TEXT BOOK READING ATTENTION DEFICIT HYPERACTIVITY DISORDER (ADHD) & OBSESSESIVE COMPULSIVE DISORDER (OCD) Pembimbing : dr. Muttaqien Pramudigdo, Sp.
|
|
- Handoko Darmali
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 TEXT BOOK READING ATTENTION DEFICIT HYPERACTIVITY DISORDER (ADHD) & OBSESSESIVE COMPULSIVE DISORDER (OCD) Pembimbing : dr. Muttaqien Pramudigdo, Sp. S Oleh : Muhamad Anggi Montazeri G1A
2 PENDAHULUAN background Kesenjangan antara perkembangan fisik, sosial dan psikologik serta peristiwa yg menimbulkan stress dapat mempengaruhi kesehatan mental ADHD OCD Gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas, atau sering dikenal dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) dan kondisi dimana individu tidak mampu mengontrol pikiran yang menjadi obsesi yg sebenarnya tidak diharapkan dan mengulang beberapa kali perbuatan tertentu untuk dapat mengontrol pikirannya tsb dgn tujuan untuk menurunkan tingkat kecemasannya disebut juga dengan Obsessive compulsive disorder (OCD), merupakan gangguan perilaku dan kepribadian yang paling banyak didiagnosis pada anak-anak dan remaja. Epidemiologi Prevalensi ADHD 8-10 persen anak usia sekolah hal tersebut menjadikan ADHD sebagai salah satu gangguan yang paling umum pada masa kanakkanak. 3,4 Sedangkan prevalensi OCD paling banyak usia akhir remaja dan sekitar 1 dari 50 orang menderita OCD
3 Tinjauan pustaka ADHD Gg. pemusatan perhatian dan hiperaktivitas ditandai dengan rentang perhatian yang buruk yang tidak sesuai dengan perkembangan atau adanya gejala hiperaktivitas dan impulsivitas yang tidak sesuai dengan usia. Gejala ini paling sedikit 6 bulan dan tjd pada usia < 7 tahun
4 Kriteria a. Inatensi (Gg. Pemusatan perhatian) b. Hiperaktif (Gg. Aktivitas berlebihan) c. Impulsivitas (Gg. Pengendalian diri) Permasalahan = kriteria. Melainkan kesulitan dalam satu/lebih lingkungan, seperti; rumah, sekolah, pekerjaan dan hubungan sosial.
5 Tidak semua anak dan remaja mempunyai tipe ADHD yg sama Dengan demikian ada 3 subtipe ADHD, antara lain: a. Predominan tipeinatensif b. Predominantipe hiperaktif-impulsif c. Jenis Gabungan/Kombinasi (inatensif, hiperaktifimpulsif). 7
6 C:\Users\M. Anggi Montazeri\Documents\table dsm 4 adhd.docx
7 Diagnosis ADHD ditegakkan berdasarkan tipe sebagai berikut ( Tabel 1) : 1. ADHD tipe kombinasi : Bila memenuhi kriteria baik A1 maupun A2 selama 6 bulan terakhir 2. ADHD predominan tipe inatensi : jika memenuhi kriterian tipe A1 tapi tidak memenuhi kriteria A2 selama 6 bulan terakhir 3. ADHD predominan tipe hiperaktif impusif : jika memenuhi kriteria A2 tetapi tidak memenuhi kriteria A1 selama 6 bulan terakhir. 6,8
8 Etiologi 1. Faktor genetik a. Keluarga b. Studi genetik molekular c. Hubungan ADHD dengan sindrom genetik 2. Faktor lingkungan a. Pajanan alkohol dan nikotin serta stres maternal saat prenatal b. Pajanan toksin c. Komplikasi kelahiran d. Cidera otak e. Fungsi tiroid f. Diet g. Faktor psikososial h. Penyakit masa kanak-kanak. 6
9 Px penunjang Child Behaviour Check List atau Behavior Assessment System for Children merupakan skala yang terstandarisasi guna men-skrining kemungkinan adanya gangguan lain Brown ADD Diagnostic Form for Adolescents- Revised memberikan daftar pertanyaan penting yang dapat dijadikan indikator untuk kemungkinan terjadinya gangguan lain. 9
10 Tata laksana a. Farmakoterapi 1. Stimulan (methylphenidate dan amphetamin) meningkatkan kontrol inhibisi dan memperlambat potensiasi antara stimulasi dan respon. ESO: insomnia, hilangnya nafsu makan dan sindrom tourette 2. Tricyclic antidepressan b. Terapi perilaku mengidentifikasi gangguan dan merubah tingkah laku, dilakukan scr komprehensif (ortu, guru, dan keluarga dirumah)
11 Terdapat lima modul materi latihan terapi perilaku, yaitu : Feedback positive. Digunakan apabila target perilaku positif tercapai Ignore-attend-praise. Digunakan ketika terungkap satu atau lebih adanya perilaku yang tidak cocok Teachin ginteraction. Digunakan untuk koreksi terhadap perilaku yang tidak sesuai dan anak belum mempelajari suatu ketrampilan. Ini berguna untuk memberikan alternatif yang cocok dan praktis bagi anak untuk suatu ketrampilan. Penanganan langsung. Cara ini digunakan untuk menghentikan tingkah laku yang tidak sesuai apabila dengan cara Ignore attendpraise tidak berhasil. Cara duduk dan memperhatikan. Cara ini digunakan untuk menghentikan tingkah laku agresif dan merusak. 9
12 Obsessive-Compulsive Disorder (OCD) Obsessive pikiran, perasaan, ide atau sensasi yang mengganggu Compulsive desakan atau paksaan untuk melakukan sesuatu yang akan meringankan rasa tidak nyaman akibat obsesi OCD adalah kondisi dimana individu tidak mampu mengontrol dari pikiran-pikirannyayang menjadi obsesi yg sebenarnya tidak diharapkan dan mengulang beberapa kali perbuatan tertentu untuk dapat mengontrol pikirannya tsb untuk menurunkan tingkat kecemasannya.
