BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kecamatan Tambak, Kabupaten Banyumas. Lokasi SD tersebut

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kecamatan Tambak, Kabupaten Banyumas. Lokasi SD tersebut"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian SD Negeri 3 Purwodadi terletak di Jalan Brajageni km 2 Purwodadi, Kecamatan Tambak, Kabupaten Banyumas. Lokasi SD tersebut merupakan kawasan pedesaan yang letaknya jauh dari kawasan padat penduduk karena terletak di lereng Pegunungan Serayu. Walaupun demikian, sekolah ini terbuat dari tembok dan sudah berkeramik dengan dikelilingi pepohonan yang rindang serta mempunyai luas ±2500 m 2. Adapun batas wilayah SD Negeri 3 Purwodadi yaitu: a. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Watuagung yang berbentuk jurang di belakang SD; b. Sebelah selatan adalah jalan menuju jalan raya provinsi dan beberapa rumah penduduk; c. Sebelah barat adalah jalan menuju Dusun Brajageni dan berbatasan pula dengan jurang yang berada tepat di samping halaman sekolah; d. Sebelah timur berbatasan dengan rumah penduduk. Dari tinjauan edukatif, lokasi ini cukup kondusif untuk proses pembelajaran karena letaknya jauh dari jalan raya yaitu sekitar 1 km, sehingga cukup tenang untuk proses pembelajaran. Selain itu, letaknya yang berada di lereng pegunungan dengan dikelilingi pepohonan besar membuat udara di sekitar SD Negeri 3 Purwodadi terasa sejuk dan segar. 55

2 Lingkungannya pun bersih, jauh dari limbah pabrik dan TPS (Tempat Pembuangan Sampah). SD Negeri 3 purwodadi memiliki 15 orang guru, 6 berprofesi PNS dan yang lainnya berprofesi sebagai wiyata bakti. Guru dengan jabatan PNS adalah bapak kepala sekolah, guru yang mengajar di kelas 1, kelas 4, kelas 5, kelas 6 dan seorang guru olahraga. Selainnya yang berprofesi sebagai wiyata bakti adalah penjaga sekolah, 3 orang guru pengampu pendidikan agama, petugas perpustakaan, 2 orang guru olahraga, guru kelas 2 dan guru kelas 3. Guru-guru di sana sangat baik dan ramah terutama pada peserta didik. Di SD Negeri 3 Purwodadi ini, terdapat 8 ruangan yang terdiri dari 5 ruang kelas, kantor, perpustakaan dan dapur. Meskipun tidak memiliki banyak ruangan, tetapi sekolah ini cukup maju dalam proses pembelajaran baik itu pembelajaran secara kognitif maupun afektif. Hal ini terbukti SD Negeri 3 Purwodadi selalu mendapat rangking 3 besar dalam hal kognitif siswa sejak tahun 2000 dan terpilih menjadi SD teladan pada tahun Selain itu, pada bidang afektif SD Negeri 3 Purwodadi merupakan SD pelopor di Kecamatan Tambak yang mendirikan sebuah program penanaman nilai kejujuran untuk membentuk karakter jujur pada peserta didik melalui program Kantin Kejujuran. Kantin kejujuran ini adalah salah satu program dari SD Negeri 3 Purwodadi yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas peserta didik yang tidak hanya berprestasi pada bidang kognitif saja tetapi juga mempunyai nilai afektif yang baik. 56

3 B. Deskripsi Hasil Penelitian 1. Karakter peserta didik di SD Negeri 3 Purwodadi sebelum diselenggarakan kantin kejujuran Peneliti melakukan wawancara sebanyak 2 kali kepada Bapak SN selaku Kepala Sekolah untuk mengetahui karakter peserta didik SD Negeri 3 Purwodadi. Saat ditanya mengenai karakter peserta didik SD Negeri 3 Purwodadi sebelum diselenggarakan kantin kejujuran pada tanggal 14 Mei 2013, Beliau menjawab bahwa tidak tahu pasti karena Beliau baru mengajar di SD Negeri 3 Purwodadi pada tahun 2008 dan kondisinya pada saat itu sudah ada kantin kejujuran yang berdiri sejak tahun 2005 dan didirikan oleh Bapak ST selaku Kepala Sekolah SD Negeri 3 Purwodadi sebelum Bapak SN. Tetapi beliau memberi keterangan: Untuk karakter setiap anak tentu berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Tetapi pada umumnya, di SD Negeri 3 Purwodadi ini, anak kelas rendah dan anak kelas tinggi memiliki karakter yang cukup baik, mereka masih sangat lugu apalagi untuk anak kelas rendah itu mba. Mereka selalu berusaha mentaati peraturan yang ada dan mudah diatur walaupun kadangkadang ada yang melanggar aturan tapi masih bisa diatasi. Ya hanya sebatas tingkah laku anak-anak sajalah mba. Pada saat itu, Beliau menyarankan peneliti untuk bertanya kepada Bapak SB selaku guru kelas 5 jika ingin bertanya mengenai karakter siswa SD Negeri 3 Purwodadi sebelum diselenggarkannya kantin kejujuran. Menurut Beliau, Bapak SB dapat memberi informasi yang dibutuhkan peneliti karena Bapak SB adalah guru yang paling 57

4 lama menjabat di SD Negeri 3 Purwodadi, yaitu sejak tahun Saat itu pula, peneliti langsung bertanya kepada Bapak SB mengenai karakter peserta didik di SD Negeri 3 Purwodadi sebelum diselenggarakannya kantin kejujuran. Saat ditanya, Beliau menjawab bahwa sebelum didirikan kantin kejujuran, sekolah sering kehilangan barang-barang milik sekolah, seperti kapur, penghapus, vas bunga, dan lain sebagainya. Bahkan waktu awal diselenggarakannya kantin kejujuran, sering terjadi ketidaksesuaian antara jumlah barang yang terjual dengan uang pembayarannya. Pernyataan tersebut diperkuat dengan pernyataan dari Ibu EI selaku guru pengelola kantin kejujuran yang menyatakan: Saya masih ingat sekali mba ketika pertama kali diselenggarakannya kantin kejujuran pada tahun Ketika itu, sebagian besar siswa tidak membayar saat berbelanja di kantin kejujuran. Dan hal itu berlangsung cukup lama, ya sekitar 3 bulanan lebih lah mba. Tapi kan kami itu tidak pernah lelah menasehati siswa dan mengajari siswa supaya jujur kalau bayar di kantin kejujuran supaya kantin kejujuran bisa tetap ada. Pernyataan tersebut dapat dibuktikan dengan melihat buku laporan keuangan kantin kejujuran di SD Negeri 3 Purwodadi. Pada buku laporan keuangan atau buku laporan hasil penjualan di kantin kejujuran, terlihat bahwa ketika tahun 2005 sering mengalami kerugian hingga puluhan ribu. Misalnya saja, pada tanggal 29 Desember tahun 2005, terlihat bahwa ada beberapa barang yang hilang dari kantin kejujuran dengan nilai rupiah yang cukup besar, yaitu Rp ,- dengan jumlah barang yang dijual ada 23 jenis alat tulis dan 10 macam 58

5 jajanan anak-anak. Sedangkan jumlah siswa SD Negeri 3 Purwodadi pada saat itu 136 orang siswa. Hal ini menunjukan betapa banyaknya siswa SD Negeri 3 Purwodadi pada saat itu yang tidak jujur dalam bertransaksi di kantin kejujuran. Data yang diperoleh dari buku laporan keuangan kantin kejujuran ini ada pada lampiran berupa foto copy dari data keuangan pada tahun Peristiwa serupa juga masih terjadi pada awal tahun Berdasarakan hasil laporan keuangan kantin kejujuran pada tanggal 19 Januari 2006, kantin kejujuran di SD Negeri 3 Purwodadi mengalami kerugian hingga Rp ,- dengan jumlah uang yang masuk Rp ,- dari hasil penjualan barang yang terdiri dari 23 jenis alat tulis dan 15 macam jajanan anak. Hal ini menunjukan mulai menurunnya tingkat ketidakjujuran anak karena sudah ada yang mau membayar dan jumlah kerugian pun semakin berkurang. Data keuangan ini juga dapat dilihat pada halaman lampiran berupa foto copy dari data keuangan kantin kejujuran pada tahun Berdasarkan data yang ada, dapat disimpulkan bahwa sebelum diselenggarakan kantin kejujuran, peserta didik di SD Negeri 3 Purwodadi memiliki karakter yang tidak jujur. Hal tersebut dikarenakan banyaknya uang di kantin kejujuran yang sering hilang pada awal diselenggarakan kantin kejujuran. Sehingga kantin kejujuran sering mengalami kerugian. 59

