EFEKTIVITAS DAN KENDALA IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 DI SMK NEGERI 3 SALATIGA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "EFEKTIVITAS DAN KENDALA IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 DI SMK NEGERI 3 SALATIGA"

Transkripsi

1 EFEKTIVITAS DAN KENDALA IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 DI SMK NEGERI 3 SALATIGA ARTIKEL JURNAL Diajukan kepada Program Pascasarjana Magister Manajemen Pendidikan untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan (M.Pd) Oleh: Marlen Angela Daik NPM: PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2016

2

3

4

5 EFEKTIVITAS DAN KENDALA IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 DI SMK NEGERI 3 SALATIGA Marlen Angela Daik Magister Manajemen Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro Salatiga 50711, Indonesia marlendha@gmail.com Prof. Sutriyono, M.Sc., Ph.D Magister Manajemen Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro Salatiga 50711, Indonesia ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas serta kendala yang dihadapi sekolah dalam implementasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 di SMK Negeri 3 Salatiga. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif, teknik pengumpulan data dengan cara kuisoner, wawancara, studi dokumentasi dan observasi. Responden adalah tenaga pendidik dan kependidikan SMK Negeri 3 Salatiga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 di SMK Negeri 3 Salatiga berdasarkan persyaratan klausul-klausul sistem manajemen mutu ISO 9001:2008/ IWA 2: 2007 yang terdiri dari sistem manajemen mutu, tanggung jawab manajemen, manajemen sumber daya manusia, realisasi produk serta pengukuran, analisis dan perbaikan telah berjalan efektif. Kendala yang terjadi antara lain kurangnya sumber daya manusia, beban kerja, ketidaksempurnaan dalam penerapan sistem manajemen mutu (inkonsisten) serta kurangnya pemahaman akan konsep sistem manajemen mutu ISO 9001:2008. Kata Kunci: Sistem Manajemen, Mutu, ISO 9001:2008, IWA 2:2007 ABSTRACT This study aims to analyze the effectiveness and constraints implementation of quality management system (ISO 9001:2008) at SMK Negeri 3 Salatiga. The type of research is a descriptive study applying a qualitative approach with the data collection techniques consist of questionnaires, interviews, documentation studies and observation. Respondents are the teachers and the employers of SMK Negeri 3 Salatiga. The result of the study showed that the implementation of quality management system based on the Quality Management System ISO 9001:2008/ IWA 2: 2007 which consist of education quality management system, education management responsibility, education resource management, education planning of product realization as well as Measurement, analysis and improvement at SMK Negeri 3 Salatiga are effective. Constraints that occur include the lack of human resources, work load, inconsistency on the implementation and lack of understanding the concepts of quality management system ISO 9001:2008. Keywords: Quality, Management System, ISO 9001:2008, IWA 2: 2007

6 PENDAHULUAN Pendidikan merupakan suatu hal yang penting bagi suatu bangsa. Salah satu indikator bangsa yang maju dapat dilihat dari pendidikannya. Namun pada kenyataannya, mutu pendidikan di Indonesia belum bisa dikatakan memuaskan. Salah satu upaya yang secepatnya perlu dilakukan oleh pemerintah adalah dengan melakukan transformasi dan inovasi sistem manajemen kelembagaan sekolah. Dalam upaya peningkatan mutu pendidikan, pemerintah telah merubah manajemen pengelolaan pendidikan dari sentralisasi menjadi desentralisasi. Pengelolaan pendidikan secara desentralisasi yang dicanangkan oleh pemerintah adalah dengan penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) yang ditegaskan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS, yakni pengelolaan satuan pendidikan menengah dilaksanakan berdasarkan standar pelayanan minimal dengan prinsip manajemen berbasis sekolah. Kebijakan pemerintah tersebut dimaksudkan untuk menciptakan manajemen sekolah yang efektif, karena dengan manajemen sekolah yang efektif, sekolah tersebut akan menjadi berkualitas (Usman, 2007 dalam Nugroho, 2013: 2). Selain itu, pemerintah juga mengeluarkan permendiknas Republik Indonesia Nomor 63 tahun 2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP) yang mengharuskan terbangunnya budaya mutu pendidikan serta terpetakannya mutu pendidikan yang rinci pada satuan pendidikan. Dengan adanya kebijakan mengenai SPMP serta MBS yang memungkinkan sekolah untuk menentukan sendiri kebijakan peningkatan mutunya, banyak lembaga pendidikan yang saat ini menerapkan sistem manajemen mutu yang berstandar internasional, khususnya Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008. Sebagai salah satu jenjang pendidikan di Indonesia, SMK merupakan salah satu lembaga pendidikan yang berpotensi untuk mempersiapkan dan menghasilkan SDM yang dapat terserap dalam dunia kerja. Namun faktanya dari tahun ke tahun kesempatan lulusan SMK sebagai angkatan kerja tidak memperoleh kesempatan kerja. Hal ini dibuktikan dengan data dari Badan Pusat Statistika tahun 2013, yakni tingkat pengangguran terbuka (TPT) untuk pendidikan SMK menempati posisi tertinggi, yaitu sebesar 11,19 persen, disusul TPT SMA sebesar 9,74 persen yang jika dibandingkan dengan data Agustus tahun 2012 jumlah TPT SMK dan SMA tidak mengalami penurunan (BPS, 2013:5). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa SMK sebagai salah satu jenjang pendidikan yang berusaha menyediakan lulusan yang bermutu dan dapat bersaing masih perlu untuk mendapat perhatian, terutama dalam pengelolaan SMK itu sendiri. Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan guna mencapai kepuasan pelanggan di sekolah adalah dengan menerapkan SMM ISO 9001:2008. Namun, dalam merealisasikan program ini masih ditemui hambatan-hambatan di lapangan yang terutama berkaitan dengan masalah dana, ketersediaan sarana dan prasarana yang menunjang proses 1

7 belajar mengajar serta masalah-masalah yang berkaitan dengan administrasi dan manajemen sekolah (Sumerta. N, Suhandana.A, dan Marhaeni. A, 2013). PERMASALAHAN Salah satu Sekolah Menengah Kejuruan di Salatiga yang telah mendapatkan pengakuan dan memperoleh sertifikat ISO 9001:2008 dari auditor SAI Global sejak tahun 2010 adalah SMK Negeri 3 Salatiga yang terletak di Kelurahan Kalibening Kecamatan Tingkir. Walaupun program tersebut dapat dilaksanakan, tetapi masih banyak hambatanhambatan yang perlu mendapat perhatian. Diantaranya, keterbatasan guru yang memiliki kompetensi. Dimana, sekolah memiliki 48 guru PNS pada tahun Selain itu pula, belum adanya evaluasi mengenai sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 mengingat sekolah telah menerapkannya sejak tahun Diharapkan dengan dilakukannya penelitian ini akan diperoleh gambaran mengenai efektivitas penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 di SMK negeri 3 Salatiga serta kendala-kendala apa yang dihadapi oleh sekolah dalam mengimplementasikan SMM ISO 9001:2008. MANAJEMEN MUTU DI LEMBAGA PENDIDIKAN Manajemen pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah aktivitas dalam mengelola sekelompok orang dengan tujuan untuk menjalankan sebuah lembaga pendidikan secara efisien dan efektif melalui aktivitas memadukan sumber-sumber daya pendidikan yang meliputi kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan serta pengendalian sehingga visi lembaga pendidikan tersebut dapat tercapai. Hal ini sejalan dengan yang diungkapkan oleh Ruble (2010:19), Educational management can be looked at as the process It is the process that aims at maintaining the educational institutions and making them function effectively and efficiently. Selanjutnya, manajemen mutu merupakan gabungan dari keseluruhan fungsi manajemen yang dibangun berdasarkan konsep kualitas yang berorientasi pada upaya peningkatan mutu guna memuaskan pelanggan. Karakteristik manajemen mutu menurut Gasperz (2006, dalam Zubaidi, 2011:15), yaitu komitmen total pada peningkatan nilai secara kontinyu terhadap customer, investor dan tenaga (staf), lembaga memahami dorongan pasar yang mengartikan mutu bukan atas dasar kepentingan organisasi tetapi kepentingan customer, dan berkomitmen untuk memimpin orang dengan perbaikan dan komunikasi terus menerus. Lebih lanjut, Gasperz (2006 dalam Zubaidi, 2011:15) menjelaskan bahwa prinsip dan pokok dalam Sistem Manajemen Mutu adalah sebagai berikut: (1) kepuasan pelanggan dimana mutu tidak hanya bermakna kesesuaian dengan spesifikasi-spesifikasi tertentu, tetapi kualitas itu ditentukan oleh customer (pelanggan internal maupun eksternal), (2) respek terhadap setiap orang, (3) manajemen berdasarkan fakta yang dapat diartikan bahwa setiap 2