13 Faktor Predisposisi 1. Faktor biologis - Neurotransmitter berkurangnya jumlah serotonin. Tergantung proyeksi - Peningkatan aktivitas dengan pencitraan otak PET (Positron emession Tomography) baik aliran darah dan metabolisme di lobus frontalis, ganglia basalis dan singulum - Genetika monozigotik > dizigotik 2. Faktor perilaku pembiasaan memasangkan peristiwa yang secara alami adalah berbahaya atau menghasilkan kecemasan
14 CONT D Faktor psikososial OCD dan OCPD
15 Faktor Pencetus Individu yang mengalami permasalahan dalam keluarga dari broken home, kesalahan atau kehilangan masa kanak-kanaknya. (teori ini masih dianggap lemah namun masih dapat diperhitungkan) Faktor neurobilogi dapat berupa kerusakan pada lobus frontalis, ganglia basalis dan singulum. Individu yang memilki intensitas stress yang tinggi. Riwayat gangguan kecemasan. Depresi. Individu yang mengalami gangguan seksual.
16 GAMBARAN KLINIS Pola pertama suatu obsesi akan kontaminasi, diikuti oleh mencuci atau disertai oleh penghindaran obsesif terhadap objek yang kemungkinan terkontaminasi. Objek yang ditakuti seringkali sukar untuk dihindari (contohnya feses, urin, debu atau kuman). Pola kedua Obsesi seringkali melibatkan suatu bahaya kekerasan (seperti lupa mematikan kompor atau tidak mengunci pintu) self-doubt Pola ketiga pola dengan semata-mata pikiran obsesional yang mengganggu tanpa suatu kompulsi, ex: suatu tindakan seksual Pola keempat kebutuhan akan simetrisitas atau ketepatan, yang dapat menyebabkan perlambatan kompulsi. Ex: menarik rambut kompulsif (Trichitillomania), menggigit kuku
17 table dsm 4 obscom.docx
18 Penatalaksanaan Farmakoterapi SSRI (Selective Serotonin Reuptake Inhibitor ) Serotonin lebih bertahan lama di sinaps Family therapy broken home Behavior therapy a. latihan relaksasi berpikir dan bersikap rileks. Memikirkan pikiran obsesi dalam alam sadar, ketika obsesi muncul, terapis meminta pasien untuk mengehentikan pikiran itu misalnya dengan memukul meja atau menarik tali elastic
19 Cont d b. Response prevention technique Stimulus untuk melakukan tindakan kompulsif. Jika rangsangan kompulsif muncul maka pasien secara aktif diberanikan untuk melawan tingkah laku kompulsif, sering dengan mengalihkan perhatian, ex: memukul meja c. Penurunan kecemasan desensitasi sistemik dgn menghadapkan sesuatu pada situasi menakutkan (misalnya pisau atau hal lain) secara pelan-pelan hingga kecemasan hilang atau tidak ada lagi
20 Cont d Terapi lain a. Electrokonvulsif (ECT) b. Bedah psiko (psychosurgery) singulotomi
21 DAFTAR PUSTAKA 1. Faraone SV, Sergent J, Gillberg C, Biederman J. The worldwide prevalence ADHD : is it an American condition?. World Psychiatry ; 2: of 2. SIGN. Management of attention deficit and hyperkinetic disorders in children and young people. Edinburgh: Scottish Intercollegiate Guidelines Network Merikangas KR, He JP, Brody D, et al. Prevalence and treatment of mental disorders among US children in the NHANES. Pediatrics 2010; 125: Pliszka S, AACAP Work Group on Quality Issues. Practice parameter for the assessment and treatment of children and adolescents with attentiondeficit/hyperactivity disorder. J Am Acad Child Adolesc Psychiatry 2007; 46: Reiff MI, Banez GA, Culbert TP. Children who have attentional disorders: diagnosis and evaluation. Pediatr Rev. 1993;14: Australian Guidelines on Attention Deficit Hyperactivity Disorder(ADHD).the Royal Autralasian College of Physicians Flower, Marry.Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder. A publication of the National Dissemination Center for Children with Disabilities ; 3 8. Group Health. Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD): Adults Diagnosis and Treatment Guideline Hartanto, Fitri.Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH) pada Remaja. FK UNDIP. 2009
22 Cont d 1. Fausiah, F & Widury, J. Psikologi Abnormal Klinis Dewasa. Jakarta: UI-Press Durand, V. Mark dan David H. Barlow. Intisari Psikologi Abnormal. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Davison, Gerald. C & Neale, John.M Abnormal Psychology 8 th edition. New York: John Wiley & Son Marlina, S. Mahajudin. Gangguan Obsesif-Kompulsif. Tinjauan Gejala dan Psikodinamika. Jurnal Anima, vol X, No Abramowitz, S. Jonathan, Edna, B. Foa & Martin, E.Franklin. Exposure and Ritual Prevention for Obsessive- Compulsive Dissorder: Effects of Intensive Versus Twice- Weekly Session. Journal of Consulting and Clinical Psychology, American Psychological Association Abramowitz, S. Jonathan et al. Symptom Presentation and Outcome of Cognitive-Behavioral Therapy for Obsessive-Compulsive Dissorder. Journal of Consulting and Clinical Psychology, American Psychological Association Kaplan HI, Sadock BJ, Grebb JA. Sinopsis Psikiatri jilid II. Edisi Ketujuh. Jakarta : Binarupa Aksara, PDSKJI. Pedoman Penggolongandan diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia III. Cetakan I. Jakarta : Depkes RI Khaidirmuhaj. askep-gangguan-obsesif-kompulsif inzon, R Tatalaksana Farmakologis. Gangguan Spektrum Autistik:Telaah Pustaka Kini. Dexa Media. Jurnal Kedokteran dan Farmasi, No.4, vol.19, ISSN , hal American Psychiatric Association. Diagnostic and Statistical Manual of Obsesif Compulsif Disorder (DSM-IV-TR) 4th ed. Washington DC. American Psychiatric Association Symptom distress Scale (Adapted from Symptomp Checklist-90) Ningrumwahyuni. (2009). Catatan Kecil Gangguan Obsesif Kompulsif.
