OffPipe (Installation Analysis) Mata Kuliah pipa bawah laut
|
|
- Hamdani Indradjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 OffPipe (Installation Analysis) Mata Kuliah pipa bawah laut
2 OUTLINE Static Installation Dynamic Installation
3 OffPipe (Static Analysis Pipeline Installation)
4 Static Analysis Tahapan Input Gambar Creat New Input -
5 Head Screen Problem tittle (Isi Judul) Job number User name identifier Problem input units (pendefinisian satuan. 1 american, 2 SI) Prin Screen Use DNV Stresses (perhitungan stress pada pipa didasarkan pada DNV) Standard output Output summary Note : 1 aktif (dikeluarkan) 0 tidak aktif
6 PROFF Plot table index (akan ada berapa table yang akan dibuat, dalam case ini ada 2) Plot number (Keterangan nomor pada grafik) Plot type index (legend pada grafik) Plot Tittle (Judul grafik) Ordinat Axis Label (Sumbu Y) Abscissa Axis Label (Sumbu X) Ordinate Parameter (Plot sumbu Y) Abscissa Parameter ( Plot sumbu X) Note : 1 aktif (dikeluarkan) 0 tidak aktif Dalam case ini akan ada 2 grafik yang diplot menjadi satu. Ordinate parameter pilih 2 (koordinat pipa) dan 15 (plot SMYS) (keterangan ada jika klik F4)
7 A&R Cable Data (PIPE) Property table index ( 1 karena property pipa seragam di sepanjang bentang) Pipe section length (12.2, umumnya panjang/pipa yang ada di pasaran) Elastic Modulus Cross section area (Luas potongan pipa) Moment of Inertia( Itung momen inersia lingkaran) Weight in air (berat di udara, bisa diitung) Weight submerged ( berat pipa terendam) Rasio poisson Steel outside diameter Steel wall thickness (hasil WT calc) Yield stress Note : Drag coeff, dan added mass coef ngga diisi ngga papa
8 A&R Cable Data (COAT) Property table index (1, property coating sama di sepanjang bentang) Corr coat thickness Weight Coat thickness (tebal coating pemberat (concrete)) Steel density Corr coat density Weight coat density Density of contens Pipe joint Length Note : Weight coat thicknes didapat dr perhitungan OBS Pipelay Vessel Data (TENS) Static Pipe Tension
9 Pipelay Vessel Data (BARGE) Number of station (Banyak coordinate barge yang dimiliki) Geometry Given By (1, karna akan ada 2 data support vessel (roller & stinger)) Pipe Radius of Curv (Diitung) Deck Ht Above Water ( Tinggi deck dr MSL) Laybarge Trim Angle More Support Data (Input koordinat support dan jenisnya (roller)) Note : Support type 1 simple pipe support Support ype 2 tensioner
10 Stinger Data (STIN) Number of Station (Banyak informasi koordinat stinger yang akan diinput) Geometr Given By (2, input geometri ke dua( yg pertama yg roller)) Stinger Type (1 fixed) Hitxh Pin X coord (Koordinat X Hitch) Hitch Pin Y Coord ( Koordinat Y Hitch) More Support Data (Input koordinat support dan jenisnya (stinger))
11 Segbend and Seabed Data (GEOM) Segbend Element Length (Ingin membagi model jadi berapa section) Water Depth Run/End/Misc. Data Run
12 Run/End/Misc. Data End Exit and Save Input Data Run Using Existing Data File Display Plots on Screen Optimasi
13 OffPipe (Dynamic Analysis Pipeline Installation)
14 Static Analysis Tahapan Input Gambar Creat New Input -
15 Prin Screen Standard Output Output Summary Overbend Supt Geom Stinger Ballast Est Std Dynamic Output Note : 1 aktif (dikeluarkan) 0 tidak aktif
16 PROFF Plot Table Index (akan ada berapa table yang akan dibuat, dalam case ini ada 2) Plot Number (Keterangan nomor pada grafik) Plot Type Index (legend pada grafik) Plot Title (Judul Grafik) Ordinate Axis Label (Judul Sumbu Y) Abscissa Axis Label (Judul Sumbu X) Ordinate Parameter (Parameter yang akan di plot pada sumbu Y) Abscissa Parameter (Parameter yang akan di plot pada sumbu X) Note : 1 aktif (dikeluarkan) 0 tidak aktif Dalam case ini akan ada 2 grafik yang diplot menjadi satu. Ordinate parameter pilih 2 (Pipe elevat) dan 15 (plot SMYS) (keterangan ada jika klik F4), (1, untuk global X coord (jarak))
17 A&R Cable Data (PIPE) Property table index ( 1 karena property pipa seragam di sepanjang bentang) Pipe section length (12.2, umumnya panjang/pipa yang ada di pasaran) Elastic Modulus Cross section area (Luas potongan pipa) Moment of Inertia( Itung momen inersia lingkaran) Weight in air (berat di udara, bisa diitung) Weight submerged ( berat pipa terendam) Rasio poisson Steel outside diameter Steel wall thickness (hasil WT calc) Yield stress
18 A&R Cable Data (COAT) Property table index (1, property coating sama di sepanjang bentang) Corr coat thickness Weight Coat thickness (tebal coating pemberat (concrete)) Steel density Corr coat density Weight coat density Density of contens Pipe joint Length Note : Weight coat thicknes didapat dr perhitungan OBS Pipelay Vessel Data (TENS) Static Pipe Tension
