Pengalaman Penyusunan ASIA Berbasis HAM TAHUN 2010 BAB I PENDAHULUAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pengalaman Penyusunan ASIA Berbasis HAM TAHUN 2010 BAB I PENDAHULUAN"

Transkripsi

1 TAHUN 00 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan merupakan proses kegiatan yang terus-menerus yang bertujuan untuk mencapai kearah keadilan yang lebih baik. Proses ini membutuhkan modal baik dana, teknologi maupun manusia. Diantara ketiga faktor ini sumber daya manusia adalah faktor terpenting. Sumber daya manusia ini harus benar-benar dapat diandalkan sebagai modal pembangunan. Oleh karena itu, sumber daya manusia perlu dibina sedemikian rupa menjadi sumber daya yang berperan aktif dalam setiap pembangunan. Secara alamiah anak tumbuh menjadi besar dan dewasa, dan anak merupakan bagian dari aset bangsa yang tidak ternilai harganya. Mereka adalah generasi pelanjut perjuangan bangsa yang akan menerima tongkat kepemimpinan di masa yang akan datang. Sebagai pewaris kemerdekaan pemuda bertugas mengisi kemerdekaan, memikul tanggung jawab masa depan terhadap maju mundurnya suatu negara. Agar anak mampu melaksanakan tugas-tugas melanjutkan estafet kepemimpinan dan pembangunan dari generasi pendahulunya, maka kepadanya perlu mendapatkan kesempatan yang seluas-luasnya untuk tumbuh dan berkembang secara wajar baik rohaniah, jasmaniah maupun sosial. Sebagai tindak lanjut atas permasalahan terkait kondisi ibu dan anak tersebut, maka telah dilakukan penyusunan Buku Analisis Situasi Ibu dan Anak (ASIA) sejak tahun 998 Tahun 998: ASIA dikembangkan dengan pendekatan siklus hidup; pada Tahun 006: UNICEF memperkenalkan HRBAP (Human Rights-Based Approach to Programming)/ Perencanaan Program Berbasis HAM; kemudian pada Tahun 007 Bappenas-Bangda- UNICEF mengembangkan modul ASIA berbasis HRBAP serta Pelatihan ASIA berbasis HAM bagi Kab/Kota lokasi kerjasama di Medan, Bali, Manado. Lanjut pada Tahun 008, Tersusun 5 ASIA berbasis HRBAP dari 5 Kab./Kota, kemudian Tim KHPPIA Pusat melakukan Evaluasi yang hasilnya bahwa kualitas ASIA masih belum sesuai harapan. Sehingga direkomendasikan untuk menyusun pedoman ASIA yang bisa diacu oleh Pemda sehingga dukungan APBD bisa dialokasikan untuk penyusunan Kabupaten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page

2 TAHUN 00 ASIA. Pada Tahun 009. Yang dimulai pada bulan Januari awal bulan Mei, Proses penyusunan pedoman ASIA dengan menggunakan pendekatan siklus hidup dan pendekatan hak, dan pada pertengahan Mei Petunjuk Teknis ASIA ditandatangani oleh Bangda dan Bappenas untuk seluruh Gubernur dan Bupati/Walikota. Dan masih pada bulan Mei hingga Agustus Tahun 009, dilaksanakannya sosialisasi petunjuk teknis ASIA dilakukan dalam forum-forum pertemuan pusat dan daerah; terakhir pada September-Desember dilakukan Lokakarya ASIA seluruh stakeholders dan penyelesaian hasil ASIA di Kab/Kota percontohan (yakni: Polewali Mandar dan Surakarta). Di Kabupaten Polewali Mandar, Pada Tahun 00, Proses pemanfaatan hasil ASIA untuk perencanaan pembangunan daerah untuk tahun 0, dan pada Januari-Februari 00, Hasil ASIA (masalah prioritas, indikator, rencana kerja, anggaran, dll) divalidasi dan diverifikasi didalam musrenbang desa/kelurahan dan musrenbang kecamatan. Maret 00: Hasil ASIA di komunikasikan secara formal dalam forum SKPD untuk penyempurnaan dan koordinasi ASIA dengan isu-isu SKPD, Hasil ASIA diakomodir oleh Bappeda dalam menyusun Rancangan Awal Rencana Pembangunan Daerah (RPJPD, RPJMD, RKPD), dan Hasil ASIA diklarifikasi oleh pemangku kepentingan dalam musrenbang Kabupaten/Kota. Dilanjutkan dengan pengembangan peran provinsi dalam fasilitasi pengembangan ASIA Kab/Kota melalui pemanfaatan fasilitator provinsi/daerah (Fasda). Dilakukan pula lokakarya finalisasi dokumen ASIA. Terakhir, sosialisasi dan advokasi tingkat kabupaten yang dilaksanakan pada bulan Juli tahun 00 dan dilanjutkan pada tingkat provinsi Sulawesi barat yang dilaksanakan pada bulan Agustus tahun 00 Buku ASIA yang berbasis HAM ini merupakan sebuah bentuk kajian untuk menganalisis situasi ibu dan anak dengan perspektif keterpenuhan kebutuhan dasar ibu dan anak. Pendekatan hak dalam ASIA membantu mempertajam penilaian situasi yang berorientasi pada pengumpulan informasi terkait dengan situasi ibu dan anak dan penajaman pada isu serta tantangan yang dihadapi oleh ibu dan anak. Agar dapat diketahui permasalahan sesungguhnya, dan penyebab permasalahan serta cara penanganan-nya maka diperlukan sebuah rumusan kebijakan yang tepat. Selain itu, pendekatan berbasis Hak Azasi Manusia (HAM) dalam penyusunan Analisis Situasi Ibu dan Anak (ASIA) bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan keinginan bagi setiap orang untuk menghormati dan menjunjung tinggi hak-hak perempuan dan anak. Kabupaten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page

3 TAHUN 00 Penulisan ASIA HRBAP adalah proses yang baru, untuk mempromosikan hak anak dan perempuan, melibatkan masyarakat, NGO, lintas sector, anak, dimana dalam tahap penyususnannya banyak sekali cerita yang perlu dishare dan disikapi knowledge, Proses Penyusunan Analisis Situasi Ibu dan Anak di Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar telah melibatkan beberapa SKPD yang terkait dengan situasi ibu dan anak, antara lain Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Pemuda & Olahraga, Dinas Sosial, Tenaga Kerja & Transmigrasi, BPS, Dinas Kependudukan & Catatan Sipil, dan BKKB & PP, Selain itu juga melibatkan perguruan tinggi yakni Universitas Hasanuddin, serta Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lokal yakni LPSP, LKBS, Mandar Institute, Yasmib dengan dikoordinir oleh Bappeda Kabupaten Polewali Mandar. B. Tujuan Dokumentasi ASIA. Menyusun bahan replikasi dengan mendokumentasikan hal-hal yang bersifat positif/negative, hambatan/solusi, dan kiat-kiat/tips.. Masukan untuk perbaikan buku pedoman 3. Bahan penyusunan paket advokasi 4. Sebagai bahan untuk mengidentifikasi knowledge: innovation, lesson learned dan best practice untuk keperluan diseminasi dan replikasi. C. Metode Penyusunan Dokumentasi Penyusunan ASIA HAM Laporan dokumentasi merupakan bentuk komunikasi yang dapat dilakukan secara tertulis atau lisan mengenai sesuatu hal tertentu sesuai dengan tujuan penulisannya. Metode dalam menyusun dokumentasi penyusunan ASIA HAM yakni cara pengumpulan dan penyajian data. Dalam proses pengumpulan mengacu pada permasalahan dan tujuan. Data yang terdapat dalam laporan dokumentasi ini diperoleh dari berbagai sumber, baik sumber primer maupun sumber sekunder. Setelah dikumpulkan, kemudian data ini dikelompokkan, sehingga terdapat data yang menjadi bahan utama dan data pendukung atau penunjangnya. Dokumentasi merupakan salah satu metode/teknik pengumpulan data yang banyak di pakai dalam penelitian kualitatif. Dalam skripsi/laporan penelitian, kadang peneliti pemula salah mengartikan metode dokumentasi. Mereka menyamakan metode ini dengan kajian/telaah pustaka (literature review), sehingga kebanyakan Kabupaten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 3

4 TAHUN 00 beranggapan tentang dokumen yang dijadikan data adalah literatur, buku, artikel jurnal tentang topik penelitian. Padahal, mestinya bukan itu yang dimaksud dengan data berupa dokumentasi. Data dokumentasi yang dimaksud disini adalah informasi mengenai suatu kejadian baik berupa tulisan, angka, gambar, grafik, dan lain sebagainya. Sehingga nantinya dapat dijadikan untuk acuan selanjutnya. Kabupaten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 4

5 TAHUN 00 BAB II PENJELASAN UMUM A. Gambaran Umum Kabupaten Polewali Mandar. Wilayah Kabupaten Polewali Mandar Kabupaten Polewali Mandar terletak di wilayah Propinsi Sulawesi Barat, posisinya berada di sisi Selat Makassar dan diapit oleh Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah. Provinsi Sulawesi Barat terbentuk pada Tahun 004 Undang Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tentang Pembentukan Provinsi Sulawesi Barat, merupakan pecahan dari provinsi Sulawesi Selatan, serta Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 005 Tanggal 7 Desember 005 Tentang Perubahan Nama dari Kabupaten Polewali Mamasa menjadi Polewali Mandar. Kabupaten Polewali Mandar terletak antara Lintang Selatan dan Bujur Timur. Adapun wilayah batasan dengan kabupaten-kabupaten antara lain: ) Sebelah Utara : berbatasan dengan Kabupaten Mamasa ) Sebelah Timur : berbatasan dengan Kabupaten Pinrang 3) Sebelah Selatan : berbatasan dengan Selat Makassar 4) Sebelah Barat : berbatasan dengan Kabupaten Majene Kabupaten Polewali Mandar dengan luas wilayah.0,30 km terdiri atas 6 kecamatan dengan 44 desa, 3 kelurahan, dan 706 dusun/lingkungan. Dari 6 kecamatan di Kabupaten Polewali Mandar, kecamatan yang memiliki desa/kelurahan terbanyak terdapat di Kecamatan Campalagian yakni 8 desa/kelurahan dan kecamatan dengan desa/kelurahan paling sedikit adalah kecamatan Anreapi yakni sebanyak 5 desa/kelurahan. Diantara 6 kecamatan di Kabupaten Polewali Mandar, ibukota kecamatan yang letaknya terjauh dari ibukota kabupaten adalah ibukota Kecamatan Tubbi Taramanu yaitu sejauh 7 km sementara Kecamatan Polewali adalah Ibukota Kabupaten Polewali Mandar. Data wilayah Kabupaten Polewali Mandar dapat dilihat pada Tabel berikut. Kabupaten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 5

6 TAHUN 00 Tabel Jumlah Desa, Kelurahan, Dusun/Lingkungan Dirinci Per Kecamatan di Kabupaten Polewali Mandar Tahun 009 Kecamatan Jumlah Desa Kelurahan Dusun/Lingkungan Jumlah Sumber: Badan Pusat Statistik, Tahun 009 Kondisi iklim Kabupaten Polewali Mandar berdasarkan data tahun 008 tercatat bahwa suhu udara maksimum rata-rata pada siang hari mencapai 3 0 C dan suhu minimum rata-rata pada alam hari berkisar 5 0 C. Jumlah curah hujan sepanjang tahun 008 adalah.8 mm atau sebanyak 69 hari, curah hujan terbesar terjadi dari bulan Desember hingga Juni.. Penduduk Pada tahun 009, jumlah penduduk Kabupaten Polewali Mandar sebesar jiwa tersebar di 6 kecamatan dengan perkiraan laju pertumbuhan penduduk sebesar 0,50 persen. Penduduk ini terdiri dari laki-laki dan perempuan. Rasio jenis kelamin pada tahun 009 sebesar 95, yang artinya bahwa dari 00 perempuan terdapat 95 laki-laki. Kepadatan penduduk sebesar 85 jiwa/km. Laju pertumbuhan 0,50 persen, jumlah rumah tangga di Kabupaten Polewali Mandar pada tahun 009 diperkirakan sebanyak 80.6 rumah tangga. Sementara itu, rata-rata jumlah anggota rumah tangga pada tahun 009 diperkirakan sebesar 5 jiwa per rumah tangga. Komposisi penduduk Kabupaten Polewali Mandar dapat dilihat pada Tabel berikut: Kabupaten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 6

7 TAHUN 00 Tabel Karakteristik Penduduk di Kabupaten Polewali Mandar Tahun 009 Keadaan Jumlah Penduduk Total Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin: a. Laki-laki b. Perempuan Rasio Jenis Kelamin Jumlah Rumah Tangga Rata-rata Jumlah Anggota Rumah Tangga 5 5 Pertumbuhan Penduduk (%) 0,5 0,5 Kepadatan Penduduk/km² Sumber: Badan Pusat Statistik, Grafik Piramida Penduduk Kabupaten Polewali Mandar Tahun 009 Kelompok Umur ,96 3,78 Perempuan 3,648 6,5 Laki-laki 5,907 0,35 7,377 0,843 4,6 5,58 7,0 5,86 6,70,500,89 0,3 30,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 30,000 Jumlah Penduduk Sumber : Badan Pusat Statistik, 009 Dari piramida struktur penduduk pada Grafik Kabupaten Polewali Mandar terlihat bahwa kelompok umur terbesar berada pada kelompok umur 0-4 tahun yaitu sebanyak jiwa, yang terdiri dari.673 laki-laki dan.500 perempuan. Sedangkan kelompok umur terkecil berada pada kelompok umur 75 tahun ke atas yaitu sebanyak 5.84 jiwa, yang terdiri dari. laki-laki dan.96 perempuan. Kabupaten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 7

8 TAHUN Ketenagakerjaan Ketenagakerjaan merupakan aspek yang sangat mendasar dalam kehidupan manusia karena mencakup dimensi ekonomi dan sosial. Setiap upaya pembangunan selalu diarahkan pada perluasan kesempatan kerja sehingga penduduk dapat memperoleh manfaat langsung dari pembangunan. Salah satu sasaran utama pembangunan adalah terciptanya lapangan kerja baru dalam jumlah da n kualitas yang memadai sehingga dapat menyerap tambahan angkatan kerja setiap tahun. Tabel 3 Persentase Penduduk 5 Tahun Keatas Menurut Golongan Angkatan Kerja dan Jenis Kelamin di Kabupaten Polewali Mandar Tahun Golongan Angkatan Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan Kerja Angkatan kerja 84,07 84,48 46,05 53,05 64,03 68,3 Bekerja 80,05 8,7 4,9 48,49 60,09 64,63 Pengangguran 4,03,76 3,86 4,56 3,94 3,69 Bukan Angkatan Kerja 5,93 5,5 53,95 46,95 35,97 3,68 Sekolah 8,80 8,0 8,85 6,84 8,83 7,50 Mengurus Rumah 0,4,8 4,04 36,85,83 9,53 Tangga 3 Lainnya 6,7 6,4 4,06 3,6 5,3 4,66 Sumber: Sakernas, BPS Persentase angkatan kerja dari tahun ke tahun semakin meningkat. Hal ini tercermin dalam Tabel 3. Demikian pula persentase penduduk yang bekerja mengalami peningkatan. Kondisi ini berdampak pada penurunan angka pengangguran. Pada tahun 008 persentase pengangguran menurun yaitu dari 3,94% menjadi 3,69%. Ditinjau dari sisi gender, persentase perempuan yang menganggur lebih banyak daripada laki-laki. Seperti halnya pada tahun 007, penduduk yang termasuk bukan angkatan kerja mayoritas mengisi waktunya dengan melakukan kegiatan mengurus rumah tangga yakni sebanyak 9,53% dengan didominasi kaum perempuan. Kabupaten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 8

9 TAHUN Sumber Daya Daerah a. Pendidikan Pendidikan merupakan salah satu sarana meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM). Salah satu upaya pemerintah daerah dalam rangka mengembangkan dan meningkatkan SDM adalah melalui pendidikan dengan mencanangkan program wajib belajar tahun, dan membuka akses yang semakin luas agar pemerataan pendidikan dapat diwujudkan. Program ini diharapkan akan mempercepat terciptanya kualitas sumber daya manusia yang siap bersaing dalam era globalisasi. Keadaan pendidikan di Kabupaten Polewali Mandar meliputi jumlah sekolah, murid dan guru, mulai dari tingkat Taman Kanak-Kanak (TK), sampai Sekolah Menengah Tingkat Atas (SMTA) adalah sebagai berikut: Tabel 4 Tingkat Pendidikan dan Guru di Polewali Mandar 009 Tingkat Sarana Pendidikan Peserta Didik Guru (Orang) Pendidikan (Buah) (Orang) Klpk. Bermain TK SD/MI SMTP SMTA PT 4 Sumber: Dinas Pendidikan Polewali Mandar 009 b. Kesehatan Berdasarkan data kesehatan di Kabupaten Polewali Mandar pada tahun 009 ada 3 orang dokter umum, orang dokter gigi, 0 orang dokter ahli, dan 0 orang bidan. Sampai tahun 009 Kabupaten Polewali Mandar memiliki 3 rumah sakit, yakni Rumah Sakit Umum Daerah dan Rumah Sakit ABRI dan Rumah Sakit Swasta. Sedangkan jumlah puskesmas sebanyak 0 unit. c. Perlindungan Anak Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar menyusun kebijakan yang memperhatikan kebutuhan dasar anak melalui Peraturan Daerah No. 5 Tahun 004 Tentang Pembebasan Biaya Penertiban Akte Kelahiran Untuk Anak 0-8 tahun tanpa terkecuali, sehingga kebutuhan dasarnya dapat terpenuhi seperti hak mendapatkan Kabupaten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 9

10 TAHUN 00 warisan, hak mendapatkan pendidikan, dan hak mendapatkan status sosial. d. Keluarga Berencana (KB) Pada tahun 009 di Kabupaten Polewali Mandar tercatat 3.04 peserta Keluarga Berencana (KB) yang baru. Jumlah ini meningkat dari tahun sebelumnya sebesar akseptor. Peningkatan jumlah akseptor terjadi pada peserta KB laki-laki yang peningkatannya cukup drastis, dari,% pada tahun 008 menjadi 96,58% tahun 009. Sedangkan tahun 008 peserta KB perempuan terjadi penurunan dari 97,88% menjadi 3,4% pada tahun Anggaran a. Anggaran yang bersumber dari APBD Tabel 5 Alokasi Dana APBD Kabupaten Polewali Mandar Tahun No SKPD Selisih (Rp.) Persen (%) Persentase Total APBD Dinas Pendidikan ( ) 30, Dinas Kesehatan ( a Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa Pemberdayaan Perempuan dan KB - Bidang Pemberdayaan Perempuan - Bidang Keluarga Berencana b Badan Koordinasi KB dan PP Dinas Sosial Tenaga Kerja ,37 0, 5 Dinas Kependudukan Dan Capil ( ) 39,99 0,9 0,7 6 Rumah Sakit Umum Daerah ,8 5,8 Total APBD 490,394,9,73 5,990,53,557 Sumber data: Bappeda Kab. Polewali Mandar Tahun 00 b. Anggaran yang bersumber dari Non APBD Tabel 6 Allokasi Dana Unicef dan Kabupaten Polewali Mandar Tahun 00 Alokasi Jumlah (Rp) Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olah Raga Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Jumlah Sumber data: Bappeda Kab. Polman Tahun Kabupaten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 0

11 TAHUN Kebijakan atau Peraturan Berbagai kebijakan dan peraturan yang telah dikeluarkan dan diimplementasikan di Kabupaten Polewali Mandar sebagai upaya untuk pemenuhan hak khususnya bagi ibu dan anak. Adapun kebijakan dan peraturan: a) Peraturan Daerah No. 5 Tahun 004 Tentang Pembebasan Biaya Penertiban Akta Kelahiran merupakan kebijakan Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar agar semua anak usia 0-8 tahun dapat memperoleh akta kelahiran tanpa terkecuali. b) Peraturan Daerah (Perda) Nomor 4 Tahun 009 Tentang Penyelenggaraan dan Retribusi Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil Perda ini terkait dengan kepemilikan KTP, Kartu Keluarga dan Akta Catatan Sipil antara lain Akta Kematian, Akta Perceraian. c) Peraturan Daerah No. 5 Tahun 009 Tentang Pendidikan Gratis merupakan kebijakan Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar dimaksudkan agar kebutuhan anak terhadap pendidikan dapat terpenuhi, sehingga mengurangi buta aksara dan kebodohan dan menciptakan generasi bangsa yang mempunyai harkat, martabat, berakhlak mulia dan mempunyai daya saing di era globalisasi. d) Peraturan Bupati Nomor 6 tahun 008 Tentang Pelayanan Kesehatan di Puskesmas dan Rujukan Rawat Jalan Bagi Masyarakat yang Dijamin Pemerintah Kabupaten. Kabupaten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page

12 TAHUN 00 B. Profil Ibu dan Anak a. Pendidikan Grafik APM Pendidikan Pra Sekolah Usia 4-6 Tahun Tahun 007 Tahun 008 Tahun 009 Kabupaten Polewali Mandar Grafik 3 Angka Partisipasi Murni Sekolah Dasar Usia 7- Tahun Tahun 007 Tahun 008 Tahun 009 Kabupaten Polewali Mandar Grafik 4 Angka Partisipasi Murni SMP Usia 3-5 Tahun Tahun 007 Tahun 008 Tahun 009 Kabupaten Polewali Mandar Kabupaten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page

13 Pengalaman Penyusunann ASIA Berbasis HAM TAHUN 00 Grafik 5 Angka Melek Huruf Penduduk Usia 5-4 tahun Kabupaten Polewali Mandar Tahun 008 Maksimal 684 8,687 9,37 Minimum Rata-rata 90 3,879 4,69 Penduduk Melek Aksara Usia 5-4 Tahun Penduduk Buta Aksara Usia 5-4 Tahun Penduduk Usia 5-4 Tahun 0.86 Grafik 6 Angka Putus Sekolah Tahun 007 Tahun 008 Tahun 009 Kabupaten Polewali Mandar b. Kesehatan. Jumlah Kematian Ibu (AKI) Grafik 7 Jumlah Kematian Ibu (AKI) Tahun Kabupaten Polewali Mandar Kabupaten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 3

14 TAHUN 00 Jumlah Kematian ibu di Kab. Polewali Mandar tahun 007 sebanyak 5 kematian dan pada tahun 008 mengalami kenaikan menjadi 7 kematian, dan turun lagi pada tahun 009 menjadi kematian. Bila dibandingkan dengan standar nasional (MDGs) yaitu 50 per kelahiran hidup dikali dengan kelahiran hidup tahun 007 di Polewali Mandar sebesar maka diperoleh jumlah batasan sebesar 7, Namun demikian target ini harus diturunkan sampai 3/4nya ditahun 05, jadi posisi normalnya adalah hanyaa sekiatr 5 kematian ibu Posisi kematian di Polewali Mandar sebanyak yang hanya 5 kematian masih terlalu tinggi, demikian juga kematian ditahun 008 dan 009 masih terlalu tinggi, bila dibandingkan dengan batasan target MDGs.. Jumlah Kematian Bayi (AKB) Grafik 8 Jumlah Kematian Bayi (AKB) Kabupaten Polewali Mandar Berdasarkan batasan capaian indikator MDGs angka kematian bayi diharapkan berada dibawah 35 per 000 kelahiran hidup. Dengan jumlah kematian di Kab. Polewali Mandar di tahun 007 sebanyak 46 dibagi dengan jumlah kelahiran hidup di kali 000 ribu makaa diperoleh 7 kematian, masih berada dibawah standar MDGs, demikian juga di tahun 008 dan tahun 009. Kabupaten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 4

15 Pengalaman Penyusunann ASIA Berbasis HAM TAHUN Jumlah Kematian Anak Balita (AKABA) Grafik 9 Jumlah Kematian Anak Balita (AKABA) Kabupaten Polewali Mandar Angka Kematian Anak Balita (AKABA) adalah jumlah kematian anak balita per.000 kelahiran hidup yang dapat memberikan gambaran salah satu indikator status kelangsungan hidup di suatu wilayah. Angka kematian anak balita di Kab. Polewali Mandar per kelahiran hidup di tahun berdasarkan pengumpulan data sektor. 4. Balita dengan Bawah Garis Merah (BGM) Grafik 0 Persentase Balita dengan Bawah Garis Merah (BGM) Tahun Kabupaten Polewali Mandar Kabupaten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 5

16 TAHUN 00 5 Anak di Imunisasi Campak Sebelum Usia Tahun Grafik Proporsi Anak di Imunisasi Campak Sebelum Usia Tahun Kabupaten Polewali Mandar 6 Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) Grafik Persentase Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) Kabupaten Polewali Mandar 7. Status Gizi Balita Grafik 3 Status Gizi Balita Kabupaten Polewali Mandar Tahun 009 % % 8% 7% Buruk Kurang Baik Lebih Kabupaten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 6

17 Pengalaman Penyusunann ASIA Berbasis HAM TAHUN Balita yang Naik Berat Badannya Sesuai Garis Pertumbuhan Grafik 4 Persentase Balita yang Naik Berat Badannyaa Sesuai Garis Pertumbuhan Kabupaten Polewali Mandar 9. Cakupan Kunjungan Bayi Grafik 5 Persentase Cakupan Kunjungan Bayi 9% 36% % 0. Cakupan Pemberian Vitamin A pada Balita Grafik 6 Persentase Cakupan Pemberian Vitamin A pada Balita Kabupaten Polewali Mandar Kabupaten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 7

18 TAHUN 00. Cakupan Pemberian ASI Ekslusif Grafik 7 Persentase Cakupan Pemberian ASI Ekslusif Kabupaten Polewali Mandar Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) Grafik 8 Jumlah Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) Kabupaten Polewali Mandar (66 Desa) 3. Pertolongan Persalinan oleh Bidan atau Tenaga Kesehatan yang Memiliki Kompetensi Kebidanan Grafik 9 Cakupan Pertolongann Persalinan oleh Bidan atau Tenaga Kesehatan yang Memiliki Kompetensi Kebidanan Kabupaten Polewali Mandar Kabupaten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 8

