesalahan tersebut menyebabkan harga pokok masing-masing kayu tidak dapat diketahui dan penyajian persediaan logs pada laporan keuangan tidak sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan. B. Analisis Penerapan Akuntansi Persediaan Logs Setelah melihat hasil jawaban responden dari keempat tabel kebijaksanaan akuntansi persediaan logs di atas, dapat diperoleh total masing-masing perusahaan responden yang dapat diketahui pada tabel.5 berikut i n i.

12 85 ' ^ Tabel.5 ^.<^- ^ '< ' ' ' Perhitungan Nilai Masing-masing Perusahaan Responden Atas Kebijaksanaan Akuntansi Persediaan Logs KETERANGATJ 1. Penentuan Harga Pokok (perolehan) Persediaan 2. Sistem Pencatatan Persediaan 3. Metode Penilaian Persediaan 4. Penyajian Persediaan Dalam Laporan Keuangan TOTAL. _. NILAI Sampel Tabel.5 d i 5. "C as memo e r l i ha L kan bahwa responden 7 memperoleh n i l a i 22 yang merupakan n i l a i t e r t i n g g i dan sampel nomior 8 m.emperoleh n i l a i terendah yaitu sebanyak 18. I.ni berarti tidak ada perusahaan sampel yang m.emperoleh n i l a i t o t a l dalam m.enjawab kuesioner yang telah diajukan. ' ' '. ^-. Untuk mengetahui gambaran secara umum atas penerapan akuntansi persediaan logs dari jav/aban sam.pel, digunakan rata-rata hitung : - " T = (Xi + Xz +...+Xn) Y= ( ) 11

13 86 Dari perhitungan rata-rata dikelompokkan dalam tiga kelompok n i l a i sesuai dengan benar atau tidaknya penerapan akuntansi persediaan logs. Kelompok Rata-rata I I I ::.. : I I I 0-19 Interpretasi dari hasil penelompokkan i n i adalah kelom.pck I me.nunjukkan penerapan akuntansi persediaan logs Lelah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan dan kelom.pc-: I I m.enunjukkan penerapan akuntansi persediaan logs hampir mendekati Standar Akuntansi Keuangan. Kelompck I I I m.enunjukkan penerapan akuntansi persediaan logs yang belum. sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan. ' ' ' ' Sedangkan untuk mengetahui penyimpangan penerapan akuntansi persediaan logs antar perusahaan sampel dapat diketahui dengan rumus Standar Deviasi :, S= 1, 25 «1,.,;no > ' Jadi dari perhitungan standar deviasi di atas dapat diketahui bahwa penerapan akuntansi persediaan logs antar perusahaan mempunyai tingkat penyimipangan 1.

PSAK NO. 32 AKUNTANSI KEHUTANAN

PSAK NO. 32 AKUNTANSI KEHUTANAN PSAK NO. 32 AKUNTANSI KEHUTANAN PENDAHULUAN Karakteristik Perusahaan Pengusahaan Hutan 01 Proses produksi hasil hutan untuk mendapatkan kayu bulat memerlukan waktu yang panjang, dimulai dari penanaman,

Lebih terperinci

Sebagai uraian terakhir dari skripsi ini penulis

Sebagai uraian terakhir dari skripsi ini penulis BAB VI KESIMPUIAN DAN SARAN Sebagai uraian terakhir dari skripsi ini penulis mencoba member!kan beberapa kesimpulan serra saransaran setelah membandingkan antara teori dan kenyataan yang dijumpai pada

Lebih terperinci

Akuntansi Pemeriksaan 2. Tutut Dewi Astuti

Akuntansi Pemeriksaan 2. Tutut Dewi Astuti Akuntansi Pemeriksaan 2 Tutut Dewi Astuti Biaya dibayar dimuka dimaksudkan sebagai biaya yang telah terjadi, yang akan digunakan untuk aktivitas perusahaan yang akan datang Bagian dari biaya dibayar dimuka

Lebih terperinci

BAB V. Berdasarkan pada uraian t9oritis \'anq diungkaokan

BAB V. Berdasarkan pada uraian t9oritis \'anq diungkaokan BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan pada uraian t9oritis \'anq diungkaokan pada bab I I dan hasil penelitian yang dilaknkan penulis pada perusahaan Distributor di Kota Pekanbaru yang dijadikan

Lebih terperinci

Prosedur Audit Persediaan

Prosedur Audit Persediaan Prosedur Audit Persediaan Persediaan adalah merupakan bagian dari aset perusahaan yang pada umumnya nilainya cukup material dan rawan oleh tindakan pencurian ataupun penyalahgunaan. Oleh karena itu, biasanya