6 2. Proses pembentukan karakter peserta didik melalui penyelenggaraan kantin kejujuran di SD Negeri 3 Purwodadi Penelitian ini berpedoman pada teori pembentukan karakter dari Gede Raka yang menyatakan bahwa karakter terbentuk dari mendorong atau menganjurkan seseorang melakukan tindakan baik, dan selanjutnya mengembangkan pemahaman dan keyakinan tentang pentingnya tindakan tersebut dalam membangun kehidupan yang baik. Observasi mengenai proses pembentukan karakter peserta didik melalui penyelenggaraan kantin kejujuran dilakukan selama 6 kali yang dideskripsikan dalam field notes (catatan lapangan). Selama itu, peneliti mengikuti kegiatan siswa dan guru terkait dengan kantin kejujuran, seperti ketika siswa berbelanja di kantin kejujuran. Selama proses penelitian, guru dan siswa banyak membantu peneliti dalam hal pengamatan maupun wawancara. Hasil pengamatan mengenai kegiatan siswa yang menyangkut kantin kejujuran dan peran guru dalam membentuk peserta didiknya melalui kantin kejujuran. a. Upaya yang dilakukan pihak sekolah untuk membentuk karakter peserta didik Melihat karakter peserta didik di SD Negeri 3 Purwodadi pada tahun 2005, berbagai upaya pun dilakukan oleh pihak sekolah terutama oleh Kepala Sekolah SD Negeri 3 Purwodadi. Upaya tersebut dilakukan dengan mencanangkan berbagai program guna meningkatkan dan membentuk karakter baik pada peserta didik. 60

7 Baik melalui kegiatan ekstrakurikuler maupun pada saat KBM berlangsung. Seperti kegiatan pramuka, PMR, bakti sosial, program LISA (lihat sampah, ambil), program kantin kejujuran dan lain sebagainya. Tetapi yang menjadi icon sekolah tersebut adalah program penyelenggaraan kantin kejujuran guna membentuk karakter jujur pada peserta didik. Program kantin kejujuran ini merupakan contoh tindakan nyata untuk mengajari siswa supaya mau berbuat jujur. Selain itu, dengan adanya kantin kejujuran diharapkan dapat menarik minat dan perhatian peserta didik supaya mau belajar berbuat jujur karena hal ini sesuai dengan teori dari Syaiful Bahri Djamarah yang mengungkapkan bahwa karakteristik anak sekolah dasar adalah mempunyai minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang konkret. Kemudian, amat realistik, ingin tahu, dan ingin belajar. Jadi kantin kejujuran ini menarik perhatian peserta didik sehingga peserta didik mempunyai rasa ingin tahu dan ingin belajar melalui kantin kejujuran. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak SN pada tanggal 16 Mei 2013 mengenai penyelenggaraan kantin kejujuran di SD Negeri 3 Purwodadi, beliau menjawab: Kantin kejujuran ini didirikan oleh Bapak Suko pada tanggal 6 September Jadi saat saya mulai bertugas di sini, kantin kejujuran ini sudah ada. Walau begitu saya sangat mendukung keberadaan kantin kejujuran ini sebagai upaya melatih kejujuran dan kedisiplinan siswa, tepatnya untuk 61

8 melatih siswa berwirausaha dengan jujur. Kami berharap kantin kejujuran ini dapat membawa perubahan yang positif pada peserta didik walapun kecil tapi justru dari yang yang paling kecil itulah lama-lama akan menjadi besar. Dari hasil wawancara tersebut, meskipun Bapak SN bukan pendiri dari kantin kejujuran tetapi Beliau mendukung keberadaan kantin kejujuran karena menurut Beliau kantin kejujuran ini adalah sarana yang baik untuk pembelajaran nilai bagi siswa. Hal itu terbukti dengan masih diselenggarakannya kantin kejujuran di SD Negeri 3 Purwodadi hingga sekarang sebagai tempat belajar siswa dalam berbuat jujur. Selain itu, Bapak SN secara tidak langsung selalu memberi nasehat pada anak agar kantin kejujuran dapat berjalan lancar. b. Kantin kejujuran di SD Negeri 3 Purwodadi Berdasarkan hasil penelitian, kondisi dari kantin kejujuran di SD Negeri 3 Purwodadi cukup sederhana bahkan tidak mirip layaknya sebuah kantin pada umumnya. Kantin kejujuran di SD Negeri 3 Purwodadi hanya berbentuk 2 buah meja dan 1 etalase yang diletakan di depan kelas. Meja-meja tersebut digunakan untuk tempat berbagai macam jajanan anak dan sebagai tempat diletakannya kotak uang beserta buku catatan transaksi siswa. Sedangkan etalase digunakan sebagai tempat berbagai macam alat tulis dan kebutuhan belajar siswa lainnya. 62

9 Di kantin tersebut terdapat sebuah bener berwarna biru dengan ukuran 90 cm x 60 cm yang di dalamnya tertulis kalimat Alloh Melihat Apa Yang Kita Perbuat. Secara tidak langsung, tulisan tersebut mencerminkan apa yang sebenarnya diharapkan melalui kantin kejujuran, yaitu kejujuran dalam berperilaku. Selain itu, tulisan tersebut juga mengajak kita semua untuk selalu berbuat jujur. Di kantin kejujuran SD Negeri 3 Purwodadi, tidak ada orang yang bertugas menjadi penjual atau pun menjadi penunggu kantin. Di sini siapa pun yang ingin berbelanja maka dia harus melayani dirinya sendiri. Artinya, seseorang menjadi pembeli sekaligus penjual. Pada tanggal 16 Mei 2013, Bapak SN menjelaskan mengenai pengelolaan kantin kejujuran, Beliau mengatakan: Kalau untuk pengelolaan kantin kejujuran ini saya serahkan kepada Ibu EI mba selaku guru olahraga. Kemudian setiap hari saat akan pulang sekolah, Ibu EI melaporkan kegiatan anak terkait dengan kantin kejujuran, seperti hasil transaksi siswa. Laporannya itu di depan semua guru mba. Dan saya setiap hari juga melakukan pengecekan terhadap buku laporan kantin kejujuran itu yang nantinya juga akan saya tandatangani. Wawancara terhadap Ibu EI pada tanggal 16 Mei 2013 juga menyatakan bahwa Beliau memang ditugaskan untuk mengelola kantin kejujuran sejak pertama kali diselenggarakannya kantin kejujuran oleh Bapak ST dan sekarang pun ditugaskan kembali 63

10 untuk mengelola kantin kejujuran oleh Bapak SN. Jadi, segala sesuatu yang terkait dengan kantin kejujuran, setiap akan pulang sekolah selalu dilaporkan oleh Ibu EI kepada Bapak SN di depan guru-guru yang lain. Begitu juga keterangan dari guru-guru yang lain pada tanggal 16 Mei 2013, seperti Bapak SB yang selalu menyempatkan waktu untuk mendengarkan laporan dari Ibu EI terkait dengan kantin kejujuran. c. Kegiatan siswa ketika berlangsungnya proses pembentukan karakter melalui penyelenggaraan kantin kejujuran Berdasarkan hasil penelitian, kegiatan siswa SD Negeri 3 Purwodadi yang terkait dengan proses pembentukan karakter melalui kantin kejujuran adalah ketika siswa melakukan transaksi jual beli di kantin kejujuran. Di sini, siswa dilatih untuk melakukan kejujuran yaitu kejujuran dalam bertransaksi karena siswa melakukan transaksi jual beli di kantin kejujuran tanpa ada yang menunggui atau menjadi penjual. Jadi siswa melakukan jual beli secara mandiri tanpa ada yang mengawasi siswa. Berdasarkan hasil observasi, siswa lebih sering berbelanja di kantin kejujuran dari pada ke penjual lain yang letaknya berada di luar pagar sekolah. Hanya beberapa siswa saja yang membeli ke penjual lain. Mengenai itu, Ibu EI menjelaskan bahwa: Menurut saya, siswa memang lebih sering berbelanja di kantin kejujuran daripada ke penjual lain. Itu terbukti jajanan di kantin kejujuran selalu habis terjual. Tetapi ya mba kami 64