8 keputusan organisasi harus didasarkan pada data, bukan pada perasaan (feeling), (4) perbaikan berkesinambungan sebagai sebuah hal yang penting bagi setiap lembaga. SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 Sistem Manajemen Mutu ISO merupakan standar yang digunakan untuk mengakses kemampuan organisasi dalam memenuhi persyaratan pelanggan dan peraturan yang sesuai. Menurut Sallis (2010 :121) ada banyak keuntungan yang bisa diraih oleh institusi dari status ISO terutama lembaga-lembaga tersebut akan mengupayakan disiplin untuk menspesifikasi dan mendokumentasikan sistem mutu mereka dengan mendapatkan akreditasi dari pihak ketiga. Selain itu, manfaat ISO menurut Setiawan, (2009, dalam Wahyono, 2011: 37) diantaranya yakni : 1) meningkatkan kepercayaan pelanggan, 2) jaminan kualitas produk dan proses, 3). meningkatkan produktivitas perusahaan & market gain, 4) meningkatkan motivasi, moral & kinerja karyawan, 5). Sebagai alat analisa kompetitor perusahaan, 6) meningkatkan hubungan saling menguntungkan dengan pemasok, 7) meningkatkan cost efficiency & keamanan produk, 8) meningkatkan komunikasi internal, 9) meningkatkan image positif perusahaan,10) sistem terdokumentasi, 11) media untuk pelatihan dan pendidikan. Dalam ISO, terdapat delapan prinsip dan beberapa persyaratan klausul-klausul yang harus dilaksanakan oleh organisasi dalam upayanya dalam melakukan perbaikan secara berkesinambungan. Prinsip-prinsip manajemen mutu ini terdiri dari: (1) fokus pada pelanggan (Customer focus), (2) kepemimpinan, (3) pelibatan karyawan, (4) pendekatan proses, (5) pendekatan sistem pada manajemen, (6) perbaikan berkesinambungan, dan (7) pendekatan fakta untuk membuat keputusan, serta (8) hubungan pemasok yang saling menguntungkan (Point Development International, 2008). Selanjutnya, klausul-klausul yang harus diperhatikan dalam implementasi SMM ISO 9001:2008 menurut BSN (dalam Artha, P.G.B dkk: 2013:3) adalah sebagai berikut: a. Klausul 1. Ruang Lingkup Ruang lingkup ISO 9001: 2008 telah dikembangkan atau diperluas. Dalam hal ini persyaratan-persyaratan standar telah menekankan untuk memenuhi kepuasan pelanggan melalui efektivitas dari aplikasi sistem mutu, termasuk proses-proses untuk meningkatkan terus-menerus kualitas dan jaminan kesesuaian pelayanan yang diberikan. b. Klausul 2. Referensi Normatif Klausul ini hanya memuat referensi-referensi dari ISO 9001:2008. c.klausul 3. Istilah dan Definisi Klausul ini menyatakan istilah dan definisi-definisi yang diberikan dalam ISO 9000:2008 (Quality Management System Fundamental and Vocabulary). d. Klausul 4. Sistem Manajemen Mutu 3

9 Klausul ini lebih menekankan pada kebutuhan untuk peningkatan terus-menerus (continual improvement). [Dimana], manajemen organisasi harus menetapkan langkahlangkah untuk implementasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2008. Identifikasi dan pengelolaan proses juga harus dilakukan untuk memastikan persyaratan yang sesuai telah terpenuhi. Persyaratan dokumentasi merupakan proses untuk menghasilkan dokumen-dokumen dalam ISO 9001:2008, didefinisikan sebagai informasi dan medium pendukungnya. Dokumentasi sistem manajemen mutu harus mencakup: (a) persyaratan tertulis tentang kebijakan kualitas dan tujuan kualitas, (b) manual kualitas, (c) prosedurprosedur tertulis yang dibutuhkan oleh Standar Internasional ISO 9001:2008, (d) dokumendokumen termasuk catatan-catatan yang dibutuhkan oleh organisasi agar menjamin efektifitas perencanaan, operasional dan pengendalian proses-proses di luar organisasi. e. Klausul 5. Tanggung Jawab Manajemen Klausul ini menekankan pada komitmen dari manajemen puncak menuju perkembangan dan peningkatan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008. Klausul ini juga memaksa keterlibatan manajemen puncak dengan kebutuhan-kebutuhan pelanggan, menetapkan kebijakan untuk mutu, menetapkan tujuan-tujuan mutu, perencanaan sistem manajemen mutu, menetapkan tanggung jawab dan wewenang organisasi, mengangkat secara formal seorang yang mewakili manajemen dan menjamin proses komunikasi internal yang tepat, serta harus melakukan peninjauan ulang sistem manajemen mutu. f. Klausul 6. Manajemen Sumber Daya Manusia Klausul ini menyatakan bahwa suatu organisasi harus menetapkan dan memberikan sumber-sumber daya yang diperlukan secara tepat, personel yang bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas harus didefinisikan dalam sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 serta memiliki kompetensi yang berkaitan dengan pendidikan yang relevan, pelatihan, keterampilan dan pengalaman. g. Klausul 7. Realisasi Produk Klausul ini menyatakan bahwa organisasi harus menjamin bahwa proses realisasi produk berada di bawah pengendalian agar memenuhi persyaratan produk. h. Klausul 8. Pengukuran, Analisis dan Peningkatan Menurut klausul ini organisasi harus menetapkan rencana-rencana dan menerapkan proses-proses pengukuran, pemantauan, analisis dan peningkatan yang diperlukan agar menjamin kesesuaian dari produk, menjamin kesesuaian dari sistem manajemen mutu dan meningkatkan terus-menerus efektifitas dari sistem manajemen mutu. Prinsip-prinsip manajemen mutu diatas, terintegrasi dengan klausul-klausul SMM ISO 9001: 2008, dimana antara prinsip yang satu dengan prinsip yang lain dan antara klausul yang satu dengan klausul yang lain diterapkan saling berhubungan. Artinya, dijalankan secara simultan guna perbaikan kinerja organisasi, dalam usaha mencapai sasaran atau tujuan organisasi sehingga dapat memenuhi customer satisfaction. 4

10 SMM ISO pada mulanya diciptakan dan digunakan dalam dunia industri sehingga persyaratan dan konsep-konsep yang mendasar dalam sistem manjemen mutu ISO 9001:2008 harus diterjemahkan agar sesuai dengan bidang pendidikan sehingga diterbitkanlah IWA 2 sebagai pedoman dalam penerapan SMM ISO 9001:2008 di bidang pendidikan. IWA 2 adalah panduan penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 bagi lembaga pendidikan dan bukanlah sebagai suatu persyaratan sebagaimana ISO 9001:2008. Keberhasilan penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO ini tergantung pada semua orang dalam organisasi tersebut (Triyono, 2014:11). Namun sebaliknya, sekolah akan mengalami kendala dalam mengimplementasikannya manakala tidak sesuai persyaratanpersyaratan yang telah ditentukan dalam SMM ISO 9001:2008 dan kurangnya infrastruktur yang mendukung serta faktor-faktor lainnya. EFEKTIVITAS PENERAPAN PROGRAM SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 DI LEMBAGA PENDIDIKAN Efektivitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan seberapa jauh sasaran atau target program yang telah ditetapkan dapat tercapai. Berkaitan dengan efektivitas dalam program pendidikan pendidikan, efektivitas dapat dirumuskan sebagai tingkat perwujudan sasaran yang menunjukkan sejauhmana sasaran program yang telah ditetapkan dapat tercapai. Dalam implementasi SMM ISO 9001:2008 di lembaga pendidikan, semakin efektif dan konsistennya sekolah dalam menerapkan dan melaksanakan klausul-klausul SMM ISO 9001:2008 maka akan berdampak pada pecapaian atau pemenuhan kepuasan pelanggan. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengang menggunakan pendekatan kualitattif, dengan pengumpulan data memakai cara purposive random sampling dan analisisnya dilakukan dengan mix method dengan metode yang lebih dominan adalah metode kuantitatif dan metode kualitatif sebagai metode pelengkap. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari kuisioner, wawancara, studi dokumen dan obervasi. Kuisioner disebarkan kepada 50 responden tenaga pendidik dan kependidikan sebagai sampel dari keseluruhan total populasi sekolah yang terdiri dari 1322 siswa, 89 tenaga pengajar dan 20 tenaga kependidikan. Kuisioner yang disediakan berisi pernyataan-pernyataan berdasarkan klausul-klausul yang terdapat dalam ISO 9001:2008/ IWA 2/2007 diantaranya yaitu: sistem manajemen mutu, tanggung jawab manajemen, manajemen sumber daya, realisasi pelayanan, serta pengukuran, analisis, dan perbaikan. Selanjutnya wawancara secara mendalam dilakukan terhadap Kepala Sekolah SMKN 3 Salatiga, Wakil kepala sekolah, dan WMM sebagai informan kunci. Wawancara terhadap para informan menggunakan garis-garis besar pertanyaan yang meliputi implementasi klausul-klausul dan kendala-kendala dalam implementasi SMM ISO 9001:2008. Kemudian 5

