BAB V RELEVANSI DAN EFEKTIVITAS APBD

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V RELEVANSI DAN EFEKTIVITAS APBD"

Transkripsi

1 BAB V RELEVANSI DAN EFEKTIVITAS APBD 5.1. Evaluasi APBD Pendapatan Daerah yang tercermin dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) di Kota Solok diperoleh dari berbagai sumber, diantaranya berasal dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) seperti pajak daerah, retribusi daerah, Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), Dana bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak, Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) dan dari Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah. Dari semua pendapatan tersebut, yang memberikan kontribusi cukup besar berasal dari instansi yang lebih tinggi atau bantuan dari pemerintah pusat, sedangkan sumber pendapatan daerah yang berasal dari PAD masih terlalu kecil bila dibandingkan dengan bantuan dari pemerintah pusat. Hal ini menunjukkan bahwa, Kota Solok selama ini dalam pembiayaan administrasi pemerintahan dan pembangunannya masih sangat tergantung dari pemerintah pusat, terutama untuk membiayai belanja pegawai berupa gaji. Dari kondisi tersebut, maka pengelolaan pendapatan daerah harus dioptimalkan kinerjanya dalam meningkatkan penerimaan, khususnya yang berasal dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) guna kelangsungan pendanaan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah di Kota Solok. Tabel 5.1 Analisis APBD Menurut Realisasi Pandapatan dengan Belanja TAHUN: 2010 TAHUN: 2011 TAHUN: 2012 Komponen Selisih Selisih Selisih Realisasi (Rp.) Realisasi (Rp.) Realisasi (Rp.) (%) (%) (%) Pendapatan (8,40) (1,20) (2,55) Belanja Sumber: LRA DPPKA Kota Solok Tiga tahun terakhir (2010 s/d 2012) pendapatan Kota Solok lebih kecil dari pada belanja. Ini mengindikasikan pengeluaran daerah lebih besar dari pada pendapatan daerah, sedangkan jumlah belanja yang dialokasikan belum tentu tepat sasaran program/kegiatan. Strategi Penanggulangan Kemiskinan Kota Solok Tahun BAB V - 1

2 Komponen Belanja Langsung Tabel 5.2 Analisis Belanja menurut Belanja Langsung dan Tidak Langsung Nominal % Nominal % Nominal % , , ,02 Belanja Tidak , , ,98 Langsung Sumber: LRA DPPKA Kota Solok Kondisi Tahun 2011 dan 2012, alokasi belanja langsung di APBD Kota Solok lebih besar dari belanja tidak langsung. Secara ekspilit disimpulkan bahwa alokasi untuk program/kegiatan pembangunan tidak terkecuali program/kegiatan penanggulangan kemiskinan yang disediakan dalam APBD Tahun 2011 & 2012 jauh lebih besar dari belanja pegawai Evaluasi Anggaran Pendapatan Tabel 5.3 Analisis Pendapatan Komponen Proporsi dalam APBD (%) Proporsi dalam APBD (%) Proporsi dalam APBD (%) Pendapatan Asli Daerah (PAD) 6,40 6,22 5,86 Dana Perimbangan 78,59 71,79 70,48 Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 6,26 12,85 8,66 Pada tiga tahun terakhir dana perimbangan mendominasi jumlah pendapatan Kota Solok. Sedangkan rata-rata pendapatan asli daerah Kota Solok hanya berkisar pada angka 6% dalam APBD. Ini menjelaskan bahwa pendapatan asli daerah Kota Solok sangat rendah. Strategi Penanggulangan Kemiskinan Kota Solok Tahun BAB V - 2

3 Komponen Tabel 5.4 Komponen PAD Proporsi dalam PAD (%) Proporsi dalam PAD (%) Proporsi dalam PAD (%) Pajak Daerah 7,54 9,92 11,63 Hasil Retribusi Daerah 19,86 19,49 24,46 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 18,85 26,31 23,75 53,75 44,28 40,16 Dari komponen pendapatan asli daerah yang tertera pada tabel di atas dapat dilihat bahwa PAD Kota Solok lebih banyak berasal dari lain-lain pendapatan asli daerah yang sah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan, Hasil Retribusi Daerah dan Pajak Daerah. Tabel 5.5 Komponen Retribusi Proporsi dalam Proporsi dalam Proporsi dalam Komponen Retribusi (%) Retribusi (%) Retribusi (%) Retribusi Jasa Umum 35,04 42,56 53,09 Retribusi Jasa Usaha 58,31 50,71 42,69 Retribusi Perijinan Tertentu 6,65 6,74 4,23 Retribusi jasa umum paling banyak disumbang oleh retribusi pelayanan pasar, retribusi jasa usaha diperoleh paling besar dari retribusi terminal dan Retribusi Perijinan Tertentu diperoleh dari retribusi izin mendirikan bangunan (IMB) adalah penyumbang paling banyak. Strategi Penanggulangan Kemiskinan Kota Solok Tahun BAB V - 3

4 Grafik 5. 1 Pada grafik di atas dapat dilihat bahwa pendapatan daerah tiap tahun mengalami peningkatan kecuali pada tahun Namun pada enam tahun terakhir pendapatan daerah Kota Solok meningkat sebesar 6%. Pada tahun 2007 pendapatan daerah Kota Solok adalah Rp ,- dan meningkat menjadi Rp ,- pada tahun Pada tahun 2009 pendapatan daerah Kota Solok kembali meningkat menjadi Rp ,- dan pada tahun 2010 terjadi penurunan jumlah pendapatan daerah Kota Solok menjadi Rp ,-. Untuk tahun 2011 penerimaan daerah Kota Solok adalah Rp ,-. Setiap tahun penyumbang terbesar untuk pendapatan daerah Kota Solok adalah pendapatan transfer-pemerintah pusat. Penyumbang terbesar kedua adalah pendapatan asli daerah. Namun pada tahun 2012 pendapatan daerah Kota Solok adalah Rp ,- dimana penyumbang terbesar pertama adalah pendapatan transferpemerintah pusat yaitu sebesar Rp ,- dan yang menjadi penyumbang terbesar kedua adalah Pendapatan lain-lain yang sah yaitu sebesar Rp ,-. Strategi Penanggulangan Kemiskinan Kota Solok Tahun BAB V - 4