19 Pipelay Vessel Data (BARGE) Number of station (Banyak coordinate barge yang dimiliki) Geometry Given By (1, karna akan ada 2 data support vessel (roller & stinger)) Pipe Radius of Curv (Diitung) Deck Ht Above Water ( Tinggi deck dr MSL) Laybarge Trim Angle More Support Data (Input koordinat support dan jenisnya (roller)) Note : Support type 1 simple pipe support Support ype 2 tensioner
20 Stinger Data (STIN) Number of Station (Banyak informasi koordinat stinger yang akan diinput) Geometr Given By (2, input geometri ke dua( yg pertama yg roller)) Stinger Type (1 fixed) Hitxh Pin X coord (Koordinat X Hitch) Hitch Pin Y Coord ( Koordinat Y Hitch) More Support Data (Input koordinat support dan jenisnya (stinger))
21 Segbend and Seabed Data (GEOM) Segbend Element Length (Ingin membagi model jadi berapa section. Offpipe hanya dapat membentuk modal maksimum sebanyak 125.) Water Depth Dynamic Analysis (TIME) Time Step Length (Interval waktu yang digunakan dalam analisis) Begin Sampling Time (Waktu awal simulasi) Integration End Time ( Banyaknya iterasi yang akan dilakukan) Sampling Time Step (Lamanya simulasi) Damping ratio
22 Dynamic Analysis (SPEC) (Pilih yang untuk Irregular Wave) Spectrum Equation Type ( Pilih Tipe Spectrum (Ada pilihannya di bawah tinggal pilih)) Wave Direction (Arah datang gelombang) No Wave Components (Ada berapa banyak komponen gelombang yang akan diinput. Kata Ofpipenya min untuk mendeskripsikan spectrum gelombang supaya akurat. Mau lebih jelas? baca sendiri ya mas mbak)) Min Wave Frequency (masukkan freq terkecil hasil RAO) Max Wave Frequency (masukkan freq max yang diinput, dari RAO) Pilih Jenis Spectrumnya Misalnya Bretschneider A ( Suka sukamu ajalah pilih yang mana. Tapi harus berdasar) Sig Wave Height (Gelombang signifikan) Peak Wave Freq (Itung!, buka mekgelnyahhh)
23 Dynamic Analysis (RAOS) (Irregular Wave) Number of Wave Freq (Jumlah Frequency gelombang yang akan diinput) RAO Sign Convention (Pilih yang Offpipe) Wave Frequency (Input Wave Frequencynya) Surge, Sway, Heave, Roll, Pitch,Yaw (gerakan response kapal) Note : Response diisi amplitudonya Phase diisi fasanya
24 Run/End/Misc. Data End Exit and Save Input Data Run Using Existing Data File Display Plots on Screen Optimasi
25 TERIMAKASIH
BAB IV DATA SISTEM PERPIPAAN HANGTUAH
BAB IV DATA SISTEM PERPIPAAN HANGTUAH 4.1. Sistem Perpipaan 4.1.1. Lokasi Sistem Perpipaan Sistem perpipaan yang dianalisis sebagai studi kasus pada tugas akhir ini adalah sistem perpipaan milik Conoco
Lebih terperinciAnalisa Resiko Penggelaran Pipa Penyalur Bawah Laut Ø 6 inch
Analisa Resiko Penggelaran Pipa Penyalur Bawah Laut Ø 6 inch Oleh : NOURMALITA AFIFAH 4306 100 068 Dosen Pembimbing : Ir. Jusuf Sutomo, M.Sc Prof. Ir. Daniel M. Rosyid, Ph.D Agenda Presentasi : Latar Belakang
Lebih terperinciIr. Imam Rochani, M,Sc. Prof. Ir. Soegiono
Analisa Integritas Pipa milik Joint Operation Body Pertamina- Petrochina East Java saat Instalasi Oleh Alfariec Samudra Yudhanagara 4310 100 073 Dosen Pembimbing Ir. Imam Rochani, M,Sc. Prof. Ir. Soegiono
Lebih terperinciOptimasi Konfigurasi Sudut Stinger dan Kedalaman Laut dengan Local Buckling Check
1 Optimasi Konfigurasi Sudut Stinger dan Kedalaman Laut dengan Local Buckling Check Desak Made Ayu, Daniel M. Rosyid, dan Hasan Ikhwani Jurusan Teknik Kelautan, Fakultas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi
Lebih terperinciANALISIS MID-POINT TIE-IN PADA PIPA BAWAH LAUT
ANALISIS MID-POINT TIE-IN PADA PIPA BAWAH LAUT Mulyadi Maslan Hamzah (mmhamzah@gmail.com) Program Studi Magister Teknik Kelautan Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung, Jl Ganesha
Lebih terperinciANDHIKA HARIS NUGROHO NRP
LABORATORIUM KEANDALAN DAN KESELAMATAN JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER ANALISIS TEGANGAN TERHADAP RISIKO TERJADINYA BUCKLING PADA PROSES
Lebih terperinciANALISIS STRUKTUR FRAME-SHEAR WALL
ANALISIS STRUKTUR FRAME-SHEAR WALL Suatu model struktur portal dengan dinding geser ( shear wall ) bangunan gedung 6 lantai dari beton bertulang dengan konfigurasi seperti pada gambar. Atap Lantai 5 3,5m
Lebih terperinciOptimasi Konfigurasi Sudut Stinger dan Jarak antara Lay Barge dan Exit Point pada Instalasi Horizontal Directional Drilling
Presentasi Ujian Tugas Akhir Optimasi Konfigurasi Sudut Stinger dan Jarak antara Lay Barge dan Exit Point pada Instalasi Horizontal Directional Drilling Oleh : Triestya Febri Andini 4306100061 Dosen Pembimbing
Lebih terperinciOptimasi Konfigurasi Sudut Stinger dan Kedalaman Laut Dengan Local Buckling Check
Optimasi Konfigurasi Sudut Stinger dan Kedalaman Laut Dengan Local Buckling Check Oleh : Desak Made Ayu 4310100019 Pembimbing : Prof. Ir. Daniel M. Rosyid, Ph.D Ir. Hasan Ikhwani, M.Sc OUTLINE : I. PENDAHULUAN