Lebih terperinci

BAB 4 PENILAIAN PERSEDIAAN DAN PERHITUNGAN HARGA POKOK PENJUALAN

BAB 4 PENILAIAN PERSEDIAAN DAN PERHITUNGAN HARGA POKOK PENJUALAN BAB 4 PENILAIAN PERSEDIAAN DAN PERHITUNGAN HARGA POKOK PENJUALAN A. Penilaian Persediaan dan Perhitungan Harga Pokok Penjualan dengan Metode FIFO Persediaan adalah barang yang dimiliki perusahaan untuk

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha iv

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha iv ABSTRAK Dewasa ini, perusahaan bersaing semakin ketat untuk memperoleh laba dan mengembangkan usahanya. Salah satu cara untuk menghadapi persaingan ini adalah dengan mengelola persediaan. Persediaan merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penerimaan dalam negeri sangatlah penting serta mempunyai kedudukan yang

BAB I PENDAHULUAN. penerimaan dalam negeri sangatlah penting serta mempunyai kedudukan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam rangka mensukseskan pembangunan nasional, peranan penerimaan dalam negeri sangatlah penting serta mempunyai kedudukan yang sangat strategis. Roda pemerintahan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri.

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri. BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Manfaat Implementasi SAK ETAP Dengan mengimplementasikan SAK ETAP di dalam laporan keuangannya, maka CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah laba yang optimal, kelangsungan hidup yang terus-menerus dan

BAB I PENDAHULUAN. adalah laba yang optimal, kelangsungan hidup yang terus-menerus dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan mempunyai tujuan yang hendak dicapai, diantaranya adalah laba yang optimal, kelangsungan hidup yang terus-menerus dan pertumbuhan hidup yang

Lebih terperinci

Penerapan Metode Penyusutan Aktiva Tetap Berwujud Ditinjau Dari Sudut Pandang Akuntansi dan Perpajakan Pada PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk

Penerapan Metode Penyusutan Aktiva Tetap Berwujud Ditinjau Dari Sudut Pandang Akuntansi dan Perpajakan Pada PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk Penerapan Metode Penyusutan Aktiva Tetap Berwujud Ditinjau Dari Sudut Pandang Akuntansi dan Perpajakan Pada PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk Nama : Eka Yuliana NPM : 42209825 Fakultas : Ekonomi Jurusan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Keuangan Daerah Pelaksanaan kewenangan Pemerintah Daerah sebagaimana ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah yang

Lebih terperinci

. PENDAHUX-UAN? Pada perusahaan pengusahaan hutan, persediaan

. PENDAHUX-UAN? Pada perusahaan pengusahaan hutan, persediaan / y:: BAB I r r. ^ ^ sun.-.. PENDAHUX-UAN? A. Latar Belakang Masalah Pada perusahaan pengusahaan hutan, persediaan memegang peranan penting bagi kelangsungan hidup perusahaan karena persediaan merupakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. oleh beberapa ilmuan dalam ruang lingkup yang berbeda, antara lain :

BAB II LANDASAN TEORI. oleh beberapa ilmuan dalam ruang lingkup yang berbeda, antara lain : BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Akuntansi Penjelasan mengenai definisi akuntansi ini telah didefinisikan atau diuraikan oleh beberapa ilmuan dalam ruang lingkup yang berbeda, antara lain : Menurut

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. mengenai definisi akuntansi terlebih dahulu. Penjelasan mengenai definisi

BAB II LANDASAN TEORI. mengenai definisi akuntansi terlebih dahulu. Penjelasan mengenai definisi BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Akuntansi Sebelum membahas tentang judul di atas maka perlu adanya penjelasan mengenai definisi akuntansi terlebih dahulu. Penjelasan mengenai definisi akuntansi ini

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan membahas penerapan perencanaan pajak terhadap

BAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan membahas penerapan perencanaan pajak terhadap BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan membahas penerapan perencanaan pajak terhadap perusahaan PT. X dan melihat pengaruhnya terhadap Pajak Penghasilan Terhutang Perusahaan sebagai beban pajak terhutang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Persediaan PSAK No.14 (2012), paragraf 06, Persediaan adalah Aset yang dimiliki dan tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha biasa, dalam proses produksi untuk penjualan

Lebih terperinci

BIAYA BAHAN. Endang Sri Utami, SE., M.Si., Ak, CA

BIAYA BAHAN. Endang Sri Utami, SE., M.Si., Ak, CA BIAYA BAHAN Endang Sri Utami, SE., M.Si., Ak, CA Permasalahan Bahan Keterlambatan bahan akan mempengaruhi kelancaran produksi, sedangkan persediaan bahan yang berlebihan berarti pemborosan modal kerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Aset tetap sebagai salah satu kekayaan yang dimiliki suatu perusahaan dalam menunjang aktivitasnya yang bersifat permanen dan mempunyai peranan penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. laba (profit). Selanjutnya laba tersebut digunakan untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. laba (profit). Selanjutnya laba tersebut digunakan untuk menjamin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara umum, tujuan utama sebuah perusahaan adalah untuk memperoleh laba (profit). Selanjutnya laba tersebut digunakan untuk menjamin kesinambungan usaha (continue),

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Akuntansi Akuntansi adalah suatu sistem informasi yang mengidentifikasi, mencatat, dan mengomunikasikan kejadian ekonomi dari suatu organisasi kepada pihak yang berkepentingan.