5 5.3. Evaluasi Anggaran Belanja KOMPONEN Tabel 5.6 Analisis Belanja menurut Belanja Langsung dan Tidak Langsung Nominal % Nominal % Nominal % Belanja Langsung , , ,02 Pegawai , , ,93 Barang dan Jasa , , ,74 Modal , , ,35 Belanja Tidak Langsung Pegawai Hibah Bantuan Sosial , , , , , , , , , , , ,69 Bagi Hasil kepada Provinsi atau Pemerintah Daerah ,01 Pada tahun 2010 belanja langsung tercatat sebesar 44,93% dan belanja tidak langsung sebesar 67,26%. Pada belanja langsung, belanja yang paling besar digunakan pada belanja barang dan jasa yaitu sebesar 22,60%. Pada belanja tidak langsung, belanja paling besar adalah hibah yaitu sebesar 8,56%. Pada tahun 2011 belanja langsung dan tidak langsung hampir berimbang, dimana belanja langsung adalah sebesar 52,05% dan belanja tidak langsung adalah sebesar 56,81%. Belanja langsung paling banyak digunakan pada belanja barang dan jasa sebesar 24,81% serta untuk belanja tidak langsung digunakan pada hibah sebesar 4,81%. Pada tahun 2012 belanja langsung dan tidak langsung juga berimbang yaitu sebesar 50,02% dan 49,98%. Pada belanja langsung digunakan belanja barang dan jasa sebesar 19,74% dan pada belanja tidak langsung adalah pada belanja hibah sebesar 1,65%. Strategi Penanggulangan Kemiskinan Kota Solok Tahun BAB V - 5

6 Analisis Relevansi dan Efektivitas Anggaran Penanggulangan Kemiskinan a. Bidang Kemiskinan dan Ketenagakerjaan PROGRAM/ KEGIATAN Tabel 5.7 Analisis Relevansi Bidang Kemiskinan dan Ketenagakerjaan ANGGARAN ANGGARAN ANGGARAN TAHUN: 2010 TAHUN: 2011 TAHUN: 2012 Nominal % Nominal % Nominal % Tingkat Pengangguran Terbuka Prog. Pemberdayaan fakir miskin Komunitas adat terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Keg. Pelatihan Keterampilan Berusaha bagi Keluarga Miskin , Prog. Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial Keg. Pembinaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial Prog. Pengembangan lembaga ekonomi pedesaan Keg. Pelatihan keterampilan manajemen badan usaha milik desa , , ,20 Keg. Operasional Lembaga Pengelola Ekonomi Pedesaan , ,66 Alokasi untuk program Pemberdayaan fakir miskin Komunitas adat terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) relatif stabil alam kurun waktu tiga tahun terakhir. Pada program Pelatihan keterampilan manajemen badan usaha milik desa mengalami peningkatan yang cukup drastis dan porsinya pun besar. Kondisi ini relevan dengan menurunnya capaian Tingkat Pengangguran Terbuka dimana pada tahun 2012 mencapai angka 5,31%. Strategi Penanggulangan Kemiskinan Kota Solok Tahun BAB V - 6

7 Tabel 5.8 Analisis Efektivitas Bidang Kemiskinan dan Ketenagakerjaan PROGRAM / CAPAIAN Nominal Nominal Nominal INDIKATOR UTAMA Anggaran Program Pemberdayaan fakir miskin Komunitas adat terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Indikator Tingkat Pengangguran Terbuka , , ,29 TPT : 9,60 TPT : 7,92 TPT : 5,31 Anggaran Program Pengembangan lembaga ekonomi pedesaan Indikator Tingkat Pengangguran Terbuka , , ,52 dan BPS Kota Solok Alokasi di Dinas Sosial dan Tenaga Kerja dalam kurun waktu tiga tahun terakhir mengalami penurunan namun pada tahun 2012 alokasi dana untuk program Pemberdayaan fakir miskin Komunitas adat terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) mengalami peningkatan. Kondisi ini cukup efektif dengan capaian tingkat pengangguran terbuka yang mengalami penurunan. b. Bidang Pendidikan Tabel 5.9 Analisis Relevansi Bidang Pendidikan ANGGARAN ANGGARAN ANGGARAN PROGRAM/ TAHUN: 2010 TAHUN: 2011 TAHUN: 2012 KEGIATAN Nominal % Nominal % Nominal % Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni APM) serta angka putus sekolah SD/MI Prog. Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun Keg. Pembangunan gedung Sekolah , , ,25 Keg. Penyediaan bantuan operasional sekolah SD/MI, SDLB/SLB , , ,76 Keg. Pemberian Bea Siswa Miskin SD , , ,31 Keg. Paket A setara SD , , ,17 Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni APM) serta angka putus sekolah SMP/MTs Prog. Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun Keg. Penyediaan bantuan operasional sekolah SMP ,31 Keg. Pemberian Bea Siswa Miskin SMP , Paket B setara SMP ,17 Strategi Penanggulangan Kemiskinan Kota Solok Tahun BAB V - 7

8 Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni APM) serta angka putus sekolah SMA/MA Prog. Pendidikan Menengah Keg. Pembangunan Gedung Sekolah , ,86 Keg. Pembangunan Ruang Kelas , , ,99 Keg. Penyediaan bantuan operasional manajemen mutu (BOMM) SMA , , ,52 Keg. Pemberian Bea Siswa miskin , , ,75 Keg. Penyelenggaraan paket C setara SMA , ,7 Prog. Pendidikan Non Formal Keg. Pengembangan pendidikan kecakapan hidup , , ,54 Keg. Pengembangan Pendidikan Keaksaraan , , ,84 Dalam tiga tahun terakhir, pada program wajib belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dan pada program Pendidikan Menengah, paling banyak digunakan untuk kegiatan Penyediaan bantuan operasional sekolah SD/MI, SDLB/SLB, SMP/MTs dan Penyediaan bantuan operasional manajemen mutu (BOMM) SMA. Untuk program Pendidikan Non Formal digunakan lebih banyak pada kegiatan Pengembangan pendidikan kecakapan hidup dimana kegiatan ini menunjang untuk mengurangi angka putus sekolah dan buta huruf di Kota Solok. Secara rata-rata keseluruhan pada program menurun di tahun 2011 dan alokasi ini relevan dengan capaian APK dan APM jenjang sekolah SD, SMP, dan SMA yang mengalami penurunan. Pada tahun 2012 alokasi pada program kegiatan yang menunjang tercapainya APK dan APM ini kembali meningkat. PROGRAM/ CAPAIAN INDIKATOR UTAMA Tabel 5.10 Analisis Efektivitas Bidang Pendidikan Nominal Nominal Nominal Indikator Angka Partisipasi Kasar dan Angka Partisipasi Murni serta angka putus sekolah SD/MI Anggaran Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun , , ,98 SD/MI APK: 112,54 APM : 95,64 SD/MI APK: 118,61 APM : 102,06 SD/MI APK: 119,56 APM : 101,32 Strategi Penanggulangan Kemiskinan Kota Solok Tahun BAB V - 8