19 Pengalaman Penyusunann ASIA Berbasis HAM TAHUN Kunjungan K4 Grafik 0 Cakupan Kunjungan K4 Tahun 009, 80.3 Tahun 007, 7.5 Tahun 008, 73.9 Kabupaten Polewali Mandar 5. Pelayanan Nifas Grafik Cakupan Pelayanan Nifas Kabupaten Polewali Mandar 35% 3% % 6. Komplikasi Kebidanan yang Ditangani Grafik Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani Tahun 008, 7.5 Tahun 009, Tahun 007, 37.5 Kabupaten Polewali Mandar Kabupaten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 9

20 TAHUN Prevalensi Malaria Grafik 3 Prevalensi Malaria Kabupaten Polewali Mandar 8. Penderita Malaria yang Mendapat Pengobatan efektif Grafik 4 Penderita Malaria yang Mendapat Pengobatan Efektif 009, , ,.8 9. Prevalensi TB Kabupaten Polewali Mandar Grafik 5 Prevalensi TB Kabupaten Polewali Mandar Kabupaten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 0

21 Pengalaman Penyusunann ASIA Berbasis HAM TAHUN Angka Kematian TB Grafik 6 Angka Kematian TB di Kabupaten Polewali Mandar Angka Penemuan Pasien TB-BTA+ Grafik 7 Persentase Angka Penemuan Pasien TB-BTA Kabupaten Polewali Mandar. Angka Kesembuhan Pasien Baru Tuberkolosis (AKP-TB) Grafik 8 Angka Kesembuhan Pasien Baru Tuberkolosis (AKP-TB) Kabupaten Polewali Mandar Kabupaten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page

22 TAHUN Angka Kesakitan Penyakit Kusta Grafik 9 Angka Kesakitan Penyakit Kusta Tahun 009, 8.4 Tahun 007,.7 Tahun 008, 3.45 Kabupaten Polewali Mandar 4. Angka Kesakitan Penyakit Demam Berdarah (DBD) Grafik 30 Angka Kesakitan Penyakit Demam Berdarah (DBD) Kabupaten Polewali Mandar 0 5. Case Fatality Rate pada Saat Kejadian Luar Biasa (KLB) Grafik 3 Case Fatality Rate pada Saat KLB Tahun % 70% Kabupaten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page

23 Pengalaman Penyusunann ASIA Berbasis HAM TAHUN 00 c. Kependudukann Catatan Sipil Grafik 3 Jumlah Penduduk yang Memiliki dan Tidak Memiliki Akta Kelahiran Di Kabupaten Polewali Mandar Tahun 008 Tahun 009 Tidak Memiliki Akta Kelahiran Memiliki Akta Kelahiran Grafik 33 Persentase Anak Usia 0-8 Tahun dan Kepemilikan Akte Kelahiran Tahun Kabupaten Polewali Mandar Ya, dapat ditunjukan Ya, tidak dapat ditunjukkan Tidak/ belum punya Tidak tahu harus punya Grafik 34 Trend Realisasi Penerbitan Akta Kelahiran Kabupaten Polewali Mandar Kabupaten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 3

24 TAHUN 00 Grafik 35 Jumlah Kepemilikan Kartu Tanda Penduduk (KTP) Tahun % 45% Tidak Memiliki KTP Memiliki KTP Grafik 36 Jumlah Kepemilikan Kartu Keluarga (KK) Tahun Tidak Memiliki KK Memiliki KK Kabupaten Polewali Mandar d. Pemberdayaan Perempuan dan perlindungan anak. Pemberdayaan Perempuan Grafik 37 Jumlah Anggota Dewan dan Jumlah Camat Menurut Jenis Kelamin Kabupaten Polewali Mandar Anggota DPRD Laki-laki C a m a t Perempuan Kabupaten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 4

25 Pengalaman Penyusunann ASIA Berbasis HAM TAHUN 00 Grafik 38 Persentase Lurah/Desa di Kabupaten Menurut Jenis Kelamin Tahun 008 Tahun 009 Perempuan Laki-Laki. Grafik 39 Persentase Pejabat Sturuktural Dirinci Menurut Eselon dan Jenis Kelamin Eselon II Eselon III Eselon IV.a Perempuan Laki-laki Grafik 40 Persentase Pengurus Organisasi Politik dan Pengurus Organisasi Sosial Menurut Jenis Kelamin Pengurus Partai Politik Laki-Laki Pengurus Organisasi Sosial Perempuan Kabupaten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 5

26 TAHUN 00 Grafik 4 Persentase Perempuan sebagai Pengurus Organisasi Sosial Tahun 008 % 98% Perempuan Laki-laki No.. Perlindungan Anak Tabel 7 Data Kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dan Kekerasan Terhadap Anak (KTA)Tahun 007 Kecamatan KDRT L P L P Polewali Tinambung Matakali Wonomulyo Anreapi Campalagian No Jumlah Sumber: Kepolisian Kab. Polman Kecamatan Polewali Wonomulyo Campalagian Binuang Tabel 8 Data Kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dan Kekerasan Terhadap Anak (KTA) Tahun 008 KDRT Penganiayaan Pemerkosaan Penganiayaan Pencabulan Pemerkosaan Jumlah L P L P L P L P L P Jumlah Sumber: Kepolisian Kab. Polman Jumlah Penganiayaan Pengancaman Penganiayaan Jenis Kejahatan Pemerkosaan KTA Perbuatan cabul Orang Hilang L P L P L P L P L Jumlah Jenis kejahatan KTA Jumlah Perencanaan Pembunuhan P Jumlah Jumlah Kabupaten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 6

27 TAHUN 00 No Kecamatan Tabel 9 Data Kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dan Kekerasan Terhadap Anak (KTA) Tahun 009 KDRT Jenis kejahatan Penganiayaan Pemerkosaan Jumlah Penganiayaan Pencabulan Pemerkosaan L P L P L P L P L P Polewali Luyo Matakali Wonomulyo Anreapi Campalagian Tutar Tapango Mapilli Jumlah 7 Jumlah 38 Sumber: BadanKoordinasi KB dan PP KTA Jumlah e. Keluarga Berencana (KB) Grafik 4 Persentase Peserta KB Perempuan dan Laki-laki Tahun 008 Tahun 009 Tahun 008 Tahun 009 Perempuan Laki-laki Kabupaten Polewali Mandar Kabupaten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 7

28 TAHUN 00 Grafik 43 Angka Pemakaian Alat Kontrasepsi pada Pasangan Usia Subur (PUS) dan Angka Penggunaan Kondom Tahun 008 Tahun 009 Tahun 008 Tahun 009 Angka Pemakaian Kontrasepsi Pada Pasangann Usia Subur (PUS) Angka Penggunaan Kondom Kabupaten Polewali Mandar f. Sosial Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Tabel 0 Rekapitulasii Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Kabupaten Polewali Mandar Tahun 009 No. Jenis PMKS. Anak Balita Terlantar. Anak Terlantar 3. Anak Korban Tindak Kekerasan 4. Anak Nakal 5. Anak Jalanan 6. Anak Cacat 7. Wanita Rawan Sosial Ekonomi 8. Wanita Korban Tindak Kekerasan/ Diperlakukan Salah Sumber: Dinas Sosnakertrann kab. Polewali Mandar Satuan Jiwa Jiwa Jiwa Jiwa Jiwa Jiwa Jiwa Jiwa Jenis Kelamin L P Jumlah Grafik 44 Jumlah Anak Terlantar dan Anak Cacat Dirinci Per Kecamatan Anak Terlantar Anak Cacat Kabupaten Polewali Mandar Kabupaten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 8

29 TAHUN 00 C. Analisis Situasi Ibu dan Anak (ASIA) Berbasis Hak Azasi Manusia. Latar Belakang Permasalahan a. Pembangunan SDM di Daerah merupakan bagian integral dari Pembangunan SDM Nasional. b. Peningkatan kualitas SDM memerlukan suatu perencanaan yang didasarkan pada data dan informasi yg baik. c. Data & Info tsb khususnya diarahkan pd situasi kelompok sasaran yang punya pengaruh kuat thd tumbuh kembang individu dan keluarga, yaitu ibu dan anak sesuai Konsep Life Cycle atau Siklus Hidup. d. Masalah yang dihadapi para perencana di Daerah adalah terbatasnya data dan informasi tentang situasi Ibu dan Anak yang mencakup hal-hal sebagai berikut: - Kelompok usia yang paling rentan; - Jumlah dan sebarannya; - Faktor sosial, budaya dan ekonomi yang mempengaruhinya; - Resiko, kebutuhan, dan hak dari setiap kelompok rentan. e. Masalah tersebut terjadi karena faktor-faktor antara lain: - Belum ada kerangka pikir tentang pembangunan SDM yang terfokus pada Ibu dan Anak (yang disebut Pembangunan SDM- Dini) - Belum ada suatu Analisis Situasi Ibu dan Anak (ASIA) - Masih terbatasnya kemampuan personil dalam melakukan analisis tentang situasi kelompok sasaran. f. Berdasarkan hal-hal tersebut maka dikembangkan metodologi Analisis Situasi Ibu dan Anak (ASIA) di Daerah yang hasilnya dapat digunakan sebagai acuan untuk penyusunan perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian program-program Daerah untuk meningkatkan kualitas SDM. Landasan Hukum a. RPJPN diarahkan untuk mewujudkan tujuan negara sesuai UUD Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia Kabupaten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 9

30 TAHUN 00 yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial - Salah satu cara dengan upaya meningkatkan SDM Indonesia yang ditandai dengan; IPM, IPG, dan TFR. - Untuk meningkatkan IPM, IPG, dan penurunan TFR --- programprogram kesehatan, pendidikan, pemberdayaan perempuan, dan perlindungan anak menjadi prioritas. - Prioritas-prioritas tersebut sejalan dengan sasaran MDGs b. UU No. 3/ Era Desentralisasi - Pemda punya kewenangan yang lebih besar dalam mengatur urusan pemerintahan (termasuk program kesehatan, pendidikan, pemberdayaan perempuan, dan perlindungan anak). - Namun kewenangan tersebut harus diimbangi dengan tanggung jawab untuk memastikan program-program pembangunan sesuai kebutuhan masyarakat dan potensi daerah. - Salah-satu cara kearah itu dengan perencanaan pembangunan daerah yang baik (berdasarkan data akurat, melibatkan seluruh stakeholders) c. Salah-satu tindak lanjut UU No. 3/004 adalah PP No 8 Tahun 008 yang mengatur: - Tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah. - Peraturan pemerintah tersebut mendorong agar perencanaan pembangunan daerah didasarkan pada data yang akurat melalui sebuah analisis daerah yang sejalan dengan kebijakan nasional. - Dalam rangka analisis tersebut ---- Bangda dan Tim Pusat telah menyusun petunjuk teknis ASIA melalui Surat Edaran (SE) Mendagri:. Nomor 93/55/Bangda Tanggal 3 Maret 998. Nomor 440/395/III/Bangda Tanggal Desember 000, dan yang terbaru, 3. Nomor 440/0/III/Bangda Tanggal 7 Mei 009 Kabupaten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 30

31 TAHUN 00. Perjalanan ASIA Tahun 998 : ASIA dikembangkan dengan pendekatan siklus hidup Tahun 006 : UNICEF memperkenalkan HRBAP (Human Rights- Based Approach to Programming)/ Perencanaan Program Berbasis HAM Tahun 007: - Bappenas Bangda - UNICEF mengembangkan modul ASIA berbasis HRBAP - Pelatihan ASIA berbasis HAM bagi Kab/Kota lokasi kerjasama di Medan, Bali, Manado. Tahun 008 : - Tersusun 5 ASIA berbasis HRBAP dari 5 Kab./Kota - Evaluasi Tim Pusat: Kualitas ASIA masih sesuai harapan. - Rekomendasi: perlu pedoman ASIA yang bias diacu oleh Pemda sehingga dukungan APBD bias dialokasikan. Tahun 009: - Januari-Mei : Proses penyusunan pedoman ASIA dengan menggunakan pendekatan siklus hidup dan pendekatan hak - Mei : Petunjuk Teknis ASIA ditandatangani oleh Bangda dan Bappenas untuk seluruh Gubernur dan Bupati/Walikota. - Mei-Agustus : Sosialisasi Petunjuk Teknis ASIA dilakukan dalam forum-forum pertemuan pusat dan daerah - September-Desember : Lokakarya ASIA seluruh stakeholders dan penyelesaian hasil ASIA di Kab/Kota percontohan (Polewali Mandar dan Surakarta) Tahun 00: - Proses pemanfaatan hasil ASIA untuk perencanaan pembangunan daerah tahun 0 - Pengembangan peran provinsi dalam fasilitasi pengembangan ASIA Kab/Kota melalui pemanfaatan fasilitator provinsi (daerah) Kabupaten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 3

32 TAHUN Tahapan Pengembangan ASIA di Surakarta dan Polman Tahap (September-Desember) 009: Lokakarya ASIA seluruh stakeholders dan penyelesaian hasil ASIA. Saat ini sudah tersusun hasil ASIA Kabupaten Polewali Mandar dan ASIA Kota Surakarta; Tahap (Januari-April) 00: - Januari-Februari 00: Hasil ASIA (masalah prioritas, indikator, rencana kerja, anggaran, dll) divalidasi dan diverifikasi di dalam musrenbang desa/kelurahan dan musrenbang kecamatan. - Maret 00: Hasil ASIA di komunikasikan secara formal dalam forum SKPD untuk penyempurnaan dan koordinasi ASIA dengan isu-isu SKPD, Hasil ASIA diakomodir oleh Bappeda dalam menyusun Rancangan Awal Rencana Pembangunan Daerah (RPJPD, RPJMD, RKPD), dan Hasil ASIA diklarifikasi oleh pemangku kepentingan dalam musrenbang Kabupaten/Kota. - April 00: Advokasi hasil ASIA kepada Tim Anggaran Pemda dan DPRD. Tahap 3 (Mei 00): - Lokakarya Finalisasi dokumen ASIA. 4. Maksud ASIA ASIA merupakan upaya penyediaan data dan informasi kuantitatif dan kualitatif tentang resiko, kebutuhan, dan hak-hak kelompok rentan, sebaran budaya dan sosio ekonomi yang mempengaruhinya, sehingga dapat digunakan sebagai acuan perencanaan program-program peningkatan kualitas SDM di Daerah. 5. Tujuan ASIA a) Memperoleh data dan informasi kuantitatif dan kualitatif yang akurat dari berbagai sumber yang tersedia di Daerah menurut indikator yang relevan. b) Menyusun interpretasi Situasi Ibu dan Anak yang berkenaan dengan resiko dan kebutuhannya menurut kelompok sasaran, jumlah dan sebarannya. c) Menganalisis dan menyimpulkan berbagai intervensi atau program yang ada (telah dan sedang dilakukan) oleh dinas/instansi terkait atau oleh lintas sektor. Kabupaten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 3

33 TAHUN Manfaat ASIA a) Dapat digunakan sebagai masukan untuk penyusunan dokumen perencanaan daerah. b) Dapat digunakan sebagai alat pengendalian perencanaan dan pelaksanaan program pembangunan SDM-Dini Daerah. c) Dapat digunakan sebagai sarana penyamaan persepsi dalam pengambilan keputusan dan menentukan prioritas program pembangunan SDM-Dini Daerah. 7. Kerangka Pikir Pembangunan SDM Gambar Kerangka Pikir Pembangunan SDM 8. Pendekatan Siklus Hidup Kelompok Sasaran dalam ASIA a) Remaja wanita dan pria, usia 5- tahun; b) Wanita usia subur dan pasangan usia subur (usia 5-49 tahun); c) Ibu hamil, bersalin dan nifas (5-49 tahun), janin dan bayi baru lahir (0-8 hari); d) Ibu menyusui (5-49 tahun) dan bayi (0-) bulan; e) Balita dan anak prasekolah, usia -83 bulan; f) Anak usia sekolah. Usia 7-5 tahun; g) Anak perempuan dan remaja wanita, usia 0-9 tahun; h) Rumah tangga, masyarakat, dan para lanjut usia (lansia). Kabupaten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 33

34 TAHUN 00 Gambar 3 Tahapan Siklus Hidup Keluarga untuk ASIA Gambar 4 Intervensi Berdasarkan ASIA 9. Pendekatan Hak dalam ASIA. Pendekatan hak dalam pembangunan SDM didasarkan pada prinsipprinsip Hak Asasi Manusia Prinsip-prinsip HAM sebagaimana tercantum dalam piagam PBB menekankan pada kesepahaman dan kesepakatan akan beberapa hal yaitu: Kabupaten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 34

35 TAHUN 00 a. Kesetaraan, bahwa seluruh manusia dilahirkan bebas dan sama dalam martabat dan hak; b. Universalitas, bahwa HAM menentukan standar bagi orang diseluruh bagian di dunia ini; c. Non-diskriminasi, bahwa seluruh manusia tidak boleh didiskriminasi berdasarkan ras, warna kulit, gender, bahasa, agama, pandangan politik, dan lainnya; d. Indivisibilitas, bahwa tidak ada hak yang boleh dirampas dari manusia; e. Saling ketergantungan, bahwa seluruh HAM merupakan bagian yang sangat penting dari sebuah kerangka komplementer; f. Tanggung jawab dan akuntabilitas, bahwa tanggung jawab menyangkut tanggung jawab kekuasaan dari pemegang kekuasaan dan tanggung jawab individu. Tanggung jawab kekuasaan terkait tanggung jawab untuk membuat dan mengimplementasikan undang-undang dan menggambarkan penerapan hak asasi, serta tanggung jawab individu yaitu tanggung jawab untuk menghargai hak orang lain dan memberikan advokasi dari dan untuk membela orang yang haknya dilanggar atau bahkan ditolak.. Pendekatan hak dalam pembangunan SDM diupayakan untuk memenuhi hak dasar manusia sejak lahir. Kerangka hukum untuk pemenuhan hak dilandaskan pada berbagai peraturan atau perundangan baik skala nasional seperti UU Nomor 3 Tahun 00 tentang Perlindungan Anak dan UU Nomor 3 Tahun 004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga, ataupun skala internasional terkait dengan Konvensi Hak Anak dan Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan. Secara umum berbagai kerangka hukum tersebut diarahkan untuk memenuhi: a. Hak untuk mendapatkan kebebasan dan hak sipil b. Hak untuk mendapatkan lingkungan keluarga dan pengasuhan alternative c. Hak akan kesehatan dan kesejahteraan d. Hak akan pendidikan, rekreasi, dan budaya/seni e. Hak untuk perlindungan anak Kabupaten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 35

36 TAHUN Pendekatan hak dalam pembangunan SDM pada perencanaan program berbasis hak asasi atau human rights-based approach to programming (HRBAP) Kerangka perencanaan program berbasis hak dapat disimpulkan sebagai berikut: a. Kerangka analisis didasarkan pada berbagai perundangan dan peraturan (UU Perlindungan Anak, UU Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga, Konvensi Hak Anak, serta Konvensi segala Penghapusan Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan) b. Akuntabilitas dari pemangku tugas untuk pemenuhan hak perlu diperkuat di semua tingkatan. c. Pelaksanaan hak harus sejalan dengan tanggung jawab, artinya pemegang hak bertanggung jawab untuk menghargai hak-hak orang lain. d. Proses sama pentingnya dengan hasil, artinya proses untuk memenuhi hak harus sejalan dengan kualitas atau hasil pemenuhan hak itu sendiri. Hal ini untuk menjamin partisipasi seluruh pihak sehingga pemenuhan hak dapat berkesinambungan karena ada upaya dan komitmen untuk membangun kapasitas dan kemampuan ibu dan anak dalam mengidentifikasi dan meminta pemenuhan hak-haknya. Kabupaten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 36

37 Pengalaman Penyusunann ASIA Berbasis HAM TAHUN TAHAPAN PENYUSUNAN ASIA. Penilaian Situasi Mencakup: perumusan masalah, menentukan besarnya masalah, pilih indikator (dengan mempertimbangkan sasaran daerah) Dilaksanakan dengan metodee partisipatif & lintas sektor (stakeholders termasuk kelurahan sasaran ibu & anak). Penilaian Situasi Anak Putus Sekolah Masih Tinggi dan Cakupan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Masih Rendah No. Masalah pokok Rendahnya APM Prasekolah Jumlah Putus Sekolah SD yang Masih Tinggi Kelompok siklus hidup yang paling terkena dampak permasalahan 0-6 tahun 7 - tahun Cakupan (besaran/ tingkat keparahan/ populasi berdampak APM prasekolah Tertinggi di Kec. Wonomulyo dengan Capaian 7.40% APM prasekolah Terendah di Kec. Tutar dengan Capaian.55% Jumlah Putus Sekolah SD Tertinggi di Kec. Campalagian dengan Jumlah Capaian = 88 orang Jumlah Putus Sekolah SD Terendah di Kec. Binuang dengan Jumlah Capaian = org Hak dan kewajiban yang belum terwujud dengan merujuk pada pasal uu Hak atas pendidikan, Kesehatan, Rekreasi Hak atas pendidikan Indikator APM Prasekolah Kab. Polman tahun % dan 65% tahun 04 Jumlah Putus Sekolah SD tahun 00 =74 orang Dan 50 0rang tahun 04 Kabupaten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 37

38 TAHUN 00. Analisis Kausalitas (sebab akibat) - Permasalahan ibu dan anak diidentifikasi dg menentukan entukan penyebab langsung, penyebab tidak langsung, & Akar penyebab. Penyebab langsung: hal-hal hal yg terkait dengan dampak langsung. Penyebab tidak langsung: terkait penyampaian pelayanan, akses, perilaku masyarakat 3. Akar Penyebab: masalah struktural (kondi (kondisi sosial ial ekonomi, kebijakan, ketidakmerataan sumber daya, tata kelola, dan situasi politik. - Buat pohon masalah Pohon Masalah Analisis kausalitas PAUD masih rendah RENDAHNYA APM PRASEKOLAH Sarana & Prasarana tdk Menunjang meliputi : Sarana bermain, tenaga tdk professional, jumlah TK/KEL. Bermain masih kurang Kurangnya Alokasi Anggaran PAUD Rendahnya pendidikan tutor Kurangnya Honor Tenaga Pendidik Kurangnya pelatihan tenaga pendidik Kesadaran Masyarakat tentang PAUD masih kurang. Kurangnya sosialisasi ttg pentingnya PAUD Ortu tdk mampu membiayai anak untuk mengikuti PAUD Faktor Ekonomi tdk mendukung. Kurangnya dana sosialisasi tentang paud. Pend. Masyarakat masih rendah 3. Lemahnya partisipasi masyarakat Struktur Politik dan Budaya yang kurang mendukung Kabupaten ten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 38

39 TAHUN Analisis Pola Peran - Melindungi hak, dan - Memenuhi hak. Mengidentifikasi dua peran: pemegang hak dan pengemban kapasitas serta memahami hubungan keduanya. Hubungan antara pemegang hak dan pengemban tugas mencakup Peran untuk: - Menghormati hak, Pola Peran antara Pengemban Tugas terhadap Pemegang Hak untuk Masalah Belum Terpenuhinya Hak Anak atas Pendidikan Dasar Pemegang Klaim Anak-anak Orang tua Sekolah Komite/ masyarakat Kabupaten Pemerintah Provinsi /pusat Pengemban Tugas Orang tua Tendik Masyarakat/ Komite Kabupaten/ Disdikpora Pemerintah Provinsi/ Pusat Orang tua mengedepankan Pend. anaknya, bersikap adil terhadap anaknya, memotivasi anak untuk sekolah Guru disiplin & aktif mengajar, guru sebagai teladan Menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pendidikan anak Kebijakan yg berpihak kpd kepentingan anak (Sekolah Gratis, Beasiswa dll) Kebijakan yg berpihak kpd kepentingan anak (Sekolah Gratis, Beasiswa dll) Orang tua mentaati tata tertib sekolah Guru memotivasi ortu untuk mendukung pendidikan anak Membantu meringankan beban ortu (Gakin) Guru mentaati tata tertib sekolah Sosialisasi Wajar Menyiapkan anggaran Sarana Prasarana & Kebutuhan lainya Menyiapkan anggaran untuk Pembangunan Sarana Prasarana & Kebutuhan lainya Sosialisasi tentang Program Pendidikan Nasional Orang tua berpartisipasi bersama masy dlm pemenuhan kebutuhan sekolah Guru berkomunikasi aktif dengan masyarakat Membantu tersedianya fasilitas sekolah + pemeliharaan Kabupaten ten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Sosialisasi WaJar/Penyediaan pendidikan Alternatif/Paket Sosialisasi Wa-Jar Orang tua membayar pajak/membayar ajak/membayar Zakat Tuntas Wa-Jar Guru bersedia ditempatkan dimana diman saja Mematuhi Sis Dik Nas Membantu menyiapkan lokasi pendidikan (Tanah Hibah) Membantu Pemerintah dalam mensukseskan Diknas Menindak Lanjuti regulasi tentang Diknas 0% Anggaran Menindak Lanjuti regulasi Anggaran yaitu Pusat 50%, Provinsi 30% dan Kabupaten 0% Page 39