11 untuk studi dokumentasi meliputi Buku pedoman penyelenggaraan Sekolah Menengah Kejuruan, Dokumen WMM SMM ISO, Manual Prosedur SMM ISO, data guru, data karyawan/ TU, data inventaris sarana dan prasarana sekolah, serta data terserapnya lulusan di dunia kerja atau dunia industri (DI/DU). Sedangkan untuk observasi, peneliti menyiapkan daftar pertanyaan atau kisi-kisi tentang unsur-unsur yang memuat faktor-faktor yang diobservasi beserta kategori masalahnya. ANALISA DAN PEMBAHASAN Dari hasil 50 isian kuisioner implementasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 di SMKN 3 Salatiga, secara keseluruhan diperoleh hasil sebagai berikut: 1. Efektivitas Implementasi Klausul Sistem Manajemen Mutu Pertanyaan kuisioner yang diberikan kepada para responden untuk klausul ini mencakup beberapa pernyataan terkait dengan proses penyelenggaraan pendidikan di SMK Negeri 3 Salatiga. Pertanyaan-pertanyaan tersebut diantaranya: 1. Proses belajar mengajar digunakan untuk menentukan, mengkaji ulang dan meningkatkan kepandaian peserta didik. 2. Kegiatan belajar mengajar memberi kemampuan peserta didik agar mencapai kinerja yang tinggi/optimal. 3. Terdapat adanya asesmen untuk memverifikasi pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan peserta didik. 4. Keselarasan antara UU, peraturan, standar dan kurikulum, KBM, ujian dan perencanaan. 5. Pengukuran motivasi peserta didik agar memenuhi persyaratan. 6. Dukungan pembelajaran yang terbukti efektif untuk setiap peserta didik. 7. Pemantauan yang sistematis terhadap segala bentuk proses belajar mengajar yang berkaitan dengan kepandaian peserta didik. 8. Efektivitas pemanfaatan fasilitas dan sumber daya yang terdapat di dalam kelas. 9. Validasi kurikulum untuk memenuhi persyaratan pendidikan. 6

12 Tabel 1 Sistem Manajemen Mutu Kode Pernyataan Skala Bobot ) Xi SD (Sumber: Data primer yang diolah, 2016) Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa efektivitas penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 dalam sistem manajemen mutu berada dalam kategori efektif (3,40-4,19) dengan diperolehnya rata-rata 3,99 dan standar devisiasi 0,57. Pada kondisi ini terlihat bahwa sekolah telah berupaya untuk memelihara dan menerapkan sistem manajemen mutu sekolah dan secara berkelanjutan meningkatkan efektivitasnya sesuai dengan persyaratan standar internasional ISO 9001: Efektivitas Implementasi Klausul Tanggung Jawab Manajemen Didalam pertanyaan kuisioner yang diberikan kepada para responden, klausul tanggung jawab manajemen ini mencakup beberapa pernyataan berkaitan dengan proses penyelenggaraan pendidikan di SMK Negeri 3 Salatiga, yaitu sebagai berikut: 1. Terdapat pemilihan dan penggunaan informasi untuk mendukung sistem manajemen. 2. Menggunakan data yang cepat dan efektif dalam meningkatkan proses belajar mengajar. 3. Terdapatnya suatu kriteria dan metode untuk membandingkan data dalam meningkatkan proses. 4. Menganalisis data dari luar sekolah. 5. Integrasi informasi dari seluruh bagian sekolah. 6. Menuangkan hasil temuan kaji ulang manajemen pada efektivitas sistem manajemen. 7. Mendokumentasikan perubahan yang efektif, yang telah dibuat untuk sistem manajemen institusi pendidikan. 8. Bukti perubahan sistem manajemen telah meningkatkan hasil 7

13 Tabel 2 Tanggung Jawab Manajemen Skala Bobot Kode Pernyataan ) Xi SD (Sumber: Data primer yang diolah, 2016) Berdasarkan tabel diatas, maka dapat disimpulkan efektivitas penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 khususnya dalam klausul tanggung jawab manajemen dapat dikategorikan efektif (3,88) dengan standar defiasi 0,50. Hal ini mengindikasikan bahwa sekolah menekankan pada komitmen dan memaksa keterlibatan manajemen puncak berkaitan dengan upaya pemenuhan kebutuhan-kebutuhan pelanggan, perencanaan manajemen, menetapkan tanggung jawab dan wewenang organisasi, menjamin proses komunikasi internal yang tepat serta melakukan peninjauan ulang sistem manajemen mutu. 3. Efektivitas Implemetasi Klausul Manajemen Sumber Manusia Dalam penerapan klausul manajemen sumber manusia, peneliti menetapkan beberapa pernyataan yang berkaitan dengan proses penyelenggaraan pendidikan di SMK Negeri 3 salatiga, yaitu sebagai berikut: 1. Proses administrasi yang efektif untuk proses pembelajaran peserta didik. 2. Desain kurikulum yang sesuai untuk setiap peserta didik. 3. Layanan pendukung untuk memberi kesempatan peserta didik dalam memenuhi kebutuhan dalam pembelajaran. 4. Proses belajar mengajar dimonitor setiap hari. 5. Penilaian atas setiap proses belajar mengajar yang ada, dan menerapkan perubahan saat diperlukan. 6. Proses belajar mengajar untuk meningkatkan kepandaian dan kemampuan peserta didik. 7. Mengurangi kegiatan yang tidak bermanfaat. 8

14 Tabel 3 Manajemen Sumber Daya Manusia Skala Bobot Kode Pernyataan ) Xi SD (Sumber: Data primer yang diolah, 2016) Berdasarkan pendapat para responden pada tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa dalam upaya penerapan klausul manajemen sumber daya manusia SMK Negeri 3 Salatiga telah memastikan bahwa sumber dayanya telah terpenuhi dan fungsi dari manajemen yang dijalankan telah efektif dalam rangka penyelenggaraan pendidikan yang efektif. Hal ini dibuktikan dengan hasil analisa data untuk klausul ini yakni nilai rata-rata 3,94 dengan standar deviasi 0,53. Walaupun hal ini tidak sejalan dengan hasil wawancara dengan Wakil Manajemen Mutu, yakni sekolah masih kekurangan tenaga guru dan tidak semuanya ditempatkan sesuai dengan bidangnya masing-masing. 4. Efektivitas Implementasi Klausul Realisasi Produk Dalam klausul realisasi produk ini, ditetapkan 14 item pernyataan yang terkait dengan proses penyelenggaraan pendidikan di SMK Negeri 3 Salatiga, yaitu sebagai berikut: 1. Bukti adanya peningkatan kinerja secara substansial dan berkelanjutan. 2. Peningkatan secara small-steps yang telah dibuat di dalam proses belajar mengajar yang sudah ada. 3. Peningkatan proses belajar mengajar yang sedang berlangsung selaras dengan persyaratan pembelajaran. 4. Sumber daya dan perencanaan selaras dengan peningkatan pembelajaran peserta didiknya. 5. Target kinerja yang terukur untuk proses pembelajaran. 6. Tugas dan pekerjaan para guru serta tenaga kependidikan mendukung sistem manajemen mutu yang diterapkan sekolah. 7. Persyaratan yang telah ditetapkan mengenai keterampilan dan kinerja yang diperlukan bagi para guru dan tenaga kependidikan. 8. Pemahaman para guru dan tenaga kependidikan yang telah diverifikasi tentang tanggungjawab yang dibebankan. 9

15 9. Pemahaman orang tua yang telah diverifikasi tentang harapan mengenai pendidikan yang diterima oleh anak mereka di sekolah. 10. Kepemimpinan yang menselaraskan prioritas sistem dengan setiap persyaratan peserta didik. 11. Tujuan pendidikan ditetapkan untuk kesempatan dimasa mendatang dalam mempertahankan lingkungan pembelajaran yang baik 12. Tanggungjawab dan akuntabilitas pengambilan keputusan yang telah ditetapkan. 13. Rekaman/arsip hasil kinerja mendokumentasikan efektivitas kepemimpinan. 14. Kemampuan pemimpin dalam mengembangkan para tenaga pendidik dan kependidikan di sekolah. Tabel 4 Realisasi Produk Kode Pernyataan Skala Bobot ) Xi SD (Sumber: Data primer yang diolah, 2016) Berdasarkan tabel diatas, hasil kuisioner para responden mendapatkan nilai total ratarata 3,57 dengan standar deviasi 0,51. Dengan demikian dapat diketahui bahwa dalam penerapan klausul ini, sekolah mampu dan menjamin bahwa proses realisasi produk berada dibawah pengendalian sehingga telah memenuhi persyaratan produk. Dimana, sekolah telah merencanakan tahapan-tahapan yang dilakukan dalam menyelengarakan pendidikan, termasuk dalam penyusunan dan pengembangan metode belajar mengajar, desain, pengembangan dan pembaharuan kalender akademik serta kurikulum yang digunakan. 5. Efektivitas Implementasi Klausul Pengukuran, Analisis, dan Peningkatan Untuk mengetahui sejauh mana efektivitas penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 di SMK Negeri 3 Salatiga khususnya dalam klausul ini, peneliti telah menetapkan beberapa pernyataan diantaranya: 1. Pengukuran persepsi masyarakat tentang sekolah yang memuaskan. 10

16 2. Meningkatnya kepuasan masyarakat dengan efektivitas sekolah. 3. Tindakan perbaikan yang efektif dalam menanggapi keluhan masyarakat. 4. Perencanaan tindakan berdasarkan pada kebutuhan masyarakat. 5. Hubungan yang efektif dengan Dinas Pendidikan atau institusi lain yang terkait dengan pembelajaran. 6. Kenaikan tingkat yang efektif bagi peserta didiknya. 7. Ujian Tengah Semester yang efektif bagi peserta didiknya. 8. Ujian Akhir Semester yang efektif bagi peserta didiknya. Tabel 5 Pengukuran, Analisis, dan Peningkatan Kode Pernyataan Skala Bobot ) Xi SD (Sumber: Data primer yang diolah, 2016) Berdasarkan tabel diatas, maka dapat disimpulkan bahwa SMK Negeri 3 Salatiga telah efektif dalam upaya penerapan klausul ini. Hal ini dibuktikan dengan hasil kuisioner yakni 3,89 untuk nilai rata-rata dengan standar deviasinya yaitu 0,48. Dengan demikian, hal ini mengindikasikan bahwa SMKN 3 Salatiga telah memantau informasi yang berkaitan dengan persepsi pelanggan, menetapkan rencana-rencana dan menerapkan proses-proses pengukuran, pemantauan, analisis dan peningkatan yang diperlukan agar menjamin kesesuaian produk dan meningkatkan efektivitas SMM secara terus menerus. KENDALA YANG DIHADAPI DALAM PENERAPAN SMM ISO 9001:2008 DI SMK NEGERI 3 SALATIGA Meskipun berbagai upaya telah dilakukan oleh SMK Negeri 3 Salatiga, namun masih terdapat kendala-kendala dalam implementasi SMM ISO 9001:2008. Kendala-kendala yang diperoleh dari wawancara dapat dilihat dalam tabel berikut: 11