9 SMP/MTs APK: 106,54 APM : 66,15 SMP/MTs APK: 114,11 APM : 76,85 Anggaran Program Wajib Belajar Pendidikan menengah SMP/MTs APK: 129,96 APM : 88, , , ,47 SMA/MA APK: 131 APM : 107,99 Anggaran Program Pendidikan Non Formal SMA/MA APK: 173,67 APM : 119,96 SMA/MA APK: 173,67 APM : 116, , , ,40 dan Dinas Pendidikan Kota Solok Pada tahun 2010, 2011 dan 2012 pendidikan digunakan paling banyak pada program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun. Pada tahun 2010 dialokasikan sebesar Rp ,- dan pada tahun 2011 terjadi penurunan sebesar 21,56% menjadi Rp ,-. Pada tahun 2012 dibidang pendidikan meningkat menjadi Rp ,- atau naik sebesar 16,67%. Alokasi ini sangat mempengaruhi capaian APK dan APM Kota Solok. Pada tahun 2011 pendidikan menurun sejalan dengan menurunnya APK dan APM pada jenjang sekolah SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA. Begitu juga dengan capaian angka putus sekolah tingkat SD dan SMP yang juga mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Ini mengindikasikan bahwa yang dikeluarkan pemerintah efektif terhadap capaian APK dan APM serta angka putus sekolah pada ketiga jenjang pendidikan tersebut. c. Bidang Kesehatan PROGRAM/ KEGIATAN Tabel 5.11 Analisis Relevansi Bidang Kesehatan ANGGARAN TAHUN: 2011 ANGGARAN TAHUN: 2010 ANGGARAN TAHUN: 2012 Nominal % Nominal % Nominal % Angka Kematian Bayi, Angka Kematian Balita (AKBA), Angka Kematian Ibu Melahirkan Prog. Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak Keg. Perawatan secara berkala bagi ibu Hamil dari Keluarga Kurang Mampu , ,48 Keg. Pelatihan dan Perawatan Bagi Ibu Hamil , , ,05 Prevalensi Balita Kekurangan Gizi Prog. Perbaikan Gizi Masyarakat Keg. Penyusunan Peta Informasi Masyarakat Kurang Gizi , , ,52 Strategi Penanggulangan Kemiskinan Kota Solok Tahun BAB V - 9

10 Keg. Pemberian Tambahan Makanan dan Vitamin , , ,69 Keg. Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), Anemia Gizi Besi, Gangguan Akibat Kurang Yudium (GAKY), kurang Vitamin A dan Kekurangan Zat Gizi Mikro lainnya , , ,84 Kelahiran Ditolong Tenaga Kesehatan Terlatih Prog. Obat dan Perbekalan Kesehatan Keg. Peningkatan Mutu Pelayanan Farmasi komunikasi dan Rumah Sakit ,23 Pada tabel di atas terlihat yang dialokasikan untuk program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak, mengalami penurunan dan ini dinilai relevan dengan capaian terhadap angka kematian bayi dan angka kematian ibu melahirkan yakni capaiannya meningkat yang semestinya menurun. Berbeda halnya dengan program perbaikan gizi masyarakat dalam jangka waktu tiga tahun terakhir yang alokasi nya mengalami penurunan. Kondisi ini dinilai cukup efektif terhadap capaian prevalensi balita kekurangan gizi yang berhasil diturunkan. Adapun Program Obat dan Perbekalan Kesehatan sangat relevan antara alokasi dengan capaian Kelahiran Ditolong Tenaga Kesehatan Terlatih yang juga mengalami peningkatan pada tahun 2011, namun pada tahun 2012 tidak relevan karena capaiannya menurun sedangkan alokasi programnya meningkat. PROGRAM/ CAPAIAN INDIKATOR UTAMA Tabel 5.12 Analisis Efektivitas Bidang Kesehatan Nominal Nominal Nominal Anggaran Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak Indikator Angka Kematian Bayi, Angka Kematian Balita (AKBA), Angka Kematian Ibu Melahirkan , , ,55 RPJMD) AKB : 13,16 AKI : 0 AKB : 7,2 AKI : 160,9 AKB : 9,18 AKI : 250,4 Anggaran Program Perbaikan Gizi Masyarakat Indikator Prevalensi Balita Kekurangan Gizi , , ,83 PBKG : 9,9 PBKG : 8,74 PBKG : 6,25 Strategi Penanggulangan Kemiskinan Kota Solok Tahun BAB V - 10

11 Anggaran Program Obat dan Perbekalan Kesehatan Indikator Kelahiran Ditolong Tenaga Kesehatan Terlatih , , ,73 KDTKT: 96,6 KDTKT: 99,7 KDTKT: 92,36 dan Dinas Kesehatan Kota Solok Pada tahun 2011 bidang kesehatan mengalami peningkatan sebesar 9,20% yaitu dari Rp ,- pada tahun 2010 Rp ,-. Akan tetapi pada tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 8,67% menjadi sebesar Rp ,-. Pada tahun 2011 program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak mengalami kenaikan sedangkan yang dialokasikan pada bidang kesehatan mengalami penambahan. Walaupun penambahan alokasi pada bidang kesehatan ini dinilai tidak efektif karena capaian AKI mengalami peningkatan. Akan tetapi yang dikeluarkan pemerintah untuk bidang kesehatan ini khususnya pada program Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak bukanlah semata-semata dapat dijadikan patokan karena terdapat faktor-faktor lain yang mempengaruhi terjadinya kematian pada ibu melahirkan tersebut seperti adanya penyakit lain yang diderita oleh si ibu misalnya hipertensi dan terlambatnya pengambilan tindakan yang tepat terhadap si ibu dalam hal proses persalinan. Pada tahun 2011 program Perbaikan Gizi Masyarakat tidak mengalami peningkatan, namun alokasi pada bidang kesehatan mengalami penambahan dari tahun sebelumnya, khususnya pada Program Obat dan Perbekalan Kesehatan. Pada tahun 2012 alokasi Program Perbaikan Gizi Masyarakat mengalami penurunan sejalan dengan menurunnya bidang kesehatan. Walaupun demikian, penurunan alokasi ini masih cukup efektif terhadap capaian Prevalensi Balita Kekurangan Gizi yang mengalami penurunan selama 3 tahun terakhir. Pada tahun 2012 bidang kesehatan mengalami penurunan walaupun alokasi pada Program Obat dan Perbekalan Kesehatan mengalami peningkatan akan tetapi tidak efektif jika dilihat dengan adanya penurunan capaian Kelahiran Ditolong Tenaga Kesehatan Terlatih. Strategi Penanggulangan Kemiskinan Kota Solok Tahun BAB V - 11

12 d. Bidang Infrastruktur Dasar KEGIATAN Tabel 5.13 Analisis Relevansi Bidang Infrastruktur Dasar ANGGARAN TAHUN: 2011 ANGGARAN TAHUN: 2010 ANGGARAN TAHUN: 2012 Nominal % Nominal % Nominal % Proporsi Rumah Tangga Tanpa Sanitasi Layak Prog. Pengembangan Lingkungan Sehat Perumahan (Dinas PU) Keg. Peningkatan Fasilitasi lingkungan pemukiman , , ,57 Prog. Pengembangan Lingkungan Sehat (Dinas Kesehatan) Keg. Penyuluhan Menciptakan Lingkungan Sehat , , ,09 Keg. Pemeliharaan dan Pengawasan Kualitas Lingkungan , , ,15 Proporsi Rumah Tangga dengan Air Minum Layak Prog. Pengembangan Lingkungan Sehat Perumahan (Dinas PU) Keg. Penyediaan Sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin , , ,43 Alokasi untuk program pengembangan lingkungan sehat perumahan di Dinas PU pada tiga tahun terakhir mengalami peningkatan sedangkan alokasi program pengembangan lingkungan sehat di Dinas Kesehatan mengalami penurunan. Dengan demikian, alokasi yang mendukung capaian pada indikator bidang infrastruktur dasar pada tahun 2011 mengalami penurunan dan pada tahun 2012 mengalami peningkatan. Keadaan ini menunjukkan bahwa antara alokasi pada program tersebut relevan dengan capaian proporsi rumah tangga tanpa sanitasi layak, dimana pada tahun 2011 capaiannya meningkat dan tahun 2012 capaiannya menurun. Sedangkan untuk alokasi program pengembangan lingkungan sehat perumahan di Dinas PU pada tahun 2011 dan 2012 tidak relevan dengan capaian proporsi rumah tangga dengan air minum layak, dimana capaiannya mengalami penurunan. Strategi Penanggulangan Kemiskinan Kota Solok Tahun BAB V - 12