PENYEBAB. Penyebab Obsesif Kompulsif adalah:
Penyakit Obsesif-Kompulsif ditandai dengan adanya obsesi dan kompulsi. Obsesi adalah gagasan, khayalan atau dorongan yang berulang, tidak diinginkan dan mengganggu, yang tampaknya konyol, aneh atau menakutkan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Istilah obsesi menunjuk pada suatu idea yang mendesak ke dalam pikiran.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Istilah obsesi menunjuk pada suatu idea yang mendesak ke dalam pikiran. Istilah kompulsi menunjuk pada dorongan atau impuls yang tidak dapat ditahan untuk melakukan
Lebih terperinciOleh: Raras Silvia Gama Pembimbing: dr. Justina Evy Tyaswati, Sp. KJ
Oleh: Raras Silvia Gama 082011101038 Pembimbing: dr. Justina Evy Tyaswati, Sp. KJ SMF Ilmu Kesehatan Jiwa RSD dr.soebandi Fakultas Kedokteran Universitas Jember 2013 Gangguan Obsesif-kompulsif Gangguan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) atau Gangguan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) atau Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH) adalah suatu kondisi medis yang ditandai oleh ketidakmampuan
Lebih terperinciGANGGUAN OBSESIF KOMPULSIF (F.42) gangguan kecemasan yang ditandai oleh pikiran-pikiran obsesif yang persisten dan
GANGGUAN OBSESIF KOMPULSIF (F.42) I. PENDAHULUAN Gangguan Obsesif kompulsif (Obsessive Compulsive Disorder OCD) adalah gangguan kecemasan yang ditandai oleh pikiran-pikiran obsesif yang persisten dan disertai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ADHD merupakan istilah berbahasa Inggris kependekan dari Attention Deficit Hiperactivity Disorder (Attention = perhatian, Deficit = kekurangan, Hiperactivity
Lebih terperinciPedologi. Attention Deficit and Hyperactivity Disorder (ADHD) Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi
Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI Pedologi Attention Deficit and Hyperactivity Disorder (ADHD) Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id ADHD (Attention Deficit Hyperactive
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari dua kata yaitu obsession dan compulsion. Obsesi (obsession) adalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ada berbagai macam gangguan kecemasan, salah satunya adalah obsessive compulsive disorder (OCD). Gangguan obsesif kompulsif berasal dari dua kata yaitu obsession
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gangguan Obsesif-kompulsif (Obsessive-Compulsive Disorder, OCD) adalah kondisi dimana individu tidak mampu mengontrol dari pikiran-pikirannya yang menjadi obsesi yang
Lebih terperinciJOURNAL READING GANGGUAN GEJALA SOMATIK. Diajukan Kepada : dr. Rihadini, Sp.KJ. Disusun oleh : Shinta Dewi Wulandari H2A012001
JOURNAL READING GANGGUAN GEJALA SOMATIK Disusun untuk Memenuhi Syarat Mengikuti Ujian Kepaniteraan Klinik Stase Ilmu Kesehatan Jiwa Diajukan Kepada : dr. Rihadini, Sp.KJ Disusun oleh : Shinta Dewi Wulandari
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN Gangguan obsesif - kompulsif merupakan sebuah gangguan kecemasan di mana orang memiliki keinginan yang tidak diinginkan dan diulang, perasaan, ide, sensasi (obsesi) atau tingkah laku
Lebih terperinciGANGGUAN STRESS PASCA TRAUMA
GANGGUAN STRESS PASCA TRAUMA Pembimbing : Dr. Prasilla, Sp KJ Disusun oleh : Kelompok II Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta cemas menyeluruh dan penyalahgunaan zat. PENDAHULUAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH) atau Attention
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH) atau Attention Deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD) merupakan gangguan perilaku yang paling sering terjadi pada
Lebih terperinciGangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas
Artikel Asli Hubungan Antara Rerata Kadar Seng dalam Serum dengan Gejala Klinis Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas pada Anak Berdasarkan Skala Penilaian Perilaku Anak Hiperaktif Indonesia
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Depresi 1. Definisi Depresi Depresi merupakan perasaan hilangnya energi dan minat serta timbulnya keinginan untuk mengakhiri hidup. Depresi biasanya disertai perubahan tingkat
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Penyakit Obsesif-Kompulsif ditandai dengan adanya obsesi dan kompulsi.
