. PENDAHUX-UAN? Pada perusahaan pengusahaan hutan, persediaan

Transkripsi

1 / y:: BAB I r r. ^ ^ sun.-.. PENDAHUX-UAN? A. Latar Belakang Masalah Pada perusahaan pengusahaan hutan, persediaan memegang peranan penting bagi kelangsungan hidup perusahaan karena persediaan merupakan pos terbesar dari nilai aktiva lancarnya. Mengingat besarnya dana yang tertanam dalam persediaan, maka sudah sewajarnya pimpinan perusahaan memberikan perhatian khusus terhadap hal-hal yang berkaitan dengan persediaan. Persediaan harus dijaga keselam.at annya agar terhindar dari kerusakan, kecurangan dan penyelewengan.yang miungkin terjadi. Untuk i t u diperlukan suatu akuntansi persediaan yang ada di perusahaan. Akuntansi persediaan mencakup penentuan harga pokok persediaan, sistem pencatatan persediaan, metode penilaian dan penyajiannya dalam laporan keuangan. Kesalahan dalam menentukan harga pokok perolehan, pencatatan dan penilaian atas persediaan akan mempengaruhi besarnya aktiva di neraca dan besarnya harga pokok penjualan dalam perhitungan laba rugi, baik pada periode berjalan maupun pada periode berikutnya.

2 2 Dalam konteks perusahaan pengusahaan hutan penentuan harga pokok persediaan kayu tebangan dan hasil hutan lainnya dalam memperoleh persediaan berpedoman pada Standar Akuntansi Keuangan No. 32, meliputi beban yang terjadi dalam hubungannya dengan kegiatan-kegiatan seperti : perencanaan, penanam.an, pemeliharaan dan pembinaan hutan, pengendalian dan pengamanan hutan, pemungutan hasil hutan, pemenuhan kewajiban terhadap negara, pemenuhan kewajiban lingkungan dan sosial, dan peirl)angunan sarana dan prasarana. ' \. ; Sistem pencatatan persediaan ada dua macam yaitu sistem periodikal dan sistem perpetual. Sedangkan metode penilaian persediaan yaitu metode harga pokok, J.,.,..... _..,.,... J metode harga pokok atau harga pasar mana yang lebih rendah dan metode harga jual.... Akhirnya hasil penilaian persediaan akan disajikan di neraca menurut likuiditasnya dibawah judul persediaan. Persediaan diperhitungkan biaya produksinya selanjutnya diperhitungkan harga pokok penjualannya menurut jenis persediaan kayu kemudian barulah dapat disajikan dalam laporan laba rugi perusahaan.

3 Sarapai dengan periode 1998/1999, jumlah industri pegolahan kayu yang terdapat di Riau sebanyak 164 unit. Dari jumlah tersebut 13 unit adalah industri kayu lapis (plywood), 2 unit industri pulp and paper, 3 unit industri chipmill, 32 unit industri penggergajian dengan HPH dan sisanya 114 unit industri penggergajian non HPK. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 1.1 di bav/ah i n i : ' - Tabel I. l Industri Pengolahan Kayu Hulu Propinsi Riau 1998/1999 NO JENIS INDUSTRI JUMLAH INDUSTRI KAPASITAS PRODUKSI (mv-h; 1997/ / Ka\"u Lapis Pulp and Paper Chip Mill Penggergajian HPH Penggergajian Non HPH Sumber : Dinas Kehutanan DATI I Riau 1998/1999 Industri penggergajian terutama pemegang HPH (yang selanjutnya disebut dengan perusahaan pengusahaan hutan) hasil produksinya berupa kayu gelondongan (logs) merupakan pemasok kebutuhan industri pengolahan kayu

4 4 lainnya, sehingga sangat penting bagi kesinambungan industri kayu. Dari 32 unit perusahaan pengusahaan hutan, 25 unit diantaranya terdapat di Kotamadya Pekanbaru. Adapun perincian perusahaan pengusahaan hutan dapat dilihat pada tabel 1.2. Pada survey awal yang dilakukan penulis pada perusahaan pengusahaan hutan ditem.ukan beberapa masalah dalam akuntansi persediaan. Perusahaan sering salah mengalokasikan beban sehingga mempengaruhi penentuan harga pokok persediaan Pencatatan persediaan sering diterapkan sama dengan perusahaan industri lain yang mengenal adanya persediaan bahan baku, persediaan barang dalam proses dan persediaan barang jadi sedangkan pada perusahaan pengusahaan hutan hanya terdapat persediaan logs. Dalam penilaian persediaan, perusahaan tidak menggunakan metode harga pokok secara konsisten dari tahun ke tahun. Kemudian tidak ada pemisahan kelompok khusus pengusahaan hutan dalam penyajian persediaan di laporan keuangan, di neraca maupun laporan laba rugi....,. -