13 PROGRAM/ CAPAIAN INDIKATOR UTAMA Tabel 5.14 Analisis Efektivitas Bidang Infrastruktur Dasar Nominal Nominal Indikator Proporsi Rumah Tangga tanpa Sanitasi Layak Indikator Proporsi Rumah Tangga dengan Air Minum Layak Anggaran Program Pengembangan Lingkungan Sehat Perumahan (Dinas PU) Nominal , , ,97 PRTdAML: 63,96 PRTdAML: 59,75 Anggaran Program Pengembangan Lingkungan Sehat (Dinas Kesehatan) PRTdAML: 48, , , PRTtSL: 16,71 PRTtSL: 18,77 dan BPS Kota Solok PRTtSL: 14,42 Alokasi di Dinas PU pada tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar 55,96 tahun sebelumnya yaitu Rp ,- menjadi Rp ,-. Dan pada tahun 2012 juga mengalami peningkatan menjadi Rp ,- atau naik sebesar 32,27%. Begitu juga dengan alokasi program Pengembangan Lingkungan Sehat Perumahan mengalami peningkatan dalam dua tahun terakhir, akan tetapi kenaikan ini dinilai tidak efektif karena capaian proporsi rumah tangga dengan air minum layak mengalami penurunan. Alokasi program yang mendukung capaian proporsi rumah tangga tanpa sanitasi layak terdapat di Dinas PU dan Dinas Kesehatan. Untuk tahun 2011 alokasi kedua SKPD tersebut adalah Rp ,- atau naik sebesar 40,80 Rp ,- di tahun Dan di tahun 2012 juga mengalami peningkatan menjadi Rp ,- atau naik 22,85%. Pada tahun 2011 untuk kedua program di dua SKPD ini mengalami penurunan, namun alokasi pada bidang infrastruktur dasar dari kedua SKPD mengalami peningkatan dan ini dinilai tidak efektif karena capaian proporsi rumah tangga tanpa sanitasi layak meningkat. Pada tahun 2012, alokasi pada program dan bidang infrastruktur dasar mengalami peningkatan. Kondisi ini dinilai efektif dengan capaian proporsi rumah tangga tanpa sanitasi layak yang mengalami penurunan. Strategi Penanggulangan Kemiskinan Kota Solok Tahun BAB V - 13

14 Grafik 5.2 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa belanja daerah terbesar pada tahun 2007 yaitu sebesar Rp ,-. Dan belanja daerah terbanyak di pelayanan umum, pendidikan dan perumahan serta fasilitas umum. Pada tahun 2008 belanja daerah adalah Rp ,- dengan belanja terbesar di perumahan dan fasilitasi umum, pelayanan umum dan pendidikan. Pada tahun 2009 belanja daerah Kota Solok adalah sebesar Rp ,- dengan belanja terbesar berada pada sector pelayanan umum, pendidikan, perumahan dan fasilitasi umum. Pada tahun 2010 belanja daerah Kota Solok adalah Rp ,- dengan belanja terbesar pada pelayanan umum, pendidikan dan perumahan dan fasilitasi umum. Tahun 2011 belanja daerah Kota Solok adalah sebesar Rp ,- dengan belanja yang paling banyak dikeluarkan untuk pelayanan umum disusul untuk pendidikan serta perumahan dan fasilitasi umum. Sedangkan pada tahun 2012 belanja daerah tercatat sebesar Rp ,- dimana perumahan dan fasilitas umum menjadi belanja terbesar diikuti oleh pelayanan umum, pendidikan dan kesehatan. Dengan adanya data tersebut dapat dijelaskan bahwa pendapatan daerah Kota Solok dari tahun 2007 s/d 2012 dibelanjakan lebih pada - berikut diurut sesuai dengan alokasi terbesar hingga terkecil yaitu pelayanan umum, pendidikan, perumahan dan fasilitasi umum, kesehatan, lingkungan hidup, ekonomi, ketertiban dan ketentraman, perlindungan sosial serta pariwisata dan budaya. Strategi Penanggulangan Kemiskinan Kota Solok Tahun BAB V - 14

15 Dari hasil analisis pendapatan dan belanja terhadap indikator kemiskinan pada tiga tahun terakhir dapat disimpulkan bahwa: Bidang/Sektor Tabel 5.15 Analisis Relevansi dan Efektivitas terhadap Anggaran Relevansi Efektivitas Kemiskinan dan Relevan Cukup Efektif Ketenagakerjaan Pendidikan Relevan Efektif Kesehatan Kurang Relevan Tidak Efektif Infrastruktur dasar Kurang Relevan Kurang Efektif Dari masing-masing bidang yang menjadi indikator kemiskinan tersebut di atas maka yang menjadi prioritas bidang untuk diintervensi agar capaiannya di tahun mendatang lebih baik adalah bidang kesehatan, dimana yang paling menonjol adalah untuk capaian penduduk dengan keluhan kesehatan dan angka morbiditas. Untuk mengurangi keluhan kesehatan pada masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat maka dianjurkan masyarakat dapat berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Perilaku hidup bersih dan sehat ini harus diterapkan di tempat kerja, tempat umum, fasilitas kesehatan, fasilitas pendidikan dan rumah tangga. Pada tahun 2013 telah dilakukan survey terhadap rumah tangga yang ada di Kota Solok dan hasilnya pun cukup baik yaitu tercatat sekitar 66% rumah tangga telah berperilaku hidup bersih dan sehat serta ditargetkan pada tahun 2015 capaian ini dapat meningkat menjadi 75%. Perilaku hidup bersih dan sehat ini terdiri dari pemberian ASI eksklusif, adanya jamban sehat, cuci tangan dengan air bersih dan mengalir dan pakai sabun, melakukan aktivitas olah raga, tidak merokok disembarang tempat, timbang berat badan di posyandu, bersalin dengan tenaga kesehatan, menggunakan air bersih, dan buang sampah pada tempatnya. Sedangkan untuk angka kematian khususnya pada bayi, balita dan ibu melahirkan sebaiknya ibu memiliki pengetahuan tentang bagaimana pola asuh terhadap bayi dan balita, mengenali penyakit yang ada di dalam dirinya dan cepat (segera) mengambil keputusan apa yang akan diambil pada saat proses persalinan. Strategi Penanggulangan Kemiskinan Kota Solok Tahun BAB V - 15