Lebih terperinciANALISA BUCKLING PADA SAAT INSTALASI PIPA BAWAH LAUT: STUDI KASUS SALURAN PIPA BARU KARMILA - TITI MILIK CNOOC DI OFFSHORE SOUTH EAST SUMATERA
ANALISA BUCKLING PADA SAAT INSTALASI PIPA BAWAH LAUT: STUDI KASUS SALURAN PIPA BARU KARMILA - TITI MILIK CNOOC DI OFFSHORE SOUTH EAST SUMATERA Armando Rizaldy 1, Hasan Ikhwani 2, Sujantoko 2 1. Mahasiswa
Lebih terperinciJurusan Teknik Kelautan FTK ITS
Analisa Kekuatan Sisa Chain Line Single Point Mooring Pada Utility Support Vessel Oleh : Nautika Nesha Eriyanti NRP. 4308100005 Dosen Pembimbing : Ir. Mas Murtedjo, M.Eng NIP. 194912151978031001 Yoyok
Lebih terperinciAnalisa Integritas Pipa Milik Joint Operation Body Saat Instalasi
1 Analisa Integritas Pipa Milik Joint Operation Body Saat Instalasi Alfaric Samudra Yudhanagara (1), Ir. Imam Rochani, M.Sc (2), Prof. Ir. Soegiono (3) Teknik Kelautan, Fakultas Teknologi Kelautan, Institut
Lebih terperinci1 METODE DAN ANALISIS TIE IN
3 1 METODE DAN ANALISIS TIE IN 3.1 METODE TIE IN Tie in merupakan proses yang sangat penting dari rangkaian pekerjaan instalasi pipa lepas pantai. Sama halnya dengan proses penyambungan pipa yang lain,
Lebih terperinciManual SACS - Properti
Manual SACS - Properti Dalam Menginput properti untuk model geometri struktur platform, ada beberapa jenis material yang tidak terdapat dalam tabel. Maka material tersebut perlu didefinisikan sehingga
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN
BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN 4.1 Perhitungan Ketebalan Minimum ( Minimum Wall Thickess) Dari persamaan 2.13 perhitungan ketebalan minimum dapat dihitung dan persamaan 2.15 dan 2.16 untuk pipa bending
Lebih terperinciABOVE WATER TIE IN DAN ANALISIS GLOBAL BUCKLING PADA PIPA BAWAH LAUT
ABOVE WATER TIE IN DAN ANALISIS GLOBAL BUCKLING PADA PIPA BAWAH LAUT Diyan Gitawanti Pratiwi 1 Dosen Pembimbing : Rildova, Ph.D Program Studi Teknik Kelautan Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut
Lebih terperinciANALISA KONFIGURASI PIPA BAWAH LAUT PADA ANOA EKSPANSION TEE
ANALISA KONFIGURASI PIPA BAWAH LAUT PADA ANOA EKSPANSION TEE Oleh: WIRA YUDHA NATA 4305 100 014 JURUSAN TEKNIK KELAUTAN FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2010 ANALISA
Lebih terperinciDosen Pembimbing: 1. Ir. Imam Rochani, M.Sc. 2. Ir. Handayanu, M.Sc., Ph.D.
Sidang Tugas Akhir (P3) Surabaya, 7 Agustus 2014 PERANCANGAN RISER DAN EXPANSION SPOOL PIPA BAWAH LAUT: STUDI KASUS KILO FIELD PT. PERTAMINA HULU ENERGI OFFSHORE NORTHWEST JAVA Oleh: Hidayat Wusta Lesmana
Lebih terperinciMETODE DAN ANALISIS INSTALASI
4 METODE DAN 4.1 Umum Setelah proses desain selesai, maka tahap selanjutnya dari proyek struktur pipa bawah laut adalah tahap instalasi pipa. Berbagai metode instalasi struktur pipa bawah laut telah dikembangkan
Lebih terperinci4 BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA
4 BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA 4.1 Data Penelitian Data material pipa API-5L Gr B ditunjukkan pada Tabel 4.1, sedangkan kondisi kerja pada sistem perpipaan unloading line dari jetty menuju plan ditunjukan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN A. Materi Penelitian Penelitian ini meneliti tentang perilaku sambungan interior balok-kolom pracetak, dengan benda uji balok T dan kolom persegi, serta balok persegi dan kolom
Lebih terperinciAPLIKASI METODE ELEMEN HINGGA PADA RANGKA RUANG (SPACE TRUSS) DENGAN MEMBANDINGKAN CARA PERHITUNGAN MANUAL DENGAN PROGRAM SAP2000
APLIKASI METODE ELEMEN HINGGA PADA RANGKA RUANG (SPACE TRUSS) DENGAN MEMBANDINGKAN CARA PERHITUNGAN MANUAL DENGAN PROGRAM SAP2000 Sanci Barus 1, Syahrizal 2 dan Martinus 3 1 Departemen Teknik Sipil, Universitas
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Rangka atap digunakan pipa baja diameter 114,3 mm dengan tebal pipa 4,5
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan 1. Rangka atap digunakan pipa baja diameter 114,3 mm dengan tebal pipa 4,5 mm dan pipa baja diameter 76,3 dengan tebal pipa 4 mm dengan mutu baja fy = 290 Mpa,
Lebih terperinciPRESENTASI TUGAS AKHIR (P3)
PRESENTASI TUGAS AKHIR (P3) OLEH : AHMAD ADILAH 4310 100 012 DOSEN PEMBIMBING : 1. Prof. Eko Budi Djatmiko, M. Sc., Ph. D 2. Dr. Eng. Rudi Walujo Prastianto, ST., MT. Jurusan Teknik Kelautan Fakultas Teknologi
Lebih terperinciANALISIS KEKUATAN PIPA BAWAH LAUT TERHADAP KEMUNGKINAN KECELAKAAN AKIBAT TARIKAN JANGKAR KAPAL
1 ANALISIS KEKUATAN PIPA BAWAH LAUT TERHADAP KEMUNGKINAN KECELAKAAN AKIBAT TARIKAN JANGKAR KAPAL Muhammad R. Prasetyo, Wisnu Wardhana, Handayanu Jurusan Teknik Kelautan, Fakultas Teknologi Kelautan, Institut
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN CONNECTING ROD DAN CRANKSHAFT MESIN OTTO SATU SILINDER EMPAT LANGKAH BERKAPASITAS 65 CC. Widiajaya
PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN CONNECTING ROD DAN CRANKSHAFT MESIN OTTO SATU SILINDER EMPAT LANGKAH BERKAPASITAS 65 CC Widiajaya 0906631446 Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Indonesia
Lebih terperinciANALISA STABILITAS SUBSEA CROSSING GAS PIPELINE DENGAN SUPPORT PIPA BERUPA CONCRETE MATTRESS DAN SLEEPER
ANALISA STABILITAS SUBSEA CROSSING GAS PIPELINE DENGAN SUPPORT PIPA BERUPA CONCRETE MATTRESS DAN SLEEPER (Studi Kasus Crossing Pipa South Sumatera West Java (SSWJ) milik PT.Perusahaan Gas Negara (Persero)
Lebih terperinciLampiran A: Gambar Bagian- bagian dari Alat Penukar Kalor Berdasarkan Standar TEMA
Lampiran A: Gambar Bagian- bagian dari Alat Penukar Kalor Berdasarkan Standar TEMA (Sumber: Lit. 1 hal. 2) Lampiran B: Tabel Tebal Shell Minimum (Sumber: Lit. 1 hal. 30) Lampiran C: Tabel Diameter Ruang
Lebih terperinciPengembangan laser..., Ahmad Kholil, FT UI, 2008
i. Membuat lintasan untuk setiap layer. Lintasan dibuat dengan terlebih dahulu menentukan titik x sesuai dengan hatch space yang telah ditentukan sebelumnya. j. Mengurutkan titik potong berdasarkan arah
Lebih terperinciTRANSFORMASI SUMBU KOORDINAT
TRANSFORMASI SUMBU KOORDINAT Tujuan Pembelajaran Umum Mahasiswa mampu menyelesaikan analisa struktur dengan cara Analisa Struktur Metode Matriks (ASMM) 3.5 Pendahuluan Transformasi Sumbu Koordinat Tujuan
Lebih terperinciANALISIS TEGANGAN TERHADAP RISIKO TERJADINYA BUCKLING PADA PROSES PENGGELARAN PIPA BAWAH LAUT
1 ANALISIS TEGANGAN TERHADAP RISIKO TERJADINYA BUCKLING PADA PROSES PENGGELARAN PIPA BAWAH LAUT Andhika Haris Nugroho, Dwi Priyanta,Irfan Syarif Arif Jurusan Teknik Sistem Perkapalan, Fakultas Teknologi
Lebih terperinciINSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
ANALISIS FREE SPAN UNTUK PIPELINE DI BAWAH LAUT STUDI KASUS: PIPELINE DI AREA HANG TUAH TUGAS SARJANA Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Oleh Ahmad Arif 13104042 PROGRAM
Lebih terperinciAnalisa Resiko pada Mooring Line Point Mooring) Akibat Beban Kelelahan
Tugas Akhir Analisa Resiko pada Mooring Line SPM (Single( Point Mooring) Akibat Beban Kelelahan Oleh : Henny Triastuti Kusumawardhani (4306100018) Dosen Pembimbing : 1. Prof. Ir. Daniel M.Rosyid,Ph.D 2.
Lebih terperinciPengembangan Program Analisis Seismic Hazard dengan Teorema Probabilitas Total Bab V Studi Kasus BAB V STUDI KASUS
BAB V STUDI KASUS 5.1 Pendahuluan Untuk menguji apakah program yang telah dibuat telah sesuai dengan yang diharapkan maka program ini akan diuji dengan melakukan analisis terhadap suatu contoh kasus yang
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. Langkah Program PLAXIS V.8.2
L1-1 LAMPIRAN 1 Langkah Program PLAXIS V.8.2 Analisa Beban Gempa Pada Dinding Basement Dengan Metode Pseudo-statik dan Dinamik L1-2 LANGKAH PEMODELAN ANALISA BEBAN GEMPA PADA DINDING BASEMENT DENGAN PROGRAM
Lebih terperincitutorial APRIL 1999 SANS FOR WINDOWS TUTORIAL Retno santoro I. Method : Static Equivalent Load A. Menjalankan SANS for Windows
Retno santoro tutorial APRIL 1999 SANS FOR WINDOWS TUTORIAL I. Method : Static Equivalent Load A. Menjalankan SANS for Windows Klik icon SANSPRO B. Masuk ke Interactive Modeler Pilih Modeler Pilih Interactive
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS. = = = = tan θ
BAB IV ANALISIS Pada kajian ini dilakukan analisis terhadap kondisi dan konfigurasi dasar laut, desain dan perencanaan jalur pipa, peletakan pipa, distribusi jalur pipa bawah laut aktual dari pergerakan
Lebih terperinciKONSTRUKSI RANGKA BATANG
KONSTRUKSI RANGKA BATANG Tujuan Pembelajaran Umum Mahasiswa mampu menyelesaikan analisa struktur dengan cara Analisa Struktur Metode Matriks (ASMM) 3.6 Konstruksi Rangka Batang Tujuan Pembelajaran Khusus
Lebih terperinciMETODE DAN ANALISIS INSTALASI PIPA BAWAH LAUT
BAB 4 METODE DAN ANALISIS INSTALASI PIPA BAWAH LAUT 4.1 Pendahuluan Semenjak ditemukanya ladang minyak di perairan dangkal di daerah Teluk Meksiko sekitar tahun 1940-an, maka berkembang teknologi instalasi
Lebih terperinciPertemuan 6 PROPERTI PENAMPANG DALAM FILE DATABASE
Halaman 1 dari Pertemuan 6 Pertemuan 6 PROPERTI PENAMPANG DALAM FILE DATABASE 6.1. Pentingnya Properti Penampang Data properti penampang diperlukan untuk proses analisis maupun desain dalam SAP2000. Pengguna
Lebih terperinciHALAMAN JUDUL ANALISIS LOCAL BUCKLING PIPA BAWAH LAUT 20 INCH PADA SAAT INSTALASI DENGAN METODE S-LAY DI BLOK DA DAN BH, SELAT MADURA
HALAMAN JUDUL TUGAS AKHIR MO141326 ANALISIS LOCAL BUCKLING PIPA BAWAH LAUT 20 INCH PADA SAAT INSTALASI DENGAN METODE S-LAY DI BLOK DA DAN BH, SELAT MADURA FEBRIANTI NRP. 4313100083 Dosen pembimbing : Ir.