Lebih terperinci

PT. BPR BUMIASIH NBP 13 STABAT ANGGARAN DAN REALISASI BIAYA OPERASIONAL TAHUN 2008 KUMULATIP

PT. BPR BUMIASIH NBP 13 STABAT ANGGARAN DAN REALISASI BIAYA OPERASIONAL TAHUN 2008 KUMULATIP Tabel.1 ANGGARAN DAN REALISASI BIAYA OPERASIONAL TAHUN 2008 KUMULATIP (Dalam Ribuan Rupiah) NO BIAYA OPERASIONAL ANGGARAN REALISASI VARIANS % Pertumbuhan 1 Bunga a. Kepada Bank Indonesia - - - - b. Kepada

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. PENYAJIAN DATA 4.1.1. Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa PT. Sehat Sukses Sentosa merupakan subjek pajak yang telah didaftar dan memiliki Nomor Pokok

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL & PEMBAHASAN. 1. Kebijakan Akuntansi Aktiva Tetap Perusahaan

BAB IV ANALISA HASIL & PEMBAHASAN. 1. Kebijakan Akuntansi Aktiva Tetap Perusahaan BAB I ANALISA HASIL & PEMBAHASAN 1. Kebijakan Akuntansi Aktiva Tetap Perusahaan Aktiva tetap yang dimiliki perusahaan adalah sebagai berikut: a. Tanah Tanah yang dimiliki oleh PT AIM Trust digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan dalam bab sebelumnya, penulis menarik kesimpulan sebagai berikut : 1) Audit internal persediaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. jangka panjang, artinya perusahaan harus terus mempertahankan kelangsungan operasinya melalui

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. jangka panjang, artinya perusahaan harus terus mempertahankan kelangsungan operasinya melalui 19 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka menghadapi persaingan bisnis yang semakin maju, setiap perusahaan yang didirikan harus memiliki suatu tujuan agar dapat membuat perusahaan terus beroperasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya mengukur dan melaporkan setiap informasi keuangan dan non keuangan yang terkait dengan

Lebih terperinci

BAB I I I. Penelitian i n i menggunakan pendekatan yang. i f a t survey. Survey dilakukan dengan menggunakan

BAB I I I. Penelitian i n i menggunakan pendekatan yang. i f a t survey. Survey dilakukan dengan menggunakan BAB I I I METODE PENELITIAN ifat Penelitian Penelitian i n i menggunakan pendekatan yang i f a t survey. Survey dilakukan dengan menggunakan ar pertanyaan (kuesioner) yang diantar langsung ke 5ahaan yang

Lebih terperinci

BAB II BIAYA PRODUKSI PADA CV. FILADELFIA PLASINDO SURAKARTA

BAB II BIAYA PRODUKSI PADA CV. FILADELFIA PLASINDO SURAKARTA BAB II BIAYA PRODUKSI PADA CV. FILADELFIA PLASINDO SURAKARTA Manajemen dalam menjalankan tugasnya harus mempunyai keahlian serta kemampuan untuk memanfaatkan setiap faktor produksi yang ada. Salah satu

Lebih terperinci

Akuntansi Biaya. Materials : Controlling, Costing, and Planning. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen S1

Akuntansi Biaya. Materials : Controlling, Costing, and Planning. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen S1 Akuntansi Biaya Modul ke: Materials : Controlling, Costing, and Planning Fakultas FEB Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Program Studi Manajemen S1 www.mercubuana.ac.id Definisi Bahan Baku adalah Bahan yang secara

Lebih terperinci

Akuntansi Persediaan (INVENTORY)

Akuntansi Persediaan (INVENTORY) Akuntansi Persediaan (INVENTORY) PERSEDIAAN (INVENTORY) Persediaan adalah barangbarang yang dimiliki untuk dijual kembali atau digunakan untuk memproduksi barangbarang yang akan dijual. Klasifikasi Persediaan

Lebih terperinci

SURVEI STATISTIK KEUANGAN BADAN USAHA MILIK DAERAH

SURVEI STATISTIK KEUANGAN BADAN USAHA MILIK DAERAH V-BUMD15 REPUBLIK INDONESIA SURVEI STATISTIK KEUANGAN BADAN USAHA MILIK DAERAH 2013-2014 1. Daftar isian ini digunakan untuk mendapatkan informasi dan data mengenai profil dari Perusahaan BUMD Tahun 2013-2014.