BAB IV PRIORITAS INTERVENSI KEBIJAKAN

BAB IV PRIORITAS INTERVENSI KEBIJAKAN BAB IV PRIORITAS INTERVENSI KEBIJAKAN 4.1. Bidang Pendidikan Analisis prioritas intervensi untuk bidang pendidikan yang menjadi prioritas untuk diintervensi adalah jenjang pendidikan SMA/MA. Ini terlihat

Lebih terperinci

Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Grafik Daftar Tabel

Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Grafik Daftar Tabel Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Grafik Daftar Tabel DAFTAR ISI i ii iii v BAB I PENDAHULUAN I-1 1.1. Acuan Kebijakan I-1 1.2. Pendekatan Kebijakan Nasional I-4 1.3. Pokok Strategi Penanggulangan Kemiskinan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Salatiga, Oktober Tim Penyusun

KATA PENGANTAR. Salatiga, Oktober Tim Penyusun KATA PENGANTAR Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan taufik dan hidayah-nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan review dokumen Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah

Lebih terperinci

PERENCANAAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN BERBASIS-DATA MEMPERTAJAM INTERVENSI KEBIJAKAN

PERENCANAAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN BERBASIS-DATA MEMPERTAJAM INTERVENSI KEBIJAKAN PERENCANAAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN BERBASIS-DATA MEMPERTAJAM INTERVENSI KEBIJAKAN RAPAT KERJA TEKNIS TKPK TAHUN 2015 KERANGKA ANALISIS SITUASI KEMISKINAN KOMPONEN ANALISIS Perubahan akibat intervensi

Lebih terperinci

BAB III PROFIL KEMISKINAN DAERAH

BAB III PROFIL KEMISKINAN DAERAH BAB III PROFIL KEMISKINAN DAERAH 3.1. Konsep Kemiskinan Kemiskinan adalah isu yang kompleks dan multidimensional, karena banyaknya pendekatan yang dilakukan terhadap kondisi yang disebut miskin, maka banyak

Lebih terperinci

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 6 TAHUN 2017 29 Desember 2017 PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

Lebih terperinci

RINCIAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Kab. Demak Nomor Tanggal : 12 TAHUN 2016 : 23 DESEMBER 2016 PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK RINCIAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA

Lebih terperinci

BAB VII ISU STRATEGIS DAN RENCANA AKSI DAERAH

BAB VII ISU STRATEGIS DAN RENCANA AKSI DAERAH BAB VII ISU STRATEGIS DAN RENCANA AKSI DAERAH 7.1. Isu Strategis Berbagai masalah yang dialami oleh miskin menggambarkan bahwa kemiskinan bersumber dari ketidakberdayaan dan ketidakmampuan dalam memenuhi

Lebih terperinci

PENANGGULANGAN KEMISKINAN

PENANGGULANGAN KEMISKINAN I N A N T A INOVASI KETAHANAN KOMUNITAS PENANGGULANGAN KEMISKINAN KABUPATEN TANA TORAJA Penanggulangan Kemiskinan APA ITU adalah kebijakan dan program pemerintah pusat serta pemerintah daerah yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV PRIORITAS INTERVENSI KEBIJAKAN

BAB IV PRIORITAS INTERVENSI KEBIJAKAN BAB IV PRIORITAS INTERVENSI KEBIJAKAN Prioritas intervensi kebijakan ditentukan dengan menganalisis determinan kemiskinan atau masalah pokok kemiskinan dalam bidang-bidang yang berhubungan dengan kondisi

Lebih terperinci

JENIS BELANJA JUMLAH PEGAWAI BARANG & JASA MODAL = = =

JENIS BELANJA JUMLAH PEGAWAI BARANG & JASA MODAL = = = Lampiran IV Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 6 Tahun 2015 21 September 2015 PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK BARAT REKAPITULASI PERUBAHAN BELANJA MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH ORGANISASI, TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PENANAMAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN Komplek Perkantoran Jl.

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PENANAMAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN Komplek Perkantoran Jl. BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PENANAMAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN Komplek Perkantoran Jl. Serasan Seandanan mor Telp/faks : (07) 90770 Kode Pos e-mail : okusbapeda@yahoo.co.id

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT,

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT, GUBERNUR KALIMANTAN BARAT KEPUTUSAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT NOMOR : 678/ OR / 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT NOMOR 396/OR/2014 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah

Lebih terperinci

BUPATI LAMANDAU, Ir. MARUKAN

BUPATI LAMANDAU, Ir. MARUKAN KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Lamandau tentang Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2013 dapat

Lebih terperinci

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2016 Lampiran III Peraturan Daerah Nomor : 12 Tahun 2015

Lebih terperinci

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2016 LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2016 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Pemerintah Kota Pekalongan

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Pemerintah Kota Pekalongan RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Pemerintah RKA-SKPD 2.2 SEMUA Tahun Anggaran 2017 Urusan Pemerintahan : 1. Organisasi : 1..20 DINAS Rekapitulasi Anggaran Langsung Berdasarkan dan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG REKAPITULASI PERUBAHAN BELANJA MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2015

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG REKAPITULASI PERUBAHAN BELANJA MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2015 LAMPIRAN IV : RANCANGAN PERATURAN DAERAH NOMOR : TANGGAL : PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG REKAPITULASI PERUBAHAN BELANJA MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sampai saat ini diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Sampai saat ini diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sampai saat ini diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, apabila ditinjau dari angka kesakitan dan kematian. Dimana dari data berdasarkan kajian

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI WILAYAH

BAB II DESKRIPSI WILAYAH BAB II DESKRIPSI WILAYAH 1.1 Kondisi Geografis 2.1.1 Kota Magelang a. Letak Wilayah Berdasarkan letak astronomis, Kota Magelang terletak pada posisi 110 0 12 30 110 0 12 52 Bujur Timur dan 7 0 26 28 7

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA 1 BAB II PERENCANAAN KINERJA Dalam mencapai suatu tujuan organisasi diperlukan visi dan misi yang jelas serta strategi yang tepat. Agar lebih terarah dan fokus dalam melaksanakan rencana strategi diperlukan

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut :

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut : IKHTISAR EKSEKUTIF Sistem AKIP/LAKIP Kabupaten Sukabumi adalah untuk mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban yang baik, transparan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masalah gizi pada hakikatnya adalah masalah kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masalah gizi pada hakikatnya adalah masalah kesehatan 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah gizi pada hakikatnya adalah masalah kesehatan masyarakat, namun penanggulangannya tidak dapat dilakukan dengan pendekatan pelayanan medis dan pelayanan kesehatan

Lebih terperinci

1 Usia Harapan Hidup (UHH) Tahun 61,2 66,18. 2 Angka Kematian Bayi (AKB) /1.000 KH Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI) /100.