17 Tabel 6 Kendala Penerapan SMM ISO 9001:2008 di SMK 3 Salatiga No Faktor Penghambat Keterangan 1 Sumber daya manusia 1.Kurangnya tenaga admisnistrasi yang menangani dokumen-dokumen ISO 2. Jumlah tenaga guru PNS yang masih kurang serta tidak semuanya ditempatkan sesuai dengan kompetensi dan kapasitasnya. 2 Beban kerja Karena waktu guru yang relatif banyak digunakan didalam kelas, sehingga tidak sempat mengerjakan dokumen-dokumen ISO. 3 Ketidaksempurnaan dalam penerapan sistem manajemen mutu (Inkonsisten) 4 Pemahaman akan konsep SMM ISO 9001:2008 (Sumber: Hasil wawancara dan observasi, Maret 2016) Berdasarkan hasil temuan audit, masih terdapat kesalahan minor Eksistensi SMM belum dipahami semua warga sekolah. a. Kurangnya Sumber Daya Manusia Kurangnya sumber daya manusia di SMKN 3 Salatiga ditunjukkan dengan belum maksimalnya masing-masing personal yang menangani ISO dalam menjalankan tugasnya yang telah ditetapkan. Hal ini disebabkan oleh karena kurangnya tenaga administrasi yang menangani dokumen-dokumen ISO serta jumlah tenaga guru terutama tenaga guru PNS yang masih kurang serta tidak semuanya ditempatkan sesuai dengan kompetensi dan kapasitasnya. Hasil wawancara dengan Wakil Manajemen Mutu SMK Negeri 3 Salatiga: tenaga kami juga kurang karena sebetulnya tenaga guru PNS kami baru 48 orang, kalo jumlah guru kita hampir 78 tetapi hanya 48 saja yang PNS itu pun tidak semuanya per bidangnya masing-masing. (Hasil wawancara, Maret 2016) b. Beban Kerja Masih terdapat beberapa anggapan bahwa penerapan ISO hanya menambah beban kerja guru sehingga berdampak pada terlambatnya jadwal kegiatan sekolah terkait dengan pelaksanaan SMM ISO, seperti contohnya audit internal yang dilaksanakan tidak sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Hasil wawancara yang dilakukan dengan Wakil Manajemen Mutu sekolah adalah, Karena waktu guru yang relatif banyak digunakan di dalam kelas, sehingga tidak sempat mengerjakan dokumen-dokumen ISO. Belum maksimalnya masing-masing personal yang menangani ISO dalam menjalankan tugasnya yang telah ditetapkan (Hasil wawancara, Maret 2016) 12

18 c. Ketidaksempurnaan dalam Penerapan Sistem Manajemen Mutu (Inkonsisten) Ketidaksempurnaan penerapan suatu sistem mengarah pada ketidakpuasan pelanggan, salah satu contoh ketidaksempurnaan penerapan SMM ISO di SMK Negeri 3 Salatiga, terlihat dari hasil wawancara dengan salah satu manajemen puncak sekolah, yakni:.dari hasil audit, dari 4 kriteria ini biasanya kita temui yang minor, kesalahan minor itu ya yang setiap audit mungkin ada ya kesalahan minor, karna mungkin ya, inkonsist, bukan inkonsist. apa ya, maksudnya belum maksimal dalam menjalankan sebuah sistem kerja. Tetapi yang mayor, kita belum pernah, kesalahan mayor itu belum ada. (Hasil wawancara, Maret 2016) Ketidaksempurnaan penerapan SMM ISO 9001:2008 ini juga didukung dengan hasil wawancara dengan kepala sekolah, yakni:..penerapan atau penggunaan SMM ISO ini bertujuan untuk salah satunya mengatur kendali dokumentasi yang mana terdapat banyak format-format pengarsipan dokumen sehingga dalam pengarsipan dokumen terkadang butuh waktu, konsistensi, teliti dan telaten. Hal ini juga disebabkan mungkin oleh habbit setiap karyawan sehingga dalam merubah habbit tersebutlah yang masih menjadi kendala (Hasil wawancara, Maret 2016) d. Kurangnya Pemahaman akan Konsep SMM ISO 9001:2008 Kurangnya pengetahuan tentang konsep dan eksistensi sistem manajemen ISO 9001:2008 akan mempersulit staf sekolah dalam menerima dan menerapkan SMM, sehingga arah dan tujuan penerapan SMM menjadi tidak efektif. Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah SMK Negeri 3 Salatiga mengenai kurangnya pemahaman tentang konsep SMM adalah: Konsep SMM belum dipahami sepenuhnya oleh semua warga sekolah, hal ini disebabkan oleh karena beberapa faktor, antara lain kurangnya sosialisasi, belum tersedianya sarana untuk berbagi pengetahuan, selain itu ada juga pendapat yang menganggap bahwa penerapan SMM ISO menambah pekerjaan, karena setiap kegiatan harus didokumentasikan (Hasil wawancara, Maret 2016) Pernyataan tersebut senada dengan yang diungkapkan oleh wakil kepala sekolah bidang Humas, yakni:.. Hanya masalah teknis-masalah.. Contohnya, Kalo di tempat kita ya istilahnya itu hanya masalah mungkin apa karna perubahan kurikulum juga, dan pemahaman guru tentang kurikulum juga bervariasi, nah itu juga menjadi celah tersendiri bagi kita semua untuk bisa,, istilahnya punya suatu keseragaman begitu. Nah itu kan kalo tidak seragam kan juga.. Iya, menjadi hambatan, masalah. (Hasil wawancara, Maret 2016) 13

19 PENUTUP a. Kesimpulan Berdasarkan hasil data penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Berdasarkan lima persyaratan klausul SMM ISO 9001:2008/IWA2:2007 yang menjadi indikator dalam penelitian ini, SMK Negeri 3 Salatiga telah menunjukkan hasil yang efektif dalam implementasi SMM ISO 9001: Kendala-kendala yang dihadapi oleh SMKN 3 Salatiga dalam implementasi SMM ISO 9001:2008 yakni kurangnya sumber daya manusia dan beban kerja guru dalam pelaksanaan penerapan SMM sehingga mengakibatkan keterlambatan sehubungan dengan pendokumentasian. Selain itu, terdapat ketidaksempurnaan dalam penerapan sistem manajemen mutu (inkonsistensi), dan kurangnya pemahaman akan konsep SMM ISO 90001:2008. b. Rekomendasi 1. Sekolah dapat lebih meningkat efektivitas penerapan sistem manajemen dengan memperhatikan kendala-kendala yang ada diantaranya dengan menyediakan tenaga adiministrasi yang khusus mendokumentasikan dokumen-dokumen ISO 9001:2008 serta mengadakan sosialisasi-sosialisasi atau pelatihan terhadap warga sekolah terkait dengan SMM ISO 9001: Diharapkan setiap guru serta tenaga kependidikan dapat meningkatkan kembali rasa kepedulian terhadap pentingnya melaksanakan Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2008 serta dapat meningkatkan rasa ingin tahu terhadap SMM ISO 9001: Pihak Manajemen Mutu SMK Negeri 3 Salatiga agar dapat mengadakan sosialisasi kepada guru ataupun warga sekolah yang belum mengetahui Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 mengingat masih terdapat warga sekolah yang belum memahami SMM ISO 9001:2008 dengan baik. Sehingga kedepannya sekolah dapat lebih merealisasikan administrasi sekolah yang lebih efektif dan efisien. DAFTAR PUSTAKA Artha, P.G. B, dkk Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008 pada Proyek Alaya Resort Ubud. Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil, Volume 2, No. 1, Pebruari Badan Pusat Statistik Berita Resmi Statistik. No. 78/11/Th. XVI, 6 November 2013 Nugroho. A Analisis Kendala-Kendala dalam Penerapan SMM ISO 9001:2008 di SMKN 3 Wonosari Kabupaten Gunungkidul. Universitas Gadjah Mada. Tesis Ruble, R Politics of Educational Management: A Case Study of the Christian Minority in Kerela. Published Thesis. Mahatma Gandhi University. 14

20 Sallis, Edward Total quality Management in Education (Manajemen Mutu terpadu Pendidikan). Penerjemah: Riyadi, Ahmad Ali. Yogyakarta: Irciso. Sumerta N, Suhandana A, Marhaeni AAIN Efektivitas Penerapan Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2008 SMK Negeri 3 Sukawati. e-journal Triyono Efektivitas dan Kendala Penerapan Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001:2008) di Perpustakaan Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Thesis Wahyono. B Pengaruh Implementasi Realisasi Produk dalam Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 terhadap Prestasi Belajar Siswa SMK Negeri 6 Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011. Universitas Sebelas Maret Surakarta. Skripsi Zubaidi Evaluasi Pelaksanaan SMM ISO 9001:2000 dan SMM ISO 9001: 2008 di SMK Rintisan Bertaraf Internasional di Kabupaten Temanggung (Studi Kasus di SMKN 1 Temanggung Periode Tahun ). Universitas Kristen Satya Wacana. Thesis 15