Lebih terperinci

KESIMPULAN DAN SARAN. Dari Permasalahan dan Hipotesa kerja yang. penulis kemukakan dalam Bab I, Pendahuluan dan

KESIMPULAN DAN SARAN. Dari Permasalahan dan Hipotesa kerja yang. penulis kemukakan dalam Bab I, Pendahuluan dan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 1 Kesimpulan Dari Permasalahan dan Hipotesa kerja yang penulis kemukakan dalam Bab I, Pendahuluan dan telah kemudian dibahas dalam Bab IV, Pemecahan Masalah dan pengujian hi

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Setiap perusahaan, baik itu perusahaan jasa maupun perusahaan manufaktur,

BAB II BAHAN RUJUKAN. Setiap perusahaan, baik itu perusahaan jasa maupun perusahaan manufaktur, BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Persediaan Setiap perusahaan, baik itu perusahaan jasa maupun perusahaan manufaktur, selalu memerlukan persediaan, tanpa adanya persediaan, para pengusaha akan dihadapkan pada

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Sistem Akuntansi Sistem akuntansi yang diterapkan secara memadai sangat membantu manajemen dalam menghadapi masalah yang muncul. Berikut ini akan diuraikan beberapa definisi tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Pada umumnya setiap perusahaan bertujuan untuk memperoleh laba yang maksimal, dalam upaya untuk menjamin kelangsungan hidup perusahaan di masa yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam ilmu akuntansi, terdapat berbagai istilah persediaan. Untuk perusahaan manufaktur, perusahaan mengolah bahan baku menjadi barang jadi sehingga persediaan

Lebih terperinci

Pengantar Umum PEDOMAN PELAPORAN KEUANGAN IUPHHK-RE Berdasarkan P.32/Menhut-II/2014

Pengantar Umum PEDOMAN PELAPORAN KEUANGAN IUPHHK-RE Berdasarkan P.32/Menhut-II/2014 Pengantar Umum PEDOMAN PELAPORAN KEUANGAN IUPHHK-RE Berdasarkan P.32/Menhut-II/2014 Taufik Hidayat, SE, MM, CA Universitas Indonesia Agenda Pendahuluan Prinsip Perlakuan Akuntansi Aktivitas dalam IUPHHK-RE

Lebih terperinci

PRAKTIKUM AKUNTANSI 2

PRAKTIKUM AKUNTANSI 2 KASUS PT KIRANA BISKUIT PRAKTIKUM AKUNTANSI 2 Darmawati 1 Sasaran Pembelajaran Menyelesaikan kasus kegiatan akuntansi keuangan dan akuntansi biaya pada perusahaan Manufaktur 2 Tugas yang akan dikerjakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Perlakuan Akuntansi Perolehan, Pemeliharaan dan Penyusutan Aktiva Tetap 1. Analisis Perlakuan Akuntansi Perolehan Aktiva Tetap Dalam melakukan perolehan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR TABEL... vi. 1.1 Latar Belakang Penelitian... 1

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR TABEL... vi. 1.1 Latar Belakang Penelitian... 1 ABSTRAKSI Krisis ekonomi melanda Indonesia pada pertengahan tahun 1997 yang menyebabkan perkembangan harga (inflasi) di Indonesia mengalami peningkatan secara tajam. Salah satu dampak bagi perusahaan dengan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi dan Persediaan 2.1.1 Pengertian Akuntansi Secara umum, akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem informasi yang menghasilkan informasi keuangan kepada

Lebih terperinci

2.1.2 Jenis-jenis Persediaan Menurut Carter (2006:40) Jenis-jenis persediaan pada perusahaan manufaktur adalah sebagai berikut :

2.1.2 Jenis-jenis Persediaan Menurut Carter (2006:40) Jenis-jenis persediaan pada perusahaan manufaktur adalah sebagai berikut : BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Persediaan dan Jenis-jenis Persediaan 2.1.2 Pengertian Persediaan Persediaan adalah bagian utama dalam neraca dan sering kali merupakan perkiraan yang nilainya cukup

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Aktiva Tetap 1. Pengertian Aktiva Tetap Aktiva tetap merupakan bagian dari harta kekayaan perusahaan yang memiliki manfaat ekonomi lebih dari satu periode akuntansi. Manfaat menunjukkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Akuntansi Menurut (Jerry J.Weygandt 2007:5) pengertian akuntansi adalah : Suatu sistem informasi yang mengidentifikasikan, mencatat, dan mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengendalian internal merupakan kebijakan dan prosedur yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengendalian internal merupakan kebijakan dan prosedur yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengendalian Internal 1. Pengertian Pengendalian Internal Pengendalian internal merupakan kebijakan dan prosedur yang melindungi aktiva dari penyalahgunaan, memastikan bahwa

Lebih terperinci

Contoh laporan keuangan koperasi

Contoh laporan keuangan koperasi Contoh laporan keuangan koperasi Koperasi merupakan badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya atas dasar prinsip koperasi dan kaidah ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Perusahaan merupakan salah satu penggerak perekonomian, belakangan ini seperti yang telah kita ketahui perusahaan-perusahaan baru bermunculan dengan