11 para guru tidak pernah menyuruh siswa untuk jajan di kantin kejujuran saja cuma saya rasa siswa lebih senang berbelanja di kantin kejujuran. Mungkin karena letaknya dekat dengan kelas mereka. Pernyataan Ibu EI tersebut, didukung oleh pernyataan dari 5 siswa yang menyatakan bahwa mereka lebih senang jajan di kantin kejujuran karena pilihan jajannya banyak dan letaknya dekat dengan kelas mereka. Terkait dengan kegiatan siswa tersebut, pada tanggal 2 Mei Ibu EI memberi penjelasan mengenai tata cara berbelanja di kantin kejujuran SD Negeri 3 Purwodadi yang dapat melatih siswa untuk berbuat jujur, Baliau mengatakan: Tata caranya itu siswa mengambil barang di kantin kejujuran kemudian mencatatnya di buku transaksi penjualan yang sudah disediakan, setelah itu siswa meletakan uang dan mengambil kembalian di kotak uang yang juga sudah di sediakan pula. Nah, di sini uang yang dibayar siswa harus sesuai dengan harga barang yang dibeli siswa atau uang yang diambil siswa sebagai uang kembalian juga harus sesuai. Beliau menambahkan bahwa hal tersebut dilakukan tanpa ada yang mengawasi siswa. Meskipun demikian, siswa tetap dibimbing dan selalu diingatkan untuk mengikuti tata cara yang ada. Dari hasil wawancara terhadap 5 orang siswa, 4 orang siswa pada tanggal 3 Mei 2013 dan tanggal 4 Mei 2013 menyatakan bahwa mereka selalu mengikuti tata cara berbelanja di kantin kejujuran karena bapak dan ibu guru selalu mengingatkan untuk 65

12 mengikuti tata cara yang ada. Sedangkan satu orang siswa lainnya yang berinisial BS mengatakan: Saya sering lupa tidak mencatat mba, kalau udah ambil jajan terus naruh uang ya terus pergi. Tapi kalau diingatkan sama bu guru ya saya catat lah mba. Menanggapi hasil wawancara siswa tersebut, Ibu EI mengatakan bahwa para guru sering mengajari siswa dan selalu mengingatkan siswa supaya mengikuti tata cara berbelanja yang ada. Bapak SB dan Ibu FY juga memberi tanggapan yang sama bahwa para guru sering mengajari siswa supaya mau mengikuti tata cara berbelanja yang ada, hanya saja masih tetap ada beberapa anak yang tidak patuh. Selain itu hasil observasi juga menyatakan bahwa pada tanggal 2 Mei 2013, ada siswa laki-laki yang tidak mengikuti prosedur berbelanja di kantin kejujuran dengan benar. Selain itu, pada tanggal 2 Mei 2013 Ibu EI memberi penjelasan mengenai sistamatika dari kantin kejujuran yang dapat membuat siswa berbuat jujur dengan sendirinya, jujur karena terbiasa, dan jujur karena terlatih. Beliau mengatakan: Sistematika dari kantin kejujuran yang dapat membuat siswa mau berbuat jujur dengan sendirinya yaitu saat siswa melakukan transaksi sebagai pembeli sekaligus penjual, di sini siswa bertransaksi tanpa ada yang mengawasi. Kedua, aspek yang dapat membiasakan siswa yaitu ketika transaksi itu dilakukan berulang kali dan sesering mungkin. Ketiga, secara tidak langsung kegiatan siswa dalam bertransaksi di kantin kejujuran dapat melatih siswa untuk berbuat jujur 66

13 Contoh nyata dari tindakan jujur siswa melalui kantin kejujuran adalah pada saat dilakukannya penelitian tanggal 7 Mei Saat itu, siswa melapor pada guru yang ada di kantor ketika mereka membayar di kantin kejujuran tetapi tidak ada uang kembaliannya. Selain itu, pada tanggal 10 Mei 2013 salah seorang siswa kelas rendah juga melapor pada guru ketika dia membeli buku di kantin kejujuran tanpa membayar karena uang sakunya habis. bahwa: Terkait dengan hal tersebut, siswa berinisial RH mengatakan Sering lapor pada guru kalau ga ada uang kembalian atau pun ngambil barang dulu di kantin kejujuran juga boleh mba tapi besok harus dibayar. Selain itu, Ibu EI juga mengatakan: Sebelumnya siswa memang sudah diajari untuk melapor pada guru jika tidak ada uang kembalian pada saat bertransaksi di kantin kejujuran. Tetapi mba, guru itu sebenarnya tidak pernah mengajari siswa menghutang. Cuma sebagian kecil siswa saja yang punya inisiatif melapor pada guru jika mereka mempunyai hutang di kantin kejujuran dan yang lainnya diam saja tahu-tahu esok harinya uang hasil penjualan melebihi hasil transaksi. Melihat hal tersebut, peneliti menanyakan kepada Ibu EI mengenai unsur dari kantin kejujuran yang dapat membuat siswa mau berbuat jujur dan Beliau menjawab: Tentu ada ya mba. Tulisan Alloh Melihat Apa Yang Kita Perbuat itu juga bisa menjadi alasan kenapa siswa mau berbuat jujur. Tulisan itu memang sengaja dibuat besar 67

14 supaya siswa mengerti sekalipun tidak ada orang tetapi Alloh melihat kita. Hal itu sesuai dengan penuturan dari siswa berinisial RH saat ditanya alasan dirinya mau berbuat jujur ketika bertransaksi di kantin kejujuran, siswa itu mengatakan: Takut dosa karena Alloh dapat melihat apa yang kita perbuat Selain itu, penelitian mengenai kegiatan wirausaha siswa melalu kantin kejujuran hasilnya tidak ada satu pun siswa yang ikut berpartisipasi menitipkan barang/makanan di kantin kejujuran. Dari guru juga tidak ada yang menitipkan makanan/barang di kantin kejujuran. Terkait hal tersebut, Bapak SN memberi komentar bahwa: Saya memang tidak pernah mengajari siswa/guru untuk menitipkan barang/makanan di kantin kejujuran mba. Saya takut nanti disalahgunakan oleh oknum-oknum tertentu. Ibu EI dan beberapa guru yang lain, seperti Bapak SB, Ibu EI dan Ibu YW juga menambahkan bahwa dari guru juga tidak ada yang mengajari siswa untuk berwirausaha lewat kantin kejujuran karena takut kantin kejujuran akan disalahgunakan oleh oknum tertentu menjadi ladang bisnis. Dan hasil wawancara terhadap siswa berinisial AD juga mengatakan: Tidak terpikir untuk nitip barang/makanan di kantin kejujuran, malu lah mba. 68

15 Hal tersebut menunjukan bahwa siswa hanya berpartisipasi melakukan jual beli di kantin kejujuran tanpa berwirausaha lewat kantin kejujuran. d. Peran guru dalam membentuk karakter peserta didik di SD negeri 3 Purwodadi Berdasarkan hasil wawancara pada tanggal 16 Mei terhadap Bapak SN, beliau selalu meluangkan waktu untuk menasehati siswa supaya mau berbuat jujur dan memberi koreksi terkait kantin kejujuran baik ketika upacara bendera maupun waktu yang lain. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari salah satu siswa yang berinisial MA yang menyatakan: Bapak SN pernah bilang kalau lingkungan SD Negeri 3 Purwodadi ini adalah lingkungan sekolah anti berbohong karena ada kantin kejujurannya mba. Jadi kita harus jujur kalau di sini. Bapak SN bilangnya pas masuk kelas. Selain itu, pada tanggal 16 Mei 2013, Bapak SN juga menyampaikan bahwa beliau juga sering meminta para guru untuk menasehati dan memberi pemahaman tentang pentingnya tindakan jujur pada siswa di masa yang akan datang. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Ibu FY selaku guru kelas 6 yang menyatakan: Bapak SN memang sering meminta kita supaya menjadi teladan bagi siswa dengan cara memberi contoh yang baik dan selalu membimbing serta menasehati siswa untuk selau berbuat baik. Tidak berbeda dengan siswa yang berinisial AD yang menyatakan bahwa bapak dan ibu guru sering menasehati supaya 69