EFEKTIVITAS DAN KENDALA PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001 : 2008) DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA

EFEKTIVITAS DAN KENDALA PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001 : 2008) DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA EFEKTIVITAS DAN KENDALA PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001 : 2008) DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA Tesis Diajukan kepada Program Pascasarjana Magister Manajeman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maju dapat dilihat dari mutu pendidikannya. Menurut data Organisasi Pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. maju dapat dilihat dari mutu pendidikannya. Menurut data Organisasi Pendidikan, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu yang penting bagi suatu bangsa. Bangsa yang maju dapat dilihat dari mutu pendidikannya. Menurut data Organisasi Pendidikan, Ilmu

Lebih terperinci

MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000

MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000 MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000 Oleh : Muhamad Ali, M.T JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2011 MODUL IX SISTEM MANAJEMEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) di suatu negara, maka tentu saja

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) di suatu negara, maka tentu saja BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan pendidikan adalah

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N. pengetahuan dan keahlian ( skill and knowledge ) yang dibutuhkan untuk

BAB I P E N D A H U L U A N. pengetahuan dan keahlian ( skill and knowledge ) yang dibutuhkan untuk BAB I P E N D A H U L U A N A. Latar Belakang Masalah Selama ini ekspansi sekolah tidak menghasilkan lulusan dengan pengetahuan dan keahlian ( skill and knowledge ) yang dibutuhkan untuk membangun masyarakat

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan deskripsi hasil penelitian dan pembahasan mengenai implementasi

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan deskripsi hasil penelitian dan pembahasan mengenai implementasi I. KESIMPULAN BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Berdasarkan deskripsi hasil penelitian dan pembahasan mengenai implementasi SMM ISO 9001:2000 terhadap penjaminan mutu kinerja sekolah yang dilaksanakan di

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil deskripsi dan analisa data pada Bab V, maka dapat disimpulkan bahwa : Pertama, implementasi SMM ISO 9001 : 2008 melalui 8 prinsip

Lebih terperinci

PENERAPAN ISO 9001: 2008 TERHADAP KUALITAS PELAYANAN SEKOLAH DI SMK N 2 KLATEN

PENERAPAN ISO 9001: 2008 TERHADAP KUALITAS PELAYANAN SEKOLAH DI SMK N 2 KLATEN Penerapan ISO 9001: 2008 (Adi Kurniawan) 1 PENERAPAN ISO 9001: 2008 TERHADAP KUALITAS PELAYANAN SEKOLAH DI SMK N 2 KLATEN IMPLEMENTATION OF ISO 9001: 2008 FOR SCHOOL SERVICE QUALITY IN VSS STATE 2 KLATEN

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK SEKOLAH BERMUTU TERPADU: STUDI PADA SD KRISTEN 03 EBEN HAEZER SALATIGA DAN SD NEGERI 01 SALATIGA

KARAKTERISTIK SEKOLAH BERMUTU TERPADU: STUDI PADA SD KRISTEN 03 EBEN HAEZER SALATIGA DAN SD NEGERI 01 SALATIGA KARAKTERISTIK SEKOLAH BERMUTU TERPADU: STUDI PADA SD KRISTEN 03 EBEN HAEZER SALATIGA DAN SD NEGERI 01 SALATIGA Tesis Diajukan kepada Program Pascasarjana Magister Manajemen Pendidikan untuk Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan global memberikan pengaruh besar terhadap sekolah kejuruan dalam mempersiapkan persaingan tenaga kerja. Persaingan tenaga kerja yang sangat ketat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Shandy Fauzan, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Shandy Fauzan, 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) saat ini semakin pesat perkembangan dan kemajuannya. Hal tersebut menuntut sumber daya manusia di suatu negara berkompetisi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS. Sistem Manajemen Mutu (Quality Management System-QMS) menurut

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS. Sistem Manajemen Mutu (Quality Management System-QMS) menurut BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Sistem Manajemen Mutu Sistem Manajemen Mutu (Quality Management System-QMS) menurut Gaspersz (2008:268) yaitu merupakan sekumpulan prosedur terdokumentasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan manusia menuju ke kehidupan yang lebih baik. Untuk

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. manajemen mutu di SMK Negeri 13 Bandung sudah berjalan efektif, yaitu

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. manajemen mutu di SMK Negeri 13 Bandung sudah berjalan efektif, yaitu BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil deskripsi dan analisa data pada Bab IV, maka dapat disimpulkan bahwa : Pertama, implementasi SMM ISO 9001 : 2008 melalui 8 prinsip

Lebih terperinci

ZAKIYAH Badan Standardisasi Nasional. Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum Bandung, 13 Juni 2007

ZAKIYAH Badan Standardisasi Nasional. Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum Bandung, 13 Juni 2007 SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001: 2000/SNI 19-9001-2001 ZAKIYAH Badan Standardisasi Nasional Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum Bandung, 13 Juni 2007 1 OBJEKTIF : Mendapatkan gambaran

Lebih terperinci

Q # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya

Q # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya Q # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya 4.1q1 Bagaimana organisasi menentukan masalah eksternal dan internal yang relevan dengan tujuan dan arah strategis?

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN MANAJEMEN PELAKSANAAN RINTISAN SBI DI SMK N 1 TEMANGGUNG

KEEFEKTIFAN MANAJEMEN PELAKSANAAN RINTISAN SBI DI SMK N 1 TEMANGGUNG KEEFEKTIFAN MANAJEMEN PELAKSANAAN RINTISAN SBI DI SMK N 1 TEMANGGUNG OLEH: SITI JARIYAH NIM 07703254002 Tesis ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mendapatkan gelar Magister Pendidikan Program

Lebih terperinci

-1- DOKUMEN STANDAR MANAJEMEN MUTU

-1- DOKUMEN STANDAR MANAJEMEN MUTU -1- LAMPIRAN VII PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 27/PRT/M/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DOKUMEN STANDAR MANAJEMEN MUTU 1. Lingkup Sistem Manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia merupakan suatu sistem pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, 2) fokus penelitian, 3) tujuan penelitian, 4) kegunaan penelitian, 5)

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, 2) fokus penelitian, 3) tujuan penelitian, 4) kegunaan penelitian, 5) BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini, akan dibahas beberapa hal pokok yang mencakup 1) latar belakang penelitian, 2) fokus penelitian, 3) tujuan penelitian, 4) kegunaan penelitian, 5) ruang lingkup penelitian,

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: Pengertian Mutu

BAB II KERANGKA TEORI Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: Pengertian Mutu BAB II KERANGKA TEORI 2.1. Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 2.1.1. Pengertian Mutu Menurut Hadiwiardjo & Wibisono (2000 : 17) mutu, sebagaimana yang diinterpretasikan oleh ISO 9000, merupakan perpaduan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyediaan tenaga yang bermutu adalah produk dari proses pendidikan di suatu lembaga pendidikan seperti Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Untuk menghasilkan tenaga terdidik

Lebih terperinci

Muchamad Nasrudin Suparji. Prodi Pendidikan Teknik Bangunan, Universitas Negeri Surabaya ABSTRAK

Muchamad Nasrudin Suparji. Prodi Pendidikan Teknik Bangunan, Universitas Negeri Surabaya ABSTRAK PENERAPAN ISO 9001:2008 PADA BIDANG PENDIDIKAN DITINJAU DARI REALISASI PELAYANAN PENDIDIKAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SMK NEGERI 5 SURABAYA Muchamad Nasrudin Suparji Prodi Pendidikan Teknik

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. Mutu ISO 9001:2008 pada PT Metabisulphite Nusantara. maka dapat diambil

BAB 5 PENUTUP. Mutu ISO 9001:2008 pada PT Metabisulphite Nusantara. maka dapat diambil BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 pada PT Metabisulphite Nusantara. maka dapat diambil suatu kesimpulan mengenai hasil dari

Lebih terperinci

PERSYARATAN ISO 9001 REVISI 2008 HANYA DIGUNAKAN UNTUK PELATIHAN

PERSYARATAN ISO 9001 REVISI 2008 HANYA DIGUNAKAN UNTUK PELATIHAN PERSYARATAN ISO 9001 REVISI 2008 HANYA DIGUNAKAN UNTUK PELATIHAN 4. Sistem Manajemen Mutu (=SMM) 4.1 Persyaratan Umum Organisasi harus menetapkan, mendokumentasikan, menerapkan dan memelihara suatu SMM

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. menengah.