Lebih terperinci

Aktiva tetap yang ada di perusahaan haruslah benar-benar diperhatikan karena itu bila

Aktiva tetap yang ada di perusahaan haruslah benar-benar diperhatikan karena itu bila BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan pada umumnya menjalankan kegiatan operasionalnya selain bertujuan mencari laba juga mempertahankan pertumbuhan perusahaan itu sendiri. Agar tujuan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS 5 BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori-teori 1. Pengertian dan Karakteristik Aset Tetap Aset tetap adalah aset yang memiliki masa manfaatnya lebih dari satu tahun, digunakan dalam kegiatan perusahaan, dimiliki

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 39 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Metode Perhitungan Persediaan yang Dilakukan RS. Medika Permata Hijau Menggunakan Metode. Dalam menghitung persediaan RS. Medika Permata Hijau menggunakan metode FIFO

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAPORAN KEUANGAN PEMANFAATAN HUTAN PRODUKSI DAN PENGELOLAAN HUTAN (DOLAPKEU PHP2H)

PEDOMAN PELAPORAN KEUANGAN PEMANFAATAN HUTAN PRODUKSI DAN PENGELOLAAN HUTAN (DOLAPKEU PHP2H) PEDOMAN PELAPORAN KEUANGAN PEMANFAATAN HUTAN PRODUKSI DAN PENGELOLAAN HUTAN (DOLAPKEU PHP2H) Pelatihan APHI 18 MEI 2011 Dwi Martani & Taufik Hidayat Staf Pengajar Departemen Akuntansi FEUI Tim Penyusun

Lebih terperinci

PERSEDIAAN. Berdasarkan kriteria di atas, persediaan akan mencakup unsure-unsur sebagai berikut:

PERSEDIAAN. Berdasarkan kriteria di atas, persediaan akan mencakup unsure-unsur sebagai berikut: PERSEDIAAN ARTI PERSEDIAAN Istilah persediaan di dalam akuntansi ditujukan untuk menyatakan suatu jumlah barang yang berwujud (tangible) yang memenuhi kriteria di bawah ini: 1. Tersedia untuk dijual (barang

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Sistem akuntansi persediaan bertujuan untuk mencatat mutasi tiap jenis persediaan di gudang yang menggambarkan salah satu aktiva perusahaan. Sehingga melalui sistem akuntansi persediaan yang memadai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perhitungan biaya produksi dan mengambil beberapa referensi yang diperoleh dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perhitungan biaya produksi dan mengambil beberapa referensi yang diperoleh dari BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan pustaka ini menjelaskan mengenai pengertian yang mendasari dari perhitungan biaya produksi dan mengambil beberapa referensi yang diperoleh dari buku ilmiah, laporan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Hasil Statistik Keuangan Koperasi Karyawan Perum Peruri (KOPETRI)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Hasil Statistik Keuangan Koperasi Karyawan Perum Peruri (KOPETRI) 35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Hasil Statistik Keuangan Koperasi Karyawan Perum Peruri (KOPETRI) Era bisnis Indonesia saat ini didominasi oleh kekuatan kapitalisme menjadikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. Istilah akuntansi untuk persediaan yang digunakan untuk menunjukkan

BAB II LANDASAN TEORITIS. Istilah akuntansi untuk persediaan yang digunakan untuk menunjukkan BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Persediaan Istilah akuntansi untuk persediaan yang digunakan untuk menunjukkan barang-barang yang dimiliki oleh suatu perusahaan akan tergantung pada jenis usaha

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN : KK KOORDINATOR MATA KULIAH : IMAM SUBAWEH, SE.AK, MM

SATUAN ACARA PERKULIAHAN : KK KOORDINATOR MATA KULIAH : IMAM SUBAWEH, SE.AK, MM SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH FAKULTAS KODE JENJANG/JURUSAN : AKUNTANSI KEUANGAN I : EKONOMI : KK-040 : D S / AKUNTANSI KOORDINATOR MATA KULIAH : IMAM SUBAWEH, SE.AK, MM UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA

Lebih terperinci

BAB III SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN PADA PT HERFINTA FARM AND PLANTATION MEDAN. A. Pengertian Persediaan dan Jenis Persediaan

BAB III SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN PADA PT HERFINTA FARM AND PLANTATION MEDAN. A. Pengertian Persediaan dan Jenis Persediaan BAB III SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN PADA PT HERFINTA FARM AND PLANTATION MEDAN A. Pengertian Persediaan dan Jenis Persediaan Berikut beberapa defenisi persediaan menurut beberapa ahli : Persediaan

Lebih terperinci

PERSEDIAAN (Penilaian Berdasar Harga Pokok)

