KESIMPULAN DAN SARAN. Dari Permasalahan dan Hipotesa kerja yang. penulis kemukakan dalam Bab I, Pendahuluan dan

Transkripsi

1 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 1 Kesimpulan Dari Permasalahan dan Hipotesa kerja yang penulis kemukakan dalam Bab I, Pendahuluan dan telah kemudian dibahas dalam Bab IV, Pemecahan Masalah dan pengujian hi potesa, serta mendasarkan pada landasan te o ritis dalam Bab II dan Keadaan praktis Perusahaan dalam Bab III, ma ka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : a. Perusahaan "X" adalah perusahaan yang berkedudukan di Kediri yang didirikan dalam bentuk Perseroan Komanditer (CV), yang mana bergerak dalam bidang produksi te gel, beton, dan Sanitair, Bermacam-macam corak war na dan design serta dengan ukuran yang beraneka-ragam diproduksi dan dijual oleh perusahaan. DalSim menjalankan operasinya Perusahaan "Xn menggunakan aktiva tetap yaitu : Tanah, Bangunan kantor dan pabrik, mesin-mesin, kendaraan, peralatan dan perabot kantor. Aktiva tetap yang dim iliki oleh Perusahaan "XM but mempunyai jumlah yang besar dari keseluruhan terse jum lah/total aktiva secara keseluruhan. 70

2 Dalam struktur organisasinya Perusahaan MX" dipimpin oleh seorang Direktur / Pimpinan Perusahaan, yang ma na, membawahi secara lanhsung kepala-kepala bidang yang t<=rdiri dari : = Bidang Perdagangan - Bidang Keuangan = Bidang Perusahaan - Bidang Administrasi. Masing-masing Kepala Bidang akan membawahi langsung bagian^bagian yang terd iri dari : secara Bagian Pembelian, Bagian Penjualan, Bagian Pemasaran, Bagi an Tegel, Bagian Pembukuan, Bagian Administrasi. Khusus bagian tegel membawahi seksi cetak, seksi gosok, seksi gudang, seksi beton, seksi sanitair. Dalam mengadakan pencatatan atas transaksi-transaksi keuangan yang terjadi, Perusahaan "X" menganut sis- tim pencatatan berdasarkan Accrual Basis. Sedang dalam pembukuannya digunakan empat (4) macam buku hari an yaitu : = buku harian Kas = buku harian Pembelian - buku harian Penjualan - buku harian Memorial

3 Perusahaan "X menetapkan periode akuntansinya selama satu tahun dimulai. dari 1 Januari sampai dengan 31 De sertiber. Dalam melakukan penilaian atas aktiva tetap yang dimi lik i dengan cara pembelian tunai atau kredit, Perusa^ haan menilainya dengan hanya mendasarkan harga beli= nya saja atau harga faktur. Sedangkan biaya - biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan pembelian aktiva tetap tersebut, seperti : biaya angkut, biaya komisi, biaya pemasangan, biaya percobaan, pajak penjualan dan lain-lain, oleh Perusahaan tidak dimasukkan dalam kompo nen dari aktiva tetap yang bersangkutan, tetapi penge luaran-pengeluaran tersebut dicatat/dibukukan sebagai biaya pada periode terjadinya. Dengan akuntansi ter sebut maka aktiva tetap yang disajikan dalam keuangan (Neraca) akan under stated/dicatat laporan terlalu reiidah. Sedangkan perkiraan biaya pada periode berja lan akan dicatat/dibukukan terlalu tinggi atau otfer stated. Perlakuan akuntansi tersebut merupakan dari konsep Cost/harga perolehan dan juga penyimpangan merupakan penyimpangan dari konsep Matching Cost and Revenue. Perusahaan "XH tidak membedakan pengeluaran-pengeluar an yang dilakukan atas pemilikan aktiva tetap selama

4 73 ma$a guna/manfaat. Pengeluaran=pengeluaran tersebut misalnya penggantian suku cadang, penambahan, pemeliharaan dan perbaikan. Pengeluaran=pengeluaran yang terjadi sehubungan dengan pemilikan aktina tetap da= lam masa manfaat oleh Perusahaan "Xn semuanya diperla kukan/dicatat sebagai biaya periode terjadinya tanpa merriperhitungkan pengaruh atas pengeluaran tersebut pa da aktiva tetap yang bersangkutan. f. Perusahaan "X" tidak atau belum mempunyai kebijaksana an tentang Kapitalisasi secara jela s. Sehingga semua biaya yang terjadi dan dikeluarkan sehubungan dengan pemilikan aktiva tetap diperlakukan sebagai biaya pa da periode terjadinya. g. Atas aktiva tetap yang dimilikinya Perusahaan "X" mengadakan penyusutan tiap tahunnya, kecuali untuk akti va tetap Tanah. Metode penyusutan aktiva tetap yang digunakan oleh perusahaan adalah metode penyusutan garis lurus (staright line). Sedangkan biaya penyusut an tiap tahun yang dikenakan pada masing-masing aktiva tetap, Perusahaan mencatatnya dengan cara mengu- rangi perkiraan aktiva tetap yang bersangkutan ( akti va tetap dikredit sebesar biaya penyusutan ) yang d i bebankan pada tiap tahunnya. Untuk aktiva tetap yang telah habis masa guna / masa manfaalnya perusahaan