40 TAHUN Analisis Kesenjangan Kapasitas Analisis ini akan menunjukkan adanya kesenjangan kapasitas pengemban engemban tugas dalam melaksanakan perannya untuk memenuhi hak. Untuk setiap pemegang hak, ditelaah telaah juga kapasitasnya dalam menuntut hak. Dibuatkan matrikss analisis untuk setiap permasalahan dan setiap pengemban tugas serta pemegang hak Kesenjangan Kapasitas Tenaga Pendidik sebagai pemegang hak Hak Dalam Rangka Menuntut Hak-Haknya Haknya Kepada Pengemban Tugas Dalam Kaitannya dengan Hak Anak Memperoleh Pendidikan Dasar Pengemban Tugas Kapasitas Tanggung jawab Wewenang Sumberdaya Pengambilan keputusan Komunikasi Orang Kurang memberikan sosialisasi yang baik tentang pentingnya pendidikan bagi anak Belum adanya data tentang Anak yang belum sekolah dan angka putus sekolah Belum sepenuhnya guru menerapkan Ramah Anak dan Pelaksanaan PAKEM Belum terbentuknya Paguyuban sebagai badan pengambil keputusan Kurangnya komunikasi dengan semua orang tua peserta didik Tenaga pendidik Masyarakat/komite Kerjasama dengan Stakeholder Pendidikan untuk mensosialisasikan sekolah gratis belum maksimal Kurangnya melibatkan Komite/ masyarakat dalam mengambil keputusan mengenai perbaikan mutu pendidikan Menjalin komunikasi dengan semua unsur masyarakat mengenai pentingnya pendidikan belum maksimal Kabupaten ten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Kabupaten (disdikpora) Pemerintah provinsi Masih kurangnya tenaga Kurangnya Diklat Pendidik di daerah bagi tenaga terpencil pendidik Belum maksimalnya Kurangnya pelaksanaan diklat bagi pemantauan tenaga pendidik pelaksanaan pendidikan di Belum terjadinya kabupaten pemerataan pelatihan di Kurangnya setiap sekolah Advokasi Kebijakan Menjalin Komunikasi dan Pendidikan kerjasama dengan pemerintah lingkungan tentang pentingnya Pendidikan belum maksimal Page 40

41 TAHUN Aksi-aksi kunci Diarahkan untuk meningkatkan kapasitas pemegang hak dlm menuntut haknya dan kapasitas pengemban ngemban tugas dalam d menjalankan tugas utk memenuhi hak. Usulan aksi harus mengarah pada aksi yg dapatt meningkatkan tanggung jawab, wewenang, sumber daya, dan kapasitas untuk mengambil keputusan dan komunikasi. Sasaran Sasaran usulan aksi ada pada setiap tingkat pe pengemban ngemban tugas dan pemegang hak, yaitu dari keluarga, masyarakat, sampai pemerintah. Aksi kunci dikelompokkan ke 5 hal:. advokasi dan mobilisasi sosial,. penyampaian informasi, 3. pelatihan dan pendidikan, 4. penyediaan layanan, 5. perumusan kebijakan dan peratu peraturan, dan lain-lain. lain. Aksi untuk Mengurangi Kesenjangan Kapasitas Orang Tua sebagai Pemegang Hak dalam Kaitannya dengan Hak Anak Memperoleh Pendidikan Dasar Pengemban Tugas Orang Tenaga pendidik Masyarakat/komite Meningkatkan komunikasi dengan tenaga pendidik Membagi peran dan tanggungjawab pendidikan anak Meningkatkan keterlibatan orang tua dalam mengambil keputusan mengenai perbaikan mutu pendidikan Memaksimalkan komunikasi dengan semua unsur masyarakat mengenai pentingnya pendidikan Meningkatkan kemampuan untuk berpartisipasi melalui penguatan ekonomi dan mencari strategi untuk mengatasi kendala geografis agar orang tua dapat berpartisipasi secara oprimal Pemerintah provinsi Kabupaten (disdikpora) Kapasitas Tanggung jawab Wewenang Sumberdaya Pengambilan keputusan Komunikasi Kabupaten ten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Melibatkan semua orang tua dalam sosialisasi tentang pentingnya partisipasi orang tua dalam pembangunan disebabkan karena belum adanya regulasi hukum dan besarnya dana untuk sosialisasi Meningkatkan pemahaman orang tua tentang peraturan sekolah gratis Mendorong adanya wadah untuk tuk menyampaikan aspirasinya secara langsung terkait dengan masalah pendidikan Meningkatkan akses informasi tentang tuntas wajib belajar Page 4

42 Kabupaten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat TAHUN 00 Page 4

43 TAHUN 00 Pengembangan Kemitraan:. Diperlukan untuk mengimplementasikan aksi-aksi kunci. Diperlukan karena sumber daya pemerintah terbatas. 3. Proses pengembangan dengan identifikasi mitra potensial, dan menemukan strategi untuk mengembangkan kemitraan dengan mereka. 4. Proses pemetaan pemangku kepen kepentingan tingan harus melalui diskusi dengan pemegang hak dan pemangku kepentingan. Pengembangan Kemitraan Hak Mendapatkan pendidikan Dasar Diknas Mensosialisasikan mengenai pendidikan gratis Dana untuk sosialisasi Guru Memberitahukan kepada orang tua untuk memotivasi anaknya agar sekolah Memantau kebijakan mengenai pendidikan gratis Mensosialisasikan mengenai pendidikan gratis dan memantau penyelenggaraannya Dukungan semua pihak Strategi pengembangan kemitraan yang perlu dilakukan Menjalin kerjasama dan komunikasi yang baik dengan semua pihak Berkoordinasi dengan sekolah dan lurah Dukungan semua pihak Dukungan semua pihak dan dana untuk sosialisasi Berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten Koordinasi dan komunikasi yang baik dengan semua unsur masyarakat Mitra Potensial DPRD KadisPendidikan, Pemuda & Olahraga, Camat, Kades, dan Ka.lingk Apa Yang dapat mereka lakukan Kabupaten ten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Apa yang mereka butuhkan Page 43

44 TAHUN Rancangan program/kegiatan Mengidentifikasi sasaran (goal/impact): Mengidentifikasi hasil antara (intermediate termediate result): Menguraikan input/masukan untuk setiap kegiatan yang perlu dilakukan untuk mencapai setiap keluaran/output. Membuat alur yang berurutan mulai dari input hingga output, termasuk bagaimana output suatu kegiatan menjadi input bagi kegiatan lain. Hal ini dapat digambarkan dalam bentuk rantai hasil (result ( chain)) yang menggambarkan rangkaian Input-Proses Proses-OutputOutcome-Impact/Goal Impact/Goal Logframe Hak Atas Pendidikan Dasar Hirarki hasil Sasaran: Rendahnya jumlah anak putus sekolah Tjuan. Meningkatnya akses siswa miskin untuk bersekolah di SD/SMP Hasil.. Sejumlah siswa miskin dapat melanjutkan pendidikannya minimal sampai SMP Sejumlah calon siswa dari keluarga miskindapat bersekolah di SD Kegiatan.. Sekolah Gratis bagi anak dari warga miskin Hasil. Sejumlah siswa berprestasi dari keluarga miskin menerima beasiswa Kegiatan.. Pemberian beasiswa bagi siswa berprestasi yang berasal dari keluarga miskin Tujuan. Terwujudnya system perencanaan pendidikan terkait anak putus sekolah secara berkelanjutan Hasil. Tersedianya data base pendidikan setiap tahun yang dapat digunakan dalam proses perencanaan penganggaran Kegiatan.. Pengadaan data base setiap tahun (Profil Pendidikan yang terpilah) Indikator Waktu Cara verifikasi SKPD yang bertanggung jawab Perkiraan anggaran Risiko dan asumsi Hasil monitoring dan evaluasi Jumlah siswa dari warga miskin yang mengakses sekolah secara gratis Kabupaten ten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Laporan program sekolah gratis Dinas Pendidikan, Pemuda & Olahraga Rp Resiko: Data yang tidak akurat Asumsi: Dukungan penuh dari Pemda Laporan rutin (lapor bulan) Data siswa miskin yang menerima beasiswa Dinas Pendidikan, Pemuda & Olahraga Rp Resiko: Pemberian beasiswa yang tidak tepat sasaran karena data yang tidak akurat Asumsi: Dukungan penuh dari Pemda Dokuemn data base (profil pendidikan yang terpilah) Dinas Pendidikan Pemuda & Olahraga Rp Resiko: Asumsi: Dukungan penuh dari Page 44

45 TAHUN 00 Pemda Tujuan 3. Meningkatnya pengetahuan dan Pemahaman Masyarakat (orang Tua) tentang pentingnya WAJAR Hasil 3. Semua lapisan masyarakat di seluruh wilayah Kabupaten Polewali Mandar mendapatkan sosialisasi WAJAR Masyarakat memahami tentang pentingnya Wajar Kegiatan 3.. Sosialisasi Wajib Belajar Tujuan 4. Meningkatnya pengetahuan dan pemahaman guru dalam memperlakukan anak didik dengan ramah Hasil 4. Sejumlah guru mendapatkan pelatihan Sejumlah Guru Meningkat pengetahuan dan pemahaamanya tentang Guru Ramah Anak Kegiatan 4.. Pelatihan Guruh Ramah Anak Jumlah masyarakat/ortu yang mengikuti sosialisasi Laporan kegiatan Dinas Pendidikan, Pemuda & Olahraga Rp Resiko: Jangkauan wilayah yang cukup luas/kondisi geografis Asumsi: Dukungan penuh dari Pemda Memantauan proses pembelajaran Dinas Pendidikan, Pemuda & Olah raga Rp Resiko: % Guru yang meningkat pengetahuan dan pemahamnnya tentang guru ramah anak Jumlah guru yang mengikuti pelatihan Asumsi: Dukungan penuh dari Pemda. Membuat kerangka kerja logis - Pindahkan pernyataan sasaran, luaran, tujuan dan kegiatan dari pohon tujuan ke dalam kolom Hasil. - Pilih indikator ndikator yang menggambarkan kinerja kinerja. - Buat rencana periode implementasinya. - Identifikasi means of verification. Cara verifikasi adalah cara kita melakukan verifikasi terhadap capaian kinerja atau sumber informasi. - Tentukan siapa pelaksana kegiatannya. - Sebutkan ebutkan siapa mitra dari pelaksana (sesuai hasil pemetaan pemangku kepentingan) - Sebutkan asumsi yang dapat mempengaruhi kinerja Kabupaten ten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 45

46 TAHUN 00. Implementasi ASIA dalam Perencanaan Pembangunan Daerah Kapan.? Proses ASIA dimulai pada tahun sebelum pelaksanaan penyusunan dokumen perencanaan Hasil ASIA diintegrasikan pada saat tahapan penyusunan rancangan awal untuk semua dokumen perencanaan pembangunan daerah (RPJPD, RPJMD, RKPD, RENSTRA SKPD, dan RENJA SKPD). Bagaimana...? Hasil Akhir ASIA berupa rancangan program/ kegiatan termuat dalam dokumen RKPD. 3. Integrasi ASIA dalam Perencanaan Pembangunan Daerah RPJPD Gambaran umum kondisi daerah terkait dengan Situasi Ibu dan ANak saat ini dan prediksi untuk 0 thn akan dating Analisa Isu-Isu strategis terkait Situasi Ibu dan Anak untuk 0 thn RPJMD Gambaran umum kondisi daerah terkait dengan Situasi Ibu dan Anak saat ini dan prediksi untuk 5 thn kedepan RKPD Eva Plksn RKPD th lalu terkait dengan capaian target Situasi Ibu dan Anak RENSTRA SKPD Gamb. Pelayanan SKPD dalam rangka mendukung Situasi Ibu dan Anak RENJA SKPD Evaluasi Pelaks. Renja thn lalu terkait dengan SItuasi Ibu dan Anak Analisa Isu-Isu strategis terkait Situasi Ibu dan Anak untuk 5 thn Visi & Misi Daerah terkait Situasi Ibu dan Anak untuk 5 thn Arah KEbijakan daerah terkait Situasi Ibu dan Anak Strategi & arah Kebijakan terkait SItuasi Ibu dan Anak untuk 5 thn Isu-Isu strategis Tupoksi SKPD terkait dengan Situasi Ibu dan Anak Visi, misi, tujuan & sasaran, strategi kebijakan terkait SItuasi Ibu dan Anak Renc. Prog & Kegitn, Indkt Kinja, Kel Sasar & Pendnaan Indikatif terkait Situasi Ibu dan Anak Indkt Kinrj SKPD terkait Situasi Ibu dan Anak mengacu ke RPJMD Tujuan, Sasaran Prog & Kegiatan terkait Situasi Ibu dan Anak Visi & Misi daerah terkait Situasi Ibu dan Anak untuk 0 thn Analisa Isu-Isu strategis terkait Situasi Ibu dan Anak untuk thn kedepan Rancangan Ekonomi daerah & pendanaan terkait SItuasi Ibu dan Anak Prior & sasaran pembangunan terkait Situasi Ibu dan Anak Kebijakan Um & Prog Situasi Ibu dan Anak untuk 5 thn Indks Prog Prior & pendanaan terkait SItuasi Ibu dan Anak Penetapan Indikator Kinerja Situasi Ibu dan Anak Renc. Prog & Kegiatan Prior daerah terkait Situasi Ibu dan Anak Kabupaten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Indkt Kinerj, Kel Sasaran & Capaian Renstra SKPD terkait SItuasi Ibu dan Anak Dana Indikatif, sumber & kiraan maju dalam mendukung Situasi Ibu dan Anak Page 46

47 TAHUN 00 KERANGKA WAKTU & SIKLUS PERENCANAAN & PENGANGGARAN RKP Rancangan RKPD P/K/K RKPD P/K/K/Desa Rancangan Renja SKPD Des Jan Proses ASIA Renja SKPD Mar Feb Hasil ASIA Apr Mei Jun Juli APBD RAPBD KUA/PPAS RKA-SKPD Agt Sep Okt Nov Des Musrenbang NAS Musrenbang PROV Musrenbang RKPD K/K Forum SKPD PERENCANAAN & PENGANGGARAN PELAKSANAAN & PERUBAHAN PELAPORAN & PERTANGGUNG JAWABAN Musrenbang Kecamatan Musrenbang Desa/kel 4.Tim ASIA Terdiri dari:. SKPD (BPS, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Badan Pemberdayaan Perempuan & KB, Dinas Kependudukan & Capil, Dinas Sosial, RSUD). LSM 3. Perguruan Tinggi 4. Dan Organisasi Profesi yang Terkait dengan Pembangunan Sumber Daya Manusia Dini Ditetapkan dengan SK Gubernur, Bupati/Walikota BAPPEDA selaku Koordinator bertugas untuk: Menyusun rencana kerja pengembangan dan penyusunan ASIA Melakukan penilaian Situasi Ibu dan Anak melalui pengumpulan data/informasi & kualitatif, primer dan sekunder Melakukan analisis sebab akibat, analisis pola peran, dan analisis kesenjangan kapasitas terhadap permasalahan Ibu dan Anak Mengidentifikasi kegiatan aksi-aksi kunci, mengembangkan kemitraan dengan pemangku kepentingan, serta menyusun rancangan program/kegiatan untuk mengatasi permasalahan Ibu dan Anak Kabupaten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 47

48 TAHUN 00 Turut aktif melakukan fasilitasi proses musrenbang di Desa/Kelurahan dan musrenbang Kecamatan dalam rangka membantu penajaman identifikasi isu dan permasalahan (khusus untuk tim ASIA Kabupaten/Kota Mengawal dan memastikan hasil analisis agar dapat menjadi input materi penyusunan rencana pembangunan daerah termasuk rencana kerja SKPD dan RKPD Menyusun Indeks Hak Ibu dan Anak atau Mother and Child Rights Indeks (MCRI) sebagai salah satu instrumen monitoring pencapaian hak Ibu dan Anak di Kabupaten/Kota (khusus untuk tim ASIA Provinsi) B. Hasil Analisis Situasi Ibu DAN Anak Berbasis HAM Kabupaten Polewali Mandar A. Gambaran Umum Analisis Situasi Ibu dan Anak dengan pendekatan berbasis hak Azasi Manusia (ASIA-HAM), adalah kajian situasi dan kondisi ibu dan anak di wilayah Kabupaten Polewali Mandar dengan perspektif keterpenuhan anak dan perempuan dalam mencapai hak-hak dasarnya. Metode yang digunakan dalam Analisis Situasi Ibu dan Anak dengan pendekatan berbasis Hak Azasi Manusia (ASIA-HAM) ini terdiri dari 3 kategori yang bisa disebut Tiga T yaitu Tinjauan atau Penilaian Situasi (merumuskan permasalahan, menggambarkan besarnya permasalahan dan memilih indikator), Telaahan atau Analisis (analisis kausalitas, analisis pola peran, analisis kesenjangan kapasitas) dan terakhir Tindakan atau Aksi (memilih aksi kunci, pengembangan kemitraan, dan rancangan program). Dari hasil analisis situasi ibu dan anak diketahui bahwa permasalahan-permasalahan yang ada di Kabupaten Polewali Mandar dirumuskan sebagai berikut: Kabupaten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 48

49 TAHUN 00 B. Hasil ASIA berbasis HAM Kab. Polewali Mandar Tahun 00. Hak untuk Mendap Mendapatkan atkan Kesehatan dan Kesejahteraan a. Tingginya Jumlah Kematian Ibu Presentase penyebab kematian terbesar adalah pendarahan baik sebelum melahirkan (7 bln - partus = 5 ibu) maupun setelah melahirkan (0-7 hari = 7 ibu) yaitu sebesar 65%. Jumlah Kematian Ibu (AKI) pada tahun 008 tertinggi terjadi di Kec. Campalagian 3 orang dan Kec. Luyo terdapat 3 orang. Sedangkan pada tahun 009 tertinggi terjadi di Luyo 3 orang. b. Jumlah Kematian Bayi Penyebab kematian bayi tertinggi pada tahun 008 adalah BBLR sebesar 53,%, Asfiksia sebesar 9,%, dan penyakit bayi berbasis lingkungan (misalnya diare, ISPA yaitu sebesar 7,7%). c. Tingginya Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) Persentase Balita menurut berat badan sewaktu lahir di kab. Polewali Mandar adalah % BBLR dan 98% lahir hir dengan Berat Normal. Hal ini menunjukkan bahwa dalam setiap 000 Kelahiran terdapat 0 Balita BBLR, jadi di Kab. Polewali Mandar pada tahun 009 dari Bayi Lahir Hidup terdapat 5 Balita BBLR oleh karena itu harus ditangani seluruhnya sesuai den dengan gan target SPM. Persentase BBLR tertinggi terdapat Kec. Tubi Taramanu sebesar 4,5 % dan Kec. Wonomulyo 4,3% menunjukkan capaian bayi BBLR Lebih Tinggi dari Kecamatan lainnya sedangkan BBLR terendah terdapat pada Kecamatan Bulo. Terpenuhinya zat gizi bagi pertumbuhan ertumbuhan janin tergantung pada konsumsi zat gizi, status gizi dan kesehatan ibu hamil. Selain faktor gizi, pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan juga dipengaruhi oleh faktor psikososial ibu hamil. Kabupaten ten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 49

50 TAHUN 00 d. Banyaknya Alat Kontrasepsi yang ditujukan te terhadap rhadap perempuan dilihat dari persentasi laki laki-laki laki yang mengikuti KB sebesar 3,76%. Hak untuk Mendapatkan Pendidikan a. Tinnginya Anak Putus Sekolah Dasar Pada tahun 009 Jumlah Putus Sekolah SD tertinggi di Kec. Campalagian dengan Jumlah Capaian = 88 orangg jumlah Putus Sekolah SD terendah di Kec. Binuang dengan jumlah capaian = orang. b. Cakupan PAUD masih rendah APM prasekolah tertinggi di Kec. Wonomulyo dengan Capaian 7.40%, sedangkan APM prasekolah terendah di Kec. Tutar dengan capaian.55%. 3. Hak untuk mendapat kebebasan dan perlindungan a. Tingginya kekerasan dalam Rumah Tangga Yang terkena dampak tersebar pada Kecamatan yakni; Kecamatan Polewali, Matakali, Aneapi, Binuang, Campalagian, Tinambung, Wonomulyo. Tutar, Tapango, Mapilli, dan Luyo. Jenis nis Kekerasan yang terjadi adalah Penganiayaan, Pemerkosaan, Pencabulan dan perencanaan pembunuhan satu () kasus. Data di Polres Polman Unit PPA terdapat; Tahun 006 KDRT 5 kasus, Tahun 007 KDRT 7 kasus, Tahun 008 KDRT 4 kasus, dan Tahun 009 KDRT 7 kasus ka b. Tingginya Kasus Kekerasan Terhadap Anak (KTA) Kecamatan yang terkena dampak KTA di Kab. Polman yakni kecamatan Polewali, Binuang, Wonomulyo, Matakali, Anreapi, Campalagian, Tinambung, Wonomulyo, Tutar, Tapango, Mapilli, Luyo, Berdasarkan data yang ad adaa di Polres Polman Seksi Kabupaten ten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 50

51 TAHUN 00 PPA terdapat: Tahun 006 KTA kasus, Tahun 007 KTA 5 kasus Tahun 008 KTA 9 kasus Tahun 009 KTA 38 kasus. 4. Hak untuk Mendapatkan Pengasuhan Alternatif a. Jumlah Anak Terlantar Anak Terlantar Usia Tahun 009 sebesar jiwa, dampak yang ditimbulkan terhadap masalah ini adalah pendidikan, kesehatan, status sosial, kesejahteraan, dan masa depan. Anak terlantar tertinggi terdapat di Kecamatan Wonomulyo sebanyak 09 jiwa dan terendah ada di kecamatan Bulo sebanyak 4 Jiwa Jiwa.. Ini menunjukkan bahwa kurangnya perhatian penduduk di kecamatan Wonomulyo dikarenakan jumlah penduduknya yang padat sehingga mereka sibuk dengan pekerjaannya masing masing-masing masing dimana lokasi kecamatan ini berada pada pusat perdagangan kabupaten Polewali Mandar. Manda Sedangkan kecamatan Bulo jumlah penduduknya tidak sepadat Kecamatan Wonomulyo dan lokasi kecamatan ini jauh dari kabupaten Polewali Mandar sehingga satu dengan yang lainnya saling memberikan perhatian. b. Jumlah Anak Cacat Anak Cacat Usia Tahun sebesar 588 Jiwa dengan angka tertinggi terdapat pada Kecamatan Matakali sebesar 64 jiwa dan terendah terdapat di Kecamatan Bulo. Peran masyarakat dan orang tua untuk memberikan data anak cacat kepada pemerintah sehingga perhatian Pemerintah terhadap anak an cacat tidak merata/kurang. Kabupaten ten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 5

52 TAHUN 00 REKOMENDASI Berdasarkan rumusan masalah dan proses analisis lebih lanjut dari data tersebut di atas, maka rekomendasi adalah:. Bidang Kesehatan Mengurangi jumlah kematian ibu dan bayi/balita melalui peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak dengan beberapa kegiatan penyuluhan kesehatan bagi ibu hamil dari keluarga kurang mampu dalam bentuk; amanah persalinan, pelacakan kasus kematian ibu/bayi, serta AMP non klinik. Mengurangi gizi buruk dan kurang (kekurangan gizi) bagi ibu dan balita melalui program perbaikan gizi masyarakat dengan kegiatankegiatan; penyusunan peta informasi masyarakat kurang gizi; Pemberian tambahan makanan dan vitamin; penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), Anemia gizi besi, GAKY, kurang Vit. A & kekurangan zat gizi mikro lain yang terdiri dari kegiatan penanggulangan GAKY dan anemia gizi serta penanggulangan kekurangan vitamin A; Pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi yang mencakup pada pelatihan kader posyandu baru.. Bidang Pendidikan Untuk menurunkan angka putus sekolah pada tingkat pendidikan dasar melalui: - Sosialisasi wajib belajar kepada orang tua dan masyarakat - Penyediaan pendidikan Alternatif yakni Paket A dan B - Sosialisasi tentang pendidikan gratis - Pemberian beasiswa bagi siswa yang kurang mampu. Untuk meningkatkan partisipasi anak mengikuti PAUD melalui: - Sosialisasi kepada orang tua dan masyarakat tentang pentingnya PAUD - Melakukan pendataan bagi anak usia dini - Menjalin komunikasi yang baik dengan masyarakat dan orang tua untuk berperan serta dalam Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Kabupaten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 5

53 TAHUN Bidang Perlindungan Anak Untuk meningkatkan presentase kepemilikan akte kelahiran anak usia 00-8 tahun melalui pemenuhan hak dasar penduduk dalam penataan administrasi kependudukan dengan sub kegiatan peningkatan pelayanan dibidang pencatatan sipil dengan capaian terpenuhinya pencatatan sipil masyarakat (akta kelahiran, akta kematian, akta nikah, dan akta pengakuan anak). 4. Bidang Keluarga Berencana (KB) Meningkatkan partisipasi PUS untuk mengikuti program KB melalui program peningkatan peran serta dan kesetaraan gender dalam pembangunan dengan mengacu pada kegiatan penyediaan pelayanan KB dan alat kontrasepsi bagi pria. 5. Bidang Sosial Untuk menurunkan persentase anak terlantar usi usia tahun melalui program pembinaan panti asuhan dengan adanya penyediaan biaya operasional panti asuhan. 6. Hak untuk Mendapat Kebebasan dan Perlindungan Untuk menurunkan angka kasus KDRT/KTP melalui program; Meningkatkan pendapatan keluarga dengan kegiatan: - Pelatihan ketrampilan dan pemberian modal usaha kepada korban atau keluarga Meningkatnya Pemahaman dan Kesadaran Masyarakat tentang isu KDRT/KTP dengan kegiatan: - Sosialisasi Undang Undang-Undang Undang PKDRT/KTP (pertemuan warga, kampanye media) - Pengadaan sarana d dan an prasarana penanganan serta rehabilitasi perempuan korban kekerasan (WCC) Kabupaten ten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 53

54 TAHUN 00 - Pembentukan tim terpadu penanganan perempuan korban kekerasan - Pendataan korban kekerasan terhadap perempuan Untuk menurunkan angka kekerasan terhadap anak melalui program; Meningkatnya gkatnya Pendapatan Keluarga dengan kegiatan: - Bantuan Modal Usaha Bagi Keluarga Miskin Meningkatnya Pemahaman dan Kesadaran Masyarakat tentang isu KTA dengan kegiatan: - Sosialisasi Undang Undang-undang undang PA (Pertemuan Warga, Kampanye Media) - Pengadaan sarana dan prasa prasarana rana penanganan serta rehabilitasi anak korban kekerasan - Pembentukan tim terpadu penanganan anak korban kekerasan - Pendataan korban kekerasan terhadap anak Kabupaten ten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 54