12 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Gangguan Obsesif Kompulsif Penyakit Obsesif-Kompulsif ditandai dengan adanya obsesi dan kompulsi. Obsesi adalah peristiwa kognitif repetitif, tidak diinginkan, dan intrusive
Lebih terperinciA. LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Gangguan obsesif-kompulsif merupakan gangguan kepribadian cemas atau takut yang ditandai oleh pola terjebak dengan keteraturan yang sangat kuat, perfeksionisme,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penjelasan dari individu dengan gejala atau gangguan autisme telah ada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penjelasan dari individu dengan gejala atau gangguan autisme telah ada sejak sekitar abad 18, namun titik kritis dalam sejarah keilmuan gangguan autisme adalah pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan manusia merupakan perubahan. yang bersifat progresif dan berlangsung secara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan manusia merupakan perubahan yang bersifat progresif dan berlangsung secara berkelanjutan. Keberhasilan dalam mencapai satu tahap perkembangan akan
Lebih terperinciPTSD POSTTRAUMATIC STRESS DISORDER
PTSD POSTTRAUMATIC STRESS DISORDER Pembimbing: dr.ira Savitri Tanjung, Sp.KJ (K) Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa, Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma Graha Periode
Lebih terperinciLAMPIRAN. Depresi. Teori Interpersonal Depresi
LAMPIRAN Depresi Teori depresi dalam ilmu psikologi, banyak aliran yang menjelaskannya secara berbeda.teori psikologi tentang depresi adalah penjelasan predisposisi depresi ditinjau dari sudut pandang
Lebih terperinciCOGNITIVE BEHAVIOR THERAPY (CBT) UNTUK MENGATASI GANGGUAN OBSESIF KOMPULSIF
COGNITIVE BEHAVIOR THERAPY (CBT) UNTUK MENGATASI GANGGUAN OBSESIF KOMPULSIF Cahyaning Suryaningrum Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Malang csuryaningrum@yahoo.co.id Prevalensi gangguan obsesif-kompulsif
Lebih terperinciTIME OUT : ALTERNATIF MODIVIKASI PERILAKU DALAM PENANGANAN ANAK ADHD (ATTENTION DEFICIT/HYPERACTIVITY DISORDER)
TIME OUT : ALTERNATIF MODIVIKASI PERILAKU DALAM PENANGANAN ANAK ADHD (ATTENTION DEFICIT/HYPERACTIVITY DISORDER) SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1 Diajukan Oleh
Lebih terperinciBAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. gejala klinik yang manifestasinya bisa berbeda beda pada masing
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Gangguan Depresif Mayor Depresi merupakan suatu sindrom yang ditandai dengan sejumlah gejala klinik yang manifestasinya bisa berbeda beda pada masing masing individu. Diagnostic
Lebih terperinciFAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
LATIHAN KETERAMPILAN SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL PADA PASIEN SKIZOFRENIA RESIDUAL SKRIPSI Oleh : M. Nurun Nadhif 06810273 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2011
Lebih terperinciBab I. Pendahuluan. singkat. Pada awal tahun 1980-an, gangguan obsesif kompulsif dianggap
Bab I Pendahuluan Gangguan obsesif kompulsif adalah suatu contoh dari efek positif dimana penelitian modern telah menemukan gangguan tersebut dalam waktu singkat. Pada awal tahun 1980-an, gangguan obsesif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan sumber kebahagiaan bagi sebagian besar keluarga sejak di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak merupakan sumber kebahagiaan bagi sebagian besar keluarga sejak di dalam kandungan. Pertumbuhan serta perkembangan anak yang normal menjadi impian setiap
Lebih terperinciDAFTAR KOMPETENSI KLINIK
Panduan Belajar Ilmu Kedokteran Jiwa - 2009 DAFTAR KOMPETENSI KLINIK Target Kompetensi Minimal Masalah Psikiatrik Untuk Dokter Umum: 1. Mampu mendiagnosis dan melakukan penatalaksanaan kasus psikiatrik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. dikenal dengan istilah Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD).
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penelitian Sejak tahun 1990-an, dunia sudah mengenal suatu penyakit yang dikenal dengan istilah Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD). ADHD adalah suatu gangguan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN Gangguan obsesif-kompulsif merupakan sebuah gangguan kecemasan di mana orang memiliki keinginan yang tidak diinginkan dan diulang, perasaan, ide, sensasi (obsesi) atau tingkah laku yang
Lebih terperinciNORMAL, ABNORMAL, KLASIFIKASINYA DALAM PSIKOLOGI KLINIS
NORMAL, ABNORMAL, KLASIFIKASINYA DALAM PSIKOLOGI KLINIS Normal, abnormal atau patologis? Normal/sehat; sesuai atau tidak menyimpang dengan kategori umum Abnormal/tidak sehat; tidak sesuai dengan kategori
Lebih terperinciSISTEM KLASIFIKASI DAN DIAGNOSIS GANGGUAN MENTAL DITA RACHMAYANI, S.PSI., M.A
SISTEM KLASIFIKASI DAN DIAGNOSIS GANGGUAN MENTAL DITA RACHMAYANI, S.PSI., M.A Do Penyusunan gejala Memberi nama atau label Membedakan dengan penyakit lain For Prognosis Terapi (Farmakoterapi / psikoterapi)
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN Gangguan stres akut (juga disebut shock psikologis, mental shock, atau sekedar shock) adalah sebuah kondisi psikologis yang timbul sebagai tanggapan terhadap peristiwa yang mengerikan.