16 mengingat kantin kejujuran agar selalu berperilaku jujur. Kemudian, pada tanggal 3 Mei 2013 dan 4 Mei 2013, RH dan MA menyatakan bahwa bapak dan ibu guru terutama guru agama sering memberi nasehat akan akibat yang diterima ketika bertindak tidak jujur, seperti dosa dari Tuhan dan jika ketahuan tidak jujur maka akan mendapat hukuman dari bapak dan ibu guru, serta akan dijauhi dan diolok-olok oleh teman-teman. bahwa: Wawancara terhadap guru kelas, Bapak SB menambahkan Saya sering ikut bertransaksi di kantin kejujuran supaya dapat menjadi contoh bagi siswa supaya mereka dalam berbelanja mengikuti prosedur seperti saya mba. Hal tersebut sesuai dengan penjelasan dari Bapak SN pada tanggal 16 Mei 2013 yang memang meminta guru-guru supaya ikut bertransaksi di kantin kejujuran supaya dapat menarik perhatian siswa untuk mengikuti apa yang dilakukan gurunya. Ibu EI selaku guru pengelola kantin kejujuran juga menjelaskan bahwa beliau juga sering ikut serta berbelanja di kantin kejujuran terutama setelah kegiatan olahraga. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan adanya foto pada lampiran yang menunjukan Ibu EI akan berbelanja di kantin kejujuran setelah berolahraga. Jadi dapat disimpulkan bahwa, guru di sini menjadi pembimbing bagi siswa untuk berbuat jujur. 70

17 3. Karakter peserta didik di SD Negeri 3 Purwodadi setelah diselenggarakan kantin kejujuran Berdasarkan hasil wawancara pada tanggal 14 Mei 2013 terhadap Bapak SB selaku guru kelas 5 mengenai karakter peserta didik di SD Negeri 3 Purwodadi setelah diselenggarakannya kantin kejujuran, beliau menjawab: Setelah beberapa tahun berjalannya kantin kejujuran, tidak sedikit ya mba perubahan yang terjadi pada peserta didik. Misalnya saja, sekarang sudah tidak ada peserta didik yang suka mengambil barang milik sekolah tanpa dikembalikan, seperti buku paket, penghapus papan tulis, vas bunga, dan lain sebagainya. Bapak SN pada tanggal 14 Mei 2013 juga menambahkan bahwa dengan adanya kantin kejujuran di SD Negeri 3 Purwodadi membawa dampak yang positif. Baik itu dampak pada siswa mau pun pada guru. Beliau mengatakan: Menurut saya kantin kejujuran ini cukup berpengaruh yah Saya tidak tahu apa isi hati siswa saya tapi menurut saya kalau ulangan sudah jarang ditemukan yang suka mencontek, ketika ada bapak/ibu guru kehilangan barang/uang dan siswa yang menemukan itu langsung dilaporkan pada guru dan alat belajar milik sekolah sekarang sudah tidak pernah hilang. Selain itu, dampak bagi Bapak SN sendiri selaku kepala sekolah sekaligus guru di SD Negeri 3 Purwodadi akan merasa malu ketika tidak jujur mengingat ikut melatih siswa berbuat jujur melalui kantin kejujuran. Selain itu, menurut Ibu EI selaku pengelola kantin kejujuran yang diwawancara pada tanggal 2 Mei 2013, menyatakan bahwa: 71

18 Laporan hasil penjualan siswa dari tahun ke tahun juga menunjukan mulai berkurangnya uang hasil penjualan yang hilang atau pun barang di kantin kejujuran mba. Ya semakin hari semakin membaik. Itu dapat dilihat di buku laporan mba kan ada. Hal tersebut dapat di lihat pada grafik hasil penjualan Kantin Kejujuran dari tahun 2005 hingga 2012 yang sudah dianalisis dan dikelola oleh peneliti sebelumnya. Berikut adalah grafik yang dimaksud: 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Barang yang dibayar (dirupiahkan) Barang yang hilang (dirupiahkan) Barang yang belum terjual (dirupiahkan) Grafik 1. Hasil penjualan di kantin kejujuran SD Negeri 3 Purwodadi dari tahun 2005 sampai 2012 Dari data yang ada, dapat dilihat bahwa tingkat ketidakjujuran siswa setiap tahun berkurang sedikit demi sedikit. Meskipun terlihat 72

19 pada tahun 2011 ada jumlah barang yang hilang sekitar 8 % setelah 3 tahun tidak adanya barang yang hilang tetapi hal tersebut dapat diatasi dengan baik. Terbukti dengan tidak ditemukannya barang hilang pada tahun Berdasarkan data yang ada, jika dilihat dari teori Anis Matta (dalam Sri Narwanti) kantin kejujuran di SD Negeri 3 Purwodadi ini sesuai dengan kaidah pembentukan karakter, yaitu: 1. Kaidah Kebertahapan Siswa secara bertahap belajar jujur melalui kantin kejujuran. 2. Kaidah Kesinambungan Siswa belajar jujur melalui kantin kejujuran tidak hanya satu atau dua tahun saja tetapi mulai dari kelas 1 hingga kelas Kaidah Momentum Melalui kantin kejujuran, setiap hari siswa belajar jujur. 4. Kaidah Motivasi Instrinsik Melalui kantin kejujuran, siswa benar-benar merasakan sendiri dan melakukan sendiri bagaimana mencoba untuk berbuat jujur ketika bertransaksi di kantin kejujuran. 5. Kaidah Pembimbingan Guru selalu membimbing siswa dalam belajar berbuat jujur terutama berbuat jujur melalui kantin kejujuran. 73

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku mulia. Begitulah kutipan filsuf Yunani, Plato, SM (dalam

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku mulia. Begitulah kutipan filsuf Yunani, Plato, SM (dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jika Anda bertanya apa manfaat pendidikan, maka jawabannya sederhana: Pendidikan membuat orang menjadi lebih baik dan orang baik tentu berperilaku mulia. Begitulah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan dasar tingkah laku siswa. Salah satu karakter yang harus

BAB I PENDAHULUAN. merupakan dasar tingkah laku siswa. Salah satu karakter yang harus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan karakter penting ditanamkan sejak kecil, karena karakter merupakan dasar tingkah laku siswa. Salah satu karakter yang harus ditanamkan kepada siswa

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Berdirinya SDN Anjir Muara Kota Tengah SDN Anjir Muara Kota Tengah merupakan sekolah yang berada di wilayah Kecamatan Anjir

Lebih terperinci

LEMBAR KISI-KISI OBSERVASI TANGGUNG JAWAB BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA KELAS IV

LEMBAR KISI-KISI OBSERVASI TANGGUNG JAWAB BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA KELAS IV 67 Lampiran 1. Panduan Observasi LEMBAR KISI-KISI OBSERVASI TANGGUNG JAWAB BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA KELAS IV Jumlah siswa : No Aspek yang di amati 1 Kegiatan belajar mengajar 2 Ketepatan waktu

Lebih terperinci

Di Unduh dari : Bukupaket.com

Di Unduh dari : Bukupaket.com bab 5 kejujuran gambar 5.1 tesa sedang berkumpul dengan teman temannya lihatlah gambar di atas tesa sedang berkumpul dengan teman temannya tentu kalian juga sering melakukannya setiap hari kita bergaul

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SMP NEGERI 1 WONOPRINGGO

BAB IV ANALISIS PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SMP NEGERI 1 WONOPRINGGO BAB IV ANALISIS PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SMP NEGERI 1 WONOPRINGGO A. Analisis Karakter Siswa SMP Negeri 1 Wonopringgo Untuk mengetahui perkembangan karakter siswa di SMP

Lebih terperinci

Hasil Wawancara dengan Siswa. 1. Bagaimanakah cara mengajar guru PKn anda pada saat pembelajaran dikelas?