PERSEDIAAN (Penilaian Berdasar Harga Pokok) PERSEDIAAN (Penilaian Berdasar Harga Pokok) Karakteristik Persediaan Di dalam akuntansi, persediaan meliputi semua barang yang dimiliki oleh perusahaan pada saat tertentu dengan tujuan untuk dijual, dikonsumsi,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Persediaan Persediaan ( inventory ) adalah suatu istilah umum yang menunjukan segala sesuatu atau sumber daya sumber daya perusahaan yang disimpan dalam antisipasi pemenuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Aset tetap sebagai salah satu kekayaan yang dimiliki suatu perusahaan dalam menunjang aktivitasnya yang bersifat permanen dan mempunyai peranan penting

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN PENCATATAN DAN PENILAIAN PERSEDIAAN OLI MERK MPX2 PADA PT CATUR PUTRA JAYA DWITA FHADILLAH AKUNTANSI

ANALISIS PENERAPAN PENCATATAN DAN PENILAIAN PERSEDIAAN OLI MERK MPX2 PADA PT CATUR PUTRA JAYA DWITA FHADILLAH AKUNTANSI ANALISIS PENERAPAN PENCATATAN DAN PENILAIAN PERSEDIAAN OLI MERK MPX2 PADA PT CATUR PUTRA JAYA DWITA FHADILLAH 22213729 AKUNTANSI PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Perusahaan Produk Persediaan Keuntungan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Struktur Organisasi PT Barata Indonesia (Persero) UUM Medan

Lampiran 1. Struktur Organisasi PT Barata Indonesia (Persero) UUM Medan Lampiran 1 Struktur Organisasi PT Barata Indonesia (Persero) UUM Medan GENERAL MANAGER BAGIAN OPERASIONAL BAGIAN PENJUALAN & ENJ. PENGADAAN PPP ENJINIRING AKUNTANSI BENGKEL & DALTAS PENJ. & ADPEM ADMIKUM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan yang dipimpinnya.

BAB I PENDAHULUAN. posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan yang dipimpinnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan untuk dapat terus berkembang dalam era globalisasi harus mampu menyajikan laporan keuangan terutama pada pihak manajemen. Dengan laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB 4 Persediaan (inventory)

BAB 4 Persediaan (inventory) BAB 4 Persediaan (inventory) Akuntansi Dasar 2 Modul Tujuan Pengajaran: Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan mampu : 1. Menjelaskan pengertian persediaan 2. Menjelaskan sistem akuntansi dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maraknya perkembangan dunia secarag lobalisasi, maka dunia

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maraknya perkembangan dunia secarag lobalisasi, maka dunia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semakin maraknya perkembangan dunia secarag lobalisasi, maka dunia industri pun berkembang pula. Baik itu industri yang besar maupun yang kecil, didalam perusahaan

Lebih terperinci

JURNAL PENYESUAIAN. Armini Ningsih Politeknik Negeri Samarinda

JURNAL PENYESUAIAN. Armini Ningsih Politeknik Negeri Samarinda JURNAL PENYESUAIAN Armini Ningsih Politeknik Negeri Samarinda Pada akhir topik ini mahasiswa diharapkan dapat: Memahami maksud dan tujuan dibuatnya jurnal penyesuaian Menentukan rekening/perkiraan apa

Lebih terperinci

DAMPAK PENCABUTAN PSAK: AKUNTANSI KEHUTANAN PSAK 32

DAMPAK PENCABUTAN PSAK: AKUNTANSI KEHUTANAN PSAK 32 T O P I K U T A M A DAMPAK PENCABUTAN PSAK: AKUNTANSI KEHUTANAN PSAK 32 DWI MARTANI Ketua Departemen Akuntansi FEUI dan Anggota Tim Implementasi IFRS-IAI Abstrak Pencabutan PSAK memberikan dampak pada

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hutan Tanaman Industri Hutan Tanaman Industri adalah hutan yang dibangun dalam rangka meningkatkan potensi dan kualitas

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hutan Tanaman Industri Hutan Tanaman Industri adalah hutan yang dibangun dalam rangka meningkatkan potensi dan kualitas II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hutan Tanaman Industri Hutan Tanaman Industri adalah hutan yang dibangun dalam rangka meningkatkan potensi dan kualitas hutan produksi dengan menerapkan silvikultur intensif. Hal

Lebih terperinci

jumlah yang sangat besar. Hal ini dikarenakan peranannya yang sangat penting

jumlah yang sangat besar. Hal ini dikarenakan peranannya yang sangat penting 51 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Perlakuan Akuntansi Aktiva Tetap Yang Diterapkan Oleh PT. X Dalam perusahaan industri, aktiva tetap adalah merupakan bagian aktiva yang sangat besar jumlahnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan manufaktur dalam melakukan produksi memerlukan pengorbanan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan manufaktur dalam melakukan produksi memerlukan pengorbanan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan manufaktur dalam melakukan produksi memerlukan pengorbanan sumber daya untuk memproses bahan mentah atau bahan setengah jadi menjadi barang jadi.