Lebih terperinciRPKPS RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER PSIKIATRI KODE MATA KULIAH SKS (2-0) PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
RPKPS RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER PSIKIATRI KODE MATA KULIAH SKS (2-0) PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2015 RPKPS (RENCANA PROGRAM
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang. Disorder(ADHD) atau disebut juga anak dengan Gangguan Pemusatan Perhatian
BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Anak yang mengalami masalah Attention Deficit/ Hiperactivity Disorder(ADHD) atau disebut juga anak dengan Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktifitas (GPPH) seringkali
Lebih terperinciPEMERIKSAAN PSIKIATRI
PEMERIKSAAN PSIKIATRI TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah menyelesaikan modul pemeriksaan psikiatri, mahasiswa diharapkan mampu : 1. Menjelaskan pengertian gangguan jiwa. 2. Mengenali gejala dan tanda gangguan
Lebih terperinciABSTRAK PENGARUH KONSUMSI DHA TERHADAP KECENDERUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN HIPERAKTIVITAS PADA ANAK USIA 3 6 TAHUN
ABSTRAK PENGARUH KONSUMSI DHA TERHADAP KECENDERUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN HIPERAKTIVITAS PADA ANAK USIA 3 6 TAHUN Liliana Handranatan, 2015 Pembimbing I: Julia Windi, dr., M.kes Pembimbing
Lebih terperinciPROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS 1 PSIKIATRI DEPARTEMEN/SMF ILMU KEDOKTERAN JIWA FK UNAIR - RSU dr.soetomo SURABAYA 2015
LAPORAN PENELITIAN PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TERSTRUKTUR PADA PENGASUH UTAMA ANAK ADHD TERHADAP PENURUNAN DERAJAT KEPARAHAN ADHD DI UNIT RAWAT JALAN PSIKIATRI ANAK RSUD dr SOETOMO SURABAYA Oleh: Saiful
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehadiran anak dalam suatu lembaga perkawinan merupakan salah satu tujuan bersama dalam pengasuhan pasangan suami istri atau orangtua. Kehadirannya ditunggu-tunggu,
Lebih terperinciKLASIFIKASI GANGGUAN JIWA
KLASIFIKASI GANGGUAN JIWA PSIKOLOGIS; didasarkan atas letak dominasi gangguan pada fungsi psikologis FISIOLOGIS; setiap proses psikologis didasari fisiologis/faali ETIOLOGIS; berdasarkan penyebab gangguan
Lebih terperinciPedologi. Attention-Deficit Hyperactivity Disorder Kesulitan Belajar. Yenny, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi
Modul ke: Pedologi Attention-Deficit Hyperactivity Disorder Kesulitan Belajar Fakultas Psikologi Yenny, M.Psi., Psikolog Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Gangguan attention-deficit hyperactivity
Lebih terperincib. Tujuan farmakoekonomi...27 c. Aplikasi farmakoekonomi...28 d. Metode farmakoekonomi Pengobatan Rasional...32
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR TABEL...,... xi DAFTAR LAMPIRAN... xiii INTISARI... xiv ABSTRACT... xv BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah...1 B. Perumusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadi pada anak-anak, diantaranya adalah ganguan konsentrasi (Attention
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini banyak dijumpai berbagai macam gangguan psikologis yang terjadi pada anak-anak, diantaranya adalah ganguan konsentrasi (Attention Deficit Disorder) atau yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sampai berusia 18 (delapan belas) tahun. 1. sering ditunjukkan ialah inatensi, hiperaktif, dan impulsif. 2 Analisis meta-regresi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Upaya pemeliharaan kesehatan anak ditujukan untuk mempersiapkan generasi yang akan datang yang sehat, cerdas, dan berkualitas serta untuk menurunkan angka kematian
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN GANGGUAN KECEMASAN PADA SISWA KELAS III SEKOLAH MENENGAH UMUM TARUNA BAKTI BANDUNG TAHUN AJARAN 2008 / 2009 MENJELANG UJIAN NASIONAL
ABSTRAK GAMBARAN GANGGUAN KECEMASAN PADA SISWA KELAS III SEKOLAH MENENGAH UMUM TARUNA BAKTI BANDUNG TAHUN AJARAN 2008 / 2009 MENJELANG UJIAN NASIONAL 2009 Bayu Indrayana, 2009; Pembimbing : dr. Jan Piter
Lebih terperinciEARLY-ONSET BIPOLAR DISORDERS. Dr. Ika Widyawati, SpKJ(K)
EARLY-ONSET BIPOLAR DISORDERS Dr. Ika Widyawati, SpKJ(K) EPIDEMIOLOGI NCS (National Comorbidity Survey): ggn bipolar-i menurut DSM-III-R ± 0,4% pd usia 15-54 thn. Peter M.Lewinsohn dkk 1% (terutama ggn
Lebih terperinciPost-Traumatic Stress Disorder (PTSD)
Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD) Oleh : Husna Nadia 1102010126 Pembimbing : dr Prasila Darwin, SpKJ DEFINISI PTSD : Gangguan kecemasan yang dapat terjadi setelah mengalami /menyaksikan suatu peristiwa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan perilaku psikotik, pemikiran konkret, dan kesulitan dalam
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Skizofrenia adalah suatu penyakit otak persisten dan serius yang mengakibatkan perilaku psikotik, pemikiran konkret, dan kesulitan dalam memproses informasi, hubungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia, khususnya di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia, khususnya di kota-kota besar tiap tahunnya menyebabkan kebutuhan akan transportasi juga semakin meningkat.