1 Usia Harapan Hidup (UHH) Tahun 61,2 66,18. 2 Angka Kematian Bayi (AKB) /1.000 KH Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI) /100. Berdasarkan uraian mengenai visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan daerah yang ingin dicapai oleh Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah selama periode 2011-2015, maka telah ditetapkan target agregat untuk

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR EVALUASI KINERJA DAN STRATEGI PERCEPATAN PENCAPAIAN INDIKATOR-INDIKATOR MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS DI KABUPATEN JEMBER

LAPORAN AKHIR EVALUASI KINERJA DAN STRATEGI PERCEPATAN PENCAPAIAN INDIKATOR-INDIKATOR MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS DI KABUPATEN JEMBER LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH EVALUASI KINERJA DAN STRATEGI PERCEPATAN PENCAPAIAN INDIKATOR-INDIKATOR MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS DI KABUPATEN JEMBER Kerjasama Penelitian : BADAN

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DAN KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DAN KEBUTUHAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DAN KEBUTUHAN PENDANAAN 8.1. INDIKASI DAN PROGRAM PRIORITAS Program prioritas perlu ditetapkan untuk mengarahkan pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan yang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Surakarta, Desember KEPALA BAPPEDA KOTA SURAKARTA Selaku SEKRETARIS TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN KOTA SURAKARTA

KATA PENGANTAR. Surakarta, Desember KEPALA BAPPEDA KOTA SURAKARTA Selaku SEKRETARIS TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN KOTA SURAKARTA KATA PENGANTAR Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan taufik dan hidayah-nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD)

Lebih terperinci

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 8 Tahun 2016 29 December 2016 PEMERINTAH KABUPATEN KOLAKA RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017

RENCANA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017 RENCANA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017 RENCANA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017 I. PENDAHULUAN Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar sebagai unsur pelaksana Pemerintah Daerah

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA BARAT

LAMPIRAN 1 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA BARAT LAMPIRAN 1 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA BARAT Sasaran Indikator Kinerja Utama Satuan TARGET PROGRAM PEMBANGUNAN ANGGARAN Meningkatnya Ketahanan Ekonomi Keluarga Terwujudnya

Lebih terperinci

Evaluasi Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan Tahun 2015

Evaluasi Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan Tahun 2015 Rapat Koordinasi TKPK Tahun 2015 dengan Tema : Evaluasi Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan Tahun 2015 Soreang, 27 November 2015 KEBIJAKAN PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN Peraturan Presiden

Lebih terperinci

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2015 Lampiran III Peraturan Daerah Nomor : 13 Tahun 201

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... Halaman PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2016-2021... 1 BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA (RPJMDes)

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA (RPJMDes) URUSAN Wajib 1. Bidang Pendidikan 1. Program Pendidikan Anak Usia Dini Peningkatan Pendidikan Anak Usia Dini Blok Cipari 175.000.000 APB Desa, APBN Pusat 2015 Kegiatan : Pembangunan gedung sekolah 2. Program

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO TAHUN 2015 (PERUBAHAN) No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target 2015

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO TAHUN 2015 (PERUBAHAN) No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target 2015 PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO TAHUN 2015 (PERUBAHAN) VISI : Menuju Sidoarjo Sejahtera, Mandiri, dan Berkeadilan No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target 2015 MISI 1 : TUJUAN

Lebih terperinci

BAB. III TUJUAN, SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB. III TUJUAN, SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN BAB. III TUJUAN, SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1. Telaahan Terhadap Kebijakan Nasioanal dan Provinsi Telaahan terhadap kebijakan Nasioanal dan provinsi menyangkut arah kebijakan dan prioritas pembangunan

Lebih terperinci

RINCIAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Rancangan Perda Nomor Tanggal : :... Tahun 201 10 Desember 201 PEMERINTAH KABUPATEN ROTE NDAO RINCIAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN

Lebih terperinci

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Urusan : 1.10 KESEHATAN DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Pemerintah Kota Tahun Anggaran 2017 DPA-SKPD 2.2 Organisasi : 1.10.20 DINAS KESEHATAN Rekapitulasi Belanja Langsung Berdasarkan

Lebih terperinci

URAIAN sebelum perubahan

URAIAN sebelum perubahan LAMPIRAN III : PERATURAN DAERAH NOMOR : TANGGAL : PEMERINTAH KABUPATEN LIMA PULUH KOTA RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Tahun Anggaran

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. Tabel Judul Halaman: 1.1 Nama Kecamatan, Luas Wilayah dan Jumlah Desa/Kelurahan Luas Tanah Menurut Penggunaannya 4

DAFTAR TABEL. Tabel Judul Halaman: 1.1 Nama Kecamatan, Luas Wilayah dan Jumlah Desa/Kelurahan Luas Tanah Menurut Penggunaannya 4 DAFTAR ISI Halaman: KATA PENGANTAR DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... ii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR GRAFIK... ix DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Pemerintahan... 1 1.2 Kepegawaian... 2 1.3

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Penetapan indikator kinerja atau ukuran kinerja akan digunakan untuk mengukur kinerja atau keberhasilan organisasi. Pengukuran kinerja organisasi akan dapat dilakukan

Lebih terperinci

LAPORAN PENCAPAIAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH (LP2KD)

LAPORAN PENCAPAIAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH (LP2KD) LAPORAN PENCAPAIAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH (LP2KD) TAHUN 2012 TIM PENYUSUN SPKD TAHUN 2012 TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN ( TKPK ) KABUPATEN BELITUNG TIMUR Kata Pengantar Kemiskinan

Lebih terperinci

BAB VIII RENCANA SISTEM MONITORING DAN EVALUASI

BAB VIII RENCANA SISTEM MONITORING DAN EVALUASI BAB VIII RENCANA SISTEM MONITORING DAN EVALUASI 8.1. Mekanisme dan Prosedur Monitoring dan Evaluasi Agar dalam pelaksanaan monitoring dan evaluasi, dapat berjalan dengan baik maka prosedur yang harus diikuti

Lebih terperinci

LAMPIRAN III QANUN KABUPATEN PIDIE NOMOR 12 TAHUN 2012 TANGGAL 28 DESEMBER 2012 KABUPATEN PIDIE RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015 Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015 merupakan tahun keempat pelaksanaan RPJMD Kabupaten Pekalongan tahun 2011-2016.