Lebih terperinci

Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Jasa

Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Jasa Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Jasa Perusahaan Jasa Perusahaan Jasa (Service Company) merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan jasa keahlian. Contoh perusahaan jasa seperti kantor

Lebih terperinci

ANALISIS METODE PENILAIAN PERSEDIAAN AKHIR BAHAN BAKAR MINYAK PADA PT. DIMAS GAPERBI BITRUL MENTARI (SPBU KARANGANYAR) TEGAL

ANALISIS METODE PENILAIAN PERSEDIAAN AKHIR BAHAN BAKAR MINYAK PADA PT. DIMAS GAPERBI BITRUL MENTARI (SPBU KARANGANYAR) TEGAL ANALISIS METODE PENILAIAN PERSEDIAAN AKHIR BAHAN BAKAR MINYAK PADA PT. DIMAS GAPERBI BITRUL MENTARI (SPBU KARANGANYAR) TEGAL Nindi Silviani Putri, Ida Farida, Asrofi Langgeng Nurmansyah DIII Akuntansi

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN Sistematika pembahasan yang dilakukan terhadap KOPKAR ADIS adalah berdasarkan akun-akun yang terdapat di dalam laporan keuangan dengan melakukan analisis dan evaluasi

Lebih terperinci

Y = Ya, T = Tidak, TR = Tidak Relevan Y T TR

Y = Ya, T = Tidak, TR = Tidak Relevan Y T TR CONTOH INTERNAL CONTROL AKTIVA TETAP I. PENAMBAHAN & PENGURANGAN AKTIVATETAP 1. Apakah semua tambahan dan pengurangan aktiva tetap: a. Diotorisasi sebagaimana mestinya secara tertulis? b. Apakah bukti

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. 2.1 Tinjauan Umum Atas Sistem Informasi Akuntansi. Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang berhubungan erat

BAB II BAHAN RUJUKAN. 2.1 Tinjauan Umum Atas Sistem Informasi Akuntansi. Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang berhubungan erat 6 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Tinjauan Umum Atas Sistem Informasi Akuntansi Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang berhubungan erat satu dengan yang lainnya, yang berfungsi secara bersama-sama

Lebih terperinci

B I A YA B A H AN A. Perencanaan Bahan Tujuan perencanaan bahan Masalah yang timbul dalam perencanaan bahan

B I A YA B A H AN A. Perencanaan Bahan Tujuan perencanaan bahan Masalah yang timbul dalam perencanaan bahan 1 B I A YA B A H AN Masalah yang dihadapi manajemen yang berhubungan dengan bahan adalah keterlambatan tersedianya bahan akan mempengaruhi kelancaran kegiatan produksi, sedangkan persediaan bahan yang

Lebih terperinci

INDEPTH - R&D 2015 (K2)

INDEPTH - R&D 2015 (K2) RAHASIA INDEPTH - R&D 2015 (K2) REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK INDEPTH STUDY IMPLEMENTASI SNA 2008 PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN (RESEARCH AND DEVELOPMENT ~ R&D) Perhatian : 1. Tujuan survei ini

Lebih terperinci

CONTOH SOAL DAN JAWABAN REKONSILIASI FISKAL

CONTOH SOAL DAN JAWABAN REKONSILIASI FISKAL CONTOH SOAL DAN JAWABAN REKONSILIASI FISKAL KASUS 1 PT. RAFI bergerak dalam bisnis perdagangan Kain Batik yang merupakan Wajib Pajak Badan yang berdomisili di Pekalongan. Data laporan keuangan tahun 29

Lebih terperinci

Analisis Penerapan Metode Penyusutan Aktiva Tetap Dan Pengaruh Terhadap Laba PT. United Tractors Tbk

Analisis Penerapan Metode Penyusutan Aktiva Tetap Dan Pengaruh Terhadap Laba PT. United Tractors Tbk Analisis Penerapan Metode Penyusutan Aktiva Tetap Dan Pengaruh Terhadap Laba PT. United Tractors Tbk Yelliana Ela Vita Kusumaningsih 28210616 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma 2010

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, Draft 19 April 2009 PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P. 9 /Menhut-II/2011. /Menhut-II/2009 TENTANG PELIMPAHAN SEBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN (DEKONSENTRASI) BIDANG KEHUTANAN TAHUN 2011

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Persediaan Pada umumnya, persediaan (inventory) merupakan barang dagangan yang utama dalam perusahaan dagang. Persediaan termasuk dalam golongan aset lancar perusahaan

Lebih terperinci

SURVEI STATISTIK KEUANGAN BADAN USAHA MILIK DAERAH

SURVEI STATISTIK KEUANGAN BADAN USAHA MILIK DAERAH RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI STATISTIK KEUANGAN BADAN USAHA MILIK DAERAH 2011-2012 PERHATIAN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Keterangan dan Laporan Keuangan Badan Usaha Milik Negara Tahun

Lebih terperinci

2011, No.68 2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran Negara Republik Ind