55 TAHUN 00 BAB III PENGALAMAN PENYUSUNAN ASIA Penyusunan ASIA di Kabupaten Polewali Mandar bukan hal yang baru karena telah dimulai sejak kerjasama periode , hingga periode Pengalaman Pemkab. Polewali Mandar ini akan menjadi bahan bagi kabupaten/kota untuk dapat menyusun ASIA berbasis HAM yang lebih baik. Beberapa tahapan yang telah dilaksanakan di Kab. Polewali Mandar dalam mengembangkan ASIA berbasis HAM dapat dilihat pada tahapan di bawah ini: A. Pelaksanaan Penyusunan ASIA Berbasis HAM. Workshop Penyusunan Analisis Situasi Ibu dan Anak (ASIA) Tingkat Kabupaten Polewali Mandar Tahun 009 Kegiatan Workshop penyusunan analisis situasi ibu dan anak dilaksanakan di Parepare pada tanggal 3 Agustus s/d 3 September 00 dengan melibatkan unsur SKPD, aparat kecamatan, Perguruan Tinggi, LSM dan Media Cetak/Elektronik dan Tim Fasilitator berasal dari Pemerintah Pusat, Propinsi dan Kabupaten dengan harapan dapat mencapai kesepahaman dan meningkatkan keterampilan aparat untuk membantu penguatan kapasitas pemerintah kabupaten dalam menganalisis kebutuhan daerah yang berbasiskan data untuk kepentingan perencanaan pembangunan. Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 3 Tahun 00 tentang Perlindungan Anak merupakan tonggak baru penegakan hakhak di negeri ini yang membawa angin segar bagi masa depan anak yang lebih baik, serta bebas dari berbagai macam penyalahgunaan, diskriminasi dan kekerasan. Workshop Penyusunan Buku ASIA dengan Pendekatan Berbasis HAM (ASIA-HAM) merupakan kajian untuk menganalisa situasi ibu dan anak dengan perspektif keterpenuhan hak anak dan perempuan dalam mencapai kebutuhan dasarnya yang bertujuan mengkaji situasi dan kondisi ibu dan anak di wilayah Kabupaten Polewali Mandar. Workshop Penyusunan Analisis Situasi Ibu dan Anak (ASIA) ini dimaksudkan juga untuk menganalisa dan mengkaji situasi dan kondisi ibu dan anak di Kabupaten Polewali Mandar untuk mendapatkan keadaan yang sebenarnya (kondisi riil) sehingga menghasilkan data Kabupaten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 55

56 TAHUN 00 akurat dan terpercaya yang akan dijadikan sebagai pedoman bahan pengambilan keputusan dan penyusunan perencanaan pembangunan dalam rangka meningkatkan pelayanan sosial bagi ibu dan anak. Sedangkan tujuannya adalah : - Meningkatkan keterampilan aparat pemerintah dalam menyusun dan menganalisa situasi ibu dan anak. - Menyediakan data dan informasi yang akurat sehingga dapat digunakan oleh SKPD agar dapat menyusun dan membuat buku mengenai Analisis Situasi Ibu dan Anak (ASIA). Seperti apa yang telah dikemukakan oleh FO UNICEF Makassar dalam sambutannya, bahwa kegiatan ini adalah pelajaran bagi seluruh kabupaten di Indonesia dan juga menyampaikan bahwa penguatan data yang digunakan harus bersumber dari Survey MDGs, PDKBM-MDGs dan Data Sektoral. Pada kegiatan ini para peserta sangat antusias dan menyambut baik acara ini sehingga dapat mengikutinya dengan penuh kesungguhan, mulai dari awal sampai selesai. Apalagi Kabupaten Polewali Mandar yang dipercayakan oleh pihak UNICEF untuk kabupaten yang akan menjadi contoh bagi seluruh kabupaten yang ada di Indonesia, sehingga hasil penyusunan Buku ASIA Kabupaten Polewali Mandar akan direflikasikan oleh seluruh kabupaten. Dalam sambutan Bupati juga disampaikan bahwa, dengan keluarnya SE Mendagri tahun 009 tentang penyusunan RKPD tahun 00, ASIA harus menjadi sebagai salah satu bahan rujukan untuk setiap perencana SKPD. Sehingga Bapak Sekretaris Daerah dalam membacakan sambutan Bupati mengatakan bahwa walaupun RPJMD sudah rampung dan penyusunan ASIA ini agak terlambat dilaksanakan, namun dengan tegas menyatakan bahwa tidak ada kata terlambat untuk menyusun format baru ASIA ini yang berbeda dengan format sebelumnya untuk dipedomani sebagai bahan rujukan perencanaan. Juga dikemukakan bahwa Dokumen ASIA kabupaten Polewali Mandar ini, sangat penting karena bersentuhan langsung dengan permasalahan kelompok yang paling rentan dalam siklus hidup, yaitu kelompok ibu dan anak di Kabupaten Polewali Mandar untuk membangun sumber daya manusia secara menyeluruh. Dalam workshop ini terjalin komunkasi yang baik antara fasilitator dengan peserta, peserta sangat pro aktif mengikuti kegiatan ini dan tidak sungkan-sungkan memberikan pertanyaan kepada fasilitator Kabupaten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 56

57 TAHUN 00 untuk hal-hal yang belum jelas dan masih kurang dipahami terkait dengan materi-materi yang disajikan. Begitupula dengan fasilitator yang juga pro aktif memberikan bimbingan dan komentar sehubungan dengan pertanyaan dan tanggapan peserta. ASIA dengan pendekatan hak sangat membantu pemerintah kabupaten untuk lebih mempertajam penilaian situasi yang berorientasi, karena tidak hanya sekedar mengumpulkan informasi tapi mempertajam isu dan tantangan yang dihadapi oleh ibu dan anak. Workhsop ini dipandu langsung oleh Tim KHPPIA dari pusat. Pada hari pertama dilaksanakan beberapa agenda yang dimulai dari perkenalan masing-masing peserta dan mengungkapkan harapanharapan sehubungan dengan kegiatan ini. Dari berbagai harapan, dapat disimpulkan bahwa dengan diadakannya workshop ini peserta dapat menerima pengetahuan dan memahami cara penyusunan ASIA, ruang lingkupnya, permasalahan dan solusi untuk bahan tindaklanjut perencanaan pembangunan. Di hari kedua, peserta diajarkan permainan power walk (kekuatan kita dalam berjalan) oleh Tim Fasilitator, dimana kita diberikan kertas yang bertuliskan sebagai Bupati atau peran lain yang dapat berpengaruh pada suatu kebijakan, sebelum masuk ke materi inti. Hal ini juga sangat menarik dimana peserta dilatih sebagai pelaku (pola peran) dan dimintai pendapat tentang kebijakan-kebijakan apa yang harus dilakukan dengan melihat permasalahan yang ada, dan bagaimana solusinya serta hal-hal apa yang harus dilakukan dalam rangka menanggulangi dan memenuhi hak-hak terhadap kelompok rentan masalah jika seandainya dia menduduki jabatan tersebut. Beberapa permasalahan yang terkait ibu dan anak muncul pada workshop ini dengan melihat; penyebab langsung, penyebab tidak langsung dan penyebab utama. Pada workshop ASIA ini peserta diberikan tugas kelompok dan harus menjelaskan analisis sebab akibat dari permasalahan yang disepakati bersama pada saat sesi diskusi. Banyak pendapat peserta yang muncul, namun setelah melalui diskusi yang dinamis dengan pertimbangan yang matang sehingga dapat menentukan satu masalah yang dianggap refresentatif mewakili maslah yang lain. Adapun permasalahan yang muncul dipermukaan pada saat pembuatan pohon masalah pada setiap kelompok adalah: a) Kelompok yang membahas masalah akte kelahiran Kabupaten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 57

58 TAHUN 00 b) Kelompok yang membahas masalah gizi buruk c) Kelompok yang membahas masalah Anak Putus Sekolah d) Kelompok yang membahas masalah PAUD Setiap kelompok mempresentasikan permasalahan tersebut, terjadi perdebatan dan hujan pertanyaan yang sangat seru untuk menggali sejauhmana bentuk masalah dan solusi yang tepat untuk dimasukkan ke dalam data. Dari hasil kerja kelompok secara keseluruhan bermunculan akar masalah, penyebab tidak langsung, penyebab langsung dan dampak. Pada hari ketiga, Materi () Prosentase dan Diskusi Analisa Pola Peran yang dibawakan oleh Ibu YOSI (Bappenas). Peserta diharapkan dapat mengidentifikasi Claim Halder pengemban tugas dan menjelaskan hubungan antara para pemegang hak dengan para pengemban tugas. Materi () Analisis Kesenjangan kapasitas yang diantarkan oleh Bapak Gustomi dan dilanjutkan prosentase dan diskusi Analisis pola peran dan Analisis Kesenjangan Kapasitas. Materi (3) yang dilaksanakan pada malam hari yaitu Presentase Pemilihan Aksi Kunci dilanjutkan dengan diskusi yang dipandu oleh Bapak Gustomi. Materi (4) Presentase Perancangan Program dan Pengembangan Kemitraan oleh Bapak Solihin yang membahas langkah-langkah perancangan program, yakni: - Mengenalisis pohon masalah - Membuat hirarki hasil dan model logis - Membuat kerangka kerja logis (logframe) - Membuat kerangka pemantauan dan evaluasi - Membuat rencana pemantauan dan evaluasi. Dan juga disampaikan langkah-langkah dalam pengembangan kemitraan : - Identifikasi pemangku kepentingan - Melakukan pemetaan pemangku kepentingan - Mengidentifikasi strategi untuk mengembangkan kemitraan Selanjutnya di lakukan diskusi kelompok untuk menentukan permasalahan yang perlu penanganan, disini sangat menarik perhatian peserta pada saat diskusi karena terjadi perdebatan pendapat antara peserta yang masing-masing mengeluarkan pendapatnya bahwa permasalahan inilah yang sangat urgen untuk diangkat dan disertai dengan alasan-alasan yang faktual. Pada hari keempat, Pengisian Format Evaluasi selama mengikuti kegiatan workshop yang dilanjutkan dengan Rencana Kerja Tindak Kabupaten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 58

59 TAHUN 00 Lanjut (RKTL). Pada evaluasi ini Tim KHPPIA Pusat yang diwakili oleh Ibu Yosi menyatakan bahwa: Input memaparkan materi-materi terkait ASIA telah disampaikan, Komposisi Peserta Cukup Solid, peserta yang ikut dapat menjadi fasilitator terutama pada saat diskusi, Output dari kegiatan ini adalah Matriks, Penilaian Situasi dan Analisis Sebab Akibat, secara umum peserta workshop memahami ASIA dalam perencanaan pembangunan, dan komposisi tim sudah sangat kuat serta kapasitas peserta juga sudah kuat. Salah satu peserta yang memberi komentar yaitu Aco Musaddad mencoba memberikan apresiasi sehubungan dengan kegiatan workshop ini, bahwa dengan adanya workshop ini dia selaku peserta mendapat banyak hal-hal yang baru serta teori-teori yang di dapatkan dapat diimplementasikan. Dilain pihak peserta juga berharap agar perumusan kebijakan harus diimplementasikan seperti Model ASIA Kabupaten Polewali Mandar agar lebih terarah dan efektif. Melalui sambutan penutup yang dibacakan oleh Ibu Yosi (Bappenas) menyampaikan apresiasinya secara khusus kepada peserta yang menunjukan semangat dalam berdiskusi dan pleno, menurutnya peserta yang hadir dapat dikatakan ahli atas apa yang dikerjakan selama ini. Karena input yang diperoleh melalui diskusi penyusunan ASIA akan menjadi lebih valid karena mendekati permasalahan riil, Pembelajaran bagi tim Fasilitator. Menurut beliau ada beberapa pembelajaran yang di dapat antara lain; kata-kata kunci dalam arahan tiap diskusi, sehingga pengisian tabel/matriks sesuai harapan selanjutnya manajemen waktu. Workshop ini merupakan penyusunan ASIA secara keseluruhan, namun yang menjadi sangat penting dalam ASIA adalah hasil rekomendasi selama proses-proses tersebut dapat menjadi input dalam perencanaan pembangunan daerah sehingga kepentingan ibu dan anak menjadi lebih mengemuka. Juga dikemukakan bahwa semangat kerja keras dan pantang menyerah menjadi modal dalam mengatasi kesulitan dan tantangan diinstansi/wilayah kecamatan. Lain halnya dengan komentar Beta Arsyad (UNICEF) terkait workshop ini bahwa merasa bangga dan jatuh cinta kepada peserta karena dapat mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dan berjalan dengan baik, keberhasilan terletak dari kebersamaan peserta. Dari pelatihan ini mendapat hikmah dan pelajaran yang berharga karena pertama melakukan kerjasama dan ternyata dapat terlaksana dengan Kabupaten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 59

60 TAHUN 00 baik, ASIA dapat disusun dengan praktek yang sebenarnya. ASIA ini akan disebarluaskan di 467 kab/kota di seluruh Indonesia dan Kabupaten Polewali Mandar yang pertama melaksanakannya. Dalam sambutan penutupan Kepala Bappeda memberikan apresiasi bahwa ASIA ini merupakan amanah bagi SKPD dan Kecamatan yang ada di Kab. Polman, Dalam Perencanaan 00 dan seterusnya ASIA sudah dapat kami masukkan, juga diharapkan kepada kepala SKPD agar menindaklanjuti hasil dari kegiatan workshop ini dengan baik, mengambil seluruh hikmah dan pembelajaran yang di dapatkan. Hambatan/permasalahan yang dihadapi pada pelaksanaan workshop ini adalah : - Waktu yang disediakan panitia sangat singkat (tidak efektif). - Tidak melibatkan anggota DPRD terhormat sebagai peserta. - Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan puasa, sehingga agak terganggu dengan nuansa keagamaan, (waktunya tidak efektif). Implementasi yang diharapkan setelah selesai pelaksanaan workshop ini adalah : - Bahwa dalam melakukan perencanaan pembangunan daerah harus berdasarkan data ASIA. - ASIA sudah dapat digunakan sebagai bahan rujukan dalam menyusun Perencanaan Pembangunan tahun 00 dan seterusnya. Kabupaten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 60

61 TAHUN 00 WORKSHOP PENYUSUNAN Analisis Situasi Ibu Dan Anak (ASIA) Tingkat Kabupaten Pare--pare 3 Agustus - 3 September 009 Hari Pertama : Registrasi Para Peserta Workshop ASIA Laporan Panitia Sambutan Tim dari Bangda, Sambutan Bupati Polman, Sambutan Perwakilan UNICEF Perkenalan masing--masing peserta Workshop Kabupaten ten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 6

62 TAHUN 00 Hari Kedua Games Power Walk (Kekuatan Kita dalam Berjalan) Pemaparan Latar Belakang, Landasan Hukum, Tujuan dan Ruang Lingkup Analisis Situasi Ibu dan Anak (ASIA) oleh Tim Fasda Pusat Pemaparan Analisis Situasi Ibu dan Anak (ASIA) dalam Per Perencanaan encanaan Pembangunan Oleh Ibu Hikmah, ST.MSi Presentasi APBD Kabupaten Polewali Mandar Sudahkah Pro Ibu dan Anak oleh Ibu Rosniaty LSM Yasmib Kabupaten ten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 6

63 TAHUN 00 Pemaparan Kerangka Pikir ASIA, Pendekatan Siklus, Pendekatan Hak, Integrasii Pendekatan Siklus Hidup Oleh Bapak Solihin Persentasin Perbedaan Antara Hak dan Kebutuhan Persentase Langkah Langkah-Langkah Langkah Penyusunan Analisis Situasi Ibu dan Anak (ASIA) Oleh Bpak Edi (BPS Pusat) Presentasi dan Diskusi Analisis Sebab Akib Akibat, at, & Kerja Kelompok Kabupaten ten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 63

64 TAHUN 00 Pembuatan Pohon Masalah Perkelompok (Empat Kelompok Berdasarkan Issue) Hari Ketiga Presentasi dan Diskusi, Analisa Pola Peran Kerja Kelompok Games. Kabupaten ten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 64

65 TAHUN 00 Presentasi dan Diskusi, Anali Analisis sis Pola Peran dan Analisa Kesenjangan Kapasitas. Games Menyanyikan Lagu wajib Nasional Presentasi Pemilihan Aksi Kunci, Diskusi dan Kerja Kelompok dalam Pemilihan Aksi Kunci Presentasi Perancangan Program dan Pengembangan Kemitraan, Diskusi D dan Kerja Kelompok Kabupaten ten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 65

66 TAHUN 00 Presentasi hasil perancangan program dan pengembangan kemitraan oleh masing-masing masing kelompok. Hari Ke Empat Pengisian Format Evaluasi Penyusunan Rencana Kerja Tindak Lanjut (RKTL) untuk Finalisasi ASIA dan Evaluasi Lokakarya Sambutan dan Penutupan Kabupaten ten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 66

67 TAHUN 00. Rapat persiapan dan pembentukan ASIA PENYUSUNAN ASIA BERBASIS HAM TAHUN 00 Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar melalui Bappeda selaku koordinator dan penanggung jawab kegiatan penyusunan ASIA melalui dukungan APBD Kabupaten Polewali Mandar mengagendakan penyusunan buku ASIA berbasis HAM. Langkah awal yang dilakukan yakni; melakukan rapat persiapan untuk penyusunan ASIA Tahun 00, rapat persiapan ini dilakukan pada tanggal Pebruari 00 pada Jam Wita Selesai bertempat di Aula Bappeda Kabupaten Polewali Mandar. pertemuan ini di pimpin langsung oleh Kepala Bappeda (Ir. H. Andi Ismail, AM, MP) peserta yang hadir terdiri dari beberapa SKPD yakni; Bappeda, BPS, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Badan Koordinasi KB dan PP, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, Perguruan Tinggi (UNASMAN), LSM/Media. Peserta yang hadir adalah unsur yang telah mengikuti workshop ASIA di Parepare pada tahun 009. Adapun hasil dari rapat persiapan tersebut yakni; tersusunnya jadwal untuk pelaksanaan kegiatan penyusunan ASIA yang akan didanai melalui APBD berikut - Tim ASIA melakukan identifikasi kegiatan terkait ibu dan anak tingkat kecamatan yakni pada pelaksanaan musrenbang kecamatan yang dari tanggal 6 Pebruari s/d 7 Pebruari Tim ASIA melakukan identifikasi kegiatan terkait ibu dan anak pada pelaksanaan forum SKPD tingkat kabupaten yang dilaksanakan pada tanggal 5-6 Maret 00 - Tim ASIA terlibat dalam melaksanakan musrenbang kabupaten Polewali Mandar yang dilaksanakan pada tanggal -3 Maret 00 dan juga dihadiri oleh pihak UNICEF Makassar. - Penyusunan ASIA berbasis HAM bulan April- Juni 00 Setelah rapat pertama dilaksanakan pada bulan Pebruari 00, diadakan lagi pertemuan penyusunan buku ASIA berbasis HAM pada tanggal 9 Maret 00. Unsur peserta yang diundang seperti pada pertemuan awal. Agenda yang dibahas pada rapat ini adalah mempersiapkan bahan padu serasi antara usulan masyarakat dengan SKPD untuk dibahas pada pelaksanaan musrenbang kabupaten. Kabupaten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 67

68 TAHUN Pembentukan Tim Untuk menghasilkan laporan analisis, diperlukan semangat, ketekunan, dan kerja keras penyusun. Oleh karena itu, atas terbitnya laporan ASIA berbasis HAM ini kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada tim penyusun dan semua pihak yang telah turut berperan dalam penulisan laporan ini. Dari kamus besar Bahasa Indonesia, tim diartikan sebagai kelompok atau regu yakni khususnya dalam penyusunan data Analisis Situasi Ibu dan Anak berbasis HAM. Penyusun ASIA HAM terdiri dari stakeholder- stakeholder yang terkait dengan masalah tersebut yakni dari perangkat pemerintah daerah (BPS, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Badan Pemberdayaan Perempuan & KB, Dinas Kependudukan & Capil, Dinas Sosial, RSUD), Lembaga Sumberdaya Masyarakat (LSM), perguruan tinggi, dan organisasi profesi yang terkait dengan pembangunan sumber daya manusia dini. Sesuai dengan SK Gubernur, Bupati/Walikota, laporan perencanaan ini, Bappeda ditugaskan sebagai koordinator dalam kegiatan ini yang merupakan kerjasama Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar dengan UNICEF. Tugas dan tanggung jawab yang tercantum dalam surat keputusan tersebut diantaranya; Menyusun rencana kerja pengembangan dan penyusunan ASIA; Melakukan penilaian Situasi Ibu dan Anak melalui pengumpulan data/informasi & kualitatif, primer dan sekunder; Melakukan analisis sebab akibat, analisis pola peran, dan analisis kesenjangan kapasitas terhadap permasalahan Ibu dan Anak; mengidentifikasi kegiatan aksi-aksi kunci, mengembangkan kemitraan dengan pemangku kepentingan, serta menyusun rancangan program/kegiatan untuk mengatasi permasalahan Ibu dan Anak; turut aktif melakukan fasilitasi proses musrenbang di Desa/Kelurahan dan musrenbang Kecamatan dalam rangka membantu penajaman identifikasi isu dan permasalahan (khusus untuk tim ASIA Kabupaten/Kota; Mengawal dan memastikan hasil analisis agar dapat menjadi input materi penyusunan rencana pembangunan daerah termasuk rencana kerja SKPD dan RKPD; Menyusun Indeks Hak Ibu dan Anak atau Mother and Child Rights Indeks (MCRI) sebagai salah satu instrumen monitoring pencapaian hak Ibu dan Anak di Kabupaten/Kota (khusus untuk tim ASIA Provinsi). Hal ini tidak terlepas dari petunjuk teknis yang telah ditetapkan. Kabupaten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 68

69 TAHUN 00 Olehnya itu, perencanaan pembangunan daerah merupakan suatu proses penyusunan tahapan kegiatan yang melibatkan beberapa stakeholder demi kesejahteraan masyarakat dalam suatu wilayah atau daerah dengan mempertimbangkan sumber daya yang tersedia. Dalam penyusunannya, tim yang dibentuk mulai dari tahap kegiatan awal yang dimulai dari workshop sampai pada sosialisasi hasil. Peran-serta tim dalam penyusunan laporan, telah menjalankan tugasnya sebagaimana yang diharapkan, walaupun belum sampai pada tingkat yang sempurna, tetapi sudah dikerjakan secara maksimal. (Tim Penyusun terlampir pada buku ASIA Berbasis HAM Tahun 00) Kabupaten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 69

70 TAHUN Identifikasi hasil penyusunan ASIA Sebagai mana termaktub Surat Edaran (SE) Mendagri No. 40/75/SJ Tanggal Maret 009 Perihal Penyusunan RKPD dan Musrenbang Tahun 00. Dalam Perihal tersebut, yang perlu mendapatkan perhatian merumuskan isu-isu strategis dan kebijakan dalam rangka memecahkan permasalahan pembangunan daerah yaitu: a) Di perhatikan Tercapainya wajib belajar 9 tahun (sembilan) tahun melalui peningkatan penyediaan dan pemenuhan kecukupan sarana & prasarana pelayanan pendidikan, dalam rangka optimalisasi pencapaian angka partisipasi kasar (APK) dan angka partisipasi murni (APM) b) Tercapainya pelayanan kesehatan yang berkualitas melalui peningkatan kualitas dan kecukupan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan serta keterjangkauan pelayanan kesehatan bagi masyarakat tidak mampu, termasuk peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan anak berdasarkan hasil analisis situasi ibu dan anak (ASIA). c) Pemenuhan kecukupan pangan serta peningkatan kualitas gizi untuk memberantas gizi buruk/busung lapar dan gizi kurang termasuk gangguan akibat kekurangan garam yodium. Ketiga aspek tersebutlah yang melatarbelakangi dan mendasari penyusunan renstra kelurahan yang di godok di kelurahan Takatidung dengan menggunakan metode ASIA. Sementara Dasar Pelaksanaan dari kegiatan ini yakni surat edaran (SE) Mendagri No. 440/0/III/Bangda tanggal 7 Mei 009, tentang Juknis Analisis Situasi Ibu dan Anak (ASIA). Dalam Musrenbang tahun 00 maka perlu diperhatikan hal hal sebagai berikut: a) Sesuai dengan mekanisme perencanaan pembangunan daerah, proses ASIA agar dapat dimulai pada tahun sebelum proses perencanaan pembangunan daerah dilakukan sehingga hasil ASIA dapat mulai diintegrasikan ada tahap penyusunan rancangan awal untuk semua dokumen perencanaan pembangunan daerah. b) Proses ASIA agar melibatkan berbagai pemangku kepentingan yang terkait dengan permasalahan ibu dan anak melalui diskusi yang dinamis dan partisipatif mulai dari para perencana SKPD terkait, DPRD, kelompok mediasi seperti LSM, perguruan tinggi, organisasi profesi, media massa, serta masyarakat itu sendiri yang umumnya Kabupaten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 70