KATA PENGANTAR. menengah. KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kementerian Pendidikan

Lebih terperinci

Daftar Periksa Audit SMM ISO 9001:2008. Memeriksa Ada struktur organisasi

Daftar Periksa Audit SMM ISO 9001:2008. Memeriksa Ada struktur organisasi Daftar Periksa Audit SMM ISO 9001:2008 Nomor Substansi Persyaratan Yang Diperiksa Klausul 4.1. Persyaratan umum organisasi seperti : struktur organisasi, bisnis proses organisasi, urutan proses, criteria

Lebih terperinci

BABl PENDAHULUAN. terlepaskan dari perkembangan serupa di dunia industri yang didorong oleh

BABl PENDAHULUAN. terlepaskan dari perkembangan serupa di dunia industri yang didorong oleh BABl PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan bebas dan ketat di dunia pendidikan adalah bagian yang tidak terlepaskan dari perkembangan serupa di dunia industri yang didorong oleh perkembangan

Lebih terperinci

Manual Mutu. Jurusan Teknik Pengairan

Manual Mutu. Jurusan Teknik Pengairan Manual Mutu Jurusan Teknik Pengairan UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2014 Manual Mutu Jurusan Teknik Pengairan Kode Dokumen : 00603 05000 Revisi : 5 Tanggal : 20 Agustus 2014 Diajukan oleh : Ketua UJM Ir.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan terhadap Perpustakaan Universitas, Universitas Kristen Satya Wacana (PU, UKSW) Salatiga merupakan penelitian deskriptif,

Lebih terperinci

ISO 9001:2000. Persyaratan-persyaratan Sistem Manajemen Mutu

ISO 9001:2000. Persyaratan-persyaratan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Persyaratan-persyaratan Sistem Manajemen Mutu Quality Mangement System ISO 9000 series.. Published by International Organization for Stantardization (ISO) a world wide federation of national

Lebih terperinci

Rekapitulasi Persyaratan (Standar) SMM ISO 9001:2008

Rekapitulasi Persyaratan (Standar) SMM ISO 9001:2008 Rekapitulasi Persyaratan (Standar) SMM ISO 9001:2008 Klausul 4.0 Sistem Manajemen Mutu 4.1 Persyaratan umum Apakah organisasi telah : (a) Menetapkan proses-proses yang dibutuhkan oleh SMM serta aplikasinya

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN ISO 9001:2008 TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI PRODUKSI PT. INSASTAMA

PENGARUH PENERAPAN ISO 9001:2008 TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI PRODUKSI PT. INSASTAMA PENGARUH PENERAPAN ISO 9001:2008...... (Kurniawan & Laturette ) PENGARUH PENERAPAN ISO 9001:2008 TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI PRODUKSI PT. INSASTAMA Tan Christian Albion Kurniawan tchristian.ak@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era desentralisasi, pendidikan ini ditekankan pada kebijakan setiap sekolah untuk mengatur rumah tangganya sendiri. Hal ini dapat dikatakan sebagai implementasi

Lebih terperinci

KLAUSUL-KLAUSUL DALAM DOKUMEN ISO 9001

KLAUSUL-KLAUSUL DALAM DOKUMEN ISO 9001 KLAUSUL-KLAUSUL DALAM DOKUMEN ISO 9001 Oleh: Dimas Rahadian AM, S.TP. M.Sc Email: rahadiandimas@yahoo.com PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA KLAUSUL-KLAUSUL ISO

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang berbasis kompetensi. Setiap lulusan SMKwajib mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang berbasis kompetensi. Setiap lulusan SMKwajib mempunyai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu penyelenggara pendidikan yang berbasis kompetensi. Setiap lulusan SMKwajib mempunyai setiap kompetensi yang dibutuhkan

Lebih terperinci

PELAKSANAAN SISTEM MANAJEMEN MUTU (SMM) ISO 9001: 2008 DI SMK NEGERI 2 PENGASIH KULON PROGO TAHUN 2014

PELAKSANAAN SISTEM MANAJEMEN MUTU (SMM) ISO 9001: 2008 DI SMK NEGERI 2 PENGASIH KULON PROGO TAHUN 2014 ISSN: 2303-3738 Vol.05/No.02/Januari 2015 PELAKSANAAN SISTEM MANAJEMEN MUTU (SMM) ISO 9001: 2008 DI SMK NEGERI 2 PENGASIH KULON PROGO TAHUN 2014 Oleh: Sujad Purnama Aji e-mail: sujadpurnamaaji@yahoo.com

Lebih terperinci

Sistem manajemen mutu Persyaratan

Sistem manajemen mutu Persyaratan SNI ISO 9001-2008 Standar Nasional Indonesia Sistem manajemen mutu Persyaratan ICS 03.120.10 Badan Standardisasi Nasional SNI ISO 9001-2008 Daftar isi Daftar isi... i Prakata... iv Pendahuluan... vi 0.1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. namun juga karena kualitas yang lebih baik (Gisella H.G Bella, 2010)

BAB I PENDAHULUAN. namun juga karena kualitas yang lebih baik (Gisella H.G Bella, 2010) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat sekarang ini telah menciptakan persaingan bisnis yang semakin ketat. Tiap perusahaan dituntut untuk mampu meningkatkan keunggulannya

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Paparan hasil penelitian sebagaimana terdapat dalam bab IV telah memberikan gambaran yang utuh terkait implementasi SMM ISO di UIN Maliki Malang. Berikut disajikan beberapa

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001: 2008 TERHADAP KINERJA GURU DI SMK NEGERI 1 SEDAYU BANTUL JURNAL SKRIPSI

PENGARUH PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001: 2008 TERHADAP KINERJA GURU DI SMK NEGERI 1 SEDAYU BANTUL JURNAL SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001: 2008 TERHADAP KINERJA GURU DI SMK NEGERI 1 SEDAYU BANTUL JURNAL SKRIPSI Oleh : Eko Supriyadi Sumarjo H PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL MANAJEMEN PEMBELAJARAN BERBASISTIK DI SD KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA

PENGEMBANGAN MODEL MANAJEMEN PEMBELAJARAN BERBASISTIK DI SD KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA PENGEMBANGAN MODEL MANAJEMEN PEMBELAJARAN BERBASISTIK DI SD KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA Tesis Diajukan kepada Program Pascasarjana Magister Manajemen Pendidikan untuk Memperoleh Gelar Magister Manajemen

Lebih terperinci

2015 MUTU LAYANAN AKADEMIK

2015 MUTU LAYANAN AKADEMIK BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan sebagai human capital (investasi manusia) berperan besar dalam membentuk pribadi yang unggul dan berwawasan kompetitif. Peranan pendidikan bukan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. manusia menjadi semakin beragam dan kompleks sifatnya. Berbagai hal sebisa

I. PENDAHULUAN. manusia menjadi semakin beragam dan kompleks sifatnya. Berbagai hal sebisa I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laju globalisasi yang berkembang semakin cepat ini menuntut kebutuhan manusia menjadi semakin beragam dan kompleks sifatnya. Berbagai hal sebisa mungkin tersaji dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kode etik dan standar, yang dapat menyebabkan pasien puas (Muninjaya, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. kode etik dan standar, yang dapat menyebabkan pasien puas (Muninjaya, 2011). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan adalah salah satu kebutuhan dasar manusia. Sebagai kebutuhan yang mendasar, setiap orang mengharapkan pelayanan kesehatan yang bermutu (Hamid, et al. 2013).

Lebih terperinci

LAMPIRAN LEMBAR OBSERVASI PADA PDAM TIRTANADI MEDAN : JALAN SISINGAMANGARAJA NO. 1 MEDAN. Kode Klausul Terlaksana Tidak

LAMPIRAN LEMBAR OBSERVASI PADA PDAM TIRTANADI MEDAN : JALAN SISINGAMANGARAJA NO. 1 MEDAN. Kode Klausul Terlaksana Tidak L-1 LAMPIRAN L-1 OBSERVASI LEMBAR OBSERVASI PADA PDAM TIRTANADI MEDAN NAMA PERUSAHAAN ALAMAT BIDANG USAHA : PDAM TIRTANADI MEDAN : JALAN SISINGAMANGARAJA NO. 1 MEDAN : PENGELOLA AIR BERSIH Kode Klausul

Lebih terperinci

PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 DI PERUSAHAAN KONSTRUKSI

PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 DI PERUSAHAAN KONSTRUKSI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 DI PERUSAHAAN KONSTRUKSI I GUSTI AGUNG AYU ISTRI LESTARI ABSTRAK Fakultas Teknik Univ. Mahasaraswati Denpasar Tujuan utama dalam konstruksi adalah ketepatan

Lebih terperinci

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KELAS I FRANS KAISIEPO BIAK PEDOMAN MUTU PEDOMAN MUTU

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KELAS I FRANS KAISIEPO BIAK PEDOMAN MUTU PEDOMAN MUTU Halaman : 1 dari 19 Menyetujui untuk diterbitkan Pada Tanggal 19 Agustus 2014 Oleh Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Frans Kaisiepo Biak Luwi Budi Nugroho NIP. 195807231981091001 Pedoman ini menguraikan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. analisis data yang telah dikemukakan pada Bab I, II, III, dan IV, maka beberapa

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. analisis data yang telah dikemukakan pada Bab I, II, III, dan IV, maka beberapa BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI Melihat latar belakang, tujuan, manfaat, metodologi, dukungan teori dan analisis data yang telah dikemukakan pada Bab I, II, III, dan IV, maka beberapa kesimpulan,

Lebih terperinci

Menyetujui untuk diterbitkan Pada Tanggal 13 Oktober Oleh

Menyetujui untuk diterbitkan Pada Tanggal 13 Oktober Oleh 2017 No. Dok.: PM-WM-01 No. Rev.: 1 Tgl. Berlaku: Oktober 2017 Hal: 1 / 13 Menyetujui untuk diterbitkan Pada Tanggal 13 Oktober 2017 Oleh DEKAN Pedoman Mutu ini menguraikan Sistem Manajemen Mutu di Fakultas

Lebih terperinci

Pengembangan Model Manajemen Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Berbasis Pendidikan Karakter di Kelas Tinggi SDN Rejosari 1 Karangtengah Demak