Hasil Wawancara dengan Siswa. 1. Bagaimanakah cara mengajar guru PKn anda pada saat pembelajaran dikelas? Hasil Wawancara dengan Siswa Nama : Kendy Mayo Kelas : XI IPS 2 1. Bagaimanakah cara mengajar guru PKn anda pada saat pembelajaran dikelas? Jawab : menerangkan dengan menggunakan LCD, ada tanya jawab.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SD Negeri 49 Kota Bengkulu didirikan pada tahun 1983 yang pertama

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SD Negeri 49 Kota Bengkulu didirikan pada tahun 1983 yang pertama 58 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Keadaan SD Negeri 49 SD Negeri 49 Kota Bengkulu didirikan pada tahun 1983 yang pertama kali dipimpin oleh Salimin S, S.Pd (1983-1998),

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Keadaan Sekolahan 1. Letak dan Sejarah berdirinya SDN Pulau Kupang III Sekolah Dasar Negeri Pulau Kupang III ini terletak di kelurahan Pulau Kupang

Lebih terperinci

SKALA SIKAP PERILAKU BERMAIN GAME ONLINE DAN DISIPLIN BELAJAR

SKALA SIKAP PERILAKU BERMAIN GAME ONLINE DAN DISIPLIN BELAJAR SKALA SIKAP PERILAKU BERMAIN GAME ONLINE DAN DISIPLIN BELAJAR skala ini disusun sebagai alat pengumpul data tentang perilaku bermain game online dan disiplin belajar pada siswa SMA Kristen 1 Salatiga.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK PADA KELUARGA BURUH BATIK DI DESA SEPACAR KECAMATAN TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK PADA KELUARGA BURUH BATIK DI DESA SEPACAR KECAMATAN TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK PADA KELUARGA BURUH BATIK DI DESA SEPACAR KECAMATAN TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN Dari data-data yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditemukan suatu

Lebih terperinci

LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN

LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN 54 LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN 55 No. Jurusan Semester Pekerjaan : : : : PETUNJUK PENGISIAN SKALA 1. Skala ini terdiri dari 2, skala yang pertama berjumlah 30 item dan skala yang kedua berjumlah 42 item.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas semester tahun pelajaran 1/13 Sekolah Dasar Negeri Tirtomoyo, Kecamatan Poncowarno, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 3 WARUNGASEM KABUPATEN BATANG

BAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 3 WARUNGASEM KABUPATEN BATANG BAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 3 WARUNGASEM KABUPATEN BATANG A. Analisis Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di SMP Negeri 3 Warungasem

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Tindakan Siklus I A. Tahap Perencanaan Setelah diperoleh informasi pada waktu observasi, maka peneliti melakukan diskusi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMATIK

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMATIK RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMATIK Nama Sekolah : SD Kristen Petra 5 Kelas / Semester : III / 1 Tema : Lingkungan Mata Pelajaran : PKN, Matematika, IPA Alokasi Waktu : 4x @35 menit Kompetensi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang terletak di Jl. Kalikebo, Desa Wiro, Bayat, Klaten berdiri pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang terletak di Jl. Kalikebo, Desa Wiro, Bayat, Klaten berdiri pada 26 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Profil Tempat Penelitian Sekolah yang menjadi tempat penelitian adalah SMP Negeri 3 Bayat yang terletak di Jl. Kalikebo, Desa Wiro, Bayat,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas berjudul Penerapan Pendekatan Kontekstual dengan Media Konkret dalam Peningkatan Pembelajaran Bangun

Lebih terperinci

LAMPIRAN A. A-1 Skala Penelitian Awal Konformitas A-2 Skala Penelitian Awal Tingkah Laku Menolong

LAMPIRAN A. A-1 Skala Penelitian Awal Konformitas A-2 Skala Penelitian Awal Tingkah Laku Menolong LAMPIRAN 64 65 LAMPIRAN A A-1 Skala Penelitian Awal Konformitas A-2 Skala Penelitian Awal Tingkah Laku Menolong 66 Kelas : L/P : Pekerjaan Orangtua: No. Absen : SKALA PSIKOLOGI Petunjuk Pengisian : 1.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilaksanakan untuk memudahkan koordinasi dengan peneliti, guru dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilaksanakan untuk memudahkan koordinasi dengan peneliti, guru dan 30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Kondisi Sekolah Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV SDN Pabaki 3 Kecamatan Astanaanyar Kota Bandung. Penelitian

Lebih terperinci

LAMPIRAN-LAMPIRAN. Lampiran 1. Daftar Wawancara dengan Siswa

LAMPIRAN-LAMPIRAN. Lampiran 1. Daftar Wawancara dengan Siswa LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran 1. Daftar Wawancara dengan Siswa NO. NAMA KELAS 1. ADN III 2. FNR III 3. AA III 4. DIKS III 5. DSR III 6. DN III 7. MRS III 8. MRY III 9. NAM III 10. SM III 11. WDR III 12. WDT

Lebih terperinci

Keberanian. Dekat tempat peristirahatan Belanda pada zaman penjajahan, dimulailah perjuangan nya.

Keberanian. Dekat tempat peristirahatan Belanda pada zaman penjajahan, dimulailah perjuangan nya. Keberanian Pagi itu di pedesan Kaliurang udara tampak sejuk dan embun pagi mulai pupus. Pada hari pahlawan 10 November tahun dimana kita mengingat perjuangan para pahlawan Indonesia. Ibu Malino sedang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS. A. Analisis Bentuk Partisipasi Orang tua Terhadap Pelaksanaan. Pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah Wahid Hasyim Desa

BAB IV ANALISIS. A. Analisis Bentuk Partisipasi Orang tua Terhadap Pelaksanaan. Pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah Wahid Hasyim Desa BAB IV ANALISIS A. Analisis Bentuk Partisipasi Orang tua Terhadap Pelaksanaan Pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah Wahid Hasyim Desa Kedungmalang yaitu: 1. Analisis bentuk partisipasinya dengan memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menetap dari hasil interaksi dan pengalaman lingkungan yang melibatkan proses

BAB I PENDAHULUAN. menetap dari hasil interaksi dan pengalaman lingkungan yang melibatkan proses BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan kegiatan yang fundamental dalam pendidikan, dimana dalam belajar terjadi tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap

Lebih terperinci

BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN. Sekolah ini berada di sebelah Kantor Kepala Desa yang merupakan pusat desa.

BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN. Sekolah ini berada di sebelah Kantor Kepala Desa yang merupakan pusat desa. BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di MTs Negeri Sumberejo yang beralamatkan di Jln. Jawa No. 1B, Desa Sumberjo, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar.

Lebih terperinci

BAB IV USAHA GURU DALAM MENCEGAH KENAKALAN SISWA DI SDN 02 KALIJOYO KECAMATAN KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN

BAB IV USAHA GURU DALAM MENCEGAH KENAKALAN SISWA DI SDN 02 KALIJOYO KECAMATAN KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN BAB IV USAHA GURU DALAM MENCEGAH KENAKALAN SISWA DI SDN 02 KALIJOYO KECAMATAN KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN A. Analisis bentuk kenakalan siswa di SDN 02 Kalijoyo Kecamatan Kajen Kabupaten Pekalongan SDN 02

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : SMP Bhaktiyasa Singaraja Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : VII / Ganjil Tahun Ajaran :

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : SMP Bhaktiyasa Singaraja Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : VII / Ganjil Tahun Ajaran : RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMP Bhaktiyasa Singaraja Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : VII / Ganjil Tahun Ajaran : 2013-2014 A. Standar Kompetensi Menggunakan bentuk aljabar,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Sejarah Singkat SMPN 1 Kemranjen. Kemranjen. Luas sekolah m 2 dan terbagi menjadi dua bagian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Sejarah Singkat SMPN 1 Kemranjen. Kemranjen. Luas sekolah m 2 dan terbagi menjadi dua bagian. 75 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Tempat Penelitian a. Sejarah Singkat SMPN 1 Kemranjen SMP Negeri 1 Kemranjen terletak di Jln. Pramuka desa Karangjati, kecamatan

Lebih terperinci

PEDOMAN OBSERVASI PEDOMAN WAWANCARA

PEDOMAN OBSERVASI PEDOMAN WAWANCARA PEDOMAN OBSERVASI 1. Meninjau secara langsung lokasi penelitian, serta keadaan sekitar lokasi lingkungan sekolah 2. Mengamati tingkah laku atau akhlak di dalam kelas dan diluar kelas 3. Mengamati akhlak

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dan hasil pembahasan dari ke empat kasus

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dan hasil pembahasan dari ke empat kasus 84 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil pembahasan dari ke empat kasus siswa yang memiliki kesulitan belajar siswa SD pada mata pelajaran IPA, maka dapat

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Penulis. Universitas Kristen Maranatha

KATA PENGANTAR. Penulis. Universitas Kristen Maranatha KATA PENGANTAR Dalam rangka memenuhi tugas akhir, maka penulis bermaksud mengadakan penelitian mengenai Hubungan Antara Konsep Diri dengan Dukungan Orang Tua pada Siswa Kelas II SMU X Lampung yang sedang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan angkutan umum. SD Negeri Minomartani I terletak dalam suatu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan angkutan umum. SD Negeri Minomartani I terletak dalam suatu BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian SD Negeri Minomartani I merupakan sekolah dasar yang terletak di jalan Mlandhangan Kecamatan Ngaglik Kabupaten Sleman. Wilayah ini

Lebih terperinci

A. Standar Kompetensi Memahami bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel.

A. Standar Kompetensi Memahami bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMP Bhaktiyasa Singaraja Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : VII / Ganjil Tahun Ajaran : 2013-2014 A. Standar Kompetensi Memahami bentuk aljabar,