Lebih terperinciBAB 3 DESKRIPSI KASUS
BAB 3 DESKRIPSI KASUS 3.1 UMUM Anjungan lepas pantai yang ditinjau berada di Laut Jawa, daerah Kepulauan Seribu, yang terletak di sebelah Utara kota Jakarta. Kedalaman laut rata-rata adalah 89 ft. Anjungan
Lebih terperinciANALISA KELELAHAN PIPA PADA SAAT INSTALASI DI BERBAGAI SUDUT STINGER DAN UKURAN PIPA
HALAMAN JUDUL TUGAS AKHIR MO141326 ANALISA KELELAHAN PIPA PADA SAAT INSTALASI DI BERBAGAI SUDUT STINGER DAN UKURAN PIPA Galih Ramadhan NRP. 4313 100 114 Dosen Pembimbing: Dr. Ir. Wisnu Wardhana, M.Sc Nur
Lebih terperinciLAMPIRAN. Universitas Kristen Maranatha
76 LAMPIRAN 77 Lampiran 1 Langkah-langkah pengerjaan analisis dengan menggunakan software etabs: 1. Membuka program dengan mengklik icon atau diambil dari start program Gambar L1. Tampilan awal program
Lebih terperinciANALISA KEANDALAN STRUKTUR STINGER DALAM PENGOPERASIAN S- LAY BARGE
ANALISA KEANDALAN STRUKTUR STINGER DALAM PENGOPERASIAN S- LAY BARGE Novananda Sena Putra 1, Prof. Ir. Daniel M. Rosyid, Ph.D. 2, Prof. Ir. Eko Budi Djatmiko, M.Sc. Ph.D 2 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Kelautan,
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Tahapan Penelitian Dalam bab ini akan dijabarkan langkah langkah yang diambil dalam melaksanakan penelitian. Berikut adalah tahapan tahapan yang dijalankan dalam penelitian
Lebih terperinciBESI ASSENTAL (ST 41) SHAFTING 6M
BESI ASSENTAL (ST 41) SHAFTING BAR @ 6M SIZE WEIGHT D 1/4" (6 mm) = 6 M 1.50 Kg 5/16" (8 mm) = 6 M 2.50 Kg 3/8" (10 mm) = 6 M 3.50 Kg 1/2" (13 mm) = 6 M 6.00 Kg 5/8" (16 mm) = 6 M 9.50 Kg 3/4" (19 mm)
Lebih terperinciPEMODELAN DERMAGA DENGAN SAP 2000
BAB 5 PEMODELAN DERMAGA DENGAN SAP 2000 Dalam mendesain struktur dermaga, analisis kekuatan struktur dan dilanjutkan dengan menentukan jumlah maupun jenis tulangan yang akan digunakan. Dalam melakukan
Lebih terperinciPENGANTAR SAP2000. Model Struktur. Menu. Toolbar. Window 2. Window 1. Satuan
MODUL SAP2000 V 11 PENGANTAR SAP2000 Program SAP2000 sebagai salah satu program rekayasa teknik sipil yang berbeda dengan program komputer pada umumnya. Hal ini disebabkan pengguna program ini dituntut
Lebih terperinciLangkah-langkah pengerjaan analisis dengan menggunakan software etabs: 1. Membuka program dengan mengklik icon atau diambil dari start program
Langkah-langkah pengerjaan analisis dengan menggunakan software etabs: 1. Membuka program dengan mengklik icon atau diambil dari start program Gambar Tampilan awal program 2. Kemudian membuat grid dan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN A. Studi Literatur Sumber referensi yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini berasal dari jurnal-jurnal yang berkaitan dengan topik penelitian. Jurnal-jurnal yang berkaitan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen, Penelitian ini menggunakan baja sebagai bahan utama dalam penelitian. Dalam penelitian ini profil baja
Lebih terperinciLangkah-langkah CEDAS NEMOS
Langkah-langkah CEDAS NEMOS Basic data yang diperlukan : 1. Data Time Series gelombang 1 tahun 2. Data Batimetri Format XYZ (ASCII) (sudah digabung dengan Topografi) 3. Data Shoreline Format XY Pairs File
Lebih terperinci3.3. BATASAN MASALAH 3.4. TAHAPAN PELAKSANAAN Tahap Permodelan Komputer
4) Layout Pier Jembatan Fly Over Rawabuaya Sisi Barat (Pier P5, P6, P7, P8), 5) Layout Pot Bearing (Perletakan) Pada Pier Box Girder Jembatan Fly Over Rawabuaya Sisi Barat, 6) Layout Kabel Tendon (Koordinat)
Lebih terperinciLAMPIRAN A. Perhitungan Beban Gempa Statik Ekivalen
LAMPIRAN A Perhitungan Beban Gempa Statik Ekivalen Beban gempa direncanakan dengan prosedur gaya lateral ekivalen berdasarkan pada RSNI3 03-1726-201x. A. Berat keseluruhan bangunan. 1. Berat atap a. Beban
Lebih terperinciPEDOMAN SOFTWARE RIETICA LANJUTAN. By: Nurun Nayiroh
PEDOMAN SOFTWARE RIETICA LANJUTAN By: Nurun Nayiroh Urutan membuat model Pattern Difraksi (data terhitung) dengan 2 fasa: 1. New input Diisi 2 fasa Setelah fasa 1 diisi jumlah atomnya, berikutnya isi fase
Lebih terperinciUJIAN P3 TUGAS AKHIR 20 JULI 2010
UJIAN P3 TUGAS AKHIR 20 JULI 2010 ANALISA RISIKO TERHADAP PIPA GAS BAWAH LAUT KODECO AKIBAT SCOURING SEDIMEN DASAR LAUT OLEH : REZHA RUBBYANTO 4306.100.026 DOSEN PEMBIMBING : 1. Dr. Ir. Wahyudi, M. Sc
Lebih terperinciPENDAHULUAN PERUMUSAN MASALAH. Bagaimana pengaruh interaksi antar korosi terhadap tegangan pada pipa?