Pengembangan Model Manajemen Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Berbasis Pendidikan Karakter di Kelas Tinggi SDN Rejosari 1 Karangtengah Demak Pengembangan Model Manajemen Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Berbasis Pendidikan Karakter di Kelas Tinggi SDN Rejosari 1 Karangtengah Demak Tesis Diajukan kepada Program Pascasarjana Magister Manajemen

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

Lampiran 1. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian MASALAH Bagaimanakah Evaluasi Pelaksanaan Sistem Mutu ISO 9001: 2008 pada SMK Negeri 2 Salatiga? PERTANYAAN PENELITIAN a. Perencanaan penyiapan program/ prosedur SMK Negeri 2 Salatiga sampai memperoleh

Lebih terperinci

MANAJEMEN MUTU TERPADU (MMT) SD NEGERI PETERONGAN SEMARANG

MANAJEMEN MUTU TERPADU (MMT) SD NEGERI PETERONGAN SEMARANG MANAJEMEN MUTU TERPADU (MMT) SD NEGERI PETERONGAN SEMARANG Tesis Diajukan kepada Program Pascasarjana Magister Manajemen Pendidikan untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Oleh: WARDOYO NIM: 942012065

Lebih terperinci

DETERMINAN KINERJA AKADEMIK PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNNES. Joko Widodo 1

DETERMINAN KINERJA AKADEMIK PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNNES. Joko Widodo 1 J o k o W i d o d o 1 JURNAL PENDIDIKAN EKONOMI DINAMIKA PENDIDIKAN Vol. VII, No. 2, Desember 2012 Hal. 94 101 DETERMINAN KINERJA AKADEMIK PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNNES Joko Widodo

Lebih terperinci

SPMI dan ISO 9001:2008

SPMI dan ISO 9001:2008 SPMI dan ISO 9001:2008 Wahyu Catur Wibowo, Ph.D Staf Pengajar Fakultas Ilmu Komputer Univ Indonesia wibowo@cs.ui.ac.id http://telaga.cs.ui.ac.id/~wibowo Standar Nasional Pendidikan (SNP) Diatur dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang lebih modern dan berkualitas, hal tersebut akan berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang lebih modern dan berkualitas, hal tersebut akan berpengaruh BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan jaman yang semakin menuntut kualitas sumber daya manusia yang lebih modern dan berkualitas, hal tersebut akan berpengaruh terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas tentang: 1) latar belakang penelitian, 2) fokus

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas tentang: 1) latar belakang penelitian, 2) fokus BAB I PENDAHULUAN Bab ini akan membahas tentang: 1) latar belakang penelitian, 2) fokus penelitian, 3) tujuan penelitian, 4) kegunaan penelitian, dan 5) definisi istilah penelitian. 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

Implementasi Total Quality Education Di SMK Negeri 1 Jember Pada Aspek Pengembangan Kurikulum Dan Tenaga Kependidikan

Implementasi Total Quality Education Di SMK Negeri 1 Jember Pada Aspek Pengembangan Kurikulum Dan Tenaga Kependidikan 1 Implementasi Total Quality Education Di SMK Negeri 1 Jember Pada Aspek Pengembangan Kurikulum Dan Tenaga Kependidikan Levi Martilova, Sukidin, Bambang Hari Purnomo Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan

Lebih terperinci

5. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN 6. MANAJEMEN SUMBER DAYA 7. REALISASI PRODUK 8. PENGUKURAN,ANALISA & PERBAIKAN

5. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN 6. MANAJEMEN SUMBER DAYA 7. REALISASI PRODUK 8. PENGUKURAN,ANALISA & PERBAIKAN 5. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN 6. 7. 8. 1.1 UMUM Persyaratan SMM ini untuk organisasi adalah: Yang membutuhkan kemampuan untuk menyediakan produk secara konsisten yang sesuai dengan persyaratan pelanggan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan antar kontraktor untuk memenangkan tender proyek semakin ketat, sehingga perlu adanya daya bersaing yang unggul. Perusahaan kontraktor swasta sedikit

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2015 Di PPID LAPAN

IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2015 Di PPID LAPAN IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2015 Di PPID LAPAN ADE IMAN SANTOSO 1 Maret 2017 PT. CATUR DAYA SOLUSI 1 SIKLUS P-D-C-A Organization and its context (4) Plan Support & Operation (7, 8) Do Customer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Seiring dengan berjalannya era globalisasi, sumber daya manusia Indonesia semakin dituntut untuk memiliki keunggulan dan daya saing. Dunia pendidikan, sebagai institusi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003, termasuk satuan pendidikan menengah kejuruan yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini penyiapan dan peningkatan mutu Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan suatu masalah yang perlu mendapat perhatian utama, khususnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. reformasi diindikasikan dengan adanya perombakan di segala bidang kehidupan,

BAB I PENDAHULUAN. reformasi diindikasikan dengan adanya perombakan di segala bidang kehidupan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era reformasi yang sedang berjalan atau bahkan sudah memasuki pasca reformasi diindikasikan dengan adanya perombakan di segala bidang kehidupan, politik, moneter, pertahanan

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PENJAMINAN MUTU DI SEKOLAH MENENGAH ATAS

PENGELOLAAN PENJAMINAN MUTU DI SEKOLAH MENENGAH ATAS PENGELOLAAN PENJAMINAN MUTU DI SEKOLAH MENENGAH ATAS Desi Nurhikmahyanti E-mail: desilecturer@gmail.com, Universitas Negeri Surabaya, Kampus Lidah Wetan Surabaya Abstract: The purpose of this research

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN PENDAHUL

BAB I PENDAHULUAN PENDAHUL BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Paradigma baru telah mengantarkan perguruan tinggi (PT) pada orientasi persaingan, bukan hanya sekedar pada level nasional, tapi orientasi persaingan tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan Dosen pasal 34 ayat 1 mengamanatkan bahwa, pemerintah daerah wajib

BAB I PENDAHULUAN. dan Dosen pasal 34 ayat 1 mengamanatkan bahwa, pemerintah daerah wajib BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 34 ayat 1 mengamanatkan bahwa, pemerintah daerah wajib membina dan mengembangkan kualifikasi

Lebih terperinci

Lanjutan ISO Konsistensi Mutu. 6. Aspek Legal. 7. Peningkatan Produktivitas. 8. Meningkatkan unjuk kerja keuangan. 9.

Lanjutan ISO Konsistensi Mutu. 6. Aspek Legal. 7. Peningkatan Produktivitas. 8. Meningkatkan unjuk kerja keuangan. 9. STANDARISASI (ISO) Sistem manajemen mutu yang berlaku secara internasional adalah ISO 9000 (The International Organization for Standardization) Tujuan ISO adalah mengembangkan dan mempromosikan standar-standar

Lebih terperinci

Sistem manajemen mutu Persyaratan

Sistem manajemen mutu Persyaratan Standar Nasional Indonesia Sistem manajemen mutu Persyaratan ICS 03.120.10 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... iv Pendahuluan... vi 0.1 Umum... vi 0.2 Pendekatan proses...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era pembangunan dewasa ini telah tumbuh dan berkembang bermacam-macam perusahaan di Indonesia baik di bidang jasa, perdagangan, maupun industri yang

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI INTEGRASI LIFE SKILLS DALAM PEMBELAJARAN DI MI MIFTAKHUL HUDA BENGKAL KRANGGAN TEMANGGUNG

IMPLEMENTASI INTEGRASI LIFE SKILLS DALAM PEMBELAJARAN DI MI MIFTAKHUL HUDA BENGKAL KRANGGAN TEMANGGUNG IMPLEMENTASI INTEGRASI LIFE SKILLS DALAM PEMBELAJARAN DI MI MIFTAKHUL HUDA BENGKAL KRANGGAN TEMANGGUNG Tesis Diajukan kepada Magister Manajemen Pendidikan untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Oleh:

Lebih terperinci

Analisis Sistem Manajemen Mutu dalam Upaya Mempertahankan ISO 9001 : 2000 (Studi Kasus PT. Mertex Indonesia-Mojokerto) Abstrak

Analisis Sistem Manajemen Mutu dalam Upaya Mempertahankan ISO 9001 : 2000 (Studi Kasus PT. Mertex Indonesia-Mojokerto) Abstrak Analisis Sistem Mutu dalam Upaya Mempertahankan ISO 9001 : 2000 (Studi Kasus PT. Mertex Indonesia-Mojokerto) Farida Pulansari Teknik Industri FTI-UP Veteran Jawa Timur Abstrak Sertifikasi ISO 9000 mutlak

Lebih terperinci

TESIS. Diajukan untuk memenuhi sebagian Persyaratan Guna Mendapatkan. Gelar Magister Manajemen Pendidikan

TESIS. Diajukan untuk memenuhi sebagian Persyaratan Guna Mendapatkan. Gelar Magister Manajemen Pendidikan IMPLEMENTASI NILAI-NILAI TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN(SMK) NEGERI 6 SURAKARTA (Studi Kasus di SMK Negeri 6 Surakarta Yang Telah Bersertifikat ISO 9001-2000) TESIS Diajukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti saat ini, persaingan bisnis semakin ketat baik

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti saat ini, persaingan bisnis semakin ketat baik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi seperti saat ini, persaingan bisnis semakin ketat baik persaingan dengan kompetitor lokal maupun asing. Hal tersebut dapat dilihat dengan ada-nya