Lebih terperinci

Dalam rangka. akuntabel serta. Nama. Jabatan BARAT. lampiran. perjanjiann. ini, tanggungg. jawab kami. Pontianak, Maret 2016 P O N T I A N A K

Dalam rangka. akuntabel serta. Nama. Jabatan BARAT. lampiran. perjanjiann. ini, tanggungg. jawab kami. Pontianak, Maret 2016 P O N T I A N A K GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERJANJIANN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahann yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah

Lebih terperinci

Pemerintah Daerah Provinsi Bali BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

Pemerintah Daerah Provinsi Bali BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Untuk mewujudkan tujuan dan sasaran pembangunan serta pencapaian target-target pembangunan pada tahun 2016, maka disusun berbagai program prioritas yang

Lebih terperinci

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 15 29 December 2016 PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR dr. Hj. Rosmawati

KATA PENGANTAR dr. Hj. Rosmawati KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kami dapat menyelesaikan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka ini dengan baik. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka merupakan salah

Lebih terperinci

Grafik 3.2 Angka Transisi (Angka Melanjutkan)

Grafik 3.2 Angka Transisi (Angka Melanjutkan) Grafik 3.2 Angka Transisi (Angka Melanjutkan) Grafik 3.2 memperlihatkan angka transisi atau angka melanjutkan ke SMP/sederajat dan ke SMA/sederajat dalam kurun waktu 7 tahun terakhir. Sebagaimana angka

Lebih terperinci

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kabupaten Kepahiang Tahun 2016

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kabupaten Kepahiang Tahun 2016 BAB IV PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH A. URUSAN WAJIB YANG DILAKSANAKAN Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi

Lebih terperinci

3.2.1 Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pendapatan

3.2.1 Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pendapatan BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH 1 Kebijakan pengelolaan keuangan daerah Provinsi Jambi yang tergambar dalam pelaksanaan APBD merupakan instrumen dalam menjamin terciptanya disiplin dalam

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BANDAR LAMPUNG

PEMERINTAH KOTA BANDAR LAMPUNG PEMERINTAH KOTA PERKEMBANGAN EKONOMI DAN PENDAPATAN DAERAH PERTUMBUHAN EKONOMI Tahun 2004 = 7,69 % Tahun 2005 = 4,57 % PDRB (harga konstan 2000)(dalam juta rupiah) Realisasi Tahun 2004 = 4.554.824 Realisasi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR Masyarakat Kolaka yang Sehat, Kuat. Mandiri dan Berkeadilan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2016 Hal. i

KATA PENGANTAR Masyarakat Kolaka yang Sehat, Kuat. Mandiri dan Berkeadilan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2016 Hal. i KATA PENGANTAR Puji syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas Taufik dan Hidayah - NYA, sehingga buku Profil Kesehatan Tahun dapat disusun. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka Tahun merupakan gambaran pencapaian

Lebih terperinci

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR, BAYI DAN ANAK BALITA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAJENE,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR BUPATI KABUPATEN BANYUASIN... KATA PENGANTAR BAPPEDA KABUPATEN BANYUASIN... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR BUPATI KABUPATEN BANYUASIN... KATA PENGANTAR BAPPEDA KABUPATEN BANYUASIN... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR BUPATI KABUPATEN BANYUASIN... KATA PENGANTAR BAPPEDA KABUPATEN BANYUASIN... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i ii iii iv ix BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar

Lebih terperinci

PENGANTAR. Manggar, November 2012 KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR. Ir. SYAIFUL BAKHRI.

PENGANTAR. Manggar, November 2012 KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR. Ir. SYAIFUL BAKHRI. i PENGANTAR Kemiskinan merupakan tantangan pembangunan yang terdapat di negara berkembang termasuk Indonesia. Tantangan ini membuat pemerintah berkepentingan untuk lebih serius memformulasikan kebijakan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI REKAPITULASI REALISASI ANGGARAN BELANJA MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI,

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI REKAPITULASI REALISASI ANGGARAN BELANJA MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, LAMPIRAN I.3 : PERATURAN DAERAH BANYUWANGI NOMOR : 04 Tahun 2015 TANGGAL : 22 JULI 2015 PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI REKAPITULASI REALISASI ANGGARAN BELANJA MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI,

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH 3.1 Arah Kebijakan Ekonomi Daerah Kebijakan pembangunan ekonomi Kabupaten Cianjur tahun 2013 tidak terlepas dari arah kebijakan ekonomi

Lebih terperinci

Jumlah Siswa pada jenjang TK/RA/Penitipan Anak = x 100 % Jumlah anak usia 4-6 tahun =

Jumlah Siswa pada jenjang TK/RA/Penitipan Anak = x 100 % Jumlah anak usia 4-6 tahun = TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2013 KABUPATEN : BANGGAI KEPULAUAN IKK RUMUS/PERSAMAAN KETERANGAN URUSAN

Lebih terperinci

RENCANA KERJA 2018 BADAN PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BANJAR

RENCANA KERJA 2018 BADAN PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BANJAR RENCANA KERJA 2018 BADAN PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BANJAR Jl. Pangeran Hidayatullah, No. 1 Martapura Telp. (0511) 4721358 Fax. (0511) 4721027 Kalimantan Selatan 70611 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. fakir miskin pada era otonomi khusus di Provinsi Papua, dapat dirumuskan

BAB V PENUTUP. fakir miskin pada era otonomi khusus di Provinsi Papua, dapat dirumuskan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pengaturan penanganan fakir miskin pada era otonomi khusus di Provinsi Papua, dapat dirumuskan kesimpulan sebagai berikut: 1. Pemda

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 DAFTAR ISI

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 DAFTAR ISI DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ------------------------------------------------------------------------------------------------------ i DAFTAR ISI ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan Perumusan Kebutuhan Pendanaan dalam perencanaan jangka menengah ini berlandaskan kaidah Budget follows Program. Selaras dengan penganggaran

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015 Oleh: BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KABUPATEN MALANG Malang, 30 Mei 2014 Pendahuluan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

Lebih terperinci

PERUBAHAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

PERUBAHAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 PERUBAHAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berororientasi pada hasil, yang bertanda tangan dibawah ini : Nama Jabatan

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1. Optimalisasi peran dan fungsi Persentase produk hukum kelembagaan pemerintah daerah daerah ditindaklanjuti

Lebih terperinci

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA 1 BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja pada Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar secara umum sudah sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang terukur berdasar Rencana Strategis yang mengacu

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA TINGKAT PEMERINTAH

PENETAPAN KINERJA TINGKAT PEMERINTAH PENETAPAN KINERJA TINGKAT PEMERINTAH KABUPATEN TAHUN : 2012 : PENAJAM PASER UTARA SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET Dituntaskannya program wajib belajar dua belas tahun pada seluruh siswa Persentase

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Assalamu alaikum Wr. Wb

KATA PENGANTAR. Assalamu alaikum Wr. Wb KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Wr. Wb S egala puji bagi Alloh SWT, yang senantiasa mencurahkan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua, sehingga seluruh rangkaian proses penyusunan Laporan Keterangan

Lebih terperinci

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KOTA PARIAMAN Tahun Anggaran 2016

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KOTA PARIAMAN Tahun Anggaran 2016 DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Formulir DPA SKPD 2.2 PEMERINTAH KOTA PARIAMAN Tahun Anggaran 206 Urusan Pemerintahan :. 02 Urusan Wajib Organisasi :. 02. 0 DINAS KESEHATAN Sub

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA Tabel II.16 Pencapaian Indikator Kinerja Utama Urusan Wajib Pendidikan No. Indikator Kinerja Tahun 2015 Tahun 2016 1 2 3 4 1 APK PAUD 49,38 168,96 2 APK SD/MI/Paket A 108,77 108,74 3 APK SMP/MTs/Paket

Lebih terperinci

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016 PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Soreang, Februari 2014 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG

KATA PENGANTAR. Soreang, Februari 2014 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Tahun 2014 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Tahun 2014 merupakan laporan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG. Nomor 1 Tahun 2009

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG. Nomor 1 Tahun 2009 LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG Nomor 1 Tahun 2009 PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2009-2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI...