PENDAHULUAN Korosi yang menyerang sebuah pipa akan berbeda kedalaman dan ukurannya Jarak antara korosi satu dengan yang lain juga akan mempengaruhi kondisi pipa. Dibutuhkan analisa lebih lanjut mengenai
Lebih terperinciBAB III METODE DAN ANALISIS INSTALASI
BAB III METODE DAN ANALISIS INSTALASI 3.1 UMUM Metode instalasi pipeline bawah laut telah dikembangkan dan disesuaikan dengan kondisi lingkungan pada saat proses instalasi berlangsung, ketersediaan dan
Lebih terperinciAnalisis Konfigurasi Sudut Stinger dengan Variasi Kedalaman pada Pipa Diameter 20 saat Instalasi di Banyu Urip, Bojonegoro
HALAMAN JUDUL TUGAS AKHIR MO141326 Analisis Konfigurasi Sudut Stinger dengan Variasi Kedalaman pada Pipa Diameter 20 saat Instalasi di Banyu Urip, Bojonegoro Juniavi Dini Kumala Putri NRP. 4313 100 008
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Diagram alir studi perencanaan jalur perpipaan dari free water knock out. Mulai
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram Alir ( Flow Chart ) Diagram alir studi perencanaan jalur perpipaan dari free water knock out (FWKO) ke pump suction diberikan pada Gambar 3.1 Mulai Perumusan Masalah
Lebih terperinciBAB III METODE OPTIMASI MATLAB
BAB III METODE OPTIMASI MATLAB 3.1 Langkah Optimasi Dalam membuat desain optimasi digunakan program MATLAB, suatu bahasa pemrograman perhitungan yang melibatkan operasi matematika elemen, matrik, optimasi,
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN A. Studi Literatur Sumber referensi yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini berasal dari jurnal-jurnal yang berkaitan dengan topik penelitian. Jurnal-jurnal yang berkaitan
Lebih terperinciVerifikasi Hasil Penulangan Lentur Balok Beton SAP2000
Verifikasi Hasil Penulangan Lentur Balok Beton SAP2000 Balok adalah salah satu elemen struktur bangunan yang berfungsi utama untuk menerima beban lentur dan geser, namun tidak untuk gaya aksial. Perlu
Lebih terperinciANALISIS DAN DESAIN DINDING GESER TAHAN GEMPA UNTUK GEDUNG BERTINGKAT TINGGI
ANALISIS DAN DESAIN DINDING GESER TAHAN GEMPA UNTUK GEDUNG BERTINGKAT TINGGI ANDRY KURNIADI ROJANA 0521019 Pembimbing: Olga Pattipawaej, Ph.D FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITASKRISTEN MARANATHA
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Data-data Awal ( input ) untuk Caesar II Adapun parameter-parameter yang menjadi data masukan (di input) ke dalam program Caesar II sebagai data yang akan diproses
Lebih terperinciDINAMIKA KAPAL. SEA KEEPING Kemampuan unjuk kerja kapal dalam menghadapi gangguan-gangguan disaat beroperasi di laut
DINAMIKA KAPAL Istilah-istilah penting dalam dinamika kapal : Seakeeping Unjuk kerja kapal pada saat beroperasi di laut Manouveribility Kemampuan kapal untuk mempertahankan posisinya dibawah kendali operator
Lebih terperinciPertemuan 4 DEFINE, ASSIGN & ANALYZE
Halaman 1 dari Pertemuan 4 Pertemuan 4 DEFINE, ASSIGN & ANALYZE 4.1 Define Material & Section Define material bertujuan untuk menentukan karakteristik material yang digunakan dalam analisis struktur. Karakteristik
Lebih terperinciANALISIS DAN DESAIN STRUKTUR RANGKA GEDUNG 20 TINGKAT SIMETRIS DENGAN SISTEM GANDA ABSTRAK
ANALISIS DAN DESAIN STRUKTUR RANGKA GEDUNG 20 TINGKAT SIMETRIS DENGAN SISTEM GANDA Yonatan Tua Pandapotan NRP 0521017 Pembimbing :Ir Daud Rachmat W.,M.Sc ABSTRAK Sistem struktur pada gedung bertingkat
Lebih terperinciGambar 5. 1 Sistem Pipeline milik Vico Indonesia
BAB IV Studi Kasus Pada bab ini dilakukan studi kasus untuk menghitung kategori resiko dalam sebuah pipeline. Pada kesempatan kali ini penulis mengambil pipeline milik Vico Indonesia sebagai contoh untuk
Lebih terperinciAnalisa Tegangan pada Pipa yang Memiliki Korosi Sumuran Berbentuk Limas dengan Variasi Kedalaman Korosi
1 Analisa Tegangan pada Pipa yang Memiliki Sumuran Berbentuk Limas dengan Variasi Kedalaman Muhammad S. Sholikhin, Imam Rochani, dan Yoyok S. Hadiwidodo Jurusan Teknik Kelautan, Fakultas Teknologi Kelautan,