Lebih terperinci

PENGENALAN ISO DAN PENGHARGAAN MUTU. Bahan Ajar Materi ke-3

PENGENALAN ISO DAN PENGHARGAAN MUTU. Bahan Ajar Materi ke-3 PENGENALAN ISO DAN PENGHARGAAN MUTU Bahan Ajar Materi ke-3 DELAPAN PRINSIP MANAJEMEN MUTU Terdapat delapan prinsip manajemen mutu yang merupakan dasar dalam ISO 9000, yang dapat dipakai oleh pimpinan puncak

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA BANDUNG DRAFT SKRIPSI

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA BANDUNG DRAFT SKRIPSI PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA BANDUNG DRAFT SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Sidang Skripsi

Lebih terperinci

PEDOMAN MUTU TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN

PEDOMAN MUTU TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN Disusun oleh: Management Representative, Disetujui oleh: Dekan, Dr. H. Andoyo Sastromiharjo,M.Pd. Prof. Dr. Didi Sukyadi,M.A. 5.1 KOMITMEN Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Indonesia

Lebih terperinci

K A T A P E N G A N T A R

K A T A P E N G A N T A R K A T A P E N G A N T A R Salah satu tugas Menteri Negara Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi adalah melakukan koordinasi pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan secara nasional untuk memacu

Lebih terperinci

PEDOMAN KNAPPP 02 : 2007 PERSYARATAN AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KOMISI NASIONAL AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

PEDOMAN KNAPPP 02 : 2007 PERSYARATAN AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KOMISI NASIONAL AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PEDOMAN KNAPPP 02 : 2007 PERSYARATAN AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KOMISI NASIONAL AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN Pedoman ini diterbitkan oleh Sekretariat KNAPPP Alamat:

Lebih terperinci

ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH DI SMA MUHAMMADIYAH SE SURAKARTA

ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH DI SMA MUHAMMADIYAH SE SURAKARTA ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH DI SMA MUHAMMADIYAH SE SURAKARTA Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi Oleh: DWI HANDAYANI A210130022

Lebih terperinci

PELAKSANAAN MANAJEMEN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DI SMK NEGERI 2 DEPOK

PELAKSANAAN MANAJEMEN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DI SMK NEGERI 2 DEPOK PELAKSANAAN MANAJEMEN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DI SMK NEGERI 2 DEPOK SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI FUNGSIONAL UMUM DI LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI FUNGSIONAL UMUM DI LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI SELATAN PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI FUNGSIONAL UMUM DI LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Miftahul Jannah 1, & Nasaruddin 2 1 Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Makassar 2

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hambatan. Keterbukaan ditandai dengan kemajuan teknologi informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. hambatan. Keterbukaan ditandai dengan kemajuan teknologi informasi yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Era globalisasi memiliki tiga ciri utama, yaitu: kebebasan, keterbukaan, dan integrasi global (Budiono, 2008:1). Kebebasan merupakan ciri di mana suatu

Lebih terperinci

Kuesioner SNI Award 2013 Kategori Perusahaan/Organisasi Besar Jasa. Nomor/Kode Pertanyaan Panduan Pengisian

Kuesioner SNI Award 2013 Kategori Perusahaan/Organisasi Besar Jasa. Nomor/Kode Pertanyaan Panduan Pengisian A A.1 KINERJA PERUSAHAAN/ORGANISASI Kepemimpinan dan Manajemen Klausul ini dimaksudkan untuk menilai bagaimana pimpinan mengelola dan mengarahkan perusahaan/organisasi dalam mengupayakan pencapaian sasaran.

Lebih terperinci

PENDEKATAN SISTIM MANAJEMEN MUTU BAGI ORGANISASI

PENDEKATAN SISTIM MANAJEMEN MUTU BAGI ORGANISASI PENDEKATAN SISTIM MANAJEMEN MUTU BAGI ORGANISASI Budiman Kusumah Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Krida Wacana Abstract: To achieve and organize the organization need guidance and evaluation which

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya para pencari kerja di Indonesia tidak di imbangi dengan

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya para pencari kerja di Indonesia tidak di imbangi dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Banyaknya para pencari kerja di Indonesia tidak di imbangi dengan banyaknya lapangan pekerjaan yang mengakibatkan banyak orang tidak mendapatkan kesempatan

Lebih terperinci

KONSEP PERANCANGAN PTPN VII INTEGRATED management system

KONSEP PERANCANGAN PTPN VII INTEGRATED management system KONSEP PERANCANGAN PTPN VII INTEGRATED management system Integrated Management System Berbagai Standar Sistem Manajemen ISO a.l: ISO 9001:2008 Manajemen Mutu, ISO 14001:2004 Manajemen Lingkungan, OHSAS

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL TEMUAN

BAB IV ANALISIS HASIL TEMUAN BAB IV ANALISIS HASIL TEMUAN Dalam analisis akan diperinci terhadap hasil temuan dengan perbandingan teori. Usaha ini dilakukan untuk memahami permasalahan secara lebih terfokus, sehingga akan dapat diketahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat

BAB I PENDAHULUAN. Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sebagaimana disebutkan dalam Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Berstandar Nasional Dan Internasional Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN DI SEKOLAH DASAR NEGERI TURITEMPEL

PENGEMBANGAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN DI SEKOLAH DASAR NEGERI TURITEMPEL PENGEMBANGAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN DI SEKOLAH DASAR NEGERI TURITEMPEL Tesis Diajukan kepada Program Magister Manajemen Pendidikan untuk Memperoleh Gelar Magister Manajemen Pendidikan Oleh: DAVID HADI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini tantangan yang dihadapi lembaga-lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini tantangan yang dihadapi lembaga-lembaga pendidikan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keunggulan suatu bangsa tidak lagi bertumpu pada kekayaan alam, melainkan pada keunggulan sumber daya manusia (SDM), yaitu tenaga terdidik yang mampu menjawab

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. sesuai standar ISO 9001 di PT X. dan rekomendasi dari penulis kepada

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. sesuai standar ISO 9001 di PT X. dan rekomendasi dari penulis kepada BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI Bab ini merupakan penutup yang berisi simpulan untuk menjawab pertanyaan dengan justifikasi hasil penelitian penerapan sistem manajemen mutu sesuai standar ISO 9001 di PT

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN

BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Penulis melakukan observasi langsung pada PT. BROCO MUTIARA ELECTRICAL INDUSTR dan melakukan wawancara dengan bagian MR (Management Representative)

Lebih terperinci

STUDI TENTANG PENGELOLAAN PEMBELAJARAN SMK TEKNOLOGI BERSERTIFIKAT ISO 9001:2008

STUDI TENTANG PENGELOLAAN PEMBELAJARAN SMK TEKNOLOGI BERSERTIFIKAT ISO 9001:2008 TEKNOLOGI DAN KEJURUAN, VOL. 36, NO. 2, SEPTEMBER 2013:119 126 STUDI TENTANG PENGELOLAAN PEMBELAJARAN SMK TEKNOLOGI BERSERTIFIKAT ISO 9001:2008 Wigonggo Among Anggono Syarif Suhartadi Sutrisno Abstrak:

Lebih terperinci

KRITERIA SNI AWARD 2015

KRITERIA SNI AWARD 2015 Halaman : 1 dari 10 KRITERIA SNI AWARD 2015 KUESIONER SNI AWARD 2015 DAN BESAR BARANG DAN JASA 1 Halaman : 2 dari 10 A. KEPEMIMPINAN A.1 Visi, Misi dan Tata Nilai Klausul ini dimaksudkan untuk menilai

Lebih terperinci

PEDOMAN MUTU PENGUKURAN, ANALISIS, DAN PENINGKATAN

PEDOMAN MUTU PENGUKURAN, ANALISIS, DAN PENINGKATAN Disusun oleh: Management Representative, Disetujui oleh: Dekan, Dr. H. Andoyo Sastromiharjo,M.Pd. Prof. Dr. Didi Sukyadi,M.A. 8.1 UMUM 1. Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Indonesia

Lebih terperinci

PERSYARATAN ISO 9001:2008 (KLAUSUL 4 6)

PERSYARATAN ISO 9001:2008 (KLAUSUL 4 6) #3 - Klausul 4-6 ISO 9001:2008 1 PERSYARATAN ISO 9001:2008 (KLAUSUL 4 6) TIN420 Sistem Manajemen Kualitas #4 Sistem Manajemen Mutu 2 #4.1 Persyaratan Umum #4.2 Persyaratan Dokumen #4.2.1 #4.2.2 #4.2.3

Lebih terperinci

AGENDA. Pendahuluan MBNQA Pelaksanaan Hasil Penelitian Kesimpulan

AGENDA. Pendahuluan MBNQA Pelaksanaan Hasil Penelitian Kesimpulan 1 Malcolm Baldrige AGENDA Pendahuluan MBNQA Pelaksanaan Hasil Penelitian Kesimpulan 2 Pendahuluan Pasar /Dunia kerja Mahasiswa Proses Belajar- Mengajar; Riset& PPM Sarjana Apresiasi Masyarakat Luas Pemerintah,

Lebih terperinci

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM INKLUSI SD NEGERI KLERO 02 KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG. Tesis

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM INKLUSI SD NEGERI KLERO 02 KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG. Tesis EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM INKLUSI SD NEGERI KLERO 02 KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG Tesis Diajukan Kepada Program Studi Magister Manajemen Pendidikan untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Lebih terperinci