5 tnengambil kebijaksanaan untuk tidak menyusutkan aktiva tetap. 74 h. Dalam menyajikan Aktiva tetap pada laporan keuangan, khususnya dalam Neraca Perusahaan menyajikan post un tuk Aktiva tetap sebesar Nilai Buku tanpa ada akumulasi penyusutannya serta tidak adanya penjelasan larti catatan Neraca dan dalam catatan penjelasan da- atas laporan keuangan yang dibuatnya. Dengan demikian perlakuan akuntansi yang diterap kan oleh Perusahaan "X" terhadap Aktiva tetap yang dimi likinya tidak sesuai dengan Prinsip-prinsip Akuntansi In. donesia. Keadaan yang demikian akan menyebabkan laporan keuangan, yang dibuat dan disajikan oleh Perusahaan menjadi tidak wajar dan dapat menyesatkan para pemakainya, 2, Saran-saran Beberapa saran yang dapat dikemukakan penulis ada lah sebagai berikut : a. Dalam melakukan penilaian atas aktiva tetap yang dibe l i, Perusahaan "XM seharusnya mendasarkan penilaian berdasarkan konsep Cost. Yaitu aktiva tetap yang d i- beli dicatat berdasarkan harga perolehan (Cost) yang

6 75 meliputi seluruh pengorbanan ekonomis yang diukur da lam satuan uang untuk memperoleh aktiva tetap tersebut. Konsep harga perolehan tersebut mengatakan bahwa akti va tetap yang diperoleh dalam siap pakai dicatat ber- da'sarkan harga beli/harga faktur ditambah dengan bia ya^biaya yang dikeluarkan dalam rangka menempatkan ak tiva tetap, tersebut dalam kondisi dan tempat yang si ap untuk dipergunakan. Pengeluaran-pengeluaran sehu bungan dengan perolehan aktiva tetap tersebut misal- nya : biaya pemasangan, biaya angkut, biaya percobaan, ongkos komisi, dari lain sebagainya. b. Dalam mencatat atau membukukan pengeluaran - pengeluar an yang, dilakukan oleh Perusahaan selama masa guna / manfaat dari aktiva tetap yang dimilikinya, sudah se- harusnya/selayaknya Perusahaan "X" menganalisa lebih dahulu tentang pengeluaran=pengeluaran yang dilakukan sehubungan dengan pemilikan aktiva tetap tersebut. Perusahaan "X" seharusnya membedakan apakah pengeluar an-pengeluaran yang dilakukan merupakan pefighasilan (revenue expenditure) ataukah pengeluaran merupakan pengeluaran modal (capital expenditur). Suatu pengeluaran merupakan beban biaya jika pengelu aran tersebut dapat memberikan manfaat hanya pada periode pengeluarannya saja, biasanya secara rutin

7 76 dilakukan pada selang waktu tertentu, diperlulcan dana yang kecil. Pengeluaran penghasilan biasanya sifatnya sekedar hanya untuk mempertahankan kondisi aktiva tetap agar da lam keadaan siap pakai. Suatu pengeluaran akan merupakan beban modal (Capital expenditure) sehingga harus dikapitalisasikan, pengeluaran tersebut dapat memberikan manfaat hanya pada periode pengeluarannya saja, tetapi periode selanjutnya sepanjang umur dari aktiva jika tidak pada tetap tersebut, dan dibutuhkan dana yang re la tif besar, ser ta biasanya dikeluarkan tidak secara rutin. c. Perusahaan "X" harus mempunyai kebijaksanaan tentang Kapitalisasi, Penentuan kebijaksanaan kapitalisasi terserah kepada perusahaan dengan pertimbangan bahwa Kebijaksanaan tersebut hendaknya ditetapkan oleh orang yang mempunyai pengalaman yang memadai dan mempunyai wewtenang serta cukup mengerti tentang akuntansi Akti va tetap. Dalam menentukan kebijaksanaan Kapitalisasi hendaknya, juga ditetapkan jumlah tertentu yang dianggap cukup materiil sebagai batas minimum. Maksudnya bahwa pengeluaran yang tidak melebih jumlah minimum tersebut walaupun mempunyai manfaat yang lebih dari satu periode akuntansi akan tetap dicatat sebagai biaya.

8 Selanjutnya ada dua cara pencatatan tentang Kapitalisafei : - juka tidak menambah umur aktiva tetap, maka akan mendebit perkiraan aktiva tetap yang bersangkutan. = jika menambah umur aktiva tetap, maka akan mendebit perkiraan akumulasi penyusutan.. Sebagaimana tujuan dari laporan keuangan adalah membe rikan informasi yang dapat dipercaya dan tidak satkan para pemakainya, maka pencatatan aktiva menye tetap dalam Neraca harus didukung oleh data yang lengkap dan jela s, berupa bukti-bukti pendukung dari masing- masing pos aktiva tetap. Perusahaan "X" seharusnya menyertakan suatu kartu aktiva tetap yang dapat menam pung serta memberikan informasi yang diperlukan dalam laporan keuangannya. Demikian juga dalam menyajikan post Aktiva tetap dalam Neraca, sebaiknya perusahaan menurut Pinsip - Prin sip Akuntansi Indonesia yaitu : Aktiva tetap dinyatakan sebesar nilai buku yaitu har ga perolehan aktiva tetap dikurangi dengan akumulasi penyusutannya. Akumulasi penyusutan aktiva tetap ha rus dinyatakan sebagai pengurang atas perkiraan akti va tetap atau sebagai pengurang atas masing - masing jenis aktiva tetap yang bersangkutan.