Lebih terperinciPRESENTASI TUGAS AKHIR (MN )
PRESENTASI TUGAS AKHIR (MN 091382) 1. Bagaimana membuat konsep desain semi submersible bucket wheel dredger yang beroperasi di Laut Kundur kepulauan Riau sesuai dengan Owner Requirement? 2. Bagaimana
Lebih terperinciBAB IV PERENCANAAN STRUKTUR. lantai, balok, kolom dan alat penyambung antara lain sebagai berikut :
BAB IV PERENCANAAN STRUKTUR 4.1 Pendahuluan Pada bab ini menjelaskan tentang perencanaan struktur gedung untuk penempatan mesin pabrik pengolahan padi PT. Arsari Pratama menggunakan profil baja. Pada kajian
Lebih terperinciBab V Analisis Tegangan, Fleksibilitas, Global Buckling dan Elekstrostatik GRP Pipeline
Bab V Analisis Tegangan, Fleksibilitas, Global Buckling dan Elekstrostatik GRP Pipeline 5.1 Analisis Tegangan dan Fleksibilitas Analisis tegangan dan fleksibilitas pipeline ini dilakukan dengan menggunakan
Lebih terperinciUNIVERSITAS SUMATERA UTARA
13. Job Description: 14. 15. PROJECT: OIL TANK PIPE 16. 17. CLIENT : 18. 19. ANALYST: M. FADHILLAH PUTRA 20. 21. NOTES : 22. 23. PIPE DATA 24. ------------------- 25. ------------------- 26. From 10 To
Lebih terperinciBAB 4 PENGGUNAAN PROGRAM NSRDC SHIP MOTION AND SEA LOAD
BAB 4 PENGGUNAAN PROGRAM NSRDC SHIP MOTION AND SEA LOAD 4.1 PENJELASAN UMUM PROGRAM Program Naval Ship Research and Development Center (NSRDC) Ship Motion and Sea Load merupakan program yang dibuat untuk
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK PERKAPALAN Jurnal Hasil Karya Ilmiah Lulusan S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/naval JURNAL TEKNIK PERKAPALAN Jurnal Hasil Karya Ilmiah Lulusan S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro ISSN 2338-0322 Analisa Hambatan Dan Olah Gerak PVC
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Tugas akhir ini berjudul PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG. PUBLIK WING RS. CIPTO MANGUNKUSUMO JAKRTA dirancang dengan
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN VI.1. Kesimpulan Tugas akhir ini berjudul PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG PUBLIK WING RS. CIPTO MANGUNKUSUMO JAKRTA dirancang dengan sesuai ketentuan Tata Cara Perhitungan Struktur
Lebih terperinciH 2 ANALISA INSTALASI PIPA POLYETHYLENE BAWAH LAUT DENGAN METODE S-LAY. Riki Satrio Nugroho (1), Yeyes Mulyadi (2), Murdjito (3)
ANALISA INSTALASI PIPA POLYETHYLENE BAWAH LAUT DENGAN METODE S-LAY Riki Satrio Nugroho (), Yeyes Mulyadi (), Murdjito () Mahasiswa Teknik Kelautan,, Staf Pengajar Teknik Kelautan Abstrak Karakteristik
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Perancangan Pada penelitian ini digunakan jenis pendekatan eksperimen desain dengan menggunakan bantuan software yang dapt mensimulasikan pengujian analisis beban statis
Lebih terperinciKAJIAN KEKUATAN KOLOM-PONTON SEMISUBMERSIBLE DENGAN KONFIGURASI DELAPAN KOLOM BERPENAMPANG PERSEGI EMPAT AKIBAT EKSITASI GELOMBANG
KAJIAN KEKUATAN KOLOM-PONTON SEMISUBMERSIBLE DENGAN KONFIGURASI DELAPAN KOLOM BERPENAMPANG PERSEGI EMPAT AKIBAT EKSITASI GELOMBANG YOSIA PRAKOSO 4310 100 017 PEMBIMBING: Prof. Ir. Eko Budi Djatmiko, M.
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2 (2017), ( X Print)
Analisa Pengaruh Jarak Sistem Proteksi Water Hammer Pada Sistem Perpipaan (Studi Kasus Di Rumah Pompa Produksi Unit Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) Karang Pilang 3 Distribusi Wonocolo PT PDAM Surya
Lebih terperinciANALISIS DAN DESAIN DINDING GESER GEDUNG 20 TINGKAT SIMETRIS DENGAN SISTEM GANDA ABSTRAK
ANALISIS DAN DESAIN DINDING GESER GEDUNG 20 TINGKAT SIMETRIS DENGAN SISTEM GANDA MICHAEL JERRY NRP. 0121094 Pembimbing : Ir. Daud R. Wiyono, M.Sc. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
Lebih terperinciGambar 3.1 Diagram alir optimisasi dengan pemrograman Matlab.