Lebih terperinciRANCANGAN MODUL PENINGKATAN SELECTIVE ATTENTION PADA ANAK YANG MENGALAMI ATTENTION DEFICIT DISORDER (ADD)
RANCANGAN MODUL PENINGKATAN SELECTIVE ATTENTION PADA ANAK YANG MENGALAMI ATTENTION DEFICIT DISORDER (ADD) Uji Coba Modul Peningkatan Selective Attention dengan Aktivitas Mensortir Kartu Gambar Lingkaran
Lebih terperinciPENGARUH COG CO NITIV
SKRIPSI PENGARUH COGNITIVE BEHAVIORAL THERAPY (CBT) TERHADAP POST TRAUMATIC STRESS DISORDER (PTSD) PADA PASIEN POST KECELAKAAN LALU LINTAS DI RSUP SANGLAH DENPASAR OLEH : NI PUTU DIAH PRABANDARI NIM. 1002105085
Lebih terperinciSISTEM KLASIFIKASI DAN DIAGNOSIS GANGGUAN MENTAL DITA RACHMAYANI, S.PSI., M.A
SISTEM KLASIFIKASI DAN DIAGNOSIS GANGGUAN MENTAL DITA RACHMAYANI, S.PSI., M.A DIAGNOSIS? Do Penyusunan gejala Memberi nama atau label Membedakan dengan penyakit lain For prognosis Terapi (Farmakoterapi
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini, akan dibahas mengenai tinjauan pustaka yang digunakan
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini, akan dibahas mengenai tinjauan pustaka yang digunakan peneliti terkait dengan penelitian yang dilakukan, yang nantinya dapat menjadi landasan teoritis dalam mendukung
Lebih terperinciProsiding Pendidikan Dokter ISSN: X
Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: 2460-657X Hubungan Kelahiran Prematur dengan Kejadian Attention- Deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD) The Relationship Between Prematurity and Attention-Deficit/Hyperactivity
Lebih terperinciFAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010 GAMBARAN POLA ASUH
GAMBARAN POLA ASUH PENDERITA SKIZOFRENIA Disusun Oleh: Indriani Putri A F 100 040 233 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010 GAMBARAN POLA ASUH BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hasil survei Badan Pusat Statistik pada tahun 2010 menyatakan bahwa dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hasil survei Badan Pusat Statistik pada tahun 2010 menyatakan bahwa dari 237.641.326 jiwa total penduduk Indonesia, 10% diantaranya yaitu sebesar + 22.960.000 berusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. disebabkan gangguan neurologis yang mempengaruhi fungsi otak (American
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gangguan spektrum autis adalah gangguan perkembangan komplek disebabkan gangguan neurologis yang mempengaruhi fungsi otak (American Psychiatric Association,
Lebih terperinciPENGANTAR PSIKOLOGI KLINIS DITA RACHMAYANI, S.PSI., M.A
PENGANTAR PSIKOLOGI KLINIS DITA RACHMAYANI, S.PSI., M.A Demonologi Trephination Cairan Tubuh Tritmen Exorcism Ilmu Sihir Munculnya RSJ Sebelum Abad 17 Abad 17-awal 18 Lighter Witmer, lulus Doktoral Abnormalitas
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Attention-deficit/hyperactive disorders (ADHD) sesungguhnya bukanlah
1 BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Attention-deficit/hyperactive disorders (ADHD) sesungguhnya bukanlah diagnosis baru dalam bidang ilmu kedokteran jiwa. Gangguan ini sudah diperkenalkan oleh seorang
Lebih terperinciATTENTION DEFICIT/HYPERACTIVITY. Ade Rahmawati S. M.Psi
ATTENTION DEFICIT/HYPERACTIVITY DISORDER Ade Rahmawati S. M.Psi History Penjelasan mengenai ADHD telah ada sejak 100 thn yg lalu 1902 simptoms overactivity pertama kali digambarkan oleh George Still, dokter
Lebih terperinciPENGARUH TERAPI MUROTTAL TERHADAP TINGKAT HIPERAKTIF IMPULSIF PADA ANAK ATTENTION DEFICIT HYPERACTIVE DISORDER (ADHD)
PENGARUH TERAPI MUROTTAL TERHADAP TINGKAT HIPERAKTIF IMPULSIF PADA ANAK ATTENTION DEFICIT HYPERACTIVE DISORDER (ADHD) Fithroh Roshinah, Laila Nursaliha, dan Saiful Amri Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Lebih terperinciTerapi Kognitif dan Perilaku pada Gangguan Obsesif Kompulsif. Cognitive and Behavior Therapy for Compulsive Obsessive Disorder
Terapi Kognitif dan Perilaku pada Gangguan Obsesif Kompulsif Cognitive and Behavior Therapy for Compulsive Obsessive Disorder Warih Andan Puspitosari Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciTAKUT YANG TIDAK WAJAR
SISTEM NEURO PSIKIATRI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HALUOLEO MODUL PROBLEM BASED LEARNING TAKUT YANG TIDAK WAJAR DISUSUN OLEH : dr. Satrio Wicaksono dr.dany H. Ludong, Sp.KJ dr.ika Juliet,Sp.S FAKULTAS
Lebih terperinciIPAP PTSD Tambahan. Pilihan penatalaksanaan: dengan obat, psikososial atau kedua-duanya.