71 TAHUN 00 sebagai kelompok sasaran program pembangunan termasuk di dalamnya ibu dan anak. Selain itu, tujuan penting yang perlu dicapai di kelurahan Takatidung kecamatan Polewali dan desa Bulo kecamatan Bulo untuk mengintegrasikan Analisis Situasi Ibu dan Anak (ASIA) dalam penyusunan rencana program dan kegiatan, sehingga kualitas perencanaan pembangunan sumber daya manusia menyangkut kepentingan ibu dan anak dapat lebih terarah mulai dari tingkat bawah dalam hal ini tingkat Pemerintah Desa/Kelurahan. Penyusunan Renstra dan Musrenbang Kelurahan Takatidung Penyusunan Renstra Kelurahan Takatidung Rabu, 0 Januari 00, melibatkan sejumlah stakeholder yang ada di daerah ini, mulai dari unsur pemerintah kabupaten, kecamatan, kelurahan bahkan tingkat lingkungan, selain itu juga turut hadir masyarakat dari masing-masing lingkungan di kelurahan Takatidung. Proses penyusunan renstra kelurahan ini merupakan proses verifikasi terkait data ibu dan anak yang dilakukan oleh tim fasilitator kabupaten melalui Fokus Diskusi Group (FGD). Sebenarnya khusus di kabupaten Polewali Mandar sebagai wilayah percontohan Analisis Situasi Ibu dan Anak (ASIA) ada dua lokasi yang di pilih, yaitu kelurahan Takatidung kecamatan Polewali mewakili wilayah pantai dan desa Bulo kecamatan Bulo dipilih karena dinilai mewakili wilayah pegunungan. Khusus di kelurahan Takatidung RPJMDES/Kelurahan lebih tepat di sebut sebagai Renstra Kelurahan. Proses pembuatan Renstra ini sengaja di godok menjelang dilakukannya Musrembang Kelurahan, hal ini dimaksudkan agar proses pembuatan Renstra dapat sejalan dengan usulan masyarakat melalui proses musrenbang, sehingga harapan tim ASIA menggunakan metode ASIA dalam setiap perencanaan pembangunan selama 5 (lima) tahun kedepan di kelurahan Takatidung dapat terealisasi sesuai dengan harapan masyarakat menuju kelurahan yang sehat dan sejahtera. Salah seorang fasilitator pada penyusunan Renstra di Kelurahan Takatidung Aco Musaddad mengatakan, penyusunan Renstra Kelurahan Takatidung adalah hal yang sangat penting bagi masyarakat, karena sangat terkait dengan kepentingan masyarakat terutama dalam pemenuhan pendidikan, tercapainya pelayanan kesehatan yang Kabupaten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 7

72 TAHUN 00 berkualitas, termasuk peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan anak, serta pemenuhan kecukupan gizi untuk memberantas gizi buruk/busung lapar dan gizi kurang. Saya kira penyusunan renstra kelurahan yang mengacu pada metode ASIA adalah hal yang sangat penting di lakukan saat ini untuk memenuhi hak-hak dasar masyarakat, karena selain untuk mengatasi permasalahan pendidikan, juga diharapkan dapat lebih meningkatkan pelayanan masyarakat yang berkualitas termasuk di dalamnya memberantas gisi buruk/busung lapar dan gizi kurang Ungkap Aco Musaddad dalam pertemuan tersebut. Lurah Takatidung Sudibyo pada kesempatan tersebut, menyatakan menyambut baik, kegiatan pembuatan Renstra kelurahan tersebut yang di gagas di wilayah kerjanya, dikatakannya sebagai Lurah mengaku sangat bersyukur karena kelurahan Takatidung di jadikan wilayah percontohan untuk pembuatan RPJMDES/KEL (renstra kelurahan) yang menggunakan metode ASIA. Sebagai tuan rumah saya sangat bersyukur karena Kel. Takatidung selama ini selalu jadi perhatian khususnya dari Pemkab Polewali Mandar, karena pada waktu saya baru menjabat disini kami mendapat rujukan pertama yaitu pada tahun 009 Kel. Takatidung di tunjuk untuk mengikuti lomba kelurahan tingkat Kabupaten mendapat juara dan pada tingkat provinsi mendapat juara, belum begitu lama kami di tunjuk lagi pada saat kedatangan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan pada saat sekarang ini kami di tunjuk lagi sebagai pilot projek Musrenbang Desa/Kel tingkat Kabupaten mewakili daerah pantai. Kata Sudibyo. Iapun berharap, menyusul di tetapkanya kelurahan Takatidung sebagai wilayah percontohan musrembang yang mengacu pada ASIA dapat di implementasikan dengan baik di masyarakat khususnya di kelurahan Takatidung. Mudah-mudahan dengan adanya kerjasama yang baik sehingga kegiatan ini akan berjalan dengan baik juga, ungkapnya. Sudibyo juga mengungkapkan tanggapannya atas dipilihnya kelurahan Takatidung sebagai wilayah percontohan pembuatan dokumen ASIA, dikatakannya ketika menerima surat dari pihak BAPPEDA, ia pun langsung melakukan koordinasi dengan pihak terkait agar pelaksanaan penyusunan renstra kelurahan dan Musrembang pada tingkat kelurahan dapat berjalan dengan baik. Pada saat saya menerima surat kegiatan ini saya langsung menghadap Bapak Kepala Bappeda, atas kerjasama yang baik maka kami mendapatkan bantuan Kabupaten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 7

73 TAHUN 00 kucuran dana dari Bapak Wakil Ketua DPRD Kab. Polewali Mandar untuk menyiapkan konsumsi selama 3 hari, Katanya. Meski dalam pelaksanaan penyusunan Renstra kelurahan yang dirangkaikan dengan kegiatan Musrembang ini agak terkendala soal pembiayaan konsumsi peserta. Namun dapat berjalan sukses berkat dukungan dari semua pihak, termasuk dukungan dari wakil ketua DPRD Jamar Jasin Badu, yang menyatakan siap membantu pelaksanaan kegiatan tersebut. Karena rupanya pemerintah kabupaten dan pihak UNICEF yang turut mendukung kegiatan ini tidak menyediakan pendanaan sepenuhnya. Selaku anggota DPRD Polewali Mandar saat di hubungi panitia, langsung menyatakan kesediaannya membantu pihak panitia sebagai bentuk dana shearing secara pribadi, dengan komitmen yang di sampaikan itu akhirnya panitiapun sepakat bertemu ruang kerjannya sang wakil ketua DPRD, tidak lupa menghadirkan Lurah Takatidung Sudibyo sebagai kelurahan yang di tunjuk mewakili wilayah pantai. Kalau DPRD yang berbicara, berarti kita bicara komitmen. kemarin ketika saya di telpon, saya langsung menjawab berapa!!! Kalau Bapak bilang sekian, saya sanggup. Kalau ada urusan dengan saya, melalui telepon juga tidak apa-apa dengan saya, tidak usah dibikin sulit. Tidak ada aturan protokoler bagi saya untuk bertemu dengan rakyat, Ungkap Jamar dengan nada yang berapi-api, saat di daulat menyampaikan sambutan pada kegiatan penyusunan Renstra kelurahan di kantor kelurahan setempat. Meski demikian Jamar sempat mengungkapkan keprihatinannya tentang berbagai sarana dan prasarana pendidikan di daerah ini, yang menurutnya masih membutuhkan perhatian dari semua pihak terutama dari pemerintah pusat. Kemarin saya bersedih karena anggaran pendidikan sebesar 3 Milyar itu adalah untuk DAK dan DAK sekarang ini tidak fisik lagi tetapi non fisik, sehingga saya sampaikan kepada komisi IV untuk ke Jakarta menanyakan apakah anggaran non fisik dari pusat bisa di ubah menjadi fisik karena masih banyak fisik yang mau di perbaiki. Anggaran pusat ini menyeluruh tanpa melihat keadaan yang terjadi di daerah. Tapi hasilnya dari pusat menyampaikan, mungkin pada periode APBD perubahan 0. Tapi syukurlah rupanya pemerintah pusat merespon dengan baik usulan tersebut sehingga besar kemungkinannya akan di masukkan pada anggaran priode 0, Tandasnya. Kabupaten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 73

74 TAHUN 00 Proses pelaksanaan penyusunan Renstra kelurahan yang dirangkaikan dengan pelaksanaan musrenbang di kelurahan Takatidung bukan saja dihadiri oleh warga dan aparat pemerintah setempat, bahkan kelurahan tetangga yang diundang juga cukup antusias mengikuti kegiatan ini. Sejumlah warga yang hadir saat dimintai komentarnya rupanya menyambut baik percontohan penyusunan renstra kelurahan dengan menggunakan metode ASIA. Meski warga dan pemerintah kelurahan Takatidung menyatakan cukup menyambut baik kegiatan ASIA ini. Tapi bukan berarti tanpa kendala. Kendala yang dihadapi khususnya bagi fasilitator mulai hari pertama hingga hari kedua, yaitu dalam menentukan pohon masalah. Pengalaman masyarakat selama ini, setiap musrenbang baik musrenbang tingkat dusun maupun musrenbang tingkat kelurahan, pada umumnya mereka beranggapan bahwa yang disebut pembangunan adalah membangun sarana fisik semata. Sehingga metode ASIA yang berpihak pada kepentingan ibu dan anak terkadang terabaikan. Padahal aspek pendidikan anak-anak termasuk kesehatan bagi ibu dan anak adalah hal yang mutlak mendapat perhatian guna peningkatan kwalitas hidup khususnya bagi ibu dan anak. Kendala lain yang di hadapi dalam penyusunan renstra di kelurahan Takatidung yang berbasis hak, adalah kurangnya keterwakilan masyarakat yang hadir, waktu yang sangat singkat juga dinilai merupakan kendala utama, dalam melakukan penggalian gagasan (Penilaian situasi ) sehingga tim ASIA dalam melakukan kegiatan di desa dan kelurahan sangat terbatas, apalagi masih banyak aspirasi, kebutuhan dan hak dasar masyarakat yang belum terpenuhi. Output yang dihasilkan: - tersedianya dokumen program rencana lima tahunan Kel. Takatidung. - Dokumen Renstra Kelurahan Takatidung - Hasil usulan masyarakat untuk musrenbang tingkat kecamatan. Rekomendasi: - Proses fasilitasi untuk kegiatan Renstra kelurahan seharusnya di biayai oleh pemerintah kabupaten dengan melakukan penganggaran yang memadai melalui dana APBD. - Lebih banyak lagi melakukan Fokus Diskusi Group (FGD) di tingkat lingkungan masing-masing untuk melihat situasi termasuk merespon aspirasi dan kebutuhan masyarakat Kabupaten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 74

75 TAHUN 00 - Dibutuhkan fasilitator khusus di tingkat kelurahan yang di harapkan dapat memfasilitasi proses musrenbang dan mengawal proses perencanaan pembangunan pro ibu dan anak yang berbasis hak. - Dibutuhkan pelatihan fasilitator tingkat kelurahan yang dibekali dengan metodologi ASIA. (Untuk memperbaiki situasi ibu dan anak dalam pemenuhan hak-haknya). Penyusunan RPJMDes dan Musrenbang Desa Bulo Selain Kelurahan Takatidung kecamatan Polewali yang menjadi percontohan dalam penyusunan renstra Kelurahan yang menggunakan metode Analisis Situasi Ibu dan Anak (ASIA) Desa Bulo Kecamatan Bulo juga di jadikan percontohan dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) dengan menggunakan metode ASIA. Penyusunan RPJMDESA yang di rangkaikan dengan musrenbang desa berlangsung selama tiga hari yakni mulai 5 s/d 7 Januari 00. Untuk menuju desa Bulo tidaklah mudah, pengalaman tim RPJMDES saat melakukan perjalanan menuju desa pegunungan tersebut, kendaraan yang kami jalani mesti ekstra hati-hati, apa lagi jika musim hujan sebagian besar jalanannya menjadi licin, sehingga sangat menyulitkan kendaraan yang kami gunakan ke arah desa Bulo, maupun sebaliknya setelah balik arah dari desa yang banyak ditumbuhi pohon kakao dan rambutan tersebut, terlebih lagi harus melewati satu anak sungai karena jembatannya rusak akibat terjaman banjir beberapa waktu lalu. Desa Bulo kecamatan Bulo yang terletak 50 km dari ibukota kabupaten, dahulunya adalah bagian dari Kecamatan Mapilli yang dimekarkan menjadi satu kecamatan tersendiri pada tahun 007. Dari data tahun 008, Kecamatan Bulo dihuni sekitar.669 jiwa dengan mayoritas penduduknya adalah petani kakao. Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar sebagai pusat pemerintahan kabupaten bekerjasama dengan UNICEF menjadikan Desa Bulo sebagai desa percontohan dari wilayah terpilih (Kelurahan Takatidung dan Desa Bulo) di Kabupaten Polman dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa/Kelurahan (RPJMDes/Kel.) Tahun Kedatangan tim RPJMDES di desa Bulo disambut baik masyarakat setempat, termasuk pemerintah Kecamatan, maupun pemerintah desa Bulo, mereka sangat antusias untuk terlibat dalam penyusunan RPJMDES yang kemudian dilanjutkan dengan pembahasan musrenbang didesanya. Kami sangat bersyukur karena desa kami di tunjuk sebagai Kabupaten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 75

76 TAHUN 00 desa percontohan dalam pembuatan RPJMDES di Polewali Mandar Ujar kepala desa Bulo Adi Tanggari di sela-sela kegiatan tersebut. Pertemuan dan penyusunan RPJMDes/kel di Desa Bulo dilaksanakan selama 3 hari yang dimulai pada tanggal 5-7 Januari 00 yang dihadiri oleh Kepala Bappeda, Camat, Kepala Desa Bulo, perwakilan UNICEF, LSM (Yasmib), serta warga setempat sebagai peserta. Pelaksanaan RPJMDes di Desa Bulo berjalan sesuai jadwal kegiatan, target jadwal ini terpenuhi karena peran serta masyarakat di desa Bulo sejak awal kegiatan hingga akhir kegiatan yang cukup antusias terlibat dalam penyusunan RPJMDes. Ini pengalaman pertama saya mengikuti penyusunan RPJMDes yang dirangkaikan dengan pelaksanaan musrenbang, semoga saja usulan kami dapat terealisasi dalam program pembangunan di desa Bulo kedepan, Ujar salah seorang peserta pertemuan. Hj. Agusnia Hasan Sulur dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil dalam memandu proses pembukaan acara kegiatan penyusunan RPJMDes, tidak kalah semangatnya, Agusnia sangat antusias memberikan informasi kepada masyarakat akan hak-hak anak yang mesti di penuhi, misalnya pembuatan kepemilikan Akte kelahiran (AK) dan hak-hak dasar masyarakat lainnya yang mesti dipenuhi pihak pemerintah. Disamping itu, dalam penuturannya juga memaparkan alur dan proses pelaksanaan RPJMdes yakni; latar belakang dan dasar pelaksanaan RPJMDes, isu-isu strategis dan kebijakan yang perlu diperhatikan dalam rangka pemecahan permasalahan pembangunan daerah, Tujuan RPJMDes, Output RPJMDes, serta sumber pendanaannya. Laporan Kegiatan RPJMDes dan Musrenbangdes. Ditempat yang sama perwakilan UNICEF Wuriyanto Nugroho dalam sambutannya mengungkapkan bahwa, peranan UNICEF sebagai penerima mandat dari dewan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam mengawal perlindungan hak-hak anak sesuai pasal 45 dari Konvensi Hak Anak (KHA) dan hal ini juga memiliki peranan dalam pelaporan tentang bagaimana perkembangan dan perlindungan hak-hak anak. Peranan UNICEF yang telah diberi mandat oleh dewan Perserikatan Bangsabangsa (PBB) untuk mengawal perlindungan hak-hak anak sesuai pasal 45 dari Konvensi Hak Anak (KHA) dan berperan dalam pelaporan tentang bagaimana perkembangan dan perlindungan hak-hak anak, Jelas Wuriyanto. Kabupaten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 76

77 TAHUN 00 Lebih lanjut Wuriyanto Nugroho, keterkaitan UNICEF dengan RPJMDes, yakni adanya integrasi antara perencanaan tingkat desa yang berbasis pada informasi atau data hasil Analisis Situasi Ibu dan Anak (ASIA). Adanya hasil analisis situasi ibu dan anak, kemudian dimasukkan atau diitegrasikan dalam perencanaan pembangunan desa. Dikatakannya, dengan demikian, hal ini semakin memperkuat status bahwa Indonesia sudah menerapkan isu-isu yang terkait dengan perlindungan ibu dan anak. Demikian pula semakin memperkuat bukti bahwa Indonesia memang konsen atau menaruh kepedulian yang sangat tinggi terhadap kepentingan ibu dan anak. Dalam penyusunan profil RPJMDes di desa Bulo, Wuriyanto Nugroho selaku perwakilan UNICEF pada pertemuan tersebut mengharapkan, agar dalam penyusunan profil dan pelaporan nantinya mencantumkan informasi mengenai geografis, dan iklim/kondisi alam. jadi saya berharap dalam penyusunan dan pelaporan nantinya juga di cantumkan mengenai geografis dan iklim termasuk kondisi alam, Ungkapnya Sebelum mengakhiri sambutannya, Wuriyanto juga menyampaikan ucapan terima kasih dan mengapresiasi atas apa yang telah diupayakan di Kabupaten Polman untuk MusrenbangDes berbasis ASIA. Camat Bulo Arifin pada Pertemuan dan Penyusunan RPJMDes Tahun 0-05 serta Musrenbang Desa Bulo tahun 00 mengungkapkan, terkait dengan pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes). iapun mengungkapkan keseriusannya dalam menyelenggarakan musrenbang yang dimulai dari musrenbang tingkat desa, musrenbang kecamatan, musrenbang kabupaten, hingga musrenbang tingkat nasional yang tidak terlepas dari prioritas program pembangunan dan sumber dana yang ada. Sementara itu, pemaparan RPJMD Kab. Polman Tahun disampaikan Kepala Bappeda Polman H. Syahruddin Haruna sebagai nara sumber. Dalam pemaparannya, Kepala Bappeda menjelaskan beberapa hal, yakni; Peraturan Daerah No. 6 Tahun 009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun dimana diundangkan pada tanggal 3 Juli 009 yang telah ditetapkan sebelumya oleh Bupati Polewali Mandar pada tanggal 9 Juli 009 dan landasan-landasan hukum mengenai sistem perencanaan pembangunan, pemaparan tentang maksud dan tujuan RPJMD, Alur penyusunan RPJMD, Visi Misi Bupati Polewali Mandar, kebijakankabupaten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 77

78 TAHUN 00 kebijakan umum pemerintah daerah, serta menyampaikan harapan rencana program prioritas pembangunan daerah/desa dengan kriteria usulan yang dibutuhkan masyarakat. Olehnya itu, Syahrudin Haruna selaku Kepala Bappeda juga memaparkan masalah infrastruktur desa sebagaimana dapat mendukung pembangunan demi peningkatan taraf hidup masyarakat pada umumnya dan terkhusus pada Desa Bulo. Terkait dengan pemaparan RPJM Desa/Kelurahan Pemaparan RPJM Desa disampaikan secara jelas dari pihak LSM YASMIB Rosniaty Azis. Menurutnya, RPJM Desa merupakan bagian dari RPJM Kabupaten yang tidak boleh saling bertentangan sebagaimana telah dipaparkan sebelumnya oleh Kepala Bappeda. Dari penjelasan Rosniaty, bahwa RPJM desa, desa juga menyusun satu dokumen perencanaan strategis/jangka menengah desa/kel yang berjangka waktu 5 tahun dan ditetapkan dengan Peraturan Desa/Kel yang telah disusun oleh tim perumus. Persoalan yang tidak kalah penting adalah RPJM yang perspektif ibu dan anak. Masalah ibu dan anak meski sangat penting, tapi terkadang dianggap tidak serius sehingga kadang tidak terakomodir dalam. penyusunan program prioritas dalam RPJM. Hal-hal lain yang dijelaskan tentang RPJMdes yakni; mengenai maksud dan tujuan RPJM Desa, hasil/keluaran yang meliputi visi, misi, program dan kegiatan indikatif, prinsip-prinsip RPJM Desa, alur penyusunan, sistematika RPJM Desa, serta pembelajaran kritis RPJM Desa kepada masyarakat. Laporan Kegiatan RPJMDes dan Musrenbangdes. Sementara pemaparan Data dan Potensi Desa/Kelurahan di jelaskan Kepala Bidang Sosbud Bappeda kabupaten Polewali Mandar Hikmah, ST, M.Si. Memberikan penjelasan tentang kondisi umum desa ditinjau dari aspek sosial budaya, aspek ekonomi, aspek fisik dan prasarana, serta potensi-potensi daerah. Menurut Hikmah bahwa adanya angka kemiskinan di Desa Bulo disebabkan karena terisolirnya Desa Bulo dari fasilitas-fasilitas pelayanan mencakup aspek pelayanan kesehatan. Dengan demikian Data Desa Bulo melalui RPJM Desa, diharapkan setiap saat melakukan update dimana nantinya menghasilkan informasi-informasi yang akurat sehingga penanganannya bisa lebih baik dan terarah. Dilihat dari pembagian kelompok umur dari seluruh jumlah penduduk yakni.3 dengan kelompok umur tertinggi adalah berada pada umur 0 4 tahun. Sedangkan dilihat dari tingkat pendidikan, Desa Bulo masih berada dibawah rata-rata atau dengan kata lain masyarakat bulo masih banyak masyarakat belum Kabupaten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 78

79 TAHUN 00 pernah mengenyang pendidikan. Dengan demikian, sasaran 5 tahun kedepan yang perlu mendapat sentuhan dan perhatian serius dari pihak pemerintah dan pihak-pihak yang terkait, di bidang pendidikan, yang meliputi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), TK, SD maupun sekolah lanjutan. Sehingga peningkatan SDM dini dapat tercapai sesuai dengan harapan. Kendala lain yang di hadapi dalam penyusunan RPJMDes di desa Bulo yang berbasis hak, adalah kurangnya keterwakilan masyarakat yang hadir akibat jarak antar dusun dan medan yang sulit, akibatnya FGD tidak maksimal bisa dilakukan sebagai mana yang diharapkan, waktu yang sangat singkat juga dinilai merupakan kendala utama, dalam melakukan penggalian gagasan (Penilaian situasi ) sehingga tim ASIA dalam melakukan kegiatan di desa dan kelurahan sangat terbatas, apalagi masih banyak aspirasi, kebutuhan dan hak dasar masyarakat yang belum terpenuhi. Selain itu akses jalan menuju desa Bulo juga dinilai sebagai kendala utama dalam melakukan FGD, termasuk jarak dari kota kabupaten yang cukup jauh. Output yang dihasilkan: - Tersedianya dokumen program RPJMDes rencana lima tahunan di Desa Bulo. - Tersedianya dokumen RPJMdes Kelurahan Takatidung - Tersedianya Hasil usulan masyarakat untuk musrenbang tingkat kecamatan. Rekomendasi: - Proses fasilitasi untuk kegiatan RPJMDes yang bias dibiayai oleh Pemerintah Desa dengan melakukan penganggaran yang memadai melalui dana ADD. - Lebih banyak lagi melakukan Fokus Diskusi Group (FGD) di tingkat dusun masing-masing untuk melihat situasi termasuk merespon aspirasi dan kebutuhan masyarakat di tingkat dusun. - Dibutuhkan fasilitator khusus di tingkat desa yang di harapkan dapat memfasilitasi proses musrenbang/mengawal proses perencanaan pembangunan pro ibu dan anak yang berbasis hak. - Dibutuhkan pelatihan fasilitator tingkat desa yang telah dibekali dengan metodologi ASIA. (Untuk memperbaiki situasi ibu dan anak dalam pemenuhan hak-haknya). Kabupaten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 79

80 TAHUN 00 Lokakarya Dan Penyusunan RPJM-Desa dan Rentra Kelurahan Berperspektif Ibu dan Anak Registrasi Peserta Laporan Panitia dilanjutkan dengan Pembukaan Presentasi Diskusi dilanjutkan dengan Penutupan Kabupaten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 80

81 TAHUN 00 PENYUSUNAN RPJMDES/KEL RPJMDES/KELURAHAN DAN MUSRENBANG DESA KELURAHAN TAKATIDUNG HARI PERTAMA Pengantar pelaksanaan kegiatan dilanjutkan dengan sambutan sambut lurah, Anggota DPRD masing masing-masing Dapil dan camat sekaligus membuka me acara dengan Resmi Pemaparan tentang RPJMD Kab. Polewali Mandar , Pemaparan tentang RPJMDes/Kelurahan dan Pemaparan Data dan Potensi Kelurahan Pembagian Kelompok dalam 3 Bidang; Bidang Fispra, Bidang Sosbud dan Bidang Ekonomi Kabupaten ten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 8

82 TAHUN 00 Pengantar Fasilitator tentang Mekanisme dan Alur Diskusi serta pengelompokan masalah berdasarkan sektor Pengisian Tabel mengacu pada Masalah Utama yang telah dibuatkan urutan prioritas Melakukan Analisis Sebab Akibat berdasarkan masalah yang telah dibuat sesuai Urutan Prioritas dan Identifikasi Kebutuhan HARI KEDUA Pengantar Pelaksanaan Kegiatan Hari ke II dilanjutkan dengan Tehnik penyususunan program dan Proyeksi Sumber Pendanaan di Tingkat Desa Kabupaten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 8

83 TAHUN 00 Tanggapan dari peserta dilanjutkan dengan diskusi kelompok dan pengisian matriks 5 tahunan HARI KETIGA Presentasi Program dan Kegiatan Tahun 0 Penutupan Kabupaten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 83

84 TAHUN 00 PERTEMUAN DAN PENYUSUNAN RPJM DESA DAN MUSRENBANG DESA / KELURAHAN HARI PERTAMA Pengantar Pelaksanaan K Kegiatan egiatan RPJMDes dilanjutkan dengan sambutan Kepala desa Bulo dan Perwakilan UNICEF Sambutan Camat sekaligus Membuka Acara secara Resmi Pemaparan RPJMD Kab. Polman Tahun , 04, Pemaparan RPJM Desa/Kelurahan dan Pemaparan Data dan Poten Potensi si Desa/Kelurahan Kabupaten ten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 84

85 TAHUN 00 Pembagian Kelompok dalam 3 Pokja; pokja Fispra, Ekonomi dan Sosbud Mekanisme dan Alur Diskusi dilanjutkan dengan diskus diskusii kelompok untuk merumuskan isu/masalah masalah Kabupaten ten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 85

86 TAHUN 00 HARI KEDUA Pengantar serta penjelasan mengenai pengis pengisian matriks melalui identifikasi masalah, serta penggalian gagasan/masalah dilanjutkan dengan pengelompokan masalah Analisis Sebab-Akibat Akibat berdasarkan masalah yang telah dibuatkan sesuai Urutan Prioritas serta Melakukan Identifikasi Kebutuhan dan Tehnik Tehn Penyusunan program dan proyeksi Diskusi kelompok tentang analisis kebutuhan dengan membuat pohon masalah serta penyelesaian masalahnya dengan membuat pohon tujuan. Pengisian Matriks Program/Kegiatan untuk 5 Tahun Kabupaten ten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 86