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI... DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1.1. Latar Belakang... 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... 1.3. Hubungan Antar Dokumen... 1.4. Sistematika Penulisan... 1.5. Maksud dan Tujuan... BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI

Lebih terperinci

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KOTA CIMAHI TAHUN ANGGARAN 2015

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KOTA CIMAHI TAHUN ANGGARAN 2015 Urusan Pemerintahan Organisasi :.0. KESEHATAN :.0.0. DINAS KESEHATAN DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KOTA CIMAHI TAHUN ANGGARAN 05 Kode Rekapitulasi Belanja Langsung

Lebih terperinci

RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4

RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4 RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4 RPJMD KOTA LUBUKLINGGAU 2008-2013 VISI Terwujudnya Kota Lubuklinggau Sebagai Pusat Perdagangan, Industri, Jasa dan Pendidikan Melalui Kebersamaan Menuju Masyarakat

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. Halaman

DAFTAR TABEL. Halaman v DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1.1 Luas Wilayah Kabupaten/Kota se-provinsi Bali... 6 1.2 Pembagian Wilayah Administrasi Kabupaten Jembrana tahun 2011...... 7 1.3 Perkembangan Jumlah Penduduk Kabupaten Jembrana...

Lebih terperinci

RINCIAN BELANJA LANGSUNG PER PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2014 PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TANAH DATAR

RINCIAN BELANJA LANGSUNG PER PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2014 PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TANAH DATAR RINCIAN BELANJA LANGSUNG PER PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2014 PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TANAH DATAR No Program dan Kegiatan Pagu Dana Realisasi Per Oktober 1 Program Pelayanan Administrasi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH... II Aspek Geografi Dan Demografi... II-2

DAFTAR ISI. BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH... II Aspek Geografi Dan Demografi... II-2 DAFTAR ISI DAFTAR ISI Hal DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... xix BAB I. PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-4 1.3. Hubungan Antar Dokumen RPJMD

Lebih terperinci

GUBERNUR GORONTALO, KEPUTUSAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 277 / 02/ VII / 2013

GUBERNUR GORONTALO, KEPUTUSAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 277 / 02/ VII / 2013 GUBERNUR GORONTALO KEPUTUSAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 277 / 02/ VII / 2013 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO TAHUN 2012-2017 GUBERNUR GORONTALO, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL Anggaran : 204 Formulir RKA SKPD 2.2 Urusan Pemerintahan :. 02 Urusan Wajib Organisasi :. 02. 0 Sub Unit Organisasi :.

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 24 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan

Lebih terperinci

Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat.

Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat. Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat. Pada misi V yaitu Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat telah didukung dengan 8 sasaran sebagai

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2016 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target (1) (2) (3) (4) 1 Menurunnya angka 1 Angka Kemiskinan (%) 10-10,22 kemiskinan 2 Pendapatan per kapita

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan temuan-temuan penelitian

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan temuan-temuan penelitian 415 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan temuan-temuan penelitian sebagaimana dikemukakan pada Bab IV, maka berikut ini disajikan kesimpulan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP Kesimpulan

BAB V PENUTUP Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) disusun sebagai bahan informasi tentang pelaksanaan penanggulangan kemiskinan di Kota Surakarta pada tahun 2016.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Gizi merupakan faktor penting untuk mewujudkan manusia Indonesia.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Gizi merupakan faktor penting untuk mewujudkan manusia Indonesia. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gizi merupakan faktor penting untuk mewujudkan manusia Indonesia. Berbagai penelitian mengungkapkan bahwa kekurangan gizi, terutama pada usia dini akan berdampak pada

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PENDANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

BAB III KERANGKA PENDANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN BAB III KERANGKA PENDANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2011-2015 3.1. Arah Pengelolaan Pendapatan Daerah. Implementasi otonomi daerah menuntut terciptanya performa keuangan daerah yang lebih baik. Namun pada

Lebih terperinci

HASIL ANALISIS APBD PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT 1

HASIL ANALISIS APBD PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT 1 HASIL ANALISIS APBD PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT 1 A. POTRET AKI/AKB DI PROVINSI NTB 1. Trend Kematian Bayi 900 800 700 600 500 400 300 200 100 0 276 300 248 265 274 240 Tren Angka Kematian Bayi Provinsi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PENGANTAR

DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang II. Dasar Hukum III. Gambaran Umum 1. Kondisi Geografis Daerah 2. Gambaran Umum Demografis 3. Kondisi Ekonomi BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN

Lebih terperinci

Dinas Kesehatan balita 4 Program Perencanaan Penanggulangan

Dinas Kesehatan balita 4 Program Perencanaan Penanggulangan 1 Menanggulangi kemiskinan secara 1 Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan terpadu dan berkelanjutan Sembilan Tahun 2 Program pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin, RSUD Dr. Soeroto 3 Program

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEDIRI TARGET

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEDIRI TARGET PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEDIRI No SASARAN STRATEGIS No 1 Meningkatnya pelayanan kesehatan 1 Penurunan Angka 17 pada ibu, neonatus, bayi, balita

Lebih terperinci

3.4. AKUTABILITAS ANGGARAN

3.4. AKUTABILITAS ANGGARAN 3.4. AKUTABILITAS ANGGARAN Manajemen pembangunan berbasis kinerja mengandaikan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan program/ kegiatan yang sudah direncanakan. Esensi dari manajemen

Lebih terperinci

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KABUPATEN REMBANG Tahun Anggaran 2017

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KABUPATEN REMBANG Tahun Anggaran 2017 DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Formulir DPA SKPD 2.2 PEMERINTAH KABUPATEN REMBANG Tahun Anggaran 207 Urusan Pemerintahan :. 02 Urusan Wajib Pelayanan Dasar Organisasi :. 02.

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BATU NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2017

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BATU NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2017 SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BATU NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KOLAKA RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH,ORGANISASI, PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2014

PEMERINTAH KABUPATEN KOLAKA RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH,ORGANISASI, PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2014 LAMPIRAN III PERATURAN DAERAH NOMOR TANGGAL 5 TAHUN 2013 31 DESEMBER 2013 PEMERINTAH KABUPATEN KOLAKA RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH,ORGANISASI, PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN... I-1

BAB I PENDAHULUAN... I-1 DAFTAR ISI Daftar Isi... Daftar... Daftar Gambar... BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-4 1.3. Hubungan Antar Dokumen... I-7 1.4. Kaidah Pelaksanaan...

Lebih terperinci