IPAP PTSD Tambahan Prinsip Umum I. Evaluasi Awal dan berkala A. PTSD merupakan gejala umum dan sering kali tidak terdiagnosis. Bukti adanya prevalensi paparan trauma yang tinggi, (termasuk kekerasan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gangguan hiperaktif merupakan salah satu kelainan yang sering dijumpai pada gangguan perilaku anak. Namun dalam ADHD (Attention Deficit Hyperactive Disorder) dimana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pada usia dewasa. Insidens SN pada salah satu jurnal yang dilakukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sindrom nefrotik (SN) merupakan salah satu penyakit ginjal serta kelainan glomerular pada anak yang paling sering ditemukan. Prevalensi sindrom nefrotik pada anak lebih
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: Manajemen halusinasi, kemampuan mengontrol halusinasi, puskesmas gangguan jiwa
ABSTRAK Halusinasi adalah gangguan jiwa pada individu yang dapat ditandai dengan perubahan persepsi sensori, dengan merasakan sensasi yang tidak nyata berupa suara, penglihatan, perabaan, pengecapan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Gangguan pemusatan perhatian/hiperaktivitas (GPP/H) atau attention
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Gangguan pemusatan perhatian/hiperaktivitas (GPP/H) atau attention deficit/ hyperactivity disorder (ADHD) adalah salah satu gangguan neurobehavioral yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. manapun dengan berbagai budaya dan sistem sosial. Keluarga merupakan warisan umat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keluarga merupakan unit sosial penting dalam bangunan masyarakat di belahan dunia manapun dengan berbagai budaya dan sistem sosial. Keluarga merupakan warisan umat manusia
Lebih terperinciBAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Gangguan bipolar dulunya dikenal sebagai gangguan manik
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA Gangguan bipolar dulunya dikenal sebagai gangguan manik depresif, yaitu gangguan kronik dari regulasi mood yang dihasilkan pada episode depresi dan mania. Gejala psikotik mungkin
Lebih terperinciTERAPI MODALITAS DALAM KEPERAWATAN JIWA
TERAPI MODALITAS DALAM KEPERAWATAN JIWA TERAPI MODALITAS DALAM KEPERAWATAN JIWA Pendahuluan Gangguan jiwa atau penyakit jiwa merupakan penyakit dengan multi kausal, suatu penyakit dengan berbagai penyebab
Lebih terperinciKARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN BRAIN GYM PADA ANAK ATTENTION DEFICIT HYPERACTIVE DISORDER DI PNTC KARANGANYAR
KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN BRAIN GYM PADA ANAK ATTENTION DEFICIT HYPERACTIVE DISORDER DI PNTC KARANGANYAR Diajukan Guna Melengkapi Tugas dan Memenuhi Sebagian Persyaratan Menyelesaikan Program
Lebih terperinciDIAGNOSIS DAN TATA LAKSANA ATTENTION-DEFICIT/HYPERACTIVITY DISORDER
DIAGNOSIS DAN TATA LAKSANA ATTENTION-DEFICIT/HYPERACTIVITY DISORDER Diana Purnamasari Tanoyo Bagian/SMF Ilmu Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar ABSTRAK
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Fisiologi Tumbuh Kembang Anak Usia 0-5 tahun Pada tahun pertama kehidupan ditandai dengan pertumbuhan fisik, maturasi, kemampuan yang semakin terasah, dan reorganisasi psikologis.
Lebih terperinciKebiasaan makan pada anak gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (GPPH) di Manado
Jurnal e-clinic (ecl), Volume 4, Nomor 2, Juli-Desember 2016 Kebiasaan makan pada anak gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (GPPH) di Manado 1 Christine Meilani 2 Herdy Munayang 2 Theresia M.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kebutuhan dasar manusia untuk bertahan hidup salah satunya adalah pemenuhan nutrisi terhadap tubuh karena dalam hierarki Maslow kebutuhan fisiologis salah satunya yaitu
Lebih terperinciGANGGUAN STRES PASCA TRAUMA
MAKALAH DISKUSI TOPIK GANGGUAN STRES PASCA TRAUMA Disusun oleh: NUR RAHMAT WIBOWO I11106029 KELOMPOK: VIII KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN JIWA FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah individu yang masih bergantung pada orang dewasa dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak adalah individu yang masih bergantung pada orang dewasa dan lingkungannya, artinya membutuhkan lingkungan yang dapat memfasilitasi dalam memenuhi kebutuhan
Lebih terperinciGAMBARAN KASUS PSIKOLOGI ANAK DI KLINIK TUMBUH KEMBANG ANAK RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA
GAMBARAN KASUS PSIKOLOGI ANAK DI KLINIK TUMBUH KEMBANG ANAK RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA Suci Murti Karini*), Sri Wahyu Herlinawati, Annang Giri Moelyo**) *)Staf Pengajar Prodi Psikologi&Bag.Ilmu Kes Anak
Lebih terperinciGangguan Kurang Perhatian dan Hiperaktifitas pada Anak
Sari Pediatri, Sari Pediatri, Vol. 4, No. Vol. 2, 4, September No. 2, September 2002: 542002-58 Gangguan Kurang Perhatian dan Hiperaktifitas pada Anak Erman Gangguan kurang perhatian dan hiperaktifitas
Lebih terperinciPOST TRAUMATIC STRESS DISORDER
POST TRAUMATIC STRESS DISORDER 1. Definisi Gangguan stress pasca trauma merupakan sindrom kecemasan, labilitas otonomik, dan mengalami kilas balik dari pengalaman yang amat pedih setelah stress fisik maupun