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN 56 BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini berlokasi di Lembaga Jarimatika Banjarmasin di Jalan Sultan Adam, Komplek Awang Sejahtera II No. 34 RT. 15 Kecamatan

Lebih terperinci

Kisi-kisi Alat Ukur Resilience

Kisi-kisi Alat Ukur Resilience LAMPIRAN A Kisi-kisi Alat Ukur Variabel Kategori Indikator Item Pertanyaan/Pernyataan RESILIENCE Social Competence 1. Kemampuan untuk mendengarkan dan menanggapi secara positif pendapat orang lain lebih

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MI Miftahul Ulum Kecamatan Tutur

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MI Miftahul Ulum Kecamatan Tutur 50 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MI Miftahul Ulum Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan Tahun Pelajaran 2014/2015. Tempat penelitian ini berlokasi di

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat Berdirinya MAN 2 Model Banjarmasin Awal berdirinya Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Model Banjarmasin sejak tahun 1998.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 1 Temuireng Kecamatan Jati Kabupaten Blora. SD ini memiliki halaman di depan sekolahan yang cukup

Lebih terperinci

Transkrip Wawancara dengan Anak Korban Broken Home

Transkrip Wawancara dengan Anak Korban Broken Home Transkrip Wawancara dengan Anak Korban Broken Home Informan 1 Nama : AD Jenis kelamin : Perempuan Usia : 14 Tahun Pendidikan : SMP Hari/tanggal wawancara : Jum at, 4 April 2014 Tempat wawancara : Rumah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum MTs Al Asror 1. Sejarah berdiri MTs Al Asror MTs Al Asror Gunungpati Semarang didirikan pada tahun 1987, yang mana dahulu MTs Al Asror hanya mempunyai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal dilakukan di kelas VII F SMP N 2 Susukan semester 2 tahun ajaran 2013 / 2014 pada kompetensi dasar mendiskripsikan Potensi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TENTANG INTERNALISASI NILAI KEJUJURAN MELALUI BUKU CATATAN HARIAN PEMBIASAAN SALAT LIMA WAKTU SISWA SMP NEGERI 15 PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS TENTANG INTERNALISASI NILAI KEJUJURAN MELALUI BUKU CATATAN HARIAN PEMBIASAAN SALAT LIMA WAKTU SISWA SMP NEGERI 15 PEKALONGAN 67 BAB IV ANALISIS TENTANG INTERNALISASI NILAI KEJUJURAN MELALUI BUKU CATATAN HARIAN PEMBIASAAN SALAT LIMA WAKTU SISWA SMP NEGERI 15 PEKALONGAN A. Analisis Proses Penanaman Nilai Kejujuran Melalui Buku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, manusia selalu membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, manusia selalu membutuhkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, manusia selalu membutuhkan orang lain. Kehidupan manusia mempunyai fase yang panjang, yang di dalamnya selalu mengalami

Lebih terperinci

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Paparan Data 1. Deskripsi Lokasi an an ini mengambil lokasi di SDLB Negeri Panggungsari yang terletak di Desa Panggungsari, Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek.

Lebih terperinci

Rina meminta pada ayah ibunya untuk merayakan ulangtahunnya yang ke 12 di restoran mewah bersama teman-teman sekelas, karena sebentar lagi akan lulus

Rina meminta pada ayah ibunya untuk merayakan ulangtahunnya yang ke 12 di restoran mewah bersama teman-teman sekelas, karena sebentar lagi akan lulus 1 Rina meminta pada ayah ibunya untuk merayakan ulangtahunnya yang ke 12 di restoran mewah bersama teman-teman sekelas, karena sebentar lagi akan lulus SD dan berpisah. Ayah dan ibu menyarankan untuk merayakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Pratindakan Peneliti melakukan observasi sebelum melaksanakan penelitian. Observasi bertujuan untuk mengetahui kondisi awal siswa

Lebih terperinci

Bab I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Kewajiban Siswa

Bab I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Kewajiban Siswa BUKU SAKU Bab I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Kewajiban Siswa Setiap siswa wajib : 1. Mempunyai dan membawa buku saku setiap mengikuti kegiatan di sekolah 2. Memahami, menghayati, dan melaksanakan semua ketentuan

Lebih terperinci

dengan penuh hormat. rumah. mata.

dengan penuh hormat. rumah. mata. Kegiatan Norma-norma di Masyarakat Perhatikan cerita berikut baik-baik. Alin dan Keluarganya Alin sekarang duduk di kelas III. Ia tinggal bersama kedua orangtuanya. Keluarga Alin hidup dengan disiplin.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini disajikan hasil-hasil penelitian dan pembahasan terhadap hasil-hasil secara sistematis hasil penelitian ini disajikan dalam susunan, yaitu : A. Profil

Lebih terperinci

LAMPIRAN. berdasarkan 5 dimensi Orientasi Kewirausahaan Lumpkin & Dess (1996). Inovasi

LAMPIRAN. berdasarkan 5 dimensi Orientasi Kewirausahaan Lumpkin & Dess (1996). Inovasi LAMPIRAN yang diajukan untuk Bapak Agus selaku pengusaha generasi kedua Soto Ayam Dargo Pak Tanto sesuai dengan indikator pada definisi operasional berdasarkan 5 dimensi Orientasi Kewirausahaan Lumpkin

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Tinjauan tentang Pembentukan Karakter Peserta Didik. kaidah moral disebut dengan berkarakter mulia.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Tinjauan tentang Pembentukan Karakter Peserta Didik. kaidah moral disebut dengan berkarakter mulia. BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Tinjauan tentang Pembentukan Karakter Peserta Didik a. Pengertian Karakter Karakter berasal dari Bahasa Yunani yang berarti to mark atau menandai dan memfokuskan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal dilakukan di kelas VIII E SMP N 2 Susukan semester I tahun ajaran 2012 / 2013 pada kompetensi dasar mendiskripsikan hubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan kunci keberhasilan suatu bangsa dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan kunci keberhasilan suatu bangsa dan merupakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan kunci keberhasilan suatu bangsa dan merupakan potret kemajuan bangsa. Kualitas pendidikan di Indonesia dapat terlihat dari peserta didiknya. Pendidikan

Lebih terperinci

Memelihara kebersihan lingkungan merupakan salah satu contoh aturan yang ada di masyarakat.

Memelihara kebersihan lingkungan merupakan salah satu contoh aturan yang ada di masyarakat. Memelihara kebersihan lingkungan merupakan salah satu contoh aturan yang ada di masyarakat. Bagaimana jika kelasmu kotor? Sampah berserakan di manamana? Tentu kalian tidak senang! Dalam menerima pelajaran

Lebih terperinci

Indikator Sub Indikator Banyaknya Butir. kejadian pada percobaan pelemparan uang logam. pelemparan dadu. pengambilan buah. pengambilan kartu bridge.

Indikator Sub Indikator Banyaknya Butir. kejadian pada percobaan pelemparan uang logam. pelemparan dadu. pengambilan buah. pengambilan kartu bridge. 51 52 53 54 Kisi-kisi Instrumen untuk Instrumen Tes Hasil Belajar Mata Pelajaran : Matematika Kelas/ Semester : XI BAHASA/ 2 Standar Kompetensi : Menggunakan aturan statistika, kaidah pencacahan, dan sifat-sifat

Lebih terperinci

MANAJEMEN BUDAYA DAN LINGKUNGAN BERBASIS SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR

MANAJEMEN BUDAYA DAN LINGKUNGAN BERBASIS SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR MANAJEMEN BUDAYA DAN LINGKUNGAN BERBASIS SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR Rahmania Utari, M.Pd. Disampaikan dalam Workshop Tim Pengembang Bimtek MBS di Sekolah Dasar Tingkat Kabupaten/Kota Hotel Ros In, Bantul

Lebih terperinci

LEMBAR ANGKET DISIPLIN BELAJAR SISWA

LEMBAR ANGKET DISIPLIN BELAJAR SISWA 53 55 Lampiran 1: Lembar Angket Disiplin Belajar Siswa NAMA : KELAS : No. Absen : LEMBAR ANGKET DISIPLIN BELAJAR SISWA Petunjuk pengisian : 1. Bacalah terlebih dahulu pernyataan ini dengan cermat. 2. Berilah