2011, No.68 2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran Negara Republik Ind No.68, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEHUTANAN. Dekonsentrasi. Bidang Kehutanan. 9PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P. 9/Menhut-II/2011. /Menhut-II/2009 TENTANG PELIMPAHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan antarperusahaan akhir-akhir ini tidak lagi terbatas secara lokal tetapi mencakup kawasan regional dan global. Oleh karena itu, setiap perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2002;2) menyatakan bahwa : Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Aset/Aktiva Aset atau aktiva adalah Produk bernilai yang dikuasai atau dimiliki suatu perusahaan, baik berupa harta benda ( properti ), hak atau suatu tuntutan terhadap

Lebih terperinci

Bab 3 Konsep Penandingan dan Proses Penyesuaian. Pengantar Akuntansi, Edisi ke-21 Warren Reeve Fess

Bab 3 Konsep Penandingan dan Proses Penyesuaian. Pengantar Akuntansi, Edisi ke-21 Warren Reeve Fess Bab 3 Konsep Penandingan dan Proses Penyesuaian Pengantar Akuntansi, Edisi ke-21 Warren Reeve Fess Tujuan 1. Menjelaskan hubungan konsep penandingan dengan akuntansi dasar akrual. 2. Menjelaskan mengapa

Lebih terperinci

5 BAB PENCATATAN AYAT JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG

5 BAB PENCATATAN AYAT JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG 5 BAB PENCATATAN AYAT JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG PETA KONSEP Jurnal penyesuaian terdiri dari Persediaan Beban yang masih harus dibayar Pendapatan yang masih harus diterima Beban diterima di muka

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan usaha-usaha yang ada, perekonomian di Indonesia juga berkembang semakin pesat. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Persediaan Pesediaan pada umumnya merupakan barang-barang yang tersedia untuk dijual yaitu jika perusahaan itu berbentuk perusahaan dagang, jika perusahaan berbentuk

Lebih terperinci

BAB III SISTEM PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN ASET TETAP PADA PENGADILAN NEGERI MEDAN

BAB III SISTEM PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN ASET TETAP PADA PENGADILAN NEGERI MEDAN BAB III SISTEM PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN ASET TETAP PADA PENGADILAN NEGERI MEDAN A. Pengertian Aset Tetap Menurut Widjajanto (2008:2), pengertian sistem adalah sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan yang timbul dari penjualan barang dan jasa. Pendapatan dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan yang timbul dari penjualan barang dan jasa. Pendapatan dapat BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Pengertian pendapatan Pendapatan secara sederhana merupakan arus masuk aktiva ke dalam perusahaan yang timbul dari penjualan barang dan jasa. Pendapatan

Lebih terperinci

ANALISIS PERHITUNGAN PERSEDIAAN MENURUT STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN DAN MENURUT PERPAJAKAN PADA CV ALAM ABADI MULIA PALEMBANG

ANALISIS PERHITUNGAN PERSEDIAAN MENURUT STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN DAN MENURUT PERPAJAKAN PADA CV ALAM ABADI MULIA PALEMBANG ANALISIS PERHITUNGAN PERSEDIAAN MENURUT STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN DAN MENURUT PERPAJAKAN PADA CV ALAM ABADI MULIA PALEMBANG Neni Agustria Jurusan Akuntansi Politeknik PalComTech Palembang Abstrak Sektor

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Perencanaan Pajak, Penghematan Pajak. vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: Perencanaan Pajak, Penghematan Pajak. vi Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan bagi negara dalam menjalankan roda pemerintahan. Bagi perusahaan, pajak merupakan beban yang dapat mengurangi laba bersih. Karena itu, perusahaan selalu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harus memperhitungkan dengan benar biaya-biaya yang dikeluarkan untuk. menghasilkan produk guna menentukan harga jual produk.

BAB I PENDAHULUAN. harus memperhitungkan dengan benar biaya-biaya yang dikeluarkan untuk. menghasilkan produk guna menentukan harga jual produk. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam memproduksi suatu produk, setiap perusahaan selalu memperhatikan laba atau rugi. Kebijaksanaan dari perusahaan sangat diperlukan dalam memperhitungkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya menyediakan informasi biaya yang akan digunakan untuk membantu menetapkan harga pokok produksi suatu perusahaan. Akuntansi biaya mengukur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelompok orang yang bekerja secara terpimpin dan terkendali dalam

BAB I PENDAHULUAN. kelompok orang yang bekerja secara terpimpin dan terkendali dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan sebagai suatu bentuk dari organisasi, merupakan suatu kelompok orang yang bekerja secara terpimpin dan terkendali dalam memanfaatkan sumber daya yang

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN. PT UG didirikan dengan akta notaris Abdul Latief, SH, No.104 tertanggal 29

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN. PT UG didirikan dengan akta notaris Abdul Latief, SH, No.104 tertanggal 29 BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN III.1. Objek Penelitian III.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT UG didirikan dengan akta notaris Abdul Latief, SH, No.104 tertanggal 29 Oktober 1971 di Jakarta,

Lebih terperinci