87 TAHUN 00 Penandatanganan Berita Acara RPJM Desa Musyawarah yawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdesa Tahun Anggaran 0 Pemaparan Matriks Program & Kegiatan Tahun 0 Penandatanganan Berita Acara Musrenbang Desa Tahun Anggaran 0 dilanjutkan dengan pentupan Kabupaten ten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 87

88 TAHUN Lokakarya ASIA Fasda LOKAKARYA ASIA BAGI FASILITATOR PROVINSI (DAERAH) Safari Garden Hotel, Cisarua 3 Maret - April 00 Lokakarya ASIA bagi FASDA adalah salah satu kegiatan yang dilaksanakan oleh Ditjen Bina Pembangunan Daerah atas dukungan UNICEF RI. Lokakarya ini dimaksudkan sebagai forum pendalaman materi ASIA bagi fasilitator daerah (provinsi) untuk mempersiapkan pelaksanaan fasilitasi pengembangan ASIA di kabupaten/kota pasca Musrenbang kabupaten/kota. Hasil yang diperoleh dari lokakarya ini yakni : Meningkatnya pemahaman yang baik mengenai materi dan substansi ASIA Meningkatnya pemahaman yang baik mengenai scenario dan langkah-langkah pengembangan ASIA di kabupaten/kota. Tersusunnya rencana kerja Tim FASDA dalam melakukan fasilitasi pengembangan ASIA di kabupaten/kota. Tugas Fasilitator Provinsi (Daerah) Unsur FASDA terdiri dari Pemerintah Provinsi, Kabupaten (Bappeda Provinsi dan Kabupaten), Perguruan Tinggi dan LSM. Adapun tugas dan tanggungjawab dari FASDA adalah : Sebagai perencana FASDA bertugas untuk : Mendampingi tim ASIA kabupaten/kota untuk membahas hasil ASIA dengan Tim Anggaran Daerah. Mendampingi Tim ASIA kabupaten/kota untuk hearing dengan DPRD terkait dengan rumusan hasil ASIA. Mendampingi proses ASIA kabupaten/kota untuk perencanaan tahun berikutnya. Melakukan advokasi pada stakeholder terkait. Sebagai fasilitator bertugas untuk Melakukan pelatihan ASIA Mengembangkan materi pelatihan ASIA Membantu menyusun dokumen ASIA daerah Membantu mengembangkan kebijakan dan strategi untuk replikasi kegiatan ASIA ke daerah lain. Kabupaten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 88

89 TAHUN 00 Pelaksanaan lokakarya selama dua hari dihadiri oleh Tim KHPPIA Pusat yang merupakan Fasilitator Nasional sekaligus memberikan materi pada lokakarya tersebut. Sedangkan peserta lokakarya ini berasal dari dua lokasi pilot project, yakni Kota Surakarta Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat. Pasca pelaksanaan Lokakarya Fasilitator Provinsi (Daerah), Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Bappeda) langsung menindaklanjuti yakni dengan membuat SK Tim. Surat Keputusan Gubernur Provinsi Sulawesi Barat Nomor 97 tahun 00 tentang Pembentukan Tim Fasilitator Daerah ASIA tanggal 6 Mei 00. Dengan Susunan Tim sebagai berikut : a) Fahri Yusuf, S,Ag. M.Si selaku koordinator perwakilan Provinsi Sulawesi Barat b) Hikmah, ST, M.Si sebagai anggota tim perwakilan Bappeda Kabupaten Polewali Mandar c) Rosniaty AZIS, MSi sebagai anggota tim perwakilan LSM d) DR. Roslina Alam sebagai anggota tim perwakilan Perguruan Tinggi ( Ketua Pusat Studi Wanita Universitas UMI Makassar) e) Muh. Syauqi Husain, SH sebagai anggota tim perwakilan Bappeda Provinsi Sulawesi Barat. Kabupaten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 89

90 TAHUN 00 LOKAKARYA ASIA BAGI FASILITATOR PROVINSI (DAERAH) Hari Pertama: Pembukaan oleh Direktur Penegembangan wilayah Kepmendagri Bangda Tim FASDA Jawa Tengah Tim FASDA Sulawesi Barat Photo bersama tim Fasilitator Nasional dengan FASDA Kabupaten ten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 90

91 TAHUN 00 Hark Kedua: Kabupaten ten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 9

92 TAHUN Pertemuan Tim ASIA dengan Fasilitator Daerah Kabupaten Polewali Mandar Untuk meningkatkan kapasitas sumberdaya di tingkat local, maka Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar telah melakukan berbagai terobosan, diantaranya dengan melaksanakan Program penyusunan Analisis Situasi Ibu dan Anak (ASIA) berbasis Hak Azasi Manusia Berbasis HAM. Program ini sendiri terlaksana atas dukungan kerjasama Pemkab. Polewali Mandar dengan UNICEF. Sebagai bagian dari program tersebut, maka dibentuklah Tim ASIA yang berfungsi untuk menyusun dokumen ASIA berbasis HAM di Kabupaten Polewali Mandar. Tim ASIA ini berasal dari berbagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) diantaranya Bappeda, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan, Kependudukan dan Catatan Sipil, Pemberdayaan Masyarakat, Dinas Sosial, dan Dinas Tenaga Kerja. Selain dari unsur pemerintah, Tim ASIA ini juga berasal dari LSM, Akademisi dan Media Massa. Untuk mendukung maksimalisasi kerja Tim ASIA tersebut di atas, maka dibentuklah Tim Fasilitator Provinsi (Daerah). Tim ini terdiri 5 (lima) orang yaitu Fahri Yusuf dan Sauki yang berasal dari unsur Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat, Roslina Alam dari Akademisi, serta Hikmah dan Rosniaty Azis (Fasilitator Daerah Polewali Mandar). Adapun tugas tim ini yaitu:. Memverifikasi draft laporan ASIA untuk Tahun 00. Mengevaluasi hasil laporan ASIA yang telah disusun pada tahun 009 lalu ke 3. Membantu dan memfasilitasi kaitannya untuk meningkatkan kapasitas disemua stakeholder khusus untuk Kabupaten Polewali Mandar. Jadi Tim Fasilitator Daerah sebenarnya yang lima orang ini nanti akan membantu kabupaten Polewali Mandar untuk meningkatkan kapasitas kita dalam mengembangkan penyusunan Analisis Situasi Ibu dan Anak (ASIA) berbasis Hak Azasi Manusia. 4. Bersama-sama tim kabupaten untuk mengupdeting data ASIA yang kita masukkan dalam laporan itu mulai tahun 00. Sebelum pertemuan fasilitator daerah di Kabupaten Polewali Mandar, terlebih dahulu telah dilaksanakan Lokakarya Fasilitator Provinsi (Daerah) di Cisarua Bogor pada tanggal 3 Maret April 00, yang dilaksanakan oleh Tim Fasilitator Nasional. Kegiatan ini bertujuan Kabupaten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 9

93 TAHUN 00 untuk memberikan penguatan kapasitas kepada Fasilitator Provinsi agar lebih mampu menerapkan ASIA di tingkat local serta mengevaluasi hasil sementara laporan ASIA di Kabupaten Polewali Mandar dan Kota Surakarta. Sebagai tindak lanjut dari kegiatan tersebut di atas, maka pihak pemerintah Kabupaten Polewali Mandar melalui Bidang Sosial Budaya Bappeda, melaksanakan pertemuan fasilitator daerah (FASDA) pada bulan Mei dan Juni 00. ****** Pertemuan Awal FASDA Pada tanggal 6 7 Mei 00, Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar menindaklanjuti hasil lokakarya di Cisarua Bogor, dengan melaksanakan pertemuan awal antara Fasda dengan Tim ASIA Kabupaten Polewali Mandar. Pertemuan ini bertujuan untuk memberikan masukan dan bantuan teknis kepada Tim ASIA Kabupaten dalam rangka memberi rekomendasi tentang bagaimana sebaiknya proses integrasi/mainstreaming ASIA dalam mekanisme perencanaan Daerah. Selain itu juga bertujuan untuk mendokumentasikan seluruh proses penyusunan ASIA , sebagai bahan untuk mengidentifikasi knowledge dan best practice untuk keperluan diseminasi dan replikasi. Hal yang paling penting adalah proses ini dimaksudkan untuk memberikan capacity assessment kepada Tim ASIA kabupaten, dalam rangka memberikan masukan bagi penyempurnaan Tim di masa yang akan datang. Pertemuan FASDA ini dihadiri oleh Tim FASDA dan Tim ASIA Kabupaten Polewali Mandar dengan jumlah seluruhnya 30 orang yang terdiri dari 3 orang (43.33%) perempuan dan 7 orang (56.67%) lakilaki. Setelah kegiatan dibuka secara resmi, proses dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Fasilitator Daerah. Pada hari pertama ini, Fasilitator Daerah mencoba menyampaikan hasil evaluasi hasil tulisan Tim ASIA. Namun, sebelumnya terlebih dahulu disampaikan tentang Indikator ASIA Berbasis HAM oleh Kepala Bidang Sosial Budaya Bappeda Polewali Mandar. Hal ini sangat penting, karena pemahaman tentang indicator masih perlu ditingkatkan. Sebab inilah yang akan menjadi dasar untuk analisis pada tahap berikutnya. Dari hasil penulisan ASIA sebelumnya, memeang Kabupaten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 93

94 TAHUN 00 masih ditemukan adanaya perumusan indicator yang belum memenuhi standar atau belum bisa terukur karena datanya yang belum lengkap. Setelah itu baru dilanjutkan dengan pemaparan hasil evaluasi, baik yang menyangkut penulisan laporan maupun cara pembuatan analisis per tahapan. Pada kesempatan ini, FASDA mencoba menyampaikan kepada peserta tentang hasil penulisan yang belum memenuhi teknik penulisan ilmiah. Misalnya mengenai cara penomoran table, konsistensi penggunaan bahasa/kata, serta cara menarasikan isi table agar lebih mudah dipahami oleh setiap orang yang membacanya. Hal ini sangat penting karena dokumen ASIA Polewali Mandar ini nantinya bukan hanya menjadi konsumsi Tim ASIA saja, tetapi akan menjadi konsumsi publik secara luas, termasuk akan menjadi dokumen acuan dalam penyusunan perencanaan pembangunan. Hasil evaluasi yang juga dipaparkan oleh FASDA yaitu tentang cara pembuatan analisis per tahapan yang telah dibuat oleh Tim ASIA. Dari laporan yang telah dibuat, ditemukan beberapa hal yang masih perlu diperbaiki diantaranya: a. Pembuatan pohon masalah yang belum tepat. Misalnya cara peletakan arah panah dari akar masalah ke penyebab tidak langsung kemudian ke penyebab langsung dan masalah utama. Terkait dengan pohon masalah ini, yang ditemukan juga adalah cara penulisan kalimat yang belum utuh menggambarkan suatu akar masalah, penyebab tidak langsung, penyebab langsung atau permasalahan utama. b. Masih ditemukan adanya ketidakkonsistenan antara satu tahapan dengan tahapan lainnya. Hal ini bias dilihat pada tahapan analisis pola peran dan analisis kesenjangan kapasitas. Dimana, disetiap pemenuhan hak, kadang terdapat pengemban tugas yang tertuang pada analisis pola tetapi tidak ditemukan pada analisis kesenjangan kapasitas. Demikian juga sebaliknya, kadang pada analisis pola peran tidak tertulis pengemban tugas x, tetapi pada analisis kesenjangan kapasitas tiba-tiba muncul tabel analisis kesenjangan kapasitas pengemban tugas x. Kondisi ini juga terjadi pada pemegang hak. Selain itu, terdapat juga beberapa pemenuhan hak yang hanya dibuatkan tabel analisis kesenjangan kapasitas pengemban tugas. Itupun hanya sebagian saja. Sedangkan tabel analisis kesenjangan Kabupaten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 94

95 TAHUN 00 kapasitas pemegang hak terhadap pengemban tugas sama sekali tidak dibuatkan. Hal lain lagi yang ditemukan terkait dengan ketidakkonsistenan ini adalah pada tahap penyusunan rencana program. Pada laporan yang sudah dibuat, ditemukan adanya beberapa program yang tiba-tiba dituliskan tetapi kurang relevan dengan analisis per tahapan sebelumnya. c. Masih ada tabel analisis yang tidak dinarasikan. Selain itu, masih juga ditemukan adanya tabel yang meskipun sudah dinarasikan tetapi isinya tidak menggambarkan isi tabel. d. Pembuatan tabel pada beberapa tahapan yang belum utuh. Misalnya pada tabel analisis pola peran, yang dibuat hanya pengemban tugas sedangkan pemegang hak tidak dibuat Berkaitan dengan hasil evaluasi di atas, untuk merefresh kembali pengetahuan Tim ASIA Polewali Mandar, maka FASDA menyampaikan kembali materi tentang tahapan ASIA yaitu: a. Penilaian Situasi b. Analisis Sebab Akibat c. Analisis Pola Peran d. Analisis Kesenjangan Kapasitas e. Aksi Kunci f. Penyusunan Rancangan Program Setiap selesai pemberian materi, Tim FASDA yang dibagi berdasarkan kelompok sector, diberikan kesempatan untuk melihat dan memperbaiki hasil tulisan mereka. Ada beberapa bagian yang coba disederhanakan penulisannya oleh Fasilitator Daerah, diantaranya pada tahapan analisis kesenjangan kapasitas. Berdasarkan hasil evaluasi terhadap hasil kerja Tim ASIA, pada tahapan ini, sebagian besar tim tidak menyelesaikan secara benar. Hal ini disebabkan sering terjadi tumpang tindih pemahaman antara satu kapasitas dengan kapasitas lainnya, atau kadang hanya menuliskan secara berulang kesnjangan kapasitas antara satu pengemban tugas dengan pengemban tugas lainnya atau antara satu pemegang hak dengan pemegang hak lainnya. Karena kondisi ini, maka Fasilitaor daerah meminta kepada tim agar tidak terlalu kaku mengisi sel-selnya, berdasarkan jenis kapasitas. Tetapi langsung saja menggabungkan per kolom dengan hanya hanya menjadikan jenis kapasitas tersebut sebagai dasar analisis. Kabupaten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 95

96 TAHUN 00 Proses ini berlangsung hingga hari kedua. Oleh karena waktu yang cukup singkat dibandingkan dengan hasil tulisan yang harus diperbaiki, menyebabkan hasil diskusi kelompok ini belum maksimal. Sehingga disepakati bahwa tahapan ASIA yang berbasis HAM pada setiap sector (Pendidikan, Kesehatan, Pemberdayaan Perempuan dan KB, Kependudukan dan Catatan Sipil, Sosial dan Tenaga Kerja) akan diperbaiki, khususnya dalam hal pengisian matriks atau tabel analisis. Pada sesi terakhir dari pertemuan selama (dua) hari ini, dirumuskan secara bersama rencana tindak lanjut yaitu: a. Tanggal 4 Juni semua pokja menyetor ke Bappeda hasil penyempurnaan ASIA pokjanya, b. Tanggal 9 Juni pertemuan khusus Fasda ASIA di Kab. Polewali Mandar. c. Tanggal 0- Juni merapikan dan mengevaluasi hasil final terhadap penyusunan ASIA Polman, d. tanggal 30 sosialisasi dan launching buku ASIA Polman yang dihadiri oleh Tim ASIA Polman, Tim Provinsi, Tim Pusat, (Bappenas, Depdagri, Unicef, Fasdus). ****** Kabupaten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 96

97 TAHUN 00 Pertemuan Kedua FASDA dengan Tim ASIA Polewali Mandar Pertemuan kedua ini dilaksanakan selama (dua) hari, yaitu pada tangga 0- Juni 00 yang bertempat di Aula Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar. Seperti halnya pada pertemuan pertama, peserta yang hadir juga sebanyak 30 orang yang terdiri dari 3 orang (43.33%) perempuan dan 7 (56.67%) laki-laki. Pesertanya pun berasal dari unsur yang sama pada pertemuan pertama. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Bappeda Polewali Mandar yang diwakili oleh Sekretaris Bappeda. Setelah itu baru dilanjutkan dengan pemaparan evaluasi hasil pasca pertemuan tanggal 6-7 Mei 00 yang lalu. Adapun hasil evaluasinya, bahwa dari beberapa sektor, hanya kelompok kerja Sospemmanaker (Sosial, Pemberdayaan Masyarakat, dan tenaga Kerja) yang dapat mengumpulkan tulisan ASIAnya sebelum tanggal 4 Juni 00. Sedangkan yang lainnya rata-rata setelah tanggal tersebut. Selain itu, hasil tulisan setiap kelompok juga belum sepenuhnya selesai, dan masih membutuhkan perbaikan. Beberapa matriks atau tabel analisis belum terisi sesuai dengan panduan penulisan ASIA. Demikian juga halnya dengan beberapa rencana program yang masih perlu sinkronisasi dengan analisis pada tahapan sebelumnya. Berkaitan dengan hal tersebut, beberapa peserta khususnya dari SKPD terkait mengemukakan kendala yang mereka hadapi, yaitu keterbatasan sumberdaya manusia yang dapat mengerjakan pekerjaan ini sesuai yang diharapkan. Misalnya di Kependudukan dan Catatan Sipil dan Kesehatan. Pekerjaan teknis ini masih sangat tergantung pada Kepala Bagian atau Kepala Seksi. Jadi hanya orang-orang tertentu saja yang paham. Yang menjadi persoalan memang karena proses kaderisasi belum berjalan secara optimal di setiap SKPD. Setelah proses evaluasi, kemudian dilanjutkan dengan penyempurnaan tulisan setiap kelompok yang didampingi langsung oleh Fasilitator Daerah. Proses ini berjalan hingga sore hari. Kemudian dilanjutkan lagi pada keesokan harinya. Setelah semua kelompok menyelesaikan pekerjaannya, Fasilitator Daerah kemudian meminta kepada Tim ASIA untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. Tim ASIA bidang kesehatan mendapat kesempatan pertama, yang dilanjutkan oleh Kependudukan dan Catatan Sipil. Oleh karena waktu kurang memungkinkan untuk memberikan Kabupaten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 97

98 TAHUN 00 kesempatan kepada semua kelompok, sehingga hanya kedua kelompok ini yang diberikan kesempatan. Dari hasil presentasi tersebut di atas, terlihat bahwa masih ada yang perlu disempurnakan. Meskipun demikian, jika dibandingkan dengan hasil penulisan pada saat pertemuan pertama, memang sudah ada kemajuan. Hanya yang masih perlu dilengkapi lagi adalah pada tahapan analisis kesenjangan kapasitas, pembuatan pohon tujuan dan penyusunan rencana program, khususnya dari aspek konsistensi analisis. Pada sesi terakhir, setelah presentasi dan diskusi, proses dilanjutkan dengan penyusunan Rencana Tindak Lanjut (RTL). Adapun RTL yang berhasil dirumuskan adalah a. Laporan ASIA sudah disempurnakan oleh pihak stakeholder (Tim ASIA Polewali Mandar) paling lambat tanggal 4 Juni 00, yang dapat dikirimkan melalui . b. Pada Minggu pertama Juli,. Laporan ASIA sudah disosialisasikan dan. Launching Buku ASIA Polman serta 3. Laporan PUS dengan Tim Pusat. Proses pertemuan Tim ASIA dan FASDA ini berakhir pada jam 6.00 wita. Bagi Tim FASDA, pekerjaan ini belum selesai, tetapi masih harus mengevaluasi dan mengoreksi serta memperbaiki hasil pekerjaan Tim ASIA. Penyempurnaan ini sangat penting sebab hasil pekerjaan ini nantinya diharapkan menjadi dokumen acuan dalam proses perencanaan pembangunan di Polewali Mandar. ******* Kabupaten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 98

99 TAHUN 00 Pasca Pertemuan FASDA dengan Tim ASIA Setelah pertemuan tersebut di atas dilaksanakan, maka Fasilitator Daerah selanjutnya memeriksa kembali hasil pekerjaan Tim ASIA, kemudian diperbaikinya. Dari hasil kerja Tim ASIA, memang masih ditemukan adanya beberapa bagian yang masih perlu disempurnakan. Misalnya pada tahapan analisis kesenjangan kapasitas, masih terdapat kekurangan matriks atau tabel analisis. Demikian juga analisis tabelnya. Selain itu, pada tahapan pembuatan pohon tujuan dan perumusan rencana program, yang masih perlu diperbaiki adalah konsistensinya. Termasuk juga penyempurnaan tabel rencana programnya, misalnya mengenai indikator, waktu pelaksanaan, dan instansi terkait yang bertanggungjawab dalam pelaksanaan program tersebut. Selain hal tersebut di atas, FASDA juga mengedit dan memperbaiki tata cara penulisan laporan ASIA ini agar sesuai dengan standar penulisan ilmiah. ******* Kendala, Best Practices, dan Rekomendasi Dalam proses penyusunan Laporan ASIA, memang ditemukan adanya beberapa kendala, yaitu:. Terbatasnya jumlah sumberdaya manusia pada SKPD yang terkait dengan penulisan ASIA ini yang mampu menganalisis dan menyusun ASIA. Pada penyusunan ASIA ini, memang yang dilibatkan adalah kepala bidang ataupun seksi dari isu yang dibahas. Sedangkan seperti kita ketahui, tugas dan tanggungjawab mereka terkait dengan posisinya tersebut tentunya cukup membutuhkan perhatian dan waktu yang tidak sedikit. Di sisi lain, keterlibatan mereka sebagai Tim ASIA juga dibutuhkan waktu dan perhatian yang serius. Akhirnya, tentunya akan berdampak pada kualitas kerja penyusunan Laporan ASIA ini.. Belum terbangunnya system kaderisasi yang optimal khususnya dalam proses perencanaan di SKPD. Kondisi ini tentunya akan sangat berdampak pada ketersediaan staf yang memiliki kapasitas yang memadai. 3. Pelibatan sebagian FASDA yang tidak dimulai dari awal penyusunan ASIA, menyebabkan FASDA yang baru terlibat harus belajar dari awal agar mereka dapat memahami proses penyusunan ASIA yang sudah Kabupaten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 99

100 TAHUN 00 Best Practices Penulisan ASIA Polewali Mandar Tahun 00 cukup jauh pelaksanaannya. Kondisi ini tentunya akan berbeda jika mereka memang mengikuti proses sejak awal. Meskipun skipun terdapat kendala, namun hal tersebut masih bias diatasi secara bersama oleh Tim ASIA bersama dengan Fasilitator Daerah. Dibalik kondisi tersebut sebenarnya terdapat best practices yang bias dipetik dari proses penyusunan ASIA di Polewali Mandar. Ad Adapun apun best practices tersebut adalah: Pelibatan SKPD terkait dalam penulisan ASIA di Kabupaten Polewali Mandar menjadi aset yang cukup potensial bagi pemerintah setempat. Mengapa demikian? Karena dengan keterlibatan mereka dalam proses ini, menjadikan mereka dapat belajar bagaiamana cara melakukan analisis per tahapan stuasi Ibu dan Anak, yang kemudian dibuat dalam suatu rencana program di SKPD mereka masing-masing. Tentunya hal ini akan sangat berbeda hasilnya jika penyusunan ASIA ini dikerjakan oleh pihak ketiga misalnya konsultan. Sebab jika hal ini terjadi, maka tentunya tidak akan memberikan pembelajaran yang positif bagi pegawai di Pemda Polewali Mandar. Meskipun memang membutuhkan kerja keras dan pengorbanan waktu, tetapi dibalik itu, dengan merasakan dan mengerjakannya sendiri maka tentunya akan meninggalkan "bekas" dalam ingatan mereka sebagai proses untuk lebih menjadi aparatur yang berkualitas. berkualitas Pelibatan Stakeholder terkait dalam Tim ASIA diantaranya LSM dan Media, menjadikan kerja penyusunan ASIA di Polewali Mandar lebih bersinergi. Penyusunan ASIA ini bukan hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah Polewali Mandar, tetapi juga menjadi tanggung jawab bersama dengan masyarakat. Agar hasil penyusunan ASIA kedepan lebi lebih baik dari sekarang, maka beberapa rekomendasi yang diusulkan adalah: a) Dalam pembentukan Tim ASIA, sebaiknya melibatkan pihak yang menduduki posisi strategis di SKPD terkait dan ditambah dengan seorang staf yang nantinya dapat mengerjakan laporan ASIA secara teknis. Jadi pelibatan pihak yang menduduki posisi strategis tetap dipertahankan dengan pertimbangan agar hasil laporan yang mereka susun dapat diaplikasikan di SKPD masing masing-masing. b) Perlu dibangun system kaderisasi di lingkup pemerintah Kabupaten Polewali Mandar untuk mempercepat proses penguatan kapasitas bagi staf. c) Pembentukan Tim Fasilitator Daerah, sebaiknya dilakukan sebelum pembentukan Tim ASIA, sehingga kerja mereka dapat dap lebih bersinergi dengan baik, bukan hanya dengan Tim ASIA tetapi juga antar fasilitator sendiri. Kabupaten ten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 00

101 TAHUN 00 PERTEMUAN TIM PENYUSUN ASIA DENGAN FASILITATOR DAERAH TANGGAL 6 7 MEI 00 HARI PERTAMA: RABU 6 MEI 00 Laporan Pelaksanaan Kegiatan Sambutan Bappeda ppeda Sekaligus Membuka Acara Secara Resmi Pemaparan Indikator ASIA Berbasis HAM Oleh Kabid Sosial dan Budaya Ibu Hikmah, ST. MSi Pemaparan Hasil Evaluasi Penulisan laporan ASIA 00 serta Pemaparan Hasil Evaluasi Tahapan ASIA 00 Sampel Bid. Kesehatan Oleh Ibu Rostina Tim FASDA Kabupaten ten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 0

102 TAHUN 00 Pemaparan hasil evaluasi khusus bidang kesehatan Kerja Kelompok: Masalah Penilaian Situasi Pemaparan Singkat Analisis Sebab Akibat Oleh Kabid Sosial dan Budaya Ibu Hikmah, ST. MSi Kerja Kelompok : Masalah Analisis Sebab Akibat Kabupaten ten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 0