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kecemasan 2.1.1. Definisi Kecemasan dalam bahasa Inggrisnya anxiety berasal dari bahasa latin angustus yang berarti kaku, dan ango, anci yang berarti mencekik. Kecemasan adalah
Lebih terperinciUNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS PSIKIATRI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS PSIKIATRI Program Studi : Kedokteran Kode Blok : Blok 20 Blok : PSIKIATRI Semester : 5 Standar Kompetensi : Mampu memahami dan menjelaskan tentang
Lebih terperinciADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) Kuliah 8 Adriatik Ivanti, M.Psi, Psi
ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) Kuliah 8 Adriatik Ivanti, M.Psi, Psi DEFINISI ADHD Ialah : anak yang memiliki kesulitan memusatkan perhatian dan mempertahankan fokus pada tugas yang sedang
Lebih terperinciKONSEP NORMAL & ABNORMAL
KONSEP & DITA RACHMAYANI, S.PSI., M.A APA YANG DIMAKSUD DENGAN?? adalah Individu dapat menyesuaikan diri, sanggup menghadapi masalah dan kegoncangan, adanya keserasian fungsi jiwa, dan merasa bahwa dirinya
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA DIET BEBAS GLUTEN DAN KASEIN DENGAN PERILAKU HIPERAKTIF ANAK AUTIS
HUBUNGAN ANTARA DIET BEBAS GLUTEN DAN KASEIN DENGAN PERILAKU HIPERAKTIF ANAK AUTIS Dita Fiskasila Putri Hapsari, Agung Kurniawan Jurusan Pendidikan Luar Biasa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Lebih terperinciPENGERTIAN. Dita Rachmayani., S.Psi., M.A dita.lecture.ub.ac.id 5/9/2017
Dita Rachmayani., S.Psi., M.A dita.lecture.ub.ac.id PENGERTIAN Barkley (Rief, 2005) CHADD (Rief, 2005) Secara Umum Gangguan developmental dalam kontrol diri, termasuk di dalamnya permasalahan dalam hal
Lebih terperinciAttention-Deficit Disorders ATTE NTION- DE FICIT/HYPE R AC TIVITY DIS OR DE R
Attention-Deficit Disorders ATTE NTION- DE FICIT/HYPE R AC TIVITY DIS OR DE R Pendahuluan ADHD pola dari perhatian terus2 yg berkurang & tingkat impulsivitas pada seorang anak at remaja yg lebih tinggi
Lebih terperinciBAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. dapat dicegah dan diobati, ditandai oleh hambatan aliran udara yang tidak
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) adalah penyakit paru yang dapat dicegah dan diobati, ditandai oleh hambatan aliran udara yang tidak
Lebih terperinciBAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. objek dalam suatu penelitian. Konsep bersifat umum, kata-kata kunci yang perlu
BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep adalah suatu gambaran yang menghubungkan antara subjek dan objek dalam suatu penelitian. Konsep bersifat umum, kata-kata kunci yang
Lebih terperinciEPIDEMIOLOGI MANIFESTASI KLINIS
DEFINISI Gangguan Bipolar dikenal juga dengan gangguan manik depresi, yaitu gangguan pada fungsi otak yang menyebabkan perubahan yang tidak biasa pada suasana perasaan, dan proses berfikir. Disebut Bipolar
Lebih terperinciEFEKTIFITAS ERP DENGAN MENGGUNAKAN TIM UNTUK MENGURANGI GEJALA OCD
EFEKTIFITAS ERP DENGAN MENGGUNAKAN TIM UNTUK MENGURANGI GEJALA OCD Diana Rohayati 1 M. Fakrurrozi 2 1,2 Jurusan Psikologi, Fakultas Psikologi, Universitas Gunadarma Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk
Lebih terperinciPATOFISIOLOGI ANSIETAS
PATOFISIOLOGI ANSIETAS Faktor Predisposisi (Suliswati, 2005). Ketegangan dalam kehidupan tersebut dapat berupa : 1. Peristiwa traumatik 2. Konflik emosional 3. Konsep diri terganggu 4. Frustasi 5. Gangguan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Kecemasan timbul akibat adanya respon terhadap kondisi stres atau konflik. Hal ini biasa terjadi dimana seseorang mengalami perubahan situasi dalam hidupnya dan dituntut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH) merupakan suatu kondisi medis pada anak yang ditandai dengan gejala hiperaktif, impulsif, dan inatentif (Sinn,
Lebih terperinciGangguan Campuran Anxietas dan Depresi 2013
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kecemasan adalah suatu penyerta yang normal dari pertumbuhan, dari perubahan, dari pengalaman sesuatu yang baru dan belum dicoba, dan dari penemuan identitasnya sendiri
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perilaku berkaitan dengan gangguan fungsi akibat gangguan biologik, sosial,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gangguan jiwa adalah penyakit dengan manifestasi psikologik atau perilaku berkaitan dengan gangguan fungsi akibat gangguan biologik, sosial, psikologik, genetika,
Lebih terperinciPOST TRAUMATIC STRESS DISORDER
Workplan POST TRAUMATIC STRESS DISORDER Oleh: RIDHA MAWADDAH 0907101010116 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA/BLUD RUMAH SAKIT JIWA BANDA ACEH 2014 POST TRAUMATIC STRESS DISORDER Definisi Posttraumatic
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang penelitian. dari 72 tahun di tahun 2000 (Papalia et al., 2005). Menurut data Biro Pusat Statistik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang penelitian Perkembangan dan kemajuan di berbagai bidang, khususnya bidang perekonomian, kesehatan, dan teknologi menyebabkan meningkatnya usia harapan hidup. Peningkatan
Lebih terperinci