5 5 Tabel 1.2 DATA PERUSAHAAN PENGUSAHAAN HUTAN LINGKUP KOTAMADYA PEKANBARU 1998/1999 No. NAMA GROUP NAMA PERUSAHAAN HPH I. PANCA EKA GROUP 1. DIA140ND RAYA TIMBER 2. ESSA INDAH TIMBER 3. PERANAP TIMBER 4. ROPCAN PERMAI TIMBER 5. TRI0I4AS FBI 6. RIMBA MUTIARA PEE^lAI I I. PT. INHUTANI IV 7. INHUTANI IV UNIT RIAU I l l. RAJA GARUDA MAS GROUP 8. NAjNiJAK MAKMUR 9. SIA-K PAKAN RAYA 10. HUTM^I SOLA LESTJi-RI IV. KAMPARI/BARITO PASIFIC GROUP 11. DEXTER KENCANA TIMBER 12. YOS RAYA TIMBER 1 ; 13. RGKINAN TIMBER \ V. i SURYA Dul-lAI GROUP 14. EXPRA BARU UTAl-LJi 15. KULIM COMPANY 16. SRI BUANA DUI-IAI VI. SIAK RAYA GROUP 17. KOSMAR TIMUR RAYA 18. NATIONAL TIMBER I I 19. SIAK RAYA TIMBER VII. PT. ARJUNA 20. INTI PRONA 21. MANDAU ABADI VIII. 22. BHARA INDUK IX. 23. BINA LESTARI I, I I X. 24. THE BEST ONE I XI. 25. SEBERIDA WANA SEJAHTERA Sumber : Dinas Kehutanan DATI I Riau 1999 Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, penulis merasa tertarik untuk meneliti masalah persediaan pada perusahaan pengusahaan hutan yang terdapat di Kotamadya

6 Pekanbaru, yang dituangkan ; * dengan judul :.. ^" ^ "AKUNTANSI PERSEDIAAN LOGS PADA PERUSAHAAN PENGUSAHAAN HUTAN DI KOTAMADYA PEKANBARU". B. Perumusan Masalah, -,,. Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang dikemukakan sebelumnya, maka rumusan masalah penelitian ini adalah : Apakah akuntansi persediaan logs pada perusahaan pengusahaan hutan di Kotamadya Pekanbaru telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK)? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dari penelitian i n i adalah : a. Untuk mengetahui penentuan harga perolehan persediaan pada perusahaan pengusahaan hutan di Kotamadya Pekanbaru.. b. Untuk mengetahui sistem pencatatan persediaan yang digunakan perusahaan pengusahaan hutan di Kotamadya Pekanbaru c. Untuk mengetahui bagaimana perusahaan pengusahaan hutan di Kotamadya Pekanbaru melakukan penilaian terhadap persediaan yang dimiliki.. ^

7 d. Untuk mengetahui bagaimana perusahaan pengusahaan hutan di Kotamadya Pekanbaru menyajikan persediaan yang dimilikinya dalam laporan keuangan. Manfaat penelitian i n i adalah : a. Bagi peneliti sendiri adalah untuk menambah wawasan mengenai penerapan akuntansi persediaan pada perusahaan pengusaha hutan secara teoretis dan praktis b. Bagi perusahaan, sebagai alat untuk mengevaluasi d i r i dan melakukan koreksi terhadap praktek yang dilakukan yang tidak sesuai dengan SAK. c. Sebagai tambahan referensi bagi peneliti lainnya vang n\eneliti dibidang yang sama untuk vjaktu yang akan datang. D. Hipotesis u Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian maka hipotesis statistik dari penelitian i n i adalah: ^"' ' ' Ho : Akuntansi ' persediaan logs pada perusahaan pengusahaan hutan di Kotamadya Pekanbaru belum sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan. Hi : A-kuntansi persediaan logs pada perusahaan pengusahaan hutan di Kotamadya Pekanbaru telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan.

8 E. Sistematika Penulisan,, ^. Penulisan skripsi ini diuraikan dalam enam bab, dengan komposisi sebagai berikut: BAB I : Bab i n i merupakan bagian pendahuluan yang menguraikan tentang latar belakang masalah, perumusan m.asalah, tujuan dan manfaat penelitian, hipotesis serta sistematika penulisan. BAB I I : Bab i n i meliputi uraian teoretis mengenai pengertian persediaan, fungsi persediaan, akuntansi persediaan dan penyajiannya dalam laporan keuangan. BAB I I I : Bab i n i berisikan penjelasan tentang merode penelitian yaitu sifat penelitian, lokasi penelitian, populasi dan sampel, metode pengumpulan data, jenis dan sumber data, serta analisis data yang dipergunakan. BAB IV : Bab ini menguraikan tentang gambaran umu-m daerah penelitian yang terdiri dari letak geografis dan keadaan daerah Kotamadya Pekanbaru, perkembangan industri dan perdagangan serta aktifitas perusahaan pengusahaan hutan.

9 BAB V : Bab i n i merupakan penyajian dari hasil penelitian dan pembahasan yang menyangkut masalah penerapan akuntansi persediaan yang ditemukan di lapangan. BAB VI : Bab i n i berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan pembahasan serta beberapa saran.