103 TAHUN 00 HARI KEDUA: KAMIS 7 MEI 00 Pengantar Singkat Analisis Pola Peran Oleh Ibu Rosniaty Tim FASDA Provinsi Kerja Kelompok : Masalah Analisis Pola Peran Pengantar Singkat Anali Analisis Kesenjangan Kapasitas Kerja Kelompok : Analisis Kesenjangan Kapasitas Pengantar Singkat Rancangan Program Kabupaten ten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 03

104 TAHUN 00 Kerja Kelompok : Rancangan Program Rencana Kerja Tindak Lanjut (RKTL) RKTL disampaikan oleh Pak Fahri Yusuf sekalig sekaligus us menutup kegiatan dengan resmi, Kabupaten ten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 04

105 TAHUN 00 PERTEMUAN ASIA DENGAN FASILITATOR DAERAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR Tanggal, 0- Juni 00 HARI PERTAMA, 0 Juni 00 Registrasi Peserta Pembukaan Oleh protokoler, dilanjutkan dengan Laporan pelaksanaan pelak kegiatan dan Sambutan Kepala Bappeda sekaligus membuka acara secara resmi, Pemaparan Hasil Evaluasi Pasca Pertemuan Mei 00 oleh Ibu Hikmah, ST. MSi Tanya - Jawab Kabupaten ten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 05

106 TAHUN 00 Diskusi Kelompok HARI KEDUA, Juni 00 Review Kegiatan Hari Pertama Presentasi Kelompok Penyempurnaan Laporan ASIA Sekaligus Rencana Kerja Tindak Lanjut (RKTL) dan Penutupan Oleh Tim Fasda Provinsi Bapak Fahri Yusuf Kabupaten ten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 06

107 TAHUN Sosialisasi Hasil Penyusunan Analisis Situasi Ibu dan Anak (ASIA) Kerjasama Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar Tahun 009 Kegiatan Sosialisasi hasil penyusunan Analisis Situasi Ibu dan Anak ASIA dilaksanakan di Polewali pada tanggal 6 Juli 00 dengan melibatkan Stakeholder Kabupaten, yang terdiri dari unsur: Pimpinan dan Anggota DPRD, MUSPIDA, Unsur SKPD, Aparat kecamatan, Kepala Lapas, Perguruan Tinggi, LSM dan Media Cetak/Elektronik. Sosialisasi ini dimulai dari registrasi peserta, pembukaan oleh MC, Laporan Panitia, Sambutan Perwakilan UNICEF Sulselbar, Maluku Utara dan Gorongtalo dan Sambutan Bupati Polewali Mandar sekaligus membuka dengan resmi. Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi, diskusi dan Rencana Kerja Tindak Lanjut dan terakhir Penutup yang dibawakan oleh Kepala Bappeda Kabupaten Polewali Mandar. Dalam laporan panitia yang dibacakan oleh salah seorang Panitia menyatakan bahwa dimasa yang lalu Laporan ASIA belum dianggap sebagai dokumen yang sangat penting, sehingga tidak diintegrasikan ke dalam perencanaan pembangunan daerah. Dengan terbitnya Buku Petunjuk Teknis ASIA berbasis HAM pada tahun 009 lalu yang mendapat dukungan dari Pihak UNICEF, maka setiap kabupaten/kota diwajibkan untuk menyusun laporan ini setiap tahun. Hasil penyusunan ASIA berupa penyediaan data dan informasi dapat dijadikan sebagai sumber pijakan untuk melakukan pemantauan, evaluasi dan monitoring serta menjadi bahan masukan untuk menyusun arah dan kebijakan pembangunan dalam rangka meninkatkan taraf hidup masyarakat khususnya bagi ibu dan anak di kabupaten Polewali Mandar. Sejalan dengan itu, maka maksud dan tujuan dari sosialisasi yang diharapkan adalah: - Agar semua pihak dapat mengetahui pencapaian hasil penyusunan ASIA-HAM. - Agar semua pihak dapat berperan aktif dan turut mengambil bagian dalam mengimplementasikan upaya-upaya penggunaan data ASIA untuk mewujudkan 8 Tujuan Pembangunan Millenium. - Terkhusus kepada anggota DPRD diharapkan agar dapat berkomitmen untuk mengawal dan mendukung penuh target MDGs terkait ASIA serta bersepakat membahas upaya-upaya apa yang harus dilakukan untuk mendukung pembiayaan terkait ASIA untuk pencapaian MDGs tahun 05. Kabupaten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 07

108 TAHUN 00 Proses selanjutnya adalah sambutan Perwakilan UNICEF Makassar, dimana dalam sambutannya dikatakan bahwa proses pematangan Konsep ASIA dilakukan secara intensif antara Bappenas, Bangda dan UNICEF dan pengembangan ASIA di tingkat penyusunan ASIA dengan menggunakan pendekatan moral dan percontohan hasil ASIA berbasis HAM yang dilakukan di Kab. Polewali Mandar untuk pilot kabupaten dan kota Surakarta untuk kota. Pilot project ini dimaksudkan untuk mendapatkan dukungan APBD dari Pemerintah Kabupaten dan bisa diinterpensikan dalam proses perencanaan daerah tahun 00 melalui musrenbang tingkat desa sampai kabupaten untuk program-program pembangunan di tahun 0. Ada hal yang paling menarik juga disampaikan oleh pihak UNICEF kepada Pemkab Polewali Mandar bahwa kemungkinan akhir tahun 00 ini, Pemkab Polewali Mandar dan Surakarta diundang Bupatinya oleh Pemerintah Pusat bersama dengan UNICEF untuk mempresentasikan di Jakarta bagaimana kesaktian daerahnya dalam hal penanganan data. Selanjutnya apresiasi yang dilontarkan UNICEF kepada Pemkab Polman bahwa Dokumen ASIA yang disusun di daerah ini merupakan hasil karya atau dilakukan sendiri oleh Putra Putri Polewali Mandar sendiri tanpa melibatkan konsultan, namun berbeda apa yang dilakukan oleh pemerintah Surakarta ASIA ini dikerjakan oleh konsultan yang berasal dari perguruan tinggi. Beliau juga mengatakan bahwa kehadiran dari empat kabupaten tetangga dapat menjadi spirit buat kabupatennya masing-masing untuk menyusun ASIA berbasis HAM sehingga pada akhir tahun nanti, Sulawesi Barat bersama kabupatennya merupakan propinsi yang pertama di Indonesia melaksanakan pembuatan ASIA yang berkaitan dengan perencanaan. Bapak Bupati Polewali Mandar yang memberikan sambutan sekaligus membuka acara, dimana dalam arahannya disebutkan bahwa, pemerintah Kabupaten Polewali Mandar akan tetap memberikan dukungan terhadap kerjasamanya dengan pihak UNICEF selama program dan kegiatan tersebut untuk mendukung tujuan MDGs, mudah-mudahan kerjasama ini dapat ditingkatkan dan dilanjutkan tahun Beliau juga mengatakan bahwa ASIA ini sangat penting karena permasalahan dalam membangun SDM umumnya terkait dengan kelompok yang paling rentan dalam siklus hiduf, yaitu ibu dan anak. ASIA akan dijadikan sebagai instrumen untuk menyusun Renja dan Renstra SKPD serta RKPD. Dengan demikian hasil akhir ASIA Kabupaten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 08

109 TAHUN 00 berupa rancangan program/kegiatan dituangkan ke dalam dokumen RKPD. Oleh karena ASIA di butuhkan dalam perencanaan, sehingga bapak Bupati menghimbau kepada tim ASIA agar proses penyusunan ASIA harus dimulai pada tahun sebelum proses perencanaan pembangunan daerah dilaksanakan. Dan Setiap tahunnya agar SKPD yang terkait datanya agar melakukan pemuktahiran data setiap tahun agar berjalan sesuai situasi dan kondisi yang ada. Proses penyusunan ASIA Kabupaten Polewali Mandar melibatkan berbagai pemangku kepentingan untuk membahas dan mencari solusi terkait permasalahan ibu dan anak melalui diskusi dinamis dan partisipatif. Bapak Bupati dalam sosialisasi ini menyatakan bahwa dokumen ini sangat penting digunakan, terutama dalam membuat perencanaan dan memonitoring kegiatan pembangunan, baik di tingkat kabupaten maupun di tingkat kecamatan. Beliau juga mengatakan bahwa perencanaan yang baik apabila didukung dengan data/informasi yang lengkap dan akurat, serta dokumen ini dapat dijadikan alat ukur untuk memantau dan mengevaluasi keberhasilan tujuan pembangunan di setiap daerah, dengan kata lain untuk mengetahui posisi pencapaian setiap tujuan dari target MDGs. Model Laporan ASIA yang dilakukan di daerah kita ini adalah contoh yang baik untuk diimplementasikan ke dalam program dan kegiatan, sehingga data ini perlu di up date setiap tahunnya untuk digunakan mengevaluasi sejauh mana tujuan pembangunan yang telah dicapai. Juga disampaikan harapan Bapak Bupati kepada semua pihak agar benar-benar memperhatikan dan menggunakan data hasil ASIA ini untuk menyusun kebijakan dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar ibu dan anak. Bapak Bupati dalam memberikan presentase tentang gambaran umum kabupaten Polewali Mandar, Beliau memaparkan mulai dari IPM, Bidang Kesehatan terkait dengan Rumah Sakit, Puskesmas, Dokter (Ahli, Umum, dan Gigi), Bidang KB terkait pengguna/peserta KB Laki-Laki dan Perempuan, Bidang Sosial yang terkait dengan Anak Balita Terlantar, Anak Terlantar, Anak Jalanan dan Anak Cacat, Bidang Perlindungan Anak terkait tindak kekerasan dalam rumah tangga dan terhadap anak. Dari kondisi tersebut diatas, maka pemerintah kabupaten Polewali Mandar mengeluarkan kebijakan dan aturan guna memenuhi kebutuhan dasar anak dan perempuan, antara lain: Kabupaten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 09

110 TAHUN 00 - Perda pembebasan biaya penertiban Akte Kelahiran, untuk anak yang berumur 0 8 Tahun. - Perda penyelenggaraan dan Retribusi Administrsi Kependudukan dan Catatan Sipil (KTP, KK, dan Akta Catatan Sipil antara lain: Akta Kematian dan Akta Perceraian). - Perda Pendidikan Gratis, untuk mengantisipasi anak putus sekolah. - Perbup Pelayanan Kesehatan Gratis, untuk pelayanan kesehatan kepada orang miskin. Dalam materi Beliau juga menyinggung mengenai implementasi program dan kegiatan pemkab Polewali Mandar untuk meningkatkan kualitas perencanaan terkait ibu dan anak selama tahun , dan dukungan anggaran yang berpihak kepada Ibu dan Anak, serta strategi pemkab Polewali Mandar Tahun mewujudkan perencanaan pembangunan berpihak pada ibu dan anak berdasarkan MDGs. Selanjutnya presentase hasil penyusunan Laporan ASIA yang dibawakan oleh Kepala Bidang Sosial Budaya yang pada intinya menyampaikan latar belakang, Landasan Hukum, Dasar Pelaksanaan penyusunan ASIA berbasis HAM, Tujuan, Manfaat, Tahapan-Tahapan, Strategi ASIA, dan ssebagainya. Pada pemaparan Kepala Bidang Sosbud menyampaikan hak-hak yang perlu mendapat penanganan yang dikandung dalam laporan hasil ASIA Berbasis HAM Kabupaten Polewali Mandar Tahun 00, antara lain: - Hak untuk mendapatkan kesehatan dan kesejahteraan (Angka Kematian Ibu, Angka Kematian Bayi, dan BBLR). - Hak untuk mendapatkan pendidikan (Tingginya anak Putus Sekolah Dasar dan Cakupan PAUD masih rendah). - Hak untuk mendapatkan kebebasan dan perlindungan (Tingginya KDRT dan Tingginya Kasus KTA). - Hak untuk mendapatkan pengasuhan alternatif (Jumlah anak terlantar, Jumlah Anak Cacat). Dari uraian di atas, juga dapat dijelaskan bahwa hak-hak ibu dan anak yang ada dalam dokumen ASIA diperoleh melalui beberapa proses, yakni sebagai berikut: - Penilaian Situasi (Perumusan Masalah, Penggambaran besarnya masalah dan Pemilihan Indikator). - Analisis (Kausalitas, Pola Peran dan kesenjangan Kapasitas). - Aksi-Aksi kunci. Kabupaten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 0

111 TAHUN 00 - Pengembangan Kemitraan - Rancangan Program dan Kegiatan. Dengan demikian hasil ASIA ini menggambarkan kondisi yang sebenarnya dan nyata karena sudah melalui proses sebagaimana yang disebutkan di atas. Kepala Bidang Sosbud juga menyampaikan dalam pemaparannya bahwa alhamdullillah kabupaten Polewali Mandar mengalami penurunan jumlah kematian maternal pada tahun 009. Pada Sosialisasi ini juga melahirkan rekomendasi terkait dengan pemenuhan hak, sebagai berikut : a. Hak untuk mendapat Kesehatan dan Kesejahteraan: - Mengurangi jumlah kematian melalui peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak: kegiatan penyuluhan kesehatan dalam bentuk amanah persalinan, pelacakan kasus kematian ibu/bayi, serta AMP non klinik. - Mengurangi gizi buruk dan gizi kurang bagi ibu dan balita melalui program perbaikan gizi masyarakat, penyusunan peta informasi masyarakat kurang gizi, Pemberian tambahan makanan dan vitamin, Penanggulangan KEP, Anemia Gizi Besi, GAKY, Penanggulangan kekurangan Vitamin A dan Kekurangan Zat Gizi mikro lain, Program Pemberdayaan Masyarakat, Pelatihan Kader Pos Yandu. - Meningkatkan partisipasi PUS untuk mengikuti program KB melalui program peningkatan peran serta dan kesetaraan gender Pelayanan KB dan alat kontrasepsi bagi-laki-laki. b. Hak untuk mendapatkan kewarganegaraan dan hak sipil : - Meningkatkan prosentase akte kelahiran anak usia 0-8 tahun melalui pemenuhan hak dasar penduduk dalam penataan administrasi kependudukan Akta Kelahiran, Akata Kematian, Akta Nikah dan Akta pengakuan Anak. c. Hak untuk hidup dilingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif - Untuk menurunkan prosentase anak terlantar usia 0-8 tahun melalui program pembinaan panti asuhan. Pada sesi diskusi, salah satu dari pimpinan DPRD yaitu Bapak Jamar Yasin memberikan apresiasi bahwa ASIA ini sudah dibuat secara mapan, olehnya itu beliau sangat berharap ASIA ini jangan cuma pada ibu (perempuan yang sudah bersuami) namun perlu juga disentuh pada perempuan yang masih duduk dibangku SMA, minimal Anak SMA kelas III karena mereka juga dikemudian hari akan menjadi seorang Ibu, Kabupaten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page

112 TAHUN 00 dengan alasan tujuan sosialisasi adalah kesadaran. Menurutnya sangat bangga dengan kehadiran ASIA berbasis HAM yang dihasilkan Pemkab Polman kerjasama UNICEF dan dia mengharapkan agar dokumen ASIA ini dijadikan pedoman dalam proses pembangunan kedepan. Begitupula dengan pernyataan Direktur RSU Polewali Mandar Dr. Nurwan Katta dengan memberikan harapan semoga analisis ini dapat terjadi penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dari sebelumnya, terutama yang diakibatkan masalah pendarahan. Hal ini dimaksudkan agar tercakup dalam ASIA pada matriks pemegang hak atau pengemban tugas yang nantinya akan berdampak pada perubahan prilaku ibu. Dari berbagai tanggapan berupa pertanyaan dan masukan peserta semuanya dapat dijawab dan dijelaskan dengan baik oleh fasilitator dan pihak UNICEF. Dan yang paling menarik adalah komitmen Anggata Dewan terhormat untuk mendukung sepenuhnya program dan kegiatan UNICEF selama program dan kegiatan tersebut sifatnya membangun, memperbaiki, pengentasan kemiskinan. Hambatan/permasalahan yang dihadapi pada pelaksanaan sosialisai ini adalah; Pimpinan SKPD selaku pengambil kebijakan pada unit kerja yang dipimpin, banyak yang diwakili; Peserta dari anggota DPRD hanya melibatkan satu Komisi yaitu Komisi 4 yang menangani Bidang Kesejahteraan tanpa melibatkan komisi lain atau tim Panggar; Peserta yang diundang sifatnya terbatas, karena anggaran yang juga terbatas. Bentuk Implementasi yang sudah dilaksanakan di Kabupaten Polewali Mandar terkait Dokumen ASIA, yakni data yang telah dianalisis termuat dalam: a) RPJMD b) Renstra SKPD c) RKPD 00 dan 0 d) DPA SKPD Tahun 00 e) Pemanfaatan Metodologi ASIA - Penyusunan RPJM Desa Bulo dan Rencana Strategi Kel.Takatidung Tahun Pelaksanaan Musrenbang Desa Bulo dan Kelurahan Takatidung Tahun 00. f) Tim ASIA memverifikasi dan melakukan pengawalan terkait program dan kegiatan Ibu dan anak dalam proses musrenbang desa/kel sampai tingkat kabupaten. Kabupaten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page

113 TAHUN 00 Strategi Penyusunan ASIA Berbasis HAM Kabupaten Polewali Mandar Tahun 0, sebagai berikut: - Restrukturisasi TIM ASIA Kab. Polman Tahun 00 - Penguatan Kapasitas TIM ASIA Tahun 0 - Menjalin kemitraan denga Perguruan Tinggi dan LSM untuk memfasilitasi Penyusunan ASIA di 4 (empat) kabupaten di Propinsi Sulbar. - Fasilitasi Propinsi Sulbar Tahun 0 untuk menghitung Indeks Hak Anak dan Perempuan. - Dukungan anggaran melalui APBD Propinsi dan Kabupaten. Kabupaten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 3

114 TAHUN 00 SOSIALISASI HASIL PENYUSUNAN ANALISIS SITUASI IB IBU U DAN ANAK (ASIA) KERJASAMA PEMKAB POLEWALI MANDAR UNICEF TANGGAL, 6 JULI 00 Registrasi Peserta Pembukaan dilanjutkan Laporan panitia Sambutan Kepala Perwakilan Unicef dan Sambutan Bupati Polewali Mandar Presentase Bupati Kab. b. Polewali Mandar Presentase Hasil Penyusunan Laporan ASIA Kabupaten ten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 4

115 TAHUN 00 Diskusi dan Tanya Jawab Wakil Ketua DPRD Kab. Polewali Mandar Bapak Bahtiar (Anggota DPRD Polman). Ibu Dr. Nurwan (Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kab. Polman). Bapak Ir. Syarifuddin, MM (Sekertaris Bappeda Polman) 3. Kepala Bappeda Mamasa 4. Purwana Iskandar Perwakilan UNICEF Penutupan Sosialisasi Penyusunan ASIA ditutup Oleh Bapakk Sekertaris Bappeda Kab. Polewali Mandar Kabupaten ten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 5

116 TAHUN Sosialisasi dan Advokasi Hasil ASIA dan PUS Tingkat Provinsi Sulawesi Barat Kegiatan sosialisasi dan advokasi hasil Analisis Situasi Ibu dan Anak (ASIA) dan Pendidikan Untuk Semua (PUS tingkat provinsi dilaksanakan pada tanggal 5 Agustus 00 di Hotel Srikandi Mamuju dimanana sebelumnya juga telah dilakanakan kegiatan sosialisasi tingkat kabupaten di Hotel Lilianto Kabupaten Polewali Mandar pada tanggal 6 Juli 00 yang lalu. Walaupun pelaksanaan ini bertepatan di bulan suci ramadhan, proses pelaksanaannya tidak terlalu mengurangi kehadiran peserta sesuai jumlah undangan serta berjalan sesuai agenda yang telah ditetapkan. Kegiatan ini dilaksanakan atas kerjasama Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar UNICEF bertujuan agar semua pihak dapat mengetahui pencapaian hasil penyusunan ASIA berbasis HAM dan PUS tahun 00 serta berperang aktif dalam mengimplementasikan upaya-upaya penggunaan data ASIA dan PUS untuk mewujudkan 8 tujuan pembangunan millennium. Olehnya itu, untuk menyebarkan informasi data dan memberikan pemahaman kepada semua pihak terkait, maka dianggap perlu adanya sosialisasi hasil penyusunan ASIA berbasis HAM dan PUS di tingkat Sulawesi Barat bahkan ke tingkat nasional. Dengan dilaksanakannya kegiatan sosialisasi tingkat kabupaten pada tingkat provinsi agar lebih mendekatkan hubungan silaturrahim peserta dengan kabupatenkabupaten lainnya. Sosialisai dan advokasi ASIA berlangsung selama satu hari yang dihadiri lima kabupaten se-provinsi Sulawesi Barat. Agenda proses pelaksanaan kegiatan yang dimulai dari; registrasi peserta oleh panitia pelaksana, pebacaan doa oleh Kepala Kemeterian Agama Kabupaten Polewali Mandar, laporan panitia, pembukaan acara sosialiasi dan advokasi ASIA dan PUS oleh Gubernur Sulawesi Barat, presentasi Sistem Informasi Pendidikan Berbasis Masyarakat (SIPBM) yang dibawakan oleh Pusat Statistik Pendidikan Balitbang Kementerian Pendidikan Nasional, presentasi Bupati Polewali Mandar terkait hasil analisis ibu dan anak, serta apresiasi hasil ASIA HAM Tahun 00 oleh Dirjen Bangda Kementerian Dalam Negeri; Kepala Perwakilan UNICEF Sulsebar, Maluku Utara, dan Gorontalo; Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Barat; dan Gubernur Sulawesi Barat. Kabupaten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 6

117 TAHUN 00 Sesuai hasil penyusunan ASIA yang telah disampaikan pada acara sosialisasi sebelumnya oleh panitia dalam hal ini adalah Bappeda sebagai leanding sektor dari kegiatan ini, hasil penyusunan ASIA dan PUS bertujuan membantu Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar untuk menyajikan data terkait kondisi ibu dan anak, meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia agar setiap kabupaten mampu melakukan analisis supaya dapat memenuhi hak-hak dasar ibu dan anak yakni berupa penyediaan data dan informasi yang dapat dijadikan sumber pijakan untuk memantau, mengevaluasi dan juga sebagai bahan masukan untuk menyusun arah dan kebijakan pembangunan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat khususnya bagi ibu dan anak. Sebagaimana yang disampaikan pada pembukaan sosialisasi dan advokasi yakni sangat mengharapkan dari lima kabupaten bukan hanya dari Kabupaten Polewali Mandar yang bakal sadari akan pentingnya analisis ini, tetapi juga dari kabupaten lainnya supaya mulai memperhatikan hal-hal terkait analisis ibu dan anak. Lahirnya laporan analisis ini, sesuai mandat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 008 tentang Tahapan Tatacara Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah yang mengamanatkan bahwa perencanaan pembangunan daerah agar disusun berdasarkan data dan informasi yang jelas, dan diproses melalui sebuah analisis daerah sehingga ASIA ini diharapkan bisa menjadi salahsatu analisis daerah. Terkait hal tersebut, pemerintah pusat telah menetapkan daerah percontohan untuk pengembangan ASIA. yakni; Kabupaten Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat dan Kota Surakarta Provinsi Jawa Tengah. Harapannya adalah, merupakan salah-satu upaya dalam menyediakan insertplan analisis yang dapat dijadikan sebagai masukan bagi perencanaan pembangunan daerah, sehingga pemerintah pusat mempunyai sebuah model yang dapat disampaikan kepada seluruh daerah ketika melakukan sosialisasi dan advokasi hasil ASIA tersebut ke seluruh Indonesia. Olenya itu, ini merupakan tantangan besar Pemkab Polewali Mandar bukan hanya keberhasilan dalam penyusunan laporan ASIA tetapi juga dalam mengaplikasikan hasil Analisis Situasi Ibu dan Anak (ASIA) dapat tercapai dengan baik sehingga terkhusus kepada anggota DPRD diharapkan dapat berkomitmen untuk mengawal dan mendukung penuh target MDGs terkait ASIA serta bersepakat Kabupaten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 7

118 TAHUN 00 membahas upaya-upaya apa yang harus dilakukan untuk mendukung pembiayaan terkait ASIA untuk pencapaian MDGs tahun 05 nantinya. Yang terpenting dalam kegiatan sosialisasi dan advokasi ini adalah apresiasi mengenai hasil Analisis Situasi Ibu dan Anak (ASIA) yang bersumber pada pemaparan-pemaparan dari pihak-pihak tertentu. Paparan apresiasi ini sebagai wujud pencapaian mengenai hasil penyusunan laporan analisis yang telah dilaksanakan oleh Pemkab Kabupaten Polewali Mandar. Sebagaimana apresiasi yang telah disampaikan oleh Solihin yang mewakili Direktur Pengembangan Wilayah Dirjen Bangda Kemendagri dalam kegiatan sosialisasi ini bahwa pencapaian pengembangan ASIA di Polewali Mandar dan Kota Surakarta secara umum sangat memenuhi harapan. Untuk itu, atas nama Tim Fasilitator Pusat kami memberikan apresiasi yang sangat tinggi atas pencapaian pengembangan ASIA Kabupaten Polewali Mandar, mudah-mudahan pencapaian ASIA di Kab. Polewali Mandar dapat ditiru dan dikembangkan oleh kabupaten lain khususnya di Sulawesi Barat. Selain itu, dalam apresiasinya menyampaikan pula akan merekomendasikan kepada tim pengarah pusat program kerjasama UNICEF agar hasil analisis laporan ASIA Kabupaten Polewali Mandar menjadi salah-satu lisenten yang perlu disajikan dalam acara tinjauan akhir nasional program kerjasama RI - UNICEF Periode Tahun sebagai akhir periode sebelum memasuki periode baru tahun 005. Demikianlah hasil pengalaman yang kami sampaikan semoga tulisan ini dapat bermanfaat khususnya dalam perencanaan pembangunan daerah dan penyusunan laporan Analisis Situasi Ibu dan Anak (ASIA) Berbasis HAM berlandaskan pada komitmen yang ada. Untuk informasi lebih lanjut mengenai laporan-laporan proses dan prosedur penyusunan analisis ini, bisa didapatkan melalui website resmi Millenium Development Goals (MDGs) Kabupaten Polewali Mandar atau di Sekretariat KHPPIA Bappeda Kabupaten Polewali Mandar. Kabupaten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 8