Tidak BAB III PERANGKAT OPTIMISASI DALAM MATLAB 3.1. Langkah Analisis Optimisasi Mulai A Persiapkan Matlab Buka m-file Membangun Database Rotating Disk Tidak Apakah Nilai Objective Function Minimum ( nilai
Lebih terperinciLAMPIRAN A MATRIKS LEMMA
LAMPIRAN A MATRIKS LEMMA Dengan menganggap menjadi sebuah matriks dengan dimensi, dan adalah vektor dari dimensi, maka didapatkan persamaan: (A.1) Dengan menggunakan persamaan (2.32) dan (2.38), didapatkan
Lebih terperinciPIPELINE STRESS ANALYSIS PADA ONSHORE DESIGN JALUR PIPA BARU DARI CENTRAL PROCESSING AREA(CPA) JOB -PPEJ KE PALANG STATION DENGAN PENDEKATAN CAESAR
P3 PIPELINE STRESS ANALYSIS PADA ONSHORE DESIGN JALUR PIPA BARU DARI CENTRAL PROCESSING AREA(CPA) JOB -PPEJ KE PALANG STATION DENGAN PENDEKATAN CAESAR II P3 PIPELINE STRESS ANALYSIS ON THE ONSHORE DESIGN
Lebih terperinciTugas Akhir ANALISA PENGARUH TEBAL DAN GEOMETRI SPOKE BERBENTUK SQUARE BAN TANPA ANGIN TERHADAP KEKAKUAN RADIAL DAN LATERAL
Tugas Akhir ANALISA PENGARUH TEBAL DAN GEOMETRI SPOKE BERBENTUK SQUARE BAN TANPA ANGIN TERHADAP KEKAKUAN RADIAL DAN LATERAL» Oleh : Rahmad Hidayat 2107100136» Dosen Pembimbing : Dr.Ir.Agus Sigit Pramono,DEA
Lebih terperinciBAB V SIMULASI MODEL MATEMATIK
BAB V SIMULASI MODEL MATEMATIK Dalam mempelajari perilaku hidraulika aliran, perlu dilakukan permodelan yang mampu menggambarkan kondisi sebuah aliran. Permodelan dapat dilakukan dengan menggunakan HEC-RAS
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 LANGKAH PEMODELAN ANALISA STABILITAS TIMBUNAN PADA PROGRAM PLAXIS 8.6
LAMPIRAN 1 LANGKAH PEMODELAN ANALISA STABILITAS TIMBUNAN PADA PROGRAM PLAXIS 8.6 LANGKAH PEMODELAN ANALISA STABILITAS TIMBUNAN PADA PROGRAM PLAXIS 8.6 Berikut ini merupakan langkah-langkah pemodelan analisa
Lebih terperinciKita akan menyelesaikan permasalahan struktur kuda-kuda berikut, Panjang Bentang = 10 meter; Tinggi = 3m.
BELAJAR SAP 2000 (Ref : Struktur 2D & 3D dengan SAP 2000, Handi Pramono, disadur ulang dengan penambahan keterangan oleh penyusun dengan menggunakan SAP 2000 ver 9,03 untuk latihan) Penyusun : MUHAMMAD
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI. Tinjauan Pustaka & Dasar Teori. Pengumpulan Data. Perhitungan Manual. Pembuatan Kurva dengan Parameter Tertentu
BAB 3 METODOLOGI 3.1 FLOW CHART Penyusunan Tugas Akhir ini mengarah pada pembuatan suatu alat bantu desain untuk elemen kolom struktur baja. Berikut tahapan/proses yang dilakukan di dalam pembuatan alat
Lebih terperinciTutorial CATIA : Analisa Elemen Hingga (FEA) - seri 1
Tutorial CATIA : Analisa Elemen Hingga (FEA) - seri 1 Agus Fikri Rosjadi agus.fikri@gmail.com http://agus-fikri.blogspot.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di agus-fikri.blogspot.com dapat digunakan,
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian dilakukan dari bulan Februari sampai bulan Juli 2012 di Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian
Lebih terperinciPerancangan Riser dan Expansion Spool Pipa Bawah Laut: Studi Kasus Kilo Field Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java
PAPER TUGAS AKHIR 1 Perancangan Riser dan Expansion Spool Pipa Bawah Laut: Studi Kasus Kilo Field Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java Hidayat Wusta Lesmana, Imam Rochani, Handayanu Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Ketebalan pipa dapat berbeda-beda sesuai keadaan suatu sistem perpipaan.
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Perhitungan dan Analisa Tegangan 4.1.1 Perhitungan Ketebalan Minimum Ketebalan pipa dapat berbeda-beda sesuai keadaan suatu sistem perpipaan. Perbedaan ketebalan pipa
Lebih terperinciM.Mustaghfirin Ir. Wisnu W, SE, M.Sc, Ph.D Yoyok Setyo Hadiwidodo,ST.,MT
M.Mustaghfirin 4307.100.095 Ir. Wisnu W, SE, M.Sc, Ph.D Yoyok Setyo Hadiwidodo,ST.,MT Kapal Perang Crocodile- Hydrofoil (KPC-H) kapal selam dan kapal hidrofoil karena sifatnya yang multifungsi, relatif
Lebih terperinciPertemuan 5 INTERPRETASI REAKSI PELETAKAN DAN GAYA DALAM
Halaman 1 dari Pertemuan 5 Pertemuan 5 INTERPRETASI REAKSI PELETAKAN DAN GAYA DALAM Beberapa ketentuan yang dapat digunakan untuk interpretasi reaksi peletakan dan gaya dalam adalah sebagai berikut: Interpretasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi penelitian Metode yang digunakan dalam menentukan nilai dan hasil perkiraan akhir struktur kolom,balok dan pelat lantai dari proyek office citra raya di kabupaten
Lebih terperinciOleh: Yulia Islamia
Oleh: Yulia Islamia 3109100310 Pendahuluan Kebutuhan global akan minyak bumi kian meningkat Produksi minyak mentah domestik makin menurun PT.Pertamina berencana untuk meningkatkan security energi Diperlukan
Lebih terperinciSTUDI PARAMETER PENGARUH TEMPERATUR, KEDALAMAN TANAH, DAN TIPE TANAH TERHADAP TERJADINYA UPHEAVAL BUCKLING PADA BURRIED OFFSHORE PIPELINE
1 STUDI PARAMETER PENGARUH TEMPERATUR, KEDALAMAN TANAH, DAN TIPE TANAH TERHADAP TERJADINYA UPHEAVAL BUCKLING PADA BURRIED OFFSHORE PIPELINE Saiful Rizal 1), Yoyok S. Hadiwidodo. 2), dan Joswan J. Soedjono
Lebih terperinci