Lebih terperinci

LAMPIRAN A. A-1 Skala Penelitian Tingkah Laku Menolong

LAMPIRAN A. A-1 Skala Penelitian Tingkah Laku Menolong LAMPIRAN A A-1 Skala Penelitian Tingkah Laku Menolong 49 50 LAMPIRAN A-1 B-1 Skala Penelitian Tingkah Laku Menolong KUESIONER No : Kelas : Jenis Kelas : Reguler / Akselerasi (Coret yang tidak perlu) Jenis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pratindakan Peneliti telah melakukan kegiatan observasi awal atau pratindakan yang bertujuan untuk mengetahui keadaan nyata di kelas, baik keadaan siswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. individu semakin berkembang serta dapat menggali potensi diri. Selain itu,

BAB I PENDAHULUAN. individu semakin berkembang serta dapat menggali potensi diri. Selain itu, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan satu dari sekian banyak hal yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Melalui pendidikan, seseorang dapat meningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

INGAT: DIISI DITANDATANGANI DIKEMBALIKAN KE SEKOLAH

INGAT: DIISI DITANDATANGANI DIKEMBALIKAN KE SEKOLAH ISI 1. Foto 3x4 dua lembar berwarna 2. Bukti Pendaftaran 3. Hasil printout formulir Online 4. F.C. SKHUS yang telah dilegalisir 1 lembar 5. Lembar pernyataan orang tua yang sudah diisi dan bermaterai 6000

Lebih terperinci

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN. Nama Saya Khairunnisa Situmorang/ , sedang menjalani pendidikan di

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN. Nama Saya Khairunnisa Situmorang/ , sedang menjalani pendidikan di LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN Assalamualaikum Wr. Wb/ Salam Sejahtera Dengan Hormat, Nama Saya Khairunnisa Situmorang/115102122, sedang menjalani pendidikan di program D-IV Bidan Pendidik Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Data Setelah peneliti melakukan penelitian di MI Miftahul Ulum Plosorejo Kademangan Blitar dengan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi, maka dapat dipaparkan

Lebih terperinci

Nomor : (tidak perlu diisi) Universitas : Fakultas : Semester : Apakah Anda terdaftar sebagai mahasiswa aktif? PETUNJUK PENGISIAN SKALA I

Nomor : (tidak perlu diisi) Universitas : Fakultas : Semester : Apakah Anda terdaftar sebagai mahasiswa aktif? PETUNJUK PENGISIAN SKALA I Nomor : (tidak perlu diisi) Universitas : Fakultas : Semester : Apakah Anda terdaftar sebagai mahasiswa aktif? (Ya/ Bukan) PETUNJUK PENGISIAN SKALA I 1. Bacalah pernyataan-pernyataan pada lembar berikut,

Lebih terperinci

Nomor : (tidak perlu diisi) Universitas : Fakultas : Semester : Apakah Anda terdaftar sebagai mahasiswa aktif? PETUNJUK PENGISIAN SKALA I

Nomor : (tidak perlu diisi) Universitas : Fakultas : Semester : Apakah Anda terdaftar sebagai mahasiswa aktif? PETUNJUK PENGISIAN SKALA I Nomor : (tidak perlu diisi) Universitas : Fakultas : Semester : Apakah Anda terdaftar sebagai mahasiswa aktif? (Ya/ Bukan) PETUNJUK PENGISIAN SKALA I 1. Bacalah pernyataan-pernyataan pada lembar berikut,

Lebih terperinci

Lampiran 1. Izin Penelitian Skripsi

Lampiran 1. Izin Penelitian Skripsi 63 64 Lampiran 1. Izin Penelitian Skripsi Lampiran 2. Surat Keterangan Dari Sekolah Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) Siklus 1 dan Siklus 2 65 66 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISA BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISA Pada bab ini penulis akan mengemukakan uraian data yang diperoleh dari hasil penelitian lapangan. Adapun data yang dimaksud yaitu data yang berkaitan dengan disiplin

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Data yang disajikan dalam penelitian ini merupakan hasil wawancara, dokumentasi dan observasi atau pengamatan langsung terhadap bimbingan beragama dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu dibutuhkan suatu keadaaan yang menyenangkan demi

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu dibutuhkan suatu keadaaan yang menyenangkan demi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suasana sekolah pada umumnya dan suasana kelas pada khususnya merupakan modal penting bagi jernihnya pikiran untuk mengikuti pelajaran. Oleh karena itu dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pengambilan data dalam penelitian ini adalah dengan tes tertulis serta wawancara dengan semua subjek. Tes tertulis dan wawancara tahap pertama dilakukan pada tanggal 16 November

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikn : SD N Percobaan 2. Kelas/ Semester : V/ I

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikn : SD N Percobaan 2. Kelas/ Semester : V/ I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikn : SD N Percobaan 2 Kelas/ Semester : V/ I Mata Pelajaran Alokasi Waktu : Matematika : 2 x 35 menit A. Standar Kompetensi 1. Melakukan operasi hitung

Lebih terperinci

Buku BI 1 (5 des).indd 1 10/12/2014 8:43:03

Buku BI 1 (5 des).indd 1 10/12/2014 8:43:03 Buku BI 1 (5 des).indd 1 10/12/2014 8:43:03 Ibu Utha berjualan gorengan di tepi jalan. Di sana ada pisang, bakwan, tahu, dan cireng tersedia. Rasanya? Kata para pembelinya, gorengan Ibu Utha renyah dan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA SDN JAMBUSARI 03 KECAMATAN JERUKLEGI

PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA SDN JAMBUSARI 03 KECAMATAN JERUKLEGI PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA SDN JAMBUSARI 03 KECAMATAN JERUKLEGI Alamat : Jl. Raya Jambusari No 12, Jeruklegi KP 53252 PROGRAM PENGELOLAAN DAN PENDAYAGUNAAN PENDIDIK

Lebih terperinci

HASIL WAWANCARA DENGAN SISWA TUNARUNGU

HASIL WAWANCARA DENGAN SISWA TUNARUNGU HASIL WAWANCARA DENGAN SISWA TUNARUNGU Nama : Alen Pengalaman Belajar di Kelas 1 Pelajaran apa yang kamu anggap sulit? anggap sulit? 2 Pelajaran apa yang paling kamu sukai? sukai? 3 Apakah kamu pernah

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN PENGARUH PENGETAHUAN, SIKAP, DUKUNGAN KELUARGA DAN KADER TERHADAP PEMANFAATAN POSYANDU LANJUT USIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANDAR DOLOK KECAMATAN PAGAR MERBAU KABUPATEN DELI SERDANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan lembaga formal yang menyelenggarakan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan lembaga formal yang menyelenggarakan kegiatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan lembaga formal yang menyelenggarakan kegiatan proses belajar mengajar atau pembelajaran. Pembelajaran menurut Undang- Undang Sistem Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. a. Riwayat Sekolah

BAB I PENDAHULUAN. a. Riwayat Sekolah BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Program KKN PPL Universitas Negeri Yogyakarta tahun 2014 dilaksanakan secara resmi pada tanggal 1 Juli 17 September 2014. Pada program KKN PPL tersebut, penulis mendapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. karakter di Sekolah Dasar Negeri 2 Botumoputi Kecamatan Tibawa Kabupaten

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. karakter di Sekolah Dasar Negeri 2 Botumoputi Kecamatan Tibawa Kabupaten A. Deskripsi Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengelolaan pendidikan karakter di Sekolah Dasar Negeri 2 Botumoputi Kecamatan Tibawa

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. pada perusahaan UKM Dian Rubber Semarang adalah sebagai berikut: a. Pemilahan sesuai dengan frekuensi (rendah, sedang, tinggi)

BAB V PENUTUP. pada perusahaan UKM Dian Rubber Semarang adalah sebagai berikut: a. Pemilahan sesuai dengan frekuensi (rendah, sedang, tinggi) BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Setelah melihat pembahasan pada bab 4 mengenai kondisi awal perusahaan dan rancangan 5S yang telah dibuat untuk memperbaiki keadaan perusahaan UKM Dian Rubber, maka peneliti

Lebih terperinci

Skor Pola Asuh Orang Tua dan Tipe Pola Asuh Responden (n = 42)

Skor Pola Asuh Orang Tua dan Tipe Pola Asuh Responden (n = 42) Lampiran 10. Skor Pola Asuh Orang Tua dan Tipe Pola Asuh Responden (n = 42) Nomor Skor Sampel Otoriter Demokratis Permisif Tipe Pola Asuh 1. 3 4 7 Permisif 2. 2 10 0 Demokratis 3. 1 8 1 Demokratis 4 4