119 TAHUN 00 SOSIALISASI DAN ADVOKASI ANALISIS SITUASI IBU DAN ANAK (ASIA) DAN PENDIDIKAN UNTUK SEMUA (PUS) MAMUJU, 5 AGUSTUS 00 Registrasi Peserta Pembacaan Do a, Laporan Panitia dilanjutkan Pembukaan Presentasi SIPBM dan Presentasi Analisis Situa Situasi si Ibu dan Anak Apresiasi Hasil Paparan ASIA Kabupaten ten Polewali Mandar Prov. Sulawesi Barat Page 9

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 merupakan kelanjutan rencana pembangunan tahun sebelumnya yang difokuskan pada upaya perbaikan dan penataan kembali

Lebih terperinci

Analisis Situasi Ibu dan Anak Berbasis HAM TAHUN 2010 BAB I PENDAHULUAN

Analisis Situasi Ibu dan Anak Berbasis HAM TAHUN 2010 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 merupakan kelanjutan rencana pembangunan tahun sebelumnya yang difokuskan pada upaya perbaikan dan penataan kembali

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan Penulisan Sumber Data... 3

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan Penulisan Sumber Data... 3 DAFTAR ISI SAMBUTAN BUPATI POLEWALI MANDAR....... i DAFTAR ISI............ iii DAFTAR TABEL............ vi DAFTAR GRAFIK............ ix DAFTAR GAMBAR............ xiii DAFTAR SINGKATAN............ xiv PETA

Lebih terperinci

3.2 Pencapaian Millenium Development Goals Berdasarkan Data Sektor Tingkat Kecamatan di Kabupaten Polewali Mandar Tahun

3.2 Pencapaian Millenium Development Goals Berdasarkan Data Sektor Tingkat Kecamatan di Kabupaten Polewali Mandar Tahun 3.2 Pencapaian Millenium Development Goals Berdasarkan Data Sektor Tingkat di Mandar 2007-2009 Indikator 2 3 4 5 6 7 8 9 0 2 3 4 5 6 7 8 9 20 Tujuan Menanggulangi Kemiskinan dan Kelaparan Menurunkan Proporsi

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. 4.1 Kesimpulan

BAB IV PENUTUP. 4.1 Kesimpulan BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Adapun kesimpulan dari Analisa Data Secara Integratif Untuk Menghasilkan Database Kecamatan dan Atlas adalah sebagai berikut: 1. Gambaran umum sejauh mana pencapain dari 7

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH B A B 2 G a m b a r a n U m u m D a e r a h BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH 2. Wilayah Kabupaten Polewali Mandar terletak di wilayah Propinsi Sulawesi Barat, posisinya berada di sisi Selat Makassar dan diapit

Lebih terperinci

BAB IV P E N U T U P

BAB IV P E N U T U P BAB IV P E N U T U P 4.1 Kesimpulan Adapun kesimpulan dari Analisa Data Secara Integratif Untuk Menghasilkan Database Kecamatan dan Atlas adalah sebagai berikut: 1. Gambaran umum sejauh mana pencapain

Lebih terperinci

BAB VI P E N U T U P

BAB VI P E N U T U P BAB VI P E N U T U P 6.1 Kesimpulan Adapun kesimpulan dari hasil Analisis Situasi Ibu dan Anak di Kabupaten Polewali Mandar tahun 2009 ini adalah sebagai berikut: 1. Bidang Kesehatan a. Angka Kematian

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH TAHUN BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH. Wilayah Kabupaten Mandar terletak di wilayah Propinsi Sulawesi Barat, posisinya berada di sisi Selat Makassar dan diapit oleh Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah.

Lebih terperinci

BAB VI P E N U T U P. 6.1 Kesimpulan

BAB VI P E N U T U P. 6.1 Kesimpulan BAB VI P E N U T U P 6.1 Kesimpulan Adapun kesimpulan dari hasil Analisis Situasi Ibu dan Anak Berbasis HAM di Kabupaten Polewali Mandar tahun 2010 berdasarkan data dari berbagai sumber, maka dapat disimpulkan

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS DATA SEKTORAL MDGs KABUPATEN POLEWALI MANDAR 2009

BAB II ANALISIS DATA SEKTORAL MDGs KABUPATEN POLEWALI MANDAR 2009 Analisis Hasil Penguatan Data Sektoral 29 21 BAB II ANALISIS DATA SEKTORAL MDGs KABUPATEN POLEWALI MANDAR 29 2.1 Gambaran Umum Kabupaten Polewali Mandar Kabupaten Polewali Mandar dengan luas wilayah 2.22,3

Lebih terperinci

Draf Final ANALISIS SITUASI IBU DAN ANAK BERBASIS HAK ASASI MANUSIA BIDANG KESEHATAN TAHUN 2009

Draf Final ANALISIS SITUASI IBU DAN ANAK BERBASIS HAK ASASI MANUSIA BIDANG KESEHATAN TAHUN 2009 Draf Final ANALISIS SITUASI IBU DAN ANAK BERBASIS HAK ASASI MANUSIA BIDANG KESEHATAN TAHUN 2009 KABUPATEN POLEWALI MANDAR 2010 TIM PENYUSUN BUKU ANALISIS SITUASI IBU DAN ANAK TAHUN 2009 No Nama Jabatan

Lebih terperinci

Penilaian Pencapaian MDGs di Provinsi DIY Oleh Dyna Herlina Suwarto, SE, SIP

Penilaian Pencapaian MDGs di Provinsi DIY Oleh Dyna Herlina Suwarto, SE, SIP Penilaian Pencapaian MDGs di Provinsi DIY Oleh Dyna Herlina Suwarto, SE, SIP Sejak tahun 2000, Indonesia telah meratifikasi Millenium Development Goals (MDGs) di bawah naungan Persatuan Bangsa- Bangsa.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENYUSUNAN ASIA

BAB III METODOLOGI PENYUSUNAN ASIA BAB III METODOLOGI PENYUSUNAN ASIA Analisis situasi yang berbasis pada hak melihat kepada pemenuhan hak ibu dan anak pada setiap tahapan kehidupan. Tujuan utamanya berpusat pada perbaikan situasi ibu dan

Lebih terperinci

Masalah Strategis 1 Rendahnya Pemakaian Alat Kontrasepsi Pada. Masalah Bersama. Jumlah Nilai. Urutan Peringkat

Masalah Strategis 1 Rendahnya Pemakaian Alat Kontrasepsi Pada. Masalah Bersama. Jumlah Nilai. Urutan Peringkat 4.3 Hak untuk Mandapatkan Kesehatan dan Kesejahteraan (KB) Perumusan masalah yang dilakukan berdasarkan situasi ibu dan anak yang berkaitan dengan belum terpenuhinya hak ibu mendapatkan keseteraan gender

Lebih terperinci

Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data

Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN 2017-2019 Lampiran 2 No Sasaran Strategis 1 Mengembangkan dan meningkatkan kemitraan dengan masyarakat, lintas sektor, institusi

Lebih terperinci

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Polewali Mandar

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Polewali Mandar BAB II PROFIL WILAYAH KAJIAN Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) adalah rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah

Lebih terperinci

RENCANA AKSI KINERJA DAERAH (RAD) DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Target ,10 per 1000 KH

RENCANA AKSI KINERJA DAERAH (RAD) DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Target ,10 per 1000 KH Sasaran No. Strategis 1. Mengembangkan dan meningkatkan kemitraan dengan masyarakat, lintas sektor, institusi swasta, organisasi profesi dan dunia usaha dalam rangka sinergisme, koordinasi diantara pelaku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Deklarasi Millenium Development Goals (MDGs) yang menjadi komitmen 189 negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Millenium

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 24 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pembangunan Kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi

Lebih terperinci

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR, BAYI DAN ANAK BALITA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAJENE,

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2012

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2012 1 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI PROVINSI SULAWESI SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58 Tambahan Le

Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58 Tambahan Le WALIKOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN RENCANA KERJA SATUAN KERJA PEMERINTAH DAERAH BERPERSPEKTIF GENDER KOTA PAREPARE WALIKOTA PAREPARE

Lebih terperinci

TIM PENYUSUN BUKU ANALISIS SITUASI IBU DAN ANAK TAHUN 2009

TIM PENYUSUN BUKU ANALISIS SITUASI IBU DAN ANAK TAHUN 2009 TIM PENYUSUN BUKU ANALISIS SITUASI IBU DAN ANAK TAHUN 2009 No Nama Jabatan Instansi 1 H. Syahruddin Haruna Kepala Bappeda Bappeda 2 Ir.H. Salewang Sabrang Kepala BPS BPS 3 Hikmah, ST,M.Si Kabid Sosial

Lebih terperinci

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA 1 BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja pada Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar secara umum sudah sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang terukur berdasar Rencana Strategis yang mengacu

Lebih terperinci

RPJMD Kabupaten Agam tahun IX - 1

RPJMD Kabupaten Agam tahun IX - 1 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) NO BIDANG URUSAN/INDIKATOR ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi 1 Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah,

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Penetapan indikator kinerja atau ukuran kinerja akan digunakan untuk mengukur kinerja atau keberhasilan organisasi. Pengukuran kinerja organisasi akan dapat dilakukan

Lebih terperinci

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUKUMBA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER SALINAN BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN, Menimbang Mengingat :

Lebih terperinci

Standar Pelayanan Minimal Puskesmas. Indira Probo Handini

Standar Pelayanan Minimal Puskesmas. Indira Probo Handini Standar Pelayanan Minimal Puskesmas Indira Probo Handini 101111072 Puskesmas Puskesmas adalah unit pelaksana teknis (UPT) dari Dinas Kesehatan Kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran umum Badan Koordinasi Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKKB dan PP)

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran umum Badan Koordinasi Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKKB dan PP) IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran umum Badan Koordinasi Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKKB dan PP) 1. Profil BKKB dan PP Kota Bandar Lampung Upaya pemerintah dalam hal mengendalikan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA TAHUN 2010-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR, BAYI DAN ANAK BALITA (KIBBLA) DI KABUPATEN SUMEDANG DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN RI NOMOR 741/MENKES/PER/VII/2008 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN/KOTA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN RI NOMOR 741/MENKES/PER/VII/2008 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN/KOTA PERATURAN MENTERI KESEHATAN RI NOMOR 741/MENKES/PER/VII/2008 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN/KOTA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUNINGAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mewujudkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Dinas Kesehatan Kab. Purbalingga 2013 hal 1

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Dinas Kesehatan Kab. Purbalingga 2013 hal 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-undang No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan menyebutkan bahwa pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan Nasional diarahkan guna tercapainya kesadaran,

Lebih terperinci

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4

RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4 RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4 RPJMD KOTA LUBUKLINGGAU 2008-2013 VISI Terwujudnya Kota Lubuklinggau Sebagai Pusat Perdagangan, Industri, Jasa dan Pendidikan Melalui Kebersamaan Menuju Masyarakat

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Tabel IX-1 Indikator Kinerja Daerah Menurut Sasaran Strategis SASARAN INDIKATOR KINERJA Misi satu : Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang melalui peningkatkan

Lebih terperinci

CAPAIAN MDGs. provinsi KALIMANTAN TENGAH

CAPAIAN MDGs. provinsi KALIMANTAN TENGAH CAPAIAN MDGs provinsi KALIMANTAN TENGAH BAPPEDA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Palangka Raya, 16 Desember 2015 CAPAIAN INDIKATOR MDGS 2 JUMLAH INDIKATOR 23% 20% 1 Menanggulangi kemiskinan dan Kelaparan 2 Mencapai

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK Tugas : Melaksanakan urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah dan Tugas Pembantuan di bidang pemberdayaan perempuan

Lebih terperinci

PP No 38/2007 TENTANG PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN ANTARA PEMERINTAH, PEMDA PROVINSI DAN KAB/KOTA PP 65/2005 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DAN

PP No 38/2007 TENTANG PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN ANTARA PEMERINTAH, PEMDA PROVINSI DAN KAB/KOTA PP 65/2005 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DAN EVALUASI PENCAPAIAN SPM BIDANG KESEHATAN (Perbaikan SK Menkes) Dr Siti Noor Zaenab,M.Kes Dinas Kab. Bantul DASAR HUKUM UU No 32 /2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH PP No 38/2007 TENTANG PEMBAGIAN URUSAN

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA Dl JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR Menimbang : a. bahwa sesuai

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 3 TAHUN 2009 SERI E.3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 3 TAHUN 2009 T E N T A N G KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR, BAYI DAN ANAK BALITA DI KABUPATEN CIREBON

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

KATA SAMBUTAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3

KATA SAMBUTAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3 DAFTAR ISI hal. KATA SAMBUTAN DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN i ii iv v x BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3 A. KEADAAN PENDUDUK 3 B. KEADAAN EKONOMI 8 C. INDEKS PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 3 TAHUN 2009 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR, BAYI DAN ANAK BALITA (KIBBLA) DI KABUPATEN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PERLINDUNGAN PEREMPUAN

PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PERLINDUNGAN PEREMPUAN PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PERLINDUNGAN PEREMPUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

Lebih terperinci

Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat.

Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat. Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat. Pada misi V yaitu Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat telah didukung dengan 8 sasaran sebagai

Lebih terperinci

Manggal Karya Bakti Husuda

Manggal Karya Bakti Husuda LAPORAN INDIKATOR INDONESIA SEHAT 2010 DAN PENETAPAN INDIKATOR KABUPATEN SEHAT SEBAGAI TARGET KABUPATEN POLEWALI MANDAR SEHAT (Keputusan Menkes RI No. 1202 /Menkes/SK/VIII/2003) Disajikan Dalam Rangka

Lebih terperinci

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA PELANGI KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

KESETARAAN GENDER PADA STRUKTUR APARAT PEMDA DAN PENDUDUK KABUPATEN SLEMAN

KESETARAAN GENDER PADA STRUKTUR APARAT PEMDA DAN PENDUDUK KABUPATEN SLEMAN LAPORAN PENELITIAN PENGEMBANGAN KEILMUAN GURU BESAR KESETARAAN GENDER PADA STRUKTUR APARAT PEMDA DAN PENDUDUK KABUPATEN SLEMAN Oleh: Prof. Dr. Farida Hanum, M.Si Lutfi Wibawa, M.Pd FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR, BAYI DAN ANAK BALITA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR, BAYI DAN ANAK BALITA PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR, BAYI DAN ANAK BALITA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI HULU SUNGAI SELATAN, Menimbang :

Lebih terperinci

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota Tebing Tinggi 011-016 3 NAMA UNIT ORGANISASI : DINAS KESEHATAN TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR ^7 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN KABUPATEN BANYUMAS

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR ^7 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN KABUPATEN BANYUMAS BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR ^7 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN KABUPATEN BANYUMAS Menimbang DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG

PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG NOMOR 04 TAHUN 2011 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2014 NOMOR 1 SERI E

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2014 NOMOR 1 SERI E LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2014 NOMOR 1 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH RESPONSIF GENDER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBERDAYAAN LEMBAGA MASYARAKAT DI BIDANG PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

Lebih terperinci

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 36 TAHUN 2012 STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN BELITUNG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 36 TAHUN 2012 STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN BELITUNG BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 36 TAHUN 2012 STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN BELITUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG, Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH

PERATURAN BUPATI KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH PERATURAN BUPATI KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR, Menimbang : Mengingat : a. bahwa

Lebih terperinci

PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN

PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN 1 PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARIMUN, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR LAMPUNG, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENINGKATAN KUALITAS HIDUP PEREMPUAN

PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENINGKATAN KUALITAS HIDUP PEREMPUAN PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENINGKATAN KUALITAS HIDUP PEREMPUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN

Lebih terperinci

Masalah Strategis. Melibatkan Lintas Sektor Bersama. 3 Kesehatan, Sosial Kesehatan dan Pariwisata. 1 Kesehatan Dan KB

Masalah Strategis. Melibatkan Lintas Sektor Bersama. 3 Kesehatan, Sosial Kesehatan dan Pariwisata. 1 Kesehatan Dan KB 4.3 Hak untuk Mandapatkan Kesehatan dan Kesejahteraan (KB) Perumusan masalah yang dilakukan berdasarkan situasi ibu dan anak yang berkaitan dengan belum terpenuhinya hak ibu mendapatkan keseteraan gender

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR : 738 TAHUN : 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 17 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SERANG Menimbang : DENGAN

Lebih terperinci

KUALITAS & AKSESIBILITAS PDDKN BLM MERATA ANGKA PENGANGGURAN MASIH TINGGI

KUALITAS & AKSESIBILITAS PDDKN BLM MERATA ANGKA PENGANGGURAN MASIH TINGGI KUALITAS & AKSESIBILITAS PDDKN BLM MERATA ANGKA PENGANGGURAN MASIH TINGGI Budaya PENINGKATAN KESEJAHTERAAN RAKYAT Infrastruktur dan Lingkungan Hidup KESEHATAN PENDIDIKAN KETAHANAN PANGAN, IKLIM INVESTASI

Lebih terperinci

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau 1 1. Pendahuluan UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan Pembangunan kesehatan bertujuan untuk: meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup

Lebih terperinci

Penegasan pokok-pokok pelaksanaan kebijakan LPPD Tahun 2016 dan EKPPD Tahun 2017

Penegasan pokok-pokok pelaksanaan kebijakan LPPD Tahun 2016 dan EKPPD Tahun 2017 Penegasan pokok-pokok pelaksanaan kebijakan LPPD Tahun 2016 dan EKPPD Tahun 2017 Menyusuli Surat Edaran Mendagri Nomor : 120.04/10174/OTDA tgl. 23 Desember 2016 ttg Manual Penyusunan Laporan Penyelenggaraan

Lebih terperinci

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 62 TAHUN 2015 TENTANG BENTUK-BENTUK PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN MEKANISME PENGARUSUTAMAAN GENDER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB V INTEGRASI ASIA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB V INTEGRASI ASIA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BAB V INTEGRASI ASIA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Perencanaan pembangunan daerah merupakan suatu proses penyusunan tahapan kegiatan yang melibatkan beberapa stakeholder demi kesejahteraan masyarakat

Lebih terperinci

PEMANFAATAN GRAND DESIGN PENGENDALIAN KUANTITAS PENDUDUK DALAM PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN KAB/KOTA SE JAWA TENGAH

PEMANFAATAN GRAND DESIGN PENGENDALIAN KUANTITAS PENDUDUK DALAM PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN KAB/KOTA SE JAWA TENGAH PEMANFAATAN GRAND DESIGN PENGENDALIAN KUANTITAS PENDUDUK DALAM PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN KAB/KOTA SE JAWA TENGAH DISAMPAIKAN PADA KEGIATAN ADVOKASI PENYUSUNAN GRAND DESIGN PENGENDALIAN

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG KEBIJAKAN KABUPATEN LAYAK ANAK

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG KEBIJAKAN KABUPATEN LAYAK ANAK BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG KEBIJAKAN KABUPATEN LAYAK ANAK BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa setiap anak mempunyai hak hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM. # Luas wilayah Provinsi Bali 5.636,66 km2 atau 0,29% luas wilayah Indonesia.

GAMBARAN UMUM. # Luas wilayah Provinsi Bali 5.636,66 km2 atau 0,29% luas wilayah Indonesia. GAMBARAN UMUM # Luas wilayah Provinsi Bali 5.636,66 km2 atau 0,29% luas wilayah Indonesia. # Penduduk 2008 3.516.000 jiwa, kepadatan 624 jiwa/km2, laju pertumbuhan penduduk 1,03%. # Secara adm terbagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal.

Lebih terperinci

FORMULIR PENGUKURAN KINERJA TAHUN No Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % ton/ha pertanian,perkebunan dan

FORMULIR PENGUKURAN KINERJA TAHUN No Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % ton/ha pertanian,perkebunan dan Lampiran PK Kabupaten : Musi Banyuasin FORMULIR PENGUKURAN KINERJA TAHUN 2014 No Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % 1.1.1 Meningkatnya hasil produksi 1 Produktivitas tanaman pangan (padi)

Lebih terperinci

BAB V RELEVANSI DAN EFEKTIVITAS APBD

BAB V RELEVANSI DAN EFEKTIVITAS APBD BAB V RELEVANSI DAN EFEKTIVITAS APBD 5.1. Evaluasi APBD Pendapatan Daerah yang tercermin dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) di Kota Solok diperoleh dari berbagai sumber, diantaranya berasal

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 35 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 862 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 35 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 862 TAHUN 2011 TENTANG BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 35 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 862 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN BANJARNEGARA BUPATI BANJARNEGARA,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tingkat kesejahteraan masyarakat secara rata-rata di suatu daerah

I. PENDAHULUAN. Tingkat kesejahteraan masyarakat secara rata-rata di suatu daerah I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingkat kesejahteraan masyarakat secara rata-rata di suatu daerah dicerminkan oleh besar kecilnya angka PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) dan PDRB Per Kapita. Kesehatan

Lebih terperinci

FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN TINGKAT UNIT OEGANISASI ESELON I KL DAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAAH (SKPD)

FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN TINGKAT UNIT OEGANISASI ESELON I KL DAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAAH (SKPD) FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN TINGKAT UNIT OEGANISASI ESELON I KL DAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAAH (SKPD) Lampiran III Unit Eselon I Kementrian/Lembaga/SKPD : Dinas Kesehatan Tahun : 2016 SASARAN

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TABEL 1 LUAS WILAYAH, DESA/KELURAHAN, PENDUDUK, RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN NO KABUPATEN/KOTA LUAS RATA-RATA KEPADATAN WILAYAH

Lebih terperinci

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGGUNG, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkapita sebuah negara meningkat untuk periode jangka panjang dengan syarat, jumlah

BAB I PENDAHULUAN. perkapita sebuah negara meningkat untuk periode jangka panjang dengan syarat, jumlah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pembangunan ekonomi adalah proses yang dapat menyebabkan pendapatan perkapita sebuah

Lebih terperinci

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 119 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 119 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 119 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN RESPONSIF GENDER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BUPATI POLEWALI MANDAR

BUPATI POLEWALI MANDAR BUPATI POLEWALI MANDAR PERATURAN BUPATI POLEWALI MANDAR NOMOR 39 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN ELIMINASI MALARIA DI KABUPATEN POLEWALI MANDAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI POLEWALI MANDAR, Menimbang

Lebih terperinci

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN LALU

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN LALU BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN LALU 2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja Tahun Lalu dan Capaian Renstra Evaluasi pelaksanaan RENJA tahun lalu ditujukan untuk mengidentifikasi sejauh mana kemampuan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR BUPATI KABUPATEN BANYUASIN... KATA PENGANTAR BAPPEDA KABUPATEN BANYUASIN... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR BUPATI KABUPATEN BANYUASIN... KATA PENGANTAR BAPPEDA KABUPATEN BANYUASIN... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR BUPATI KABUPATEN BANYUASIN... KATA PENGANTAR BAPPEDA KABUPATEN BANYUASIN... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i ii iii iv ix BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DINAS KESEHATAN PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2013

RENCANA KERJA DINAS KESEHATAN PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2013 RENCANA KERJA DINAS KESEHATAN PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2013 Disampaikan pada Sidang Musrenbang Provinsi DKI Jakarta Tahun 2012 dalam rangka penyusunan RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013 1 OUTLINE PAPARAN

Lebih terperinci

Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan kesehatan yang baik membutuhkan data/infor

Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan kesehatan yang baik membutuhkan data/infor DATA/INFORMASI KESEHATAN KABUPATEN LAMONGAN Pusat Data dan Informasi, Kementerian Kesehatan RI 2012 Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR. No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR. No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM

Lebih terperinci

KLA DALAM PENGENTASAN KEMISKINAN DAN PERWUJUDAN HAK ANAK

KLA DALAM PENGENTASAN KEMISKINAN DAN PERWUJUDAN HAK ANAK KLA DALAM PENGENTASAN KEMISKINAN DAN PERWUJUDAN HAK ANAK Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mempunyai visi yaitu terwujudnya kesetaraan gender, dan misi adalah mewujudkan kebijakan

Lebih terperinci

BAB IV KEBIJAKAN PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL UNTUK MENGURANGI JUMLAH PERNIKAHAN ANAK

BAB IV KEBIJAKAN PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL UNTUK MENGURANGI JUMLAH PERNIKAHAN ANAK BAB IV KEBIJAKAN PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL UNTUK MENGURANGI JUMLAH PERNIKAHAN ANAK Pemerintah Indonesia yang telah meratifikasi Konvensi Hak Anak yang berisi perjanjian-perjanjian yang memiliki

Lebih terperinci

BUPATI SOPPENG PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SOPPENG NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI SOPPENG PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SOPPENG NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH 1 BUPATI SOPPENG PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SOPPENG NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SOPPENG,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Gorontalo, Agustus 2011 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI GORONTALO

KATA PENGANTAR. Gorontalo, Agustus 2011 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI GORONTALO KATA PENGANTAR Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahirobbilalamin, segala puji bagi Allah SWT atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-nya sehingga Buku Profil Kesehatan Provinsi

Lebih terperinci

RENCANA AKSI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA INDONESIA TAHUN

RENCANA AKSI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA INDONESIA TAHUN LAMPIRAN I KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2004 TANGGAL 11 MEI 2004 RENCANA AKSI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA INDONESIA TAHUN 2004 2009 I. Mukadimah 1. Sesungguhnya Hak Asasi Manusia

Lebih terperinci

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA CIREBON, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DIDAERAH

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DIDAERAH 1 BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DIDAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BINTAN, Menimbang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 5 TAHUN 2014

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 5 TAHUN 2014 PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JAMINAN SOSIAL RAKYAT BANTEN BERSATU DI PROVINSI BANTEN DENGAN

Lebih terperinci