Lebih terperinci

INVENTORI TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SD. Berikut ini 50 rumpun pernyataan, setiap rumpun terdiri atas 4 pernyataan

INVENTORI TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SD. Berikut ini 50 rumpun pernyataan, setiap rumpun terdiri atas 4 pernyataan L A M P I R A N 57 INVENTORI TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SD Berikut ini 50 rumpun pernyataan, setiap rumpun terdiri atas 4 pernyataan Anda diminta untuk memilih 1 (satu) pernyataan dari setiap rumpun yang

Lebih terperinci

RANGKUMAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN dan BUDAYA JAKARTA (PLBJ) KALI BERSIH. 1.2 Mengenal manfaat kali bersih. 1.3 Membiasakan menjaga kebersihan kali

RANGKUMAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN dan BUDAYA JAKARTA (PLBJ) KALI BERSIH. 1.2 Mengenal manfaat kali bersih. 1.3 Membiasakan menjaga kebersihan kali RANGKUMAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN dan BUDAYA JAKARTA (PLBJ) KALI BERSIH Standar Kompetensi : 1. Memahami pentingnya kali bersih : 1.1 Mengidentifikasi kali bersih 1.2 Mengenal manfaat kali bersih 1.3 Membiasakan

Lebih terperinci

BAB III PERKEMBANGAN KEAGAMAAN ANAK BURUH PABRIK DI WONOLOPO

BAB III PERKEMBANGAN KEAGAMAAN ANAK BURUH PABRIK DI WONOLOPO BAB III PERKEMBANGAN KEAGAMAAN ANAK BURUH PABRIK DI WONOLOPO A. Tipologi Demografis Masyarakat Kelurahan Wonolopo Kecamatan Mijen Kota Semarang 1. Keadaan Demografis Penduduk Kelurahan Wonolopo berjumlah

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR GURU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS XII SMK NEGERI 1 NARMADA. Munawir Guru SMK Negeri 1 Narmada

TINDAK TUTUR GURU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS XII SMK NEGERI 1 NARMADA. Munawir Guru SMK Negeri 1 Narmada TINDAK TUTUR GURU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS XII SMK NEGERI 1 NARMADA Munawir Guru SMK Negeri 1 Narmada Abstrak Guru sebagai insan akademik memiliki peranan untuk menyampaikan materi

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Berbagai persiapan dilakukan agar program program yang telah direncanakan dapat berjalan denga lancar, persiapan tersebut meliputi : 1. Persiapan

Lebih terperinci

A. Meningkatkan pelaksanaan 9 K (keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, kekeluargaan, kerindangan, kesehatan, keteladanan, dan keterbukaan);

A. Meningkatkan pelaksanaan 9 K (keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, kekeluargaan, kerindangan, kesehatan, keteladanan, dan keterbukaan); TUGAS POKOK DAN FUNGSI GURU PIKET A. Meningkatkan pelaksanaan 9 K (keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, kekeluargaan, kerindangan, kesehatan, keteladanan, dan keterbukaan); B. Mengadakan pendataan

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat Berdirinya SMPN 5 Marabahan SMPN 5 Marabahan adalah suatu lem baga pendidikan sekolah lanjutan tingkat pertama yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Baik tulis, dan jam dinding. Meja, kursi, almari, buku, televisi, dan etalase piala.

BAB I PENDAHULUAN. Baik tulis, dan jam dinding. Meja, kursi, almari, buku, televisi, dan etalase piala. BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI 1. KONDISI SEKOLAH DASAR NEGERI GADINGAN a. KONDISI FISIK 1) KONDISI FISIK SEKOLAH Sekolah Dasar Negeri Terbahsari adalah salah satu Sekolah Dasar yang termasuk sekolah

Lebih terperinci

tempat mahasiswa praktikan untuk melangsungkan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan.

tempat mahasiswa praktikan untuk melangsungkan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan. BAB I PENDAHULUAN Sebagi seorang calon guru sudah selayaknya mahasiswa belajar menjadi seorang guru yang baik yakni guru yang bisa menjadi panutan bagi peserta didik, orang lain, maupun dirinya sendiri.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ANAK JALANAN DI DESA ROWOSARI KECAMATAN ULUJAMI KABUPATEN PEMALANG

BAB IV ANALISIS PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ANAK JALANAN DI DESA ROWOSARI KECAMATAN ULUJAMI KABUPATEN PEMALANG BAB IV ANALISIS PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ANAK JALANAN DI DESA ROWOSARI KECAMATAN ULUJAMI KABUPATEN PEMALANG Metode yang dilakukan dalam penelitian ini berdasarkan sifat masalahnya merupakan metode

Lebih terperinci

BAB V P E N U T U P. Penanaman Nilai-Nilai Sosial Pada Diri Siswa kelas III Pada Pembelajaran IPS di

BAB V P E N U T U P. Penanaman Nilai-Nilai Sosial Pada Diri Siswa kelas III Pada Pembelajaran IPS di BAB V P E N U T U P A. Simpulan Berdasarkan data yang telah disajikan dan kemudian dianalisis data mengenai Penanaman Nilai-Nilai Sosial Pada Diri Siswa kelas III Pada Pembelajaran IPS di MIN Andaman II

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. syarat terjadinya proses pembelajaran yang di dalamnya tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. syarat terjadinya proses pembelajaran yang di dalamnya tidak hanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses pembelajaran terjadi apabila terdapat interaksi atau hubungan timbal balik antara siswa dengan lingkungannya dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan

Lebih terperinci

Lampiran 1 Profil MI Darul Ulum Wates Ngaliyan Semarang

Lampiran 1 Profil MI Darul Ulum Wates Ngaliyan Semarang Lampiran 1 Profil MI Darul Ulum Wates Ngaliyan Semarang NO IDENTITAS MADRASAH 1 NAMA MADRASAH MI DARUL ULUM 2 NSS/NIS/NSM 112030116006 3 PROPINSI JAWA TENGAH 4 OTONOMI DAERAH KOTA SEMARANG 5 KECAMATAN

Lebih terperinci

Karakteristik yang harus dimiliki pendidik dalam melaksanakan tugasnya untuk mendidik, yaitu:

Karakteristik yang harus dimiliki pendidik dalam melaksanakan tugasnya untuk mendidik, yaitu: II. Faktor Pendidik Pendidik adalah orang yang memikul tanggung jawab untuk mendidik. Pendidik meliputi orang dewasa, guru, orang tua, pemimpin masyarakat dan pemimpin agama. Karakteristik yang harus dimiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan, pendidikan memegang peranan penting karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 86 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Setelah melakukan penelitian di RA Al-Hidayah Gombang dengan menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi, dapat didiskripsikan data dari hasil penelitian

Lebih terperinci

KISI KISI ANGKET. : RAHMI YULIA : AID : Dr.Drs. H.Hendra Sofyan, MSi : Dr. K.A. Rahman, M.Pd.I

KISI KISI ANGKET. : RAHMI YULIA : AID : Dr.Drs. H.Hendra Sofyan, MSi : Dr. K.A. Rahman, M.Pd.I 99 KISI KISI ANGKET Judul Skripsi Devenisi Operasional : Pengaruh Pola Asuh Orang Tua terhadap Kemandirian Anak Usia Dini dalam Belajar di TK Al- Falah 1 Kota Jambi. : Pola Asuh adalah gambaran yang dipakai

Lebih terperinci

Yang Paling Diberkati Secara Melimpah

Yang Paling Diberkati Secara Melimpah Yang Paling Diberkati Secara Melimpah Aku meminta kekuatan kepada Tuhan, supaya aku berhasil, aku dibuat lemah, supaya aku dengan rendah hati belajar untuk taat. Aku meminta kesehatan, supaya aku berbuat

Lebih terperinci

LAMPIRAN A LEMBAR KEGIATAN SISWA DAN EVALUASI A.

LAMPIRAN A LEMBAR KEGIATAN SISWA DAN EVALUASI A. LAMPIRAN A LEMBAR KEGIATAN SISWA DAN EVALUASI A. Sistem Persamaan Linier 2 variabel atau 2 Peubah 1. Pengertian Sistem persamaan linear adalah persamaan yang variabel atau peubahnya memiliki pangkat tertinggi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan pada dasarnya memiliki tujuan untuk mengubah perilaku

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan pada dasarnya memiliki tujuan untuk mengubah perilaku BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan pada dasarnya memiliki tujuan untuk mengubah perilaku manusia. Pendidikan merupakan salah satu cara untuk menghasilkan sumber daya manusia sehingga terjadilah

Lebih terperinci